referat hiv aids dikurangin

Upload: nita-juliana-anggraini

Post on 17-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    1/37

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) pertama kali diidentifikasi

    pada tahun 1981 setelah muncul kasus-kasus pneumonia Pneumocystis carinii

    dan sarcoma Kaposi pada laki-laki muda homoseks di berbagai ila!ah Amerika

    Serikat" Sebelumn!a kasus tersebut sangat #arang ter#adi$ apabila ter#adi biasan!a

    disertai penurunan kekebalan imunitas tubuh" %ada tahun 198& 'uc ontagnier

    mengidentifikasi irus pen!ebab AIDS$ !ang telah diisolasi dari pasien dengan

    limfadenopati dan pada aktu itu diberi nama 'A* ( '!mphadenopath! irus )"

    Sedangkan +obet ,allo menemukan irus pen!ebab AIDS pada tahun 198 !ang

    saat itu dinamakan ./'*-III" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    Kasus pertama di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen

    Kesehatan pada tahun 1984$ !aitu pada seorang arga 5egara 6elanda !ang

    sedang berlibur ke 6ali" Sebenarn!a sebelum itu$ !aitu pada tahun 1987 telah

    ditemukan kasus !ang ge#alan!a sangat sesuai dengan .I*AIDS dan hasil tes

    'ISA tiga kali diulang din!atakan positif" /etapi tes :estern 6lot hasiln!a

    negatif$ sehingga tidak dilaporkan" Kasus kedua ditemukan pada bulan aret

    1983 di +S ;ipto angunkusumo$ pada pasien hemofilia" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    asalah .I*AIDS adalah masalah besar !ang mengancam Indonesia dan

    ban!ak 5egara di seluruh dunia" /idak ada satupun negara di dunia ini !ang

    terbebas dari .I*" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    enurut dari 5egara berpenghasilan

    rendah dan menengah" %enderitan!a sebagian besar adalah anita sekitar 71>$

    usia produktif 1> (17- th) dan anak-anak (:.=$ 212)" .I* dan AIDS

    men!ebabkan krisis secara bersamaan$ men!ebabkan krisis kesehatan$ krisis

    pembangunan 5egara$ krisis ekonomi$ pendidikan$ dan #uga krisis kemanusiaan"

    (D#oerban 0 dkk$ 223)

    1

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    2/37

    Di Indonesia sendiri$ #umlah odha terus meningkat" Data terakhir pada

    tahun 228 menun#ukkan baha #umlah odha di Indonesia telah mencapai "33

    orang (Depkes +I$ 228)" enurut

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    3/37

    BAB II

    HIV AIDS

    2.1 DEFINISI

    Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan ge#ala

    atau pen!akit !ang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat adan!a

    infeksi oleh Human Imunodeficiency Virus (.I*) !ang termasuk famili

    retroiridae" AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi .I*" (D#oerban 0 dkk$

    223)

    2.2 EPIDEMIOLOGI

    'aporan

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    4/37

    populasi berisiko tinggi (dengan prealensi @ 7>) seperti pengguna narkotika

    suntik (penasun)$ anita pen#a#a seks (:%S)$ dan aria" Di beberapa propinsi

    seperti DKI akarta$ +iau$ 6ali$ aa 6arat dan aa /imur telah tergolong

    sebagai daerah dengan tingkat epidemi terkonsentrasi (concentrated level of

    epidemic)" Sedang tanah %apua sudah memasuki tingkat epidemi meluas

    (generalized epidemic)" ( ustikaati D dkk$ 229)

    Dari #umlah kumulatif 13"112 kasus AIDS !ang dilaporkan pada

    Desember 228$ sekitar 4$9> adalah laki-laki dan $3> adalah perempuan"

    6erdasarkan cara penularan$ dilaporkan 8> pada heteroseksualB $&> pada

    pengguna narkotika suntikB &$8> pada homoseksual dan $> pada transmisi

    perinatal" .al ini menun#ukkan adan!a pergeseran dari dominasi kelompok

    homoseksual ke kelompok heteroseksual dan penasun" umlah kasus pada

    kelompok penasun hingga akhir tahun 228 mencapai 1"77 orang" Kumulatif

    kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok usia 2C9 tahun (72$8>)$

    disusul kelompok usia &2C&9 tahun" (Depkes +I$ 228)

    Dari && propinsi seluruh Indonesia !ang melaporkan$ peringkat pertama

    #umlah kumulatif kasus AIDS berasal dari propinsi aa 6arat sebesar "888

    kasus$ disusul DKI akarta dengan "481 kasus$ kemudian diikuti oleh aa

    /imur$ %apua$ dan 6ali dengan masing-masing #umlah kasus secara berurutan

    sebesar "791 kasus$ "&8 kasus$ dan 1"144 kasus AIDS" (Depkes +I$228)

    2.3 ETIOLOGI

    AIDS disebabkan oleh infeksi .I*" .I* adalah suatu irus +5A

    berbentuk sferis !ang termasuk retroirus dari famili 'entiirus" (,ambar 1)"

    Strukturn!a tersusun atas beberapa lapisan dimana lapisan terluar (enelop)

    berupa glikoprotein gp12 !ang melekat pada glikoprotein gp1" Selubung

    glikoprotein ini berafinitas tinggi terhadap molekul ;D pada permukaan T-

    helper lymphositdan monosit atau makrofag" 'apisan kedua di bagian dalam

    terdiri dari protein p14" Inti .I* dibentuk oleh protein p" Di dalam inti ini

    terdapat dua rantai +5A dan en?im transkriptase reerse (reverse transcriptase

    enzyme). ( erati /% dkk$223)

    4

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    5/37

    Gambar 1 struktur irus .I*-1

    Sumber Eauci AS at al$ 227

    Ada dua tipe .I* !ang dikenal !akni .I*-1 dan .I*-" pidemi .I*

    global terutama disebabkan oleh .I*-1 sedangkan tipe .I*- tidak terlalu luas

    pen!ebarann!a" /ipe !ang terakhir ini han!a terdapat di Afrika 6arat dan

    beberapa negara ropa !ang berhubungan erat dengan Afrika 6arat" (erati /%

    dkk$223)

    2.4 CARA PENULARAN

    Infeksi .I* ter#adi melalui tiga #alur transmisi utama !akni transmisi

    melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke peredaran darah

    melalui #arum suntik !ang terkontaminasi atau melalui komponen darah !ang

    terkontaminasi$ dan transmisi ertikal dari ibu ke #anin" ;D; pernah melaporkan

    adan!a penularan .I* pada petugas kesehatan"

    5

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    6/37

    Tabe 1 ! +isiko penularan .I* dari cairan tubuh

    "

    R"#"$% &"'((" R"#"$% ma#") #*"&+"&e'&*$a'

    R"#"$% re'+a) #eama&"+a$ &er$%'&am"'a#"

    +ara)

    Darah$ serum

    Semen

    Sputum

    Sekresi agina

    ;airan amnion

    ;airan

    serebrospinal

    ;airan pleura

    ;airan peritoneal

    ;airan perikardial

    ;airan s!noial

    ukosa seriks

    untah

    Eeses

    Salia

    Keringat

    Air mata

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    7/37

    nonintegrin (D;-SI,5)" Akhir-akhir ini diketahui baha selain molekul ;D dan

    ko-reseptor kemokin$ terdapat integrin 4 sebagai reseptor penting lainn!a

    untuk .I*" Antigen gp12 !ang berada pada permukaan .I* akan berikatan

    dengan ;D serta ko-reseptor kemokin ;G;+ dan ;;+7$ dan dengan mediasi

    antigen gp1 irus$ akan ter#adi fusi dan internalisasi .I*" Di dalam sel ;D$

    sampul .I* akan terbuka dan +5A !ang muncul akan membuat salinan D5A

    dengan bantuan en?im transkriptase reersi" Selan#utn!a salinan D5A ini akan

    berintegrasi dengan D5A pe#amu dengan bantuan en?im integrase" D5A irus

    !ang terintegrasi disebut sebagai proirus" Setelah ter#adi integrasi$ proirus akan

    melakukan transkripsi dengan bantuan en?im polimerasi sel host men#adi m+5A

    untuk selan#utn!a mengadakan transkripsi dengan protein-protein struktur sampai

    terbentuk protein" m+5A akan memproduksi semua protein irus" ,enomik +5A

    dan protein irus ini akan membentuk partikel irus !ang nantin!a akan

    menempel pada bagian luar sel" elalui proses udding pada permukaan

    membran sel$ irion akan dikeluarkan dari sel inang dalam keadaan matang"

    Sebagian besar replikasi .I* ter#adi di kelen#ar getah bening$ bukan di peredaran

    darah tepi" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    %ada pemeriksaan laboratorium !ang umum dilakukan untuk melihat

    defisiensi imun$ akan terlihat gambaran penurunan hitung sel ;D$ inerse rasio

    ;D-;D8 dan hipergammaglobulinemia" +espon imun humoral terhadap irus

    .I* dibentuk terhadap berbagai antigen .I* seperti antigen inti (p) dan sampul

    irus (gp1$ gp1)"Antibodi muncul di sirkulasi dalam beberapa minggu setelah

    infeksi" Secara umum dapat dideteksi pertama kali se#ak minggu hingga & bulan

    setelah terinfeksi .I*" asa tersebut disebut masa #endela" Antigen gp12 dan

    bagian eksternal gp1 akan dikenal oleh sistem imun !ang dapat membentuk

    antibodi netralisasi terhadap .I*" 5amun$ aktiitas netralisasi antibodi tersebut

    tidak dapat mematikan irus dan han!a berlangsung dalam masa !ang pendek"

    Sedangkan respon imun selular !ang ter#adi berupa reaksi cepat sel ;/' (sel /

    sitolitik !ang sebagian besar adalah sel / ;D8)" :alaupun #umlah dan aktiitas

    sel / ;D8 ini tinggi tapi tern!ata tidak dapat menahan la#u replikasi .I*"

    (D#oerban 0 dkk$ 223)

    7

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    8/37

    Gambar 2 ! *isualisasi siklus .I*

    %er#alanan pen!akit infeksi .I* disebabkan adan!a gangguan fungsi dan

    kerusakan progresif populasi sel / ;D" .al ini me!ebabkan ter#adin!a deplesi

    sel / ;D" Selain itu$ ter#adi #uga disregulasi repsons imun sel / ;D dan

    proliferasi ;D #arang terlihat pada pasien .I* !ang tidak mendapat pengobatan

    antiretroirus" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    8

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    9/37

    2.- PERALANAN PEN/A0IT

    Dalam tubuh odha$ partikel irus bergabung dengan D5A sel pasien$

    sehingga satu kali seseorang terinfeksi .I*$ seumur hidup ia akan tetap terinfeksi"

    Sebagian berkembang masuk tahap AIDS pada & tahun pertama$ 72> berkembang

    men#adi pasien AIDS sesudah 12 tahun$ dan sesudah 1& tahun hampir semua

    orang !ang terinfeksi .I* menun#ukkan ge#ala AIDS$ dan kemudian meninggal"

    %er#alanan pen!akit tersebut menun#ukkan gambaran pen!akit !ang kronis$ sesuai

    dengan perusakan sistem kekebalan tubuh !ang #uga bertahap" (D#oerban 0 dkk$

    223)

    Dari semua orang !ang terinfeksi .I*$ lebih dari separuh akan

    menun#ukkan ge#ala infeksi primer !ang timbul beberapa hari setelah infeksi dan

    berlangsung selama -3 minggu" ,e#ala !ang ter#adi adalah demam$ n!eri

    menelan$ pembengkakan kelen#ar getah bening$ ruam$ diare$ atau batuk dan

    ge#ala-ge#ala ini akan membaik dengan atau tanpa pengobatan" (D#oerban 0 dkk$

    223)

    Setelah infeksi akut$ dimulailah infeksi .I* asimtomatik (tanpa ge#ala)

    !ang berlangsung selama 8-12 tahun" /etapi ada sekelompok kecil orang !ang

    per#alanan pen!akitn!a amat cepat$ dapat han!a sekitar tahun$ dan ada pula

    per#alanann!a lambat (non-progessor)" Se#alan dengan memburukn!a kekebalan

    tubuh$ odha mulai menampakkan ge#ala-ge#ala akibat infeksi oportunistik seperti

    berat badan menurun$ demam lama$ rasa lemah$ pembesaran kelen#ar getah

    bening$ diare$ tuberkulosis$ infeksi #amur$ herpes dan lain-lainn!a"

    /anpa pengobatan A+*$ sistem kekebalan tubuh orang !ang terinfeksi .I*

    akan memburuk bertahap meski selama beberapa tahun tidak berge#ala" %ada

    akhirn!a$ odha akan menun#ukkan ge#ala klinik !ang makin berat" .al ini berarti

    telah masuk ke tahap AIDS" /er#adin!a ge#ala-ge#ala AIDS biasan!a didahului

    oleh akselerasi penurunan #umlah limfosit ;D" %erubahan ini diikuti oleh ge#ala

    klinis menghilangn!a ge#ala limfadenopati generalisata !ang disebabkan

    hilangn!a kemampuan respon imun seluler untuk melaan turnover .I* dalam

    kelen#ar limfe Karena manifestasi aal kerusakan dari sistem imun tubuh adalah

    kerusakan mikroarsitektur folikel kelen#ar getah bening dan infeksi .I* meluas

    9

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    10/37

    ke #aringan limfoid$ !ang dapat diketahui dari pemeriksaan hibridasi insitu"

    Sebagian replikasi .I* ter#adi di kelen#ar getah bening$ bukan di peredaran darah

    tepi" (D#oerban 0 dkk$ 223)

    %ada aktu orang dengan infeksi .I* masih merasa sehat$ klinis tidak

    menun#ukkan ge#ala$ pada aktu itu ter#adi replikasi .I* !ang tinggi$ 12 partikel

    setiap hari" +eplikasi !ang cepat ini disertai dengan mutasi .I* dan seleksi$

    muncul .I* !ang resisten" 6ersamaan dengan replikasi .I*$ ter#adi kehancuran

    limfosit ;D !ang tinggi$ untungn!a tubuh masih bisa mengkompensasi dengan

    memproduksi limfosit ;D sekitar 12 miliar sel setiap hari" (D#oerban 0 dkk$

    223)

    Secara ringkas$ per#alanan alamiah pen!akit .I*AIDS dikaitkan dengan

    hubungan antara #umlah +5A irus dalam plasma dan #umlah limfosit ;DF

    ditampilkan dalam gambar &"

    ,ambaran per#alanan alamiah infeksi .I*" Dalam periode infeksi primer$

    .I* men!ebar luas di dalam tubuhB men!ebabkan deplesi sel / ;D !ang terlihat

    pada pemeriksaan darah tepi" +eaksi imun ter#adi sebagai respon terhadap .I*$

    ditandai dengan penurunan iremia"

    2. ME0ANISME IMUNITAS PADA 0EADAAN NORMAL

    Aktiasi sel /h dalam keadaan normal ter#adi pada aal ter#adin!a respon

    imunitas" /h dapat teraktiasi melalui dua sin!al$ !aitu pertama terikatn!a

    reseptor Ag -/;+ (/ ;ell +eceptor) dengan kompleks Antigen- molekul .;

    ;las II !ang dipresentasikan oleh makrofag sebagai antigen presenting

    cells(A%;s) !ang teraktiasi oleh antigen" Sin!al kedua berasal dari Sitokin I'-1

    !ang dihasilkan oleh A%; !ang teraktiasi tadi" Kedua sin!al tadi akan

    merangsang /h mengekspresikan reseptor I'- dan produksi I'- dan sitokin lain

    !ang dapat mengaktiasi makrofag$ ;/'s (cytoto!ic T "ymphocyteatau /;) dan

    sel limfosit 6" I'- #uga akan berfungsi autoaktiasi terhadap sel /h semula dan

    sel /h lainn!a !ang belum memproduksi I'- untuk berproliferasi" adi dengan

    demikian akan ter#adi amplifikasi respon !ang diaali oleh kontak A%;s dengan

    sel /h semula"

    10

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    11/37

    Aktiasi sel /c !ang berfungsi untuk membunuh benda asing atau nonself-

    antigen$ dan /c dapat dibedakan dengan /h karena /c mempun!ai molekul ;D8

    dan akan mengenal antigen asing melalui molekul .; class I" Seperti sel /h$

    sel /c #uga teraktiasi melalui dua sin!al$ !aitu sin!al pertama adalah interaksi

    reseptor Ag-/;+ dengan kompleks epitope benda asing dan molekul .; ;lass

    I" Sel tersebut bisa berupa sel tumor atau #aringan asing" Sin!al kedua adalah

    rangsangan dari sitokin I'- !ang diproduksi oleh sel /h tersebut"

    /angan ke tiga dari imunitas seluler di lakukan oleh sel 5K (natural

    killer)$ !aitu sel limfosit dengan granula kasar dengan petanda ;D13 dan ;D73"

    Eungsin!a secara non spesifik menghancurkan langsung sel-sel asing$ sel tumor

    atau sel terinfeksi irus" Atau #uga dengan cara spesifik untuk sel-sel !ang di lapisi

    olehantiody dependent cell mediated cytoto!icity (AD;;)"

    Aktiasi sel limfosit 6 memerlukan paling sedikit tiga sin!al$ !aitu

    pertama oleh imunogen !ang terikat pada reseptor antigen$ dan dua sin!al lainn!a

    adalah limfokin 6;DE (# cell differentiaton factor) dan 6;,E (# cell gro$th

    factor) !ang di produksi oleh sel /. !ang teraktiasi" Dengan aktiasi sel limfosit

    6$ maka akan ter#adi pertumbuhan dan differensiasi sel limfosit 6 men#adi sel

    plasma sebagai sel !ang akan memproduksi antibodi"

    2..1 Pe'(ar*) HIV Ter)a+a S"#&em Im*'

    .I* terutama menginfeksi limfosit ;D atau / helper (/h)$ sehingga dari

    aktu ke aktu #umlahn!a akan menurun$ demikian #uga fungsin!a akan semakin

    menurun" /h mempun!ai peranan sentral dalam mengatur sistem imunitas tubuh"

    6ila teraktiasi oleh antigen$ /h akan merangsang baik respon imun seluler

    maupun respon imun humoral$ sehingga seluruh sistem imun akan terpengaruh"

    5amun !ang terutama sekali mengalami kerusakan adalah sistem imun seluler"

    adi akibat .I* akan ter#adi gangguan #umlah maupun fungsi /h !ang

    men!ebabkan hampir keseluruhan respon imunitas tubuh tidak berlangsung

    normal"

    11

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    12/37

    2..2 Ab'%rma"&a# a+a Im*'"&a# #e*er

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    13/37

    meningkatkan da!a fagositosis dan da!a bunuh sel makrofag dan neutrofil melalui

    proses opsonisasi"

    .I* men!ebabkan ter#adi stimulasi limfosit 6 secara poliklonal dan non-

    spesifik$ sehingga ter#adi hipergammaglobulinaemia terutama IgA dan Ig,"

    Disamping memproduksi lebih ban!ak immunoglobulin$ limfosit 6 pada odha

    (orang dengan infeksi .I*AIDS) tidak memberi respon !ang tepat"/er#adi

    perubahan dari pembentukan antibodi Ig ke antibodi IgA dan Ig," Infeksi

    bakteri dan parasit intrasel men#adi masalah berat karena respons !ang tidak tepat$

    misaln!a reaktiasi /oHoplasma gondii atau ;* tidak direspons dengan

    pembentukan immunoglobulin (Ig)" +espons antibodi pasca aksinasi

    dengan antigen protein atau polisaccharide sangat lemah$ misaln!a aksinasi

    .epatitis 6$ Influen?a$ pneumokokus$ dll" Eungsi neutrofil #uga terganggu$

    karena itu sering ter#adi infeksi oleh stafilokokus aureus !ang men!ebabkan

    infeksi kulit dan pneumonia" Apalagi pemakaian obat antiretroirus (A+*) seperti

    ?idoudine atau anti irus sitomegalo !aitu gancicloir dapat menimbulkan

    ter#adin!a neutropenia"

    6an!ak !ang belum diketahui tentang antibodi terhadap .I*" Apakah

    antibodi bisa mencegah meluasn!a infeksi .I* didalam tubuh$ atau paling tidak

    berperan untuk menetralkan .I*" %roduksi antibodi terutamaneutralizing

    antiodi kasus AIDS stadium lan#ut (dimana limfosit ;D 22u') bila

    dibandingkan dengan orang tanpa .I*$ tern!ata sangat berbeda" Sedangkan pada

    stadium sebelumn!a dimana sel /h masih diatas 22-722 u'$ produksi anitibodi

    tidak begitu berbeda" Antibodi spesifik terutama neutralizing antiodybaru

    mulai muncul pada minggu kedua atau ketiga$ bahkan bisa mundur beberapa

    bulan setelah infeksi"

    Secara umum dapat dikatakan respon antibodi terhadap .I* sangat lemah$

    dan han!a sebagian kecil sa#a dari fraksi antibodi ini !ang dapat menetralisasi

    .I*" Karena itu .I* dapat meleati respon antibodi sehingga dapat bertahan

    hidup dan menginfeksi sel lainn!a"

    13

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    14/37

    2..4 Fa#e I'e$#" A$*&

    Setelah transmisi .I* melalui mukosa genital !ang merupakan transmisi

    utama$ sel dendritic (D;) !ang ada di lamina propria mukosa agina akan

    menangkap .I*" D; bertindak sebagai antigen presenting cell (A%;) dan

    mempresentasikan .I* ke sel limfosit ;D sehingga dapat merangsang limfosit

    / naJe" .al ini ter#adi karena D; mengekpresikan molekul ma,or

    histocompatiility comple!(.;) klas I$ .; klas II dan molekul kostimulator

    lain pada permukaann!a" Setelah .I* tertangkap D; akan menu#u kelen#ar

    limfoid dan mempresentasikann!a kepada sel limfosit / naie" Disamping

    mengangkut .I* kekelen#ar limfe$ D; #uga mengaktiasi sel limfosit ;D$

    dengan demikian akan meningkatkan infeksi dan replikasi .I* pada sel limfosit

    /h"

    %erlu diketahui terikatn!a .I* ke D; melalui pengikatan protein enelop

    gp 12 pada sekelompok molekul !ang disebut %-type lectin receptor" /ermasuk

    dalam %-type lectin receptoradalah dendritic celspecific I%A&--graing non-

    integrin(D;-SI,5)$ mannose receptordan"angerin.asing-masing molekul ini

    dapat mengikat gp 12 dan ini lalu dipresentasikan pada sel D; !ang berbeda" D;

    sel mengekspresikan molekul ;D dan molekul ;;+7 tapi tidak mempun!ai

    ;G;+" ungkin ini berpengaruh dan dapat men#elaskan mengapa hampir 97>

    strain .I* !ang ditemukan pada infeksi primer adalah strain - tropik atau +7

    .I*strain.Sama seperti transmisi mukosa$ transmisi .I* secara ertikal #uga

    terutama Strain +7" %ada manusia aktu lama dari infeksi mukosa sampai ter#adi

    iremia$ berkisar antara -11 hari" .al ini #uga tergantung dari apakah ada hal-hal

    lain !ang merusak barier mukosa$ seperti misaln!a inflamasi dan infeksi

    (cerisitis$ urethritis$ ulkus genitalis$ dsb)"

    .I* baik sebagai irus bebas ataupun !ang berada dalam sel !ang

    terinfeksi akan menu#u kelen#ar limfe regional dan merangsang respon imun

    seluler maupun humoral" obilisasi limfosit ke kelen#ar ini #ustru men!ebabkan

    makin ban!ak sel limfosit !ang terinfeksi" Dalam beberapa hari akan ter#adi

    limfopenia dan menurunn!a limfosit ;D dalam sirkulasi" Dalam fase ini didalam

    darah akan ditemukan .I* bebas titer tinggi dan komponen inti p$ !ang

    14

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    15/37

    menun#ukkan tinggin!a replikasi .I* !ang tidak dapat dikontrol oleh sistim

    imun" Dalam - minggu akan ter#adi peningkatan #umlah sel limfosit total !ang

    disebabkan karena tinggin!a subset limfosit ;D8 sebagai bagian dari respon

    imunitas seluler terhadap .I*" Diperkirakan paling sedikit 12 mil!ard .I*

    diproduksi dan dihancurkan setiap harin!a$ karena aktu paruh irus dalam

    plasma adalah sekitar 3 #am" /api ada !ang mengatakan turnover HIVadalah

    H12 mil!ard perhari$ sedangkan sebagai bandingan$ estimasi penurunan ;D

    limfosit adalah 2-22 H 1 #uta perhari dengan klirens aktu paruhn!a sekitar

    dua hari"

    Setelah fase akut$ akan ter#adi penurunan #umlah .I* bebas dalam plasma

    maupun dalam sel" asih belum #elas$ mengapa bisa demikian$ akan tetapi

    analogi dengan infeksi irus pada umumn!a" Sel limfosit / sitotoksik ;D8 !ang

    sebagai efektor sel dapat mengontrol infeksi akut oleh irus$ karena dia bisa

    mengenal dan menghancurkan sel !ang telah terinfeksi (ini kadang-kadang dapat

    merugikan #uga)$ sehingga dapat mencegah replikasi dan pembantukan irus baru"

    %ada infeksi .I* se#ak aal ditemukan tinggin!a #umlah sel / limfosit sitotoksik

    (/;'s atau /c)" Sel limfosit sitotoksik !ang mempun!ai petanda ;D8$ akan

    teraktiasi oleh .I* dan akan mengeluarkan se#umlah solubel sitokin (termasuk

    ;AE)$ !ang dapat menghambat replikasi .I* dalam limfosit ;D" Keadaan

    seperti ini #uga ter#adi pada infeksi .I* akut$ bahkan sebelum serokonersi"

    Disamping #umlahn!a menurun$ maka fungsi limfosit ;D #uga terganggu$

    bahkan pada stadium dimana #umlahn!a masih diatas 722ml" /ern!ata

    kemampuann!a untuk proliferasi karena rangsangan berbagai macam antigen dan

    kemampuann!a untuk memproduksi sitokin untuk fungsi helper #uga

    menurun"/er#adi penurunan respon pengenalann!a terhadap antigen bakteri$ irus

    atau toksin !ang pernah dikenal$ lalu hilangn!a respon terhadap sel asing

    (allogeneic response)$ terakhir #uga kehilangan kemampuan untuk respon

    mitogen non-spesifik seperti fitohaemaglutinin"

    +isiko infeksi oportunistik dipengaruhi oleh #umlah ;D" %ada #umlah

    ;D dibaah 122 dapat ter#adi infeksi toksoplasma sedangkan pada #umlah ;D

    dibaah 72 dapat ter#adi infeksi Sitomegal"

    15

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    16/37

    2. DIAGNOSIS

    2..1. A'am'e#"#

    Anamnesis !ang lengkap termasuk risiko pa#anan .I* $ pemeriksaan fisik$

    pemeriksaan laboratorium$ dan konseling perlu dilakukan pada setiap odha saat

    kun#ungan pertama kali ke sarana kesehatan" .al ini dimaksudkan untuk

    menegakkan diagnosis$ diperolehn!a data dasar mengenai pemeriksaan fisik dan

    laboratorium$ memastikan pasien memahami tentang infeksi .I*$ dan untuk

    menentukan tata laksana selan#utn!a"

    Dari Anamnesis$ perlu digali faktor resiko .I* AIDS$ 6erikut ini

    mencantumkan$ daftar tilik ria!at pen!akit pasien dengan tersangaka =D.A

    (table & dan table )"

    Tabe 3. Eaktor risiko infeksi .I*

    - %en#a#a seks laki-laki atau perempuan

    - %engguna nap?a suntik (dahulu atau sekarang)

    - 'aki-laki !ang berhubungan seks dengan sesama laki-laki ('S') dan

    transgender (aria)

    - %ernah berhubungan seks tanpa pelindung dengan pen#a#a seks komersial

    - %ernah atau sedang mengidap pen!akit infeksi menular seksual (IS)

    - %ernah mendapatkan transfusi darah atau resipient produk darah

    - Suntikan$ tato$ tindik$ dengan menggunakan alat non steril"

    Sumber Depkes +I 224

    Tabe 4! Daftar tilik ria!at pasien

    16

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    17/37

    Sumber Depkes +I 224

    2..2 Pemer"$#aa' "#"$

    Daftar tilik pemeriksaan fisik pada pasien dengan kecurigaan infeksi .I*

    dapat dilihat pada tabel 3

    17

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    18/37

    Tabe - ! Daftar tilik pemeriksaan fisik

    Sumber Depkes +I 224

    ,ambaran klinis !ang ter#adi" umumn!a akibat adan!a infeksi oportunistik

    atau kanker !ang terkait dengan AIDS seperti sarkoma Kaposi$ limfoma

    malignum dan karsinoma seriks inasif"

    18

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    19/37

    2..3 Pemer"$#aa' e'*'5a'(

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    20/37

    sering dilakukan saat ini adalah dengan teknik :estern 6lot (:6)" .asil tes

    positif palsu dapat disebabkan adan!a otoantibodi$ penerima aksin .I*$ dan

    kesalahan teknik pemeriksaan" .asil tes positif pada ba!i !ang lahir dari ibu .I*

    positif belum tentu berarti tertular mengingat adan!a Ig, terhadap .I* !ang

    berasal dari darah ibu" Ig, ini dapat bertahan selama 18 bulan sehingga pada

    kondisi ini$ tes perlu diulang pada usia anak @ 18 bulan" (D#oerban 0 dkk$223)

    .asil tes din!atakan positif bila tes pen!aring dua kali positif ditambah

    dengan tes konfirmasi dengan :6 positif" Di negara-negara berkembang

    termasuk Indonesia$ pemeriksaan :6 masih relatif mahal sehingga tidak mungkin

    dilakukan secara rutin" :.= mengan#urkan strategi pemeriksaan dengan

    kombinasi dari pemeriksaan pen!aring !ang tidak melibatkan pemeriksaan :6

    sebagai konfirmasi" Di Indonesia$ kombinasi !ang digunakan adalah tiga kali

    positif pemeriksaan pen!aring dengan menggunakan strategi &" 6ila hasil tes tidak

    sama missal hasil tes pertama reaktif$ tes kedua reaktif$ dan !ang ketiga non-

    reaktif atau apabila hasil tes pertama reaktif$ kedua dan ketiga non-reaktif$ maka

    keadaan ini disebut sebagai indeterminate dengan catatan orang tersebut memiliki

    ria!at pa#anan atau berisiko tinggi tertular .I*" 6ila orang tersebut tanpa

    ria!at pa#anan atau tidak memiliki risiko tertular$ maka hasil pemeriksaan

    dilaporkan sebagai non-reaktif" (D#oerban 0 dkk$223)"

    2..4 Pe'"a"a' 0"'"#

    %enilaian klinis !ang perlu dilakukan setelah diagnosis .I* ditegakkan

    meliputi penentuan stadium klinis infeksi .I*$ mengidentifikasi pen!akit !ang

    berhubungan dengan .I* di masa lalu$ mengidentifikasi pen!akit !ang terkait

    dengan .I* saat ini !ang membutuhkan pengobatan$ mengidentifikasi kebutuhan

    terapi A+* dan infeksi oportunistik$ serta mengidentifikasi pengobatan lain !ang

    sedang di#alani !ang dapat mempengaruhi pemilihan terapi" (D#au?i S dkk$22)

    2.., S&a+"*m 0"'"#

    20

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    21/37

    :.= membagi .I*AIDS men#adi empat stadium klinis !akni stadium I

    (asimtomatik)$ stadium II (sakit ringan)$ stadium III (sakit sedang)$ dan stadium

    I* (sakit berat atau AIDS)$ lihat table 9" 6ersama dengan hasil pemeriksaan

    #umlah sel / ;D$ stadium klinis ini dapat di#adikan sebagai panduan untuk

    memulai terapi profilaksis infeksi oportunistik dan memulai atau mengubah terapi

    A+*"

    AIDS merupakan manifestasi lan#utan .I*" Selama stadium indiidu bisa

    sa#a merasa sehat dan tidak curiga baha mereka penderita pen!akit" %ada

    stadium lan#ut$ s!stem imun indiidu tidak mampu lagi menghadapi infeksi

    =pportunistik dan mereka terus menerus menderita pen!akit minor dan ma!or

    Karen tubuhn!a tidak mampu memberikan pela!anan"

    Angka infeksi pada ba!i sekitar 1 dalam 3 ba!i" %ada aal terinfeksi$

    memang tidak memperlihatkan ge#ala-ge#ala khusus" 5amun beberapa minggu

    kemudian orang tua !ang terinfeksi .I* akan terserang pen!akit ringan sehari-

    hari seperti flu dan diare" %enderita AIDS dari luar tampak sehat" %ada tahun ke &-

    penderita tidak memperlihatkan ge#ala !ang khas" Sesudah tahun ke 7-3 mulai

    timbul diare berulang$ penurunan berat badan secara mendadak$ sering sariaan

    di mulut dan ter#adi pembengkakan didaerah kelen#ar getah bening" ika diuraikan

    tanpa penanganan medis$ ge#ala %S akan berakibat fatal" %er#alanan pen!akit

    lambat dan ge#ala-ge#ala AIDS rata-rata baru timbul 12 tahun sesudah infeksi$

    bahkan dapat lebih lama lagi"

    Eaktor-faktor !ang mempengaruhi berkembangn!a .I* men#adi AIDS

    belum diketahui #elas" Diperkirakan infeksi .I* !ang berulangCulang dan

    pemaparan terhadap infeksi-infeksi lain mempengaruhi perkembangan kearah

    AIDS" enurunn!a hitungan sel ;DA di baah 22ml menun#ukkan

    perkembangan !ang semakin buruk" Keadaan !ang buruk #uga ditun#ukkan oleh

    peningkatan 6 mikro globulin dan #uga peningkatan I9A"

    %er#alan klinik infeksi .I* telah ditemukan beberapa klasifikasi !aitu

    21

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    22/37

    a" Infeksi Akut ;D 472 C 1222

    ,e#ala infeksi akut biasan!a timbul sedudah masa inkubasi selama 1-&

    bulan" ,e#ala !ang timbul umumn!a seperti influen?a$ demam$ atralgia$ anereksia$

    malaise$ ge#ala kulit (bercak-bercak merah$ urtikarta)$ ge#ala s!araf (sakit kepada$

    n!eri retrobulber$ gangguan kognitif danapektif)$ gangguan gas trointestinal

    (nausea$ diare)" %ada fase ini pen!akit tersebut sangat menular karena ter#adi

    iremia" ,e#ala tersebut diatas merupakan reaksi tubuh terhadap masukn!a unis

    !ang berlangsung kira-kira 1- minggu"

    b" Infeksi Kronis Asimtomatik ;D @ 722ml

    Setelah infeksi akut berlalu maka selama bertahun-tahun kemudian$

    umumn!a sekitar 7 tahun$ keadaan penderita tampak baik sa#a$ meskipun

    sebenarn!a ter#adi replikasi irus secara lambat di dalam tubuh" 6eberapa

    penderita mengalami pembengkakan kelen#ar lomfe men!eluruh$ disebut limfa

    denopatio ('%)$ meskipun ini bukanlah hal !ang bersifat prognostic dan tidak

    terpengaruh bagi hidup penderita" Saat ini sudah mulai ter#adi penurunan #umlah

    sel ;D sebagai petun#uk menurunn!a kekebalan tubuh penderita$ tetapi masih

    pada tingkat 722ml"

    c" Infeksi Kronis Simtomatik

    Ease ini dimulai rata-rata sesudah 7 tahun terkena infeksi .I*" 6erbagai

    ge#ala pen!akit ringan atau lebih berat timbul pada fase ini$ tergantung pada

    tingkat imunitas penderita"

    1+ %enurunan Imunitas sedang ;D 22 C 722

    %ada aal sub-fase ini timbul pen!akit-pen!akit !ang lebih ringan

    misaln!a reaktiasi dari herpes ?oster atau herpes simpleks" 5amun dapat sembuh

    total atau han!a dengan pengobatan biasa" Keganasan #uga dapat timbul pada fase

    !ang lebih lan#ut dari sub-fase ini dan dapat berlan#ut ke sub fase berikutn!a$

    demikian #uga !ang disebut AIDS-+elated (A+;)"

    2+ %enurunan Imunitas berat ;D 22

    22

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    23/37

    %ada sub fase ini ter#adi infeksi oportunistik berat !ang sering mengancam

    #ia penderita" Keganasan #uga timbul pada sub fase ini$ meskipun sering pada

    fase !ang lebih aal" *iremia ter#adi untuk kedua kalin!a dan telah dikatakan

    tubuh sudah dalam kehilangan kekebalann!a"

    Adapun ge#ala-ge#ala !ang biasa nampak pada penderita AIDS adalah bila

    ada paling sedikit dua ge#ala ma!or dan satu ge#ala minor dan tidak ada sebab-

    sebab imunosupresi !ang lain seperti kanker$malnutrisi berat atau pemakaian

    kortikosteroid !ang lama pada orang deasa"

    1" ,e#ala a!or

    %enurunan berat badan lebih dari 12>

    Diare kronik lebih dari satu bulan

    Demam lebih dari satu bulan

    " ,e#ala inor

    6atuk lebih dari satu bulan

    Dermatitis preuritik umum

    .erpes ?oster recurrens

    Kandidias orofaring

    'imfadenopati generalisata

    .erpes simplek diseminata !ang kronik progresif

    Dicurigai AIDS pada anak" 6ila terdapat paling sedikit dua ge#ala ma!or

    dan dua ge#ala minor$ dan tidak terdapat sebab-sebab imunosupresi !ang lain

    seperti kanker$ malnutrisi berat$ pemakaian kortikosteroid !ang lama atau etiologi

    lain"

    1" ,e#ala a!or

    %enurunan berat badan atau pertmbuhan !ang lambat dan abnormal

    Diare kronik lebih dari 1 bulan

    Demam lebih dari 1 bulan

    23

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    24/37

    " ,e#ala minor

    'imfadenopati generalisata Kandidiasis oro-faring

    Infeksi umum !ang berulang

    6atuk parsisten

    Dermatitis

    2..- Pe'"a"a' Im*'%%("

    /es hitung #umlah sel / ;D merupakan cara !ang terperca!a dalam

    menilai status imunitas odha dan memudahkan kita untuk mengambil keputusan

    dalam memberikan pengobatan A+*" /es ;D ini #uga digunakan sebagai

    pemantau respon terapi A+*" 5amun !ang penting diingat baha meski tes ;D

    dian#urkan$ bilamana tidak tersedia$ hal ini tidak boleh men#adi penghalang atau

    menunda pemberian terapi A+*" ;D #uga digunakan sebagai pemantau respon

    terapi A+*" %emeriksaan #umlah limfosit total (Total "ymphocyte %ountC /';)

    dapat digunakan sebagai indikator fungsi imunitas #ika tes ;D tidak tersedia

    namun /'; tidak dian#urkan untuk menilai respon terapi A+* atau sebagai dasar

    menentukan kegagalan terapi A+*" (Depkes +I$ 224)

    Tabe 6. Stadium klinis .I*

    S&a+"*m 1 Asimptomatik

    /idak ada penurunan berat badan

    /idak ada ge#ala atau han!a 'imfadenopati ,eneralisata %ersisten

    S&a+"*m 2 Sakit ringan

    %enurunan 66 7-12>

    IS%A berulang$ misaln!a sinusitis atau otitis

    .erpes ?oster dalam 7 tahun terakhir

    'uka di sekitar bibir (keilitis angularis)

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    25/37

    %enurunan berat badan @ 12>

    Diare$ Demam !ang tidak diketahui pen!ebabn!a$ lebih dari 1 bulan

    Kandidosis oral atau aginal=ral hair! leukoplakia

    /6 %aru dalam 1 tahun terakhir

    Infeksi bakterial !ang berat (pneumoni$ piomiositis$ dll)

    /6 limfadenopati

    ,ingiitis%eriodontitis ulseratif nekrotikan akut

    Anemia (.b 8 g>)$ netropenia (7222ml)$ trombositopeni kronis

    (72"222ml)

    S&a+"*m 4 Sakit berat (AIDS)

    Sindroma asting .I*

    %neumonia pnemosistisL$ %nemoni bakterial !ang berat berulang

    .erpes Simpleks ulseratif lebih dari satu bulan"

    Kandidosis esophageal

    /6 HtraparuL

    Sarkoma kaposi

    +etinitis ;*L

    Abses otak /oksoplasmosisL

    ncefalopati .I*

    eningitis KriptokokusL

    Infeksi mikobakteria non-/6 meluas

    Sumber Depkes +I$ 224

    2.6 PENATALA0SANAAN

    .I*AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara total"

    5amun data selam 8 tahun terakhir menun#ukkan bukti !ang amat me!akinkan

    baha pegobatan dengan menggunakan kombinasi beberapa obat anti .I*

    bermanfaat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat infeksi .I*" "

    (D#oerban 0 dkk$223)

    Secara umum$ penatalaksanaan odha terdiri atas beberapa #enis$ !aitu

    a) %engobatan untuk menekan replikasi irus .I* dengan obat

    antiretroiral (A+*)"

    b) %engobatan untuk mengatasi berbagai pen!akit infeksi dan kanker

    !ang men!ertai infeksi .I*AIDS$ seperti #amur$ tuberkulosis$

    hepatitis$ toksoplasmosis$ sarkoma kaposi$ limfoma$ kanker seriks"

    25

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    26/37

    c) %engobatan suportif$ !aitu makanan !ang mempun!ai nilai gi?i !ang

    lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan

    psikososial dan dukungan agama serta #uga tidur !ang cukup dan perlu

    men#aga kebersihan" Dengan pengobatan !ang lengkap tersebut$ angka

    kematian dapat ditekan$ harapan hidup lebih baik dan ke#adian infeksi

    oportunistik amat berkurang"

    2.6.1 Tera" A'&"re&r%7"ra 8ARV9

    Secara umum$ obat A+* dapat dibagi dalam & kelompok besar !akni

    (D#au?i S dkk$22)

    Kelompok nucleoside reverse transcriptase inhiitors (5+/I) seperti

    ?idoudin$ ?alsitabin$ staudin$ lamiudin$ didanosin$ abakair

    Kelompok non-nucleoside reverse transcriptase inhiitors (55+/I) seperti

    eafirens dan neirapin

    Kelompok protease inhiitors (%I) seperti sakuinair$ ritonair$ nelinair$

    amprenair"

    :aktu memulai terapi A+* harus dipertimbangkan dengan seksama

    karena obat antiretroiral akan diberikan dalam #angka pan#ang" %roses memulai

    terapi A+* meliputi penilaian terhadap kesiapan pasien untuk memulai terapi

    A+* dan pemahaman tentang tanggung #aab selan#utn!a (terapi seumur hidup$

    adherence$ toksisitas)" angkauan pada dukungan gi?i dan psikososial$ dukungan

    keluarga atau seba!a #uga men#adi hal penting !ang tidak boleh dilupakan ketika

    membuat keputusan untuk memulai terapi A+*" ( Depkes +I$ 224)

    Dalam hal tidak tersedia tes ;D$ semua pasien dengan stadium & dan

    harus memulai terapi A+*" %asien dengan stadium klinis 1 dan harus dipantau

    secara seksama$ setidakn!a setiap & bulan sekali untuk pemeriksaan medis

    lengkap atau manakala timbul ge#ala atau tanda klinis !ang baru"Adapun terapi

    .I*-AIDS berdasarkan stadiumn!a seperti pada tabel 12" (Depkes +I$ 224)

    Tabe 1:./erapi pada =D.A deasa

    26

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    27/37

    S&a+"*m

    0"'"#B"a &er#e+"a emer"$#aa' CD4

    "$a &"+a$ &er#e+"a

    emer"$#aa' CD4

    1/erapi antiretroiral dimulai bila ;D

    22

    /erapi A+* tidak diberikan

    6ila #umlah total limfosit

    122

    &

    umlah ;D 22 C &72mm&$

    pertimbangkan terapi sebelum ;D

    22mm&"

    %ada kehamilan atau /6

    ulai terapi A+* pada semua ibu

    hamil dengan ;D &72

    ulai terapi A+* pada semua =D.Adengan ;D &72 dengan /6 paru

    atau infeksi bakterial berat

    /erapi A+* dimulai

    tanpa memandang #umlah

    limfosit total

    /erapi A+* dimulai tanpa memandang

    #umlah ;D

    Sumber Depkes +I$ 224

    1" ;D dian#urkan digunakan untuk membantu menentukan mulain!a terapi"

    ;ontoh$ /6 paru dapat muncul kapan sa#a pada nilai ;D berapapun dan

    kondisi lain !ang men!erupai pen!akit !ang bukan disebabkan oleh .I*

    (misal$ diare kronis$ demam berkepan#angan)"

    " 5ilai !ang tepat dari ;D di atas 22mm&di mana terapi A+* harus dimulai

    belum dapat ditentukan"

    &" umlah limfosit total M122mm& dapat dipakai sebagai pengganti bila

    pemeriksaan ;D tidak dapat dilaksanakan dan terdapat ge#ala !ang berkaitan

    dengan .I* (Stadium II atau III)" .al ini tidak dapat dimanfaatkan pada

    =D.A asimtomatik" aka$ bila tidak ada pemeriksaan ;D$ =D.A

    asimtomatik (Stadium I) tidak boleh diterapi karena pada saat ini belum ada

    petanda lain !ang terperca!a di daerah dengan sumber da!a terbatas"

    6ila terdapat tes untuk hitung ;D$ saat !ang paling tepat untuk memulai

    terapi A+* adalah sebelum pasien #atuh sakit atau munculn!a I= !ang pertama"

    %erkembangan pen!akit akan lebih cepat apabila terapi Ar dimulai pada saat

    ;D 22mm& dibandingkan bila terapi dimulai pada ;D di atas #umlah

    tersebut" Apabila tersedia sarana tes ;D maka terapi A+* sebaikn!a dimulai

    sebelum ;D kurang dari 22mm&" :aktu !ang paling optimum untuk memulai

    27

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    28/37

    terapi A+* pada tingkat ;D antara 22- &72mm& masih belum diketahui$ dan

    pasien dengan #umlah ;D tersebut perlu pemantauan teratur secara klinis

    maupun imunologis" /erapi A+* dian#urkan pada pasien dengan /6 paru atau

    infeksi bakterial berat dan ;D &72mm&" uga pada ibu hamil stadium klinis

    manapun dengan ;D &72 mm&" Keputusan untuk memulai terapi A+* pada

    =D.A deasa danrema#a didasarkan pada pemeriksaan klinis dan imunologis"

    5amun %ada keadaan tertentu maka penilaian klinis sa#a dapat memandu

    keputusan memulai terapi A+*" engukur kadar irus dalam darah (iral load)

    tidak dian#urkan sebagai pemandu keputusan memulai terapi" (Depkes +I$ 224)

    /erapi A+* sebaikn!a #angan dimulai bila terdapat keadaan infeksi

    oportunistik !ang aktif" %ada prinsipn!a$ I= harus diobati atau diredakan dulu"

    5amun pada kondisi-kondisi dimana tidak ada lagi terapi !ang efektif

    selain perbaikan fungsi kekebalan dengan A+* maka pemberian A+* sebaikn!a

    diberikan sesegera mungkin (AIII)" ;ontohn!a pada kriptosporidiosis$

    mikrosporidiosis$ demensia terkait .I*" Keadaan lainn!a$ misal pada infeksi

    &.tuerculosis0penundaan pemberian A+* hingga 8 minggu setelah terapi /6

    dian#urkan untuk menghindari bias dalam menilai efek samping obat dan #uga

    untuk mencegah atau meminimalisir sindrom restorasi imun atau I+IS" (Depkes

    +I$ 224)

    2.6.2 Pa'+*a' 0%mb"'a#" Oba& ARV

    Kombinasi tiga obat antiretroiral merupakan regimen pengobatan A+*

    !ang dian#urkan oleh :.=$ !ang dikenal sebagai Highly Active Anti3etroviral

    Therapyatau .AA+/" Kombinasi ini din!atakan bermanfaat dalam terapi infeksi

    .I*" Semula$ terapi .I* menggunakan monoterapi dengan A0/ dan duo (A0/

    dan &/;) namun han!a memberikan manfaat sementara !ang akan segera diikuti

    oleh resistensi" (unihastuti $ 227)

    :.= merekomendasikan penggunaan obat A+* lini pertama berupa

    kombinasi 5+/I dan 1 55+/I" =bat A+* lini pertama di Indonesia !ang

    termasuk 5+/I adalah A0/$ lamiudin (&/;) dan staudin (d/)" Sedangkan

    28

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    29/37

    !ang termasuk 55+/I adalah neirapin (5*%) dan efairen? (E0)" ( Depkes +I$

    224) Adapun terapi kombinasi untuk .I*AIDS seperti pada tabel 11"

    Tabe 11 ! /erapi A+*

    Sumber Depkes +I$ 224

    Di Indonesia$ pilihan utama kombinasi obat A+* lini pertama adalah A0/

    F &/; F 5*%" %emantauan hemoglobin dian#urkan pada pemberian A0/ karena

    dapat menimbulkan anemia" %ada kondisi ini$ kombinasi alternatif !ang bisa

    digunakan adalah d/ F &/; F 5*%" 5amun A0/ lebih disukai daripada

    staudin (d/) oleh karena adan!a efek toksik d/ seperti lipodistrofi$ asidosis

    laktat$ dan neuropati perifer" Kombinasi A0/ F &/; F E0 dapat digunakan bila

    5*% tidak dapat digunakan" 5amun$ perlu kehati-hatian pada perempuan hamil

    karena E0 tidak boleh diberikan (Depkes +I$ 224)" %emilihan A+* golongan

    5+/I tentun!a dengan mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan masing

    29

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    30/37

    masing obat" Adapun kombinasi terapi A+* !ang tidak dian#urkan seperti pada

    tabel 1"

    Tabe 12. %ilihan obat A+* golongan 5+

    Sumber Depkes +I$ 224

    /abel 1& mencoba menampilkan ringkasan mengenai keuntungan dan

    kerugian obat A+* golongan ini"

    30

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    31/37

    Tabe 13 ! Kombinasi A+*

    Sumber Depkes +I$ 224

    %I tidak direkomendasikan sebagai paduan lini pertama karena penggunaa

    %I pada aal terapi akan menghilangkan kesempatan pilihan lini kedua di

    Indoneesia di mana sumber da!an!a masih sangat terbatas" %I han!a dapat

    digunakan sebagai paduan lini pertama (bersama kombinasi standar 5+/I) pada

    terapi infeksi .I*-$ pada perempuan dengan ;D@72 mm& !ang mendapat

    A+/ dan tidak bisa menerima E*$ atau pasien dengan intoleransi 55+/I"

    31

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    32/37

    2.6.3 S"'+r%m Pem*")a' Im*'"&a# 8"mm*' re;%'#&"&*&"%' #

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    33/37

    2.6.4 Pe'a&aa$#a'aa' I'e$#" O*r&*'"#&"$

    Infeksi oportunistik (I=) adalah infeksi !ang timbul akibat penurunan

    kekebalan tubuh" Infeksi ini dapat timbul karena mikroba (bakteri$ #amur$ irus)

    !ang berasal dari luar tubuh$ maupun !ang sudah ada dalam tubuh manusia

    namun dalam keadaan normal terkendali oleh kekebalan tubuh" (unihastuti $

    227)

    Infeksi oportunistik dapat dihubungkan dengan tingkat kekebalan tubuh

    !ang ditandai dengan #umlah ;D dan dapat ter#adi pada #umlah ;D 22

    sel ' ataupun @ 22 sel '" Sebagian besar infeksi oportunistik dapat diobati

    namun apabila kekebalan tubuh tetap rendah maka infeksi oportunistik mudah

    kambuh kembali atau #uga dapat timbul oportunistik !ang lain" %ada umumn!a

    kematian pada odha disebabkan oleh infeksi oportunistik sehingga infeksi ini

    perlu dikenal dan diobati" Dengan penggunaan A+* peningkatan kekebalan tubuh

    ( ;D ) dapat dicapai sehingga risiko infeksi oportunistik dapat dikurangi"

    2.6., Pe';e(a)a' I'e$#" O%r&*'"#&"$

    %encegahan infeksi oportunistik atau profilaksis dapat dibagi dalam dua

    kelompok besar !akni (D#au?i S dkk$ 22)

    1" %encegahan primer$ !akni upa!a untuk mencegah infeksi sebelum infeksi

    ter#adi" isaln!a pemberian kotrimoksa?ol pada penderita !ang ;D

    22mm& untuk mencegah Pneumocystis carinii pneumonia (%;%)"

    %encegahan ini dapat mengurangi risiko %;%"

    " %encegahan sekunder$ !aitu pemberian obat pencegahan setelah infeksi

    ter#adi" ;ontohn!a setelah terapi %;% dengan kotrimoksa?ol diperlukan obat

    pencegahan (dalam dosis !ang lebih rendah) untuk mencegahan kekambuhan

    %;% !ang telah sembuh"

    ika kekebalan tubuh dengan indikator nilai ;D meningkat maka risiko

    terkena infeksi oportunistik berkurang sehingga obat pencegahan infeksi

    oportunistik dapat dihentikan" 5amun bila kekebalan menurun kembali obat

    infeksi oportunistik harus diberikan lagi" /abel berikut menampilkan secara

    ringkas pencegahan terhadap beberapa bentuk infeksi oportunistik" 6eberapa

    33

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    34/37

    upa!a profilaksis han!a dian#urkan bila penderita mampu seperti aksinasi

    pneumokok$ hepatitis 6 dan hepatitis A" (D#au?i S dkk$ 22)

    Tabe 1. %encegahan infeksi oportunistik

    Pe'

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    35/37

    BAB III

    0ESIMPULAN

    AIDS adalah kumpulan ge#ala atau pen!akit !ang diakibatkan karena

    penurunan kekebalan tubuh akibat adan!a infeksi oleh Human

    Imunodeficiency Virus (.I*) !ang termasuk famili retroiridae" AIDS

    merupakan tahap akhir dari infeksi .I*"

    asalah .I*AIDS adalah masalah besar !ang mengancam Indonesia

    dan ban!ak 5egara di seluruh dunia" /idak ada satupun negara di dunia

    ini !ang terbebas dari .I*"

    %ada tahun 229$ #umlah odha diperkirakan mencapai &&$& #uta orang$

    dengan sebangian besar penderitan!a adalah usia produktif $ 17$9 #uta

    penderita adalah perempuan dan $7 #uta adalah anak-anak" perkembangan

    epidemi .I* di Indonesia termasuk !ang tercepat di Asia"

    Infeksi .I* ter#adi melalui tiga #alur transmisi utama !akni transmisi

    melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke

    peredaran darah melalui #arum suntik !ang terkontaminasi atau melalui

    komponen darah !ang terkontaminasi$ dan transmisi ertikal dari ibu ke

    #anin"

    'imfosit ;DF (sel / helperatau /h) merupakan target utama infeksi .I*

    karena irus mempun!ai afinitas terhadap molekul permukaan ;D"

    'imfosit ;DF berfungsi mengkoordinasikan se#umlah fungsi imunologis

    !ang penting sehingga bila ter#adi kehilangan fungsi tersebut maka dapat

    men!ebabkan gangguan imun !ang progresif"

    Dalam tubuh odha$ partikel irus bergabung dengan D5A sel pasien$

    sehingga satu kali seseorang terinfeksi .I*$ seumur hidup ia akan tetap

    terinfeksi" Sebagian berkembang masuk tahap AIDS pada & tahun pertama$

    72> berkembang men#adi pasien AIDS sesudah 12 tahun$ dan sesudah 1&

    tahun hampir semua orang !ang terinfeksi .I* menun#ukkan ge#ala AIDS$

    dan kemudian meninggal

    Diagnosis ditegakkan dengan Anamnesis !ang lengkap termasuk risiko

    pa#anan .I* $ pemeriksaan fisik$ pemeriksaan laboratorium$ dan konseling

    perlu dilakukan pada setiap odha saat kun#ungan pertama kali ke sarana

    35

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    36/37

    kesehatan" .al ini dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis$

    diperolehn!a data dasar mengenai pemeriksaan fisik dan laboratorium$

    memastikan pasien memahami tentang infeksi .I*$ dan untuk menentukan

    tata laksana selan#utn!a"

    Secara umum$ penatalaksanaan odha terdiri atas beberapa #enis$ !aitu

    a) %engobatan untuk menekan replikasi irus .I* dengan obat

    antiretroiral (A+*)"

    b) %engobatan untuk mengatasi berbagai pen!akit infeksi dan kanker

    !ang men!ertai infeksi .I*AIDS$ seperti #amur$ tuberkulosis$

    hepatitis$ toksoplasmosis$ sarkoma kaposi$ limfoma$ kanker seriks"

    c) %engobatan suportif$ !aitu makanan !ang mempun!ai nilai gi?i !ang

    lebih baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan

    psikososial dan dukungan agama serta #uga tidur !ang cukup dan perlu

    men#aga kebersihan"

    Secara umum$ obat A+* dapat dibagi dalam & kelompok besar !akni

    nucleoside reverse transcriptase inhiitors (5+/I) $ non-nucleoside

    reverse transcriptase inhiitors (55+/I)$ danprotease inhiitors(%I)"

    Di Indonesia$ pilihan utama kombinasi obat A+* lini pertama adalah A0/

    F &/; F 5*%

    36

  • 7/23/2019 Referat Hiv Aids Dikurangin

    37/37

    DAFTAR PUSTA0A

    1" D#oerban 0$ D#au?i S" .I*AIDS di Indonesia" In Sudo!o A:$ Seti!ohadi

    6$ Ali I$ Simadibrata K$ Setiati S$ eds"#u/u a,ar ilmu penya/it dalam"

    th ed" akarta %usat %enerbitan Departemen Ilmu %en!akit Dalam EK