pengertian osce

Upload: michellalupita

Post on 06-Feb-2018

254 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    1/39

    Pengertian OSCE

    27 November 2013

    Oleh : Administrator

    OSCEadalah Alat untuk menilai komponen kompetensi klinik sepertihistory taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, ketrampilankomunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan lain-lain yang diujimenggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akanmengikuti beberapa station. OSCE pertama kali diperkenalkan olehHarden dari Universitas Dundee(1975) yaitu berupa rangkaian 2 20 stationyang masing-masing menggunakan waktu 5-15 menit.

    Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan bagian dari

    sistem asessment. Tujuan OSCE yaitu menilai kompetensi danketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Tahun2013, Dikti akan melaksanakan OSCE Nasional sebagai salah satu syaratmenjadi dokter setelah dinyatakan lulus/kompeten dari ujian OSCE ini.

    Untuk lulus dari FK, mahasiswa harus mengikuti serangakaian tes.Meliputi Computer Based Test (CBT) dan OSCE itu sendiri. CBTmerupakan suatu tes yang menguji pengetahuan mahasiwa dalam bidangkedokteran. Sedangkan OSCE adalah tes yang menguji skill danprofesionalisme mahasiswa dalam berperan sebagai dokter.

    Dalam tes OSCE, semua kandidat mendapat soal yang sama sehingga tesini objektif. Adapun area kompetensi yang diujikan adalah anamnesis,pemeriksaan fisik, interpretasi data untuk menunjang diagnosis, tatalaksana, komunikasi dan edukasi, serta prilaku profesional. Tes OSCEyang terdiri dari 12 station ini mempunyai beberapa macam variasiyaitu pasient based, clinical task, dan written task. Di setiap station tes,para kandidat diberi waktu sekitar 15 menit dengan pertanda bel danwaktu istirahat di pertengahan station. Station OSCE dapat berupaberbagai metode ujian termasuk antara lain soal pilihan ganda atauEssay Test , namun yang sering digunakan adalah encounter clinicdimana mahasiswa berinteraksi denganstandardizedpatient.

    STRUKTUR OSCE

    http://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asp
  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    2/39

    OSCE berupa rangkaian beberapa STATIONpendek dimana ketrampilanpeserta terhadap pasien standard (simulasi atau nyata) dinilai dalamwaktu 5 15 menit oleh satu atau dua penilai . Masing-masing stationmemiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional dimanapeserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu

    atau dua penguji)Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional denganmelewati keseluruhan station yang tersedia (umumnya sekitar 12 15station). Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semuastation yang sama. Ini merupakan perbaikan dari metode penilaiantradisionaloleh karena station dapat dibuat secara baku oleh kelompokprofesi medis dan prosedur tindakanyang rumit dapat terlaksana tanpamembahayakan kesehatan pasien

    Seperti yang tersirat dari namanya, disain OSCE adalah :

    OBJEKTIF semua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama(walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah pasiennyatamaka gejalanya akan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama.Dalam OSCE , untuk tiap langkah kegiatan , penilaian peserta diberikandengan cara penilaian yang sama sesuai dengan tingkat kebenaran dariprosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan demikian makapenilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya padalangkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengankurang benar atau tidak dilakukan sama sekali.

    TERSTRUKTUR Station memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila

    pasien yang digunakan adalah pasien simulatif, maka harus tersediaskenario yang jelas sehingga informasi yang diperoleh oleh semuapeserta mengenai pasien sama , termasuk dalam hal ini , tampilan emosipasienyang harus diperlihatkannya dalam konsultasi. Instruksi dibuatsecara tertulis dengan baik sehingga peserta dapat menyelesaikantugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik danmeliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya.

    PENILAIAN KLINIK OSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori danklinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawabpertanyaan dari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku

    dan jawaban yang diisikan dalam lembar penilaian hanya jawaban ataspertanyaan yang diberikan, jawaban diluar pertanyaan tidak dicatatdalam lembar penilaian.Sumber : Google

    OSCE

    (Objective Structured Clinical Examination)

    Very much more time must be given to those practical portions of the examinations which afford

    the only true test of fitness to enter the profession. The day of the theoretical test is over.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    3/39

    Sir William Osler, MD, 1885

    OSCEObjective Structured Clinical Examinationadalah jenis penilaian modern untuk

    berbagai bidang kesehatan (Kebidanan-Ophthalmologi-Penyakit Dalam-Fisioterapi-Radiologi-Perawatan-Farmasi-Kedokteran Gigi-Kedokteran Hewan dsb)

    OSCEpertama kali diperkenalkan oleh Harden (1975) berupa rangkaian 220 station

    yang masing-masing menggunakan waktu 515 menit.

    Station OSCE dapat berupa berbagai metode ujian termasuk antara lain soal pilihan

    ganda atau Essay Test , namun yang sering digunakan adalah encounter clinic

    dimana mahasiswa berinteraksi denganstandardized patient .

    Kriteria evaluasi didasarkan pada ovjentif latihan dan aktivitas pembelajaran.

    STRUKTUR OSCE

    OSCE berupa rangkaian beberapa STATION pendek dimana ketrampilan peserta

    terhadap pasien standard (simulasi atau nyata) dinilai dalam waktu 515 menit oleh

    satu atau dua penilai .

    Masing-masing station memiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional

    dimana peserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu atau dua

    penguji)

    Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan

    station yang tersedia (umumnya sekitar 1215 station).

    Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semua station yang sama.

    Ini merupakan perbaikan dari metode penilaian tradisional oleh karena station dapat

    dibuat secara baku oleh kelompok profesi medis dan prosedur tindakan yang rumit

    dapat terlaksana tanpa membahayakan kesehatan pasien

    Seperti yang tersirat dari namanya, disain OSCE adalah :

    OBJEKTIFsemua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama(walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah pasien nyata maka gejalanyaakan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama. Dalam OSCE , untuk tiaplangkah kegiatan , penilaian peserta diberikan dengan cara penilaian yang sama sesuaidengan tingkat kebenaran dari prosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan

    demikian maka penilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya padalangkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengan kurang benar atautidak dilakukan sama sekali.

    TERSTRUKTURStation memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila pasienyang digunakan adalah pasien simulatif , maka harus tersedia skenario yang jelassehingga informasi yang diperoleh oleh semua peserta mengenai pasien sama ,termasuk dalam hal ini , tampilan emosi pasien yang harus diperlihatkannya dalamkonsultasi. Instruksi dibuat secara tertulis dengan baik sehingga peserta dapatmenyelesaikan tugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik danmeliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya.

    PENILAIAN KLINIKOSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori danklinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawab pertanyaandari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku dan jawaban yang diisikan

    http://www.uams.edu/icm/OslerStory.htmhttp://www.uams.edu/icm/OslerStory.htmhttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/OslerStory.htm
  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    4/39

    dalam lembar penilaian hanya jawaban atas pertanyaan yang diberikan, jawaban diluarpertanyaan tidak dicatat dalam lembar penilaian.

    CATATAN PENILAIAN OSCE

    Catatan penilaian OSCE yang dilakukan oleh penilai. station tulisan seperti misalnya

    penulisan resep atau alur kegiatan penatalaksanaan kasus diisikan dalam lembarpenilaian dengan aturan seperti biasa.

    OSCE disebut bersifat objektif karena pertanyaandan penilaianatasjawaban diberikan

    secara baku.

    Seperti misalnya : station yang memusatkan perhatian

    terhadappenatalaksanaan preeklampsia berat, maka penilaian ditentukan sampai

    seberapa jauh apa yang dijawab oleh peserta telah sesuai dengan standar jawaban

    yang ada.

    Penentu akhir lulus tidaknya peserta adalah tim penilai yang menilai keseluruhan hasil

    penilaian dari masing-masing station.

    Dikenalnya seorang pasien oleh peserta seharusnya tidak mempengaruhi intergritasproses ujian meskipun ini juga patut dipertimbangkan.

    PERSIAPAN OSCE

    Persiapan OSCE berbeda dengan persiapan ujian teori.

    Pada OSCE, penilaian lebih ditekankan pada ketrampilan klinikdibandingkan

    pengetahuan teori.

    Sebagian besar Fakultas kedokteran memiliki Laboratorium Ketrampilan Klinik yang

    memberi kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan praktek Latihan Ketrampilan

    Klinik seperti misalnya pengambilan darah . Latihan sangat baik bila dilaksanakan dalam

    kelompok kecil dengan suatu skenario OSCE yang disertai role playing diantaramereka.

    Sebagian station OSCE dikembangkan untuk satu kegiatan interpretasi data. Contoh:

    Satu kasus riwayat NYERI DADA dan disertai data EKG untuk interpretasi.

    Pengembangan station lain adalah untuk suatu DIAGNOSA BANDING dari pasien

    dengan keluhan tertentu dan peserta diminta untuk menentukan suatu LANGKAH

    PENATALAKSANAAN selanjutnya.

    Rujukan

    1. Assessment of clinical competence using objective structured

    examination, Harden et al., Br Med J. 1975 Feb 22;1(5955):447-51http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447

    2. (Ross, M., Carroll, G., Knight, J., Chamberlain, M., Fothergill-Bourbonnais,F., and Linton, J. (1988) Using the OSCE to measure clinical skills performancein nursing. Journal of Advanced Nursing, 13, 45-56).

    3. How to perform an abdominal examination in theOSCEhttp://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/

    OSCE- metode ujian menggetarkan nyaliOSCE (Objective Structured Clinical Examination), pernah dengar?

    Ini adalah sebuah system ujian praktek di kampus keboo, sebenernya sistem kayak gini udahmendunia, tanya aja oom google. Jadi kami harus mengerjakan tugas di 6 pos berbeda. Di setiap

    http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447
  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    5/39

    pos kami hanya diberi waktu 5 menit untuk memperagakan prosedur sambil menjelaskannya di

    hadapan observer dengan manikin atau pasien pura-pura, maupun menuliskan prosedur yang

    diminta.

    Jadi ketika bel satu kali dibunyikan, kami memasuki ruangan, mengerjakan soal, dan 5 menit

    kemudian saat bel dua kali terdengar, kami harus berpindah ke depan pos berikutnya. Satu menit

    kemudian kami harus masuk ke pos kedua, melakukan tugas lainnya. Begitu seterusnya.

    Pola pos seperti ini: anamnesis, physical examination, clinical procedure, clinical reasoning,

    emergency, dan laboratorium intepretation. Mengenai materinya, kamipun sudah diberi blue print

    kemungkinan kasus, tapi kemungkinannya itu lho... bisa sampai 20an! Hhh...

    Sebelum masuk pos, kami menunggu giliran di sebuah ruang isolasi besar.Dan ketika tiba giliran,

    kami menuju pos masing-masing.

    Demam panggung. Gemetaran. Suara menghilang. Dan akhirnya semua hafalan lenyap... yes....

    *lho?!*

    Ini contoh osce pos tensi, keboo

    udah lewatin pas semester 2 lalu. Observer: yg lagi nulis (dingin, diam, tak bersuara, hyiii), Pasien

    pura2: yg lagi ditensi, si mahasiswa yang tegang: yang berjas lab dan lagi ngukur tensi.

    gambar dari: kmu.edu.tw

    Pos yang bener-bener bikin keboo pasrah bin pasrah adalah anamnesis. Di sini keboo harus

    menanya-nanyai pasien (kakak atau adik kelas), dan observer sudah membawa checklist

    kelengkapan anamnesis yang diharapkan dari mahasiswa.

    Walaupun sudah latihan dengan temen-temen, tetep aja tegang. Soalnya kalo latian, ujung-

    ujungnya jadi gini:

    Dokter:selamat pagi, pak. Saya zzz. Nama bapak siapa?

    Pasien:Joko, dok.

    D:umurnya berapa?

    P: 37 th

    D:pekerjaan bapak? Owh petani.. (padahal si pasien belum bilang apa-apa)

    P:kan belon dibilang, dok!D:ah, kelamaan, nanti waktu 5 menit habis!

    http://2.bp.blogspot.com/_juSx6zGROwg/S4ssS1HxnXI/AAAAAAAAAqI/TXcT295Q3fM/s1600-h/osce1.JPG
  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    6/39

    ..........

    Wawancara diulang.

    D: bapak kerja di mana?

    P:di karaoke XXX..... Eh iya, ini kartu nama saya. Kalo mau berkunjung, silakan, dok. Saya kasih

    diskon.

    D:T.T....... Serius nae!!!

    ...........

    Wawancara dilanjutkan.

    D:Owh, jadi bapak mengalami kulit kuning sejak 2 minggu lalu. Lalu, gimana buang air besarnya,

    pak?

    P:Jongkok, dok. (padahal harusnya tentang warna, konsistensi, apapun selain cara BAB)

    D:Di WC cemplung atau di kebun? (ngelanjutin nggak mau kalah)

    Penonton: Kenapa nggak sekalian jongkok di kloset duduk?! wei, de ngelawak dini!!! (jangan

    ngelawak di sini!)

    ............

    Yah begitulah...

    Mungkin karena keboo nggak serius belajar jadi keboo nggak lulus,,,hikshiks.. Si Ncenk lulus, sebel

    banget ma dia!!! mau remedi nih tanggal 4 nanti, doakan keboo sukses lulus kali ini yah..

    PS:

    Eh, ada juga yang plesetin jadi: Observasi Subjektif Clinical Examination, soalnya nilai tergantung

    kita dapet observer yang baik ngasi nilai atau nggak (curhat nih). contohnya semester lalu untuk

    pos xxx banyak banget yang ngga lulus, dan 90% -nya dari paralel xxx dengan observer dr. yyy.

    ajegile tuh observer. ampun dok...

    HPEQ project-DIKTI

    Kementerian Pendidikan & Kebudayaan

    KUMPULAN REFERENSI

    MENGENAI PENDIDIKAN TINGGI

    ILMU KESEHATAN

    MAHASISWA

    KESEHATAN

    HARUS TAHU!

    Center for Indonesian Medical Students ActivitiesDAFTAR ISI

    DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................5

    BAB I STANDAR PENDIDIKAN .......................................................................7

    1.1. Definisi Standar Pendidikan .............................................................7

    1.2. Tujuan dan Manfaat Standar Pendidikan ........................................7

    1.3. Penyusun Standar Pendidikan ........................................................ 8

    BAB II KURIKULUM ....................................................................................... 9

    2.1. Definisi Kurikulum .......................................................................... 9

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    7/39

    2.2. Fungsi Kurikulum ............................................................................ 9

    2.3. Penyusunan Kurikulum .................................................................. 10

    BAB III METODE PENGAJARAN .................................................................... 11

    3.1. Definisi Metode Pengajaran .......................................................... 11

    3.2. Jenis-jenis Metode Pengajaran ..................................................... 11

    3.2.1. Kuliah .............................................................................. 11

    3.2.2. Pembelajaran berdasarkan masalah

    (Problem-based learning) .............................................. 12

    3.2.3. Rotasi Klinik ................................................................... 13

    3.2.4. Kegiatan Praktik Klinik (Clerkships) ............................. 13

    3.2.5. Pengajaran dalam Kelompok Kecil

    (Diskusi kelompok) ........................................................ 13

    3.2.6. Praktikum ....................................................................... 14

    3.2.7. Belajar Mandiri .............................................................. 14

    3.2.8. Penulisan Esai ............................................................... 14

    3.2.9. Elektif ............................................................................. 15

    BAB IV PENILAIAN ........................................................................................ 16

    4.1. Definisi Penilaian .......................................................................... 16

    4.2. Jenis-jenis Penilaian ..................................................................... 16

    4.2.1. Evaluasi360-Derajat

    (360-degree Evaluation Instrument) ........................... 16

    4.2.2. Evaluasi Checklist ......................................................... 17

    4.2.3. Global rating of live or recorded performance ............ 18

    4.2.4. Mini Clinical Evaluation Exercise

    (mini-CEX atau mini-ClinEX) .......................................... 18

    4.2.5. Objective Structured Clinical Examination

    (OSCE) ............................................................................ 19

    4.2.6. Survei Pasien ................................................................. 19

    4.2.7. Simulasi dan Model ....................................................... 20

    4.2.8. Portofolio ........................................................................ 21

    4.2.9. Ujian Lisan Terstandar

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    8/39

    (Standardized Oral Examination) ................................. 21

    4.2.10. Ujian Pasien yang terstandar

    (Standardized Patient Examination) ............................ 22

    2DAFTAR ISI

    4.2.11. Kumpulan tindakan prosedural,

    operasi dan kasus (log book) ...................................... 22

    4.2.12. Ujian Tulis Multiple-choice Questions

    (MCQs) ........................................................................... 23

    BAB V SPICES, Suatu Strategi Pembelajaran Modern .......................... 24

    BAB VI STANDAR KOMPETENSI ................................................................. 27

    6.1. Definisi Standar Kompetensi ....................................................... 27

    6.2. Tujuan Penyusunan Standar Kompetensi ................................... 27

    6.3. Penyusun Standar Kompetensi ................................................... 27

    BAB VII UJI KOMPETENSI ......................................................................... 29

    7.1. Definisi Uji Kompetensi ............................................................... 29

    7.2. Tujuan Uji Kompetensi ................................................................ 29

    7.3. Penyusun Uji Kompetensi ........................................................... 29

    7.4. Metode Perancangan dan Penyelenggaraan ............................ 29

    Uji Kompetensi

    BAB VIII AKREDITASI .................................................................................... 31

    8.1. Definisi Akreditasi ....................................................................... 31

    8.2. Pelaksana Akreditasi .................................................................. 31

    8.3. Proses Akreditasi ........................................................................ 32

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 34

    3A human being is not attaining his full heights until he is educated..

    - Horace Mann AFDOKGI : Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia

    AFTA : Asean Free Trade Area

    AIPGI : Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia

    AIPKI : Asosiasi institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

    AIPKIND : Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia

    AIPNI : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    9/39

    AIPTKMI : Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat

    Indonesia

    APTFI : Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia

    BAN-PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

    BNSP : Badan Nasional Sertifikasi Profesi

    CEX : Clinical Evaluation Exercise

    CIMSA : Center for Indonesian Medical Student's Activity

    DIKTI : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

    FAP : Financial Assistance Package

    HPEQ : Health Professional Education Quality

    IAI : Ikatan Apoteker Indonesia

    IAKMI : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

    IBI : Ikatan Bidan Indonesia

    IDI : Ikatan Dokter Indonesia

    ILMAGI : Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia

    ILMIKI : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

    IPE : Interprofessional Education

    ISMAFARSI : Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia

    IT : Information and Technology

    KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

    KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

    KEMENDIKNAS : Kementerian Pendidikan Nasional

    KIPNI : Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia

    KKI : Konsil Kedokteran Indonesia

    LPUK : Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi

    MCQ : Multiple Choice Question

    NACEHealthPro : National Agency for Competency Examination for

    Health Professional

    NBL : Nilai Batas Lulus

    OSCE : Objective Structured Clinical Examination

    PBF : Paket Bantuan Finansial

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    10/39

    5PBL : Problem-Based Learning

    PERSAGI : Persatuan Ahli Gizi Indonesia

    PMP : Patient Management Problem

    PPNI : Persatuan Perawat Nasional

    PSMKGI : Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi

    Indonesia

    PUSDIKNAKES : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

    RS : Rumah Sakit

    SCOME : Standing Committee on Medical Education

    SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, and Threat

    UNESCO-CEPES : United Nation Educational Scientific and Cultural

    Organization-European Center for Higher Education /

    Centre europen pour l'enseignement suprieur

    UNS : Universitas Negeri Sebelas Maret

    6BAB I

    STANDAR

    PENDIDIKAN

    Definisi Standar Pendidikan

    Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

    pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar

    nasional pendidikan berisi acuan minimal yang terdiri atas standar kurikulum,

    proses, kriteria mahasiswa, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

    pengelolaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana

    dan berkala.

    Tujuan dan Manfaat Standar Pendidikan

    Di Indonesia terdapat banyak universitas yang menyelenggarakan

    pendidikan profesi kesehatan. Masing-masing dengan sistem, tenaga pengajar,

    serta pola pendidikan yang berbeda-beda. Apabila tidak dibuat suatu standardisasi,

    maka dikhawatirkan lulusan dari berbagai universitas di Indonesia akan memiliki

    kualitas dan kompetensi yang beragam. Tujuan disusunnya standar pendidikan bagi

    pendidikan profesi kesehatan di Indonesia adalah untuk memastikan bahwa setiap

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    11/39

    lulusan profesi kesehatan akan memiliki kualitas standar yang seragam karena telah

    menempuh proses pendidikan yang terstandardisasi secara nasional. Standar yang

    disusun tentunya telah disesuaikan agar lulusan dari pendidikan profesi kesehatan

    di Indonesia nantinya mampu diakui secara internasional. Hal ini akan membawa

    manfaat salah satunya dalam menyambut era globalisasi, seperti saat

    diberlakukannya AFTA (ASEAN Free Trade Area), di mana para profesi kesehatan di

    Indonesia harus siap bersaing dengan lulusan luar negeri.

    Dengan demikian, dapat dikatakan tujuan ditetapkannya standar pendidikan

    profesi kesehatan di Indonesia adalah sebagai berikut:

    Acuan bagi institusi pendidikan profesi kesehatan berikut jejaringnya,

    dalam memeliharamutu pendidikan

    a.

    1.1.

    1.2.

    7b.Buku referensi bagi institusi pendidikan profesi kesehatan yang akan

    mengajukan akreditasi

    c.Acuan bagi pemerintah atau universitas di dalam membuka dan

    menutup program studi profesi kesehatan

    d.Acuan bagi Kolegium dalam rangka memberikan rekomendasi kepada

    pemerintah atas dasar hasil evaluasi

    e.Acuan dan sumber informasi bagi mahasiswa

    f.Acuan dan sumber informasi bagi masyarakat yang berkepentingan

    Penyusun Standar Pendidikan

    Standar pendidikan bagi peserta didik profesi kesehatan disusun oleh

    asosiasi pendidikan tinggi terkait berdasarkan masukan dari seluruh pemangku

    kepentingan (stakeholders) dalam profesi tersebut.

    1.3.

    1 Dokter AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran

    Indonesia)

    2 DokterGigi AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi

    Indonesia)

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    12/39

    3 Perawat AIPNI(Asosiasi InstitusiPendidikan Ners Indonesia)

    4 Bidan AIPKIND (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan

    Indonesia)

    5 Farmasis APTFI (AsosiasiPerguruan TinggiFarmasiIndonesia)

    6 Gizi AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan GiziIndonesia)

    7 Kesehatan

    Masyarakat

    AIPTKMI (Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan

    MasyarakatIndonesia)

    NO Profesi

    Kesehatan Penyusun Standar Pendidikan

    Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang standar pendidikan?

    Apabila pendidikan tinggi di sebuah institusi telah diselenggarakan

    sesuai standar pendidikan nasional yang berlaku, maka lulusan dari institusi

    tersebut dapat dikatakan seragam dengan kualitas lulusan dari institusi yang

    juga mengacu pada standar yang sama. Oleh karena itu, nantinya apabila

    terjun di lapangan, mahasiswa akan memiliki kepercayaan diri yang cukup

    untuk bekerja sama dengan lulusan dari institusi lain.

    Education is the ability to listen to almost anything

    without losing your temper or your self-confidence.

    -Robert Frost 8BABII

    KURI

    KULUM

    Definisi Kurikulum

    Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum

    didefinisikan sebagai (1) perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga

    pendidikan; (2) perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus,

    sementara berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor

    232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan

    Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat

    rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    13/39

    cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman

    penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

    Fungsi Kurikulum

    Kurikulum berfungsi sebagai rambu-rambu untuk menjamin mutu dan

    kemampuan sesuai dengan program studi yang ditempuh. Berdasarkan keputusan

    Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti

    Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa diperlukannya suatu kurikulum inti yang

    merupakan ciri dari kompetensi utama. Kurikulum inti suatu program studi bersifat

    dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu

    penyelenggaraan program studi, berlaku secara nasional dan internasional, lentur

    dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang, dan

    merupakan kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat

    profesi, dan pengguna lulusan.

    2.1.

    2.2.

    9

    - Abraham Lincoln

    Always bear in mind

    that your own resolution

    to succeed

    is more important

    than any other.Penyusunan Kurikulum

    Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor

    045/U/2002 tentang kurikulum, setiap program studi, termasuk rumpun

    kesehatan, telah memiliki kurikulum intinya masing-masing. Sebagai contoh,

    kurikulum inti pendidikan dokter mengacu pada Kurikulum Nasional Kurikulum Inti

    Pendidikan Dokter Indonesia3 (KIPDI-3), untuk pendidikan dokter gigi

    berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Gigi Indonesia (KIPDGI II), dan

    kurikulum inti pendidikan ners berdasarkan SK Dirjen Pendidikan tinggi nomor

    129/U/1999 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Ners di Indonesia (KIPNI).

    Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang kurikulum?

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    14/39

    Dengan mengetahui kurikulum di institusi tempatnya belajar,

    mahasiswa bisa mengatahui apa yang akan dia pelajari sepanjang perjalanannya

    sebagai mahasiswa, bagaimana caranya mempelajari itu, dan bagaimana

    kemampuannya nanti dapat dievaluasi. Selain itu, dengan membandingkan

    kurikulum dari waktu ke waktu yang pastinya selalu mengalami perbaikan,

    mahasiswa dapat melihat pergerakan fokus ilmu yang harus dipelajarinya

    sehingga nantinya setelah lulus dapat menjadi lulusan yang memahami

    permasalahan aktual di lapangan.

    2.3.

    10Apa itu ? - Kuliah dipimpin oleh seorang dosen

    - Diadakan di satu ruangan dengan sejumlah mahasiswa dalam

    kelompok besar

    3.2.1. Kuliah

    11

    BABIII

    METODE

    PENGAJARAN

    Definisi Metode Pengajaran

    Metode pengajaran adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas sistematis

    antara pendidik dan peserta didik untuk dapat saling berinteraksi sehingga proses

    belajar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.

    Jenis-jenis Metode Pengajaran

    Secara umum, pemberian pengetahuan terbagi menjadi 5 cara yaitu

    lecture based, skills based, technology enhanced, inquiry based, dan individual vs

    groups. Bagan di bawah ini menunjukkan beberapa contoh penyampaian materi

    atau pengetahuan dalam dunia pendidikan. Contoh-contoh di bawah ini tentunya

    hanya sebagian dari berbagai macam metode, tetapi setidaknya dapat memberikan

    gambaran beberapa alternatif metode pengajaran, serta plus minus dari metode-

    3.1.

    3.2.Solusi - Struktur jelas

    - Tentukan tujuan kuliah dan hasil pembelajaran yang diharapkan

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    15/39

    setelah kuliah berlangsung

    - Tentukan rencana pembelajaran/latihan selanjutnya

    Mengembangkan kemampuan pengajar dalam hal presentasi dan

    kuliah interaktif.

    Apa itu ? - Diskusi dalam kelompok kecil mengenai suatu masalah/kasus.

    - Selama pertemuan, partisipan mendiskusikan kata kunci dan ide-ide

    yang telah diramu dari kasus PBL

    - Dalam setiap pertemuan, siswa menentukan target pembelajaran

    - Pada antarpertemuan, mahasiswa mengerjakan tugas membaca yang

    dilakukan perorangan sesuai dengan target pembelajaran yang telah

    ditentukan

    - Pada pertemuan selanjutnya, target pembelajaran didiskusikan

    kembali

    - Hasil pekerjaan rumah (tugas membaca) dapat disampaikan dan

    didiskusikan dengan anggota kelompok yg lain

    Pertemuan difasilitasi oleh seorang fasilitator

    Besar Kelompok Kelompok kecil, dapat berisi 6-8 orang atau 12-15 orang

    Kelebihan - Banyak topik yang dapat dipahami

    - Diskusi berdasarkan masalah relevan dan akan bermanfaat pada

    kehidupan yang akan datang

    - Belajar terus menerus, tidak mungkin bisa terlupakan

    - Komunikasi dua arah

    - Mahasiswa tertarik untuk mendalami lebih jauh

    Pembelajaran berdasarkan masalah

    (Problem-based learning)

    3.2.2.

    12

    - Komunikasi satu arah dari dosen kepada mahasiswa

    - Partisipasi mahasiswa sedikit atau tidak ada (kecuali bertanya)

    - Presentasi mengenai materi-materi inti suatu topik

    - Digunakan untuk menyampaikan ilmu factual

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    16/39

    Besar Kelompok Seluruh mahasiswa dalam satu tahun ajaran yang sama

    Kelebihan - Mahasiswa dapat memperoleh banyak informasi secara cepat

    - Metode pengajaran yang membutuhkan biaya murah dibandingkan

    metode pengajaran yang lainnya

    Kekurangan - Partisipasi dan umpan balik mahasiswa sedikit atau bahkan tidak ada

    - Kehadiran mahasiswa tidak termonitor

    - Ada kecenderungan mahasiswa mudah tertidur selama kuliah

    - Sulit konsentrasi memperhatikan dosen selama kuliah berlangsung. 3.2.3. Rotasi Klinik

    Apa itu ? - Mengunjungi rumah sakit atau dokter untuk jangka waktu yang lama.

    - Dapat dilaksanakan di daerah perkotaan ataupun pedesaan/pinggir

    kota

    - Mahasiswa mengikuti dokter dalam bekerja dan menjalin

    hubungan/relasi yang profesional dengan pasien

    - Dokter mensupervisi mahasiswa.

    Besar Kelompok 1 mahasiswa

    Kelebihan - Periode jangka panjang. Mahasiswa bekerja secara

    berkelanjutan/kontinyu

    - Mahasiswa memiliki tanggungjawab dan berbagai kesempatan

    Kekurangan - Jumlah mahasiswa dan pasien tidak sebanding. Terlalu banyak

    mahasiswa dan terlalu sedikit pasien

    - Pasien lebih senang ditangani oleh dokter yang berkualitas

    Apa itu ? Kelompok kecil dengan seorang fasilitator

    Besar Kelompok Beragam

    Kegiatan Praktik Klinik (Clerkships)

    Pengajaran dalam Kelompok Kecil (Diskusi kelompok)

    3.2.4.

    3.2.5.

    13

    Kekurangan - Dibutuhkan fasilitator yang baik/berkualitas supaya PBL dapat

    terlaksana dengan baik pula

    - Fasilitator bisa saja mendominasi (bukanstudent-based)

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    17/39

    Apa itu ? - Mengunjungi suatu departemen di rumah sakit

    - Mahasiswa mendapat kesempatan untuk bekerja dengan pasien,

    menggunakan peralatan-peralatan dan mendapat berbagai kasus

    - Disupervisi oleh dokter

    - Rotasi berlangsung dari satu departemen ke departemen lainnya

    Besar Kelompok 6-8 orang

    Kelebihan - Berhubungan langsung dengan pasien

    - Melatih pemeriksaan fisis

    - Menghadapi kehidupan kesehatan yang nyata

    Kekurangan -Jumlah anggota kelompok terlalu besarApa itu ? - Pelatihan praktik di laboratorium,

    misalnya laboratorium anatomi,

    histologi, biokimia, dan lain sebagainya

    - Pengajaran dipimpin oleh seorang tutor

    - Tutor dapat didampingi oleh asisten tutor

    Besar Kelompok Beragam

    Kelebihan - Keberadaan asisten dapat membantu mahasiswa dalam memahami

    materi

    - Bekerja secara langsung

    - Bermanfaat untuk karir di masa depan

    Kekurangan Keterbatasan waktu

    3.2.6. Praktikum

    Apa itu ? - Mahasiswa diberikan satu topik atau pertanyaan untuk diselesaikan

    - Kegiatan dilaksanakan dan diselesaikan sendiri

    - Tidak diperiksa atau didampingi oleh tutor

    - Dilaksanakan untuk memperkaya ilmu sendiri atau sebagai catatan

    pribadi mahasiswa tersebut

    Besar Kelompok 1 mahasiswa

    Kelebihan Belajar secara mandiri

    Kekurangan - Tidak ada umpan balik

    - Tidak ada supervisi progres mahasiswa

    3.2.7. Belajar Mandiri

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    18/39

    Apa itu ? - Penulisan esai panjang

    - Selesai dalam beberapa minggu

    - Dikerjakan oleh individu atau dalam kelompok kecil

    - Tutor mensupervisi kinerja dan progres

    Penulisan Esai

    (penulisan esai termasuk kerja penelitian atau modul pembelajaran khusus)

    3.2.8.

    14

    Kekurangan Terkadang siswa kurang serius

    Kelebihan - Berlatih dalam tim dalam kehidupan sehari-hari

    - Relevan dengan karir atau kehidupan kerja (diskusi dalam tim kecil)Besar Kelompok 1-2 mahasiswa

    Kelebihan - Sesuai dengan minat

    - Penulisan yang bersifat akademis

    - Terdapat kesempatan untuk memperoleh sertifikat atas artikel atau

    tulisan yang dibuat

    Kekurangan Membutuhkan waktu yang lama. Beberapa orang berpikir waktu yang

    lama tersebut dapat digunakan untuk melakukan hal lain yang lebih

    bermanfaat.

    Apa itu ? - Bekerja di rumah sakit dengan supervisi dokter

    - Mempelajari kemampuan klinis dan praktik

    - Dapat dilakukan di dalam negeri ataupun luar negeri melalui

    program-program yang tersedia

    Besar Kelompok 1 mahasiswa

    Kelebihan - Mahasiswa memilih bidang elektifnya sendiri

    - Melihat ilmu kesehatan di negara lain. Hal ini bermanfaat untuk

    memperluas wawasan mengenai ilmu kesehatan.

    - Berhenti sejenak dari studi formal

    Kekurangan - Diperlukan biaya yang cukup besar untuk elektif, terutama elektif di

    luar negeri

    - Membutuhkan persiapan yang panjang

    3.2.9. Elektif

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    19/39

    Kalau aku tahu tentang metode pengajaran, lalu apa yang

    bisa aku lakukan?

    Mahasiswa perlu tau bahwa setiap jenis metode pengajaran

    memiliki keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan tujuan

    atau materi yang dipelajari. Jadi, diharapkan mahasiswa bisa aktif

    dalam kuliah untuk memaksimalkan semua jenis metode pengajaran

    yang ada agar hasil proses belajar mengajar bisa maksimal. Dengan

    begitu tidak ada lagi alasan untuk tidak senang dengan pekerjaan

    individu dan lebih senang kerja kelompok atau sebaliknya, melainkan

    dapat secara cerdas mengambil manfaat dari setiap pekerjaan

    tersebut.

    Always desire to learn something useful. 15 - SophoclesBABIV

    PENILAIAN

    Definisi Penilaian

    Penilaian merupakan suatu proses dokumentasi, biasanya dalam hal

    mengukur suatu pengetahuan atau keterampilan. United Nation Educational

    Scientific and Cultural Organization-European Center for Higher Education / Centre

    europen pour l'enseignement suprieur (UNESCO-CEPES) mendefinisikan

    penilaian atau assessment sebagai:

    1.Proses sistematis, terukur, dan menggunakan informasi untuk menilai

    efektifitas instruksional dan kekuatan kurikulum suatu lembaga pendidikan tinggi

    secara keseluruhan (penilaian institusional) atau penilaian terhadap program

    pendidikannya (penilaian program).

    2.Sebuah proses teknis yang dirancang untuk mengevaluasi hasil belajar

    peserta didik dan untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik, serta

    pengembangan serta efektivitas mengajar (siswa penilaian).

    Jenis-jenis Penilaian

    Secara umum penilaian dibedakan menjadi penilaian formatif dan

    sumatif. Penilaian formatif dilakukan untuk meningkatkan performa dan cara

    belajar serta sebagai sarana evaluasi kemampuan peserta didik, sedangkan

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    20/39

    penilaian sumatif dilaksanakan untuk menentukan baik/buruk, lulus/tidak lulusnya peserta didik.

    Terdapat berbagai bentuk cara penilaian yang dapat digunakan.

    Berikut ini adalah beberapa contoh metode penilaian:

    4.1.

    4.2.

    Definisi penilaian yang dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan sudut

    pandangnya masing-masing terhadap seseorang yang diuji.

    Evaluasi 360-Derajat

    (360-degree Evaluation Instrument)

    4.2.1.

    16Tujuan menilai kinerja individu dan memberikan umpan balik

    Deskripsi - Menggunakan survei atau kuesioner untuk mengumpulkan

    informasi tentang kinerja individu pada beberapa topik (misalnya,

    kerja sama tim, komunikasi, keterampilan manajemen, pengambilan

    keputusan).

    - Menggunakan skala rating untuk menilai seberapa sering perilaku

    tersebut dilakukan (misalnya, skala 1 sampai 5, dengan 5 berarti

    "sepanjang waktu" dan 1 berarti "tidak pernah").

    - Yang dapat menjadi evaluator: atasan, rekan kerja, bawahan, dan

    pasien beserta keluarga.

    Kelebihan - Dapat menilai kemampuan interpersonal dan komunikasi, perilaku

    profesional, dan beberapa aspek perawatan pasien dan sistem

    berbasis praktik

    - Penilaian obyektif dengan melihat penilaian dari beberapa sudut

    pandang

    Kekurangan hanya memberikan kesan global suatu sikap dan perilaku

    Definisi evaluasi menggunakan daftar berisi tahap-tahap spesifik yang

    membentuk suatu komponen kompetensi.

    Tujuan - Evaluasi setiap kompetensi dan komponen kompetensi baik

    perilaku ataupun tindakan

    - Menilai kemampuan individu dalam keterampilan klinis

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    21/39

    memberi umpan balik terhadap kinerja peserta didik

    Deskripsi - Terdapat daftar berisi tahapan spesifik sesuai topik

    - Pemberian tanda centang (check) menunjukkan benar tidaknya atau

    sudah atau belum dilakukannya suatu tindakan dan apakah tindakan

    tersebut dilakukan secara lengkap, sebagian atau tidak sama sekali.

    - Terdapat batasan standar peserta didik dinyatakan lulus atau gagal,

    atau kinerjanya sempurna, baik, sedang, atau buruk sesuai dengan

    jumlah tahapan spesifik yang telah/belum dilakukan oleh peserta

    didik

    Kelebihan evaluasi keterampilan perawatan pasien (anamnesis, pemeriksaan

    fisik, keterampilan prosedural) dan keterampilan interpersonal dan

    komunikasi.

    Kekurangan terbatas untuk menilai keterampilan

    4.2.2. Evaluasi Checklist

    17Definisi penilaian kemampuan seseorang secara umum, bukan spesifik pada

    keterampilan atau perilaku tertentu.

    Tujuan menilai kemampuan umum seseorang seperti kemampuan merawat

    pasien, pengetahuan medis, kemampuan komunikasi dan

    interpersonal.

    Deskripsi - Penilaian bersifat retrospektif berdasarkan kesan umum selama

    suatu periode tertentu

    - Penilaian didapat dari berbagai sumber seperti observasi, interaksi

    dengan orang lain, masukan dari fakultas, rekan sejawat, ataupun

    pasien.

    - Semua bentuk penilaian terdiri dari skala yang dibuat secara kualitatif

    secara numerik, misalnya 1= sangat baik, 2 = baik,

    3 = cukup, 4 = buruk.

    - Dapat disertai komentar tertulis sebagai evaluasi

    - Penilaian umumnya dilakukan oleh lebih dari satu orang

    Digunakan untuk membuat penilaian akhir rotasi dan ringkasan

    tentang kinerja yang diamati selama beberapa hari atau minggu

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    22/39

    Kelebihan cepat dan mudah dilakukan

    Kekurangan - Skor bisa menjadi subjektif bila penilai tidak terlatih.

    - Semua kompetensi dapat dinilai sama oleh penilai dan kemungkinan

    bias dapat terjadi bila penilai tidak tepat

    Definisi metode evaluasi untuk menilai keterampilan klinis secara bersamaan

    sekaligus untuk umpan balik

    umumnya dipakai sebagai bentuk penilaian formatif

    Tujuan meningkatkan kinerja peserta didik

    Deskripsi - Penilai melihat kinerja peserta didik dalam memeriksa pasien yang

    sebelumnya telah ditentukan.

    - Peserta didik melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik,

    dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi. Selanjutnya ia menulis hasil

    temuannya secara tertulis.

    - Durasi: sekitar 2 jam.

    - Sistem penilaian ini bukan untuk mencari dan mencecar kesalahan

    peserta didik

    Global rating of live or recorded performance

    Mini Clinical Evaluation Exercise (mini-CEX atau mini-ClinEX)

    4.2.3.

    4.2.4.

    18Kelebihan - Menggunakan pasien yang sesungguhnya

    - Ada umpan balik di akhir penilaian

    - Membangun pola pikir kritis

    - Menjadi suatu tantangan yang nyata bagi peserta didik

    Kekurangan - Sulit digeneralisasi

    - Tidak dapat menjadi prediktor yang baik untuk kasus-kasus pasien

    lainnya

    - Terlalu lama (dibutuhkan waktu 2-3 jam)

    - Potensi bias karena unsur subyektivitas tinggi dan perbedaan

    persepsi atau pandangan antar penilai

    Definisi penilaian satu atau beberapa keterampilan klinis yang dibagi dalam

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    23/39

    beberapa pos penilaian

    Tujuan melihat cara anamnesis, pemeriksaan fisik, keterampilan klinis,

    komunikasi dengan pasien, kedalaman pengetahuan, kemampuan

    untuk merangkum hasil temuan, membuat diagnosis diferensial, atau

    rencana perawatan.

    Deskripsi - Terdapat 12-20 pos penilaian dengan masing-masing terdapat

    pasien standar, manekin, atau alat-alat yang dapat menghasilkan

    data untuk diinterpretasi

    - Setiap pos berlangsung 10-15 menit. Semua peserta berpindah dari

    stasiun ke stasiun dalam urutan dan waktu yang bersamaan.

    - Terdapat skenario kasus untuk menilai keterampilan

    Kelebihan Peserta didik dapat memperoleh wawasan tentang kompetensi klinis

    dan mendapat umpan balik mengenai kelebihan dan kekurangan

    dalam menjalani OSCE

    Kekurangan - Hanya pengetahuan dan keterampilan tertentu dan spesifik yang diuji

    - Tidak melihat kasus atau pasien secara menyeluruh

    Definisi penilaian yang dilakukan oleh pasien kepada rumah sakit/klinik/dokter

    dalam bentuk pengisian kuesioner

    Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

    Survei Pasien

    4.2.5.

    4.2.6.

    19Tujuan mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap rumah sakit atau klinik

    termasuk perawatan yang dilakukan dokter, memberikan umpan balik

    dan evaluasi atas kinerja institusi pelayanan kesehatan

    Deskripsi - pasien mendapatkan lembar kuesioner yang berisi beberapa

    pertanyaan mengenai kepuasan terhadap perawatan, misalnya waktu

    perjumpaan antara dokter dan pasien, empati, pengetahuan dan

    keterampilan, dan kualitas pelayanan secara umum, serta pelayanan

    dokter secara spesifik.

    - Penilaian kepuasan menggunakan sistem skor atau tingkatan seperti

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    24/39

    sangat baik, baik, cukup, dan buruk, atau menggunakan pernyataan

    tertutup

    Kelebihan mudah dilakukan, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit atau

    dapat dilakukan melalui telepon

    Kekurangan kendala bahasa dan masalah buta huruf dan dibutuhkannya sumber

    daya yang cukup untuk mengumpulkan laporan survei.

    - Tidak melihat kasus atau pasien secara menyeluruh

    Definisi penilaian kinerja klinis yang menyerupai realitas dan mencoba untuk

    meniru tapi tidak menduplikasi masalah klinis nyata

    Tujuan menilai penalaran klinis, rencana diagnostik dan pengobatan untuk

    berbagai disiplin ilmu. Kunci dari simulasi adalah bahwa

    Deskripsi - Beberapa bentuk simulasi: role-play dengan pasien standar, simulasi

    tertulis (patient management problems/PMP), simulasi dengan

    boneka/manekin, simulasi virtual/komputerisasi

    - Pada simulasi tertulis: masalah pasien diuraikan secara rinci. Peserta

    didik diminta menyelesaikan masalah secara tertulis.

    - Penguji menggabungkan beberapa pilihan yang menyerupai realitas

    memungkinkan

    Kelebihan - Memberikan gambaran situasi yang menyerupai kenyataan kepada

    peserta didik

    - Peserta didik memperoleh umpan balik

    - Peserta didik dapat membuat kesalahan tanpa melukai pasien yang

    sesungguhnya.

    Kekurangan - Persiapan ujian membutuhkan waktu lama

    - Biaya mahal, membutuhkan peralatan yang memadai

    - Situasi yang diciptakan bersifat artifisial

    - Membutuhkan checklist

    4.2.7. Simulasi dan Model

    20Definisi kumpulan produk yang berisi bukti dan pencapaian yang terkait

    dengan rencana pembelajaran

    Tujuan menilai semua aspek kompetensi, terutama kemampuan praktik klinik,

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    25/39

    perawatan pasien dan perilaku profesional

    Deskripsi - Berupa dokumen tertulis, video, atau foto tentang prosedur klinis

    yang dilakukan, ringkasan dari literatur terkini ketika memilih pilihan

    pengobatan, laporan hasil, dilema etika yang dihadapi, hasil perawatan

    pasien, dan konseling yang diberikan kepada pasien.

    - digunakan sebagai penilaian formatif dan sumatif

    Kelebihan - melihat kemampuan menghubungkan teori dan praktik

    - merefleksikan tentang apa yang telah dipelajari

    Kekurangan Membutuhkan waktu lama dalam hal persiapan dan penilaian, penilai

    harus memilih kasus terbaik untuk diuji

    4.2.8. Portofolio

    Definisi - penilaian yang menggunakan kasus pasien nyata

    - penilai mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai kasus

    tersebut

    Tujuan menilai pengambilan keputusan klinis, penerapan dan penggunaan

    pengetahuan medis

    Deskripsi - penilai menampilkan kasus dalam bentuk skenario kasus

    - penilai mengajukan pertanyaan seputar kasus tersebut seperti

    temuan klinis, interpretasi dari temuan klinis, dan rencana terapi.

    - Idealnya setiap skenario kasus disampaikan dalam 3-5 menit. Ujian

    berlangsung sekitar 90-120 menit. Dalam sebuah ujian dapat diujikan

    18-60 kasus klinis yang berbeda.

    Kelebihan - Dapat mengetahui pola berpikir dan pengambilan keputusan klinis

    - Penguji dapat memberikan umpan balik

    Kekurangan - Subjektivitas tinggi

    - terdapat bias berdasarkan ras dan jenis kelamin, membutuhkan

    pelatihan untuk para penilai

    - dibutuhkan lebih dari satu penilai

    4.2.9. Ujian Lisan Terstandar (Standardized Oral Examination)

    21Definisi ujian pemeriksaan pasien menggunakan pasien standar yang masingmasing menampilkan

    keadaan yang berbeda.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    26/39

    Tujuan menilai keterampilan klinis terutama dalam ketepatan, kebenaran dan

    kelengkapan menangani pasien

    Deskripsi - satu pasien dinilai selama 10-12 menit.

    - Peserta didik dievaluasi dengan memeriksa pasien standar seolah ia

    adalah pasien yang nyata.

    - Pemeriksaan meliputi: anamnesis, pemeriksaan fisik, memberikan

    diagnosis, mengembangkan rencana perawatan, atau edukasi pasien.

    - Penilai mengevaluasi kinerja peserta didik tersebut dalam menangani

    pasien sesuai form penilaian yang tersedia

    - Biasanya digunakan sebagai ujian sumatif

    Kelebihan Penilaian sesuai dengan tujuan pendidikan, sistem penilaian ini dapat

    diandalkan sebagai salah satu bentuk evaluasi, kasus menyerupai

    kenyataan

    Kekurangan Situasi dan waktu disusun sesuai kehendak penilai, membutuhkan

    checklist, mahal

    Ujian Pasien yang terstandar

    (Standardized Patient Examination)

    4.2.10.

    Definisi dokumentasi tindakan prosedural, operasi, atau kasus berdasarkan

    berbagai kondisi medis yang dilihat, operasi atau tindakan prosedural

    yang dilakukan

    Tujuan mengetahui pengalaman peserta didik dalam merawat pasien

    Deskripsi - Semuanya jenis kasus, operasi, dan tindakan yang pernah dilakukan

    atau dilihat oleh peserta didik dicatat dalam suatu buku.

    - Buku ini digunakan sebagai dokumentasi berapa jumlah kasus yang

    ditemui dalam suatu waktu tertentu.

    Kelebihan Dokumentasi kinerja peserta didik tersedia dalam bentuk tertulis

    Kekurangan Tidak dapat diuraikan secara detil tentang kinerja peserta didik

    Kumpulan tindakan prosedural, operasi dan kasus

    (log book)

    4.2.11.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    27/39

    22Definisi ujian MCQ tertulis atau berbasis komputer yang terdiri dari pertanyaan

    pilihan ganda (MCQ) yang dipilih untuk mengetahui pengetahuan

    medis dan pemahaman bukan informasi hanya faktual atau mudah

    diingat

    Tujuan - menilai pengetahuan dan pemahaman medis

    - menguji penalaran dan kemampuan memecahkan masalah

    Deskripsi - Pembuat soal harus menentukan hal spesifik yang ingin ditanyakan

    pada pertanyaan yang disusun, misalnya menentukan diagnosis,

    menentukan langkah dalam tatalaksana suatu penyakit dan

    sebagainya.

    - Bentuk MCQ berupa satu pertanyaan (didahului ilustrasi kasus)

    dengan satu pilihan benar dari dari empat atau lima pilihan yang

    diberikan.

    - Peserta didik memilih satu jawaban yang paling tepat sesuai

    pertanyaan yang diberikan dan menandai pilihan pada lembar

    jawaban.

    - Bentuk pertanyaan sebab akibat ataupun jawaban ganda (jawaban

    benar lebih dari satu) sudah jarang digunakan.

    Biasanya digunakan sebagai ujian sumatif

    Kelebihan hasil ujian tulis dapat dibandingkan dengan data statistik ujian nasional

    untuk mengetahui kekuatan, batasan kemampuan dan peningkatan

    peserta didik.

    Kekurangan - cukup sulit membuat pertanyaan yang baik dan benar

    - ada kemungkinan ilustrasi kasus tidak sesuai dengan kenyataan

    - pertanyaan pilihan ganda membuat peserta didik hanya dapat

    menjawab pertanyaan dengan pilihan dan terkadang sulit menjawab

    pertanyaan tanpa pilihan (pertanyaan jawaban singkat atau

    pertanyaan esai)

    4.2.12. Ujian Tulis Multiple-choice Questions (MCQs)

    Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang penilaian?

    Penilaian terkadang menjadi hal yang sensitif buat mahasiswa. Banyak

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    28/39

    mahasiswa stres karena nilai. Tapi yang perlu disadari, bahwa nilai bukan tujuan

    utama kenapa kita harus belajar. Nilai adalah dokumentasi hasil pengukuran

    kemampuan kita dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode penilaian juga

    idealnya disesuaikan dengan materi yang akan diujikan sehingga kemampuan

    dapat benar-benar terukur. Bagi mahasiswa sendiri kuncinya adalah melakukan

    yang terbaik, maka nilai yang baik akan mengikuti.

    Action is the real measure of intelligence. 23 - Napoleon HillBABV

    SPICES,

    Suatu Strategi

    Pembelajaran Modern

    Pada tahun 1984, Harden memperkenalkan suatu

    strategi atau model pembelajaran yang saat ini telah banyak

    diterapkan dalam dunia pendidikan, termasuk pendidikan

    kesehatan. Strategi tersebut dikenal dengan istilah SPICES

    Student centered teaching, Problem based learning, Integrated

    curriculum, Community based teaching, Electives with a core,

    and Systematic. Strategi ini mulai menggeser pendekatan

    tradisional yang bersifat teacher centered menjadi student

    centered.

    24Perbandingan strategi pembelajaran

    dengan pendekatan tradisional dengan SPICES

    Bagaimanakah gambaran

    masing-masing komponen SPICES?

    - Pusat pembelajaran pada mahasiswa.

    mahasiswa harus aktif dan secara mandiri mencari

    apa yang menjadi kebutuhannnya

    - dosen bukan lagi menjadi satu-satunya sumber

    belajar, dan menjadi fasilitator/pembimbing bagi

    mahasiswanya

    - mahasiswa lebih siap menjalani pembelajaran

    berkelanjutan yang akan dijalani setelah lulus

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    29/39

    - Mampu menghubungkan dan mengintegrasikan

    ilmu yang diperoleh

    - Mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan

    kemampuan memecahkan masalah

    - Tidak menggunakan disiplin ilmu secara terkotakkotak

    - Membentuk pendekatan yang holistik dan

    interdisiplin dalam menyelesaikan masalah

    - Mahasiswa dirangsang berpikir kritis,

    menganalisis, dan menggunakan ilmu yang sudah

    dimiliki sebelumnya

    - Mahasiswa diberi ilustrasi kasus, menentukan

    pengetahuan yang akan digali, mencari

    informasi/pengetahuan secara mandiri, lalu disharing-kan di dalam kelompoknya Ada satu

    fasilitator dalam satu kelompok mahasiswa

    - mahasiswa memperoleh gambaran praktik klinik

    yang nyata, melatih kemampuan pengambilan

    keputusan dan memandang masalah secara

    holistik, serta melatih kerjasama

    tudent

    centered

    ntegrated

    curriculum

    roblem

    based

    learning

    S

    I

    P

    25- Orientasi pendidikan ditujukan kepada

    kebutuhan masyarakat

    - mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    30/39

    fasilitas kesehatan masyarakat, seperti

    puskesmas.

    - Mahasiswa menjadi lebih terpajan pada masalah

    kesehatan masyarakat

    ommunity

    based

    C

    - Terdapat modul pilihan yang dapat diambil sesuai

    kemauan mahasiswa

    - Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

    di bidang tertentu

    Sistem elektif memberi tanggungjawab kepada

    mahasiswa atas apa yang dipelajari dan

    memfasilitasi pilihan karirnya

    - mahasiswa menguasai ilmu secara sistematis,

    berurutan, tidak lompat-lompat

    - diharapkan mahasiswa dapat mendapat

    pemahaman yang menyeluruh dan dapat

    mencapai kompetensinya

    paparan terhadap berbagai masalah kesehatan

    meningkatkan kesadaran betapa pentingnya

    kompetensi yang harus dicapai

    lective

    ystemic

    E

    S

    Strategi SPICES telah dipraktikan dalam pendidikan kesehatan di

    berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, pendekatan ini

    masih mengalami berbagai perbaikan untuk mengatasi kekurangan yang muncul

    dari masing-masing komponen. Strategi ini masih menjadi rekomendasi dalam

    perkembangan kurikulum dan sistem pembelajaran pendidikan kesehatan saat ini

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    31/39

    dan di masa yang akan datang.

    26BABVI

    STANDAR

    KOMPETENSI

    Definisi Standar Kompetensi

    Yang dimaksud dengan standar kompetensi lulusan pendidikan profesi kesehatan

    adalah kesepakatan-kesepakatan tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang

    mencakup ketiga aspek tersebut yang diperlukan oleh seluruh pemangku

    kepentingan di bidangnya.

    Tujuan Penyusunan Standar Kompetensi

    Tujuan penyusunan standar kompetensi adalah:

    a.Sebagai alat bantu evaluasi unjuk pelaksanaan pendidikan profesi

    kesehatan pada berbagai institusi pendidikan tinggi yang berbeda

    b.Sebagai bahan referensi dalam melakukan pengembangan kurikulum

    dan program bagi institusi dan lembaga pendidikan, diklat dalam

    penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi profesi.

    c.Sebagai bahan dan konsep standarisasi kompetensi profesi sehingga

    mempunyai kualifikasi dengan berbagai keahlian.

    Penyusun Standar Kompetensi

    Standar kompetensi bagi peserta didik profesi kesehatan disusun oleh organisasi

    profesi terkait dalam profesi tersebut.

    6.1.

    6.2.

    6.3.

    1 Dokter KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)

    2 Dokter Gigi KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)

    3 Perawat PPNI (Persatuan Perawat Nasional)

    NO Profesi Kesehatan Penyusun Standar Kompetensi

    276 Gizi PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)

    7 Kesehatan Masyarakat IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat

    Indonesia)

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    32/39

    4 Bidan IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

    5 Farmasis IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)

    Standar kompetensi, aduh pusing! Perlu tahu juga ya?

    Harus dong! Standar kompetensi berguna bagi

    mahasiswa supaya mahasiswa mengetahui bahwa untuk

    menjadi seorang profesional kualifikasi seperti apa yang harus

    dimiliki agar nantinya di dalam dunia kerja mampu memenuhi

    kebutuhan masyarakat serta tidak lupa memiliki perilaku

    seorang profesional, bukan semata-mata ilmu pengetahuan dan

    keterampilan. Setelah mengetahui itu semua, mahasiswa dapat

    menyusun strategi belajar dan berproses sehingga nantinya

    mereka dapat memenuhi bahkan melampaui standar tersebut.

    Man becomes man only by his intelligence,

    but he is man only by his heart.

    - Henri Frederic Amiel

    28Definisi Uji Kompetensi

    Uji kompetensi merupakan metode evaluasi kompetensi yang dimiliki

    oleh peserta didik setelah menempuh pendidikan profesi kesehatan pada suatu

    institusi.

    Tujuan Uji Kompetensi

    Uji kompetensi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik

    dalam menguasai berbagai kompetensi yang dipelajari selama masa pendidikan,

    sehingga apabila dinyatakan lulus dalam uji kompetensi maka seorang peserta

    didik dapat dikatakan telah memiliki kualitas yang terstandardisasi sesuai dengan

    standar kompetensi yang telah ditetapkan. Selain berguna bagi peserta didik dan

    institusi terkait, uji kompetensi berguna juga bagi masyarakat yakni untuk

    melindungi masyarakat pengguna jasa profesi, dengan melakukan standardisasi

    layanan, sehingga nantinya masyarakat yang berinteraksidengan para lulusan yang

    telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi dan mendapat sertifikat kompetensi,

    memiliki jaminan bahwa tenaga kesehatan tersebut memiliki kualitas yang baik.

    Penyusun Uji Kompetensi

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    33/39

    Pemerintah Indonesia memiliki Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

    BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden

    yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas

    melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja. Akan tetapi, belum

    semua profesi kesehatan melakukan uji kompetensi untuk sertifikasi profesinya

    melalui BNSP. Beberapa masih dilakukan oleh organisasi profesi terkait

    Metode Perancangan dan Penyelenggaraan Uji

    Kompetensi

    Uji kompetensi dirancang untuk mampu mengevaluasi ketiga aspek yang

    terkandung di dalam kompetensi, yakni aspek pengetahuan, keterampilan, serta

    perilaku. Perancangannya sendiri dilakukan oleh para pemangku kepentingan

    serta organisasi profesi terkait. Bentuk ujian itu sendiri disesuaikan dengan

    kompetensi yang akan diuji, secara umum dapat berbentuk ujian lisan, tulisan,

    maupun ujian praktek seperti OSCE (Objective Structured Clinical Examination).

    7.2.

    7.3.

    7.4.

    29

    UJI

    KOMPETENSI

    7.1.

    BABVIIKenapa sih mahasiswa perlu tau tentang uji kompetensi?

    Mahasiswa harus memahami bahwa uji kompetensi dilakukan

    untuk mengukur sejauh mana proses pendidikan telah mampu membuat

    peserta didik memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang

    profesional. Untuk itu diharapkan mahasiswa sejak awal mampu menyiapkan

    diri sehingga nantinya saat diuji mereka dapat membuktikan bahwa mereka

    telah layak untuk selangkah lebih maju menjadi seorang profesional.

    If you want to achieve things in life, you've just got to do them,

    and if you're talented and smart, you'll succeed.

    - Juliana Hatfield

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    34/39

    30BABVIII

    AKREDITASI

    Definisi Akreditasi

    Akreditasi adalah suatu proses dimana suatu badan akreditasi

    mengevaluasi kualitas suatu lembaga pendidikan tinggi secara keseluruhan

    (akreditasi institusi) atau program pendidikan tinggi tertentu (akreditasi program)

    dalam rangka untuk mengakui secara resmi bahwa lembaga atau program

    pendidikan tinggi tersebut telah memenuhi kriteria standar yang telah ditentukan.

    Pelaksana Akreditasi

    Satu-satunya badan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia

    (dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional) untuk melaksanakan

    akreditasi adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang telah

    ditetapkan melalui Keputusan Mendiknas nomor 187/U/1998, dan nomor

    118/U/2003. Fungsi BAN-PT menurut peraturan perundangan yang ada pada

    dasarnya adalah:

    1. Mengawasi mutu dan efisiensi pendidikan tinggi melalui proses

    akreditasi pada semua program studi dalam institusi pendidikan tinggi di

    Indonesia;

    2. Menyebarluaskan informasi pada publik mengenai status akreditasi

    dari program studi dalam institusi pendidikan tinggi, sehingga publik

    dalam meyakini mutu pendidikan yang ditawarkan, dan mutu program

    program tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan;

    3. Memberikan saran pembinaan mengenai peningkatan mutu programprogram studi.

    Tugas utama BAN-PT adalah:

    1. Melakukan penilaian mutu dan efisiensi semua perguruan tinggi secara

    berkala dalam rangka membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

    melaksanakan Pasal 60/61 UURI No. 20 tahun 2003

    8.1.

    8.2.

    312. Fungsi melakukan penilaian tersebut meliputi kurikulum, mutu dan

    jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    35/39

    pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik,

    kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan perguruan tinggi.

    Proses Akreditasi

    Proses akreditasi program studi secara umum dapat dibagi menjadi

    empat bagian yaitu:

    1. Pelaksanaan evaluasi diri di institusi atau program studi yang

    bersangkutan sesuai pedoman yang telah ditentukan. Hasil pelaksanaan

    evaluasi diri tersebut dituangkan dalam bentuk executive summary

    2. BAN-PT mengkaji executive summarydari institusi atau program studi

    yang bersangkutan. Bila sudah sesuai, BAN-PT mengirimkan berkas

    instrumen akreditasi untuk diisi dan dikirim kembali ke BAN-PT

    3. Kunjungan BAN-PT untuk meninjau kesesuaian berkas dengan fakta di

    lapangan. Hasil kunjungan disusun dalam suatu laporan tertulis yang

    akan menjadi rekomendasi dalam menentukan akreditasi

    4. Penilaian oleh majelis BAN-PT melalui suatu pleno. Hasil dari pleno

    tersebut adalah suatu keputusan mengenai akreditasi institusi atau

    program studi. Dapat pula muncul suatu rekomendasi penutupan ataupun

    rekomendasi evaluasi diri terhadap institusi atau program studi yang

    bersangkutan.

    8.3.

    Alur proses akreditasi perguruan tinggi

    32Berperan dalam akreditasi: apa untungnya bagi

    mahasiswa?

    Akreditasi bukan sekedar hajatan-nya para dosen dan staf.

    Mahasiswa juga sangat berperan dalam proses akreditasi. Setiap

    keberhasilan baik itu dalam proses maupun hasil pencapaian belajar

    mahasiswa akan mendukung diraihnya akreditasi yang lebih baik.

    Nantinya apabila akreditasi yang dicapai telah maksimal, lulusan dari

    institusi tersebut akan lebih mudah diterima di dunia kerja.

    Opportunity does not knock,

    it presents itself when you beat down the door.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    36/39

    - Kyle Chandler

    33Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Proses

    Akreditasi, http://ban-pt.kemdiknas.go.id/index.php?

    option=com_content&view=article&id=50&Itemid=55&lan

    =in.

    Epstein, R. M., 2007, Assessment in Medical Education, N Engl J

    Med, 356:387-96.

    ISFI dan APTFI, 2009, Program Pendidikan Profesi Apoteker (P3A),

    Jakarta.

    Jusuf, A. A., 2009, Pendekatan SPICES dan problem based learning

    (PBL), Pelatihan Pendidikan di Program Pendidikan Ilmu

    Komputer STMIK Bidakara, Jakarta.

    Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Kompetensi Profesi

    Dokter, Jakarta

    Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Pendidikan Profesi

    Dokter, Jakarta

    Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Pendidikan Profesi

    Dokter Gigi, Jakarta

    Menteri Kesehatan, 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

    369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan,

    Depkes RI, Jakarta.

    Menteri Kesehatan, 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

    374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi,

    Depkes RI, Jakarta.

    O'Connell, H. P., 2009, Spicing Up Medical Education, Student BMJ,

    17:b2390.

    Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2010, Standar Profesi

    Perawat Indonesia, Jakarta.

    Wegemans, M (ed)., 2010, Scome Manual, 6th Edition,

    International Federation of Medical Students Association,

    Thailand.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    37/39

    DAFTAR PUSTAKA

    34

    Profesi NersCreated: 26-03-2013 06:36

    A. GAMBARAN UMUM

    Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa terdiri dari dua tahap pendidikan, yaitu tahap

    akademik dan tahap profesi. Tahap akademik lebih menekankan memberikan landasan yang kokoh bagi tahap

    profesi. Program pembelajaran tahap profesi adalah rangkaian proses pembelajaran klinik dan lapangan yang

    ditempuh peserta didik yang telah dinyatakan lulus dan mendapat gelar sarjana keperawatan serta telah lulus

    kepaniteraan umum yang meliputi lulus kegiatan kepaniteraan umum dan ujian OSCE dan dinyatakan sehat

    melalui tes kesehatan dan psikologi. .Lulusannya adalah perawat profesional (Ners, disingkat Ns.) yang mampu

    memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta

    menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukkanadanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang

    mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional.

    Metode yang diterapkan dalam Pendidikan Profesi Ners di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta adalah

    dengan menggunakan metode pembelajaran melalui Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar

    Lapangan (PBL) secara komprehensif sehingga memiliki kemampuan profesional. Kegiatan di lahan praktik

    memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada

    tahap pendidikan sebelumnya dengan sikap dan keterampilan profesional.Profesionalitas praktik keperawatan

    ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan

    penerapan secara terintegrasi kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992).Menurut

    Schweek and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan the heart of the total curriculum plan. Hal ini berarti unsur

    yang paling utama dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran dikelola di lahan

    praktik. Untuk itu perlu disiapkan panduan pembelajaran klinik bagi mahasiswa dan juga bagi dosen pembimbing

    klinik dan preseptor sehingga asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada kualitas melalui terciptanya suatu

    lingkungan belajar yang sarat dengan model peran (role model) dapat diwujudkan

    Keunggulan dari kompetensi lulusan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Guna Bangsa

    Yogyakarta sehingga membedakan dengan lulusan program studi yang sama dari institusi lain adalah sesuai

    dengan distribusi kurikulum yang ada, bahwa lebih menonjolkan pada kompetensi keperawatan komunitas dan

    penanggulangan bencana pada kondisi kegawatdaruratan. Oleh sebab itu bobot sks pada kedua kompetensi

    tersebut lebih besar. Selain itu sertifikat PPGD sebagai syarat yang harus dimiliki oleh calon Ners.

    B. VISI

    Visi merupakan pandangan jauh ke depan, cita-cita yang ingin diwujudkan dan diharapkan oleh seluruh

    organisasi pada masa yang akan datang. Visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota

    organisasi. Visi Program Pendidikan Profesi Ners merupakan penjabaran dari Visi STIKES Guna Bangsa

    Yogyakarta yaitu menjadi Perguruan Tinggi unggulan dan bermutu yang mampu berkompetisi di dunia kerja

    baik di tingkat nasional dan regional sampai dengan tahun 2016 dengan Indikator :

    1. Mampu menghasilkan lulusan profesional di bidang keperawatan komunitas yang berwawasan global

    sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    2. Mampu menghasilkan Ners yang mampu menerapkan etika keperawatan dan memiliki keterampilan

    handal dalam menjalankan profesinya.

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    38/39

    C. MISI

    Misi utama Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Guna Bangsa Yogyakarta:

    1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan komunitas berbasis

    kompetensi dan teknologi melalui pengabdian masyarakat di bidang keperawatan yang bermanfaat bagi

    masyarakat dan pembangunan.

    2. Menyelenggarakan pendidikan profesi keperawatan yang berkualitas untuk menghasilkan Ners

    Profesional.

    3. Mampu memberikan pertolongan pertama pada kondisi kegawatdaruratan di tingkat pelayanan

    komunitas

    D. PROSPEK KERJA

    Beberapa profesi/bidang pekerjaan/bidang keahlian yang dapat diisi lulusan adalah sebagai berikut:

    1. Bekerja di tatanan pelayanan kesehatan

    Tempat praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan klinik (RS); komunitas; dan praktikmandiri di rumah/berkelompok.Kemandirian perawat dalam melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan.

    Semakin meningkatnya otonomi perawat semakin tingginya tuntutan kemampuan yang yang harus dipersiapkan.

    Di pihak lain, belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap jenjang pendidikan merupakan

    suatu tantangan bagi profesi keperawatan. Berdasarkan hasil kajian penulis, hal tersebut terjadi karena belum

    dipahaminya atau dikembangkannya body of knowledge keperawatan.Perawat sering dihadapkan pada

    suatu dilema karena tidak jelasnya batas kewenangan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.

    Keadaan ini jelas akan berdampak terhadap peran perawat dalam peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

    2. Bekerja di institusi pendidikan tenaga kesehatan

    Dalam menunjang perkembangan dan proses profesionalisasi keperawatan Indonesia, makadiperlukan dukungan sumber daya manusia (perawat) yang berkualitas. Oleh karena itu institusi

    pendidikan akan memberikan kesempatan kepada para lulusannya, khususnya yang mempunyai kualifikasi baik,

    untuk bekerja sebagai staf pengajar. Bagi para lulusan yang masih mampu melanjutkan penddikan, dapat

    meneruskan ke Starta 2 atau spesialisasi (di Program Studi Ilmu Keperawatan) sampai dengan tingkat doktoral

    (S3).

    3. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional

    Sudah sejak 10 tahun yang lalu, kesempatan bagi para perawat untuk bekerja di luar negeri sebagai

    tenaga profesional dibuka.Sampai dengan saat ini, jumlah tenaga perawat yang bekerja sangat sedikit.

    Sedikitnya jumlah perawat yang dapat bekerja di luar negeri lebih disebabkan faktor (1) kurangnya kemampuanperawat dalam berbahasa Inggris, sehingga selalu gagal setiap mengikuti seleksi; dan (2) kurangnya motivasi

    perawat untuk bekerja di luar negeri, karena faktor tidak ingin jauh dengan keluarga. Kesempatan ini kalau

    dibiarkan akan menjadikan suatu ancaman dimana akan membawa dampak terhadap kecilnya peluang perawat

    Indonesia untuk bekerja di luar negeri.

    4. Lain-lain: swasta atau jalur non-linier lainnya (BUMN, industri, klinik),

    legislatif/pemerintahan, dan lain-lainnya.

    Berdasarkan beberapa data yang ada, profesi perawat masih sangat diminati untuk bekerja sebagai

    karyawan di perusahaan swasta atau BUMN, sebagai tenaga praktisi di klinik maupun sebagai manajerial. Di

    masa depan, perawat pun diharapkan ada yang berkiprah di dunia legislatif dan pemerintahan, yang diharapkan

  • 7/21/2019 Pengertian OSCE

    39/39

    mampu mengadvokasi segala kepentingan profesi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.