pengertian ekologi

Upload: maria-kordak

Post on 11-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

By : MJ. KordakDosen Pembimbing : Dr. T. D. Kaunang, M.SiProsi Biologi Semester VIIUNIMA

TRANSCRIPT

TUGAS TERSTRUKTUR 1

TUGAS TERSTRUKTUR 1PENGERTIAN EKOLOGIOLEH :MARIA J. KORDAKNIM. 11 302 443BIOLOGI / VII

PENGERTIAN EKOLOGIA. EkologiEkologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik. Para ahli ekologi mempelajari hal berikut :1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya.3. Terjadi hubungan antar spesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi) berfokus kepada Ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.

B. Definisi Ekologi Menurut Para Ahli

1. Ernst Haeckel (1866) : Ekologi adalah ilmu komperensif yang mempelajari hubungan antara organisme dan lingkungannya.2. Burdon-Sanderson (1893) : Ekologi adalah ilmu yang mempelajari relasi/hubungan eksternal antara tanaman dan hewan satu sama lain serta keberadaannya pada masa lampau dan saat ini. Relasi eksternal tersebut membedakan dengan fisiologi (relasi internal) dan morfologi (struktur).3. Tansley (1904) pure science : hubungan tanaman dengan lingkungannya dan dengan tanaman lain dimana secara langsung dipengaruhi oleh perbedaan habitat diantara tanaman (struktur dan fungsi).4. Elton (1927) applied science : ilmu yang mempelajari organisme (hewan) dengan kacamata sosiologi dan ekonomi (bukan dilihat dari struktur dan adaptasi saja.5. Andrewartha (1961) : pegetahuan ilmiah mengenai distribusi dan kelimpahan suatu organisme.6. Krebs (1972) : pengetahuan ilmiah mengenai interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan suatu organisme, (ekologi adalah mengenai dimana organisme ditemukan, berapa jumlahnya dan mengapa).7. Ricklefs (1973) : ekologi sebagai ilmu lingkungan alam, terutama mempelajari hubungan mendalam antara organisme dengan lingkungan sekitarnya.C. Komponen-komponen Kajian EkologiDalam kajian ekologi ini, tidak terlepas dari komponen-komponen penting yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Komponen-komponen biotik meliputi manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba. Manusia merupakan faktor utama dalam berlangsungnya ekosistem. Untuk melangsungkan kehidupannya, manusia memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Seperti halnya untuk memenuhi kebutuhan primer seperti sadang, pangan, dan papan. Manusia saling berperan dalam memproses bahan baku hingga kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Hewan dan tumbuhan pun berperan penting sebagai untuk kelangsungan hidup manusia. Seperti halnya dalam memperoleh makanan, manusia dapat memperoleh makanan dari hewan maupun tumbuhan. Dan ada satu faktor lainnya yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat sisa makanan atau mahluk hidup yang telah mati yaitu mikroba. Selain dari komponen-komponen biotik, adapun komponen-komponen abiotik yang juga berperan dalam berlangsungnya ekosistem. Komponen-komponen abiotik ini meliputi:1. UdaraUntuk melangsungkan proses respirasi pada mahluk hidup, diperlukan udara khususnya oksigen. Karena oksigen dapat membakar zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh sehingga proses respirasi ini penting bagi mahluk hidup. Selain gas oksigen yang berperan dalam kelangsungan hidup mahluk hidup, adapun gas karbondioksida yang merupakan bahan untuk melangsungkan proses fotosintesis. 1. SuhuSuhu lingkungan merupakan faktor penting penentu persebaran organisme karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme untuk mengatur suhu tubuhnya secara tepat. Seperti halnya sel yang bisa pecah jika air yang terdapat di dalamnya membeku pada suhu dibawah 00C, dan protein pada sebagaian besar organisme akan mengalami denaturasi pada suhu diatas 450C.1. Air Sifat-sifat air yang unik akan berpengaruh terhadap organisme dan lingkungannnya. seperti halnya organisme pada air tawar dan air laut hidup terendam didalam suatu lingkungan akuatik, tetapi organisme tersebut mengalami masalah keseimbangan air jika tekanan osmosis intraselulernya tidak sesuai dengan tekanan osmosis air di sekitarnya. Begitupun organisme di lingkungan darat mengalami ancaman kekeringan yang hampir konstan, dan evolusinya dibentuk oleh kebutuhan untuk mendapatkan dan menyimpan air dalam jumlah yang mencukupi.

1. Cahaya matahariMatahari memberi energi yang menggerakan hampir seluruh ekosistem, walaupun hanya tumbuhan dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan sumber energi ini secara langsung. Dalam lingkungan akuatik, intensitas dan kualitas cahaya membatasi persebaran organisme fotosintetik. Setiap meter kedalaman air meyerap secara selektif sekitar 45% cahaya merah dan sekitar 2% cahaya biru yang melaluinya. Sebagai hasilnya sebagian besar proses fotosintetis dalam lingkungan akuatik terjadi relatif di dekat permukaan air.

1. Angin Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara meningkatkan panas melalui proses penguapan dan konveks. 1. Batu dan tanah Struktur fisik, pH, dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya, sehingga menjadi salah satu penyebab timbulnya pola mengelompokan pada area tertentu secara acak pada ekosistem terestrial. Pada aliran sungai, komposisi substrat dapat mempengaruhi faktor kimiawi dalam air, yang selanjutnya akan mempengaruhi tumbuhan dan hewan penghuni ekosistem akuatik.

D. Tingkat Organisme Dalam Kajian EkologiAda enam tingkatan organisme dalam kajian ekologi yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekoosistem, bioma, dan biosfer. 1. IndividuIndividu merupakan organisme tunggal maka dari itu, individu ini disebut dengan tingkat organism yang paling rendah. Untuk mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuhnya, serta memelihara anaknya, suatu organisme harus memiliki struktur khusus seperti duri, sayap, kantung, atau tanduk pada hewan. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologiAdaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut: gigi-gigi khusus, moncong, paruh, daun, akar, dan lainnya. Adaptasi fisiologiAdaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya kelenjar bau, kantong tinta, mimikri pada kadal. Adaptasi tingkah laku.Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya pura-pura tidur atau mati, dan migrasi.2. PopulasiPopulasi merupakan kumpulan dari individu-individu yang berasal dari spesies yang sama dan hidup pada sutu daerah tertentu dan pada waktu tertentu. Pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. 3. KomunitasKomunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.4. EkosistemAntara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme). 5. BiomaBioma ini terbentuk dari berbagai ekosistem yang terdapat di wilayah geografis yang sama dan dengan iklim dan kondisi lingkungan yang sama.6. BiosferBiosfer terbentuk saat semua bioma yang ada di bumi membentuk tingkatan yang paling kompleks dalam jenjang kehidupanPembagian Kajian Dalam EkologiEkologi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:1. Auteknologi : pengkajian yang membahas individu organisme atau spesies. Sejarah-sejarah hidup dan perilaku sebagai cara-cara penyesuaian diri terhadap lingkungan biasanya mendapatkan penekanan. Contohnya . Bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon terhadap lingkungan, pengkajian itu akan bersifat autekologi.1. Synekologi : pengkajian yang membahas golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh, pendekatannya bersifat sinekologi.Pembagian ekologi seperti ini sangat berguna dalam penelitian.

E. Hubungan Timbal Balik dan Interaksi dalam EkosistemEkosistem secara sederhana adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara organisme mahluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Di dalam sebuat ekosistem terdapat satu-satuan ekosistem yang kemudian membentuk pola-pola interaksi. Satuan tersebut adalah individu, kemudian populasi dan komunitas. Individu merupakan komponen ekosistem yang paling dasar dan merupakan satuan organisme yang tunggal. Sementara itu populasi adalah sekumpulan individu atau mahluk hidup yang terdapat atau mendiami sebuah tempat. Sedangkan komunitas adalah sekumpulan populasi yang berbeda tetapi hidup di dalam tempat tertentu. Ekosistem mencakup semua individu, populasi juga komunitas. Ekosistem ini kemudian dipecah menjadi beberapa kelompok. Dalam skala yang besar dan menyeluruh, semua penggabungan ekosistem disebut dengan biosfer. Ada bermacam-macam ekosistem yang menjadi komponen dari biosfer.

Jenis-Jenis Ekosistem Ada bermacam-macam ekosistem di dunia ini, yang secara garis besar dibagi ke dalam dua kategori yakni: 1. Ekosistem Alamiah: yakni ekosistem yang terbentuk secara alamiah tanpa adanya campur tangan manusia. Contoh ekosistem ini antara lain ekosistem sungai, ekosistem gurun, ekosistem terumbu karang, ekosistem savanah, ekosistem laut dan masih banyak lagi lainnya. 2. Ekosistem Artifisial atau buatan: yakni ekosistem yang terbentuk berkat campur tangan manusia. Ekosistem buatan ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Meski keanekaragaman ekosistem buatan manusia jauh lebih terbatas. Adapun macam-macam ekosistem buatan antara lain ekosistem sawah, perkebunan sawit, ekosistem pemukiman misalnya perkotaan atau pedesaan, eksosistem bendungan, ekosistem hutan buatan, agroekosistem dan masih banyak lagi lainnya.

Ekosistem Alamiah

Jenis ekosistem yang tercipta tanpa bantuan tangan manusia ini dibagi lagi ke dalam dua pembagian umum yakni: 1. Ekosistem akuatik atau air. 2. Ekosistem daratan terestrial. Ada bermacam-macam ekosistem akuatik atau air, antara lain: 1. Ekosistem air tawar. 2. Ekosistem air laut. 3. Ekosistem estuary. 4. Ekosistem pantai. 5. Ekosistem sungai. 6. Ekosistem terumbu karang. 7. Ekosistem laut dalam. 8. Ekosistem lamun. Sementara itu, macam-macam ekosistem yang tercakup di dalam ekosistem daratan adalah 1. Ekosistem hujan tropis. 2. Ekosistem sabana. 3. Ekosistem padang rumput. 4. Ekosistem gurun atau savanna. 5. Ekosistem taiga. 6. Ekosistem Tundra. 7. Ekosistem hutan gugur. 8. Ekosistem krast atau batu gamping dan gua. Macam-macam ekosistem ini memiliki karakteristik sendiri. Misalnya saja ekosistem hutan hujan tropis yang selalu berada di wilayah tropic juga subtropik. Ekosistem ini bertempat di wilayah dengan jumlah curah hujan antara 200 sampai 225 cm per tahunnya. Sementara itu, jenis pepohonan yang ada di dalam ekosistem hutan hujan tropis ini sangat banyak. Di antara pepohonan ini biasanya terdapat tumbuhan yang khas seperti misalnya anggrek, liana dan lain-lain. Selain tumbuhan, ada juga hewan yang menghuni ekosistem tersebut antara lain kera, burung, badak, dan masih banyak lagi lainnya. Sama seperti ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem lainnya juga memiliki komponen tertentu yang juga menjalin interaksi dan saling terkait satu sama lainnya. Berbicara soal ekosistem, pasti tak akan pernah lepas dari pola interaksi yang dibangun oleh komponen-komponen yang ada di dalamnya. Komponen tersebut, baik itu abiotik dan biotik, saling terkait satu sama lainnya. Masing-masing komponen tak bisa berdiri secara sendiri-sendiri sehingga pada akhirnya membentuk sebuah kesatuan harmoni. Interaksi dalam ekosistem ini pada akhirnya akan melibatkan beberapa pola yakni interaksi antar-individu atau antar-organisme, interaksi antar-populasi serta interaksi antar-komunitas. Interaksi yang seimbang dan selaras akan berujung pada keseimbangan ekosistem yang menghasilkan harmoni.

Interaksi Antar-organisme atau Antar-individu Memahami interaksi dalam ekosistem harus dimulai dari pengamatan terhadap interaksi antara individu yang satu dengan individu lainnya atau organisme yang satu dengan organisme lainnya. Interaksi ini adalah suatu hal yang mutlak sebab suatu individu tak akan pernah lepas dari individu lainnya. Interaksi antar-individu tersebut bisa dengan mudah dijumpai di dalam sebuah populasi atau suatu komunitas. Untuk memudahkan pemahaman, maka interaksi antar-individu tersebut dibagi ke dalam beberapa dua kelompok yakni:

Simbiosis

Simbiosis ini diartikan sebagai suatu pola hubungan bersama antara dua mahluk hidup yang berbeda jenis. Simbiosis ini kemudian dibagi lagi ke dalam 3 kelompok, antara lain: 1. Simbiosis Mutualisme. Hubungan ini adalah jenis hubungan dimana dua makhluk hidup yang berbeda tersebut saling diuntungkan. Contoh simbiosis mutualisme adalah hubungan di antara jamur dan ganggang, hubungan bunga dan lebah, burung jalak dan juga badak dan masih banyak lagi lainnya. Hubungan antara bunga dan lebah misalnya, keduanya mendapatkan keuntungan dimana lebah mendapatkan madu bunga sekaligus membantu bunga dalam melakukan penyerbukan. 2. Simbiosis Paratisme. Hubungan ini melibatkan dua mahluk hidup berbeda jenis dimana tercipta hubungan yang menguntungkan dan merugikan. Mahluk hidup yang dirugikan disebut inang dan yang mendapat keuntungan disebut dengan parasit. Contoh hubungan ini adalah kutu di kepala manusia, jamur di kulit, cacing pita di lambung dan masih banyak lagi lainnya. 3. Simbiosis Komensialisme. Hubungan yang satu ini melibatkan dua mahluk hidup yang berbeda dimana yang satu diuntungkan dan yang lainnya tidak dirugikan. Contoh hubungan ini adalah tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup, ikan hiu dengan ikan remora dan masih banyak lagi lainnya. Bunga anggrek bisa menempel dan numpang hidup di pohon mangga misalnya, namun si anggrek mampu membuat makanannya sendiri sehingga ia sama sekali tidak merugikan pohon mangga. Sementara itu pola hubungan ikan hiu dan remora juga terbilang unik sebab remora akan mendapatkan sisa makanan yang dikonsumsi oleh hiu dan hal tersebut sama sekali tidak merugikan si hiu. AntibiosisAntibiosis ini merupakan pola hubungan di antara makhluk hidup dimana salah satu individu mengeluarkan suatu zat yang bisa membahayakan individu lainnya. Contohnya jamur yang mengeluarkan racun yang menghambat atau bahkan mematikan makhluk hidup lainnya.

Predatorisme Adalah suatu hubungan dimana makhluk hidup yang satu memangsa makhluk hidup lainnya. Contoh hubungan ini adalah kucing memangsa tikus atau burung elang yang memangsa ular dan masih banyak lagi lainnya.

Interaksi Antar-populasi Interaksi dalam ekosistem juga melibatkan hubungan di antara populasi. Pola interaksi ini dibagi ke dalam beberapa kelompok yakni: 1. Aleopati, yakni hubungan antara populasi dimana populasi yang satu menghasilkan sejumlah zat yang bisa menghalangi tumbuh dan kembangnya populasi lainnya. Contoh hubunga ini adalah pohon walnut yang jarang ditumbuhi tanaman lainnya di sekitar ia tumbuh sebab ia menghasilkan zat yang bersifat racun atau toksik. Pola hubunga ini disebut juga dengan nama anabiosa. 2. Kompetisi, adalah pola hubungan di antara populasi dimana keduanya memiliki kepentingan yang sama sehingga berujung pada hubungan kompetisi untuk mendapatkan hal yang dituju tersebut. Contoh pola hubungan ini adalah binatang domba, zebra, sapi, kuda juga rusa yang hidup di ekosistem dan saling bersaing mendapatkan rumput sebagai makanan. Interaksi Antar-Komunitas

Secara sederhana, komunitas diartikan sebagai kumpulan populasi yang berbeda di satu tempat yang sama dan saling menjalin interaksi. Misalnya saja hubungan populasi sawah dengan populasi sungai. Di dalam sungai terdapat banyak organisme membentuk populasi, kemudian sistem pangairan dari sungai ke sawah akan mempertemukan antara komunitas sawah dengan komunitas sungai dan akan terjadi peredaran nutrient dari air sungai ke sawah. Interaksi dalam ekosistem yang melibatkan komunitas sangat kompleks sebab tak hanya melibatkan bermcam-macam organisme tetapi juga melibatkan aliran makanan juga energi. Interaksi antara komunitas ini bisa diamati dengan jelas misalnya pada daur ulang karbon yang melibatkan dua jenis ekosistem yang berbeda misalnya antara ekosistem laut dan juga darat.

Sumber :

Anonim. 2013. Memahami Interaksi dalam Ekosistem, diambil dari http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-interaksi-dalam-ekosistem.html, diakses tgl 24 Agustus 2014 pukul 23.05 WITAAnonim. 2013. Mengenal Macam-Macam Ekosistem, diambil dari http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-macam-macam-ekosistem.html, diakses tgl 24 Agustus 2014 pukul 23.08 WITAAttika, Diean. Biologi Umum, diambil dari https://www.academia.edu/6642315/ BIOLOGI_UMUM, diakses tgl 24 Agustus 2014 pukul 23.11 WITAWikipedia. Ekologi, diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi, diakses tgl 24 Agustus 2014 pukul 23.00 WITA