peraturan kepala lipi ttg pedoman kti

Upload: alfan-nur-azizi

Post on 27-Feb-2018

342 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    1/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    2/47

    PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH

    PERATURAN

    KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

    NOMOR 04/E/2012

    LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

    2012

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    3/47

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI .....................................................................................PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

    NOMOR 04/E/2012 TENTANG PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH.....

    LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUANINDONESIA NOMOR 04/E/2012 TENTANG PEDOMAN KARYA

    TULIS ILMIAH ..................................................................................I. PENDAHULUAN ............................................................................

    A.

    Latar Belakang ........................................................................ B.

    Tujuan dan Sasaran ............................................................. C.

    Pengertian ...........................................................................

    II. JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI ........................................ A.

    Jenis ....................................................................................

    B.

    Bentuk ................................................................................. C.

    Cakupan ..............................................................................

    III.

    KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN DANGAYA BAHASA KTI ....................................................................

    A.

    Kaidah .................................................................................. B.

    Format ..................................................................................

    C.Sistematika ...........................................................................

    D.

    Komposisi Bagian dan Gaya Bahasa ......................................

    IV.

    ETIKA PENYUSUNAN KTI ..........................................................

    V.

    PENUTUP ..................................................................................

    i

    ii

    1

    1

    122

    66

    68

    9

    99

    10

    35

    36

    38

    i

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    4/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    5/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    6/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    7/47

    v

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    8/47

    LAMPIRANPERATURAN KEPALA LIPINOMOR : 04/E/2012:

    TANGGAL : 22 November 2012

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan yang makincepat dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-haridengan ditandai perkembangan teknologi di setiapsektor, baik di tingkat nasional maupun global. Hal itutidak lepas dari peran lembaga penelitian dan/ataupengembangan (litbang), baik pemerintah maupunswasta, yang hasilnya dapat diwujudkan secara ilmiahke dalam publikasi hasil temuan dan dapat ditelusurioleh masyarakat umum. Terdapat beragam bentuk karya

    tulis ilmiah (KTI) yang merupakan produk dari lembagalitbang dan lembaga pendidikan. Pada umumnya KTI

    yang dihasilkan oleh lembaga litbang merupakan saranapublikasi bagi peneliti dan lembaga terkait dalam bentukbuku ilmiah, bunga rampai, majalah ilmiah/jurnal,prosiding, dan lain-lain yang isinya memuat antara lain:makalah lengkap, monografi, komunikasi pendek, kajiankebijakan, dan makalah kebijakan.

    Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

    memiliki sejarah dan kompetensi di bidang litbang dengansalah satu tugasnya sebagai instansi pembina JabatanFungsional Peneliti. Kegiatan yang dilaksanakanberkaitan dengan pembinaan dan pengembangan sertapendidikan dan pelatihan. Salah satu bentukkewenangan dan tanggung jawab pembinaan penelitiadalah melakukan akreditasi majalah ilmiah yangditerbitkan dalam lingkup lembaga litbang. Kualitasmajalah ilmiah yang dinilai tersebut sangat dipengaruhi

    oleh kualitas KTI yang dimuat di dalamnya.

    1

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    9/47

    Sebagai wujud tanggung jawab terhadappeningkatan publikasi hasil litbang di Indonesia, LIPIberupaya menjaga keseragaman persepsi dan kualitas isiatas KTI dengan memberikan pedoman penyusunan

    penulisan KTI, terutama diperuntukkan bagi peneliti diunit litbang pemerintah. Pedoman KTI ini telah dibahasdengan melibatkan tim penyusun yang profesional danberpengalaman. Selain itu, latar belakang keilmuan yangberagam juga menambah kedalaman isi pedoman inidengan harapan mampu mengakomodasi berbagai sudutpandang. Untuk menampung aspirasi, saran, masukandari pihak terkait, pada tahun 2012, telah dilakukanbeberapa kali prasosialisasi dengan peneliti dari

    Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian(LPNK) yang berada di sekitar Yogyakarta, Bandung,Cibinong (Jabodetabek) dan dengan Tim Panitia PenilaiMajalah Ilmiah (P2MI) dan Tim Penilai Peneliti Pusat(TP3), serta dengan jajaran pimpinan LIPI.

    B.

    Tujuan dan Sasaran1. Pedoman KTI bertujuan untuk memberikan acuan

    dalam penyusunan KTI bagi peneliti.

    2.

    Sasaran pedoman KTI adalah tersedianya standarminimal dalam hal kaidah penulisan ilmiah danterjadinya kesamaan persepsi dalam menyusun KTI.

    C.

    PengertianDalam Peraturan Kepala LIPI ini yang dimaksud dengan:1.

    Karya Tulis Ilmiah yang selanjutnya disingkat KTIadalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan,ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis

    yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompokyang memenuhi kaidah ilmiah.

    2. Kaidah Ilmiah adalah aturan baku dan berlakuumum yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

    3. Wahana Publikasi adalah sarana yang digunakanuntuk menerbitkan suatu karya.

    4. Media Cetak adalah sarana media massa yangdicetak dan diterbitkan secara berkala.

    2

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    10/47

    5.

    Media Elektronik adalah sarana media massa yangmempergunakan alat-alat elektronik modern yaitu

    jurnal elektronik dan buku elektronik.6. Makalah Lengkap adalah tulisan ilmiah yang

    disusun berdasarkan analisis dan sintesis data hasillitbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian,dan pemikiran sistematis yang belum pernah ditulisdan dipublikasikan oleh orang lain serta topik yangdibahas berupa topik baru yang menambahinformasi baru dan/atau memperkuat temuan/topiksebelumnya.

    7. Monografi adalah KTI hasil litbang yang detail padasebuah topik/subjek dengan tingkat pembahasan

    yang mendalam dan/atau mengaitkan melaluiberbagai pendekatan keilmuan serta ditulis dalamsatu format publikasi yang cukup tebal, secarakhusus dipublikasikan untuk satu topik tersebut,biasanya sebagai terbitan khusus yang berurutdari suatu penerbit majalah ilmiah/jurnal.

    8.

    Komunikasi Pendek adalah KTI pendek yangmemuat informasi penting dan memiliki nilai ilmiahtinggi serta perlu segera diketahui oleh dunia litbang

    atau dapat juga berupa laporan awal yang ringkasdan independen serta berkontribusi secarasignifikan dan relevan untuk dipublikasikan atautulisan sederhana, tetapi lengkap dengan maksuduntuk menjelaskan hasil dari investigasi suatumasalah atau penjelasan mengenai model/hipotesisbaru, inovasi metode, teknik, atau peralatan.

    9.

    Kajian Kebijakan adalah tulisan yang dibuat atasrespon terhadap suatu kebijakan tertentu/khusus

    yang dikeluarkan oleh suatu instansipemerintah/nonpemerintah dengan tujuan untukmemberikan informasi/pandangan lain bagipengambil kebijakan dan pihak-pihak yang terkaitatas kebijakan yang dibuat serta bagi masyarakatumum.

    10. Makalah Kebijakan adalah tulisan mengenai isukontemporer yang memberikan alternatif kebijakan

    yang didukung oleh analisis tajam terhadap berbagai

    keluaran (output) yang dihasilkan dan sebagai

    3

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    11/47

    informasi masukan (input) untuk membuatkeputusan atas suatu kebijakan, baik terhadapkebijakan yang telah ada maupun kebijakan baru

    yang dianggap penting.

    11.

    Majalah Ilmiah adalah majalah publikasi yangmemuat KTI yang secara nyata mengandung datadan informasi yang memajukan iptek dan ditulissesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah sertaditerbitkan secara berkala.

    12. Buku Ilmiah adalah KTI dengan pembahasanmendalam tentang masalah kekinian suatukeilmuan dengan merangkum hasil-hasil penelitian

    yang terbaru dengan menekankan pada aspek teori,

    panduan penjelasan filosofis atas suatu langkahpanduan atau suatu bentuk kajian yang dicetakdalam format buku serta susunan dalam bagian perbagian atau bab per bab yang dibuat secaraberkesinambungan dan bertautan.

    13. Bunga Rampai adalah kumpulan KTI dengan satutopik permasalahan dengan pendekatan daribeberapa aspek/sudut pandang keilmuan. Masing-masing bab dapat berdiri sendiri dengan susunan

    KTI lengkap dan ada benang merah yangmengkaitkan keseluruhan bab. KTI yangdikeluarkan dalam bentuk bunga rampaimempunyai makna yang mandiri dan jelas.

    14.

    Prosiding adalah kumpulan KTI yang diterbitkansebagai hasil suatu pertemuan ilmiah.

    15.

    Lembaga Penerbitan adalah badan usaha penerbitanbuku yang mempunyai dewan editor, dibentukberdasarkan peraturan perundang-undangan yang

    berlaku dan difokuskan untuk menjalankan usahapenerbitan serta masuk dalam keanggotaan IkatanPenerbit Indonesia (IKAPI).

    16. Unit litbang adalah lembaga pemerintah dan/ataunonpemerintah, baik pusat maupun daerah yangdiberikan tugas dalam bidang litbang iptek.

    17. Plagiasi adalah penyampaian suatu data, informasi,dan hasil/kesimpulan baik hanya substansiataupun secara keseluruhan dari suatu tulisan milik

    orang lain dan/atau milik sendiri tanpa

    4

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    12/47

    menyebutkan sumber aslinya. Tindakan plagiasijuga menyangkut penggunaan data atau ide darianalisis suatu proyek atau tulisan yang belumdipublikasikan, saat penulis/peneliti yang

    bersangkutan mempunyai akses seperti sebagaikonsultan, pengulas/mitra bestari, editor, dansejenisnya tanpa menyebutkan sumber aslinya.

    5

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    13/47

    BAB IIJENIS, BENTUK DAN CAKUPAN KTI

    A.

    JenisJenis KTI terdiri atas:

    1. Hasil litbang;2.Tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran

    sistematis.

    KTI disusun berdasarkan jenisnya, tetapi tetap dibuatdalam format yang sama, kecuali untuk KTI jenistinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiransistematis dijelaskan secara keseluruhan dan lengkap

    tentang subjek yang ditinjau/diulas dan dikaji. Isi daritulisan ini tentu sesuai dengan kedalaman analisis setiappenulis. KTI mengacu pustaka secara komprehensif danmencerminkan perkembangan menyeluruh di bidangkeilmuannya serta memproyeksikan dampak danmenawarkan solusi bagi perkembangan ilmupengetahuan.

    B.

    Bentuk KTI dapat dipublikasikan dalam bentuk:1. Buku Ilmiah

    Buku ilmiah wajib memenuhi persyaratanadministratif sebagai berikut:a)

    dikeluarkan oleh suatu badan usaha ataulembaga penerbitan, baik di tingkatinstansi/unit litbang pemerintah atau lembagapenerbitan swasta nasional atau internasional

    yang memiliki fungsi sebagai usaha penerbitan;b) memiliki Internasional Standard Book Number

    (ISBN), baik untuk terbitan tunggal maupunterbitan revisi selanjutnya;

    c) melewati proses editorial yang mencakuppemeriksaan kebenaran keilmuan dan tatabahasa; dan

    d) berisi paling sedikit 49 halaman.

    6

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    14/47

    2. Bunga RampaiBunga rampai wajib memenuhi persyaratanadministratif sebagai berikut:

    a)

    dikeluarkan oleh lembaga penerbitan, baik ditingkat instansi/unit litbang pemerintah ataulembaga penerbitan swasta nasional atauinternasional yang memiliki fungsi sebagaiusaha penerbitan;

    b)

    memiliki Internasional Standard Book Number(ISBN), baik untuk terbitan tunggal maupunterbitan revisi selanjutnya;

    c) melewati proses editorial yang mencakup

    pemeriksaan kebenaran keilmuan dan tatabahasa;

    3. Majalah Ilmiah/JurnalMajalah ilmiah/jurnal wajib memenuhi persyaratanadministratif sebagai berikut:a)

    memiliki Internasional Standard Serial Number(ISSN);

    b)

    Memiliki mitra bestari paling sedikit empat

    orang.c)

    Diterbitkan secara teratur dengan frekuensipaling sedikit dua kali dalam satu tahun,kecuali majalah ilmiah dengan cakupankeilmuan spesialisasi, dengan frekuensi satukali dalam satu tahun.

    d)

    Bertiras tiap kali penerbitan paling sedikitberjumlah 300 eksemplar, kecuali majalahilmiah yang menerbitkan sistem jurnal

    elektronik (e-journal) dan majalah ilmiah yangmenerapkan sistem daring (online) denganpersyaratan sama dengan persyaratan majalahilmiah tercetak.

    e)

    Memuat artikel utama tiap kali penerbitanberjumlah paling sedikit lima, selain dapatditambahkan dengan artikel komunikasi pendek

    yang dibatasi paling banyak tiga buah.

    7

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    15/47

    4.

    ProsidingProsiding wajib memenuhi persyaratan administratifsebagai berikut:a) mencantumkan tema dan institusi pelaksana

    seminar;b) memiliki paling sedikit dua orang editor dan

    melalui proses editing; danc) memiliki ISSN apabila seminarnya berkala atau

    ISBN apabila seminarnya tidak berkala, kecualiseminar internasional (tanpa perlu memilikiISBN).

    C.

    Cakupan

    1.

    Lingkup pedoman KTI merupakan substansiminimal yang harus dipenuhi dalam penyusunanKTI.

    2.

    Pengembangan teknis penulisan KTI disesuaikandengan gaya selingkung yang berlaku di setiappengelola majalah ilmiah, lembaga penerbitan atauinstansi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidahpenulisan yang benar.

    3. Wilayah pedoman penulisan KTI ini mencakupi KTI

    yang merupakan terbitan lokal/nasional danregional/internasional dengan pengelolaan diIndonesia.

    8

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    16/47

    BAB IIIKAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA,

    KOMPOSISI DAN GAYA BAHASA KTI

    A. KaidahSumber data dan informasi ilmiah yang dijadikan

    dasar dalam penyusunan KTI adalah tulisan yangmengandung data dan informasi yang memajukan iptekserta ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah.

    Kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat berikut:1.

    Logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan

    informasi yang masuk ke dalam logika pemikirankebenaran ilmu;

    2. Obyektif, berarti data dan informasi sesuai denganfakta sebenarnya;

    3. Sistematis, berarti sumber data dan informasi yangdiperoleh dari hasil kajian dengan mengikuti urutanpola pikir yang sistematis atau litbang yangkonsisten/berkelanjutan;

    4.Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan

    sahih serta masih memungkinkan untuk terus dikajiulang;

    5. Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan;dan

    6.Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumberyang diakui kebenaran dan keberadaannya sertamemberikan kontribusi bagi khasanah iptek yangsedang berkembang.

    B.

    FormatKTI dapat disusun dalam format:

    1. Makalah Lengkap;2. Monografi;3. Komunikasi Pendek;4. Kajian Kebijakan; dan5. Makalah Kebijakan.

    9

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    17/47

    C. Sistematika

    1.

    Buku IlmiahSistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk

    buku ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut:a.

    Sampul dan Nama PenulisSampul memberikan kumpulan informasi yang

    terkandung dalam sebuah buku denganpembagian:1)

    sampul luar yang umumnya mencakup judulbuku, nama penulis, dan lembaga penerbitan.Sampul luar dapat memberikan informasisinopsis, baik mengenai isi buku maupun

    daftar riwayat hidup singkat penulis.Penempatan halaman judul berfungsi pulasebagai sampul utama buku tersebut yangdapat terbuat dari berbagai bentuk bahan,dengan berbagai variasi pengatakan (lay out)dan estetika halaman sampul;

    2)

    sampul dalam yang biasanya lebih terperincidengan mencantumkan apa yang sudahtercantum dalam sampul depan denganditambahkan informasi nama editor/dewaneditor, lembaga penerbitan, kota penerbitan,tahun penerbitan, jumlah halaman, daninformasi lainnya.

    b.

    Karya Cipta Halaman ini mengandung informasi mengenai

    hak kepemilikan, baik untuk karya cipta penulisanmaupun penerbitan buku. Dapat juga ditampilkanpetikan perundangan yang berhubungan dengankarya cipta atau saran bentuk penulisankutipan/sitasi untuk buku yang bersangkutan.Halaman ini juga menampilkan nomorInternationalStandard Book Number (ISBN) dan apabila adanomor call number library/International StandardBibliographic Description (ISBD) sesuai dengansistem yang diadopsi oleh badan/lembagapenerbitan yang bersangkutan. Bentuk informasitambahan lainnya adalah kode (barcode) ISBN dan

    10

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    18/47

    informasi teknis yang berkaitan dengan pencetakanserta informasi karya cipta yang kadang-kadangditempatkan pada halaman sampul dalam.

    c.

    PengantarKata pengantar dan/atau pernyataan

    pembuka lainnya merupakan halaman yangmenyajikan ungkapan, baik dari penulis maupunpihak ketiga, untuk para pembaca dengan memuatpenghargaan, alasan, atau harapan akan terbitnyabuku yang bersangkutan atau mengulas secarasingkat penulis atau pihak ketiga mengenaipandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut.

    Kata pengantar dapat juga diletakkan di bagianluar sampul belakang.

    d.

    Daftar IsiBagian ini merupakan daftar kandungan

    sebuah buku yang dapat ditelusuri hingga kebagian halaman, mencakup daftar bagian bab atauturunannya dari isi buku, dan apabila ada daftarpendukung lainnya, seperti daftar tabel, gambar,

    dan ilustrasi pada halaman sampul sampaidengan halaman penutup buku.

    e.

    PendahuluanBagian ini mengandung ungkapan dari penulis

    untuk menjelaskan apa yang terkandung dalambuku tersebut dan latar belakang pendekatan atastopik yang ditulis, selain untuk menjelaskan alurbagian buku (bab) yang terkandung serta

    bagaimana pembaca menggunakannya.

    f.

    Batang TubuhBagian ini berisi keseluruhan topik yang

    dibicarakan, dengan diuraikan secara runut dalambentuk tulisan per bagian bab dan subbab sertabagian-bagian kecil bab lainnya yang disertaidengan berbagai format ilustrasi pendukung.Struktur dari setiap bab atau turunannya

    11

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    19/47

    mencerminkan jumlah informasi yang disajikanoleh penulis, jumlah suatu perbandingan yangdibuat, baik di antara maupun di dalam setiap babatau turunannya dan tingkat kepentingan

    pengungkapan dari setiap topik di dalam strukturbab badan isi buku. Tidak ada susunan yang bakumengenai pembagian bab atau turunannya, tetapiharus ada urutan isi tulisan serta hubunganantarbab atau turunannya. Penggunaan bahasaberupa ragam bahasa ilmiah dengan sumber isi

    yang dapat dengan mudah ditelusuri sumberaslinya. Oleh sebab itu, format penulisan isi bukudapat berupa suatu karya tulis yang secara

    langsung menuliskan sumber sitasinya (dalambentuk nama penulis atau nomor urut penulis)atau rangkuman terakhir di bagian daftar pustaka.Seorang anggota editor atau profesi lain yangserumpun dapat juga menjadi penulis sekaligussepanjang bahwa dewan editor beranggotakancukup banyak, sehingga mampu mengkajikeilmiahan kandungan buku dengan baik danprofesional.

    g. Ucapan Penghargaan (opsional)Apabila ucapan penghargaan akan

    ditampilkan, isinya mengungkapkan penghargaanpenulis terhadap berbagai pihak: individu,lembaga, narasumber atau lainnya yang dianggapberkontribusi positif selama proses penulisan danpenerbitan buku. Bagian ini juga memuat daftarnarasumber sebagai pemegang hak cipta atas

    berbagai macam bentuk format ilustrasi (foto,grafik, tabel, dan lain-lain) yang dipergunakan didalam buku, di luar dari bagian yang telah disitasidalam daftar acuan.

    h.

    IndeksIndeks merupakan sederatan susunan

    kata/istilah yang terkandung dalam buku yangmenjadi kata penting/kata kunci bagi pembaca

    12

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    20/47

    dengan disusun secara alfabetis dan diikuti denganpenempatan keterangan halaman.

    i.

    Glosarium (opsional)Glosarium merupakan kumpulan kamus

    singkat atas singkatan/kata-kata/istilah teknistertentu yang perlu lebih diperjelas lagimaksud/pengertiannya dengan disusun secaraalfabetis.

    j.

    Daftar AcuanDaftar acuan merupakan kandungan informasi

    yang ada dalam suatu buku ilmiah dan kompilasisitasi dari berbagai sumber yang lebih dahuluterbit. Dengan demikian, informasi yangdisampaikan dalam isi KTI bukan selalu buahpikiran penulis seluruhnya. Untuk itu sumber aslihasil sitasi harus dicantumkan seluruhnya denganlengkap dalam daftar acuan.

    k. Bibliografi (opsional)Bibliografi merupakan kumpulan sumber

    informasi di luar format hasil karya tulis yangsudah dicantumkan dalam daftar acuan dan jugamerupakan sumber informasi lain mengenai ide

    yang dipelajari dan didapatkan untukpenulisannya di dalam buku.

    l.

    Lampiran (opsional)Lampiran merupakan suatu informasi

    tambahan di luar dari apa yang telah tercantum didalam isi/badan buku. Lampiran dapat berupatambahan informasi dengan segala bentuk formattampilannya, yang lebih memperjelas apa yangtelah disitir di dalam isi buku.

    2.

    Bunga RampaiSistematika KTI yang dipublikasi dalam bentuk

    bunga rampai memiliki unsur-unsur yang sama denganbentuk buku ilmiah, tetapi memiliki perbedaan dalam

    hal prakata/prolog yang mengantarkan keseluruhan isi

    13

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    21/47

    dan dalam hal penutup/epilog yang merupakananalisis atas keseluruhan isi.

    3.Makalah Lengkap

    Sistematika KTI yang disusun dalam format makalahlengkap memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

    a. Judul

    Judul KTI harus spesifik, jelas, ringkas,informatif, menggugah rasa untuk dibaca,tertangkap mata (eye catching), menggambarkansubstansi atau isi dari tulisan, serta mengandungunsur kata kunci. Judul tidak perlu diawali dengan

    kata penelitian, analisis, studi, dan lain-lain,kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan.Dimungkinkan ada judul utama yang diikutidengan penjelasan judul (subjudul). Dalam bidangilmu tertentu terdapat judul yang berseri karenapenelitian yang dilakukan merupakan penelitianberkesinambungan.

    Hindari pemilihan judul terlalu umum, contoh:PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI. Bila

    agak umum, di dalam pendahuluan harus adapenjelasan tentang pembatasan judul, bagianmana atau topik apa yang akan dibahas dari Judulitu, misalnya: apakah jenis, jumlah, atau jenis dan

    jumlah terkait dengan tingkat pendidikan danseterusnya. Dengan demikian, jelas dan terarahapa sebenarnya yang akan dibahas di dalam KTI.

    Judul ditulis dalam dua bahasa, yaitu Indonesiadan Inggris dengan huruf kapital.

    b.

    Nama dan Alamat PenulisPenyertaan penulis dalam suatu tulisan harus

    dibahas terlebih dahulu sebelum melakukankolaborasi dan harus didasarkan pada petunjukpublikasi. Hanya peneliti yang memiliki kontribusi

    yang signifikan dalam suatu tulisan yang berhakmendapatkan sebutan penulis. Kontribusisignifikan adalah melakukan penelitian,

    berpartisipasi dalam membuat desain penelitian,

    14

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    22/47

    menganalisis data, dan menyiapkan tulisan.Meminjamkan alat, menyediakan dana, danmemantau tidak dapat dikatakan sebagai penulis.

    Nama ditulis lengkap tanpa menyebutkan

    gelar dan berupa nama asli, bukan nama samaran.Penulisan nama diupayakan tidak disingkat.Namun, apabila terdapat penyingkatan, namaharus secara konsisten mengikuti kaidahpenulisan singkatan. Nama penulis utama beradapada urutan paling depan, atau disesuaikanpanduan penulisan pada setiap majalahilmiah/jurnal terkait. Sebutan nama ditampilkandengan jelas setelah penyebutan judul tanpa

    disisipkan kata oleh.Alamat yang dicantumkan adalah alamat

    instansi/lembaga tempat penulis bekerja.Penulisan alamat berkaitan erat dengankompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dankonsekuensi yuridis yang akan diemban olehlembaga asal penulis, karena terkait denganpenulis dan/atau institusi.

    Alamat dapat lebih dari satu, misalnya: saat

    sabatikal di laboratorium dan alamat instansi lain.Alamat yang dicantumkan terlebih dahulu adalahalamat instansi tempat penelitian dilakukan.

    Jika penulis terdiri atas lebih dari satu orangdengan alamat yang sama, pencantuman satualamat telah dianggap cukup untuk mewakilialamat penulis lainnya. Akan tetapi, penulis yangterdiri atas lebih dari satu orang dengan alamat

    yang berbeda, alamat harus disebutkan semuanya.

    Untuk keperluan korespondensi, selain namainstansi, alamat lengkap instansi, dan pos-el (e-mail), dapat dilengkapi dengan nomor telepon/faksinstansi dan penulis.

    c.

    Abstrak dan Kata KunciAbstrak merupakan gambaran singkat dari

    keseluruhan KTI, yang isinya meliputi unsur-unsurberikut:

    15

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    23/47

    1)

    permasalahan pokok yang dibahas, alasanpenelitian, tinjauan/ulasan, dan kajian yangdilakukan;

    2) bagaimana penelitian, tinjauan/ulasan, dan

    kajian yang dilakukan, dan metode yangdigunakan;

    3) pernyataan singkat tentang kegiatan yangtelah dilakukan atau hasil serta prospeknya.

    Abstrak ditulis tidak dalam bentuk matematis,pertanyaan, dan dugaan. Selain itu, abstrak ditulisdalam satu paragraf serta tanpa acuan, tanpacatatan kaki atau kutipan pustaka, dan tanpasingkatan/akronim serta bersifat mandiri,

    seyogianya paling banyak memuat 250 kata dalambahasa Indonesia dan 200 kata dalam bahasaInggris atau jumlah yang ditentukan oleh redaksi.

    Kata kunci merupakan kata/istilah yangpaling menentukan/mempengaruhi/paling intidalam KTI dan mengandung pengertian suatukonsep, harus mengandung cukup informasi untukindeks dan membantu dalam penelusuran; dapatberupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiriatas tiga sampai dengan lima kata. Penulisanurutan dimulai dari yang paling umum dan pentingdalam isi KTI dan dipisahkan dengan tanda koma.

    Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasaIndonesia dan diikuti abstrak dan kata kuncidalam bahasa Inggris dengan tujuan agar hasilpenelitian dan/atau pengembangan, tinjauan/ulasan, dan kajian dapat disebarluaskan, baikdalam cakupan nasional maupun internasional,serta dipertimbangkan berdasarkan UndangUndang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,Bahasa, dan Lambang Negara, serta LaguKebangsaan.

    Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesiadan bahasa Inggris, penulisan abstrak dan katakunci dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggrisharus tetap ada. Penulisan abstrak dan kata kuncidalam bahasa Inggris menggunakan huruf miring.

    16

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    24/47

    d. PendahuluanPendahuluan mencakup tinjauan pustaka dan

    memuat unsur-unsur sebagai berikut:1) Latar be lakang, menjelaskan fenomena

    antara lain: permasalahan aktual tentangteknis/sosial/kultural yang penting untuk diteliti,ditinjau/diulas, dan dikaji serta alasan ilmiahatau representasi teori yang didukung olehacuan pustaka. Pada bagian ini perlu ada ulasanmengenai peneliti an terkait yang pernahdilakukan sendiri atau orang lain dan penjelasanperbedaan dengan penelitian yang sedangdijalankan atau penjelasan untuk melengkapi

    penelitian sebelumnya, atau penelitian terbaru.Pengantar tentang profil wilayah kajian/riset

    disampaikan sebagai latar belakang lokasi danbagian ini lebih bersifat sebagai penjelasantentang tempat (terutama pada bidang ilmusosial), misalnya: desa, kecamatan, ataukabupaten. Hal ini pada umumnya berkaitandengan penelitian yang dilakukan di daerah.

    Pada disiplin ilmu tertentu, ada pengantar

    tentang profil wilayah kajian/riset yangpembahasannya terlalu panjang untukdimasukkan ke dalam pendahuluan sehinggaperlu dibuat satu bab tersendiri, yang letaknyasesudah pendahuluan.

    2) Permasalahan atau rumusan masalah,untuk semua bidang ilmu (dalam penelitian),menunjukkan fenomena yang ada dan wajib

    dikaitkan dengan ranah ilmu pengetahuan.Permasalahan diidentifikasikan denganpertanyaan-pertanyaan penelitian.

    3) Tujuan dan manfaat menggambarkantujuan dan manfaat dari penelitian, tinjauan/ulasan/review, dan kajian yang akan diperolehdan keterkaitannya dengan temuan yang telahdilaporkan/diperoleh sebelumnya. Tujuandisampaikan secara spesifik. Pertanyaan

    17

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    25/47

    penelitian disesuaikan dengan tujuanpenelitiannya. KTI yang merupakan hasilpenelitian eksploratif hendaknya menerapkanmetode mutakhir; unsur keterbaruannya

    merupakan hasil eksploratif, tetapi disertaianalisis dengan mengacu pada pertanyaanpenelitian.

    Adapun dimensi kegunaan penelitian adalah:a) kebijakan;b) penyelesaian masalah/problem solving

    (mitigasi, adaptasi, rehabilitasi, dan lain-lain);c) evaluasi;d)

    kurasi (dalam kedokteran dan lain-lain);

    e)

    pengembangan ilmu pengetahuan ataupenelitian fundamental.

    4) Hipotesis, apabila ada, dapat dicantumkan.Tidak semua penelitian memiliki hipotesis.Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitiandidasarkan pada masalah atau tujuanpenelitian.

    5)

    Rancangan penelitian/research design ,

    laboratorium atau percobaan, alat spesifik yangdigunakan, dan waktu penelitian dapatdisampaikan jika dianggap perlu.

    6) Tinjauan pustaka dalam bidang ilmu tertentumemiliki istilah berbeda, ada yang dinyatakansebagai landasan teori atau bahkan sebagaipustaka sebelumnya, dengan tetap memilikimakna yang sama, yaitu penyajian teori-teori

    yang mendukung dan relevan dengan kegiatanpenelitian yang dilakukan. Penyajian tinjauanpustaka memerlukan acuan yang kuat, tajamdan mutakhir. Hal ini menggambarkankemampuan/kompetensi dan penguasaan atasmateri yang dimiliki oleh penulis.

    Tinjauan pustaka dibuat denganmengemukakan hasil penelitian atau buku yangmembahas subjek atau pendekatan teoritis yang

    sudah dilakukan oleh orang lain atau penulissendiri.

    18

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    26/47

    Tujuan tinjauan pustaka adalah untukmengetahui perkembangan subjek yang samadalam kajian orang lain, dan posisi penelitian

    yang dilakukan oleh penulis dalam khazanah

    ilmu pengetahuan yang sudah ada. Tinjauanpustaka berguna untuk menentukan kontribusiilmiah penulis di tengah penelitian sejenislainnya.

    Beberapa sumber menyatakan bahwa bagianini merupakan kerangka teori atau kerangkakonsep, dengan pengertian dan posisi yangsama.

    Kerangka teori atau kerangka konsep adalah

    mengaitkan fenomena (apakah alam, sosial,kemanusiaan, dan sebagainya) dengan teoriilmu pengetahuan, dalam pengertian (untukilmu sosial) menjadikan masalah sosial ataumasyarakat yang diteliti sebagai masalah ilmupengetahuan sosial.

    Seluruh kutipan dari penulis/sumber lainharus disebutkan sumbernya. Caramenyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis

    harus mengikuti ketentuan seperti catatan perut(pengacuan berkurung) dan penomoran (catatankaki/footnote atau catatan akhir/endnote).Catatan perut adalah pengacuan dengan caramenuliskan nama penulis dan tahun penulisanatau halaman yang diacu yang diletakkan didalam kurung. Pengacuan dengan sistempenomoran dilakukan dengan menuliskannomor di akhir teks yang diacu secara

    berurutan. Kemudian, catatan singkat darisistem penomoran itu dapat diletakkan dibagian bawah halaman (catatan kaki) atau diakhir suatu wacana (catatan akhir) sebelumdaftar pustaka (jika disertakan).

    Apabila merangkum tulisan yang sudahdipublikasikan, penulis harus menuliskan arti

    yang sesungguhnya dari apa yang ditulis penulisaslinya. Bila penulis ragu apakah konsep atau

    fakta yang dikutip merupakan suatu

    19

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    27/47

    pengetahuan umum, maka penulis harusmembuat kutipan yang tepat/sesuai. Dalammemasukkan tulisan yang berisi informasi,kesimpulan, atau data yang pernah

    dipublikasikan atau didiseminasikan padamedia lain, penulis harus memberi tahu pihakeditor. Penulis harus memastikan kebenarankutipan dan ketepatan referensi pada naskah,karena penilaian pembaca ditujukan kepadapenulis yang pertama kali mempublikasikantemuan atau menyampaikan ide. Apabilamenjelaskan hasil penelitian/kegiatan oranglain, lebih baik mengacu pada tulisan aslinya

    (bila memungkinkan), dibandingkan hanyamengambil informasi dari hasil suatu review.

    Jika penulis menilai perlu untuk mengutipsumber sekunder /lainnya untuk menjelaskanisi dari sumber utama, maka harus memastikankebenarannya dan tetap mencantumkankutipan sumber asli dari informasi yangdisampaikan. Bila menggunakan informasi darisumber lain dalam tulisan, penulis harus

    menyampaikan secara jelas bahwa informasiyang digunakan tersebut merupakan ide siapadan darimana diperolehnya.

    Dalam majalah ilmiah tertentu, bagiantinjauan pustaka ditempatkan padapendahuluan/metode/bagian lain, atau bahkanbagian yang berdiri sendiri.

    e. Metode

    Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagaiberikut:

    1) Penjelasan metode didasarkan karakteristikkeilmuan, yaitu rasional, empiris, dansistematis dengan sasaran hasil penelitian

    yang mutakhir. Penyajian metode memerlukanacuan pustaka, apabila sudah pernahdipublikasikan sebelumnya dan hal inimencerminkan seberapa valid metode yang

    digunakan;

    20

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    28/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    29/47

    3) Teknik pengumpulan data mencakup sumberdata, instrumen pengumpulan data danprosedur pengumpulan data.

    a)

    Sumber data, yaitu primer dan sekunder.Beberapa teknik pengumpulan data adalah:

    (1) survei dengan melakukan wawancara,menyebarkan kuesioner, dan diskusikelompok terfokus/Focus GroupDiscussion(FGD);

    (2) eksperimen/percobaan;(3)

    survei dengan melakukan observasi,pengukuran, pencatatan, identifikasi,

    dan dokumentasi.b)

    Prosedur pengumpulan data, prosedurharus ringkas tetapi cukup informatif bagipembaca yang ingin mengulangi penelitian

    yang dilaporkan. Hanya prosedur yangbenar-benar baru yang digambarkansecara terperinci atau mendetail. Prosedur

    yang telah dilaporkan sebelumnyadimasukkan sebagai referensi pada daftar

    acuan. Modifikasi dari prosedur yangdigambarkan sebelumnya tidak perludisampaikan secara mendetail, kecualidiperlukan untuk mendukung kesuksesanpembaca dalam mengulangi penelitiantersebut.

    4) MetodeAnalisis Data

    Prosedur analisis data menyangkut

    penyuntingan data dan informasi yangdikumpulkan dengan kuesioner atau melaluiFGD, insert data/informasi ke dalamkomputer, validasi data, insert kembali data

    yang telah divalidasi sesuai dengan peubah-peubah yang akan dianalisis, serta penentuanprogram analisis data (SAS, SPSS, dan/ataulainnya), tabulasi data dan akhirnyainterpretasi data. Analisis data juga sangat

    ditentukan oleh cakupan/besaran sumber

    22

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    30/47

    data yang dijadikan sebagai subjek penelitian,apakah penelitian populasi, penelitian sampelatau penelitian kasus.

    Apabila di dalam metode penelitian

    melibatkan analisis laboratorium, perluditunjukkan akreditasi laboratorium yangmenjamin kesahihan hasil analisis.

    Bahan tulisan yang dihasilkan dari penelitianhendaknya membahas semua peubah-peubah

    yang mampu memberikan kesimpulan sesuaidengan tujuan dan manfaat penelitian.

    Apabila suatu makalah merupakan hasilpengembangan suatu rumus atau algoritma,

    perlu ada kelengkapan layaknya KTI,meskipun sebagian besar isinya adalahmenurunkan perhitungan menjadi rumusbaru. Lazimnya makalah juga menyajikancontoh penerapan rumus pada kasus tertentu.

    Penggunaan kata metode, untuk ilmusosial umumnya diungkapkan denganmenggunakan kata metodologi.

    f. Hasil dan PembahasanHasil dan pembahasan memuat uraian sebagaiberikut:1)

    Tampilan dalam bentuk tabulasi data hasilpenelitian yang dilaksanakan sesuai denganmetode dan peubah yang digunakan.

    2)

    Analisis dan evaluasi terhadap data tersebutsesuai dengan formula hasil kajian teoritis

    yang telah dilakukan.3) Agar lebih jelas, pembahasan hasil analisis

    dan evaluasi dapat menerapkan metodekomparasi, penggunaan persamaan, grafik,gambar dan tabel.

    4) Interpretasi hasil analisis untuk memperolehjawaban, nilai tambah, dan kemanfaatandikaitkan dengan permasalahan dan tujuanpenelitian.

    23

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    31/47

    Ada beberapa catatan yang harus diperhatikanpada bagian ini, yaitu:1) Hasil dan pembahasan merupakan hasil

    analisis fenomena di wilayah penelitian yang

    relevan dengan tema sentral kajian, hasil yangdiperoleh dapat berupa deskriptif naratif,angka-angka, gambar/tabel, dan suatu alat.Hindari penyajian deskriptif naratif yangpanjang lebar, gantikan dengan ilustrasi(gambar, grafik, foto, diagram, atau peta, danlain-lain), namun dengan penjelasan sertalegenda yang mudah dipahami.

    2)

    Penulisan harus runut dengan diawali

    bahasan tentang struktur dan hubunganantarkelompok dan analisisnya, hinggainterpretasi hasil berdasarkan teori dan tidakbergeser dari alur yang telah ditetapkan olehhipotesis. Hasil analisis berbentuk interpretasi

    jika penelitian kualitatif, statistik atau tabulasiepsilon jika penelitian kuantitatif.

    3) Hasil harus menjawab permasalahan dantujuan penelitian. Berisi penjelasan

    perbandingan hasil dengan hal lain yangmemiliki kaitan atau bagian dari suatukeragaman masalah yang telah dipublikasikanoleh orang lain, atau hasil dari penelitiansebelumnya jika ini merupakan rangkaian darisuatu kegiatan penelitian.

    4)

    Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokuspada interpretasi dari hasil yang diperoleh danbukan merupakan pengulangan dari bagian

    hasil.5) Acuan pustaka harus dimunculkan bila harus

    membandingkan hasil atau pembahasandengan publikasi sebelumnya. Hindaripenyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika

    warna mengandung arti dan keteranganilustrasi memakai huruf yang secara jelasterbaca serta notasi yang lazim dan secarakonsisten memakai notasi satuan.

    24

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    32/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    33/47

    Garis pada grafik harus secara jelas terlihatperbedaan satu dengan yang lain apabila terdapatlebih dari satu kurva.

    Foto dipilih dengan tekstur dan kontras yangjelas, sehingga dapat menyajikan informasiselengkapnya (paling rendah 300 dpi).

    Untuk keperluan pembuatan ilustrasi yangmenggunakan perangkat lunak (software) khusus,hendaknya perangkat yang dipakai harus legal dandisebutkan namanya. Contohnya: peta hasilMapinfo, Arcview, dan lain-lain.

    Penempatan bagian hasil dan pembahasan dapatdigabung atau dipisah secara mandiri.

    g. KesimpulanKesimpulan merupakan bagian akhir suatu

    KTI yang diperoleh dari hasil analisis danpembahasan atau hasil uji hipotesis tentangfenomena yang diteliti. Kesimpulan bukan tulisanulang dari pembahasan dan juga bukan ringkasan,

    melainkan penyampaian singkat dalam bentukkalimat utuh atau dalam bentuk butir-butirkesimpulan secara berurutan.

    Kesimpulan khusus berasal dari analisis,sedangkan kesimpulan umum adalah hasilgeneralisasi atau keterkaitan dengan fenomenaserupa di wilayah lain yang diacu dari publikasiterdahulu.

    Kesimpulan harus menjawab pertanyaan dan

    permasalahan penelitian. Pada produk peta,kesimpulan disampaikan pada keterangan apabilaada pembahasan sebelumnya.

    Segitiga konsistensi yang penting untukdipenuhi (masalah - tujuan - kesimpulan), sebagaiupaya check dan recheck.

    26

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    34/47

    h. Saran (opsional)Apabila diperlukan saran dapat berisi

    rekomendasi akademik, tindak lanjut nyata, atau

    implikasi kebijakan atas kesimpulan yangdiperoleh.

    i. Ucapan Terima KasihSebagai wujud penghargaan terhadap pihak-

    pihak yang terlibat dalam penyusunan sebuah KTIatau dalam penelitian dan/atau pengembangan.Pada bagian ini disebutkan siapa yang patutdiberikan ucapan terima kasih, baik secara

    organisasi/institusi, pemberi donor ataupunindividu.

    j.

    Daftar AcuanDaftar acuan disusun berdasarkan aturan

    setiap lembaga penerbit/publikasi ilmiah denganmengacu standar international atau disesuaikandengan gaya selingkung dari majalah ilmiah/jurnalterkait. Dimungkinkan adanya perbedaan istilah

    atau cara, namun memiliki arti yang sama.Perbedaan cara penyusunan daftar acuan oleh

    masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiahmemiliki alasan tersendiri, antara lain: untukmempermudah pencantuman, efisiensi ruangantulisan, hingga efisiensi dan kemudahan padapenelusuran kembali melalui berbagai cara. Secarafilosofi, acuan harus memiliki telusuran yang jelaskarena sebagai tanggung jawab penulis terkait

    pengutipan.Daftar acuan memiliki pengertian bahwa

    hanya yang diacu yang dimasukkan di dalamnya.Kemutakhiran pustaka yang diacu oleh penulisdapat dilihat dari tahun publikasi, denganketentuan umum paling lama dalam kurun limatahun terakhir, walaupun tergantung bidangkeilmuannya. Semakin banyak pustaka acuanmutakhir yang digunakan, semakin tinggi pula

    27

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    35/47

    tingkat kesesuaian objek penelitian terhadapkondisi saat karya ilmiah ditulis.

    Makin banyak daftar acuan primer seperti dimajalah ilmiah terakreditasi/internasional, akan

    makin bagus mutu tulisan. Terlalu banyak kutipandari tulisan sendiri dinilai kurang baik. Kutipantulisan sendiri di KTI dibatasi paling banyak 30%dari total jumlah kutipan (daftar acuan).

    Sumber acuan berjumlah paling sedikitsepuluh dan acuan primer dianjurkan palingsedikit 80 % dari total acuan.

    Komunikasi pribadi (personal communication)dapat menjadi acuan, tetapi tidak termasuk acuan

    primer dan tidak dicantumkan dalam daftar acuan.Format penulisan dengan indeks nama

    maupun angka/nomor (numeric system) dapatditerima, tergantung kelaziman dan batasannya,namun penulisan dengan pemberian nomor indeksmerupakan yang disarankan mengingat cara iniberdampak pada efisiensi halaman dankemudahan penelusuran tanpa harus terpakupada urutan alfabetis.

    Pada produk peta, bila ada acuannya harusdicantumkan pada lembar keterangan.

    Sebagian besar jurnal ilmiah internasionalmengacu pada beberapa gaya penulisan yangditerapkan oleh beberapa organisasi, antara lainsebagai berikut:1)

    American Psychological Association (APA), atauyang biasa disebut gaya Harvard.

    2) Modern Language Association (MLA).

    3)

    Chicago Manual of Style (CMS), atau yangdisebut gaya Turabian.

    4) Council of Science Editor(CSE).5) American Medical Association (AMA),

    International Commitee of Medical JournalEditors (ICMJE), atau disebut gaya Vancouver.

    Baik e-journal maupun bentuk publikasi lainmenggunakan acuan versi print/hardcopy (lihat

    poin j) dan hyperlinkapabila dimungkinkan.

    28

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    36/47

    Selain hal di atas, agar sebuah KTI lebih lengkap dapatmemuat hal berikut:a. Indeks :

    1)

    Dalam sebuah penerbitan, ada beberapa Indeks,antara lain Indeks kata kunci dan Indeksgeografi. Indeks kata kunci merupakan daftarkata kunci atau kata-kata penting yang dibahasdalam KTI. Indeks ini diperlukan untukmemudahkan pembaca dalam mencari topikbahasan melalui acuan nomor halaman dalamindeks.

    2)

    Pada majalah ilmiah, indeks biasanya dibuat

    dalam nomor terakhir dari satu volume terbitan.b.

    Lampiran (appendix), kelengkapan inidiperkenankan apabila dalam hasil danpembahasan tidak dimungkinkan untukdicantumkan.

    c. Nomor , setiap halaman diberi penomoran agarmemudahkan bagi pembaca.

    4.Monografi

    Sistematika KTI yang disusun dalam formatmonografi secara umum memiliki unsur-unsur yangsama dengan KTI dalam format makalah lengkap.

    5.

    Komunikasi PendekSistematika KTI yang disusun dalam format

    komunikasi pendek memiliki unsur-unsur sebagaiberikut:a.judul;

    b.

    nama dan alamat penulis;c. abstrak;d. pendahuluan;e. metode;f. hasil dan pembahasan;g. ucapan terima kasih; danh.daftar acuan.

    Penjelasan setiap unsur pada komunikasi pendek

    umumnya sama dengan penjelasan pada KTI dalam

    29

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    37/47

    format makalah lengkap, namun ada beberapaperbedaan antara lain:a. isi yang disampaikan lebih ringkas;b. abstrak terbatas, maksimal seratus kata;

    c.

    tidak mencantumkan kata kunci;d. bahan dan metode bukan bagian yang terpisahkan,

    eksperimental prosedur bisa saja dimasukkan kedalam legenda dan catatan kaki;

    e. hasil dan diskusi/pembahasan digabungkanmenjadi satu bagian.

    Beberapa bidang ilmu memiliki gaya penulisanmasing-masing, antara lain menggunakan subjudul

    atau tanpa subjudul, namun secara umum isi darisuatu komunikasi pendek harus mengandung unsur-unsur tersebut diatas. Apabila komunikasi pendekditerbitkan, maka pengelola majalah ilmiahmemberikan tanda/keterangan bahwa KTI tersebutmerupakan komunikasi pendek.

    6.Kajian Kebijakan

    Sistematika KTI yang dipublikasi dalam formatkajian kebijakan memiliki unsur-unsur sebagaiberikut:

    a.

    JudulJudul ditulis sesuai dengan topik/kebijakan yang

    akan diulas. Ini merupakan kesan pertama, yangdimaksudkan untuk mengundang/mendorongpembaca agar lebih ingin mengetahui secara jelas isidari tulisan.

    b. Nama PenulisPenjelasan nama penulis sama dengan penjelasan

    KTI dalam format makalah lengkap.

    c. Ringkasan EksekutifBagian ini ditulis secara singkat, satu sampai

    dengan dua paragraf agar pembaca dapatmemahami gambaran umum isi tulisan tanpa harus

    30

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    38/47

    membaca secara keseluruhan isi dari tulisan,ringkasan eksekutif meliputi hal-hal sebagai berikut:1) Penjelasan mengenai permasalahan/isu

    kebijakan;

    2)

    Pernyataan mengapa kebijakan yang ada perluuntuk dikaji ulang dan direvisi/diubah;

    3) Rekomendasi untuk ditindaklanjuti.

    d.

    Konteks/Hal Penting yang Menjadi PermasalahanKonteks merupakan hal penting yang menjadi

    permasalahan. Cakupannya adalah sebagai berikut:1) Pernyataan yang jelas mengenai topik atau isu

    yang menjadi fokus;

    2)

    Penjelasan singkat mengenai akarpermasalahan/isu kebijakan;

    3) Pernyataan singkat mengenai implikasi kebijakan.

    e. Kritik/Komentar dari KebijakanKritik/komentar dari kebijakan meliputi:

    1)

    Penjelasan/pandangan singkat mengenaikebijakan yang dipilih/diterapkan;

    2) Ilustrasi mengapa dan bagaimana kebijakan yang

    dipilih/diterapkan kurang tepat untukdiimplementasikan.

    f. RekomendasiRekomendasi meliputi hal-hal sebagai berikut:

    1) Penjelasan secara rinci langkah/pengukuran/perhitungan yang diperlukan untuk penerapankebijakan.

    2) Bagian dari paragraf penutup yang menekankan

    kembali perlunya adanya tindak lanjut.

    g. Lampiran (opsional)Lampiran diperlukan untuk mendukung tulisan

    yang dianggap tidak cukup untuk dicantumkanpada bagian sebelumnya dan dianggap pentinguntuk diketahui pembaca.

    Lampiran dapat berupa data, hasil/ilustrasiperhitungan, tabel, gambar, dan lain sebagainya.

    31

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    39/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    40/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    41/47

    2)

    tabel, grafik, atau peta, jika tidak dapat dijelaskanpada pembahasan sebelumnya;

    3) bibliografi.

    Pada makalah kebijakan penjelasan isi dan analisismeliputi hal-hal berikut:

    a. AlternatifMakalah kebijakan harus menyajikan beberapa

    alternatif kebijakan. Pada umumnya terdapat tigaalternatif pilihan kebijakan. Setiap alternatifdijelaskan secara objektif, temasuk pilihan statusquo, meskipun terdapat alternatif yang dijelaskanlebih tajam.

    b.

    Analisis biaya-manfaatMakalah kebijakan harus didasarkan pada

    analisis biaya-manfaat yang jelas. Analisis ini dapatberbentuk kuantitatif atau kualitatif. Analisis biaya-manfaat harus mempertimbangkan kelayakanimplementasi, tidak hanya dalam hal implikasiekonomi atau strategis, tetapi juga dalam halkelayakan politik. Selain itu, analisis dampak jugatidak harus dari sudut pandang sepihak.

    c.

    Kriteria yang jelasPenulis harus memberikan kriteria yang jelas

    untuk mengevaluasi masalah yang dihadapi danalternatif kebijakan untuk dipertimbangkan. Hal iniakan melibatkan prioritas di antara berbagai nilai

    yang mungkin terjadi. Trade-offadalah sesuatu yangpenting untuk diperhatikan dari proses kebijakan.Menentukan kriteria yang jelas dari awal akansangat membantu pengembangan analisis biaya-manfaat.

    d. Prediksi yang jelasHasil apa yang mungkin terjadi dari berbagai

    alternatif harus dijelaskan secara spesifik danterperinci. Penjelasan apa yang menjadi indikator

    yang menunjukkan keberhasilan perlu jugadiuraikan.

    34

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    42/47

    D.

    Komposisi Bagian dan Gaya Bahasa

    1.Komposisi BagianPembagian persentase setiap bagian tulisan dalam

    KTI harus rasional dan proporsional.

    2.

    Gaya BahasaGaya bahasa dalam KTI adalah penerapan ragam

    bahasa ilmiah dengan mengikuti kaidah penggunaanbahasa Indonesia secara baik dan benar.

    35

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    43/47

    BAB IVETIKA PENYUSUNAN KTI

    Etika penyusunan KTI meliputi hal-hal sebagai berikut:

    A.

    Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasilpenelitian ilmiahnya secara bertanggung jawab, cermatdan saksama.

    B.

    Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasilpenelitiannya dan informasi pendalaman pemahamanilmiah dan/atau pengetahuan baru yang terungkap yangdiperolehnya untuk disampaikan ke dunia ilmupengetahuan pertama kali dan sekali, tanpa mengenalpublikasi duplikasi atau berganda atau diulang-ulang.

    C.

    Peneliti memberikan pengakuan melalui:1. penyertaan sebagai penulis pendamping;2. pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain;

    dan/atau3.

    pernyataan ucapan terima kasih yang tulus kepadapihak yang telah memberikan kontribusi dalampenelitiannya dan secara nyata mengikuti tahapanrancangan penelitian dimaksud serta mengikuti daridekat jalannya penelitian.

    D.

    Meskipun hasil dari suatu kegiatan/penelitianmerupakan sesuatu yang sangat rumit, penulis/penelitidapat menyampaikan dalam bentuk yang padat/ringkas,tetapi tidak etis bila menyampaikan dalam bentuk yangsederhana/pendek. Peneliti/penulis juga harusmenampilkan seluruh informasi yang secara langsungmendukung kegiatannya dan menyampaikan/melaporkan seluruh aspek yang mungkin akan sangatpenting bagi penelitian lainnya.

    E.

    Dalam melakukan atau menghasilkan suatukegiatan/penelitian, penulis/peneliti menjunjung tingginilai kejujuran, menghindari upaya plagiasi danpemalsuan informasi yang dapat mengakibatkankerugian pada eksistensi penulis asli baik secara profesimaupun materi dan juga dapat menghambatperkembangan ilmu pengetahuan bahkan kondisi sosialdan ekonomi. Pemalsuan yang dimaksud adalahpenipuan dengan cara manipulasi data, informasi, danhasil/kesimpulan yang bertujuan untuk mengubah

    36

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    44/47

    makna, interpretasi serta menyajikan suatu fakta yangberbeda dengan kondisi penelitian.

    F. Penulis memiliki tanggung jawab moral untuk

    menyampaikan/melaporkan bila ada hal yang bertolakbelakang dengan pandangannya. Bila ditemukankelemahan pada metode yang digunakan, maka harusdisampaikan.

    G. Kolaborasi antara pengajar atau peneliti senior dan siswaatau peneliti junior harus mengikuti kriteria yang adil.Pengawas atau pimpinan instansi harus memastikanbahwa mereka tidak memasukkan nama seseorang yangkurang atau tidak sama sekali berkontribusi atau selain

    yang berpartisipasi dalam pekerjaan/penelitian. Dalamilmu pengetahuan, penulis bayaran merupakan hal

    yang tidak etis dan tidak dapat diterima.H. Seluruh penulis bertanggung jawab atas keakuratan dan

    kejujuran suatu kegiatan/penelitian, baik penulis utamamaupun pendamping dan juga bertanggung jawab ataskontribusi masing-masing. Seluruh penulis harus dapatmenjelaskan kontribusinya masing-masing biladiperlukan.

    I.

    Sebagai bentuk tanggung jawab penulis/penelititerhadap hasil penelitian dan/atau pengembangan yangdilakukan, KTI yang dipublikasikan harus dapatdibuktikan dengan dokumentasi wujud nyata hasil daripenelitian dan/atau pengembangan tersebut dan dapatdiakses bagi pihak yang berkepentingan.

    J.

    Seluruh penelitian harus dilakukan dengan standarprosedur dan etika baik terhadap manusia maupunhewan.

    37

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    45/47

    38

    BAB VPENUTUP

    Pedoman ini merupakan upaya LIPI untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)Indonesia, terutama di lingkungan penelitian dan/ataupengembangan (litbang). Pedoman ini menjadi standarminimal acuan bagi penulisan sebuah karya tulis ilmiah(KTI). Untuk pengembangan di masa mendatang, saran danmasukan masih diharapkan, meskipun LIPI senantiasamelakukan evaluasi dan kajian untuk menyesuaikankekinian ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta sesuaikebutuhan pemangku kepentingan.

    KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,

    LUKMAN HAKIMNIP 19530923 198203 1 001

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    46/47

  • 7/25/2019 Peraturan Kepala LIPI Ttg Pedoman KTI

    47/47