proposal bidan

Upload: arya-bagus-ari

Post on 10-Feb-2018

277 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 proposal bidan

    1/39

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masa nifas merupakan masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

    plasenta, serta selaput yang dibutuhkan untuk memulihkan kembali organ

    kandungan dan berakhir ketika alat-alat kandungan pulih seperti sebelum hamil

    dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari, masa nifas penting untuk

    dipantau karena masa pembersihan rahim. Pada masa nifas hal yang paling sering

    terjadi adalah masalah infeksi post partum. Infeksi nifas dapat dipengaruhi oleh

    proses tindakan pada saat persalinan !aleha, "00#$.

    !elain itu infeksi dapat disebabkan oleh nutrisi dan kesehatan yang buruk,

    anemia, rupture membrane premature, pemanjangan masa ruptura membrane,

    pemanjangan masa persalinan, pemeriksaan %agina yang sering selama persalinan,

    seksio sesarea, kelahiran operatif, laserasi ser%iks atau %agina, pembuangan

    plasenta se&ara manual, tertinggalnya sisa plasenta dan selaput ketuban, dan

    pembekuan darah. !ehingga dalam usaha men&egah terjadinya infeksi nifas

    diharapkan petugas medis dapat melaksanakan pen&egahan infeksi seperti dengan

    melakukan tindakan sesuai ketentuan yang berlaku, men&u&i tangan steril, dan

    menggunakan peralatan steril !aleha, "00#$.

    Infeksi nifas merupakan infeksi atau peradangan pada semua alat genitalia

    pada masa nifas oleh karena masuknya segala kuman-kuman ke alat genetalia

    wanita, kemudian infeksi menyebar melalui pembuluh darah, limfe dan

    permukaan endometrium bekas insersi plasenta tromboflebitis, parametritis,

  • 7/22/2019 proposal bidan

    2/39

    salpingitis, dan peritonitis$ pada waktu persalinan dan nifas dengan adanya

    tanda-tanda peningkatan pada suhu tubuh yang melebihi '(0) tanpa menghitung

    hari pertama dan berturut-turut selama dua hari dalam sepuluh hari pertama post

    partum *etty, "0+0$.

    umlah perempuan meninggal dunia karena masalah persalinan sebanyak

    '6.000, lebih rendah dari kematian ibu tahun +##0 yang jumlahnya sebanyak

    6.000. menurut /1, sebanyak ## persen kematian ibu akibat masalah

    persalinan atau kelahiran tarjadi di 2egara 3 2egara berkembang, rasio kematian

    ibu di negara3negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 40 kematian

    ibu per +00 ribu kelahiran bayi hidup jika bibandingkan dengan rasio kematian

    ibu di !embilan 2egara maju dan + negara persemakmuran ambang, "00$.

    erdasarkan sur%ey demografi dan kesehatan Indonesia !5I$ tahun "00

    angka kematian ibu 7I$ "44 per +00.000 kelahiran hidup, salah satunya

    penyebab kematian yaitu partus lama rata3rata di dunia dapat menyebabkan

    kematian ibu sebesar (8 dan di Indonesia sebesar #8$ !aifuddin, "006$.

    asil sur%ei awal yang dilakukan oleh peneliti di ruang 2ifas 9umah !akit

    :mum Pro%insi 2; terdapat 6# orang pasien bersalin pada tahun "0+", dimana

    persalinan !) " orang, dan persalinan normal "4" orang dengan

    penatalaksanaan yang dilakukan pada ibu bersalin !) tidak jauh berbeda dengan

    ibu yang bersalin normal. !edangkan yang mengalami &iri-&iri infeksi seperti

    peningkatan suhu tubuh, perubahan warna pada luka menjadi kemerahan

    peradangan$, dan perubahan fungsi terdapat rata-rata # orang per bulan.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    3/39

    ;abel +.+ 5ata umlah unjungan Pasien 9awat Inap PostSectioCaesarea dan

    Persalinan 2ormal 5i angsal Melati 9!:P 2; tahun "0+0-"0+'

    2o ;ahun umlah Pasien 8*ang Memiliki ;anda-

    ;anda Infeksi8

    + "0+0 4# "4 "' +6,0" "0++ 4# ' 4" '0,0

    ' "0+" 6( '# 6 4,0

    ;otal +##6 +00 +4+ +00

    Sumber : RM RSUP NTB, 20!

    5ari tabel +.+ diatas dapat dilihat terjadi peningkatan jumlah infeksi nifas

    dari tahun "0+0 sampai "0+". Pada tahun "0+0 terdapat "' pasien dengan infeksi

    nifas, dan pada tahun "0+" meningkat menjadi "0+" pasien.

    2ifas merupakan waktu yang penting untuk meningkatkan kebutuhan nutrisi

    namun para ibu nifas sangat tinggi keinginannya untuk menurunkan berat

    badannya, sementara nutrisi sangat berperan dalam penyembuhan dan

    mempertahankan kesehatan. Para ibu nifas tidak baik menjalani diet sembarangan

    atau mengurangi nutrisi yang dibutuhkan pada saat nifas sebab dapat berpengaruh

    pada proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka merupakan proses

    penggantian dan perbaikan fungsi jaringan yang rusak pada ibu yang melahirkan

    per%agina mengalami luka perineum 8 dan angka tersebut lebih besar pada ibu

    yang melahirkan dengan bantuan alat, serta luka seksio sesaria merupakan bagian

    terpenting menjadi tanggungjawab bidan dan meskipun banyak upaya yang

    dilakukan angka-angka tersebut tidak mungkin menurun se&ara signifikan oyle,

    "00#$.

    Pen&egahan infeksi nifas dapat dilakukan oleh petugas kesehatan dengan

    melakukan perawatan luka yang benar pada persalinan normal dan seksio sesaria,

    menganjurkan ibu nifas melakukan akti%itas ringan sedini mungkin segera setelah

    partus, memperhatikan asupan gi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    4/39

    isolasi untuk mengurangi terjadinya infeksi nasokomial, menjaga kesterilan alat-

    alat dengan tepat, men&u&i tangan dan memakai sarung tangan dalam melakukan

    tindakan pada pasien Maryunani, "00#$

    erdasarkan fenomena di atas maka penulis merasa tertarik melakukan

    penelitian mengenai Penatalaksanaan Pen&egahan Infeksi 2ifas di 9uang Melati

    9umah !akit :mum Pro%insi 2;.

    1.2 Perumusan Masalah

    erdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan adalah

    =agaimana Pelaksanaan Pen&egahan Infeksi 2ifas 5i 9uang Melati 9umah !akit

    :mum Pro%insi 2; ;ahun "0+'>?.

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    :ntuk mengetahui gambaran pelaksanaan pen&egahan infeksi nifas

    di 9uang Melati 9umah !akit :mum Pro%insi 2; tahun "0+'.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    .+ :ntuk mengetahui sikap bidan tentang penatalaksanaan

    pen&egahan infeksi nifas di 9uang Melati 9!: Pro%insi 2; tahun

    "0+'.

    ." :ntuk mengetahui tindakan bidan tentang penatalaksanaan

    pen&egahan infeksi nifas di 9uang Melati 9!: Pro%insi 2; tahun

    "0+'.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    5/39

    1. Man!aat Penelitian

    .1 Bagi "eneliti

    !ebagai penambah wawasan dalam mengaplikasikan ilmu yang telah

    didapat selama perkuliahan di Program !tudi 5.III ebidanan !;I@!

    *arsi Mataram, serta sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam menyusun

    karya tulis ilmiah.

    .2 Bagi #umah $akit

    !ebagai masukan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya

    dalam penatalakasanaan pen&egahan infeksi nifas.

    .3 Bagi %nstitusi Pen&i&ikan

    asil penelitian dapat dipergunakan sebagai bahan masukan atau informasi

    di perpustakaan yang dapat digunakan sebagai a&uan peneliti selanjutnya.

    . Bagi #es"'n&en

    Menambah pengetahuan bagi bidan tentang penatalaksanaan pen&egahan

    infeksi nifas dalam ruang kebidanan.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    6/39

    BAB 2

    T%N(AUAN PU$TAKA

    2.1 %)u Ni!as

    2.1.1 De!inisi Masa Ni!as

    Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-

    alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dengan waktu lebih

    kurang 6 minggu atau 40 hari, masa nifas penting untuk dipantau karena masa

    pembersihan rahim !aleha, "00#$.

    2.1.2 Pr'ses *ang Dialami %)u $elama Masa Ni!as

    !e&ara garis besar terdapat tiga proses penting dimasa nifas, yaitu

    sebagai berikut A

    .+ Penge&ilan 9ahim 7tau In%olusi

    9ahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unikkarena dapat

    menge&il serta membesar dengan menambah atau mengurangi jumlah

    selnya. Pada wanita tidak hamil , berat rahim seberat '0 gram dengan

    ukuran kurang lebihsebesar telur ayam.selama kehamilan, rahim makin

    lama makin membesar.

    entuk otot rahim mirip jala berlapis tiga dengan serat-seratnya

    yang melintang kanan, kiri, dan trans%ersal. 5i antara otot-otot itu ada

    pembuluh darah yang mengalirkan darah ke plasenta. !etelah plasenta

    lepas otot rahim akan berkontraksi atau mengerut, sehingga pembuluh

    darah terjepit dan perdarahan berhenti. !etelah bayi lahir berat rahim

  • 7/22/2019 proposal bidan

    7/39

    menjadi sekitar +000 gram dan dapat diraba kira-kira setinggi " jari di

    bawah umbilikus. !etelah + minggu kemudian beratnya berkurang jadi

    sekitar 00 gram dan setelah " minggu beratnya sekitar '00 gram dan

    tidak dapat diraba lagi.

    !e&ara alamiah rahim akan kembali menge&il perlahan-lahan

    kebentuk semula, setelah 6 minggu beratnya sudah sekitar 40-60 gram.

    Pada saat ini dianggap bahwa masa nifas sudah selesai. 2amun

    sebenarnya rahim akan kembali keposisinya yang normal dengan berat

    '0 gram dalam waktu ' bulan setelah masa nifas, dalam ' bulan ini

    bukan hanya rahim yang kembali normal akan tetapi kondisi tubuh ibu

    juga akan pulih se&ara keseluruhan.

    ." ekentalan 5arah emokonsentrasi$ embali 2ormal

    !elama hamil, darah ibu relatif lebih en&er, karena &airan darah

    ibu banyak, sementara sel darahnya berkurang. 2amun setelah ibu

    melahirkan sistem sirkulasi darah ibu kembali seperti semula maka

    darah mengental, dimana kadar perbandingan sel darah dan &airan darah

    kembali normal, umumnya hal ini terjadi pada hari ke- ' sampai ke- +

    pas&apersalinan.

    .' Proses Baktasi 7tau Menyusui

    Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. Plasenta

    mengandung hormon penghambat prolaktin hormon plasenta$ yang

    menghambat pembentukan 7!I. !etelah plasenta lepas hormon plasenta

    tidak dihasilkan lagi sehingga terjadi produksi 7!I. 7!I keluar "-' hari

    setelah melahirkan !aleha, "00#$.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    8/39

    2.2 K'nse" %n!eksi

    2.2.1 De!enisi %n!eksi

    Infeksi adalah proses in%asif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di

    dalam tubuh yang menyebabkan sakit Potter C Perry, "00$.

    Infeksi adalah in%asi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi

    dalam jaringan tubuh. o

  • 7/22/2019 proposal bidan

    9/39

    .+ akteri

    akteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. 9atusan spesies

    bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup

    didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, &airan

    dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya.

    ." Eirus

    Eirus terutama berisi asam nukleat nu&lei& a&id$, karenanya harus masuk

    dalam sel hidup untuk diproduksi.

    .' Fungi

    Fungi terdiri dari ragi dan jamur

    .4 Parasit

    Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit

    adalah proto

  • 7/22/2019 proposal bidan

    10/39

    .' akterimia A terjadi ketika dalam darah ditemukan adanya bakteri.

    .4 !eptikemia A multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil dari infeksi

    sistemik.

    . Infeksi akut A infeksi yang mun&ul dalam waktu singkat.

    .6 Infeksi kronik A infeksi yang terjadi se&ara lambat dalam periode yang

    lama dalam hitungan bulan sampai tahun$. Paker, "000$.

    2.2. Pr'ses %n!eksi

    Infeksi terjadi se&ara progresif dan beratnya infeksi pada klien

    tergantung dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan

    penjamu. 5engan proses perawatan yang tepat, maka akan meminimalisir

    penyebaran dan meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi

    mempengaruhi tingkat asuhan keperawatan yang diberikan.

    erbagai komponen dari sistem imun memberikan jaringan kompleks

    mekanisme yang sangat baik, yang jika utuh, berfungsi mempertahankan tubuh

    terhadap mikroorganisme asing dan sel-sel ganas. Pada beberapa keadaan,

    komponen-komponen baik respon spesifik maupun nonspesifik bisa gagal dan

    hal tersebut mengakibatkan kerusakan pertahanan hospes. 1rang-orang yang

    mendapat infeksi yang disebabkan oleh defisiensi dalam pertahanan dari segi

    hospesnya disebut hospes yang melemah. !edangkan orang-orang dengan

    kerusakan mayor yang berhubungan dengan respon imun spesifik disebut

    hospes yang terimunosupres.

    @fek dan gejala nyata yang berhubungan dengan kelainan pertahanan

    hospes ber%ariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. )iri-&iri umum

    yang berkaitan dengan hospes yang melemah adalahA infeksi berulang, infeksi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    11/39

    kronik, ruam kulit, diare, kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya

    kerentanan terhadap kanker tertentu. !e&ara umum proses infeksi adalah

    sebagai berikut A

    .+ Periode inkubasi

    Inter%al antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan mun&ulnya gejala

    pertama.

    ." ;ahap prodromal.

    Inter%al dari awitan tanda dan gejala nonspesifik malaise, demam ringan,

    keletihan$ sampai gejala yang spesifik. !elama masa ini, mikroorganisme

    tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit

    ke orang lain.

    .' ;ahap sakit.

    lien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis

    infeksi. )ontohA demam dimanifestasikan dengan sakit tenggorokan, mumps

    dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan

    kelenjar parotid dan sali%a.

    .4 Pemulihan

    Inter%al saat mun&ulnya gejala akut infeksi

    2.3 %n!eksi Ni!as

    2.3.1 De!enisi %n!eksi Ni!as

    Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh

    masuknya kuman-kuman ke dalam alat genitalia pada waktu proses

    persalinan dan masa nifas puerperal infe&tionD puerperal sepsis$. !ementara

    itu yang dimaksud dengan febris puerperalis adalah demam yang terjadi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    12/39

    sampai '(0& atau lebih pengukuran suhu se&ara oral$ selama " hari dalam

    +0 hari pertama pas&a persalinan, ke&uali pada hari pertama Maryunani,

    "00#$.

    2.3.2 Eti'l'gi

    .+ erdasarkan masuknya kuman kedalam alat kandungan.

    .a "#togenkuman datang dari luar$.

    .b $utogenkuman masuk dari tempat lain dalam tubuh$.

    .& "ndogen dari jalan lahir sendiri$.

    ." erdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi.

    .a Streptococcus %aemol&ticus $erobi#

    Masuknya se&ara e#sogendan menyebabkan infeksi berat yang

    ditularkan dari penderita lain, alat-alat yang tidak steril, tangan

    penolong.

    .b Stapn&lococcus aureusMasuk se&ara e#sogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan

    sebagai penyebab infeksi dirumah sakit.

    'c "sc(ericia coli

    uman ini berasal dari kandung kemih dan rektum, menyebabkan

    infeksi terbatas.

    'd Clostridium )elc(ii

    .e uman aerobi# yang sangat berbahaya, sering ditemukan pada

    abortus kriminalis dan partus yang ditolong dukun dari luar

    rumah sakit 7mbarwati, "0+0$.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    13/39

    2.3.3 ,ara Terja&in+a %n!eksi

    .+ ;angan pemeriksa yang tidak melakukan pen&u&ian tangan yang

    sesuai dengan !1P !tandart 1perasional Prosedur$.

    ." ;angan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada

    pemeriksaan atau operasi membawa bakteri yang sudah ada kedalam

    uterus melalui %agina, kemungkinan lain sarung tangan atau alat3alat

    yang dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhnya terbebas

    dari kuman-kuman penyebab infeksi.

    .' !arung tangan taerkena kontaminasi bakteri yang berasal dari hidung

    atau tenggorokan petugas kesehatan droplet infe#tion$.

    .4 5alam rumah sakit selalu banyak nosokomial yang berasal dari

    penderita3penderita, dari berbagai jenis kuman yang dibawa oleh

    aliran udara ke mana3mana, antara lain alat3alat medis dan alat3alat

    tenun yang dipakai pasien.

    . Infeksi intra partum gejalanya sudah terlihat pada waktu persalinan

    infeksi inpartum terjadi pada A

    .a Partus lama.

    .b etuban pe&ah

    .& Periksa dalam yang terlalu sering 7nggraini, "0+0$.

    2.3. -akt'r Pre&is"'sisi

    .+ Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar.

    ." ;indakan operasi persalinan.

    .' ;ertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.

    .4 etuban pe&ah dini.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    14/39

    . eadaan yang dapat menunkan keadaan umum 7mbarwati, "0+0$.

    2.3. /ejala Klinis

    Infeksi nifas dapat dibagi dalam " golongan, yaitu A

    .+ Infeksi yang terbatas pada perineum, %ul%a, %agina, ser%ik, dan

    endometritis.

    a. Eul%itis

    Pada luka infeksi bekas sayatan episiotomy atau luka perineum,

    jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan

    bengkak, jahitan mudah terlepas, luka yang terbuka menjadi ulkus

    dan mengeluarkan pus.

    b. Eaginitis

    Infeksi %agina dapat terjadi se&ara langsung pada luka %agina atau

    melalui perineum. Permukaan mukosa membengkak dan

    kemerahan, terjadi ulkus, serta getah mengandung nanah dan

    keluar dari daerah ulkus. Penyebaran dapat terjadi, tetapi pada

    umumnya infeksi tinggal terbatas.

    &. !er%isitis

    Infeksi ser%iks sering juga terjadi, akan tetapi biasanya tidak

    menimbulkan banyak gejala. Buka ser%iks yang dalam, luas, dan

    langsung ke dasar ligamentum latum sehingga menyebabkan

    infeksi yang menjalar ke parametrium.

    d. @ndometritis

    enis infeksi ini biasanya yang paling sering terjadi. uman-

    kuman yang memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas

  • 7/22/2019 proposal bidan

    15/39

    implantasi plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan

    seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak

    seberapa pathogen, infeksi hanya terbatas pada endometrium.

    aringan desidua bersama-sama dengan bekuan darah menjadi

    nekrotis dan &airan. Pada batas-batas antara daerah yang beradang

    dan daerah sehat, terdapat lapisan yang terdiri atas leukosit. Pada

    infeksi yang lebih berat, batas endometrium dapat dilampaui dan

    terjadilah penjalaran !ulistyawati, "00#$.

    ." Infeksi yang menyebar melalui pembuluh darah, limfe, dan

    permukaan endometrium tromboflebitis, parametritis, salpingitis,

    danperitonitis$.

    .a Tromboflebilitispenjalaran infeksi melalui %ena sering terjadi dan

    merupakan penyebab terpenting dari kematian karena infeksi

    puerperalis. 9adang %ena golongan + disebut tromboflebitis pel*is

    dan infeksi %ena golongan " disebut tromboflebitis femoralis'

    +$ Tromboflebitis pel*is yang sering meradang adalah *ena

    o*ari#akarena mengalirkan darah dan luka bekas plasenta di

    daerah fundus uteri. Penjalaran tromboflebitis pada *ena

    o*ari#a kiri adalah ke *ena renalis dan dari *ena o*ari#a

    kanan ke *ena #a*a inferior.

    "$ Tromboflebitis femoralis dapat menjadi tromboflebitis *ena

    safena magna atau peradangan *ena femoralis sendiri,

    penjalaran tromboflebitis *ena uterin, dan akibatparametritis.

    Tromboflebitis femoralismungkin terjadi karena aliran darah

  • 7/22/2019 proposal bidan

    16/39

    lambat di daerah lipat paha, karena %ena tersebut yang tertekan

    oleh ligamentum inguinale, juga karena dalam masa nifas

    kadarfibrinogenmeningkat.

    .b Peritonitisinfeksi puerperalis melalui saluran getah bening dapat

    menjalar ke peritoneum hingga terjadi peritonis atau ke

    paramentriummenyebabkanparametris'

    .& Parametritisdapat terjadi dengan tiga &ara berikut ini A

    +$ Melalui robekan ser%iks yang dalam.

    "$ Penjalaran endometritis atau luka ser%iks yang terin%eksi

    melalui saluran getah bening

    '$ !ebagai lanjutan tromboflebitis pel*is!aleha, "00#$.

    2.3.0 Penegahan

    .+ !elama ehamilan

    arena anemi merupakan predisposisi untuk infeksi nifas, harus

    diusahakan untuk memperbaikinya. eadaan gi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    17/39

    seperlunya saja, indiksi serta kondisi untuk bedah kebidanan harus

    dipatuhi dan jika terjadi perdarahan harus di&egah sedapat mungkin

    serta segera transfuse darah jika perlu.

    .' !elama 2ifas

    !etelah partus terdapat luka-luka di beberapa tempat pada jalan lahir.

    !ehingga harus dijaga agar luka-luka tidak terkontaminasi oleh

    kuman-kuman dari luar, dengan &ara menjaga kebersihan daerah

    genital. Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari

    pertama dibatasi sedapat mungkin. ;iap penderita dengan tanda-

    tanda infeksi nifas jangan dirawat bersama dengan wanita-wanita

    dalam nifas yang sehat !ujiyantini, "0+0$.

    2.3. (enis(enis Penatalaksanaan Pa&a %n!eksi Ni!as

    Melakukan terapi antibioti& pada ibu infeksi nifas biasanya

    mengikuti dua prinsip utama. ;erapi antibiorik dini harus diberikan untuk

    membatasi, kemudian menyingkirkan proses infeksi. 7ntibiotika harus

    memiliki &akup

  • 7/22/2019 proposal bidan

    18/39

    terhadap kombinasi ini adalah Bacteroides fragilis, yang biasanya peka

    terhadap klin damisin harus memiliki &akupan baris pertama yang lebih

    baik.

    .+ Penatalaksanaan Buka Perineum, Eul%a, 5an Eagina

    ika terdapat pus atau &airan, buka luka dan drain luka tersebut. 7ngkat

    kulit yang nekrotik dan jahitan sub kutis dan buat jahitan situasi, jangan

    mengangkat jahitan fasia. ompres luka dan anjurkan ibu menjaga

    kebersihan. 7ntibioti& tidak diperlukan jika terdapat abses tanpa selutitis.

    ika terjadi luka. Buka menjadi nyeri, merah, dan bengkak. ika terjadi

    infeksi dari luka luar, maka biasanya jahitan diangkat supaya ada

    drainase getah-getah luka atau lakukan kompres.

    ." Penatalaksanaan @ndometritis

    Pasien sebisa mungkin diisolasi, dan bayi dapat terus menyusu pada

    ibunya. :ntuk kelan&aran pengaliran lo&khea, pasien boleh diletakkan

    dalam posisi flowler dan diberi uterostonika serta dianjurkan banyak

    minum.

    .' Penatalaksanaan ;romboflebitis pel%is dan femoralis

    ;ujuan terapi pada tromboflebitis adalah sebagai berikut A

    .a Men&egah emboli.

    .b Mengurangi akibat-akibat trombofebitis edema kaki yang lama,

    perasaan nyeri yang lama$. Pengobatan dengan antikoagulan heparin,

    di&umarol$ bermaksud untuk mengurangi terjadinya thrombus dan

    mengurangi bahaya emboli.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    19/39

    .4 Penatalaksanaan Peritonitis

    7ntibiotik diberikan dengan dosis yang tinggi. :ntuk menghilangkan

    gembung perut diberikan obat meller tube')airan diberikan per infuse,

    trans fusi darah, dan oksigen. Pasien diberikan sedati%e untuk

    menghilangkan rasa nyeri. Makanan dan minuman diberikan setelah ada

    flatus.

    . Penatalaksanaan Parametritis

    Pasien diberi antibioti& dan jika terdapat fluktuasi perlu dilakukan incise

    diatas lipatan paha atau pada &a%um douglas.

    2.3.4 Penatalaksanaan Penegahan %n!eksi Ni!as

    .+ ;indakan Men&u&i ;angan

    Men&u&i tangan adalah prosedur yang paling penting dari

    pen&egahan penyebaran infeksi yang menyebabkan kesakitan dan

    kematian ibu dan bayi baru lahir dan dapat mengurangi angka

    kematian 08. )ara men&u&i tangan sebagai berikut A

    .a Bepaskan perhiasan di tangan dan pergelangan.

    .b asahi tangan dengan air bersih dan mengalir.

    .& Hosok kedua tangan dengan kuat menggunakan sabun biasa atau

    yang mengandung anti septik selama +0-+ detik pastikan sela-

    sela jari digosok menyeluruh$. ;angan yang terlihat kotor harus

    di&u&i lebih lama.

    .d ilas tangan dengan air bersih mengalir.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    20/39

    .e iarkan tangan kering dengan &ara diangin-anginkan atau

    keringkan dengan kertas tisu atau handuk pribadi yang bersih dan

    kering 7ffandi, "00$.

    ." Penggunaan !arung ;angan Pada Pemeriksaan 5alam

    Pemakaian sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah

    kulit tak utuh, selaput mukosa, darah atau &airan tubuh

    lainnya$,peralatan, sarung tangan atau sampah yang terkontaminasi.

    ika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk menangani

    setiap ibu atau bayi baru lahir untuk menghindari kontaminasi silang

    atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda

    pula. Penggunaan sarung tangan dalam berbagai situasi sebagai

    berikut A

    .a Hunakan sarung tangan steril atau desinfeksi tingkat tinggi untuk

    prosedur apapun yang akan mengakibatkan kontak dengan

    jaringan di bawah kulit seperti persalinan, penjahitan %agina atau

    pengambilan darah.

    .b Hunakan sarung tangan periksa yang bersih untuk menangani

    darah atau &airan tubuh.

    .& Hunakan sarung tangan rumah tangga atau tebal untuk men&u&i

    peralatan, menangani sampah, juga membersihkan darah dan

    &airan tubuh.

    !arung tangan sekali pakai lebih dianjurkan, tetapi bila sarananya

    sangat terbatas, sarung tangan bekas dapat diproses ulang dengan

  • 7/22/2019 proposal bidan

    21/39

    dekontaminasi, &u&i dan bilas,desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi

    7ffandi, "00$.

    .' Memproses 7lat-7lat ekas

    ;iga proses pokok yang direkomendasikan untuk proses peralatan

    dan benda-benda lain dalam upaya pen&egahan infeksi adalah A

    .a 5ekontaminasi

    5ekontaminasi adalah penting untuk menangani peralatan,

    perlengkapan, sarung tangan dan benda-beda lainnya yang

    terkontaminasi 7ffandi, "00$. ;ujuan proses dekontaminasi

    untuk memper&epat mematikan %itus epatitis dan IE.

    Prosedur dekontaminasi yaitu A

    +$ Pakai alat perlindungan diri sarung tangan karet yang tebal

    atau sarung tangan rumah tangga dari bahan lateks jika akan

    menangani peralatan bekas pakai atau kotor.

    "$ 9endam benda-benda yang terkontaminasi ke dalam larutan

    klorin 0,8 selama +0 menit.

    '$ Pastikan bahwa benda-benda yang terkontaminasi terendam

    seluruhnya oleh larutan klorin.

    4$ Barutan klorin harus diganti paling sedikit setiap "4 jam atau

    bila kelihatan keruh dapat diganti se&epatnya.

    .b Pen&u&ian dan Pembilasan

    Pen&u&ian adalah &ara paling efektif untuk menghilangkan

    sebagian besar mikroorganisme pada peralatanD perlengkapan

    yang kotor atau sudah digunakan 7ffandi, "00$.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    22/39

    ;ahap pen&u&ian dan pembilasan yaitu A

    +$ Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan.

    "$ 7mbil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi.

    '$ angan di&u&i se&ara bersama-sama benda-benda yang terbuat

    dari bahan karetDplasti dengan bahan logam.

    4$ )u&i setiap benda tajam se&ara terpisah dan hati- hati.

    $ Hunakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan

    sisah darah dan kotoran.

    6$ uka engsel dan gunting.

    $ !ikat dengan seksama terutama dibagian sambungan dan sudut

    peralatan.

    ($ Pastikan tidak ada sisa-sisa darah dan kotoran yang tertinggal

    pada peralatan.

    #$ )u&i setiap benda sedikitnya tiga kali dengan air dan sabun

    atau deterjen.

    +0$ ilas seluruh benda-benda dengan air bersih.

    ++$ :lang prosedur tersebut pada benda lain

    +"$ )u&i sarung tangan dengan air dan sabun kemudian bilas

    dengan seksama menggunakan air bersih.

    +'$ Hantungkan sarung tangan dan biarkan kering dengan &ara

    diangin- anginkan.

    .& 5esinfeksi ;ingkat ;inggi 7tau !terilisasi

    5esinfeksi adalah satu-satunya alternatif yang dilakukan dengan

    &ara merebus, mengukus atau kimiawi. 5an sterilisasi adalah &ara

  • 7/22/2019 proposal bidan

    23/39

    yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme tetapi

    proses sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan praktis 7ffandi,

    "00$.

    5esinfeksi tingkat tinggi dapat dilakukan dengan &ara A

    a. 5;; dengan &ara merebus yaituA

    +$ Hunakan pan&i dengan penutup yang rapat.

    "$ Hanti air setiap kali mendesinfeksi peralatan.

    '$ 9endam peralatan didalam air sehingga semuanya terendam

    di dalam air.

    4$ Mulai panakan air.

    $ Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih.

    6$ angan tambah benda apa pun ke dalam air mendidih

    setelah penghitungan waktu dimulai.

    $ 9ebus selama "0 menit dihitung mulai air telah mendidih.

    ($ )atat lama waktu perebusan peralatan di dalam buku kukus.

    #$ iarkan peralatan kering dengan &ara diangin-anginkan

    sebelum digunakan atau disimpan.

    +0$ !etelah peralatan kering, dan segera digunakan atau

    disimpan dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi

    berpenutup.peralatan dapat bertahan selama satu minggu

    asalkan penutupnya tidak dibuka.

    b. 5;; dengan &ara mengukusDuap yaitu A

    +$ Hunakan pan&i perebus dengan tiga susunan nampan

    pengukus

  • 7/22/2019 proposal bidan

    24/39

    "$ !arung tangan yang telah didekontaminasi dan di&u&i

    kemudian gulung bagian atas sarung tangan sehingga

    setelah 5;; selesai sarung tangan dapat dipakaikan tanpa

    membuat terkontaminasi baru

    '$ Betakkan sarung tangan pada nampan pengukus yang

    berlubang dibawahnya. 7gar mudah dikeluarkan ari bagian

    atas nampan pengukus, letakkan -+ pasang bagian jarinya

    mengarah ke tengah nampan.

    4$ ika uap mulai keluar dari &elah-&elah di pan&i pengukus,

    mulailah penghitungan waktu

    $ ukus sarung tangan selama "0 menit, buka tutup pan&i dan

    letakkan dalam posisi terbalik

    6$ 7ngkat nampan pengukus paling atas yang berisi sarung

    tangan dan goyangkan se&ara berlahan-lahan agar air yang

    tersisa di sarung tangan menetes ke luar

    $ !usunlah sarung tangan di atas pan&i yang kosong dan pan&i

    jangan ditutup agar sarung tangan &epat kering tanpa

    terkontaminasi tuang air perebusan ke dalam wadah 5;;$

    ($ irkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan

    sampai kering di dalam nampan selama 4-6 jam. ika ingin

    digukan langsung biarkan sarung tangan -+0 menit dan

    kemudian gunakan dalam waktu '0 menit pada saat maih

    basah atau lembab.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    25/39

    #$ ika sarung tangan tidak lansung digunakan setelah kering,

    gunakan penjepit atau pingset desinfeksi tingkat tinggi

    untuk memindahkan sarung tangan. Massukan sarung

    tangan dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi lalu tutup

    rapat dan sarung tangan yang disimpan dalam wadah dapat

    dissimpan sampai satu minggu.

    &. 5;; denagn &ara kimiawi yaitu A

    +$ Betakkan peralatan dalam keadaan kering sudah

    didekontaminasi dan &u&i bilas$ ke dalam wadah dan

    tuangkan desinfektan

    "$ Pastikan bahwa peralatan terendam seluruhnya dalam

    larutan kimiawi

    '$ 9endam peralatan selama "0 menit

    4$ )atat lama waktu peralatan di rendam dalam larutan kimia

    $ ilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan

    sampai kering di wadah desinfeksi tingkat tinggi yang

    berpenutup

    6$ !etelah kering, peralatan dapat digunakan atau disimpan

    dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi bertutup rapat.

    .4 Mobilisasi 5ini

    Mobilisasi adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin

    membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan dan

    membimbing pasien untuk berjalan !ulistyawati, "00#$.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    26/39

    Pada persalinan normal dan keadaan ibu normal, biasanya ibu

    diperbolehkan untuk mandi dan ke /) dengan bantuan orang lain,

    yaitu pada + atau " jam setelah persalinan. !ebelum pasien

    dibimbing kekamar mandi, pasien harus dianjurkan untuk melakukan

    latihan menarik napas dalam serta latihan tungkai yang sederhana

    dan pasien dianjurkan duduk serta mengayunkan tungkainya ditepi

    tempat tidur ahiyatum, "00#$.

    Pada ibu persalinan !) mobilisasi dini dilakukan pada 6-+" jam

    pertama setelah persalinan. Mobilisasi yang dapat dilakukan pada

    ibu persalinan !) sebagai berikut A

    .a ari pertama ibu dianjurkan miring ke kanan dan ke kiri dapat

    dimulai sejak 6-+" jam setelah bersalin D ibu sadar, latihan yang

    dilakukan latihan pernafasan yang dapat dilakukan ibu sambil

    tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar.

    .b ari ke " Ibu dapat duduk menit dianjurkan untuk bernafas

    dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk- batuk ke&il

    yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus

    menumbuhkan rasa per&aya diri ibuDpenderita bahwa ia mulai

    pulih. emudian posisi tidur terlentang diubah menjadi setengah

    duduk selanjutnya se&ara berturut-turut, hari demi hari

    penderitaDibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk

    selama sehari, belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada

    hari ke ' sampai hari setelah operasi. Mobilisasi se&ara teratur

  • 7/22/2019 proposal bidan

    27/39

    dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu

    penyembuhan ibu Mihardi, "0+0$.

    . Perawatan Buka

    Perawatan luka adalah proses pergantian dan perbaikan fungsi

    jaringan yang rusak. Buka dapat sembuh melalui proses utama yang

    terjadi ketika tepi luka disatukan dengan menjahit luka. ika luka

    dijahit terjadi penutupan jaringan yang disatukan dan tidak ada ruang

    yang kosong. @pitelium akan bermigrasi disepanjang garis jahitan,

    dan penyembuhan terjadi terutama oleh timbunan jaringan

    penghubung oyle, "00#$.

    Perawatan luka perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk

    menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi %ul%a dan anus pada

    ibu yang dalam masa antara kelahiran pla&enta sampai dengan

    kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil

    !ujiyatini, "0+0$.

    Perawatan yang dilakukan pada luka perineum yaitu A

    .a :sahakan luka selalu dalam keadaan kering keringkan setiap kali

    setelah buang air$.

    .b indari menyentuh luka perineum dengan tangan.

    .& ersihkan kemaluan selalu dari arah depan ke belakang.

    .d aga kebersihan daerah perineum ganti pembalut setiap kali

    sudah penuh atau minimal ' kali sehari$ !ulistyawati, "00#$.

    Perawatan luka !) tidak berbeda jauh dengan perawatan luka pada

    persalinan normal. Perawatan yang dilakukan pada luka !) yaitu A

  • 7/22/2019 proposal bidan

    28/39

    .a ;idak menyentuh bagian luka sebelum perban dan balutan

    dibuka.

    .b Mandi dengan air hangat dan dibilas dengan berlahan.

    .& ;idur dengan menggunakan kain sprei yang bersih dan ganti kain

    sprei se&ara berkala 9eiss, "00($.

    .6 7supan 2utrisi

    5engan kekurang nutrisi se&ara umum dapat mengakibatkan

    berkurangnya kekuatan luka, meningkatnya dehisensi luka dan luka

    semakin memburuk. 5efisiensi nutrisi tertentu dapat berpengaruh

    pada penyembuhan luka. 5efisiensi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    29/39

    komponen membran sel. 7sam lemak tak jenuh ganda yang baik

    bersumber dari minyak ikan.

    .b Eitamin 7

    Eitamin 7 adalah %itamin larut lemak yang tersimpan di dalam

    hati. Eitamin ini merupakan peran dalam pembentukan sel darah

    merah, sehingga anemia ringan sering kali merupakan tanda awal

    defisiensi. Eitamin 7 juga memiliki peran sebagai anti oksidan

    yang melawan reaksi radikal bebas, dan memiliki peran kun&i

    dalam imunitas, khususnya fungsi limfosit-; dan respons

    antibody terhadap infeksi.

    Eitamin 7 penting dalam diferensiasi sel dan keratinisasi epitel,

    dan defisiensi %itamin ini akan mengakibatkan defisiensi kolagen

    dan terlambatnya epitelisiasi, selain itu de%isiensi %itamin 7

    meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.

    Eitamin 7 dapat diperoleh dari telur, mentega, susu, hati, minyak

    ikan, wortel, lada merah, sayuran berdaun hijau gelap, brokoli,

    aprokot, buah persik, dan mangga.

    .& Eitamin )

    Eitamin ) adalah %itamin larut air yang membantu absorsi

  • 7/22/2019 proposal bidan

    30/39

    angiogenesis dan meningkatkan kerapuhan kapiler %itamin )

    dapat ditemukan didalam sayur dan buah. Eitamin ) sangat

    mudah rusak oleh pajanan &ahaya dan panas.

    eberapa %itamin ,

  • 7/22/2019 proposal bidan

    31/39

    BAB 3

    KE#AN/KA K5N$EPTUAL

    erangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

    konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti.

    erangka konsep ini gunanya untuk menggunakan atau menjelaskan se&ara

    panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas !etiadi, "00$.

    Hambar '.+ erangka onsep Pen&egahan Infeksi 2ifas A 2otoatmodjo "00$,

    7ffandi "00$.

    eterangan A

    A ;idak diteliti

    A 5iteliti

    Pen&egahan Infeksi 2ifas

    Perilaku esehatan A

    +. 7fefe&ti%e

    ". ognitif

    '. Psikomotor

    +. Pengetahuan

    ". !ikap

    '. ;indakan

  • 7/22/2019 proposal bidan

    32/39

    BAB

    MET5DE PENEL%T%AN

    .1 Desain Penelitian

    5esain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,

    memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi akurasi suatu hasil 2otoatmodjo, "00$.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

    suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambar

    atau deskriptif tentang suatu keadaaan se&ara obyektif 2otoatmodjo, "00"$.

    Pendekatan dalam penelitian ini adalahsur*e&'

    .2 Kerangka Kerja

    7&&identalSampling

    +nformed Consent

    Pengumpulan data dengan

    lembar obser%asi dan &eklist

    Pengolahan data

    7nalisa data dengan !P!!

    !ampel A sesuai dengan

    kriteria inklusi dan ekslusi

    Populasi A seluruh pasien

    ruang Melati yang

    men alami infeksi nifas

    asil

    Penyajian data

  • 7/22/2019 proposal bidan

    33/39

    .3 P'"ulasi6 $am"el6 &an $am"ling

    .3.1 P'"ulasi

    Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

    diteliti 2otoatmodjo, "00$. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas

    dengan infeksi post partum yaitu sebanyak 6 orang.

    .3.2 $am"el

    !ampel adalah sebagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti

    2otoatmodjo, "00$. !ampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum

    sejumlah 6 orang dengan kriteria sebagai berikut A

    a. riteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada

    poulasi target dan sumber 9iyanto, 7. "0++$. 5alam penelitian ini,

    kriteria inklusi tersebut adalah A

    +. Ibu post partum dalam masa nifas.

    ". Primigra%ida

    '. ersedia menjadi responden.

    b. riteria @ksklusi adalah kriteria dari subjek penelitian yang tidak boleh

    ada dan jika subjek mempunyai kriteria ekslusi maka subjek harus

    dikeluarkan dari penelitian 9iyanto, 7. "0++$. 5alam penelitian ini,

    kriteria eksklusi tersebut adalah A

    +. Ibu hamil.

    ". Multigra%ida

    '. *ang tidak bersedia untuk diteliti

  • 7/22/2019 proposal bidan

    34/39

    .3.3 $am"ling

    !ampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

    mewakili populasi 2otoatmodjo, "00$. 5alam penelitian ini, peneliti

    menggunakan teknik total sampling.

    . 7aria)el Penelitian

    Eariabel merupakan karakterisitk yang diamati yang mempunyai %ariasi nilai

    dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti se&ara

    empiris atau ditentukan tingkatannya !etiadi, "00$. 5alam penelitian ini hanya

    terdapat %ariabel independen yaitu pen&egahan infeksi nifas ibu post partum.

    . De!inisi 5"erasi'nal

    5efinisi 1perasional adalah mendefinisikan %ariabel se&ara operasional

    berdasarkan karakteristik yang diamati 2otoatmodjo, "00$.

    ;abel 4.+ 5efinisi 1perasional Pelaksanaan Pen&egahan Infeksi 2ifas Pada Ibu

    Post Partum

  • 7/22/2019 proposal bidan

    35/39

    .0 L'kasi &an 8aktu "enelitian

    .0.1 L'kasi Penelitian

    Penelitian ini akan dilakukan di 9uang Melati 9!: Pro%insi 2;.

    .0.2 8aktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal bulan uli "0+'.

    . Pengum"ulan Data &an Analisa Data

    ..1 Pengum"ulan Data

    Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

    proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

    penelitian !ugiyono, "0++$.

    Eariabel 5efinisi

    1perasional

    Parameter 7lat :kur !kala

    Pengukuran

    riteria

    !ikap

    bidan

    !ikap bidan tentang

    penatalaksanaan

    pen&egahan infeksinifas. idan harus

    memiliki sikap

    yang baik terhadap

    arti pentingnya

    pen&egahan infeksi.

    9espon bidan

    tentang

    pelaksanaanpen&egahan

    infeksi

    uesioner 2ominal - Positif jika ; nilai skore

    responden

    - 2egatif jika ;J nilai skoreresponden

    ;indakan

    bidan

    ;indakan yang

    dilakukan bidan

    dalam men&egah

    terjadinya infeksi

    nifas

    Melaksanakan

    tindakan A

    .+ Men&u&i

    tangan steril

    ." Penggunaan

    sarungtangan

    .' Pemrosesan

    alat

    .4 Mobilisasi

    dini

    . Perawatan

    luka

    .6 Memberikan

    asupan

    nutrisi

    1bser%asi 2ominal - aik bilahasil 68 3

    +00 8- )ukup bila

    hasil 68 3 8

    - urang bilahasil J 6 8

  • 7/22/2019 proposal bidan

    36/39

    5alam penelitian ini peneliti menggunakan data primer. 5ata primer

    adalah data yang di kumpulkan langsung oleh peneliti pada saat meneliti

    data belum ada, sehingga peneliti menggunakan kuesioner dan lembar

    obser%asi.

    ..2 %nstrument

    Pengumpulan data alat yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

    kuesioner yaitu salah satu &ara pengumpulan data yang dilakukan dengan

    mengedarkan suatu data yang di lakukan dengan mengedarkan suatu daftar

    pertanyaan yang berupa formulir kepada sejumlah subjek untuk

    mendapatkan jawaban, informasi dan sebagainya.

    uesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

    peneliti tahu dengan pasti %ariabel yang akan di ukur dan tahu apa yang

    bisa di harapkan dari responden, pengumpulan data yang efisien bila

    peneliti tahu dengan pasti %ariabel yang akan di ukur dan tahu yang bisa di

    harapkan dari responden !ugiyono, "0++$.

    ..3 Analisa Data

    7nalisa dalam penelitian ini adalah analisis !ur%ey 7nalitik 7nalisis

    !ur%ey 7nalitik adalah penelitian yang men&oba mengetahui mengapa

    masalah kesehatan dapat terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan.

    2otoatmodjo, "00$.

    7nalisa dalam penelitian ini dengan tabulasi frekuensi yaitu

    menjumlah dan membandingkan dengan jumlah yang di harapkan,

    kemudian di kalikan +008 dan hasilnya berupa presentase.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    37/39

    eterangan A

    P A Prosentase

    F A umlah jawaban yang benar

    2 A umlah seluruh pertanyaan

    emudian hasilnya dimasukkan kedalam kriteria idayat,7

  • 7/22/2019 proposal bidan

    38/39

    ;abulasi disajikan dalam bentuk cross tab sesuai dengan %ariabel

    yang hendak diukur. !etelah proses tabulasi, dilakukan uji statistik

    untuk mengetahui hubungan diantara %ariabel-%ariabel.

    .4. Etika Penelitian

    5alam melakukan penelitian ini peneliti mengajukan permohonan ijin

    mengadakan penelitian ke 9!: Pro%insi 2; dengan pengantar surat dari

    institusi pendidikan. !etelah mendapatkan persetujuan baru peneliti melakukan

    masalah etika meliputi 7limul, 7. "00$.

    .+ Bembar Persetujuan Menjadi 9esponden atau+nformed Consent

    Bembar persetujuan diberikan kepada objek yang akan diteliti, peneliti

    menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dengan riset yang

    dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah

    pengumpulan data dan jika subjek berada diteliti, maka mereka harus

    menandatangani maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati

    hak subjek.

    ." $nonimit& atau ;anpa 2ama

    erahasiaan informasi subjek dijamin oleh peneliti hanya kelompok data

    tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

    .' Confidentialit&atau kerahasiaan

    Informasi yang telah dikumpulkan dari subjek dijamin kerahasiaannya oleh

    peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada hasil

    penelitian.

  • 7/22/2019 proposal bidan

    39/39