pengaruh penggunaan dana bos, kepemimpinan dan kinerja guru terhadap prestasi siswa

Upload: dwi

Post on 11-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    1/110

    85

    ABSTRAKSI

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

    Penggunaan Dana BOS, Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

    dan Prestasi Siswa di ........................................Kota Tangerang Selatan.

    Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan dilaksanakan

    pada 20 Guru ........................................Kota Tangerang Selatan. Analisis data

    pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Teknik sampling yang

    dipakai adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalampenelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas dengan

    Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk

    menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.

    Hasil pengujian hipotesis kepemimpinan menunjukkan nilai t hitung

    sebesar 2,829 dengan taraf signifikansi 0,012. Taraf signifikansi tersebut lebih

    kecil dari 0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak Ho dan

    menerima Ha. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H1 PenggunaanDana BOS dan Kepemimpinan kinerja guru diterima. Dan hasil pengujian

    hipotesis prestasi menunjukkan nilai t hitung sebesar 8,851 dengan taraf

    signifikansi 0,000. Taraf signifikansi hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari

    0,05, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak

    Ho. Dengan demikian dapat berarti bahwa hipotesis H2 Kinerja Guru

    berpengaruh positif terhadap Prestasi Siswa diterima.

    Hasil analisis menunjukkan bahwa Penggunaan Dana BOS,Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh positif terhadap Kinerja Guru dan

    Kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi siswa.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    2/110

    86

    ABSTRACT

    The research purpose to examine and analyze the influence of Use BOS

    funding, leadership principle, toward performance of teachers and the students

    achievement in ........................................Tangerang Selatan City. Data collected

    through distribution of questionnaires and it is implemented to SD Negeri Muncul

    3s 20 teachers. Analysis of data in this research using the help of SPSS version

    17. A sampling technique uses a census method and data test technique is used

    within the research includes validity test by factor analysis, reliability test with

    cronbach. Classic assumption test and double linear regression analysis, to

    verify and toprove the research hypothesis.

    The result test analysis from the leadership t count is 2,829 with the

    significant0,012. The result is less from 0,05 is that mean the hipotesis of Ho is

    reject and Ha was accepted. Analysis result demonstrates that Use BOS funding,

    leadership principle have a positive influence toward teacher performance. And

    the result of t counting from the achievement of the students is 8,851 withsignificant is 0,000. The resut 0,000 less than 0,05, is that mean the hipotesis

    result of the research accepted Ha and reject Ho. Its mean that hipotesis H2

    Teacher performance have positive influence toward the studentsachievement

    was accept.

    Analysis result demonstrates that Use BOS funding, leadership

    principle have a positive influence toward teacher performance. Teacher

    performance have a positive influence toward the students achievement.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    3/110

    87

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa Setiap warga negara

    mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,

    dan pasal 11 ayat (1) menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

    memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya

    pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

    Pendidikan Dasar sebagai suatu organisasi merupakan wadah orang-

    orang yang mempunyai tujuan yang sama. Agar tujuan organisasi dapat

    dicapai secara maksimal maka perlu adanya kegiatan manajemen atau

    pengelolaan. Menurut Koontz, bahwa pengelolaan adalah esensial yang baik

    disemua kerja sama yang di koordinasi, di semua tingkat organisasi,

    pelaksanaannya sering ada kendala (trouble) atau sering ada masalah

    (problem).

    Kelemahan dan kesulitan dapat muncul pada setiap pengelolaan

    padahal manajemen merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap

    sekolah, karena itu bagaimana upaya sekolah mengurangi kelemahan dan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    4/110

    88

    mengatasi kesulitan yang merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai

    pemimpin tertinggi di masing-masing sekolah.

    Manajemen diartikan sebagai suatu proses melakukan kegiatan

    tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Manajemen keuangan

    berarti suatu proses melakukan kegiatan mengatur keuangan dengan

    menggerakkan tenaga orang lain. Kegiatan tersebut dimulai dari perencanaan,

    pengorganisasian, pelaksanaan, sampai dengan pengawasan. Dalam

    manajemen (pengelolaan) keuangan di sekolah kegiatan tersebut dimulai dari

    perencanaan anggaran sampai dengan pengawasan dan pertanggungjawaban

    keuangan.

    Seorang kepala sekolah, di samping harus mampu melaksanakan

    proses manajemen yang merujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga

    dituntut untuk memahami sekaligus menerapkan seluruh substansi kegiatan

    pendidikan. Dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), kepala

    sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan: (1) menjabarkan sumber daya

    sekolah untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar, (2) kepala

    administrasi, (3) sebagai manajer perencanaan dan pemimpin pengajaran, dan

    (4) mempunyai tugas untuk mengatur, mengorganisir dan memimpinkeseluruhan pelaksanaan tugas-tugas pendidikan di sekolah. Dikemukakan

    pula bahwa sebagai kepala administrasi, kepala sekolah bertugas untuk

    membangun manajemen sekolah serta bertanggungjawab dalam pelaksanaan

    keputusan manajemen dan kebijakan sekolah. Sementara itu, menurut

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    5/110

    89

    pendapat Sanusi yang dikutip M. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir

    (2002) bahwa : Perubahan dalam peranan dan fungsi sekolah dari yang

    statis di jaman lampau kepada yang dinamis dan fungsional-konstruktif di era

    globalisasi, membawa tanggung jawab yang lebih luas kepada sekolah,

    khususnya kepada administrator sekolah. Pada mereka harus tersedia

    pengetahuan yang cukup tentang kebutuhan nyata masyarakat serta kesediaan

    dan keterampilan untuk mempelajari secara kontinyu perubahan yang sedang

    terjadi di masyarakat sehingga sekolah melalui program-program pendidikan

    yang disajikannya dapat senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan baru

    dan kondisi baru . Diisyaratkan oleh pendapat tersebut, bahwa kepala

    sekolah sebagai salah satu kategori administrator pendidikan perlu

    melengkapi wawasan kepemimpinan kepala sekolah pendidikannya dengan

    pengetahuan dan sikap yang antisipatif terhadap perubahan yang terjadi

    dalam kehidupan masyarakat, termasuk perkembangan kebijakan makro

    pendidikan. Wujud perubahan dan perkembangan yang paling aktual saat ini

    adalah makin tingginya aspirasi masyarakat terhadap pendidikan, dan

    gencarnya tuntutan kebijakan pendidikan yang meliputi peningkatan aspek-

    aspek pemerataan kesempatan, mutu, efisiensi dan relevansi.Program BOS dilatarbelakangi oleh adanya kekhawatiran bahwa

    kenaikan harga BBM yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat,

    juga akan berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk

    mendapat Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun. Sementara itu,

    http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/26/manajemen-sekolah-dalam-upaya-mengantisipasi-perubahan/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/26/manajemen-sekolah-dalam-upaya-mengantisipasi-perubahan/
  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    6/110

    90

    Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

    pasal 5, ayat (1) menyatakan bahwa Setiap warga negara mempunyai hak

    yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu, dan pasal 11, ayat

    (1) menyatakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan

    layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang

    bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Dalam konteks ini,

    pada prinsipnya Program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan

    akses masyarakat khususnya siswa dari keluarga miskin terhadap pendidikan

    yang berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar sembilan tahun.

    Sekolah yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti semua aturan yang

    ditetapkan oleh pengelola program, baik mengenai cara pengelolaan,

    penggunaan, pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterima.

    Melalui progam BOS, warga sekolah diharapkan dapat lebih

    mengembangkan sekolah dengan memperhatikan hal-hal berikut:

    1. Sekolah mengelola dana secara professional, transparan dan dapat

    dipertanggungjawabkan.

    2. BOS harus menjadi sarana penting peningkatan pemberdayaan

    sekolah dalam rangka peningkatan akses, mutu dan manajemen

    sekolah.

    3. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4

    tahunan.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    7/110

    91

    4. Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam

    bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dimana

    dana BOS merupakan bagian integral di dalam RKAS tersebut.

    5. Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat

    dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite

    Sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota (untuk

    sekolah negeri) atau yayasan (untuk sekolah swasta). Secara rinci

    diatur dalam Peraturan Mendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang

    Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan

    Menengah.

    Namun kebijakan Dana BOS bukan berarti behentinya

    permasalahan pendidikan, masalah baru muncul terkait dengan

    penyelewengan dana BOS, dan ketidakefektifan pengelolan dana BOS, tujuan

    dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada menjadi

    bumerang dan menghadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya

    manusia Indonesia ikut berpengaruh terhadap penyelewengan dan

    ketidakefektifan pengelolaan dana BOS. Oleh karena itu dibutuhkan kerja

    sama semua elemen dalam mewujudkan efektifitas pengelolaan dana BOS.

    Mengingat pentingnya pendidikan di dalam kehidupan maka seluruh

    komponen pendidikan seperti kurikulum, guru, siswa, sarana sekolah dan

    fasilitas sekolah menjadi sangat strategis dalam pencapaian prestasi belajar.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    8/110

    92

    Di samping itu juga dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

    mencapai sumber daya yang berkwalitas sesuai dengan standar kompetensi

    yang ditetapkan secara nasional.

    Faktor lain yang menentukan prestasi belajar siswa yaitu kemampuan

    orang tua dan minat belajar siswa yang bersangkutan, kemampuan ekonomi

    orang tua tidak secara langsung mempengaruhi proses belajar siswa yang

    pada akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini

    disinilah peranan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), namun pada

    prinsipnya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan sebagai

    upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari keluarga

    miskin atau kurang mampu terhadap pendidikan yang berkualitas dalam

    rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun.

    Menurut Slameto, ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

    yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari

    jasmaniah, psikologi, kondisi tubuh IQ, minat perhatian, bakat dan

    kematangan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor keluarga dan faktor

    sekolah misalnya faktor orang tua dalam mendidik anaknya, suasana rumah,model mengajar, sarana prasarana dan lain-lain.

    Masih berkaitan dengan masalah peningkatan kinerja guru di sekolah,

    faktor penting yang tidak dapat diabaikan adalah motivasi, keterbukaan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    9/110

    93

    manajemen kepala sekolah, dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang

    ideal dan sesuai dengan langkah kerja yang benar.

    Kepala sekolah dituntut memahami perannya sebagai manajer

    sekolah, dan harus mampu membawa lembaga sekolah ke arah kemajuan.

    Anggapan dan pola pikir yang mengharapkan pendidikan maju tidaklah

    berlebihan karena kemajuan pendidikan memang sudah melesat seiring

    kemajauan zaman. Melesatnya kemajuan di bidang pendidikan menuntut

    adanya kinerja guru yang tinggi pula.

    Peningkatan kualitas pendidikan yang berembrio dari tumbuhnya

    motivasi diri dan peningkatan kinerja pendidik harus tercipta dalam suasana

    kondusif, dalam hubungan yang interaktif bagi semua warga sekolah. Sesuai

    dengan visi dan misinya, sekolah sebagai pusat pendidikan, usaha

    peningkatan dan pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik-

    baiknya. Sebagaimana diungkapkan oleh Muchlas Samani, siapa saja yang

    berperan dalam peningkatan mutu sekolah, semua komponen sekolah : yaitu

    kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, siswa, dan bahkan orang tua

    siswa harus didorong untuk mengambil peran masing-masing. Sebagai

    dampak dari meningkatnya kualitas pembelajaran diharapkan dapatmeningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkat pula kualitas

    lulusan sekolah itu.

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pada kesempatan ini peneliti

    tertarik untuk melakukan suatu penelitian di ........................................guna

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    10/110

    94

    mengetahui, menjelaskan dan menganalisis kebijakan penggunaan dana BOS,

    kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru terhadap prestasi siswa pada

    sekolah tersebut.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka

    rumusan masalah yang didapat adalah sebagai berikut:

    1. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru?

    2. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi siswa

    di ........................................?

    3. Seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap prestasi siswa ?

    4. Seberapa besar pengaruh penggunaan dana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dan prestasi siswa

    di ........................................?

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang hubungan

    antara (1) penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, (2)

    kinerja guru terhadap prestasi siswa, dan (3) penggunaan dana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru terhadap dan prestasi

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    11/110

    95

    siswa

    Hipotesis yang diuji adalah: (1) terdapat hubungan positif antara penggunaan

    dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kompetensi profesional

    guru, (2) terdapat hubungan positif antara penggunaan dana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah dengan prestasi siswa (3) terdapat hubungan

    positif antara penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah

    terhadap sikap guru terhadap pekerjaan dengan prestasi siswa.

    Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam upaya perbaikan

    penggunaan dana BOS akan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru

    terhadap prestasi siswa, mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa

    peningkatan penggunaan dana BOS terhadap kepemimpinan kepala sekolah

    dan kinerja guru secara signifikan mampu meningkatkan prestasi siswa.

    D. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan penelitian ini terdiri dari kegunaan praktis dan

    kegunaan teori yang diuraikan di bawah ini :

    1. Kegunaan Praktis :

    Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolahmaupun pihak-pihak terkait dalam penggunaan dana BOS, kepemimpinan

    kepala sekolah, kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    12/110

    96

    2. Kegunaan teoritis :

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

    pengetahuan khususnya dalam merumuskan Kebijakan Publik pada

    organisasi publik;

    E. Sistematika Penulisan Thesis

    Untuk mengetahui gambaran dari thesis maka disusun sistematika

    sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN, pada Bab I memuat tentang latar belakang

    masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan

    manfaat penelitian.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada Bab II memuat tentang pengertian

    pengertian prestasi siswa, pengertian kinerja guru, pengertian kepemimpinan

    kepala sekolah, Bantuan Operasional Sekolah, serta kerangka pemikiran dan

    hipotesis.

    BAB III METODE PENELITIAN, bab ini memuat pengertian tentang metodepenelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel dan

    sampling, teknik pengumpulan data, metode analisis data, uji prasyarat

    analisis data dan teknis analisis data.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    13/110

    97

    BAB IV HASIL PENELITIAN, dalam bab ini dijelaskan tentang proses

    pengujian system yang telah dibuat, analis sistem untuk mengetahui apakah

    hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

    BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN,

    dalam bab ini Bab ini merupakan penutup, berisi tentang kesimpulan dari

    proses pengamatan dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat dan saran-

    saran serta beberapa kemungkinan pengembangan, penyempurnaan dan

    pemanfaatan proyek akhir ini.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    14/110

    98

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian Prestasi Belajar

    Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata dasar yaitu prestasi

    dan belajar. Menurut WJS Poerwadarminto dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia adalah Hasil yang telah dicapai.1 Sedangkan menurut Muhibbin

    Syah bahwa prestasi adalah Hasil belajar yang meliputi seluruh ranah

    psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

    siswa.2Menurut Abin Syamsuddin Makmun mengatakan bahwa Prestasi

    belajar adalah kecakapan nyata (actual ability) yang menunjukan kepada

    aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga

    atau dengan kata lain prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam

    menguasai suatu masalah setelah melalui ujian tertentu.3

    1WJS Poerwadarminto,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta 2004). Hal 7682Muhibbin Syah,Psikologi Belajar, (Rajawali Press, Jakarta 2000), hal. 1503 Makmun Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Rosda, Bandung, 1983), hal.430

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    15/110

    99

    Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan

    mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah

    karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan

    psikomotorik.

    Adapun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut adalah sebagai

    berikut :

    1. Evaluasi prestasi kognitif.

    Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah

    cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis

    maupun tes lisan dan perbuatan.

    2. Evaluasi prestasi afektif

    Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif (ranah

    rasa) dapat dilakukan dengan menggunakan skala yang bertujuan

    untuk mengetahui kecenderungan atau sikap orang yang akan diukur.

    3. Evaluasi prestasi psikomotor.

    Mengatur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor

    (ranah karsa) dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dalam hal

    ini dapat diartikan sebagai Jenis tes mengenai peristiwa, tingkah lakuatau peristiwa-peristiwa tertentu.4

    Faktor belajar dapat berhasil dengan baik atau tidak baik tergantung

    kepada bermacam-macam faktor. Secara garis besar faktor-faktor yang

    4 Op cit. 151

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    16/110

    100

    mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: faktor

    internal dan faktor eksternal.

    1. Faktor internal atau yang bersumber dari dalam diri individu, dapat

    diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan fisiologis, psikologis.

    2. Faktor eksternal atau yang bersumber dari luar individu, dapat

    diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan lingkungan sosial dan

    lingkungan non sosial.

    Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan masing-masing faktor,

    sebagai berikut:

    1) Faktor internal

    a. Aspek fisiologis, meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca indera.

    Kondisi fisik diantaranya organ tubuh yang dapat mempengaruhi

    terhadap kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang

    dipelajarinya tidak akan terbekas. Sedangkan kondisi panca indera

    seperti indera penglihatan dan indera pendengaran yang juga sangat

    mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan

    pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengarandan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya akan menyulitkan

    sensory register dalam item-item informasi yang bersifat echoic dan

    econic (gema dan citra) akibatnya akan terhambatnya proses informasi

    yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    17/110

    101

    b. Aspek psikologis, meliputi: intelegensia, sikap, bakat, minat, serta

    motivasi siswa. Intelegensia diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

    untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

    lingkungan dengan cara yang tepat. Sikap siswa adalah gejala internal

    yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau

    merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang

    dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Bakat siswa

    adalah kemampuan potensial yang dmiliki seseorang untuk mencapai

    keberhasilan pada masa yang akan datang. Minat siswa yaitu

    kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

    terhadap sesuatu. Dan motivasi siswa ialah keadaan internal

    organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk

    berbuat sesuatu.

    2) Faktor eksternal

    a. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, teman sekelas, yang

    dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan lingkungan

    sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga di sekitar tempat tinggal

    siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhikegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

    b. Lingkungan non sosial, meliputi: gedung sekolah, letak sekolah,

    keadaan rumah siswa, alat-alat belajar siswa, keadaan cuaca dan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    18/110

    102

    waktu belajar yang digunakan siswa, kesemua itu turut menentukan

    tingkat keberhasilan belajar siswa.

    3) Pendekatan belajar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

    tersebut.

    B. Kinerja Guru

    1. Pengertian Kinerja Guru

    Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Job

    Performance), secara etimologis performance berasal dari kata to perform

    yang berarti menampilkan atau melaksanakan, sedang kata performance

    berarti The act of performing; execution( Webster Super New School

    and Office Dictionary ), menurut Henry Bosley Woolf performance berarti

    The execution of an action (Webster New Collegiate Dictionary ) Dari

    pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance

    berarti tindakan menampilkan atau melaksanakan suatu kegiatan, oleh

    karena itu performance sering juga diartikan penampilan kerja atau

    prilaku kerja. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi kinerja

    untuk lebih memberikan pemahaman akan maknanya.

    Tabel 2.1. Pendapat Para Pakar tentang pengertian kinerja

    No Pengertian kinerja Pendapat

    1.Performance diartikan sebagai hasil pekerjaan, atau

    pelaksanaan tugas pekerjaan(Pariata Westra et al.1977:246).

    2.kinerja adalah proses kerja dari seorang individu untukmencapai hasil-hasil tertentu,

    Bateman (1992:32)

    3. Prestasi Kerja atau penampilan kerja (performance) diartikan Nanang Fattah (1999:19)

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    19/110

    103

    sebagai ungkapan kemampuan yang disasari oleh pengetahuan,sikap, dan ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan

    sesuatu,4.

    Performance is defined as the record of outcomes produced on aspecified job function or activity during a specific time period

    Bernardin dan Russel dalamAhmad S Ruky (2001:15)

    5.

    Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dankuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yangdiberikan kepadanya.

    A. Anwar PrabuMangkunegara (2001:67)

    6.

    basically, it (performance) means an outcome a result. It is theend point of people, resources and certain environment being

    brought together, with intention of producing certain things,whether tangible product or less tangible service. To the extentthat this interaction results in an outcome of the desired level andquality, at agreed cost levels, performance will be judged as

    satisfaktory, good, or excellent. To the extent that the outcome isdisappointing, for whatever reason, performance will be judgedas poor or deficient

    Murray Ainsworth et.el(2002:3)

    Dari beberapa pengertian kinerja di atas, penulis dapat menarik

    kesimpulan bahwa kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau

    prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seorang pegawai untuk memperoleh

    hasil kerja yang optimal. Dengan demikian istilah kinerja mempunyai

    pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan

    oleh seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang

    akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.

    Sebagai suatu organisasi, dalam Sekolah terdapat kerja sama

    kelompok orang (kepala sekolah, guru, Staf dan siswa) yang secara

    bersama-sama ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Semua komponen yang ada di sekolah merupakan bagian yang integral,

    artinya walaupun dalam kegiatannya melakukan pekerjaan sesuai dengan

    fungsi masing-masing tetapi secara keseluruhan pekerjaan mereka

    diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi sekolah. Sebagai salah satu

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    20/110

    104

    anggota Organisasi Sekolah, Tenaga pendidik/guru menduduki peran yang

    amat penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran dalam

    mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi-kompetensi

    yang telah ditetapkan

    Sebagaimana diketahui, Salah satu bidang penting dalam

    Administrasi /Manajemen Pendidikan adalah berkaitan dengan

    Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,

    baik itu Pendidik seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti

    tenaga Administratif. Intensitas dunia pendidikan berhubungan dengan

    manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting antara

    lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya, ini

    sejalan dengan pernyataan Sergiovanni, et.al yang menyatakan bahwa:

    Perhaps the most critical difference between the school and mostother organization is the human intensity that characterize its work.School are human organization in the sense that their products arehuman and their processes require the sosializing of humans5

    ini menunjukan bahwa masalah sumber daya manusia menjadi hal yang

    sangat dominan dalam proses pendidikan/pembelajaran, hal ini juga

    berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia merupakan bidang yang

    sangat penting dalam melaksanakan proses pendidikan/pembelajaran di

    sekolah, dan diantara SDM tersebut yang paling berhubungan langsung

    dengan kegiatan pendidikan/pembelajaran adalah Guru, sehingga

    bagaimana kualitas kinerja Pendidik/Guru dalam proses pembelajaran

    5 Sergiovani, et al, Supervision a Redefinition (Mc Graw Hill, London 1987), hal.134

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    21/110

    105

    akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kualitas hasil

    pembelajaran, yang pada akhirnya akan menentukan pada kualitas

    lulusannya

    Keberhasilan kinerja ditentukan dengan pekerjaan dan kemampuan

    seseorang pada bidang tersebut. Keberhasilan juga berkaitan dengan

    kepuasan kerja seseorang.6 Seorang guru mau menerima sebuah

    pekerjaan sebagai pendidik, jika ia mempersiapkan diri dengan

    kemampuan untuk melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang

    dituntut oleh organisasi (sekolah). Dan dalam menjalankan perannya

    sebagai pendidik, kualitas kinerja mereka merupakan suatu kontribusi

    penting yang akan menentukan bagi keberhasilan proses pendidikan di

    Sekolah. Oleh karena itu perhatian pada pengembangan kinerja guru

    untuk terus meningkat dan ditingkatkan menjadi hal yang amat

    mendesak, apalagi apabila memperhatikan tuntutan masyarakat yang

    terus meningkat berkaitan dengan kualitas pendidikan, dan hal ini tentu

    saja akan berimplikasi pada makin perlunya peningkatan kualitas kinerja

    guru.

    Pada hakikatnya kinerja guru adalah prilaku yang dihasilkan seorang

    guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar ketika

    mengajar di depan kelas, sesuai dengan kriteria tertentu. Kinerja

    seseorang Guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari.

    6Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia,(Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    22/110

    106

    Kinerja dapat dilihat dalam aspek kegiatan dalam menjalankan tugas dan

    cara/kualitas dalam melaksanakan kegiatan/tugas tersebut.

    Dengan pemahaman mengenai konsep kinerja sebagaimana

    dikemukakan di atas, maka akan nampak jelas apa yang dimaksud

    dengan kinerja guru. Kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan

    guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang

    pengajar dan pendidik di sekolah yang dapat menggambarkan mengenai

    prestasi kerjanya dalam melaksanakan semua itu, dan hal ini jelas bahwa

    pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang, tanpa

    memiliki keahlian dan kwalifikasi tertentu sebagai guru. Kinerja Guru

    dalam melaksanakan peran dan tugasnya di sekolah khususnya dalam

    proses pembelajaran dalam konteks sekarang ini memerlukan

    pengembangan dan perubahan kearah yang lebih inovatif, kinerja inovatif

    guru menjadi hal yang penting bagi berhasilnya implementasi inovasi

    pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas

    pendidikan/pembelajaran.

    Kinerja inovatif seorang guru dalam upaya mencapai proses belajar

    mengajar yang efektif dan fungsional bagi kehidupan seorang siswa jelasperlu terus dikembangkan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu dikaji

    berbagai faktor yang mungkin turut mempengaruhi kinerja seorang guru.

    Perlunya kinerja inovatif guru menjadi semakin penting tidak hanya

    berkaitan dengan berbagai kebijakan pembaharuan pendidikan yang

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    23/110

    107

    berasal dari atas (top-down), namun yang lebih penting adalah tumbuh dan

    berkembangnya krativitas guru dan menerapkannya dalam meningkatkan

    kualitas pembelajaran guna meningkatkan kualitas pendidikan. Disamping

    itu tuntutan perubahan menjadikan peran guru dituntut kreatif inovatif,

    dimana dalam konteks globalisasi dewasa ini diperlukan output pendidikan

    yang kreatif-inovatif sebagai kemampuan utama yang penting dalam

    menghadapi persaingan yang makin ketat, dan untuk itu diperlukan suatu

    pembelajaran/pengajaran yang kreatif-inovatif. Menurut pendapat Wayne

    Morris :

    Creative teaching may be defined in two ways: firstly, teachingcreatively and secondly, teaching for creativity. Teaching creativelymight be described as teachers using imaginative approaches to makelearning more interesting, engaging, exciting and effective. Teachingfor creativity might best be described as using forms of teaching thatare intended to develop students own creative thinking and behaviour.However it would be fair to say that teaching for creativity mustinvolve creative teaching. Teachers cannot develop the creativeabilities of their students if their own creative abilities areundiscovered or suppressed.7

    Untuk menghasilkan output/lulusan yang kreatif diperlukan pengajaran

    yang kreatif. Oleh karena itu kinerja kreatif/inovatif guru dalam

    melaksanakan tugasnya jelas akan turut menentukan keberhasilan

    pelaksanaan setiap program pendidikan/pembelajaran, terlebih lagi dalam

    situasi perubahan yang sangat cepat, di samping kepemimpinan Kepala

    Sekolah juga motivasi dari guru sendiri dalam melaksanakan

    kewajibannya. Kepemimpinan Kepala Sekolah mutlak diperlukan dalam

    7 Morris, Wayne (2006) Creativity, Its Place in Education, www.jpb.com (3 juli2007)

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    24/110

    108

    memimpin organisasi bekerja, karena sikap kepemimpinan kepala Sekolah

    dapat mempengaruhi kinerja guru. Pada akhirnya kelak kinerja guru dapat

    ditingkatkan dan pencapaian tujuan pendidikan dapat dengan mudah

    terlaksana, serta terwujudnya manusia cerdas komprehensif dan kompetitif

    akan dapat benar-benar terwujud sebagai hasil dari suatu proses

    pendidikan/pembelajaran.

    Prestasi bukan berarti banyaknya kejuaraan yang diperoleh guru,

    tetapi suatu keberhasilan yang salah satunya Nampak dari suatu proses

    belajar-mengajar. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus

    berusaha mengembangkan seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga

    manfaatkan serta ciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai

    aturan yang berlaku.

    Kemudian Anwar Prabu Mangkunegara mendefinisikan kinerja

    (prestasikerja) sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

    dicapai oleh orang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

    tanggungjawab yang diberikan.

    Upaya untuk memperbaiki secara terus menerus kualitas

    pembelajaran perlu menjadi suatu sikap profesional sebagai pendidik, ini

    berarti bahwa upaya untuk mengembangkan hal-hal yang inovatif mesti

    menjadi konsern guru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

    Dengan demikian, kreativitas dan kinerja inovatif menjadi amat penting,

    terlebih lagi dalam konteks globalisasi dewasa ini yang penunh dengan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    25/110

    109

    persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, sehingga Kinerja inovatif

    termasuk bagi guru perlu terus di dorong dan dikembangkan, terlebih lagi

    bila mengingat berbagai tuntutan perubahan yang makin meningkat.

    Mengenai kinerja inovatif maka yang dimaksud kinerja inovatif

    (Innovative Performance) guru adalah kinerja yang dalam

    melaksanakannya disertai dengan penerapan hal-hal baru dalam upaya

    meningkatkan kualitas pendidikan, ciri kinerja atau tugas-tugas yang

    harus dikerjakan menggambarkan ciri/feature atau kegiatan kinerja yang

    harus dilaksanakan oleh guru, sedangkan inovatif merupakan sifat yang

    menggambarkan kualitas bagaimana guru melaksanakan tugas dengan

    inovatif atau dengan memanfaatkan serta mengaplikasikan hal-hal baru,

    baik berupa ide, metode, maupun produk baru dalam melaksanakan

    pekerjaan guna meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran.

    Dengan pemahaman seperti itu, maka kinerja guru merupakan

    kinerja yang menerapkan hal-hal baru dalam meksanakan peran dan

    tugas yang diemban oleh guru tersebut, oleh karena itu, maka

    pemahaman kinerja inovatif guru perlu dilihat dalam konteks

    pelaksanaan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan guru sebagaipendidik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya

    institusi pendidikan.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    26/110

    110

    2. Kriteria Kinerja Guru

    Keberhasilan guru bisa dilihat apabila kriteria-kriteria yang ada telah

    mencapai secara keseluruhan. Kemampuan yang harus dimiliki guru

    telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005

    tentangStandar Nasional PendidikanPasal 28 ayat 3 yang berbunyi:

    Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar

    dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi:

    a. Kompetensi pedagogik

    Kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman

    terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

    evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk

    mengatualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.8

    Kompetensi pedagogic ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam

    proses belajar mengajar yakni persiapan mengajar yang mencakupi

    merancang dan melaksanakan scenario pembelajaran, memilih

    metode, media serta alat evaluasi bagi anak didik hingga tercapai

    tujuan pendidikan baik dalam ranah kognitif, afektif dan

    psikomotorik.b. Kompetensi kepribadian

    Kepribadian yang meliputi kemampuan kepribadian yang mantap,

    stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik

    8PeraturanPemerintah RI No. 19 Tahun 2005TentangStandarNasionalPendidikan (Jakarta: CV Eko Jaya, 2005). Halm. 73

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    27/110

    111

    dan berakhlak mulia. Menurut Moh. Uzer Usman, kemampuan

    kepribadian guru meliputi hal-hal berikut:

    1) Mengembangkan kepribadian

    2) Berinteraksi dan berkomunikasi

    3) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

    4) Melaksanakan administrasi sekolah

    5) Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran9

    c. Kompetensi professional

    Pekerjaan guru merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan

    oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan

    keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam

    bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang dijelaskan

    dalam Undang-undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005

    sebagai berikut:

    1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme

    2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,

    keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia

    3) Memiliki kualifikasiak ademik dan latar belakang pendidikansesuai dengan bidang tugas

    4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas

    5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan

    9Moh.UzerUsman, Menjadi Guru Profesional.(Bandung: PT. RemajaRosdaKarya,2003). Halm. 16

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    28/110

    112

    6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan dengan prestasi kerja

    7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan

    secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat

    8) Memiliki jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan

    tugas keprofesionalan

    9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang

    mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan

    guru10

    d. Kompetensi social

    Kompetensi social berkaitan dengan kemampuan diri dalam

    menghadapi orang lain. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19

    tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan

    kompentensi sosial adalah kemampuan pedidik sebagai bagian

    masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

    peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua

    peserta pendidik dan masyarakat sekitar.

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

    Menurut Anwar Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi

    kinerja guru adalah factor kemampuan (ability) dan factor motivasi

    (motivation).11

    10Undang-undang RU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru danDosen..halm. 611Mangkunegara, A.A.A AnwarPrabu, ManajemenSumberDayaManusia,(Bandung: PT RosdaKarya, 2000). Halm. 67

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    29/110

    113

    Adapun factor yang mendukung kinerja guru dapat digolongkan kedalam

    dua macam yaitu:

    a. Faktor dari dalam sendiri (intern)

    Di antara factor intern dari dalam diri sendiri adalah:

    1) Kecerdasan

    Kecerdasan memegang peranan penting dalam keberhasilan

    pelaksanaan tugas-tugas. Semakin rumit dan banyak tugas yang

    diemban semakin tinggi kecerdasan yang diperlukan.

    2) Ketrampilan dan kecakapan

    Ketrampilan dan kecakapan orang berbeda-beda. Hal ini

    dikarenakan adanya perbedaan dari berbagai pengalaman dan

    latihan.

    3) Bakat

    Penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat menjadikan

    seseorang bekerja dengan pilihan dan keahliannya.

    4) Kemampuan dan minat

    Kemampuan yang disertai minat yang tinggi dapat menunjang

    pekerjaan yang telah ditekuni5) Motif

    Motif yang dimiliki dapat mendorong meningkatkannya kerja

    seseorang

    6) Kesehatan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    30/110

    114

    Kesehatan dapat membantu proses bekerja seseorang

    7) Kepribadian

    Seseorang yang mempunyai kepribadian kuat dan integral tinggi

    kemungkinan tidak akan banyak mengalami kesulitan dan

    menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan interaksi dengan

    rekan kerja akan meningkatkan kerjanya

    8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja

    9) Jika pekerjaan yang diemban seseorang sesuai dengan cita-cita

    maka tujuan yang hendak dicapai dapat terlaksana

    b. Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)

    1) Lingkungan keluarga

    2) Lingkungan kerja

    3) Komunikasi dengan kepala sekolah yang efektif

    4) Sarana dan prasarana yang memadai membantu guru dalam

    meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses

    mengajar.12

    C. Kepemimpinan Kepala Sekolah

    Dalam suatu organisasi, pemimpin adalah suatu unsur terpenting,

    karena seorang pemimpin memiliki daya kemampuan mempengaruhi dan

    menggerakkan manusia lainnya dalam rangka pengelolaan organisasi. Oleh

    12Kartono Kartini, MenyiapkandanMemadukanKarier, (Jakarta: CV. Rajawali,1985). Halm. 22

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    31/110

    115

    sebab itu, kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci utama

    untuk menjadi seorang manajer yang efektif.

    Menurut Hasibuandalam bukunya Manajemen sumber Daya Manusia,

    yang dikutip oleh Lusia Kurniawati, menjelaskan definisi pemimpin dan

    kepemimpinan, sebagai berikut:

    Pemimpin, adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan

    kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian

    pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi.

    Kepemimpinan, adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi

    perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk

    mencapai tujuan organisasi.

    Dengan demikian jelas ada perbedaan antar pemimpin dan kepemimpinan.

    Pemimpin adalah orang yang melakukan proses dalam memimpin sedangkan

    kepemimpinan adalah proses yang terjadi pada saat memimpin tersebut.

    Ada beberapa pendapat mengenai arti kepemimpinan D.E. Macfarland

    (1978), mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses di mana

    pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh, bimbingan atau

    proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapaitujuan yang telah ditetapkan. J.M. Pfifner (1980) mengemukakan bahwa

    kepemimpinan adalah seni mengoordinasi dan memberi arah kepada individu

    atau kelompok untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan Oteng

    Sutisna, mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    32/110

    116

    mengambil inisiatif dalam situasi sosial untuk menciptakan bentuk dan

    prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan berbuat

    begitu membangkitkan kerja sama ke arah tecapainya tujuan.13

    Menurut Koontz, ODonnel dan Weicrich, di dalam bukunya yang

    berjudul Management, kepemimpinan secara umum merupakan pengaruh,

    seni atau proses mempengaruhi orang lain, sehingga mereka dengan penuh

    kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi.14

    Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan

    seseorang untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya untuk

    melakukan kerja sama melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai

    tujuan yang ingin dicapai.

    Sementara itu, G.R. Terry dalam bukunya Principles of Management

    mengemukakan 8 (delapan) buah teori kepemimpinan sebagai berikut:15

    Teori Otokratis

    Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah,

    pemaksaan dan tindakan yang agak arbitrer dalam hubungan antara pemimpin

    dengan pihak bawahan. Pemimpin otokratis menggunakan perintah-perintah

    yang biasanya diperkuat oleh adanya sanksi-sanksi di antara mana, disiplinadalah faktor terpenting.

    Teori Psikologis

    13OtengSutisna, Administrasi Pendidikan,( Bandung: Angkasa 1983), halm. 12014Koontz, Harlod, Donnell Cynlo, WeinrichHeinz ,Manajemen, (Jakarta: Erlangga1995). Halm.10315Winardi, KepemimpinandanMajemen, (Jakarta, RinekaCipta. 2000), halm. 62-68

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    33/110

    117

    Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang

    pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. Pemimpin

    merangsang bawahannya untuk bekerja ke arah pencapaian sasaran-sasaran

    organisatoris maupun untuk memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.

    Teori sosiologis

    Kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para

    pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik

    organisatoris antar para pengikut. Usaha-usaha untuk mencapai tujuan

    mempengaruhi interaksi-interaksi antara para pengikut, kadang-kadang

    hingga timbulnya konflik yang merusak di dalam atau dia antara kelompok-

    kelompok. Dalam situasi ini, pemimpin diharapkan untuk mengambil

    tindakan-tindakan korektif, menjalankan pengaruh kepemimpinannya dan

    mengembalikan harmoni dan usaha-usaha kooperatif antara para pengikutnya.

    Teori suportif

    Dalam teori ini, pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin

    berusaha sebaik-baiknya dan bahwa ia dapat memimpin dengan sebaiknya

    melalui tindakan membantu usaha-usaha mereka.

    Teori Lissez FaireBerdasarkan teori ini, seorang pemimpin memberikan kebebasan seluas-

    luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka.

    Pemimpin tidak berpartisipasi, atau apabila hal itu dilakukannya maka

    partisipasi tersebut hampir tidak berarti.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    34/110

    118

    Teori prilaku pribadi

    Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak berkelakuan sama

    ataupun melakukan tindakan-tindakan identik dalam setiap situasi yang

    dihadapi olehnya. Hingga tingkat tertentu ia bersifat fleksibel, karena ia

    beranggapan bahwa ia perlu mengambil langkah-langkah yang paling tepat

    untuk menghadapi suatu problem tertentu.

    Teori sosial/sifat

    Sifat-sifat yang dianggap harus dimiliki oleh seorang pemimpin dapat

    disebut: Intelegensi, inisiatif, energi atau rangsangan, kedewasaan emosional,

    persuasif, skill komunikatif, kepercayaan pada diri sendiri, perseptif,

    kreativitas, partisipasi sosial.

    Teori situasi

    Teori ini menerangkan kepemimpinan menyatakan bahwa harus terdapat

    cukup banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri

    dengan berbagai macam situasi.

    Sementara itu menurut Suko Susilo 16, perilaku kepemimpinan yang

    memiliki kecenderungan orientasi pada pelaksanaan tugas-tugas dan

    produktivitas kelompok melakukan sejumlah kegiatan yang antara lain:Initiating

    Initiating atau memulai adalah kegiatan mengambil inisiatif untuk segera

    melakukan pergerakan pengerjaan tugas-tugas tertentu.

    16Susilo, Muhammad Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan danKesiapan Sekolah Menyongsongnya. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2007).Halm. 91-92

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    35/110

    119

    Regulating

    Merupakan perilaku pemimpin dalam aktivitas kepemimpinannya dengan

    membuat aturan yang jelas untuk mengatur arah dan langkah-langkah

    kegiatan di dalam kelompok.

    Informing

    Kegiatan memberi informasi tentang data dan fakta-fakta serta pendapat-

    pendapat kepada anggota kelompok kemudian meminta dari mereka

    informasi yang diperlukan.

    Suporting

    Tindakan pemimpin ini terkait dengan usaha untuk menerima gagasan,

    pendapat dan usul dari anggota kelompok dan menyempurnakannya dengan

    menambah atau menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian

    tugas bersama.

    Evaluating

    Tindakan untuk melakukan penilaian-penilaian, juga menguji gagasan yang

    muncul serta cara kerja yang diambil dengan menunjukkan sejumlah

    konsekuensi yang menyertainya.

    Summarizing

    Kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul

    yang muncul, menyingkat lalu menyimpulkan sebagai landasan untuk

    tindakan selanjutnya.

    Menurut Wahjosumidjo:

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    36/110

    120

    Sekolah yang merupakan organisasi juga memerlukan seorangpemimpin, dalam hal ini kepala sekolah, yang amat sangat berperan,

    baik dari pihak guru, murid, maupun warga sekolah lainnya. Katakepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatuorganisasi atau sebuah lembaga, sedang sekolah adalah sebuahlembaga dimana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.17

    Dengan demikian secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan

    sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin

    suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat

    dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang

    menerima pelajaran.

    Menurut Sudarwan Danim, dalam menjalankan fungsi

    kepemimpinan, kepala sekolah setidaknya harus mempunya sifat-sifat sebagai

    berikut: 1) Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 2) Memiliki

    intelegensi yang tinggi; 3) Memiliki fisik yang kuat; 4) Berpengetahuan luas;

    5) Percaya diri; 6) Dapat menjadi anggota kelompok; 7) Adil dan bijaksana;

    8) Tegas dan berinisiatif; 9) Berkapasitas membuat keputusan; 10) Memiliki

    kestabilan emosi; 11) Sehat jasmani dan rohani; 12) Bersikap prospektif.18

    Hick juga mengemukakan pendapat , bahwa kepala sekolah adalah

    sebagai seorang pemimpin yang seharusnya dalam melakukan praktek sehari-

    hari selalu berusaha memperhatikan dan mempratekkan delapan fungsi

    (leadership function), yaitu: adil, memberikan sugesti, mendukung

    17Wahjosumidjo, KepeminpinanKepalaSekolah, (Jakarta, 2005. Rajawali Press),hal. 8318DanimSudarwan, MotivasiKepemimpinandanEfektifitasKelompok, (Jakarta,RinekaCipta. 2006). Halm. 205-206

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    37/110

    121

    tercapainya tujuan organisasi, sebagai katalisator, menciptakan rasa

    aman,sebagai wakil orang, sumber inspirasi, dan bersedia menghargai.19

    Menurut Sudarwan Danim, kemampuan kepala sekolah dalam

    menjalankan kepemimpinan menjadi persyaratan utama dalam manajemen

    sekolah. Meski begitu, sebagai manusia biasa perilaku kepala sekolah

    dalam memimpin sekolahnya akan beragam karena faktor-faktor kontekstual,

    kondisi kelompok subjek yang dipimpin, dan faktor individual kepala sekolah

    itu sendiri. Bertolak dari perilaku pemimpin dalam sekelompok manusia

    organisasional, kita dapat mengelompokkan kepemimpinan seseorang dalam

    tipe-tipe tertentu yang masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri.

    Tipe-tipe kepemimpinan tersebut adalah:

    Pemimpin Otokratik

    Pemimpin otokratik berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya

    tergantung pada dirinya. Dia bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib,

    dan tidak boleh dibantah. Sikapnya senantiasa mau menang sendiri, tertutup

    terhadap ide dari luar, dan hanya idenya yang dianggap akurat.

    Pemimpin Demokratis

    Pimpinan yang demokratis berusaha lebih banyak melibatkan anggotakelompok dalam memacu tujuan. Kepemimpinan ini dilandasi oleh anggapan

    bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, tujuan organisasi akan

    tercapai. Interaksi yang dinamis dimaksudkan bahwa pimpinan

    19Op cit. Wahjosumidjo.Halm. 106

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    38/110

    122

    mendelegasikan tugas dan memberikan kepercayaan kepada yang dipimpin

    untuk mencapai tujuan yang bermutu secara kuantitatif.

    Pemimpin Permisif

    Pemimpin permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba

    boleh, terlalu banyak mengambil muka dengan dalih untuk mengenakkan

    individu yang dihadapinya. Dia memberikan kebebasan kepada manusia

    organisasional. Bawahan tidak mempunyai pegangan yang jelas, informasi

    diterima simpang siur dan tidak konsisten.20

    Menurut Wahjosumidjo, kepemimpinan kepala sekolah adalah salah

    satu perwujudan kepemimpinan nasional , yaitu kepemimpinan Pancasila,

    satu potensi atau kekuatan yang mampu memberdayakan segala daya sumber

    masyarakat dan lingkungan yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila mencapai

    tujuan nasional, dalam situasi tertentu.21Oleh sebab itu, kepemimpinan kepala

    sekolah sebagai salah satu pelaksanaan kepemimpinan nasional yang

    bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, harus mencerminkan

    diwujudkannya kepemimpinan Pancasila yang memiliki watak dan

    berbudiluhur

    Berdasarkan beberapa uraian tentang kepemimpinan sekolah di atas,maka kepala sekolah sebagai pemimpin sebuah lembaga pendidikan

    hendaknya hendaknya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan dapat

    dijadikan contoh bagi warga sekolah itu sendiri. Hal ini diharapkan agar di

    20Ibid, Danim Sudarwan, Halm. 212-21421Loc cit. Wahjosumidjo.Halm. 119-121

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    39/110

    123

    dalam sekolah tercipta hubungan yang baik antar guru, karyawan dan siswa.

    Para warga sekolah pun akan semangat dalam mengerjakan tugas-tugas untuk

    mencapai tujuan yang ingin dicapai, termasuk para guru yang akan terus

    berusaha meningkatkan kinerja mereka.

    D. Pengertian BOS

    Kebijakan pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 2004

    - 2009 diprioritaskan padapeningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan

    dasar yang lebih berkualitas memalui Peningkatan Pelaksanaan Wajib Belajar

    Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada

    kelompok masyarakat yang selama ini dirasakan kurang dapat menjangkau

    layanan pendidikan dasar. Kebijakan ini dilakukan dikarenakan bersamaan

    dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak beberapa tahun terakhir ini yang

    diikuti dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok lainnya yang

    berkorelasi negatif terhadap kemampuan daya beli masyarakat kurang mampu

    / miskin, sehingga kondisi semacam ini akan dapat menghambat upaya

    Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, hal ini juga

    diperparah dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin. Sehingga keduapermasalahan tersebut mempunyai dampak terhadap penduduk kurang

    mampu/miskin akan semakin sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan

    hidupnya khususnya biaya pendidikan. Berangkat dari permasalahan tersebut

    di atas, Pemerintah telah mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    40/110

    124

    merealokasi sebagian besar dananya ke empat program besar yang dirancang

    untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat miskin, akibat

    peningkatan harga BBM. Keempat program tersebut adalah untuk bidang

    pendidikan, kesehatan, infrastruktur perdesaan, dan bantuan langsung tunai.

    Salah satu program di bidang pendidikan yang mendapat alokasi anggaran

    cukup besar adalah Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Melalui

    program ini, pemerintah pusat memberikan dana ke sekolah-sekolah setingkat

    SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam

    persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah

    SD/MI/SDLB/salafiyah setingkat SD dan SMP/MTS/SMPLB/salafiyah

    setingkat SMP, baik negeri maupun swasta. Program ini mulai dilaksanakan

    pada Juli 2005 bersamaan dengan awal tahun ajaran 2005/2006. Secara

    konseptual Program BOS berbeda dengan program kompensasi pengurangan

    subsidi bahan bakar minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan sebelumnya.

    Sampai dengan tahun anggaran 2004/2005, PKPS-BBM bidang pendidikan

    untuk tingkat SD dan SMP diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa

    miskin, yang dikenal dengan sebutan Bantuan Khusus Murid (BKM). Jumlah

    siswa miskin yang mendapat BKM ditetapkan oleh pemerintah pusatberdasarkan indeks kemiskinan. Program BOS mengadopsi pendekatan yang

    berbeda dengan BKM karena dana tidak diberikan kepada siswa miskin tetapi

    diberikan kepada sekolah dan dikelola oleh sekolah. Jumlah dana BOS yang

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    41/110

    125

    diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing

    sekolah.

    Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban

    masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9

    tahun yang bermutu.Secara khusus program BOS bertujuan untuk:

    1. membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD negeri dan SMP negeri

    terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf

    internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional(SBI).

    2. membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan

    dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta.

    3. meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

    Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk

    SekolahMenengah Terbuka (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri

    (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta

    diseluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak

    termasuk sasaran dari program BOS ini.besar biaya satuan BOS yang

    diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku, dihitung berdasarkan

    jumlah siswa dengan ketentuan:

    1. SD/SDLB: Rp 580.000,-/siswa/tahun

    2. SMP/SMPLB/SMPT/SATAP: Rp 710.000,-/siswa/tahun

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    42/110

    126

    Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan

    untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun

    pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran

    dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-

    Juni, Juli-September dan Oktober-Desember.

    Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya

    operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai

    kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari

    keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan

    kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional

    Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah

    untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan

    pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian,

    ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan

    dibiayai dengan dana BOS.

    E. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Model

    Kerangka pemikiran yang menggambarkan pengaruh penggunaandana BOS, kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru terhadap prestasi

    siswa, sebagaimana diketahui bahwa penggunaan dana BOS, kepemimpinan

    kepala sekolah dan kinerja guru merupakan elemen inti dari prestasi siswa;

    maka dikembangkan kerangka pemikiran teoritis dalam gambar berikut ini:

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    43/110

    127

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran Penelitian

    F. Hipotesis

    Dalam penelitian ini,hipotesis yang akan diuji adalah yang berkaitan

    H0 merupakan hipotesis atas penelitian yang dilakukan. Adapun perumusan

    hipotesis atas pengujian yang dilakukan disini adalah sebagai berikut:

    - H1 : Penggunaandana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

    berpengaruh positif terhadap kinerja guru- H2 : Penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

    berpengaruh positif terhadap Kinerja guru dan prestasi siswa

    G. Dimensionalisasi Variabel

    Proses penentuan indicator atau dimensi pada masing-masing

    Penggunaan Dana BOSdanKepemimpinanKepala

    Sekolah(X1)

    Kinerja Guru(X2)

    PrestasiSiswa(Y)

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    44/110

    128

    variable pada bagian ini merupakan upaya pembentukan indikator dari sebuah

    variable yang akan dipaparkan. Pembentukan indikator variable perlu

    dilakukan guna membantu teknik pengukuran dan memberi kemudahan

    pengamatan dalam mengumpulkan data di lapangan.

    1. Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala

    Sekolah

    Penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah secara

    langsung berhubungan dengan proses perencanaan, pembiayaan dan

    pertanggung jawaban yang akan mempengaruhi kinerja guru diukur

    melalui tiga variable, yaitu: 1) Perencanaan , 2) Pembiayaan, 3)

    Pertanggungjawaban.

    Gambar 2.2

    Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah

    2. Variabel Kinerja Guru

    Pertanggungjawaban

    Penggunaan Dana BOSdan Kepemimpinan

    Kepala Sekolah

    PerencanaanPembiayaan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    45/110

    129

    Variabel kinerja guru diukur melalui tiga indikator yaitu: 1) Kompetensi

    Pedagogik 2) Kompetensi Kepribadian 3) Kompetensi Profesional 4)

    KompetensiSosial

    Gambar 2.3

    Variabel Kinerja Guru

    3. Variabel Prestasi Siswa

    Variabel prestasi siswa diukur dari tiga indikator, yaitu : 1) Kognitif, 2)

    Afektif, 3) Psikomotorik

    Gambar 2.4

    Variabel Prestasi Siswa

    H. Definisi Operasional Variabel

    Kinerja Guru

    KompetensiKepribadian

    KompetensiPedagogik

    KemampuanMerencanakan

    belajar mengajar

    KemampuanMerencanakan

    belajar mengajar

    KemampuanMerencanakan

    belajar mengajar

    KemampuanMerencanakan

    belajar mengajar

    KompetensiProfesional

    Prestasi Siswa

    Kognitif

    Afektif

    Psikomotorik

    Kompetensi

    Sosial

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    46/110

    130

    Tabel 2.2

    Definisi Operasional Tabel

    No.DefinisiVariabe

    lIndikator Pengukuran

    1.

    PenggunaanDana BOS danKepemimpinan

    Kepala Sekolah

    1. Perencanaan

    2. Pembiayaan

    3. Pertanggungjawaban

    1. Bentuk perencanaanpenggunaan DanaBOS

    2. Proses pembiayaanterhadap kegiatan

    sekolah3. Pelaporan danpertanggungjawabanyang terbuka

    2. Kinerja Guru

    1. Kompetensi Pedagogik

    2. KompetensiKepribadian

    3. Kompetensi Profesional

    4. KompetensiSosial

    1. Kemampuan Prosespengajaran

    2. Kepribadian yangstabil dan baik

    3. Kompetensi seorangguru

    4. Kemampuanberinteraksi danbersosial

    3. PrestasiSiswa

    1. Kognitif

    2. Afektif

    3. Psikomotorik

    1. Nilai prestasi siswadalam satu semester

    2. Penyelesaikanmasalah dalam proses

    pembelajaran3. Kegiatan siswa dalam

    melakukan aktifitaspembelajaran

    BAB III

    METODE PENELITIAN

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    47/110

    131

    A. Pendekatan Penelitian

    Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah permasalahan

    asosiatif, yaitu suatu pertanyaan peneliti yang bersifat menghubungkan dua

    variable atau lebih. Hubungan dalam penelitian adalah hubungan kausal, yaitu

    hubungan yang bersifat sebab akibat. Ada variable independent (variable

    yang mempengaruhi) dan variable dependent (dipengaruhi).

    Sesuai dengan judul penelitian Pengaruh Penggunaan Dana Bos dan

    Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Dan Indeks Prestasi

    Siswa, maka terdapat tiga variable yang diteliti yaitu variable independent

    (X1) Kebijakan Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,

    variable independent (X2) Kinerja Guru, dan variable dependent (Y)

    PrestasiSiswa.

    B. Jenis dan Sumber Data

    Penelitian ini menggunakan data yang dipeoleh melalui responden,

    dimana responden akan memberikan respon verbal atau respon tertulis sebagai

    tanggapan atas pernyataan yang diberikan.

    Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:1. Data Primer, adalah data mengenai pendapat responden tentang

    penggunaan dana BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru

    dan prestasi siswa yang diperoleh secara langsung dari responden dengan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    48/110

    132

    memberikan tanggapan atas pernyataan kuesioner. Dalam penelitian ini

    dibagikan langsung pada responden.

    2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

    perantara. Dalam penelitian ini, data sekunder yang dimaksud adalah data

    tingkat absensi guru dan siswa dan bank data siswa.

    C. Metode Pengumpulan data

    Metode pengumpulan data padapenelitian ini adalah:

    a. Kuesioner

    Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan

    kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan

    terbuka dan tertutup

    b. Observasi

    Observasi pengamatan secara langsung pada obyek penelitian

    c. Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

    dengan membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, referensi yangberkaitan dengan penelitian ini.

    D. Metode Analisi Data

    Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik

    pengolahan data sebagai berikut:

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    49/110

    133

    1. Editing

    Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh

    terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan

    pemrosesan data dengan teknik statistik.

    2. Coding

    Coding merupakan kegiatan pemberiantanda berupa angka pada jawaban

    dari kuesioner untuk kemudian dikelompokkan kedalam kategori yang

    sama.

    Tujuannya adalah menyederhanakan jawaban.

    3. Scoring

    Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk

    kuantitatif. Dalam penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima

    kategori penilaian, yaitu:

    a. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju

    b. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju

    c. Skor 3 diberikan untuk jawaban netral

    d. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju

    e. Skor 1 diberikan untuk jawaban sangat tidak setuju4. Tabulating

    Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel,

    sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas.

    Setelah proses tabulating selesai dilakukan, kemudian diolah dengan

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    50/110

    134

    program komputer SPSS 17. Adapun tahap-tahapan analisis data yang

    digunakan adalah sebagai berikut.

    a. Uji reliabilitas

    Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

    merupakan indicator darivariabel atau konstruk. Suatu kuesioner

    dikatakan reliable atau handa ljika jawaban seseorang terhadap

    pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

    Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau

    pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach

    Alpha ().

    Suatu konstruk atau variable dikatakan reliable jika memberikan nilai

    Cronbach Alpha > 0.60

    b. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,

    kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal

    atau setidaknya mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat

    dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonaldari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

    Dasar pengambian keputusannya adalah (Ghozali, 2005):

    1) Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonaldan mengikuti

    arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    51/110

    135

    distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

    normalitas.

    2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

    arah garis diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan

    pola distribusi normal, maka model regrsi tidak memenuhi

    asumsi normalitas.

    c. Uji Asumsi Klasik

    1) Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model

    regresi ditemukan danya korelasi antar variabel bebas

    (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat

    problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya

    tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi

    ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah

    sebagai berikut:

    i. Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

    empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-

    variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhivariabel terikat.

    ii. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.

    Apabila antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    52/110

    136

    (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi

    adanya multikolinearitas.

    iii. Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan

    lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). kedua

    ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah

    yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance

    mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilihyang

    tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai

    tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi

    (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum

    dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

    nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

    Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi

    seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam

    penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula

    sebaliknya.

    2) Heterokedastisitas

    Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

    dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

    homoskedastisitas dan jika varians berbeda,disebut

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    53/110

    137

    heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

    heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

    heterokedastisitas dapat digunakan metode grafik.

    Dasar analsisnya adalah:

    i. Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titikyang ada

    membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar

    kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

    heteroskedastisitas.

    ii. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik

    menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,

    maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    3) Analisis Regresi Linier Berganda

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

    variable bebas yaitu: penggunaan dana bos serta kepemimpinan

    kelapa sekolah (X1), kinerja guru (X2), terhadap variable

    terikatnya yaitu prestasi belajar siswa (Y).

    Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:Y = b1X1 + b2X2

    Dimana:

    Y = Variabel dependen (prestasi siswa)

    b1, b2 = Koefisien garis regresi

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    54/110

    138

    X1, X2 =Variabel independen (penggunaandana BOS dan

    kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru)

    4) Pengujian Hipotesis

    1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )

    Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui

    tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen

    secara bersama-sama (simultan) terhadap variable dependen.

    Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah:

    Ho : Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana

    BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja

    guru tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

    secara bersama-sama terhadap variable terikatnya

    yaitu prestasi siswa.

    Ha : Variabel-variabel bebas yaitu penggunaan dana

    BOS dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja

    guru kerja mempunyai pengaruh yang signifikan

    secara bersama-sama terhadap variable terikatnya

    yaitu prestasi belajar siswa.Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan

    menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

    a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho

    diterima dan Ha ditolak.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    55/110

    139

    b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho

    ditolak dan Ha diterima.

    2. Koefisien Determinasi (R)

    Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan

    besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan

    oleh variable independennya. Dengan kata lain, koefisien

    determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh

    variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel

    terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan

    nilai adjusted R square.

    3. Uji t (uji Hipotesis Secara Parsial)

    Hipotesis dalam penelitian ini diuji kebenarannya dengan

    menggunakan uji parsial. Pengujian dilakukan dengan

    melihat taraf signifikansi (p-value), jika taraf signifikansi

    yang dihasilkan dari perhitungan di bawah 0,05 maka

    hipotesis diterima, sebaliknya jika taraf signifikansi hasil

    hitung lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.

    i. Uji Hipotesis 1 ( H1 )Perumusan hipotesis:

    Ho : i = 0 tidak ada pengaruh positif antara

    Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala

    Sekolah kinerja guru.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    56/110

    140

    Ha : i > 0 terdapat pengaruh positif antara Penggunaan

    Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah kinerja

    guru.

    ii. Uji Hipotesis 2 ( H2 )

    Perumusan hipotesis:

    Ho : i = 0 tidak ada pengaruh positif antara kinerja

    guru dengan prestasi belajar.

    Ha : i > 0 terdapat pengaruh positif antara kinerja guru

    dengan prestasi belajar.

    E. Tempat dan Waktu Penelitian

    Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah

    di ........................................Kecamatan Setu, Kota Tangerang, Selatan Provinsi

    Banten.

    Aktifitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanaknan selama tujuh bulan,

    sejak bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.

    Tabel 3.1

    Jadwal Pelaksana Kegiatan Penelitian

    No.TahapanKegiatan

    Waktu PelaksanaanJan12 Feb12 Mar12 Aprl12 Mei12 Juni12 Juli12

    1. Persiapan2. Observasi3. Dokumentasi4. Angket5. Konsultasi

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    57/110

    141

    F. Populasi dan Sampling

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.22 Dalam populasi

    penelitian harus menentukan siapa dan apa yang akan dijadikan populasi dari

    penelitian ini adalah seluruh guru .........................................

    Sampel sebagai dari objek populasi dan jumlah lebih dari populasi.23

    Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung

    jawabkan untuk mendapat data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil

    dapat dipercaya.

    a. Variabel Bebas / Independent Variabel (X)

    Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki

    pengaruhnya. Yang menjadi variable bebas dalam penelitian ini adalah:

    1. Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)

    2. Kinerja Guru (X2)

    b. Variabel Terikat / Dependent Variabel (Y)

    Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi

    variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah

    Prestasi Siswa.

    G. Teknik Pengumpulan Data

    22Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2002). Halm. 10823Ibid. Halm. 109

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    58/110

    142

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah:

    a. Kuesioner

    Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

    memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan

    kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan

    terbuka dan tertutup.

    b. Observasi

    Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan

    pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.

    c. Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

    dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal, referensi yang

    berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan

    dengan penelitian yang sedang dilakukan

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    59/110

    143

    SD Negeri Muncul 3, salah satu lembaga pendidikan dasar yang

    berlokasi di Jl. Lingkar Selatan Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan

    Provinsi Banten.Sekolah ini beroperasi sejak tahun 1984 dengan nomor

    SK/Ijin Pendirian dari Kanwil No. 642.2/710-Pendas Tgl/Bln/Thn

    20/6/1984.

    Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri

    dan Guru-guru sejumlah 20 orang di ........................................Kota Tangerang

    Selatan.

    Adapun pendidikan Responden yang seringkali dipandang sebagai satu

    kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang. Di bawah ini adalah

    penyajian data responden berdasarkan pendidikan:

    Tabel 4.1

    Pendidikan Responden

    Pendidikan JumlahResponden Persentase

    S1

    D2

    12

    8

    60.00%

    40.00%

    B. Deskripsi Data Penelitian

    1. Deskripsi Variabel Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan

    kepala sekolah

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    60/110

    144

    Variabel penggunaan dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah pada

    penelitian ini diukur melalui 5 buah pertanyaan yang mempresentasikan

    indikator-indikator dari variable tersebut. Hasil tanggapan terhadap

    Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah dapat

    dijelaskan pada tabel 4.2 berikut:

    Tabel 4.2

    Tanggapan Responden

    Penggunaan Dana BOS dan Kepemimpinan kepala sekolah

    No. PertanyaanSkor

    JumlahSS S N TS STS

    1 X1. 12 12 6 0 0 20

    10% 60% 30% 0% 0% 100%

    2 X1.24 9 6 1 0 20

    20% 45% 30% 5% 0% 100%

    3 X1.3 5 13 2 0 0 2025% 65% 10% 0% 0% 100%

    4 X1.42 11 6 1 0 20

    10% 55% 30% 5% 0% 100%

    5 X1.53 11 6 0 0 20

    15% 55% 30% 0% 0% 100%

    Tanggapan respoden sebagaimana pada tabel 4.2 menunjukkan

    bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju terhadap

    pertanyaan-pertanyaan mengenai Penggunaan Dana BOS dan

    Kepemimpinan kepala sekolah sebagaimana yang dirasakan oleh diri

    responden diikuti oleh jawaban setuju.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    61/110

    145

    Pada penyataan pertama ditunjukkan oleh responden bahwa

    pimpinan melibatkan semua guru ketika melakukan penyusunan rencana

    anggaran penggunaan dana BOS. Hasil ini ditunjukkan oleh 10% jawaban

    sangat setuju dan 60% jawaban setuju.

    Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka dapat bertindak bijak atas

    kegiatan penyusunan rencana anggaran. Jika ada kesalahan atau

    menyimpang maka akan ada kesepakatan antara pimpinan dan guru.

    Berkaitan dengan pertanyaan kedua menunjukkan bahwa menurut

    para guru , kepala sekolah dapat memberikan perhatian lebih kepada

    prestasi atau kinerja guru. Hasil ini ditunjukkan oleh 45% jawaban setuju

    dan 20% jawaban sangat setuju. Hasil ini tak lepas dari kemampuan

    mengambil keputusan yang baik diperlukan agar para guru termotivasi

    untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sekolah.

    Pada pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa menurut para guru

    kepala sekolah melaksanakan pembiayan sesuai dengan aturan yang

    berlaku dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh

    25% jawaban sangat setuju dan 65% jawaban setuju. Perencanaan yang

    baik dan pembiayaan yang terarah dinilai akan memberikan kepercayaankepada guru sehingga memotivasi guru dalam bekerja. Rasa percaya dan

    mentaati peraturanakan memberikan contoh tindak tanduk kepada para

    guru dan menjadikan semangat para guru dan akan melaksanakan

    pekerjaan serta tugas sebagai pendidik yang lebih bertanggung jawab.

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    62/110

    146

    Pada item pertanyaan keempat menunjukkan bahwa menurut guru

    kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS memberikan perhatian juga

    terhadap kebutuhan siswa dan sekolah. Hasil ini ditunjukkan oleh 10%

    jawaban sangat setuju dan 55% jawaban setuju, Perhatian akan kebutuhan

    siswa dan sekolah yang diberikan akan membantu para guru dalam

    memperoleh kepuasan atas apa yang dikerjakan dari tugas sebagai

    pendidik.

    Pada item pertanyaan kelima menunjukkan bahwa menurut guru

    kepala sekolah dalam penggunaan dana BOS melaksanakan pelaporan

    penggunaan dana BOS serta kebijakan pimpinan dibuka secara umum,

    tanpa ada yang ditutupi. Hasil ini ditunjukkan oleh 15% jawaban sangat

    setuju dan 55% jawaban setuju. Pelaporan penggunaan dana BOS serta

    kebijakan pimpinan yang dibuka secara umum, tanpa ada yang ditutupi

    akan menimbulkan rasa kepercayaan dengan kebijakan yang telah

    dilakukan oleh kepala sekolah.

    2. Deskripsi Variabel Kinerja Guru

    Variabel Kinerja Guru pada penelitian ini diukur melalui 5 buahpertanyaan yang mempresentasikan indikator-indikator dari variable

    tersebut. Hasil tanggapan terhadap Kinerja Guru dapat dijelaskan pada

    tabel 4.3 berikut:

    Tabel 4.3

  • 7/23/2019 Pengaruh Penggunaan Dana Bos, Kepemimpinan Dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Siswa

    63/110

    147

    Tanggapan Responden

    Kinerja Guru

    No. PertanyaanSkor

    JumlahSS S N TS STS

    1 X2. 10 13 6 1 0 20

    0% 65% 30% 5% 0% 100%

    2 X2.22 11 6 1 0 20

    10% 55% 30% 5% 0% 100%

    3 X2.33 14