prak_monica budi rahayu_13.70.0130_e2_unika soegijapranata

Upload: praktikumhasillaut

Post on 22-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    1/18

    1. MATERI DAN METODE

    1.1. Materi

    1.1.1. AlatAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau, kain saring, penggiling daging,

    freezer, milimeter blok, timbangan analitik, plastik, dan texture analyzer.

    1.1.2. Bahan

    Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan bawal, garam, gula pasir,

    polifosfat, es batu,.

    1.2. Metode

    1

    Ikan bawal dicuci bersih dengan air

    Daging ikan difillletdengan cara dibuang bagian

    kepala, sirip, ekor, sisik, isi perut, dan kulitnya.

    Ba ian da in utihn a diambil seban ak 100 ram.

    Daging ikan digiling hingga halus, selama penggilingan

    dapat ditambahkan es batu untuk menjaga suhu rendah.

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    2/18

    Daging ikan dicuci dengan air es sebanyak ! kali lalu disaring

    dengan menggunakan kain saring.

    Daging ikan ditambahkan dengan sukrosa sebanyak ,"# $kelompok

    1, %& "# $kelompok !, ', "%, garam sebanyak ,"# $kelompok 1, , !,

    ', "%, dan polifosfat sebanyak 0,1# $kelompok 1%& 0,!# $kelompok ,

    !%& 0,"# $kelompok ', "%.

    (lastik diikat dan ditaruh di dalam loyang untuk

    kemudian dibekukan dalamfreezerselama 1 malam.

    )etelah dithawing, surimi diuji kualitas

    sensorisnya yang meliputi kekenyalan dan

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    3/18

    !

    2. HASIL PENGAMATAN

    )urimi diukur tingkat kekerasannya dengan

    menggunakan texture analyzer.

    )urimi dipressdengan menggunakanpresser.

    )urimi diukur *+nya dengan menggunakan milimeter

    blok untuk kemudian dihitung dengan rumus sebagai

    berikut-

    Luasatas=1

    3

    a(h0+4h1+2h2+4 h3++hn)

    Luasbawah=1

    3a (h0+4 h1+2h2+4h3++hn)

    Luasareabasah=Luas atasLuasbawah

    Luasareabasah8,0

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    4/18

    '

    +asil pengamatan surimi berdasarkan uji hardness, *+, dan uji sensori dapat dilihat

    pada abel 1.

    abel 1. +asil (engamatan )urimi

    /el. (erlakuanHardness

    $gf%

    *+

    $mg +%

    )ensori

    /ekenyalan Aroma

    1)ukrosa ,"# garam ,"#

    polifosfat 0,1#102,3! 24043,1!

    )ukrosa ,"# garam ,"#

    polifosfat 0,!#110, !!'"3,41

    !)ukrosa "# garam ,"#

    polifosfat 0,!#1",2 50!"3,'!

    ' )ukrosa "# garam ,"# polifosfat 0,"#

    51,435 33"5',"

    ")ukrosa "# garam ,"#

    polifosfat 0,"#1!,'1 !331,"

    /eterangan -/ekenyalan Aroma - tidak kenyal - tidak amis - kenyal - amis

    - sangat kenyal - sangat amis

    Dari tabel 1 diatas dapat dilihat, pada pengujian hardness didapatkan hasil terbesar padakelompok 6! yaitu 1",2 gf dan hasil terkecil didapatkan kelompok 6' yaitu 51,435

    gf. +asil kelompok 61 yaitu 102,3! gf, kelompok 6 yaitu 110, gf, kelompok, , dan

    kelompok 6" yaitu 1!,'1 gf. 7alu, pada pengujian *+ atau water holding capacity

    diperoleh hasil terbesar pada kelompok 6 yaitu !!'"3,41 mg + dan hasil terkecil

    didapatkan kelompok 61 yaitu 24043,1! mg +. *+ yang didapatkan pada

    kelompok 6! yaitu 50!"3,''! mg +, kelompok 6' yaitu 33"5'," mg +, dan

    kelompok 6" yaitu !331," mg +. (ada pengujian kualitas sensori dilakukan

    pengujian kekenyalan dan aroma. (ada parameter kekenyalan didapatkan hasil

    kelompok 61, 6, dan 6" memiliki tekstur kenyal sedangkan pada kelompok 6! dan 6'

    memiliki tekstur sangat kenyal. )elanjutnya pada parameter aroma didapatkan hasil

    kelompok 61, 6!, dan 6' memiliki aroma yang amis sedangkan pada kelompok 6 dan

    6" memiliki aroma yang sangat amis.

    3. PEMBAHASAN

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    5/18

    "

    )urimi adalah cincangan daging ikan yang telah mengalami proses penghilangan tulang

    $deboning%, pencucian dan penghilangan sebagian air $dewatering% sehingga dikenal

    sebagai protein konsentrat basah $wet concentrate protein% dari daging ikan $kada,

    153!%. )urimi bisa didapatkan dengan menstabilisasi protein myofibrilar dari ikan,

    dengan cara menghilangkan tulang ikan kemudian daging ikan diambil dan dicuci

    dengan air dingin lalu dilakukan penambahan krioprotektan $(ark 8 7in, 00" dalam

    +uda et al., 011%. /rioprotektan adalah bahan yang biasa ditambahkan dalam

    pembuatan surimi yang tidak langsung diolah menjadi produk lanjutan, melainkan akan

    disimpan terlebih dahulu pada suhu beku dalam waktu yang lama. 9ungsinya adalah

    untuk menghambat proses denaturasi protein selama pembekuan dan penyimpanan

    beku. leh sebab itu, penambahan senyawa ini dapat menjamin sifat fungsional surimi

    beku mengingat pembekuan dapat berpengaruh menyebabkan denaturasi dan agregasi

    $(ark 8 :orrissey, 000%.

    )urimi termasuk dalam produk antara, hal ini karena dapat diolah lebih lanjut menjadi

    berbagai macam produk makanan dan dapat juga didapatkan sebagai campuran olahan

    seperti bakso, sosis, abon, dan produk olahan lainnya $Agustiani et al., 002%. Dalam

    industri pangan, surimi merupakan bahan antara yang cukup populer karena rendah

    lemak dan rendah kolesterol namun tinggi protein dan mempunyai tekstur yang kenyal

    $;afarpour et al., 01%. )urimi banyak dimanfaatkan dalam pembuatan tempura,

    kamaboko, bakso ikan, sosis, nugget ikan, dan produk lainnya yang berbasis ikan

    $)pinelli,154%. Bahan baku ikan bawal yang digunakan dalam praktikum surimi ini

    masih memiliki kualitas yang baik. +al ini sesuai dengan persyaratan bahan baku surimi

    menurut Badan )tandarisasi on, Amerika )erikat. Ikan bawal adalah komoditas ikan air tawar yang

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    6/18

    2

    memiliki nilai ekonomis tinggi dan relatif tahan terhadap penyakit. )ebagai ikan

    konsumsi, ikan bawal ini memiliki ukuran yang cukup besar, daging yang gurih, serta

    kandungan proeinnya yang tinggi $?tami et al., 01%.

    Dalam praktikum ini, mula@mula ikan bawal dicuci bersih dengan air mengalir,

    kemudian ikan difillet, fillet ini bertujuan untuk memisahkan bagian daging putih

    dengan bagian lain seperti kepala, kulit, sisik, sirip, isi perut, dan ekor $+aetami, 004%.

    )elanjutnya ikan diambil bagian daging putihnya sebanyak 100 gram lalu diblender

    hingga halus, selama penggilingan ditambahkan es batu untuk menjaga suhu daging

    ikan tetap rendah. ujuan penggilingan adalah untuk mengecilkan ukuran daging hingga

    mencapai ukuran seragam guna mempermudah pembentukan emulsi $9orrest et al.,

    153"%. (ada proses penggilingan ini juga ditambahkna es batu, hal ini sesuai dengan

    pendapat 9orrest et al.$153"% yang menyatakan bahwa penggunaan es batu berfungsi

    mempermudah ekstraksi protein otot, membantu proses pembentukan emulsi, dan

    mempertahankan suhu adonan agar tetap rendah $di bawah 0o% sehingga dapat

    meminimalkan kerusakan.

    )etelah penggilingan, daging ikan dicuci menggunakan air es sebanyak ! kali.

    (encucian menggunakan air es ini sesuai dengan pendapat )u>uki $1541% yangmenyatakan bahwa tahap pencucian surimi lebih baik dilakukan dengan menggunakan

    air es atau air bersuhu "@10 untuk mencegah terjadinya denaturasi protein serta

    degradasi lemak yang dapat menyebabkab rusaknya tekstur pada surimi yang

    dihasilkan. eori ini didukung oleh )antana et al. $01% yang menyatakan teknik

    pencucian yang dilakukan sangat penting dalam penentuan kualitas surimi yang

    dihasilkan. Daging ikan harus segera dicuci dengan air es $"@10o%, rendahnya

    temperatur air yang digunakan dapat membantu mempertahankan kesegaran dari daging

    ikan. )elama pencucian, komponen@komponen seperti darah, lemak, pigmen, protein

    sarcoplasmic dihilangkan $(iyadhamma=iboon 8 ongsawatdigul, 010 dalam

    (iotrowic> 8 :ellado, 01"% hal tersebut untuk meningkatkan pembentukan gel surimi

    selama proses pengolahan $+an et al., 005 dalam (iotrowic> 8 :ellado, 01"%.

    Benjakul et al. $00'% menambahkan bahwa tahap pencucian dingin juga berfungsi

    untuk memperbaiki warna dan meningkatkan kekuatan gel. (ark et al. $000%

    menyatakan bahwa semakin banyak pengulangan pencucian, maka warna dan aroma

    yang dihasilkan akan semakin baik, serta meningkatkan kandungan aktomiosin yang

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    7/18

    3

    berpengaruh terhadap kekuatan gel surimi. ahap selanjutnya, daging ikan disaring

    menggunakan kain saring hingga kandungan air yang terdapat di daging ikan seminimal

    mungkin.

    /emudian dilakukan penambahan sukrosa, garam, dan polifosfat dengan konsentrasi

    yang berbeda setiap kelompok. (ada kelompok 61 dan 6 ditambahkan sukrosa sebesar

    ,"# sedangkan pada kelompok 6! hingga 6" diberi penambahan sukrosa sebesar "#.

    :enurut +uda et al. $001% sukrosa dan sorbitol memiliki kemampuan untuk mencegah

    protein dari denaturasi $krioprotektan% selama proses pembekuan maupun pengeringan,

    proteksi protein ini berpengaruh terhadap sifat fungsional dari produk surimi seperti

    kelarutan, gelasi, water holding capacity$*+%, emulsi,foaming, dan warna sehingga

    apabila protein dari ikan dapat tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan maka

    surimi yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang baik. )ifat@sifat fungsional tersebut

    dipengaruhi oleh kualitas dari protein myofibrilar yang terdapat di daging ikan $(an et

    al., 010 dalam

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    8/18

    4

    yang diberikan kurang dari # maka miofibril tidak dapat terlarut dan proses

    pembentukan gel tidak dapat terjadi. )himi>u 8 oyohara $155'% menambahkan bahwa

    penambahan garam juga dapat membantu terbentuknya gel yang fleksibel dan elastis

    pada produk surimi )ehingga pada praktikum kali ini, penambahan garam sebesar ,"#

    telah sesuai dengan teori.

    )etelah penambahan sukrosa dan garam, dilakukan penambahan polifosfat dengan

    konsentrasi yang berbeda setiap kelompok. (ada kelompok 61 ditambahkan polifosfat

    sebesar 0,1#, pada kelompok 6 dan 6! sebesar 0,!#& dan pada kelompok 6' dan 6"

    sebesar 0,"#. (enambahan polifosfat dengan konsentrasi yang berbeda ini bertujuan

    untuk mengetahui konsentrasi paling tepat dalam pembuatan surimi yang menghasilkan

    surimi dengan kualitas terbaik. (olifosfat atau yang juga dikenal dengan sebutan )(

    berfungsi untuk memperbaiki elastisitas, meningkatkan kelembutan surimi, dan

    meningkatkan kemampuan daya ikat air atau water holding capacity. (olifosfat yang

    biasanya ditambahkan dalam pembuatan surimi adalah dalam bentuk garam natrium

    tripolifosfat atau natrium pirofosfat $(eranginangin et al.,1555%.

    Bahan yang sudah tercampur dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibekukan di

    dalamfreezerselama satu malam. +al ini sesuai dengan pendapat (eranginangin et al.,$1555% yang mengatakan bahwa setelah seluruh bahan tercampur rata, lalu dimasukkan

    dan dicetak ke dalam plastik dan disimpan di dalam freezer untuk dibekukan.

    (enyimpanan beku merupakan teknik paling penting dan paling efektif untuk

    mengawetkan surimi $(an et al., 010 dalam

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    9/18

    5

    )urimi yang dibuat pada praktikum kali ini merupaka surimi jenis ka-en karena

    dilakukan penambahan garam sebesar ,"# pada setiap kelompok. +al tersebut sesuai

    dengan teori Agustiani et al. $002% yang mengatakan bahwa surimi dapat dibedakan

    menjadi jenis yakni mu-ensurimi dan ka-ensurimi.Mu@en surimi merupakan produk

    surimi yang dibuat tanpa menggunakan penambahan garam, sedangkan ka-en surimi

    dibuat dengan menggunakan garam pada konsentrasi tertentu.

    (ada pengujian hardness didapatkan hasil terbesar pada kelompok 6! yaitu 1",2 gf

    dan hasil terkecil didapatkan kelompok 6' yaitu 51,435 gf. +asil kelompok 61 yaitu

    102,3! gf, kelompok 6 yaitu 110, gf, kelompok, , dan kelompok 6" yaitu 1!,'1 gf.

    (engukuran hardness ini dilakukan menggunakan texture analyzer.:enurut oyoda et

    al.$155%, jumlah polifosfat$)(% yang ditambahkan akan mempengaruhi tekstur dari

    surimi dimana polifosfatakan menyebabkan surimi memiliki tekstur yang lebih lembut

    dan tidak keras sehingga hardness yang didapat pun juga akan semakin rendah.

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    10/18

    10

    (ada pengujian *+ atau water holding capacity diperoleh hasil terbesar pada

    kelompok 6 yaitu !!'"3,41 mg + dan hasil terkecil didapatkan kelompok 61 yaitu

    24043,1! mg +. *+ yang didapatkan pada kelompok 6! yaitu 50!"3,''! mg

    +, kelompok 6' yaitu 33"5'," mg +, dan kelompok 6" yaitu !331," mg

    +. :enurut (eranginangin et al. $1555%, polifosfat yang ditambahkan pada proses

    pembuatan surimi dapat memperbaiki daya ikat air dari produk@produk olahan surimi,

    semakin tinggi konsentrasi polifosfat yang ditambahkan maka nilai *+ atau daya ikat

    air dari surimi akan semakin tinggi. Berdasarkan teori tersebut, hasil praktikum

    kelompok 6" dengan penambahan polifosfat 0,"# telah sesuai apabila dibandingkan

    dengan kelompok 61 dengan penambahan polifosfat 0,1# dan 6! dengan penambahan

    polifosfat 0,!#.

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    11/18

    11

    (eranginangin et al. $1555% menyatakan bahwa polifosfat yang ditambahkan pada

    proses pembuatan surimi dapat memperbaiki elastisitas dan kelembutan dari surimi.

    )emakin banyak polifosfat yang ditambahkan maka gel yang terbentuk pada surimi

    seharusnya memiliki tingkat elastisitas yang semakin baik $semakin kenyal%. +asil yang

    didapatkan kelompok 61, 6, 6!, dan 6' telah sesuai dengan teori karena didapatkan

    hasil kekenyalan yang semakin tinggi seiring semakin besarnya polifosfat yang

    ditambahkan. at penambah, seperti

    garam, gula, polifosfat, monosodium glutamat, pati dan putih telur. /ualitas surimi beku

    umumnya dinilai dari kekuatan gelnya dan warna yang sangat tergantung dari spesies

    ikan, kesegaran ikan, metode dan pengawasan pengolahan, kadar air, pengawasan suhu

    pembekuan dan penyimpanan serta kondisi penanganan dan distribusi. (enentuan

    mutunya dilakukan dengan mengukur kekuatan gel dan penilaian organoleptik, uji lipat

    dan uji gigit $an et al., 1544%.

    (erlakuan pencincangan dan penggilingan juga menentukan tekstur $+eruwati et al.,

    155"%. /ualitas surimi yang paling baik adalah yang memiliki derajat putih paling

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    12/18

    1

    tinggi, bersih dan kekuatan gel tinggi. /ekuatan gel yang dapat dibentuk oleh surimi

    ditentukan oleh protein miofibril yang dapat diekstrak dengan larutan garam netral

    $:itchell, 1542%. /oswara et al.$001%, menambahkan bahwa kualitas surimi yang baik

    adalah memiliki warna putih, fla=or yang baik, dan elastisitasnya tinggi. )emakin segar

    ikan maka elastisitas surimi akan semakin tinggi. ?ntuk ikan yang memiliki elastisitas

    rendah dilakukan kombinasi dengan daging ikan jenis yang lain, gula, pati, atau protein

    nabati.

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    13/18

    1!

    4. ESIMP!LAN

    (enambahan garam berguna untuk mempercepat proses penurunan air daging dan

    membantu terbentuknya gel yang fleksibel dan elastis pada produk surimi.

    (enambahan garam dan sukrosa berguna meningkatkan *+.

    (enambahan sukrosa berguna untuk mencegah rusaknya struktur protein karena

    pembekuan.

    (embekuan dapat mempengaruhi sifat pembentukan gel, retensi air, dan kelarutan

    protein pada surimi.

    /ualitas surimi yang baik adalah mempunyai warna putih, fla=or yang baik, dan

    memiliki elastisitas tinggi.

    /ualitas surimi dipengaruhi oleh kesegaran ikan, suhu penyimpanan, dan proses

    pencucian.

    /rioproktektan ditambahkan untuk mencegah denaturasi protein dari daging ikan.

    (enambahan polifosfat berguna untuk memperbaiki elastisitas, kelembutan, dan

    *+.

    Ikan yang digunakan untuk produksi surimi sebaiknya berkadar lemak rendah.

    )urimi adalah produk antara pengolahan daging ikan yang memiliki nilai ekonomis.

    )emakin tingginya jumlah polifosfat maka hardness surimi akan semakin menurun

    dan kekenyalan meningkat.

    )urimi yang dibuat pada praktikum adalah jenis ka-en surimi karena ada

    penambahan garam dengan konsentrasi ,"#.

    (encucian berfungsi untuk mengurangi kadar lemak dan meminimalisir kerusakan.

    )emarang, 5 ktober 01"

    (raktikan, Asisten Dosen,

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    14/18

    1'

    :onica Budi ahayu usdhika Bayu ).

    1!.30.01!0

    ". DA#TAR P!STAA

    Agustiani, . *., Akhmad ).9, dan ?lfah, A. $002%. :odul Di=ersifikasi (roduk

    (erikanan ?ni=ersitas Diponegoro (ress. )emarang.

    Badan )tandardisasi

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    15/18

    1"

    (ark ;* dan 7in :;. $00"%. )urimi - :anufacturing and 6=aluation. Di dalam- (ark

    ;*, editor. )urimi and )urimi )eafood. )econd 6dition. u , oyohara +, 7anier . $155%. )urimi (roduction from 9atty and Dark@

    9leshed 9ish )pecies. Di dalam- 7anier , 7ee :, editor. )urimi echnology.

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    16/18

    12

    ?tami, I./., +aetami, /., osidah. $01%. (engaruh (enggunaan epung Daun uri

    +asil 9ermentasi Dalam (akan Buatan erhadap (ertumbuhan Benih Bawal Air

    awar $Colossoma macropomum u=ier%. ;urnal (erikanan dan /elautan Jol. !

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    17/18

    13

    Larea basa h=40513,678988,67=31525

    Mg H2 O=31525-8,0

    0,0948 =332457,81

    elo'(o) E3

    LA=1

    3 (50) (126+4 (199)+2 (207)+4 (202)+93)

    LA=37284,079

    LB=1

    3 (50 ) (126+4 (36 )+2 (33 )+4 (39 )+93 )

    LB=9750,195

    Larea basa h=37284,0799750,195=27533,884

    Mg H2 O=27533,884 -8,0

    0,0948 =290357,43

    elo'(o) E4

    LA=1

    3 (49 ) ( 104+4 (183 )+2 (188 )+4 (176)+103)

    LA

    =32970,27

    LB=

    1

    3 (49 ) (104+4 (19)+2 (10 )+4 (26 )+103 )

    LB=6646,31

    Larea basa h=32970,276646,31=26323,96

    Mg H2 O=26323,96-8,0

    0,0948 =277594,52

    elo'(o) E"LA=

    1

    3 (50) (82+4 (204)+2 (222 )+4 (203 )+76 )

    LA=37166,67

    LB=1

    3 (50 ) (82+4 (21)+2 (15 )+4 (24 )+76 )

    LB=6133,33

    Larea basa h=37166,676133,33=31033,34

  • 7/24/2019 Prak_Monica Budi Rahayu_13.70.0130_E2_Unika Soegijapranata

    18/18

    14

    Mg H2 O=31033,34 -8,0

    0,0948 =327271,52

    6.2. La(oran Se'entara

    6.3.Dia&ra' Alir

    6.4.A*+tra) ,%rnal