referat cedera kepala ferji 10-010

Upload: ferjir

Post on 04-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Trauma kepala didefinisikan sebagai trauma non degeneratif ataupun non kongenital

    yang terjadi akibat ruda paksa mekanis eksternal yang menyebabkan kepala mengalami

    gangguan kognitif, fisik, dan psikososial baik sementara atau permanen. Perdarahan

    intrakranial didefinisikan sebagai akumulasi darah patologis di dalam rongga kepala, baik di

    dalam parenkim otak maupun di sekeliling ruang meningen. Perdarahan yang mungkin

    terjadi di dalam ruang meningen ataupun ruang potensial adalah perdarahan epidural (EDH),

    perdarahan subdural (SDH), dan perdarahan subarahnoid. Perdarahan yang terjadi di dalam

    parenkim otak disebut perdarahan intraparenkim, sedangkan perluasan perdarahan dari

    parenkim ke dalam !entrikel disebut perdarahan intra!entrikel.",#

    Diperlukan penegakkan diagnosis sedini mungkin agar tindakan terapi dapat segera

    dilakukan untuk menghasilkan prognosis yang baik. Dalam suatu penelitian menunjukkan

    bah$a tindakan operasi pada trauma kepala dalam $aktu kurang dari % jam pertama setelah

    kejadian memberikan prognosis yang baik sekitar &''*, sedangkan penanganan lebih dari

    % jam pertama setelah kejadian dapat menyebabkan tingkat kematian melebihi +'*. Hal inidapat dilakukan setelah adanya penegakan diagnosa dengan pemeriksaan klinis a$al yang

    ditunjang dengan diagnosa penitraan seperti computed tomography(T). Pemeriksaan T

    mutlak pada kasus trauma kepala untuk menentukan adanya kelainan intrakranial. Saat ini,

    alat T telah banyak tersedia dan dapat dilakukan dengan epat. T telah banyak membantu

    dalam penatalaksanaan pasien seara epat pada kasus trauma.-

    dapun tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah untuk memahami prinsip dasar

    teknik pemeriksaan radiologi kon!ensional dan T scan pada kasus trauma kepala dan

    interpretasinya.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    2/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    #." /T012 3EP4

    Tulang kepala berjumlah ## tulang yang dapat dibagi menjadi dua bagian, tulang5

    tulang neuralatau kranial dan tulang5tulang fasial atau $ajah. Tulang kranial dibentuk oleh &

    jenis tulang, yaitu frontal, parietal, temporal, oksipital, sfenoid, dan ethmoid. Tulang $ajah

    dibentuk oleh 6 jenis tulang, yaitu mandibula, maksila, palatina, 7ygoma, nasal, lakrimal,

    !omer, dan konka nasi inferior. Dasar dari rongga kepala (basis cranii) dapat dibagi menjadi

    - bagian, yaitu anterior (terisi oleh lobus frontalis dari serebrum), medial (lobus temporalis

    dari serebrum), dan posterior (batang otak ba$ah dan serebelum).%,8

    Pada anak5anak, sumsum tulang bersifat merah dan aktif dalam produksi darah.

    Tulang kranial menyatu pada berbagai maam sutura yang mengandung jaringan ikat padat.

    Sutura sagitalis menyatukan # tulang parietal pada garis tengah dan sutura koronalis

    menghubungkan kedua tulang parietal dengan tulang frontal. Pada bayi, terdapat defek

    antara tulang frontal dan parietal pada sambungan sutura koronalis dan sagitalis. 9ontanel

    anterior atau bregma ini menutup pada tahun kedua. Sutura lambdoidalis memisahkan tulang

    parietal dan oksipital. 3li!us terbentuk di bagian anterior dari bagian basal tulang sfenoid,

    dan di bagian posterior dari tulang oksipital.8,&

    :ambar ". Tulang tengkorak tampak samping.

    4apisan jaringan lunak yang menyelubungi kepala (scalp) terdiri dari kulit, jaringan

    subkutan,galea aponeurotica, jaringan subaponeurotika, dan perikranium. 3ulit membentuk

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    3/24

    lapisan yang memberikan perlindungan terhadap jaringan di ba$ahnya dari kerusakan akibat

    7at kimia, bakteri, dan benturan fisik. Dengan akti!itas kelenjar keringat dan pembuluh

    darah, kulit membantu menjaga temperatur tubuh. Seara umum kulit terdiri dari lapisan luar

    yang disebut epidermis, dan lapisan dalam yang disebut dermis. 4apisan terluar dari

    epidermis, disebut sebagai stratum korneum, terbentuk dari sel5sel mati, sementara dermis

    terbentuk dari jaringan fibrosis dengan !askularisasi. ;aringan subkutan, yang terletak di

    ba$ah kulit, terutama terbentuk oleh jaringan adiposa (lemak).%

    :ambar #. Potongan kulit kepala dan jaringan di ba$ahnya.%

    Sistem saraf manusia tersusun atas sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan saraf

    spinal, dan sistem saraf perifer. 0tak merupakan rangkaian saraf yang tidak dapat diperbarui,

    halus dan lunak, dan terlindung oleh kulit, tulang kepala, meningen dan airan serebrospinal.8

    0tak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak. Seara embriologi, otak terbentuk

    dari hind-brain(uadrigemina, dan a>uaduktus serebri. Sementara fore-brain

    akan berkembang menjadi Dienephalon (thalamus, metathalamus, epithalamus, pars

    mamillaris hypothalami, dan bagian posterior dari !entrikel 222) dan Telenephalon (bagian

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    4/24

    Gambar 3. Potongan sagital otak. 4

    anterior dari !entrikel 222,pars optica hypothalami, !entrikel lateral, foramen inter!entrikuler,

    danhemisfer serebri. Hemisfer serebri merupakan bagian terbesar dari otak, dan oleh fissura

    dan sulkus terbagi menjadi beberapa lobus, yaitu lobus frontalis, temporal, parietal, oksipital,

    limbik, dan insula.-,6

    1eningen berfungsi melindungi sistem saraf pusat dan pembuluh darah, menyelubungi sinus

    !enosus, mempertahankan airan serebrospinal, dan sebagai partisi dari bagian5bagian otak.

    1eningen merupakan membran jaringan yang dari luar ke dalam terdiri dari duramater,

    arahnoid, dan piamater, yang menyelubungi otak dan saraf spina

    Duramater terbentuk oleh jaringan fibrosis dan serat elastis, yang terbagi oleh rongga lakunar

    dan pembuluh darah menjadi lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Sebagian lapisan

    meningeal dari duramater masuk ke dalam rongga kepala dan membentuk falk serebri,

    tentorium serebelli, fal? serebelli, dan diafragma sella. Piamater merupakan membran

    !askular yang melapisi seluruh bagian otak, dan membentuk pleksus koroidalis di !entrikel

    otak, sedangkan arahnoid merupakan lapisan tipis di antara duramater dan piamater yang

    terbentuk oleh ampuran jaringan fibrosis dan serat elastis, dan di dalamnya terdapat

    sejumlah pembuluh darah dan saraf.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    5/24

    Gambar 5. Cairan serebrospinal. 4

    piamater, dan di dalamnya terdapat saluran yang saling terhubung yang terisi oleh airan

    serebrospinal.6,+

    :ambar %. 4apisan 1eningen. "'

    airan serebrospinal merupakan airan yang mempunyai komposisi yang mirip dengan

    plasma darah, dan berfungsi untuk mempertahankan dan memberikan bantalan bagi otak dan

    membantu memberikan nutrisi kepada otak. airan serebrospinal dibentuk di ple?us

    horoidalis, bersirkulasi melalui !entrikel ke dalam rongga subarahnoid, kemudian kembali

    ke dalam sinus !enosus melalui !illi arahnoid.+

    Pendarahan otak didapat dari arteri karotis interna dan arteri !ertebralis yang

    membentuk anastomosis yang disebut sirkulus @illisi (arterial circle of Willis). Aagian

    depan dibentuk oleh arteri serebri anterior, abang dari

    arteri karotis interna, yang dihubungkan oleh arteri komunikans anterior, sedangkan bagian

    belakang dibentuk oleh arteri serebri posterior, abang dari arteri basilaris, yang pada kedua

    sisi dihubungkan dengan arteri karotis interna oleh arteri kommunikans posterior. Dari

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    6/24

    sirkulus @illis ini terbentuk # sistem pendarahan, yaitu sistem ganglion yang mendarahi

    korpus striata dan thalamus, dan sistem kortikal yang berabang5abang di piamater yang

    memperdarahi korteks dan substansi otak di ba$ahnya. 3edua sistem ini bersifat independen

    dan tidak saling berhubungan pada distribusi perifernya.6

    Sistem !ena otak terdiri dari # kelompok, serebral dan serebellar. =ena serebral terbagi

    lagi menjadi kelompok eksterna (terdiri dari !ena serebralis superior, media, dan inferior) dan

    kelompok interna (terdiri dari !ena terminalis dan !ena koroidalis). =ena dari otak ini akan

    menembus membran arahnoid dan lapisan meningeal dari duramater, lalu mengalir menuju

    sinus !enosus kranial. Sinus duramater merupakan sistem !ena yang mengalirkan darah dari

    otak yang terletak di antara # lapisan dura, dan dapat dibagi menjadi # kelompok, postero5

    superior dan antero5inferior. 3elompok postero5superior terdapat pada bagian atas sampai

    belakang otak, dan terdiri dari sinus sagitalis superior, sinus sagitalis inferior, sinus rektus,

    sinus trans!ersus, dan sinus oksipitalis.6

    :ambar &. Sirkulus @illis.%

    MEKANISME PENYEBAB

    3edua mekanisme dasar penyebab edera kepala yaitu kontak bentur(terjadi bila kepala

    membentur atau menabrak sesuatu obyek atau sebaliknya) dan guncangan lanjutyang sering kali

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    7/24

    dikenal sebagai cedera akelera! (merupakan akibat peristi$a gunangan kepala yang hebat, baik

    yang disebabkan oleh pukulan maupun yang bukan karena pukulan).

    "edera Kontak#Bentur

    Bmumnya merupakan akibat dari adanya suatu tenaga benturan yang mengenai kepala, dan

    jejas yang terjadi hanya disebabkan oleh fenomena kontak saja dan sama sekali tidak berkaitan

    dengan gunangan atau akselerasi kepala.

    Suatu benturan pada kepala dapat mengakibatkan dua maam jejasC

    ". ;ejas benturan lokal

    1enakupC fraktur linier dan depresi tulang tengkorak, hematom epidural, kontusi kup

    (coup contussion) dan beberapa fraktur basis kranii.

    #. ;ejas benturan di tempat lain

    9enomena kontak dapat menimbulkan jejas bukan di lokasi benturan melalui dua mekanismeC

    distorsi otak dan gelombang renjatan (shock waves). 3edua hal inilah yang menyebabnya

    fraktur tengkorak di tempat yang jauh dari lokasi benturan, fraktur basis kranii serta kontusi

    kontra kup dan intermediate coup.

    "edera Akelera!

    :unangan pada kepala, baik yang disebabkan oleh benturan ataupun bukan, akan

    menyebabkan gerakan yang epat dari kepala, dan edera yang terjadi tergantung dari bagaimana

    gerakan kepala tersebut. Peristi$a ini dikenal dengan sebutan edera akselerasi5deselerasi, mengingat

    akan kepentingan faktor akselerasi yang merupakan ukuran beban fisik di samping faktor5faktor lain

    yang tidak kalah pentingnya seperti keepatan gerakan kepala.

    :erakan kepala yang dimanifestasikan sebagai edera kompresi, regangan dan robekan,

    mengakibatkan kerusakan strukturil melalui satu dari dua mekanisme. 1ekanisme pertama adalah

    akibat adanya perbedaan relatif arah gerakan antara otak terhadap fenomena yang didasari oleh

    keadaan5keadaanC

    0tak dapat bergerak bebas dalam batas5batas tertentu di dalam rongga tengkorak

    Pada saat mulai gerakan (sesaat mulainya akselerasi), otak tertinggal di belakang gerakan

    tengkorak untuk beberapa $aktu yang singkat.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    8/24

    Sehingga akibatnya otak akan relatif bergeser terhadap tulang dan duramater, kemudian

    terjadi edera pada permukaannya, terutama pada bridging veins. 1ekanisme ini merupakan salah

    satu penyebab terjadinya hematom subdural. Selanjutnya pergeseran tadi juga menimbulkan daerah5

    daerah yang bertekanan rendah (edera regangan) yang bila hebat sekali dapat menyebabkan kontusi

    kontra5kup.

    1ekanisme edera akselerasi yang kedua adalah jejas yang terjadi dalam otak yaitu edera

    otak difus (sindrom konkusi dan edera aksonal difusa), perdarahan jaringan akibat robekan, dan

    sebagian besar kontusi intermediate coup. 3erusakan yang terjadi tergantung dari tipe dan jumlah

    beban serta durasi akselerasi yang berlangsung.

    KLASI$IKASI "EDE%A KEPALA

    edera kepala pada praktik klinis sehari5hari dikelompokkan atas patofisiologi, lokasi lesi dan

    klinis. 3lasifikasi patologis sampai saat ini tetap dipakai untuk penatatan dan pelaporan standar

    internasional (2D). 1eskipun demikian, lebih mudah dan lebih baik menggunakan klasifikasi klinis

    karena menggunakan :S untuk penilaian penurunan kesadaran.

    3lasifikasi tersebut adalahC

    &' Pato(!!olog!) edera 3epala Primer

    3erusakan 0tak Sekunder

    Edema Serebral

    Pergeseran 0tak (Brain Shift)5 Herniasi 0tak

    *' Loka! le!

    4esi difus

    4esi kerusakan !askular otak

    4esi fokalC

    ". 3ontusio dan laserasi serebri

    #. Hematoma intrakranialC

    a. hematoma ekstraduralFepiduralFEDH

    b. hematoma subduralFSDH

    . hematoma intraduralC

    hematoma subaraknoidFSH

    hematoma intraserebral

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    9/24

    hematoma intrasereberal

    +' Kl!n! , Derajat Keadaran , Skala Ko-a .lago/

    Kategor! SK. .a-baran Kl!n!k Sken!ng otak

    3

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    10/24

    2nsufisiensi pernapasan dapat menimbulkan edera otak sekunder melalui hipoksia dan

    hiperkarbia yang menyebabkan dilatasi serebro!askuler dan akhirnya terjadi peningkatan T23 serta

    eksaserbasi efek massa.

    Hipotensi pada penderita edera kepala biasanya hanya sesaat setelah konkusi ataumerupakan tahap akhir kegagalan meduler yang berkaitan dengan herniasi serebral. Tekanan darah

    yang rendah jarang diakibatkan oleh edera kepalanya sendiri (syok pada penderita edera kepala

    perlu diperiksa dengan ermat adanya perdarahan yang bukan dari kepala).

    Ede-a Serebral

    Edema otak merupakan gejala patologis, radiologis maupun tampilan intra5operatif yang

    sering dijumpai pada penderita edera kepala, yang mempunyai peranan sangat bermakna pada

    kejadian pergeseran otak (brain shift)dan peningkatan T23.

    Tipa edema otakC

    Ede-a 3aogen!k disebabkan oleh adanya peningkatan permeabilitas kapiler sa$ar

    darah otak akibat penimbunan airan plasma ekstraseluler terutama di massa putih otak.

    Pada T San otak tampil sebagai daerah hipodens, sedang pada pemeriksaan histologis

    tampa pelebaran rongga ekstraseluler.

    Ede-a !ke-!k merupakan penimbunan airan intraseluler akibat adnya kegagalan

    metabolisme energi seluler sehingga sel tidak dapat mempertahankan keseimbangan

    airannya. Pada T San otak tampak massa putih dan massa kelabu yang hipodens.

    Pemeriksaan histologis menunjukkan !akuolisasi dan nekrosis iskemik sel5sel massa kelabu,

    mielin yang berkurang dan pelebaran rongga ekstraseluler massa putih otak.

    Edema otak menapai maksimal pada hari ketiga pasaedera dan dapat menimbulkan suatu

    efek massa yang bermakna. ;uga dapat terjadi tanpa tampilan suatu kontusi atau perdarahan

    intraserebral, yang merupakan akibat gangguan sekunder hipotensi sistemik dan hipoksia, edera

    arterial atau hipertensi intrakranial. :angguan aliran darah serebral traumatika yang menimbulkan

    anoksia jaringan tampil sebagai daerah Js$ellingJ hipodens difus.

    Pergeeran 2tak (Brain Shift)# Hern!a! Serebral

    Semua massa yang bekembang membesar (hematom, abses atau pembengkakan otak) di

    semua lokasi dalam ka!itas intrakranial biasanya akan menyebabkan pergeseran dan distorsi otak,

    yang bersamaan dengan peningkatan T23 akan mengarah ke herniasi otak, keluar dari kompartemen

    intrakranial di mana massa tersebut berada. Seara umum, makin epat ekspansi, peningkatan T23

    relatif lebih tinggi terhadap derajat distorsi otak yang ditimbulkannya.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    11/24

    3ebanyakan gejala neurologis yang tampil pada lesi5lesi massa yang berukuran besar,

    enderung merupakan manifestasi pergeseran otak.

    Le! $okal1 Loka! S0e!(!k Dan .ejala Kl!n!kn4a

    Le! (okal Loka! .ejala kl!n!

    3ontusio korteks

    fokal

    Polar frontal dan

    orbitofrontal

    :angguan afek dan beha!ior (apatis dan disinhibisi),

    gangguan kemampuan intelektual tingkat tinggi (proses,

    fungsi eksekutif, kesadaran diri)

    nterior5inferio

    temporal

    :angguan afek dan beha!ior, defisit yang berhubungan

    dengan auditori (misal afasia), defisit yang berhubungan

    dengan !isual (misal agnosia)

    Perdarahan letak

    dalam

    rea basal

    ganglia

    Hemiparesis, diskoordinasi, hipertonus, gangguan gerak,

    afasia (kiri), neglet, problem !isuospasial (kanan)

    Hipoksia fokal,

    iskemia, infark

    Serebri posterior Aelahan kiri (hemianopia, anmesia, afasia, anomia dan

    aleksia), belahan kanan (hemispasial neglet, disorientasi

    topografi, prosopagnosia)

    He-ato-a e0!dural 5EDH6

    Perdarahan epidural merupakan salah satu perdarahan intrakranial yang sering ditemukan, ditandai

    dengan adanya darah di antara bagian dalam kranium dan duramater, akibat robeknya a.meningea

    media dan umumnya berkaitan dengan adanya fraktur di daerah temporal.

    Pada robekan arteri, darah akan berkumpul dengan epat dan kondisi pasien akan segera

    memburuk. 0leh karena itu, istilah yang dipakai untuk pasien adalah talk and die. 0perasi untuk

    e!akuasi darah dilakukan bila massa darah banyak -'5%' .

    :ejala dan tanda klinis adalah inter!al lusid, yaitu suatu kondisi kesadaran baik ke kesadaran

    menurun, atau kesadaran menurun sedikit menjadi lebih berat, pupil anisokor akibat herniasi unkus

    dengan diameter pupil yang lebih lebar sesisi lesi, hemiparesis kontralateral lesi, dan refleks Aabinski

    kontralateral lesi yang positif. :ambaran skening otak seperti lensa embung (lenticular shaped clot

    over cereblral conveity)

    He-ato-a ubdural akut dan kron!k 5SDH6

    Aerdasarkan $aktu lamanya terjadi perdarahan, maka SDH dibagi dalam akut bilaperdarahan terjadi dalam kurun $aktu - hari, ubakutbila antara - hari sampai - minggu dan kron!k

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    12/24

    bila perdarahan terjadi dalam kurun $aktu - minggu. sal darah biasanya dari robekan bridging

    !eins. Darah terkumpul di ruang subdural yaitu ruang antara duramater dan arakhnoid. Tanda dan

    gejala terlihat bila massa darah membesar berupa sakit kepala, kesadaran menurun, tampak bingung

    dan hemiparesis. danya darah di ruang subdural ini diketahui dari pemeriksaan skening otak dengan

    gambaran seperti bulan sabit.

    He-ato-a !ntraerebral 5I"H6

    Dinamakan juga hematoma intraparenkimal, dan umumnya lebih sering ditemukan pada luka

    tembus dibandingkan luka tumpul. Tanda, gejala dan tatalaksana tergantung dari besar, lokasi lesi

    serta kondisi pasien saat edera tersebut terjadi.

    PEME%IKSAAN KLINIS "EDE%A KEPALA

    Pemeriksaan klinis merupakan pemeriksaan yang paling komprehensif dalam e!aluasi

    diagnostik penderita edera kepala, yaitu dengan pemeriksaan5pemeriksaan serial yang epat, tepat

    dan nonin!asif diharapkan dapat menunjukkan progresi!itas atau kemunduran proses penyakit atau

    gangguan tersebut.

    Pemeriksaan korban edera kepala yang kesadarannya baik menakup pemeriksaan

    neurologis yang lengkap, sedangkan pada penderita yang kesadarannya menurun pemeriksaan yang

    diutamakan adalah yang dapat memberikan pedoman dalam penanganan di B:D, yaituC

    Tingkat kesadaran

    3ekuatan fungsi motorik

    Bkuran pupil dan responsnya terhadap ahaya

    :erakan bola mata (refleks okulo5sefalik dan !estibuler)

    T!ngkat keadarandinilai dengan dua ara, yaitu kualitatif (dengan urutan komposmentis,

    apatis, somnolen, delirium, sopor, soporo5koma dan koma) dan kuantitatif, yaitu dengan skala

    :lasgo$ (:S). Skala ini merupakan gradasi sederhana dari arousal dan kapasitas fungsionil

    korteks serebral berdasarkan respons !erbal, motorik dan mata penderita. Sedangkan fungsionil

    batang otak (komponen kesadaran lainnya) dinilai dari respons pupil dan gerakan bola mata.

    :S untuk de$asaC

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    13/24

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    14/24

    ke medula spinalis.$upil "orner unilateralkadang5kadang tampak pada kasus dengan lesi di batang

    otak, tetapi pada kasus5kasus trauma perlu dipikirkan tentang kemungkinan putusnya jaras simpatis

    eferen pada daerah apeks paru, leher bagian ba$ah atau carotid sheath ipsilateral. %edera saraf

    okulomotor traumatika adalah suatu diagnosis menetapnya dilatasi pupil pada penderita edera

    kepala, $alaupun kesadarannya sudah pulih. $upil yang midriasis (K& mm) kadang dapat terjadi

    akibat trauma langsung pada mata, biasanya unilateral dan tidak disertai paresis okuler. $upil yang

    dilatasi bilateral dan fiedpada penderita edera kepala merupakan akibat dari perfusi serebral yang

    tidak adekuat seperti hipotensi akibat kehilangan darah, atau gangguan aliran darah serebral karena

    peningkatan T23.

    $ung! -otor!kbiasanya hanya merupakan pelengkap saja mengingat kadang sulit mendapat

    penilaian akurat dari penderita5penderita dengan kesadaran yang menurun. 1asing5masing

    ekstremitas digradasi kekuatannya dengan skala sebagai berikutC

    Skor Kontrak! otot .erakan end!Mela/an ga4a

    gra3!ta!

    Jen! ta7anan

    4ang da0at

    d!la/an

    8 (I) (I) (I) Penuh

    % (I) (I) (I)

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    15/24

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk menge!aluasi penderita edera kepala. khir5akhir ini

    menjadi kontro!ersial, mengingat bah$a hanya sedikit informasi yang didapat yang dapat mengubah

    alternatif pengobatan yang diberikan. /amun di sisi lain tampaknya keterbatasan fasilitas

    mengarahkan pemeriksaan ini sebagai suatu penunjang rutin pada kasus5kasus edera kepala ringan.

    Dengan proyeksi rutin 5P dan lateral, diharapkan dapat diperoleh informasi tentang lokasi dan tipe

    fraktur dan kadang juga terlihat pergeseran kelenjar pineal.

    Ang!ogra(! erebral merupakan prosedur in!asif dan enderung lebih bermanfaat untuk

    memperkirakan diagnosis adanya hematom intrakranial beserta penanganan, khususnya jika belum

    tersedia sarana T San otak. Prinsipnya adalah menunjukkan adanya pergeseran pembuluh5

    pembuluh darah serebral besar dan lokasi hematom. 1assa supratentorial biasanya menampilkan

    pergeseran a.serebri anterior dan !.serebri interna. @alaupun pergeseran ini tidak dapat membedakan

    edema atau hematom, namun dapat membantu menentukan lokasinya.

    "T Scan otak

    Pemeriksaan ini merupakan metode diagnostik standar terpilh bagi kasus5kasus edera kepala

    mengingat tidak in!asif dan menampilkan seara jelas lokasi dan adanya perdarahan intrakranial,

    edema, kontusi, udara, benda asing intrakranial serta pergeseran struktur tengkorak.

    &dema tampak sebagai 7ona hipodens dibandingkan massa putih otak. 3adang dijumpai

    adanya efek massa terhadap !entrikel yang berdekatan dan direfleksikan sebagai kompresi, distorsiatau pergeseran sistem !entrikel. Edema ini dapat berupa edema fokal, multifokal atau difus.

    'ontusi serebri tampak sebagai area hiperdens nonhomogen berampur dengan hipodens.

    Aatasnya biasanya tidak tegas dan bila ada efek massa biasanya minimal.

    "ematom epiduralmempunyai iri gambaran khas berupa bentuk bikon!eks atau lentikular

    (ada perlekatan erat antara dura dengan tabula interna tulang sehingga hematom ini menjadi terbatas).

    "ematom subduralenderung lebih difus dibandingkan hematom epidural dan tampil dalam

    batas konka! sesuai dengan permukaan otak.

    "ematom intraserebral traumatika biasanya berlokasi di frontal dan lobus temporal anterior

    (dapat juga terjadi di lokasi lain). 3ebanyakan hematom berkembang segera setelah edera, tetapi ada

    juga yang baru timbul kemudian (sampai " minggu). Tampil sebagai lesi hiperdens dikelilingi oleh

    7ona hipodens (edema).

    $erdarahan intraventrikularsering kali dikaitkan dengan perdarahan parenkimal. Perderahan

    ini relatif epat menjadi isodens dan kemudian menghilang dalam " minggu.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    16/24

    "idrosefalus obstruktif dapat terjadi akibat hematom fosa posterior yang menimbulkan

    obstruksi saluran !entrikel.

    nfark iskhemik tampak sebagai daerah hipodens dan biasanya terdeteksi dalam #% jam

    pertama setelah on7et.

    TEKANAN TIN..I INT%A K%ANIAL 5TTIK6

    Peninggian T23 terjadi akibat edema serebri atau hematoma intra kranial. Edema serebri yang

    terjadi pada edera serebral adalah edema sitotoksik dan edema !asogenik.

    Terapi yang diberikan untuk tetap menjaga tekanan perfusi otak (PPLerebral perfusion

    pressure) adalah dengan menjaga mean arterial pressure (1P) tetap adekuat dan intra erebral

    pressure (2PFT23) yang rendah. 3edua komponen ini baik 1P maupun 2P harus tetap

    diperhatikan karena PP yang normal tergantung dari keduanya.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    17/24

    Aagian kepala ditinggikan #'5-'odengan kepala dan dada pada satu bidang.

    Aarbiturat

    Seara teori pemberian barbiturat akan menurunkan metabolisme utilisasi oksigen yang

    membuat otak tidur sementara. 0bat yang dipakai biasanya pentobarbital, dengan dosis tunggal

    "' mgFkgAA atau -?8 mgFkgAA, dilanjutkan dosis pemeliharaan " mgFkgAA per infus.

    K2MPLIKASI DAN PENYE%TA LAIN PADA "EDE%A KEPALA

    Higroma subdural

    Pneumatokel traumatika

    1eningokel traumatika spuriosa

    Prolaps serebri

    0stitis5osteomielitis

    1eningitis5ensefalitis

    bses subdural5abses otak

    Epilepsi pasatraumatika (immediate delayed * late epilepsy)

    Sindrom pasakonkusiFneurosa pasatraumaFneurosa renten

    3.SanoC

    o Tipe basal (psikoneurologi), terdiri dari keluhan nyeri kepala, !ertigo, tinitus, nausea,

    gangguan tidur dan penurunan nafsu makan

    o :angguan metabolismeC penurunan berat badan, anemia, dehidrasi, hipotensi

    intrakranial

    o nemia dengan manifestasi klinisC !ertigo, palpitasi

    o :angguan endokrin (dalam tipe sindrom Simmond atau sindrom ddison)

    o Tipe simpatiC berupa neurosa kardiak

    o /eurosis (neurosa renten)

    KE"A"ATAN PAS"A "EDE%A KEPALA

    3eaatan pasa edera kepala yang sering ditemukan adalah gangguan kortikal luhur, sepertiC

    mnesia anterograd

    Disorientasi

    Defisit memori

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    18/24

    :angguan kemampuan konstruksi

    :angguan berbahasa, afasia motorik, sensorik, anomik maupun global

    3eaatan lain adalahC

    Paresis ner!i kranialis, seperti gangguan peniuman, diplopia, paresis saraf muka, dsb.

    Paresis motorikC hemiparesis

    :angguan A3, AA, pada lesi di daerah frontal tengah.

    TATALAKSANA "EDE%A KEPALA

    Penanganan kasus5kasus edera kepala di B:D didasarkan atas pemantauan dan penanganan terhadap

    J8AJ yaituC

    &' Breat7!ng

    Diperhatikan frekuensi dan jenis pernapasan penderita. danya obstruksi jalan napas perlu

    segera dibebaskan dengan tindakan5tindakan suction, intubasi, trakheostomi. 0ksigenasi yang

    ukup atau hiper!entilasi bila perlu, merupakan tindakan yang berperan penting sehubungan

    dengan edema serebri yang terjadi.

    *' Blood

    1enakup mengukuran tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium darah (Hb, leukosit).

    Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi yang menurun menandakan suatu peninggian T23O

    sebaliknya tekanan darah yang menurun dan epatnya denyut nadi menandakan syok hipo!olemik

    akibat perdarahan (kebanyakan bukan dari kepalaFotak) dan memerlukan tindakan transfusi.

    +' Bra!n

    4angkah a$al penilaian keadaan otak ditekankan terhadap :S. Perubahan respon ini

    merupakan gambaran perbaikanFperburukan edera kepala tersebut

    8' Bladder

    3andung kemih perlu selalu dikosongkan (pemasangan kateter) mengingat bah$a kandung

    kemih yang penuh merupakan suatu rangsangan untuk mengedan sehingga T23 enderung lebih

    meningkat.

    9' Bo/el

    Bsus yang penuh juga enderung meninggikan T23.

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    19/24

    SIMPLE HEAD INJU%Y DAN "K% 5K2M2SI26

    Pa!en dala- keadaan adar 5."S : &96

    &' S!-0le Head Injur4

    1erupakan edera kepala tanpa defisit neurologi

    Hanya dilakukan pera$atan luka

    Pemeriksaan radiologik hanya atas indikasi

    Pasien tanpa kesadaran menurun, umumnya tidak perlu dira$at, tapi obser!asi di

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    20/24

    Dilakukan pemeriksaan fisik

    Dilakukan pera$atan luka

    Dibuat foto kepala

    2stirahat baring dengan mobilisasi bertahap sesuai dengan kondisi pasien

    Terapi simtomatis

    0bser!asi minimal #% jam di

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    21/24

    kelainan sentral disebabkan oleh depresi pernafasan yang ditandai dengan pola

    pernafasan heyne stokes, hiper!entilasi neurogenik sentral atau ataksik

    kelainan perifer disebabkan karena aspirasi, trauma dada, edema paru, emboli

    paru atau infeksi.

    Pantauan pernafasan selain frekuensi (untuk mengetahui keukupan pasokan oksigen)

    juga polanya (untuk mengetahui lesi di pusat pernafasan).

    Tindakan tata laksanaC

    0ksigen dosis tinggi ("'5"8 literFmenit) intermiten.

    ari dan atasi faktor penyebab

    3alau perlu pakai !entilator

    c' !rkula! 5c!rculat!on6

    Suatu hipotensi (tekanan darah sistolik G +' mmHg) dapat mengakibatkan kematian dan

    keaatan. Bntuk mengidentifikasi seara dini agar tidak terjadi hipotensi adalah dengan

    ara menari dan menghindari penyebabnya yang kebanyakan merupakan faktor

    ekstrakranial, yaitu berupa hipo!olemi karena perdarahan luar atau ruptur alat dalam.

    Tindakan tata laksanaC

    hentikan sumber perdarahan

    restorasi !olume darah dengan airan isotonik yaitu /al ',+* atau

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    22/24

    ". Hb

    #. 4eukosit

    -. :DS

    %. Breum, kreatinin

    8. lbumin serum

    &. :D

    . Trombosit, PT, aPTT, fibrinogen

    Tera0! 20era! 0ada "edera Ke0ala

    3riteria sederhana sebagai patokan indikasi tindakan operasi adalahC

    4esi massa intra atau ekstra5aksial yang menyebabkan pergeseran garis tengah (pembuluh

    darah serebral anterior) yang melebihi 8 mm.

    4esi massa ekstra5aksial yang tebalnya melebihi 8 mm dari tabula interna tengkorak dan

    berkaitan dengan pergeseran a.serebri anterior atau media.

    4esi massa ekstra5aksial bilateral dengan tebal melebihi 8 mm dari tabula eksterna (keuali

    bila ada atrofi otak).

    4esi massa intra5aksial lobus temporalis yang menyebabkan ele!asi hebat dari a.serebri media

    atau menyebabkan pergeseran garis tengah.

    Tera0! Med!ka-entoa 0ada "edera Ke0ala

    Pengobatan yang la7im diberikan pada edera kepala adalah golongan deksametason (dengan

    dosis a$al "' mg dan kemudian dilanjutkan % mg setiap & jam), mannitol #'* (dosis "5-

    mgFkgAAFhari) yang bertujuan untuk mengatasi edema serebri yang terjadi.

    9enitoin untuk antikejang sehubungan dengan insidens epilepsi pasatrauma, dalam hal ini

    dianjurkan untuk terapi profilaksis dengan fenitoin sedini mungkin (#% jam pertama) untuk menegah

    timbulnya fokus epileptogenikO dan untuk penggunaan jangka panjang dapat dilanjutkan dengan

    karbama7epin.

    TH1 (tris5hidroksi5metil5aminometana) merupakan suatu buffer yang dapat masuk ke SSP

    dan seara teoritis lebih superior daripada natrium bikarbonat, karenanya dapat mengatasi T23 yang

    meningkat.

    Aarbiturat mempunyai efek protektif terhadap otak untuk proteksi terhadap anoksia dan

    iskemia. Dosis terapi barbiturat yang biasa diterapkan adalah dia$ali dengan "' mgFkgAA dalam -'

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    23/24

    menit kemudian dilanjutkan dengan bolus 8 mgFkgAA tiap - jam serta drip " mgFkgAAFjam untuk

    menapai kadar serum -5%mg*.

    Daftar Pustaka

    ". 4iebeskind DS. Sa!er ;4. Tala!era 9, et al. ntracranial "emorrhage. Bpdated C ;an #-rd, #'"-.

    diakses #6 ;anuari #'"-Q. Diunduh dari C httpCFFemediine.medsape.omFartileF""&-+5o!er!ie$

    #. Herring @. +earning ,adiology ,ecogni.ing /he Basics. Second &dition. Philadelphia C

    Else!ier Saunders O #'"#.

    -. 3ornienko =/, Pronin 2/.#iagnostic 0euroradiology. 1oso$ C SpringerO#''+C6'5+"6

    %. :ray H. 1natomy of the human body. Edisi #'. 2nternetQ. /e$ NorkC Aartleby.om, 2nO

    #'''5#'"" diterbitkan 1ei #'''O diakses #'"- 9ebruari %Q. Diunduh dariC

    httpCFF$$$.bartleby.omF"'

    8. Shmidt 9E@. #evelopment of a time-resolved optical tomography system for neonatal brain

    imagingThesis PhD dalam internetQ. 4ondonQC Bni!ersity of 4ondonO "+++. hapter #, Aasianatomy and physiology of the human brainO h. #85-# diakses #'"- ;anuary -'Q. Diunduh dariC

    httpCFF$$$.medphys.ul.a.ukFresearhFborlFdosFfshmidt.pdf

    &. :allui 1, apoia S, atalui . ,adiographic atlas of skull and brain anatomy2nternetQ.

    AerlinC SpringerO #''. h. "5# diakses #'"- ;anuari -"Q. Diunduh dariC

    httpCFF$$$.sribd.omFdoF"-&8--8F

  • 7/21/2019 Referat Cedera Kepala Ferji 10-010

    24/24