perusahaan pt. bank central asia

Upload: nur-rizky-aulia

Post on 13-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    1/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 54

    14. Kewajiban akseptasi

    2003 2002

    Bank, pihak ketiga:

    Valuta asing 544.872 173.022

    Bukan bank, pihak ketiga:

    Rupiah 239 2.238

    Valuta asing 24.160 18.475

    24.399 20.713

    Jumlah 569.271 193.735

    Kewajiban akseptasi menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

    2003 2002

    Valuta Valuta

    Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

    Hingga 1 bulan 69 84.172 84.241 - 7.222 7.222Lebih dari 1 bulan hingga

    3 bulan 170 223.719 223.889 1.922 15.814 17.736

    Lebih dari 3 bulan hingga6 bulan - 138.423 138.423 316 65.298 65.614

    Lebih dari 6 bulan hingga

    12 bulan - 122.718 122.718 - 102.893 102.893

    Lebih dari 12 bulan - - - - 270 270

    239 569.032 569.271 2.238 191.497 193.735

    15. Pajak penghasilan

    a. Hutang pajak terdiri dari:

    2003 2002

    Pajak penghasilan pasal 21 13.320 19.143Pajak penghasilan pasal 23 85.318 168.727

    Pajak penghasilan pasal 25/29 3.840 4.503

    Pajak penghasilan pasal 26 690 2.101PPN 2.238 2.194

    Pajak lainnya 1.177 9

    106.583 196.677

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    2/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 55

    15. Pajak penghasilan (Lanjutan)

    b. Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:

    2003 2002

    Pajak kini:

    PT Bank Central Asia Tbk -) -Anak perusahaan 11.244) 8.329

    11.244) 8.329

    Pajak tangguhan:

    PT Bank Central Asia Tbk 735.096) 850.740

    Anak perusahaan 2.383) (634)

    737.479) 850.106

    Jumlah 748.723) 858.435

    c. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang

    terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak dapat diterapkan dalam perhitungan pajak

    penghasilan badan).

    Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak ke laba fiskal Bank adalah sebagai

    berikut:

    2003 2002

    Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak 3.139.711) 3.400.066Eliminasi 25.552) 38.170

    Sebelum eliminasi 3.165.263) 3.438.236Laba anak perusahaan sebelum pajak (39.312) (45.944)

    Laba akuntansi sebelum pajak (Bank saja) 3.125.951) 3.392.292

    Beda permanen:Kesejahteraan karyawan 13.767) 13.326

    Beban kompensasi 91.671) 16.440

    Beban pajak 44.117) 26.260Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (5.571) (4.999)

    Rugi dari cabang-cabang luar negeri 8.989) 7.242Pendapatan/beban lain yang tidak dapat ditambahkan/

    dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih

    (3.603) 10.066

    149.370) 68.335

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    3/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 56

    15. Pajak penghasilan (Lanjutan)

    2003 2002

    Beda temporer:Kewajiban manfaat pensiun 80.313) 41.069

    Bagian rugi (laba) perusahaan asosiasi 3.556) (38.170)

    Beban penyisihan penghapusan aktiva produktif 185.687) (558.009)Laba dari surat-surat berharga untuk tujuan

    diperdagangkan (77.787) (98.150)

    Pendapatan/beban lain yang tidak dapat ditambahkan/dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak,

    bersih (16.517) (18.315)

    175.252) (671.575)

    Laba fiskal 3.450.573) 2.789.052

    Kompensasi rugi fiskal (7.277.440) (21.754.179)Koreksi saldo rugi fiskal akibat koreksi rugi/laba fiskal

    1998, 1999 dan 2001 3.176.001) 11.687.687

    Saldo rugi fiskal daluwarsa di tahun 2003 650.866) -

    Saldo rugi fiskal -) (7.277.440)

    Rugi fiskal Bank berasal dari rugi fiskal tahun 1998. Sesuai peraturan perpajakan, saldo rugifiskal dari tahun 1998 dapat digunakan sampai dengan tahun 2003. Saldo rugi fiskal padatanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah masing-masing sebesar Rp nil dan Rp 7.277.440

    juta.

    d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yangberlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak 3.139.711) 3.400.066

    Tarif pajak maksimum 30%) 30%

    941.913) 1.020.020

    Perbedaan permanen dengan tarif pajak 30%:

    PT Bank Central Asia TbkKesejahteraan karyawan 4.130) 3.998

    Beban kompensasi 27.502) 4.932

    Beban pajak 13.235) 7.878Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (1.671) (1.500)

    Rugi dari cabang-cabang luar negeri 2.697) 2.173Pendapatan/beban lain yang tidak dapat

    ditambahkan/dikurangkan untuk tujuanperhitungan pajak, bersih (1.081) 3.020

    44.812) 20.501Anak perusahaan 9.517) 5.381

    54.329) 25.882

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    4/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 57

    15. Pajak penghasilan (Lanjutan)

    2003 2002

    Efek dari tarif pajak progresif (18) (18)Perubahan penyisihan aktiva pajak tangguhan (1.321.210) (3.656.803)

    Koreksi saldo rugi fiskal 952.800) 3.506.306

    Penyesuaian lainnya (74.351) (36.952)Saldo rugi fiskal daluwarsa di tahun 2003 195195.260) -)

    Beban pajak 748.723) 858.435

    e. Perhitungan pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Laba kena pajak:

    PT Bank Central Asia Tbk -) -

    Anak perusahaan 39.312) 45.943

    39.312) 45.943

    Pajak kini:

    PT Bank Central Asia Tbk -) -

    Anak perusahaan 11.244) 8.329

    11.244) 8.329

    Pajak dibayar dimuka:

    PT Bank Central Asia Tbk -) -Anak perusahaan (7.404) (4.302)

    (7.404) (4.302)

    Hutang pajak:PT Bank Central Asia Tbk -) -

    Anak perusahaan 3.840) 4.027

    3.840) 4.027

    f. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2003 dan2002 adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Induk perusahaan PT Bank Central Asia Tbk:

    Aktiva pajak tangguhan:

    Saldo rugi fiskal - 2.183.232Penyisihan penghapusan aktiva produktif 146.228 20.242

    Dipindahkan 146.228 2.203.474

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    5/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 58

    15. Pajak penghasilan (Lanjutan)

    2003 2002

    Pindahan 146.228) 2.203.474Penerimaan dari kredit yang diberikan yang

    diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet 326) 2.447Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi 21.598) 20.932Penyisihan penurunan permanen atas surat berharga

    untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo 842) -)Rugi belum direalisasi atas surat-surat berharga

    untuk tujuan diperdagangkan -) 76Pendapatan yang ditangguhkan atas restrukturisasi

    kredit 9.043) 9.314Akumulasi bagian rugi perusahaan asosiasi 31.884) 30.818Kewajiban manfaat pensiun 48.836) 24.742

    258.757) 2.291.803Penyisihan atas aktiva pajak tangguhan (4.832) (1.326.042)

    Aktiva pajak tangguhan, setelah penyisihanaktiva pajak tangguhan 253.925) 965.761

    Kewajiban pajak tangguhan:Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga

    untuk tujuan diperdagangkan (23.260) -

    Aktiva pajak tangguhan, bersih PT Bank Central Asia Tbk 230.665) 965.761

    Anak perusahaan PT Central Sari FinanceAktiva pajak tangguhan, bersih 3.672) 6.055

    Jumlah aktiva pajak tangguhan, bersih 234.337) 971.816

    g. Jumlah laba fiskal tahun 2002 dan saldo rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2002 masing-

    masing sebesar Rp 2.789.052 juta dan Rp 7.277.440 juta telah sesuai dengan Surat

    Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan Bank tahun 2002. Untuk tahun 2003, jumlah

    laba fiskal sebesar Rp 3.450.573 juta telah sesuai dengan perhitungan pajak sementara, dengan

    perhitungan laba kena pajak sebagai berikut:

    Rp juta

    Laba fiskal 3.450.573)

    Kompensasi rugi fiskal (7.277.440)

    Koreksi saldo rugi fiskal (sesuai hasil pemeriksaan pajak) 6.467.046)

    Laba kena pajak 2.640.179)

    Beban pajak kini Bank 792.036)

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    6/32

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    7/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 60

    16. Pinjaman yang diterima

    Tingkat bungarata-rata setahun

    2003 2002 2003 2002

    % %Rupiah:

    (1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia:Kredit Pemilikan Rumah

    (KPR/KPRS/KPRSS),jatuh tempo antara 30 Juni 2007

    sampai 1 Januari 2013 5,21 5,32 3.777 4.398Kredit Koperasi (KKPA), jatuh

    tempo antara 15 April 2006sampai 30 April 2008 9,21 8,76 1.423 1.875

    Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh

    tempo 30September 2000,perpanjangan perjanjian masihdalam proses - - 583 583

    5.783 6.856

    (2) Pinjaman dari bank-bank lain dan

    lembaga keuangan lainnya:PT Bank Permata Tbk 14,00 18,75 15.490 19.301

    PT Bank Pan Indonesia Tbk 13,74 19,25 5.833 12.500

    PT Bank Ekonomi Raharja 14,50 18,33 23.377 17.036PT Bank NISP Tbk 8,53 14,75 11.257 25.800

    Lain-lain 22,50 22,00 991 76356.948 75.400

    (3) Pinjaman dua tahap (two-step loans):

    Pinjaman dari Japan Bank for

    International Cooperation 10,53 14,79 70.133 83.146Pinjaman dari Asian Development

    Bank 9,25 10,38 4.743 7.905

    Pinjaman dari International Bank for

    Reconstruction and Development 10,03 12,10 2.433 4.549

    77.309 95.600

    Valuta Asing:(4) PinjamanExchange Offer 4,88 5,00 65.778 138.949

    (5) Lain-lain - - 13.834 69.049

    79.612 207.998

    219.652 385.854

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    8/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 61

    16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)

    (1) Kredit Likuiditas rupiah dari Bank Indonesia

    Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Banksebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesiayang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.

    (2) Pinjaman dari bank-bank lain

    Merupakan pinjaman untuk modal kerja PT Central Sari Finance (anak perusahaan) dari bank-bank lain dengan rincian fasilitas sebagai berikut:

    a. Dari PT Bank Permata Tbk

    Pinjaman yang diterima merupakan fasilitas hutang dari PT Bank Permata Tbk berdasarkanperjanjian fasilitas tanggal 10 Juli 2001 dan 25 Mei 2002, yang dijamin dengan tagihan sewaguna usaha dan piutang pembiayaan konsumen, dengan jumlah maksimum masing-masingfasilitas sebesar Rp 25.000 juta. Pinjaman akan dibayar dalam 24 kali angsuran bulanan sejaktanggal penarikan.

    b. Dari PT Bank Pan Indonesia Tbk

    Pinjaman yang diterima merupakan fasilitas hutang dari PT Bank Pan Indonesia Tbkberdasarkan perjanjian fasilitas tanggal 3 Oktober 2001, yang dijamin dengan tagihan sewaguna usaha dan piutang pembiayaan konsumen, dengan jumlah maksimum fasilitas sebesarRp 20.000 juta. Pinjaman akan dibayar dalam 36 kali angsuran bulanan sejak tanggalpenarikan.

    c. Dari PT Bank Ekonomi Raharja

    Pinjaman yang diterima merupakan fasilitas hutang dari PT Bank Ekonomi Raharjaberdasarkan perjanjian fasilitas tanggal 21 Agustus 2001, 9 Oktober 2002 dan 25 Juli 2003yang dijamin dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan konsumen, denganjumlah maksimum fasilitas Rp 5.000 juta, Rp 15.000 juta dan Rp 15.000 juta. Pinjaman akandibayar dalam 36 kali angsuran bulanan sejak tanggal penarikan.

    d. Dari PT Bank NISP Tbk

    Pinjaman yang diterima merupakan fasilitas hutang dari PT Bank NISP Tbk berdasarkanperjanjian fasilitas tanggal 28 Nopember 2002, yang dijamin dengan deposito berjangka anakperusahaan dan tagihan sewa guna usaha dengan jumlah maksimum fasilitas Rp 43.500 juta.Pinjaman akan dibayar dalam 36 kali angsuran bulanan sejak tanggal penarikan.

    Perjanjian pinjaman di atas mewajibkan anak perusahaan menjaga rasio keuangan signifikansebagai berikut:

    i. rasio hutang terhadap ekuitas adalah 10kali untuk pinjaman dalam negeri dan 5 kali untukpinjaman luar negeri.

    ii. rasio lancar (current ratio) minimum 1:1

    iii. rasio laba bersih sebelum pajak terhadap beban bunga minimum 1,2 kali.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    9/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 62

    16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)

    (3) Pinjaman dua tahap (two-step loans)merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepadaPemerintah Indonesia, yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratanmelalui bank-bank di Indonesia.

    Fasilitas-fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut:

    a. Dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank forInternational Cooperation):

    SSI Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil.

    PAE Program, yang bertujuan untuk membiayai perusahaan-perusahaan yangbermaksud untuk membeli peralatan pencegah polusi.

    Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing, bidang umum dan administrasi, pajakdan cukai, kompensasi, dan pembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkankredit dari program-program tersebut di atas.

    b. Dari Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation):

    EBJ II dan EBJ III

    Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek umum dan swasta yangdisetujui oleh Pemerintah dan sesuai dengan prioritas Pemerintah.

    EBJ IV, EBJ V dan AJDF

    Fasilitas ini bertujuan untuk membiayai proyek-proyek yang memberikan kontribusipositif dalam mengembangkan investasi, terutama untuk industri berskala kecil.

    c. Dari Asian Development Bank (ADB):

    DFL, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pengembangan.

    d. Dari International Bank for Reconstruction and Development:

    Fasilitas SMIEP, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil danmenengah.

    AFP, yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek pertanian.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    10/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 63

    16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)

    Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

    Fasilitas

    tersedia Jatuh tempo

    Fasilitas pinjaman sejak angsuran pertama

    Overseas Economic Cooperation Fund (OECF - AJDF)

    (sekarang Japan Bank for International Cooperation):

    SSI JPY 435.332.797 1993 15 Agustus 1998

    PAE JPY 3.710.000.000 1993 15 Agustus 1998

    Export-Import Bank of Japan(sekarang Japan Bank for International Cooperation):

    EBJ II JPY 1.000.000.000 1989 1 April 1993

    EBJ III JPY 1.000.000.000 1991 15 Januari 1994EBJ IV JPY 1.100.000.000 1992 15 Juli 1995

    EBJ V JPY 2.010.000.000 1992 15 September 1994AJDF JPY 905.000.000 1994 15 Desember 1997

    Asian Development Bank (ADB):DFL USD 20.000.000 1990 15 Juli 1993

    International Bank for Reconstruction andDevelopment (IBRD):

    SMIEP USD 10.000.000 1989 1 Oktober 1992

    AFP USD 5.000.000 1995 30 September 1998

    Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans) kepada debitur, Bank

    diharuskan untuk melakukan pengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut:

    memperhatikan kepentingan umum dan nasional;

    menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

    Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun (kecuali untuk

    OECF-AJDF: 20 tahun, EBJ V: 11 tahun dan AFP: 12 tahun) dengan tenggang waktu

    maksimum 3 tahun (kecuali untuk OECF-AJDF: 5 tahun dan EBJ V: 2 tahun), terhitung sejak

    tanggal penarikan pertama pinjaman, dan dibayar dalam 24 kali angsuran setengah-tahunan

    (kecuali untuk OECF-AJDF: 30 angsuran setengah-tahunan; EBJ V dan AFP: 18 angsuran

    setengah-tahunan)terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama.

    Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian

    pinjaman, saldo hutang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk

    fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam rupiah (sejumlah ekuivalen rupiah dari jumlahpenarikan fasilitas pinjaman menggunakan dengan kurs pada tanggal penarikan pinjaman),

    kecuali untuk fasilitas DFL.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    11/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 64

    16. Pinjaman yang diterima (Lanjutan)

    Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI tiga-

    bulanan selama enam bulan terakhir dengan penyesuaian tertentu, kecuali untuk:

    EBJ II: tingkat bunga rata-rata tertimbang setahun dari suku bunga deposito bank-bank

    partisipan, yang ditentukan oleh Bank Indonesia setiap enam-bulanan, dikurangi 1%.

    DFL: tingkat bunga rata-rata tertimbang dari suku bunga deposito bank dalam valuta asing

    di Indonesia selama periode enam bulan terakhir, yang tidak boleh lebih rendah dari suku

    bunga pinjaman yang diterima Bank ditambah 1,75%.

    (4) Pinjaman tetap melalui Program Exchange Offer merupakan pinjaman dari kreditur luar negeri

    yang dikonversi menjadi pinjaman tetap melalui Program Exchange Offer II tanggal 25 Mei

    1999.

    Pada tanggal 25 Mei 1999, Bank Indonesia, sebagai wakil dari bank-bank komersial milik

    pemerintah dan swasta (para debitur) dan sebagai penjamin bank-bank tersebut, menawarkan

    pertukaran pinjaman yang ditenderkan kepada bank-bank di luar negeri (Program Exchange

    Offer). Pinjaman-pinjaman yang memenuhi syarat program tersebut terdiri dari saldo-saldo

    hutang dengan denominasi valuta selain rupiah, sebagai berikut:

    Simpanan antar bank dan pinjaman jangka pendek yang jatuh tempo sebelum 1.Januari 2002.

    Pinjaman jangka menengah dan jangka panjang yang jatuh tempo sebelum 1 Januari 2002.

    Pinjaman Bank sejumlah USD 139.000.000 ditukar dengan pinjaman baru yang dibagi dalam 3

    bagian pembayaran dengan persyaratan sebagai berikut:

    Bagian pembayaran Jumlah Tanggal jatuh tempo Tingkat bunga setahun

    Satu tahun USD 13.900.000 1 Juni 2002 LIBOR enam-bulanan + 2,250%

    Dua tahun USD 62.250.000 1 Juni 2003 LIBOR enam-bulanan + 2,375%

    Tiga tahun USD 62.850.000 1 Juni 2004 LIBOR enam-bulanan + 2,500%

    Beban bunga untuk setiap bagian pembayaran pinjaman dibayar secara enam-bulanan.

    Bank melakukan pelunasan lebih awal atas perjanjian Program Exchange Offer II masing-

    masing sejumlah USD.106.475.000 dan USD 17.000.000 pada tahun 2002 dan 2001.

    Selanjutnya pada tahun 2003, Exchange Offer yang jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2003

    sejumlah USD 7.717.500 telah dilunasi.

    (5) Pinjaman lain-lain terdiri dari fasilitas cerukan dari bank-bank lain.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    12/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 65

    17. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif

    Merupakan taksiran kerugian atas L/C, garansi bank yang diterbitkan dan transaksi rekening

    administratif lainnya. Mutasi taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif untuk tahun

    berakhir 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Saldo awal tahun (7.925) (8.372)(Penambahan) pemulihan taksiran kerugian atas transaksi

    administratif (6.500) 45

    Selisih kurs dari taksiran kerugian atas transaksi rekeningadministratif dalam valuta asing 31 402

    Saldo akhir tahun (14.394) (7.925)

    Manajemen yakin bahwa taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif yang telah dibentuk

    cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari transaksi rekening administratif.

    18. Modal saham

    Modal saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Jumlah saham Nilai nominal Jumlah saham Nilai nominal

    Modal dasar dengan nilainominal Rp 250, dalam

    rupiah penuh, per saham 22.000.000.000) 5.500.000) 22.000.000.000 5.500.000

    Belum ditempatkan (15.868.865.500) (3.967.216) (15.982.477.000) (3.995.619)

    Ditempatkan dan disetor 6.131.134.500) 1.532.784) 6.017.523.000 1.504.381

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    13/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 66

    18. Modal saham (Lanjutan)

    Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

    2003

    Jumlah Nilaisaham nominal %

    Rp juta

    Negara Republik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan

    Nasional 397.371.538 99.343 6,48

    Farindo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital

    Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert

    Budi Hartono* 3.153.005.000 788.251 51,43

    Anthony Salim 111.542.058 27.886 1,82

    Soedono Salim 67.512.208 16.878 1,10

    Andree Halim 126.391.634 31.598 2,06

    Direksi:

    Djohan Emir Setijoso 6.300.000 1.575 0,10

    Aswin Wirjadi 2.190.000 548 0,04

    Jahja Setiaatmadja 1.625.000 406 0,03Dhalia Mansor Ariotedjo 833.000 208 0,01

    Anthony Brent Elam 2.733.000 683 0,05

    Mohamad Mossadeq Dick Noordeen 1.500.000 375 0,02Suwignyo Budiman 1.250.000 313 0,02

    Pemegang saham lainnya 2.258.881.062 564.720 36,84

    6.131.134.500 1.532.784 100,00

    * Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    14/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 67

    18. Modal saham (Lanjutan)

    2002

    Jumlah Nilaisaham nominal %

    Rp juta

    Negara Republik Indonesia qq Badan Penyehatan PerbankanNasional 515.130.978 128.783 8,56

    Farindo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital

    Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan

    Sdr. Robert Budi Hartono* 3.153.005.000 788.251 52,40

    Anthony Salim 111.542.058 27.886 1,85

    Soedono Salim 67.512.208 16.878 1,12

    Andree Halim 126.391.634 31.598 2,10

    Komisaris:Eugene Keith Galbraith 275.000 69 0,00Suyono Sudirun 600.000 150 0,01

    Direksi:

    Djohan Emir Setijoso 5.000.000 1.250 0,08Aswin Wirjadi 2.340.000 585 0,04

    Pemegang saham lainnya 2.035.726.122 508.931 33,84

    6.017.523.000 1.504.381 100,00

    Pemegang saham lainnya terdiri dari pemegang saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah sahamberedar.

    Efektif tanggal 5 April 2002, Negara Repulik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional

    menjual 3.153.005.000 saham Bank kepada Farindo Invesments (Mauritius) Ltd., dengan harga

    Rp.5.596.584 juta (Rp 1.775, dalam rupiah penuh, per saham). Saham ini merupakan 51% pemilikan

    atas dasar dilusi penuh, yaitu setelah memperhitungkan efek berpotensi saham biasa dari opsi saham

    (Catatan 21).

    * Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    15/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 68

    19. Tambahan modal disetor

    Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 terdiri dari:

    2003 2002

    Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham 29.453.007) 29.453.007Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal

    31.Oktober 2000 (Catatan 2x) (25.853.162) (25.853.162)

    3.599.845) 3.599.845Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham (Catatan 21) 246.336) 109.049

    3.846.181) 3.708.894

    20. Selisih penilaian kembali aktiva tetap

    Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/1998 tanggal 14Agustus 1998, Bank

    telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian

    kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999

    yang menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap

    sebagai berikut :

    Nilai wajar 1.542.030)

    Nilai buku fiskal (498.560)Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal 1.043.470)

    Selisih penilaian kembali aktiva tetap, basis pajak, di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan PajakJakarta Tamansari dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3Oktober 1999.

    Pada tanggal 31Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu sehubungandengan kuasi reorganisasi (Catatan 2x). Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporanpenilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 yang menggunakan pendekatan data pasar, danmenghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut :

    Nilai wajar 344.604)

    Nilai buku fiskal (203.477)

    Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal 141.127)

    Selisih penilaian kembali yang dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi

    reorganisasi (Catatan 2x) (124.690)

    Sisa selisih penilaian kembali aktiva tetap 16.437)

    Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap 1.059.907)

    Selisih penilaian kembali aktiva tetap di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak PerusahaanMasuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    16/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 69

    21. Program kompensasi manajemen berbasis saham

    Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen dibuat oleh notaris

    Hendra Karyadi, SH, dalam akte No. 25) memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan

    melalui penerbitan 147.199.300 saham melalui program kompensasi manajemen berbasis saham.

    Opsi saham tersebut diberikan kepada Dewan Direksi dan manajemen Bank. Setiap opsi saham

    memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli satu saham baru Bank dengan harga eksekusi

    Rp 1.775, dalam rupiah penuh, per saham. Efek dari stock split (Catatan 1c) pada hak opsi saham

    yang diberikan adalah meningkatnya jumlah hak opsi saham menjadi 294.398.600 dengan harga

    eksekusi Rp 887,50, dalam rupiah penuh, per saham. Harga eksekusi tersebut ditetapkan berdasarkan

    rata-rata harga penutupan harian saham Bank di pasar selama 25 hari sebelum pengumuman RapatUmum Pemegang Saham Luar Biasa yang disebutkan di atas. Opsi tersebut akan memperoleh hak

    kompensasi (vest) selama tiga tahun dimana satu-per-tiga bagian opsi tersebut akan memperoleh hak

    kompensasi setiap tahunnya dimulai pada tanggal 10 Nopember 2001, dan akan habis masa

    berlakunya pada tanggal 9Nopember 2006. Opsi tersebut tidak boleh dipindahtangankan dan dijual.

    Ikhtisar dari program kompensasi berbasis saham dan mutasinya sepanjang tahun adalah sebagai

    berikut:2003 2002

    Jumlah opsi Jumlah opsi

    Opsi beredar, awal tahun 110.364.000) 166.905.000

    Opsi yang diberikan 36.563.000) 16.820.000

    Opsi yang dieksekusi (113.611.500) (71.526.000)

    Opsi yang dibatalkan (590.000) (1.835.000)Opsi beredar, akhir tahun 32.725.500) 110.364.000

    Opsi yang dapat dieksekusi pada akhir tahun 32.725.500) 53.309.000

    Nilai wajar tertimbang dari opsi saham yang diberikan selama tahun 2003 dan 2002 masing-masingadalah Rp2.831,52, dalam rupiah penuh, per saham dan Rp967,89, dalam rupiah penuh, per saham.

    Nilai wajar dari opsi yang diberikan diestimasikan dengan menggunakan model penentuan harga opsiBinomial (Binomial options pricing model),dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

    2003 2002

    Suku bunga bebas resiko 13,00% 15,80%

    Dividen yang dihasilkan 25,00% 25,00%

    Faktor ketidakstabilan 19,07% 19,07%

    Periode opsi 3 tahun 4 tahun

    Beban kompensasi yang dibebankan pada beban operasional untuk tahun berakhir 31.Desember 2003dan 2002 masing-masing sebesar Rp 91.671 juta dan Rp 16.440 juta.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    17/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 70

    22. Komitmen dan kontinjensi

    Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, komitmen dan kontinjensi Perseroan adalah sebagaiberikut:

    Jumlah dalam valuta asing

    Jenis valuta 2003 2002 2003 2002

    Komitmen

    Kewajiban komitmen:

    Fasilitas kredit yang belum

    digunakan nasabah Rp 9.061.112 6.630.589

    USD 115.140.131 83.805.585 970.057 750.060Lainnya,

    ekuivalen

    USD 4.864.033 267.264 40.979 2.392

    10.072.148 7.383.041

    Fasilitas L/C yang diberikan

    kepada nasabah Rp 95.916 29.804USD 47.016.693 16.069.274 396.116 143.820

    Lainnya,

    ekuivalen

    USD 4.754.947 6.336.958 40.060 56.716

    532.092 230.340

    10.604.240 7.613.381

    Kontinjensi

    Tagihan kontinjensi:

    Pendapatan bunga atas kredit

    non-performing Rp 6.201 20.645USD 721.922 2.063.424 6.082 18.468

    12.283 39.113

    Kewajiban kontinjensi:

    Bank garansi yang diberikan

    ke nasabah Rp 603.326 475.872USD 11.045.965 4.849.053 93.062 43.399

    Lainnya,

    ekuivalen

    USD 315.252 68.156 2.656 610

    699.044 519.881

    Lainnya HKD 2.321 4.140 2.520 4.751

    701.564 524.632

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    18/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 71

    22. Komitmen dan kontinjensi (Lanjutan)

    Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum

    terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Adalah tidak mungkin untuk

    memastikan apakah Perseroan akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau

    dampaknya jika Perseroan kalah. Namun demikian, manajemen Perseroan yakin bahwa hasil

    keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada

    hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Perseroan.

    23. Transaksi tunai valuta asing yang belum diselesaikan

    Kontrak pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan pada tanggal

    31.Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Jenis Jumlah dalam Jumlah dalam

    valuta valuta asing Rp juta valuta asing Rp juta

    Kontrak pembelian tunai

    valuta asing yang

    belum diselesaikan USD 37.223.201 313.605 51.968.390 465.116JPY 428.355.000 33.810 - -

    SGD 2.211.510 10.979 1.300.950 6.705HKD 8.151.070 8.851 3.899.400 4.475

    AUD 500.000 3.166 1.000.000 5.068

    EUR - - 500.000 4.684GBP - - 100.000 1.441

    CHF - - 139.170 896

    370.411 488.385

    Kontrak penjualan tunai

    valuta asing yang

    belum diselesaikan USD 15.722.350 132.460 13.096.310 117.212JPY 351.750.000 27.764 109.982.500 8.296

    EUR 700.000 7.454 650.000 6.089AUD 790.000 5.002 - -

    172.680 131.597

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    19/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 72

    24. Pendapatan bunga

    Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:

    2003 2002

    Obligasi pemerintah 4.509.276 8.591.568Surat-surat berharga 3.948.911 2.210.982

    Kredit yang diberikan 3.292.895 2.643.237Penempatan pada bank-bank lain 201.416 340.455

    Lain-lain 2.062 3.259

    11.954.560 13.789.501

    25. Beban bunga

    Beban bunga meliputi bunga atas:2003 2002

    Giro 704.682 835.721

    Tabungan 2.890.215 3.354.724

    Deposito berjangka dan sertifikat deposito 2.925.573 3.960.364

    Premi jaminan pemerintah 270.150 236.219Pinjaman yang diterima 41.114 141.613Lain-lain 9.644 -

    6.841.378 8.528.641

    26. Beban karyawan

    2003 2002

    Gaji dan upah 976.663 813.536

    Kesejahteraan dan kompensasi karyawan 686.398 655.469

    Pelatihan 33.352 41.773

    1.696.413 1.510.778

    Kompensasi direksi dan komisaris Bank yang termasuk di dalam beban karyawan pada tahun 2003

    dan 2002 adalah masing-masing sebesar Rp27.001 juta dan Rp56.365 juta.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    20/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 73

    27. Beban umum dan administrasi

    2003 2002

    Sewa 280.829 302.389Penyusutan aktiva tetap 340.063 324.268Keperluan kantor 239.285 178.959Perbaikan dan pemeliharaan 167.766 175.998Promosi dan pengembangan 163.788 128.435Komputer dan perangkat lunak 49.859 74.126Jasa tenaga ahli 109.029 87.577Komunikasi 57.139 50.728Keamanan 69.881 61.424Air, listrik dan bahan bakar 58.299 50.591Pajak 15.765 32.106Asuransi 18.362 41.835Lainnya 15.188 13.056

    1.585.253 1.521.492

    28. Laba per saham

    Laba per saham dasar dan dilusian dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang

    beredar pada tahun yang bersangkutan, sebagai berikut:

    Jumlah sahamberedar Rp

    2003:

    Laba operasional bersih (dalam jutaan rupiah) 3.119.246Laba bersih (dalam jutaan rupiah) 2.390.855

    Rata-rata tertimbang saham beredar:

    Dasar 6.058.782.336Ditambah: Dampak dilutif opsi saham 55.680.076

    Dilusian 6.114.462.412

    Laba operasional bersih

    Laba per saham dasar (dalam rupiah penuh) 515Laba per saham dilusian (dalam rupiah penuh) 510

    Laba bersih

    Laba per saham dasar (dalam rupiah penuh) 395Laba per saham dilusian (dalam rupiah penuh) 391

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    21/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 74

    28. Laba per saham (Lanjutan)

    Jumlah sahamberedar Rp

    2002:Laba operasional bersih (dalam jutaan rupiah) 3.363.715Laba bersih (dalam jutaan rupiah) 2.541.552

    Rata-rata tertimbang saham beredar:

    Dasar 5.967.875.833Ditambah: Dampak dilutif opsi saham 89.774.992

    Dilusian 6.057.650.825

    Laba operasional bersih

    Laba per saham dasar (dalam rupiah penuh) 564Laba per saham dilusian (dalam rupiah penuh) 555

    Laba bersih

    Laba per saham dasar (dalam rupiah penuh) 426Laba per saham dilusian (dalam rupiah penuh) 420

    29. Penggunaan laba bersih

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 25Juni 2003 (notulen dibuat oleh notaris

    Hendra Karyadi, SH, dengan akte No.37) memutuskan penggunaan laba bersih 2002 sebagai berikut:

    a. Menyisihkan laba bersih 2002 sejumlah Rp25.415 juta sebagai cadangan umum.

    b. Membagi dividen kas sejumlah Rp1.366.046 juta (Rp225, dalam rupiah penuh, per saham),

    dengan perkiraan jumlah saham yang dikeluarkan Bank maksimal 6.071.317.000 saham, apabila

    disetujui oleh BPPN. Persetujuan BPPN untuk pembagian dividen diperoleh tanggal 5 Nopember

    2003 dengan surat No.PB-1772/BPPN/1103. Jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar

    Rp1.379.087 juta.

    c. Menetapkan tantieme anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku

    2002 sebesar maksimal 1,25% dari laba bersih tahun 2002. Tantieme yang dibayarkan selama

    2003 berjumlah Rp31.757 juta.

    d. Menetapkan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya sebagai laba ditahan.

    Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 20 Mei 2002 (notulen dibuat oleh notaris

    Hendra Karyadi, SH, dengan akte No.31) memutuskan penggunaan laba bersih 2001 sebagai berikut:

    a. Menyisihkan laba bersih 2001 sejumlah Rp155.959 juta sebagai cadangan umum.

    b. Membagi dividen kas sejumlah Rp839.900 juta (Rp140, dalam rupiah penuh, per saham).

    Persetujuan BPPN untuk pembagian dividen diperoleh tanggal 8Oktober 2002 dengan surat

    No.PB-1951/BPPN/1002.

    c. Menetapkan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya sebagai laba ditahan.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    22/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 75

    30. Kewajiban manfaat pensiun

    Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank wajib

    memberikan manfaat pensiun kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat

    karyawan pensiun. Manfaat pensiun ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan

    pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun.

    Bank membayar iuran pensiun kepada Dana Pensiun PT Bank Central Asia Tbk, yang dimaksudkan

    sebagai wadah untuk mengelola aktiva, memberikan penghasilan investasi dan membayar manfaat

    pensiun kepada karyawan. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan, akumulasi iuran Bank kepadadana pensiun tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari kewajiban manfaat pensiun.

    Tabel berikut menyajikan kewajiban manfaat pensiun yang tercatat di neraca konsolidasi, mutasi

    kewajiban manfaat pensiun, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berakhir

    31Desember 2003 dan 2002:

    2003 2002

    Nilai kini kewajiban bersih manfaat pensiun 509.086 345.351

    Beban jasa lalu yang belum diakui, non-vested (151.628) (79.719)

    Beban aktuaria yang belum diakui (194.402) (167.864)

    Kewajiban manfaat pensiun 163.056 97.768

    2003 2002

    Kewajiban manfaat pensiun, awal tahun 97.768 41.405

    Beban manfaat pensiun selama tahun berjalan 93.743

    82.862

    Pembayaran manfaat pensiun selama tahun berjalan (28.455) (26.499)

    Kewajiban manfaat pensiun, akhir tahun 163.056 97.768

    2003 2002

    Beban jasa kini 30.147 29.799

    Beban bunga 39.734 31.050

    Amortisasi beban jasa lalu dan beban aktuaria yang belum diakui 23.862 22.013

    93.743 82.862

    Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002

    adalah sebagai berikut:

    Tingkat diskonto per tahun : 12%

    Tingkat kenaikan kompensasi per tahun : 10%

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    23/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 76

    31. Jasa kustodian

    Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas

    Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan Surat Keputusan No.KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember

    1991.

    Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan

    penanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy, corporate action, pengelolaan kas, pencatatan/

    pelaporan investasi, dan tax reclamation.

    Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, aktiva yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodianterdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal dan

    pasar uang lainnya, masing-masing sejumlah Rp2.783.972 juta dan Rp 1.771.516 juta.

    32. Informasi segmen

    Berdasarkan segmen geografis:

    2003

    Sumatera Jawa Kalimantan

    Indonesia

    bagian timur

    Operasi

    luar negeri Jumlah

    Pendapatan bunga 343.723 11.641.211 67.693 118.063 8.012 12.178.702

    Beban bunga (533.583) (5.925.197) (160.978) (216.067) (5.779) (6.841.604)

    Pendapatan (beban) bunga bersih (189.860) 5.716.014 (93.285) (98.004) 2.233 5.337.098

    Pendapatan operasional lainnya 92.086 1.258.618 24.848 53.423 5.298 1.434.273

    (Beban) pemulihan penyisihan

    penghapusan aktiva produktif (106.809) 7.482 (5.806) (1.902) (6.421) (113.456)

    Beban taksiran kerugian atas

    transaksi rekening administratif (229) (5.905) (25) (341) - (6.500)

    Beban operasional lainnya (199.523) (3.155.604) (52.121) (101.648) (23.273) (3.532.169)

    Laba (rugi) operasional bersih (404.335) 3.820.605 (126.389) (148.472) (22.163) 3.119.246

    Pendapatan (beban) non-

    operasional, bersih 500.973 (865.445) 169.342 208.115 6.615 19.600

    Bagian laba (rugi) perusahaan

    asosiasi - (5.706) - - 6.571 865

    Laba (rugi) sebelum pajak 96.638 2.949.454 42.953 59.643 (8.977) 3.139.711

    Beban pajak - (748.710) - - (13) (748.723)

    Laba (rugi) sebelum bagian laba

    hak minoritas 96.638 2.200.744 42.953 59.643 (8.990) 2.390.988

    Hak minoritas atas laba bersih

    anak perusahaan - (133) - - - (133)

    Laba (rugi) bersih 96.638 2.200.611 42.953 59.643 (8.990) 2.390.855

    Aktiva 3.079.700 127.567.871 650.870 1.054.695 906.951 133.260.087

    Kewajiban 9.810.145 103.586.570 2.875.548 3.955.878 405.725 120.633.866

    Kredit yang diberikan, bersih 2.554.168 24.328.209 516.990 853.808 76.166 28.329.341

    Simpanan dari nasabah 9.733.250 101.473.251 2.865.148 3.927.660 14.793 118.014.102

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    24/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 77

    32. Informasi segmen (Lanjutan)

    2002

    Indonesia Operasi

    Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur luar negeri Jumlah

    Pendapatan bunga 184.752) 13.641.102 47.050) 100.421) 20.278) 13.993.603

    Beban bunga (667.380) (7.274.844) (200.083) (277.645) (109.697) (8.529.649)

    Pendapatan (beban) bunga bersih (482.628) 6.366.258 (153.033) (177.224) (89.419) 5.463.954

    Pendapatan operasional

    lainnya 82.875) 1.003.072

    21.803) 44.410) 32.008) 1.184.168

    Beban penyisihan

    penghapusan aktiva

    produktif (2.774) (150.015) (1.761) (3.165) (1.653) (159.368)

    (Beban) pemulihan taksiran

    kerugian atas transaksi rekening

    administratif (227) 378 (50) (56) -) 45

    Beban operasional

    lainnya (178.896) (2.750.660) (48.771) (92.893) (53.864) (3.125.084)

    Laba (rugi) operasional bersih (581.650) 4.469.033 (181.812) (228.928) (112.928) 3.363.715

    Pendapatan (beban) non-

    operasional, bersih 846.392) (1.529.111) 257.441) 335.275) 126.005) 36.002

    Bagian laba perusahaan

    asosiasi -) 349 -) -) -) 349

    Laba sebelum pajak 264.742) 2.940.271 75.629) 106.347) 13.077) 3.400.066

    Beban pajak -) (858.433) -) -) (2) (858.435)

    Laba sebelum bagian

    laba hak minoritas 264.742) 2.081.838 75.629) 106.347) 13.075) 2.541.631

    Hak minoritas atas laba bersih anak

    perusahaan -) (79) -) -) -) (79)

    Laba bersih 264.742) 2.081.759 75.629) 106.347) 13.075) 2.541.552

    Aktiva 1.814.491) 113.174.981 475.961) 964.113) 875.040) 117.304.586

    Kewajiban 8.619.964) 90.879.173 2.505.701) 3.532.199) 258.996) 105.796.033

    Kredit yang diberikan, bersih 1.288.677 18.134.021 346.149 700.239 100.055 20.569.141

    Simpanan dari nasabah 8.525.739) 89.165.211 2.488.166) 3.505.536) 31.577) 103.716.229

    Berdasarkan produk:2003

    Kredit Tresuri Lain-lain Jumlah

    Aktiva 28.329.341 96.473.814 8.456.932 133.260.087

    Kredit yang diberikan, bersih 28.329.341 - - 28.329.341Pendapatan bunga dari pihak eksternal 3.292.895 8.661.665 - 11.954.560Pendapatanfee-based dari pihak eksternal 111.240 3.335 1.089.862 1.204.437

    2002

    Kredit Tresuri Lain-lain Jumlah

    Aktiva 20.569.141 88.054.105 8.681.340 117.304.586

    Kredit yang diberikan, bersih 20.569.141 - - 20.569.141

    Pendapatan bunga dari pihak eksternal 2.643.237 11.146.264 - 13.789.501

    Pendapatanfee-based dari pihak eksternal 35.509 2.335 945.863 983.707

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    25/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 78

    33. Jatuh tempo aktiva dan kewajiban

    Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut:

    Hingga

    1 bulan >1 - 3 bulan

    >3 bulan -

    1 tahun > 1 - 5 tahun

    Lebih dari 5

    tahun Tanpa bunga Jumlah

    Aktiva:

    Kas - - - - - 3.492.449 3.492.449Giro pada Bank

    Indonesia - - - - - 5.815.532 5.815.532Giro pada bank-bank lain,

    bersih 311.364

    -

    -

    -

    -

    -

    311.364

    Penempatan pada bank-bank lain, bersih 4.324.173 600.551 56.153 - - - 4.980.877

    Surat-surat berharga,bersih 25.082.755 12.652.159 1.736.419 5.432.039 2.859.736 - 47.763.108

    Obligasi pemerintah - - 344.692 28.469.217 8.487.015 - 37.300.924Surat-surat berharga yang

    dibeli dengan janjidijual kembali 302.008 - - - - - 302.008

    Kredit yang diberikan 3.023.974 1.984.179 11.423.196 11.117.112 1.669.336 - 29.217.797Penyisihan penghapusan

    aktiva produktif - - - - - (888.456) (888.456)Investasi dalam sewa

    guna usaha, bersih 25 43 32.762 29.651 - - 62.481Piutang pembiayaan

    konsumen, bersih 6.786 3.386 317.077 84.973 - - 412.222Tagihan akseptasi, bersih 82.873 229.212 218.552 - - - 530.637Penyertaan, bersih - - - - - 127.539 127.539Aktiva tetap, bersih - - - - - 1.888.511 1.888.511Aktiva pajak tangguhan,bersih - - - - - 234.337 234.337

    Aktiva lain-lain, bersih -

    -

    -

    -

    -

    1.708.757

    1.708.75733.133.958 15.469.530 14.128.851 45.132.992 13.016.087 12.378.669 133.260.087

    Kewajiban:

    Kewajiban segera - - - - - 690.405 690.405Simpanan dari nasabah 115.409.849 1.817.225 787.028 - - - 118.014.102Simpanan dari bank-bank

    lain 194.784 42.125 - - - - 236.909

    Kewajiban derivatif - - - - - 8.769 8.769Kewajiban akseptasi 84.241 223.890 261.140 - - - 569.271Surat-surat berharga yang

    diterbitkan - - - - - 252.202 252.202

    Hutang pajak - - - - - 106.583 106.583Beban masih harus

    dibayar - - - - - 89.243 89.243Pinjaman yang diterima 14.031 - 69.841 52.688 83.092 - 219.652Kewajiban lain-lain - - - - - 432.336 432.336Taksiran kerugian atas

    transaksi rekeningadministratif - - - - - 14.394 14.394

    115.702.905 2.083.240 1.118.009 52.688 83.092 1.593.932 120.633.866

    Posisi neto (82.568.947) 13.386.290 13.010.842 45.080.304 12.932.995 10.784.737 12.626.221

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    26/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 79

    34. Posisi devisa neto

    Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, posisi devisa neto (PDN) merupakan nilai absolut dari

    penjumlahan atas (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih

    bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi

    rekening administratif), untuk setiap mata uang yang semuanya dinyatakan dalam rupiah.

    Pada tanggal 31Desember 2003 dan 2002, Bank diwajibkan untuk mempertahankan posisi devisa

    netonya (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) setinggi-tingginya 20% dari modal.

    Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31

    Desember 2003 dihitung berdasarkan Peraturan BankIndonesia No.5/13/PBI/2003 tanggal 17Juli 2003, yang menggantikan Surat Keputusan Direksi Bank

    Indonesia No.31/178/KEP/DIR tanggal 31Desember 1998, dan Surat Edaran Bank Indonesia

    No.5/23/DPNP tanggal 29September 2003.

    Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2002 dihitung berdasarkan Surat Keputusan

    Direksi Bank Indonesia No. 31/178/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998.

    Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

    2003 2002

    Posisi devisa Posisi devisaneto dari neto dari

    Posisi devisa transaksi Jumlah posisi Posisi devisa transaksi Jumlah posisi

    neto dari akun rekening devisa neto neto dari akun rekening devisa neto

    neraca administratif (nilai absolut) neraca administratif (nilai absolut)

    USD 99.433

    (64.743) 34.690

    (129.027) (117.495) 2 46.522)

    SGD (9.833) 10.979

    1.146

    (5.679) 6.705) 1.026)

    JPY (2.098) 6.046

    3.948

    12.787) (8.296) 4.491)

    EUR 8.417 (7.454) 963 5.502) (1.405) 4.097)

    AUD 3.479 (1.836) 1.643 (2.745) 5.068) 2.323)

    GBP 1.919 - 1.919 165) 1.441) 1.606)

    HKD (8.426) 8.851 425 (2.098) 4.475) 2.377)

    CHF 1.160 - 1.160 (367) 896) 529)

    DKK 1.297 - 1.297 1.478) -) 1.478)

    CAD 807

    -

    807

    366) -) 366)

    SAR 445

    -

    445

    737) -) 737)

    SEK 1.074

    -

    1.074

    770) -) 770)

    MYR (224) -

    224

    (310) -) 310)

    Lain-lain 119 - 119 84) -) 84)

    Jumlah 49.860 266.716)

    Jumlah modal(Catatan 35) 10.960.054 8.765.823

    Persentase PDN

    terhadap modal 0,455% 3,043%

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    27/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 80

    35. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum

    Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank

    Indonesia No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia

    No.5/23/DPNP tanggal 29September 2003.

    Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untukmemenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia

    No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi

    tertentu untuk memperhitungkan resiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban

    penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum

    sebesar 8% dengan memperhitungkan resiko pasar, berlaku 18 bulan setelah peraturan ini ditetapkan.

    Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2003, dihitung

    berdasarkan peraturan Bank Indonesia dengan memperhitungkan resiko pasar, adalah sebagai berikut:

    2003

    Komponen modal:

    A. Modal inti:Modal disetor 1.532.784

    Cadangan tambahan modal 8.100.838

    9.633.622

    B. Modal pelengkap:

    Cadangan revaluasi aktiva tetap 1.059.907

    Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif 478.254

    1.538.161

    Jumlah modal inti dan modal pelengkap 11.171.783

    Penyertaan (211.729)

    Jumlah modal 10.960.054

    Aktiva tertimbang menurut resiko 39.212.970

    Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia 27,95%

    Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2003 tanpa

    memperhitungkan resiko pasar adalah 28,65%.

    Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2002 adalah 32,19%.

    Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio

    kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak

    tangguhan.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    28/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 81

    36. Manajemen resiko

    Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, selalu terdapat resiko bawaan dalam setiap

    kegiatan Bank, antara lain dalam bentuk resiko kredit, resiko likuiditas, resiko nilai tukar valuta asing,resiko tingkat suku bunga dan resiko operasional.

    Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Risk Management Framework terpadu, yang

    merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, untuk memastikan

    bahwa semua resiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.

    Bank memiliki Komite Manajemen Resiko untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahanresiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.

    Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani resiko-resiko

    secara lebih spesifik yaitu antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pemutus Kredit dan

    Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee - ALCO).

    Manajemen aktiva dan pasiva

    Komite Aktiva dan Pasiva (ALCO) bertanggung jawab atas pengevaluasian, pengusulan dan penerapan

    strategi pendanaan dan investasi Bank. Tujuan ALCO adalah pengelolaan resiko secara menyeluruh

    termasuk resiko likuiditas, resiko tingkat suku bunga dan resiko nilai tukar valuta asing;

    meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan

    mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan pengalokasian dana secara hati-hati pada

    aktiva produktif. ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan anggota lainnya

    terdiri dari enam orang direktur, Kepala Divisi Tresuri, Kepala Divisi Keuangan, Kepala Divisi Kredit,Kepala Divisi Bisnis Menengah dan Korporasi, Kepala Divisi Perbankan Ritel, Kepala Divisi

    Perbankan Konsumer, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Satuan Kerja Corporate

    Finance, Kepala Divisi Kartu Kredit, Kepala Satuan Kerja Manajemen Resiko dan Kepala Satuan

    Kerja Manajemen Resiko Pasar. Anggota ALCO mengadakan rapat sekurang-kurangnya sebulan

    sekali dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

    Proses pengelolaan aktiva dan pasiva Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang

    mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, penyediaan uang, tingkat suku bunga

    SBI, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Resiko likuiditas, valuta

    asing dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Resiko Pasar dan dilaporkan kepada

    ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit

    berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.

    Manajemen resiko kredit

    Dengan telah diterbitkannya peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko Bank

    Umum maka program kerja Bank dalam manajemen resiko diarahkan dan dikembangkan sesuai

    dengan pedoman Bank Indonesia tersebut. Langkah-langkah persiapan, pengembangan danpenyempurnaan yang diperlukan dalam rangka penerapan manajemen resiko yang efektif adalah

    melaksanakan diagnosa dan analisa terhadap organisasi, kebijakan, prosedur serta pengembangan

    sistem manajemen resiko kredit untuk selanjutnya disusun rencana penyempurnaannya.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    29/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 82

    36. Manajemen resiko (Lanjutan)

    Organisasi perkreditan terus dikembangkan dan disempurnakan dengan berbasiskan penerapan prinsip

    four eyesdimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu sisi kredit dan sisi marketing.

    Saat ini Bank sedang mengembangkan organisasi perkreditan yang sesuai dengan segmentasi debituryaitu korporasi, komersial dan ritel. Fokus pengembangan adalah pada pemisahan fungsi kredit dan

    fungsi pengembangan bisnis dalam proses keputusan kredit masing-masing segmen debitur.

    Penyempurnaan kebijakan perkreditan Bank terus dilakukan dengan bantuan teknis dari Deutsche

    Bank sehingga sejalan dengan pedoman Bank Indonesia serta lebih sesuai dengan Best International

    Practices.

    Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen resiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan

    loan origination system atau alur kerja proses pengolahan kredit sehingga proses kredit yang efektif

    dan efisien dapat tercapai.

    Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi

    perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; memantau

    penerapan kebijakan dan strategi perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen;dan merumuskan pemecahan atas kendala penerapannya.

    Komite Pemutus Kredit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan keputusan

    kredit sesuai dengan batas wewenang/jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi melalui Rapat Komite

    Pemutus Kredit atau Edaran Direksi; memberikan pengarahan lebih lanjut dalam hal perlu diadakan

    analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif, bilamana informasi yang ada belum mencukupi

    untuk digunakan dalam pengambilan keputusan; melakukan koordinasi dengan ALCO dalam hal aspek

    pendanaan kredit; melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pemberian persetujuan

    kredit berdasarkan kemahiran profesionalismenya secara jujur, objektif, cermat dan seksama; dan

    menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak penerima kredit saat memberikan persetujuan

    kredit, sehingga persetujuan kredit tidak bersifat formalitas saja.

    Manajemen resiko likuiditas

    Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada

    para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan

    nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan

    likuiditas ini dilakukan oleh ALCO.

    Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar

    simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat

    menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.

    Aktiva likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan lembaga keuangan

    lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera

    Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian

    pembelian kembali atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama

    Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    30/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 83

    36. Manajemen resiko (Lanjutan)

    Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga likuiditas (Giro

    Wajib Minimum) secara harian, dalam bentuk simpanan tanpa bunga pada Bank Indonesia sekurang-

    kurangnya sebesar 5% dari kewajiban pihak ketiga bukan bank dalam rupiah dan 3% dari kewajiban

    pihak ketiga dalam valuta asing (termasuk bank).

    Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan. Tingkat

    suku bunga pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat

    suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi

    pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka dan sertifikat deposito bersifat tetap, sesuaidengan jangka waktunya.

    Manajemen resiko nilai tukar valuta asing

    Perdagangan valuta asing Bank diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan peraturan Bank

    Indonesia mengenai posisi devisa neto (PDN). Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto

    (gabungan cabang dalam dan luar negeri) untuk semua jenis valuta asing tidak boleh melebihi 20%

    dari modal bank yang dihitung berdasarkan rata-rata harian dalam satu minggu.

    Dalam mengelola resiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto

    pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara

    umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup resiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir

    hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada

    besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan posisi devisa neto

    harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam neraca maupun rekening admisnistratif (off-

    balance sheet accounts).

    Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan oleh

    nasabahnya. Saat ini, Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan,

    meskipun memang ada kalanya Bank memiliki posisi devisa neto dalam jumlah terbatas, sesuai dengan

    ketentuan internal dan pandangan Bank terhadap pergerakan nilai tukar valuta asing.

    Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam

    dollar AS. Untuk memenuhi peraturan posisi devisa neto, Bank mempertahankan aktivanya yang

    terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan dalam dollar AS.

    Manajemen resiko tingkat suku bunga

    Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah

    simpanan, sedangkan aktiva Bank yang sensitif adalah obligasi Pemerintah dan kredit yang diberikan.

    ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan

    dan kredit yang diberikan. Karena tingkat suku bunga obligasi Pemerintah, yang merupakan aktivaBank yang terbesar (pada tanggal 31Desember 2003 terdiri dari 83,75% obligasi dengan suku bunga

    variabel dan 16,25% obligasi dengan suku bunga tetap), berada di luar kontrol Bank, Bank memiliki

    keterbatasan dalam menyesuaikan tingkat suku bunga pada sisi aktiva.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    31/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    PT Bank Central Asia Tbk 84

    36. Manajemen resiko (Lanjutan)

    Untuk mengukur resiko atas pergerakan tingkat suku bunga, Bank umumnya menggunakan analisa

    pendapatan bunga bersih ( interest rate margin) dan spread, dan juga mengkaji laporan analisa jatuh

    tempo (maturity gap analysis) yang dibuat berdasarkan repricing schedule aktiva dan kewajiban.

    Analisa spreadtingkat suku bunga (interest rate spread analysis) dilakukan dengan membandingkan

    rata-rata pendapatan bunga (average yield) dengan rata-rata beban bunga atau biaya pendanaan (cost of

    fund). Analisagapmemberikan gambaran status karakteristik jatuh tempo dan repricingposisi neraca.

    Bank membuat dua jenis laporan analisa gap, satu untuk aktiva dan kewajiban dalam rupiah, dan satu

    lagi dalam valuta asing. Karena komposisi aktiva dan kewajibannya, kemampuan Bank untuk

    menyesuaikangap sensitivitas tingkat suku bunganya sangat terbatas.

    Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga SBI

    dan mengkaji tingkat suku bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga

    kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan (cost of fund) Bank

    (termasuk biaya pendanaan giro wajib).

    Manajemen resiko operasional

    Pada tahun 2006 Basel Accord II merencanakan akan memasukkan resiko operasional sebagai salah

    satu komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Dalam rangka mengantisipasi

    pemberlakuan atas rencana tersebut, maka pada tahun 2002 Bank telah mulai melaksanakan Risk Self-

    Assessment (tahap awal) ke seluruh cabang/kanwil dan beberapa divisi di Kantor Pusat. Salah satu

    tujuannya adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola resiko) yang merupakansyarat utama dalam pengelolaan resiko. Dengan meningkatnya risk culturediharapkan akan mampu

    meningkatkan budaya kontrol resiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktifitas usaha sehari-hari.

    Setiap pejabat di masing-masing unit kerja (risk owner) diminta untuk melakukan penilaian resiko-

    resiko (Risk Self-Assessment) yang ada di unit kerjanya. Khusus untuk resiko-resiko yang memperoleh

    nilai tinggi dalam self-assessmentyang dilakukannya, cabang diminta untuk membuat rencana kerja

    dengan tujuan untuk memitigasi resiko tersebut dan memudahkan cabang dalam melakukan kontrol

    dan memantau resiko tersebut.

    Dalam pelaksanaannya Risk Self-Assessment masih disempurnakan untuk lebih menanamkan

    awareness dalam pengelolaan resiko bagi staff cabang yang terkait. Saat ini telah dilakukan

    implementasi Risk Self-Assessment tahap kedua, yang merupakan penyempurnaan dari implementasi

    Risk Self-Assessment tahap awal. Risk Self-Assessment tahap kedua ini telah diimplementasikan diKantor Wilayah III Surabaya dan IX Matraman. Wilayah yang lain akan dilaksanakan secara bertahap

    pada tahun 2004.

    Mulai awal tahun 2003, Bank juga mengembangkan Incident Reporting System yaitu databasekasus/kerugian-kerugian yang terjadi di seluruh unit kerja, yang bertujuan untuk menganalisa jenis

    kasus atau permasalahan yang dihadapi Bank agar dapat segera diambil tindakan perbaikan dan

    pencegahan atas kasus yang ada sehingga dapat meminimalkan resiko kerugian yang mungkin timbul;

    sebagai dasar untuk perhitungan beban modal (capital charge) untuk resiko operasional dalam

    menggunakan metode Advanced MeasurementApproach; danpemantauan secara berkesinambungan

    terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan resiko operasional dan kerugian operasional yang

    telah terjadi pada Bank.

  • 7/21/2019 perusahaan pt. bank central asia

    32/32

    PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

    TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2003 DAN 2002

    (Dalam jutaan rupiah kecuali nilai nominal per saham)

    36. Manajemen resiko (Lanjutan)

    Selain itu untuk mengenali dan mengendalikan resiko atas suatu produk/layanan baru, pada bulan

    November 2002 Bank telah mengeluarkan ketentuanproduct sign-off procedures, yaitu suatu prosedurpersetujuan dari unit-unit kerja terkait untuk suatu produk/layanan baru yang akan diluncurkan ke

    pasar. Dengan demikian resiko yang mungkin timbul dari produk/layanan baru tersebut dapat

    diantisipasi lebih awal.

    37. Keadaan ekonomi

    Banyak negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia, mengalami dampak memburuknya

    keadaan ekonomi, yang antara lain meliputi ketidakstabilan harga dan penurunan kegiatan usaha secara

    signifikan. Kegiatan usaha Perseroan di masa yang akan datang mungkin akan terpengaruh oleh

    keadaan ekonomi tersebut; namun, dampaknya, jika ada, tidak dapat ditentukan pada saat ini.

    38. Peristiwa setelah tanggal neraca

    Pada tanggal 19 dan 20 Pebruari 2004 telah berlangsung penjualan saham Bank yang dimiliki oleh

    Negara Republik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional sejumlah 88.253.438 lembar,

    sehingga kepemilikan Negara Republik Indonesia qq Badan Penyehatan Perbankan Nasional turun

    menjadi 309.118.100 lembar.