pedoman penyelenggaraan corporate social responsibility (csr) dalam pembangunan kesehatan

Upload: promosi-sehat

Post on 17-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    1/60

    PEDOMAN PENYELENGGARAAN

    CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY (CSR)DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    351.077

    Ind

    p

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    2/60

    Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI

    Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, Sekretariat Jenderal

    Pedoman penyelenggaraan corporate socialresponsibility(CSR) dalam pembangunan kesehatan,--Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2012

    ISBN 978-602-235-166-5

    1. Judul I. HEALTH PROGRAM

    II. HEALTH SERVICES - GROWTH ANDA DEVELOPMENT

    351.077

    Ind

    p

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    3/60

    PEDOMAN PENYELENGGARAAN

    CORPORATE SOCIALRESPONSIBILITY (CSR)

    DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    TAHUN 2012

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    4/60

    PENGARAH:

    dr. Lily S. Sulistiowati, MM

    PENYUSUN:dr. Ernanti Wahyurini, MSc

    KONTRIBUTOR:

    Dra.Zuraidah,SKM, MPH

    Dr. Ir. Bambang Setiaji, SKM, M.Kes

    Dra. Hafni Rochmah,SKM, MPH

    Theresia Irawati, SKM,M.Kes

    Ismoyowati, SKM,M.Kes

    drg.Rarit Gempari, MMdrg.Marlina Ginting,M.Kes

    Ir.Dina Agoes Soelistijani, M.Kes

    Andi Sari Bunga Untung. SKM, MSc.PH

    Sri Koesminarti,Sos

    Bayu Aji, SE,MSc.PH

    Ilvalita, SKM

    EDITOR:

    Theresia Irawati, SKM,M.Kes

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    5/60

    iiiPedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Kata

    Pengantar

    P

    uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

    karena atas karunia-Nya maka buku Pedoman Penyeleng-

    garaan Corporate Social Responsibility Dalam PembangunanKesehatan ini dapat tersusun dan diterbitkan.

    Buku ini diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan banyak

    pihak sebagai upaya menggalang kemitraan di bidang kesehatan

    khusunya jajaran Swasta dan Badan Usaha Milik Negara. Karena

    sangat disadari bahwa pencapaian tujuan pembangunan

    kesehatan tidak dapat terwujud apabila hanya dilakukan oleh

    jajaran kesehatan, melainkan oleh semua komponen bangsa

    terutama Dunia Usaha, baik yang berada di tingkat Pusat, Provinsi

    maupun Kabupaten/Kota.

    Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat

    dalam penyusunan buku ini. Masukan dan saran untuk perbaikan

    serta saling melengkapi sangat kami harapkan.

    Semoga buku ini bermanfaat bagi semua.

    Jakarta, 2012

    Kepala Pusat Promosi Kesehatan

    dr. Lily S Sulistiowaty, MM

    NIP.195801131988032001

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    6/60

    iv Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    7/60

    vPedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

    kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk

    semua orang agar terwujud derajat kesehatan masyara-

    kat yang setinggi-tingginya. Kesehatan adalah investasi pemba-

    ngunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

    ekonomi. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan menjadi

    salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai

    dengan amanat UUD 1945.

    Masalah kesehatan dipengaruhi berbagai aspek dan dispari-tas derajat kesehatan antar daerah masih ditemukan. Oleh karena

    itu diperlukan penanganan komprehensif dari hulu sampai hilir

    dengan melibatkan multi sektor.

    Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk merencana-

    kan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi

    penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjang-

    kau bagi masyarakat. Namun Pemerintah tidak mungkin bekerja

    sendiri, karena itu diperlukan dukungan dan peran serta semuapihak.

    Dalam menindaklanjuti kesepakatan bersama yang telah

    dilakukan pada tanggal 14 November 2011 antara Kementerian

    Kesehatan dengan dunia usaha, diharapkan dunia usaha dapat

    berperan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

    melalui program-program kesehatan pemerintah sesuai dengan

    situasi permasalahan dan potensi daerah.

    SambutanSEKRETARIS JENDERALKEMENTERIAN KESEHATANREPUBLIK INDONESIA

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    8/60

    vi Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Diharapkan jajaran kesehatan baik di provinsi, kabupaten/

    kota maupun Puskesmas dapat bekerja sama dengan pihak

    swasta/dunia usaha melalui fasilitasi teknis, penyediaan data atau

    informasi yang diperlukan serta peta lokasi daerah bermasalah

    kesehatan, daerah terpencil, perbatasan, kepulauan atau perma-

    salahan daerah lainnya.

    Saya menyampaikan apresiasi kepada Dunia Usaha yang

    telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility(CSR)

    di bidang kesehatan selama ini, karena CSR merupakan potensi

    yang berkelanjutan dan ikut mendorong pencapaian target

    RPJMN 2010-2014 maupun MDGs di bidang kesehatan.Penandatanganan kesepakatan bersama Kementerian

    Kesehatan dengan Dunia Usaha merupakan momentum untuk

    meningkatkan semangat, kepedulian, dan meningkatkan kerja-

    sama untuk mempercepat pencapaian derajat kesehatan masya-

    rakat yang setinggi-tingginya.

    Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan semua

    pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam membangun kesehatan

    di Indonesia.Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberikan

    bimbingan dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

    Jakarta, 2012

    Sekretaris Jenderal

    dr. Ratna Rosita, MPHM

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    9/60

    viiPedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    KATA PENGANTAR iii

    SAMBUTAN v

    DAFTAR ISI vii

    PENDAHULUAN viii

    Latar Belakang 1T u j u a n 5

    Dasar Hukum 7

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR 8

    Sejarah 9

    Pengertian 11

    Prinsip 13

    Manfaat 14

    Ruang Lingkup Program Bidang Kesehatan Prioritas 15

    Aspek Program yang Dapat Ditangani Perusahaan 16

    Wilayah 17

    Model Program CSR 17

    PRIORITAS PROGRAM KESEHATAN 18

    Pembangunan Millenium 19

    Penyakit Tidak Menular (PTM) 30

    LANGKAHLANGKAH MELAKSANAKAN PROGRAM CSRBIDANG KESEHATAN 32

    Persiapan Kegiatan CSR Bidang Kesehatan 33

    Perencanaan Kegiatan CSR Bidang Kesehatan 35

    Pelaksanaan Kegiatan CSR Bidang Kesehatan 36

    Pendokumentasian Kegiatan CSR Bidang Kesehatan 37

    PROGRAM KESEHATAN DAN CSR YANG DAPAT DIPILIHUNTUK DILAKSANAKAN 38

    Daftar Isi

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    10/60

    viii Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Pendahuluan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    11/60

    1Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    ALatar BelakangPembangunan kesehatan diarah-

    kan untuk meningkatkan kesadaran,

    kemauan dan kemampuan hidup

    sehat bagi setiap orang agar pening-

    katan derajat kesehatan masyarakatsetinggi-tingginya dapat terwujud.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    12/60

    2 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan

    pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandi-

    rian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat

    dengan perhatian Khusus pada kelompok rentan antara

    lain ibu, bayi, anak, lansia dan keluarga miskin.

    Kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun (2010

    2014) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang

    murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke

    bawah guna mendukung pencapaian MDGs pada tahun 2015;

    dengan sasaran pembangunan kesehatan adalah peningkatanakses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain

    ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya

    tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan.

    Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium Perserikatan

    Bangsa Bangsa Bulan September tahun 2000, 189 negara anggota

    PBB menyepakati Deklarasi Millenium. Deklarasi Millenium

    merupakan komitmen para pemimpin dunia untuk menangani isu

    perdamaian, keamanan, pembangunan, hak asasi dan kebebasanfundamental dalam satu paket. Negara anggota PBB kemudian

    mengadopsi tujuan pembangunan Millenium hasil KTT tersebut

    dan menjadi acuan dalam pembangunan. Tujuan pembangunan

    Millenium menempatkan manusia sebagai fokus pembangunan.

    Dari 8 (delapan) tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) dengan

    targetnya secara langsung maupun tidak langsung berkaitan

    dengan kesehatan.

    CAPAIPENDIDIKANUNTUK SEMUA

    2

    HAPUSKEMISKINAN EKSTRIMDAN KELAPARAN

    1

    DORONGKESETARAAN GENDER &BERDAYAKAN PEREMPUAN

    3

    KURANGIANGKA KEMATIANANAK

    4

    d e l a p a n t u j u a n

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    13/60

    3Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Sejak ditetapkan MDGs, setiap negara anggota PBB harus

    menyampaikan laporan, dari laporan tersebut tampak bahwa

    dari tahun ke tahun Indonesia mencapai kemajuan dalam penca-

    paian target. Namun masih terdapat beberapa target yang sulit

    dicapai pada tahun 2015 sebagai tahun batas pencapaian target

    yang ditetapkan. Beberapa target secara nasional telah tercapai,

    akan tetapi masih ada provinsi atau kabupaten/kota yang penca-

    paiannya masih dibawah angka nasional.

    Komitmen untuk dapat mencapai target di tahun 2015

    diwujudkan antara lain dengan adanya Inpres No. 3 Tahun 2010tentang Program Pembangunan Berkeadilan yang mengamanat-

    kan harus dilakukannya 3 program termasuk di antaranya Program

    Pencapaian Tujuan Millenium. Di samping upaya percepatan

    pencapaian target Millenium yang ditujukan untuk meningkat-

    kan kesehatan ibu/perempuan dan anak, mengatasi penyakit

    menular dan memastikan kelestarian lingkungan, Indonesia juga

    menghadapi masalah Penyakit Tidak Menular. Penyakit Tidak

    Menular termasuk antara lain Penyakit Jantung, Pembuluh Darah,Kanker dan Diabetes.

    Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini telah menjadi masalah

    kesehatan global maupun nasional, baik dari segi angka kesakitan

    maupun kematian.

    Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab

    KEMBANGKANKEMITRAAN GLOBALUNTUK PEMBANGUNAN

    8

    JAMINKELESTARIANLINGKUNGAN

    7

    PERANGIHIV/AID, MALARIADAN PENYAKIT LAIN

    6

    TINGKATKANKESEHATANIBU

    5

    p e m b a n g u n a n m i l e n i u m

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    14/60

    4 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    sosial dunia usaha saat ini telah menjadi isu sentral dan populer.

    Berdasarkan kesadaran internal maupun eksternal dari perusa-

    haan yang sukses maupun gagal, beberapa perusahaan mulai

    menyadari, bahwa dunia usaha untuk mencapai kesuksesan dan

    berkelanjutan tidak cukup hanya mengejar prot (ekonomi) tetapi

    juga harus bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan bagikomunitas lokal dan masyarakat luas. Sudah banyak perusa-

    haan yang telah menjalankan program CSR antara lain di bidang

    pendidikan, kesehatan, lingkungan dan olahraga. Sebagian masih

    dalam bentuk charity dan hanya pada saat tertentu, sebagian lagi

    sudah terintegrasi dalam proses bisnis yang berkesinambungan.

    CSR merupakan potensi kuat untuk bertanggung jawab secara

    sosial dalam mempercepat pencapaian target Millenium yang

    terkait dengan kesehatan serta berkontribusi dalam pengen-dalian Penyakit Tidak Menular. Berdasarkan hal tersebut, kemit-

    raan dengan dunia usaha dikembangkan untuk mempercepat

    pencapaian target Millenium bidang Kesehatan dan pengenda-

    lian Penyakit Tidak Menular (PTM). Agar supaya CSR lebih efektif

    berkontribusi dalam mempercepat pencapaian target Millenium

    diperlukan advokasi dan informasi tentang lokasi permasalahan

    serta kegiatan berkaitan dengan tujuan dan target Millenium.

    PROGRAM PEMBANGUNAN

    BERKEADILAN

    PROGRAM PENCAPAIAN TUJUAN MILLENIUM.

    PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUMYANG DITUJUKAN UNTUK MENINGKATKANKESEHATAN IBU/PEREMPUAN DAN ANAK

    MENGATASI PENYAKIT MENULAR DAN MEMASTI

    KAN KELESTARIAN LINGKUNGAN.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    15/60

    5Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    BT u j u a nUMUM :

    Meningkatkan program CSR dalam memper-

    cepat pencapaian target Millenium Bidang

    Kesehatan dan Pengendalian Penyakit Tidak

    Menular.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    16/60

    6 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    KHUSUS:

    1. Meningkatkan komitmen dan kontribusi dunia usaha dalam

    mempercepat pencapaian target Millenium Bidang Keseha-

    tan dan PTM .

    2. Meningkatkan pemahaman tentang pengembangan

    program CSR bidang kesehatan.

    3. Memberikan informasi tentang daerah prioritas yang dapat

    menjadi daerah pengembangan program CSR Bidang

    Kesehatan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    17/60

    7Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    CDasar Hukum1. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang

    Kesehatan.

    2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

    Hidup.

    3. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang

    Perseroan Terbatas.

    4. UndangUndang No.23 Tahun 2002 tentang

    Perlindungan Anak.

    5. Peraturan Menteri Negara BUMN No Per-05/

    MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan

    Bina Lingkungan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    18/60

    8 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Corporate SocialResponsibility(CSR)

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    19/60

    9Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    AS e j a r a hAwalnya perusahaan pada umumnya

    hanya memfokuskan usaha untuk

    mencari keuntungan ekonomi. Diang-

    gapnya perusahaan sudah bertang-

    gung jawab bila menyediakan produkbagi masyarakat, memberi lapangan

    kerja serta membayar pajak.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    20/60

    10 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Namun pada perkembangannya masyarakat menuntut agar

    perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial bagi masyarakat.

    Hal ini terjadi karena masyarakat melihat dan merasakan dampak

    negatif akibat beroperasinya perusahaan serta timbulnya kesen-

    jangan ekonomi dengan komunitas lokal.

    Ketika isu lingkungan hidup berkembang dalam konteks

    global, tuntutan tanggung jawab perusahaan pada lingkungan

    menguat. Sekitar tahun 1970 manusia menyadari bahwa bumi

    mempunyai daya dukung terbatas, sehingga pemanfaatan

    sumber daya alam harus dilakukan dengan hati-hati. Kemudian

    muncul konsep pembangunan berkelanjutan yakni pemba-

    ngunan yang memperhatikan aspek ekonomi, manusia danalam (3P Prot, People, Planet). Konsep ini makin memperjelas

    CSR. Masyarakat yang makin berkembang juga menghendaki

    perusahaan yang menjamin kesehatan dan keselamatan karya-

    wan, komunikatif dan memberi manfaat dan menyejahterakan

    komunitas lokal. Di samping itu produk yang dihasilkan, proses

    serta limbahnya juga harus bermanfaat dan tidak menimbulkan

    gangguan kesehatan.

    PROFITPROFIT P OPLPEOPLE

    PL N TPLANET

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    21/60

    11Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    BPengertianMenurut Bank Dunia, CSR adalah komitmendunia usaha untuk kontribusi dalam pemba-

    ngunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan

    karyawan dan perwakilan mereka, komunitas lokal

    serta masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas

    hidup yang bermanfaat bagi dunia usaha dan bagi

    pembangunan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    22/60

    12 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Menurut Uni Eropa CSR adalah konsep dimana

    perusahaan mengintegrasikan tanggung jawab

    sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis dan

    interaksinya dengan para stakeholder dengan

    dasar sukarela.

    Disarikan dari pengertian tersebut CSR dalam

    pembangunan kesehatan adalah komitmen dunia

    usaha untuk berkontribusi secara berkesinam-

    bungan dalam pembangunan kesehatan bersama

    karyawan, komunitas lokal dan masyarakat untuk

    meningkatkan kualitas hidup dan menanggulangi

    masalah kesehatan karyawan dan masyarakat.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    23/60

    13Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    CPrinsip Keseimbangan antara upaya meningkatkankeuntungan serta tanggung jawab sosial dan

    lingkungan.

    Bekerja bersama stakeholder internal maupun

    eksternal.

    Interaksi/komunikasi dengan komunitas lokal dan

    masyarakat.

    Program CSR terintegrasi dalam pengelolaan

    bisnis.

    Meningkatkan kualitas hidup.

    Bermanfaat bagi pihak perusahaan dan

    masyarakat.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    24/60

    14 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    DManfaatBagi Perusahaan:

    Karyawan lebih sehat

    sehingga lebih produktif.

    Absensi karena sakit

    menurun. Meningkatkan penjualan

    dan market share.

    Memperkuat brand positioning.

    Meningkatkan citra dan pengaruh perusahaan.

    Meningkatkan kemampuan untuk menarik hati, memotivasi,

    dan mempertahankan (retain) karyawan.

    Menurunkan biaya operasional.

    Meningkatkan hasrat bagi investor untuk berinvestasi.

    Menjaga keberadaan dan kelangsungan perusahaan karena

    masyarakat lokal diajak berkomunikasi dan merasakan

    manfaat CSR.

    Bagi Masyarakat danLingkungan:

    Masyarakat lebih sehat

    Daya beli meningkat

    Lingkungan lebih sehat

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    25/60

    15Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    ERuang LingkupProgram BidangKesehatan Prioritasa. Pencapaian Target Millenium meliputi :

    1. Penurunan proporsi penduduk yang kelaparan

    2. Penurunan kematian anak

    3. Peningkatan kesehatan ibu

    4. Pengendalian HIV dan AIDS

    5. Pengendalian Malaria

    6. Pengendalian Tuberkulosis

    7. Pengendalian penyakit Demam Berdarah

    Dengue8. Penyehatan lingkungan

    b. Penyakit Tidak Menular meliputi:

    1. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

    Hipertensi

    Penyakit Jantung Koroner Stroke

    2. Diabetes Melitus

    3. Kanker

    4. Penyakit Kronis Degeneratif

    5. Gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    26/60

    16 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    FAspek Program yangDapat DitanganiPerusahaan1. Mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan

    2. Membantu peningkatan kualitas dan fasilitas

    pelayanan kesehatan yang telah ada dengan antara

    lain :

    Melatih petugas

    Melengkapi sarana (obat, alat, manual dan

    lain-lain.)

    Meningkatkan akses pada pelayanan (misalnya

    operasional Puskesmas Keliling).

    3. Memberdayakan dan pengorganisasian masyarakat :

    Mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis

    Masyarakat (UKBM)

    Meningkatkan kualitas UKBM yang ada

    Memberikan sarana penyehatan lingkungan

    bagi rumah tangga (air bersih, pembuangan

    sampah) Penyuluhan kesehatan

    Pelatih bagi masyarakat.

    4. Mengembangkan perusahaan yang Ber-Perilaku

    Hidup Bersih dan Sehat.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    27/60

    17Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    GWilayah LokasiProgram CSR bidang kesehatan dapat dipilih ditempat sebagai berikut :

    a. Sekitar perusahaan atau wilayah setempat.

    b. Kabupaten, kota atau provinsi dengan

    capaian target Millenium rendah.

    c. Tingkat nasional.

    Tatanan

    Program CSR bidang kesehatan juga dapat

    dilakukan pada tatanan:

    a. Rumah Tangga

    b. Tempat Kerja

    c. Tempat Umum

    d. Institusi Pendidikan

    e. Layanan Kesehatan

    HModel Program CSRCSR dapat dilakukan sendiri oleh internal perusa-haan yakni oleh staf/karyawan, perusahaan memben-tuk yayasan dan yayasan tersebut yang akan menge-

    lola program CSR. Perusahaan juga dapat menye-

    rahkan pengelolaan kepada LSM, atau membentuk

    konsorsium dengan lembaga lain. Dapat pula penge-

    lolaan diserahkan langsung kepada masyarakat.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    28/60

    18 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    PrioritasProgramKesehatan

    Dalam pengem-

    bangan program CSR

    bidang kesehatan

    diprioritaskan pada

    pencapaian target

    Millenium danpengendalian Penya-

    kit Tidak Menular.

    CAPAIPENDIDIKANUNTUK SEMUA

    2

    HAPUSKEMISKINAN EKSTRIMDAN KELAPARAN

    1

    DORONGKESETARAAN GENDER &BERDAYAKAN PEREMPUAN

    3

    KURANGIANGKA KEMATIANANAK

    4

    KEMBANGKANKEMITRAAN GLOBALUNTUK PEMBANGUNAN

    8

    JAMINKELESTARIANLINGKUNGAN

    7

    PERANGIHIV/AID, MALARIADAN PENYAKIT LAIN

    6

    TINGKATKANKESEHATANIBU

    5

    Delapan TujuanPembangunan Milenium

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    29/60

    19Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    APembangunanMilleniuma. Tujuan dan Target

    Deklarasi Millenium menetapkan 8 (delapan) tujuan Millenium

    dan setiap tujuan memiliki target dan indikator yang ditetapkanbatas waktunya dan dengan kemajuan yang terukur. Tujuan dan

    target pembangunan Millenium yang terkait langsung dengan

    kesehatan meliputi :

    Tujuan I : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan.

    Target 2 : Menurunkan proporsi penduduk yang mende-

    rita kelaparan menjadi setengahnya dalam

    kurun waktu 1990-2015.

    Indikator :

    a. Persentase anak dibawah 5tahun (balita) yang menga-

    lami gizi buruk.

    b. Persentase anak dibawah 5tahun (balita) yang menga-

    lami gizi kurang.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    30/60

    20 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Tujuan III: Mendorong kesetaraan gender dan pember-

    dayaan perempuan.

    Target 4. Menghilangkan ketimpangan gender di

    tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada

    tahun 2005 dan di semua jenjang pendi-

    dikan tidak lebih dari tahun 2015.

    Indikator :

    a. Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki di tingkat

    pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi, yang diukur

    melalui angka partisipasi murni anak perempuan terha-

    dap laki-laki.

    b. Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia15-24tahun, yang diukur melalui angka melek huruf

    perempuan/laki-laki.

    c. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan.

    d. Tingkat pengangguran terbuka perempuan.

    e. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan.

    f. Tingkat daya beli pada kelompok perempuan.

    g. Proporsi perempuan dalam lembaga publik (legislatif,

    eksekutif dan yudikatif )

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    31/60

    21Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Tujuan IV: Menurunkan Kematian Anak.

    Target 5. Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA)

    sebesar dua pertiganya dalam kurun waktu

    1990-2015.

    Indikator :

    a. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup.b. Angka Kematian Balita (AKBA) per 1000 kelahiran hidup.

    c. Anak usia 12-23 bulan yang diimunisasi campak.

    Tujuan V: Meningkatkan Kesehatan IbuTarget 6. Menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar

    tiga perempatnya dalam kurun waktu

    1990-2015.

    Indikator :

    a. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per 1.00.000

    kelahiran hidup.

    b. Proporsi kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan

    (%).

    c. Proporsi perempuan 15-49tahun berstatus kawin yang

    sedang menggunakan alat KB (%).

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    32/60

    22 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Tujuan VI: Memerangi HIV dan AIDS, Malaria dan

    Penyakit Menular lainnya.

    Target 7. Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS

    dan mulai menurunnya jumlah kasus baru

    pada tahun 2015.

    Indikator :

    a. Prevalensi HIV dan AIDS.

    b. Penggunaan kondom pada hubungan seksual berisiko

    tinggi.

    c. Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi.

    d. Persentase penduduk usia 15-24tahun yang mempunyai

    pengetahuan komprehensif tentang HIV dan AIDS.

    Target 8. Mengendalikan penyakit Malaria dan mulai

    menurunnya jumlah kasus Malaria dan

    penyakit lainnya pada tahun 2015.

    Indikator :

    a. Prevalensi Malaria per 1.000 penduduk.

    b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk.

    c. Angka penemuan pasien Tuberkulosis BTA positif baru.

    d. Angka keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    33/60

    23Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Tujuan VII: Memastikan Kelestarian Lingkungan.

    Target 10. Menurunkan sebesar separuh proporsipenduduk tanpa akses terhadap sumber air

    minum yang aman dan berkelanjutan serta

    fasilitas sanitasi dasar pada tahun 2015.

    Indikator :

    a. Proporsi rumah tangga terhadap penduduk dengan

    berbagai kriteria sumber air (total) (%).

    b. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai

    kriteria sumber air (perdesaan) (%).

    c. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai

    kriteria sumber air (perkotaan) (%).

    d. Cakupan pelayanan perusahaan daerah air minum (KK).e. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan akses pada

    fasilitas sanitasi yang layak (total) (%).

    f. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan akses pada

    fasilitas sanitasi yang layak (pedesaan) (%).

    g. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan akses pada

    fasilitas sanitasi yang layak (perkotaan) (%).

    b . Pencapaian Target

    Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai target terse-

    but di tahun 2015. Beberapa target telah tercapai, beberapa

    lainnya telah dalam jalur optimis yang kemungkinan dapat

    dicapai dan ada target yang sulit dicapai pada 2015 .

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    34/60

    24 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Target Millenium yang telah tercapai (2010) meliputi :

    1. Proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan per

    kapita kurang dari 1 ( satu ) USD per hari.2. Kesetaraan gender dalam semua jenis dan jenjang pendi-

    dikan dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap

    laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun.

    3. Telah menurunnya prevalensi Tuberkulosis.

    Target yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 adalah :

    1. Prevalensi balita kekurangan gizi.2. Angka Partisipasi Murni (APM) untuk pendidikan dasar.

    3. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di SMA/MA/Paket C

    dan Pendidikan Tinggi.

    4. Penurunan kematian balita.

    5. Kemitraan global untuk pembangunan.

    Sedangkan target yang masih memerlukan upaya kerasuntuk dicapai yakni :

    1. Pengurangan tingkat kemiskinan nasional.

    2. Penurunan Angka Kematian Ibu.

    3. Penurunan tingkat emisi gas rumah kaca, pemberantasan

    pembalakan liar dan mengurangi emisi CO2.

    4. Meningkatkan akses rumah tangga terhadap air minum

    layak dan sanitasi layak yang berkelanjutan.

    Meskipun secara nasional pencapaian target Millenium telah

    tercapai akan tetapi masih ada provinsi maupun kabupaten/kota

    yang pencapaiannya masih belum sesuai target.

    Data provinsi yang capaian targetnya masih rendah yang perlu

    mendapat prioritas dipilih sebagai lokasi program CSR meliputi :

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    35/60

    25Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Untuk gizi kurang (Riskesdas 2010):

    Kalimantan Tengah

    Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat

    Kalimantan Barat

    Sulawesi Tengah

    Sulawesi Selatan Maluku Utara

    Aceh

    Untuk gizi buruk (Riskesdas 2010):

    Gorontalo

    Nusa Tenggara Barat

    Kalimantan Barat

    Papua Barat

    Nusa Tenggara Timur

    Maluku

    Sulawesi Tengah

    Sumatera utara

    Papua

    Kalimantan Selatan

    Untuk Angka Kematian Bayi (Prol Kesehatan 2009):

    Sulawesi Barat

    Nusa Tenggara Barat

    Sulawesi Tengah

    Maluku Kalimantan Selatan

    Nusa Tenggara Timur

    Gorontalo

    Maluku Utara

    Sumatera Barat Sumatera Utara

    Untuk Angka Kematian Balita (Prol Kesehatan 2009):

    Sulawesi Barat

    Maluku

    Nusa Tenggara Barat

    Nusa Tenggara Timur

    Kalimantan Selatan

    Maluku utara

    Sulawesi Tengah

    Gorontalo

    Sumatera Utara

    Bengkulu

    Untuk cakupan imunisasi campak (Riskesdas 2010):

    Papua

    Sumatera Utara

    Sulawesi Barat

    Kalimantan Barat

    Riau

    Sulawesi Tengah

    Aceh Maluku

    Maluku Utara

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    36/60

    26 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Untuk persalinan yang ditolong tenaga kesehatan(Riskesdas 2010):

    Maluku Utara Maluku

    Sulawesi Tengah

    Papua Barat

    Kalimantan Tengah

    Papua Sulawesi Tenggara

    Gorontalo

    Jambi

    Sulawesi Barat

    Proporsi perempuan 15-49 tahun berstatus kawin yang

    menggunakan alat KB: Papua

    Bali

    DKI Jakarta

    Kepulauan Riau

    Kalimantan Barat

    Maluku

    Kepulauan Bangka Belitung

    Jawa Timur

    Papua Barat

    Jawa Barat

    Case Rate AIDS (Prol Kesehatan Indonesia 2010):

    Sulawesi Barat

    Maluku

    Nusa Tenggara Barat

    Nusa Tenggara Timur

    Kalimantan Selatan

    Maluku utara

    Sulawesi Tengah

    Gorontalo

    Sumatera Utara

    Bengkulu

    Penggunaan kondom pada pemakai kontrasepsi (ProlKesehatan Indonesia tahun 2009):

    Jawa Barat

    Jambi

    Jawa Timur

    Banten

    Kalimantan Selatan

    Jawa Tengah

    Nusa Tenggara Timur

    Riau

    Nusa Tenggara Barat

    Gorontalo

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    37/60

    27Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Persentase Penduduk >15thn yang mempunyai pengeta-huan komprehensif tentang HIV dan AIDS (Riskesdas 2010):

    Gorontalo Sulawesi Barat Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Sulawesi Tenggara

    Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Jambi Lampung Maluku Utara

    Prevalensi Malaria: Papua Barat

    Gorontalo Papua Nusa Tenggara Timur Sulawesi Utara

    Maluku Utara

    Kepulauan Bangka Belitung Kalimantan Tengah

    Sulawesi Selatan Kalimantan Selatan

    Prevalensi Tuberkulosis: Gorontalo Papua Barat

    Kalimantan Selatan Sulawesi Tengah Jambi

    Sulawesi Selatan Sumatera Barat

    Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Maluku

    Angka kesakitan DBD masih tinggi: Bali DKI Jakarta Sulawesi Selatan

    Kalimantan Barat DI Yogyakarta

    Prevalensi Rumah Tangga yang menggunakan sumber utamaair untuk keperluan rumah tangga dengan air sungai: Kalimantan Tengah Kalimantan Barat

    Kalimantan Selatan Sumatera Selatan

    Kalimantan Timur Sulawesi Barat Maluku Utara

    Kepulauan Bangka Belitung

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    38/60

    28 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Persentase Rumah Tangga yang belum mempunyaifasilitas Buang Air Besar:

    Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Tengah Kalimantan Barat

    Nusa Tenggara Barat Maluku Kepulauan Bangka Belitung Sumatera Selatan

    Persentase Rumah Tangga yang cara penanganansampah dibuang sembarangan: Maluku Utara

    Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Papua

    Nusa Tenggara Timur

    Sulawesi Tengah

    Sulawesi Selatan Maluku Kepulauan Bangka Belitung Banten

    Prevalensi perokok: Kalimantan Tengah Nusa Tenggara Timur

    Maluku Utara Kepulauan Riau Gorontalo

    Papua Barat Sumatra Barat

    Sulawesi Tengah Jambi Lampung

    Cakupan Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih danSehat (PHBS): Sumatera Barat Banten

    Papua Barat Sulawesi Barat Jawa Timur

    Kepulauan Riau Jawa Barat

    Sulawesi Tenggara Maluku Utara Papua

    Selain Provinsi yang cakupan target Millenium masih

    rendah tersebut diatas Kementerian Kesehatan juga menetap-

    kan daerah bermasalah kesehatan dengan menggunakan

    kriteria Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM).

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    39/60

    29Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Berikut adalah kabupaten kota bermasalah kesehatan:

    1. Provinsi Aceh meliputi: Simeulue, Aceh Singkil, Aceh

    Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Barat,

    Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiyang,

    Aceh Jaya, Pidie, Bireuen, Gayo lues, Nagan Raya, Kota Banda

    Aceh, Kota Sabang, Kota Langsa, Kota Lhoksemawe.

    2. Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi:Lombok Barat,

    Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Bima,

    Sumbawa Barat, Mataram, Kota Bima.

    3. Provinsi Nusa Tenggara Timur meliputi: Sumba Barat,Sumba Timur, Kupang,Timur Tengah Selatan, Timur Tengah

    Utara, Belu, Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada,

    Manggarai, Rotte Ndao, Manggarai Barat, Kota Kupang.

    4. Provinsi Sulawesi Tenggara meliputi: Buton, Muna,

    Konawe, Kolaka, Konawe Selatan, Bombana, Wakatobi,

    Kolaka Utara, Kota Kendari, Bau Bau.

    5. Provinsi Gorontalo meliputi:Boalemo, Gorontalo,

    Pohuwatu, Bone Bolango, Kota Gorontalo.6. Provinsi Sulawesi Tengah meliputi:Banggai Kepulauan,

    Banggai, Morowali, Poso, Donggala, Toli Toli, Buol, Parigi

    Moutong, Tojo Una Una, Palu.

    7. Provinsi Sulawesi Barat meliputi:Majene, Polewali

    Mamasa, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara.

    8. Provinsi Maluku meliputi:Maluku Tenggara Barat, Maluku

    Tenggara, Maluku Tengah, Buru, Kepulauan Aru, Seram

    Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon.

    CSR juga dapat memilih provinsi yang capaiannya sudah

    baik, karena dalam provinsi tersebut kemungkinan masih ada

    kabupaten/kota yang capaiannya rendah. Kabupaten/kota yang

    telah mencapai target pun kemungkinan masih ada kecamatan

    atau desa yang belum mencapai target dan perlu dibantu dalam

    mempercepat pencapaiannya.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    40/60

    30 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    BPenyakit Tidak Menular(PTM)Penyakit yang digolongkan Penyakit Tidak

    Menular (PTM) adalah penyakit non infeksi dan

    penyakit degeneratif.

    Ciri PTM antara lain:

    Tidak ada rantai penularan

    Tidak ada satu penyebab yang jelas

    Pada umumnya berlangsung kronis

    Termasuk Penyakit Tidak Menular antara lain:

    Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

    Diabetes Melitus dan penyakit metabolik Kanker

    Penyakit kronis degeneratif

    Gangguan akibat kecelakaan dan tindak

    kekerasan

    Faktor risiko meliputi :

    Pola makan

    Alkohol Merokok

    Kurang aktivitas sik

    Kegemukan (Obesitas)

    Perilaku seksual tidak sehat

    Stres

    Obat-obatan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    41/60

    31Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Pengendalian Penyakit Tidak Menular meliputi :

    Skirining faktor risiko Penyakit Tidak Menular dan

    tindakan segera

    Deteksi dini

    Diagnosa dan tatalaksana penyakit

    Pelayanan kesehatan dan rehabilitasi

    Luaran:

    1. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat PTM.

    2. Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit

    tidak menular.

    Indikator:

    1. Persentase provinsi yang memiliki Perda tentang Kawasan

    Tanpa Rokok (KTR) sebesar 100%.

    2. Persentase provinsi yang melakukan pembinaan pence-

    gahan dan penanggulangan PTM (Survailans Epidemiologi,

    deteksi dini, KIE dan tata laksana) sebesar 100%.

    3. Persentase kabupaten kota yang melaksanakan pencegahan

    dan penanggulangan PTM (Survailans Epidemiologi, deteksi

    dini, KIE dan tata laksana) sebesar 30%.

    4. Persentase kabupaten kota yang mempunyai peraturan

    perundang-undangan (surat Edaran/instruksi SK/Peraturan

    Walikota/Bupati/Perda) tentang pencegahan dan penang-

    gulangan dampak merokok terhadap kesehatan sebesar

    30%.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    42/60

    32 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Langkah-langkahMelaksanakanProgram CSR

    Bidang Kesehatan

    Tidak ada cara atau langkah standar untuk

    mengembangkan CSR bidang kesehatan.

    Berikut adalah beberapa tahapan langkah

    yang dapat diikuti oleh perusahaan dalam

    merencanakan, melaksanakan serta menyusun

    pendokumentasian kegiatan program CSR.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    43/60

    33Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    APersiapan Kegiatan CSRBidang KesehatanSebelum pelaksanaan kegiatan CSR, perusahaan dapat

    melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Melakukan identikasi potensi perusahaan

    Dalam merancang program CSR untuk percepatan pencapa-

    ian target Millenium dan pengendalian Penyakit Tidak Menular,

    potensi potensi perusahaan yang dapat dimanfaatkan meliputi:

    1. Tenaga ahli terkait program kesehatan yang dipilih

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    44/60

    34 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    2. Tenaga pengelola/pelaksana program CSR

    3. Program/kegiatan yang telah ada diintegrasikan dengan

    program CSR untuk pencapaian target Millenium dan Penya-

    kit Tidak Menular.

    4. Sumber dana atau ketersediaan dana yang ada dapat

    dimanfaatkan

    5. Stakeholderyang dapat diajak kerjasama.

    b. Melakukan Identikasi masalah kesehatan

    Identikasi masalah kesehatan dilakukan bersama perwakilan

    karyawan/stakeholder lain, masyarakat setempat, LSM peduli

    kesehatan serta sektor kesehatan. Apabila wilayah yang digarap

    dalam lingkup nasional diperlukan koordinasi dengan Kemen-

    terian Kesehatan, bila dalam lingkup provinsi dengan Dinas

    Kesehatan Provinsi, bila lingkup kabupaten/kota dengan Dinas

    Kesehatan Kabupaten/Kota dan bila dalam lingkup kecamatan

    atau desa dengan Puskesmas setempat. Sektor kesehatan

    akan memberikan masukan data data masalah kesehatan diwilayahnya serta informasi lain yang diperlukan.

    c. Menetapkan masalah dan wilayah

    Bersama pihak yang terlibat melakukan identikasi, ditetapkan

    masalah terpilih, program, lokasi atau tatanan dimana program

    CSR akan diselenggarakan.

    d. Melakukan identikasi potensi sumber daya alamdan lingkungan di masyarakat.

    1. identikasi potensi sumber daya alam di masyarakat

    sekitar area penyelenggaraan program CSR..

    2. identikasi potensi lingkungan di masyarakat sekitar

    area penyelenggaraan program CSR.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    45/60

    35Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    BPerencanaan KegiatanCSR Bidang KesehatanDalam perencanaan kegiatan CSR perusahaan dapat

    mengikuti langkah-langkah di bawah ini (atau disesuai-

    kan dengan konteks daerah dan kondisi perusahaan).

    a. Menyusun konsep Rencana Program CSR yang

    jelas, lengkap, dan terperinci, yakni sampai dengan

    teknis pelaksanaan kegiatan atau program.

    b. Membangun persepsi yang sama antara perusa-

    haan dengan pemerintah daerah dan stakeholder.

    c. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah

    daerah dan atau stakeholder yang dapat diawali

    dengan penandatanganan MoU atau perjanjiankerjasama sebagai dasar komitmen pelaksanaan

    kerjasama dengan pemerintah daerah.

    d. Menyusun perencanaan terpadu dengan pemer-

    intah daerah agar dapat terjadi sinergi dan pemer-

    ataan kesejahteraan.

    e. Melaksanakan konsultasi perencanaan yang

    melibat- kan masyarakat.

    f. Mengajukan usulan penghargaan dari pemerintahdalam bentuk pengakuan maupun insentif lainnya.

    g. Menentukan pelaksanaan dan mekanisme

    monitoring dan evaluasi.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    46/60

    36 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    CPelaksanaan KegiatanCSR BidangKesehatan

    a. Memilih sumber daya manusia yang memiliki

    kemampuan, komitmen dan kepedulian terhadap

    CSR.

    b. Melatih SDM yang bertanggungjawab untuk

    memimpin pelaksanaan kegiatan CSR.

    c. Melakukan kegiatan monitoring atas kemajuan

    kegiatan CSR sesuai dengan mekanisme monitoring

    yang sudah direncanakan. Monitoring dapat dilaku-

    kan oleh pengelola kegiatan CSR.

    d. Melakukan evaluasi kegiatan CSR yang telah berja-

    lan, membuat sistem mekanisme pendokumenta-

    sian atas kemajuan, keberhasilan, kegagalan dan

    masalah-masalah yang dihadapi dalam menjalankan

    kegiatan CSR. Evaluasi dapat dilakukan oleh pihak

    lain termasuk Dinas Kesehatan setempat.

    e. Mendesain sistem penghargaan bagi penang-gung jawab (PIC) yang telah berhasil melaksanakan

    kegiatan CSR.

    f. Merumuskan kegiatan-kegiatan untuk menjamin

    terpeliharanya keberlanjutan kegiatan CSR yang

    sedang dan telah berjalan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    47/60

    37Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    DPendokumentasianKegiatan CSR BidangKesehatan

    Di akhir tahun setelah melaksanakan kegiatan CSR,

    disarankan agar perusahaan membuat dokumentasi dari

    kegiatan CSR bidang kesehatan. Beberapa hal dibawah

    ini merupakan tahapan perusahaan dalam membuat

    dokumentasi:

    a. Membentuk tim yang bertugas membuat

    dokumentasi

    b. Merencanakan pembuatan dokumentasi seperti:

    menentukan batas waktu, membuat anggaran,

    membuat rencana kerja.

    c. Mengumpulkan informasi sekaligus mengidenti-

    kasi akurasi sumbernya. Memilih informasi yang

    relevan dan akurat untuk didokumentasikan.

    d. Menganalisa data berdasarkan informasi yang telah

    diolah dan menjelaskan kecenderungan (trend)

    dari data tersebut.

    e. Membuat draft dokumentasi kegiatan CSR.f. Melakukan review dan nalisasi.

    g. Mempublikasi dan mendistribusikan dokumentasi

    kegiatan CSR.

    h. Mengumpulkan tanggapan sekaligus mendiskusi-

    kan dan mengevaluasi tanggapan sebagai upaya

    perbaikan kegiatan CSR ke depan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    48/60

    38 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    ProgramKesehatan danCSR yang dapat

    Dipilih untukdilaksanakan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    49/60

    39Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    PenurunanAngkaKematianAnak

    Penggu-naanASI danmakananpendam-ping ASI

    Mengembangkan Pojok ASI diperusahaan.

    Kampanye ASI Eksklusif

    Pemberdayaan masyarakat.

    Pemberian makanan tambahan.

    Membina Posyandu yang ada,misalnya dengan melakukanpelatihan penyegaran berkala,membantu biaya operasional,mencetak KMS.

    Mengembangkan Posyandu baruuntuk memperluas jangkauanmasyarakat.

    Membuat klinik konseling anak.

    Mengembangkan kelompok PeduliASI di dalam /di luar perusahaan.

    Advokasi atau fasilitasi, pengem-bangan pelayanan kesehatansayang bayi.

    Memfasilitasi penanganan balita

    gizi buruk.

    Mengawasi pemasaran susuformula di dalam/di luarperusahaan.

    Mendorong dan memfasili-tasi pemanfaatan herbal untukkesehatan ibu anak.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    50/60

    40 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Imunisasi Menyediakan fasilitas pelayananimunisasi di dalam perusahaan(klinik, pos imunisasi)

    Kampanye imunisasi

    Menyediakan sarana dan prasarana(termos, jarum suntik, kartu imuni-sasi, buku panduan, media)

    Penggalangan masyarakat untukdatang ke tempat pelayanan.

    Menjangkau sasaran yang sulit.

    PelayananBalita Sakit

    Menggalang dana.

    Memfasilitasi pelaksanaan Manaje-men Terpadu Balita Sakit (melatihpetugas, pengadaan obat, chek listpasien dan lain-lain).

    Pemberdayaan orang tua/ keluargadalam pengelolaan balita sakit.

    Memfasilitasi rujukan balita sakit

    Mensosialisasikan dan membantu

    pelayanan Jamkesmas.

    Memfasilitasi kegiatan KIE (Komuni-kasi Informasi dan Edukasi) danmengadakan media mengenalitanda bahaya umum.

    Mendorong pemanfaatan herbaluntuk balita sakit.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    51/60

    41Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Pening-katanKesehatanIbu.

    KesehatanIbu Hamil,Bersalindan Nifas

    Memberikan tablet besi kepadaremaja putri dan ibu hamil di inter-nal perusahaan, sekitar perusahaanatau tempat terpilih lainnya.

    Memberikan Makanan Tambahan(PMT) bagi Ibu Hamil yang KurangEnergi Kronis (KEK) dengan bahanmakanan lokal atau pabrik sesuai

    standar

    Memberikan multivitamin danmineral pada Ibu Hamil.

    Mengembangkan Keluarga SadarGizi dengan Kampanye GiziSeimbang dengan pemanfaatansumber daya local.

    AksesterhadappelayanankesehatanIbu Hamil,Bersalindan Nifasserta KB

    Menggalakkan Gerakan SayangIbu (GSI) dan Peningkatan ProgramPerencanaan Persalinan dan Pence-gahan Komplikasi (P4K) denganmembantu : Transportasi untuk akses ke

    fasilitas pelayanan, misalnyamotor, mobil, perahu.

    Donor darah Pencetakan Buku KIA.

    Memfasilitasi kemitraan bidan dandukun dalam menolong persalinan.

    Memfasilitasi terlaksananya RumahTunggu Persalinan yakni tempattinggal sementara bagi ibu yangakan bersalin dari daerah yang sulitmenjangkau fasilitas kesehatan.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    52/60

    42 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Memfasilitasi dan melaksanakanpenyelenggaraan Kelas Ibu Hamilmisal menyediakan matras.

    Menyediakan fasilitas tempatmenyusui dan/atau penyimpananASI di perusahaan atau di tempatlain diluar perusahaan.

    Melakukan atau memfasilitasi

    kegiatan KIE kesehatan Ibu Hamil,Bersalin dan Nifas serta KB denganpenyuluhan langsung, konseling,melalui media atau menyediakanmedia.

    Membantu pelayanan Jamkesmas,Jampersal bagi yang mempunyaiklinik atau membantu memantaupelaksanaan.

    Menyediakan alat kontrasepsi bagimasyarakat dan menyelenggarakanpelayanan KB di klinik perusahaan.

    Pening-

    katan

    Kualitas

    Pelayanan

    Kesehatan

    Ibu Hamil,Bersalin

    dan Nifas

    Advokasi dan fasilitasi pening-katan kualitas fasilitas pelayanankesehatan ibu dengan:Membantu pelatihan/orientasi

    kader tentang kelas ibu hamildan P4K

    Melengkapi alat dan obat.

    Menggalakkan dan memberi-kan kesempatan pemeriksaankehamilan bagi pekerja yang hamil.

    Mendorong dan memfasilitasipemanfaatan herbal yang amanuntuk kesehatan ibu.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    53/60

    43Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Pengen-dalian HIVdan AIDS

    Pencegahan Menyebarluaskan informasi tentangHIV dan AIDS di dalam dan di luarperusahaan.

    Melakukan penyuluhan tentangnarkoba dan rokok.

    Melakukan penggalakan penggu-naan kondom pada kelompok

    berisiko tinggi.

    Memfasilitasi pelatihan konselor HIVdan AIDS.

    Pengobatan Membantu ketersediaan dan distri-busi obat untuk HIV dan AIDS.

    Penyediaan obat untuk penyakitpenyerta.

    Pemberdayaan penderita HIV danAIDS untuk aktivitas produktif.

    Penyuluhan/ memberi contohuntuk mengurangi stigma/ diskrimi-nasi bagi penderita.

    Mendorong adanya dan pemanfa-atan obat herbal untuk memper-kuat daya tahan tubuh.

    Memfasilitasi pendidikan kelompoksebaya.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    54/60

    44 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Pengenda-

    lian Malaria

    Pencegahan Kampanye penggunaan kelambuberinsektisida.

    Pengadaan dan distribusi kelambuberinsektisida.

    Menciptakan perusahaan danlingkungan sekitar perusahaanbersih dan bebas tempat perindu-kan nyamuk.

    Membantu memantau tempatperindukan nyamuk di dalam/diluar perusahaan.

    Membantu dalam penemuan kasus(suspek).

    Penyuluhan dan penyediaan KIEtentang lingkungan sehat di rumahtangga, sekolah, tempat kerja dan

    lain-lain. Pelatihan kader atau juru malaria

    desa.

    Memfasilitasi pembentukan posmalaria desa.

    Menyediakan alat untuk pengenda-lian vektor (IRS, insektisida, larvasida)

    Pengobatan Memfasilitasi pemeriksaan darah

    malaria (dalam klinik perusahaan,membantu pemeriksaan diluarklinik dan lain-lain).

    Menyediakan obat anti malaria.

    Membantu memastikan kepatuhanberobat penderita.

    Memfasilitasi pelatihan bagipetugas.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    55/60

    45Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Pengenda-

    lian Tuber-

    kulosis

    Pencegahan Menggalakkan program imunisasiBCG.

    Penyuluhan tentang hidup sehat.

    Penyuluhan tentang gejala awaltuberkulosis dan mencegahpenularan.

    Membantu penjaringan kasus.

    Membantu pengadaan sarana

    rontgen/ laboratorium.Pengobatan Menyediakan obat.

    Menyediakan pengawas minumobat.

    Mengawasi kepatuhan minumobat.

    Penang-

    gulangan

    DBD

    Pencegahan Melakukan Pemberantasan SarangNyamuk (PSN) di lingkunganperusahaan.

    Penyuluhan di sekitar perusahaan.

    Membuat bahan KIE

    Pemantauan jentik di dalammaupun di luar perusahaan.

    Menerapkan PHBS di perusahaan.

    Mengembangkan Rumah Tangga,Sekolah, Tempat Umum ber-PHBS ,

    Penye-

    hatanLingkungan

    Pengadaan

    Air Bersih

    Membangun fasilitas air bersih di

    rumah tangga, di sekitar perusa-haan atau wilayah lain.

    Advokasi kepada stakeholder untukbersama membangun fasilitas airbersih.

    Perusahaan yang mempunyailitbang dapat mencari teknologiinovasi untuk pembersihan airsecara mudah.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    56/60

    46 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Program

    Kesehatan

    Komponen

    ProgramProgram CSR

    Sanitasi

    Lingkungan

    Perusahaan mempunyai fasili-tas pembuangan sampah yangmemenuhi syarat.

    Perusahaan mempunyai fasili-tas pembuangan limbah yangmemenuhi syarat.

    Mebuatkan sarana pembuangansampah untuk masyarakat.

    Membuatkan sarana pembuangan

    limbah untuk masyarakat. Memfasilitasi pelaksanaan program

    sanitasi total berbasis masyarakat

    Membantu membuat jamban.

    Menciptakan dan melatihkanteknologi tepat guna dalam penge-lolaan sampah dan limbah.

    Penya-kit Tidak

    Menular.

    Pence-

    gahan

    Melaksanakan kampanye hidupsehat meliputi gizi, olahraga,mengurangi stress, perilaku sekssehat, penggunaan obat denganbenar.

    Menerapkan Perilaku Hidup Bersihdan Sehat di perusahaan (memberi-kan kondisi dan fasilitas agar dapatdilakukan oleh pekerja)

    Melakukan skrining faktor risiko

    Membantu deteksi dini

    Memperluas kawasan Tanpa Rokok. Memfasilitasi pekerja untuk melaku-

    kan pemeriksaan kesehatan berkala.

    Mengintensifkan programkeselamatan kerja.

    Memfasilitasi pekerja untuk ikutasuransi.

    Menggalang dana untuk penderita.

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    57/60

    47Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

    Catatan:

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    58/60

    48 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social ResponsibilityDalam Pembangunan Kesehatan

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    59/60

  • 7/23/2019 Pedoman Penyelenggaraan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Kesehatan

    60/60

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI