referat anestesi general dan tek intub
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi (pembiusan) berasal dari bahasa Yunani. An-tidak, tanpa dan aesthesos,
persepsi, kemampuan untuk merasa. Secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan
rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan
rasa sakit pada tubuh. Istilah Anestesia digunakan pertama kali oleh li!er "endell #olmes
pada tahun $%&' yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersiat sementara, karena
anestesi adalah pemberian obat dengan tuuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan.
Sedangkan Analgesia adalah tindakan pemberian obat untuk menghilangkan nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran pasien (*atie, dkk, +$).$,+
i dunia aktu itu, dan terutama di Inggris, banyak orang menganggap rasa sakit
adalah bagian kodrat dari /uhan, dan menggunakan anestesi berarti melaan kodrat itu.
0amun, oposisi penggunaan anestesi berakhir setelah 1atu 2ictoria menggunakannya saat
melahirkan 3angeran *eopold tahun $'45. Anestesi terhadap 1atu 2ictoria tersebut dilakukan
oleh 6ohn Sno. /indakan 1atu 2ictoria tersebut ternyata bisa mengubah pandangan umum
tentang anestesi. Sehingga penggunaan anestesi pada prosedur bedah semakin lama semakin
diperhitungkan (Ismunandar, +7).$,+,5
bat bius memang diciptakan dalam berbagai sediaan dan cara kera. 0amun, secara
umum obat bius atau istilah medisnya anestesi ini dibedakan menadi tiga golongan yaitu
anestesi lokal, regional, dan umum (6oomla, +'). 3ada reerat ini akan lebih dibahas
mengenai anestesi umum dan uga teknik intubasi.5,&
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Anestesi umum atau bius total disebut uga dengan nama narkose umum (08).
Anestesi umum adalah meniadakan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang
bersiat re!ersibel (9ihara, +%). Anestesi umum biasanya dimanaatkan untuk tindakan
operasi besar yang memerlukan ketenangan pasien dan aktu pengeraan lebih panang,
1
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
2/12
misalnya pada kasus bedah antung, pengangkatan batu empedu, bedah rekonstruksi tulang,
dan lain-lain (6oomla, +'). &,4
3erhatian utama pada anestesi umum adalah keamanan dan keselamatan pasien, dan
salah satu aktor penentunya adalah kestabilan hemodinamik selama tindakan induksi
dilakukan, hal ini dapat dicapai apabila obat anestesi tersebut dapat memberikan le!el
anestesi yang adekuat untuk pembedahan tanpa menimbulkan depresi yang serius terhadap
ungsi hemodinamik.&,4,7
3reloading dengan cairan untuk mencegah hipotensi dengan maksud meningkatkan
!enous return dan tekanan pengisian kembali atrium kanan serta !entrikel kiri untuk
mempengaruhi cardiac output bisa saa dilakukan, akan tetapi mempunyai banyak kelemahan
yaitu akan memakan aktu selama pemberian cairan tersebut, biaya, resiko hemodilusi,
o!erload cairan, dan reaksi anailaktik. Selain itu dalam rutinitas tindakan A0:S/:SI8989, setiap tindakan induksi selalu diikuti oleh tindakan laringoskopi dan intubasi. &,4,7
B. PEMBAGIAN STADIUM PADA ANESTESI UMUM
Stadium anestesi dibagi dalam & yaitu; Stadium I (stadium induksi atau eksitasi
!olunter), dimulai dari pemberian agen anestesi sampai menimbulkan hilangnya kesadaran.
1asa takut dapat meningkatkan rekuensi naas dan pulsus, dilatasi pupil, dapat teradi urinasi
dan deekasi. 4,7,A dalam menghambat neurotransmitter di susunan sara pusat.
Fresool dimetabolisir secara cepat di hepar. 3roduksi metabolism yang utama adalah
glukoronid dari resool, ''D darinya diekskresi leat urin, +D melalui eses.
5. Fentanil
Fentanil merupakan agonis opioid poten, turunan enilpiperidin. Sebagai analgesic,
entanil i!
biasanya digunakan untuk eek analgesia pada teknik balance anestesi. Fentanil dosis +-$
g=kg>> i! digunakan untuk mencegah atau mengurangi geolak kardio!askuler akibat
laringoskopi dan intubasi endotrakhea serta perubahan tiba-tiba dari stimulus bedah.
Sedangkan pada dosis besar 4-$4 g=kg>> i! digunakan sebagai obat tunggal untuk
menimbulkan surgical anesthesia.
Fentanil menyebabkan ketergantungan isik, euphoria, analgesia yang kuat,
perlambatan :@, miosis, mual, dan muntah yang tergantung pada dosis. :ek terhadap
kardio!askuler minimal meskipun lau antung dapat menurun yang merupakan relek !agal.
8
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
9/12
Fentanil mendepresi !entilasi dan menyebabkan kaku otot rangka terutama pada pemberian
intra!ena yang cepat. Fentanil meningkatkan tekanan intrabilier dengan singkat dan
mempunyai aksi kolinergik kuat yang dapat diblok oleh atropine. Fentanil tidak
menyebabkan pelepasan histamine.
3ada pemberian dosis tunggal intra!ena, mula kera 5 detik mencapai puncak dalam
aktu 4 menit, kemudian menurun setelah + menit. Ini mencerminkan kelarutan lemak yang
tinggi sehingga mudah meleati saar darah otak. urasinya yang singkat mencerminkan
redistribusi ke aringan lemak dan otot rangka serta paru. Fentanil dimetabolisme di hepar
dengan cara dealkilasi, hidroksilasi, dan hidrolisa amida menadi metabolit tidak akti
meliputi norentanil dan desproprionilnorentanil. Fentanil diekskresi melalui empedu dan
urine, berada dalam eses dan urine dalam bentuk metabolit lebih dari
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
10/12
5) 1ahang baah kecil
&) steoarthritis temporo mandibula oint
4) /rismus.
7) Ada masa di pharing dan laring
P!&ia'an !" in"u#ai : S!#!%u( (!n)!&jakan in"u#ai da'a" diin)a" ka"a STATICS$5,$&
S J Scope, *aringoscop dan Stetoskop
/ J /ubes, 3ipa :ndotrakeal
A J Air "ay, 3ipa oroparing=0osoparing, Ambubag
/ J /ape, 3lester
I J Indroducer, Stilet , 9andrin
C J Conektor=sambungan-sambungan
S J Suction, 3enghisap *endir
apat uga diklasiikasikan dalam skala 9allampati untuk menilai kesulitan
dilakukannya intubasi. Cara menilainya ialah dengan meminta pasien duduk tegak dan
membuka mulut selebar-lebarnya sehingga dapat dinilai dengan skala berikut.$5,$&,$4
rade Itampak keseluruhan bagian palatum molle, arc pallatoglossus dan
aringeus, isthmus aucium ,u!ula
rade II tampak palatum molle, isthmus aucium ,u!ula hingga dasar
rade III tampak hanya palatum molle
rade 2 tampak hanya palatum durum
ambar $. Skor 9allampati
*aringoskop$7,$lade lengkung (macintos) biasa digunakan laringoscop deasa
- >lade lurus, laringoskopi dengan blode lurus (misalnya blade magill).
10
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
11/12
>iasanya digunakan pada bayi dan anak.
ambar +. 6enis >lade *urus dan *engkung
3ipa :ndotrakeal$5,$&,$4,$7
/erbuat dari karet atau plastik, pipa plastik yang sekali pakai untuk operasi tertentu,
misalnya didaerah kepala dan leher dibutuhkan pipa yang tidak bisa tertekuk yang
mempunyai spiral nilon atau besi. 8ntuk mencegah kebocoran balon (cu) pada uung distal .
pada anak-anak pipa endotrakeal tanpa balon. 8kuran laki-laki deasa berkisar ',-%, mm,
anita
-
7/24/2019 Referat Anestesi General Dan Tek Intub
12/12
Alat penghisap (suction ).digunakan untuk membersihkan alan napas
K*('%ikai "indakan$',$%,+
@omplikasi tindakan intubasi trakea dapat teradi saat dilakukan
tindakan laringoskopi dan intubasi. Selama pipa endotrakal dimasukkan dan setelah eEtubasi.$) K9alposisiB intubasi esopagus, intubasi endobrokial malposisi laryngeal
cuff"
+) /rauma alan napasB kerusakan gigi, laserasi bibir, lidah atau mukosa mulut, cedera
tenggorok, dislokasi mandibula, diseksi retroaringeal, edema dan stenosis (glotis,
subglotis atau trakhea), suara serak=parau ( granuloma atau paralisis pita suara ),
malungsi dan aspirasi laring.
5) angguan releks B hipertensi, takikardi, tekanan intra cranial meningkat, tekanan intra
okular meningkat ,spasme laring.4) 9alungsi tuba B perorasi cuff# obstruksi
12