renungan mazmur 126
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
1/13
Mazmur 126:1-6 (Minggu, 14)
Sekali lagi, kita diajak melihat kembali salah satu pengalaman pahit dalam sejarah bangsa Israel,yaitu ketika mereka negara mereka dihancurkan dan penduduknya diangkut sebagai tawanan di
Babel. Dalam kondisi demikian, wajar bila mereka kehilangan pengharapan. Namun, setelahsekitar 50 tahun dalam pembuangan, ternyata mereka bisa kembali ke erusalem untuk
beribadah dan membangun negeri mereka. !enulis ma"mur ini bersaksi bahwa di dalampengalaman pahit itu #uhan telah melakukan perkara besar bagi umat$Nya.
%. &engapa pema"mur menggambarkan keadaan pada waktu itu seperti orang$orang yang
bermimpi' (ay.%) !erasaan apa yang hendak diungkapkan di sini' (ay.*$+)*. etika ma"mur ini ditulis, rupanya mereka kembali menghadapi masa$masa sukar. &ereka
menggambarkan keadaan mereka -seperti batang air kering (ay./) dan seperti petani yang
menabur benih dengan menangis (ay.5$). 1pa yang hendak diungkapkan melalui dua gambarantersebut'
+. Dua gambaran di atas juga mengungkapkan dua macam cara yang berbeda, yang dapat #uhan
gunakan ketika menolong umat$Nya. 2ara$cara apakah itu'/. Dua gambaran di atas juga mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap ketika
menantikan pertolongan$Nya. Sikap seperti apakah yang diajarkan melalui masing$masing
ilustrasi itu'
3enungan4
arya #uhan dalam kehidupan kita selalu membuat kita terpesona. Selain takjub oleh kebesaran
kuasa$Nya, kita juga selalu terkesan dengan berbagai cara yang digunakan$Nya. #ak diragukanlagi, #uhan adalah !encipta yang kreati, yang sanggup menolong umat$Nya dengan berbagai
cara. 6ustru kita, yang karena sempitnya pemikiran kita, sering kali membatasi cara kerja #uhan
itu. 7rang$orang beriman selalu terbuka untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi oleh
kuasa$Nya. 7rang$orang beriman tahu bahwa masih ada pintu yang terbuka, masih ada jalankeluar untuk persoalan yang dihadapinya.
8anya dengan menurunkan hujan, #uhan bisa dengan seketika memulihkan -batang air yang
kering menjadi sumber mata air yang berlimpah$limpah. Namun, yang seketika dan sekejap itubukanlah satu$satunya cara yang dapat dipakai #uhan. Bagi para petani, pertolongan #uhan justru
terjadi berangsur$angsur, nyaris tak terlihat namun nyata, sejak benih ditaburkan hingga waktu
panen tiba. arena itulah, selain mengharap muji"at$Nya, pema"mur juga mengajak kitabersikap seperti petani4 tetap menabur benih, walau sambil menangis.
&emperhatikan krisis ekonomi yang sedang melanda di seluruh dunia, banyak orang berkata
bahwa kita akan memasuki tahun *009 dengan awan suram yang menggantung di depan kita.#entu saja, pandangan seperti ini tidak dilontarkan secara sembarangan dan karenanya kita juga
harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Namun, haruskah kita membiarkan hati kitadihantui oleh kecemasan dan ketakutan' :irman #uhan mengajar kita untuk tetap bersandarkepada$Nya dan tetap ;menabur benih< dengan setia. (#=)
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
2/13
Yesaya 61:1-3 (Kamis, 11)
Seperti penjelasan bacaan minggu yang lalu, sejak pasal 0 sebagian besar nubuatan esayaberbicara mengenai kemuliaan bangsa Israel di masa yang akan datang. epulangan mereka ke
erusalem mendapat perhatian khusus dari esaya. Dalam pasal % diuraikan keadaan merekasetelah mereka mendapat perkenan #uhan. Seorang penasir memberikan judul isi pasal ini
sebagai
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
3/13
tidak peduli dengan keadaan masyarakat di sekitar mereka. Bagaimana dengan gereja kita'
Bagaimana dengan 1nda sendiri'(TW)
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. (1Petrus 2:!
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
4/13
Yohanes 1: 19-2 (Ra!u, 1")
Bacaan hari ini adalah dialog yang terjadi antara Yohanes Pembaptis dengan
para imam dan orang-orang Lewi, para pemuka agama Yahudi pada waktu
itu. Melalui dialog ini kita akan belajar dari seorang Yohanes Pembaptis
bagaimana menempatkan diri dengan tepat di hadapan Tuhan dan juga
sesama, sebagai seorang pelayan Tuhan.
. !y. "-#$% &awaban apa yang diberikan oleh Yohanes ketika ia ditanya
mengenai siapa dia sebenarnya'
#. !y. #-#(% &awaban apa yang diberikan oleh Yohanes ketika ia ditanya
mengenai pekerjaannya'
(. !y. #)-#*% &awaban apa yang diberikan oleh Yohanes ketika ia diminta
pertanggungjawaban tugasnya tentang membaptis, dalam hubungannya
dengan Mesias maupun +lia sebagai nabi yang mereka hormati'
). ari jawaban-jawaban Yohanes ini, apa yang bisa !nda teladani dalam hal
bagaimana menempatkan diri sebagai seorang pelayan Tuhan di
hadapanya'
enungan
Melalui jawaban-jawaban Yohanes Pembaptis, kita akan melihat beberapa
teladan darinya untuk kita praktikkan dalam kehidupan kita sebagai pelayanTuhan, yaitu%
- /eorang pelayan Tuhan mengetahui dan menyadari status dirinya sebagai
hamba !llah. 0ni bukanlah sesuatu yang memalukan, tetapi membanggakan
karena ada kepercayaan yang besar dari Tuhan untuk kita. Bukan hanya
mengetahui dan menyadari, tetapi terus membawa dirinya demikian.
- /eorang pelayan Tuhan mengetahui pelayanan apa yang telah
dipercayakan kepadanya dan melakukannya. Yohanes bukan melakukan
pelayanan dengan sembarangan. 0a melakukannya dengan baik seperti yang
dinubuatkan tentang keberadaannya. !palah artinya menempatkan diri
dengan status yang jelas sebagai pelayan Tuhan, tetapi tidak melakukan
pekerjaanya. 0dentitas saja tidaklah cukup.
- /eorang pelayan Tuhan mengetahu tujuan dari status dan pelayanannya. 0a
bekerja untuk kebesaran nama Tuhan, bukan nama dirinya sendiri. Bukan
hanya ketika dalam keberhasilan, tetapi juga pada saat situasi terancam
atau tidak menguntungkan bagi dirinya sendiri. !da pelayan-pelayan Tuhan
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
5/13
yang mudah menyaksikan nama Tuhan ketika pekerjaannya berhasil, tetapi
tidak demikian ketika karena statusnya sebagai pelayan Tuhan dan apa yang
dikerjakannya bagi Tuhan ternyata membuat dirinya dalam posisi sulit.
Terkadang nama Tuhan itu tidak disebutkan lagi, tetapi 1aku2nya yang
dikedepankan. /ebaliknya, ada pelayan Tuhan yang pada saat melakukan
sesuatu yang sulit dalam pekerjaan Tuhan seperti perintisan, pengorbanan
3dll4 mudah sekali mengingat Tuhan dan menyaksikan nama Tuhan. Tetapi
ketika pelayanannya berhasil dan dipuji banyak orang, muncullah arogansi
diri yang bersuara dalam hati, 5/emua itu karena saya yang mengurus, coba
kalau tidak ada saya, belum tentu hasilnya seperti ini.6 Masing-masing orang
bergumul dengan pengendalian dirinya terhadap keinginan untuk
memuliakan dirinya, entah dalam situasi yang sulit maupun pada saat
meraih keberhasilan. Yang pasti Yohanes Pembaptis terbukti lulus dalam dua
keadaan tersebut.
/eorang pelayan tidak pernah lebih tinggi dari Tuannya% dalam
kemuliaanya, maupun dalam kesengsaraanya
Tesalonika 7% )-#* 3/elasa, "4
Di bagian yang kedua ini, !aulus lebih berbicara pada soal$soal yang umum dalam kehidupan
jemaat sebagai orang$orang yang percaya pada ristus, yang sedang menderita aniaya danmenantikan kedatanganNya yang kedua kali.
%. 1yat %/$%54 &embaca isi nasihat !aulus, ketidakseimbangan atau masalah apa yang terjadi
dalam persekutuan jemaat yang mungkin saja terjadi pada waktu itu karena penderitaan yang
terjadi' Bagaimana cara mengatasi keadaan tersebut' Siapa yang harus melakukan hal tersebut'*. Dengan demikian, menjaga keseimbangan dan keharmonisan persekutuan di antara orang
percaya merupakan tanggung jawab siapa'+. !enderitaan jemaat #esalonika karena aniaya pasti memberikan dampak secara sosial seperti
yang sudah kita bahas di atas. Dan juga akan membawa dampak secara spiritual. arena itu, apa
yang harus dijaga dalam kehidupan masing$masing jemaat' (ay. %$**)
/. 1yat *+4 !engharapan apa yang ada dalam diri orang percaya walau kita sedang menderitadalam dunia ini' Berdasarkan renungan dan panduan pertanyaan hari ini, simpulkan + hal yang
harus dimiliki orang risten dalam menghadapi penderitaan' (ay.*+? %$**? %/$%5)
Renungan
!enderitaan seringkali membawa dampak bagi kehidupan seseorang, baik secara psikis, secarasosial dan bahkan secara spiritual. Dalam kehidupan jemaat #esalonika, ada jemaat yang mulaihidup tidak tertib (kata ini diterapkan kepada seorang prajurit yang tidak mau mengikuti barisan
dan ingin keluar mengikuti jalannya sendiri), yang menjadi tawar hati, putus asa dan menyerah,
lemah iman, jahat kepada sesamanya karena hidup yang serba sulit. Dalam keadaan yangdemikian, bukan orang$orang tertentu yang harus memikul tanggung jawab, melainkan semua
anggota harus memainkan peranannya sebagai bagian dari persekutuan itu sendiri. 1dapun yang
harus tetap dimiliki oleh masing$masing anggota adalah4 (%) 1y.*+4 memiliki pengharapan dalam
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
6/13
ristus bahwa Ia senantiasa memelihara kita dan menghayati semua kesulitan hidup ini adalah
bagian dari proses pengudusan hidup kita menyerupai ristus yang sedang kita nantikan
kedatanganNya. (*) 1y. %$**4 dalam pengharapan kepada ristus yang tetap utuh dan taktergoyahkan, maka kita bisa tetap menjaga kualitas iman dan persekutuan kita denganNya
melalui doa, ucapan syukur, yang pada akhirnya melahirkan sukacita dan kesediaan kita menjaga
kekudusan hidup kita sendiri bagi #uhan. (+) 1y. %/$%54 jika pengharapan kepada ristus dankehidupan spiritual kita tetap terjaga, maka dalam hubungan dengan sesama anggota yang lain
akan ada kepedulian untuk saling menjaga agar hidup tetap lurus dalam jalan #uhan, kesabaran
untuk memahami dan menolong orang$orang yang mulai lemah dalam iman, kasih danpengampunan kepada orang yang telah berbuat jahat kepada dirinya. Dengan demikian, dampak
penderitaan secara sosial bisa diredam dan diolah menjadi sesuatu yang justru membangun
kehidupan jemaat, baik sebagai gereja maupun perorangan didalamnya.
Wa#au $ersoa#an %a&ang si#ih !ergan&i, 'erea &e&a$ %a$a& menaga eu%usannya se#ama
$enghara$an e$a%a Kris&us &i%a $ernah &ergan&ian*
1 Tesa#onia +: 12-13 (enin, )
Surat ini ditulis !aulus untuk mengajar jemaat mengenai kedatangan ristus yang kedua kali,dan meyakinkan mereka akan perhatian serta doa$doa !aulus bagi mereka, juga mendorong
mereka supaya hidup dalam kehidupan yang patut sebagai orang risten. !asal 5 secara
merupakan nasihat$nasihat yang diberikan !aulus dalam konteks hidup berjemaat atau
persekutuan orang$orang percaya. Di bagian yang pertama ini kita akan merenungkan tanggungjawab kita sebagai bagian dari persekutuan risten terhadap para pemimpin rohani kita, dan
sebaliknya.
%. 1yat %*4 Siapa yang dimaksud dengan pemimpin$pemimpin rohani di ayat ini'*. 1yat %*$%+4 1pakah tanggung jawab kita terhadap para pemimpin rohani tersebut'
+. Bagaimana * tanggung jawab tersebut 1nda wujudkan terhadap orang$orang yang 1nda
tempatkan sebagai pemimpin rohani dalam hidup 1nda'/. &enurut 1nda, mengapa !aulus perlu menasihatkan hal seperti ini' 1pa yang menjadi tujuan
!aulus atas nasihat tersebut, baik bagi pemimpin maupun orang$orang yang dipimpin' 2obalah
1nda renungkan@
Renungan&elalui nasihat yang diberikan !aulus terkait dengan hubungan antara jemaat dengan para
pemimpin rohaninya, baik dalam kehidupan bergereja maupun secara pribadi, maka kita dapatmerenungkan beberapa hal prinsip yaitu4
8anya seorang pemimpin yang menjaga hidupnya dalam #uhan dapat memimpin orang lain
untuk memiliki kehidupan yang sama. Setiap kita mengambil posisi dan peranan sebagaipemimpin rohani, setidaknya bagi satu orang4 bagi istri dan anak, bagi adik, bagi karyawan,
rekan kerja, orangtua, dll. !rinsip ini akan tetap berlaku.
-
7/24/2019 renungan Mazmur 126
7/13
harisma seorang pemimpinyang menjaga hidupnya dalam #uhan akan membuat orang lain
menghormati dan mengasihinya tanpa perlu dikondisikan khusus. Bahkan termasuk ketika sudah
tidak ada lagi jabatanAkedudukan sebagai pemimpin secara ormal, orang lain tetap akanmenghormati dan mengasihinya.
Bila tidak adahormat dan kasih, maka ungsi kepemimpinan itu tidak akan berjalan dan
menghasilkan sesuatu yang baik. !aulus berkata, ;... menjunjung mereka dalam kasih karenapekerjaan mereka.< Sikap menghormati dan kasih kepada para pemimpin adalah demitercapainya tujuan membawa kita semua yang dipimpinnya benar$benar hidup dalam #uhan.
#erkait dengan poin pertama dan kedua di atas, bila seorang pemimpin itu sendiri tidak hidup
dalam #uhan, ia tidak akan mungkin bisa memimpin orang dalam #uhan, dan akan sulit sekalimendapat hormat dan kasih dari orang$orang yang dipimpinnya. 6ikalau ada, tentu membutuhkan
usaha yang keras, baik dari pihak yang dipimpin untuk bisa menerima pemimpin yang demikian,
maupun dari pihak pemimpin yang biasanya terjebak dalam pemaksaan terhadap orang lainuntuk mau menghormati dan mengasihinya. Dan pada akhirnya yang terjadi adalah kekacauan
dan perpecahan umat #uhan. arena itu !aulus mengakhiri nasihatnya di bagian ini dengan
kalimat, ;8iduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.