pkn resume buku

Upload: ratna-yuliati

Post on 11-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    1/23

    KEWARGANEGARAAAN

    RESUME BUKU

    PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIPERGURUAN TINGGI

    Prof. Drs. C.S.T. Kansil, S.H.

    Christine S.T. Kansil, SH., M.H.

    Oleh:

    Ratna Yuliati

    Nim : 102030100012

    Fakultas Psikologi

    Semester V Pagi

    Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

    2012

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    2/23

    Bab I

    Par. 1 pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Dasar kelompok Mata Kuliah

    Pengembangan Kepribadian (MPK)

    Dalam keputtusan menteri pendidikan Nasional Nmor 232/U/2000, ditegaskan bahwa

    jenis kurikulum terdiri dari:

    1. Kurikulum inti

    2. Kurikulum Institusional

    Ad. 1. Kurikulum Inti

    a. Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus diakup dalam

    suatu suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku

    secara Nasional

    b. Kurikulum inti program inti S1/DIII terdiri dari :

    1. Kelompok MPK (Mata kuiah pengembangan Kepribadian)

    2. Kelompok MKK (Matakuliah Keilmuan dan ketrampilan)

    3. Kelompok MKB ( Mata kuliah Keahlian Berkarya)

    4. Kelompok MPB ( Mata kuliah Perilaku Berkarya)

    5. Kelompok MBB ( Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat)

    Ad. 2. Kurikulum Institusional

    a. Sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum

    pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti

    yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta

    cirri khas perguruan tinggi yangbersangkutan

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    3/23

    b. Kelompok MPK secara inkonstitusional meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa

    Inggris, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu social Dasar, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Filsafat,

    Olahraga dan lain-lain.

    Par. 2. Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

    1. Pengertian Kewarganegaraan

    Kewarganegaraan dalam Bahasa latin disebut Civis, selanjutnya dari

    kata civis ini dalam Bahasa Inggris timbul kata Civic artinya mengenai warga

    Negara atau kewarganegaraan. Dari kata civic ini lahir kata civicsilmu

    kewarganegaraan dan civic Education, pendidikan kewarganegaraan.

    Pelajarancivics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790dalam rangka mengamerikaakan bangsa Amerika atau yang terkenal dengan

    nama theory of Americanization.

    Dalam taraf ini pelajaran civics membicarakan masalah government, hak

    dan kewajiban warga negar dan civics merupakan bagian dari ilmu politik.

    Definisi-definisi tentang civics berbeda-beda, namun dari banyak definisi

    dapat diketahui bahwa civics menyangkut:

    a. Warga Negara dengan hak dan kewajibannya

    b. Pemerintah

    c. Negara

    d. Sebagian dari definisi mengatakan bahwa civics adalah cabang dari

    ilmu politik.

    Menurut Numan Soemantri, bahwa obyek studi dari civics dan civics education adalah

    warga Negara dalam hubungannya dengan organisasi kemasyarakatan, social,

    ekonomi, agama, kebudayaan dan Negara. Termasuk dalam obyek studi ini adalah:

    a. Tingkah laku

    b. Tipe pertumbuhan berfikir

    c. Potensi yang ada dalam setiap diri warga Negara

    d. Hak dan kewajiban

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    4/23

    e. Cita-cita dan aspirasi

    f. Kesadaran (patriotism, nasionalisme, pengertian internasional, moral pancasila)

    g. Usaha, kegiatan, partisipasi, tanggung jawab (work shop Metodologi Pendidikan

    kewarganegaraan).

    Jadi dalam civics itu bukan semata-mata hanya mengajarkan pasal-pasal Undang-

    undang Dasar. Karena itu materi civics hendaknya memasukkan unsur:

    a. Lingkungan fisik

    b. Sosial, pendidikan,kesehatan

    c. Ekonomi keuangan

    d. Politik, hukum, pemerintahan

    e. Etika, agama

    f. Pengetahuan teknologi

    2. Pelajaran Civics pada zaman Hindia Belanda

    Pelajaran civics telah dikenal di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda

    dengan nama Burgerkunde. Waktu itu ada dua buku, yaitu:

    a. Indische Burgerschapkunde yang ditulis oleh P. Tromps dengan penerbitnya J.B.

    Wolters Maatschappij N. V. Gronigen, Den Haag, Batavia tahun 1934.

    b. Recht en Plicht (Indische Burgerschapkunde vooriedereen) karangan

    J.B.Vortman dengan penerbitnya G.C.T van Dorp & Co. N.V(derde, heziene en

    Vermeerderdruk) Semarang-Surabaya-Bandung tahun 1940.

    Buku pertama berisikan masalah: masyarakat pribumi, pengaruh Barat, bidang

    social, ekonomi, hokum, ketatanegaraan dan kebudayaan; Hindia belanda dan

    rumah tangga dunia; masalah pertanian, masalah perburuhan, masalah kaummenengah dalam industry perdagangan, masalah kewanitaan, ketatanegaraan

    Hindia Belanda, perubahan maupun pertumbuhannya dengan terbentuknya Dewan

    Rakyat (volksraad);hokum dan pelaksanaannya; masalah pendidikan, masalah

    kesehatan masyarakat, masalah pajak, tentara dan angkatan laut.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    5/23

    Sedang dalam buku kedua yang dibicarakan adalah: badan pribadi yang

    mengutarakan a.l. masyarakat dimana kita hidu, dari lahir sampai kedewasaannya,

    pernikahan dan keluarga serta setelah badan pribadi itu tiada; masalah bezitdari

    obyek hokum dimana dibicarakan antara lain; eigendom Eropa dan hak-hak atas

    tanah, hak-hak agraris atas tanah; masalah kedaulatan raja terhadap kewajiban-

    kewajiban warga Negara dalam pemerintahan Hindia Belanda yang membicarakan

    antara lain: sejarah pemerintahan Hindia Belanda, masalah perundang-undangan,

    sejarah alat pembayaran dan kesejahteraan.

    3. Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah

    Mata pelajaran terurai pada Sekolah Menengah Atas tahun 1950 itu dikatakan

    bahwa: Kewarganegaraan yang diberikan disamping tata Negara adalah: Tugas dan

    kewajiban warga Negara terhadap pemerintah, masyarakat, keluarga dan diri

    sendiri, misalnya soal-soal:

    a. Akhlak, pendidikan, pengajaran dan ilmu pengetahuan.

    b. Kehidupan rakyat, kesehatan, imigrasi, perusahaan, perburuhan, agrarian,

    kemakmuran rakyat, kewanitaan dan lain-lain

    c. Keadaan dalam dan luar negri, pertahanan rakyat, perwakilan, pemerintah

    dan soal-soal internasional.

    Pelajaran tersebut tidak diberikan secara ilmu pengetahuan, melainkan sebagai

    dasar yang berjiwa nasional serta kewarganegaraan yang baik (good citizenship)

    dimana ilmu pengetahuan tata Negara dan tata hokum dan lain-lain bertalian.

    4. Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2000

    a. UU No. 2 Tahun 2000

    Menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang

    pendidikan wajib memuat:

    - Pendidikan Pancasila

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    6/23

    - Pendidikan Agama

    Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup Pendidikan Pendahuluan

    Bela Negara (PPBN).

    b. Keputusan Dirjen Dikti No. 150/DIKTI/Kep/2000 dan No.

    267/DIKTI/Kep/2000

    Perkembangan system pendidikan nasional yang demikian pesat,

    mengharuskan Ditjen Dikti Depdiknas pada tanggal 10 Agustus 2000

    menghasilkan Keputusan Dirjen Dikti No. 267/DIKTI/Kep/2000 tentang

    Penyempurnaan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan pada

    Perguruan Tinggi di Indonesia (yang memuat silabus dan Garis-garis

    Besar Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

    c. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi Dewasa ini.

    - Dasar Hukum dan Pertimbangan MPK

    - Visi dan Misi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

    - Kompetensi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

    - Dasar Substansi Kajian Matakuliah Pendidikan Kewarganegaran

    - Metodologi Pembelajaran Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    7/23

    Bab 2

    HAK ASASI MANUSIA

    Par. 3. Pengakuan Atas Martabat dan Hak-hak yang Sama Sebagai

    Manusia Hidup di Dunia

    I. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Tahun 1948

    Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang telah disetujui dan

    diumumkan oleh resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-

    bangsa tanggal 10 Desember 1948.

    Isi dari deklarasi tersebut antara lain mengenai bahwa semua

    orang yang dilahirkan merdeka ddan memiliki hak-hak yang sama,

    tentang hak yang sama meski berbeda ras dalam bidang apapun,

    berhak atas penghidupan,tidak ada perbudakan, tidak ada

    penganiyaan, berhak atas pengakuan yang sama, keadilan,

    ditangkap/ditahan secara sewenang-wenang, perlakuan yang sama

    dan suaranya didengarkan dimuka umum secara adil dan

    sebagainya.

    II. Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun 1999

    (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999)

    A. Pengertian Pokok Hak Asasi Manusia

    Bahwa manusia dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa akal

    budi dan nurani yang membuatnya memiliki kebebasan untuk

    memutuskan sendiri perilakunya, mendapatkan perlindungan

    dari Negara, kewajiban menghormati hak asasi manusia, tidak

    ada perbedaan ras, segala yang berkenaan dengan hak asasi

    manusia diatur dalam hukum yang ada.

    B. Penjelasan beberapa istilah dalam Hak Asasi Manusia

    1. Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    8/23

    - Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada

    hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

    dan merupakan anugrah yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

    dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi

    kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

    - Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang apabila

    tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak

    asasi manusia.

    - Diskriminasi adalah setiap pembatasan , pelecehan, atau pengucilan

    yang langsung ataupun tidak langsung iasarkan pada pembedaan

    manusia atas dasar agama, suku ras, etnik, kelompok, golongan

    status sosia, status ekonomi, jenis kelamin, Bahasa, keyakinan politik,

    yang berakibat pengurangan, penyimpangan baik individu mapupun

    kelompok.

    - Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,

    sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik

    jasmani maupun rohani, pada seseorang untuk memperoleh

    pengakuan atau keterangan daari seseorang atau dari orang ketiga

    dalam bentuk ancaman, memaksa, diskriminasi, rasa sakit,

    penderitaan dengan persetujuan atau sepengetahuan siapapun atau

    publik.

    - Anak adalah setiap manusia yang berusia dibawah 18(delapan belas)

    tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam

    kandungan apabila hal tersenut adalah demi kepentingannya.

    - Pelanggaran hak asasi manusia adalah setiap perbuatan seorang atau

    kelompok orang termasuk aparat Negara baik disengaja maupun tidak

    disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,

    menghalangi, membatasi, atau mencabut hak asasi manusia

    seseorang atau kelompok orang yang dijamin undang-undang ini, dan

    tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    9/23

    penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme

    hukum yang berlaku.

    - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut

    Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang kedudukannya setingkat

    dengan lembaga Negara lainnya yang berfungsi melaksanakan

    pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi hak

    asasi manusia.

    C. Asas-asas Dasar

    Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak

    asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara

    kodrati melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus

    dilindungi, dihormati dan ditegakkan demi peningkatan martabat

    kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan dan kecerdasan serta

    keadilan.

    D. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan dasar Manusia

    Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan

    meningkatkan taraf kehidupannya, hidup tentram, aman, damai, bahagia,

    sejahtera, lahir dan batin, memperjuangkan hak pengembangan dirinya,

    baik secara pribadi maupun kolektif, membangun masyarakat bangsa dan

    negaranya.

    III. Penghargaan Hak Manusia dan Perlindungan Hukum

    E. Hak Memperoleh Keadilan

    Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan

    dengan mengajukan permohonan, pengaduan dan gugatan, baik dalamperkara pidana, perdata, maupun administrasi serta diadili melalui proses

    peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara

    yang menjamin pemeriksaan yang obyektif oleh hakim yang jujur dan adil

    untuk memperoleh putusan yang adil dan benar.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    10/23

    F. Hak atas Kebebasan Pribadi

    Setiap orang berhak atas keutuhan pribadi, baik rohani maupun jasmani

    dank arena itu tidak boleh menjadi obyek penelitian tanpa persetujuan

    darinya, bebas memeluk agamanya mgamnyaasing-masing dan untuk

    beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu, berhak memiliki,

    memperoleh dan mempertahankan status kewarganegaraannya.

    G. Hak Atas Rasa Aman

    Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan

    politisi dari Negara lain, berhak atas rasa aman dan tentram serta

    perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak

    berbuat sesuatu, tidak diganggu serta kemerdekaan dan rahasia dalam

    hubungan surat menyurat termasuk hubungan komunikasi melalui sarana

    elektronik tidak boleh diganggu kecuali atas perintah hakim atau

    kekuasaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    H. Hak Atas Kesejahteraan

    Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-

    sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, keluarga, bangsa

    dan masyarakat dengan cara yang tidak melanggar hukum, pencabutan

    hak milik atas suatu benda demi kepentingan umum, hanya diperbolehkan

    dengan mengganti kerugian, hak milik mempunyai fungsi social.

    I. Hak Turut Serta Dalam Pemerintahan

    Setiap warga Negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan

    umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang

    langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    11/23

    J. Hak Wanita

    Segala hak-hak yang berkenaan dengan wanita dalam legislative, pemilu,

    eksekutif, yudikatif, pendidikan, memilih, dipilih dan dalam perkawinan,

    K. Hak Anak

    Hak anak atas perlindungan, hak hidup, beribadah, mengetahui siapa

    orangtuanya, perawatan, pengasuhan, kebersamaan dengan orang tua,

    pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.

    L. Kewajiban Dasar Manusia

    Kewajiban ikut berpartisipasi dalam upaya pembelaan Negara,

    menjalankan hak dan kebebasannya serta mematuhi peraturan

    perundang-undangan, hukum baik tertulis maupun tidak.

    M. Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah

    Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,

    menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam

    undang-undang melalui langkah yang iplementasi yang efektif dalam

    bidang hukum, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan keamanan

    Negara dan bidang lain.

    N. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

    Komisi HAM bertujuan:

    - Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi

    manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan

    Piagam Perserikatan Bangsa-bangsa, serta deklarasi Universal Hak

    Asasi Manusia dan,

    - Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna

    berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan

    kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    12/23

    O. Partisipasi Masyarakat

    Setiap orang, kelompok,organisasi politik, organisasi masyarakat,

    lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya,

    berhak berpartisipasi dalam perlindungan, penegakan dan pemajuan hak

    asasi manusia.

    P. Pengadilan Hak Asasi Manusia

    Untuk mengadili pelanggaran hak asasi manusia yang berat dibentuk

    Pengadilan Hak asasi Manusia dilingkungan Peradilan Umum atau diadili

    oleh pengadilan yang berwenang.

    Par. 4. Penghargaan dan Penghormatan Atas Hak-hak asasi Manusia

    dengan Perlindungan Hukum

    I. Pengadilan Hak Asasi Manusia

    - Kedudukan dan tempat kedudukan Pengadilan Hak Asasi Manusia

    - Lingkup kewenangan

    - Hukum acara pengadilan Hak asasi manusia

    - Penahanan

    - Penyelidikan

    - Penyidikan

    - Pemeriksaan disidang pengadilan

    - Acara Pemeriksaan

    - Ketentuan Pidana

    - Pengadilan HAM Ad Hoc

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    13/23

    II. Kemerdekaan menyampaikan Pendapat dimuka umum

    - Pengertian pokok kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka

    umum

    - Istilah dalam UU No. 9 Tahun 1998

    - Asas dan tujuan kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka

    umum

    - Hak dan kewajiban

    - Bentuk-bentuk dan tata cara penyampaian pendapat dimuka umum

    - Sanksi yang diberikan

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    14/23

    Bab III

    HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

    Par.5. Proses Berbangsa dan Bernegara

    1. Bangsa

    Bangsa adalah sekumpulan orang senasib, mempunyai perasaan untuk bersatu,

    karena memiliki kesamaan asal keturunan, adat, Bahasa dan sejarah serta

    berpemerintahan sendiri.

    2. Negara

    Adalah suatu organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang bersama-

    sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan

    yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok manusia tersebut.

    3. Pemerintahan Negara

    Istilah pemerintah dalam arti organ dapat pula dibedakan antara pemerintah

    dalam arti luas dan pemerintah dalam arti sempit.

    4. Otonomi Daerah Menurut Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang

    pemerintah Daerah.

    Par.6. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia dalam UUD 1945

    Adapun hak dan kewajiban warga Negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah:

    Pasal 26 menjelaskan siapa warga Negara; Yang menjadi warga Negara ialah

    orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan

    dengan undang-undang sebagai warga Negara. Hal-hal mengenai warga Negara

    dan penduduk diatur dengan undang-undang.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    15/23

    Bab IV

    BELA NEGARA

    Par.7. Makna Bela Negara

    1. Pertahanan dan Keamanan

    a. Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

    sebagai kekuatan utama.

    b. Rakyat sebagai kekuatan Pendukung.

    2. Prinsip-prinsip Pembelaan Negara

    a. Dalam Kehidupan bernegara

    b. Era Globalisasi

    c. Pertahanan Negara

    d. Sistem Pertahanan Negara

    e. Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara

    yang diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan lain

    sebagainya.

    Par.8. Implementasi Bela Negara

    1. Penyelenggaraan Pertahanan Negara

    2. Hak dan kewajiban dalam Bela Negara

    3. Peranan TNI

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    16/23

    Bab V

    DEMOKRASI

    Par.9. Konsep Demokrasi

    Demokrasi berasal dari kata Yunani demokratia, arti pokok: Demos = rakyat, kratos =

    kekuasaan; jadi kekuasaan rakyat, atau suatu bentuk pemerintahan Negara, dimana

    rakyat berpengaruh diatasnya, singkatnya, pemerintahan rakyat. Pada waktu sekarang

    ini demokrasi memiliki cirri-ciri, tiap-tiap keputusan selalu bersandarkan pada suara

    terbanyak. Dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat.

    Par.10. Demokrasi Dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia

    UUD 1945 dalam pasal 1 ayat (1) menegaskan bahwa Negara Indonesia ialah Negara

    kesatuan yang berbentuk Republik. Sedangkan diayat 2, kedaulatan adalah ditangan

    rakyat. Dan dilaksanakan menurut UUD.

    Bagi Indonesia, demokrasi Pancasila adalah demokrasiyang khas bagi bangsa

    Indonesia sesuai dengan ketentuan UUD 1945. Pengertian demokrasi bentuk

    pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat dinyatakan jelas didalam UUD 1945, baik

    dalam pembukaan, batang tubuh maupun penjelasannya.

    Upaya tujuan pembangunan Nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa, dan bernegara dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan

    kebersamaan, gotong-royong, persatuan dan kesatuan, serta mengutamakan

    musyawarah untuk mufakat.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    17/23

    Bab VI

    WAWASAN NUSANTARA

    Par.11. Latar Belakang Filosofi Wawasan Nusantara

    1. Perwujudan cita-cita suatu Bangsa

    Cita-cita suatu bangsa diwujudkan melalui faktor-faktor penentu yang berikut ini:

    a. Bumi tempat bangsa itu hidup

    b. Jiwa dan semangat juang rakyatnya

    c. Lingkungan disekitarnya

    2. Wawasan Nasional Suatu bangsa

    Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pncasila mengnut paham tentang

    perang dan damai berdasarkan Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta

    kemerdekaan.

    3. Apakah yang dinamakan Geopolitik?

    Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasar Archipelago Concept yaitu laut

    sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi satu kepulauan yang

    utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

    4. Unsur Wawasan Nusantara

    Wawasan Nusantara itu mempunyai 3(tiga) unsure utama yaitu:

    a. Wadah

    b. Isi

    c. Tata Laku

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    18/23

    5. Tujuan dan fungsi Wawasan Nusantara

    a. Tujuan:

    - Kedalam, mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan

    nasional yaitu aspek alamiah dan aspek social.

    - Ke luar, pada lingkungan bangsa dan Negara yang mengelilingi

    Indonesiaialah ikut serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian

    dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan social dan perdamaian

    abadi.

    b. Fungsi :

    - Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan

    Negara Indonesia.

    - Merupakan ajran dasarnasional yang melandasi kebijakan dan strategi

    pembangunan Nasional.

    6. Implementasi Wawasan Nusantara

    a. Manfaat yang nyata dari penerapan Wawasan Nusantara adalah dibidang

    politik, khususnya dibidang wilayah.

    b. Dibidang ekonomi, diharapkan lebih merata karena sarana prasarana lebih

    baik.

    c. Di bidang social-budaya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, merasa

    sebangsa, setanah air, senasib sepenanggungan dan berasas tunggal

    Pancasila.

    d. Dibidang Pertahanan Keamanan, TNI sebagai kekuatan Negara dan

    didukung rakyat untuk antisipasi berbagai ancaman seluruh bangsa dan

    Negara.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    19/23

    Bab VII

    KETAHANAN NASIONAL

    Par.13. Konsep Ketahanan Nasional

    1. Arti Ketahanan Nasional

    Ketahanan berasal dari asal kata tahan yang berarti:

    a. Tahan penderitaan, tabah, kuat

    b. Dapat menguasai diri

    c. Tidak kenal mnyerah

    Dari kata tahan itu terbentuklah kata ketahanan nasional yang berarti:

    a. Perihal Tahan(kuat)

    b. Keteguhan hati

    c. Ketabahan

    2. Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional?

    Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa , berisi keuletan

    dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan, kekuatan

    nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,

    hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang

    langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,

    kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan

    perjuangan nasionalnya.

    Par.14. Fungsi Ketahanan Nasional

    - Pokok-pokok kehidupan Nasional berdasarkan konsepsi ketahanan

    Nasional.

    Par.15. Pengaruh Lingkungan Hidup terhadap Ketahanan Nasional

    - Ketahanan dibidang Politik

    - Ketahanan dibidang Ekonomi

    - Ketahanan dibidang Sosial Budaya

    - Ketahanan dibidang Pertahanan keamanan

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    20/23

    Bab VIII

    POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

    Par.16. Faktor yang Mempengaruhi Polstranas

    1. Dasar Pemikiran Polstranas

    Dasar pemikiran penyusunan polstranas adalah bersumber kepada: geopolitik

    bangsa Indonesia, wawasan nusantara,ketahanan nasional,dan tata bina

    nasional.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Polstranas

    a. Ideologi dan politik

    b. Ekonomi

    c. Sosial Budaya

    d. Hankam

    Par. 17. Politik Nasional dan Strategi Nasional

    3. Pengertian Politik

    Proses politik adalah suatu interaksi(saling pengaruh mempengaruhi0 antara

    bentuk struktur/lembaga dalam masyarakat, yang keseluruhannya(supra dan

    infra struktur) yang merupakan struktur politik yang masing-masing

    melaksanakan fungsi input dan output.

    4. Pengertian Strategi Nasional

    Strategi Nasionaldiartikan sebagai seni dan ilmu mengembangkan/menggunakan

    kekuatan nasional(ideology, politik, ekonomi, social, budaya, pertahanan dan

    keamanan)IPOLEKSOSBUDHANKAM, baik dalam masa damai maupun masa

    perang untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    21/23

    Bab 9

    LAMPIRAN

    I. Pengertian Kewarganegaraan Indonesia

    1. Warga Negara

    Yaitu orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain, misalnya

    peranakan Belanda, peranakan Tionghoa, peranakan Arab yang bertempat

    tinggal di Indonesia mengakui Indonesia sebagai Tanah airnya, dan bersikap

    setia kepada Negara Republik Indonesia, serta disahkan dengan undang-

    undang.

    2. Kewarganegaraan

    Pasal 26 ayat 2 UUD 1945 menyatakan, bahwa syarat-syarat yang mengenai

    kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-undang, yaitu:

    - UU No. 3 tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara

    Indonesia,

    - UU No. 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.

    II. Peraturan Kewarganegaraan Indonesia

    A. Warga Negara dan penduduk Negara Indonesia (UU No.3 tahun 1946)

    B. Orang-orang yang termasuk warga Negara Indonesia

    C. Kewarganegaraan Indonesia dengan cara Naturalisasi

    D. Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia

    E. Pembuktian Kewarganegaraan

    F. Undang-undang kewarganegaraan Republik Indonesia (UU No. 62 Tahun

    1958)

    G. Hak Warga dan Kewajiban warga Negara serta Penduduk dalam UUD

    1945.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    22/23

    PENILAIAN TERHADAP BUKU

    1. Nilai Lebih :

    Buku ini disajikan secara detil, jelas, lugas dan menyeluruh. Pembaca didorong

    secara teoritis masuk kekancah kewarganegaraan secara akurat dan penuh

    dengan kekuatan nasionalis yang tinggi. Memang beginilah harusnya penyajian

    sebuah Pendidikan Kewarganegaraan di taraf Mahasiswa. Banyak teori-teori

    yang selama ini dipahami kurang mendalam karena penyajian yang kurang detil.

    Poin-poin penting tertulis secara lengkap dan terstruktur rapi serta mengandung

    makna yang dalam.

    2. Nilai Kurang :

    - Adanya media penguat seperti potongan sejarah dan gambar yang

    bersangkutan dengan isi kajian tidak terdapat dalam buku ini.

    Sehingga jika para mahasiswa baru yang tidak begitu memahami

    dasar pendidikan kewarganegaraan ditingkat akademik sebelumnya,

    akan mengalami kejenuhan/bosan.

    - Karena buku banyak berisi poin-poin penting(hampir seluruh isinya),

    mengakibatkan kesulitan bagi pembaca untuk meringkas.

    - Tidak banyak buku serupa beredar di tengah masyarakat, sehingga

    memperolehnya banyak mengalami keterbatasan.

    3. Usulan/saran buat buku:

    - Ditambahkan media penguat seperti gambar dan potongan

    sejarah/catatan kaki untuk memudahkan menghubungkan sejarah

    dengan isi kajian dari buku.

    - Diperbanyak cetakan buku untuk memudahkan sarana belajar bagi

    Mahasiswa.

    - Dimodifikasi dengan lembar Tanya jawab tentang kewarganegaraanyang sering terjadi di Indonesia, meski di buku ini pada bab terakhir

    dilampirkan beberapa catatan penguat dengan kondisi ril

    dimasyarakat.

  • 7/23/2019 Pkn Resume Buku

    23/23

    Daftar Pustaka

    Prof. Drs. C.S.T. Kansil, S.H., Christine S.T. Kansil, S.H., MH,

    Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi, PT. Pradnya

    Paramita Jakarta, 2005(Cetakan kedua)