perubahan sistem kardiovaskuler pada lanjut usia

Upload: putralampung

Post on 18-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hollys

TRANSCRIPT

Perubahan Sistem Kardiovaskuler pada Lanjut Usia

Perubahan Sistem Kardiovaskuler pada Lanjut UsiaNs. CATUR PUJI LESTARI, S.KepPROSES PENUAANTEORI JAM GENETISSecara genetis sudah terprogram bahwa material di dalam inti sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis terkait dengan frekuensi mitosis. (Hayflick, 1965)AGING PROSESMenua (Aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki / mengganti diri dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita [ Constantinides, 1994, dalam Nugroho, W, 2000 ].

Aging sudah terprogram dalam genetik masing-masing individual, tapi faktor eksternal sangat berperan dalam memodifikasi proses ini, sehingga proses menua-pun berlangsung dengan tingkat kecepatan yang berbeda pada tiap orang. Hal inilah yang menjelaskan mengapa beberapa orang dapat tampak lebih tua/muda dari usia kronologisnya. Status kondisi fisik dan aktivitas seseorang dapat secara radikal mempengaruhi fungsi kardiovaskular saat dia tua. Menua secara fisiologis ditandai dengan semakin menghilangnya fungsi dari banyak organ tubuh. Bersamaan dengan itu meningkat pula insiden penyakit seperti coronary arterial disease (CAD), penyakit-penyakit serebrovaskular

LanjutanSeiring dengan meningkatnya AHH diiringi oleh peningkatan prevalensi-prevalensi penyakit yang terjadi pada orang tua. Penyakit jantung pada orang tua merupakan masalah global yang sampai saat ini masih menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini dikarenakan penyakit jantung adalah merupakan penyebab uama & terbesar mortalitas, morbiditas dan disabilitas pada orang tua.Penyakit jantung pembunuh no 1

PENYEBAB KEMATIAN LANSIAPenyakit KardiovaskularPenyakit kankerPenyakit serebrovaskularPenyakit PneumoniaPenyakit COPDPerubahan Fisiologis Jantung Akibat PenuaanProses menua akan menyebabkan perubahan pada sistem kardiovaskular. Perubahan anomis bertambahnya jaringan kolagenBertambahan ukuran miokard dan menurunya jumlah miokardBerkurangnya jumlah cairan dalam jaringanPenebalan serambi kiriKekakuan katup jantungPenurunan jumlah sel pacu jantung

Menurunnya kecepatan dan kekuatan kontraksi miokard disertai dengan memanjangnya pengisian diastolikFraksi ejeksi 10-20%Perubahan-perubahan yang terjadi pada Jantung :Pada miokardium terjadi atrophy disertai akumulasi lipofusin (aging pigment) pada serat-serat miokardium. Terdapat fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang menjadi rangka dari jantung. Selain itu pada katup juga terjadi menjadi lebih besar sehingga katup menebal . Bising jantung (murmur) yang disebabkan dari kekakuan katup sering ditemukan pada lansia.Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sino-atrial yang merupakan pengatur irama jantung. Sel-sel dari nodus SA juga akan berkurang sebanyak 50%-75% sejak manusia berusia 50 tahun. Jumlah sel dari nodus AV tidak berkurang, tapi akan terjadi fibrosis. Sedangkan pada berkas His juga akan ditemukan kehilangan pada tingkat selular. Perubahan ini akan mengakibatkan penurunan denyut jantung.Terjadi penebalan dari dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri. Ini menyebabkan jumlah darah yang dapat ditampung menjadi lebih sedikit walaupun terdapat pembesaran jantung secara keseluruhan. Pengisian darah ke jantung juga melambat.Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial. Hal ini disebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan endapan lemak yang semakin banyakPerubahan-perubahan yang terjadi pada Pembuluh darah :Hilangnya elastisitas dari aorta dan arteri-arteri besar lainnya. Ini menyebabkan meningkatnya resistensi ketika ventrikel kiri memompa sehingga tekanan sistolik dan afterload meningkat.Menurunnya respons jantung terhadap stimulasi reseptor . Perubahan respons terhadap baroreseptor dapat menjelaskan terjadinya Hipotensi Ortostatik pada lansia.Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan melambat.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada Darah :Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun menurun.Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun. Juga terjadi penurunan jumlah Leukosit yang sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Hal ini menyebabkan resistensi tubuh terhadap infeksi menurun.

Fenomena yang adaprevalensi penyakit CAD pada hasil autopsi, di mana ditemukan lebih dari 60% pasien meninggal yang berumur 60 tahun atau lebih, mengalami 75% oklusi atau lebih besar, pada setidaknya satu arteri koronaria. Sedangkan pada hasil pendataan lain tercatat hanya sekitar 20% pasien berumur >80 tahun yang secara klinis mempunyai manifestasi CAD. Jelas hal ini menggambarkan bahwa pada sebagian lansia, penyakit CAD adalah asimptomatik.Penyakit yang sering terjadi HipertensiPenyakit jantung koronerAngina pektorisHIPERTENSI

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001).

Etiologi

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada :Elastisitas dinding aorta menurunKatub jantung menebal dan menjadi kakuKemampuan jantung memompa darah menurun1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.Kehilangan elastisitas pembuluh darahHal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasiMeningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

EtiologiKebiasaan hidupKebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )Kegemukan atau makan berlebihanStressMerokokMinum alkoholMinum obat-obatan( ephedrine, prednison, epineprin )

Manifestasi klinisMengeluh sakit kepala, pusingLemas, kelelahanSesak nafasGelisahMualMuntahEpistaksisKesadaran menurun

PENATALAKSANAANTINDAKAN SUPORTIF 1. DietDiet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah : Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 5 gr/hrDiet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuH Penurunan berat badanPenurunan asupan etanol Menghentikan merokokLanjutan2. Latihan FisikLatihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk penderita hipertensitreadmil 3. tehnik relaksasi4. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )(pemantauan TD berkala, diet rendah lemak tinggi serat, exercise, )5. Terapi dengan Obat

PengkajianData Data yang Dapat Ditemukan :1. Aktivitas / istirahat Kelemahan Letih Napas pendekGaya hidup monoton Tanda :Frekuensi jantung meningkatPerubahan irama jantungTakipnea2. SirkulasiGejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner / katup, penyakit serebrovaskulerTanda :Kenaikan TD > 160/90 mmHgNadi : denyutan jelasFrekuensi / irama : takikardia, berbagai disritmiaBunyi jantung : murmurDistensi vena jugularis

3. EkstermitasPerubahan warna kulit, suhu dingin( vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin lambat

PJKPenyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner.Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricularNyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebralResiko perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan adanya tahanan pembuluh darahIntoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan cardiac outputResiko cidera berhubungan dengan penurunan suplai darah ke otak22Terima KasihCatur Puji Lestari | 2014