prinsip etis dalam pelayanan keperawatan
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Prinsip Etis Dalam Pelayanan Keperawatan
1/2
PRINSIP ETIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
Lima prinsip penting dalam bidang keperawatan yang dikembangkan oleh Fry (1991)
meliputi :
1. Kemurahan Hati (Beneficence)
Inti dari prinsip ini adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang
menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang merugikan atau membahayakan
klien. Tetapi dengan kemajuan ilmu dan teknologi, resiko yang membahayakan klien
dapat terjadi sehingga akan menimbulkan konflik atau dilema. Untuk itu diperlukan
sistem klarifikasi nilai sebelum seseorang memutuskan suatu tindakan. Megan (1989)
mengelompokan tujuh proses penilaian ke dalam tiga kelompok yaitu:
a. Menghargai
Menjunjung dan menghargai nila/keyakinan dan perilaku seseorang Menegaskan di depan umum jika diperlukan
b. Memilih
Memilih dari berbagai alternative
Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
Memilih secara bebas
c. Bertindak
Bertindak sebagai pola, konsistensi, dan repetisi (mengulang yang telah
disepakati)
Langkah-langkah di atas dapat digunakan perawat untuk membantu pasien dalam
mengambil keputusan melalui proses mengidentifikasi bidang konflik, memilih dan
menentukan berbagai alternatif, menetapkan tujuan dan pada akhirnya melakukan
tindakan.
2. Keadilan (Justice)
Beauchamp dan Childress memandang bahwa mereka yang sederajat harus
diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak
sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan kata lain ketika seseorang
mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka ia harus mendapatkan sumber
kesehatan yang besar pula.
3.
Kemandirian (Otonomi)Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebebasan untuk
menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih (Veatch
dan Fry, 1987). Penerapan prinsip ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat
kesadaran, usia, penyakit, ekonomi, lingkungan rumah sakit, tersedianya informasi dan
lain-lain.
-
7/25/2019 Prinsip Etis Dalam Pelayanan Keperawatan
2/2
4. Kejujuran (Veracity)
Menurut Veatch dan Fry (1987), prinsip ini didefinisikan dengan menyatakan
yang sebenarnya atau tidak bohong. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada klien
dalam keadaan terminal, klien ingin diberi tahu tentang kondisinya secara jujur
(Veatch, 1978). Kejujuran harus dimiliki perawat saat berhubungan dengan klien,
karena kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat
dengan klien.
5. Ketaatan (Fidelity)
Prinsip ini didefinisikan oleh Veatch dan Fry sebagai tanggung jawab untuk tetap
setia pada suatu kesepakatan. Dalam konteks hubungan perawat-klien meliputi
tanggungjawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi, dan memberikan
perhatian/kepedulian. Kesetiaan perawat terhadap janji-janji tersebut mungkin tidak
akan mengurangi penyakit atau mencegah kematian klien, tetapi akan mempengaruhi
kehidupan serta kualitas kehidupan klien.