pengaruh penerapan standar nasional pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan siswa smk negeri di...

7/24/2019 Pengaruh Penerapan Standar Nasional Pendidikan Terhadap Kesempatan Kerja Lulusan Siswa Smk Negeri Di Kota

1/9

PENGARUH PENERAPAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA LULUSAN

SISWA SMK NEGERI DI KOTA SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen pengampu: Dr. Suharno, S.T., M.T.

Disusun oleh :

Deny Prabowo

K25131!

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESINJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN

"AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNI#ERSITAS SE$ELAS MARET

SURAKARTA

215


2/9

$A$ I

PENDAHULUAN

A% La&ar $e'a(an) Ma*a'a+

Pendidikan adalah suatu proses belajar-mengajar yang dilakukan dengan

sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini

mungkin untuk menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai,

menghayati serta mengamalkan nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai

terpuji, dikehendaki serta berguna bagi kehidupan dan perkembangan pribadi

masyarakat, bangsa dan negara.

Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini untuk memasuki era

globalisasi adalah kondisi Sumber daya manusia SDM! yang relati" rendah yang

dicermati dari pemilikan latar pendidikannya. Peningkatan kualitas SDM menjadi

perhatian semua pihak, terlebih dalam suasana krisis multidimensi yang terjadi

saat ini, masyarakat membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menghadapi

persaingan bebas. #ntuk itu pendidikan memegang peranan penting bagi

peningkatan kualitas sumber daya yang dimiliki. Dalam hal ini para perakupembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan

$ndonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan

pembangunan pendidikan itu sendiri.

Menurut Surya %&&': (!, dinyatakan bahwa pendidikan diperlukan untuk

meraih kedudukan dan kinerja optimal pada setiap pekerjaan dilakukan.

Pendidikan adalah sebuah sistem "ormal yang mengajarkan tentang pengetahuan,

nilai-nilai dan berbagai keterampilan. #ntuk mendukung hal tersebut terlebih

dahulu menentukan standar yang harus menjadi acuan pelaksanaan kegiatan

pendidikan, maka untuk itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

)omor *+ Tahun %&&( tentang Standar )asional Pendidikan S)P! yang

kemudian dibentuk pula adan Standar )asional Pendidikan )SP! sebagai

badan yang menentukan delapan! standar dan kriteria pencapaian

penyelenggraaan pendidikan.dapun standar-standar yang menjadi dasar bagi

penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diatur dalam Pasal % Peraturan


3/9

Pemerintah )omor *+ Tahun %&&( tersebut yaitu: *! Standar $si, %! Standar

Proses, /! Standar 0ompetensi 1ulusan, 2! Standar Pendidik dan Tenaga

0ependidikan, (! Standar Sarana dan Prasarana, 3! Standar Pengelolaan, '!

Standar Pembiayaan dan, ! Standar Penilaian Pendidikan. )amun pada tulisan ini

yang menjadi bahasan penulis adalah standar isi kurikulum!, Standar Pendidik

dan Tenaga Pendidik guru! dan standar sarana dan prasarana, yang diterapkan

oleh Sekolah Menengah 0ejuruan SM0! )egeri dengan kelompok keahlian

tehnik dan industri, khususnya program keahlian yang berbasis teknik di 0ota

Surakarta.Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan

)asional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan

tenaga kerja nasional yang terampil. 0arena setiap lulusan SM0 memang

ditempah untuk menjadi sumber daya manusia yang siap pakai, dalam arti ketika

mereka telah menyelesaikan sekolahnya lulusan SM0 tersebut dapat menerapkan

ilmu yang telah mereka dapat sewaktu di sekolah.

)amun pada kenyataannya, tamatan SM0 hanya diakui oleh sekolah

sendiri dan masih minimnya kepercayaan dunia usaha dan dunia industri. 4al ini

dikuatkan oleh Sidi %&&*: */'! bahwa pendidikan kejuruan model lama memiliki

kelemahan yaitu, penyelenggaraan pendidikan secara sepihak sehingga anak didik

tertinggal oleh kemajuan dunia usaha5dunia industri D#5D$!, tidak jelas

kompetensi yang dicapai, tidak mengakui keahlian yang diperoleh di luar sekolah.

0etua sosiasi Pengusaha $ndonesia P$)D6!, 4. 4asanuddin 7achman

mengatakan. Struktur pengangguran terbuka di $ndonesia tahun %&&% adalah

tingkat pendidikan SD dan SD kebawah /,%% juta orang /(8!, SMP %,*( juta

orang *(,%28!. SM# %,*2 juta orang %/8!, SM0 *,** juta orang *%8!,

Diploma5kademi &,%/ juta orang /8!, #ni9ersitas &,%3 juta orang /8!

apindo.or.id!.

Dari data di atas tidak dapat dipungkiri bahwa kualitas tamatan di

$ndonesia masih rendah, termasuk kualitas tamatan Sekolah Menengah 0ejuruan

SM0!. Data ini membuktikan masih tingginya tingkat pengangguran terbuka di

$ndonesia termasuk tamatan SM0 yaitu sebesar *,** juta orang *%8!, padahal

tamatan SM0 seharusnya memiliki kompetensi yang mampu bersaing di pasar


4/9

tenaga kerja karena .dalam perspekti" Pendidikan Menengah 0ejuruan PM0!

yang dasarnya life skills, telah menempati prioritas sebagaimana yang tertuang

dalam tujuan SM0 itu sendiri. Priowirjanto, republika.or.id!.

Pada kondisi persaingan bursa tenaga kerja yang cukup ketat, dibutuhkan

skill dan pendidikan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan "ormal. palagi

bila pertumbuhan lapangan kerja kurang memadai dengan pencari kerja yang

tersedia, maka pendidikan merupakan salah satu "aktor penentu. Terlihat pada

tabel, dari '%,+2 persen jumlah pengangguran di 0ota Surakarta sebesar 2',(+

persen memiliki ijaah SM#5SM05M sedangkan pengangguran dengan iajah

D$5$$5$$$5$;-S* lebih rendah yaitu sebesar %(,/( persen. erarti semakin tinggi

tingkat pendidikan, semakin tinggi kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang

memadai.


5/9

0eadaan yang ada saat ini, sistem pendidikan kita masih menekankan

"ungsinya sebagai pemasok tenaga kerja terdidik dari pada sebagai penghasil

tenaga penggerak pembangunan driving force!. Tenaga kerja yang dihasilkan

belum mampu melakukan pembaharuan dan penciptaan gagasan baru dalam

rangka menciptakan dan memperluas lapangan kerja. 1ulusan pendidikan kita

lebih cenderung meminta pekerjaan job seeker! daripada berinisiati" menciptakan

pekerjaan atau kegiatan baru job creator!. #ntuk itu, pemerintah terus

mengusahakan peningkatan jumlah siswa SM0 sehingga mencapai perbandingan

'&8 SM0 dan /&8 adalah siswa SM#. 6leh karena itu, kurikulum yang

ditekankan pada Sekolah 0ejuruan tersebut adalah mata pelajaran yang akan

berguna untuk mencari pekerjaan. 0urikulum SM0 harus lebih mengutamakan

mata pelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan dan lapangan pekerjaan atau

yang sering disebut dengan ModelLink and Match yaitu memilih mata pelajaran

dan jurusan yang dapat menunjang pekerjaan.

)amun pada kenyataannya 0unandar, %&&': * dikutip dalam 0ompas, 2

Desember %&&2! menyatakan lembaga pendidikan lebih sering terpaku pada teori,

sehingga peserta didik kurang ino9ati" dan kreati" sehingga minimnya kompetensi

yang dimiliki. #ntuk menghasilkan tamatan SM0 yang sesuai dengan kebutuhan

dunia usaha du! dan dunia industri di!, yang secara nyata terus berkembang dari

waktu ke waktu, maka kurikulum SM0 harus dirancang dan dilaksanakan untuk

menyesuaikan dengan kompetensi yang sedang berkembang, khususnya di era

pasar bebasAsean Free Labour Area


6/9

guru baru yang sebenarnya jiwa dan talentanya bukan sebagai seorang pendidik.

)amun karena tuntutan aman dan sulitnya mencari pekerjaan tidak ada pilihan

selain menjadi guru sebagai lapangan pekerjaan, karena pro"esi ini lebih besar

peluangnya dibandingkan pro"esi yang lain. =ika kondisi seperti ini yang terjadi

bagaimana mungkin guru dapat bekerja secara pro"esional, sebab kemampuan

guru SM0 dituntut untuk memiliki kompetensi yang tidak hanya menguasai

materi-materi teoritis saja, namun juga harus ahli dalam praktek di lapangan.

Pada penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh penerapan standar

pendidikan tersebut terhadap serapan lulusan siswa SM0 )egeri di 0ota

Surakarta dalam memperoleh peluang kesempatan kerja, karena berdasarkan

pengamatan masih terdapat sekolah kejuruan yang belum tepat dalam pemilihan

kurikulum untuk mata pelajaran kejuruan, sehingga terjadi ketidak-sesuaian

educational mismatch! antara apa yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dengan

permintaan pasar tenaga kerja. 4al ini disebabkan jumlah mata pelajaran yang

lebih humoria lebih banyak dibandingkan dengan jam mata pelajaran yang

berkaitan langsung dengan kejuruan bahkan mata pelajaran yang seharusnya tidak

dibutuhkan pada Sekolah 0ejuruan tersebut ikut dipelajari.

Selain itu, masih terdapat SM0 yang belum mempunyai balai latihan

kerja, sehingga masih menumpang pada sekolah kejuruan lainnya dan masih

belum memadainya ruang laboratorium dan alat peraga atau praktek. 4al ini

tentunya proses belajar dan mengajar berjalan tidak e"ekti".


7/9

penelitian dengan judul .Pengaruh Penerapan Standar )asional Pendidikan

terhadap 0esempatan 0erja 1ulusan Siswa SM0 )egeri di 0ota Surakarta.

$% I,en&-.-(a*- Ma*a'a+

erdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mencoba

mengidenti"ikasi beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu :

*. 0ondisi Sumber Daya Manusia SDM! yang masih relati" rendah jika

dilihat dari pemilikan latar pendidikannya.

%. Tamatan SM0 hanya diakui oleh sekolah sendiri dan masih minimnya

kepercayaan dunia usaha dan dunia industri.

/. 0ualitas tamatan di $ndonesia masih rendah, termasuk kualitas tamatan

Sekolah Menengah 0ejuruan SM0!.

2. Sistem pendidikan di $ndonesia masih menekankan "ungsinya sebagai

pemasok tenaga kerja terdidik dari pada sebagai penghasil tenaga

penggerak pembangunan driving force!.

(. Tenaga kerja yang dihasilkan belum mampu melakukan pembaharuan dan

penciptaan gagasan baru dalam rangka menciptakan dan memperluas

lapangan kerja.

3. 1embaga pendidikan di $ndonesia khusunya SM0 lebih sering terpaku

pada teori, sehingga peserta didik kurang ino9ati" dan kreati" sehingga

minimnya kompetensi yang dimiliki.

'. Pro"esionalisme guru yang sangat dibutuhkan karena merosotnya mutu

pendidikan nasional masih belum sesuai standar yang telah ditentukan.

. Masih terdapat sekolah kejuruan yang belum tepat dalam pemilihan

kurikulum untuk mata pelajaran kejuruan, sehingga terjadi ketidak-

sesuaian educational mismatch! antara apa yang dihasilkan oleh sistem

pendidikan dengan permintaan pasar tenaga kerja

+. Masih terdapat SM0 yang belum mempunyai balai latihan kerja, sehingga

masih menumpang pada sekolah kejuruan lainnya dan masih belum

memadainya ruang laboratorium dan alat peraga atau praktek.


8/9

/% Pe0ba&a*an Ma*a'a+

erdasarkan latar belakang masalah dan identi"ikasi masalah, peneliti

mencoba membatasi kajian yang akan dibahas, yaitu :

*. Pada kajian ini, Standar )asional Pendidikan yang dibahas akan dibatasi

pada / tiga! standar saja, yaitu: Standar $si 0urikulum!, Standar Tenaga

Pendidik >uru!, dan Standar Sarana dan Prasarana.

%. Pengambilan sampel data hanya dilakukan pada SM0 di Surakarta yang

memiliki progam pendidikan teknik mesin.

/. 1ulusan SM0 yang dijadikan sampel adalah lulusan SM0 tahun %&*(

D% R0*an Ma*a'a+

erdasarkan latar belakang masalah dan identi"ikasi masalah di atas,

peneliti mencoba mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas,

yaitu:

*. pakah kurikulum, guru, sarana dan prasarana pada SM0 di 0ota

Surakarta telah sesuai dengan Standar Pendidikan )asional ?

%. agaimanakah menghasilkan lulusan SM0 yang mampu bersaing di dunia

industri dan dunia kerja khususnya di daerah Surakarta ?

/. agaimanakah pengaruh sebelum dan sesudah penerapan standar nasional

pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan siswa SM0 )egeri di 0ota

Surakarta ?

E% Tan Pene'-&-an

erdasarkan rumusan masalah, peneliti mencoba mengemukakan beberapa

tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu :

*. #ntuk membuktikan apakah kurikulum, guru, sarana dan prasarana pada

SM0 di 0ota Surakarta telah sesuai dengan Standar Pendidikan )asional.

%. #ntuk menguraikan bagaimanakah menghasilkan tamatan SM0 yang

mampu bersaing di dunia industri dan dunia kerja khususnya di daerah

Surakarta.


9/9

/. #ntuk menguraikan bagaimanakah pengaruh sebelum dan sesudah

penerapan standar nasional pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan

siswa SM0 )egeri di 0ota Surakarta.

pengaruh penerapan standar nasional pendidikan terhadap kesempatan kerja lulusan siswa smk negeri di...

Documents