prenstasi kasus dm anes.docx
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
1/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
BAB I
KASUS
IDENTITAS
Nama lengkap : Ny. S.A.
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bludiran PB, 1/1! "#gyakarta
$asuk %S tanggal : 14 Januari &1'
Bangsal : (empaka
I. DATA SUBJEKTIF (Autoanamnesis 15 Januari 2016 Puu! 1".00 #IB$ DI BAN%SA &
'EPAKA
A. Ke!u)an Utama* kaki )erdarahB. +i,a-at Pen-ait SearanPasien datang ke p#li penyakit dalam dengan keluhan kedua kaki )erdarah yang dirasakan
se*ak + hari S$%S. Aalanya hanya luka ke-il yang mun-ul se*ak )ulan S$%S yang
semakin mele)ar dan tidak )isa sem)uh, lalu lama kelamaan men*adi le)ih dalam dan
sering mengeluarkan darah. Pasien *uga mengeluh sering BA pada malam hari 0, dan
BB nya menurun se*ak 1 )ulan S$%S, $udah lapar 2, mudah haus 2,%iayat trauma
2, Nyeri 2, gatal 2, keluhan mual 0, muntah 2, BAB dalam )atas n#rmal. 3alu
pasien di diagn#sis ia)etes melitus tipe n#n #)ese dan diraat )ersama dengan d#kter
)edah dengan diagn#sis ulkus $ pedis )ilateral.
'. +i,a-at Pen-ait Da)u!u
1. %iayat $ 2, Baru diketahui sakit $ saat periksa ke %S
. %iayat hipertensi 25. %iayat asma 2
4. Alergi #)at dan atau makanan/minuman2
+. %iayat m#nd#k 2
RM01
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
2/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
'. %iayat #perasi se)elumnya 2
D. +i,a-at Pen-ait /aa e!uara1. %iayat keluhan serupa 2
. %iayat asma atau alergi 25. %iayat hipertensi 2
4. %iayat $ 2
E. Anamnesis Sistem
Sistem SSP : demam 2, pusing 2
Sistem kardi#6askuler : nyeri dada 2, )erde)ar2de)ar 2
Sistem respirasi : nyeri telan 2 sesak naas 2,)atuk 2, pilek 2
Sistem gastr#intestinal : mual 0, muntah 2, nyeri perut2, diare 2, sem)elit 2
Sistem ur#genital : nyeri )erkemih 2
Sistem integumentum : pu-at 2, kuning 2, )engkak2)engkak 2
Sistem muskul#skeletal : gerakan #t#t dan tulang )e)as 0, nyeri sendi/#t#t 2.
II. DATA BJEKTIF (15 Januari 2016 PUKU& 1".00 #IB$ DI BAN%SA & 'EPAKA
A. PEE+IKSAAN FISIK
1. Kesan Umum : Baik, -#mp#s mentis
2. Tana Utama * 8 : 1&/9& mmg
Nadi : 9& ;/menit, isi < tegangan -ukup, teratur, simetris
Suhu : 5',9( per axilla
Pernapasan : & ;/menit, tipe th#rak#a)d#minal
. Antro/ometri *
8B : 1+! -m
BB : +& kg=$8 : 1!,7 kg/m
3. Pemerisaan Umum
a. ulit: sian#sis 2, pu-at 2, ikterik 2, rash 2
). >t#t: eutr#i 0, t#nus )aik 0, tanda radang 2, kekuatan: +/+/+/+,
-. 8ulang: tanda radang 2, de#rmitas 2d. Sendi: tanda radang 2, gerakan )e)as 0
5. Pemerisaan K)usus an Status Interna
a. Ke/a!a
RM02
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
3/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
4 Bentuk : $es#seal, ram)ut hitam
2 $ata : (A 2/2, S= 2/2, edema palpe)ra 2/22 idung : rhin#rea 2/2, epistaksis 2/2
2 Sinus : tanda peradangan 22 $ulut : muk#sa )i)ir )asah 0, st#matitis 2, gusi )erdarah 2,
hiperemis aring 2, t#nsil hipertr#i 0
. &e)er
Simetris 0, pem)esaran lim#n#di 2, pem)esaran kelen*ar g#nd#k 2,
pem)esaran massa 2
. T)ora
'or Pu!mo
Ins/esi*
- =ktus k#rdis tidak tampakIns/esi*
- Bentuk dada simetris 0 N
- Naas th#rak#a)d#minal 0
- etinggalan gerak 2
- %etraksi 2
Pa!/asi*
- =-tus k#rdis tidak tera)aPa!/asi*
- ?remitus suara hemith#rak de;tra @
sinistra 0
- Pergerakkan dada kesan simetris
Perusi*
- Batas *antung tidak mengalami
pergeseran
Perusi*
- S#n#r pada semua lapang paru,
- Pemeriksaan )atas paru hepar S=(
Ausu!tasi*
- Suara *antung:
S12S reguler, )ising *antung 2,
gall#p 2
Ausu!tasi*
- Suara paru: Suara dasar 6esikuler 0/0,
suara tam)ahan 2/2.
. Aomen
- =nspeksi: tanda peradangan 2
- Auskultasi: peristaltik usus 0 n#rmal, metali- s#und 2
- Perkusi: timpani 0, nyeri ket#k gin*al 2, undulasi 2
- Palpasi: supel 0, nyeri tekan 2, hepar/lien tt)
e. Estremitas
Pemerisaan Su/erior In7erior
De8tra9Sinistra De8tra9Sinistra
Per7usi ara! angat angat
Pu!sasi a. Bra)ia!is 0/0, kuat 2
Pu!sasi a. Dorsa!is Peis 2 0/0, kuat
Keuatan +/+ +/+
RM03
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
4/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
+e7!e 7isio!ois 0/0, N 0/0, N
6. Status &oa!is * %egi# pedis de;tra dan sinistra
Ins/esi * edem 0, hiperemis 0, darah 0
Pa!/asi *Nyeri tekan 0
". Status Anestesi
a. Air,a-: Jalan naas )ersih, )uka mulut 5 *ari, gigi palsu 2, pem)esaran kelen*ar
tir#id 2.
. Breat)in: Naas sp#ntan, suara dasar 6esikuler 0/0, heeCing 2/2, r#nkhi 2/2, sesak
2, %% @ & ;/m
. 'iru!ation: Nadi 9' ;/menit, 8 : 1&/9& mmg, s12s reguler, )ising 2, gall#p
2, akral hangat nadi kuat dengan (%8 D EE
. Disai!it-: F(S G4+$', kesadaran k#mp#s mentis, U: )aik
B. PEE+IKSAAN PENUNJAN%
1. :asi! /emerisaan !aoratorium tana! 1 Januari 2016 /uu! 15.30 #IB
PA+AETE+ :ASI& NI&AI
+UJUKAN
UNIT
:EAT&%I
3euk#sit 7,4 4.&21& 1&e5/ul
Gritr#sit 5,5! 3 4.&&2+.+& 1&e5/ul
em#gl#)in !,4 3 11.&21'.& gr/dl
emat#krit 7,' 5244 H
$( 91,4 912!! ?l
$( 7,7 7251 Pg
$(( 54,1 55257 Fr/dl
8r#m)#sit '45 1+&24+& 1&e5/ul
Di77erentia! Te!!in iroso/is
Neutr#ilH 7&,' +&27& H
3ymp#sitH 14,7 &24& H
RM04
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
5/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
$#n#sitH +,1 521 H
G#sin#ilH 1,& &,+2+,& H
Bas#ilH &,5 &21 H
Neutr#ilI 7,++ 27 1&e5/ul
3ymp#sitI 5,55 &,924 1&e5/ul
$#n#sitI &,5 &,121, 1&e5/ul
G#sin#ilI &,1 &,&2&,+& 1&e5/ul
Bas#ilI &,&5 &21 1&e5/ul
$asa Perdarahan E5& D'
$asa Pen*endalan 9E&& D1
KIIA
Fluk#sa arah Seaktu
Fluk#sa darah puasa
Fluk#sa *am PP
5!7
174
591
7&214&
7&211'
9+214&
mg/dl
mg/dl
mg/dl
PA+AETE+ :ASI& NI&AI +UJUKAN UNIT
Urina!isa
P +,+ uning2*ernih Urinalisys strips
B* 1.&& 1.&&+21.&5& Urinalisys strips
et#n Negati6e Negati6e Urinalisys strips
Pr#tein Negati6e Negati6e Urinalisys strips
Fluk#sa P#siti 00 Negati6e Urinalisys strips
arah P#siti 0 Negati6e Urinalisys strips
RM05
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
6/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
Nitrit Negati6e Negati6e Urinalisys strips
Ur#)ilin
Biliru)in
P#siti 0 Negati6e Urinalisys strips
Urina!isa
3euk#sit P#siti +25+/3P P#siti &2K/3P
Gritr#sit P#siti 1+2&//3P Negati &/3P
Gpithel P#siti6e '21&/3P P#siti6e '21&
Silinder hyalin Negati6e Negati6e
Silinder leuk#sit Negati6e Negati6e
Silinder granula Negati6e Negati6e
ristal #;alat Negati6e Negati6e
ristal urat Negati6e Negati6e
ristal triple
ph#spat
Negati6e Negati6e
ristal am#r Negati6e Negati6e
8ri6h#m#nas Negati6e Negati6e
Bakteri
Jamur
Negati6e
Negati6e
Negati6e
Negati6e
GF : NS%
III. DIA%NSIS KE+JA
1. Dianosis !inis *ulkus $ pedis )ilateral
2. Status anestesi * ASA ==
I;. P&ANNIN% DAN PE+SIAPAN P+E4PE+ASI
a. Puasa 9 *am se)elum induksi anestesi
RM06
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
7/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
PRESENTASI KASUS ILMU ANESTESI DAN REANIMASI
). Planning anestesi : digunakan regi#nal anestesi
;. STATUS ANESTESI (INT+APE+ASI$ tana! 15 Januari 2016
Nama : Ny. S.A.
Umur : 47 tahun
Bangsal/ kelas : (empaka kelas =
iagn#sis Pra2Bedah : Ulkus $ pedis )ilateral
Jenis tindakan : e)riedement
Ahli anestesi : dr. Ary#n# . Sp. An
Ahli )edah : dr. 8ri Funaan Sp.PB
Peraat anestesi : Sutikn#
Jenis anestesi : %egi#nal Anestesi
%egimen induksi : 3id#-ain (3 1&& mg
>)at :
>ndansentr#n 4 mg et#r#la- 5& mg
RM07
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
8/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
=nus :
%inger 3a-tat %3
Jum!a) 'airan
=nus:
$aintenan-e : --/kgBB ; +& kg @ 1&& --
Puasa: 1& *ampengganti puasa: 1& *am ; 1&& -- $aintenan-e @ 1&&& --/*am
Stres #perasi ke-il: 4 --/kgBB/*am9 ; +& @ 4&& --/*am
Pada *am = : $ 0 1/PP 0 S> @ 1&& -- 0 1&&&/ 0 4&& @ 1&&& -- /*am
Pada *am ==/=== : $ 0 1/4PP 0 S> @ 1&& -- 0 1&&&/4 0 4&& @ 7&& --/*am
Instrusi Pasa Bea)
a. =nus : %3 & tpm
). Anti)i#tika : Sesuai dr. 8ri Funaan, Sp.B
-. Analgesika : et#r#la- 5&mg/9 *am
d. Anti muntah : >ndansentr#n 4 mg k/p
e. P#sisi pasien : Supine
. %#)#rantia : Aasi U, 6ital sign, )alan-e -airan dan perdarahan.
g. 3ain2lain : 2
;I. P+%NSIS
ad )#nam
8
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
9/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
BAB II
DASA+ TE+I
A. DIABETES E&&ITUS
I. DEFINISI
$enurut American Diabetes Association AA &&+, ia)etes
$elitus merupakan suatu kel#mp#k penyakit meta)#lik dengan karakteristik
hiperglikemia yang ter*adi karena kelainan sekresi insulin, ker*a insulin, atau kedua2
duanya. Sedangkan menurut L> 1!9& dikatakan )aha dia)etes melitus
merupakan suatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu *aa)an yang *elas dan
singkat tapi se-ara umum dapat dikatakan se)agai kumpulan pr#)lema anat#mik dan
kimiai yang merupakan aki)at dari se*umlah akt#r dimana didapat deisiensi insulin
a)s#lut atau relati dan gangguan ungsi insulin.
II. K&ASIFIKASI
Ti/e
I
estruksi sel )eta, umumnya men*urus ke
deisiensi insulin a)s#lut
Aut#imun
=di#patik
Ti/e
II
Ber6ariasi, mulai yang d#minan resistensi insulin
disertai deisiensi insulin relati sampai yang
d#minan deek sekresi insulin disertai resistensi
insulin
Ti/e
!ain
eek genetik ungsi sel )eta
eek genetik ker*a insulin Penyakit eks#krin pankreas
Gnd#krin#pati
arena #)at atau Cat kimia
=neksi
Se)a) imun#l#gi yang *arang
Sindr#m genetik lain yang )erkaitan dengan $
Dia
etes
e!i
9
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
10/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
tus
%est
atio
na!
III. DIA%NSIS
iagn#sis $ ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar gula gluk#sa
darah. iagn#sis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya gluk#suria.
Funa penentuan diagn#sis $, pemeriksaan gluk#sa darah yang
dian*urkan adalah pemeriksaan gluk#sa se-ara enCimatik dengan )ahan
plasma 6ena. Penggunaan )ahan darah utuh whole blood, 6ena ataupun
kapiler tetap dapat digunakan dengan memperhaikan angka2angka kriteria
diagn#stik yang )er)eda sesuai pem)akuan #leh L>. Sedangkan untuk
tu*uan pemantauan hasil peng#)atan dapat dilakukan dengan
menggunakan pemeriksaan gluk#sa darah kapiler.
Ber)agai keluhan dapat ditemukan pada penyandang dia)etes. e-urigaan
adanya $ perlu dipikirkan apa)ila terdapat keluhan klasik $ seperti
terse)ut di )aah ini :
eluhan klasik $ )erupa p#liuria, p#lidipsi, p#liagia, dan penurunan )erat )adan
yang tdak dapat di*elaskan se)a)nya.
eluhan lain dapat )erupa lemah )adan, kesemutan, gatal, mata ka)ur, dan disungsi
ereksi pada pria, serta pruritus 6ul6ae pada anita.
Bagan Penegakan iagn#sis ia)etes $elitus
10
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
11/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
I;. PENATA&AKSANAAN
Pilar Penatalaksanaan $
1. Gdukasi
. 8erapi giCi medis
5. 3atihan *asmani
4. =nter6ensi armak#l#gis
=nter6ensi armak#l#gis ditam)ahkan *ika sasaran gluk#sa darah )elum
ter-apai dengan pengaturan makanan dan latihan *asmani.
11
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
12/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
1. >)at ip#glikemik >ral >>
a. =nsulin Se-retag#gue 1. Sul#nilurea
>)at g#l#ngan ini mempunyai eek utama meningkatkan sekresi insulin #leh
sel )eta pankreas dan merupakan pilihan utama untuk pasien dengan )erat )adan
le)ih. Untuk menghindari hip#glikemia )erkepan*angan pada )er)agai keadaan
seperti #rangtua, gangguan aal ginal dan hati, kurang nutrisi, serta penyakit
kardi#6askuler, tidak dian*urkan untuk penggunaan sul#nilurea *angka pan*ang.
. Flinid Flinid merupakan #)at yang -ara ker*anya sama dengan sul#nilurea dengan
penekanan pada meningkatkan sekresi insulin ase pertama. F#l#ngan ini terdiri
dari ma-am #)at yaitu %paglinid deri6at asam )enC#at dan Nateglinid deri6at
enilalanin. >)at ini dia)s#rpsi dengan -epat setelah pem)erian se-ara #ral dan
diekskresi se-ara -epat melalui hati.
a. Penam)ah Sensiti6itas terhadap =nsulin
8iaC#lidindi#n
F#l#ngan ini mempunyai eek menurunkan resistensi insulin dengan
meningkatkan *umlah pr#tein penngangkut gluk#sa, sehingga
meningkatkan am)ilan gluk#sa di perier. #ntraindikasi untuk pasien
dengan penyakit *antung kelas = M = karena dapat memper)erat edema
anasarka dan *uga gangguan aal hati. Perlu dilakukan pemantauan aal
hati )erkala.
). Pengham)at Fluk#ne#genesis
$et#rmin
>)at ini mempunyai eek utama mengurangi pr#duksi gluk#sa hati
gluk#ne#genesis, di samping *uga memper)aiki am)ilan gluk#sa perier.
8erutama dipakai pada penyandang dia)etes gemuk. $et#rmin
dik#ntraindikasikan pada pasien dengan gangguan ungsi gin*al serum
kreatinin 1,+ mg/dl dan hati, serta pasien2pasien dengan ke-enderungan
hip#ksemia misal penyakit sere)r#6askular, sepsis, ren*atan, gagal
*antung. $et#rmin dapat mem)eerikan eek samping mual. Untuk
12
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
13/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
mengurangi keluhan terse)ut dapat di)erikan pada saat atau sesudah
makan.-. Pengham)at Fluk#sidase Ala A-ar)#se
>)at ini )eker*a dengan mengurangi a)s#rpsi gluk#sa di usus halus,
sehingga mempunyai eek menurunkan kadar gluk#sa darah sesudah
makan. A-ar)#se tidak menim)ulkan eek samping hip#glikemia. Gek
samping yang paling sering ditemukan adalah kem)ung dan latus.
. =nsulin
Seperti telah diketahui. Untuk memenuhi ke)utuhan insulin )asal dapat
digunakan ker*a menengah intermediate-acting insulin atau ker*a pan*ang long-
acting insulin sementara untuk memenuhi ke)utuhan insulin prandial setelah
makan digunakan insulin ker*a -epat sering dise)ut insulin reguler/short-acting
insulin. i pasaran, selain tersedia dengan insulin k#mp#sisi tersendiri, *uga ada
sediaan yang sudah dalam )entuk -ampuran antara insulin ker*a menengah dise)ut
premixedinsulin.
Alg#ritma pengel#laan $ ==
13
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
14/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
euntungan met#rmin adalah dapat mengurangi peningkatan )erat
)adan yang sering ditemukan pada pasien yang mendapat terapi insulin. #m)inasi
#)at met#rmin atau glitaC#n dengan insulin yang telah di)erikan pada se#rang pasien
dia)etes melitus dapat menyederhanakan *adal pem)erian insulin. Penam)ahan #)at
g#l#ngan inhi)it#r ala2glu#sidase *uga dapat mengurangi *umlah suntikan insulin per
harinya.
B. EFEK PEBEDA:AN DAN PEBIUSAN
ia)etes mellitus menggam)arkan adanya pengaturan a)n#rmal dan
gula darah karena salah satu se)a) yaitu adanya kekurangan insulin relati atau
a)s#lut atau karena resistensi insulin. adar gula darah tergantung dari pr#duksi dan
penggunaan gula darah tu)uh. Selama pem)edahan atau sakit/stres ter*adi resp#n
kata)#lik dimana ter*adi peningkatan sekresi katek#lamin, glukag#n, k#rtis#l, tetapi di
sana *uga ter*adi penurunan sekresi insulin. Jadi pem)edahan menye)a)kan
hiperglikemia, penurunan penggunaan gula darah, peningkatan gluk#ne#genesis,kata)#lisme pr#tein.
%esp#n terse)ut dipa-u tidak hanya #leh nyeri tetapi *uga #leh sekresi,
peptida seperti interleukin = dan )er)agai h#rm#n termasuk gr#th h#rm#n dan
pr#laktin. Gek pem)iusan pada resp#n terse)ut sangat )er6ariasi. Analgesia epidural
tinggi dapat mengham)at resp#n kata)#lik terhadap pem)edahan dengan -ara )l#kade
aeren. dan sara #t#n#m. 8eknik nark#tik d#sis tinggi entanyl +& /kg se)agian
dapat men-egah resp#n stres, sedangkan anestesia umum mempunyai eek
mengham)at yang le)ih ke-il, meskipun dengan pem)erian k#nsentrasi tinggi
,1$A( hal#tan.
'. PEN%A+U: BAT ANESTESI PADA PENDE+ITA D
Seperti telah diketahui )e)erapa #)at anestesi dapat meningkatkan gula
darah, maka pemilihan #)at anestesi dianggap sama pentingnya dengan sta)ilisasi dan
pengaasan status dia)etesnya. Be)erapa #)at yang dipakai untuk anestesi dapat
mengaki)atkan peru)ahan di dalam meta)#lisme kar)#hidrat, tetapi mekanisme dan
14
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
15/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
tempat ker*anya )elum *elas. >)at2#)at induksi dapat mempengaruhi h#me#statis
gluk#sa peri#perati. Gt#mediat mengham)at ster#id#genesis adrenal dan sintesis
k#rtis#l melalui aksinya pada 11 2hydr#;ylase dan enCim peme-ah k#lester#l, dan
aki)atnya akan menurunkan resp#n hiperglikemia terhadap pem)edahan kira2kira 1
mm#l per liter pada pasien n#n dia)etes. Pengaruh pada pasien dia)etes )elum
ter)ukti.
BenC#diaCepin akan menurunkan sekresi A(8, dan *uga akan
mempr#duksi k#rtis#l *ika digunakan dengan d#sis tinggi selama pem)edahan. >)at2
#)at g#l#ngan ini akan menurunkan stimulasi simpatis, tetapi merangsang sekresi
gr#th h#rm#ne dan akan menye)a)kan penurunan resp#n glikemia pada
pem)edahan. Gek2eek ini minimal *ika midaC#lam di)erikan pada d#sis sedati,
tetapi dapat )ermakna *ika #)at di)erikan se-ara k#ntinyu melalui inus intra6ena
pada pasien di =(U.
8eknik anestesia dengan #piat d#sis tinggi tidak hanya mem)erikan
keseim)angan hem#dinamik, tetapi *uga keseim)angan h#rm#nal dan meta)#lik.
8eknik ini se-ara eektilk mengham)at seluruh sistem sara impatis dan sum)u
hip#talamik2pituitari, kemungkinan melalui eek langsung pada hip#talamus dan
pu-at yang le)ih tinggi. Peniadaan resp#n h#rm#nal kata)#lik terhadap pem)edahan
akan meniadakan hiperglikemia yang ter*adi pada pasien n#rmal dan mungkin
)ermanaat pada pasien dia)etes.
Gther dapat meningkatkan kadar gula darah, men-egah eek insulin
untuk transp#rt gluk#sa menye)erang mem)ran sel dan se-ara tak langsung melalui
peningkatan aktiitas simpatis sehingga meningkatkan glik#gen#lisis di hati. $enurut
Freene penggunaan hal#tan pada pasien -ukup memuaskan
karena kurang pengaruhnya terhadap peningkatan h#rm#n pertum)uhan,
peningkatan kadar gula atau penurunan kadar insulin. Penelitian in6itr# hal#tan dapat
mengham)at pelepasan insulin dalam meresp#n hiperglikemia, tetapi tidak sama O
pengaruhnya terhadap le6el insulin selama anestesi. Sedangkan enluran dan is#luran
tak nyata pengaruhnya terhadap kadar gula darah.
Pengaruh pr#p##l pada sekresi insulin tidak diketahui. Pasien2pasien
dia)etik menun*ukkan penurunan kemampuan untuk mem)ersihkan lipid dari
15
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
16/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
sirkulasi. $eskipun hal ini tidak rele6an selama anestesia singkat *ika pr#p##l
digunakan untuk pemeliharaan atau hanya se)agai #)at induksi. eadaan ini dapat
terlihat pada pasien2pasien yang mendapat pr#p##l untuk sedasi *angka pan*ang di
=(U. >)at2#)at anestesi intra 6ena yang )iasa di)erikan mempunyai eek yang tidak
)erarti terhadap kadar gula darah ke-uali ketamin yang menun*ukkan peningkatan
kadar gula aki)at eek simpat#mimetiknya.
Penggunaan anestesi l#kal )aik yang dilakukan dengan teknik epidural
atau su)arakhn#id tak )ereek pada meta)#lisme kar)#hidrat. Untuk pr#sedur
pem)edahan pada pasien yang menderita insuisiensi 6askuler pada ekstremitas
)aah se)agai suatu k#mplikasi penderita, teknik su)arakhn#id atau epidural le)ih
memuaskan dan tanpa menim)ulkan k#mplikasi. Gpidural anestesia le)ih eekti
di)andingkan dengan anestesia umum dalam mempertahankan peru)ahan kadar gula,
gr#th h#rm#n dan k#rtis#l yang dise)a)kan tindakan #perasi.
D. TEKNIK ANESTESIA PADA PENDE+ITA D
8eknik anestesia, terutama dengan penggunaan spinal, epidural dan
)l#kade regi#nal yang lain, dapat mengatur sekresi h#rm#n kata)#lik dan sekresi
insulin residual. Peningkatan sirkulasi gluk#sa peri#perati, k#nsentrasi epinerin dan
k#rtis#l yang di*umpai pada pasien n#n dia)etik yang tim)ul aki)at stres pem)edahan
dengan anestesia umum diham)at #leh anestesia epidural.
=nus phent#lamine peri#perati, suatu pengham)at k#mpetiti resept#r
a2adrenergik, menurunkan resp#n gula darah terhadap pem)edahan dengan
menghilangkan penekanan sekresi insulin se-ara parsial. 8idak ada )ukti )aha
anestesia regi#nal sendiri, atau k#m)inasi dengan anestesia umum mem)erikan
)anyak keuntungan pada pasien dia)etes yang dilakukan pem)edahan dalam hal
m#rtalitas dan k#mplikasi may#r. Anestesia regi#nal dapat mem)erikan risik# yang
le)ih )esar pada pasien dia)etes dengan neur#pati aut#n#mi. ip#tensi yang dalam
dapat ter*adi dengan aki)at gangguan pada pasien dengan penyakit arteri k#r#naria,
sere)r#6askular dan retin#6askular. %isik# ineksi dan gangguan 6askular dapat
meningkat dengan penggunaan teknik regs#nal pada pasien dia)etes.
16
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
17/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
E. KNT+& ETAB&IK PE+IPE+ATIF
Pemerian seara o!us
In7us
ontin-u
Pre#p
erati
+L 1,+ ml/kg/*am
NP insulin 1/ d#sis )iasa
pagi hari NPH=neutral protamine
Hagedorn
+L 1
ml/kg/*am %egular
insulin Unit/*am @
Fluk#sa plasma :
1+&
=ntra
#peratt
%egular insulin
)erdasarkan sliding scale
Sama
dengan pre#perati
Pas-a
#perati
Sama dengan intra#perati6e
Sama
dengan pre#perati
8a)el: ua teknik yang umum digunakan untuk tatalaksana insulin
peri#perati pada pasien $. Untuk mengurangi risik# hip#glikemia, insulin
di)erikan setelah akses intra6ena dipasang dan kadar gula darah pagi hari diperiksa.
8u*uan utamanya adalah :
1. $eng#reksi kelainan asam )asa, -airan dan elektr#lit se)elum pem)edahan.
. $em)erikan ke-ukupan kar)#hidrat untuk men-egah meta)#lisme
kata)#lik dan ket#asid#sis.
5. $enentukan ke)utuhan insulin untuk men-egah hiperglikemi.
$et#de lainnya adalah dengan mem)erikan insulin ker*a pendek dalam inus
se-ara k#ntinyu. euntungan teknik ini adalah k#ntr#l pem)erian insulin akan le)ih
17
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
18/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
tepat di)andingkan dengan pem)erian NP insulin s.- atau i.m. an 1& sampai 1+
unit %= dapat ditam)ahkan 1 liter -airan dekst#se +H dengan ke-epatan inus 1 2 1,+
ml/kg/*am 1 unit/*am/7& kg. Pem)erian inus de;tr#se +H 1 ml/kg/*am dan insulin
+& unit %= dalam +& ml Na(l &,!H melalui *alur intra6ena yang terpisah akan le)ih
leksi)el. Apa)ila ter*adi luktuasi gula darah, inus %= dapat disesuaikan )erdasarkan
rumus di)aah ini %umus %#iCen:
Fuk#sa plasma mg/dl
Unit /er
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
19/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
Kaar u!a
ara)
Keutu)an insu!in
4,4
9&
$atikan p#mpa, )eri
gluk#sa =
4,4 2
','
urangi insulin men*adi
&, 2 &,7 u/*am
',' 2
!,!
8eruskan insulin &,+ 2 1
/*am
!,! 2
15,
Naikkan la*u insulin &,9
2 1,+ /*am
15,7+
3a*u insulin 1,+ /*am
atau le)ih
%egimen lain untuk pem)erian inus gluk#sa insulin dan kalium F= dikenal
dengan regimen Al)erti. Pem)eriannya dapat terpisah atau )ersama2sama.
Berikut ini salah satu teknik F= :
Pagi hari di)erikan d#sis intemiten insulin, kemudian +&& -- de;tr#se +H
ditam)ah 1& (l di)erikan dengan ke-epatan --/kg/*am.
=nus insuin disiapkan dengan men-ampurkan +& unit %= ke dalam +& --
Na-l &,!H sehingga )erk#nsentrasi &, unit/-- larutan.
Se)elum pem)erian de;tr#se 2 kalium atau insulin, ukur kadar gula darah
kemudian -ek gula darah tiap 25 *am, dan )erikan d#sis insulin sesuai dengan
hasil pengukuran di )aah ini:
Kaar u!a
In7us insu!in
19
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
20/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
D 1+& mg/dl
+ --/*am 1 unit/*am
1+& 2 +& mg/dl
1& --/*am unit/*am
+& 2 5&& mg/dl
1+ --/*am 5 unit/*am
5&& 2 4&& mg/dl
& --/*am 4 unit/*am
F. PE+A#ATAN PAS'A BEDA:
=nus gluk#sa dan insulin harus tetap diteruskan sampai k#ndisi
meta)#lik pasien sta)il dan pasien sudah )#leh makan. =nus gluk#sa dan
insulin dihentikan hanya setelah pem)erian su)kutan insulin ker*a pendek.
Setelah pem)edahan )esar, inus gluk#sa dan insulin harus diteruskan sampai
pasien dapat makan makanan padat. Pada pasien2pasien ini, kegunaan dari
suntikan su)kutan insulin ker*a pendek se)elum makan dan insulin ker*a
sedang pada aktu tidur dian*urkan selama 4249 *am pertama setelah inus
gluk#sa dan insulin dihentikan dan se)elum regimen insulin pasien
dilan*utkan. Perlu diaspadai kemungkinan ter*adinya hip#glikemia atau
hiperglikemia pasien pas-a )edah terutama terdapat keterlam)atan )angun
atau penurunan kesadaran. arus dipantau kadar gula darah pas-a )edah.
o
;II. PEBA:ASAN
20
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
21/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
ia)etes mellitus merupakan masalah end#krin yang paling sering dihadapi
ahli anestesi dalam melakukan peker*aannya. Se)anyak + H #rang deasa di Barat
mengidap dia)etes mellitus, le)ih dari +& H penderita dia)etes mellitus suatu saat
mengalami tindakan pem)edahan dalam hidupnya dan 7+ H merupakan usia lan*ut di
atas +& tahun. Sedangkan di =nd#nesia angka pre6alensi penderita dia)etes mellitus
adalah 1,+ H dan diperkirakan + H penderita dia)etes mellitus akan mengalami
pem)iusan dan pem)edahan. ia)etes $elitus adalah suatu kel#mp#k penyakit
meta)#lik dengan karakteristik hiperglikemia yang ter*adi karena kelainan sekresi
insulin, ker*a insulin, atau kedua2duanya. Pem)edahan menye)a)kan hiperglikemia, penurunan penggunaan gula darah,
peningkatan gluk#genesis, kata)#lisme pr#tein. Gek pem)iusan pada resp#n terse)ut
sangat )er6ariasi. Analgesia epidural tinggi dapat mengham)at resp#n terse)ut sangat
)er6ariasi. Analgesia epidural tinggi dapat mengham)at resp#n kata)#li- terhadap
pem)edahan dengan -ara )l#-kade aeren dan sara #t#n#m.
Pada kasus ini, pasien mempunyai penyakit $ tipe ==, sehingga eek anestesi
pada saat #perasi sangatlah tinggi, karena terdapat teknik anesthesia, terutama dengan
penggunaan spinal, epidural dan )l#-kade regi#nal lain, dapat mengatur sekresi
h#rm#n kata)#li- dan sekresi insulin residual. Pemilihan #)at anestesi dalam kasus
$ sangatlah penting karena terdapat )e)erapa #)at yang dipakai untuk anestesi
dapat mengaki)atkan peru)ahan di dalam meta)#lisme kar)#hidrat, tetapi mekanisme
dan tempat ker*anya )elum *elas. >)at2#)at induksi dapat mempengaruhi h#me#statis
gluk#sa peri#perati. Gt#mediat mengham)at ster#id#genesis adrenal dan sintesis
k#rtis#l melalui aksinya pada 11 2hydr#;ylase dan enCim peme-ah k#lester#l, dan
aki)atnya akan menurunkan resp#n hiperglikemia terhadap pem)edahan kira2kira 1
mm#l per liter pada pasien n#n dia)etes.
Untuk kasus ini, pasien dilakukan anestesi regi#nal dengan menggunakan
induksi lid#-ain (3 1&& mg, #)at dengan ket#r#la- 5&mg dan #ndan-entr#n 4mg.
Penggunaan regi#nal anestesi dipilih dari segi *enis #perasi, akt#r resik# penderita,
dan keuntungan dan kerugian dalam pr#ses pemilihan *enis anestesi untuk pasien.
Penggunaan anestesi l#kal )aik yang dilakukan dengan teknik epidural atau
su)arakhn#id tak )ereek pada meta)#lisme kar)#hidrat. Untuk pr#sedur pem)edahan
21
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
22/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
pada pasien yang menderita insuisiensi 6askuler pada ekstremitas )aah se)agai
suatu k#mplikasi penderita, teknik su)arakhn#id atau epidural le)ih memuaskan dan
tanpa menim)ulkan k#mplikasi.
22
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
23/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
DAFTA+ PUSTAKA
1. Br#n Jr and ?rink. Anesthetic Management of Patients with Endocrine Disease in
A Pra-ti-e # Anesthesia, 'thed, Gdard Arn#ld, 1!!': !!+21&&4.
. Fieseeke and 3ee.Diabetic rauma Patients in 8e;t B##k # 8rauma Anesthesia ang
(riti-al (are, $#s)y "ear B##k =n-, 1!!5: ''52'71.
5. 8*#kr#prair# A. Diabetes Mellitus Anestesia-!perasi dalam Buku Naskah
3engkap #nas === =SA=, 1!!: &!219.
4. Lilliam J, ?enderl. Diseases of the Endocrine "#stem in Anesthesia and (#mm#n
iseases, nded, Philadelphia, LBSaunders, 1!!1: &421+.
+. %#iCen $?. Anesthetic $mplications of %oncurent Diseases in $iller % ed.
Anesthesia, 4thed, (hur-hill 3i6ingst#ne, 1!!4: !&521&14.
'. $athes . Management of %ommon Endocrine Disorder in St#ne J ed.
Peri#perati6e (are, 1sted, $#s)y "ear B##k =n-, 1!!9: 5+2'+.
7. $-Anulty F%, %#)ertsha J, all F$. Anaesthetic Management of Patients
with Diabetes Mellitusin British J#urnal # Anaesthesia, 3#nd#n, &&&: 9&2!&.
9. $#rgan J%. %linical Anesthesiolog#, nded, 3ange $edi-al B##k, 1!!': '5'2'++.
!. aCnam $L. Pan&reas Endo&rin dalam Endo&rinologi, Per-etakan Angkasa
>set, Bandung, 1!!1: 5'21&'.
1&. L#rthley. "#nopsis of $ntensi'e %are Medicine, 3#ngman, 1!!4: '112'5.
23
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
24/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
11. Ral#ga Fary P. Endocrine %onsultation in %linical Anesthesia Practice, LB
Saunders, 1!!4: 19+2&
24
-
7/25/2019 Prenstasi Kasus DM ANES.docx
25/25
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016
"#gyakarta, Januari
&1'
Pre-ept#r,
r. Ari Prmono= S/.An .=
.es