rangkuman teori + soal stoikiometri

9
REAKSI REDOKS  Konsep Reaksi Redoks Konsep Oksidasi Reduksi Pengikatan/ pelepasan oksigen Pengikatan oksigen Contoh: 4Fe + 3O 2   2Fe 2 O 3 Pelepasan oksigen Contoh: HgO  Hg + O 2 Pengikatan/ pelepasan elektron Pelepasan elektron Contoh:  Na  Na +  + e Pengikatan elektron Contoh: Cl 2 + 2e  2Cl - Perubahan bilangan oksidasi Kenaikan biloks Penurunan biloks  Bilangan Oksidasi  bilangan bulat positif/negatif yang menyatakan muatan suatu unsur dalam pembentukan senyawa Penulisan biloks  tanda kemudian angka 1. Atom yang keelektronegatifannya besar  biloks negatif 2. Atom yang keelektronegatifannya kecil  biloks positif  Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi 1. Biloks unsur bebas adalah 0 Contoh: Na, Al, C, O 2 , H 2 , N 2 , F 2 , Cl 2 , S 8 , P 4 2. Ion monoatomik memiliki biloks sama dengan muatannya Contoh: Cu 2+   biloks +2 Cl -   biloks -1  Na +   biloks +1 3. Atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawa selalu mempunyai biloks +1 4. Atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa selalu mempunyai biloks +2 5. Atom logam selalu mempunyai biloks positif 6. Atom H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali dalam hidrida logam biloksnya -1 Contoh: NaH BaH 2  +1 -1 +2 -1 7. Atom O dalam senyawa mempunyai biloks -2, kecuali pada senyawa peroksida (contoh: H 2 O 2 ,  Na 2 O 2 ) biloksnya -1, pada OF 2  biloksnya +2 dan pada senyawa superoksida (contoh: KO 2 ,  NaO 2 ) biloksnya - 2 1  Contoh: SO 3  H 2 O 2  OF 2  KO 2 +6 -2 +1 -1 +2 -1 +1 - 1 / 2  8. Atom C dalam CH 4  memiliki biloks negatif, sedangkan dalam CCl 4  memiliki biloks positif 9. Atom golongan VIIA dalam senyawa biner memiliki biloks -1, selain dalam senyawa biner memiliki biloks dari +1 hingga +7

Upload: dhesy-galuh-r

Post on 18-Oct-2015

205 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Berisi tentang rangkuman teori redoks, stoikiometri dan larutan elektrolit

TRANSCRIPT

REAKSI REDOKS

Konsep Reaksi RedoksKonsepOksidasiReduksi

Pengikatan/ pelepasan oksigenPengikatan oksigenContoh:4Fe + 3O2 2Fe2O3Pelepasan oksigenContoh:HgO Hg + O2

Pengikatan/ pelepasan elektronPelepasan elektronContoh:Na Na+ + ePengikatan elektronContoh:Cl2 + 2e 2Cl-

Perubahan bilangan oksidasiKenaikan biloksPenurunan biloks

Bilangan Oksidasi bilangan bulat positif/negatif yang menyatakan muatan suatu unsur dalam pembentukan senyawaPenulisan biloks tanda kemudian angka1. Atom yang keelektronegatifannya besar biloks negatif2. Atom yang keelektronegatifannya kecil biloks positif Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi1. Biloks unsur bebas adalah 0Contoh: Na, Al, C, O2, H2, N2, F2, Cl2, S8, P42. Ion monoatomik memiliki biloks sama dengan muatannyaContoh: Cu2+ biloks +2Cl- biloks -1 Na+ biloks +13. Atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawa selalu mempunyai biloks +14. Atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa selalu mempunyai biloks +25. Atom logam selalu mempunyai biloks positif6. Atom H dalam senyawa mempunyai biloks +1, kecuali dalam hidrida logam biloksnya -1Contoh: NaHBaH2 +1 -1+2 -17. Atom O dalam senyawa mempunyai biloks -2, kecuali pada senyawa peroksida (contoh: H2O2, Na2O2) biloksnya -1, pada OF2 biloksnya +2 dan pada senyawa superoksida (contoh: KO2, NaO2) biloksnya - Contoh: SO3H2O2OF2KO2 +6 -2+1 -1 +2 -1 +1 -1/28. Atom C dalam CH4 memiliki biloks negatif, sedangkan dalam CCl4 memiliki biloks positif9. Atom golongan VIIA dalam senyawa biner memiliki biloks -1, selain dalam senyawa biner memiliki biloks dari +1 hingga +7Contoh:HClHClOHClO2HClO3HClO4+1-1 +1 +1 -2 +1 +3 -2 +1 +5 -2 +1 +7 -2

10. Jumlah biloks seluruh atom dalam senyawa netral adalah 0Contoh: Na2S2O3(2 x BO Na) + (2 x BO S) + (3 x BO O) = 0(2 x (+1)) + (2 x BO S) + (3 x (-2)) = 0+2 + (2 x BO S) + (-6) = 0 (2 x BO S) + (-4) = 0 (2 x BO S) = +4 BO S = +211. Jumlah biloks seluruh atom dalam ion poliatomik sama dengan muatan ion tersebut.Contoh: SO32-BO S + (3 x BO O) = -2BO S + (3 x (-2)) = -2BO S + (-6) = -2 BO S = +4 Reaksi Redoks jika dalam suatu reaksi melibatkan unsur bebas dapat dipastikan reaksi tersebut adalah reaksi redoksContoh:2Na + 2Cl2 2Na+ + 2Cl- 0 0 +1 -1oksidasi

reduksi

Na zat yang mengalami oksidasi reduktorCl2 zat yang mengalami reduksi oksidatorNa+ zat hasil oksidasiCl- zat hasil reduksi Reaksi Autoredoks/ Disproporsionasi reaksi yang melibatkan adanya reaktan yang mengalami oksidasi sekaligus reduksiContoh: Cl2 + 2KOH KCl + KClO + H2O 0 +1-2 +1 +1 -1 +1 +1-2 +1 -2oksidasi

reduksi

Reaksi Komproporsionasi reaksi yang melibatkan adanya zat produk hasil oksidasi sekaligus reduksiContoh: Mn2+ + MnO4- MnO2 +2 +7 -2 +4 -2oksidasi

reduksi

Pemanfaatan Reaksi Redoks1. Pemisahan logam dari bijihnyaUmumnya logam di alam dalam bentuk bijihnya. Untuk memisahkan logam dari bijihnya dilakukan dengan mereduksinya.Contoh:Fe3O4 + 4CO 3Fe + 4CO22. Perkaratan besi4Fe + 3O2 + 6H2O 4Fe(OH)3

PENENTUAN KADAR LARUTAN

1. Molaritas (M) jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan

n = mol zat terlarut Pengenceran penambahan pelarut (air) tanpa menambah zat terlarut volume larutan bertambah sedangkan jumlah zat terlarut tetap memperkecil konsentrasi

Keterangan: V1 = volume larutan sebelum pengenceran M1 = konsentrasi larutan sebelum pengenceran V2 = volume larutan setelah pengenceran M2 = konsentrasi larutan setelah pengenceran Konsentrasi Campuran

2. Molalitas (m) jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut

p = massa pelarut3. Prosentase (%) Prosentase massa (b/b) jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram larutan

Contoh:Larutan NaOH 40% terdiri dari 40 gram NaOH dan 60 gram air Prosentase volume (v/v) jumlah mL zat terlarut dalam 100 mL larutan

Contoh:Larutan HCl 37% terdiri dari 37 mL HCl dan 63 mL air Konversi prosentase (%) menjadi molaritas

4. Fraksi Mol (X) perbandingan jumlah mol suatu zat terhadap jumlah total seluruh mol penyusun senyawa

XA + XB = 15. ppm (part per million) jumlah mg zat terlarut dalam 1 kg larutan jumlah mL zat terlarut dalam 1 kL larutan jumlah mg zat terlarut dalam 1 L larutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik (konduktor)Larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik (isolator) Larutan elektrolit dapat dibentuk dari senyawa ionik dan kovalen1. Senyawa ionikKetika dilarutkan adalam air akan membentuk ion positif dan ion negatif yang akan terhidrasi oleh air sehingga bergerak bebas di dalam airContoh:NaCl(s) Na+(aq) + Cl-(aq)2. Senyawa kovalenKetika dilarutkan dalam air akan terjadi perpindahan ion H+ dari molekul kovalen ke air sehingga menghasilkan ion H+ dan ion negatif yang bergerak bebas di dalam airContoh:HCl(l) + H2O(l) H+ + Cl-H3PO4 + H2O 3H+ + PO43- Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang bergerak bebas Kekuatan Larutan Elektrolit dinyatakan dengan derajat ionisasi ()

1. Elektrolit kuatTerionisasi sempurna = 1 jumlah ion yang bebas bergerak dalam larutan banyakContoh:NaCl(s) Na+(aq) + Cl-(aq)2. Elektrolit lemahTerionisasi sebagian 0 < < 1 jumlah ion yang bebas bergerak dalam larutan sedikitContoh:

CH3COOH CH3COO- + H+*CH3COO- akan bertemu dengan H+ di dalam larutan sehingga kemungkinan akan terjadi tumbukan dan akan membentuk CH3COOH kembali, akibatnya dalam larutan tersebut ada 2 reaksi yang berjalan bersamaan.3. Non-elektrolitTidak terionisasi = 0 tidak ada ion yang bebas bergerak dalam larutanContoh:C6H12O6(s) C6H12O6(aq) Perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah dan non-elektrolitJenis ElektrolitNyala LampuGelembung

Elektrolit kuatTerangBanyak

Elektrolit lemahRedupSedikit

Non-elektrolitTidak nyalaTidak ada

Contoh:1. Elektrolit kuat: NaCl, KOH, MgCl2, HCl, H2SO4, HNO3, KCl, Na2O, LiF2. Elektrolit lemah: NH3, CH3COOH, HCN, H2CO3, NH4Cl3. Non-elektrolit: H2O, C2H5OH (alkohol), CO(NH2)2 (urea), C6H12O6 (glukosa), C12H22O11 (sukrosa), minyak Daya Hantar Listrik kemampuan larutan elektrolit menghantarkan listrikElektrolit kuat memiliki daya hantar terbesar karena = 1Jika 2 larutan elektrolit dengan yang sama, larutan yang memiliki daya hantar terbesar adalah:- Konsentrasi terbesar-Jumlah ion yang paling banyak

LATIHAN SOAL PENENTUAN KADAR LARUTAN

1. Larutan 1 M NaOH (Mr = 40) terbuat dari 40 gram NaOH dengana. 960 gram airb. 1 L airc. 960 mL aird. 1000 gram aire. Air sehingga volume larutan 1 L2. Sebanyak 84 gram KOH (Mr = 56) dilarutkan dalam 750 gram air. Molalitas larutan tersebut adalaha. 1,0 molald. 2,5 molalb. 1,5 molale. 3,0 molalc. 2,0 molal3. Larutan yang mengandung 585 mg NaCl tiap 100 cm3 (Ar Na = 23, Cl = 35,5) mempunyai konsentrasia. 0,1 Md. 0,05 Mb. 0,01 Me. 1 Mc. 0,5 M4. Madu dengan massa jenis 1,4 g/cm-3 mengandung 36% glukosa (Mr = 180). Kemolaran glukosa dalam madu adalaha. 0,8 Md. 2,8 Mb. 1,8 Me. 3,0 Mc. 2,4 M5. Jumlah molekul gula dalam 10 mL larutan gula 0,1 M (L = 6 x 1023) adalaha. 6 x 1019d. 6 x 1022b. 6 x 1020e. 6 x 1023c. 6 x 10216. Massa NaOH yang terkandung dalam 150 mL larutan NaOH 0,5 M adalah (Ar Na = 23; O = 16; H = 1)a. 0,3 gramd. 30 gramb. 3 grame. 75 gramc. 7,5 gram7. Untuk membuat larutan glukosa 0,04 M maka ke dalam 10 mL larutan glukosa 0,1 M harus ditambahkan air sebanyaka. 15 mLd. 30 mLb. 20 mLe. 35 mLc. 25 mL8. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan 100 mL larutan HCl 0,25 M dengan 150 mL larutan HCl 0,1 M. Konsentrasi larutan tersebut adalaha. 0,12 Md. 0,18 Mb. 0,15 Me. 0,20 Mc. 0,16 M9. Untuk membuat larutan NaOH 0,05 M sebanyak 2 L (Mr = 40), diperlukan larutan NaOH 8% dengan massa jenis 1,25 g/mL sebanyaka. 5 mLd. 20 mLb. 10 mLe. 25 mLc. 15 mL10. Molalitas larutan fruktosa 10% adalah (Mr fruktosa = 180)a. 0,82d. 0,52b. 0,72e. 0,42c. 0,6211. Larutan NaOH 40% memiliki fraksi mol (Ar Na = 23; O = 16; H = 1)a. 0,330d. 0,500b. 0,350e. 0,725c. 0,64512. Suatu campuran terdiri dari 160 gram methanol (Mr = 32), 92 gram etanol (Mr = 46) dan 144 gram air (Mr = 18). Fraksi mol methanol dalam campuran tersebut adalaha. 0,13d. 0,80b. 0,33e. 0,87c. 0,6713. Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,1 M dicampurkan dengan 150 mL larutan HCl 0,2 M. Konsentrasi larutan setelah dicampur adalaha. 0,1 Md. 0,24 Mb. 0,16 Me. 0,30 Mc. 0,20 M14. Bila ke dalam 10 mL larutan H2SO4 2 M ditambahkan air sehingga memperoleh 50 mL larutan, maka kemolaran larutan menjadia. 1,5 Md. 0,8 Mb. 1,2 Me. 0,6 Mc. 1,0 M15. Jika fraksi mol NaOH dalam suatu larutan adalah 0,15, maka kemolalan larutan tersebut adalaha. 1,7 molald. 8,5 molalb. 5 molale. 9,8 molalc. 6 molal16. Untuk membuat larutan NaCl 5 ppm sebanyak 100 gram diperlukan padatan NaCl sebanyaka. 0,05 mgd. 50 mgb. 0,5 mge. 500 mgc. 5 mg17. Jika 0,23 gram etanol dilarutkan dalam air hingga massa larutannya sebesar 100 gram. Konsentrasi larutan etanol yang dihasilkan adalaha. 23 ppmd. 2,3 ppmb. 230 ppme. 23000 ppmc. 2300 ppm18. Jika ke dalam 50 mL larutan CH3COOH 30 ppm ditambahkan air sebanyak 250 mL maka konsentrasi larutan CH3COOH menjadia. 1 ppmd. 7 ppmb. 3 ppme. 10 ppmc. 5 ppm