resume gamtek3

14
 TUGAS RESUME GAMBAR TEKNIK “ BAB 13 - BAB 15 ”  NAMA : Hery Robiyantoro  NIM : 3334130512 JURUSAN : Teknik Metalurgi ela! : " Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon, Banten Tahun 2014

Upload: hery-robiyantoro

Post on 05-Oct-2015

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gambar Teknik

TRANSCRIPT

TUGAS RESUMEGAMBAR TEKNIK BAB 13 - BAB 15

NAMA : Hery RobiyantoroNIM : 3334130512JURUSAN : Teknik MetalurgiKelas : B

Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng TirtayasaCilegon, BantenTahun 2014BAB 13TOLERANSI LINEAR DAN TOLERANSI SUDUT13.1 Toleransi Bagian-bagian

oleh karena ketidak tlitian pada proses pembuatan yang tidak dapat di hindari suatu alat tidak dapat di buat setepat ukuran yang di minta. Agar supaya persyaratannya dapat di penuhi, ukuran yang sebenarnya yang di ukur pada benda kerja boleh terletak anatara dua batas ukuran ang di izinkan.perbedaan dua batas ukuran tersebut di sebut toleransi.untuk mudahnya, sebuah ukuran dasar di tentukan untuk baian tersebut dan tiap-tiap batas ukuran di tentukan oleh penyimpangan terhadap ukuran dasar ini. Besar dan tanda penyimpangan di peroleh dengan mengurangi ukuran batas dengan ukuran dasarnya. Pada prinsipnya pembatasan-pembatasan ukuran dalam toleransi poros dan lubang ditunjukkan seperti pada Gb. 12.1 di bawah ini. Gb.12.1 Definisi istilah mengenai toleransi

13.2. Nilai-nilai pada ToleransiAngka pada toleransi menunjukkan kualitas toleransi. Telah ditentukan kwalitas toleransi, yang disebut toleransi standar yaitu IT 01, IT 0, IT 1 sampai dengan IT 16. Nilai IT 01 sampai IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur, instrument optik dan sebagainya. Tingkat IT 5 sampai dengan IT 11 dipakai pada bidang permesinan umum, untuk bagian-bagian yang mampu tukar, yang dapat digolongkan pula dalam pekerjaan sangat teliti dan pekerjaan biasa. Tingkat IT 12 s/d IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar. Untuk tingkat toleransi IT 5 s/d IT 16, nilai toleransinya ditentukan oleh satuan toleransi I, sebagaiberikut: = 0,45 3 + 0,001 Dalam satuan micron dan D adalah harga rata-rata geometric dari kelompok ukuran nominal, dalam mm.Nilai toleransi standar kwalitas 5 s/d 16

Ketidaktelitian dalam proses pembuatan suatu alat pastilah ada dan tidak dapat dihindari. Agar persyaratan dapat dipenuhi, ukuran yang sebenarnya yang diukur pada benda kerja boleh terletak antara dua batas ukuran yang diizinkan. Perbedaan dua batas ukuran tersebut disebut toleransi. Sebuah ukuran dasar ditentukan untuk bagian tersebut dan tiap-tiap batas ukuran ditentukan oleh penyimpangan terhadap ukuran dasar ini. Besar dan tanda penyimpangan diperoleh dengan mengurangi ukuran batas dengan ukuran dasarnya. Untuk menghindari ketidakseragaman nilai toleransi standar telah ditentukan oleh ISO/R286. Toleransi standar ini disebut Toleransi Internasional atau IT. Dalam sistem standar limit dan suaian, sekelompok toleransi yang dianggap mempunyai ketelitian yang setaraf untuk semua ukuran dasar, disebut Kwalitas Toleransi. Terdapat 18 Kwalitas Toleransi yaitu dari IT 01, IT 0, IT 1 sampai IT 16. IT 01 s/d IT 4 untuk pekerjaan yang sangat teliti, seperti alat ukur, instrumen-instrumen optik, dsb. Tingkat IT 5 s/d IT 11 dipakai dalam bidang permesinan umum. Tingkat IT 12 s/d IT 16 dipakai untuk pekerjaan kasar.Dua benda yang berhubungan mempunyai ukuran-ukuran yang berbeda sebelum dirakit. Perbedaan ukuran yang diizinkan untuk suatu pemakaian tertentu dari pasangan ini, disebut suaian. Tergantung dari kedudukan masing-masing daerah toleransi dari lubang atau poros, terdapat tiga jenis suaian, yaitu:1. Suaian longgar (clearance fit)2. Suaian pas (transition fit)3. Suaian paksa (interference fit)Dua sistim suaian yang terdiri dari sistim satuan lubang dan sistim satuan poros dapat digunakan pada sistim ISO, terhadap garis nol, yaitu garis dengan penyimpangan nol, dan merupakan ukuran dasar. Pada sistim satuan lubang, penyimpangan bawah dari lubang diambil sama dengan nol dan pada sistim satuan poros penyimpangan atas diambil sama dengan nol. Lubang atau poros semacam ini masing-masing disebut lubang dasar dan poros dasar. Sistim lubang dasar dipakai lebih sering daripada sistim poros dasar karena pembuatan lubang lebih sukar daripada membuat poros dan alat ukur lubang (plug gauge) lebih mahal daripada alat ukur poros. Kedudukan daerah toleransi terhadap garis nol, yang merupakan suatu fungsi dari ukuran dasar, dinyatakan oleh sebuah lambang huruf (dalam beberapa hal dengan dua huruf), yaitu huruf besar untuk lubang, dan huruf kecil untuk poros. Lambang H mewakili lubang dasar dan lambang h mewakili poros dasar. Toleransinya dinyuatakan oleh sebuah angka sesuai dengan angka kwalitas. Dengan demikian ukuran yang diberi toleransi didefinisikan oleh nilai nominalnya diikuti oleh sebuah lambang, yang terdiri dari sebuah huruf (kadang-kadang dua huruf) dan sebuah huruf. Contoh: 45g7 yang berarti diameter poros 45 mm, suaian longgar dalam sistim lubang dasar dengan nilai toleransi dari tingkat IT 7.Penulisan ukuran linear dari sebuah komponen terbagi menjadi toleransi suaian dengan lambang ISO yang terdiri dari ukuran dasar, lambang toleransi, dan nilai-nilai penyimpangan, toleransi dengan angka yang terdiri dari ukuran dasar dan nilai-nilai penyimpangan, toleransi simetris yang apabila nilai toleransi ke atas dan ke bawah sama besarnya maka nilai toleransinya hanya dituliskan sekali saja dan didahului oleh tanda, ukuran-ukuran batas, dan ukuran-ukuran batas dalam satu arah yang dapat dinyatakan dengan menambahkan min atau max di depan ukurannya. Penyimpangan atas harus ditulis pada kedudukan atas dan penyimpangan bawah pada kedudukan bawah, peraturan ini berlaku untuk lubang maupun untuk poros. Penyimpangan harus dinyatakan dalam satuan yang sama dengan satuan ukuran nominal. Dan kedua penyimpangan dalam jumlah desimal dinyatakan sama, terkecuali jika salah satu penyimpangannya nol.Toleransi pada gambar susunan dengan lambang ISO, lambang toleransi untuk lubangnya ditempatkan di depan lambang untuk poros atau di atasnya dan dibelakang ukuran nominal yang hanya ditulis sekali. Jika ingin menyatakan nilai numerik dari penyimpangannya, maka hal ini dapat ditulis dalam kurung atau tanpa kurung. Toleransi dengan angka, ukuran tiap komponen dari bagian yang dirakit didahului oleh nama komponen atau referensi dari komponen.Untuk bagian-bagian tanpa suaian dan tanpa persyaratan ketelitian khusus, toleransinya dengan mudah dapat diberikan dengan sebuah catatan umum, yang menyatakan nilai penyimpangan yang diizinkan untuk bagian-bagian yang sejenis (ukuran tanpa keterangan toleransi). Sesuai dengan ISO 2786, nilai penyimpangan yang diizinkan ini disebut toleransi umum.Ada beberapa bagian mesin yang mempunyai bentuk kerucut atau bentuk baji. Perbandingan antara perbedaan diameter dari dua potongan terhadap jaraknya disebut ketirusan. Pendakian adalah kemiringan dari sebuah garis yang menggambarkan bidang miring dari sebuah baji. Ukuran-ukuran di bawah ini, dalam berbagai gabungan, dapat dipakai untuk menentukan ukuran, bentuk dan kedudukan kerucut.a. Ketirusan, diperinci sebagai sudut apit atau sebagai perbandinganb. Diameter dari ujung yang besarc. Diameter dari ujung yang kecild. Diameter dari suatu penampang tertentu, dan dapat berada di dalam atau di luar kerucute. Ukuran yang menentukan letak potongan, dimana diameter tadi diperincif. Panjang kerucutGabungan ukuran yang dipilih tidak boleh berlebihan. Ukuran tambahan dapat diberikan sebagai ukuran bantu dalam kurung, untuk keterangan, seperti misalnya sudut apitnya. Ketirusan standar (khususnya ketirusan morse atau metrik), dinyatakan oleh seri standar atau angka. Dalam memberi ukuran sepasang kerucut yang bekerja sama, hal-hal berikut harus diperinci yaitu ketirusan nominal yang sama serta sebuah ukuran dalam kotak untuk diameter atau untuk posisi yang berhubungan dengan bidang ukur yang sama untuk kedua bagian yang dirakit. Memberi ukuran kerucut saat diameter dari kedua ujung dan panjang kerucut diberi toleransi tidak diperbolehkan karena terjadi pengumpulan toleransi.

BAB 14TOLERANSI GEOMETRIKI.PendahuluanAda iga jenis informasi yang harus ada pada gambar yaitu :1. Bahan yang akan dipakai2. Bentuk atau sifat-sifat geometrik3. Ukuran-ukuran dari bagian.Di mana gambar harus menunjukan perbedaan-perbedaan yang diizinkan, dari masing-masing unsur tadi, dalam bentuk toleransi. Toleransi geometrik demikian memungkinkan membuat bagian-bagian yang mampu tukar, atau bagian yang lebih teliti, meskipun ketilitian setiap pabrik dan alat-alat berbeda.

II.Toleransi Geometrik dan Lambang-lambangnyaIII.Ketentuan Umum untuk Toleransi GeometrikSesuai sifat yang akan diberi toleransi, dan cara memberi ukurannya, daerah toleransi adalah salah satu daerah yang disebut dalam daftar berikut ini : Luas dalam lingkaran Luas antara dua lingkaran sepusat Luas antara dua garis berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar Ruang dalam bola Ruang dalam silinder Ruang antara dua silinder bersumbu sama Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar Ruang dalam sebuah kubus

IV.DasarElemen dasar adalah sebuah elemen nyata dari suatu bagian, yang dipergunakan untuk menentukan letak dasar. Elemen dasar tergantung pada kesalahan pembuatan dan variasi pembuatan.

V.Penunjukan dalam Gambar V.1 Kotak ToleransiBerisi : lambang dari sifat yang akan diberi toleransi, nilai toleransi yang akan dipakai untuk ukuran liniear, dan huruf yang menunjukuan elemen dasar V.2 Elemen yang diberi ToleransiKotak toleransi dihubungkan pada elemen yang diberi toleransi oleh sebuah garis penunjuk.

V.3 DasarSegitiga dasar dengan huruf besar ditempatkan :1. Pada garis gambar atau perpanjngannya2. Sebagai perpanjangan dari garis ukur3. Pada sumbu atau bidang meridien V.4 Keterangan-keterangan batasElemen yang memenuhi syarat di dalam daerah toleransi [enunjukannya harus ditulis dekat kotak toleransi, dan boleh dihubungkan dengan garis penunjuk. V.5 Ukuran teoritis Tepat

V.6 Daerah yang diproyeksikanDalam beberapa hal, toleransi sejajar, tegak lurus, sudut, koalsial atau simetri harus diterapkan tidak pada elemen itu sendiri, etapi pada proyeksi luarnya.

VI. Pengertian Penunjukan pada gambarKelurusan atau kedataran dari sebuah elemen yang diberi toleransi dianggap benar bila jarak dari titik sendiri ke bidang mempunyai bentuk geometri yang ideal.

Dasar Tunggal :a) Dasar tunggal -> dipergunakan sebagai patokan untuk mengukur kesalahan geometrik yang bersangkutan pada elemen yang ditentukanb) Sistem 3 bidang dasar -> toleransi bentuk geometrik, seperti kelurusan dan kedataran mempersolakan garis-garis dan bidang yang tidak mempunyai hubungan, maka dari itu tidak diperlukan penggunaan dasarc) Sasaran dasar -> bidang yang telah dipilih sebagai dasar, seringkali kurang dalam ketetapan untuk dapat dipergunakan secara langusung sebagai dasar, khususnya bidang hasil pengecoran

VII. Hubungan antara toleransi ukuran dan toleransi geometrik (Dasar ketidak tergantungan)

VII.1 Pendahuluan Toleransi linier atau sudut dan toleransi geometrik telah di bahas pada Bab 13 da 14.Hubungan antara kedua toleransi tersebut belum dijelaskan secara jelas.Dahulu dalam ISO/R 1101-1966 telah di tentukan sbb: Bila hanya sebuah toleransi ukuran telah di tentukan,maka toleransi ini juga membatasi kesalahan-kesalahan bentuk dan posisi tertentu.permukaan dari bagian yang di buat boleh menyimpang dari bentuk geometrik yang telah ditentukan,dengan syarat bahwa bentuknya masih terletak dalam ukuran-ukuran yang di beri toleransi.Bila mana kesalahan-kesalahan bentuk ini harus terletak dalam batas-batas lain,maka perlu ditentukan toleransi bentuk. Bagaimanapun juga ,dalam kenyatannya hampir semua element diukur degan cara dua titik pengukuran,yang tidak dapat mengendalikan penyimpanan-penyimpanan geometrik.Oleh karena hal ini toleransi ukuran dan toleransi geometrik dianggap tidak mempunyai hubungan dewasa ini.Ini disebutprinsip ketidak tergantungan. Saat ini prinsip ketidk tergantungan ini dianggap sebagai satu satunya cara yang dapat menghilangkan kesalah pahaman dan keraguan,dan dapat mengembangkan definisi toleransi yang seragam.

VII.2 Prinsip ketidak tergantungan Definisi dariprinsip ketidak tergantungan Definisiprinsip ketidak tergantunganadalah sbb:tiap persyaratan yang di perinci dalam gambar,misalnya toleransi liniear atau geometrik. Bilamana diperlukan

VIII. Prinsib Bahan MaksimumVIII.1 PendahuluanAda beberapa konsep yang menghubungkan toleransi ukuran dan toleransi geometric, tetapi prinsib kondisi bahan maksimum telah dipergunakan sejak lama. Oleh karena itu ISO/TC 10 telah menerima prinsib ini dan menghasilkan standar ISO1101/II.Pengunaan prinsib ini memungkinkan membuat bagian tanpa mengganggu perakitannya , di mana terdapat ketergantungan timbal balik dari ukuran, bentuk, orientasi dan/atau lokasi.VIII.2 Prinsib bahan maksimuma. Definisi prinsib bahan maksimumPrinsib bahan maksimum adalah suatu prinsib memberi toleransi , yang memperhitungkan ketergantungan timbal balikdari tolerasni ukuran dan toleransi bentuk , orientasi dan/atau lokasi dan mengizinkan penambahan toleransi geometric.b. Keuntungan-keuntungan prinsib bahan maksimum1.Mencegah penolakan yang tidak perlu dari bagian, menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu.2. Bila suatu elemen tidak berada pada ukuran bahan maksimumnya dan bila peyimpangan bentuk , orientasi atau lokasi, dapat melampaui toleransi yang ditentukan tanpa membahyakan susunannya. 3. Peningkatan toleransi bentuk , orientasi dan/atau lokasi di atas, dapat diterapkan pada satu bagian susunan tanpa menghubungkannya pada pasaangan bagiannya.4.Penyimpangan bentuk orientasi danlokasi dapat diperiksa dengan alat ukur yang dirancang khusus.

VIII.3 Penunjukan kondisi bahan maksimumBerlaku pada kondisi bahan maksimum diperlihatkan oleh lambang yang ditempatkan setelah:-nilai toleransi -huruf dasar-atau kedua-duanya

VIII.4 Contoh prinsib bahan maksimuma. Cara normalPrinsib bahan maksimum yang telah dibahas sebelumnya dapat digambarkan sehubungan denga posisi toleransi. Posisi toleransi merupakan bidang penggunaan yang paling luas untuk prinsib bahan maksimum.Bila mana ukura pasangan lubang lebih besar daripada ukuran bahan maksimumnya, dan bilamana ukuran pasangan pena lebih kecil ddari pada ukkuran bahan maksimum , maka terdapat tambahan toleransi antara pena dan lubang, yang dapat dipergunakan untuk meninngkatkan toleransi posisi dari pena dan lubang.b. Cara memberi toleransi posisi nolBila lubang-lubang terletak betul-betul di dalam daerah toleransi, seperti misalnya pada pusat masing-masing daerah toleransi posisi, maka akan tersdia lebih banyak toleransi pasangan untuk masing-masing elemen pasangan . Yaitu ukuran lubang ternyata boleh menyimpang di bawah kondisi bahan maksimum terhadap (kondisi) ukuran sebenarny.

BAB 15CARA MENYATAKAN KONFIGURASI PERMUKAAN DALAM GAMBAR15.1 Penunjuk Penunjukan konfigurasi permukaan yang mencakup kekasaran permukaan, arah bekas pengerjaan dsb., diperlukan untuk menjamin mutu bagian-bagian, seperti misalnya suaian atau ketahanan, maupun tampak dari bagian-bagian. Perincian konfigurasi permukaan tidak diperlukan jika proses pembuatan biasa dapat menjamin pengerjaan akhir yang dapat diterima. Dalam kententuan-ketentuan dan cara-cara penunjukan dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan meurut ISO/R ( Kekerasan permukaan dan ISO 1302 ( Cara menyatakan konfigurasi permukaan dalam gambar ).

15.2 Definisi Kekerasan Permukaan

Ada beberapa cara untuk menyatakan kekasaran permukaan. Terutama sekali penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil dipergunakan, sesuai perkembangan alat ukur, dan persyaratan rencana.di beberapa negara di pakai sepuluh titik ketinggian Rz dari ketidak rataan atau ketinggian maksimum Rmax dari ketidak rataan secara konvesional.15.2.1 Penyimpangan rata-rata aritmatika dari garis rata-rata profilPenyimpangan rata-rata aritmetik Ra ialah harga rata-rata dari ordinat-ordinat profil efektif garis rata-ratanya. Profil efektif berarti garis bentuk dari potongan permukaan efektif oleh sebuah bidang yang telah ditentukan secara konvensional, terhadap permukaan geometris ideal. Lihat gambar Gb. 15.1 penyimpangan rata-rata arimetik Ra dari garis rata-rata

di mana l adalah panjang contoh yang telah di tentukan , yaitu panjang dari profil efektif yang di perlukan untuk menetukan kekerasan permukaan dari permukaan yang di teliti.15.2.2 ketidak rataan ketinggian sepuluh titik Rz

Ketidak rataan ketinggian sepuluh titik Rz adalah jarak rata-rata antara lima puncak tertinggi dan lima lembah terdalam antara panjang contoh, yang diukur dari garis sejajar dengan garis rata-rata, dan tidak memotong profil tersebut.

Gb. 15.2 Ketinggian sepuluh titik Ra dari ketidak rataan15.2.3 ketidak raatn ketinggia maksimum Rmax

Ketidak rataan ketinggian maksimum Rmax adalah jarak antara dua garis sejajar dengan garis rata-rata, dan menyinggung profil pada titik tertinggi dan terendah.

15.2.4 Harga-harga Ra dan RzSeri harga untuk Ra dan Rz merupakan sebuah deret ukur dengan angka banding 1,25 yang sama. Harga kekasaran hanya membatasi harga kekasaran tertinggi. Jika dipandang perlu untuk membatasi harga kekasaran maksimum dan minimum, harus diberikan dua harga batasan. Dalam standar nasional, seri dengan angka banding 2 (diutamakan seri angka R 10/3) atau 1,6 (diutamakan seri angka R 5) dapat dipergunakan. Dalam JIS (Japanese Industrial Standards) B 0601, seri R 10/3 dipakai.15.3 Lambang dan tulisan untuk menyatakan konfigurasi permukaan pada gambar

15.3.1Lambang yang di pakai untuk menunjukkan konfigurasi permikaanLambang dasar terdiri dari dua kaki yang tidak sama panjangnya, dan membuat sudut kira-kira 60o dengan puncaknya menunjuk ke permukaan. Jika diperlukan membuang bahan oleh mesin, pada lambang dasarnya ditambah garis. Jika tidak diperkenankan membuang bahan, pada lambang dasarnya ditambah lingkaran. Lambang ini dapat dipergunakan pada gambar mengenai suatu proses produksi, yang menyatakan bahwa suatu permukaan harus berada pada keadaan dari hasil pengerjaan sebelumnya. Keadaan permukaan ini dapat berupa hasil dari pembuangan bahan atau tidak.

Pertimbangan utama untuk kekasaran adalah penyimpangan rata-rata aritmetik Ra. Untuk menghindari salah tafsir dari nilai numeriknya, yang dapat dinyatakan dalam satuan-satuan yang berlainan, ukurannya dapat dinyatakan dalam angka kelas kekasaran. Dalam keadaan tertentu, untuk alasan fungsional, mungkin diperlukan memperinci persyaratan tambahan khusus untuk konfigurasi permukaan. Tiap petunjuk mengenai penanganan (treatment) atau pelapisan (coating) harus dijelaskan pada garis perpanjangan. Bilamana ditentukan lain, harga numerik dari kekasaran hanya berlaku untuk konfigurasi setelah penanganan atau pelapisan. Arah bekas pengerjaan adalah arah pola permukaan yang dominan, yang ditentukan oleh cara pengerjaan yang dipergunakan. Arah bekas pengerjaan ini ditentukan oleh sebuah lambang, yang ditambahkan pada lambang konfigurasi permukaan. Jika harga kelonggaran pemesinan perlu diperinci, maka hal ini harus dijelaskan di sebelah kiri lambang dan dinyatakan dalam mm.15.4 Pernyataan Pada Gambar 15.4.1 Pernyataan konfigurasi permukaan dari tiap permukaan dalam gambarLambang-lambang maupun penulisan harus diletakkan demikian rupa, agar dapat dibaca dari bawah maupun dari sebelah kanan gambar sesuai dengan ISO/R 129. Bila mana peraturan umum ini dianggap tidak praktis, maka lambangnya dapat ditempatkan dalam posisi apapun, hanya bilamana tidak ada penunjukan lain untuk konfigurasi permukaan khusus atau kelonggaran pemesinan. Penulisan harga penafsiran utama untuk kekasaran harus selalu ditulis sesuai dengan peraturan umum.

Gb.15.3 arah tulisan dalam lambang dan penunjukan lambang dalam gambar

Jika dianggap perlu, maka lambangnya dapat dihubungkan dengan garis penunjuk yang berakhir dengan uijung panah. Lambang atau ujung panah dari garis penunjuk harus menunjuk dari luar bahan benda ke garis yang mewakili permukaan, atau ke perpanjangannya. Lambang tersebut hanya dipergunakan sekali untuk sebuah permukaan tertentu, dan bila mungkin pada penampang yang menunjukkan posisi atau ukuran permukaan tersebut. Jika konfigurasi yang sama diperlukan untuk semua permukaan benda, perinciannya adalah dengan: Catatan dekat gambar, dekat kepala gambar atau dalam ruang yang diperuntukkan catatan-catatan umum Menulis lambangnya di belakang nomor bendaUntuk menghindari pengulangan spesifikasi yang rumit beberapa kali, atau bilamana ruangnya terbatas, sebuah keterangan yang disederhanakan boleh dipergunakan, dengan catatan bahwa pengertiannya dijelaskan pada gambar, dekat kepala gambar atau dalam ruang untuk catatan-catatan umum.