peta kontestasi gerakan radikal dan liberal di indonesia pada era reformasi

7/25/2019 Peta Kontestasi Gerakan Radikal Dan Liberal Di Indonesia Pada Era Reformasi

1/21

PETA KONTESTASI GERAKAN RADIKAL DAN LIBERAL DI

INDONESIA PADA ERA REFORMASI

Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Islam masuk ke wilayah Nusantara tergolong paling akhir dibandingkan dengan

kawasan lainnya. Paham keagamaan yang diajarkan dan kemudian dianut oleh

mayoritas penduduk adalah ahlus sunnah waljamaah, sebuah paham

moderat. Secara harfiyah, ahlu sunnah wal jamaahadalah penganut sunnah,

tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SA dan

kesepakatan para ulama. atak moderasi !washatiyah" yang dimiliki oleh

faham ini baik dalam sistem keyakinan !a#idah", syari$ah maupun praktik

akhlak%tasawuf sesuai dengan corak kebudayaan masyarakat Indonesia.

&inamika perkembangan ahlu sunnah wal jama$ah !Aswaja", awalnya dinilai

akomodatif terhadap tradisi lama !local tradition", kemudian berkembang

mengikuti trend pemurniah !puritanisme" sehingga corak Islam terlihat semakin

murni dari unsur'unsur lokal. Pemurnian ajaran ASA(A dari anasir lokal dan

tradisi lama melahirkan gerakan modernis yang tetap bersandar pada kaidah

berfikir atau istimbat al hukmiyang berlaku dalam mad)hab ahlu sunnah

wal jamaah.*elangsungan dan perubahan pemahaman dan perubahan paham

Aswaja berjalan damai, kecuali dalam beberapa kasus seperti pertentanganantara +kaum tua -ersus +kaum muda di awal abad ke .

/untuhnya kekuasaan represif 0rde 1aru dan munculnya 0rde /eformasi

membawa perubahan bagi diskursus keagamaan. Masyarakat muslim Indonesia


2/21

digegerkan oleh munculnya paham dan gerakan seperti 2askar jihad, 3ront

Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, (ama$ah Ansharut 4auhid, Salafi

radikal, 5i)but 4ahrir Indonesia dan banyak lagi yang lain. aktu itu tidak hanya

paham keagamaan yang mengaku ahlus sunnah, Syi$ah juga berkembang di

negeri ini. 5ubungan antarumat agama, pada akhir masa orde baru sudah

tegang menjadi semakin panas, ketika presiden Soeharto jatuh. *onflik suku,

ras, agama dan golongan !SA/A" terjadi di mana'mana. Ada konflik *etapang

(akarta, konflik N44, konflik Ambon, konflik Maluku, Sambas, Sampit dan

seterusnya. *etegangan semakin menjadi, ketika dibentuk 2askar (ihad yang

kemudian dikirim ke Ambon dan Maluku. 1enturan pun terjadi benturan

antarpenganut agama, utamanya antara Islam dan *risten. 1elakangan konflik

internal juga terjadi antara penganut Ahsus Sunah berhadap'hadapan dengan

komunitas Syi$ah, sebagaimana terjadi di Sampang, Madura, 1ondowoso dan

(ember, (awa 4imur. (amaah Ahmadiyah Indonesia, yang sejak sebelum

kemerdekaan hidup tenang damai meskipun terlibat perdebatan sengit, kali ini

harus terlibat dalam kekerasan fisik seperti di 6eukesik, 1anten dan Mataram

N41.

Perubahan sosial akibat modernisasi dan perjumpaan dengan berbagai

pemikiran global, penganut Aswaja menghadapi tantangan internal maupun

eksternal. 4antangan internal, kuatnya pengaruh ahabisme !Salafi" sangat

dominan dalam tiga pulih tahun terakhir. *ehadiran faham ahabi membuat

gaduh wacara keagamaan karena kritik'kritik dan praktik keagaaam mereka

yang tidak hanya berbeda dengan kaum Aswaja tetapi penghakiman


3/21

kemusyrikan, pembid$ahan terhadap praktik keyakinan dan peribadatan yang

berbeda. 4idak hanya dalam bidang agama, kelompok Salafi (ihadis !Sururi"

juga mengembangkan faham fundamentalisme radikal yang mendorong

terjadinya teror di Indonesia. Islam kemudian identik dengan kekerasan dan

teror. /eaksipun muncul dari kalangan kaum muda pendukung Aswaja, dengan

mendeklarasikan terbentuknya (aringan Islam 2iberal !(I2". *ebebasan berfikir

membuat kaum tua dari kalangan Aswaja khawatir dan gelisah terhadap gerakan

Islam liberal. Mungkinkah Aswaja mampu menempatkan diri pada posisi moderat

!washatiyah" di tengah'tengah gempuran radikalisme, liberaisme dan sesat

pikir !aliran sesat" lainnya7 4antangan eksternal, Aswaja berhadapan dengan

globalisasi seperti demokrasi, hak asasi manusia dan ekonomi pasa, juga

merupakan tentangan tersendiri.

Sesungguhnya, kehadiran berbagai macam paham transnasional ke Indonesia

merupakan ujian bagi mayoritas umat Islam yang menganut paham Aswaja.

Apakah Aswaja akan tetap eksis bahkan menjadi semakin menguat atau

semakin kecil peranannya dalam kancah berbangsa dan bernegara.

Perbincangan dengan topik Peta *ontestasi 8erakan /adikal dan 2iberal dapat

dijadikan bahan renungan dan pemikiran dalam menetapkan strategi

pemeliharaan kerukunan intern umat beragama maupun antarumat beragama,

sebagaimana yang sedang dikembangkan oleh 3orum *erukunan 9mat

1eragama Pro-insi *alimantan Selatan saat ini.

Radikalisme Agama


4/21

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah radikal dalam sebuah gerakan

keagamaan7 /adikal berasal dari kata radekyang berarti akar dan dalam

bahasa Inggris radicalberarti akar atau dasar. /adikalisme !radicalism" adalah

keyakinan terhadap prinsip'prinsip atau gagasan'gagasan radikal dalam politik,

sosial maupun keagamaan. (ika dikaitkan dengan perseorangan, radikal adalah

berkaitan dengan pendapat atau opini. Selanjutnya, istilah :Islam radikal$ menurut

(amhari dan (ajang (ahroni adalah kelompok yang mempunyai keyakinan

ideologis tinggi dan fanatik yang mereka perjuangkan untuk menggantikan

tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung. &alam kegiatannya mereka

seringkali menggunakan aksi'aksi yang keras, bahkan tidak menutup

kemungkinan berlaku kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai

bertentangan dengan keyakinan mereka. *elompok :Islam radikal$ seringkali

bergerak secara bergerilya, walaupun banyak pula yang bergerak secara terang'

terangan.

8erakan keagamaan radikal bagi bangsa Indonesia bukan hal baru. Sartono

*artodirdjo, dalam buku Protest Movement in Rural Java, mencatat beberapa

pemberontakan petani di pedesaan (awa pada abad ke sembilan belas awal

abad ;< sebagai gerakan protes yang memiliki corak radikal !*artodirdjo, =>?@".

8erakan radikal sering dikaitkan dengan kehadiran /atu Adil dalam menghadapi

kondisi sosial politik yang tidak mengenakkan bangsa terjajah. 1eberapa tokoh

dipersepsi sebagi /atu Adil adalah Pangeran &iponegoro yang memimpin

perang (awa pada tahun =;B'=@< dan juga tampilnya 50S. 6okroaminoto


5/21

sebagai pemimpin pergerakan yang sering disebut sebagai raja tanpa mahkota.

!*artodirjo, =>C".

Sementara itu *untowijoyo mencatat bahwa sampai abad kesembilan belas, pola

gerakan Islam di Indonesia bersifat komunal. Para tokoh pemimpin Islam

menggunakan solidaritas pedasaan, solidaritas petani misalnya, untuk

menggerakkan perlawanan terhadap penjajahan 1elanda. Munculnya Sarikat

&agang Islam pada awal abad ;>=E=>B'

=>F". 8erakan rakyat yang tampil dalam bentuk'bentuk seperti surat kabar dan

jurnal, rapat dan pertemuan, serikat buruh dan pemogokan, organisasi dan

partai, no-el, nyanyian, teater dan pemberontakan, merupakan fenomena yang

paling menonjol bagi orang 1elanda untuk melihat kebangkitan bumi putra pada

awal abad ! Shiraishi, ;


6/21

Militansi Islam modern menguat di Indonesia selama akhir tahun =>C> sampai

dengan awal tahun =>B@E @F?".

Pemberontakan &I dapat dihancurkan, tetapi radikalisme yang berafiliasi dan

memiliki koneksitas dengan ideologi &arul Islam tetap berlangsung hingga akhir

=>?


7/21

Mantan *epala 1adan *oodinator Intelijen Negara !1A*IN" J.A. Maulany,

termasuk orang yang tidak mempercayai peledakan bom 1ali I dapat dilakukan

oleh sebuah gerakan Islam. 1om 1ali adalah isu untuk mendiskriditkan Islam,

dan fitnah semata. 2ebih lanjut beliau menyatakan bahwa ledakan bom yang

memiliki daya rusak tinggi, menggunakan bahan 6C atau micro nuclear, hanya

dapat dilakukan oleh militer !4im Ad-okat untuk Abu 1akar 1a$asyir, kepada PN

(akarta Selatan, ;


8/21

*elompok'kelompok garis keras inilah yang dewasa ini disebut gerakan Islam

radikal. &iskursus gerakan Islam radikal pasca reformasi dimulai dengan 2askar

(ihad di Ambon, kemudian gerakan Al (ama$ah al Islamiyah dan yang paling

mutakhir adalah Islamic State of Irak and Syria !ISIS". 1eberapa organisasi masa

bercorak agama yang memaksakan kehendaknya dengan dan atas nama agama

juga disebut sebagai gerakan radikal. (amhari dan (ajang (ahroni

mengelompokkan 3ront Pembela Islam !3PI", 2askar (ihad, 5i)but 4ahrir, Majlis

Mujahidin Indonesia !MMI" sebagai kelompok Salafi /adikal di Indonesia

!(amahari dan (ajang (ahroni, ;


9/21

;C orang tersangka teroris. Mereka

terlibat beragam kasus, mulai dari perampokan, serangan bom hingga

penembakan polisi. &i antara para pelaku kekerasan ini terdiri dari dua kelompok

teror yang paling berbahaya yaitu Mujahidin Indonesia 1arat !MI1" yang dipimpin

oleh Abu 9mar dan kemudian dilanjutkan oleh Abu /oban, dan Mujahidin

Indonesia 4imur !MI4" yang dipimpin oleh Santoso !Mbai, ;


10/21

menandai lahirnya gerakan *iri 1aru di AS. Mereka memperjuangkan perlunya

+demokrasi partisipatoris untuk melawan demokrasi perwakilan yang didominasi

oleh elit'penguasa !Ali, ;". 4ujuan utama dari gerakan +*iri 1aru adalah

membongkar semua bentuk donimasi. Prinsip etik yang mendasari seluruh

gerakan yang begitu beragam adalah kepercayaan mereka kepada demokrasi,

kebebasan, persamaan, dan solidaritas kepada segenap lingkungan kehidupan

termasuk ras, gender, lingkungan sipil, dan ekonomi.

*elompok kiri menetapkan MarHisme, 2eninisme, dan Maoisme !M2M" sebagai

ideologi yang membimbing cita'cita re-olusioner dan gerakan internasional

re-olusioner. 0leh karena itu Partai /akyat &emokratik !P/&" di Indonesia,

meski MarHisme'2eninisme menjadi ideologi mereka, juga menggalang

ploretariat agraria. Menggalang kekuatan dari kalangan buruh, tani, nelayan dan

juga mahasiswa seperti Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk &emokrasi

!SMI&". Mereka juga menggalang masa rakyat miskin perkotaan, dan pemuda'

mahasiswa kiri dalam bentuk 3orum *ota !3orkot". 8erakan semacam ini muncul

dalam situasi kekacauan sebagaimana Indonesia pada menjelang dan masa

awal reformasi. Salah satu bentuk aksi radikal mereka adalah tindakan anarkis

mereka pada tanggal ;? (uli =>>F terkait dengan konflik Partai &emokrasi

Indonesia kubu Suryadi -ersus kubu Megawati yang berakibat pada kerusuhan

! 4anjung, ;


11/21

Aliansi 8erakan /eform Agraria !A8/A". 8erakan serikat 1uurh Independen

!8S1I", 3ront Perjuangan 1uruh Sejabodetabek !3P1(", Aliansi 4enaga *erja

Indonesia !A4*I". Mereka juga memasuki kelompok mahasiswa seperti 3ront

Mahasiswa Nasional !3MN", 2embaga Mahasiswa Nasional untuk &emokrasi

!2MN&" dan kelompok sosial lainnya seperti *omite Perjuangan /akyat Miskin

*ota ! Ali, ;


12/21

Mujamil omar dalam disertasinya menyimpulkan bahwa diantara pemikiran'

pemikiran para cendekiawan N9, ternyata telah banyak gagasan yang jauh

keluar dari dari batas'batas tradisi pemikiran N9. Pemikiran para cendekiawan

N9 seperti Abdurrahman ahid, Sahal Mahfud), Masdar Masudi, Said Agil Sirat,

Ali afi, 4halhah 5asan telah memberi implikasi iklim intelektual di kalangan

angkatan muda N9, baik mahasiswa, pelajar maupun santri pesantren. 1ahkan

diantara memerka ada yang memiliki pemikiran lebih liberal dibanding pada

ulama cendekiawan mereka. Anehnya, pemikiran yang mencoba menentang

tradisi pesantren itu ternyata mendapat dukungan deari kyai'kyai tua ! omar,

;


13/21

3aham Aswaja sedang terancam baik dari dalam maupun dari luar. Ancaman

dari luar datang dari faham'faham !isme" yang tidak bersumber dari wahyu,

cenderung pada empiris positifistik seperti kapitalisme, liberalisme dan

sekularisme. 3aham'faham ini sejatinya memisahkan antara manusia dengan

4uhan dengan berbagai argumen. &ari dalam komunitas Islam juga muncul

faham'faham yang bersumber pada pemikiran dan kontempelasi. Pengaruh

pemikiran jelas'jelas meninggalkan dampak berupa lahirnya banyak mad)hab

baik dalam kalam, fi#h dan akhlak tasawuf. Masing'masing mad)hab memiliki

metode berbeda dalam memahami teks suci al'ur$an dan as'Sunnah. 4idak

mengikuti salah mad)hab juga produk pemikiran. Persaingan, perselisihan

hingga konflik terjadi antara kelompok umat, apakah karena faham, aliran atau

gerakan bila memperebutkan dukungan dan sumber daya. 4afaru# dan fir#ah

merupakan dampak dari perbedaan !ikhtilaf". ASA(A muncul dalam sejarah

pemikiran dan gerakan Islam sebagai jalan tengah, karena asumsi, paradigma

dan metode berfikir yang dipergunakan berdasarkan realitas empirik dengan

bimbingan wahyu. Ktika beda pendapat !ada al ikhtila!" juga sudah

dikembangkan sejak awal kemunculannya, dan dipraktekan oleh para ulama

sepanjang masa melalui a#idah lurus dan akhlak yang terpuji.

Pemerintah Indonesia, ulama dan organisasi masa Islam berkepentingan dan

memiliki tanggungjawab untuk memelihara faham ASA(A. &oktrin ASA(A

dan ideologi Pancasila memiliki watak yang sama, yaitu moderasi. 1agaimana

umat Islam Indonesia yang jumlahnya paling besar dalam komposisi

kependudukan, menerima Pancasila sebagai dasar negara7 (awabnya adalah


14/21

Pancasila itu moderasi antar faham, aliran, golongan, ras. ASA(A juga sebuah

faham moderat dalam Islam. Ia merupakan jalan tengah antara radikalisme dan

liberalisme. ASA(A menghargai pluralitas dan perbedaan termasuk beda

agama dan keyakinan, karena wahyu dan pengalaman sejarah menuntunnya

untuk menghargai perbedaan tersebut. Atas dasar itulah, lembaga pendidikan

dan pengajaran agama baik di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat terus

menerus mengajarkan faham ASA(A. Majelis 9lama Indonesia !M9I" menjadi

pengawal kelurusan akidah dan akhlak umat Islam melalui *omisi Pengkajian

dan *omisi 3atwa. Pemerintah, khususnya *ementerian Agama /I telah memiliki

unit kerja untuk melakukan penelitian dan pengembangan kehidupan

keagamaan yang salah satu hasilnya adalah pengumpulan informasi dan

penanganan aliran sesat.

Penutup

3aham Aswaja yang telah menjadi bagian dari sistem keberagamaan

masyarakat muslim Indonesia terus menerus mengalami penilaian dan kritik

secara internal, dikoreksi dan disesuaikan dengan perkembangan. Pengertian

Aswaja secara sempit sudah ditinggalkan, dan pengertian secara inklusif

diterima dan dikembangkan. Namun watak dan corak khas faham AswajaG

moderasi !tawashut", keseimbangan !tawa"un", dan berkeadilan !adalah"

tetap dijaga dan dipelihara.

Meskipun orientasi keagamaan sebagian penganut Aswaja telah berubah ke

arah fundamental'radikal, atau progresif liberal, tradisi yang selama ini


15/21

berkembang dalam masyarakat tetap terpelihara dengan baik. 1ahkan beberapa

dekade terakhir telah terjadi kon-ergensi pemahaman di kalangan umat.

4antangan yang paling mengkhawatirkan adalah berkembangannya faham dan

sikap hidup materialistik, yang juga sudah disinyalir dalam al'ur$an !al

tusirunal hayata al#dunya, wa al#akhiratu khairun wa aqa". Pembacaan

terhadap kecenderungan duniawi berbanding dengan kesiapan menghadapi

masa depan !ukhrawi" meniscayakan pemahaman kebergamaan yang moderat,

toleran dan kesediaan berdialog serta bekerjasama lintas mad)hab dan lintas

keyakinan agama.

1anjarmasin, =? September ;


16/21

;


17/21

;


18/21

*ur)man, 6harles

;


19/21

;


20/21

Samudra, Imam

;


21/21

4urmudi, Kndang dan /i)a Sihbudi !ed"

;

peta kontestasi gerakan radikal dan liberal di indonesia pada era reformasi

Documents