penambangan karbondioksida dan nitrogenmonoksida untuk kebutuhan industri sebagai solusi masalah...

Upload: oktrizalsp

Post on 20-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    1/19

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan

    Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Udara di Perkotaan.

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM-GAGASAN TERTULIS

    Diusulkan oleh

    Oktrizal Syahputra 710012192 Angkatan 2012

    Ramadhan Hanyar Putranto 610012039 Angkatan 2012

    Siti Tristiani Putri 610013036 Angkatan 2013

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

    YOGYAKARTA

    2015

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    2/19

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    3/19

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN PENGESAHAN

    DAFTAR ISI .........................................................................................................iii

    RINGKASAN..........................................................................................................1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..............................................................................................2

    B. Tujuan ..........................................................................................................3

    C. Manfaat ..........................................................................................................3

    GAGASAN

    A. Kondisi Kekinian ..............................................................................................4

    B. Solusi Yang Pernah Ada ..................................................................................4

    C. Gagasan Yang Diajukan ..................................................................................5

    D. Pihak-pihak Yang Terkait ..................................................................................8

    E. Langkah-langkah Strategi Yang Diperlukan ..............................................9

    KESIMPULAN ............................................................................................10

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    4/19

    1

    RINGKASAN

    Pada tahun 2009 Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional

    (BAPPENAS) melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi

    tertinggi ke tiga di dunia. Salah satu penyebabnya yakni di daerah perkotaan

    seperti kota Yogyakarta, jumlah kendaraan bermotor yang meningkat 14-15 %setiap tahunnya. Data ini dirilis oleh Dinas pendapatan pengelolaan keuangan dan

    aset Yogyakarta pada 9 Oktober 2014 melalui Tribun Jogja.

    Polusi yang dikeluarkan oleh gas motor yakni gas Karbondioksida dan gas

    Nitrogenmonoksida (PERMEN LH No. 10 Tahun 2012) tentunya akan sangat

    berpengaruh bila jumlah kendaraan bermotor terus meningkat sehingga akumulasi

    gas tersebut dapat menurunkan jumlah oksigen yang ada di udara perkotaan. Dan

    jumlahnya pun terus meningkat sebanding dengan jumlah motor di perkotaan

    seperti kota Yogyakarta yang mencapai 1.396.967 Unit pada tahun 2013 (Dinas

    pendapatan pengelolaan keuangan dan aset Yogyakarta, 9 Oktober 2014), jika 1

    unit maksimalnya dapat menghasilkan 2,62 gram/Km gas Karbonmonoksida dan

    0,22 gram/Km gas Nitrogenmonoksida (PERMEN LH No. 10 Tahun 2012), makajelas di udara bisa terdapat 2 Ton lebih Karbonmonoksida dan 0,3 Ton lebih

    Nitrogenmonoksida, bila kendaraan bermotor tersebut di jalankan secara

    bersamaan sepanjang 1 Km, maka dapat diperkirakan jumlahnya bisa mencapai

    ratusan hingga ribuan ton pertahun.

    Penghijauan di daerah perkotaan dan juga menyediakan transportasi umum

    untuk mengurangi jumlah kendaraan merupakan solusi dari pemerintah. Akan

    tetapi hal ini tidaklah berjalan secara efektif dan maksimal, karena lahan di

    perkotaan merupakan suatu hal yang diperebutkan sehingga daerah terbuka hijau

    yang ada tergusur oleh hotel, pusat perbelanjaan, kantor dan lain-lain. Dan

    trasportasi umum pun tidak begitu menarik perhatian masyarakat karena kurang

    praktis dibandingkan dengan kendaraan pribadi.

    Kebutuhan industri akan Karbondioksida, Nitrogen dan Oksigen cukuplah

    besar (Sunardi, 2006). Sehingga dengan begitu perlu dilakukan penambangan

    terhadap gas-gas tersebut. Dalam sistem penambangannya di bagi menjadi tiga

    tahap, yakni yang pertama tahap Filterrisasi dimana gas tersebut diambil dari

    udara bebas lalu mengalami penyaringan yang ukurannya mencapai 1 mikron, lalu

    udara tersebut di panaskan untuk menghilangkan kadar airnya, dan udara tersebut

    masuk ke dalam saringan membran sehingga dengan begitu udara tersebut keluar

    menjadi beberapa tipe, salah satunya yang berisi Karbondioksida, dan

    Nitrogenmonoksida. Tahap kedua yakni tahap Konversi dimana gas tersebut

    diturunkan tempraturnya hingga -200

    o

    C sampai -205

    o

    C, dan pada tahap iniKarbondioksida menjadi padat, Nitrogen dan Oksigen menjadi zat cair, lalu tahap

    yang ketiga yakni tahap Destilasi dimana semua zat tersebut dipisahkan

    berdasarkan titik didihnya, sehinggga hasilnya yakni Karbondioksida dalam

    bentuk padat, Nitrogen dalam bentuk gas dan Oksigen dalam bentuk cair.

    Karena menyangkut hajat hidup orang banyak Indonesia mampu

    mendirikan perusahaan BUMN seperti ini,. yang mana teknologinya dapat

    berpandu kepada negara yang sudah melkukannya, solusi ini dapat mengurangi

    hingga 20-30% polusi di udara bebas pada daerah perkotaan akan tetapi hal ini

    juga tergantung dengan jumlah produksi tiap bulannya.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    5/19

    2

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Studi Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada

    tahun 2009 melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi

    udara tertinggi ketiga di dunia. Dan hal ini tentunya merupakan suatu tamparan

    bagi Negara Indonesia, sebabnya sebagai mana yang dirilis oleh Forest Watch

    Indonesia (2009) luas tutupan hutannya adalah 88,17 juta ha atau sekitar 46,33

    persen dari luas daratan Indonesia.

    Menurut Harssema dalam Mulia (2005), pencemaran udara diawali oleh

    adanya emisi. Emisi merupakan jumlah polutan atau pencemar yang dikeluarkan

    ke udara dalam satuan waktu. Salah satu penyebabnya yakni kegiatan manusia

    yang disebut dengan anthropogenic emissions. Contohanthropogenic emissions

    yaitu hasil dari pembakaran fosil yang sebagian besar dihasilkan oleh kendaraan.

    Berdasarkan PERMEN LH No. 10 Tahun 2012 yang melampirkan bahwasetiap kendaraan bermotor harus lulus uji ambang batas emisi gas buang, dan

    standard gas yang di buang yakni seperti Tabel 1. Dan nilai ambang batas ini

    tergantung terhadap jenis kendaraanya.

    Tabel 1. Nilai ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor

    Emisi Gas Buang Nilai Ambang Batas gram/Km

    Karbon Monoksida (CO) 2,0-2,62

    Nitrogen Monoksida (NOx) 0,15-0,22

    Hidrokarbon (HC) 0,3-0,8Sumber : PERMEN LH No. 10 Tahun 2012

    Kota Yogyakarta yang menjadi sampel terhadap pembuatan gagasan ini,

    yang mana berdasarkan data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Yogyakarta yang dirilis pada 9 Oktober 2014 melalui Tribun Jogja bahwa pada

    tahun 2013 jumlah kendaraan bermotor di Yogyakarta berjumlah 1.396.967 Unit,

    dan mengalami peningkatan 14-15 % setiap tahunnya. Dan bila hal ini

    disandingkan dengan nilai ambang batas yang dikeluarkan oleh PERMEN LH No.

    10 Tahun 2012, tentunya akan banyak emisi gas buang yang dihasilkan, dan

    apalagi dengan jumlah kendaraan yang terus meningkat.

    Di alam sendiri kadar gas Nitrogen (N2) sebesar 78,08% dan Oksigen (O2)

    sebesar 20,94 % serta 0,98 % gas lainnya (Samsudin, 2003) dengan begini

    cadangan yang terdapat di alam cukup besar dan dapat dimanfaatkan, selain itu

    gas Karbondioksida (CO2) dihasilkan dari berbagai sumber, seperti reaksi

    berikut: C + O2 CO2 (hasil pernafasan)

    2C7H14 + 21 O2 14CO2 + 14H2O

    C8H16 + 12O2 8CO2 + 8H2O

    CH4 + 2O2 CO2 + 2 H2O

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    6/19

    3

    Pada industri pupuk,obat-obatan, pendingin, zat pewarna dan bahan

    peledak, Nitrogen biasanya dibutuhkan dalam bentuk ammonium nitrat, dan asam

    nitrat. Karbon dioksida biasanya digunakan dalam industri baja, plastik, cat , karet

    dan lain lain. Serta Oksigen yang biasa digunakan sebagai kebutuhan makhluk

    hidup, juga dibutuhkan dalam dunia industri, yakni seperti industri Pengelasan,

    bahan bakar rudal dan roket, industry kimia, serta industri medis.(Sunardi, 2006)

    Hal ini jelas menunjukkan bahwa perlu adanya produksi zat-zat tersebut di

    dalam negri, melihat kebutuhannya yang cukup besar dan menyangkut banyak

    bidang. Dan hal ini tentunya sudah ada di Negara-negara lain, sehingga Negara

    kita dapat berpandu, dan belajar untuk mengembangkan penambangan-

    penambangan gas. Adapun contoh perusahaanya yakni seperti perusahaan British

    oxygen company (BOC) yang telah memilki cabang di Australia, india dan

    berpusat di inggris, selain itu juga ada perusahaanAfrican oxygen (AFROX) yang

    berpusat di afrika selatan dan beroperasi di 11 negara di afrika, dan bergabungdalam grup linde yang mana merupakan perusahaan gas dunia dalam bidang

    rekayasa dan teknologi gas.

    Berpandu dari perusahaan British Oxygen company (BOC), dan African

    Oxygen (AFROX) di mana perusahaan tersebut merupakan perusahaan gas dunia,

    yang telah ada di beberapa benua. Kedua perusahaan tersebut mampu mengubah

    gas yang langsung di ambil dari alam,dan dibuat menjadi beberapa produk seperti

    : Karbondioksida, Nitrogen, Oksigen, Argon, Helium,Acetylene, dan Hidrogen.

    Dikarenakan Indonesia belum memiliki perusahaan yang seperti ini,

    sehingga penting adanya referensi dan ide untuk di sarankan kepada Negaraindonesia, maka dengan perkembangan Indonesia yang cukup pesat saat ini

    penambangan karbondioksida dan nitrogen monoksida dapat menjadi solusi

    permasalahan di daerah perkotaan di indonesia, seperti masalah polusi udara, dan

    tidak hanya itu, masalah pengangguran juga secara tidak langsung dapat di

    kurangi.

    B. Tujuan

    Tujuan dari penyusunan gagasan ini yakni untuk memberikan ide

    mengenai pemanfaatan gas Karbondioksida dan gas Nitrogenmonoksida untuk

    keperluan industri sebagai solusi alternatif permasalahan polusi udara di daerah

    perkotaan.

    C. Manfaat

    Manfaat dari penyusunan gagasan ini yakni membantu Indonesia dalam

    mengatasi permasalahan lingkungan yang semakin kronis dan juga Dapat

    memberikan ilmu megenai pemanfaatan gas Karbonmonoksida dan gas

    Nitrogenmonoksida kepada masyarakat.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    7/19

    4

    0

    200000

    400000

    600000

    800000

    1000000

    1200000

    1400000

    1600000

    2009 2010 2011 2012 2013

    JumlahKendaraan(Unit)

    Tahun

    GAGASAN

    A. Kondisi Kekinian

    Berdasarkan data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Yogyakarta yang dirilis pada 9 Oktober 2014 melalui Tribun Jogja seperti pada

    Gambar 1. Hal ini jelas menunjukan bahwa penggunaan kendaraan bermotor terus

    saja meningkat setiap tahunnya, yang mana hal ini termasuk dari dampak

    perkembangan kota Yogyakarta, yang menjadi kota pelajar di Indonesia.

    Gambar 1. Jumlah Kendaraan Bermotor di Yogyakarta (Sumber: Tribun

    Jogja Edisi 9 Oktober 2014)

    Berdasarkan data di atas bila disandingkan dengan PERMEN LH No. 10

    Tahun 2012 mengenai nilai ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor

    maka dapat diperkirakan bahwa jumlah gas yang dihasilakan setiap unit

    kendaraan bermotor mungkin sedikit dan tidak begitu berpengaruh terhadap

    lingkungan, akan tetapi bila jumlah kendaraan bermotor seperti yang dirilis oleh

    Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Yogyakarta yang naik sekitar

    14-15% setiap Tahunnya, maka dapat kita bayangkan jumlah emisi gas buang

    yang dihasilkan setiap tahunnya bisa mencapai ribuan ton.

    Hal ini tentunya akan sangat berdampak bagi makhluk hidup, terutama

    bagi kesehatan manusia, seperti kanker dan penyakit-penyakit lainya yang

    mengganggu saluran pernafasan. Tergantung dari jumlah emisi gas buang yang

    terhirup oleh manusia dan seberapa sering manusia itu menghirupnya. Karenagas-gas yang telah terhirup akan terbawa ke seluruh tubuh dan berkemungkinan

    terakumulasi pada organ tertentu, atau dapat juga mengendap di paru-

    paru(Tugaswati, 2008)

    B. Solusi yang pernah ada

    Ada beberapa solusi yang saat ini sudah di gencarkan oleh pihak pemerintaah,

    mulai dari pembuatan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai sarana publik untuk

    menjaga fungsi ekologis kota, serta memberikan kendaraan umum untuk

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    8/19

    5

    mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga emisi gas buang yang di

    hasilkan pertahunnya harpannya dapat menurun.

    Ada beberapa hal yang membuat solusi tersebut menjadi tidak efisien dan

    tidak dapat terrealisasikan secara utuh, seperti pembuatan RTH, yang mana

    berdasarkan UU No. 26 tahun 2007 tentang penataan ruang, luas RTH harus

    mencapai 30 % dari luas wilayah Yogyakarta. Ternyata belum terrealsasikan

    sepenuhnya. Tanggal 3 Maret 2015 Tribun Jogja memberitakan bahwa penilaian

    tahap awal piala Adipura tahun 2015 terhadap kota Yogyakrta yang mendapat

    nilai rendah, dan salah satunya karena minimnya RTH yang dimiliki oleh kota

    Yogyakarta. Serta di dukung pernyataan dari Kepala bagian tata pemerintahan

    kota Yogyakarta, yang menyatakan bahwa sudah ada 35 RTH yang telah di beli

    dan hanya 7 yang saat ini yang masuk dalam kategori ideal. Hal ini merupakan

    bukti bahwa masih kurang efisien dan belum terrealisasikannya Pembuatan RTH

    di Yogyakarta.Kendaraan umum yang di sediakan oleh Pemerintah kota Yogyakarta seperti

    bis Transjogja, juga tidak terlalu efisien karena rute yang disediakan oleh pihak

    pengelola bis Transjogja terbatas, serta lokasi pemberhentian bis yang khusus

    sehingga membuat pengguna harus menempuh perjalan lagi untuk mencapai

    tujuannya, hal ini dirasa kurang praktis bila di bandingkan dengan menggunakan

    kendaraan pribadi yang dapat mencapai tujuannya secara langsung. Sehingga

    dengan seperti ini daya tarik masyarakat terhadap penggunaan bis Transjogja

    tidak begitu besar.

    C. Gagasan yang diajukan

    Melihat dari kebutuhan dunia industri terhadap karbon dioksida, nitrogen dan

    oksigen maka dapat diusulkan dengan melakukan penambangan terhadap zat-zat

    tersebut, selain mengurangi jumlah zat tersebut yang terakumulasi di udara bebas

    serta bereaksi tanpa terkontrol, sehingga dapat menimbulkan kerugian di pihak

    manusia. Kita juga mendapat keuntungan yang besar, karena sumberdaya dan

    cadangan yang cukup besar dan juga kebutuhan akan zat tersebut yang cukup

    besar. Baik di Negara kita sendiri maupun di Negara lain.

    Untuk melakukan penambangan tersebut kita dapat membaginya menjadi

    beberapa tahap yakni:

    1. Tahap Filterrisasi

    Tahap ini merupakan tahap awal dimana gas yang dari udara langsung

    diambil dengan cara disedot oleh kompressor bertekanan tinggi yang dihubungkan

    dengan pipa-pipa dengan filter pada bagian ujungnya. Pada bagian ujung pipa

    terdapat saringan berlapis dengan ukuran dari 10 centimeter hingga 1

    mikrometer. Sehingga benda-benda yang berterbangan di udara seperti debu,

    serangga, sampah dan sejenisnya dapat tertahan dan tidak ikut masuk dalam pipa

    sehingga dapat menyumbat pipa-pipa tersebut dan juga tidak ikut terolah sehingga

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    9/19

    6

    dapat merusak kualitas zat yang dihasilkan nantinya serta agar tidak merusak

    peralatan lainnya saat diolah.

    Instalasi pipa yang di gunakan dapat mengunakan percontohan seperti halnya

    pemipaan pada PT. PDAM, karena dengan begitu dapat diambil udara yang ada di

    perkotaan tanpa harus membuat bangunan khusus, dan tetunya pabrik pengolahan

    yang dibuat bisa diletakkan di luar kota untuk menghindari terganggunya

    masyarakat terhadap kebisingan mesin yang ditimbulkan, akan tetapi untuk

    melakukan hal itu dibutuhkan kompresor yang bertekanan tinggi untuk menarik

    udara tersebut.

    Setelah itu gas-gas dari beberapa pipa disatukan dan masuk pada suatu pipa

    khusus yang mana berfungsi untuk menghilangkan kadar air. Dengan cara

    memanaskan udara yang masuk dan menampung uapnya lalu uap tersebut

    dipisahkan, maka dihasilkanlah gas tanpa kandungan air, hal ini berfungsi untuk

    mempermudah dalam tahap pendinginan udaranya nantinya, sehingga air yangmembeku tidak menyumbat pipa yang ada, dan merusak instrument lainnya.

    Gas-gas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang berisikan

    membran sehingga gas yang awalnya masuk secara bersamaan akan dipisahkan

    berdasarkan Perbedaan tekanan parsial pada membran. Dan untuk hal ini

    diperlukan pembahasan khusus, karena cukup panjang bila di masukkan ke dalam

    gagasan ini. Sehingga dapat dipisahkan gas Karbondioksida, Karbonmonoksida,

    Nitrogenmonoksida, dan Nitrogendioksida dengan gas lainya seperti gas

    Hidrokarbon, Helium, Xenon dan lainnya yang juga bisa dimanfaatkan.

    2. Tahap KonversiPada tahap ini gas Karbondioksida, Karbonmonoksida, Nitrogenmonoksida,

    dan Nitrogendioksida diubah bentuknya dari gas menjadi cair, dengan tujuan

    untuk mempermudah dalam tahap berikutnya. Suhu yang digunakan untuk

    mengubah gas-gas tersebut menjadi zat cair yakni berkisar antara -200oC hingga

    -205oC, karena dengan suhu tersebut unsur nitrogen dan oksigen berada pada fase

    cair.

    Pada Proses pendinginan, gas-gas tersebut dimasukkan ke dalam tabung

    melalui pipa yang melingkar-lingkar di dalam tabung pendingin tersebut hingga

    kembali keluar dari tabung. Dan Tabung tersebut juga dibuat dapat dialiri gas

    dingin melalui bagian bawahnya menuju bagian atas tabung tersebut, adapun

    bentuknya seperti Gamabar 2. Dan gas yang masuk dari tabung tersebut akan

    keluar dalam bentuk zat cair dengan sifat larutan yang koloid hingga suspensi

    akibat gas Karbonmonoksida.

    Gas Karbonmonoksida bila mengalami penurunan suhu hingga -56.6oC maka

    zat tersebut akan berubah langsung menjadi zat padat tanpa melalui zat cair.

    Sehingga Karbon Monoksidanya dapat langsung dipisahkan dengan cara melalui

    tahapabsorption, yang mana pada tahap ini zat cair yang dingin dan zat-zat padat

    yang ada di dalamnya akan melewati bahan yang berbentuk seperti spons yang

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    10/19

    dapat dilalui oleh zat

    ada.

    Gambar

    3. Tahap Destilasi

    Pada tahap ini ga

    lalu dialirkan masuk

    yakni zat tersebut ak

    Pada awalnya za

    peningkatan suhu pa

    hingga titik didihny

    suhu tersebut N2 be

    memiliki titik didih p

    berada dalam fase ca

    182.95oC. , lalu gas

    Gambar 3.

    Ketika telah mennitrogen, maka akan

    lalu di alirkan ke t

    sesamanya dan mem

    dalam bentuk zat ca

    tempat penampungan

    Gas dengan suhu

    keluar akibat

    transformasi suhu

    Gas dingin masu

    dengan suhu ant

    -205oC hingga -2

    cair tanpa merubah zatnya dan meninggalka

    2. Proses pengubahan dari fase gas menjadi

    s yang sudah melalui tahap konversi akan be

    ke dalam tabung destilasi. Adapun cara kerj

    n dipisahkan berdasarkan Titik didihnya.

    t cair yang akan masuk ke tabung destilasi

    da sepanjang pipa yang menuju ke dalam

    mencapai pada suhu -189.35oC, hal ini d

    ubah dari fase cair menjadi fase gas, kar

    ada suhu -195.79oC, sedangkan pada suhu t

    ir karena gas O2 memiliki titik didih yang le

    tersebut masuk ketabung destilasi. Hal ini d

    capai titik didihnya, nitrogen akan salingmembentuk N2 dan naik ke puncak tabung d

    abung penampungan. Dan oksigen akan

    bentuk O2 akan tetapi pada suhu yang sama

    ir. Sehingga tertampung dibawah tabung la

    khusus.

    20 C

    k

    ra

    08oC

    Nitrogenmono

    Karbondioksid

    dalam bentuk

    Nitrogenmono

    dalam bentuk c

    Kerbonmonok

    bentuk padat

    7

    n zat padat yang

    zat cair

    rbentuk zat cair

    a pada tahap ini

    akan mengalami

    tabung destilasi,

    ikarenakan pada

    na gas tersebut

    rsebut O2 masih

    ih tinggi yakni -

    pat di lihat pada

    engikat sesama alam bentuk gas

    saling mengikat

    O2 masih berada

    lu di alirkan ke

    ksida,

    a masuk

    as

    sida keluar

    air dan

    ida dalam

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    11/19

    Dengan jumlah

    daerah perkotaan, te

    dengan solusi seperti

    akan tetapi tergantu

    perkotaan tentunya hada di udara, karena

    udaranya bisa di man

    lagi. Dan disisi la

    dimaksimalkan, sehi

    dalam menjaga ekosi

    D. Pihak-pihak yan

    Merujuk pada i

    Nitrogenmonoksida i

    tersebut, dan pihak

    penambangan yang a

    1. Investor, memp

    merealisasikan s

    2. Instansi yang m

    BUMN maupu

    pertambangan in

    3. Peneliti dan A

    terhadap teori da

    Oksigen dan Nitryang berbentuk ca

    dinaikkan suhuny

    -189,35oC

    Gambar 3. Proses destilasi

    sumberdaya dan cadangan yang besar di

    tunya hal ini dari segi ekonomi sangat men

    ini dapat mengurangi polusi yang ada di uda

    ng dengan besar kecilnya produksi, nam

    al seperti ini dapat mengurangi hingga 20-mengingat di perkotaan kita dapat meletaka

    a saja dan bahkan persentasenya juga bisa le

    in solusi-solusi yang ada sebelumnya j

    ngga akan terjadi kesinambungan antara al

    sitem yang ada.

    terkait

    de di atas dengan penambangan Karbon

    ni tentunya memerlukan tindakkan untuk m

    -pihak yang terkait tentunya tidak lepa

    kan dilaksanakan, dan pihak tersebut diantar

    unyai peran dalam pemenuhan kebutuha

    mua kegiatan pertambangan.

    mpu dan mau menangani pertambangan in

    pihak suasta yang berperan sebagai

    i.

    ademisi berperan untuk mengkaji dan

    n teknologi yang di gunakan dalam penamba

    gen ir

    hingga

    Gas

    Cai

    Cairan

    ke pena

    Gas N2 d

    penampu

    8

    lam, apalagi di

    guntungkan dan

    ra secara efektif,

    un untuk derah

    0% polusi yang n pipa penyedot

    ih di tingkatkan

    ga harus terus

    m dan manusia

    monoksida dan

    erealisasikan ide

    dari kegiatan

    nya yakni :

    n modal untuk

    i, baik itu pihak

    elaku kegiatan

    engembangkan

    ngan ini.

    N2

    ran O2

    2 dialirkan

    pungan

    ialirkan ke

    ngan

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    12/19

    9

    4. Kepala daerah setempat yang berperan untuk pemberian izin usaha

    pertambangan yang ada.

    5. Badan Perencana Pembangunan Kota (BAPPEKO) atau Badan Perencana

    Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai tempat untuk meminta izin untuk

    pembangunan pipa-pipa yang ada di perkotaan, dan pembangunan sarana

    lainnya yang difikir perlu untuk menjang produksi.

    6. Kementrian lingkungan hidup atau Dinas Lingkungan Hidup setempat

    Sebagai pihak pemberi izin terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

    lingkungan seperti dokumen AMDAL.

    7. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berperan dalam membantu penyediaan

    listrik untuk kebutuhan produksi, akan tetapi tidak menutup kemungkinan

    juga perusahaan yang didirikann memiliki sumber listrik sendiri. Dan juga

    sebagai salah satu tempat yang akan dijadikan tempat penyedotan gas.

    8. Perusahaan Daerah Air Mimun (PDAM) berperan untuk dijadikanpercontohan untuk penyebaran pemipaan di daerah perkotaan.

    Dari pihak-pihak tersebut perlu adanya koordinasi untuk merealisasikan dan

    mengembangkan pertambangan ini. Serta perlu juga dukungan masyarakat untuk

    ikut mendukung pertambangan agar prusahaan yang didirikan dapat berjalan

    harmonis dan dapat membantu kehidupan masyarakat sekitar.

    E. Langkah-langkah Strategi yang diperlukan

    Agar ide gagasan ini dapat teralisasikan sesuai sasaran dan tujuan yang telah

    direncanakan, maka diperlukan langkah-langkah strategis salah satunya adalahdengan diterimanya gagasan ini sehingga dapat memberikan ide kepada pihak

    Pemerintah. Dikarenakan hal seperti ini menyagkut hajat hidup orang banyak

    tentunya harapan kami gagasan ini dapat diralisasikan menjadi Badan Usaha

    Milik Negara (BUMN).Dan adapun tahap-tahap yang dapat dilaksanakan yakni

    melalui 3 (tiga) tahap sebagai berikut :

    1. Study Awal yaitu kegitan observasi awal dan pengkajian serta penelitian

    untuk menguatkan persepsi bahwa pertambangan ini layak untuk

    dilaksanakan, dan cukup menguntungkan untuk dilaksanakan,adapun

    kegiatanya seperti : Penelitian mengenai teori dan alat yang akan di gunakan,

    observasi lingkungan dan melakukan perhitungan cadangan serta menganalisa

    kelayakan bahwa pertambangan yang didirikan dapat menguntungkan.

    2. Perancangan dan konstruksi yaitu kegiatan yang dilakukan sebagai dasar

    sebelum masuk ke tahap Operasi produksi, adapun kegiatannya seperti :

    mencari investor mengurus perizinan, membangun pabrik dan sarana yang

    dibutuhkan, memulai mencari konsumen.

    3. Operasi produksi merupakan tahap dimana kegiatan pertambangan itu di

    jalankan, dan memproduksi Karbondioksida, gas Nitrogen, dan Oksigen cair.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    13/19

    10

    KESIMPULAN

    Masalah Polusi akan sulit dihadapi bila manusia itu sendiri tidak sadar

    untuk mencintai lingkungannya sendiri, apalagi tanaman yang selama ini

    membantu manusia untuk membersihkan udara sudah mulai jarang kita temui di

    perkotaan. Untuk itu pihak pemerintah seharusnya sadar dan tanggap untuk

    masalah seperti ini sebelum timbul penyakit-penyakit baru akibat dari hidup

    dengan udara yang kotor.

    Akan tetapi berdasarkan kebutuhan akan gas karbondioksida, nitrogen dan

    oksigen pada bidang industri, baik itu industri makanan, industri medis, industri

    manufaktur dan yang lainnya, maka perlu adanya penambangan karbondioksida

    dan nitrogen monoksida, yang hasilnya menjadi Karbondioksida padat, gas

    Nitrogen,dan Oksigen cair. Yang mana semua zat-zat tersebut Indonesia masihmengimpornya dari luar negaeri.

    Penambangan gas-gas tersebut dapat dengan mudah dilakukan, kerena

    sudah ada percontohan di luar negeri, akan tetapi negara Indonesia sendiri belum

    memiliki perusahaan yang bergerak dibidang ini. Tahapan-tahapan pengolahannya

    pun bisa dilaksanakan mengingat Indonesia juga sudah punya beberapa pabrik

    canggih yang telah ada, seperti perusaahaan-perusahaan yang bergerak dibidang

    pertambangan, dan perminyakan yang membutuhkan teknologi tinggi.

    Solusi ini tentunya dapat mengurangi jumlah polusi hingga mencapai 20-

    30% di udara bebas yang berbanding lurus dengan jumlah produksi yangdihasilkan setiap bulannya. akan tetapi hal ini masih membutuhkan banyak

    pengkajian yang lebih lanjut sehingga persentase yang ada dapat dimaksimalkan

    lagi.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    14/19

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2008. Guidelines for gas cylinder safety. Australia. BOC Limited.

    Anonim. 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik IndonesiaNomor 10 Tahun 2012 Tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan

    Bermotor Tipe Baru Kategori L3. Jakarta. Kementrian lingkungan hidup

    Anonim. 2013. Company Profile. South Africa. African Oxygen Limited.

    Anonim. 2014.Inilah Data Pertambahan Jumlah Kendaraan di DIY dari Tahun

    Ke Tahun. Yogyakarta. Tribun Jogja Edisi Sabtu 9 Oktober 2014.

    Ayun W, Pristiqa. 2015.RTH di Kota Yogyakarta Bakal Ditambah. Yogyakarta.

    Tribun Jogja Edisi Selasa 3 Maret 2015.

    Samsudin, Moh. 2003. Pengaruh Oksigen Hiperbarik Terhadap Tekanan Intra

    Okuler Mata Normal. Semarang. Universitas Diponegoro.

    Sumargo W, Nanggara S, dkk. 2011. Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode

    Tahun 2000-2009. Bogor. Forest Watch Indonesia.

    Sunardi. 2006. 116 UNSUR KIMIA Deskripsi dan Pemnfaatannya. Bandung,

    Yrama Widya.

    Tugaswati, A. Tri. 2008. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya

    Terhadap Kesehatan. URL:http://www.kpbb.org. diakses tanggal 11 Maret

    2015.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    15/19

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    16/19

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    17/19

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    18/19

    Lampiran

    Susunan Organisai Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

    No. Nama/Nim Program Studi Bidang Ilmu AlokasiWaktu Uraian Tugas

    1 Oktrizal

    Syahputra

    710 012

    192

    Teknik

    Pertambangan

    Pertambanga

    n

    3

    Minggu

    Pembuatan

    semua hal yang

    berkaitan

    dengan

    pengolahan dan

    sifat kimia gas

    Nitrogen,

    Oksigen dan

    Karbondioksida.

    Serta bagian

    industri.

    2 Ramadhan

    Hanyar

    Purtanto

    610 012

    039

    Teknik

    Perencanaan

    wilayah dan

    Kota

    Perkotaan,

    dan

    lingkungan

    3

    Minggu

    Pembuatan

    semua hal yang

    mengenai

    perkotaan, dan

    masalah

    lingkungan yang

    terjadi di

    perkotaan.

    3 SitiTristiani

    Putri

    610 013

    036

    TeknikPerencanaan

    wilayah dan

    Kota

    Perkotaan,dan

    lingkungan

    3Minggu Pembuatansemua hal yang

    berkaitan

    dengan emisi

    gas, dan

    pengaruh

    terhadap

    lingkungan.

  • 7/24/2019 Penambangan Karbondioksida dan Nitrogenmonoksida untuk Kebutuhan Industri Sebagai Solusi Masalah Polusi Ud

    19/19