pengertian osce
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
1/39
Pengertian OSCE
27 November 2013
Oleh : Administrator
OSCEadalah Alat untuk menilai komponen kompetensi klinik sepertihistory taking, pemeriksaan fisik, procedural skill, ketrampilankomunikasi, interpretasi hasil lab, managemen dan lain-lain yang diujimenggunakan checklist yang telah disetujui dan mahasiswa akanmengikuti beberapa station. OSCE pertama kali diperkenalkan olehHarden dari Universitas Dundee(1975) yaitu berupa rangkaian 2 20 stationyang masing-masing menggunakan waktu 5-15 menit.
Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan bagian dari
sistem asessment. Tujuan OSCE yaitu menilai kompetensi danketrampilan klinis mahasiswa secara objektif dan terstruktur. Tahun2013, Dikti akan melaksanakan OSCE Nasional sebagai salah satu syaratmenjadi dokter setelah dinyatakan lulus/kompeten dari ujian OSCE ini.
Untuk lulus dari FK, mahasiswa harus mengikuti serangakaian tes.Meliputi Computer Based Test (CBT) dan OSCE itu sendiri. CBTmerupakan suatu tes yang menguji pengetahuan mahasiwa dalam bidangkedokteran. Sedangkan OSCE adalah tes yang menguji skill danprofesionalisme mahasiswa dalam berperan sebagai dokter.
Dalam tes OSCE, semua kandidat mendapat soal yang sama sehingga tesini objektif. Adapun area kompetensi yang diujikan adalah anamnesis,pemeriksaan fisik, interpretasi data untuk menunjang diagnosis, tatalaksana, komunikasi dan edukasi, serta prilaku profesional. Tes OSCEyang terdiri dari 12 station ini mempunyai beberapa macam variasiyaitu pasient based, clinical task, dan written task. Di setiap station tes,para kandidat diberi waktu sekitar 15 menit dengan pertanda bel danwaktu istirahat di pertengahan station. Station OSCE dapat berupaberbagai metode ujian termasuk antara lain soal pilihan ganda atauEssay Test , namun yang sering digunakan adalah encounter clinicdimana mahasiswa berinteraksi denganstandardizedpatient.
STRUKTUR OSCE
http://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asp -
7/21/2019 Pengertian OSCE
2/39
OSCE berupa rangkaian beberapa STATIONpendek dimana ketrampilanpeserta terhadap pasien standard (simulasi atau nyata) dinilai dalamwaktu 5 15 menit oleh satu atau dua penilai . Masing-masing stationmemiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional dimanapeserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu
atau dua penguji)Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional denganmelewati keseluruhan station yang tersedia (umumnya sekitar 12 15station). Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semuastation yang sama. Ini merupakan perbaikan dari metode penilaiantradisionaloleh karena station dapat dibuat secara baku oleh kelompokprofesi medis dan prosedur tindakanyang rumit dapat terlaksana tanpamembahayakan kesehatan pasien
Seperti yang tersirat dari namanya, disain OSCE adalah :
OBJEKTIF semua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama(walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah pasiennyatamaka gejalanya akan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama.Dalam OSCE , untuk tiap langkah kegiatan , penilaian peserta diberikandengan cara penilaian yang sama sesuai dengan tingkat kebenaran dariprosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan demikian makapenilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya padalangkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengankurang benar atau tidak dilakukan sama sekali.
TERSTRUKTUR Station memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila
pasien yang digunakan adalah pasien simulatif, maka harus tersediaskenario yang jelas sehingga informasi yang diperoleh oleh semuapeserta mengenai pasien sama , termasuk dalam hal ini , tampilan emosipasienyang harus diperlihatkannya dalam konsultasi. Instruksi dibuatsecara tertulis dengan baik sehingga peserta dapat menyelesaikantugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik danmeliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya.
PENILAIAN KLINIK OSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori danklinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawabpertanyaan dari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku
dan jawaban yang diisikan dalam lembar penilaian hanya jawaban ataspertanyaan yang diberikan, jawaban diluar pertanyaan tidak dicatatdalam lembar penilaian.Sumber : Google
OSCE
(Objective Structured Clinical Examination)
Very much more time must be given to those practical portions of the examinations which afford
the only true test of fitness to enter the profession. The day of the theoretical test is over.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
3/39
Sir William Osler, MD, 1885
OSCEObjective Structured Clinical Examinationadalah jenis penilaian modern untuk
berbagai bidang kesehatan (Kebidanan-Ophthalmologi-Penyakit Dalam-Fisioterapi-Radiologi-Perawatan-Farmasi-Kedokteran Gigi-Kedokteran Hewan dsb)
OSCEpertama kali diperkenalkan oleh Harden (1975) berupa rangkaian 220 station
yang masing-masing menggunakan waktu 515 menit.
Station OSCE dapat berupa berbagai metode ujian termasuk antara lain soal pilihan
ganda atau Essay Test , namun yang sering digunakan adalah encounter clinic
dimana mahasiswa berinteraksi denganstandardized patient .
Kriteria evaluasi didasarkan pada ovjentif latihan dan aktivitas pembelajaran.
STRUKTUR OSCE
OSCE berupa rangkaian beberapa STATION pendek dimana ketrampilan peserta
terhadap pasien standard (simulasi atau nyata) dinilai dalam waktu 515 menit oleh
satu atau dua penilai .
Masing-masing station memiliki penilai tersendiri (tidak seperti penilaian tradisional
dimana peserta ujian diuji seluruh ketrampilan dan pengetahuannya oleh satu atau dua
penguji)
Peserta ujian menjalani tahap penilaian secara rotasional dengan melewati keseluruhan
station yang tersedia (umumnya sekitar 1215 station).
Dengan cara ini maka semua peserta akan melewati semua station yang sama.
Ini merupakan perbaikan dari metode penilaian tradisional oleh karena station dapat
dibuat secara baku oleh kelompok profesi medis dan prosedur tindakan yang rumit
dapat terlaksana tanpa membahayakan kesehatan pasien
Seperti yang tersirat dari namanya, disain OSCE adalah :
OBJEKTIFsemua peserta ujian dihadapkan pada station yang sama(walaupun bila yang digunakan sebagai materi adalah pasien nyata maka gejalanyaakan bervariasi) dengan skema pengujian yang sama. Dalam OSCE , untuk tiaplangkah kegiatan , penilaian peserta diberikan dengan cara penilaian yang sama sesuaidengan tingkat kebenaran dari prosedur atau langkah yang dilakukannya. Dengan
demikian maka penilaian akan lebih bersifat objektif. Penilaian didasarkan hanya padalangkah yang dilakukan dengan benar atau yang dilakukan dengan kurang benar atautidak dilakukan sama sekali.
TERSTRUKTURStation memiliki perintah yang jelas dan spesifik. Bila pasienyang digunakan adalah pasien simulatif , maka harus tersedia skenario yang jelassehingga informasi yang diperoleh oleh semua peserta mengenai pasien sama ,termasuk dalam hal ini , tampilan emosi pasien yang harus diperlihatkannya dalamkonsultasi. Instruksi dibuat secara tertulis dengan baik sehingga peserta dapatmenyelesaikan tugasnya dengan lengkap. OSCE harus terstruktur dengan baik danmeliputi semua elemen kurikulum termasuk rentang ketrampilannya.
PENILAIAN KLINIKOSCE di desain untuk aplikasi pengetahuan teori danklinik. Pada saat pengetahuan teori diperlukan misalnya, menjawab pertanyaandari penguji pada akhir station dengan pertanyaan yang baku dan jawaban yang diisikan
http://www.uams.edu/icm/OslerStory.htmhttp://www.uams.edu/icm/OslerStory.htmhttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/osce/sp.asphttp://www.uams.edu/icm/OslerStory.htm -
7/21/2019 Pengertian OSCE
4/39
dalam lembar penilaian hanya jawaban atas pertanyaan yang diberikan, jawaban diluarpertanyaan tidak dicatat dalam lembar penilaian.
CATATAN PENILAIAN OSCE
Catatan penilaian OSCE yang dilakukan oleh penilai. station tulisan seperti misalnya
penulisan resep atau alur kegiatan penatalaksanaan kasus diisikan dalam lembarpenilaian dengan aturan seperti biasa.
OSCE disebut bersifat objektif karena pertanyaandan penilaianatasjawaban diberikan
secara baku.
Seperti misalnya : station yang memusatkan perhatian
terhadappenatalaksanaan preeklampsia berat, maka penilaian ditentukan sampai
seberapa jauh apa yang dijawab oleh peserta telah sesuai dengan standar jawaban
yang ada.
Penentu akhir lulus tidaknya peserta adalah tim penilai yang menilai keseluruhan hasil
penilaian dari masing-masing station.
Dikenalnya seorang pasien oleh peserta seharusnya tidak mempengaruhi intergritasproses ujian meskipun ini juga patut dipertimbangkan.
PERSIAPAN OSCE
Persiapan OSCE berbeda dengan persiapan ujian teori.
Pada OSCE, penilaian lebih ditekankan pada ketrampilan klinikdibandingkan
pengetahuan teori.
Sebagian besar Fakultas kedokteran memiliki Laboratorium Ketrampilan Klinik yang
memberi kesempatan pada mahasiswa untuk melakukan praktek Latihan Ketrampilan
Klinik seperti misalnya pengambilan darah . Latihan sangat baik bila dilaksanakan dalam
kelompok kecil dengan suatu skenario OSCE yang disertai role playing diantaramereka.
Sebagian station OSCE dikembangkan untuk satu kegiatan interpretasi data. Contoh:
Satu kasus riwayat NYERI DADA dan disertai data EKG untuk interpretasi.
Pengembangan station lain adalah untuk suatu DIAGNOSA BANDING dari pasien
dengan keluhan tertentu dan peserta diminta untuk menentukan suatu LANGKAH
PENATALAKSANAAN selanjutnya.
Rujukan
1. Assessment of clinical competence using objective structured
examination, Harden et al., Br Med J. 1975 Feb 22;1(5955):447-51http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447
2. (Ross, M., Carroll, G., Knight, J., Chamberlain, M., Fothergill-Bourbonnais,F., and Linton, J. (1988) Using the OSCE to measure clinical skills performancein nursing. Journal of Advanced Nursing, 13, 45-56).
3. How to perform an abdominal examination in theOSCEhttp://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/
OSCE- metode ujian menggetarkan nyaliOSCE (Objective Structured Clinical Examination), pernah dengar?
Ini adalah sebuah system ujian praktek di kampus keboo, sebenernya sistem kayak gini udahmendunia, tanya aja oom google. Jadi kami harus mengerjakan tugas di 6 pos berbeda. Di setiap
http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.instamedic.co.uk/osce/abdomen/http://www.bmj.com/cgi/content/abstract/1/5955/447 -
7/21/2019 Pengertian OSCE
5/39
pos kami hanya diberi waktu 5 menit untuk memperagakan prosedur sambil menjelaskannya di
hadapan observer dengan manikin atau pasien pura-pura, maupun menuliskan prosedur yang
diminta.
Jadi ketika bel satu kali dibunyikan, kami memasuki ruangan, mengerjakan soal, dan 5 menit
kemudian saat bel dua kali terdengar, kami harus berpindah ke depan pos berikutnya. Satu menit
kemudian kami harus masuk ke pos kedua, melakukan tugas lainnya. Begitu seterusnya.
Pola pos seperti ini: anamnesis, physical examination, clinical procedure, clinical reasoning,
emergency, dan laboratorium intepretation. Mengenai materinya, kamipun sudah diberi blue print
kemungkinan kasus, tapi kemungkinannya itu lho... bisa sampai 20an! Hhh...
Sebelum masuk pos, kami menunggu giliran di sebuah ruang isolasi besar.Dan ketika tiba giliran,
kami menuju pos masing-masing.
Demam panggung. Gemetaran. Suara menghilang. Dan akhirnya semua hafalan lenyap... yes....
*lho?!*
Ini contoh osce pos tensi, keboo
udah lewatin pas semester 2 lalu. Observer: yg lagi nulis (dingin, diam, tak bersuara, hyiii), Pasien
pura2: yg lagi ditensi, si mahasiswa yang tegang: yang berjas lab dan lagi ngukur tensi.
gambar dari: kmu.edu.tw
Pos yang bener-bener bikin keboo pasrah bin pasrah adalah anamnesis. Di sini keboo harus
menanya-nanyai pasien (kakak atau adik kelas), dan observer sudah membawa checklist
kelengkapan anamnesis yang diharapkan dari mahasiswa.
Walaupun sudah latihan dengan temen-temen, tetep aja tegang. Soalnya kalo latian, ujung-
ujungnya jadi gini:
Dokter:selamat pagi, pak. Saya zzz. Nama bapak siapa?
Pasien:Joko, dok.
D:umurnya berapa?
P: 37 th
D:pekerjaan bapak? Owh petani.. (padahal si pasien belum bilang apa-apa)
P:kan belon dibilang, dok!D:ah, kelamaan, nanti waktu 5 menit habis!
http://2.bp.blogspot.com/_juSx6zGROwg/S4ssS1HxnXI/AAAAAAAAAqI/TXcT295Q3fM/s1600-h/osce1.JPG -
7/21/2019 Pengertian OSCE
6/39
..........
Wawancara diulang.
D: bapak kerja di mana?
P:di karaoke XXX..... Eh iya, ini kartu nama saya. Kalo mau berkunjung, silakan, dok. Saya kasih
diskon.
D:T.T....... Serius nae!!!
...........
Wawancara dilanjutkan.
D:Owh, jadi bapak mengalami kulit kuning sejak 2 minggu lalu. Lalu, gimana buang air besarnya,
pak?
P:Jongkok, dok. (padahal harusnya tentang warna, konsistensi, apapun selain cara BAB)
D:Di WC cemplung atau di kebun? (ngelanjutin nggak mau kalah)
Penonton: Kenapa nggak sekalian jongkok di kloset duduk?! wei, de ngelawak dini!!! (jangan
ngelawak di sini!)
............
Yah begitulah...
Mungkin karena keboo nggak serius belajar jadi keboo nggak lulus,,,hikshiks.. Si Ncenk lulus, sebel
banget ma dia!!! mau remedi nih tanggal 4 nanti, doakan keboo sukses lulus kali ini yah..
PS:
Eh, ada juga yang plesetin jadi: Observasi Subjektif Clinical Examination, soalnya nilai tergantung
kita dapet observer yang baik ngasi nilai atau nggak (curhat nih). contohnya semester lalu untuk
pos xxx banyak banget yang ngga lulus, dan 90% -nya dari paralel xxx dengan observer dr. yyy.
ajegile tuh observer. ampun dok...
HPEQ project-DIKTI
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
KUMPULAN REFERENSI
MENGENAI PENDIDIKAN TINGGI
ILMU KESEHATAN
MAHASISWA
KESEHATAN
HARUS TAHU!
Center for Indonesian Medical Students ActivitiesDAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................5
BAB I STANDAR PENDIDIKAN .......................................................................7
1.1. Definisi Standar Pendidikan .............................................................7
1.2. Tujuan dan Manfaat Standar Pendidikan ........................................7
1.3. Penyusun Standar Pendidikan ........................................................ 8
BAB II KURIKULUM ....................................................................................... 9
2.1. Definisi Kurikulum .......................................................................... 9
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
7/39
2.2. Fungsi Kurikulum ............................................................................ 9
2.3. Penyusunan Kurikulum .................................................................. 10
BAB III METODE PENGAJARAN .................................................................... 11
3.1. Definisi Metode Pengajaran .......................................................... 11
3.2. Jenis-jenis Metode Pengajaran ..................................................... 11
3.2.1. Kuliah .............................................................................. 11
3.2.2. Pembelajaran berdasarkan masalah
(Problem-based learning) .............................................. 12
3.2.3. Rotasi Klinik ................................................................... 13
3.2.4. Kegiatan Praktik Klinik (Clerkships) ............................. 13
3.2.5. Pengajaran dalam Kelompok Kecil
(Diskusi kelompok) ........................................................ 13
3.2.6. Praktikum ....................................................................... 14
3.2.7. Belajar Mandiri .............................................................. 14
3.2.8. Penulisan Esai ............................................................... 14
3.2.9. Elektif ............................................................................. 15
BAB IV PENILAIAN ........................................................................................ 16
4.1. Definisi Penilaian .......................................................................... 16
4.2. Jenis-jenis Penilaian ..................................................................... 16
4.2.1. Evaluasi360-Derajat
(360-degree Evaluation Instrument) ........................... 16
4.2.2. Evaluasi Checklist ......................................................... 17
4.2.3. Global rating of live or recorded performance ............ 18
4.2.4. Mini Clinical Evaluation Exercise
(mini-CEX atau mini-ClinEX) .......................................... 18
4.2.5. Objective Structured Clinical Examination
(OSCE) ............................................................................ 19
4.2.6. Survei Pasien ................................................................. 19
4.2.7. Simulasi dan Model ....................................................... 20
4.2.8. Portofolio ........................................................................ 21
4.2.9. Ujian Lisan Terstandar
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
8/39
(Standardized Oral Examination) ................................. 21
4.2.10. Ujian Pasien yang terstandar
(Standardized Patient Examination) ............................ 22
2DAFTAR ISI
4.2.11. Kumpulan tindakan prosedural,
operasi dan kasus (log book) ...................................... 22
4.2.12. Ujian Tulis Multiple-choice Questions
(MCQs) ........................................................................... 23
BAB V SPICES, Suatu Strategi Pembelajaran Modern .......................... 24
BAB VI STANDAR KOMPETENSI ................................................................. 27
6.1. Definisi Standar Kompetensi ....................................................... 27
6.2. Tujuan Penyusunan Standar Kompetensi ................................... 27
6.3. Penyusun Standar Kompetensi ................................................... 27
BAB VII UJI KOMPETENSI ......................................................................... 29
7.1. Definisi Uji Kompetensi ............................................................... 29
7.2. Tujuan Uji Kompetensi ................................................................ 29
7.3. Penyusun Uji Kompetensi ........................................................... 29
7.4. Metode Perancangan dan Penyelenggaraan ............................ 29
Uji Kompetensi
BAB VIII AKREDITASI .................................................................................... 31
8.1. Definisi Akreditasi ....................................................................... 31
8.2. Pelaksana Akreditasi .................................................................. 31
8.3. Proses Akreditasi ........................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 34
3A human being is not attaining his full heights until he is educated..
- Horace Mann AFDOKGI : Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia
AFTA : Asean Free Trade Area
AIPGI : Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia
AIPKI : Asosiasi institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
AIPKIND : Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia
AIPNI : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
9/39
AIPTKMI : Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat
Indonesia
APTFI : Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia
BAN-PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
BNSP : Badan Nasional Sertifikasi Profesi
CEX : Clinical Evaluation Exercise
CIMSA : Center for Indonesian Medical Student's Activity
DIKTI : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
FAP : Financial Assistance Package
HPEQ : Health Professional Education Quality
IAI : Ikatan Apoteker Indonesia
IAKMI : Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
IBI : Ikatan Bidan Indonesia
IDI : Ikatan Dokter Indonesia
ILMAGI : Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia
ILMIKI : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia
IPE : Interprofessional Education
ISMAFARSI : Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Indonesia
IT : Information and Technology
KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia
KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi
KEMENDIKNAS : Kementerian Pendidikan Nasional
KIPNI : Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia
KKI : Konsil Kedokteran Indonesia
LPUK : Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi
MCQ : Multiple Choice Question
NACEHealthPro : National Agency for Competency Examination for
Health Professional
NBL : Nilai Batas Lulus
OSCE : Objective Structured Clinical Examination
PBF : Paket Bantuan Finansial
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
10/39
5PBL : Problem-Based Learning
PERSAGI : Persatuan Ahli Gizi Indonesia
PMP : Patient Management Problem
PPNI : Persatuan Perawat Nasional
PSMKGI : Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi
Indonesia
PUSDIKNAKES : Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
RS : Rumah Sakit
SCOME : Standing Committee on Medical Education
SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, and Threat
UNESCO-CEPES : United Nation Educational Scientific and Cultural
Organization-European Center for Higher Education /
Centre europen pour l'enseignement suprieur
UNS : Universitas Negeri Sebelas Maret
6BAB I
STANDAR
PENDIDIKAN
Definisi Standar Pendidikan
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar
nasional pendidikan berisi acuan minimal yang terdiri atas standar kurikulum,
proses, kriteria mahasiswa, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana
dan berkala.
Tujuan dan Manfaat Standar Pendidikan
Di Indonesia terdapat banyak universitas yang menyelenggarakan
pendidikan profesi kesehatan. Masing-masing dengan sistem, tenaga pengajar,
serta pola pendidikan yang berbeda-beda. Apabila tidak dibuat suatu standardisasi,
maka dikhawatirkan lulusan dari berbagai universitas di Indonesia akan memiliki
kualitas dan kompetensi yang beragam. Tujuan disusunnya standar pendidikan bagi
pendidikan profesi kesehatan di Indonesia adalah untuk memastikan bahwa setiap
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
11/39
lulusan profesi kesehatan akan memiliki kualitas standar yang seragam karena telah
menempuh proses pendidikan yang terstandardisasi secara nasional. Standar yang
disusun tentunya telah disesuaikan agar lulusan dari pendidikan profesi kesehatan
di Indonesia nantinya mampu diakui secara internasional. Hal ini akan membawa
manfaat salah satunya dalam menyambut era globalisasi, seperti saat
diberlakukannya AFTA (ASEAN Free Trade Area), di mana para profesi kesehatan di
Indonesia harus siap bersaing dengan lulusan luar negeri.
Dengan demikian, dapat dikatakan tujuan ditetapkannya standar pendidikan
profesi kesehatan di Indonesia adalah sebagai berikut:
Acuan bagi institusi pendidikan profesi kesehatan berikut jejaringnya,
dalam memeliharamutu pendidikan
a.
1.1.
1.2.
7b.Buku referensi bagi institusi pendidikan profesi kesehatan yang akan
mengajukan akreditasi
c.Acuan bagi pemerintah atau universitas di dalam membuka dan
menutup program studi profesi kesehatan
d.Acuan bagi Kolegium dalam rangka memberikan rekomendasi kepada
pemerintah atas dasar hasil evaluasi
e.Acuan dan sumber informasi bagi mahasiswa
f.Acuan dan sumber informasi bagi masyarakat yang berkepentingan
Penyusun Standar Pendidikan
Standar pendidikan bagi peserta didik profesi kesehatan disusun oleh
asosiasi pendidikan tinggi terkait berdasarkan masukan dari seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) dalam profesi tersebut.
1.3.
1 Dokter AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran
Indonesia)
2 DokterGigi AFDOKGI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi
Indonesia)
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
12/39
3 Perawat AIPNI(Asosiasi InstitusiPendidikan Ners Indonesia)
4 Bidan AIPKIND (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan
Indonesia)
5 Farmasis APTFI (AsosiasiPerguruan TinggiFarmasiIndonesia)
6 Gizi AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan GiziIndonesia)
7 Kesehatan
Masyarakat
AIPTKMI (Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan
MasyarakatIndonesia)
NO Profesi
Kesehatan Penyusun Standar Pendidikan
Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang standar pendidikan?
Apabila pendidikan tinggi di sebuah institusi telah diselenggarakan
sesuai standar pendidikan nasional yang berlaku, maka lulusan dari institusi
tersebut dapat dikatakan seragam dengan kualitas lulusan dari institusi yang
juga mengacu pada standar yang sama. Oleh karena itu, nantinya apabila
terjun di lapangan, mahasiswa akan memiliki kepercayaan diri yang cukup
untuk bekerja sama dengan lulusan dari institusi lain.
Education is the ability to listen to almost anything
without losing your temper or your self-confidence.
-Robert Frost 8BABII
KURI
KULUM
Definisi Kurikulum
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurikulum
didefinisikan sebagai (1) perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan; (2) perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus,
sementara berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
13/39
cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai rambu-rambu untuk menjamin mutu dan
kemampuan sesuai dengan program studi yang ditempuh. Berdasarkan keputusan
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi, disebutkan bahwa diperlukannya suatu kurikulum inti yang
merupakan ciri dari kompetensi utama. Kurikulum inti suatu program studi bersifat
dasar untuk mencapai kompetensi lulusan, merupakan acuan baku minimal mutu
penyelenggaraan program studi, berlaku secara nasional dan internasional, lentur
dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang, dan
merupakan kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat
profesi, dan pengguna lulusan.
2.1.
2.2.
9
- Abraham Lincoln
Always bear in mind
that your own resolution
to succeed
is more important
than any other.Penyusunan Kurikulum
Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
045/U/2002 tentang kurikulum, setiap program studi, termasuk rumpun
kesehatan, telah memiliki kurikulum intinya masing-masing. Sebagai contoh,
kurikulum inti pendidikan dokter mengacu pada Kurikulum Nasional Kurikulum Inti
Pendidikan Dokter Indonesia3 (KIPDI-3), untuk pendidikan dokter gigi
berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Gigi Indonesia (KIPDGI II), dan
kurikulum inti pendidikan ners berdasarkan SK Dirjen Pendidikan tinggi nomor
129/U/1999 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Ners di Indonesia (KIPNI).
Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang kurikulum?
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
14/39
Dengan mengetahui kurikulum di institusi tempatnya belajar,
mahasiswa bisa mengatahui apa yang akan dia pelajari sepanjang perjalanannya
sebagai mahasiswa, bagaimana caranya mempelajari itu, dan bagaimana
kemampuannya nanti dapat dievaluasi. Selain itu, dengan membandingkan
kurikulum dari waktu ke waktu yang pastinya selalu mengalami perbaikan,
mahasiswa dapat melihat pergerakan fokus ilmu yang harus dipelajarinya
sehingga nantinya setelah lulus dapat menjadi lulusan yang memahami
permasalahan aktual di lapangan.
2.3.
10Apa itu ? - Kuliah dipimpin oleh seorang dosen
- Diadakan di satu ruangan dengan sejumlah mahasiswa dalam
kelompok besar
3.2.1. Kuliah
11
BABIII
METODE
PENGAJARAN
Definisi Metode Pengajaran
Metode pengajaran adalah cara-cara untuk melakukan aktivitas sistematis
antara pendidik dan peserta didik untuk dapat saling berinteraksi sehingga proses
belajar dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuannya.
Jenis-jenis Metode Pengajaran
Secara umum, pemberian pengetahuan terbagi menjadi 5 cara yaitu
lecture based, skills based, technology enhanced, inquiry based, dan individual vs
groups. Bagan di bawah ini menunjukkan beberapa contoh penyampaian materi
atau pengetahuan dalam dunia pendidikan. Contoh-contoh di bawah ini tentunya
hanya sebagian dari berbagai macam metode, tetapi setidaknya dapat memberikan
gambaran beberapa alternatif metode pengajaran, serta plus minus dari metode-
3.1.
3.2.Solusi - Struktur jelas
- Tentukan tujuan kuliah dan hasil pembelajaran yang diharapkan
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
15/39
setelah kuliah berlangsung
- Tentukan rencana pembelajaran/latihan selanjutnya
Mengembangkan kemampuan pengajar dalam hal presentasi dan
kuliah interaktif.
Apa itu ? - Diskusi dalam kelompok kecil mengenai suatu masalah/kasus.
- Selama pertemuan, partisipan mendiskusikan kata kunci dan ide-ide
yang telah diramu dari kasus PBL
- Dalam setiap pertemuan, siswa menentukan target pembelajaran
- Pada antarpertemuan, mahasiswa mengerjakan tugas membaca yang
dilakukan perorangan sesuai dengan target pembelajaran yang telah
ditentukan
- Pada pertemuan selanjutnya, target pembelajaran didiskusikan
kembali
- Hasil pekerjaan rumah (tugas membaca) dapat disampaikan dan
didiskusikan dengan anggota kelompok yg lain
Pertemuan difasilitasi oleh seorang fasilitator
Besar Kelompok Kelompok kecil, dapat berisi 6-8 orang atau 12-15 orang
Kelebihan - Banyak topik yang dapat dipahami
- Diskusi berdasarkan masalah relevan dan akan bermanfaat pada
kehidupan yang akan datang
- Belajar terus menerus, tidak mungkin bisa terlupakan
- Komunikasi dua arah
- Mahasiswa tertarik untuk mendalami lebih jauh
Pembelajaran berdasarkan masalah
(Problem-based learning)
3.2.2.
12
- Komunikasi satu arah dari dosen kepada mahasiswa
- Partisipasi mahasiswa sedikit atau tidak ada (kecuali bertanya)
- Presentasi mengenai materi-materi inti suatu topik
- Digunakan untuk menyampaikan ilmu factual
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
16/39
Besar Kelompok Seluruh mahasiswa dalam satu tahun ajaran yang sama
Kelebihan - Mahasiswa dapat memperoleh banyak informasi secara cepat
- Metode pengajaran yang membutuhkan biaya murah dibandingkan
metode pengajaran yang lainnya
Kekurangan - Partisipasi dan umpan balik mahasiswa sedikit atau bahkan tidak ada
- Kehadiran mahasiswa tidak termonitor
- Ada kecenderungan mahasiswa mudah tertidur selama kuliah
- Sulit konsentrasi memperhatikan dosen selama kuliah berlangsung. 3.2.3. Rotasi Klinik
Apa itu ? - Mengunjungi rumah sakit atau dokter untuk jangka waktu yang lama.
- Dapat dilaksanakan di daerah perkotaan ataupun pedesaan/pinggir
kota
- Mahasiswa mengikuti dokter dalam bekerja dan menjalin
hubungan/relasi yang profesional dengan pasien
- Dokter mensupervisi mahasiswa.
Besar Kelompok 1 mahasiswa
Kelebihan - Periode jangka panjang. Mahasiswa bekerja secara
berkelanjutan/kontinyu
- Mahasiswa memiliki tanggungjawab dan berbagai kesempatan
Kekurangan - Jumlah mahasiswa dan pasien tidak sebanding. Terlalu banyak
mahasiswa dan terlalu sedikit pasien
- Pasien lebih senang ditangani oleh dokter yang berkualitas
Apa itu ? Kelompok kecil dengan seorang fasilitator
Besar Kelompok Beragam
Kegiatan Praktik Klinik (Clerkships)
Pengajaran dalam Kelompok Kecil (Diskusi kelompok)
3.2.4.
3.2.5.
13
Kekurangan - Dibutuhkan fasilitator yang baik/berkualitas supaya PBL dapat
terlaksana dengan baik pula
- Fasilitator bisa saja mendominasi (bukanstudent-based)
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
17/39
Apa itu ? - Mengunjungi suatu departemen di rumah sakit
- Mahasiswa mendapat kesempatan untuk bekerja dengan pasien,
menggunakan peralatan-peralatan dan mendapat berbagai kasus
- Disupervisi oleh dokter
- Rotasi berlangsung dari satu departemen ke departemen lainnya
Besar Kelompok 6-8 orang
Kelebihan - Berhubungan langsung dengan pasien
- Melatih pemeriksaan fisis
- Menghadapi kehidupan kesehatan yang nyata
Kekurangan -Jumlah anggota kelompok terlalu besarApa itu ? - Pelatihan praktik di laboratorium,
misalnya laboratorium anatomi,
histologi, biokimia, dan lain sebagainya
- Pengajaran dipimpin oleh seorang tutor
- Tutor dapat didampingi oleh asisten tutor
Besar Kelompok Beragam
Kelebihan - Keberadaan asisten dapat membantu mahasiswa dalam memahami
materi
- Bekerja secara langsung
- Bermanfaat untuk karir di masa depan
Kekurangan Keterbatasan waktu
3.2.6. Praktikum
Apa itu ? - Mahasiswa diberikan satu topik atau pertanyaan untuk diselesaikan
- Kegiatan dilaksanakan dan diselesaikan sendiri
- Tidak diperiksa atau didampingi oleh tutor
- Dilaksanakan untuk memperkaya ilmu sendiri atau sebagai catatan
pribadi mahasiswa tersebut
Besar Kelompok 1 mahasiswa
Kelebihan Belajar secara mandiri
Kekurangan - Tidak ada umpan balik
- Tidak ada supervisi progres mahasiswa
3.2.7. Belajar Mandiri
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
18/39
Apa itu ? - Penulisan esai panjang
- Selesai dalam beberapa minggu
- Dikerjakan oleh individu atau dalam kelompok kecil
- Tutor mensupervisi kinerja dan progres
Penulisan Esai
(penulisan esai termasuk kerja penelitian atau modul pembelajaran khusus)
3.2.8.
14
Kekurangan Terkadang siswa kurang serius
Kelebihan - Berlatih dalam tim dalam kehidupan sehari-hari
- Relevan dengan karir atau kehidupan kerja (diskusi dalam tim kecil)Besar Kelompok 1-2 mahasiswa
Kelebihan - Sesuai dengan minat
- Penulisan yang bersifat akademis
- Terdapat kesempatan untuk memperoleh sertifikat atas artikel atau
tulisan yang dibuat
Kekurangan Membutuhkan waktu yang lama. Beberapa orang berpikir waktu yang
lama tersebut dapat digunakan untuk melakukan hal lain yang lebih
bermanfaat.
Apa itu ? - Bekerja di rumah sakit dengan supervisi dokter
- Mempelajari kemampuan klinis dan praktik
- Dapat dilakukan di dalam negeri ataupun luar negeri melalui
program-program yang tersedia
Besar Kelompok 1 mahasiswa
Kelebihan - Mahasiswa memilih bidang elektifnya sendiri
- Melihat ilmu kesehatan di negara lain. Hal ini bermanfaat untuk
memperluas wawasan mengenai ilmu kesehatan.
- Berhenti sejenak dari studi formal
Kekurangan - Diperlukan biaya yang cukup besar untuk elektif, terutama elektif di
luar negeri
- Membutuhkan persiapan yang panjang
3.2.9. Elektif
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
19/39
Kalau aku tahu tentang metode pengajaran, lalu apa yang
bisa aku lakukan?
Mahasiswa perlu tau bahwa setiap jenis metode pengajaran
memiliki keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan tujuan
atau materi yang dipelajari. Jadi, diharapkan mahasiswa bisa aktif
dalam kuliah untuk memaksimalkan semua jenis metode pengajaran
yang ada agar hasil proses belajar mengajar bisa maksimal. Dengan
begitu tidak ada lagi alasan untuk tidak senang dengan pekerjaan
individu dan lebih senang kerja kelompok atau sebaliknya, melainkan
dapat secara cerdas mengambil manfaat dari setiap pekerjaan
tersebut.
Always desire to learn something useful. 15 - SophoclesBABIV
PENILAIAN
Definisi Penilaian
Penilaian merupakan suatu proses dokumentasi, biasanya dalam hal
mengukur suatu pengetahuan atau keterampilan. United Nation Educational
Scientific and Cultural Organization-European Center for Higher Education / Centre
europen pour l'enseignement suprieur (UNESCO-CEPES) mendefinisikan
penilaian atau assessment sebagai:
1.Proses sistematis, terukur, dan menggunakan informasi untuk menilai
efektifitas instruksional dan kekuatan kurikulum suatu lembaga pendidikan tinggi
secara keseluruhan (penilaian institusional) atau penilaian terhadap program
pendidikannya (penilaian program).
2.Sebuah proses teknis yang dirancang untuk mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dan untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik, serta
pengembangan serta efektivitas mengajar (siswa penilaian).
Jenis-jenis Penilaian
Secara umum penilaian dibedakan menjadi penilaian formatif dan
sumatif. Penilaian formatif dilakukan untuk meningkatkan performa dan cara
belajar serta sebagai sarana evaluasi kemampuan peserta didik, sedangkan
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
20/39
penilaian sumatif dilaksanakan untuk menentukan baik/buruk, lulus/tidak lulusnya peserta didik.
Terdapat berbagai bentuk cara penilaian yang dapat digunakan.
Berikut ini adalah beberapa contoh metode penilaian:
4.1.
4.2.
Definisi penilaian yang dilakukan oleh beberapa orang sesuai dengan sudut
pandangnya masing-masing terhadap seseorang yang diuji.
Evaluasi 360-Derajat
(360-degree Evaluation Instrument)
4.2.1.
16Tujuan menilai kinerja individu dan memberikan umpan balik
Deskripsi - Menggunakan survei atau kuesioner untuk mengumpulkan
informasi tentang kinerja individu pada beberapa topik (misalnya,
kerja sama tim, komunikasi, keterampilan manajemen, pengambilan
keputusan).
- Menggunakan skala rating untuk menilai seberapa sering perilaku
tersebut dilakukan (misalnya, skala 1 sampai 5, dengan 5 berarti
"sepanjang waktu" dan 1 berarti "tidak pernah").
- Yang dapat menjadi evaluator: atasan, rekan kerja, bawahan, dan
pasien beserta keluarga.
Kelebihan - Dapat menilai kemampuan interpersonal dan komunikasi, perilaku
profesional, dan beberapa aspek perawatan pasien dan sistem
berbasis praktik
- Penilaian obyektif dengan melihat penilaian dari beberapa sudut
pandang
Kekurangan hanya memberikan kesan global suatu sikap dan perilaku
Definisi evaluasi menggunakan daftar berisi tahap-tahap spesifik yang
membentuk suatu komponen kompetensi.
Tujuan - Evaluasi setiap kompetensi dan komponen kompetensi baik
perilaku ataupun tindakan
- Menilai kemampuan individu dalam keterampilan klinis
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
21/39
memberi umpan balik terhadap kinerja peserta didik
Deskripsi - Terdapat daftar berisi tahapan spesifik sesuai topik
- Pemberian tanda centang (check) menunjukkan benar tidaknya atau
sudah atau belum dilakukannya suatu tindakan dan apakah tindakan
tersebut dilakukan secara lengkap, sebagian atau tidak sama sekali.
- Terdapat batasan standar peserta didik dinyatakan lulus atau gagal,
atau kinerjanya sempurna, baik, sedang, atau buruk sesuai dengan
jumlah tahapan spesifik yang telah/belum dilakukan oleh peserta
didik
Kelebihan evaluasi keterampilan perawatan pasien (anamnesis, pemeriksaan
fisik, keterampilan prosedural) dan keterampilan interpersonal dan
komunikasi.
Kekurangan terbatas untuk menilai keterampilan
4.2.2. Evaluasi Checklist
17Definisi penilaian kemampuan seseorang secara umum, bukan spesifik pada
keterampilan atau perilaku tertentu.
Tujuan menilai kemampuan umum seseorang seperti kemampuan merawat
pasien, pengetahuan medis, kemampuan komunikasi dan
interpersonal.
Deskripsi - Penilaian bersifat retrospektif berdasarkan kesan umum selama
suatu periode tertentu
- Penilaian didapat dari berbagai sumber seperti observasi, interaksi
dengan orang lain, masukan dari fakultas, rekan sejawat, ataupun
pasien.
- Semua bentuk penilaian terdiri dari skala yang dibuat secara kualitatif
secara numerik, misalnya 1= sangat baik, 2 = baik,
3 = cukup, 4 = buruk.
- Dapat disertai komentar tertulis sebagai evaluasi
- Penilaian umumnya dilakukan oleh lebih dari satu orang
Digunakan untuk membuat penilaian akhir rotasi dan ringkasan
tentang kinerja yang diamati selama beberapa hari atau minggu
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
22/39
Kelebihan cepat dan mudah dilakukan
Kekurangan - Skor bisa menjadi subjektif bila penilai tidak terlatih.
- Semua kompetensi dapat dinilai sama oleh penilai dan kemungkinan
bias dapat terjadi bila penilai tidak tepat
Definisi metode evaluasi untuk menilai keterampilan klinis secara bersamaan
sekaligus untuk umpan balik
umumnya dipakai sebagai bentuk penilaian formatif
Tujuan meningkatkan kinerja peserta didik
Deskripsi - Penilai melihat kinerja peserta didik dalam memeriksa pasien yang
sebelumnya telah ditentukan.
- Peserta didik melakukan anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik,
dilanjutkan dengan diagnosis dan terapi. Selanjutnya ia menulis hasil
temuannya secara tertulis.
- Durasi: sekitar 2 jam.
- Sistem penilaian ini bukan untuk mencari dan mencecar kesalahan
peserta didik
Global rating of live or recorded performance
Mini Clinical Evaluation Exercise (mini-CEX atau mini-ClinEX)
4.2.3.
4.2.4.
18Kelebihan - Menggunakan pasien yang sesungguhnya
- Ada umpan balik di akhir penilaian
- Membangun pola pikir kritis
- Menjadi suatu tantangan yang nyata bagi peserta didik
Kekurangan - Sulit digeneralisasi
- Tidak dapat menjadi prediktor yang baik untuk kasus-kasus pasien
lainnya
- Terlalu lama (dibutuhkan waktu 2-3 jam)
- Potensi bias karena unsur subyektivitas tinggi dan perbedaan
persepsi atau pandangan antar penilai
Definisi penilaian satu atau beberapa keterampilan klinis yang dibagi dalam
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
23/39
beberapa pos penilaian
Tujuan melihat cara anamnesis, pemeriksaan fisik, keterampilan klinis,
komunikasi dengan pasien, kedalaman pengetahuan, kemampuan
untuk merangkum hasil temuan, membuat diagnosis diferensial, atau
rencana perawatan.
Deskripsi - Terdapat 12-20 pos penilaian dengan masing-masing terdapat
pasien standar, manekin, atau alat-alat yang dapat menghasilkan
data untuk diinterpretasi
- Setiap pos berlangsung 10-15 menit. Semua peserta berpindah dari
stasiun ke stasiun dalam urutan dan waktu yang bersamaan.
- Terdapat skenario kasus untuk menilai keterampilan
Kelebihan Peserta didik dapat memperoleh wawasan tentang kompetensi klinis
dan mendapat umpan balik mengenai kelebihan dan kekurangan
dalam menjalani OSCE
Kekurangan - Hanya pengetahuan dan keterampilan tertentu dan spesifik yang diuji
- Tidak melihat kasus atau pasien secara menyeluruh
Definisi penilaian yang dilakukan oleh pasien kepada rumah sakit/klinik/dokter
dalam bentuk pengisian kuesioner
Objective Structured Clinical Examination (OSCE)
Survei Pasien
4.2.5.
4.2.6.
19Tujuan mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap rumah sakit atau klinik
termasuk perawatan yang dilakukan dokter, memberikan umpan balik
dan evaluasi atas kinerja institusi pelayanan kesehatan
Deskripsi - pasien mendapatkan lembar kuesioner yang berisi beberapa
pertanyaan mengenai kepuasan terhadap perawatan, misalnya waktu
perjumpaan antara dokter dan pasien, empati, pengetahuan dan
keterampilan, dan kualitas pelayanan secara umum, serta pelayanan
dokter secara spesifik.
- Penilaian kepuasan menggunakan sistem skor atau tingkatan seperti
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
24/39
sangat baik, baik, cukup, dan buruk, atau menggunakan pernyataan
tertutup
Kelebihan mudah dilakukan, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit atau
dapat dilakukan melalui telepon
Kekurangan kendala bahasa dan masalah buta huruf dan dibutuhkannya sumber
daya yang cukup untuk mengumpulkan laporan survei.
- Tidak melihat kasus atau pasien secara menyeluruh
Definisi penilaian kinerja klinis yang menyerupai realitas dan mencoba untuk
meniru tapi tidak menduplikasi masalah klinis nyata
Tujuan menilai penalaran klinis, rencana diagnostik dan pengobatan untuk
berbagai disiplin ilmu. Kunci dari simulasi adalah bahwa
Deskripsi - Beberapa bentuk simulasi: role-play dengan pasien standar, simulasi
tertulis (patient management problems/PMP), simulasi dengan
boneka/manekin, simulasi virtual/komputerisasi
- Pada simulasi tertulis: masalah pasien diuraikan secara rinci. Peserta
didik diminta menyelesaikan masalah secara tertulis.
- Penguji menggabungkan beberapa pilihan yang menyerupai realitas
memungkinkan
Kelebihan - Memberikan gambaran situasi yang menyerupai kenyataan kepada
peserta didik
- Peserta didik memperoleh umpan balik
- Peserta didik dapat membuat kesalahan tanpa melukai pasien yang
sesungguhnya.
Kekurangan - Persiapan ujian membutuhkan waktu lama
- Biaya mahal, membutuhkan peralatan yang memadai
- Situasi yang diciptakan bersifat artifisial
- Membutuhkan checklist
4.2.7. Simulasi dan Model
20Definisi kumpulan produk yang berisi bukti dan pencapaian yang terkait
dengan rencana pembelajaran
Tujuan menilai semua aspek kompetensi, terutama kemampuan praktik klinik,
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
25/39
perawatan pasien dan perilaku profesional
Deskripsi - Berupa dokumen tertulis, video, atau foto tentang prosedur klinis
yang dilakukan, ringkasan dari literatur terkini ketika memilih pilihan
pengobatan, laporan hasil, dilema etika yang dihadapi, hasil perawatan
pasien, dan konseling yang diberikan kepada pasien.
- digunakan sebagai penilaian formatif dan sumatif
Kelebihan - melihat kemampuan menghubungkan teori dan praktik
- merefleksikan tentang apa yang telah dipelajari
Kekurangan Membutuhkan waktu lama dalam hal persiapan dan penilaian, penilai
harus memilih kasus terbaik untuk diuji
4.2.8. Portofolio
Definisi - penilaian yang menggunakan kasus pasien nyata
- penilai mengajukan pertanyaan kepada peserta didik mengenai kasus
tersebut
Tujuan menilai pengambilan keputusan klinis, penerapan dan penggunaan
pengetahuan medis
Deskripsi - penilai menampilkan kasus dalam bentuk skenario kasus
- penilai mengajukan pertanyaan seputar kasus tersebut seperti
temuan klinis, interpretasi dari temuan klinis, dan rencana terapi.
- Idealnya setiap skenario kasus disampaikan dalam 3-5 menit. Ujian
berlangsung sekitar 90-120 menit. Dalam sebuah ujian dapat diujikan
18-60 kasus klinis yang berbeda.
Kelebihan - Dapat mengetahui pola berpikir dan pengambilan keputusan klinis
- Penguji dapat memberikan umpan balik
Kekurangan - Subjektivitas tinggi
- terdapat bias berdasarkan ras dan jenis kelamin, membutuhkan
pelatihan untuk para penilai
- dibutuhkan lebih dari satu penilai
4.2.9. Ujian Lisan Terstandar (Standardized Oral Examination)
21Definisi ujian pemeriksaan pasien menggunakan pasien standar yang masingmasing menampilkan
keadaan yang berbeda.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
26/39
Tujuan menilai keterampilan klinis terutama dalam ketepatan, kebenaran dan
kelengkapan menangani pasien
Deskripsi - satu pasien dinilai selama 10-12 menit.
- Peserta didik dievaluasi dengan memeriksa pasien standar seolah ia
adalah pasien yang nyata.
- Pemeriksaan meliputi: anamnesis, pemeriksaan fisik, memberikan
diagnosis, mengembangkan rencana perawatan, atau edukasi pasien.
- Penilai mengevaluasi kinerja peserta didik tersebut dalam menangani
pasien sesuai form penilaian yang tersedia
- Biasanya digunakan sebagai ujian sumatif
Kelebihan Penilaian sesuai dengan tujuan pendidikan, sistem penilaian ini dapat
diandalkan sebagai salah satu bentuk evaluasi, kasus menyerupai
kenyataan
Kekurangan Situasi dan waktu disusun sesuai kehendak penilai, membutuhkan
checklist, mahal
Ujian Pasien yang terstandar
(Standardized Patient Examination)
4.2.10.
Definisi dokumentasi tindakan prosedural, operasi, atau kasus berdasarkan
berbagai kondisi medis yang dilihat, operasi atau tindakan prosedural
yang dilakukan
Tujuan mengetahui pengalaman peserta didik dalam merawat pasien
Deskripsi - Semuanya jenis kasus, operasi, dan tindakan yang pernah dilakukan
atau dilihat oleh peserta didik dicatat dalam suatu buku.
- Buku ini digunakan sebagai dokumentasi berapa jumlah kasus yang
ditemui dalam suatu waktu tertentu.
Kelebihan Dokumentasi kinerja peserta didik tersedia dalam bentuk tertulis
Kekurangan Tidak dapat diuraikan secara detil tentang kinerja peserta didik
Kumpulan tindakan prosedural, operasi dan kasus
(log book)
4.2.11.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
27/39
22Definisi ujian MCQ tertulis atau berbasis komputer yang terdiri dari pertanyaan
pilihan ganda (MCQ) yang dipilih untuk mengetahui pengetahuan
medis dan pemahaman bukan informasi hanya faktual atau mudah
diingat
Tujuan - menilai pengetahuan dan pemahaman medis
- menguji penalaran dan kemampuan memecahkan masalah
Deskripsi - Pembuat soal harus menentukan hal spesifik yang ingin ditanyakan
pada pertanyaan yang disusun, misalnya menentukan diagnosis,
menentukan langkah dalam tatalaksana suatu penyakit dan
sebagainya.
- Bentuk MCQ berupa satu pertanyaan (didahului ilustrasi kasus)
dengan satu pilihan benar dari dari empat atau lima pilihan yang
diberikan.
- Peserta didik memilih satu jawaban yang paling tepat sesuai
pertanyaan yang diberikan dan menandai pilihan pada lembar
jawaban.
- Bentuk pertanyaan sebab akibat ataupun jawaban ganda (jawaban
benar lebih dari satu) sudah jarang digunakan.
Biasanya digunakan sebagai ujian sumatif
Kelebihan hasil ujian tulis dapat dibandingkan dengan data statistik ujian nasional
untuk mengetahui kekuatan, batasan kemampuan dan peningkatan
peserta didik.
Kekurangan - cukup sulit membuat pertanyaan yang baik dan benar
- ada kemungkinan ilustrasi kasus tidak sesuai dengan kenyataan
- pertanyaan pilihan ganda membuat peserta didik hanya dapat
menjawab pertanyaan dengan pilihan dan terkadang sulit menjawab
pertanyaan tanpa pilihan (pertanyaan jawaban singkat atau
pertanyaan esai)
4.2.12. Ujian Tulis Multiple-choice Questions (MCQs)
Kenapa sih mahasiswa perlu tau tentang penilaian?
Penilaian terkadang menjadi hal yang sensitif buat mahasiswa. Banyak
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
28/39
mahasiswa stres karena nilai. Tapi yang perlu disadari, bahwa nilai bukan tujuan
utama kenapa kita harus belajar. Nilai adalah dokumentasi hasil pengukuran
kemampuan kita dalam mengikuti proses pembelajaran. Metode penilaian juga
idealnya disesuaikan dengan materi yang akan diujikan sehingga kemampuan
dapat benar-benar terukur. Bagi mahasiswa sendiri kuncinya adalah melakukan
yang terbaik, maka nilai yang baik akan mengikuti.
Action is the real measure of intelligence. 23 - Napoleon HillBABV
SPICES,
Suatu Strategi
Pembelajaran Modern
Pada tahun 1984, Harden memperkenalkan suatu
strategi atau model pembelajaran yang saat ini telah banyak
diterapkan dalam dunia pendidikan, termasuk pendidikan
kesehatan. Strategi tersebut dikenal dengan istilah SPICES
Student centered teaching, Problem based learning, Integrated
curriculum, Community based teaching, Electives with a core,
and Systematic. Strategi ini mulai menggeser pendekatan
tradisional yang bersifat teacher centered menjadi student
centered.
24Perbandingan strategi pembelajaran
dengan pendekatan tradisional dengan SPICES
Bagaimanakah gambaran
masing-masing komponen SPICES?
- Pusat pembelajaran pada mahasiswa.
mahasiswa harus aktif dan secara mandiri mencari
apa yang menjadi kebutuhannnya
- dosen bukan lagi menjadi satu-satunya sumber
belajar, dan menjadi fasilitator/pembimbing bagi
mahasiswanya
- mahasiswa lebih siap menjalani pembelajaran
berkelanjutan yang akan dijalani setelah lulus
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
29/39
- Mampu menghubungkan dan mengintegrasikan
ilmu yang diperoleh
- Mahasiswa mengaplikasikan ilmu dan
kemampuan memecahkan masalah
- Tidak menggunakan disiplin ilmu secara terkotakkotak
- Membentuk pendekatan yang holistik dan
interdisiplin dalam menyelesaikan masalah
- Mahasiswa dirangsang berpikir kritis,
menganalisis, dan menggunakan ilmu yang sudah
dimiliki sebelumnya
- Mahasiswa diberi ilustrasi kasus, menentukan
pengetahuan yang akan digali, mencari
informasi/pengetahuan secara mandiri, lalu disharing-kan di dalam kelompoknya Ada satu
fasilitator dalam satu kelompok mahasiswa
- mahasiswa memperoleh gambaran praktik klinik
yang nyata, melatih kemampuan pengambilan
keputusan dan memandang masalah secara
holistik, serta melatih kerjasama
tudent
centered
ntegrated
curriculum
roblem
based
learning
S
I
P
25- Orientasi pendidikan ditujukan kepada
kebutuhan masyarakat
- mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
30/39
fasilitas kesehatan masyarakat, seperti
puskesmas.
- Mahasiswa menjadi lebih terpajan pada masalah
kesehatan masyarakat
ommunity
based
C
- Terdapat modul pilihan yang dapat diambil sesuai
kemauan mahasiswa
- Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
di bidang tertentu
Sistem elektif memberi tanggungjawab kepada
mahasiswa atas apa yang dipelajari dan
memfasilitasi pilihan karirnya
- mahasiswa menguasai ilmu secara sistematis,
berurutan, tidak lompat-lompat
- diharapkan mahasiswa dapat mendapat
pemahaman yang menyeluruh dan dapat
mencapai kompetensinya
paparan terhadap berbagai masalah kesehatan
meningkatkan kesadaran betapa pentingnya
kompetensi yang harus dicapai
lective
ystemic
E
S
Strategi SPICES telah dipraktikan dalam pendidikan kesehatan di
berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Meskipun demikian, pendekatan ini
masih mengalami berbagai perbaikan untuk mengatasi kekurangan yang muncul
dari masing-masing komponen. Strategi ini masih menjadi rekomendasi dalam
perkembangan kurikulum dan sistem pembelajaran pendidikan kesehatan saat ini
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
31/39
dan di masa yang akan datang.
26BABVI
STANDAR
KOMPETENSI
Definisi Standar Kompetensi
Yang dimaksud dengan standar kompetensi lulusan pendidikan profesi kesehatan
adalah kesepakatan-kesepakatan tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup ketiga aspek tersebut yang diperlukan oleh seluruh pemangku
kepentingan di bidangnya.
Tujuan Penyusunan Standar Kompetensi
Tujuan penyusunan standar kompetensi adalah:
a.Sebagai alat bantu evaluasi unjuk pelaksanaan pendidikan profesi
kesehatan pada berbagai institusi pendidikan tinggi yang berbeda
b.Sebagai bahan referensi dalam melakukan pengembangan kurikulum
dan program bagi institusi dan lembaga pendidikan, diklat dalam
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan sertifikasi profesi.
c.Sebagai bahan dan konsep standarisasi kompetensi profesi sehingga
mempunyai kualifikasi dengan berbagai keahlian.
Penyusun Standar Kompetensi
Standar kompetensi bagi peserta didik profesi kesehatan disusun oleh organisasi
profesi terkait dalam profesi tersebut.
6.1.
6.2.
6.3.
1 Dokter KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)
2 Dokter Gigi KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)
3 Perawat PPNI (Persatuan Perawat Nasional)
NO Profesi Kesehatan Penyusun Standar Kompetensi
276 Gizi PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
7 Kesehatan Masyarakat IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia)
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
32/39
4 Bidan IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
5 Farmasis IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)
Standar kompetensi, aduh pusing! Perlu tahu juga ya?
Harus dong! Standar kompetensi berguna bagi
mahasiswa supaya mahasiswa mengetahui bahwa untuk
menjadi seorang profesional kualifikasi seperti apa yang harus
dimiliki agar nantinya di dalam dunia kerja mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat serta tidak lupa memiliki perilaku
seorang profesional, bukan semata-mata ilmu pengetahuan dan
keterampilan. Setelah mengetahui itu semua, mahasiswa dapat
menyusun strategi belajar dan berproses sehingga nantinya
mereka dapat memenuhi bahkan melampaui standar tersebut.
Man becomes man only by his intelligence,
but he is man only by his heart.
- Henri Frederic Amiel
28Definisi Uji Kompetensi
Uji kompetensi merupakan metode evaluasi kompetensi yang dimiliki
oleh peserta didik setelah menempuh pendidikan profesi kesehatan pada suatu
institusi.
Tujuan Uji Kompetensi
Uji kompetensi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan peserta didik
dalam menguasai berbagai kompetensi yang dipelajari selama masa pendidikan,
sehingga apabila dinyatakan lulus dalam uji kompetensi maka seorang peserta
didik dapat dikatakan telah memiliki kualitas yang terstandardisasi sesuai dengan
standar kompetensi yang telah ditetapkan. Selain berguna bagi peserta didik dan
institusi terkait, uji kompetensi berguna juga bagi masyarakat yakni untuk
melindungi masyarakat pengguna jasa profesi, dengan melakukan standardisasi
layanan, sehingga nantinya masyarakat yang berinteraksidengan para lulusan yang
telah dinyatakan lulus dalam uji kompetensi dan mendapat sertifikat kompetensi,
memiliki jaminan bahwa tenaga kesehatan tersebut memiliki kualitas yang baik.
Penyusun Uji Kompetensi
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
33/39
Pemerintah Indonesia memiliki Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden
yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas
melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja. Akan tetapi, belum
semua profesi kesehatan melakukan uji kompetensi untuk sertifikasi profesinya
melalui BNSP. Beberapa masih dilakukan oleh organisasi profesi terkait
Metode Perancangan dan Penyelenggaraan Uji
Kompetensi
Uji kompetensi dirancang untuk mampu mengevaluasi ketiga aspek yang
terkandung di dalam kompetensi, yakni aspek pengetahuan, keterampilan, serta
perilaku. Perancangannya sendiri dilakukan oleh para pemangku kepentingan
serta organisasi profesi terkait. Bentuk ujian itu sendiri disesuaikan dengan
kompetensi yang akan diuji, secara umum dapat berbentuk ujian lisan, tulisan,
maupun ujian praktek seperti OSCE (Objective Structured Clinical Examination).
7.2.
7.3.
7.4.
29
UJI
KOMPETENSI
7.1.
BABVIIKenapa sih mahasiswa perlu tau tentang uji kompetensi?
Mahasiswa harus memahami bahwa uji kompetensi dilakukan
untuk mengukur sejauh mana proses pendidikan telah mampu membuat
peserta didik memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang
profesional. Untuk itu diharapkan mahasiswa sejak awal mampu menyiapkan
diri sehingga nantinya saat diuji mereka dapat membuktikan bahwa mereka
telah layak untuk selangkah lebih maju menjadi seorang profesional.
If you want to achieve things in life, you've just got to do them,
and if you're talented and smart, you'll succeed.
- Juliana Hatfield
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
34/39
30BABVIII
AKREDITASI
Definisi Akreditasi
Akreditasi adalah suatu proses dimana suatu badan akreditasi
mengevaluasi kualitas suatu lembaga pendidikan tinggi secara keseluruhan
(akreditasi institusi) atau program pendidikan tinggi tertentu (akreditasi program)
dalam rangka untuk mengakui secara resmi bahwa lembaga atau program
pendidikan tinggi tersebut telah memenuhi kriteria standar yang telah ditentukan.
Pelaksana Akreditasi
Satu-satunya badan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia
(dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional) untuk melaksanakan
akreditasi adalah Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Mendiknas nomor 187/U/1998, dan nomor
118/U/2003. Fungsi BAN-PT menurut peraturan perundangan yang ada pada
dasarnya adalah:
1. Mengawasi mutu dan efisiensi pendidikan tinggi melalui proses
akreditasi pada semua program studi dalam institusi pendidikan tinggi di
Indonesia;
2. Menyebarluaskan informasi pada publik mengenai status akreditasi
dari program studi dalam institusi pendidikan tinggi, sehingga publik
dalam meyakini mutu pendidikan yang ditawarkan, dan mutu program
program tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan;
3. Memberikan saran pembinaan mengenai peningkatan mutu programprogram studi.
Tugas utama BAN-PT adalah:
1. Melakukan penilaian mutu dan efisiensi semua perguruan tinggi secara
berkala dalam rangka membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melaksanakan Pasal 60/61 UURI No. 20 tahun 2003
8.1.
8.2.
312. Fungsi melakukan penilaian tersebut meliputi kurikulum, mutu dan
jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
35/39
pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik,
kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan perguruan tinggi.
Proses Akreditasi
Proses akreditasi program studi secara umum dapat dibagi menjadi
empat bagian yaitu:
1. Pelaksanaan evaluasi diri di institusi atau program studi yang
bersangkutan sesuai pedoman yang telah ditentukan. Hasil pelaksanaan
evaluasi diri tersebut dituangkan dalam bentuk executive summary
2. BAN-PT mengkaji executive summarydari institusi atau program studi
yang bersangkutan. Bila sudah sesuai, BAN-PT mengirimkan berkas
instrumen akreditasi untuk diisi dan dikirim kembali ke BAN-PT
3. Kunjungan BAN-PT untuk meninjau kesesuaian berkas dengan fakta di
lapangan. Hasil kunjungan disusun dalam suatu laporan tertulis yang
akan menjadi rekomendasi dalam menentukan akreditasi
4. Penilaian oleh majelis BAN-PT melalui suatu pleno. Hasil dari pleno
tersebut adalah suatu keputusan mengenai akreditasi institusi atau
program studi. Dapat pula muncul suatu rekomendasi penutupan ataupun
rekomendasi evaluasi diri terhadap institusi atau program studi yang
bersangkutan.
8.3.
Alur proses akreditasi perguruan tinggi
32Berperan dalam akreditasi: apa untungnya bagi
mahasiswa?
Akreditasi bukan sekedar hajatan-nya para dosen dan staf.
Mahasiswa juga sangat berperan dalam proses akreditasi. Setiap
keberhasilan baik itu dalam proses maupun hasil pencapaian belajar
mahasiswa akan mendukung diraihnya akreditasi yang lebih baik.
Nantinya apabila akreditasi yang dicapai telah maksimal, lulusan dari
institusi tersebut akan lebih mudah diterima di dunia kerja.
Opportunity does not knock,
it presents itself when you beat down the door.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
36/39
- Kyle Chandler
33Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Proses
Akreditasi, http://ban-pt.kemdiknas.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=50&Itemid=55&lan
=in.
Epstein, R. M., 2007, Assessment in Medical Education, N Engl J
Med, 356:387-96.
ISFI dan APTFI, 2009, Program Pendidikan Profesi Apoteker (P3A),
Jakarta.
Jusuf, A. A., 2009, Pendekatan SPICES dan problem based learning
(PBL), Pelatihan Pendidikan di Program Pendidikan Ilmu
Komputer STMIK Bidakara, Jakarta.
Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Kompetensi Profesi
Dokter, Jakarta
Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Pendidikan Profesi
Dokter, Jakarta
Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Standar Pendidikan Profesi
Dokter Gigi, Jakarta
Menteri Kesehatan, 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan,
Depkes RI, Jakarta.
Menteri Kesehatan, 2007, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi,
Depkes RI, Jakarta.
O'Connell, H. P., 2009, Spicing Up Medical Education, Student BMJ,
17:b2390.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 2010, Standar Profesi
Perawat Indonesia, Jakarta.
Wegemans, M (ed)., 2010, Scome Manual, 6th Edition,
International Federation of Medical Students Association,
Thailand.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
37/39
DAFTAR PUSTAKA
34
Profesi NersCreated: 26-03-2013 06:36
A. GAMBARAN UMUM
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa terdiri dari dua tahap pendidikan, yaitu tahap
akademik dan tahap profesi. Tahap akademik lebih menekankan memberikan landasan yang kokoh bagi tahap
profesi. Program pembelajaran tahap profesi adalah rangkaian proses pembelajaran klinik dan lapangan yang
ditempuh peserta didik yang telah dinyatakan lulus dan mendapat gelar sarjana keperawatan serta telah lulus
kepaniteraan umum yang meliputi lulus kegiatan kepaniteraan umum dan ujian OSCE dan dinyatakan sehat
melalui tes kesehatan dan psikologi. .Lulusannya adalah perawat profesional (Ners, disingkat Ns.) yang mampu
memberikan pelayanan keperawatan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta
menggunakan metodologi keperawatan berlandaskan etika keperawatan. Proses pembelajaran menunjukkanadanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang
mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional.
Metode yang diterapkan dalam Pendidikan Profesi Ners di STIKes Guna Bangsa Yogyakarta adalah
dengan menggunakan metode pembelajaran melalui Pengalaman Belajar Klinik (PBK) dan Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL) secara komprehensif sehingga memiliki kemampuan profesional. Kegiatan di lahan praktik
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mampu menerapkan asuhan keperawatan yang dipelajari pada
tahap pendidikan sebelumnya dengan sikap dan keterampilan profesional.Profesionalitas praktik keperawatan
ditumbuhkan dan dibina melalui pemberian pengalaman dalam pengambilan keputusan klinik, yang merupakan
penerapan secara terintegrasi kemampuan penalaran saintifik dan penalaran etik (Husin, 1992).Menurut
Schweek and Gebbie (1996) Praktik klinik merupakan the heart of the total curriculum plan. Hal ini berarti unsur
yang paling utama dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran dikelola di lahan
praktik. Untuk itu perlu disiapkan panduan pembelajaran klinik bagi mahasiswa dan juga bagi dosen pembimbing
klinik dan preseptor sehingga asuhan keperawatan yang menitikberatkan pada kualitas melalui terciptanya suatu
lingkungan belajar yang sarat dengan model peran (role model) dapat diwujudkan
Keunggulan dari kompetensi lulusan Program Pendidikan Profesi Ners STIKes Guna Bangsa
Yogyakarta sehingga membedakan dengan lulusan program studi yang sama dari institusi lain adalah sesuai
dengan distribusi kurikulum yang ada, bahwa lebih menonjolkan pada kompetensi keperawatan komunitas dan
penanggulangan bencana pada kondisi kegawatdaruratan. Oleh sebab itu bobot sks pada kedua kompetensi
tersebut lebih besar. Selain itu sertifikat PPGD sebagai syarat yang harus dimiliki oleh calon Ners.
B. VISI
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, cita-cita yang ingin diwujudkan dan diharapkan oleh seluruh
organisasi pada masa yang akan datang. Visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh anggota
organisasi. Visi Program Pendidikan Profesi Ners merupakan penjabaran dari Visi STIKES Guna Bangsa
Yogyakarta yaitu menjadi Perguruan Tinggi unggulan dan bermutu yang mampu berkompetisi di dunia kerja
baik di tingkat nasional dan regional sampai dengan tahun 2016 dengan Indikator :
1. Mampu menghasilkan lulusan profesional di bidang keperawatan komunitas yang berwawasan global
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mampu menghasilkan Ners yang mampu menerapkan etika keperawatan dan memiliki keterampilan
handal dalam menjalankan profesinya.
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
38/39
C. MISI
Misi utama Program Pendidikan Profesi Ners STIKES Guna Bangsa Yogyakarta:
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan komunitas berbasis
kompetensi dan teknologi melalui pengabdian masyarakat di bidang keperawatan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan pembangunan.
2. Menyelenggarakan pendidikan profesi keperawatan yang berkualitas untuk menghasilkan Ners
Profesional.
3. Mampu memberikan pertolongan pertama pada kondisi kegawatdaruratan di tingkat pelayanan
komunitas
D. PROSPEK KERJA
Beberapa profesi/bidang pekerjaan/bidang keahlian yang dapat diisi lulusan adalah sebagai berikut:
1. Bekerja di tatanan pelayanan kesehatan
Tempat praktik keperawatan di masa depan meliputi pada tatanan klinik (RS); komunitas; dan praktikmandiri di rumah/berkelompok.Kemandirian perawat dalam melaksanakan perannya sebagai suatu tantangan.
Semakin meningkatnya otonomi perawat semakin tingginya tuntutan kemampuan yang yang harus dipersiapkan.
Di pihak lain, belum jelasnya batas kewenangan praktik keperawatan pada setiap jenjang pendidikan merupakan
suatu tantangan bagi profesi keperawatan. Berdasarkan hasil kajian penulis, hal tersebut terjadi karena belum
dipahaminya atau dikembangkannya body of knowledge keperawatan.Perawat sering dihadapkan pada
suatu dilema karena tidak jelasnya batas kewenangan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
Keadaan ini jelas akan berdampak terhadap peran perawat dalam peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
2. Bekerja di institusi pendidikan tenaga kesehatan
Dalam menunjang perkembangan dan proses profesionalisasi keperawatan Indonesia, makadiperlukan dukungan sumber daya manusia (perawat) yang berkualitas. Oleh karena itu institusi
pendidikan akan memberikan kesempatan kepada para lulusannya, khususnya yang mempunyai kualifikasi baik,
untuk bekerja sebagai staf pengajar. Bagi para lulusan yang masih mampu melanjutkan penddikan, dapat
meneruskan ke Starta 2 atau spesialisasi (di Program Studi Ilmu Keperawatan) sampai dengan tingkat doktoral
(S3).
3. Bekerja di luar negeri sebagai tenaga profesional
Sudah sejak 10 tahun yang lalu, kesempatan bagi para perawat untuk bekerja di luar negeri sebagai
tenaga profesional dibuka.Sampai dengan saat ini, jumlah tenaga perawat yang bekerja sangat sedikit.
Sedikitnya jumlah perawat yang dapat bekerja di luar negeri lebih disebabkan faktor (1) kurangnya kemampuanperawat dalam berbahasa Inggris, sehingga selalu gagal setiap mengikuti seleksi; dan (2) kurangnya motivasi
perawat untuk bekerja di luar negeri, karena faktor tidak ingin jauh dengan keluarga. Kesempatan ini kalau
dibiarkan akan menjadikan suatu ancaman dimana akan membawa dampak terhadap kecilnya peluang perawat
Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
4. Lain-lain: swasta atau jalur non-linier lainnya (BUMN, industri, klinik),
legislatif/pemerintahan, dan lain-lainnya.
Berdasarkan beberapa data yang ada, profesi perawat masih sangat diminati untuk bekerja sebagai
karyawan di perusahaan swasta atau BUMN, sebagai tenaga praktisi di klinik maupun sebagai manajerial. Di
masa depan, perawat pun diharapkan ada yang berkiprah di dunia legislatif dan pemerintahan, yang diharapkan
-
7/21/2019 Pengertian OSCE
39/39
mampu mengadvokasi segala kepentingan profesi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.