perioperatif fn 2

7/23/2019 Perioperatif Fn 2

1/42

Perioperatif


2/42

Perioperatif is....

Keperawatan perioperatif merupakan istilahyang digunakan untuk menggambarkankeragaman fungsi keperawatan yang

berkaitan dengan pengalaman pembedahanpasien. Istilah perioperatif adalah suatu istilahgabungan yang mencakup tiga fasepengalaman pembedahan, yaitu :

Fase preoperatif, Fase intraoperatif,

Fase pascaoperatif.


3/42

Masing-masing fase di mulai padawaktu tertentu dan berakhir padawaktu tertentu pula dengan urutan

peristiwa yang membentukpengalaman bedah dan masing-masing mencakup rentang perilaku

dan aktiitas keperawatan yang luasyan dilakukan oleh perawat denganmenggunakan proses keperawatan

dan standar praktik keperawatan


4/42

Pembedahan

Pembedahan adalah suatu pengalaman yang unikuntuk setiap pasien, bergantung pada faktorpsikososial dan !siologis yang ada. "ekalipunpembedahan tersebut dianggap minor oleh

tenaga kesehatan profesional, perlu diingatbahwaa pembedahan apapun selalu di anggapsebagai sesuatu yang besar oleh pasien dankeluarganya.

Tujuan pembedahan.Prosedur bedah dapatdiklasi!kasikan sesuai tu#uan pembedahan.Prosedur bedah diagnostik dilakukan untukmengetahui penyebab dari ge#ala atau asal

masalah. $edah restoratif atau rekontruktifdilaksanakan untuk memperbaiki status


5/42

Pengka#ian khusus pasienbedah

respon neuroendokrine

pembedahan yang akandilaksanakan bisa menimbulkanrespon stres !siologis, respon stres!siologis ini di koordinasi oleh sistemsaraf pusat


6/42

respon psikologis

ansietas %cemas& adalah responadaptif yang normal terhadap streskarena pembedahan


7/42

respon sosial

ter#adi perubahan pada peran dan fungsi pasienyang akan di bedah. Perubahan ini bisasementara atau permanen. 'utinitas hidupeluarga bisa #uga terganggu. Karena itu harus ada

yang menemani pasien diruhmah sakit danmngembil alih fungsi perannya perannya untuksementar. (isamping mengambil alih fungsi danperannya keluarga #uga harus memberi dukungan

psikologis kepada pasien. "emua itu bisamenimbulkan stres terhadap keluarganya, yangbisa pula di timbulkan oleh ketidakpastianmengenai hasil pembedahan.


8/42

informed consent

hak pasien untuk menentukan interensipembedahan yang akan dilaksanakan dilindungioleh proses informed konsent. "ebelumpembedahan dilaksanakan pasien harus mengisiformulir persetu#uan pembedahan.akan tetapi,dengan informed konsent , pasien terlbih dahulumendpatkan pen#elasan mengenai sifakpembedahan, efek, untung)ruginya, prognosis,

alternatif, dan sebagainya sebelum dimintauntuk menandatangi formulir persetu#uanpembedahan


9/42

Fase Preoperatif

Keperawatan praoperatie adalah hasil dari kamaroperasi. Fokus keperawatan perioperatif sekarangadalah orietasi secara langsung pada pasien, bukanprosedur atau tehnik %patien-oriented, bukan task

oriented & Fase preoperatif dimulai ketika ada keputusan untuk

dilakukan interensi bedah dan diakhiri ketika pasiendikirim ke me#a operasi. *ingkup aktiitas keperawatanselama waktu tersebut dapat mencakup penetapan

pengka#ian dasar pasien di tatanan klinik ataupunrumah, wawancara pra operatif dan menyiapkanpasien untuk anstesi yang diberikan dan pembedahan.


10/42

Pengka#ian Keperawatan Preoperatif:

a. 'esiko pembedahan

+mur, status nutrisi, status cairan danelektrolit, kondisi kesehatan umum, obat-

obat yang digunakan dan kesehatanmental serta sikap pasien terhadappenyakitnya.

b. 'iwayat keperawatan

al ini akan membantu perawat dalammerencanakan asuhan keperawatanpreoperatie dan asuhan postoperatie.


11/42

'iwayat keperawatan.. Kondisi !sik %warna kulit, $$, status cairan dan tingkat energi&

+sia . usia bisa mempengaruhi pembedahan dan hasil pascaoperasi.

Psikososial %Kecemasan ringan merupakan respon normal terhadappembedahan&

Pemahaman terhadap prosedur pembedahan %

Pengalaman sebelumnya %mungkin berpengaruh terhadap respon !sik danpsikis dengan pembedahan yang di rencanakan&

*atar belakang budaya dan agama. Kebudayaan dan keperawatan bisamempengaruhi respons indiidu

'iwayat Pengobatan %

'iwayat medis. Pemeriksaan ulang terhadap sistem tubuh sangat pentinguntuk mengetahui status imunologis, endokrine, kardioaskuler, pernapasan,gin#al, gastrintestinal, neurologis, muskuloskeletal, dan dermatologis.

lergi . pasien harus di ka#i apakah ada alergi terhdapa iodin, lateks, obat-obatan, larutan antiseptik, atau larutan pencuci kulit , pester . informasimnegenai alergi sangatlah penting sekali karena hampir semua bahan tersebutdipakai dalam pembedahan

Kebiasaan merokok Kebiasaan mengkonsumsi alkohol

Konsep diri, latar belakang konsep diri pasien yang positif dalam pengalamanpembedahan dengan kepercayaan bahwa mereka dapat menanganinya

dengan sukses.


12/42


13/42

Pemeriksaan Fisik dan(iagnostik

Peran perawat dalam hal in adalah melakukan pemerksaanhead to toe/ %dari kepala sampai ke ibu #ari kaki&. Padatahap praoperatif, data ob#ectif yang di kumpulkan dengandua tu#uan yaitu0 untuk memperoleh data dasar %baselinedata& untuk digunakan sebagai pembanding data pada tahap

intraoperatie dan tahap pascaoperatie dan mengetahuimaalah potensial yang memerlukan penanganan sebelumpembedahan dilaksanakan

Kelainan yang ditemukan %suhu meningkat, batuk, rales,bradikardia, hipertensi, dan sebagainya& harus

didokumentasikan dan segera di laporkan ke dokter bedahdan ahli anestesi untuk ealuasi selan#utnya. Pembedahanbisa di tunda sesuai beratnya temuan yang ditemukan.


14/42

Pengka#ian praoperasi mengenai status sistem pernapasanperlu dika#i dengan teliti. 1erganggunya entilasi karena efekdari anestesia serta meningkatnya mokus bisa mengakibatkanatelektasis dan pneumonia. +ntuk menghidari komplikasi danmengidenti!kasi pasien yang resiko tinggi, perlu dilakukan

pengka#ian praoperasi terhadap status pernapasan. Pasienyang berisiko tingggi adalah

Pasien yang akan men#alani pembedahan pada abdomen atasdan pembedahan toraks

Pasien yang akan menerima anestetik inhalasi

Pasien obesitas Pasien perokok

Pasien dengan penyakit kronis

Pasien lansia


15/42


16/42

Interensi keperawatan praoperatif segera

Pasien dipakaikan ba#u operasi yang sudahdisediakan oleh rumah sakit untukpemebedahan seta merapikan rambut pasiendengan cara men#epit rambutnya pada pasienperempuan, dan ditutup dengan topioperasi

Mulut pasien diinpeksi, dan gigi palsu atau ikatikat gigi di lepaskan terlebih dahulu

Perhiasan tidak dikenakan ke ruang operasi

"emua pasien kecuali yang gangguan urologiharus buang air kecil sebelum masuk ruangoperasi


17/42

(iagnosa Keperawatan Pasien Preoperatif

nsietas ) cemas berhubungan dengan : Pengaruh pembedahanterhadap kemampuan dalam fungsi peran biasanya hasil daripembedahan ekplorasi keganasaan, 'esiko kematian, Kehilangankontrol selama anasthesi atau bangun selama anasthesi, Merasapemberian analgetik post operatif yang tidak adekuat, dan

$agaimana proses pembedahan. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan : Preoperatif

routine, dan *atihan postoperatif serta aktiitas.

'isiko ketidakefektifan #alan nafas berhubungan dengan prosedurbedah, anestesia, sedasi, banyaknya sekresi

'esiko perubahan perfusi perifer, trombosis ena profunda yangberhunbungan denga stasis ena, peningkatan pembekuan darah

2angguan pola tidur berhubungan dengan : 'utinitas kegiatan'", "tress psikologik


18/42

ktiitas Keperawatan (alam PeranPerawat Praoperatif

Pengka#ian

'umah)Klinik:

Melakukan pengka#ian perioperatif awal

Merencanakan metode penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhanpasien

Melibatkan keluarga dalam wawancara. Memastikan kelengkapan pemeriksaan pra operatif

Mengka#i kebutuhan klien terhadap transportasi dan perawatan pascaoperatif

+nit $edah :

Melengkapi pengka#ian praoperatif

Koordianasi penyuluhan terhadap pasien dengan staf keperawatan lain.

Men#elaskan fase-fase dalam periode perioperatif dan hal-hal yangdiperkirakan ter#adi.

Membuat rencana asuhan keperawatan


19/42

'uang operasi :

Mengka#i tingkat kesadaran klien.

Menelaah ulang lembar obserasi pasien %rekam medis&

Mengidenti!kasi pasien Memastikan daerah pembedahan

Perencanaan :

Menentukan rencana asuhan

Mengkoordinasi pelayanan dan sumber-sumber yang sesuai

%contoh: 1im 3perasi&.(ukungan Psikologis :

Memberitahukan pada klien apa yang ter#adi

Menentukan status psikologis

Memberikan isyarat sebelumnya tentang rangsangan yang

merugikan, seperti : nyeri.

Mengkomunikasikan status emosional pasien pada anggota timkesehatan yang lain yang berkaitan.


20/42

Fase Intraoperatif

Fase intraoperatif dimulai ketika pasien masuk ataudipindah ke instalasi bedah dan berakhir saat pasiendipindahkan ke ruang pemulihan.

Pada fase ini lingkup aktiitas keperawatan mencakup

pemasangan I5 cath, pemberian medikasi intaraena,melakukan pemantauan kondisi !siologis menyeluruhsepan#ang prosedur pembedahan dan men#agakeselamatan pasien. 6ontoh : memberikan dukunganpsikologis selama induksi anstesi, bertindak sebagai

perawat scrub, atau membantu mengatur posisipasien di atas me#a operasi dengan menggunakanprinsip-prinsip dasar kesimetrisan tubuh


21/42

Pengertian asepsis

1ekhnik asepsis adalah usahamempertahankan kondisi sedapatmungkin bebas dari mikro organisme

% 6rown dalam Potter 7 Perry, 899&.

1erdapat dua #enis tekhnik asepsismenurut Potter 7 Perry, %899& yaitu

asepsis medis dan asepsis bedah.


22/42

;. sepsis medis

(isebut #uga teknik bersih, termasuk prosedur yangdigunakan untuk mencegah penyebaran

mikroorganisme. Mencuci tangan, mengganti linen, dan

menggunakan cangkir untuk obat merupakan contohasepsis medis. Prinsip asepsis medis ini biasanya banyak

dilakukan dirumah %Potter7 Perry, 899&.

;. sepsis $edah

sepsis bedah adalah tindakan tekhnik steril, termasuk

prosedur yang digunakan untuk membunuhmikroorganisme dari suatu area. "terilisasi membunuhsemua mikroorganisme dan spora %'utala dalam Potter 7

Perry, 899&.


23/42

Posisi pasien di meja operasi

Posisi pasien di me#a operasibergantung pada prosedur operasiyang akan dilakukan #uga pada

kondisi !sik pasien. Faktor-faktoryang pelu dipertimbangkan adalah


24/42

Pasien harus dalam poisisi senyaman mungkin, apakah iatertidur atau sadar

rea operatif harus terpa#an secara adekuat

Pasokan askular tidak boleh terbendung akibat posisiyang salah atau tekanan yang tidak tepat pada bagian

Pernapasan asien harus bebas dari gangguan tekananlenganpada dada atau konstruksi pada leher

"araf harus dilindungi dari tekanan yang tidak perlu.Pengaturan posisi lengan, tangan, tungkai atau kaki yangtidak tepat dapat menyebabkan cedera serius atauparalisis. $idang bahu harus tersangga dengan baik untukmencegah cedera saraf yang tidak dapatdiperbaiki,terutama #ika posisi lenburg diperlukan.

1indak kewaspadaan untuk keselamatan pasien harusdiobserasi terutama pada pasien kurus, lansia, atau obes.

Pasien membutuhkan restrain tidak keras sebelum induksiuntuk ber#aga-#aga apabila pasien melawan.


25/42

Pengka#ian Intraoperatif :

Identi!kasi pasien

5alidasi data yang dibutuhkan per kebi#akan bagian

1elaah catatan pasien terhadap adanya Informed consent yang benar dengan tanda tangan pasien

Kelengkapan catatan riwayat kesehatan dan pemeriksaan !sik asil pemeriksaan diagnostik

Kelengkapan riwayat dan pengka#ian kesehatan

6ek list praoperatif

*engkapi pengka#ian keperawatan praoperatif segera

"tatus !siologis % Misal: 1ingkat sehat sakit, tingkat kesadaran& "tatus psikososial %Misal: ekspresi kekhawatiran, tingkat ansietas,

masalah komunikasi erbal, mekanisme koping&

"tatus !sik % Misal: 1empat operasi, kondisi kulit dan efekti!taspersiapan, sendi tidak bergerak&


26/42

Interensi

$erikan asuahan keperawatan berdasarkan prioritaskebutuhan pasien

tur dan #aga agar perlatan suction berfungi dengan baik

tur perlatan pemantauan inasie

$antu saat pemasangan #alur %arteri, 65P, I5& *akukan tindakan kenyamanan !sik yang sesuai bagi pasien

Posisikan pasien dengan tepat untuk prosedur anestesia danpembedahan, pertahankan kelurusan tubuh sesuai fungsi

Ikuti tahapan dalam prosedur bedah

*akukan scrub)bersihan dengan terampil $erespon terhadap kebutuhan pasien dengan mengantisipasi

peralatan dan bahan apa yang dibutuhkan sebelum diminta


27/42

Ikuti prosedur yang telah ditetapkan sebagai contoh Perawatan dan pemakaian darah dan komponen darah

Perawatan dan penanganan spesimen #aringan dan kultur

Persiapan kulit antiseptik

Pemakaian gown operasi > sendiri0 membantu ahli bedahmengenakan gown

Membuka dan menutup sarung tangan

Menghitung0 kassa, instrumen, #arum

1eknik septik

Penatalaksanaan kateter urine

Penatalaksanaan draine)balutan

Komunikasikan situasi yang merugikan pada ahli bedah, ahlianestesi, atau perawat yang bertanggung #awab ataubertindak yang tepat untuk mengontrol atau menangani

situasi.

2unakan peralatan secara bi#aksana untuk menghemat biaya

$antu ahli bedah dan ahli anestesi untuk menerapkan rencanaperawatan mereka.


28/42

$ertindak sebagai adokat pasien $erikan priasi pasien


29/42

3perasikan dan atasi semua masalah peralatanyang umumnya digunakan di ruang operasi dantugaskan layanan khusus % teermsuk autoklaf&

Ikut serta dalam perawatan konfrensi pasien

(okumentasikan semua obserasi dan tindakanyang sesuai dalam format yang dibutuhkan0termasuk catatan pasien

Komunikasikan baik erbal maupun tertulis dengan

staf ruang pemulihan dan staf perawatan bedah,rawat #alan %uyang terkait& mengenai statuskesehatan pasien saat pemindahan dari ruangoperasi


30/42

kti!tas perawatintraoperatiean dalam peran fase

Pemeliharaan keselmatan tur posisi pasien

Kese#a#aran fungsional

Peman#anan area pembedahan

Mempertahankan posisi sepan#ang prosedur operasi

Memasang alat grounding ke pasien Memberikan dukungan !sik

Memastikan bahwa #umlah spongs, #arum dan instrumen tepat.

Pemantauan !siologis

Memperhitungkan efek dari hilangnya atau masuknya cairan

secara berlebihn pada paien

Membedakan data kardiopulmonal yang normal dengan yangabnormal

Melaporkan perubahan-perubahan pada nadi, pernapasan,suhu tubuh, dan tekanan darah pasien


31/42

(ukungan psikologis %sebelum induksi apabila pasiensadar&

Memberikan dukungan emosional pada pasien

$erdiri dekat dan menyentuh pasien selama prosedur

dan induksi 1erus mengka#i status emosional pasien

Mengkomunikasikan status emosional pasien ke anggotatim anggota perawatan kesehatan lain yang sesuai

Penatalaksanaan keperawatan

Memberikan keselamatan untuk pasien

Mempertahankan lingkungan aseptik dan terkontrol

"ecara kolektif sumber daya manusia %"(M&


32/42

(iagnosa Keperawatan

Intraoperatif:

'esiko tinggi tidak efektifnya #alan napasberhubungan dengan efek anasthesi.

'esiko de!sit olume cairan berhubungan

dengan perdarahan dan pembatasan intakecairan

'esiko tinggi infeksi berhubungan dengaproses penyakitnya.

'esiko cidera berhubungan dengan: posisipasien yang tidak tepat selama pembedahandan benda asing yang tertinggal


33/42

Fase Pascaoperatif

Fase pascaoperatif dimulai denganmasuknya pasien ke ruangpemulihan %recoery room& dan

berakhir dengan ealuasi tindaklan#ut pada tatanan klinik atau dirumah. *ingkup aktiitas

keperawatan mecakup rentangaktiitas yang luas selama periodeini. Pada fase ini fokus pengka#ian

meliputi efek agen anestesi dan


34/42

ktiitas keperawatan kemudianberfokus pada peningkatanpenyembuhan pasien dan melakukan

penyuluhan, perawatan tindak lan#utdan ru#ukan yang penting untukpenyembuhan dan rehabilitasi serta

pemulangan.


35/42

Pengka#ian pascaoperatif 'espirasi : kepatenan #alan 0 kedalaman, frekuensi, , dan

karakter pernapasan0 sifat dan bunyi napas "irkulasi : tanda-tanda ital termasuk tekanan darah, kondisi

kulit

=eurologi: tingkat respon

(rainase : adanya drainase0 keharusan untukmenghubungkan selang k sistem drainase yang spesi!k0adanya dan kondisi balutan

Kenyaman: tipe nyeri dan lokasi0 mual dan muntah0perubahan posisi yang dibutuhkan

Psikologi : sifat dari pertanyaan pasien0 kebutuhan akanistiraht dan tidur0 gangguan oleh kebisingan , pengun#ung0ketersediaan bel penmanggil atau lampu pemanggil

Keselamatan: kebutuhan akan pagar tempat tidur0 drainaseselang tidak tersumbat0 cairan I5 terinfus dengan tepat danletak I5 terbebat dengan baik

Peralatan : diperiksa dengan fungsi yang baik.


36/42

(iagnosa Keperawatan Postoperatif

$ersihan #alan nafas tidak efektif b)d efek depresan darimedikasi dan agen anestetik

=yeri dan ketidaknyaman pascaoperatif lainnya

'esiko terhadap perubahan suhu tubuh: hipotermi

'siko terhadap cedera yang berhubungan dengan statuspasca anestesi

Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

Perubahan eliminasi urinarius yang berhubungan denganpenurunan akti!tas , efek medikasi, dan penurunan

masukan cairan nsietas tentang diagnosis pascaoperatif, kemungkinan

perubahan dalam gaya hidup dan perubahan dalam konsepdiri


37/42

Interensi pascaoperatif Monitor 115 tiap menit

Monitor kelancaran pernafasan pasien

$erikan posisi nyaman bagi pasien

Pasang guedel ) mayo sesuai indikasi

Kolaborasi pemberian 38 @@ lt ) mnt

Monitor tanda dehidrasi +kur intake output

Ka#i tanda-tanda syok

Kolaborasi pemberian cairan I5

$eri selimut tebal

Pasang pemanas

Pasang pagar pengaman tempat tidur

1idak meninggalkan pasien sewaktu gelisah

n#urkan pasien untuk tarik nafas dalam

Ka#i lokasi dan intensitas nyeri


38/42

kti!tas keperawatan dalam peran fase pascaoperatif

Komunikasi dari informasi intraoperatif Menyebutkan nama pasien

Menyebutkan #enis pembedahan yang dilakukan

Menggambarkan fakto-faktor intraoperatif %y.i

pemasngan drain atau kateter, kekambuhanperistiwa-peristiwa yang tidak diperkiarakan&

Menggambarkan keterbatasan !sik

Melaporkan tingkat kesadaran praoperatif pasien

Mengkomunikasikan alat-alat yang diperlukanPengka#ian pascaoperatif di ruang pemulihan

Menentukan respon langsung pasien terhadapinterensi pembedahan


39/42

+nit bedah

Mengealuasi efektiitas dari asuhan keperawatan di ruangoperasi

Menentukan tingkat kepuasan pasien dengan asuhan yangdiberikan selama periode perioperatif

Mengealuasi produk-produk yang digunakan pada pasien diruang operasi

Menentukan status psikologis pasien

Membantu dalam perencanaan pemulangan

(i rumah)klinik

2ali persepsi pasiententang pembedahan dalam kaitannyadengan agen anestesi, dampak pada citra tubuh,penyimpangan, imobilisasi.

1entukan persepsi keluarga tentang pembedahan


40/42

Pembedahan : Indikasi (an Klasi!kasi

1indakan pembedahan dilakukan dengan berbagaiindikasi, diantaranya adalah :

(iagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi

Kuratif : Aksisi tumor atau mengangakat apendiks

yang mengalami inBamasi 'eparatif : Memperbaiki luka multiple

'ekonstruktif)Kosmetik : mammoplasty, atau bedahplatik

Palliatif : seperti menghilangkan nyeri ataumemperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang

gastrostomi yang dipasang untuk mengkomponsasiterhadap ketidakmampuan menelan makanan.


41/42

Klasi!kasi

Pemulihan waktu untuk interensi bedah dapatdiklasi!kasikan sebagai elektif, urgen, danemergensi.

Prosedur bedah elektif: prosedur bedah yang di

rencanakan dan tidak terlalu penting Prosedur bedah urgen: prosedur yang tidak di

rencanakan dan memerlukan interensi tepatwaktutetapi tidak segera membahayakan nyawa

pasien Prosedur bedah emergensi: prosedur yang harus

segera dilakukan untuk menyelamatkan nyawa atautubuh.


42/42

1erimkasih

perioperatif fn 2

Documents