perikarditis dan miokarditis

Download Perikarditis Dan Miokarditis

If you can't read please download the document

Upload: krishna-wijaya

Post on 15-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

asdasdasdasdasdasd

TRANSCRIPT

19PENDAHULUANMyocarditis adalah gangguan peradangan yang jarang terjadi tapi berpotensi mematikan yang sering sulit didiagnosis karena bisa tanpa gejala atau hadir dengan tanda-tanda dan gejala yang dapat dengan mudah dikacaukan dengan penyakit lain.Saat ini, tanda-tanda kardiovaskular dapat bervariasi dari awal secara bertahap gagal jantung kongestif hingga acute cardiovascular collapse. Dalam sebuah penelitian kecil, temuan yang paling umum pada anak-anak dengan miokarditis adalah takipnea, retractions interkostal, takikardia, dan grunting. Hampir tiga perempat dari anak-anak yang tidak tepat didiagnosis dengan baik sepsis atau pneumonia / asma-nya.Karena tingkat kematian untuk bayi dan anak-anak dengan miokarditis mungkin setinggi 75% dan 25% masing-masing, dan inisiasi awal terapi berpotensi menguntungkan, diagnosis prompt critical. Salah satu miokarditis yang penting adalah miokarditis karena kuman difteria, yang disebut miokarditis difterika. Komplikasi jantung pada anak dengan difteria terdapat sekitar 10-20 persen dan 50 persen dari anak yang meninggal karena difteria disebabkan oleh komplikasi jantung. Komplikasi penyakit yang sangat berat ialah terjadinya kolaps sirkulasi yang terjadi pada minggu pertama. Sedangkan miokarditis umumnya timbul pada minggu kedua dan ketiga. 2,3 DEFINISIMiokarditis ialah suatu penyakit infeksi yang terutama menyerang jaringan miokard, yang menyebabkan gangguan fungsi jantung dari ringan sampai berat dengan gambaran patologis yang bermacam-macam dan disebabkan oleh berbagai jenis kuman atau virus, jamur, obat-obatan, gangguan metabolism dan lain sebagainya. 4Miokarditis adalah sindrom klinis yang ditandai dengan peradangan miosit yang diakibatkan oleh infeksi, racun, dan autoimun. Kerusakan miokard, dan remodeling yang merugikan dapat menyebabkan disfungsi ventrikel dan kardiomiopati membesar. Sedangkan perlangsungan infeksi virus, kerusakan miokard, dan remodeling hingga mengakibatkan disfungsi persisten ventrikel dan dilated cardiomyopathy. 3 ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI 5, 6 a. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak diketahui dan Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.b. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan respons radang sekunder.c. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh peradangan kronik.d. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit, sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah nekrosis yang tersebar luas.e. Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide, penicillin, dan metildopa.f. Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri, virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak miokardium melalui infeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons immunologis.g. Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.h. Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi ototnya sendiri.i. Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.j. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.k. Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.l. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.m. Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada tuberkulosa.n. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune rendah.MIOKARDITIS VIRUSBerbagai jenis virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dapat menyerang jaringan miokardium. Penyebab tersering adalah virus coxsackie B; virus lainnya adalah varisela, rubella,campak, parotitis, dan virus herpes. Virus dapat menyebabkan gangguan pada miokardium melalui 2 cara adalah cara langsung aktif dan tidak langsung melalui mekanisme autoimun.7INSIDENSInsidens miokarditis virus pada bayi dan anak sulit dipastikan. Pertama, sulit untuk memastikan virus penyebab dan sering kali tidak mungkin untuk membedakannya secara klinis dengan miokarditis oleh sebab lain. Dan kedua, mungkin ini yang lebih penting, kelainan ini sering tidak didiagnosis baik karena gejala klinisnya tidak mengarah kegangguan jantung maupun karena gejala miokarditis yang mungkin ada tertutup oleh gejala penyakit primernya. Yang sering menderita miokarditis virus adalah neonatus serta bayi dan anak kecil. WHO melaporkan keterlibatan kardiovaskuler akibat infeksi enterovirus sekitar 1-4% dengan insidens bervariasi terkait kondisi kesehatan dan sosial ekonomi dan keterlibatan tersering berhubungan dengan enterovirus dan adenovirus khususnya tipe 2 dan 5. 3, 7PATOFISIOLOGIMiokarditis virus akut dapat menimbulkan proses radang fulminan yang ditandai dengan infiltrate seluler, degenerasi dan nekrosis sel, dan selanjutnya fibrosis. Miokarditis virus dapat juga menjadi proses kronis dengan virus RNA dan DNA (tetapi bukan partikel virus infeksius) yang menetap dalam miokardium. Kemudian radang kronis diabadikan oleh respons imun hospes, yang adalah limfosit T yang diaktifkan terhadap perubahan antigenic virus-hospes. Imfosit sitotoksik demikian dan sel pembunuh alami, bersama dengan replica virus yang mungkin tidak sempurna dan menetap dapat mengganggu fungsi miosit tanpa sitolisis yang jelas.8MANIFESTASI KLINISNeonatus yang menderita miokarditis virus coxsackie biasanya menunjukkan gejala letargi, anoreksia dan muntah. Demam, gejala gangguan pernapasan, dan hepatomegali dapat terlihat. Kadang terjadi kolaps kardiovaskuler mendadak. Pada pemeriksaan fisis biasanya ditemukan pembesaran jantung, takipneu, takikardia dan irama derap. Bising yang bermakna biasanya tidak ada. Neonates ini pada umumnya lahir dari ibu yang menderita infeksi virus pada kehamilan. Pada bayi yang lebih besar dan anak, selain gejala akibat infeksi virus penyebab, gejala gangguan miokarditis bervariasi sangat luas. Pada satu pasien mungkin secara klinis tidak dapat ditemukan gangguan kardiovaskuler, tetapi pada pasien lainnya terjadi gagal jantung yang berat. Kadang ditemukan kontraksi premature ventrikel. Pada auskultasi jantung seringkali terdengar irama derap, sedangkan bunyi jantung melemah. Bising jarang terdengar.7 Pada bentuk yang paling fulminan kematian dapat terjadi dalam 1-7 hari sejak mulai timbulnya gejala. Roentgenogram dada menampakkan jantung yang sangat besar dan edema paru; voltase ompleks QRS mengurang, dan segmen ST serta gelombang T abnormal. Aritmia mungkin merupakan manifestasi klinis pertama dan bila demam dan jantung yang besar sangat member kesan miokarditis.8PEMERIKSAAN PENUNJANGLaju endap darah biasanya meningkat, seperti halnya pada infeksi akut lainnya. Pemeriksaan serologic, bila tersedia, sering dapat membantu mendeteksi virus penyebab. Isolasi virus lebih sulit dikerjakan. Leukositosis mungkin ada atau tidak. Ekokardiogram dapat memperlihatkan dilatasi ruang jantung dengan atau tanpa penebalan dinding ventrikel dan septum, serta kontraktilitas ventrikel yang berkurang.7DIAGNOSISLaju endap darah dan enzim jantung (CPK, LDH) mungkin naik pada miokarditis akut atau kronik. IgM koksakivirus ada sementara pada 50-60% penderita dengan miokarditis akut dan dapat menetap selama 5-10 tahun pada beberapa penderita dengan kardiomiopati dilatasi. Ekokardiografi akan memperagakan fungsi ventrikel yang jelek dan sering ada efusi pericardium, regurgitasi katup mitral, dan tidak ada arteria koronaria atau lesi jantung congenital lain. Miokarditis dapat dikonfirmasi dengan biopsy endomiokardium. Ini dilakukan selama kateterisasi jantung dan dapat juga mendeteksi penyebab kardiomiopati lain (defisiensi karnitin, penyakit penyimpanan, defek mitokondria; sebanyak 50% kasus miokarditis yang dicurigai secara klinis mempunyai diagnosis lain. Penggunaan reaksi rantai polymerase (polymerase chain reaction =PCR) untuk mengenali RNA dan DNA virus telah memungkinkan ditentukan banyak kasus yang dulunya idiopatik ini ternyata penyebabnya virus.8PENGOBATANKarena sebagian besar infeksi virus tidak dapat diobati dengan terapi diarahkan, pengobatan simtomatik adalah satu-satunya bentuk terapi bagi mereka bentuk miokarditis. Pada fase akut, terapi suportif termasuk istirahat ditunjukkan. Untuk pasien bergejala, digoksin dan diuretic memberikan perbaikan klinis. Untuk pasien dengan disfungsi sedang sampai parah, fungsi jantung dapat didukung oleh penggunaan inotropes seperti Milrinone pada fase akut diikuti oleh terapi oral dengan inhibitor ACE (Captopril, lisinopril) ketika ditoleransi. Pasien yang tidak merespon terhadap terapi konvensional adalah kandidat untuk terapi jembatan dengan alat bantu ventrikel kiri (LVADs). Transplantasi jantung disediakan untuk pasien yang gagal untuk memperbaiki dengan terapi konvensional. 8PROGNOSISMortalitas tinggi, umumnya meninggal tidak lama setelah mendapat serangan namun pada kasus yag sembuh tidak pernah dilaporkan adanya gejala sisa yang memberikan penyakit kronis seperti yang dijumpai pada miokarditis lainnya. 8MIOKARDITIS DIFTERIKA 5, 9Di negara yang sedang berkembang difteria masih merupakan masalah yang memerlukan perhatian. Salah satu penyulit yang ditakuti pada difteria adalah komplikasi kardiovaskuler, yang dapat berupa miokarditis, kolaps sirkulasi dan tromboemboli.INSIDENS Miokarditis difterika dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :Virulensi kuman difteria (gravis, mitis atau intermedia); makin virulen makin tinggi komplikasi jantung.Lokalisasi kuman. Walaupun dapat terjadi pada semua keadaan, tetapi menurut pengalaman yang ada di Jakarta, komplikasi jantung yang terbanyak didapatkan pada tonsillitis difterika dengan bullneck.Vaksinasi difteria yang telah didapat sebelumnya. Bila anak telah mendapatkannya, biasanya tidak terserang komplikasi jantung.Pengaruh kortikosteroid terhadap miokarditis masih belum nyata.Secara umum insidens komplikasi difteri pada jantung sekitar 10-20%. Ternyata pula, pada 50% kasus disfteri meninggal terlihat ada kelainan pada miokard.PATOFISIOLOGIDi dalam jantung tidak ditemukan kuman difteri. Kelainan yang terjadi diakibatkan oleh ekstoksin yang dikeluarkan oleh kuman ganas yang dalam beberapa jam saja sudah dapat mengakibatkan perubahan di dalam sel terutama pada jaringan jantung, ginjal, dan saraf. Bonvetre dan Imhoff (1966) mneduga bahwa eksotosin tersebut menghambat sintesis protein di dalam jaringan jantung.Kelainan morfologis jantung dan gangguan yang terjadi dapat berupa:Menurunnya daya oksidasi terhadap asam lemak rantai panjang.Menurunnya konsentrasi karnitin.Pengumpulan trigliserida yang berlebihan.Besarnya kerusakan jaringan sebanding dengan meningkatnyan kadar enzim SGOT, SGPT, LDH dan CPK. GAMBARAN KLINISPada difteri yang sangat ganas, pada permulaan minggu pertama dapat terjadi kolaps sirkulasi mendadak karena eksitoksin yang menyerang sebagian besar organ vital, kelumpuhan saraf splangnikus, kerusakan pembuluh darah dan perdarahan kelenjar suprarenal. Anak tampak sakit berat, nadi cepat, ekstremitas dingin dan pucat, tekanan nadi dan tekanan darah menurun. Komplikasi miokarditis umumnya baru pada minggu kedua atau permulaan minggu ke tiga. Gejala klinis komplikasi ini dapat bervariasi dari ringan sampai berat.Takikardia merupakan gejala yang tidak khas, karena dapat disebabkan oleh hal lain. Waspadalah terhadap bradikardia yang merupakan gejala yang lebih berarti dan memerlukan pemeriksaan EKG secepatnya untuk menentukan jenis kelainan yang mengakibatkannya. Irama derap dan berbagai aritmia yang terjadi juga harus dinilai dengan EKG.Bunyi jantung biasanya normal, kadang-kadang bunyi jantung I melemah. Jarang sekali terdengar bising jantung. Pada aritmia yang berat seperti blok A-V total dapat timbul sindrom Adams-Stokes. Pada stadium akhir dapat terjadi gagal jantung kongestif yang sukar diatasi.PEMERIKSAAN PENUNJANGRADIOLOGIBentuk jantung pada awal penyakit masih dalam batas-batas normal, tetapi kemudian dapat membesar kalau sudah mengalami payah jantung.LABORATORIUMPenentuan kadar keaktifan serum transaminase sangat penting untuk diagnosis dan prognosis. Pemeriksaan SGOT, SGPT, LDH, dan CPK secara menyeluruh dapat menentukan nilai prognosis. SGOT yang meninggi menunjukkan adanya kerusakan jaringan miokard seperti pada umumnya miokarditis. SGPT bukan merupakan indicator yang sensitive, tetapi bila SGPT dan SGOT kedua-duanya meninggi menunjukkan adanya nekrosis miokard yang masih disertai bendungan hepar yang hebat sebagai akibat gagal jantung.DIAGNOSISDiagnosis miokarditis difterika dibuat pada penderita difteria bila secara klinis ditemukan kelainan jantung berupa irama derap, bradiaritmia dan atau gagal jantung. Pada EKG ditemukan adanya gangguan sistem konduksi dan atau perubahan gradient QRS-T dan perubahan ST-T yang nyata. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan SGOT yang meninggi.PENGOBATANPengobatan umum difteriaPengobatan terhadap komplikasi lainnya.Terhadap miokarditis sendiri umumnya pengobatan konservatif berupa:Istirahat mutlak ditempat tidur yang lamanya tergantung pada berat-ringannya penyakit. Minimal 2 minggu.Obat penenang diperlukan terutama pada anak yang gelisah, karena membahayakan kerja jantung.Diet yang mudah dicerna dan tidak akan menimbulkan kesukaran defekasi.Bila makanan peroral tidak dapat diberikan, maka dapat diberi makanan/cairan secara intravena.Mencegah semua keadaan yang akan meninggikan tronus vagus, seperti mengedan sebagainya. Bila ada obstipasi perlu segera dilakukan klisma.Kortikosteroid dosis tinggi, walaupun hasil yang nyata belumk jelas.Bila terdapat gagal jantung, makadapat diberikan digitalisasi dengan sangat hati-hati, diuretikum, diet rendah garam dan oksigenBila terjadi bradiaritmia, dicoba berturut-turut dengan sulfasatropin, isopril, bila gagal, erlu dilalukan pacu jantung.PROGNOSISPrognosis miokarditis difterika tergantung kepada berat ringannya penyakit, kelainan EKG, tingginya kadar SGOT yang menunjukkan derajat kerusakan miokard. Angka kematian berkisar antara 20-70% dengan rata-rata 50%. Pada kasus dengan kelainan EKG berupa perubahan ST-T prognosis lebih baik. Pada kasus gangguan konduksi, umumnya prognosis lebih buruk. Gangguan konduksi yang berat misalnya blok A-V komplet, disosiasi AV umumnya berakhir fatal, walaupun telah dicoba dengan berbagai macam obat anti-aritmia. Pada miokarditis, angka kematian masih tinggi. Kalau penderita dengan gangguan konduksi ringan dapat sembuh sempurna tanpa gejala sisa maka umumnya penderita dengan gangguan knduksi berat berakhir dengan kematian. Makin dini terjadi komplikasi makin buruk prognosisnya. Dengan kemajuan tekhnologi, alat pacu jantung diharapkan dapat menggantikan obat anti-aritmia tadi dan kiranya dapat memperbaiki prognosis yang fatal.Perikarditis Pengertian PerikarditisPerikarditis adalah inflamasi pada selaput perikardium, baik pariental maupun visceralyang membungkus jantung.102. Jenis-jenis perikarditis1). Perikarditis akutTrias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada , pericardial friction rup dan abnormalitas EKG yang khas.2). Perikarditis Subkutan dan KronikSindrom perikarditis subakut (6 minggu sampai 6 bulan) menyerupai perikarditis kronik dalam hal etiologi , manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatannya. Variasi patologis berupa :Perikarditis kontriktifPerikarditis kronik rekurens tanpa efusi/kontriksiPerkarditis kronik bisa muncul dalam 4 bentuk, yaitu : 1. Efusi perikardial kronikKecurigaan efusi perikardial kronik timbul bila ditemukan adanya kombinasi sebagai berikut : pembengkakan bayangan jantung pada foto rontgen, tekanan vena meningkat , bunyi jantung lemah tapi tanpa adanya kegagalan jantung. 102. Perikarditis Efusi-KontriktifJenis ini ditandai oleh penebalan perikard serta efusi, sehingga terjadi konstriksi akibat penebalan dan tamponade akibat efusi. Biasanya diketahui setelah aspirasi cairan perikard, sedangkan tanda-tanda kompresi masih tetap ada. Penyebap paling sering ialah radiasi. Penyebap lain adalah neoplasma atau tuberkolusis. Manifestasi klinis berupa lelah (fatique), dysnea deffot dan perasaan berat perikardial. Gejalanya meliputi peninggian tekanan vena, tekanan nadi normal atau sedikit menurun, pulpus paradoksus. Foto rontgen dada menunjukan adanya pembesaran bayangan jantung sedang EKG sama seperti perikarditis konstritif. 3. Perikarditis KontriktifPerikarditis kontriktif terjadi bila jaringan parut (sikatriks) perikard viseral dan atau parietal cukup berat sehingga menghambat pengembangan volume jantung pada fase diastolik.Manifestasi klinis sangat bervariasi, bergantung pada berat, distribusi dan kecepatan terjadinya sikatriks. 104. Perikarditis AdhesifPerikarditis adhesif merupakan akibat perlengkatan di antara kedua lapis perikard atau dengan jaringan sekeliling mediastinum. Peradangan kronik biasanya tidak ada. Gangguan hemodinamik biasanya juga tidak ada.103. Etiologi PerikarditisPenyebab idiopatik atau nonspesifikInfeksiBakteri : streptokokus, stapilokokus, meningokokus, gonokokusVirus : coxsakie, influenzaJamur : riketsia, parasitKelainan jaringan ikat-sistemik lupus eritematosus, demam rematik, atritis rematik, poliarteritis.Keadaan hipersensitivitas-reaksi imun, reaksi obat,serum sicknesPenyakit struktur disekitarnya-infark miokardium, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan paru (pneumonia)Penyakit neoplasiasekunder akibat metastasis dari kanker paru dan kanker payudaraleukemiaprimer (mesotelioma)Terapi radiasiTrauma-cedera dada, pembedahan jantung, pemasangan pacemakerGagal ginjal dan uremiaTuberkulosis104. Patofisiologi PerikarditisProses radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan cairan efusi dalam rongga pericardium dan kenaikan tekanan intracardial,kenaikan tekanan tersebut akan mempengaruhi daya kontraksi jantung,akhirnya menimbulkan proses fibrotic dan penebalan pericardial,lama kelamaan terjadi kontriksi pericardial dengan pembentukan cairan,jika berlangsung secara kronis menyebapkan fibrosis dan klasifikasi. 105.Tanda dan Gejala PerikarditisTanda yang khas:Friction rub(suara tambahan)adalah bising gesek yang terjadi karena kantong berisi cairan membengkak.Gejala-gejala :Sesak nafas saat bekerjaPanas badan 39 c -40cMalaesaKadang nyeri dadaEffuse cardialNyeri dapat menyebar dari leher,bahu,punggung atau perutRasa tajam menusukBerkeringat6. Test Diagnostik PerikarditisFoto rontge toraks bisa normal bila efusi perikardium henya sedikit, tetapi dempak tampak banyangan jantung membesar seperti water-bottle dengan vaskularisasi paru normal dan adanya efusi perikardium yang banyak. 10Pada efusi perikardium gambaran rontgen toraks memeperlihatkan suatu konfigurasi banyangan jntung berbentuk buli-buli air, tapi dapat juga nrmal atau hampir normal. 10Elektrokardiografi memeperlihatkan elevasi segmen ST dan perubahan rsiprokal, voltase QRS yang rendah ( low voltage ) tapi EKG bisa juga normal atau hanya terdpat ganggun irama berupa fibrilasi atrium.Pemeriksaan ekokardiografi M-Mode atau ua dimensi sangat baik untuk memastikan adanya efusi perikardium dan memperkirakan banyaknya cairan perikardium 107. KomplikasiEfusi pericardiumTamponade jantungSalah satu reaksi radang pada perikarditis adalah penumpukan cairan(eksudasi)didalam rongga perikard yang disebut dengan efusi pericard.Efusi perikard ditentukan oleh jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard. Efusi yang banyak atau timbul cepat akan menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir diastolic sehingga curah jantung sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasi nya adalah takhikardia, tetapi pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut tamponade jantung. 10Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis jaringan parut luas, penebalan, kalsifikasi dan juga terisi eksudat yang akan menghambat proses diastolic ventrikel, mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan kongesti sistemin (perikarditis konstriktiva).8. PenatalaksanaanTujuan penanganan adalah10:Menentukan penyebabMemberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnyaWaspada terhadap kemungkinan terjadinya tamponade jantungObat : Dexamethasone dan AmpicillinDAFTAR PUSTAKAFreedman SB, Haladyn JK, Floh A, et al. [online]. 2010. [cited 2008]. The Clinical Presentation of Pediatric Myocarditis. Availbale from: URL: http://aapgrandrounds.aappublications.org/cgi/content/full/19/3/26Anonymous. [online]. 2010. [cited 2010]. Myocarditis. Available from: URL: http://easypediatrics.com/myocarditis Cruz ER. [online]. 2010. [cited 2009 Nov 17]. Miokarditis, Viral. Available from: URL: http://emedicine.medscape.com/article/890740-overview Nelson E. Waldo. Miokarditis. Dalam: Ilmu Kesehatan Anak Volume 2 Edisi 15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2000. Hal 1649-1650.Hassan Rusepno, dkk. Miokarditis. Dalam: Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta: BIKA FK UI. Hal 765-769.Koesoemawati H, Hartanto H, et al. Kamus kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCStead G. Latha. Dalam: Pediatrics Clerkship second edition. Singapore: The McGraw-Hill Companies. 2004. Hal 336-337.Markum A.H. dkk. Miokarditis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid 1. Jakarta: BIKA FK UI. Hal 617-619.Pelupessy, JMCh. Diktat Kuliah Kardiologi Anak. Makassar: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UH. Hal 87-90Sudoyo, Aru W. Ilmu Penyakit dalam. Jilid III edisi IV. Penerbit Ilmu Penyakit Dalam : Jakarta. 2006