proposal b. indonesia

Upload: anonymous-fnanpwatip

Post on 26-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    1/60

    i

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

    ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI DESA

    TEGALSARI WERU SUKOHARJO

    TAHUN 2013

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

    Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Disusun oleh :

    YULIANI DWI SAFITRI

    NIM : B10 180

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA

    2013

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    2/60

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    3/60

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    4/60

    iv

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Alhamdulillahirobilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

    SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayat-Nya serta kesehatan,

    kekuatan serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

    Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat

    Kontrasepsi selama Laktasi di desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013.

    Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi ketentuan sebagai salah

    satu syarat menyelesaikan program studi DIII kebidanan di STIKes Kusuma

    Husada Surakarta. Peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    2.

    Dheny Rohmantika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma

    Husada Surakarta.

    3. Estri Kusumawati, S.ST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah

    banyak memberikan masukan, bantuan dan dorongan sehingga proposal

    karya tulis ilmia ini terselesaikan.

    4.

    Bidan desa kelurahan Tegalsari Weru Sukoharjo yang membantu penulis

    dalam pengambilan data.

    5.

    Semua ibu menyusui di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo yang bersedia

    menjadi responden.

    6.

    Semua pihak yang terkait dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, yang

    tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    5/60

    v

    Dengan segala kerendahan hati, peneliti menyadari masih banyak

    kekurangan yang peneliti perbuat dan masih jauh dari sempurna karena

    keterbatasan pengetahuan dan sumber pustaka yang peneliti miliki. Maka

    peneliti mengharapkan bantuan berupa kritik dan sarannya yang bersifat

    membangun dan bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca pada

    umumnya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Surakarta, Juli 2013

    Penulis

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    6/60

    vi

    Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

    Yuli Ani Dwi Safitri

    B. 10.180

    TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG

    ALAT KONTRASEPSI SELAMA LAKTASI DI DESA

    TEGALSARI WERU SUKOHARJO

    TAHUN 2013

    (xiv + 44 halaman + 19 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Laju pertumbuhan penduduk Indonesia pada Tahun 2010

    sekitar 1,49% per tahun, jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali

    jelas merupakan beban negara. Usaha pemerintah untuk menurunkan laju

    pertumbuhan penduduk dengan melalui program keluarga berencana (KB).

    Program KB upaya untuk peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan

    keluarga kecil bahagia sejahtera. Menyusui dapat dijadikan sebagai alat

    kontrasepsi, tetapi menyusui harus memilih alat kontrasepsi yang mengganggu

    laktasi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo pada tanggal 25 Oktober 2012. Dari hasil wawancara terhadap 10 ibu

    menyusui tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat Kontrasepi

    Selama Laktasi, didapat 6 ibu menyusui belum mengerti dan 4 ibu menyusui

    sudah mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi.Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

    pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di desa

    Tegalsari Weru Sukoharjo dalam tingkat baik, cukup, dan kurang.

    Metode Penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan

    sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah responden 34 ibu

    menyusui, instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang

    telah diuji validitas dan reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa

    univariat.

    Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 34 ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo diperoleh hasil yang

    berpengetahuan baik sejumlah 5 responden (14,70%), cukup sejumlah 22

    responden (64,70%) dan kurang sejumlah 7 responden (20,60%).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu

    menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi selama

    laktasi yaitu sebanyak 22 responden (64,70%).

    Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Menyusui, Alat kontrasepsi selama laktasi.

    Kepustakaan : 20 literatur (2004 s/d 2011)

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    7/60

    vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Semua usaha itu tidak ada yang sia-sia, hanya saja belum bisa kita dapatkan

    yang kita inginkan dan semua pasti akan indah pada waktunya.

    Hidup adalah perjuangan, maka perjuangkanlah hidupmu.

    Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas

    kemampuan.

    PERSEMBAHAN

    Untuk kedua orang tuaku tercinta yang

    selalu memberikan doa, dukungan, kasih

    sayang sapanjang hidupku.

    Untuk saudara-saudaraku tersayang yang

    selalu memberikan semangat serta

    dukungan.

    Untuk teman-teman kost ku (Rista, Dina,

    Astri, Sri. W, Selly, Windo) makasih atas

    bantuan selama ini , kalian saudaraku

    selama disini.

    Teman-teman Prodi DIII Kebidanan,

    STIKes Kusuma Husada Surakarta,

    makasih atas kerjasamanya selama ini,

    sukses buat kita semua.

    Almamaterku

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    8/60

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    9/60

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

    CURRICULUM VITAE ................................................................................ viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang ................................................................... 1

    B.

    Perumusan Masalah ........................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3

    D.

    Manfaat Penelitian ............................................................. 4

    E.

    Keaslian Penelitian ............................................................. 5

    F.

    Sistematika Penelitian ........................................................ 6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A.

    Tinjauan Teori .................................................................... 8

    1.

    Pengetahuan.................................................................. 8

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    10/60

    x

    a. Pengertian Pengetahuan ......................................... 8

    b.

    Tingkat Pengetahuan .............................................. 8

    c.

    Cara Memperoleh Pengetahuan.............................. 10

    d. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .............. 13

    e.

    Cara Pengukuran Pengetahuan ............................... 16

    2. Ibu Menyusui ................................................................ 16

    3.

    Kontrasepsi ................................................................... 17

    a.

    Pengertian ............................................................... 17

    b. Macam-macam Kontrasepsi ................................... 17

    c.

    Syarat-syarat Kontrasepsi ....................................... 18

    d.

    Metode Kontrasepsi yang Cocok dan dipilih ibu

    menyusui ................................................................ 19

    B.

    Kerangka Teori ................................................................... 23

    C.

    Kerangka Konsep Penelitian .............................................. 24

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A.

    Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................... 25

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 25

    C.

    Populasi dan Sampel .......................................................... 26

    D.

    Instrumen Penelitian ........................................................... 27

    E.

    Metode Pengambilan Data ................................................. 30

    F.

    Variabel Penelitian ............................................................. 31

    G.

    Definisi Penelitian .............................................................. 31

    H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................ 32

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    11/60

    xi

    I. Etika Penelitian................................................................... 34

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A.

    Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................... 37

    B. Hasil Penelitian................................................................. 37

    C.

    Pembahasan ...................................................................... 39

    D. Keterbatasan ..................................................................... 42

    BAB V PENUTUP

    A.

    Kesimpulan ....................................................................... 43

    B. Saran ................................................................................. 43

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    12/60

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................... 25

    Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................................ 29

    Tabel 4.1 Hasil Pengolahan Data .......................................................................... 38

    Tabel 4.2 Kuantitas responden berdasarkan katagori pengetahuan ibu menyusui

    tentang alat kontrasepsi selama laktasi ................................................. 39

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    13/60

    xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................................. 21

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 22

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    14/60

    xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

    Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

    Lampiran 5. Surat Keterangan Uji Validitas

    Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 7. Surat Keterangan Penggunaan Lahan

    Lampiran 8. Lembar Permohonan Responden

    Lampiran 9. Lembar Persetujuan Responden

    Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

    Lampiran 11. Jawaban Kuesioner

    Lampiran 12. Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu

    Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi

    Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

    Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

    Lampiran 15. Tabulasi Kuesioner Penelitian

    Lampiran 16. Penghitungan Manual Penelitian

    Lampiran 17. Hasil Uji Stastistik PenghitunganPenelitian

    Lampiran 18. Tabel r Product Moment

    Lampiran 19. Lembar Konsultasi

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    15/60

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penduduk Indonesia makin hari makin terus meningkat. Pada tahun

    2010 penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta, laju pertumbuhan penduduk

    Indonesia sekitar 1,49 % per tahun (Tempo, 2011). Jumlah pertumbuhan

    penduduk yang tidak terkendali jelas merupakan beban negara, yang harus

    terus menambah subsidi, menyediakan sarana dan prasarana kehidupan,

    diantaranya pendidikan dan lapangan kerja yang memadai bagi rakyatnya.

    Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan mengakibatkan

    penurunan indeks kebutuhan minimum rakyat Indonesia (Kompasiana, 2011).

    Usaha pemerintah untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk

    dilaksanakan melalui program keluarga berencana (KB), sebab jika tidak

    meningkatkan peserta KB, jumlah penduduk Indonesia akan mengalami

    ledakan yang luar biasa. Program KB juga dimaksudkan untuk lebih

    meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama ibu dan anak, meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat, terutama peningkatan derajat kesehaatan akan

    berpengaruh menurunkan tingkat kematian, terutama kematian bayi dan anak

    (Anggraini & Martini, 2012).

    Program KB merupakan salah satu program upaya untuk peningkatan

    kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia

    sejahtera sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga, dengan cara

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    16/60

    2

    pengaturan kelahiran anak, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan

    ketahanan dan kesejahteraan keluarga. KB juga untuk menyelenggarakan

    pelayanan kesehatan reproduksi yang berkualitas dan mengendalikan angka

    kelahiran yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas penduduk dan

    mewujudkan keluarga-keluarga kecil berkualitas (Sulistyawati, 2011).

    KB bagi keluarga sangat besar manfaatnya terutama bagi ibu. KB dan

    kontrasepsi menjamin bahwa bayi akan mendapat nutrisi yang cukup untuk

    waktu tertentu, dengan cara mencegah kehamilan lain yang terlalu dini

    ataucepat setelah melahirkan. Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi

    dan imunitas yang paling baikuntuk bayi yang sedang tumbuh kembang dan

    laktasi dapat menunda fertilitas post partum. Menyusui dapat dijadikan

    sebagai alat kontrasepsi jika menyusui dilaksanakan berdasarkan permintaan

    atau kebutuhan bayinya dan dilaksanakan secara teratur sepanjang hari. Ibu

    menyusui juga harus mengetahui bahwa melaksanakan pola laktasi yang

    ketat, tetap ada 3-12% wanita akan menjadi hamil lagi sebelum kembalinya

    haid pertama setelah melahirkan. Masalah dalam KB khususnya ibu

    menyusui adalah pemilihan/penggunaan KB yang kurang tepat dan ketepatan

    menggunakan alat KB yaitu Ibu menyusui harus memilih alat kontrsepsi yang

    tidak menggangu laktasi dan ketepatan waktu untuk menggunakan KB.

    Metode kontrasepsi yang dapat dipilih untuk ibu menyusui antara lain KB

    Alamiah, kontrasepsi berisi progestin, kondom, kontrasepsi mantap

    (Hartanto, 2004).

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    17/60

    3

    Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo pada tanggal 25 Oktober 2012. Dari hasil wawancara terhadap 10

    ibu menyusui tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Alat

    Kontrasepi Selama Laktasi, dengan pernyataan Macam-macam KB yang

    boleh digunakan pada waktu menyusui didapat 6 ibu menyusui belum

    mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi dan 4 ibu menyusui sudah

    mengerti tentang alat kontrasepsi selama laktasi.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

    laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo.

    B. Perumusan Masalah

    Dari latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah

    sebagai berikut : Bagaimana tingkat pengetahuanibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013?.

    C. Tujuan Penelitian

    1.

    Tujuan umum

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    18/60

    4

    2. Tujuan khusus

    a.

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun

    2013 pada tingkat baik.

    b.

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun

    2013 pada tingkat cukup.

    c.

    Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun

    2013 pada tingkat kurang.

    D. Manfaat Penelitian

    1.

    Bagi ilmu pengetahuan

    a. Penelitian ini diharapkan menambah pengembangan ilmu pengetahuan

    tentang alat kontrasepsi selama laktasi.

    b.

    Penelitian ini diharapkan digunakan sebagai referensi tentang tingkat

    pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi.

    2.

    Bagi diri sendiri

    Penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta penerapan ilmu

    yang telah diperoleh dari perkuliahan.

    3.

    Bagi institusi

    Dapat digunakan sebagai daftar kepustakaan tentang alat kontrasepsi

    selama laktasi.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    19/60

    5

    E. Keaslian Penelitian

    Berdasarkan penelusuran kepustakaan penulis menemukan penelitian

    yang sejenis dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sebagai

    berikut :

    1.

    Nur Khanifah (2012), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui

    Tentang Alat Kontrasepsi Selama laktasi Di RB An Nuur Sumber

    Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kuantitatif.

    Jumlah populasi sebanyak 36 ibu menyusui. Alat pengumpul data yang

    digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan

    dengan komputerisasi menggunakan analisa Univariat. Hasil penelitian

    dari tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

    laktasi menunjukan bahwa dari 36 responden, 3 responden (8,3%)

    berpengetahuan baik, dan 31 responden (86,1%) berpengetahuan cukup,

    dan 2 responden (5,6 %) berpengetahuan kurang.

    Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya

    yaitu terletak pada tempat, subyek, dan waktu penelitian. Persamaan

    penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya terletak

    pada variabel yaitu meneliti tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi.

    2.

    Sherly Natalia Dewi (2008), dengan judul Hubungan Antara Kontrasepsi

    Progestin Dengan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB

    Anugrah Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode odd ratio. Alat

    pengumpul data yang digunakan berupa wawancara menggunakan

    kuesioner. Dari penelitian didapat kesimpulan bahwa tidak ada hubungan

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    20/60

    6

    antara kontrasepsi progestin dengan produksi ASI pada ibu menyusui ASI

    eksklusif di RB Anugrah Surabaya pada Januari sampai Maret 2008.

    Perbedaan penelitian yang penulis buat dengan peneliti sebelumnya

    yaitu terletak pada variable, tempat, subyek, dan waktu penelitian.

    Persamaan penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti sebelumnya

    terletak pada variabel yaitu meneliti tentang Alat Kontrasepsi Selama

    Laktasi.

    F. Sistematika penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

    penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini menjelaskan mengenai teori tentang pengetahuan terdiri

    dari definisi pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh

    pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara

    pengukuran pengetahuan, ibu menyusui, pengertian kontrasepsi,

    macam-macam kontrsepsi, syaratsyarat kontrasepsi, metode

    kontrasepsi yang cocok dan dapat dipilih ibu menyusui,kerangka

    teori, dan kerangka konsep penelitian.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    21/60

    7

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini terdiri data jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

    waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

    instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,

    definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data dan etika

    penelitian.

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan

    teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah

    penelitian serta keterbatasan penelitian.

    BAB V PENUTUP

    Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan hasil penelitian dan saran.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    22/60

    8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    1.

    Pengetahuan

    a. Pengertian

    1)

    Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

    penggunaan panca indra, yang berbeda sekali dengan kepercayaan

    (beliefes), takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan

    yang keliru (misinformation)( Mubarak dkk, 2007).

    2)

    Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang

    menjawab pertanyaanwhat(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan

    adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu dari seseorang

    terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,

    telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2005).

    b.

    Tingkat Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam

    domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :

    1)

    Tahu (know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam tingkat mengingat

    kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh nbahan

    yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    23/60

    9

    2) Memahami (comprehension)

    Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara

    benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

    menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.

    3)

    Aplikasi (aplication)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

    materi yang sudah dipelajari pada situasi atau kondisi riil

    (sebenarnya).

    4) Analisis (analiysis)

    Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

    suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

    suatu struktur organisasi tersebut dan masih saling berkaitan

    antara yang satu dengan yang lain.

    5) Sintesis (syntesis)

    Sintesis ini menunjukan kepada kemampuan untuk meletakkan

    atau menghubungkan bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

    yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

    untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.

    6)

    Evaluasi (evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

    penilaian suatu materi/ obyek penelitian ini berdasarkan kriteria

    yang sudah ada.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    24/60

    10

    c. Cara Memperoleh Pengetahuan

    Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan

    dikelompokan menjadi dua yaitu :

    1. Cara Tradisional atau nonilmiah

    Terdiri dari :

    a. Cara coba salah (Trial and Error)

    Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

    kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila

    kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang

    lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal lagi, maka dicoba

    lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan

    ketiga gagal dicoba kemungkinan yang keempat dan seterusnya,

    sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.

    b. Secara kebetulan

    Cara ini dilakukan oleh seseorang secara kebetulan karena tidak

    disengaja.

    c. Cara kekuasaan atau otoritas

    Pengetahuan cara ini diperoleh berdasarkan pada pemegang

    otoritas, kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

    pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

    d.

    Berdasarkan pengalaman pribadi

    Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh

    pengalaman. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    25/60

    11

    pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan

    yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang

    digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang

    dihadapi, maka untuk memecahkan lain yang sama, orang dapat

    pula menggunakan atau merujuk cara tersebut. Tetapi bila gagal

    menggunakan cara tersebut, maka tidak akan menggunakan cara

    itu, dan berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga

    berhasil memecahkan permasalahanya.

    e. Cara akal sehat (Common Sense)

    Akal sehat dapat digunakan menemukan teori atau kebenaran.

    Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang

    masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dan

    konteks pendidikan.

    f. Kebenaran melalui wahyu

    Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang

    diwahyukan dari Tuhan melaui para Nabi. Kebenaran ini harus

    diterima dan diyakini oleh para pengikut agama yang

    bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rsional

    atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah

    sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

    penyelidikan manusia.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    26/60

    12

    g. Kebenaran secara intuitif

    Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali

    melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses

    penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui

    intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan

    cara-cara yang rasional dan yang sistematis.

    h.

    Melalui jalan pikir

    Penetahuaan diperoleh dengan menggunakan jalan pikirannya

    baik secara induksi maupun deduksi. Dari sini manusia mampu

    menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.

    Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan

    pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan

    yang dikemukakan.

    i. Induksi

    Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

    pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat

    umum.

    j.

    Deduksi

    Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan-

    pertanyaan umum ke pertanyaan khusus.

    2.

    Cara Modern atau Cara Ilmiah

    Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

    pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Memperoleh

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    27/60

    13

    kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung,

    dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta

    sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini

    mencakup tiga hal pokok, yakni :

    a.

    Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul

    pada saat dilakukan pengamatan.

    b.

    Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak

    muncul pada saat dilakukan pengamatan.

    c. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yakni gejala-

    gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

    Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri-

    ciri atau unsur-unsur yang pasti ada pada suatu gejala. Selanjutnya

    hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau

    generalisasi.

    d. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang

    mempengarihi pengetahuan seseorang, yaitu :

    1)

    Pendidikan

    Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

    kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan

    berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

    belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

    seseorang tersebut untuk menerima informasi. Dengan

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    28/60

    14

    pendidikan tinggi seseorang akan cenderung untuk

    mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari

    media massa.

    2) Media Masa atau Informasi

    Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

    maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka

    pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan

    atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan

    tersedia bermacam-macam media massa yang dapat

    mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

    Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan

    landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan.

    3)

    Sosial Budaya dan Ekonomi

    Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

    melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

    Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya

    walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga

    akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh

    untuk kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi ini akan

    mempengaruhi pengetahuan seseorang.

    4)

    Lingkungan

    Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

    individu, baik lingkungan fisik,biologis, maupun sosial.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    29/60

    15

    Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

    pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan

    tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik

    ataupun tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh

    setiap individu.

    5) Pengalaman

    Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

    untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

    menggulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam

    memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman

    belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

    pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman

    belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan

    kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi

    dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak

    dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

    6) Usia

    Usia mmpengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

    seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang

    pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan

    yang diperoleh semakin membaik. Pada usia madya, individu

    akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan

    sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    30/60

    16

    upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia

    madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk

    membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah dan

    kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan

    pada usia ini.

    e. Cara Pengukuran Pengetahuan

    Menurut Riwidikdo (2010), kedalaman pengetahuan yang

    ingin kita ketahui atau ukur dapat kita sesuaikan dengan kartegori

    dibawah ini :

    1)

    Tingkat pengetahuan baik bila nilai responden yang diperoleh

    (x) > Mean + 1 SD

    2) Tingkat pengetahuan cukup bila nilai Mean 1 SD x Mean

    + 1 SD

    3) Tingkat Pengetahuan kurang bila nilai responden yang

    diperoleh (x) < Mean1 SD

    2.

    Ibu Menyusui

    Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan

    yang lazim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum

    bersuami. Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminumkan

    kepada bayinya dari payudara ibu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).

    Jadi dapat penulis simpulkan Ibu menyusui adalah seorang

    wanita yang memberikan air susu kepada seorang bayi.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    31/60

    17

    3. Kontrasepsi

    a.

    Pengertian

    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya

    kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara maupun bersifat

    permanen, dan upaya ini dapat dilakukan menggunakan cara, alat atau

    obat-obatan (Proverawati dkk, 2010).

    b.

    Macam-macam Kontrasepsi

    Menurut Sulistyawati (2011), macam-macam metode

    kontrasepsi adalah sebagai berikut :

    1)

    Metode sederhana

    a)

    Metode sederhana tanpa alat

    (1) KB Alamiah

    (a)

    Metode kalender

    (b)

    Metode Pantang Berkala

    (c)Metode Suhu Basal

    (d)

    Metode Lendir Serviks

    (e)Metode Simtotermal

    (f)

    Koitus Interuptus

    b)

    Metode sederhana dengan alat

    (1)

    Mekanisme atau barier

    (a)

    Kondom

    (b)

    Barier Intravagina

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    32/60

    18

    (2) Kimiawi

    spermisid

    2). Metode modern

    a) Kontrasepsi Hormonal

    (1) Kontrasepsi Oral

    (2) Suntik/Injeksi

    (3) Subkutis/Implan

    (4) Intra Uterine Devices (IUD/AKDR)

    b) Kontrasepsi dengan Metode Operasi

    (1)

    Pada wanita

    Tubektomi

    (2)Pada pria

    Vasektomi

    c. Syarat-syarat Metode Kontrasepsi

    Menurut (Proverawati dkk,2010), syarat-syarat yang harus

    dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik ialah :

    1) Aman pemakaiannya dan dipercaya.

    2)

    Tidak ada efek samping yang merugikan.

    3)

    Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.

    4)

    Tidak memerlukan bantuan medis atau kontrol yang ketat selama

    pemakaiannya.

    5)

    Cara penggunaannya sederhana atau tidak rumit.

    6) Harga murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    33/60

    19

    7) Dapat diterima oleh pasangan suami istri

    d.

    Metode Kontrasepsi Yang Cocok dan Dapat Dipilih Ibu Menyusui

    Menurut Soetjiningsih (2012), metode kontrasepsi yang cocok

    dan dapat dipilih untuk ibu menyusui adalah :

    1)

    Kontrasepsi Hormonal Oral

    Pil kombinasi yang mengandung unsur estrogen dan

    progesteron secara umum tidak dianjurkan sebagai kontrasepsi

    saat laktasi. Meskipun kadar obat dalam jumlah yang sangat

    sedikit akan masuk kedalam ASI akan tetapi pengaruh yang

    kurang diinginkan adalah berkurangnya produksi ASI. Oleh

    karena itu walaupun harus memakai pil KB kombinasi maka

    dianjurkan sebagai pilihan yang terakhir atau dipakai setelah

    proses laktasi selesai.

    Pil KB yang lebih dianjurkan adalah pil yang mengandung

    hormon progestin saja. Sudah diketahui bahwa pil jenis ini tidak

    mempunyai efek yang merugikan pada proses laktasi terutama

    terhadap produksinya. Beberapa studi menunjukan pemakai pil

    yang mengandung progestin saja (mini pil) mempunyai masa

    laktasi yang lebih lama dibandingkan mereka yang memakai pil

    kombinasi. Kelemahan bahwa mini pil efekktifitasnya lebih

    rendah dibandingkan dengan pil kombinasi akan tertutup oleh

    efek kontrasepsi akibat laktasi itu sendiri. Gangguan perdarahan

    akibat mini pil lebih sedikit dibandingkan orang lain yang

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    34/60

    20

    memakai mini pil tetapi tidak menyusui. Secara ideal bila

    pemakai mini pil berhenti menyusui, sebaiknya ia mengganti

    dengan pil kombinasi yang memang lebih efektif.

    2) Kontrasepsi Hormonal Jangka Panjang, Suntikan dan Implnt

    Dapat dilakukan dalam bentuk suntikan yang mengandung

    depot medroxyprogesteron acetate (DMPA) atau norethindrone

    enanthate (NET-EN).Kedua bahan ini karena hanya mengandung

    efek progestin maka pengaruhnya sama dengan mini pil. Pada

    beberapa keadaan cara suntikan ini lebih disukai karena efeknya

    panjang dan cukup disuntikan sekali dalam 2-3 bulan. Yang perlu

    diperhatikan adalah waktu progestin ini disuntikan pada ibu dalam

    bentuk depot konsentrasinya akan sangat tinggi maka transmisinya

    ke bayi juga akan sedikit meningkat. Studi yang telah dilaksanakan

    tidak menunjukan adanya efek negatif pada bayi yang menyusui

    dari ibu yang dapat mendapatkan suntikan. Cara ini dianjurkan

    sebagai alat KB pada ibu yang sedang menyusui. Untuk KB

    implant yang mengandung levonorgestrel dapat dipakai dalam

    jangka waktu lebih lama (5 tahun). Biasanya diprioritaskan untuk

    ibu-ibu yang tak ingin punya anak lagi akan tetapi belum bisa

    menerima metode kontap.

    3)

    AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

    Secara umum AKDR dianjurkan sebagai pilihan pertama pada

    ibu yang menyusui dan ingin alat KB yang temporer sifatnya.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    35/60

    21

    Disamping karena sekali pemasangan dan efektifitasnya tinggi

    serta keluhan pemakai yang relatif ringan, maka AKDR tidak

    mempunyai pengaruh terhadap laktasi dan bayinya. Pada wanita

    yang kemungkinan besar untuk mendapatkan penyakit akibat

    hubungan seksual memang tidak dianjurkan untuk memakai AKDR

    ini. AKDR yang bisa dipakai yang lazim sekarang adalah AKDR

    yang mengandung tembaga (Copper T, Copper7, MLCu) serta

    AKDR yang mengandung progestin (progestasert) yang tidak

    berpengaruh terhadap produksi dan komposisi ASI. Progestin yang

    terkandung dalam IUD akan dilepaskan dalam jumlah yang sangat

    sedikit sehingga hanya mempunyai efek lokal saja. Pemasangan

    AKDR bisa secara dini, segera setelah melahirkan atau pada

    kontrol berikutnya pada saat involusi terjadi. Pada umumnya

    pemasangan AKDR harus sudah dilakukan dalam waktu 1 bulan 7

    hari pasca persalinan sepanjang tidak ada kontraindikasi pada saat

    pemasangannya.

    4)Cara-cara Sederhana

    Efektifitas yang lebih rendah maka pemakaian cara KB

    sederhana seperti kondom, diafragma, tisu vagina, dapat juga

    dipakai sebagai pilihan. Metode pantang berkala belum dapat

    dipakai pada ibu yang sedang laktasi oleh karena pola menstruasi

    yang belum teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Cara-

    cara ini memang tidak berpengaruh terhadap jumlah, kualitas dan

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    36/60

    22

    lamanya menyusui. Walaupun cara-cara ini efektifitasnya kurang,

    akan tetapi kalau proses laktasinya sudah berhenti maka dianjurkan

    pemakaian cara-cara sederhana ini diganti dengan cara lain yang

    lebih efektif.

    5)

    Metode Kontap (MOW dan MOP)

    MOW dan MOP merupakan cara yang sangat efektif terutama

    untuk pasangan suami istri yang sudah tidak ingin mempunyai anak

    lagi. Disamping karena dikerjakan sekali dan untuk seumur hidup

    maka kedua cara ini tidak berpenggaruh pada proses laktasi.

    Putusan untuk dilakukan MOW dapat dilakukan segera setelah

    melahirkan dalam 24 jam pertama. Sedangkan putusan untuk

    melakukan MOP setiap saat dapat dilakukan setelah pasangan yang

    bersangkutan mendapatkan konseling yang efektif. Tindakan bius

    pada ibu yang menjalani MOW tidak perlu sampai menghentikan

    proses laktasi karena pengaruhnya pada bayi sangat kecil.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    37/60

    23

    B. Kerangka Teori

    Gambar 2.1 Kerangka Teori

    Sumber : Erfandi (2009), sulistyawati (2012)

    Tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi

    Faktor-faktor yang mempengaruhi

    pengetahuan :

    1. Pendidikan

    2.

    Media masa dan informasi

    3.

    Sosial Budaya dan Ekonomi

    4. Lingkungan

    5. Pengalaman

    6.

    Usia

    Kontrasepsi :

    1. PengertianKontrasepsi

    2. MetodeKontrasepsi yang

    cocok dan dapat dipilih

    oleh ibu menyusui :

    a)

    Cara-cara Sederhana

    (kondom)

    b)Kontrasepsi Hormonal

    Oral (mini pil)c)

    Suntik berisi progestin

    d)Implant

    e)AKDR

    f)

    Metode Kontap (MOW)

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    38/60

    24

    C. Kerangka Konsep Penelitian

    Keterangan :

    = Yang diteliti

    = Yang tidak diteliti

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

    Faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan :

    1.

    Pendidikan

    2.

    Media masa dan informasi

    3.

    Sosial budaya dan ekonomi

    4.

    Lingkungan

    5. Pengalaman

    6.

    Usia

    Baik

    Cukup

    Kurang

    Tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat kontrasepsi

    selama laktasi

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    39/60

    25

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini

    menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Diskriptif adalah penelitian

    yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di

    dalam suatu komunitas atau masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif

    adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009).

    Penelitian yang dilakukan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo.

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    1. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan

    dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian

    tersebut (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengambil lokasi untuk

    dijadikan obyek penelitian di desa Tegalsari Weru Sukoharjo.

    2.

    Waktu Penelitian

    Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan

    (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober

    2012 sampai Mei 2013.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    40/60

    26

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    1.

    Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010).

    Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu menyusui

    di desa Tegalsari Weru Sukoharjo. Jumlah populasi sebanyak 34

    responden.

    2.

    Sampel

    Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

    seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil merupakan

    ibu menyusui di desa Tegalsari Weru Sukoharjo yaitu sebanyak 34

    responden. Menurut Arikunto (2010), apabila jumlah populasi atau

    subjeknya besar 100, maka dapat diambil 10-15% atau 20-30%

    tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    41/60

    27

    D. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

    pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen

    penelitian untuk pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.

    1.

    Kuesioner

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2008).

    2. Kisi-kisi kuesioner

    Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner tentang ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi

    3.

    Cara penilaian

    Untuk mengetahui pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

    N

    o

    Indikator Pernyataan Jumlah

    Favorable Unfavorable

    1 Pengertian Kontrasepsi 1,3,4 2,5 5

    2 Metode kontrasepsi yang cocok

    untuk ibu menyusui yang

    meliputin :a. Cara-cara sederhana

    (kondom)

    b.Kontrasepsi hormonaal oral

    (mini pil)

    c.Suntik berisi progestin

    d Implant

    e. AKDR

    f. metode kontap (MOW)

    7

    8,9

    11,13,14

    16,17

    18,19

    21,22,23

    25,26

    6

    10

    12

    15

    20

    24

    27

    2

    3

    4

    3

    3

    4

    3

    27Jumlah Soal

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    42/60

    28

    tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal

    memilih jawaban benar atau salah. Sistem penilaian pernyataan

    dengan kriteria positif (favorable) yaitu bila responden menjawab

    benar nilainya 1 jika responden menjawab salah nilainya 0 dan

    kriteria negatif (unfavorable)bila responden menjawab salahnilainya

    1 dan jika responden menjawab benar nilainya 0.

    Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner diuji

    kevaliditas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk

    mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas

    dan reliabilitas dilakukan di Desa Karakan Weru Sukoharjo pada tanggal

    16 Maret 2013 kepada 30 responden.

    a. Uji Validitas

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

    benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah

    instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen

    ini. Penelitian inimenggunakan uji validitas dengan rumus product

    moment (Riwidikdo, 2009)

    Menurut Riwidikdo (2009), rumusproduct momentadalah:

    Keterangan:

    N : Jumlah responden

    }Y-Y{N}XX{

    YX.-XY.N

    2222

    N

    rxy

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    43/60

    29

    rxy : Koefisien skorelasiproduct moment

    x : Skor pertanyaan

    y : Skor total

    xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

    Kuesioner dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel (Riwidikdo, 2009).

    Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan

    harga rtabel jika harga rhitung>rtabel maka dikatakan butir soal valid

    (Riwidikdo, 2009). Hasil validitas didapatkan dari 30 item 27 item valid

    dengan rtabel(0,361). 3 item tidak valid yaitu nomor 8 (rhitung159),

    17(rhitung081), 20 (rhitung025). Pernyataan yang tidak valid sebanyak 3

    pernyatan dihilangkan karena pernyataan yang valid sudah memenuhi

    kriteria kisi-kisi kuesioner.

    b.

    Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

    atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan

    (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai

    alpha () minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).

    Untuk menguji reliabilitas instrument peneliti menggunakan Alpha

    Chronbach dengan bantuan computer SPSS for windows.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    44/60

    30

    RumusAlpha Chronbachadalah sebagai berikut:

    2

    2

    11 Si

    Si

    k

    kri

    Keterangan:

    ri = Reliabilitas Instrument

    k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

    Si2 = Jumlah varian butir

    Si2

    = Varians total

    Hasil dari olah data nilai Alpha Chronbach penetahuan ibu

    menyusu tentang alat kontrasepsi selama laktasi adalah 0,897 jadi

    instrument dalam penelitian ini adalah reliable karena Alpha Chronbach

    yaitu 0,897> 0,7.

    E.

    Metode Pengambilan Data

    Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk

    mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian

    (Riwidikdo, 2009).

    Data yang diperoleh terdiri dari :

    1.

    Data Primer

    Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari

    subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.

    Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    45/60

    31

    sumbernya. Data primer dalam penelitian didapat dari kuesioner yang

    diisi oleh responden.

    2. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

    objek penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder berupa data

    jumlah ibu menyusui didapat dari rekam medik dari bidan desa

    Tegalsari Weru Sukoharjo.

    F. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-

    anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

    lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan

    variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi.

    G. Definisi Operasional

    Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional merupakan definisi

    yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang

    diamati.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    46/60

    32

    Table 3.2 Definisi Operasional

    Variabel Definisi OperasionalSkala

    UkurHasil Alat Ukur

    Tingkatpengetahuan

    ibu

    menyusui

    tentang alat

    kontrasepsi

    selama

    laktasi

    Segala sesuatu yangdiketahui ibu menyusui

    tentang pengertian

    kontrasepsi, metode

    kontrrasepsi yang

    digunakan selama

    menyusui meliputi :

    a. Cara-cara sederhana

    (kondom)

    b. Kontrasepsi

    hormonal oral

    (mini pil)

    c. suntik berisiprogestin

    d. implant

    e. AKDR

    f. metode

    kontap(MOW)

    Ordinal a.

    Baik, bila nilaiyang diperoleh (x)

    >mean+ 1 SD

    b.

    Cukup, bila nilai

    mean 1 SD x

    mean+ 1 SD

    c. Kurang, bila nilai

    responden yang

    diperoleh (x)

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    47/60

    33

    c. Memasukkan data atauprocessing

    Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk

    kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam progam atau software.

    d. Pembersihan data (cleaning)

    Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,

    perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

    kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

    dilakukan pembetulan atau koreksi.

    2. Analisa Data

    Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan analisa univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisa

    univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap

    penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap

    variabel (Notoatmodjo, 2010).Dari data tentang hasil pengukuran tingkat

    pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti

    baik, cukup dan kurang.

    Menurut Riwidikdo (2010), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup

    dan kurang maka menggunakan parameter :

    1.

    Baik : bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD

    2.

    Cukup : bila nilai Mean1 SD x Mean + 1 SD

    3.

    Kurang : bila nilai responden (x) < Mean1 SD

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    48/60

    34

    Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata (mean) diperoleh

    dengan rumus :

    n

    x

    x

    n

    i

    i 1:

    Keterangan :

    X : nilai rata-rata (mean)

    n : jumlah data

    Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari Simpangan baku (standart

    deviation) dengan rumus :

    Keterangan :

    sd : simpangan Baku (Standart Deviation)

    xi : nilai data

    n : jumlah data

    Rumus prosentase untuk jumlah ibu menyusui menurut tingkat

    pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), yaitu:

    Skor prosentase =

    I. Etika Penelitian

    Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek

    penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia.

    1

    2

    1

    1

    1

    2

    n

    n

    x

    x

    sd

    n

    i

    n

    i

    i

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    49/60

    35

    Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian

    yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.

    Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan

    dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner

    dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekanakan pada masalah etika

    penelitian. Untuk penelitian ini menekankan pada masalah etika penelitian

    (Hidayat, 2007), adalah sebagai berikut :

    1.

    Informed Consent

    Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan

    memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed

    Consentmerupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

    penelitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subjek

    mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampakanya. Jika

    subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

    dan jika responden tidak bersedia, maka penneliti harus menghormati

    keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi

    lembar persetujuan.

    2.

    Anonimity(Kerahasiaan nama/identitas)

    Anonymity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar

    pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada

    lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan

    mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    50/60

    36

    3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

    Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang

    harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang

    dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

    tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. kerahasiaan

    hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subyek akan dijamin

    oleh peneliti.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    51/60

    37

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Desa Tegalsari terletak di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo

    Propinsi Jawa Tengah. Batas wilayah Desa Tegalsari sebelah Timur

    berbatasan dengan Desa Nggenjeng, sebelah Selatan di batasi Desa Karang

    tengah, sebelah Utara di batasi Desa Titang, sebelah Barat di batasi Desa

    Grogol. Luas wilayahnya 14764 m. Jumlah penduduknya adalah 1221

    orang terdiri dari 573 laki-laki dan 648 perempuan, dan jumlah ibu yang

    menyusui adalah 34 orang.

    B. Hasil Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di desa Tegalsari kecamatan Weru Kabupaten

    Sukoharjo pada tanggal 19 April 2013 dengan responden 34 ibu menyusui.

    Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat kontrsepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo yaitu baik, cukup, kurang. Untuk memperoleh data dalam

    penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

    responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk

    diolah.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    52/60

    38

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Tegalsari

    Weru Sukoharjo pada 34 ibu menyusui dapat diperoleh nilai mean dan

    standar deviasisebagai berikut :

    Tabel4.1. Mean dan Standar Deviasi

    Variabel Mean Standar Deviasi

    Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui

    Tentang Alat Kontrasepsi Selama Laktasi

    20,85 1,95

    Sumber: SPSS, (2013)

    Berdasarkan hasil nilai meandan Standar Deviasi, pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi dapat dikategorikan

    menjadi 3 tingkat, yaitu :

    a. Baik : (x) > mean + 1SD

    (x) > 20,85+ 1,95

    (x) > 22,8

    Jadi tingkat pengetahuan baik jika nilai responden > 22,8

    b.

    Cukup : mean1SD < (x)

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    53/60

    39

    Berikut tabel hasil distribusi frekuensi dari hasil penelitian yang

    telah dilakukan :

    Tabel 4.2 Kuantitas Responden BerdasarkanTingkat Pengetahuan Ibu menyusui

    tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo

    No. Kategori Jumlah Prosentase (%)

    1.

    2.

    3.

    Baik

    Cukup

    Kurang

    5

    22

    7

    14,70

    64,70

    20,60

    Jumlah 34 100

    Sumber : Data Primer (2013)

    Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa Tegalsari Weru

    Sukoharjo yaitu dalam tingkat baik sebanyak 5 responden (14,70%), cukup

    sebanyak 22 responden (64,70%) dan kurang sebanyak 7 responden

    (20,60%).

    C.

    Pembahasan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat

    pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama laktasi di Desa

    Tegalsari Weru Sukoharjo yaitu pada tingkat baik sebanyak 5 responden

    (14,70%), cukup sebanyak 22 responden (64,70%) dan kurang sebanyak 7

    responden (20,60%).

    Kategori pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

    dalam kategori cukup kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pendidikan,

    media massa atau informasi, ekonomi, pengalaman, dan usia. Dimana

    pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang karena pendidikan adalah

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    54/60

    40

    suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam

    dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan

    teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) yang menyebutkan bahwa

    pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

    seseorang makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi.

    Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan di mana diharapkan

    seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

    pula pengetahuannya.

    Informasi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang sehingga

    pengetahuannya cukup tentang alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan teori

    yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) informasi yang diperoleh baik dari

    pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan

    jangka pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau

    peningkatan pengetahuan. Semakin Majunya teknologi akan tersedia

    bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan.

    Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif

    baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

    Status ekonomi keluarga yang rendah sehingga pengetahuannya cukup

    tentang alat kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh

    Erfandi (2009) status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya

    suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu, sehingga status

    ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    55/60

    41

    Pengalaman seorang individu juga bisa mempengaruhi pengetahuan,

    baik itu dari pengalaman pribadinya, saudara, keluarga ataupun teman. Hal

    ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009) pengalaman

    sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh

    kebenaran pengetahuan dengan cara menggulang kembali pengetahuan

    yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

    Umur semakin bertambah, umur akan mempengaruhi pola pikir

    seseorang. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Erfandi (2009)

    umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

    Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

    pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Nur Khanifah (2012), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui

    Tentang Alat Kontrasepsi Selama laktasi Di RB An Nuur Sumber

    Surakarta. Hasil penelitian3 responden (8,3%) berpengetahuan baik, dan 31

    responden (86,1%) berpengetahuan cukup, dan 2 responden (5,6 %)

    berpengetahuan kurang.

    Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

    penelitian dengan mayoritas pengetahuan cukup disebabkan oleh beberapa

    faktor yaitu faktor pendidikan, media massa atau informasi, ekonomi,

    pengalaman, dan usia sehingga sangat diperlukan tenaga kesehatan untuk

    memberikan pemahaman dan informasi lebih baik tentang alat kontrasepsi

    selama laktasi.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    56/60

    42

    D. Keterbatasan

    Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu :

    1. Kendala Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang terbatas dalam pengisisan

    kuisioner. Penelitian dilakukan pada saat posyandu sehingga ada

    beberapa responden yang kesulitan untuk menjawab kuisioner karenan

    anaknya rewel.

    2.

    Keterbatasan Penelitian

    a. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil

    penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

    b. Kuesioner

    Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden

    hanya bisa menjawab benar atau salah sehingga tidak dapat

    menguraikan jawaban selain jawaban yang tersedia dan jawaban

    mereka belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.

    c. Lokasi penelitian

    Lokasi ini hanya dilakukan di desa Tegalsari Weru Sukoharjo

    sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di tempat

    lain.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    57/60

    43

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat

    menarik kesimpulan sebagai berikut:

    1.

    Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

    laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013 dalam katagori

    pengetahuan baik 5 responden (14,70%).

    2.

    Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ala tkontrasepsi selama

    laktasi di Desa Tegalsari Weru Sukoharjo Tahun 2013 dalam katagori

    pengetahuan cukup 22 responden (64,70 %).

    3.

    Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang alat kontrasepsi selama

    laktasi di Desa Tegalsari Weru SukoharjoTahun 2013 dalam katagori

    pengetahuan kurang 7 responden (20,60 %).

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu

    menyusui tentang akat kontrasepsi selama laktasi maka saran yang dapat

    penulis sampaikan adalah:

    1.

    Bagi Responden

    Diharapkan pada ibu menyusui dapat memahami dan memilih alat

    kontrasepsi selama laktasi yang tidak menggangu proses selama laktasi.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    58/60

    44

    2. Bagi peneliti selanjutnya

    Diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan

    variabel penelitian dan sampel penelitian lebih banyak.

    3. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta

    Diharapkan akan menambah referensi dalam sarana pembuatan karya

    tulis ilmiah agar dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian

    selanjutnya.

    4.

    Bagi petugas kesehatan

    Diharapkan bagi bidan atau petugas kesehatan lainnya dapat

    memberikan informasi atau penyuluhan kepada ibu tentang alat

    kontrasepsi selama laktasi.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    59/60

    DAFTAR PUSTAKA

    Anggraini, Y, Martini. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :

    Rohima Press.

    Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

    Rineka Cipta

    Dewi, S.N, 2008.Hubungan Antara Kontrasepsi Progestin Dengan Produksi ASI

    Pada Ibu Menyusui ASI Eksklusif Di RB Anugrah Surabaya. Fakultas

    Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

    Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.

    http://forbetterheath.wordpress.com. Diakses 11 November 2012.

    Hartanto, H. 2004.Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar

    Harapan.

    Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.

    Jakarta : Salemba Medika.

    Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Balai Pustaka.

    Khanifah, N. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Alat Kontrasepsi

    Selama Laktasi Di RD An Nuur Sumber Surakarta Tahun 2012 .

    Surakarta Prodi DIII Kebidanan Karya Tulis Ilmiah.

    Kompasiana. 2011.Pertumbuhan Penduduk. http://politik.kompasiana.com.

    Diakses 1 Nopember 2012.

    Mubarak, Chayatin,N, Rozikin, K. 2007.Promosi Kesehatan.Yogyakarta :

    Graha Ilmu.

    Notoatmodjo, S. 2005.Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka

    Cipta.

    . 2007.Ilmu Kesehatan DanIlmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

    . 2010.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

    Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi.

    Yogyakarta : Nuha Medika.

    Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan.Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

  • 7/25/2019 Proposal b. Indonesia

    60/60

    . 2010. Statistik Penelitian Kesehatan.Yogyakarta : Pustaka

    Rihama.

    Soetjiningsih. 2012.ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC.

    Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung :

    Alfabeta.

    Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba

    Medika.

    Tempo. 2011. Pertumbuhan Penduduk.http://www.tempo.com.

    Diakses 1 Nopember 2012.