pendapat siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka pengembangan diri (studi deskriptif...

Upload: toru

Post on 08-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    1/7

    PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

    DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI

    (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas X di SMA Adabiah Padang)

    ARTIKEL ILMIAH

    Oleh:

    DESNIWATINIM. 07382/ 2008

    S1 Transfer

    JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2013

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    2/7

    2

    PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

    DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI

    (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas X di SMA Adabiah Padang)

    Oleh

    Desniwati

    Abstract Self-development is the outside school educational activities as an integral part of the school

    curriculum or madras. Self development is an attempt formation of personality of students through activities

    of counseling with regard to personal problems, social life, learning, and career development, as well as

    extra-curricular activities. Extracurricular activities at the school are part of the educational world that

    should get special attention from schools and Government, for the activity that is to channel this talent and

    interests play an important role in the lives of students in the future. In the process of extra-curricular

    activities, problems that often occur is students follow the extracurricular activities do not correspond to

    their potential, talent and interest. So the development of the student did not develop optimally. The aim of

    this research is to describe students opinion about the application of extracurricular activities as the self-

    development in SMA Adabiah Padang.

    Keyword:education, Self-development, students

    PENDAHULUAN

    Sekolah merupakan suatu lembaga yangbertujuan mengembangkan dan meningkatkan

    potensi individu, baik potensi fisik maupun

    psikis. Sekolah sebagai lembaga pendidikanformal tidak hanya berperan dalam mentransfer

    ilmu pengetahuan dan teknologi kepada siswa,melainkan juga dituntut untuk dapat merangsangsiswa untuk mengembangkan kreativitasnya

    sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Tidak

    hanya itu, mereka juga dapat menerima sertamemahami segala kekurangan atau kelebihanyang terdapat pada dirinya.

    Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk

    menunjang kegiatan intra sekolah. Fattah

    Nanang (1999:42) berpendapat tujuan kegiatanekstrakurikuler adalah usaha memperluas

    pengetahuan dan mengenal hubungan antara

    berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat danminat serta melengkapi upaya pembinaan

    manusia seutuhnya. Di samping itu kegiatan

    ekstrakurikuler di sekolah juga bertujuan untuk

    mengaktifkan dan untuk mengisi waktu luang

    siswa dengan kegiatan yang bermanfaat, siswa

    juga bisa belajar mandiri, berorganisasi dan jugadapat menyalurkan hobi. Dengan demikian kecilkemungkinan siswa melakukan hal-hal yang

    tidak bermanfaat karena pikiran merekadipenuhi oleh hal-hal yang positif.

    Di SMA Adabiah Padang ada beberapa

    kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkandiantaranya Paskibraka, Pramuka, SKR

    (Sanggar Konsultasi Remaja), Tari, PMR,Komputer, Sispala, Biologi, Basket, dan Pencak

    Silat. Sekolah sudah begitu banyak menyediakan

    kegiatan ekstrakurikuler akan tetapi diantara

    kegiatan tersebut masih ada yang tidak diikutioleh siswa, disebabkan tidak ada peserta dari

    kegiatan tersebut.

    Berdasarkan latar belakang dan fenomenayang ada di lapangan, maka perlu diketahui

    bagaimana pendapat siswa tentang kegiatanekstrakurikuler dalam rangka pengembangandiri.

    Adapun tujuan penelitian yang hendak di

    capai dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:1. Mendiskripsikan pendapat siswa tentang

    sosialisasi kegiatan ekstrakurikuler dalam

    rangka pengembangan diri.

    2. Mendiskripsikan pendapat siswa tentangfasilitas yang mendukung pelaksanaan

    kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka

    pengembangan diri.3. Mendiskripsikan pendapat siswa tentang

    peranan guru Bimbingan dan Konseling

    (BK) dalam pelaksanaan kegiatan

    ekstrakurikuler dalam rangka

    pengembangan diri.

    METODOLOGI

    Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif, karena hanya tertuju pada

    pengungkapan masalah yang terjadi pada masa

    sekarang dan apa adanyaPopulasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    siswa kelas X yang terdaftar pada tahun ajaran2012. Dengan pertimbangan siswa kelas X

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    3/7

    3

    sudah mengikuti berbagai kegiatan

    ekstrakurikuler semenjak dari kelas X.

    Tabel 1. Populasi Penelitian

    Sampel dari penelitian ini adalah sebagiandari populasi yaitu obyek yang akan diteliti,

    karena jumlah populasi telah diketahui seperti

    tertera pada tabel 1 di atas, maka dalam

    penelitian ini penarikan sampel menggunakanrumus dari Taro Yamane (dalam Riduwan.

    2004:64).

    n = N

    N.d2+1

    Keterangan :

    n: Besarnya Sampel

    N: Jumlah Populasi

    d2: Persentasi ketidaktelitian karena

    kesalahan pengambilan sampel (10%)

    Sebagaimana jumlah populasi dalam

    penelitian ini 293 orang maka

    n = 101,0.633

    633

    n =33,7

    633

    n = 86,35

    n = 86 Orang siswa

    Jumlah sampel sebesar 86 siswa. Karena

    sampel terdiri dari satu tingkat kelas yaitu kelasX maka teknik pengambilan sampelnya secara

    proportional random sampling. ( A. Muri Yusuf

    1997:2007) .

    Tabel 2. Sampel Penelitian

    Dalam penelitian ini data langsung

    diperoleh dari subyek penelitian yaitu siswa

    kelas X SMA Adabiah Padang.Alat yang digunakan dalam pegumpulan

    data pada penelitian ini yaitu angket, HermanWasito (1995:14) menjelaskan bahwa: Angket

    merupakan alat pengumpul data yang biasa

    digunakan dalam teknik komunikasi tidaklangsung, yaitu berupa serentetan pernyataan

    yang bertujuan untuk mencari informasi yanglengkap mengenai suatu masalah yang akan

    diteliti.Dalam melaksanakan penelitian deskriptif

    tidak hanya terbatas pada upaya pengumpulan

    dan penyusunan data saja, melainkan sampaidengan menafsirkan dan menganalisis data yang

    diperoleh itu. Winarno Surakhmad (1980:139)

    menegaskan bahwa Pelaksanaan metode-

    metode deskriptif tidak terbatas hanya sampaipada pengumpulan dan penyusunan data, tetapimeliputi analisis dan interpretasi tentang arti

    data itu. Teknik analisis data yang digunakanadalah teknik persentase yaitu:

    P = F x 100

    N

    Keterangan:

    P : Persentase

    F : Frekuensin : Jumlah Responden

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    4/7

    4

    HASIL

    Pendapat siswa tentang kegiatan

    eksrakurikuler daram rangka pengembanga diri

    di SMA Adabaih Padang dapat dilihat pada tabel

    3 berikut:

    Tabel 3. Gambaran Keseluruhan Pendapat

    Siswa Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

    Dalam Rangka Pengembangan Diri di SMAAdabiah Padang.

    No Sub

    Variabel

    Indikator %

    1 Sosialisasi Orientasi kegiatanekstrakurikuler siswa

    berjalan dengan baik

    87,5

    Informasi kegiatanekstrakurikuler

    berjalan dengan baik

    81,98

    Penempatan dan

    penyaluran dalamkegiatan

    ekstrakurikulerberjalan dengan baik

    69,15

    2 Fasilitas Fasilitas yangmendukung kegiatan

    ekstrakurikulertersedia telahmencukupi

    60,73

    3 Peran

    guru BK

    Mengarahkan bakat

    peserta didikterlaksana dengan

    baik

    68,77

    PEMBAHASAN

    Pembahasan ini dilakukan berdasarkan

    pernyataan penelitian yaitu pendapat siswa

    tentang sosialisasi kegiatan ekstrakurikuler danpendapat siswa tentang fasilitas yang

    mendukung kegiatan ekstrakurikuler serta

    pendapat siswa tentang peran guru BK dalam

    pelaksanaan kegiatan pengembangan diri(ekstrakurikuler), dikelompokkan kepada empat

    kategori yaitu sangat setuju, setuju, kurang

    setuju, dan tidak setuju.

    Adapun pembahasan tentang hasil

    penelitian ini adalah:

    1. Pendapat siswa tentang sosialisasi kegiatanekstrakurikuler

    Berdasarkan hasil penelitian terungkapsiswa berpendapat bahwa guru BK dan pembina

    ekstrakurikuler telah mensosialisasikanpelaksanaan yang meliputi pengenalan,

    pemahaman dan penempatan penyaluran, yang

    mana menurut H Bonner (dalam Abu Ahmadi2004:44) Sosialisasi berarti adanya suatu

    hubungan antara dua individu atau lebih dimanaperilaku individu yang satu mempengaruhi,

    mengubah atau memperbaiki perilaku individu

    yang lain dan sebaliknya. Dengan adanyapengenalan, pemahaman dan penempatan

    penyaluran siswa tentang kegiatan

    ekstrakurikuler diharapkan bisa memperbaiki

    konsep siswa tentang pelaksanaan kegiatan

    pengembangan diri (ekstrakurikuler).Hasil penelitian mengungkapkan bahwa

    siswa berpendapat bahwa guru BK dan pembinatelah mensosialisasikan kegiatan pengembangandiri yang meliputi pengenalan, pemahaman dan

    penempatan dan penyaluran.Berdasarkan hasil penelitian terungkap

    bahwa sosialisasi kegiatan ekstrakurikulerberkenaan dengan pengenalan kegiatan

    ekstrakurikuler sebagian besar siswa telahmendapatkan sosialisasi kegiatan pengembangan

    diri (87,5%) siswa berpendapat sangat setuju

    bahwa mereka telah mendapatkan pengenalandari guru BK dan pembina berkaitan dengan

    kegiatan ekstrakurikuler. Dengan adanya

    pengenalan kegiatan tersebut diharapkan siswamendapatkan pemahaman baru mengenai

    kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

    Prayitno (2004:1) pengenalan/orientasimembantu siswa memahami lingkungan baru,

    terutama lingkungan sekolah, dan obyek-obyek

    yang dipelajari untuk menyesuaikan diri serta

    mempermudah dan memperlancar peran siswadilingkungan baru.

    Berdasarkan dari hasil pengolahan data ada

    sebagian kecil siswa (12,5%) belum merasamemperoleh pengenalan tentang kegiatan

    ekstrakurikuler dengan baik adapun pengenalan

    yang belum diperoleh dengan baik oleh siswaadalah berkenaan dengan pengenalan tujuan

    kegiatan ekstrakurikuler, pengenalan tentangsyarat-syarat untuk menjadi anggota salah satu

    kegiatan ekstrakurikuler dan pengenalanmanfaat kegiatan ekstrakurikuler .

    Berdasarkan hasil penelitian berkenaan

    dengan pemahaman siswa tentang pelaksanaankegiatan ekstrakurikuler terungkap bahwa siswa

    telah memahami kegiatan ekstrakurikuler(81,98%) menyatakan sangat setuju tentang

    pernyataan tentang pemahaman kegiatanekstrakurikuler.

    Walaupun berdasarkan hasil penelitian

    sebagian besar siswa telah memiliki pemahamanyang sangat baik tentang kegiatan

    ekstrakurikuler dalam rangka pengembangandiri, bukan berarti guru BK dan pembina sudah

    lepas tangan, untuk terus memberikanpemahaman kegiatan ekstra kurikuler tentang

    peserta didik, karena masih ada sebagian darisiswa yang belum sepenuhnya dapat memahamikegiatan ekstrakurikuler sebagaimana yang

    dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti

    (1994:234) menjelaskan bahwa salah satutanggung jawab dari guru BK adalah

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    5/7

    5

    memperhatikan sepenuhnya kebutuhan siswa

    (kebutuhan yang menyangkut pendidikan,pribadi, sosial) dan mendorong perkembangan

    yang optimal.

    Berdasarkan dari hasil pengolahan data

    ada sebagian siswa (18,02%) yang belum

    memperoleh pemahaman tentang sosialisasikegiatan ekstrakurikuler , adapun sosialisasi

    yang belum diperoleh dengan baik oleh siswaadalah berkenaan dengan penginformasiantentang pembina yang akan membina setiap

    kegiatan ekstrakurikuler , dan siswa kurangmemahami tentang jadwal pelaksanaan kegiatan

    ekstrakurikuler , serta siswa kurang memahamiformat kegiatan ekstrakurikuler.

    Berdasarkan hasil penelitian berkenaandengan penempatan dan penyaluran siswa

    berpendapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler

    telah bisa membantu mengembangkan potensi,bakat dan minat mereka (69,15%) menyatakan

    setuju tentang pernyataan tentang penempatan

    dan penyaluran kegiatan ekstrakurikuler .Penempatan dan penyaluran dalam

    kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswamemiliki keterampilan, keahlian yang akan

    menunjang kehidupannnya. Kegiatanekstrakurikuler merupakan bagian dari

    kurikulum sebagaimana dalam kegiatan lain,

    kegiatan tersebut pun dapat menjadi wadah

    belajar bagi peserta didik.Agar tersalur bakat dan minat siswa di

    sekolah, pihak sekolah terutama guru BK dapat

    bekerja sama dengan berbagai pihak khususnyadengan orang tua peserta didik. Fadhilah

    Syafwar (2007:72) menegaskan bahwa Guru

    BK memiliki tanggung jawab untuk membangunkerja sama yang baik dengan komponen yang

    ada di luar lingkungan sekolah terutama denganorang tua, ini membantu memaksimalkan

    kesempatan siswa untuk berkembang.

    2. Pendapat siswa tentang fasilitas yang

    mendukung kegiatan ekstrakurikuler.

    Berdasarkan hasil penelitian terungkapbahwa lebih dari separoh siswa (60,73%)

    berpendapat bahwa fasilitas pendukung yangdigunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler dalam

    rangka pengembangan diri siswa telah tersedia

    di SMA Adabiah Padang dan sudah bisamembantu mengembangkan potensi, bakat dan

    minat peserta didik.Berdasarkan dari hasil pengolahan data,

    ada sebagian siswa (39,27%) berpendapat bahwafasilitas pendukung yang mendukung kegiatan

    ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebutbelum tersedia seluruhnya. Adapun pendapatsiswa berkenaan fasilitas yang kurang

    mendukung adalah tentang pendistribusian

    sarana kegiatan ekstrakurikuler belum setujudengan semestinya, anggota kegiatan

    ekstrakurikuler kurang memelihara prasarana

    yang ada dengan baik, pendataan sarana kurangdilakukan, sarana penunjang kegiatan

    ekstrakurikuler bila dibandingkan dengan

    jumlah siswa kurang memadai, Pembina belum

    menjelaskan fungsi dari masing-masing sarana

    yang ada, sarana prasarana yang rusak tidakdiganti sehingga bisa terganggu pelaksanaan

    kegiatan ekstrakurikuler .Kegiatan pengembangan diri hendaknya

    difasilitasi sekolah yang bersangkutan supaya

    kegiatan yang dilaksanakan bisa terkoordinirdengan baik, karena tanpa fasilitas sesuatu hal

    tidak akan bisa dilaksanakan, sarana kegiatanekstrakurikuler yang ada hendaknya dikelola

    dengan baik, supaya terselenggaranya kegiatanekstrakurikuler yang baik dan bermutu. Setuju

    dengan pendapat Ibrahim Bafadal (2003:8)

    secara umum pengelolaan perlengkapan sekolahadalah untuk memberikan layanan secara

    profesional dibidang sarana dan prasarana

    pendidikan dalam rangka terselenggaranyapendidikan secara efektif dan efisien.

    3. Pendapat siswa tentang peran guru BK dalam

    pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

    Berdasarkan hasil penelitian berkenaan

    dengan peran guru BK sebagai perencana

    kegiatan ekstrakurikuler terungkap bahwasebagian siswa (68,77%) memiliki pendapat

    bahwa guru BK telah berperan sebagai salah

    seorang perencana kegiatan ekstrakurikulerdalam rangka pengembangan diri peserta didik.

    Berarti masih ada (31,23%) siswa yang

    berpendapat bahwa guru BK belum berperansebagai perencana kegiatan ekstrakurikuler ,

    hendaknya guru BK lebih meningkatkanperencanaan yang terprogram tentang kegiatan

    ekstrakurikuler seperti sasaran kegiatan,pembina, waktu, tempat, sebagaimana yang

    diungkapkan oleh Prayitno (2006:15)

    perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacupada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-

    unsur: (1) sasaran kegiatan, (2) substansikegiatan, (3) pelaksanaan kegiatan dan pihak-

    pihak terkait, serta keorganisasiannya, (4) waktudan tempat (5) sarana.

    Walaupun sebagian besar siswa sudah

    berpendapat baik tentang pelaksanaan kegiatanekstrakurikuler hendaknya terus meningkatkan

    perencanaan yang terprogram tentang kegiatantersebut supaya siswa bisa mengembangkan

    potensi, bakat dan minatnya dengan baik.

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    6/7

    6

    SIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah

    dilaksanakan tentang pendapat siswa tentang

    pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam

    rangka pengembangan diri diperoleh

    kesimpulan:1. Pendapat siswa tentang sosialisasi kegiatanekstrakurikuler dalam rangka

    pengembangan diri di SMA AdabiahPadang, diketahui bahwa sebagian besar

    siswa merasa terbantu dengan sosialisi yangdilakukan oleh guru BK.

    2. Pendapat siswa tentang fasilitas yangmendukung pelaksanaan kegiatan

    ekstrakurikuler dalam rangkapengembangan diri, dapat dilihat bahwa

    siswa merasa fasilitas dan penghargaan

    yang diberikan mencukupi dan tersediadengan baik.

    3. Pendapat siswa tentang peranan guru BKdalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikulerdalam rangka pengembangan diri, dapat

    dilihat bahwa sebagian besar siswa merasaguru BK telah berperan dalam mengarahkan

    bakat dan minat siswa.

    Berdasarkan kesimpulan dari temuan

    penelitian maka saran yang dapat disampaikan

    adalah:1. Guru BK dan pembina kegiatan

    ekstrakurikuler hendaknya lebih

    memperkenalkan kegiatan ekstrakurikulersupaya memudahkan siswa dalam

    melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

    2. Guru BK dan pembina kegiatanekstrakurikuler hendaknya bekerja sama

    dalam pengadaan fasilitas kegiatanekstrakurikuler. Dalam pengadaan jenis

    sarana kegiatan ekstrakurikuler yang masihbelum lengkap, pihak sekolah bisa bekerja

    sama dengan komite sekolah untuk

    mencarikan dana atau meminta bantuanfasilitas tersebut kedinas pendidikan.

    3. Dengan adanya siswa yang memilikipendapat bahwa guru BK belum

    melaksanakan perannya dalam pelaksanaankegiatan ekstrakurikuler berkenaan dengan

    perencanaan, pengawasan dan pengevaluasi,

    diharapkan kepada guru BK lebihmelibatkan diri lagi dalam kegiatan

    ekstrakurikuler yang memang bisamengembangkan potensi, bakat dan minat

    siswa. Misalnya setiap akhir semester genapguru BK meminta saran kepada seluruh

    siswa kegiatan ekstrakurikuler apa yangingin dikembangkan untuk kedepannya,kemudian saran tersebut dimasukkan

    kedalam kotak masalah yang ada di ruang

    Bimbingan dan Konseling atau diserahkanlangsung kepada guru pembimbing. Hal

    tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan

    dalam pembuatan program ekstra kurikukeryang akan dikembangkan pada semester

    berikutnya.

    DAFTAR RUJUKAN

    Akhyar Hasibuan. 2001. Bahan Ajar IlmuPrilaku (psikologi). Padang :

    Departemen Kesehatan Republik

    Indonesia Pendidikan Ahli Madya

    Keperawatan.

    Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung:

    CV Pustaka Setia.

    A. Muri Yusuf. 1997.Bahan Ajar Ilmu Perilaku

    (Psikologi). Padang: Depdikbud.

    . 2007. Metode Penelitian.

    Padang: UNP Press.

    Basuki Gunarto. 2008.Peranan Guru Dalam

    Membangun Kecakapan Hidup Siswa

    Melalui Kegiatan Di Luar Sekolah

    (Ekstra kurikuler)

    http:// desjava wordpress.com diakses

    10 April 2009 pukul 10.00 Wib.

    Bimo Walgito.2003. Psikologi Sosial (Suatu

    Pengantar). Yogyakarta: Andi Offset.

    Conny Semiawan .1984. Memupuk bakat dan

    kreativitas siswa sekolah menengah

    (petunjuk guru dan orang tua). Jakarta:

    PT.Gramedia.

    Depdikbud. 1994.Buku Satu Landasan. Jakarta:

    Padang.

    1994/1995. Petunjuk AdministrasiSekolah Menengah Umum. Jakarta:

    Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

    dan Menengah.

    1996. Pedoman Bimbingan Siswa

    Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.

    Jakarta: Proyek Pembinaan Karir Guru.

    1997. Kurikulum Muatan Lokal

    Propinsi SUMBAR.Padang: Depdikud.

    Fadhilah Syafwar. 2007. Pelaksanaan Layanan

    Penempatan Dan Penyaluran Siswa

    Oleh Guru Pembimbing Di SMA N 1

    Batu Sangkar Kabupaten Tanah Datar. Tesis tidak diterbitkan. PPs.-UNP

    Fattah Nanang. 1999. Konsep Manajemen

    Berbasis Sekolah (MBS) dan dewan

    sekolah. Bandung: C.V Pustaka Gani

    Quraisy.

    Hadiyanto.2000. Iklim Sekolah, Iklim Kelas,

    Teori, Riset Dan Aplikasi. Padang:

    UNP.

  • 7/22/2019 PENDAPAT SISWA TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN DIRI (Studi Deskriptif Te

    7/7

    7

    Hadari Nawawi. 1986. Kepemimpinan Yang

    Efektif. Yogyakarta: Gajah Mada

    Universitas Perss.

    Herman Wasito. 1992. Penelitian Pendidikan

    Bahasa dan Sastra. Surakarta: Maret

    Sebelas University Press.

    Ibrahim Bafadal. 2003. Manajemen

    Perlengkapan Sekolah. Jakarta:Bumi

    Aksara

    Jalaludin Rahmat. 1985. Psikologi Komunikasi.

    Bandung: CV.Remaja Karya.

    Koenjaraningrat.1993.Metode-Metode

    Penelitian Masyarakat. Jakarta:

    Gramedia.

    Kartini Kartono. 1987. Kamus Psikologi.

    Bandung: Pustaka Jaya.

    Kartono. 1981. Psikologi Sosial. Jakarta:

    Rajawali.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1994. Kamus

    Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka

    Setia.

    Marat.1981. Sikap Manusia Serta

    Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia.

    Mudjiran dan Sofyan Suri. 1988. Dasar-Dasar

    Komunikasi Antar Pribadi.Padang: IKIP

    Padang.

    Marmai Ongsi Antara Oku. 1999. Metode

    Penelitian Pendidikan. Fakultas Teknik:

    UNP.

    Masnur Muslich. 2008. KTSP (Kurikulum

    Tingkat Satuan Pendidikan). DasarPemahaman Dan Pengembangan .

    Jakarta: Bumi Aksara.

    MHD. Uswah. 2008.Perbedaan Prestasi Belajar

    Siswa Yang Aktif dan Tidak Aktif

    Megikuti Kegiatan Ekstra Kurikuler Di

    Kelas II Madrasah Tsanawiyah Model

    Padang.Skripsi tidak diterbitkan. BK

    FIP UNP.

    Nana Sudjana, Ibrahim. 1989. Penelitian dan

    penelian pendidikan. Bandung. Sinar

    baru.

    Padang Ekspres. 2008, 8 November. PentingEkstrakurikuler di kembangkan. Hlm 7.

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19

    Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan

    Nasional. 2005. Diperbanyak oleh

    Cemerlang.

    Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 22

    tahun 2006.

    Prayitno dan Erman Amti. 1994. Dasar-Dasar

    Bimbingan Dan Konseling. Padang: FIP

    IKIP Padang

    Prayitno. 2004.Layanan I 9. Padang: BK FIP

    UNP.

    . 2006. Panduan Pengembangan Diri.

    Padang: UNP.

    Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian

    Untuk Guru, Karyawan, Penelitian

    Pemula.Bandung: Alfabeta.

    Ruslan A Gani. 1991. Bimbingan Penjurusan.

    Bandung. Angkasa.

    Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta:

    PT Raja Grafindo.

    Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul

    Jafar. 2004. Evaluasi Program

    Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.

    Suharsimi Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian

    (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Sutrisno Hadi. 1993. Statistik Pendidikan Jilid

    II. Jakarta: Pustaka Jaya.

    Suryosubroto. 1996. Proses Belajar Mengajar

    Di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta.

    Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial

    Dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi

    Offset.

    Undang-Undang Republik Indonesia No.20

    tahun 2003 tentang sistem pendidikan

    nasional. 2003. Bandung: Di perbanyak

    oleh PT. Citra Umbara.

    Winarno Surakhmad. 1980. Pengantar

    Penelitian Ilmiah Dasar Methode Dan

    Teknik. Bandung: Tarsito.