referat acs fixed.docx

Upload: syarif-hidayat

Post on 16-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sindroma kompartemen terjadi bila kompartemen terfiksir yang dibentuk dari elemen

    miofasial atau tulang menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan tekanan sehingga

    menjadikan daerah tersebut iskemi dan terjadi disfungsi organ. Seperti yang terjadi di

    ekstremitas, hal ini dapat juga terjadi di abdomen dan juga rongga intracranial.

    Bagaimanapun, disfungsi organ yang disebabkan oleh hipertensi intra abdomen berhubungan

    dengan sindrom kompartemen abdominal. Disfungsi tersebut dapat berupa insufisiensi

    respirasi sekunder yang menekan volume tidal, menurunkan produksi urin karena kegagalan

    perfusi ginjal atau disfungsi organ lain yang disebabkan peningkatan tekanan kompartemen

    di abdomen.

    Sindrom kompartemen abdominal terjadi berdasarkan peningkatan tekanan intra

    abdominal, dengan konsekuensi patofisiologi terhadap seluruh organ. Setelah cedera,

    sebagian besar kasus perut luka serius dengan perdarahan massif intra abdominal dan

    retroperitoneal di rongga perut karena koagulopati, atau pada tamponade perdarahan non

    bedah di perut, panggul atau ruang retroperitoneal, atau akumulasi koagulan darah,tetapi

    juga dapat dalam kasus edema dan kebocoran dinding usus dari volume resusitasi massif dan

    perfusi atau dalam kasus ketegangan penutupan dalam rongga abdomen. Gambaran klinis

    ACS menurut Ivatury pada tahun !!", dengan cirri distensi perut, hipoksia, dan

    hipercapnia, dengan oliguria sampai anuria, saat ini disfungsi organ disesuaikan hanya

    setelah melakukan dekompresi abdomen.

    Sindroma kompartemen abdominal adalah manifestasi akhir dari #A$ yang ditandai

    dengan disfungsi kardiovaskular, paru, ginjal, splaknik dan intracranial. Sekarang penyebabterbanyak adalah korban multiple trauma yang memerlukan intervensi bedah abdomen

    segera, terutama pembedahan untuk damage control.

    %ingkat morbiditas sindrom kompartemen abdominal berdasarkan dari efek terhadap

    system seluruh organ. &leh karena itu, sindrom kompartemen abdominal mempunyai tingkat

    mortalitas yang tinggi meskipun dengan penangan yang cukup. 'ebih lanjut lagi, sindrom

    kompartemen abdominal sering menjadi skuele cedera yang berat, yang secara tidak

    langsung meningkatkan tingkat morbiditas dan mortalitas. (ada tahun !)), *ddy danmorris mencatat tingkat mortalitas ACS sebesar +-.

    1

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    2/30

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Sindroma kompartemen didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi

    peningkatan tekanan didalam suatu rongga anatomis tubuh yang mempengaruhi sirkulasi dan

    mengancam fungsi dan kelangsungan hidup jaringan di sekitarnya. Sindroma kompartemen

    abdominal ACS/ muncul bila disfungsi organ terjadi sebagai hasil dari hipertensi

    intraabdominal lebih dari 0)mm$g atau tekanan perfusi abdomen kurang dari +) mm$g

    dengan disertai onset satu atau lebih kegagalan system organ. %ekanan intra abdomen normal

    antara ) dan 1 mm$g, tapi pada pasien de2asa yang kritis normal #A( dapat mencapai

    antara 1 dan " mm$g.

    $ipertensi intra abdomen didefinisikan dengan menetap atau berulangnya tekanan

    intra abdomen #A(/ lebih dari 0 mm$g atau tekanan perfusi abdomen A((/ kurang dari

    +)mm$g dimana tekanan perfusi abdomen A((/ 3 %ekanan arteri ratarata 4A(/ 5 tekanan

    intra abdomen A((/. Berbeda dengan dengan hipertensi intra abdomen #A$/, sindrom

    kompartemen abdominal tidak diberi tingkatan tetapi lebih didasarkan sebagai fenomena 6all

    or none7.

    2

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    3/30

    2.2 Etiologi

    (eningkatan tekanan intra abdomen terjadi pada 8 hingga 1- pasien dengan

    penanganan intensive bedah pada berbagai kondisi klinis termasuk pembedahan abdomen

    yang lama , akumulasi ascites, trauma tumpul abdomen, rupture aneurisma aorta abdomen,

    pancreatitis hemoragik, fraktur pelvis,ileus dan obstruksi usus, pneumoperitoneum dan syok

    septic.

    %able #. *tiologies of elevated intra9abdominal pressure

    Acute:

    :etroperitoneal

    &rigin

    pancreatitis. pelvic or retroperitoneal bleeding, contained abdominal

    aortic aneurysm rupture, aortic surgery, abscess, visceral edema

    #ntraperioneal

    &rigin

    inraperitoneal bleeding, free abdominal aortic aneurysm rupture, acute

    gastric dilatation, bo2el obstruction, ileus, mesenteric venous

    obstruction, pneumoperitoneum, abdominal packing, abscess, visceral

    edemaAbdominal ;all burn eschar, repair of gastroschisis or omphalocele, reduction of large

    hernias, military anti9shock garments, laparotomy closure under e, #vatury ::, Bloomfield G'.

    Abdominal compartment syndrome. > %rauma !!? 81= 1!"5+)!

    (enyebab peningkatan tekanan intra abdomen dapat dibedakan berdasarkan tipe ACS

    yang disusun dalam table .

    %able 0. *tiologi hipertensi intra abdomen

    ;aktu dan kategori *tiologi

    3

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    4/30

    (rimer akut

    #ntraperitoneal

    (erdarahan intraperitoneal

    %rauma tumpul hepar

    &bstruksi bo2el

    #leus

    Dilatasi gaster akut

    (neumoperitoneum

    Abdominal packing

    Abses

    Asites

    *dema visceral

    4esenteric revasculari@ation

    %rasplantasi ginjal:etroperitoneal (ancreatitis

    (erdarahan pelvis atau retroperitoneal

    :upture aneurisma aorta abdomen

    AbsesDinding abdomen $ematom rectus sheath

    Skar luka bakar

    4AS% trousers

    :epair hernia

    :epair gastroschisis atau ompalocele

    'aparotomy closure under e

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    5/30

    dan luka tumpul terbuka, ruptur aneurysma aorta abdomen, perdarahan retroperitoneal,

    pneumoperitoneum, neoplasma, pancreatitis, ascites yang masif, dan transplantasi hepar.

    :esusitasi cairan yang masif, akumulasi darah dan pembekuan, edema usus, dan

    penutupan secara paksa pada dinding abdomen yang tidak komplians adalah faktor9faktor

    yang bisa menybabkan ACS. %ambahan pula, jaringan parut luka bakar di sekeliling

    abdomen cenderung terjadinya kompresi dinding abdomen menyebabkan peningkatan pada

    tekanan intra9abdominal.

    Selain itu, faktor yang sering terjadinya ACS adalah pada pasien yangdalam proses

    penyembuhan luka jaringan akibat laparotomi, terutama bila ada kasa atau pack yang intra9

    abdominal. Dalam penelitian yang dijalankan telah didapatkansebanyak 8- dari 81 orang

    pasien berisiko tinggi terkena ACS. (asien yangmengalami ACS akibat dari ruptur

    aneurysma aorta abdomen dilaporkan sebanyak 8-.

    2.! Klasifikasi

    . Akut primer ACS

    eadaan yang berhubungan dengan cedera atau penyakit di region pelvis9abdomen

    yang sering memerlukan penanganan bedah atau intervensi radiologis

    0. Sekunder ACS

    ACS yang bukan berasal dari region pelvis9abdomen

    . ronikeadaan dimana ACS kembali terjadi akibat tindakan bedah sebelumnya atau terapi

    medis pada primer atau ACS sekunder.

    2." Patofisiologi

    Setiap kelainan yang meningkatkan tekanan dalam rongga perut dapat menimbulkan

    hipertensi intra9abdomen. Dalam beberapa situasi, seperti pankreatitis akut atau pecahnyaaneurisma aorta abdominal. &bstruksi mekanis usus halus dan pembesaran abdomen bisa

    menimbulkan hipertensi intra abdomen. amun, trauma tumpul abdomen dengan

    perdarahan intra9abdomen dari lienalis, hati, dan cedera mesenterika adalah penyebab

    paling umum dari hipertensi intra9abdomen.pembedahan perut dengan tujuan untuk

    mengendalikan pendarahan juga dapat meningkatkan tekanan dalam ruang peritoneal.

    Distensi usus sebagai akibat dari syok hipovolemik dan perpindahan volume yang besar,

    merupakan penyebab penting hipertensi intra9abdomen, dan selanjutnya mengakibatkanACS pada pasien trauma.

    5

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    6/30

    (ada kondisi syok, vasokonstriksi dimediasi oleh system syaraf simpatik

    mengakibatkan kurangnya suplai darah ke kulit, otot, ginjal, dan saluran pencernaan, hal

    ini bertujuan untuk menyuplai jantung dan otak. :edistribusi darah dari usus menghasilkan

    hipoksia seluler di jaringan usus. $ipoksia ini berhubungan dengan bagian penting dari

    perkembangan kompensasi positif yang mencirikan pathogenesis hipertensi intra9

    abdomendan perkembangannya menjadi ACS =

    . (elepasan sitokinin

    0. (embentukan oksigen radikal bebas

    . (enurunan produksi adenosine trifosfat pada sel

    Sebagai respon terhadap jaringan yang mengalami hipoksia, maka sitokinin

    dilepaskan. 4olekul9molekul ini meningkatkan vasodilatasi dan meningkatkan

    permeabilitas kapiler yang mengarah pada terjadinya edema. Setelah seluler mengalami

    reperfusi, oksigen radikal bebas dihasilkan. Agen ini memiliki efek toksik pada membran

    sel yang kondisinya diperparah oleh adanya sitokinin, yang merangsang pelepasan radikal

    lebih banyak lagi. Selain itu, kurangnya penghantaran oksigen ke jaringan yang mengalami

    keterbatasan produksi adenosine triphosphat dan penurunan persediaan dari adenosine

    triphosphat ini tergantung pada aktivitas seluler. (aula :ichard, 0))!/ang terkena dampak adalah pompa natrium9kalium. *fisien fungsi pompa sangat

    penting untuk peraturan intraseluler elektrolit. etika pompa gagal, terjadi kebocorannatrium ke dalam sel sehingga menarik air. Sel membengkak, selaput kehilangan integritas,

    isi intraseluler keluar ke ekstraseluler dan mengakibatkan inflamasi peradangan/.

    #nflamasi dengan cepat berubah menjadi edema, sebagai akibat dari kebocoran kapiler, dan

    jaringan di usus semakin membengkak akibat dari semakin meningkatnya tekanan intra9

    abdomen. (ada a2al tekanan, perfusi usus terganggu, hipoksia seluler, kematian sel,

    peradangan, edema terus berlanjut. (leva 4ay@lEk, >. 0))8/>adi, pada hipertensi intra9abdomen dapat menyebabkan vasokonstriksi sehingga

    terjadi peningkatan tekanan intra9abdomen. Apabila tekanan intra9abdomen terus

    meningkat, dapat menyebabkan terjadinya penurunan perfusi jaringan dan akhirnya terjadi

    edema yang juga dapat memperparah peningkatan tekanan intra9abdomen. 4eningkatnya

    tekanan intra9abdomen inilah yang akhirnya menyebabkan kompartement sindrom

    abdominal.

    6

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    7/30

    Patofisiologi A#S

    (atofisiologi dampak ACS pada berbagai system organ =

    1).Disfungsi ginjal

    Disfungsi ginjal merupakan dampak yang paling sering terjadi. *fek klasik #A$FACS

    pada system ginjal yaitu oliguria hingga menjadi anuria dengan #A( yang meningkat. #A(

    150) mm$g dapat terjadi oliguria, sementara #A( lebih dari ) mm$g dapat terjadi

    anuria. 4ekanisme terjadinya disfungsi ginjal terdapat banyak factor. ACS membuat

    gangguan pada kardiovaskular dengan menurunkan curah jantung sehingga menurunkan

    aliran arteri ginjal, meningkatkan resistensi vascular ginjal, menurunkan filtrasi glomerulus

    dan kompresi vena ginjal.8

    2). Disfungsi paru

    (eningkatan #A( berdampak langsung pada fungsi paru. omplians paru mengalami

    resultan reduksi progresif pada kapasitas total paru, kapasitas residu fungsional dan volume

    residu. #ni ditunjukkan secara klinis dengan elevasi hemidiafragma pada radiografi dada.(erubahan ini ditunjukkan pada #A( diatas 1 mm$g. %erjadi kegagalan respirasi

    selanjutnya akibat hipoventilasi dari hasil elevasi progresif #A(. :esistensi vascular paru

    meningkat sebagai hasil dari pengurangan tekanan oksigen alveolus dan peningkatan

    tekanan intra9torak. (ada akhirnya, disfungsi organ paru ditunjukkan dengan keadaan

    hipoksia, hiperkapnia dan peningkatan tekanan ventilasi.!

    3). Disfungsi jantung

    7

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    8/30

    (eningkatan #A( secara konsisten berkorelasi dengan penurunan curah jantung. #ni

    ditinjukkan pada #A( diatas 0) mm$g. (enurunan jurah jantung merupakan hasil dari

    penurunan alur balik vena jantung dari kompresi langsung pada vena cava dan vena porta.

    (eningkatan tekanan intra9thorak juga membuat penurunan aliran vena cava superior dan

    inferior. :esistensi maksimal aliran darah vena cava terjadi di hiatus cavum diafragma. #ni

    berhubungan dengan gradient tekanan tiba9tiba antara abdomen dan rongga dada.

    (eningkatan tekanan intra9thorak menyebabkan kompresi jantung dan pengurangan

    volume akhir diastolik. enaikan resistensi vascular sistemik berasal dari efek gabungan

    vasokonstriksi arteriolar dan #A( yang meningkat. Gangguan ini membuat stroke volume

    berkurang dimana hanya satu9satunya yang dikompensasi dengan meningkatkan detak

    jantung dan kontraktilitas. urva Starling kemudian bergeser ke ba2ah dan ke kanan dan

    curah jantung secara progresif menurun dengan #A( yang meningkat. elainan ini terjadi

    eksaserbasi bersamaan dengan hipovolemia. (erubahan hemodinamik signifikan

    ditunjukkan pada #A( diatas 0) mm$g.

    4). Disfungsi hepar

    (enurunan aliran darah arteri hepatic, vena porta dan sirkulasi mikro berhubungan

    dengan #A$. etika babi yang teranestesi #A(9nya meningkat hingga 0) mm$g, kebalikan

    dari konstan dan tekanan arteri rata9rata, aliran arteri hepatic berkurang hingga 11-,

    aliran vena porta menurun hingga 1- dan aliran sirkulasi mikro hepatic berkurang hingga

    0!- dibandingkan dengan control. (enurunan pada aliran sirkulasi mikro hepatik yang

    sama juga terjadi pada pasien dengan kolesistektomi per laparoskopi. (asien dengan

    trauma kemungkinan meningkat resiko sekunder terhadap penurunan aliran darah portal

    dan visceral yang terjadi selama syok.

    8/.Disfungsi Splani

    Sama seperti dampak yang terjadi pada hati, ginjal dan vena cava inferior, efek

    predominan dari peningkatan #A( juga mengurangi perfusi splaknik. $ipoperfusi splaknik

    dapat terlihat pada #A( 1 mm$g dengan laporan kasus iskemia intestinal yang

    memerlukan intervensi operatif setelah laparoskopik elektif mempertahankan 1 mm$g

    8

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    9/30

    pneumoperitonium. Bagaimanapun aliran darah arteri mesenterikum, mukosa usus, dan

    vena porta telah menurun dengan peningkatan #A(. #ni dapat diukur pada pengaturan klinis

    dengan tonometri gaster yang mengindikasikan penurunan perfusi pada perut.

    Sebuah studi menunjukkan bah2a penurunan perfusi gaster disimpulkan dengan

    penurunan p$i gaster yang berkurang lebih a2al dari tanda9tanda ACS oliguria, tekanan

    puncak inspirasi meningkat/. (enurunan perfusi gastrointestinal ini terjadi tidak bergantung

    pada penurunan . #A( yang meningkat juga menunjukkan tekanan vena porta yang

    meningkat. #ni kemungkinan salah satu factor kontribusi pada patofisiologi varises

    esophagus pada pasien dengan gagal hati. 4eningkatnya #A( hingga ) mm$g

    menghasilkan peningkatan tekanan varises, volume, radius dan ketegangan dinding.

    Sebagai tambahan, penurunan perfusi splaknik dan cedera reperfusi ditunjukkan denganproduksi sitokin dari usus. #ni berperan dalam perkembangan komplikasi septic dan atau

    sindrom respon inflamasi sistemik S#:S/ dan kegagalan organ multipel.8

    !). Disfungsi syste" saraf pusat

    4eskipun ACS tidak menyebabkan kegagalan system saraf pusat, terdapat hubungan

    erat antara #A$ dan #C( yang meningkat dengan reduksi sekunder pada C(( yang

    ditunjukkan pada dua he2an percobaan. #ni akibat mekanisme peningkatan tekanan

    intrathora dimana dihasilkan dari #A$, elevasi media pada diafragma. (eningkatan tekanan

    intra9thorak meningkatkan tekanan vena jugular dan #C(. (asien dengan ACS secara klinis

    dan #C( yang meningkat telah terkoreksi #C( dengan laparotomi dekompresi. Dengan

    demikian pemantauan #A( disarankan pada pasien dengan neurotrauma dan cedera abdomen

    atau curiga #A$ dengan pemikiran untuk dekompresi pada peningkatan #C(

    9

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    10/30

    Gambar 0. Dampak #A$FACS pada berbagai system organ.8

    Cardiovascular efects are exacerbated in case o hypovolemia, hemorrhage,

    ischemia, and ventilation with high positive end-expiratory pressure

    (PEEP)C!P", continuous ambulatory peritoneal dialysis# $i%&, raction o

    inspired oxygen# ', interleuin# Pa%&, arterial partial pressure o oxygen# *+$-

    a, tumor necrosis actor-alpha

    2.$ %anifestasi Klinis

    10

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    11/30

    Gejala klinis ACS antara lain (aula :ichard 4D, 0))!/ =

    . Distensi abdomen yang berat

    0. Gagal napas yang ditandai dengan (C&0 yang meningkat, volume tidal yang

    berkurang, tingginya tekanan puncak inspirasi.

    . Curah jantung yang menurun

    8. %ekanan darah yang labil

    1. ($ rendah yang menetap

    +. &liguria yang tidak respon terhadap terapi konvensional

    ". %ekanan intra abdomen yang meningkat H 8) mm $g/

    Gejala klinis yang terjadi pada ACS dikenal dengan 1( #rga, 0))/, yaitu =

    . (ain nyeri/, nyeri yang hebat saat peregangan pasif pada otot9otot yang terkena,

    ketika ada trauma langsung. yeri merupakan gejala dini yang paling penting.

    %erutama jika munculnya nyeri tidak sebanding dengan keadaan klinik pada

    anak9anak tampak semakin gelisah atau memerlukan analgesia lebih banyak dari

    biasanya/. &tot yang tegang pada kompartemen merupakan gejala yang spesifik

    dan sering.

    0. (allor pucat/, diakibatkan oleh menurunnya perfusi ke daerah tersebut

    . (ulselesness berkurang atau hilangnya denyut nadi/

    8. (arastesia rasa kesemutan/

    1. (aralysis, merupakan tanda lambat akibat menurunnya sensasi saraf yang

    berlanjut dengan hilangnya fungsi bagian yang terkena kompartemen sindrom.

    Sedangkan gejala yang khas pada kompartemen sindrom, yaitu=

    . yeri yang timbul saat aktivitas, terutama saat olahraga. Biasanya setelah berlari

    atau beraktivitas selama 0) menit.0. yeri bersifat sementara dan akan sembuh setelah beristirahat 19) menit

    . %erjadi kelemahan atau atrofi otot #rga, 0))/

    2.& #ara 'eng(k(ran tekanan intra)a*o+inal

    11

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    12/30

    (engukuran tekanan intra9abdominal dilakukan dengan pelbagai metode terutama

    diluar dari laboratorium. (engukuran ini dilakukan secara langsung dengan menggunakan

    kateter intra9peritoneal yang dilakukan semasa berjalannya laparoskopi. Selain itu,

    pengukuran tekanan intra9abdominal juga dilakukan dengancara transduksi dari tekanan vena

    femoral, rectal, abdomen, dan keteter buli9buli.4etode9metode ini adalah yang sering

    digunakan dalam pengukuran tekanan buli9 buli dan tekanan abdomen.

    (ada tahun !8, ron et al melaporkan bah2a tekanan intra9abdominal bisa diukur

    pada posisi di samping tempat tidur dengan menggukan Ioley kateter steril saline 1)9

    ))cm/ yang diinjeksi ke dalam Ioley kateter yang terkeluar.emudiaan, posisikan tube

    yang steril di bagian urin beg kateter yang di klam,distal dari bagian tempat aspirasi. Bagian

    ujung dari beg drainase disambungkan dengan Ioley kateter.

    lem dilepaskan untuk melancarkan aliran dari buli9bulidan dilakukan kembali.

    >arum gauge9+ digunakan untuk menyambungkanmanometer dan transducer dengan tempat

    untuk aspirasi. ang terakhir adalah bagian atas dari tulang simfisis pubis digunakan sebagai

    titik kosong dengan posisi pasien supine.

    Cara pengukuran di sebelah tempat tidur juga digunakan untuk mengukur tekanan

    intra9abdominal dari sisa nasogastic tube yang ada. 4etode ini berhasil dan berbeda tekanan

    sebanyak 0.1 cm$0& dengan tekanan di kandung kemih. Denganteknik ini terbukti bah2a

    cara pengukuran tekanan kandung kemih telah berkembang dalam praktek sehari9hari.

    Gambar peralatan untuk mengukur %ekanan intra abdominal

    12

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    13/30

    Gambar peralatan untuk mengukur %ekanan intra abdominal

    2., Pe+eriksaan Diagnostik

    . 'aboratorium =

    a. Comprehensive metabolic panel C4(/

    b. Complete blood cell count CBC/

    c. Amylase and lipase assessment

    d. (rothrombin time (%/, activated partial thromboplastin time a(%%/ bila pasien

    diberi heparin

    e. %est untuk marker jantung

    f. Jrinalisis and urine drug screen

    g. (engukuran level serum laktat

    h. Arterial blood gas ABG/= cara cepat untuk mengukur deficit p$, laktat dan

    basa.

    0. :adiografi =

    a. Abdomen serial untuk melihat udara bebas atau obstruksi usus.

    b. :adiografi polos abdomen sering tidak berguna dalam mengidentifikasi sindrom

    kompartemen abdominal.

    c. C% scan abdomen dapat memberikan banyak temuan. (ada tahun !!!

    13

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    14/30

    (ickhardt dkk menemukan gambaran diba2ah ini pada pasien dengan sindrom

    kompartemen abdominal =

    / :ound9belly sign 5 distensi abdomen dengan rasio diameter abdomen

    anteroposterior ke transversal meningkat. ratio H).)?#K).))/

    0/ olaps vena kava

    / (enebalan dinding usus dengan enhancement

    8/ $ernia inguinal bilateral

    1/ JSG Abdomen

    +/ Aneurisma aorta, bila besar dapat terdeteksi

    "/ Gas usus atau kegemukan mempersulit pemeriksaan

    2.- Penatalaksanaan

    %ekanan #ntra Abdomen dibagi atas=

    . Grade # = #A( 0 5 1 mm$g

    0. Grade ## = #A( + 5 0) mm$g

    . Grade ### = #A( 0 5 01 mm$g

    8. Grade #L = #A( H 01 mm$g

    Studi akhir9akhir ini menunjukkan bah2a penilaian klinis dan pemeriksaan klinis

    adalah tidak akurat dalam memprediksi #A( pasien. Beberapa metode telah dikembangkan

    untuk mengukur #A(, yakni dengan cara langsung misalnya punksi abdomen saat dialisis

    peritoneal atau laparoskopi/ dan secara tidak langsung misalnya pengukuran tekanan

    intrabuli, tekanan gaster, colon, atau tekanan uterus/. Dari beberapa metode ini, teknik

    pengukuran tekanan intrabuli telah diterima secara luas di seluruh dunia oleh karena lebih

    sederhana dan biaya lebih minimal. Dalam usaha untuk melakukan standardisasi daripengukuran #A(, makan hasil pengukuran #A( dinyatakan dalam mm$g dan diukur saat

    ekspirasi akhir pada posisi supine setelah menjamin absennya kontraksi otot abdomen.

    ilai normal #A( adalah 19" mm$g. 4albrain, 0))+/.

    %eknik pengukuran intravesika merupakan cara tidak langsung yang cukup tepat

    untuk mengukur tekanan intra abdomen. (erubahan tekanan intra peritoneal direfleksikan

    pada tekanan intravesika. Lalidasi metode ini menunjukkan bah2a tekanan intra vesika

    identik dengan tekanan intraperitoneal. #berti, !!"/.

    14

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    15/30

    (enanganan harus berdasarkan pada pemeriksaan klinis dengan peningkatan #A(.

    #A( kritis yang menimbulkan berbagai disfungsi organ bergantung pada keadaan

    premorbid pasien. (asien gemuk setiap saat meningkat #A( tetapi telah terkompensasi

    dengan hal tersebut. Grade # #A$ secara umum hanya memerlukan resusitasi volume

    dengan pemantauan tekanan berkelanjutan. Beberapa pasien tidak membaik keadaannya.

    (asien dengan grade ## harus ditangani berdasarkan gejalanya. Bila oliguria ringan dengan

    kompresi jantung dan paru minimal, dapat diresusitasi lebih lanjut dan dilanjutkan dengan

    memantau tekanan. Bila pasien mengalami cedera intra9kranial atau kompresi berat yang

    lebih, operasi dekompresi harus dipikirkan. Grades ### dan #L ditangani dengan operasi

    dekompresi. Saat ini sebagian besar penulis menyetujui bah2a tekanan kritis untuk ACS

    adalah antara 0) hingga 01 mm$g.

    a. Siste" gra$e o"parte"en a%$o"inal

    %ekanan buli9buliGrade mm$g/ :ekomendasi# )51 (ertahankan normovolemia## +501 :esusitasi $ipervolemik### 0+51 Dekompresi#L H1 Dekompresi dan re9eksplorasi

    (ilihan terapi medis untuk mengurangi #A( =. 4emperbaiki komplians dinding abdomen

    9 Sedasi dan analgesik9 Blokade neuromuskular9 $indari ketinggian kepala tempat tidur H ) degrees

    0. *vakuasi isi intra9lumen9 Dekompresi nasogaster9 Dekompresi rektum9 Agent gastro9Fcolo9prokinetik

    . *vakuasi kumpulan cairan abdominal9 (arasentesis9 Drainase perkutan

    8. oreksi keseimbangan cairan positif

    9

    $indari resusitasi cairan berlebih9 Diuretik9 oloid F cairan hipertonik9 $emodialisis F ultrafiltrasi

    1. &rgan (endukung

    9 (ertahankan A(( H +) mm$g dengan vasopressor

    9 &ptimalkan ventilasi, alveolar recruitment

    9 Gunakan tekanan jalan napas transmural tm/

    9 (plattm 3 (plat 5 #A(

    15

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    16/30

    9 (ikirkan untuk menggunakan volumetric preload indices

    9 >ika menggunakan (A&(FCL(, gunakan tekanan transmural

    9 (A&(tm 3 (A&( 9 ).1 M #A(

    9 CL(tm 3 CL( 9 ).1 M #A(

    %erdapat manajemen nonoperatif pada #A$FACS yang terdiri dari lima intervensi

    terapi, tiap terapi mengandung beberapa langkah tingkat terapi =

    . *vakuasi isi intralumen

    0. *vakuasi space9occupying lesion intra9abdomen

    . 4emperbaiki komplians dinding abdomen

    8. &ptimalkan kebutuhan cairan

    1. &ptimalkan perfusi jaringan regional dan sistemik

    %. &anaje"en pe"%e$ahan

    'aparotomi dekompresi merupakan gold standard dalam penanganan pasien

    dengan ACS. (endekatan dekompresi abdomen sangat beragam. %emporary abdominal

    closure %AC/ telah banyak digunakan sebagai mekanisme mengembalikan dampak

    akibat peningkatan #A(. Beberapa penulis menganjurkan penggunaan %AC sebagai

    profilaksis untuk mengurangi komplikasi post operasi dan mempermudah re9eksplorasi

    yang telah direncanakan. Setelah laparotomi dekompresi, dilakukan temporer

    abdominal closure yang dilanjutkan dengan permanen abdominal closure pada hari

    berikutnya.

    16

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    17/30

    c. 'e"porary a%$o"inal closure

    Beberapa metode dari temporary abdominal closure dapat digunakan. eputusan

    pertama yang harus dibuat adalah apakah menutup fascia dengan bahan sintetis atau

    membiarkannya terbuka. Iascia tidak boleh ditutup primer, ini berkaitan dengan

    tingginya tingkat rekuren dari ACS. >ika fascia ditutup dengan bahan sintetis, berbagai

    bahan absorbableFnonabsorbable? porousFnonporous/ bisa digunakan. Berbagai tipe

    dari mesh dapat digunakan termasuk polyglycolic acid LicrylN/, polypropylene

    4arle

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    18/30

    Gambar kantung cairan intravena 6BogotO bag7/

    Gambar (enutup dengan alat burr artificial Lelcro9like/

    Gambar kertas Silastic

    >ika fasia dibiarkan terbuka dan abdomen penuh, kulit bisa tertutup atau dibiarkan

    terbuka. ulit bisa ditutup menggunakan jahitan, penjepit kain, perban lateks *smarch

    18

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    19/30

    atau mesh. >ika mesh dijahit ke kulit, akan ditutup dengan adesif drape yang steril dan

    drape Li9drapeN or Steri DrapeN/. 4enjahit bahan sintetis ke kulit bukan ke fasia,

    mempersiapkan fasia untuk definitive closure berikutnya. >ika penutupan kulit saja

    menyebabkan peningkatan #A(, kulit dibiarkan terbuka. Jsus ditutupi dengan

    nonadhesive, nonporous materi seperti tas atau perekat usus terlipat menggantungkan

    dirinya sendiri sehingga sisi perekat menempel pada dirinya sendiri/.

    Gambar adhesive drape

    %epi bahan nonadhesive, nonporous diselipkan di ba2ah tepi dinding abdomen

    anterior untuk mencegah pengeluaran isi dari usus. Selanjutnya, handuk steril

    ditempatkan, diikuti oleh tirai perekat Lidrape N atau tirai Steri N/ yang menempel

    pada dinding perut dan mencegah lebih lanjut pengeluaran isi, pengeringan dari usus,

    dan cairan kerugian dari perut yang terbuka. Aplikasi langsung dari tirai perekat ke usus

    meningkatkan risiko enterocutaneous fistula dan tidak disarankan.

    Sebuah cairan irigasi urologis tas dijahit ke kulit dan saluran eksternal ditempatkan

    untuk mengontrol dan kuantifikasi dari kebocoran cairan atau perdarahan.

    $. #er"anent a%$o"inal closure

    (enutupan perut permanen dilakukan setelah hipovolemia, hipotermia,

    coagulapathy, dan asidosis telah diperbaiki? yang biasanya tiga sampai empat hari

    setelah dekompresi abdomen. Beberapa metode penutupan perut telah dideskripsikan.

    (rimer penutupan fasia dapat dilakukan atau cangkok kulit dapat ditempatkan diikuti

    oleh dinding perut tertunda rekonstruksi. Setelah mobilisasi signifikan cairan,

    dimungkinkan untuk menutup fasia tanpa ketegangan yang signifikan. amun, sebuahPpemisahan bagianP teknik mungkin diperlukan untuk reappro

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    20/30

    >ika mesh ditempatkan sebagai perut sementara penutupan sebaiknya bahan yang

    diserap/, jala dapat dibiarkan in situ selama dua minggu kemudian ditutup dengan kulit

    ketebalan parsial grafts ke jaringan granulasi yang mendasarinya. >ala biasanya akan

    dimasukkan ke dalam jaringan granulasi pada titik 2aktu ini. >ika fasia tidak ditutup

    dan pasien yang tersisa dengan cacat dinding perut, dinding perut rekonstruksi dapat

    dilakukan enam hingga dua belas bulan kemudian.

    Berbagai metode rekonstruksi telah dijelaskan, termasuk medial bilateral

    kemajuan abdominus rektus otot dan fasia dengan atau tanpa sayatan kulit9relaksasi.

    *

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    21/30

    21

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    22/30

    22

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    23/30

    23

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    24/30

    24

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    25/30

    2.1 Ko+'likasi

    >ika kompartemen sindrom tidak mendapatkan penanganan dengan segera, akanmenimbulkan berbagai komplikasi antara lain #rga, 0))/ =

    25

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    26/30

    . ekrosis pada syaraf dan otot dalam kompartemen

    0. ontraktur volkman, merupakan kerusakan otot yang disebabkan oleh

    terlambatnya penanganan sindrom kompartemen sehingga timbul deformitas pada

    tangan, jari, dan pergelangan tangan karena adanya trauma pada lengan ba2ah

    . %rauma vascular

    8. Gagal ginjal akut

    1. Sepsis

    +. Acute respiratory distress syndrome A:DS/

    2.11 Prognosis

    %ingkat kematian dengan kasus ACS dilaporkan )9+- dari pasien yangmengalaminya. (rosentase klien yang dapat bertahan hidup dengan kasus ACS sekitar

    1-. >ika sudah diketahui ada tanda9tanda mengalami ACS, maka penatalaksanaan yang

    harus dilakukan adalah dekompresi laparotomi.

    BAB III

    KESI%PULAN

    Sindroma kompartemen didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terjadi

    peningkatan tekanan didalam suatu rongga anatomis tubuh yang mempengaruhi sirkulasi

    dan mengancam fungsi dan kelangsungan hidup jaringan di sekitarnya. Sindroma

    kompartemen abdominal ACS/ muncul bila disfungsi organ terjadi sebagai hasil dari

    26

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    27/30

    hipertensi intraabdominal lebih dari 0)mm$g atau tekanan perfusi abdomen kurang dari

    +) mm$g dengan disertai onset satu atau lebih kegagalan system organ. %ekanan intra

    abdomen normal antara ) dan 1 mm$g, tapi pada pasien de2asa yang kritis normal #A(

    dapat mencapai antara 1 dan " mm$g.

    $ipertensi intra9abdomen didefinisikan dengan menetap atau berulangnya tekanan

    intra9abdomen #A(/ lebih dari 0 mm$g atau tekanan perfusi abdomen A((/ kurang dari

    +) mm$g, dimana tekanan perfusi abdomen A((/ 3 tekanan arteri rata9rata 4A(/ 5

    tekanan intra9abdomen #A(/.

    Gejala klinis ACS antara lain =

    9 Distensi abdomen yang berat

    9 Gagal napas yang ditandai dengan (C&0 yang meningkat, volume tidal yang

    berkurang, tingginya tekanan puncak inspirasi.

    9 Curah jantung yang menurun

    9 %ekanan darah yang labil

    9 p$i rendah yang menetap

    9 &liguria yang tidak respon terhadap terapi konvensional

    9 %ekanan intra abdomen yang meningkat H 8) mm $g/

    (enanganan harus berdasarkan pada pemeriksaan klinis dengan peningkatan #A(.

    Grade # #A$ secara umum hanya memerlukan resusitasi volume dengan pemantauantekanan berkelanjutan. (asien dengan grade ## harus ditangani berdasarkan gejalanya.

    Grades ### dan #L ditangani dengan operasi dekompresi. Sebab laparotomi dekompresi

    merupakan gold standard dalam penanganan pasien dengan ACS.

    $asil dari #A$ dilihat paling mudah dalam ginjal dan system pernapasan. amun,

    hampir setiap sistem organ dapat terpengaruh. Dalam trauma atau pasien lain beresiko

    tinggi untuk mengembangkan ACS berdasarkan temuan perioperatif, pengobatan terbaik

    adalah penggunaan %AC untuk mengurangi insiden meski tidak secara utuh mencegah/

    27

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    28/30

    pengembangan ACS. >ika ACS terjadi, pengobatan dengan dekompresi akan mampu

    memberikan terapi terbaik dengan resolusi kardiovaskular, paru, dan ginjal derangements,

    meskipun derajat dapat ditetapkan untukkegagalan organ multiple berikutnya.

    28

  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    29/30

    DA/TA0 PUSTAKA

    . (aula, :ichard 4D. 0))!. Abdominal Compartment Syndrome. Available at

    222.emedicine.com0!))9overvie2.htm

    0. (leva, >. QEr, 4. 4ay@lEk, >. 0))8. Abdominal Compartment Syndrome in

    (olytrauma. #n= Biomed. (apers 8/, 58 0))8/. Available at

    http=FFpublib.upol.c@FRobdFfullteournal of Surgery != )85) 0))0/ . Availableathttp=FF222.fimnet.fiFsjsFarticlesFS>S0))09)8.pdf

    8. Anjaria, >. D. >. $oyt, D. B. 0))". Abdominal Compartment Syndrome. #n= %rauma

    Critical Care Lolume 0, 8= +!9+0!. Available at 222.infofarma.com

    1. >oseph *. (arrillo, >. *. Dellinger (. :. 0))". Abdominal Compartment Syndrome.

    #n= Critical care medicine= principles of diagnosis and management in the adult rd

    ed. Available at http=FFs0.ifile.itF0!ig)F@1F0"0)"F0)!""TTTccm.rar

    +. De Backer, Daniel. !!!. Abdominal Compartment Syndrome. Available at222.pubmed.com

    ". Angood, (eter D, et al. 0)). Abdominal Compartment Syndrome. #n= Sabiston

    %eeffrey. 0))). Abdominal Compartment Syndrome. #n= Critical Care 0)))8=090!. Available at http=FFccforum.comFcontentF8FF)0

    ). Sugrue, 4. 0))1. Abdominal Compartment Syndrome. #n= Current &pinion in

    Critical Care 0))1, =U. Available at

    http=FF222.med.nyu.eduFres2ebFanesFeducationFcritical-0)careFpdfF".-0)%rauma

    -0)and-0)resuscFAbdominal-0)Compartment-0)Syndrome.pdf

    . &ldner, A. 0)). Abdominal Compartment Syndrome. Available athttp=FF222.sfai.seFfilesFACSTAndersT&ldner.pdf

    29

    http://www.emedicine.com/http://www.fimnet.fi/sjs/articles/SJS12002-104.pdfhttp://www.fimnet.fi/sjs/articles/SJS12002-104.pdfhttp://www.infofarma.com/http://s21.ifile.it/29iq1g0/z531/18272807/209177___ccm3.rarhttp://www.pubmed.com/http://www.zd.pros.at/http://www.zd.pros.at/http://www.wscas.org/http://ccforum.com/content/4/1/023http://www.med.nyu.edu/resweb/anes/education/critical%20care/pdf/7.%20Trauma%20and%20resusc/Abdominal%20Compartment%20Syndrome.pdfhttp://www.med.nyu.edu/resweb/anes/education/critical%20care/pdf/7.%20Trauma%20and%20resusc/Abdominal%20Compartment%20Syndrome.pdfhttp://www.sfai.se/files/ACS_Anders_Oldner.pdfhttp://www.fimnet.fi/sjs/articles/SJS12002-104.pdfhttp://www.infofarma.com/http://s21.ifile.it/29iq1g0/z531/18272807/209177___ccm3.rarhttp://www.pubmed.com/http://www.zd.pros.at/http://www.wscas.org/http://ccforum.com/content/4/1/023http://www.med.nyu.edu/resweb/anes/education/critical%20care/pdf/7.%20Trauma%20and%20resusc/Abdominal%20Compartment%20Syndrome.pdfhttp://www.med.nyu.edu/resweb/anes/education/critical%20care/pdf/7.%20Trauma%20and%20resusc/Abdominal%20Compartment%20Syndrome.pdfhttp://www.sfai.se/files/ACS_Anders_Oldner.pdfhttp://www.emedicine.com/
  • 7/23/2019 referat ACS fixed.docx

    30/30

    0. Borst, 4 >. 0))!. Abdominal Compartment Syndrome. Available at

    http=FF222.panamtrauma.orgFjournalFAbdominal-0)compartment

    -0)syndrome.pdf

    http://www.panamtrauma.org/journal/Abdominal%20compartment%20syndrome.pdfhttp://www.panamtrauma.org/journal/Abdominal%20compartment%20syndrome.pdfhttp://www.panamtrauma.org/journal/Abdominal%20compartment%20syndrome.pdfhttp://www.panamtrauma.org/journal/Abdominal%20compartment%20syndrome.pdf