pmmc news edisi khusus cphi sea 2015
TRANSCRIPT
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 1/7Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 1
edisikhusus
PMMCNews
M E D I A K O M U N I K A S I P E N J U A L & P E M B E L I F A R M A S I
www.pmmc.or.id
edisikhusus8 - 10 april 2015
bersambung halaman 3
Hari ini 8 april 2015, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia yang
diwakili oleh Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Dra. Maura Linda
Sitanggang, Apt. PhD. secara resmi
membuka pameran niaga industri
farmasi terkemuka Convenon on
Pharmaceucal Ingrediants South
East Asia (CPhl SEA) 2015 yang sudah
keempat kalinya diselenggarakan
di Indonesia pada 8 - 10 April 2015
di Jakarta Internasional Expo –
Kemayoran selain Dra. Maura Linda
Sitanggang, Apt. PhD, sambutan juga
disampaikan oleh Johannes Sejono
sebagai Ketua Umum Gabungan
Perusahaan Farmasi Indonesia dan
Christopher Eve, selaku President
Director PT UBM Pameran Niaga
Indonesia.
INDONESIAKEMBALI MENJADI TUAN RUMAH
CPHI SEA 2015
Trtt lbih dri 260 prt dri 25 gr pr Bhri, Bril,Kolombi, Lithui, higg Yordi k mmpilk produk bh
bku frmi uggul, mi, prlgkp d produk km.
TAJUK UTAMA
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 2/7
2 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
disikhusus
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 3
edisikhusus
Pada Event CPhl SEA 2015 yang bergengsi ini
merupakan peluang bagi para pelaku industri farmasi
dan penyedia bahan baku obat, baik ngkatan lokal
ataupun dari seluruh dunia untuk menjangkau pasar Asia
Tenggara yang sedang tumbuh pesat dan masih sangat
potensial dalam mengembangkan industri farmasi skala
internasional.
Kembalinya Indonesia terpilih menjadi tuan rumah
untuk event CPhl SEA 2015 adalah karena peluang yang
sangat besar negara ini untuk wilayah asia tenggara
dalam mengembangkan industri bahan baku lokalnya,
dengan perkembangan yang terus terjadi saat ini dan
terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi industri
farmasi Indonesia oleh karena itu dalam menghadapi
MEA diperlukan adanya kerjasama dari segala sektor dan
networking yang kuat untuk mendukung industri farmasi
meningkatkan kualitas baik dalam pelayanan maupun
ketersediaan bahan baku farmasi agar kompef dengan
Negara ASEAN lainnya, salah satunya melalui CPhl SEA.
(try)
lanjutan halaman 1
8 - 10 april 2015
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 3/7
4 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
disikhusus
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 5
edisikhusus
Sekalipun pertumbuhan per tahun
saat ini baru mencapai 10 persen,
namun Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia opmis bisa memenuhi target
tersebut.
“Kita tetap opmis itu bisa dicapai,
tapi tentu saja harus ada percepatan-
percepatan yang dilakukan,” ujar MauraLinda Sitanggang, Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Percepatan yang dimaksud diantaranya,
meningkatkan volume ekspor dan
memacu pertumbuhan pasar di dalam
negeri. Percepatan ini akan terlaksana
jika kondisi ekonomi dalam negeri juga
mengalami pertumbuhan sesuai harapan.
Selain itu, industri farmasi sangat
terkait dengan lintas sektor. Salah satunya
adalah Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN). Jika daya serap pasar
perorangan terhadap produk obat-obatan
bisa mencapai 4-5 persen, menurut Linda,
maka target ini bisa dicapai.
Menanggapi soal bea masuk bahan
baku obat kimia yang masih banyak
dikeluhkan oleh perusahaan imporr,
menurutnya, harus dibahas di internal
Kementerian Kesehatan dengan
Kementerian Keuangan.
“Bea masuk impor bahan baku obat itu
terkait dengan kebijakan viskal, dan itumenjadi kewenangan pihak Kementerian
Keuangan,” ujarnya.
Sekadar informasi, hingga saat ini
kondisi bahan baku farmasi masih
tergantung dengan impor yang mencapai
90 persen lebih. Sejumlah kendala masih
menghadang para pemilik modal untuk
membangun industri bahan baku di
dalam negeri.
Menurut Linda, sebenarnya, payung
hukum investasi sudah ada dan dak
ada masalah. Yang menjadi masalah,
membangun industri farmasi dak bisa
dalam waktu cepat. keka investasi
diperuntukkan membangun industri
farmasi dari nol hingga produk jadi, maka
baru bisa dioperasikan dalam tempo
antara ga hingga lima tahun berikutnya.
Selain itu, butuh investasi yang cukup
besar.
Persoalan ketersediaan bahan baku
bukan hanya terjadi pada industri
farmasi berbahan baku kimia. Tetapi juga pada industri obat-obatan herbal.
Para pengusaha obat-obatan herbal
di Indonesia masih banyak yang
mengeluhkan soal transfer teknologi
untuk bisa mengolah sendiri. Selain
berbiaya nggi, butuh kesiapan sumber
daya manusia yang kompeten di bidang
ini.
Sekalipun demikian, bahan baku obat-
obatan herbal, menurut Linda, Indonesia
sudah melakukan ekspor ke beberapa
negara. “Kita memiliki bahan baku herbal
yang melimpah, makanya kita sudah bisa
melakukan ekspor,” ujarnya. (*)
Dalam roadmap yg dibut GP Frmi Idoi,tahun 2025 industri farmasi Indonesia ditargetkan
k mmp poii 15 br dui d mmilikipg pr ili Rp 700 triliu.
OPTIMIS RAIH PASARRP 700 TRILIUN
PADA 2025
KUNJUNGAN Booth dipameran CPHI SEA
2015, Direktur Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Dra. Maura LindaSitanggang, Apt. PhD yang didampingi oleh
bapak Johannes Sejono Ketua Umum GP
Farmasi Indonesia dan Mr. Christopher
Eve, selaku President Director PT UBM
Pameran Niaga Indonesia, disambut oleh
bapak Jonathan Sudarta bersama beberapa
prinsipal dari MENSA GROUP.
8 - 10 april 2015
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 4/7
6 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
disikhusus
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 7
edisikhusus
INDUSTRI FARMASI INDONESIA
HARUS PINTARMENANGKAP PASAR
SELAMATATAS
TeRseLenGGaRanYa
CPHI SEA 2015
Menurut Johannes Sejono, Ketua
Umum Gabungan Perusahaan Farmasi
Indonesia (GPFI), indutsri farmasi
dalam negeri memiliki ketahanan yang
cukup kuat untuk bersaing dengan
negara-negara Asean lainnya. Tapi kita
harus lebih siap-siap karena Indonesia
merupakan pasar yang terbesar di Asean.
Sudah pas dari luar negeri ingin sekali
masuk ke Indonseia.
“Seharusnya kita oke dalam
menghadapi MEA. Kita dak perlu
khawar,” ujarnya kepada wartawan
usai acara pembukaan CPhI, di Jakarta
Internaonal Expo, Kemayoran, Jakarta, 8
April 2015.
Johannes mengatakan, saat ini, industri
farmasi dalam negeri (nasional) masih
menguasai 70 persen pasar obat-obatan
dalam negeri. Selebihnya, dikuasi oleh
industri farmasi asing (PMA), baik yang
diproduksi di Indonesia maupun yang
diimpor.
Namun demikian, psikologi pasar
internasional akan berbeda dengan
pasar dalam negeri. Pasar internasional
memiliki daya saing yang lebih ketat.
Karena itu, Johannes meminta agar
industri farmasi Indonesia siap-siap untuk
bersaing di pasar dunia. Indonesia harus
mampu meningkatkan volume ekspor
produk obat-obatan.
“Jangan sampai, Indonesia hanya jadi
pasar bagi farmasi asing, tapi juga harus
mampu mengekspor produk farmasi
dalam negeri. Selama ini produk kita
Johannes Sejono(Ketua Umum GP Farmasi Indonesia)
Kemampuan ekspor produk obat-obatan industri farmsi Indonesia hingga saat
ii diili mih ukup kut. Bbrp gr yg mih mjdi tuju kportr li: gr-gr ai, afrik, d Timur tgh. Dg dibrlkukyMyrkt ekoomi a (Mea) pd thu dp, Idoi mmiliki plug
utuk mmprbutk pori pr yg mpi 40 pr di pr .
sudah akf masuk ke Vietnam,
Afrika, lipina dan beberapa negara
Asean lainnya,” ujarnya.
Dua Prasyarat
Dalam roadmap yang telah
disusun, GP farmasi Indonesia
menargetkan pada tahun 2025,
industri farmasi Indonesia
diharapkan masuk dalam 15 besar
industri dunia dengan pangsa pasar
mencapai Rp 700 triliun. Untuk
mencapai target ini, menurut
Johannes, sangat tergantung dua hal.
Pertama, makro ekonomi
Indonesia harus bisa tumbuh sesuai
dengan asumsi yang ada di Rencana
Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) pemerintah. Kalau
pertumbuhan ekonomi Indonesia
memenuhi skenario pembangunan
ini, dimana pada tahun 2025 GDP
bisa mencapai US$ 4 triliun, menurut
Johannes, maka industri farmasi
diprediksikan akan bisa tumbuh
sesuai harapan.
Kedua, perusahaan-perusahaan
farmasi yang ada di Indonesia
harus mampu memanfaatkan
pasar tersebut. Antara lain dengan
transformasi industri, yakni bersedia
investasi dalam Reseach and
Development (R&D), investasi dalam
bahan baku, dan investasi dalam
produk alami.
“Ini semua prasyarat dalam untuk
pasar bisa tumbuh. Tapi kalau pasar
nasionalnya dak lebih baik, ya
nggak bisa,” ujarnya.
Untuk mendorong tercapainya
target ini, GP Farmasi terus
memasyarakatkan hal ini agar semua
industri yakin punya kesempatan
untuk mencapai target ini. (*)
disikhusus 8 - 10 april 2015
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 5/7
8 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
disikhusus
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 9
edisikhusus
"openingceremony"CPHI SEA 20158 - 10 April 2015
"openingceremony"CPHI SEA 2015
8 - 10 April 2015
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 6/7
10 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
disikhusus
Pharma Materials Management Club PMMCNEWS I 11
edisikhusus
BUKTI CPHI SEA 2015PaMeRan TeRPeRcaYa
DIDUKUNG
SOFTWARE TERBAIK
Mungkin akan muncul pertanyaan,
“Mengapa perusahaan trading
dengan model bisnis yang sederhana
perlu melakukan investasi pada
penggunaan sistem berstandar nggi
seper SAP?” TDP menyesuaikan
standar dari customer dan
supplier yang banyak diantaranya
merupakan perusahaan dengan
taraf mulnasional. Seiring dengan
makin berkembangnya bisnis TDP,
maka akan semakin besar kebutuhan
akan sistem yang dirancang
untuk mampu mengimbangi
perkembangan perusahaan, dan
ngkat pelayanan yang diharapkan
oleh rekan bisnis TDP. SAP Business
One Ver 9.0 For SAP HANA dipilih PT
TDP karena sudah memiliki standar
internasional dengan soware
yang terpercaya sehingga sesuai
dengan perkembangan TDP, yaitu
sebagai perusahaan yang bersedia
melakukan investasi demi masa
depan yang lebih baik.
Dengan adanya dukungan dari
sistem yang baik, dan perkembangan
dengan penggunaan teknologi,
diharapkan TDP semakin efekf
dalam menangani customer dan
supplier, s ehingga ngkat pelayanan
yang diberikan dan dapat dinikma
oleh customer akan terus meningkat,
dan principals juga akan merasa
lebih nyaman dan percaya pada TDP
untuk menjual produk mereka.
Dengan demikian, keuntungan
akan dapat dirasakan diberbagai
aspek, baik bagi TDP maupun untuk
semua rekan bisnis TDP. (tdp)
sbgi lh tu ditributor bh bku trbr di Idoi,PT TDP llu mgguk itm yg trtdrii. sudh
lbih dri 10 thu, PT TDP tlh mmprthk rfki IsO9001:2008. Pd thu 2014 PT TDP mki mmprkut d
mmprbiki itm mllui pdkt tkologi.
8 - 10 april 2015
7/21/2019 PMMC News Edisi Khusus CPHI SEA 2015
http://slidepdf.com/reader/full/pmmc-news-edisi-khusus-cphi-sea-2015 7/712 I PMMCNEWS Pharma Materials Management Club
edisikhusus
PT. MeRInDO MaKMURPerkantoran Kencana Niaga
Jl. Tm ari Blok D1 - 2K & L, Kmbg Jkrt 11620 Idoi
T +62 21 5858581 (hug), 58906030, F +62 21 585 8570
FOR YOUR aMOxYcILIne/aMPIcILIne ReqUIReMenTs, cOnTacT
csPc d PT. DcP