presentasi kasus general anasthesia

7/23/2019 Presentasi Kasus General Anasthesia

http://slidepdf.com/reader/full/presentasi-kasus-general-anasthesia 1/52

PRESENTASI KASUSLIPOMA PUNGGUNG DENGAN

GENERAL ANESTESI

Pembimbing :

dr. Dublianus, S.An

Dr.Ta!i, S.An

Di susun Ole#:

Inda# Ari$an!i

Nur%a#ida# O&!'risa

RM Rid#' (ida$a!ull'#



PENDA(ULUAN

Anestesiologi adalah ilmukedokteran yang pada

awalnya berprofesimenghilangkan nyeri danrumatan pasien sebelum-selama dan sesudahpembedahan.



STATUS ANESTESI

IDENTITAS

Nama : Ny.I Jenis Kelamin: PerempuanUmur : ! tahun

Alamat : Kamp. "iwaduk #$ %& #' %! (esa $emu PutihKe)amatan "ilegon

Agama : Islam*angsa+ ,uku : Indonesia,tatus Pernikahan : ,udah enikah

Pendidikan $erakhir : ,APekeraan : I#$#uang Perawatan : #. *ougen/ille $anggal asuk #, : 01 No/ember !%02



ANAMNESIS

$anggal 01No/ember !%023di ruang 4delweis

#,U( "ilegon

Pasienmerupakanpasien *edahdengan diagnosis5ipoma Punggung

Kelu#an U!ama*enolan di

punggung seak 2tahun yang laluyang semakinlama semakin

membesar3

terdapat nyeriteka



Ri%a$a! Pen$a&i! Da#ulu :•

Pasien menyangkal menderita penyakit antung3 hipertensi3diabetes melitus3 maupun alergi obat dan asma bronkial.

Ri%a$a! Pen$a&i! Keluarga :• #iwayat hipertensi3 penyakit antung3 gangguan ginal3 asma3maupun diabetes mellitus pada anggota keluarga yang laindisangkal oleh pasien.

Ri%a$a! Kebiasaan dan Peng'ba!an :• Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan merokok ataupunminum-minuman beralkohol.Pasien uga menyangkal memakai gigi

palsu3 adanya gigi goyang maupun gigi tanggal.

Ri%a$a! Tinda&an Oera!i) • Pasien mengaku tidak pernah melakukan operasi sebelumnya.



PEMERIKSAAN *ISIK

S!a!us

Keadaan Umum : *aikKesadaran : Composmentis

Tanda +i!al

$ekanan (arah : 00%+6% mm7gNadi : 6! 8+menit,uhu : 93o"Pernafasan : !% 8+menit** : 22kg



S!a!us Generalis

Keala : Normo)ephali3 rambut )oklat tidak mudah di)abut.Ma!a : Pupil bulat isokor3 reeks )ahaya langsung ;+;3 reeks)ahaya tidak langsung ;+;3 konungti/a anemis -+-3 sklera ikterik-+-.(idung : *entuk normal3 septum de/iasi <-=3 nafas )uping hidung<-=3 sekret -+-.

Telinga : Normotia3 membran timpani intak ;+;3 nyeri tarik -+-.Mulu! : *ibir merah ke)oklatan3 agak kering3 sianosis <-=3 sariawan<-=3 trismus <-= halitosis <-=3 )andidiasis<-=.Lida# : Normoglossia3 warna merah muda3 lidah kotor <-=3 tremor<-=3 de/iasi <-=

Gigi geligi :*aik. $idak ada pemakaian gigi palsu

Uula :5etak di tengah3 hiperemis <-=

T'nsil :$0+$03 tidak hiperemis

Tengg'r'&an :>aring tidak hiperemis

Le#er :K?* supra kla/ikular tidak teraba membesar3 kelenar

tiroid tidak teraba . membesar3 trakea letak normal



T#'ra-Paru

Inspeksi :*entuk dada normal3 simetris dalam keadaan

statis maupun dinamis3 eoresensiprimer+sekunderdinding dada <-=3 pulsasi abnormal <-=3 gerak napassimetris3 irama teratur3 retraksi suprasternal <-=

Palpasi : ?erak napas simetris3 /o)al fremitus simetrisPerkusi :,onor di semua lapangan paruAuskultasi : ,uara napas /esikuler3 ron)hi -+-3 [email protected] -+-

an!ung

Inspeksi : I)tus )ordis tidak tampak

Palpasi : $idak dilakukan.Perkusi : $idak dilakukanAuskultasi :,0 normal3,! normal3reguler3 murmur <-=3

gallop <-=



• E&s!remi!as

- Atas : Akral hangat3 "#$ ! detik3sianosis <-=3 edema <-=- *awah : Akral hangat3 sianosis <-=3 edema<-=3 deformitas <-=.

S!a!us l'&alis regi' unggung's!eri'r :

•

*entuk bulat3 konsistensi kenyal danberbatas tegas3 hiperemis <-=3permukaan rata3 mobile3 nyeri tekan<;=3 diameter 8! )m.



STATUS *ISIK

Pasien dikategorikan memiliki statusBsik A,A I.

karena tidak memiliki: – riwayat penyakit sistemik ataupun

gangguan organik lainnya – tidak didapati adanya komplikasi pada

keluhan yang dirasakan



PEMERIKSAAN PENUNANG

ELEKTROLIT

• Natrium : 0&.&mmol+5• Kalium : .6%mmol+5• "hlorida : 00%.!mmol+5

*AAL GINAL

• Ureum : 09mg+d5• Kreatinin : %.6 mg+d5

*AAL (ATI

• ,?P$ : 1 U+5• ,?C$ : !! U+5

(EMATOLOGI

• asa pembekuan : 0%menit• asa perdarahan : !menit• ?olongan darah : *#hesus ;

DARA( RUTIN

• 7aemoglobin : 0!.Dg+d5• 5ekosit : 6.96%+u5• $rombosit :&%.%%%+u5• 7emato)rit : DE

IMUNOSEROLOGI

• Anti 7*s 4lisa : Non#eaktif • 7IF : Non #eaktif



KESAN ANESTESI

•

Pasien seorang perempuan berusia ! tahundengan 5ipoma Punggung dengan klasiBkasiA,A I.

PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan kepada pasien meliputi :• Intra/ena uid drip #5 2%%)) !%tpm• Informed )onsent mengenai tindakan In)isi•

Konsul ke bagian Anestesi• Informed )onsent pembiusan : dilakukanoperasi kuretase dengan ?eneral Anestesidengan klasiBkasi A,A I



KESIMPULAN

/erdasar&ananamnesis danemeri&saan

0si&, Diagn'sisre 'era!i)

• 5ipoma Punggung• ,tatus operatif

: A,A I

enis Oerasi

• Insisi

enis Anes!esi

• ?eneral Anestesi



LAPORAN ANESTESI

Pre'era!i) Informed "onsent <;= Puasa <;= kurang lebih 9-6 am $idak terdapat gigi goyang dan pemakaian gigi palsu IF line terpasang dengan infus #5 2%% ))3 mengalir

lan)ar Keadaan umum baik Kesadaran Compos Mentis

$anda Fital: $ekanan darah : 00%+6% mm7g Pernafasan : !% 8+menit Nadi : 6! 8+menit ,uhu : 93G"



• Premedi&asi Anes!esi• ,ebelum dilakukan tindakan anestesi

diberikan Cndansentron & mg se)ara bolus

intra/ena.



Tinda&an Anes!esi

• Pemasangan monitoring tekanan darah3 nadi3 saturasi C!

•

Infus #5 terpasang pada tangan kanan• Cbat induksi dimasukkan se)ara i/:• Propofol 0%% mg• >entanyl 0%% Hg• No/eron !% mg• Kemudian menge)ek apakah reeks bulu mata masih ada atau sudah

hilang.• 5alu dilakukan tindakan face mask dengan sungkup no.3 dan diberikan:

C! : ! 5

N!C : ! 5

Isourane : ! /olE• (ilakukan tindakan pemasangan endotracheal tube non kinking no. %

dengan menggunakan laringoskop• Kedua mata pasien diberikan ophtalmic ointment <salep mata= dan ditutup

dengan kassa• Pernafasan spontan• Cperasi dimulai



Peman!auan Selama Tinda&an

Anes!esi• elakukan pemantauan keadaan pasien

terhadap tindakan anestesi. ang dipantauadalah fungsi kardio/askular dan fungsi

respirasi3 serta )airan.• Kardio/askular : pemantauan terhadap

tekanan darah dan frekuensi nadi setiap 2

menit.• #espirasi : inspeksi pernapasan spontankepada pasien dan saturasi oksigen

• "airan : monitoring input )airan infus.



Jam Tindakan Tensi Nadi Saturasi

10.20

Pasien masuk kamaroperasi, dibaringkan di

meja operasi, kemudian

dipasangkan alat obs

tanda vital

100/80 82 98

10.25-10.30

iberikan obat induksi

ilakukan tindakan !a"e

mask

103/85 83 100

10.35-10.#0

ilakukan regional

anastesi

ilakukan tindakan

pemasangan endotracheal

tube non kinking no. 30

dengan menggunakan

laringoskop

135/$0 9# 100

0%.&2 Cperasi dimulai 110/80 83 100

Lamiran M'ni!'ring Tinda&an Oerasi:



La'ran Anes!esi (iagnosis Pra *edah : 5ipoma Punggung (iagnosis Pas)a *edah : 5ipoma Punggung Penatalaksanaan Preoperasi : Infus #5 2%%))3 propofol 0%%mg3 fentanyl

0%%mg3 no/eron !%mg Penatalaksanaan Anestesi

◦ Jenis pembedahan : Insisi

◦ Jenis Anestesi : ?eneral Anastesi◦ $eknik Anestesi : ?eneral anestesi dengan teknik ,emi "lose

"ir)uit,ystem dengan N$$ no kinking no % menggunakan C! !53 N!C !5 dan isourane ! Fol E

◦ ulai Anestesi : pukul 0%.&2 'I*

◦ ulai Cperasi : pukul 00.0% 'I*

◦ Premedikasi : Cndansentron & mg IF

◦ edikasi : Propofol 0%%mg3 >entanyl 0%%mg3 No/eron !%mg

◦ edikasi tambahan : $ramadol 0%% mg 3 Pronalges supp

◦ #espirasi : Pernapasan spontan

◦ "airan durante operasi : #5 2%% ))

◦ Pemantauan $( dan 7# : terlampir

◦ ,elesai operasi : Pukul 00.0% 'I*



P's! Oera!i) Pasien masuk ke dalam ruang

pemulihan <#e)o/ery #oom= kemudiandibawa kembali ke ruang rawat inap.

Cbser/asi tanda-tanda /ital dalam

batas normal : Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis

$( : 0%6+12 mm7g

Nadi : 6%8+menit ,aturasi oksigen : DDE Penilaian pemulihan kesadaran : dengan

menggunakan skor Bromage.



ANALISA KASUS

/erdasar&an anamnesis :

pasien dapat diklasiBkasikan ke dalam A,A 0Persiapan yang dilakukan sebelum operasi yaitu memastikan

pasien dalam keadaan sehat3 memasang infus3 dan pasiendalam keadaan puasa selama 9-6 am sebelum operasi.enelang operasi pasien dalam keadaan tampak sakit ringan

dan kesadaran compos mentis. Jenis anestesi yang akan dilakukan yaitu ?eneral Anestesi

dengan teknik ,emi "lose "ir)uit,ystem dengan N$$ nokinking no % menggunakan C! ! 53 N!C ! 53 dan isourane !Fol E

(ari anamnesis didapatkan pasien 5ipoma Punggung. Pasiendiren)anakan untuk operasi dilakukan tindakan Insisi.



,ebelum operasi dimulai3 pasien dipersiapkanterlebih dahulu yaitu memastikan infus beralan

lan)ar3pada saat operasi sebagian besar obat-obatan

diberikan melalui alur intra/ena3pemasangan alat-alat tanda /ital seperti alat tensi

dan alat saturasi yang bertuuan untuk melihatkeadaan pasien

alat saturasi bertuuan untuk memantau suplaioksigen pasien3 kemudian memastikan pasien

dalam keadaan tenang dan kooperatif.,ebelum operasi dimulai pasien diberikan obat

premedikasi yaitu Cndansentron &mg yangdiberikan se)ara bolus IF.



dilakukan anestesi kepada pasien denganmenggunakan obat Propofol 0%%%mg3

>entanyl 0%%mg3 No/eron !%mg.#umatan : C! ! 5 3 N!C ! 53 Isourane ! FolE(ari anamnesis3 pemeriksaan Bsik dan

penunang didapatkan diagnosis pasien5ipoma Punggung.

Pasien diren)anakan untuk dilakukan tindakanoperasi Insisi.

,aat operasi diberikan tramadol 0%%mg.Cperasi berlangsung selama dua puluh menit.

,elama operasi diberikan )airan #inger laktat.



• ,etelah operasi selesai3 pasiendiberikan tramadol

• Kondisi pasien stabil danpemantauan dilanutkan di ruangan## <Recovery Room= sampai pasien

dibawa kembali ke ruangan.



TINAUAN PUSTAKA

De0nisi

• Anestesi umum adalah tindakan

meniadakan nyeri sentral disertaihilangnya kesadaran yang bersifatre/ersibel. (engan anestesi umum akandiperoleh trias anestesia3 yaitu:

• 7ipnotik <tidur=• Analgesia <bebas dari nyeri=• #elaksasi otot <mengurangi ketegangan

tonus otot=



Me!'de Anas!esi Umum

Parenteral

• Anestesia umumyang diberikanse)ara parenteral

baik intra/enamaupunintramuskularbiasanyadigunakan untuktindakan yangsingkat atau untuk

induksi anestesia.

Perektal

• etode ini seringdigunakan padaanak3 terutama

untuk induksianestesia maupuntindakan singkat.

Perinhalasi

• aitumenggunakan gasatau )airan

anestetika yangmudah menguap</olatile agent=dan diberikandengan C!.Konsentrasi @atanestetika tersebut

tergantung daritekananparsialnyaL @atanestetika disebutkuat apabiladengan tekananparsial yang

rendah sudahmampu



*a&!'r 1ang Memengaru#iAnas!esi Umum

>aktor #espirasi konsentrasi @at anastesi yang diinhalasi dan /entilasi al/eolus

>aktor ,irkulasi

>aktor Jaringan

>aktor Mat Anastetika ditentukan oleh A"

>aktor 5ain



>aktor lain :• Fentilasi3 semakin besar /entilasi3

semakin )epat pendalaman anestesi• "urah antung3 semakin tinggi )urah antung3 semakin lambat induksi danpendalaman anestesia

• ,uhu3 semakin turun suhu3 semakinlarut @at anestesia sehinggapendalaman anestesia semakin )epat.



Keun!ungan Anes!esiUmum

(apat diberikan pada pasien dalam posisi terlentang

(apat diberikan dengan )epat

(apat disesuaikan dengan mudah untuk prosedur durasi takterduga

(apat digunakan dalam kasus sensiti/itas terhadap agenanestesi lokal

emfasilitasi kontrol penuh terhadap alan napas3pernapasan3 dan sirkulasi

emungkinkan relaksasi otot yang tepat untuk angka waktuyang lama

engurangi kesadaran pasien intraoperati/e



Ke&urangan Anes!esiUmum

$erkait dengan hipertermia di mana paparan beberapa <tetapitidak semua= agen anestesi umum menyebabkan kenaikan suhu

$erkait dengan komplikasi seperti mual atau muntah3 sakittenggorokan3 sakit kepala3 menggigil3 dan memerlukan masa

untuk fungsi mental yang normal

emerlukan beberapa deraat persiapan pra operasi pasien



Indi&asi Anes!esi Umum

Penderita dengan pengobatan antikoagulan

#iwayat penderita toksik+alergi obat anestesi lokal

Pembedahan dimana anestesi lokal tidak praktis atau tidak

memuaskan

Pembedahan lama

Penderita sakit mental

Pembedahan luas

(ewasa yang memilih anestesi umum

Infant dan anak usia muda



Persiapan Pra AnastesiUmum

enentukan klasiBkasi yang sesuai dengan hasil pemeriksaanBsik3 dalam hal ini dipakai klasiBkasi A,A < American Society of Anesthesiology = sebagai gambaran prognosis pasien se)ara

umum.

eren)anakan dan memilih teknik serta obat-obat anestesi yangsesuai keadaan Bsik dan kehendak pasien.

Anamnesis3 pemeriksaan Bsik3 laboratorium3 dan pemeriksaanlain.



Premedikasi

• Premedikasi ialah pemberian obat 0-! amsebelum induksi anesthesia dengan tuuanuntuk melan)arkan induksi

• *ila )emas : ([email protected] peroral 0%-02 mg3 biladisertai nyeri dapat diberikan petidin 2% mg I.

• *ila terdapat kenaikan asam lambung :,imetidin oral 9%% mg3 #anitidin oral 02%mg

•

Untuk mengurangi mual muntah pas)a bedah3bisa diberikan droperidol !32-2mg atauondan)entron !-& mg



esin Anastesi

• Komponen dasar mesin anestetikterdiri dari:

– ,umber C!3 N!C3 dan udara tekan.

–

Alat pantau tekanan gas <pressure gauge= – Katup penurun tekanan gas <pressure redu)ing

/al/e= – eter aliran gas <owmeter= – ,atu atau lebih penguap )airan anestetik

</[email protected]= – 5ubang keluar )ampuran gas <)ommon gas outlet= – Kendali C! darurat <o8ygen ush )ontrol=



,irkuit Anastesi

• ,ungkup muka3 sungkup laring3 atau pipa trakea• Katup ekspirasi dengan per atau pegas <e8piratory loaded

spring /al/e3 pop-o /al/e3 AP53 adustable pressure limiting/al/e=

• Pipa ombak3 pipa )adang <)orrugated tube3 reser/oir tube=• *ahan karet hitam <karbon= atau plastik transparent anti statik3

anti tertekuk• Kantong )adang <reser/oir bag=

•

$empat masuk )ampuran gas anestetik dan C! <fresh gas inlet=.• Untuk men)egah teradinya barotraumas akibat naiknya

tekanan gas yang mendadak tinggi3 katup membatasi tekanansampai 2% )m 7!C



,ungkup uka

Pemakaian sungkup muka bergunauntuk menyalurkan oksigen atau gasanestesi ke pasien



4ndotra)heal $ube <4$$=

4$$ dapat digunakan untukmemberikan gas anestesi se)aralangsung ke trakea dan memberikan

/entilasi dan oksigenasi terkontrol



,ungkup 5aring<5aringeal mask airway O 5A=

5A digunakan untuk menggantikansungkup muka atau 4$$ saatpemberian anestesi3 untuk

membantu /entilasi dan alur untuk4$$ pada pasien dengan alan nafassulit dan membantu /entilasi saat

bronkoskopi



Induksi anestesi

Indu&sianes!esi : $indakan untuk

membuat pasien dari sadarmenadi tidak sadar3sehingga memungkinkandimulainya anestesia danpembedahan.



, : ,)ope ,tetoskop untuk mendengarkan suara paru dan antung. 5aringoskop pilih bilah atau daun <blade= yang sesuaidengan usia pasien. 5ampu harus )ukup terang.

$ : $ubes Pipa trakea. Pilih sesuai usia. Usia 2 tahun tanpabalon <)ued= dan usia Q 2 tahun dengan balon <)ued=.

A : Airway Pipa mulut-faring <?uedel3orotra)heal airway= danpipa hidung-faring <naso-tra)heal airway=. Pipa ini untuk menahan

lidah saat pasien tidak sadar untuk menaga supaya lidah tidakmenyumbat alan napas.

$ : $ape Plester untuk Bksasi pipa agar tidak terdorong atauter)abut

I : Introdu)er andrin atau stillet untuk memandu agar pipatrakea mudah dimasukkan

" : "onne)tor Penyambung antara pipa dan peralatananesthesia

, : ,u)tion Penyedot lender dan ludah



$eknik anestesi umum

Induksi intra/ena

Induksi intramuskular

Induksi inhalasi

Induksi per rektal



Indu&si in!raena• Induksi intra/ena agen induksi seperti propofol

<re)ofol3 dipri/an=. Propofol diberikan dengankepekatan 0E menggunakan dosis !- mg + kg**.

Penggunaan propofol dikaitkan dengan kurangmual dan muntah pas)a operasi dan pemulihanteradi lebih )epat.

Indu&si in!ramus2ular

• Ketamin <ketalar=yang dapat diberikan se)araintramus)ular dengan dosis 2-1 mg+kg** dansetelah -2 menit pasien tidur.



Indu&si in#alasi

• Induksi inhalasi hanya dikerakan dengan halotan <uotan=atau se/ouran.

• Induksi halotan memerlukan gas pendorong C! atau)ampuran N!C dan C!.

Indu&si dengan se'3uran lebi# disenangi

&arena asien 4arang ba!u&.• Induksi dengan enuran <etran=3 isouran <foran3 aeran= atau

desuran arang dilakukan3 karena pasien sering batuk danwaktu induksi menadi lama.

Indu&si er re&!al

• "ara ini hanya untuk anak atau bayi menggunakan thiopentalatau [email protected].

$ d d ,t di A t i



$anda dan ,tadium AnastesiUmum,tadium Analgesi• Pada stadium awal ini3 penderita mengalami analgesi tanpa

disertai kehilangan kesadaran.

,tadium $erangsang• Pada stadium ini3 penderita tampak delirium dan gelisah3 tetapih

kehilangan kesadaran.• Folume dan ke)epatan pernafasan tidak teratur3 dapat teradimual.,tadium Cperasi

• ,tadium ini ditandai dengan pernafasan yang teratur. (anberlanut sampai berhentinya pernafasan se)ara total.

• Ada empat tuuan pada stadium III digambarkan dengan

perubahan pergerakkan mata3 dan ukuran pupil3 yang dalamkeadaan tertentu dapat merupakan tanda peningktan dalamnyaanestesi.,tadium (epresi edula Cblongata

• *ila pernafasan spontan berhenti3 maka akan masuk kedalamstadium IF. Pada stadium ini akan teradi depresi berat pusatpernafasan dimedula oblongata dan pusat /asomotor. $ampabantuan respirator dan sirkulasi3 penderita akan )epat meninggal.



$eknik Anastesi

0. $eknik anestesi nafas spontan dengan sungkup muka• Indikasi : untuk tindakan yang singkat <%32-0 am=

tanpa membuka rongga perut3 keadaan umum pasien)ukup baik3 lambung harus kosong

!. $eknik anestesi nafas spontan dengan pipaendotrakea• Indikasi: operasi lama3 kesulitan mempertahankan alan nafas bebas pada anestesi dengan sungkupmuka. $eknik anestesi dengan pipa endotrakea dan nafas

kendali&. 4kstubasi• engangkat keluar pipa endotrakea <ekstubasi= harus

mulus dan tidak disertai batuk dan keang otot yangdapat menyebabkan gangguan nafas3 hipoksia

sianosis



#umatan anestesi <maintenan)e=

#umatan anestesi dapat dikerakandengan se)ara intra/ena <anesthesiaintra/ena total= atau dengan inhalasi

atau dengan )ampuran intra/enainhalasi• #umatan intra/ena misalnya dengan

menggunakan opioid dosis tinggi3 fentanil 0%-2%ug+kg**.

• #umatan inhalasi biasanya menggunakan)ampuran N!C dan C! :0 ditambah halotan %32-!/olE atau enuran !-& /olE3 atau isouran !-& /olE3 atau se/ouran !-& /olE bergantung apakahpasien bernapas spontan3 dibantu <assisted=3 ataudikendalikan <)ontrolled=.



onitoring Pas)a *edah

S&'r Aldre!e

•

,kor aldrete adalah suatukriteria untuk menilai keadaanpasien selama obser/asi di

ruang pemulihan <recoveryroom= yang digunakan untukmenentukan boleh tidaknyapasien dikeluarkan dari ruang



K4,IPU5AN

Anestesi umum adalah

suatu tindakanmeniadakan nyeri se)ara

sentral3 disertaihilangnya kesadaran danbersifat re/ersible yang

terdiri dari hipnotik3analgesia dan relaksasi.

,ebelum dilakukananestesi umum3 harus

dilakukan penilaian pada

psien yang men)akupbeberapa hal yaitu statuskesehatan pasien3pemeriksaan Bsik3

pemeriksaanlaboratorium serta

menentukan klasiBkasistatus Bsik menurut The

American Society of Anaesthesiologist <A,A=.

• ,elama proses

anestesi3 dilakukanpemantauan keadaanumum3 kesadaran3tekanan darah3 nadi3pernafasan3 suhu danperdarahan. Jikaterdapat kesulitanselama melaksanakananestesi umum3 seperti

alan nafas danintubasi3 harusditangani denganbenar.



(aftar Pustaka

• Anestesi umum di unduh darihttp:++www.s)ribd.)om+do)+6%11DD06+anestesi-umum padahari ,elasa3 01 No/ember !%02.

• *asi) IF >luid di unduh darihttp:++www.a)ademia.edu+19D02!+*A,I"RIFR>5UI( pada hari#abu3 06 No/ember !%02.

• 5atief ,A3 ,uryadi KA3 (a)hlan #.!%0%.Petunuk PraktisAnestesiologi. 4disi kedua. Jakarta. Penerbit *agianAnestesiologi dan $erapi Intensif >KUI.

• Cmoigui ,. !%0!.Cbat-obatan Anestesia. 4disi kedua. Jakarta.Penerbit *uku Kedokteran 4?".

• 'robel 3 'erth .!%%D. Pokok-pokok Anestesi. 4disipertama. Jakarta. Penerbit *uku Kedokteran 4?".

http://www.scribd.com/doc/80779918/anestesi-umum

http://www.academia.edu/7691352/BASIC_IV_FLUID

http://www.academia.edu/7691352/BASIC_IV_FLUID

http://www.scribd.com/doc/80779918/anestesi-umum



TERIMA KASI(

presentasi kasus general anasthesia

Documents

presentasi kasus kolik ureter

Presentasi Kasus 1 Phanie

General Knowledge

PRESENTASI KASUS varisella zoster

VIR GOYAL SURINDER SINGH GILL KRISHAN CHAND DESHRAJ AGNIHOTRI DHARAM SINGH SIDHU JIWAN KUMAR BEANT SINGH GENERAL GENERAL GENERAL GENERAL GENERAL GENERAL GENERAL G

Visum Presentasi Kasus Senen

Presentasi Kasus MATA KATARAK.doc

General science (सामान्य विज्ञान)

Presentasi Protein

PRESENTASI KASUS asma maya.docx

presentasi kasus neuro1.docx

Presentasi Kasus Tifoid 2

Presentasi PML

Presentasi RIPOW

Tugas Toksikologi Kasus Radikal Becontoh kasus toksikobas

Contoh Format Presentasi Kasus

Presentasi Kasus Van Keyko

Hematoma Subdural Presentasi Kasus

Pemecahan Kasus TPK Kasus 5

Presentasi Bispro

Presentasi Kasus Wates

itmkg presentasi

Tugas Presentasi Kasus Interna

ATM (Presentasi)

Presentasi Kasus Ujian KK Dewi

Leonardo General Catalogue 2013

General Cargo - Copy

presentasi kasus b3

Presentasi Kasus Hepatitis c PDF

Presentasi Kasus Efusi Pleura Ok

Presentasi Case Presentasi

Presentasi Kasus Diare 1

PRESENTASI KASUS TERPILIH IRJ.ppt

Presentasi Kasus Dok Bam Edit

Presentasi Kasus Halusinasi Poltekkes Fik2