pengertian promosi

Upload: dimasboechit

Post on 10-Oct-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2.3. Pengertian PromosiDalam buku karangan Djasim Saladin (2003 : 123) mengatakan Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.Sedangkan menurut Mc Charty yang dikutif oleh Agus Dharma (1993 : 274) menyatakan bahwa :Promosi adalah merupakan kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan prolaku.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan : 1. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk.2. Sebagai alat untuk menghimbau pembeli.3. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli.Dengan promosi pada dasarnya diharapkan dapat membuat permintaan menjadi inelastis pada saat harga naik dan membuat permintaan elastis pada saat harga turun, maksudnya bagaimana jumlah permintaan sedikit saja pada saat harga naik, dan bagaimana permintaan atau penjualan naik banyak pada saat harga turun.Toserba Surya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan dan promosi merupakan salah satu alat yang digunakan dalam meningkatkan penjualan, dan jenis-jenis alat yang digunakan oleh Toserba Surya diantaranya :1. Diskon2. Undian3. Hadiah langsung4. Pemberian produk sampel5. Display6. Tempat7. PelayananHal ini sesuai dengan kutipan Djaslim Saladin (2003 : 136) yang mengatakan bahwa dalam mempergunakan alat-alat promosi penjualan harus memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi, keadaan pesaing dan efektivitas biaya untuk setiap alat dan jenis alat-alat promosinya diantaranya: 1. Sampel contoh, merupakan tawaran produk gratis atau percobaan gratis kepada konsumen dan diharapkan mereka menyukai produk tersebut sehingga melakukan pembelian ulang.2. Kupon, yaitu semacam sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya, sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu.3. Kemasan harga khusus atau paket harga yaitu potongan harga lebih rendah dari pada harga biasa kepada konsumen yang diterapkan pada label atau bungkus.4. Promosi dagang, merupakan penawaran tunjangan pembelian, yaitu penawaran potongan harga pada setiap pembelian selama jangka waktu tertentu.5. Undian yaitu mengajak konsumen untuk mengumpulkan nama mereka untuk diundi.6. Premi yaitu barang dagangan yang ditawarkan dengan harga sangat rendah atau bahkan gratis sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut.7. Stiker dagang merupakan jenis premi khusus yang diterima konsumen yang membeli produk, kemudian mereka bisa menebus barang produk tersebut di pusat penebusan striker dagang.8. Demonstrasi yaitu pertunjukan yang dilakukan untuk membuktikan kefektifan atau cara penggunaan produk.9. Tawaran uang kembali yaitu pengembalian uang kepada konsumen apabila terjadi ketidaksesuaian antara produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli berdasarkan perjanjian.10. Pemajangan ditempat pembelian untuk menarik pembeli. 11. Pameran dagang yaitu memamerkan produk-produk yang dihasilkan kepada pembeli untuk dapat memberitahukan kepada pembeli tentang produk perusahaan tersebut. 12. Kontes yaitu dengan mengundang para konsumen untuk mengumpulkan sesuatu.13. Permaianan yaitu memberi sesuatu kepada konsumen setiap kali mereka memberi nomor bingo, huruf yang hilang mungkin bisa membantu konsumen untuk memenangkan hadiah.

2.4. Tujuan PromosiTujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pasar sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci tujuan promosi dapat dijabarkan sebagai berikut :1. Menginformasikan (informing) dapat berupa :a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan produk baru.b. Memperkenal cara pemakaian baru dari suatu produk.c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.d. Menjelaskan cara kerja suatu produk.e. Menginformasikan jasa-jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. f. Meluruskan kesan yang keliru.g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk :a. Membentuk pilihan merk.b. Mengalihkan pilihan merk tertentu.c. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga.d. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.e. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.3. Mengingatkan (Reminding), terdiri atas ;a. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. b. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.c. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. d. Mengingatkan pembeli akan perusahaan dan lokasi perusahaan serta tempat-tempat yang menjual produk perusahaan.

2.5. Memilih Bauran PromosiAgar program promosi perusahaan berhasil maka perusahaan harus menetapkan tujuan promosi secara jelas, karena penetapan bauran promosi yang tepat tergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan beberapa metode bauran promosi atau bisa disebut juga bauran komunikasi, hal ini seperti yang dikemukakan oleh kotler yang dikutip oleh Ancella Anita wati Hermawan (1995 : 704) bahwa :Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari lima kiat utama yaitu periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, serta penjualan personal.Pendapat lain menurut Stanton yang dikutif oleh Y. Lamanto (1991:136) berpendapat bahwa :Bauran promosi adalah kombinasi periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, dan lain cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran.Dari kedua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan, yaitu bauran promosi merupakan kombinasi periklanan, penjualan personal, promosi penjualan dan publisitas yang akan diuraikan lagi satu persatu sebagai berikut :1. Periklanan (Advertising)Periklanan adalah suatu bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Periklanan dapat menggunakan media seperti majalah, surat kabar, radio, televisi, papan reklame serta sarana lain yang berfungsi untuk meperkenalkam produk.2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)Penjualan tatap muka atau personal selling adalah komunikasi yang bersifat pribadi dan dua arah yang dilakukan oleh tenaga penjual dengan menyampaikan pesan secara langsung kepada calon para pembeli sehingga terjadi penjualan. Personal selling melibatkan pembicaraan langsung antara penjual dan pelanggan.3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)Promosi Penjualan adalah dirancang untuk mendorong pembeli suatu produk dan jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Sales promotion juga sering dilakukan untuk menarik minat konsumen, terutama untuk produk baru atau produk yang masih dalam tahap perkenalan. Promosi penjualan meliputi kegiatan pembuatan pameran di toko, mengadakan pameran dagang atau bazar, membagikan contoh, premi atau kupon.

4. Publisitas (Publicity)Publisitas adalah suatau unsur promosi yang dilakukan dengan cara memberikan kegiatan suatu perusahaaan yang sedang menawarkan produknya dengan memberitakan kepada media massa. Pada umumnya publisitas ini berbentuk pujian terhadap suatu produk, jasa atau organisasi.

2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Promotion MixMenentukan variable-variabel promotion mix yang paling efektif merupakan tugas yang sulit dalam manajemen pemasaran. Dalam praktek manajemen harus mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan alat-alat tersebut. Disinilah kesulitan yang dihadapi adalah bahwa manajemen tidak dapat mengetahui secara pasti tentang luasnya kegiatan periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas atau promosi lain yang dipakai untuk mencapai tujuan program penjualan. Selain itu, seberapa hasil yang dapat dicapai dari pengeluaran-pengeluaran untuk kegiatan promosi juga sulit diketahui. Namun secara kuantitatif dapat dicari hasil yang paling mendekati kebenarannya, yaitu dengan menggunakan pendekatan statistik.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penetuan kombinasi terbaik dari variable-variabel promotion mix (Basu Swasta, 1981 : 43) 1. Besarnya dana yang digunakan untuk promosi Besarnya dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi promotion mix. Perusahaan mempunyai dana lebih besar, kegiatannya promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana terbatas.2. Sifat pasarSifat pasar yang mepengaruhi promotion mix meliputi :a. Luas pasar secara geografis. Perusahaan yang memiliki pasar sering mengadakan kegiatan dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional paling tidak harus menggunakan periklanan.b. Konsentrasi pasar. Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap jumlah calon pembeli, jumlah pembeli yang macamnya berbeda-beda dan konsentrasi secara nasional, perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada suatu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan pengusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli. 3. Jenis produk yang disajikan Jenis produk yang disajikan dalam mempengaruhi strategi promosi dapat berupa barang konsumsi atau barang industri. Dalam mempromosikan barang konsumsi juga macam-macam, apakah barang konvenien, shoping atau barang spesial. Pada barang industri pun demikian, cara mempromosikan instalasi akan berbeda dengan perlengkapn operasi. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa personal selling itu sangat penting di dalam pemasaran industri (terutama jenis instalasi atau barang yang berharga cukup tinggi ) dan kurang begitu penting didalam pemasaran barang konsumsi. Sedangkan periklanan dianggap sangat penting didalam pemasaran barang konsumsi (terutama jenis konveien karena memerlukan distribusi yang cukup luas) dan kurang penting didalam pemasaran barang industri. Kegiatan promosi lain yaitu promosi penjualan dan publisitas dianggap mempunyai proporsi yang sama pentingnya dalam pemasaran baik barang industri maupun barang konsumsi.

4. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan barangTahap-tahap dalam siklus kehidupan barang yang akan diambil dalam mempromosikan barang, yaitu:a. Pada tahap perkenalan perusahaan harus berusaha mendorong untuk meningkatkan permintaan primer/prymari demand (permintaan untuk satu macam produk) lebih dulu, dan bukannya permintaan selektif/selective demand (permintaan untuk untuk produk dengan merk tertentu). Jadi perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan mempromosikan produk tersebut secara umum atau keseluruhan sebelum mempromosikan produk baru pada saat memasuki daerah pemasaran yang baru, kegiatan advertising dan publisitas dapat lebih ditonjolkan dari pada kegiatan lain untuk menciptakan kesadaran yang tinggi.b. Pada tahap pertumbuhan sales promotion dikurangi, kedewasaan dan kejenuhan sales promotion ditingkatkan.Pada tahap kemunduran/penurunan, pengusahaan harus sudah membuat produk baru atau produk yang lebih baik. Ini disebabkan karena produk yang lain penjualannya menurun, bahkan usaha promosinya sudah tidak menguntungkan lagi. Adversiting diperlukan untuk meningkatkan kembali sales promotion. PemasaranPhilip Kotler, (2002:9) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA) dalam Alma (2004:3), pemasaran adalah proses merencanakan konsepsi, harga, promosi dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan individu dan sesuai dengan tujuan organisasi.Definisi yang dikemukakan tersebut menuntut konsumen ikut memahami tentang pemasaran, kondisi ini mengingat konsumen merupakan obyek dari pemasaran yaitu dengan konsekuensi konsumen harus mengeluarkan sejumlah uang atau dana dalam jumlah tertentu umtuk mengkonsumsi produk.Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai pengertian pemasaran, yaitu segala kegiatan atau usaha untuk memperlancar penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan menggunakan unsur-unsur yang biasa disebut sebagai bauran pemasaran, yaitu unsur produk, harga, saluran distribusi dan promosi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif di dalam pasar.

2.2. Manajemen PemasaranManajemen pemasaran menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Kotler, 2002:9) merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran terhadap penetapan harga, promosi, dan penyaluran produk baik barang maupun jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasiDefinisi tersebut mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang meliputi analisa, perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan pengendalian tentang produk perusahaan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat baik individu maupun organisasi perusahaan.

2.3.Bauran PemasaranBauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2002: 18). Bauran pemasaran ini lazim dikenal sebagai 4P yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat/saluran distribusi (place), dan promosi (promotion). Robert Lauterborn (dalam Kotler, 2002:18) menyebutkan bahwa bauran pemasaran (4P) merupakan gambaran pandangan penjualan terhadap alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Sehingga dalam menyikapinya, tiap alat pemasaran ini harus dirancang untuk memberi satu manfaat bagi pembeli. Lebih lanjut, Lauterborn menyebutkan 4C pelanggan yang erat hubungannya dengan 4P penjual. 4C tersebut ialah Costumer solution (solusi pelanggan); Costumer Cost (biaya pelanggan); Convinience (kenyamanan); dan Comunication (Komunikasi).Yang menjadi pemenang adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan secara menyenangkan serta yang dapat berkomunikasi secara efektif.

2.3.1. ProdukPhilip Kotler (2002:448) mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produk-produk ini meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.Produk sendiri jika dilihat dari penggunaannya (Kotler: 2002), dapat dibedakan menjadi barang konsumsi (consumer goods) dan produk industrial (industrial goods). Barang konsumsi (consumer goods) dibedakan menjadi convinence goods, shopping goods, dan specialty goods. Sedangkan produk industrial (industrial goods) terdiri dari material and parts; capital items; dan supplies and business services.Convinence goods merupakan barang yang biasanya dibeli secara berulang, secara cepat, seringkali tanpa perncanaan, dan dengan upaya yang minimum. Contoh dari barang ini antara lain: sabun, rokok, koran, dll. Shopping goods merupakan barang yang dalam pembeliannya memerlukan proses seleksi, dimana konsumen akan membandingkan karakteristik barang tersebut berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contoh dari barang ini antara lain barang fashion, ponsel, mobil bekas,dll. Specialty goods merupakan barang-barang yang memiliki karakteristik yang unik atau identifikasi merk (brand identification) yeng menyebabkan sejumlah pembeli bersedia melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya antara lain arloji, peralatan audio, dll.Barang industrial (industrial goods) juga dibedakan menjadi tiga macam barang yaitu bahan baku dan suku cadang (material and parts) yang merupakan bahan mentah, barang setengah jadi, dan suku cadang.Jenis kedua dari barang industrial ialah barang modal (capital items) yaitu barang-barang yang tahan lama yang memfasilitasi pembuatan barang jadi (finished goods). Sedangkan jenis ketiga dari barang industrial ialah perlengkapan dan jasa bisnis (supplies and business services); yaitu barang-barang yang berumur pendek dan jasa yang memfasilitasi produksi barang jadi. 2.3.2 HargaHarga merupakan satu-satunya dari seluruh elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan elemen lain menimbulkan biaya. Harga merupakan sejumlah nominal yang harus dibayar pelanggan atas produk yang dinikmati. Mengingat kaitan harga yang berhubungan dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, maka dalam penentuannya Kotler (2002:516) berpendapat harus melewati enam langkah, yaitu:1. Memilih tujuan Penetapan Harga2. Menentukan Permintaan3. Memperkirakan Biaya4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing5. Memilih Metode Penetapan Harga6. Memilih Harga Akhir

2.3.3. Tempat / Saluran DistribusiDistribusi menurut Kotler (2002:558) ialah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan produk (barang dan jasa) siap untuk digunakan/ dikonsumsi.

2.3.4.PromosiPromosi sebagai salah satu dari 4 bauran pemasaran merupakan alat bagi perusahaan (produsen) untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan konsumennya. Melalui promosi, perusahaan (produsen) menginformasikan produknya yang kemudian oleh konsumen digunakan sebagai preferensi merek dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian.Dalam Kotler (2002:583) disebutkan bahwa promosi merupakan seluruh aktifitas perusahaan untuk menginformasikan suatu produk termasuk didalamnya usaha untuk mempengaruhi konsumen dengan membujuk, maupun mengingatkan konsumen akan keberadaan produk mereka.Promosi juga didefinisikan sebagai koordinasi dari semua penjual dalam memulai usaha untuk menyediakan saluran informasi dan persuasi untuk menjual jasa dan barang-barang atau mengenalkan suatu gagasan (Belch & Belch, 1993:10).

2.4.Bauran PromosiDalam marketing mix barang maupun jasa, iklan termasuk dalam kategori bauran promosi. Adapun dalam bauran promosi dikenal lima cara komunikasi yang utama (Durianto, 2003:1), yaitu:1. Advertising (Periklanan): semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor.2. Sales Promotion (Promosi Penjualan): berbagai bentuk insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.3. Public Relations (Hubungan Masyarakat dan Publisitas): berbagai macam program untuk memelihara, menciptakan, dan mengembangkan citra perusahaan atau merek sebuah produk.4. Personal Selling (Penjualan secara Pribadi): interaksi langsung dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung): penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat komunikasi nonpersonal lainnya untuk melakukan komunikasi secara langsung agar mendapat tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan.

2.5.Periklanan (Advertising)2.5.1.Definisi PeriklananPeriklanan (advertising) yang merupakan bauran promosi yang mudah dijumpai di berbagai media adalah merupakan bentuk penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya (pemasar). Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen-evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna kepercayan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek (Peter & Olson, 2000:181).Dalam Durianto (2003:2), advertising atau periklanan adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi, dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor. Begitu juga menurut Shimp (2003:38) yang mengidentifikasi advertising sebagai suatu bentuk dari komunikasi massa atau komunikasi direct to consumer yang bersifat nonpersonal dan didanai oleh perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan-dengan berbagai cara-dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut berharap untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak tertentu.Wells, Burnett dan Moriarty (dalam Sutisna. 2003:276) mendefinisikan periklanan sebagai suatu bentuk komunikasi non personal yang dibayar oleh sponsor yang dikenali dengan menggunakan media massa untuk membujuk atau mempengaruhi pemirsa. Dari beberapa pengertian dan teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi secara massa (nonpersonal) yang membutuhkan biaya dan didanai oleh pihak pembuat iklan yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring seseorang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.

2.5.2.Tujuan PeriklananIklim persaingan usaha yang ketat mengharuskan perusahaan menentukan tujuan sebelum menjalankan setiap aktivitasnya. Demikian juga untuk tujuan periklanan dibuat sebagai alat koordinasi, membantu pengambilan keputusan, dan alat evaluasi kesuksesan.Tujuan periklanan setiap perusahaan adalah berbeda-beda tergantung dari kondisi intern dan ekstern perusahaan itu sendiri. Philip Kotler dalam Durianto (2003:3) menyebutkan bahwa tujuan periklanan yang berkaitan dengan sasaran perusahaan adalah sebagai berikut:1. Periklanan untuk memberi informasi (informative)Iklan untuk memberi informasi (informative) kepada khalayak tentang seluk-beluk suatu produk. Biasanya iklan dengan cara ini dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang sebelumnya tersembunyi atau masih berupa persepsi dapat diperjelas lewat iklan. Pada umumnya, iklan yang bersifat informative digunakan untuk merek yang siklus hidupnya berada di tahap perkenalan (introduction stage)2. Periklanan untuk membujuk (persuasive)Periklanan untuk membujuk (persuasive), dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannnya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Pada umumnya, periklanan yang bersifat membujuk digunakan untuk merk yang siklus kehidupannya pada taraf pertumbuhan (growth stage). 3. Periklanan untuk mengingatkan (reminding)Periklanan untuk mengingatkan (reminding) digunakan untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan menyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan tindakan pembelian yang benar. Umumnya, iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merk.Penjelasan secara spesifik adalah pada tabel berikut ini:

DISTRUBUSI DAN LOGISTIK

SIFAT SALURAN DISTRIBUSI

Banyak produsen menggunakan perantara untuk membawa produknya ke pasar. Mereka berusaha keras untuk membangun Saluran Distribusi yaitu perangkat organisasi saling tergantung yang terlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen dan pengguna industri. Mengapa Perantara Pemasaran Digunakan?Mengapa produsen-produsen memberikan beberapa pekerjaan penjualan kepada para perantara? Bukankah demikian berarti menyerahkan kendali bagaimana dan kepada siapa produk akan dijual. Penggunaan perantara merupakan hasil dari efisiensi yang lebih besar dalam menyediakan produk ke pasar sasaran. Melalui kontrak, pengalaman, spesialisasi dan skala operasi mereka, perantara biasanya menawarkan kepada perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai sendiri oleh perusahaan.Dari pandangan system ekonomi, peran perantara pemasaran adalah mengubah pengelompokan produk yang dibuat oleh produsen menjadi pengelompokan yang diinginkan konsumen. Produsen hanya membuat bebepara jenis produk dalam kuantitas besar. Dalam saluran distribusi, perantara membeli barang dalam kuantitas yang besar dari banyak produsen dan membagi mereka kedalam kuasntitas lebih kecil dan memperluas berbagai keinginan konsumen. Jadi, perantara memainkan peran yang penting dalam menyelesaikan penawaran dan permintaan.Fungsi-Fungsi Saluran DistribusiPergerakan saluran distribusi barang dan jasa yaitu dari produsen ke konsumen. Hal ini mengatasi tempat, waktu dan celah kepemilikan utama barang dan jasa yang terpisah dari yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melaksanakan banyak fungsi-fungsi. Ada yang membantu untuk menyelesaikan transaksi-transaksi yaitu: 1. Informasi : mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi intelejen tentang factor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu pertukaran.2. Promosi : mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif tentang suatu penawaran.3. Penyesuaian : Membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli, meliputi aktifitas seperti pembuatan, pemilahan, perakitan, dan pengemasan.4. Negosiasi : Mencapai persetujuan pada harga dan persyaratan lain dari tawaran, jadi kepemilikan dapat dipindahkan.5. Kontak : Menemukan dan berkomunikasi dengan calon pembeliSaluran distribusi lain untuk membantu melengkapi transaksi-transaksi: Distribusi Fisik : Memindahkan dan menyimpan barang-barang Dukungan : Membeli dan menggunakan dana untuk menutupi biaya-biaya dari saluran pekerjaan. Mengambil Risiko : menanggung resiko melaksanakan pekerjaan di saluran distribusi.Jumlah dari Tingkatan SaluranSaluran distribusi dapat di diskripsikan oleh jumlah tingkat saluran yang terlibat. Tingkat Saluran adalah setiap tingkatan perantara pemasaran yang dilakukan semacam tugas dalam membawa produk dan pemiliknya dekat dengan pembeli akhir. Saluran 1Saluran 2 Saluran 3Saluran 4

a. Saluran 1, disebut Saluran Pemasaran Langsung yaitu sebuah saluran pemasaran yang tidak memiliki tingkat perantara. Jadi, barang disampaikan dari pabrik langsung ke konsumen. Misalnya Tupperware menjual produknya dari rumah kerumah.b. Saluran 2, disebut Saluran Pemasaran Tidak langsung yaitu saluran yang trerdiri dari satu tingkat perantara atau lebih Dalam pasar konsumen, tingkat ini biasanya adalah pedagang pengecer. Misalnya, pabrik televisi, kamera,ban, mebel dsb.c. Saluran 3, terdiri dari 2 tingkat perantara yaitu seorang tengkulak (pedagang besar) dan pengecer. Saluran ini digunakan oleh pabrik kecil penghasil makanan, obat, dan aneka produk.d. Saluran 4, terdiri dari 3 tingkat perantara. Dalam industri daging kemasan, misalnya jobber biasanaya muncul diantara pedagang besar dan pedagang eceran. Jobber membeli dari pedagang besar dan menjual pada pedagang eceran yang lebih kecil yang biasanya tidak dilayani oleh pedagang besar.Semua lembaga dalam saluran dihubungkan dalam beberapa tipe arus, termasuk arus fisik produk,arus kepemilikan, arus pembayatan, arus informasi, dan arus promosi.Saluran Dalam Sektor JasaProdusen jasa dan ide menghadapi masalah untuk membuat hasil mereka tersedia bagi populasi sasaran. Di sektor swasta, toserba, hotel, bank, dan penyedia jasa lain berhati-hati dalam memilih lokasi outlet yang nyaman bagi pelanggan sasaran. Di sektor pemerintah, organisasi dan biro jasa mengembangkan system distribusi yang mendidik dan system penyerahan yang sehat untuk mencapai populasi yang kadang-kadang tersebar luas. TINGKAH LAKU DAN ORGANISASI SALURANSaluran distribusi adalah sistem perilaku yang kompleks yang melibatkan intersaksi manusia dan perusahaan untuk mencapai sasaran individu, perusahaan dan saluran.Tingkah Laku SaluranSaluran Perilaku adalah ketidaksepakatan di antara saluran anggota pemasaran terhadap sasaran dan peran, siapa yang harus melakukan apa dan apa imbalannya. Konfil horizontal diantara perusahaan pada tingkat saluran yang sama. Konflik vertikal bahkan lebih sering dalam mengacu pada konflik antara tingkat yang berbeda dari sasaran yang sama.Sistem Pemasaran Vertikal Dalam sejarah, saluran distribusi adalah kumpulan perusahaan independen dengan ikatan longgar, masing-masingnya tidak banyak berfikir tentang kinerja saluran keseluruhan. Saluran distribusi konvensional tersebut kurang memiliki kepemimpinan yang kuat dan menghadapi banyak masalah karena konflik yang merusak dan kinerja yang jelek. Salah satu dari pengembangan saluran terbesar baru-baru ini adalah sistem pemasaran vertikal yang muncul sebagai alternative bagi saluran pemasaran konvensional.Saluran Distribusi Konvensional adalah saluran yang terdiri dari satu atau beberapa produsen, pedagang besar, pengecer independen, yang masing-masing merupakan bisnis terpisah yang berusaha memaksimalkan labanyasendiri, walaupun harus mengorbankan laba dari system secara keseluruhan. Sistem Pemasaran Vertikal adalah saluran distribusi yang terdiri dari produsen, pedagang besar, dan pengecer yang bertindak sebagai suatu sistem terpadu.Sistem Pemasaran Horizontal Pengembangan saluran lainnya adalah sistem pemasaran horizontal, yaitu dua perusahaan atau lebih pada satu tingkat bergabung untuk mengikuti peluang baru pemasaran. Dengan kerjasama, perusahaan dapat mengkombinasikan modalnya, kemampuan memproduksi atau sumber daya pemasaran untuk menyelesaikan lebih dari satu perusahaan.Sistem Pemasaran CampuranDahulu banyak perusahaan menggunakan satu saluran untuk menjual di satu pasar atau di segmen pasar. Sekarang, dengan berkembangnya segmen konsumen dan kemungkinan saluran, lebih saluran mengadopsi sistem distribusi multi saluran, yang disebut Sistem Pemasaran Bastar yaitu sistem distribusi multi saluran yang mana satu perusahaan menetapkan dua atau lebih saluran distribusi pemasaran untuk mencapai satu atau lebih segmen konsumen.KEPUTUSAN RANCANGAN SALURAN Sistem saluran sering kali berubah perlahan-lahan agar sesuai dengan peluang dan kondisi tempat. Untuk memaksimumkan keefektifan, analisis saluran distribusi dan pengambilan keputusan harus dengan tujuan tertentu. Merancang sistem saluran memerlukan analisis kebutuhan konsumen dan pelayanan, menetapkan sasaran dan hambatan saluran, mengidentifikasi alternatif saluran utama, den mengevaluasinya.Menganalisis Kebutuhan Konsumen dan PelayananSaluran pemasaran dapat dipikirkan sebagai sistem penyerahan nilai kepada pelanggan yang mana setiap anggota saluran menambah nilai untuk pelanggan. Juga mendisain saluran distribusi dimulai dengan menemukan nilai konsumen dalam berbagai keinginan segmen target dari saluran. Penyampaian jasa mungkin termasuk hal seperti demonstrasi produk sebelum menjualnya. Menetapkan Sasaran dan Hambatan saluranBiasanya perusahaan dapat mengidentifikasi beberapa segmen yang menginginkan level saluran pelayanan yang berbeda. Perusahaan akan menentukan segmen dengan keinginan tingkat pelayanan agen yang berbeda. Dalam setiap segmen, perusahaan ingin meminimalkan biaya saluran total untuk memenuhi keinginan pelayanan dari pelanggan.Tujuan saluran perusahaan juga disebabkan oleh produknya, peraturan perusahaan, perantara pemasaran, pesaing, dan lingkungan. Karakteristik produk berdampak pada disain saluran. Karakteristik perusahaan juga bermain pada peran yang penting. Karakteristik perantara juga berpengaruh pada disain saluran. Ketika mendisain saluran, perusahaan juga harus mempertimbangkan salurannya pesaing. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin ingin bersaing dalam outlet yang sama yang membawa produk pesaing. Terakhir adalah faktor lingkungan, seperti kondisi ekonomi, hambatan legal, berdampak pada keputusan mendisain saluran.Mengenali Alternatif UtamaSelanjutnya mengenali alternatif saluran utama dalam arti tipe perantara, jumlah perantara, tanggungjawab anggota saluran.Tipe PerantaraPerusahaan juga mengidentifikasi tipe anggota saluran yang tersedia untuk melaksanakan tugas saluran. Kadangkala perusahaan harus mengembangkan saluran lain dari saluran yang telah dilakukan karena sulitnya atau biaya yang digunakan pada saluran sebelumnya. Jumlah Perantara-PerantaraPerusahaan juga harus menentukan jumlah anggota saluran untuk digunakan di setiap level. Tiga strategi yang tersedia adalah distribusi Intensif, distribusi Eksklusif, dan distribusi Selektif. Distribusi Intensif adalah menyediakan produk mereka sebanyak mungkin outlet/ toko. Distribusi Eksklusif adalah memberikan hak keagenan eksklusif untuk mendistribusikan produknya dalam wilayah mereka. Distribusi Selektif adalah menggunakan lebih dari satu, tetapi tidak sebanyak semua perantara mau menjual produk perusahaan.Tanggungjawab Anggota SaluranProdusen dan perantara harus membuat persetujuan mengenai persyaratan dan tanggung jawab dari setiap anggota saluran. Mereka harus sepakat akan kebijakan harga, kondisi penjualan, hak teritorial, dan spesifik yang harus dilakukan oleh setiap pihak. Produsen harus membuat daftar harga dan diskon yang adil bagi perantara. Produsen harus menetapakan territorial setiap anggota saluran, dan harus berhati-hati kalau akan menempatkan penjual baru. Pelayanan dan tugas saling menguntungkan harus dijabarkan dengan rinci, terutama dalam waralaba dan saluran distribusi eksklusif. Mengevaluasi Alternatif UtamaSeandainya perusahaan telah mengidentifikasi beberapa alternatif saluran dan ingin memilih satu yang akan memuaskan sasaran jangka panjang. Perusahaan harus mengevaluasi setiap alternatif terhadap kriteria ekonomi, pengadilan dan adaptifKEPUTUSAN MANAJEMEN SALURANPerusahaan harus mengimplementasikan dan menata oleh saluran yang terpilih, menata oleh saluran termasuk memilih dan memotivasi anggota saluran secara individual serta mengevaluasi presentasi kerja mereka secara berkala.Memilih Anggota SaluranKetika memilih perantara, perusahaan harus menetapkan karakteristik apa yang menunjukkan perantara bermutu. Biasanya perusahaan ingin mengevaluasi berapa umur bisnisnya, jenis barang lain yang dijualnya, catatan pertumbuhan dan laba, kerjasama dan reputasinya. Bila perantara adalah agen penjual, perusahaan ingin mengevaluasi jumlah dan karakter lini yang dijualnya, dan ukuran serta mutu tenaga penjual. Bila perantara itu adalh toko pengecer yang ingin menjadi distributor eksklusif atau selektif, perusahaan pasti ingin mengevaluasi pelanggan toko, lokasnya dan potensi pertumbuhan masa depan.Memotivasi Anggota SaluranSetelah memilih, anggota saluran harus terus-menerus dimotivasi untuk melakukan yang terbaik.Perusahaan harus menjual, tidak hanya lewat perantara, tetapi kepada mereka. Kebanyakan produsen memandang masalah itu sebagai mencari jalan untuk memperoleh kerjasama dari perantara. Mereka menggunakan pendekatan ulur-tarik. Suatu saat mereka menawarkan motivator positif seperti laba lebih tinggi, penawaran khusus, hadiah, dukungan iklan kerjasama, bantuan untuk memamerkan barang dagangan, dan lomba penjualan. Disaat lain mereka menggunakan motovator negativef, seperti ancaman untuk mengurangi laba, memperlambat penyerahan barang, atau memutuskan hubungan sama sekali. Produsen yang menggunakan pendekatan ini biasanya tidak melaksanakan tugas dengan baik, yaitu mempelajari kebutuhan, masalah, kekuatan dan kelemahan distributornya.Mengevaluasi Anggota SaluranPerusahaan harus secara teratur membandingkan potensi kerja setiap anggota saluran terhadap standar seperti kuota penjualan, tingkat sediaan rata-rata, waktu penyerahan kepada pelanggan, perlakuan terhadap barang yang rusak dan hilang, kerjasama dalam program promosi dan pelatihan serta pelayanan kepada pelanggan. Perusahaan harus mengakui dan menghargai perantara yang berprestasi baik. Perantara yang berprestasi kerja jelek harus ditolong atau, sebagai usaha terakhir, diganti.DISTRIBUSI FISIK DAN MANAJEMEN LOGISTIKPerusahaan harus memutuskan cara terbaik untuk menyimpan, menangani, serta memindahkan produk dan jasanya sehingga tersedia bagi pelanggan dalam keragaman yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat. Efektifitas logistik akan berdampak besar pada kepuasan pelanggan dan biaya perusahaan. Sistem distribusi yang jelek dapat menghancurkan usaha pemasaran yang sebenarnya baik. Membahas sifat dan kepentingan logistik pemasaran, sasaran system logistik, fungsi utama logistik, dan kebutuhan untuk manajemen logistik terpadu.Sifat dan Kepentingan Logistik PemasaranDistribusi fisik atau Logistik pemasaran adalah tugas yang mencakup perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian arus material, barang jadi dan informasi yang berkaitan secara fisik dari tempat asalnya ketempat konsumen untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan menghasilkan laba.Sasaran Sistem LogistikTitik awal merancang sistem logistic adalah untuk mempelajari pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pelanggan mungkin menginginkan beberapa pelayanan distribusi dari pemasok : pemrosesan pesanan yang cepat dan efisien, penyerahan barang yang cepat dan fleksibel, mengatur dan member lebel barang dagangan, informasi untuk melacak pesanan dan kesediaan untuk mengambil kembali atau menggambil barang yang rusak.Fungsi Utama LogistikFungsi utama logisrik termasuk pemrosesan pesanan, pergudangan, manajemen sediaan, dan transportasi.Pemrosesan PesananPesanan dapat disampaikan dengan berbagai cara, lewat pos atau telpon, lewat wiraniaga atau via komputer dan pertukaran data elektronik. Setelah diterima, pesanan harus diproses dengan cepat dan tepatPergudanganFungsi gudang diperlukan karena siklus produksi dan konsumsi jarang seiring. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak gudang dan jenis apa yang dibutuhkannya dan di mana letaknya. Perusahaan mungkin menggunakan gudang penyimpanan atau pusat distribusi. Gudang penyimpanan menyimpan barang untuk jangka menengahdan jangka panjang. Pusat distribusi dadalah gudang besar dan otomatis yang dirancang untuk meneriama barang dari berbagai pabrik dan pemasok, menerima pesanan, memenuhinya dengan efisien, dan menyimpan barang kepada pelanggan secepat mungkin.SediaanTingkat sediaan juga mempengaruhi kepuasan pelanggan. Masalah utama adalah mempertahankan keseimbangan yang sulit antara sediaan terlalu banyak dan terlalu sedikit. Menyimpan sediaan terlalu banyak menyebabkan biaya sediaan yang lebih tinggi. Menyimpan sediaan terlalu sedikit mengakitkan kehabisan sediaan, biaya pengiriman atau produksi mendadak yang tinggi dan ketidakpuasan pelanggan. Keputusan sediaan menyangkut hal mengetahui kapan harus memesan dan berapa banyak yang harus dipesan.TransportasiPemilihan transportasi mempengaruhi harga produk, kinerja penyerahan dan kondisi barang ketika tiba, semuanya akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Ketika mengirim barang ke gudang, agen dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih liam macam alat transportasi yaitu : rel, air, truk, pipa, dan udara.Manajemen Logistik TerpaduKonsep manajemen logistik terpadu adalah konsep logistik yang menekankan kerja sama kelompok, didalam perusahaan dan antar semua organisasi saluran pemasaran, untuk memaksimalkan prestasi kerja seluruh sistem distribusi. Daftar PustakaPhilip Kotler dan Gary Armstrong.1996. Principles of Marketing 8th Edition. New Jersey: McGraw-Hill International

Tabel 2.1Berbagai Kemungkinan Tujuan PeriklananUntuk Menginformasikan:

Memberitahukan pasar tentang suatu produk baru Mengusulkan kegunaan baru suatu produk Memberitahukan pasar tentang perubahan harga Menjelaskan cara kerja suatu produk Menjelaskan pelayanan yang tersedia

Mengoreksi kesan yang salah

Mengurangi kecemasan pembeli

Membangun citra perusahaan

Untuk Membujuk:

Membentuk preferensi merek Mendorong alih merek Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk Membujuk pembeli untuk membeli sekarang Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan pembelian

Untuk Mengingatkan:

Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan di kemudian hari Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musimnya

Mempertahankan kesadaran puncak

Sumber : Philip Kotler dalam Durianto, D (2003)Durianto (2003:12) juga menyebutkan ada sembilan (9) tujuan yang secara umum ingin dicapai perusahaan-perusahaan yang beriklan, yaitu:1. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen (create awareness). Brand awareness yang tinggi merupakan pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. Pemasar seharusnya menyadari bahwa tanpa brand awareness yang tinggi sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi.2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek (communicate information about attributes and benefits).3. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek (develop or change an image or personality). Sebuah merek terkadang mengalami dilusi sehingga perlu diperbaiki citranya. Yang dapat dilakukan adalah melalui iklan.4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi (associate a brand with feelings and emotions). Disini dimaksudkan agar ada hubungan emosi antara konsumen dan suatu merek. 5. Menciptakan norma-norma kelompok (create group norms).6. Mengendapkan perilaku (precipitate behaviour). 7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan kekuatan pasar (market power) perusahaan. Iklan sangat kuat dalam meningkatkan kekuatan suatu merek di pasaran. Meski iklan bukan segalanya, mengingat keberhasilan suatu merek di pasaran tidak hanya tergantung pada iklannya.8. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu.9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari periklanan pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi, membujuk (mempengaruhi), dan mengingatkan serta dapat pula untuk menciptakan kesan positif pada produk dan merek tersebut.

2.5.3. Sasaran PeriklananSetiap iklan dibuat untuk mencapai dan memenuhi suatu sasaran tertentu yang telah dirancang dan ditetapkan oleh pemasar (produsen) secara spesifik. Sasaran periklanan bisa ditentukan berdasarkan klasifikasi apakah tujuan periklanan dibuat dengan maksud menginformasikan, membujuk, atau hanya mengingatkan saja (Sutisna,2003:276).Adapun klasifikasi sasaran periklanan dilihat dari tujuan periklanan-nya adalah sebagai berikut:1. Sasaran periklanan yang didasarkan dari tujuan untuk menginformasikan adalah 50 % dari keseluruhan konsumen mengetahui keberadaan produk di pasar.2. Sasaran periklanan yang didasarkan pada tujuan untuk membujuk adalah mayoritas konsumen di pasar mempunyai sikap positif terhadap produk, dan terdorong untuk melakukan pembelian.3. Sedangkan sasaran periklanan yang didasarkan pada tujuan untuk mengingatkan adalah jika sekitar 80 % konsumen di pasar mengingat akan keberadaan produk.

2.5.4.Kelebihan dan Kelemahan PeriklananPeriklanan sebagai bagian dari promotional mix memiliki berbagai kelebihan dibanding yang lain yang menyebabkan metode ini banyak dipilih untuk mempromosikan suatu produk. Belch & Belch (1993:11) menyebutkan beberapa kelebihan periklanan, yaitu:1. Karena perusahaan membayar atas ruang iklan maka perusahaan dapat mengontrol dan menentukan apa yang ingin dikatakan, kapan dikatakannya, dan kepada siapa ditujukan.2. Iklan merupakan metode biaya yang efektif untuk berkomunikasi dengan pemirsa luas dan biaya per kontaknya relatif redah.3. Iklan juga dapat digunakan untuk menciptakan gambaran dan pendekatan simbolis untuk barang dan jasa.4. Iklan mampu menciptakan dan mempertahankan brand equity.5. Iklan dapat menciptakan responsive chord dengan konsumen ketika unsur-unsur dalam program pemasaran lainnya belum berhasil.Namun, seperti yang disebutkan juga oleh Belch & Belch (1993:13), periklanan juga memiliki kelemahan sebagai berikut:1. Biaya memproduksi dan menempatkan iklan dapat sangat tinggi.2. Kurangnya umpan balik langsung oleh kebanyakan iklan adalah juga suatu kelemahan, karena hal itu menyebabkan kesulitan bagi pihak pembuat iklan untuk mengetahui seberapa baik pesan iklan diterima konsumen dan efektif tidaknya iklan tersebut.3. Kredibilitas iklan itu sendiri dan kenikmatan untuk mengabaikannya. Iklan seringkali dianggap skeptis oleh konsumen, dianggap bias dan terkait dengan tujuan iklan untuk membujuk.

2.5.5.Merencanakan Media PeriklananPerencanaan dan pemilihan media untuk periklanan memegang peranan penting dalam proses penyampaian pesan iklan kepada konsumen. Ketepatan produsen/ perusahaan pembuat iklan dalam memilih media komunikasi tersebut akan menentukan ke-efektif-an iklan, apakah sampai kepada kelompok sasaran atau tidak. Apabila media iklan yang digunakan tidak pernah diketahui oleh kelompok atau pasar sasaran maka periklanan tidak akan efektif.Penetapan media periklanan berkaitan erat dengan strategi dan perencanaan media. Dalam Durianto (2003:15) disebutkan bahwa strategi dan perencanaan media dijalankan setelah perusahaan mengidentifikasi pasar sasaran, serta menentukan sasaran sebelumnya yang akhirnya menentukan strategi yang tepat untuk pencapaiannya. Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang menggunakan lebih dari satu media periklanan (menggabungkan media periklanan) karena alasan-alasan sebagai berikut (Durianto, 2003:39):1. Untuk mencapai masyarakat yang tidak mampu, dicapai dengan media tertentu (misalnya radio).2. Untuk menyediakan paparan ulang tambahan dengan biaya yang lebih murah.3. Untuk mendayagunakan beberapa nilai intrinsic media sehingga memeperluas efektivitas kreativitas kampanye iklan.4. Untuk menyampaikan kupon dalam media cetak jika media utama yang digunakan adalah media broadcast.c. llh

sebenarnya sangat banyak dan tersedia untuk kita, yang jadi maslah sebenarnya dapatkan kita membaca peluang usaha yang cocok untuk kita serta beranikah kita bertindak mengambil resiko dengan menjadi wirausaha?

Bagi seorang pengusaha, kemampuan membaca peluang usaha merupakan salah satu syarat utama yang harus di miliki. Karena dengan kemampuan tersebut, dia akan menemukan inovasi baru, produk baru, atau pemasaran yang baru sehingga barang atau produknya bisa laris karena memiliki nilai plus dimata konsumen.

Salah satu peluang usaha yang masih jarang namun sebenarnya menghasilkan adalah Peluang Usaha Rumahan Dari Barang Bekas. Kita akan membahas, peluang - peluang usaha apa saja yang bisa kita dapatkan dan kita jalani dari setumpuk barang bekas yang tak berguna bahkan hanya menjadi sampah. Dengan melakukan usaha olehan barang bekas, maka selain kita mendapat tambahan uang, juga dapat mengurangi sampah dan polusi.

Ada banyak barang bekas bahkan bisa di bilang sampah yang tak berguna yang kemudian dijadikan oleh beberapa orang kreatif menjadi barang berguna yang bernilai ekonomis. Beberapa Peluang Usaha Dari Barang Bekas diantaranya adalah :

1. Kerajinan Tangan

Dari tangan kreatif barang yang tak berguna menjadi barang yang bernilai ekonomis bahkan bisa menjadikan dirinya jutawan mari kita simak beberapa usaha barang bekas di bidang kerajinan yang telah sukses : Kain PercaJika anda memiliki banyak kain potongan atau yang tidak terpakai ada baiknya anda merubahnya menjadi beberapa macam barang yang bernilai rupiah. Sayang kan daripada di buang. Anda bisa membuatnya menjadi keset, menjadi tas, menjadi taplak dan yang lain.

Harganya bisa sangat bervariasi tergantung model dan bahan, mulai dari Rp. 20.000, hingga mencapai ratusan ribu bahkan jutaanrupiah tergantung bahan yang dipakai dan tingkat kesulitan.

Image source : serambiusaha

Tas Dari Bungkus KopiIde usaha rumahan ini, saya temui di desa saya sendiri. bungkus kopi yang biasanya dibuang begitu saja di rubah menjadi tas yang cantik. masyarakat mulai tertarik dengan kerajinan ini karena hasilnya lumayan indah dan kuat.

Biasanya bagi masyarakat yang ingin membuat tas ini diperkenankan untuk mengumpulkan bungkus kopi, kemudian di serahkan kepada perajin untuk di buat tas. Biaya membuat tas itu sendiri sekitar Rp. 20.000,-

2. Jual Beli Barang Bekas

Analisa usaha Barang bekas / bisnis rongsokan

Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang masih berada di bawah garis kemiskinan, membuat daya beli masyarakat terhadap barang baru masih rendah. Namun, demikian, hal tersebut dapat di ambil jalan alternative yaitu jual beli barang rongsokan.

Di beberapa tempat, termasuk di daerah saya, lemari es, masih menjadi barang mahal. Namun, sekarang banyak warga yang memiliki lemari es bekas dari hasil membeli di took kusus lemari bekas. Bukan hanya, lemari ES, barang paling umum adalah HP. Karena tidak mampu membeli yang baru maka mau tidak mau, yang bekas pun tiada apa.

Jual Beli barang Bekas ini di bagi menjadi dua secara umum. Jual Beli Rongsok Untuk Daur UlangJenis Bisnis ini biasanya di lakoni oleh para pemulung. Pemulung mengumpulkan barang - barang sintetic yang bisa di daur ulang sperti besi, logam, alumunium, plastik, dsb. Barang - barang ini biasanya di jual perkilo.

Dalam beberapa hal, jenis bisnis ini sangat bermanfaat mengurangi sampah tak berguna yang tidak bisa diurai atau tidak mengalami kebusukan.

Jual Beli Barang Bekas Untuk Di Pakai KembaliAnda pasti mengel web semacam TOKO BAGUS, BERNIAGA.COM. Web - web tersebut merupakan web tempat bertransaksi barang - barang termasuk barang bekas. Anda membutuhkan HP bermerek namun tidak sanggup membeli maka, ini lah jalan keluarnya. Ada banyak forum jual beli baik berskala lokal maupun nasional.

Melihat fakta ini apakah anda terbetik sebuah ide usaha jual beli barang bekas? keuntungannya cukup lumayan. tergantung dari kemampuan anda menaksir barang yang dibeli kemudian menjualnya dengan harga yang tinggi.

Anda juga bisa membuat toko barang bekas. Anda menampung barang - barang bekas dari masyarakat kemudian menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Apakah menguntungkan? mari kita lihat analisa usahanya ;

Analisa usahanya:

Modal awal:Aset:Rak Rp 5.000.000,00Perlatan toko Rp 4.000.000,00Kendaraan bermotor Rp 7.000.000,00+Jumlah Rp 16.000.000,00Total modal Rp 16.000.000,00Nilai harga penyusutan kita misalkan sebesar Rp 1.000.000,00 dan diperkirakan selama 8 tahun maka diperolah beban biaya pengurangan atau penyusutan sebesar (Rp 16.000.000,00-Rp 1.000.000,00)/ (8 tahun x 12 bulan)= Rp 1.875.000,00 per tahun atau Rp 156.250,00 per bulan.

Omset per bulan250 barang berbagai varian dengan rata-rata harga Rp 100.000,00250 x @ Rp 100.000,00 Rp 25.000.000,00

Harga pokok pembelian barangPembelian barang dagang:Rata-rata per bulan Rp 12.000.000,00Laba kotor per bulan(omset per bulan hpp barang)(Rp 25.000.000,00Rp 12.000.000,00) =Rp 13.000.000,00

Biaya operasional per bulanSewa tempat:Gaji pegawai 2 orang @ Rp 1.000.000,00 Rp 2.000.000Listrik dan telepon Rp 2.000.000,00Penyusutan per bulan Rp 156.250,00BBM dan biaya angkut Rp 1.000.000Jumlah Rp 6.156.250,00

Laba bersih per bulan= Rp. 13.000.000,00 - Rp. 6.156.250,00= Rp. 6.843.750

Lumayan bukan?

Jika anda tertarik ada baiknya anda belajar menaksir barang karena kunci bisnis rumahan ini tterletak pada bagaimana kita menaksir barang yang bernilai tinggi. Semoga ArtikelPeluang Usaha Rumahan Dari Barang Bekas Menguntungkan ini bermanfaat untuk anda. Salam sukses.

silahkan klik link di bawah ini untuk mencai ide bisnis lainnya :

BAB IIIRUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1. Metode Pelaksanaan PKLMetode pelaksanaan yang digunakan pada praktek kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :1. Library ResearchYaitu dengan membaca buku-buku litelatur dan sumber data lainya yang berkaitan langsung dengan materi yang dibahas.2. Field ResearchYaitu salah satu metode yang digunakan didalam mengumpulkan data, dimana peneliti secara langsung terjun pada objek penelitian.a. ObservasiYaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek atau perusahaan (Operator/Karyawan) dalam melakukan aktivitasnya sehari hari dan mengambil data yang kiranya sesuai untuk bahan penulisan laporan ini.b. InterviewYaitu suatu cara pengambilan data dengan jalan mengadakan Tanya jawab atau wawancara langsung pada obyek tentang hal-hal yang dianggap dapat membantu memberikan penjelasan terhadap data yang dibahas.

3.2. Spesifikasi KegiatanKegiatan yang dilakukan selama di lapangan adalah sebagai berikut :Tabel 4. Uraian Kegiatan PKLMingguTanggalKegiatan

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat 16 21 Juli 2012

23 28 Juli 2012

30 Juli 4 Agustus 2012

6 13 Agustus 20121. Perkenalan dengan staff perusahaan PT. KED2. Pembagian jadwal dan pemberian gambaran umum kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit.3. Pembagian safety4. Peninjauan langsung ke pabrik dari bagian penimbangan, stasiun Loading Ramp, Continous Sterilizer, Thresher, Press, Klarifikasi, dan Kernel.5. Wawancara kepada operator dan mandor6. Pemberian materi dari asisten7. Presentasi hasil yang diperoleh selama satu minggu1. Peninjauan ke stasiun Boiler, Power House, Water Threatment, Limbah dan Komposting tentang cara kerja serta spesifikasi alat2. Pengambilan sample tiap stasiun serta meneliti sample tersebut di laboratorium PT. KED3. Wawancara kepada operator dan mandor4. Presentasi hasil yang diperoleh selama satu minggu1. Peninjauan langsung ke kebun kelapa sawit2. Pemberian materi proses pertumbuhan, perawatan, panen dan pengangkutan TBS ke pabrik3. Pengenalan tiap afdeling dan blok sawit, struktur tiap wilayah perkebunan.4. Wawancara kepada mandor5. Presentasi hasil yang diperoleh selama satu minggu1. Peninjauan tiap arel perkebunan, mengenal tiap projek yang dibuat serta mencari permasalahan yang terjadi di kebun2. Peninjauan bagian maintenance PT. KED, pemberian materi dan wawancara langsung pada mandor dan asisten3. Penyusunan laporan PKL4. Presentasi akhir

3.3. Kendala Kendala yang dihadapi selama PKL dan Cara PemecahannyaKendala kendala yang dihadapi dan cara pemecahannya adalah sebagai berikut : Tabel 5. Kendala dan Cara Pemecahan MasalahNoKendala kendala yang dihadapiCara pemecahannya

1

2

3

4

5

6

7

8Sistem transportasi yang kurang memadai terutama bagi karyawan pabrik dan pekerja kebunJalan yang rusak bila hujan datang serta jembatan yang rusakTerjadi kesalahan dalam pengoperasian alatKerusakan alat yang menyebabkan terhambatnya proses pengolahan kelapa sawit di pabrikKapasitas untuk menampung hasil panen di pabrik kadang melebihi batas waktu yang ditetapkanPertumbuhan kelapa sawit di areal berpasir kurang maksimalLahan berlereng sulit untuk memanen TBSPemakaian alat baru dengan Traktor kurang maksimal Pengajuan fasilitas yang lebih memadai kepada pihak perusahaan. Perkerasan jalan dan perbaikan jalan Pelatihan terhadap pekerja dan penanggung jawab kegiatan Perbaikan tiap komponen alat dan mematuhi SOP

Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit yang baru

Pembuatan insert tanah

Pembuatan jalur kontur pada lahan Pemantapan pemakaian alat dan disesuaikan dengan kondisi tanaman serta lahan