SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISMEMODUL DIABETES MELITUS SUB MODUL 1

Tutor: dr. Zaira Naftassa, M. BiomedKetua: Reza Achmad Prasetyo 2013730169Sekretaris: Yunita Maharani Burhan2013730187Anggota: Argha Yudiansyah2013730126 Ayu Devita Ashari 2013730128 Citra Anestya2013730132 Dwi Suci Hariyati 2013730138 Fina Hidayat2013730144 M. Hakam Al Hasby2013730150 Mutiara Putri Camelia2013730157 Nurhayana2013730163 Sandra Natasha Mahendra2013730175 Syifa Febriana2013730181 Dyah Raras2011730130

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Maret 2015

SKENARIO 2Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan gatal di sekitar lipat paha dan anus sejak 1 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengaku sudah berusaha untuk menurunkan berat badan tapi gagal ketika pasien tidak tahan lapar. Kedua tungkai sering terasa baal terutama ketika duduk. Sebagai guru, pasien jarag makan di rumah dan lebih sering makan diluar. Pada pemeriksaan antropometri didapatkan berat badan 70 kg tinggi badan 158 cm, lingkar pinggang 91 cm. Pengukuran tekanan darah 120/80 mmHg.KATA SULITAntropometri : pengukuran bentuk badan dan proporsi manusia

KATA/KALIMAT KUNCIPerempuan 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan gatal di sekitar lipat paha dan anus 1 bulan yang laluSulit menahan laparTungkai terasa baalLebih sering makan diluarBB = 70 kg , TB = 158cm: 1,58 m , lingkar pinggang = 91cmTD = 120/80 mmHgDATA TAMBAHAN 1. GDP: 140 mg/dlGDS: 202 mg/dl2. Pasien poliuria dan polidypsi3. Riwayat genetik: Ayah menderita kencing manis4. Pasien pernah melahirkan dengan berat badan anak 4.500 gram5. Pitting oedema ( - )

MIND MAPPertanyaanJelaskan anatomi organ yang berkaitan dengan penyakit DM dan komplikasinya!Jelaskan histologi system endokrin!Jelaskan biokimia yang terkait dengan penyakit DM!Jelaskan fisiologi system endokrin!Jelaskan hubungan rasa gatal pada lipat paha dan anus dengan DM!Jelaskan mekanisme polyuria dan polydipsia serta penyakit yang mempunyai gejala tersebut!Jelaskan pengaruh genetic dan lingkungan pada DM!Mengapa pasien tidak tahan lapar dan sulit menurunkan BB?Jelaskan mengapa terjadi baal pada kedua tungkai terutama ketika duduk!Jelaskan klasifikasi DM!Jelaskan hubungan riwayat melahirkan, BB bayi lahir : 4.500 gram dengan penyakit pada scenario!Jelaskan interpretasi hasil dari GDS, GDP, dan antropometri pada scenario!Jelaskan WD, DD, serta alur diagnosis terkait scenario!KLASIFIKASI DIABETES MELITUS

1. Oksidasi Asam Lemak: Ketogenesis2.Glukoneogenesis3. HMP-SHUNTPENGARUH GENETIK DAN LINGKUNGAN PADA DMHUBUNGAN RASA GATAL PADA LIPAT PAHA DAN ANUS DENGAN DMGatal (Pruritus) ialah sensasi kulit yang iritatif dan menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.

MEKANISME POLIURIA DAN POLIDIPSIADefisiensi insulinTidak ada cadangan energi di hati dan otot rangkaGlukosa tidak bisa masuk ke sel target menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga glukosa tersebut terbuang bersama urinTubuh akan menjadi lemasMengirimkan sinyal lapar ke hipotalamusSering merasa laparGlukosa tidak dapat dirubah menjadi glikogenkenapa pasien tidak bisa menahan lapar?PENYEBAB BAAL PADA KEDUA TUNGKAI PADA SKENARIOMekanisme nyeri neuropatik periferGejala Diabetes Melitus Tipe IIDiabetes Melitus GestasionalGatal disekitar lipat paha dan anus

Sulit menahan laparTungkai baalSering makan diluarObesitas Poliuria dan polidypsiRiwayat genetikRiwayat melahirkan(BB bayi: 4500gram)

KESIMPULANBerdasarkan gejala dan data tambahan yang di berikan pada scenario, kelompok kami mendiagnosis pasien tersebut menderita penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat keluarga menderita kencing manis diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini.

REFRENSIKeith L.Moore dan Arthur F. Dalley.2013. Anatomi Berorientasi Klinis Ed.5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Penerbit Buku Kedokteran. 1985. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Jakarta: EGC.

Spaltehoz,Warner. Atlas Berwarna Anatomi Kedokteran Buku Satu.Tangerang : Binarupa Aksara

Eroschenko, P. Victor. 2003. Atlas Histologi dengan Kolerasi Fungsional. Jakarta: EGC.

Mescher, L. Anthony. 2012. Histologi Dasar Junqueira. Jakarta : EGC.

Eroschenko, P. Victor. 2003. Atlas Histologi dengan Kolerasi Fungsional. Jakarta: EGC.

Mescher, L. Anthony. 2012. Histologi Dasar Junqueira. Jakarta : EGC.

Greenstein, Ben dan Diana Wood. 2010. At a Glance Sistem Endokrin. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC.

Djuanda, Adhi et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Djajakusumah, Toni S. 2011. Penatalaksanaan Pruritus Anogenital. Surabaya: P2KB Dermatoes & STIs Associated with Travel to Tropical Countries (diunduh dari rsuddrsoetomo.jatimprov.go.id, diakses 5-3-2015 pukul 21.00)

Getas, I Wayan et al. 2014. Pengaruh Penambahan Glukosa dan Waktu Inkubasi pada Media SDA terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Media Bina Ilmiah.

Batubara, Jose RL. 2010. Buku Ajar Endokrinologi. Jakarta:Badan Penerbit IDAI.

Granner, D.K., 2003. Hormon Pankreas dan Traktus Gastrointestinal. Dalam: Murray, R.K.,

Guyton, Arthur C. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Prince. Patofisiologi. Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.6 Jilid II. 2014. Jakarta: Interna Publishing

Kementerian kesehatan. 2013. Buku Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Layanan Primer, Edisi I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia