pbl 1 - modul dasar musculoskeletal

46
SISTEM MUSCULOSKELETAL SEMESTER 2 Tutor : dr. Zaira Nafftasa, M. biomed Nama Anggota Kelompok 4: Doddy Ario Siswanto Putro ( 2012730031 ) Eltanin Vanriri ( 2012730032 ) Erlisa Azizatul Arifah ( 2012730033 ) Eza Melinda ( 2012730034 ) Faathir Iskandarsyah ( 2012730035 ) Fachrulrrozi ( 2012730036 ) Fahmy Kharisma Akbar ( 2012730037 ) Faisal M Naufal ( 2012730038 ) Faizah Afnita Kamrasyid ( 2012730039 ) Fanny Fadhilatunnisa ( 2012730040 ) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Upload: eza-melinda

Post on 13-Aug-2015

170 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

SISTEM MUSCULOSKELETAL

SEMESTER 2

Tutor :

dr. Zaira Nafftasa, M. biomed

Nama Anggota Kelompok 4:

Doddy Ario Siswanto Putro ( 2012730031 )

Eltanin Vanriri ( 2012730032 )

Erlisa Azizatul Arifah ( 2012730033 )

Eza Melinda ( 2012730034 )

Faathir Iskandarsyah ( 2012730035 )

Fachrulrrozi ( 2012730036 )

Fahmy Kharisma Akbar ( 2012730037 )

Faisal M Naufal ( 2012730038 )

Faizah Afnita Kamrasyid ( 2012730039 )

Fanny Fadhilatunnisa ( 2012730040 )

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2013

Page 2: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita

junjungkan ke hadirat Nabi Muhammad SAW. Kami ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada para pengajar, fasilitator dan narasumber atas bimbingan

dan pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini

dengan baik. Laporan ini merupakan hasil diskusi PBL Modul Dasar Sistem

Musculoskeletal dari Kelompok 4.

Pembahasan di dalamnya kami dapatkan dari, buku-buku text book, diskusi

kelompok, diskusi dengan, dan lainnya. Dengan pemahaman berdasarkan pokok

bahasan Modul tersebut kami sadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi

kesempurnaannya. Demikian yang dapat kami sampaikan, Insya Allah laporan

pleno ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh

pendidikan dan dapat dijadikan pelajaran bagi adik-adik kami selanjutnya.

Waalaikumsalam Wr. Wb.

Jakarta, 5 Maret 2013

Tim Penulis

Page 3: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

TUJUAN PEMBELAJARAN

Dapat memahami dan menjelaskan mekanisme gerak pada

exstremitas berserta organ yang terlibat.

Page 4: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

SKENARIO ( MODUL DASAR )

Pada saat sholat, kita harus melakukan gerakan Takbir, Sujud, Ruku

dan Duduk.

Pada saat bekerja menggunakan komputer kita harus menggerakan

jari-jari tangan kita.

Pada saat jalan-jalan di Mall, kaki dipergunakan untuk bekerja.

Kata / kalimat kunci :

Pada shalat gerakan Takbir, Sujud, Ruku dan Duduk.

Menggerakan jari-jari tangan.

Kaki dipergunakan untuk berjalan.

Page 5: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan anatomi sendi lutut, tangan dan kaki ?

Pada sendi dibagi menjadi 2 sendi exstremitas. Yaitu sendi exstremitas

atas dan sendi exstremitas bawah. Pada sendi exstremitas atas meliputi

sendi bahu, sendi siku, sendi radio-ulnar proksimal dan distal, sendi

pergelangan tangan dan sendi tangan dan jari. Pada sendi exstremitas

bawah meliputi sendi lutut dan sendi kaki.

Sendi exstremitas atas pada bagian tangan, pergelangan tangan

dan jari tangan:

- Articulatio acromioclavicularis.

- Articulatio humeri.

- Articulatio humeroradialis.

- Articulatio humeroulnaris.

- Articulatio radioulnaris proximalis.

- Articulatio radiocarpalis.

- Articulatio mediocarpalis.

- Articulationes carpometacarpales.

- Articulationes metacarpophalangeae.

- Articulationes interphalangeae manus proximales.

- Articulationes interphalangeae manus distales.

Sendi exstremitas bawah pada bagian lutut:

- Articulatio genus : Articulatio femorotibialis dan Articulatio

femoroptenaris.

Sendi exstremitas bawah pada bagian kaki dan jari kaki:

- Articulatio talocruralis.

- Articulatio calcaneocuboidae.

- Articulatio subtalaris.

- Articulatio talocalcaneonavicularis.

- Articulatio cuneonavicularis.

Page 6: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

- Articulatio cuneocubiodae.

- Articulationes intercuneiformes.

- Articulatio tarsometatarsalis.

- Articulationes metatarsophalangeae.

- Articulationes interphalangeae pedis.

2.Jelaskan anatomi tulang lutut, tangan dan kaki ?

A. EKSTREMITAS ATAS

Ekstremitas atas disesuaikan untuk memegang dan melakukan

berbagai pekerjaan dengan tangan. Terdiri dari 5 bagian :

1) Bahu, menghubungkan antara lengan dan batang tubuh, dengan

clavicula dan scapula sebagai intinya

2) Lengan atas, mengubungkan antara antara bahu, dengan humerus

sebagai intinya

3) Lengan bawah, menghubungkan antara siku dan pergelangan

tangan, dengan ulna dan radius sebagai intinya

4) Pergelangan tangan, menghubungkan lengan bawah dan tangan,

dengan carpus sebagai intinya

5) Tangan, dengan metacarpus dan phalanx sebagai intinya

CLAVICULA

Clavicula menghubungkan lengan atas pada batang tubuh. Bagian

dua pertiga medial corpus clavicula berbentuk ccembung ke ventral,

sedangkan bagian sepertiga lateral menggepeng dan cekung ke

ventral

SCAPULA

Scapula terletak pada aspek posterolateral thorax, menutupi costa II

sampai costa VII jika dilihat dari penampang poterior.

HUMERUS

Humerus bersendi articulatio humeri dengan scapula, dan articulatio

cubiti dengan radius.

Page 7: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

ULNA

RADIUS

Radius adalah tulang yang lebih pendek dan terletak lebih ke lateral

antara kedua tulang lengan bawah. Ujung proximal radius terdiri dari

sebuah kepala yang menyerupai cakram, sebuah leher yang pendek,

dan sebuah tuberositas.

CARPUS, METACARPUS, DAN PHALANX

Carpus dan kerangka pergelangan tangan terbentuk dari delapan

ossa carpi. Terdiri dari 3 tulang besar pada baris proximal dari lateral

ke medial yaitu os scaphoideum, os lunatum, dan os triquetrum. Pada

baris distal dari lateral ke medial yaitu os trapezium, os trapezoideum,

os capitatum, dan os hamatum. Carpus dari sisi ke sisi berwujud

cembung di sebelah dorsal dan cekung di sebelah plantar.

Metacarpus dan kerangka tangan sejati terbentuk dari lima ossa

metacarpi, terletak di antara carpus dengan phalanx jari-jari. Ujung

distal atau caput metacarpale bersendi dengan phalanx membentuk

buku-buku jari; ujung proximal atau basis metacarpale bersendi

dengan ossa carpi.

Masing-masing jari tangan terdiri dari 3 phalanx kecuali pollex

[digtus primus (I)] yang hanya terdiri dari dua phalanx. Masing-masing

phalanx terdiri dari sebuah basis phalangis di ujung proximal, dan

sebuah caput phalangis di ujung distal.

B. EKSTREMITAS BAWAH

Ekstremitas bawah berfungsi untuk lokomosi, penopangan beban, dan

mempertahankan keseimbangan. Terdiri dari 4 bagian :

1) Pelvis, yang terdiri dari os coxae yang menghubungkan kerangka

extremitas bawah dengan columna vertebralis

2) Paha, dengan femur yang menghubungkan panggul (pelvis), lutut

(genu), dan l dengan talurpatella

3) Tungkai bawah, dengan tibia dan fibula yang menghubungkan lutu

dengan ossa tarsi

Page 8: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

4) Kaki, dengan ossa tarsi dan ossa metatarsi, dan phalanx yang

merupakan ujung distal ekstremitas bawah.

OS COXAE

Os coxae menghubungkan os sacrum dengan femur dan merupakan

penghubung tulang antara batang tubuh dan ekstremitas inferios.

Masing-masing os coxae terdiri dari 3 tulang : os illi, os ischii, dan os

pubis.

FEMUR

Femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh.

Sewaktu kita berdiri tulang femur meneruskan berat tubuh dari os

coxae ke tibia.

TIBIA DAN FIBULA

Tibia merupakan penyangga beban proksimal yang bersendi dengan

condylus femur dan distal dengan talus.

Fibula yang berbentuk ramping terletak posterolateral dari tibia,

sebagai tempat melekatnya otot dan sedikir berperan dalam

menopang berat tubuh.

OSSA TARSI, OSSA METATARSI, DAN OSSA PHALANGES

Ossa Tarsi

Ossa tarsi terdiri dari 7 buah tulang : talus, calcaneus, os

cuboideum, os naviculare, dan tiga os cuneiforme.

- Talus terdiri dari corpus tali, collum tali, dan caput tali

- Calcaneus adalah tulang kaki yang paling besar dan paling kuat

- Os naviculare terletak antara caput tali dan os cuneiforme

- Os cuboideumadalah tulang paling lateral pada baris ossa tarsi

distal.

- Ketiga os cuneiforme ialah os cuneiforme mediale (I), cuneiforme

intermediale (II), cuneiforme laterale (III)

Page 9: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

OSSA MATATARSI

Ossa metatarsi terdiri dari 5 ossa metatarsalia yang diberi angka

mulai dari sisi medial. Masing-masing tulang terdiri dari sebuah basis

metatarsalis pada ujung proksimal, corpus metatarsalis, caput

metatarsalis pada ujung distal.

PHALANGES

Terdiri dari 14 phalanx: jari kaki pertama terdiri dali 2 phalanx

(yaitu, phalanx proximalis dan phalanx distalis); dan keempat jari kaki

lainnya masing-masing terdiri dari 3 phalanx (yaitu, phalanx

proximalis, phalanx medialis, dan phalanx distalis).

3.Jelaskan anatomi otot lutut, tangan dan kaki ?

Page 10: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal
Page 11: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal
Page 12: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal
Page 13: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal
Page 14: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

4.Jelaskan struktur histologi tulang, sendi dan otot ?

Sel Tulang

Osteoblas

Osteoblas berperan pada sintesis komponen organik matriks

tulang, yang terdiri atas kolagen tipe I, proteoglikan, dan

glikoprotein termasuk osteonektin. Deposisi komponen anorganik

tulang juga bergantung pada adanya osteoblas aktif. Osteoblas

hanya terdapat pada permukaan matriks tulang dan letaknya

bersebelahan, yang mirip dengan epitel selapis.

Selama sintesis matriks, osteoblas memiliki struktur ultra sel

yang secara aktif menyintesis protein untuk dikeluarkan. Osteoblas

merupakan sel yang terpolarisasi: komponen matriks disekresi pada

permukaan sel, yang menempel pada matriks tulang yang lebih

‘tua’, dan menghasilkan lapisan matriks baru (tetapi belum

berkapur), yang disebut osteoid, di antara lapisan osteoblas dan

tulang yang baru dibentuk.

Osteosit

Setiap osteoblas secara bertahap dikelilingi oleh produk

sekresinya sendiri dan menjadi osteosit yang terselubung sendiri-

sendiri dalam ruang yang disebut lakuna. Pada transisi dari

osteoblas menjadi osteosit, sel menjulurkan banyak tonjolan

sitoplasma panjang, yang juga diselubungi oleh matriks berkapur.

Suatu osteosit dan prosessusnya menempati setiap lakuna dan

kanalikuli yang menyebar darinya.

Prosessus sel yang berdekatan berkontak melalui taut erat,

dan molekul lalu lalang melalui struktur tersebut dari sel ke sel.

Pertukaran melalui taut erat dapat memberikan nutrisi untuk

sebaris yang terdiri atas sekitar 10 sel. Sejumlah pertukaran

molekul antara osteosit dan pembuluh darah juga terjadi melalui

Page 15: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

sejumlah kecil cairan ekstrasel yang berada diantara osteosit dan

matriks tulang.

Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit yang pipih dan

berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit RE kasar dan apparatus

golgi serta kromatin inti yang lebih padat. Se-sel ini secara aktif

terlibat dalam mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya

diikuti oleh responsi matriks tersebut.

Osteoklas

Osteoklas adalah sel motil bercabang yang sangat besar

dengan inti multipel. Ukuran yang besar dan inti yang multipel pada

osteoklas terjadi karena asalnya dari penggabungan sel yang

berasal dari sumsum tulang. Di area terjadinya resorpsi tulang,

osteoklas terjadi di dalam lekukkan atau kriptus yang terbentuk

akibat kerja enzim pada matriks, yang dikenal sebagai resorption

bays (dulu disebut lakuna Howship).

Pada osteoklas yang aktif, permukaan yang menghadap

matriks tulang terlipat secara iregular, yang membentuk batas

bergelombang (ruffled border).

Osteoklas menyekresi kolagenase dan enzim lain dan proton

pompa ke dalam kantong subselular tersebut, yang menciptakan

lingkungan yang asam untuk melarutkan hidroksiapatit dan

pencernaan kolagen setempat. Aktivitas osteoklas dikendalikan oleh

faktor pensinyal setempat dan hormon. Osteoklas memiliki reseptor

untuk kalsitonin, yakni suatu hormon tiroid, tetapi bukan untuk

hormon paratiroid. Osteoblas yang diaktifkan oleh PHT akan

memproduksi sitokin yang disebut faktor perangsang osteoklas.

Jadi, aktivitas kedua sel tersebut terkoordinasikan dan keduanya

penting pada remodeling tulang.

Page 16: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Sendi

Sendi adalah daerah tulang yang ditutupi dan dikelilingi oleh

jaringan ikat yang menahan tulang dan menentukan jenis dan

derajat pergerakkan diantarannya. Sendi dapat digolongkan sebagai

diartrosis, yang memungkinkan pergerakkan tulang secara bebas,

dan sinartrosis, dengan sedikit pergerakkan yang dapat dilakukan

atau tidak sama sekali. Terdapat tiga jenis sinartrosis, berdasarkan

jenis jaringan yang memisahkan permukaan tulang.

Sinostosis, tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada

gerakkan yang dapat terjadi. Pada orang dewasa yang lebih tua,

sinostosis menyatukan tualng-tulang tengkorak, sedangan pada anak

dan remaja, dipersatukan oleh jaringan ikat padat.

Sinkondrosis, tulang disatukan oleh tulang rawan hialin. Lempeng

epifsis pada tulang yang sedang tumbuh adalah salah satu contohnya,

dan pada orang dewasa, sinkondrosis menyatukan iga pertama pada

sternum dengan sedikit pergerakkan.

Sindesmosis, yaitu tulang-tulang yang disatukan oleh suatu ligamen

interoseus jaringan ikat padat atau fibrokartilago dengan pergerakkkan

yang sangat terbatas.

Diartrosis adalah sendi yang umumnya menyatukan tulang-

tulang panjang dan memiliki mobilitas besar, seperti sendi siku dan

lutut. Pada diartrosis, ligamen atau suatu simpai jaringan ikat

mempertahankan susunan tulang yang benar. Simpai membungkus

sebuah rongga sendi tertutup yang mengandung cairan sinovia,

yaitu cairan kental, transparan, tanpa warna. Rongga sendi tidak

dilapisi oleh epitel, tetapi oleh jaringan ikat khusus yang disebut

membran membran sinovia yang menjulurkan lipatan dan vili ke

dalam rongga tersebut dan menyekresikan cairan sinovia pelumas.

Cairan sinovia berasal dari plasma darah, tetapi dengan konsentrasi

asam hialuroat yang tinggi, yang dihasilkan oleh sel-sel membran

sinovia.

Page 17: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel yang berdiferensiasi untuk

pengggunaan optimal sifat universal sel yang disebut kontraksi sel.

Mikrofilamen dan protein terkait bersama-sama menghasilkan daya

yang diperlukan untuk kontraksi sel, yang menghasilkan gerakkan

dalam organ tertentu dan tubuh secara keseluruhan.

Tiga jenis jaringan otot dapat dibedakan berdasarkan ciri

morfologis dan fungsional dan struktur setiap jenis jaringan otot

disesuaikan dengan peran fisiologisnya.

Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel multinuklean dan

silindris yang sangat panjang, yang memiliki garis-garis melintang

(lurik). Kontraksi cepat, kuat, dan biasanya dipengaruhi kehendak.

Otot jantung memiliki gars melintang dan terdiri atas sel-sel

panjang yang bercabang, yang terletak paralel satu sama lain.

Ditempat kontak ujung ke ujung terdapat discusintercalaris, suatu

struktur yang hanya terdapat pada otot jantung. Kontraksi otot

jantung bersifat involunter, giat, dan ritmis.

Otot polos terdiri atas kumpulan sel-sel fusiform yang idak

bergaris bila diamati dengan mikroskop cahaya. Kontraksinya

lambat dan tidak dibawah kendali volunter.

5.Jelaskan struktur fisiologi tulang, sendi dan otot ?

TULANG

Fungsi – fungsi tulang :

Formasi rangka : tulang – tulang membentuk rangka tubuh yang

menentukan bentuk dan ukuran tubuh. Tulang – tulang menyokong

struktur – struktur tubuh yang lain.

Formasi sendi – sendi : tulang – tulang yang bertetangga membentuk

persendia atau sendi – sendi yang bergerak, tidak bergerak, atau

sedikit bergerak bergeak tergantung dari kebutuhan – kebutuhan

Page 18: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

fungsionil. Sendi – sendi yang bergerak menghasilkan macam – macam

pergerakkan.

Perlekatan otot – otot : tulang - tulang menyediakan permukaannya

untuk tempat lekat otot – otot, tendo – tendo dan ligamentum –

ligamentum. Otot – otot untuk melaksanakan pekerjaannya yang layak

membutuhkan sebuah tempat lekat yang kuat, yang disediakan oleh

tulang – tulang

Kerja sebagai pengungkit : tulang dicadangkan sebagai pengungkit

untuk bermacam – macam aktivitas selama pergerakan

Proteksi : tulang – tulang membentuk rongga – rongga yang

mengandung dan melindungi stuktur – struktur yang halus seperti otak,

medulla spinalis, jantung, paru – paru, dll.

Haemoposis : sumsum tulang merupaka tempat pembentukkan sel – sel

darah

Fungsi – fungsi imunologis : limfosit B dan makrofag – makrofag

dibentuk dalam sistem retikuloendothelial sumsum tulang. Limfosit B

diubah menjadi sel – sel plasma membentuk antibodi – antibodi guna

keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag – makrofag

merupakan fagositik.

Penyimpanan kalsium : tulang – tulang mengandung 97% kalsium yang

terdapat di tubuh baik dalam bentuk anorganik maupun garam – garam

terutama kalsium fosfat. Selain itu sejumlah besar fosfor juga disimpan.

Kalsium dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.

Jenis – jenis tulang (klasifikasi tulang – tulang)

Berdasarkan morfologi / bentuk tulang :

1. Tulang panjang : tulang – tulang utama dari anggota badan.

Contoh : humerus, femur, klavikula, dll

2. Tulang pendek : merupakan tulang – tulang yang lebih kecil yang

umumnya tidak ada perbedaan yang menyolok antara ukuran panjang

Page 19: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

dan lebar. Berbentuk seperti kubus, seperti paku (kuneiforme), seperti

kapal (navikulare,skapoidea), atau berbentuk bulat.

Contoh : ossa karpalia dari tangan, ossa tarsalia dari kaki

3. Tulang pipih

Contoh : tis iga, skapula, panggul, kepala

4. Tulang irregular

Contoh : vertebrae, tulang muka

Berdasarkan jenis penulangannya :

1. Tulang – tulang dermal atau membranosa : jaringan tulang (proses

penulangan) terjadi dalam membran

Contoh : tulang – tulang di bagian dalam tengkorak, tulang – tulang

muka, klavikula

2. Tulang – tulang endokhonral atau kartilaginosa : pertama – pertama

semua corak mesensimal dirubah menjadi corak tulang rawan oleh

proses khondrifikasi dan selanjutnya penulangan terjadi dalam corak

kartilaginosa.

OSIFIKASI

Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari

tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi

intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat

terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi

endokondral atau kombinasi keduanya.

1. Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal

bakal dari tulang. Pada proses perkembangan hewan vertebrata

terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan

endoderm. Mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm,

yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang

Page 20: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses

osifikasi intramembran.

2. Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang

keras selama proses pertumbuhan. Proses osifikasi ini bertanggung

jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada

proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul

dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi.

Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang

dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.

3. Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi

intramembran dan osifikasi endokondral. pada proses ini sel

mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah.

sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa

kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan

osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.

Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun

atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik

terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler

dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan

matriks.

komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang

memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama

kehidupan individu, osteoblas terus mensekresikan mineral,

sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap

dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi

oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh

osteoblast.

Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan

komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun

produksinya

OTOT

Page 21: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk

berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh

manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-

tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang

melekat di bawah permukaan kulit.

Struktur Otot

1. Serabut otot (sel-sel) dirancang untuk berkontraksi, memendek, dan

menghasilkan gerakan.

2. Otot rangka tersusun atas ribuan serabut otot. Berbagai gerakan

membutuhkan kontraksi sejumlah serabut otot pada sebuah otot.

3. Tendon melekatkan otot pada tulang; origo adalah tulang yang lebih

stasioner, dan inersio adalah tulang yang lebih bergerak. Tendon

bersatu dengan fascia otot dan periosteum tulang; semua tersusun

atas jaringan ikat fibrosa.

Fungsi sistem muskuler/otot :

1. Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot

tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.

2. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka

dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau

saat duduk terhadap gaya gravitasi.

3. Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan

panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot :

1. Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat

atau tidak melibatkan pemendekan otot.

2. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika

distimulasi oleh impuls saraf.

Page 22: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

3. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang

melebihi panjang otot saat rileks.

4. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah

berkontraksi atau meregang.

Susunan otot

1. Otot Antagonis

Otot – otot antagonis memiliki fungsi yang berlawanan. Otot akan

tertarik ketika berkontraksi, tetapi tidak mengeluarkan tenaga saat

relaksasi dan tidak dapat mendorong. Ketika otot menarik tulang ke

suatu arah, otot yang lain diperlukan untuk menarik otot ke arah lain.

2. Otot Sinergis

Otot sinergis memiliki fungsi yang sama dan berfungsi sebagai

penggerak utama, bergantung pada posisi tulang yang harus

digerakkan.

Pengindraan Otot (Mengetahui posisi otot kita tanpa melihatnya)

1. Memungkinkan kita melakukan aktivitas sehari – hari tanpa perlu

berkonsentrasi pada posisi otot.

2. Reseptor regang (proprioreseptor) pada otot merespons peregangan

dan menghasilkan impuls yang diinterpretasikan oleh otak sebagai

gambaran “mental” posisi otot kita.

Lobus parietalis : pengindraan otot sadar. Serebelum : pengindraan

otot tak sadar yang digunakan untuk meningkatkan koordinasi.

Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot

1. ATP adalah sumber langsung. ATP disimpan di otot hanya dalam waktu

beberapa detik.

2. Kreatin fosfat adalah sumber energi kedua; dipecah menjadi kreatin +

fosfat + energi. Energi tersebut digunakan untuk menyintesis lebih

banyak ATP.

Page 23: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

3. Glikogen merupakan sumber energi yang paling banyak dan mula –

mula akan dipecah menjadi glukosa. Glukosa kemudian dipecah dalam

proses respirasi sel.

SENDI

Sendi adalah tempat di mana dua tulang atau lebih

membentuk persendian. Sendi memungkinkan fleksibilitas dan

gerakan rangka serta memfasilitasi pelekatan di antara tulang.

1. Sendi Fibrosa

Contoh : sendi antara tengkorak, sutura.

2. Sendi Kartilago

Contoh : sendi di antara vertebra, yakni diskus intervertebra dan

simfisis pubis

3. Sendi Sinovial

Jenis Sendi Sinovial:

Sendi lesung

Sendi engsel

Sendi selongsor

Sendi putar

Sendi kondiloid

Sendi pelana

Sendi Ekstremitas Atas :

Sendi bahu

Sendi siku

Sendi radio-ulnar proksimal dan distal

Sendi pergelangan tangan

Sendi tangan dan jari

Sendi Ekstremitas Bawah

Sendi lutut

Sendi kaki dan ibu jari kaki

Page 24: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

6.Jelaskan lingkup gerak yang terdapat pada sendi lutut, tangan

dan kaki ?

Lingkup gerak sendi-sendi exstremitas atas:

- Sendi bahu gerakannya meliputi gerakan fleksi, ekstensi, aduksi,

abduksi, rotasi interna, dan sirkumduksi.

- Sendi siku gerakannya meliputi gerakan ekstensi dan fleksi.

- Sendi radio-ulnar proksimal dan distal meliputi gerakan pronasi dan

supinasi.

- Sendi pergelangan tangan gerakannya meliputi gerakan fleksi,

ekstensi, abduksi dan aduksi pergelangan tangan.

- Sendi tangan dan jari gerakannya meliputi gerakan ekstensi, fleksi

dan oposisi ibu jari.

Lingkup gerak sendi-sendi exstremitas bawah:

- Sendi lutut gerakannya meliputi gerakan anversi dan eversi antara

tarsal dan bukan di sendi lutut.

- Sendi kaki dan ibu jari kaki gerakannya meliputi gerakan tungkai dan

tendon. Gerakan ini meliputi dorsi-fleksi dan plantar-fleksi.

7.Jelaskan topografi innervasi exstremitas beserta contohnya ?

EKSTREMITAS ATAS

Innervasi ekstremitas atas berasal dari Plexus brachialis.

Plexus brachialis dibnetuk oleh Rr. Anteriores saraf spinal segmen

medula spinalis servikal bawah dan torakal atas (C5-T1). Awalnya

Rr. Anteriores bersatu untuk membentuk tiga trunkus (trunci) yang

kemudian tersusun kembali setinggi clavicula membentuk tiga

fasikulus (fasiculi). Fasikulus ini diberi nama sesuai dengan

posisinya terhadap A. axilaris menjadi fasulikus lateral, medial, dan

posterior. Serabut saraf dari C5 dan C6 bergabung menjadi trinkus

superior, dari C7 menjadi trunkus medius dan dari C8 sampai T1

membentuk trunkus inferior. Bagian dorsal ketiga trunkus tersebut

Page 25: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

membentuk fasikulus posterior. Bagian ventral trunkus superior dan

trunkus medius memanjang dan membentuk fasikulus lateral,

bagian ventral trunkus inferior memanjang dan menjadi fasikulus

medial.

Plexus brachialis dibagi menjadi 2 topografi : Pars

supraclavicularis yang terdiri dari trunkus atau ramus anterior

saraf spinalis, contoh : N. dorsalis scapulae. Dan Pars

infraclavicularis yang terdiri dari fasikulus, contoh : N. axilaris.

Semua saraf pars infraclavicularis dari plexus brachialis

berperan pada inervasi sensorik bahu dan lengan. Bagian laterla

bahu diinervasi oleh N. axilaris. Sisi lateral dan dorsal lengan atas,

sisi dorsal lengan bawah dan 2 ½ jari radial sisi dorsal dinervasi oleh

N. radialis. N. musculocutaneus berperan dalam inervasi sensorik

pada bagian lateral lengan bawah. N. cutaneus brachii medialis dan

N. cutaneus antebrachii medialis menginervasi sisi medial lengan.

N. medianus (3 ½ jari radial sisi palmar) dan N ulnaris (2 ½ jari ulnar

sisi palmar) mempersarafi tangan.

EKSTREMITAS BAWAH

Ekstremitas bawah dipersarafi oleh lumbosacralis. Plexus

tersebut terdiri atas Rr. Anteriores nervi spinales yang berasal dari

medulla spinalis segmen lumbalis, sacralis, dan coggygealis dan

bergabung membentuk plexus lumbalis (T12-L4) dan plexus

sacralis (L4-L5, Co1). Segmen S4-Co1 juga disebut seagai plexus

coccygeus. Kedua plexus dihubungkan oleh truncus

lumbosacralis yang membawa serabut-serabut saraf dari segmen

medulla spinalis L4, L5 dari plexus lumbalis menuju pelvis minor.

Saraf-saraf plexus lumbalis yang paling penting fungsinya antara

lain N. femoralis dan N. obturotorius.

Page 26: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

N. femoralis memberikan persarafan motorik bagi kelompok

otot ventral pinggul dan paha (fleksor di pinggul dan ekstensor di

lutut) dan persarafan sensorik pada sisi ventral paha dan

ventromedial tunkai. N. obturotorius membawa serabut-serabut

motorik menuju otot-oto adduktor dan serabut-serabut sensorik

emuju bagian medial paha. Cabang plexus sacralis yang trkuat dan

terpanjang adalah nervus ishiadicus. Dengan kedua cabangnya (N.

tibialis dan N. fibularis), N. ischiadicus memberi persyarafan motork

bagi otot-otot hamstring (ekstensor di pinggul dan pleksor di lutut)

dan terhadap semua otot tungkai dan kaki serta persyrafan

sensorrik di betis dan kaki. Nn. Glutei superior et inferior

memprsyarafi otot-otot di regio glutealis yang mewakili otot-otot

ekstensor, rotator dan abduktor utama pangkal paha. N. pudendus

memberi persyarafan motorik bagi otot-otot regio perinealis dann

perstyarafan sensorik bagi genitalia eksterna. Otot-otot dilantai

panggul di persyarafi olreh cabang langsung syaraf-syaraf plexus

lumbalis (T12-L4) berjalan ke ventral articulatio coxae dan

mempersyarafi bagian inferios dinding antero lateral abdomen dan

sisi ventral paha. Cabang-cabang plexus sacralis berjalan ke dorsal

articulatio coxae. Cabangini mempersyarafi sisi posterior paha,

sebagian besar tungkai dan keseluruhan kaki

8. Jelaskan organ apa saja yang berperan pada saat :

a.) Shalat.

b.) Menggunakan komputer.

c.)Jalan-jalan Mall.

- Takbir

Takbir

Otot : m.deltoideus (M.1) , m.biceps brachi (M.2), m.triceps brachi (M.3)

Sendi : diartrosis

Page 27: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Sendi engsel : Art.Cubiti (S.1) ; sendi Peluru: Art.Humeri (S.2),

Art.Radiocarpalis (S.3)

Tulang : Clavicula , scapula , carpal , metacarpal , digitorum

Ruku

Otot : M.Deltoideus, musculorum flexorum , m.iliacus , m.tensor fasciae latae ,

m.gluteus medius

Sendi : diartrosis (sendi peluru , sendi sendi pelana) , amfiartosis ( sendi simfisis)

Tulang : clavicula , karpal , metacarpal , digitorum , coxae

Sujud

Otot : m.deltoideus, m.biceps brachii, m.triceps brachii , m.flexor digitorum

superficialis , m. iliacus , m.semimembranosus , m.gastrocnemius ,

m.extensor hallucis

Sendi

sendi peluru: Art.humerii, Art. Coxae

sendi pelana: Art.Carpometacarpalis

sendi simfisis pubis

Tulang : Clavicula, Karpal, Metacarpal, digitorum, coxae

Duduk

Otot : m.iliacus , m.tensor fasciae latae , m.semimembranosus ,

m.gastrocnemius , m.extensor hallucis longus

Sendi : diartrosis

sendi luncur :

sendi engsel : Art. genus

Tulang : coxae , patella , tarsi , metatarsi , digitorum

Mengetik

Page 28: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Otot : Mm. lumbricales I-IV (M.1)

Sendi

Sendi pelana : Art. Carpometacarpalis pollicis (S.1)

Sendi peluru : Art. Metacarpophalangeae(S.2)

Sendi engsel : Art. Interphalangeae manus(S.3)

Tulang : Os. phalanx (T.1) dan Os Metacarpi (T.2)

Berjalan

Otot lengan

M. Trapezius

M. Triceps brachi

M. Biceps brachi

M pronator teres

Otot paha

Tractus iliolotibialis

M.biceps femoris, caput longum

M. Semimembranosus

M. Biceps femoris, caput breve

M. Gastrocnemius, caput laterale

Caput fibulae

Otot kaki

Malleolus lateralis

Malleolus medialis

Vagina tendinis musculi tibialis anterioris

Vagina tendinis musculi extensoris hallucis longi

Otot telapak kaki

Mm. Lumbricales, pedis IV-I

M. Adductor hallucus, caput transversum

M. Flexor hallucus, caput transversum

M.flexor hallucus, brevis

Otot tungkai

Page 29: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Articulation coxae

Articulation genus

-articulation femoropatellaris

-articulation meniscofemorallis

-articulation meniscotibialis

Tarsus, ossa tarsi

Metatarsus ossa metatarsi

Digiti pedis, ossa digitorum

-Phalanx proximalis

-Phalanx mediali

-Phalanx distalis

Manfaat takbir dalam shalat

Otot dapat menjadi kuat, berkembang, bertambah elastisitasnya,

karena adanya pengulangan di dalam melakukan mengangkat kedua

tangan. Gerakan mengangkat kedua tangan di dalam shalat dapat

memperkuat otot – otot tangan, dada,dan kedua telapak tangan. Dapat

menambah keelastisitasan sendi – sendi yang bekerja, yaitu sendi bahu,

sendi siku, dan sendi telapak tangan.Mengulang – ngulang mengangkat

kedua tangan bisa membantu memperbaiki tubuh dalam jaringan

pengikat bahu dan tubuh yang paling atas. Gerakan ini sebagai

perlindungan dan pengobatan begi postur ttubuh yang rusak.

Manfaat gerakan ruku dalam shalat

Apabila orang shalat itu melakukan gerakan ruku minimal sebanyak

17 kali dalam sehari, tetapi hanya pada rakaat yang terkandung di dalam

shalat fardhu yang lima waktu saja tanpa sunnah, maka karena adanya

pengulangan pada gerakan ini dengan kata lain latihan olahraga (condong

membungkuk kedepan) maka pada saat itu akan dia peroleh manfaat fisik

yang banyak sekali dan sangat penting.

Memperkuat otot – otot dan sendi yang bekerja

Page 30: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Didalam gerakan ruku terdapat sejumlah besar otot – otot yang bekerjasama

untuk merealisasikan gerakan itu, seperti otot dua bahu, dua tangan, leher

dan lain sebagainya. Sehingga otot – otot tersebut menjadi kuat dan dapat

memperbaiki otot – otot yang menyusut. Untuk memperkuat atau

memperbesar ukuran otot adalah harus menyibukkan sebagaimana seseorang

yang melakukan olahraga untuk membentuk tubuhnya. Atau seperti

seseorang yang melakukan kebiasaan latihan olahraga di mana dia

melakukan satu latihan yang menyerupai ruku di dalam shalat.

Adapun dalam gerakan yang bangun dari ruku, adapula otot – otot lain yang

dapat merealisasikan gerakan ini. Terutama otot – otot tulang punggung yang

berdekatan dengan tulang belakang. Otot ini dinamakan dengan gumpalan

otot – otot punggung tulang ekor.

Menambah elastitas tulang belakang dan memperkuatnya.

Pada saat orang shalat mencondongkan badan kedepan di dalam gerakan

ruku, maka tulang belakang akan membentang dan tulang – tulangnya saling

menjauh, sehingga dapat membantu elastisitas gerakannya. Karena tulang

belakang akan bertambah panjangnya beberapa sentimeter dalam ruku

dibandingkan panjang waktu berdiri. Elastisitas tulang belakang dan

elastisitas gerakan tulang tulangnya adalah sangat penting sekali bagi

kesehatan tubuh manusia.

Menstimulasi kerja paru – paru dan menambah fleksibilitas dada

Ruku dapat membantu menambah fleksibilitas dada dan menstimulasi kerja

paru – paru, dan menolak udara kotor darinya. Semua udara kotor itu tidak

akan keluar kecuali dengan pengeluaran napas panjang yang dipaksa sama

seperti yang dilakukan oleh olahragawan untuk membebaskan diri keletihan.

Dalam keadaan ruku kita mendapati bahwa orang shalat sekalipun tidak

memperdulikannya yang mengeluaran napas panjang yang dipaksa adalah

penting bagi sistem pernapasan. Ini terjadi ketika dia mencondongkan

tubuhnya ke depan untuk ruku. Pada saat itulah, isi perut akan tertekan atas

otot selaput tipis yang megarah ke bagian atas menuju dada, sehingga peran

otot tersebut dapat menekan paru – paru. Jika itu sudah terjadi, maka dari

situlah akan menimbulkan pengeluaran napas panjang dan dipaksa yang

dapat mengeluarkan semua udara kotor yang tertinggal di dalam paru - paru,

supaya udara baru yang penuh dengan oksigen dan bagus untuk kehidupan

tubuh dapat menempati tempatnya.

Page 31: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Menstimulasikan kerja sistem pencernaan

Manfaat ruku dalam shalat juga dapat mempengauhi organ – organ sistem

pencernaan dan menstimulasikan kerjanya, sehingga membantu proses

pencernaan.Karena pada saat mencondongkan badan kedepan pada waktu

ruku,perut besar dan usus bersentuh, maka gerakan itu menjalar pada

keduanya dan mulailah sistem tersebut bekerja. Ruku adalah suatu

perlindungan dari sulitnya pencernaan dan juga suatu pengobatan untuknya,

sehingga ia dapat mencegah timbulnya penyakit sulit pencernaan.

Menyuplai kepala dan otak dengan darah

Ketika orang shalat mencondongkan badannya ke depan di dalam ruku, maka

darah akan mengalir menuju kepala. Setelah itu, baru menyuplai otak dengan

darah.

Manfaat sujud saat shalat

Menyuplai kepla dan otak dengan darah

Manfaat sujud adalah memperbaiki sirkulasi darah dan peredaran darah ke

kepala secara khusus. Cara sujud – kepala lebih rendah dari pada jantung

dapat memberikan aliran darah ke pembuluh darah arteri dengan lebih mudah

menuju ke kepala dan otak karena adanya dorongan faktor daya tarik. Yaitu

suatu jenis dari pembersihan otak, sehingga pembuluh – pembuluh arteri otak

lebih elastis daripada yang lainnya. Karena ia menyebabkan darah datang

padanya. Dengan demikian dinding – dinding pembuluh darah arteri menjadi

lebih tebal dan luas karena ia menahan tekanan lebih banyak yang datang

kepadanya. Inilah yang membuat dinding – dindingnya menjadi elastis dan

kuat, sehimgga dapat mencegah kekeringan dan pengerasan dinding –

dinding tersebut. Dengan sebab itulah sujud bisa menjaga kontinuitas

keelastisitasan jeringan yang terkanung didalam dinding – dinding pembuluh

darah otak.

Mejaga kelenturan tulang belakang

Cara sujud dapat menjamin tulang belakang fleksibel secara terus menerus

dan dapat mencegah kekeringan didalamnya. Selain itu, ia juga dapat

mencegah tekanan terhadap tulang – tulang belakang antara yang satu

Page 32: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

dnegan yang lainnya, sehingga dapat meminimalisasi terserangnya tulang

rawan dari bahaya tergelincir dalam jumlah yang cukup besar.

Menstimulasi kerja paru – paru dan menambah elastisitas dada.

Paru – paru pada waktu bernapas biasanya bagian permukaan tidak dapat

membuang semua udara kotor, tetapi satu bagian dari udara yang penuh

dengan gas arang (karbondioksida) ini tinggal di paru – paru. Udara kotor ini

tidak akan keluar dari paru – paru kecuali dengan mengeluarkan napas

panjang yang dipaksa.Tujuannya adalah untuk menghindari keletihan

kemudian mereka mengiringi pengeluaran napas panjang yang dipaksa

dengan menarik napas dalam – dalam yang dapat memberikan mereka

vitalitas, keaktifan, dan mereka bisa mengganti udara kotor dengan udara

bersih yang penuh dengan oksigen.

Menstimulasi sistem pencernaan

Salah satu manfaat sujud yang penting juga adalah mempengaruhi organ –

organ sistem pencernaan dan menstimulasi kerjanya. Pada saat sujud, maka

perut besar dan usus tersentuh, serta otot – otot dinding perut bagian depan

mengerut. Kerutan – kerutan inilah yang mendorong organ – organ sistem

pencernaan bergerak dan bekerja serta mendorongnya melaksanakan

fungsinya.Selain itu, sujud juga bisa membantu menyembuhkan berbagai

penyakit perut besar yang mengembalikan kesantaian perut dan berhenti

menggerakan darah didalamnya. Dan juga bemanfaat di dalam melawan

sembelit.

Manfaat berjalan

Meningkatkan kekuatan otot dan ketahanan otot.

Berjalan bagus untuk kesehatan jantung

Kegiatan ini meningkatkan sirkulasi darah dan meningkatkan fungsi

kardiovaskuler

Memperkuat tulang

Berjalan sekitar 30 menit dapat meningkatkan kepadatan massa tulang dan

memperlambat penurunan massa tulang kaki

Page 33: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

9.Jelaskan mekanisme kerja sistem alat gerak tubuh manusia ?

Seperti kita ketahui, bergerak merupakan salah satu ciri makhluk

hidup. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau

perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk

hidup. Manusia akan bergerak bila ada implus atau rangsangan

yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuh.

Disini alat-alat gerak yang digunakan manusia ada dua yaitu alat

gerak pasif yaitu berupa tulang dan alat gerak aktif yaitu berupa

otot. Kedua alat gerak ini akan berkerjasama dalam melakukan

pergerakkan sehingga membentuk suatu sistem yang biasa disebut

sistem gerak.

Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat

melakukan pergerakkan sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang

menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia akan

diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakkan sesungguhnya.

Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai

perannan yang besar dalam sistem gerak manusia.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia

yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu

membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat

bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan

bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.

Dengan menggerakkan komponen intrasel tertentu, sel otot akan

menghasilkan tegangan dan memendek yaitu kontraksi. Melalui

kemampuan berkontraksinya yang berkembang sempurna,

kelompok sel otot yang bekerjasama dalam suatu otot dapat

menghasilkan gerakkan dan melakukan kerja. Kontraksi terkontrol

memungkinkan terjadinya gerakkan, misalnya berjalan,

melambaikan tangan dan semua gerakkan-gerakkan yang biasa kita

lakukan.

Page 34: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

10. Jelaskan peran berbagai zat gizi dan substrat kimia yang

terdapat pada tulang, otot dan sendi ?

Tulang.

- Kalsium

Cadangan kalsium ini terdapat pada bagian ujung tulang panjang

dalam bentuk kristal yang dinamakan trabekula dan kalsium

berperan sebagai pembentuk struktur tulang.

Di dalam tulang kalsium terdapat dalam bentuk hidroksiapatit,

suatu struktur kristal yang terdiri dari kalsium fosfat dan dikelilingi

matrik organik protein kologen yang berperan memberikan

kekuatan dan kekakuan pada tulang. Kalsium berperan sebagai

memperkuat tulang, mudah bengkok dan tidak mudah rapuh.

- Zat kapur dan zat kolagen

Berperan sebagai pembuat tulang rawan mempunyai sifat lentur

dan elastis.

- Zat kapur dan zat fosfor

Berperan membuat tulang keras menjadi keras dan tidak lentur.

Otot.

- Miosin

Suatu famili protein, dengan paling sedikit 12 kelas yang telah

diidentifikasi dalam gerom manusia. Miosin I ( suatu spesies

monomer yang berkaitan dengan membran sel) berfungsi sebagai

penghubung antara mikrofilamen dan membran sel di lokasi

tertentu. Membentuk filamen tebal. Molekul miosin terdiri dari dua

sub unit identik berbentuk stik golf dengan ekor saling berpilin dan

kepala globular, yang masing-masing mengandung tempat

pengikatan aktin dan tempat ATPse miosin, menonjol keluar salah

satu ujung. Filamen tebal terbuat dari molekul-molekul miosin yang

terletak memanjang sejajar satu sama lain.

- Aktin

Page 35: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

Membentuk 25% protein otot berdasarkan berat, pada kekuatan

ionik fisiologis dan dengan keberadaan mg2+, G aktin mengalami

polimerisasisecara nonkovalen untuk membentuk filamen heliks

ganda tak larut yang disebut F aktin membentuk filamen tipis

(molekul-molekul komponen struktural tipis adalah dua rantai aktin

bulat yang saling berpilin molekul troponin [yang terdiri dari 3 sub

unit 3 bulat kecil] dan molekul tropomiosin yang berbentuk seperti

benang tersusun membentuk suatu pita yang terletak di sepanjang

alur heliks aktin dan secara fisik menutupi tempat pengikatan di

molekul aktin untuk melekatnya jembatan silang miosin).

Page 36: Pbl 1 - Modul Dasar Musculoskeletal

DAFTAR PUSTAKA

Agur, Anne M.R. dan Moore, Keith L. 2002. Anatomi Klinis Dasar.

Hepokrates

Angriani, Rida dan Nurachmah, Elly. 2010. Dasar-dasar Anatomi dan

Fisiologi. Salemba Medika

Bajpai, R.N Dr, M.S. 1991.Osteologi Tubuh Manusia. Binarupa

Aksara

Ganong WF. 2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed.20, EGC

Guyton Ac, Hall JE. 1996. Textbook of Medical Physiology.

Pennsylvania: WB Saunders Company

Mescher, Anthony L. 2002. Histologi Dasar JUNQUEIRA Teks &

Atlas. Ed. 20, EGC

Paulsen, F. dan Waschke. 2002. SOBOTTA Atlas Anatomi

Manusia. Ed.23, EGC

Sherwood L. 2002. Human Physiology From Cel to System. 2nd ed.

Thompson Publishing Inc

Sloan, ete. 2004. Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran