praktikum anatomi tumbuhan

18
PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI MATERI: Sel dan Jaringan Tumbuhan Buah Daun Batang Akar KELAS: WAKTU: 2 X 35 MENIT STANDA R KOMPETENSI:  1. Memah ami str uktur d an fung si sel s ebag ai unit te rkecil k ehidu pan KOMPETENSI DASAR:  . - Mendeskripsikan kompo nen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan - Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan TEORI DASAR Dinding sel pada tumbuhan merupakan pembentukan rangka tubuh tanaman. Dibentuk oleh protoplasma sebagai hasil sekresinya. Berfungsi sebagai pelindung protoplasma terhadap kerusakan dari luar. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks, umumnya terdiri dari tiga lapisan: (1) Lamela tengah/Subtansi interseluler merupakan bagian dinding sel yang pertama kali dibentuk ketika sel membelah diri, yang memisahkan protoplasma antara dua lumen sel.sebagian besar terdiri atas air dan pektin.

Upload: christopher-burgess

Post on 17-Oct-2015

1.008 views

Category:

Documents


92 download

TRANSCRIPT

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOLOGI

MATERI: Sel dan Jaringan Tumbuhan

Buah

Daun

Batang

Akar

KELAS:

WAKTU: 2 X 35 MENITSTANDAR KOMPETENSI:1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupanKOMPETENSI DASAR: .

Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan

TEORI DASAR

Dinding sel pada tumbuhan merupakan pembentukan rangka tubuh tanaman. Dibentuk oleh protoplasma sebagai hasil sekresinya. Berfungsi sebagai pelindung protoplasma terhadap kerusakan dari luar. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks, umumnya terdiri dari tiga lapisan:

(1) Lamela tengah/Subtansi interseluler merupakan bagian dinding sel yang pertama kali dibentuk ketika sel membelah diri, yang memisahkan protoplasma antara dua lumen sel.sebagian besar terdiri atas air dan pektin.

(2) Dinding prmer merupakan lapisan yang dibentuk oleh penyisipan selulosa, pektin, polisakarida non-selulosa dan hemiselulosa, lapisan diatas lamela tengah.

(3) Penebalan didnding sekunder terbentuk oleh penyisipan lignin dan menimbulkan kekuatan mekanik pada sel.

Noktah: ketika penebalan dinding sel berlangsung, pada beberapa tempat, masih terdapat bagian dinding yang tidak ikut menebal, yakni pada didnding sel dimana terdapat hubungan antara dua protoplasma dari dua sel. Sehingga saat penebalan sel berlagsung, akan terbentuk rongga yang dikenal dengan noktah (pit).

JARINGAN SEDERHANA

Tumbuhan terdiri dari sel-sel yang dilekatkan satu dengan yang lainnya oleh suatu perekat yang terutama terdiri atas pektin. Ada tiga macam jaringan sederhana pada tumbuhan yaitu: (1) Parenkim: Sel meristematik tumbuh menjadi sel permanen (parenkima), dengan bentuk isodiametris atau segi banyak yang tidak teratur. Sel parenkim dapat memiliki beragam bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya, misalnya :

DAUNA. STOMATA

Stomata adalah suatu Pori halus / celah yang terbentuk pada sel epidermis tumbuhan, terutama terdapat pada permukaan daun sebelah bawah.Merupakan tempat berlangsungnya pertukaran gas gas antara udara didalam ruang ruang antar sel dari sel sel sub epidermal dengan udara atmosfir.

Celah tersebut dikelilingi oleh dua buah sel epidermis khusus, berbentuk ginjal atau halter, mengandung kloroplast, yang disebut sel penutup (sel penjaga / guard cell).Disekeliling sel penjaga terdapat 2 atau lebih sel, yang disebut sel tetangga (accessory cells / subsidiary cells). Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan jumlah dan letak sel tetangga dikenal tipe stoma (B.P Pandey, 1980., Loveless, 1987) :

B. STRUKTUR JARINGAN DAUN

Daun umunya tersusun atas 3 bagian penting yaitu : Lapisan Pelindung (epidermis atas dan epidermis bawah)

Epidermis merupakan lapisan terluar yang terdiri dari satu atau beberapa lapis sel. Pada epidermis terdapat variasi akibat adanya trikoma, stomata, sel kipas dll.Dinding luar epidermis dapat membentuk lapisan non selular terpisah, mengandung zat lemak, kutin yang disebut kutikula.

Mesofil

Mesofil terdiri dari sel sel parenkim yang mengandung kloroplast, macam - macam idioblast berupa sel atau saluran kelenjar, lithoeyst, sklereids, dll. Pada kebanyakan tumbuhan dikotiledon, mesofil berdiferensiasi ,menjadi parenkim pagar (palisade) dan parenkim bunga karang (spons). Palisade terdiri dari sel sel yang bentuknya silindris, tegak dan rapat. Sedangkan pada spons tersusun oleh sel sel ynag tidak teratur dan banyak mengandung ruang antar sel. Sistem pertulangan daun (sistem pembuluh)

Sistem pertulangan daun, merupakan sistem jaringan pembuluh lanjutan dari jaringan pembuluh batang atau cabangnya yang membentuk suatu sistem jala yang kompleks pada mesofil yang merupakan temat pertemuan antara jarimgan spons dan jaringan palisade.Biasanya mempunyai ikatan pembuluh kolateral,bikolateral ataukonsentris.Pada ikatan pembuluh kolateral maka xilemnya terletak pada permukaan daun sebelah atas (adaksial). Pada daun rumput-rumputan, disekeliling ikatan pembuluhnya terdapat seludang ikatan pembuluh ; terdiri atas selapis sel parenkim yang berdinding tipis, dan di sebelah luarnya dikelilingi oleh selapis sel sklerenkim. Pada konifer, ikatan pembuluhnya terletak di dalam suatu jaringan yang terdiri dari sel-sel hidup, berisi kloroplas yang kemudian dikelilingi pula oleh lapisan endodermis. Jaringan tersebut dinamakan jaringan transfuse.Berdasarkan susunan anatomi daun (cross section) umumnya daun terdiri atas 3 tipe:(1) Daun dorsiventral atau bivasial, susunan anatomi daun tidak simetris, dimana jaringan pagar terdiri dari satu lapis sel atau yang letaknya terdapat dibawah epidermis permukaan daun sebelah atas(2) Daun isobilateral / isolateral, memiliki jaringan pagar yang terletak di bawah epidermis pada kedua permukaan daun.

BATANGBatang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting bagi tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah.Batang adalah bagian tanaman yang berfungsi sebagai tempat munculnya daun, bunga, dan buah. Di samping itu, batang juga berfungsi menyalurkan mineral dan air yang diserap akar, serta zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Secara anatomis dan morfologis batang dapat dibedakan dalam 3 macam golongan tumbuhan yaitu Gymnospermae, Monocotyledonae, Dicotyledone.Perbandingan batang dikotil, monokotil dan gymnospermae tergantung dengan keberadaan berkas pembuluh.Berkas pembuluh monokotil tersebar diseluruh jaringan penyokong sehingga tidak ada perbedaan antara korteks dan empulur.Sedangkan berkas pembuluh dikotil tersusun dalam lingkaran yang membagi jaringan dasar menjadi daerah-daerah yang berbeda.

Bagian-bagian batang yang terpenting adalah epidermis, korteks (hypodermis, endodermis) dan stele (perisikel, jaringan pembuluh dan empulur).Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil sebagai aktifitas kambium fasikuler dan kambium intrafasikuler.Aktifitas kambium ini pada umumnya bersifat bidereksional, ke arah luar menghasilkan floem sekunder dan ke arah dalam menghailkan xilem sekunder.Di dalam floem maupun xilem sekunder terdapat berkas-berkas parenkim ke arah radial.Parenkim ini disebut parenkim jari-jari empulur.Berdasarkan letak xilem dan floem pada ikatan pembuluh, terdapat 4 macam ikatan pembuluh, yaitu :

AKARSTRUKTUR JARINGAN AKAR

Struktur akar primer: pada potongan melintang akar primer dijumpai 3 sistem jaringan pokok, yaitu:

1. Jaringan kulit (epidermis)

2. Jaringan dasar (korteks) dan

3. Jaringan pengangkut

Di ujung akar terdapat bagian akar primer yang lain, yaitu tudung akar, yang terdiri atas sel-sel parenkim yang berfungsi sebagai pelindung protomeristem akar dan melumasi akar untuk mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir tanah sewaktu akar itu menembus tanah (A. R. Loveless, 1987).

Epidermis terletak agak jauh dari meristem akar, terdiri atas selapis sel berdinding tipis, berkutikula dan tersusun rapat. Sebagian besar sel episermis akar dapat membentuk tonjolan yang disebut bulu akar/rambut akar, yang berfungsi baik untuk penyerapan dan penunjang tumbuhan (A.R. Loveless, 1987; B. P. Pandey, 1980).

Korteks terutama terdiri atas sel-sel parenkim berdinding tipis yang tersusun longgar.Pada tumbuhan air tersusun atas sel-sel parenkim.Pada akar tumbuhan monokotil, korteks biasanya mempunyai sklerenkim.Kadang-kadang terdapat sel kolenkim. Sel-sel korteks sering mengandung butir pati, sel idioblast maupun kristal. Lapisan terluar jaringan korteks yang langsung berbatasan dengan epidermis dapat berdiferensiasi menjadi hipodermis yang dindingnya mengandung suberin, disebut eksodermis.Sedang lapisan terdalam jaringan korteks berdiferensiasi menjadi sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antar sel yang disebut dengan endodermis.Pada sel endodermis terdapat pita caspary, yaitu penebalan lapisan suberin pada dinding radial dan tangensialnya yang tampak sebagai pita melingkar.Tetapi pada lapisan tersebut masih terdapat sel-sel yang tidak mengalami penebalan dindingnya sehingga masih dapat dilalui air yang dinamakan sel penerus atau passage cell.

Stele (silinder pusat), adalah bagian yang palilng dalam dari akar.Lapisan terluarnya disebut pericycle atau perikambium, terdiri dari satu atau lebih lapisan sel. Ikatan pembuluh akar terdiri dari ikatan pembuluh radial.Struktur sekunder pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae biasanya segera terjadi pertumbuhan sekunder yang disebabkan oleh aktivitas kambium.

TUJUAN PRAKTIKUM:Melihat dan Mengenal struktur dinding sel dan noktahALAT DAN BAHAN

Sebutkan semua alat dan bahan yang digunakan

Mikroskop spec? Alat membuat preparat ? Biji Salak muda (Salacca edulis) berapa Banyaknya? Iodin berapa banyak? AirTolong dijelaskan tahapan kegiatan lebih rinci

PROSEDUR PENGAMATAN

1. Tahap Persiapan Alat

2. Tahap Persiapan Objek

3. Cara Kerja

Penyiapan Preparat Letakan setetes reagen batang pengocok gelas pada kaca objek yang bersih, tak berlemak ataupun berdebu (untuk membersihkan gunakana air, kemudian alkohol) Buatlah sayatan dari objek yang akan dilihat setipis mungkin, baik secara melintang maupun mebujur (sesuai keperluan) Dengan menggunakan pinset atau jarum, sayatan yang akan diamati itu diletakkan di daam tetesan reagen tersebut ada kaca objek. Tutuplah dengan kaca penutup yang bersih, tdak berlemak dan berdebu dengan cara:Satu sisi kaca penutup ditaruh pada tetesan sehingga cairan sedikit melekat pada kaca objek.sisi yang berhadapan dengan pinset/jarum, kemudian ditaruhkan perlahan-lahan sampai objek tertutup. Bila tetesan terlalu besar, maka kelebihan air harus diserap manggunakan kertas hisap, dan bila tidak dilakukan maka air akan menempel pada lensa objek dan dapat mengganggu pengamatan dan merusak lensa. Tetesan yang terlalu kecil dapat diperpesar dengan menambahkan cairan melalui sisi kaca penutup, dan diusahakan jangan sampai ada gelembung udara di bawah kaca penutup. Pengamatan Object

(1) buatlah preparat dari irisan biji salak muda dalam medium air

(2) tutuplah preparat dengan kaca penutup

(3) amati di bawah mikroskop bagian dinding sel, pit dan pit membran

(4) untuk membuktikan dinding sel mengandung selulosa, tambahkan preparat dengan larutan iodium.(Jelaskan tata cara menggunakan alatnya)

PengukuranJelaskan apa saja yang diamati dan diukur

4. Pencatatan Hasil Pengamatan

Buatkan skema Lembar Kerja Pengamatan

Lampirkan LEMBAR PENGAMATANGb.1. Irisan Biji muda Salacca edulis

(A) Dinding sel(B) Pit (C) Lamela tengah

(b) Aktinenkim: Sel-sel parenkim berbentuk bintang yang juga banyak mengandung rongga sel.

(a) Klorenkim: Sel parenkim yang sel-selnya mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

Gb.2. Tangkai Cucurbita peppo

(A)klorenkim(B)Klorofil

Gb.3 .Tangkai daun Canna indica

(A)Aktinenkim

(C) Aerenkim: sel-sel Parenkim yang diantara sel-selnya mengandung banyak rongga udara yang besar, ang berfungsi untuk pengangkutan udara dan gas.Terutama pada tumbuhan yang hidup di dalam air ( aquatic plant ).

Gb.4.Tangkai daun Colocasia sp.

(A)Aerenkim (B) Pati yang terdapat pada jaringan parenkim

(2) Kolenkim: terdiri atas sel-sel hidup dengan penebalan dinding primer yang sebagian besarterdiri atas selulosa dan pektin. Terdiri atas : (a) Kolenkim papan : penebalan terjadi pada dinding tangensial. (b) Kolenkim sudut : penebalan terjadi pada bagian sudut.

(3) Sklerenkim: terdiri atas sel-sel mati, penebalan dindingnya adalah primer dan sekunder, biasanya banyak mengandng lignin dan selulose.

Gb.6.TempurungCocos nucifera

(A)sklereid (B) Serat

Gb. 5.Tangkai daun Apium graveolens

(A)Klorenkim (B) Kolenkim sudut

(2) Tipe Anisositik (pola sel tidak sistematis), apabila memiliki dua sel tetangga, yang satu diantaranya sangat besar atau sangat kecil dua dibandingkan dua lainnya.

(1) Tipe Anomositik atau irregular celled (pola sel tidak beraturan), apabila tidak memiliki sel tetangga (sel tetangga menyerupai dengan bentuk sel lainnya).

Gb.8.Daun Kalanchoe pinnata

Tipe stomata Anisositik, sel penjaga bangun ginjal

Gb.7.Daun Asplenium nidus

Tipe stomata Anomositik, sel penjaga bangun ginjal

(4) Tipe Diasitik (pola sel melintang), apabila memiliki dua sel tetangga yang dinding normalnya tegak lurus dengan dengan sel penjaga

(3) Tipe Parasitik (pola sel sejajar), apabila memiliki dua sel tetangga yang poros panjangnya sejajar dengan sel penjaga

Gb.10.Daun Zea mays

Tipe stomata Diastik, sel penjaga bangun halter

Gb.9.Daun Rhoeo discolor

Tipe stomata Parasitik, sel penjaga bangun ginjal

(1) Struktur Anatomis daun Monokotil

(2) Struktur Anatomis daun Dikotill

Gb.12.Daun Ficue elastica

(A) Epidermis (B) Parenkim (C) Palisade/pagar (D) Bunga karang/spons (E) Jar. Vaskuler (F) stomata

Gb.11.Daun Zea mays

(A) Epidermis (B) Bulliform cell (C) Jar. Vaskuler (D) Floem (E) Xilem (F) jar. Mesofil yang belum trerdiferensiasi

(1) Tipe kolateral : yaitu xilem dan floem terletak berdampingan, umumnya floem terletak disebelah luar xilem. Bila diantara xilem dan floem terdapat kambium, maka disebut kolateral terbuka.Bila tidak ada kambium maka disebut kolateral tertutup.

Gb.13. Batang Arachishypogea (Dikotil)

(A)Kambium pembuluh (B)Floem (C)Xilem (D)Epidermis(E)Parenkim.Memiliki tipe ikatan pembuluh kolateral terbuka.

Gb.14. Batang Zea mays (Monokotil)

(A)Xilem(B)Floem(C)Epidermis (D)Parenkim. Memiliki tipe ikatan pembuluh kolateral tertutup

(2)Tipe Bikolateral : bila xilem terletak diantara floem luar dan floem dalam.

(3) Tipe radial : xylem dan floem terletak bersebelahan pada axis yang berbeda, dipisahkan oleh jaringan selain jaringan pengangkut. (Hanya terdapat pada akar)

Gb.15. Tangkai buah Cucurbita pepo

(A)Xilem (B)Floem (C)Parenkim.

Gb.16. Akar Zea mays

(A)Floem (B)Parenkim (C)Xilem (D) Epidermis .

(4) Tipe Konsentris : bila xilem dan floem berbentuk cincin-cincin silindris. Bila xilem letaknya mengelilingi floem disebut ikatan pembuluh konsentris ampivasal.Bila floem letaknya mengelilingi xilem disebut ikatan pembuluh konsentris ampikribal.

Gb.17. Daun Asplenium nidus

(A) Floem (B)Xilem(C)Parenkim

Tipe ikatan pembuluh Konsentris ampikribal

Gb.21. Akar Helianthus annus tua

(3)Struktur Anatomis Akar Monokotil

Gb.18. Akar Cycas rhumpii

(A)Epidermis (B)Korteks (C) Endodermis (E) Silinder Pusat

(2)Struktur Anatomis Akar Monokotil

(1)Struktur Anatomis Akar Gymnospermae

Gb.19. AkarZea mays

(A)Epidermis (B)Eksodermis(C)Korteks (D) Endodermis (E) Xilem (F) Floem (G) Empulur