refferat penanganan luka

Upload: happinessdelight

Post on 25-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    1/38

    REFFERAT

    PENANGANAN LUKA

    Oleh :

    Ainun Karima

    H1A009014

    Pembimbing:

    dr ! Gede Ardi"a# $%& F!NA'$

    (ALA) RANGKA )ENG!KUT! KEPAN!TERAAN

    KL!N!K )A(*A &AG!AN+$)F &E(AH

    FAKULTA$ KE(OKTERAN UN!,ER$!TA$ )ATARA)+R$UP NT&

    -014

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    2/38

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat

    menyelesaikan tugas referat yang berjudul Penanganan Luka ini !eferat ini disusun dalam

    rangka menjalani ""M di bagian #M$ %lmu &edah $" 'N!(M)!#'P NT& Pada kesempatan

    ini ijinkan penulis mengu*apkan terima kasih kepada dr % +ede (rdita #p& $%N(# sebagai

    pembimbing dalam penulisa referat ini saran yang sifatnya membangun sangat penulis

    harapkan

    Mataram, (pril ./0

    Penulis

    i

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    3/38

    (AFTAR !$!

    1alaman

    "(T( PEN+(NT(! i2($T(! %#%ii

    &(& % PEN2(1'L'(N/

    &(& %% T%N3('(N P'#T("(/ 2efinisi

    Ma*am 4 Ma*am Luka

    5 Penangan dan Pera6atan luka55/ Penanganan luka akut5

    5 Penanganan luka kr7nis//

    55 2ressing/8

    0 Penyembuhan Luka5

    0/ $isi7l7gi dan repair jaringan50 $ase penyembuhaan luka0

    05 Penyembuhan luka primer dan sekunder900 $akt7r 4 fakt7r yang mempengaruhi pr7ses penyembuhan luka8

    : 1asil (khir Penyembuhan Luka;

    &(& %%% PEN'T'P5/2($T(! P'#T("(5

    ii

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    4/38

    &A& !

    PEN(AHULUAN

    Luka adalah suatu keadaan putusnya k7ntinuitas jaringan yang disebabkan 7leh berbagai hal

    #ese7rang yang menderita luka akan merasakan adanya ketidaksempurnaan yang pada akhirnya

    *enderung untuk mengalami gangguan fisik dan em7si7nal sehingga berdampak pada kualitas

    hidupnya

    2i %nd7nesia, perhatian terhadap pera6atan luka masih sangat kurang Padahal luka adalah

    permasalahan

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    5/38

    &A& !!

    T!N.AUAN PU$TAKA

    -1 (e/iniiLuka ?wound@ adalah hilang atau kerusakan sebagian jaringan tubuh "eadaan ini dapat

    disebabkan 7leh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, Aat kimia, ledakan,

    sengatan listrik, atau gigitan he6an Luka pada kulit, 7t7t, tulang, pembuluh darah,

    maupun 7rgan seperti jantung, usus dan sebagainya, semuanya melalui suatu pr7ses

    reparatif yang serupa dan dapat diprediksi ?predictable@/,

    &erdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dibagi atas beberapa stadium

    #tadium % B Luka superfisial ?Non blanching eritema@ Terjadi pada lapisan

    epidermis kulit

    #tadium %% B LukaPartial thickness 1ilangnya lapisan epidermis dan dermis

    bagian atas

    #tadium %%% B Luka sampai pada fas*ia, namun tidak mengenai 7t7t

    #tadium %C B Luka sampai mengenai 7t7t, tend7n, dan tulang

    -- )aam2maam Lu3a

    2

    Luka

    Luka (kut

    Luka

    "r7nis

    &ersih

    Luka sayatan 7perasi

    "7t7r

    Luka karena *idera atau

    ke*elakaan

    "ering

    &asah

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    6/38

    Luka dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu luka akut dan luka kr7nis/,,5 Luka

    akutadalah luka dalam hitungan jam ?s)d D jam@ Luka yang dibiarkan lebih dari D jam

    dinamakan neglected wound ?luka yang terabaikan@ Luka akut umumnya merupakan luka

    traumatik, *7nt7hnya luka tertusuk, terp7t7ng, abrasi, laserasi, luka bakar, dan luka

    traumatik lainnya Luka akut sendiri dapat bersifat bersih ataupun k7t7r, tergantung k7ndisi

    dan mekanisme terjadinya luka #edangkan Luka kronis adalah luka yang berlangsung

    lebih dari minggu tanpa mele6ati fase-fase penyembuhan se*ara sempurna atau

    merupakan luka yang berulang 7nt7hnya adalah luka akibat tekanan5,0

    Luka kr7nik dapat bersifat kering maupun basah 7nt7h berbagai luka kr7nis ialah ulkus

    *ruris >en7sum, ulkus *ruris arteri7sum, ulkus diabetik, ulkus dekubitus, luka kr7nis p7st

    traumatik, kerusakan kr7nis akibat radiasi, serta luka pada pasien tum7r

    - Penanganan dan Pera5a"an Lu3a

    Prinsip umum penanganan luka ialah dengan membedakan apakah luka yang akan dira6at

    terg7l7ng luka akut atau luka kr7nis

    Tujuan

    Tujuan dari setiap penanganan luka adalah untuk membantu luka agar dapat beregenarasi

    dan memperbaiki jaringan yang *idera se*epat mungkin Langkah pentingnya ialah5B

    / E>aluasi luka dari segi eti7l7gi, tempat luka, usia dan k7ndisi yang menyertai *idera

    dan penyakit yang mendasari

    Mengeliminasi k7l7nisasi bakteri dan fakt7r lain yang memi*u keterlambatan

    penyembuhan luka seperti k7t7ran dengan debridement

    5 Penutupan luka dengan jahitan primer atau sekunder, atau dengan skin graft, ataupun

    dengan transplantasi

    2.3.1 Penanganan luka akut

    #ehubungan dengan mekanisme dan keadaan yang menyebabkan luka, *idera traumatik

    menyebabkan kerusakan spektrum luas dari a6al permukaan luka sampai ke defek yang

    lebih k7mpleks yang melibatkan tend7n, 7t7t, saraf, pembuluh darah, tulang, ataupun 7rgan

    internal5

    3

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    7/38

    a Penanganan a6al

    Penanganan a6al terhadap luka meliputi

    Langkah pert7l7ngan pertama untuk haem7stasis

    Penutupan luka darurat untuk menghindari infeksi

    3ika diperlukan, im7bilisasi daerah *idera

    Namun pada *idera berat yang disertai 7leh sy7k, penaganan sy7k perlu dilakukan untuk

    menstabilkan keadaan >ital pasien sebagai penanganan a6al

    b Penanganan definitif

    #etelah sy7k teratasi, dilakukan penanganan definitif terhadap luka Penanganan definitif

    mengikuti prinsip dasar penanganan surgikal dengan ekspl7rasi 7peratif, debridement, dan

    penutupan luka

    Ekspl7rasi 7peratif

    #elain defek yang hanya mengenai bagian superfisial, luka pada trauma ditangani

    dengan ekspl7rasi 7peratif dengan analgesik dan k7ndisi asepsis yang adekuat

    Pemeriksaan radi7l7gis dan neur7l7gis mungkin dibutuhkan pada beberapa k7ndisi

    dimana ada ke*urigaan adanya benda asing pada luka yang dalam, fraktur, atau *idera

    saraf pada kasus *idera kepala5

    2ebridement

    2ebridement yang segera dilakukan penting untuk meminimalisir k7l7nisasi bakteri

    dan memperbaiki perfusi jaringan #e*ara umum, debridement dikerjakan dengan

    penanganan surgikal yang membutuhkan perhatian teliti dari 7perat7r yang memiliki

    dasar pengerahuan anat7mi yang kuat 3aringan dengan perfusi yang buruk yang sudah

    mengalami nekr7sis dan jaringan yang han*ur harus dieksisi untuk mendapatkan luka

    yang bersih dan rapih #araf, tend7n, dan 7t7t harus dijaga dan dipelihara sebaik

    mungkin idera pada pembuluh darah harus di perbaiki sesegera mungkin dengan

    teknik 7perasi pembuluh darah, sedangkan luka yang terbatas pada epitel permukaan

    *ukup dibersihkan dengan irigasi5

    Penutupan luka

    "eputusan untuk penutupan luka, tergantung dari keadaan luka apakah luka

    merupakan luka bersih atau luka k7t7r,luasnya luka dan hasil dari debridement

    4

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    8/38

    &erikut merupakan jenis penutupan lukaB

    Penutupan luka primer (Primary wound closure)

    %alah penutupan luka yang langsung dilakukan dengan jahitan Penutupan jenis ini

    dilakukan pada luka akut D jam dengan keadaan yang memungkinkan untuk

    dijahit dimana tepi luka dapat disatukan tanpa tekanan dan luka yang dipastikan

    bersih

    Penutupan primer tertunda (Delayed primary wound closure)

    Penutupan luka jenis ini juga dilakukan dengan jahitan namun 6aktu

    dilakukannya jahitan ditunda sambil dilakukan debridement hingga keadaan luka

    memungkinkan untuk dilakukannya penjahitan Penutupan jenis ini dilakukan

    pada luka akut yang terabaikan ?negle*ted 67und@ yang terjadi FD jam dengan

    risik7 k7ntaminasi

    Penutupan luka sekunder (Secondary wound closure)

    Penutupan luka sekunder dilakukan pada luka yang diharapkan sembuh dengan

    penyembuhan sekunder (secondary wound healing) dimana terjadi destruksi

    jaringan yang k7mpleks Luka dibiarkan terbuka dengan balut lembab untuk

    mengk7ndisikan dasar luka hingga ditutup 7leh epitelisasi sp7ntan, dengan skin

    graft, dan jika defek k7mpleks dapat ditutup dengan met7de 7perasi plastik

    (myocutaneous flap).

    Luka akut yang bersih ?acute clean wound@ misalnya luka sayatan pisau yang bersih

    dapat segera ditutup dengan met7de penutupan luka primer sehingga terjadi

    penyembuhan luka se*ara primer ?primary wound healing@5Luka tidak b7leh ditutup

    dengan tekanan karena akan membahayakan pr7ses penyembuhan, karena luka jahitan

    pun dapat menyebabkan iskemia, mengganggu perfusi dan menyebabkan nekr7sis

    jaringan dan infeksi 'ntuk menjamin meminimalisir infeksi bakteri, ketika dilakukan

    penutupan primer, setidaknya luka ditangani tidak lebih dari 9-D jam pertama, dan

    bukan disebabkan 7leh penyabab yang berisik7 tinggi terinfeksi bakteri seperti luka

    gigitan, baik manusia maupun he6an, dan luka yang memiliki k7ntak dengan bahan

    infeksius5

    5

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    9/38

    Penundaan untuk penanganan primer hanya dilakukan pada keadaan yaang tidak

    memungkinkan penutupan luka se*ara primer Luka tetap di debridement namun tetap

    dibiarkan terbuka dengan dibalut kasa basah untuk beberapa hari 3ika tidak ada

    infeksi, luka dapat dijahit dalam 0-8 hari namun tidak dengan ketat 5

    'ntuk k7ndisi luka yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya penjahitan,

    dilakukan penutupan luka sekunder Luka dibiarkan terbuka untuk penyembuhan

    sekunder5

    Jenis-jenis jahitan

    "arena kebanyakan luka akut merupakan luka akibat trauma, berikut merupakan bagan

    penanganan luka akut yang dim7difikasi dari penanganan luka akut trauma &ry*ta P

    ?..8@ G7und and G7und Management5

    6

    +ambar berbagai *ara penjahitan kulit yang diambil dari ! #jamsuhidajat ?./.@ *ara menjahit kulit pada buku ajar

    ilmu bedah 6im de j7ng

    (@ #impul tunggal, &@ 3ahitan jelujur, @3ahitan jelujur saling mengun*i, 2@ 3ahitan matras >ertikal)27nati, E@ 3ahitan

    matras h7riA7ntal, $@ 3ahitan intrakutan)subkutikuler

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    10/38

    Luka FD jam dengan k7ntaminasi

    berat

    7

    Penanganan A5al Tangani sh7*k ketika diperlukan

    1aem7stasis

    Pmbalutan sementara

    %mm7bilisasi

    #egera ba6a ke rumah sakit

    (lg7ritma penanganan luka akut yang dim7difikasi dari penanganan luka akut trauma

    tik &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management

    5

    Penu"u%an lu3a %rimer

    "er"unda

    2engan penjahita yang ditunda

    hingga keadaan meungkinkan

    Penu"u%an lu3a e3under

    Epitelisasi sp7ntan

    Luka dibiarkan terbuka

    &alut lembab untuk

    mengk7ndisikan luka

    Luka terisi jaringan kranulas

    dan ditutup 7leh epitelisasi

    sp7ntan

    #kin graft

    My7*utane7us flap

    Lu3a A3u"

    &ersih)Luka insisi saat 7perasi Trauma)*idera

    Ekspl7rasi 7peratif

    2ebridement

    Penanganan (e/ini"i/

    Penutupan luka

    Penu"u%an lu3a %rimer

    2engan pnjahitan

    &iarkan terbuka selama 0-8 hari dengan

    2ebridement lanjutan

    E>aluasi *iri-*iri luka

    #etelah beberapa hari timbul

    jaringan granulasi baik tanpa

    tanda dan gejala infeksi

    2ipastikan bersih

    3arak antara tepi luka tidak terlalu

    jauh misalnya pada luka

    laserasi

    #etelah beberapa hari timbul

    jaringan granulasi namun masih

    tampak tanda dan gejala infeksi

    misalnya terdapat eksudat

    3arak antara tepi luka jauh sehingga

    tidak memungkinkan untuk

    dilakukan penjahitan

    Luka D jam dan dipastikan

    bersih

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    11/38

    &ebera%a '6n"6h Penanganan Lu3a A3u"

    1 Lu3a &a3ar

    Klai/i3ai lu3a ba3ar :

    2erajat / B luka hanya mengenai epidermis

    Manifestasi klinis B biasanya kelihatan kemerahan dan bengkak Tidak ada bula,

    namun sangat sensitif

    2erajat B luka men*apai dermis, namun masih ada epitel yang sehat yaitu epitel

    basalis, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan rambut Luka bakar derajat dibagi

    menjadi dua bagian yaitu

    2erajat a superfisial B luka bakar mengenai seluruh epidermis ?papilar

    dermis dan ner>us@

    Manifestasi klinis B timbul kemerahan dan lepuh $7likel rambut, kelenjar

    keringat, dan kelenjar sebasea masih utuh

    2eajat b pr7funda B luka bakar mengenai stratum germinati>um dan

    k7rium ?papilary reti*ular dermis@

    Menifestasi klinis B kulit tampak kemerahan atau merah muda $7likel

    rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea sebagian mengalami

    kerusakan

    2erajat 5 B Nekr7sis pada bagian epidermis, dermis, jaringan subkutis atau 7rgan-

    7rgan yang lebih dalam

    Manifestasi klinis B kulit tampak pu*at abu-abu gelap)hitam putih dengan

    permukaan yang lebih rendah dari jaringan sekeliling yang masih sehat

    Permeabilitas kapiler meningkat, bula tidak ada, nyeri tidak ada

    "eputusan penaangan ra6at inap atau ra6at jalan tergantung dari tipe dan intensitas

    luka bakar 'ntuk luka bakar derajat / dan yang hanya mengenai /.H permukaan tubuh atau

    luka bakar derajat 5 yang mengenai .,:H permukaan tubuh khususnya pada bagian

    ekstremitas, direk7mendasikan untuk menjalani ra6at jalan

    8

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    12/38

    'ntuk luka bakar derajat yang dalam dan luka bakar derajat 5 yang mengenai

    F/.H permukaan tubuh, harus segera diba6a dan dira6at ke rumah sakit tanpa

    memandang l7kasi luka bakar

    Penanganan dan %en7ebuhan lu3a ba3ar

    Pada penanganan darurat, cooling pada luka diperlukan Luka diguyur dengan air

    setidaknya 5. menit Penanganan ini dapat mengurangi nyeri dan dapat menghindari

    afterburning yang dapat menyebabkan luka bakar yang lebih dalam akibat panas dan

    k7agulasi intra>askular yang k7ntinu Namun hal ini harus hati-hati pada bayi dan anak-

    anak untuk menghindari terjadinya hip7termi

    Luka bakar derajat / dengan manifestasi eritema biasanya sembuh se*ara

    sp7ntan dalam beberapa hari tanpa pembentukan jaringan parut

    Luka bakar derajat tipe a, >esikulasi terjadi akibat terlepasnya plasma dari

    kapiler setelah /-0 jam pas*a luka bakar terjadi "arena keadaan sel yang

    masih memungkinkan untuk terjadi kembali reepitelisasi segera, penyembuhan

    luka biasanya terjadi selama /0 hari tanpa pembentukan jaringan parut 'ntuk

    sterilitas yang baik, perlu dilakukan desinfeksi dan penutupaan luka yang sesuai

    ?pembalut 7int seperti atrauman atau cooling hydrogel dressing@ Luka bakar derajat tipe b, penyembuhnan butuh 6aktu beberapa minggu dan

    meninggalkan s*ar hipertr7pik "arena luka bakar terajat tipe b ini hampir

    serupa dengan luka bakar derajat 5, penangannannya pun sama yaitu dengan

    menghilangkan jaringan nekr7sis dan mengganti kulit menggunakan kulit milik

    pasien dari bagian tubuhnya yang lain

    Luka bakar derajat 5 dimana sudah terjadi kerusakan yang irre>ersible,

    penyembuhan sp7ntan hanya memungkinkan dengan terbentuknya jaringanparut #elain itu necrosis coagulationdapat menimbulkan k7ntraksi pada luka

    Pasien sudah tidak merasa nyeri lagi dan seluruh rambut r7nt7k

    Penangannannya murni penanganan surgi*al 1al yang penting diperhatikan juga

    ialah risik7 infeksi yang tinggi a*apkali menimbulkan kematian pada luka bakar

    derajat berat5

    9

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    13/38

    - Lu3a inii+lu3a 6%erai

    Pada luka 7perasi biasanya jumlah kehilangan jaringan tidak begitu berarti Luka

    7perasi ditutup dengan penutupan luka primer dan dibalut dengan bahan abs7rbent

    yang berfungsi menyerap perdarahan sekunder dan mejaga luka dari infeksi dan iritasi

    Tergantung dari keadaan 7perasinya, drainase dapat dipasang untuk mengalirkan

    sekresi baik ser7sa maupun darah untuk menghindari terjadinya hemat7ma dan ser7ma

    pada luka 'mumnya luka jenis ini sembuh dengan penyembuhan primer jika tidak

    ada infeksi atau penyakit penyulit lainnya5

    Lu3a e%i"helial

    Luka epitelial hanya mengenai epidermis !eepitelisasi dapat terjadi se*ara sp7ntan

    dan tidak menimbulkan jaringan parut karena tidak ada penggantian jaringan Namun

    karena kapiler diba6ahnya terpapar langsung, luka tersebut dapat berdarah dan

    mensekresi plasma, selain itu karena kaya akan ujung saraf bebas, luka ini terasa nyeri

    dan juga diburtuhkan penutupan Penutupan dilakukan untuk menghindari infeksi dan

    menjaga luka tetap lembab Luka yang kering dapat menghambat pr7ses

    penyembuhan Penutup luka sebaiknya menggunakan salep dan gel5,9

    10

    +ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis

    epidermis, dermis, serta jaringan subkutan

    +ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis

    epidermis, dermis, serta jaringan subkutan

    +ambar Luka bakar derajat 5 B Nekr7sis

    epidermis, dermis, serta jaringan subkutan

    &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und

    Management5

    +ambar hasil luka insisi dengan jahitan yang

    sembuh dengan *epat dengan penyembuhan

    luka primer

    &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und

    Management5

    +ambar luka epitelial yang akan sembuh

    tanpa meninggalkan jaringan parut

    &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und

    Management5

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    14/38

    2.3.2 Penanganan luka kronis

    Luka kr7nis dapat terjadi dari luka akut yang tidak tera6at dengan baik atau terinfeksi

    'mumnya luka kr7nis menggambarkan stage akhir dari kerusakan jaringan akibat penyakit

    >askuler, tekanan, radiasi, maupun tum7r5,9,8,D

    Prinsip umum penanganan luka kr7nis

    Meskipun berbagai luka kr7nis terlihat berbeda, namun mekanisme pat7fisi7l7ginya serupa

    dimana terjadi kerusakan pada pembuluh darah yang mengakibatkan kurangnya nutrisi dan

    7ksigen menyebabkan hip7ksia dan iskemia yang akhirnya mengakibatkan nekr7sis sel

    #elama tahap penyembuhan luka kr7nis, kerusakan jaringan terus menginduksi masuknya

    sel-sel radang seperti neutr7fil dan makr7fag ke dalam luka yang mensekresi sit7kin

    pr7inflamasi dan meningkatkan pr7duksi MMP ?matriks-metal7pr7tease@, dan penurunan

    sintesis MMP inhibit7r sehingga mengganggu pembentukan matriks #elain itu, growth

    factorbeserta resept7rnya juga menurun sehingga penyembuhan luka sulit untuk berlanjut

    akibat salah satu fakt7r pendukungnya tidak ada %nflamasi terus terjadi, pada saat yang

    bersamaan pada jaringan yang rusak mempr7duksi t7Iin dan terdapat infiltrat bakteri

    mengakibatkan kerusakan lanjutan terus terjadi pada luka kr7nis "arena berdasarkan te7ri

    dimana penyembuhan baru dapat di*apai jika pr7ses inflamasi dan peningkatan akti>itas

    pr7tease terganggu, maka hal yang perlu diperhatikan ialah5B

    Terapi kausa dimana suplai darah dan mikr7sirkulasi pada daerah *idera harus

    diperbaiki Terapi yang mungkin ialah dengan >ein surgery, k7mpres, rekanalisasi

    dengan dilatasi lumen, k7ntr7l diabetes, dan membebaskan tekanan5

    Penanganan L7kal lukan dengan membersihkan luka dan usahakan menjadikan

    luka kr7nis menjadi luka akut

    )e"6de Penanganan l63al lu3a 3r6ni

    Pembersihan luka) Wound cleansing

    Pilihan terapi ialah dengan teknik surgi*al atau dengan debridement yang berarti

    melakukan eksisi pada bagian jaringan nekr7sis hingga menyisakan pinggir dengan

    jaringan yang sehat Met7de ini penting karena dapat meminimalisir terjadinya infeksi dan

    dapat menghemat 6aktu penyembuhan luka #aat debridement, semua fakt7r yang dapat

    11

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    15/38

    memperlambat penyembuhan luka seperti *l7tting, jaringan nekr7sis, dan benda asing

    harus dihilangkan 2ebridement ini diindikasikan untuk ulkus tebal, dep7sit jaaringan

    nekr7sis, dan ketika ada selulitis berat dan sepsis #urgi*al debridement harus dihindari

    pada keadaan dimana pada keadaan pasien men7lak, multim7rbiditas, keadaan umum

    jelek, treatment heparin, demam, dan gangguan metab7lik #ebagai alternatif dapat

    menggunakan moist wound treatment, debridement enAymatik Pada kasus infeksi yang

    sangat berat, tambahkan irigasi dengan !L dengan kateter in situ, sebaiknya setiap penutup

    luka harus selalu diganti Penggunaan antibi7tik tidak terlalu dianjurkan karena dapat

    menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan, ke*uali dengan kemungkinan infeksi sistemik

    yang tinggi5,9,8,D

    Pengk7ndisian dasar luka) Wound condititioning moist wound bed!

    2asar luka ?wound bed@ harus selalu lembab Lembab bukan berarti basah "assa yang

    direndam dalam larutan seperti Na*l itu basah bukan lembab, karena kassa yang basah

    dapat menjadi kering sehingga tidak pernah menjadi lembab Lembab yang dimaksud

    adalah adanya eksudat yang berasal dari sel di dasar luka yang mengandung sel-sel darah

    putih, growth factors, dan enAim-enAim yang berguna dalam pr7ses penyembuhan luka

    #uasana lembab ini harus dipertahankan dengan diikuti pen*egahan infeksi dan

    pembentukan pus #tandar penanganan untuk luka sebatas epitel ialah dengan m7ist dan

    penanganan n7n-in>asif Luka yang kering dan *idera epitel dan penggantian penutup luka

    dapat memperlambat pr7ses penyembuhan luka5,9,8,D

    Penutupan luka) Wound closure

    Epitelisasi mengakhiri fase penyembuhan luka Namun, untuk luka yang kr7nis,

    epitelisasinya kurang baik Penanganan untuk men*apai epitelisasi pada permukaan luka

    ialah dengan terapi atraumatik dan keadaan lembab m7ist Luka yang kering dan

    kerusakan epitel saat penggantian balutan luka menyebabkan kerusakan sel, penurunan

    p7pulasi sel baru dan menghambat penyembuhan luka 'ntuk kasus reepitelisasi yang sulit

    khususnya dengan luka yang luas, perlu dipertimbangkan penutupa luka dengan skin graft

    atau pertimbangan lain menggunakan kultur keratin7sit in >itr7 dengan syarat k7ndisi

    12

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    16/38

    adekuat, bebas infeksi, dan perfusi yang adekuat 'ntuk mendukung terapi, perlu

    dipertimbangkan pemberian local growth factor5,9,8,D

    #elain penangan l7kal pada luka, untuk kasus luka kr7nis perlu diperhatikan penyebab

    yang mendasari luka tersebut sehingga terapi kausa juga dibutuhkan

    &erikut merupakan bagan penanganan luka kr7nis yang dim7difikasi dari penanganan luka

    kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management5

    13

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    17/38

    Untuk mengetahui terapi yang tepat pada kondisi pasein, sesuai dengan penyebab

    terjadinya uka kronis

    !engan surgika debridement atau moist wound treatment

    !engan moist wound treatment

    !engan pembentukan jaringan parut atau epiteisasi spontan

    !engan skin grafting

    !engan motode operasi pasik "myocutaneous ap#

    (lg7ritma penanganan luka kr7nis yang dim7difikasi dari penanganan luka kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7undand G7und Management5

    14

    Ri5a7a" dan (iagn6a

    Pembersihan dasar luka)Wound bed cleansing

    Pengk7ndisian dasar luka)Wound bed conditioning

    Penutupan luka)Wound closure

    Tera%i 3aua

    Penanganan tergantung penyebannya,

    yang meliputi beberapa kateg7ri

    Cein surgeryTerapi k7mpresi

    Teknik dilatasi angi7surgikal

    "7ntr7l diabetes se*ara 7ptimal

    Membebaskan tekanan

    Penanganan l63al lu3a

    'ntuk mengembalikan sirkulasi se maksimal

    mungkin pada area luka

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    18/38

    '6n"6h Penanganan Lu3a Kr6ni (iabe"i /66"

    #ebelumnya telah dijabarkan beberapa *7nt7h dari luka kr7nis &erikut akan dijabarkan

    bagaimana *7nt7h penanganan luka kr7nis pada pasien dengan diabetic foot

    Prinsip penanganan5,:

    Tujuan utama dari penangan kaki diabetik ialah untuk menurunkan risik7 amputasi,

    memelihara fungsi ekstremitas, dan menjaga kualitas hidup pasien diabetes Tujuan akan

    sukses jika pasien diabetes ditangani dengan adekuat 7leh berbagai bidang diantaranya

    interna, ahli bedah >askuler, ahli 7rth7pedi, neur7l7gist, dan dermat7l7gist

    Penanganan dasar pada seluruh lessi pasien diabetik ialah dengan men7rmalkan kadar gula

    darah dimana sekaligus menjadi penanganan untuk neur7pathy #elanjutnya penanganan

    lanjutan dif7kuskan pada perbaikan hem7dinamik sentral5,:

    Masalah utama pada penanganan ulkus diabetik ialah tinnginya risik7 akan infeksi 1anya

    beberapa lesi angi7patik yang tidak menunjukan tanda infeksi sehingga penggunaan

    antibi7tik sistemik selalu bermanfaat5,:

    Prinsip penanganan l7kal untuk ulkus diabetes dapat di rangkum menjadi beberapa p7in5,:

    1ilangkan t7tal tekanan pada daerah lesi ?dapat menggunakan walking aids, kursi

    r7da, dan bed rest@

    !a6at luka dengan debridement yang adekuat dan m7ist 67und treatment hingga

    luka dapat tertutup 7leh jaringan epitel yang kuat

    Menggunakan alas kaki 7rt7pedi ?7rth7pedi* f77t6ear@ yang sesuai

    "7ntr7l setelah pera6atan, melatih pasien dan men*egah kekambuhan

    &erikut merupakan bagan penanganan luka kr7nis kaki diabetes yang dim7difikasi dari

    penanganan luka kr7nis &ry*ta P ?..8@ G7und and G7und Management

    15

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    19/38

    16

    Tretment

    (fter*are

    Penanganan 3aua

    Penanganan 7ptimum untuk

    masalah diabetes

    Penanganan l63al lu3a

    Penanganan terhadap infeksi ?terapi

    antibi7tik sistemik@

    1ilangkan t7tal tekaan hingga luka sembuh

    ?dengan walking aids, kursi r7da, dan bed

    rest@

    #urgikal debridement yang adekuat

    "oist dressing treatment untuk

    pembersihan, pengk7ndisian, dan

    epitelisasi luka

    Penutupan luka

    Ri5a7a" dan (iagn6a

    ,eri/i3ai

    Penyebab utama ?tergantung gejala

    angi7pati, neur7pati, atau *ampuran@

    Yang dapat memi*u lesi ?*idera, infeksi,dll@

    "eadaan metab7lik diabetes

    Parameter inflamat7r

    Latih pasien, tingkatkan perhatiannya akan

    dirinya

    +unakan sepatu 7rt7pedik yang sesuai

    1ari-hati dalam mera6at kaki, hindari

    menggunakan implemen yang bersidat

    mem7t7ng

    1indari berjalan dengan kaki telanjang

    (lg7ritma penanganan ulkus diabetik pada diabeti* f77d yang dim7difikasi dari penanganan ulkus diabetik &ry*ta P

    ?..8@ G7und and G7und Management5

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    20/38

    55Dressing

    Pembalut ?dressing@ penting untuk menjaga uka agar tidak terpapar 7leh infeksi dan dapat

    membantu pr7ses penyembuhan luka ada berbagai fase 2ahulu dikenal dressing

    tradisi7nal dengan menggunakan kassa biasa, namun sekarang seiring dengan

    berkembangnya tekn7l7gi, tersedia dressing m7dern dengan berbagai sifat yang baik dan

    membantu pr7ses penyembuhan luka itu sendiri

    &erikut merupanan gambar dari fungsi dressing pada berbagai fase penyembuhan luka B

    syarat dressing yang baik B

    Memiliki daya serap yang baik (absorbent)

    Memiliki permeabilitas yang baik terhadap udara

    Tidak menyebabkan trauma pada luka (#traumatic wound treatment)

    (man untuk digunakan

    17

    +ambar fase penyembuhan luka dan fungsi balutan pada tiap-tiap fase penyembuhan luka yang dikutip dari

    &ry*ta P?..8@ G7und and G7und Management5

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    21/38

    2ry G7und Treatment M7ist G7und tretment

    'ntuk penanganan luka akut dengan

    sekresi yang berlebihan Pada lukadengan penyembuhan primer

    Ma*am-ma*am dressing yang sesuai

    G7und 2ressing Pad

    $el/2Adhei8e 6und (reing,

    terbuat dari bahan non$wo%en dengan

    pad yang terbuat dari /..H absorbent

    cotton wolldengan lapisanhydr7ph7bi* mi*r7grid yang

    memungkinkan eksudat diserap *epat

    ke pad juga mengandung hypoallergic

    polyacrylate adhesi%esehingga aman

    di kulit

    Oin"men" (reing dengan an"i

    mi3r6ba, terdiri atas serat

    hydrophobic polyester impregnted

    dengan n7n-medi*ated 7intment,

    sehingga dapat menjaga permukaanluka tetap supple, menjaga luka agar

    tidak terjadi k7ntraktur dan

    pembentukan jaringan parut

    'ntuk penanganan luka dengan

    penyembuhan sekunder dimana pr7duksijaringan diperlukan untuk mengisi

    kerusakan jaringan

    Ma*am-ma*am dressing yang sesuai

    6und (reing Pad 5i"h u%er

    ab6rber, adalah pad multilayer yang

    mengandung superabs7rbent

    p7lya*rylate sebagai k7mp7nen

    utamanya, dressing ini diakti>asi

    dengan larutan ringer

    Tam%6nading alium aglina"e

    dreing, terbuat dari serat kalsium

    aglinat

    H7dr6a"i8e /6am dreing,

    merupakan k7mbinasi dari dua struktur

    f7am yang berbeda Lapisan

    abs7rbentnya terdiri dari hydr7phili*

    p7lyurethane p7lymers

    Ab6rben" H7dr66l6id dreing

    H7dr6a"i8e 6in"men" dreing,

    terdiri dari dressing 7intment

    k7n>ensi7nal dengan tekn7l7gi

    hydr7*7ll7id m7dern

    Tran%aren" h7dr6gel dreing,

    terdiri atas hydr7phili* tiga dimensi

    dan abs7rbent p7lymers dengan 9.H

    air

    Tran%aren" h7dr6gel dreing /6rrehidra"i6n dr7 56und, dengan

    tambahan kandungan *arb7Iymethyl

    *ellul7se, larutan ringer dan gly*erine

    yang melembabkan luka

    18

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    22/38

    19

    &eri3u" meru%a3an berbagai eni lu3a 3r6ni dengan balu"an ;dreing< 7ang euai

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    23/38

    20

    G7und 2ressing

    Pad 6ith super

    abs7rber

    3ika dibutuhkan,

    dapat dik7mbinasi

    dengan Jintment

    dressing

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber

    Tamp7nadin

    g *al*ium

    aglinate dressing

    Jintment

    dressing

    ?k7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    1ydr7a*ti>e

    f7am dressing

    ?hanya dengan

    penga6asan

    ketat@

    2aerah luka yang %ntak

    1ydr7a*ti>e f7am

    dressing

    G7und 2ressing Pad

    6ith super abs7rber

    2aerah yang masih terbuka

    1ydr7a*ti>e f7am

    dressing

    2aerah luka yang

    %ntak

    al*ium

    aglinate dressing

    2aerah yang masih

    terbuka

    1ydr7a*ti>e

    f7am dressing

    1ydr7a*ti>e

    7intment dressing

    ?dik7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    2aerah luka yang

    %ntak

    (bs7rbent

    1ydr7*7l7id

    dressing

    Transparent

    hydr7gel

    dressing

    1ydr7a*ti>e

    7intment

    dressing?dik7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    2aerah yang masih

    terbuka

    Transparent

    hydr7gel

    dressing

    1ydr7a*ti>e

    7intment

    dressing

    ?dik7mbinasidengan

    abs7rbent@

    EIudate K

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber

    Jintment

    dressing

    ?k7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    G7und 2ressing Pad

    6ith super abs7rber

    2aerah luka yang

    %ntak

    (bs7rbent

    1ydr7*7l7id

    dressing

    2aerah yang masih

    terbuka

    Transparent

    hydr7gel dressing

    1ydr7a*ti>e

    7intment dressing

    ?dik7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    24/38

    21

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    25/38

    22

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber

    Transparent

    hydr7gel dressing

    f7r rehidrati7n

    dry 67und

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber pada

    ka>itas

    Tamp7nadin

    g *al*ium

    aglinate dressing Jintment

    dressing

    ?k7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    1ydr7a*ti>e

    f7am dressing

    pada ka>itas

    G7und 2ressing Pad

    6ith super abs7rber pada

    ka>itas

    G7und 2ressing Pad

    6ith super abs7rber

    1ydr7a*ti>e f7am dressing

    pada ka>itas

    Tamp7nading *al*iumaglinate dressing

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber

    1ydr7a*ti>e

    f7am dressing

    pada ka>itas

    Tamp7nading*al*ium aglinate

    dressing

    EIudate K

    G7und

    2ressing Pad

    6ith super

    abs7rber pada

    ka>itas

    Jintment

    dressing

    ?k7mbinasi

    dengan

    abs7rbent@

    G7und 2ressing Pad

    6ith super abs7rber pada

    ka>itas

    Transparent hydr7gel

    dressing f7r rehidrati7n dry

    67und

    Transparent

    hydr7gel dressing

    f7r rehidrati7n

    dry 67und

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    26/38

    23

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    27/38

    2i atas telah dipaparkan berbagai ma*am dressing m7dern yang sesuai dengan barbagai jenis

    luka Namun, dressing m7dern tersebut membutuhkan biaya yang besar dan tidak semua senter

    pera6atan dapat menyediakan dressing tersebut sehingga masih banyak senter yang masih

    menggunakan dressing tradisi7nal untuk mera6at luka &erdasarkan landasan te7ri akan dressing

    yang baik untuk pera6atan luka dengan prinsip m7ist, diharapkan senter-senter pera6atan

    dapat dengan kreatif menerapkan prinsip pera6atan luka tersebut dengan keterbatasan yang ada

    22

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    28/38

    -4 Pen7embuhan Lu3a ;6und Healingaskular-selular dari pr7ses inflamasi $ase hem7stasis

    diakti>asi segera saat terjadinya *idera Terjadi k7nstriksi pembuluh darah yang *idera

    dan inisiasi pembekuan darah melalui akti>asi dan agregasi tr7mb7sit #etelah beberapa

    saat, pembuluh darah yang sama berdilatasi dan kapiler meningkat permeabilitasnya,

    mengakibatkan plasma dan k7mp7nen darah b7*7r ke daerah *idera /,,5,0

    $ase selular dari tahap inflamasi ditandai dengan migrasi dari sel darah putih yang

    bersifat fag7sit yang men*erna dan membunuh 7rganisme yang menyerang, fibrin,

    debris ekstrasel, dan bahan asing lain Neurt7fil merupakan sel pertama yang sampai

    dan biasanya mulai dalam 5 atau 0 hari #etelah 0 jam, makr7fag yang berukuran lebih

    24

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    30/38

    besar dan kurang spesifik sebagai sel fag7sit, masuk ke luka dan berdiam untuk 6aktu

    yang lama #el tersebut berasal dari m7n7sit yang berperan penting terhadap pr7ses

    penyembuhan luka $ungsinya termasuk fag7sit dan pelepasan growth factor yang

    menstimulasi pertumbuhan sel epitel, angi7genesis dan pr7liferasi fibr7blas "etika

    kerusakan luas terjadi pada jaringan yang lebih dalam, neutr7fil dan makr7fag

    dibutuhkan untuk menghilangkan debris dan memfasilitasi penutupan luka Meskipun

    luka dapat sembuh tanpa adanya neutr7fil, namun tidak dapat sembuh tanpa adanya

    makr7fag/,,5,0

    $ase pr7liferatif

    $ase ini biasa dimulai dalam -5 hari setelah a6al terjadinya luka dan dapat sampai 5

    minggu pada penyembuhan luka primer Pada pr7ses primer, f7kus pada pembangunan

    jaringan baru, untuk mengisi pada daerah luka #aat 0-0D jam pertama, fibr7blas dan

    sel end7tel >askuler mulai berpr7liferasi untuk membentuk jaringan granulasi dan

    menjadi dasar dari pertumbuhan jaringan parut /,,5,0

    "7mp7nen akhir pada fase pr7liferatif adalah pembentukan epitel, dimana migrasi,

    pr7liferasi, dan diferensiasi epitel membentuk permukaan luka yang mirip dengan

    bagian luka itu sendiri #elanjutnya sesuai dengan pr7gresifitasnya, pada fase

    pr7liferatif akan terjadi penumpukan k7lagen dan pr7liferasi fibr7blas Namun hal ini

    tergantung lagi dari lukanya, karena k7lagen baru dpr7duksi dalam :-8 hari dan

    berlanjut dalam beberapa minggu /,,5,0

    5 $ase rem7deling

    $ase ini dimulai kira-kira 5 minggu setelah a6al terjadinya luka dan dapat berlanjut

    selama 9 bulan atau lebih tergantung dari luas dan dalamnya luka #elanjutnya terjadi

    rem7deling jaringan parut dengan sintesis k7lagen yang simultan 7leh fibr7blas, dan

    lisis 7leh enAim k7lagenase/,,5,0

    "etiga $ase tersebut dapat diprediksi apabila terjadi penyembuhan lukanya primer

    #edangkan pada penyembuhan sekunder, fase tidak dapat diprediksi karena tergantung

    pada luasnya *idera dan lingkungan luka5

    25

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    31/38

    2.4.3 Penyembuhan luka primer dan sekunder

    #e*ara umum penyembuhan luka dibagi atas penyembuhan luka primer (primary wound

    healing) dan penyembuhan luka sekunder (secondary wound healing). Tergantung dari

    jumlah kehilangan jaringan, penutupan dan penyembuhan luka terjadi melalui tahap primer

    dan sekunder 3ahitan pada luka insisi merupakan *7nt7h dari penyembuhan primer Luka

    yang besar seperti ?luka bakar dan luka dengan permukaan yang luas@ yang mengalami

    kehilangan jaringan yang luas dan risik7 k7ntaminasi yang tinggi, sembuh melalui

    penyembuhan sekunder Penyembuhan sekunder relatif lebih lama dibandingkan dengan

    penyembuhan primer dan dapat terjadi pembentukan jaringan parut yang luas Luka yang

    mengami penyembuhan primer yang mungkin mengalami infeksi juga sembuh dengan

    penyembuhan sekunder/,,5

    &erikut merupakan gambar jenis luka, *ara penutupan, dan pr7ses penyembuhannyaB

    26

    +ambar klassifikasi penyembuhan luka yang dikutip dari &ry*ta P?..8@ G7und and G7und

    Management5

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    32/38

    Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka

    27

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    33/38

    '.. Faktor-aktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka2!3"

    1 Uia

    Penelitian menunjukan bah6a penuaan menghambat pr7ses penyembuhan luka akibat

    penuturan akti>itas sel yang dapat menurunkan kualitas penyembuhan luka

    - Nu"rii

    Pr7ses penyembuhan luka akan terganggu apabila tidak ada tersedia k7mp7nen nutrisi

    ?pr7tein, kal7ri, >itamin, dan mineral@ yang dibutuhkan untuk meningkatkan

    metab7lisme pada daerah luka dengan adekuat

    Pr7tein

    2efisiensi bahan pr7tein menyebabkan sintesis pr7tein menjadi terganghu,

    mengganggu pembentukan sel jaringan granulasi, dan sel pertahan lainnya 2efisiensi

    pr7tein mengganggu pr7ses penyembuhan luka tanpa terke*uali

    Citamin

    #emua >itamin beserta k7enAim nya ikut berperan dalam pr7ses penyembuhan luka

    &ahkan defisiensi dari salah satu >itamin dapat meghambat pr7ses penyembuhan

    luka

    Citamin & k7mpleks B berperan dalam sintesis k7lagen dan menstimulasif7rmasi antib7di dan pertahanan sel terhadap infeksi

    Citamin ( B berperan dalam sintesis k7lagen dan cross$linking

    Citamin E dan B berperan sebagai anti7ksidan menangkap radikal bebas

    yang t7ksik dan berbahaya bagi sel epitel 2isamping itu >itamin juga

    membantu dalam pr7ses sintesis k7lagen, f7rmasi substansi intraseluler,

    pembuluh pada membran basalis, fakt7r k7mplemen, dan gamma gl7bulin

    Mineral

    2efisiensi in* dan %r7n dapat menyebabkan gangguan pada pr7ses penyembuhan

    luka

    28

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    34/38

    in* merupakan k7mp7nen sentral yang disebut sebagai metal7enAym dan

    se*ara bi7l7gis memiliki efek yang signifikan terhadap penyembuhan luka,

    dan memi*u pr7ses reepitelisasi

    "ekurangan %r7n menyebabkan terjadinya anemia yang berakibat dapat

    menurunkan supply 7ksigen ke daerah *idera

    Aliran daran dan %engiriman 63igen

    (gar dapat terjadi penyembuhan, aliran daraah haruslah adekuat untuk mensuplai

    nutrien yang penting dan menghilangkan hasil yang tidak dibutuhkan, t7Iin l7kal,

    bakteri, dan debris lainnya Pada kasus kekurangan 7ksigen, terjadi f7rmasi k7lagen

    yang tidak stabil Luka pada jaringan yang mengaalami iskemik lebih rentan infeksi

    dibandingakan luka dengan >askularisasi yang baik PMN dan ma*r7fag

    membutuhkan 7ksigen untuk menghan*urkan mikr77rganisme

    4 Gangguan re%6n imun dan %r6e %eradangan

    Peradangan merupakan inisial fase dalam penyembuhan luka !esp7n imun

    dibutuhkan untuk men*egan infeksi yang dapat mengganggu pr7ses penyembuhan

    luka "7ndisi yang dapat menyebabkan gangguan resp7n imun dan inflamasi adalah

    gangguan fungsi fag7sit7sis, 2M, dan penggunaan k7rtik7ster7id

    = Ter%iah a"au "ida3n7a lu3a# in/e3i# dan adan7a benda aing

    Terpisahnya batas luka, k7ntaminasi, dan adanya benda asing, menghambat pr7sespenyembuhan luka 2iperkirakan, jahitan pada luka memper*epat pr7ses penymbuhan

    luka dan men*egah terjadinya infeksi &enda asing dapat mengundang k7ntaminasi

    bakteri dan menghambat penyembuhan 3ahitan juga merupakan benda asing, dapat

    menghambat juga pr7ses penyembuhan Jleh karena itu mengapa benang jahitan

    tidak b7leh didiamkan terlalu lama dan harus *epat diangkat

    %nfeksi mengganggu semua dimensi pr7ses penyembuhan luka Memperpanjang fase

    inflamasi, mengganggu f7rmasi jaaringan granulasi, menghambat pr7liferasi fibr7blas

    dan dep7sit serat k7lagen

    > )edi3ai

    &eberapa 7bat memiliki efek negatif langsung terhadap penyembuhan luka

    diantaranya immune suppressant, *yt7stati*, antiinflammat7ry ?terutama

    glu*7*7rti*7ids@ and anti*7agulant agents

    29

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    35/38

    -= Hail a3hir dari %r6e %en7embuhan lu3a

    Pada luka primer diharapkan sembuh tanpa meninggalkan bekas #edangkan pada luka

    sekunder meninggalkan bekas berupa jaringan parut Pada jaringan parut, akan terjadi

    peningkatan daya renggang pada luka "ebanyakan luka tidak dapat kembali ke daya

    renggangnya seperti kulit yang tidak mengalami *idera0

    2alam pengertian sederhana, parut merupakan tanda bekas luka Perlukaan yang terbatas

    pada lapisan dermis *enderung sedikit sekali menimbulkan parut karena masih terdapat

    k7mp7nen epitel di kelenjar keringat, kelenjar minyak, dan f7likel rambut yang

    memungkinkan luka untuk mengalami menyembuh jaringan parut minimal 3ika perlukaan

    mengenai seluruh ketebalan kulit, luka akan sembuh dengan meninggalkan parut #e*ara

    klinis, parut dibedakan menjadi parut n7rmal daan parut abn7rmal

    Parut n7rmal tampak tipis, lunak, ber6arna pu*at, dan tidak menimbulkan keluhan

    nyeri maupun gatal

    Parut abn7rmal tampak tebal atau men7nj7l, keras, kemerahan, atau ke*7klatan

    disertai rasa gatal dan nyeri Parut abn7rmal dapat berupa parut hipertr7pik dan kel7id

    parut hipertr7pik ialah jaringan parut berlebih akibat penyimpangan penyembuhan

    luka Parut ini kemumgkinan besar timbul bila epitel gagal menutupi luka setelah

    lebih dari seminggu, umumnya sekitar 0-9 minggu, setelah *idera Peningkatan

    ketebalan terjadi dalam -0 bulan Namun terelah / tahun 6arna dan ukuran parut

    akan mengalami regresi #e*ara klinis, parut hipertr7fik tampak sebagai penebalan

    jaringan ber6arna kemerahan ?eritema@ tertutup epitel yang tipis, terbatas di

    daerah luka Pada palpasi teraba keras, kadang nyeri atau gatal dengan gambaran

    peradangan di sekitarnya

    kel7id ialah kelainan kulit yang terjadi akibat dep7sisi k7lagen se*ara berlebihan

    selama pr7ses pr7liferasi penyembuhan luka 2ep7sisi k7lagen terus terjadi

    karena sintesis k7lagen jauh lebih hebat dibanding degradasinya, sehingga

    sebenarnya kel7id bersifat menyerupai tum7r jinak #e*rara hist7l7gis, terdapat

    penumpukan k7lagen yang tebal disertai sedikit sel fibr7blas dengan arah serat

    k7lagen yang tidak teratur #e*ara klinis kel7id tampak sebagai parut yang tumbuh

    30

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    36/38

    ke atas ?ele>asi@ dan lateral, ke arah jaringan sehat melampaui batas luka dan tidak

    mengalami regresi sp7ntan

    "el7id berbeda dengan parut hipertr7fik Pada parut hipertr7fik, lebar parut sesuai dengan

    lukanya dan pada 6aktunya akan men*apai fase maturasi parut, sedangkan pada kel7id

    fase aktifnya ditandai dengan gatal, kemerahan, dan nyeri ringan yang berlangsung lama

    Parut hipertr7fik dapat diperbaiki dengan pembedahan, sedangkan kel7id, pembedahan

    seringkali memperburuk/,0

    Parut abn7rmal terjadi akibat ketidak seimbangan sintesis dan degradasi k7lagen $akt7r

    ris7k7 terbentuknya parut yang buruk adalah ketegangan ?tensi7n@ luka, ras kulit ber6arna,

    l7kasi luka di daerah kulit yang tebal, dan bnayk bergerah seperti delt7id, presternal, dan

    punggung atas, usia diba6ah 5. tahun, fakt7r genetik, dan h7rm7n estr7gen0

    Luka 7perasi yang dira6at degan baik pun memiliki 8.H kekuatan daya renggang seperti

    pada kulit sebelum terluka, diduga akibat adanya jahitan di daerah tersebut 1al itu

    membantu sese7rang untuk dapat bergerak bebas setelah 7perasi tanpa ha6atir lukanya

    akan kembali terbuka "etika jahitan dibuka biasanya seminggu setelahnya, kekuatan luka

    sekitar /.H Lalu meningkat se*ara *epat dalam 0 minggu dan kemudian melambat sampai

    men*apai pun*aknya sekitar 8.H sampai D.H dari daya regang kulit dan berakhir dalam 5

    bulan Pada luka yang sembuh dengan penyembuhan sekunder, luka mengalami k7ntraksi

    selama fase pr7liferatif dan rem7deling, sehingga jaringan parut yang terbentuk lebih

    sedikit dibanding lebar asli luka Namun, k7ntraksi jaringan parut di atas sendi dan bagian

    tubuh lain dapat mengakibatkan keterbatasan gerak dan def7rmitas, sehingga daerah

    tersebut kehilangan elastisitasnya dan gagal kembali ke panjang asalnya/,,0

    31

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    37/38

    &A& !!!

    PENUTUP

    Prinsip pera6atan luka tidak hanya dengan menjaga luka tetap bersih dan membuang

    jaringan nekr7tik, luka perlu dik7ndisikan agar men*apai suasana yang sesuai sehingga

    dapat menutup dan sembuh dengan baik, untuk itu sangat dianjurkan agar dapat memilih

    pembalut luka yang sesuai agar dapat mengk7ndisikan dasar luka dengan sebaik-baiknya

    #elain itu status nutrisi serta fakt7r pendukung lain juga perlu diperhatikan dalam pr7ses

    penyembuhan luka Penyembuhan luka juga sangat tergantung dengan keadaan luka itu

    sendiri, apakah luka terg7l7ng luka akut atau kr7nis, apakah dapat sembuh dengan

    penyembuhan primer atau sekunder

    32

  • 7/25/2019 Refferat Penanganan Luka

    38/38

    (AFTAR PU$TAKA

    / "umar !, (bbas (, 2elan*y (, et al ..D Tissue !ene6al, !epair, and !egenerati7n

    obbins and *otran Pathology +asis of Disease Dth Ed #('N2E!# Else>ier

    Phyladeplphia

    #7mmer C, P7rth M, ..8 %nflamati7n, Tissue !epair, and $e>er *arol "atson

    Porth ,ssentials of Pathophysiology nd Ed Lippin*7tt Gilliam Gilkins '#

    5 &ry*ta P, +ermann +, +eri*ke (, et al ..8 *ompendium - Wound and Wound

    "anagement 1eidenheim B Paul 1artmann (+

    0 #jamsuhidayat !, Gim de ong, ..0&uku (jar %lmu &edah, Edisi , 3akarta B E+

    : G7und %nternati7nal ./5/nternational +est Practice 0uidelines-Wound "anagement

    in Diabetic 1oot 2lcers (>ailable fr7mB 66667undsinternati7nal*7m

    9 N1# ./5 *linical Protocol for Wound "anagement and Wound "anagement Standart8 G7und 1ealing #7*iety ..8 hr7ni* G7und are +uidelines Maitland (>e $l7ridaD "east 2, Jrsted 1 ..; The &asi* prin*iples 7f G7und 1ealing (**essed 7n B

    $ebruary /0th, ./0

    http://www.woundsinternational.com/http://www.woundsinternational.com/