resume gingivitis terbaru

Upload: vina-harahap

Post on 11-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    1/23

    I. INFORMASI KASUS

    Anamnesa

    Seorang pasien laki-laki berusia 21 tahun datang ke Poliklinik RS

    Mohammad Hoesin Palembang pada tanggal 9 Mei 2011 dengan keluhan ingin

    membersihkan karang gigi, pada saat sikat gigi kadang berdarah, karang gigi

    sudah ada sejak 1 tahun yang lalu. Pasien tidak merasakan sakit, tetapi

    mengganggu karena menimbulkan bau mulut, sehingga pasien ingin dirawat.

    Pasien juga memiliki kebiasaan merokok.

    Riwayat Kesehatan Umum

    Kesehatan pasien secara umum baik.

    Riwayat Kesehatan Gigi

    Pasien pernah dirawat oleh dokter gigi yang melakukan pencabutan gigi

    susu pasien pada saat kelas IV SD.

    Pemeriksaan Gigi

    Interdental Hygiene Index (HYG) pasien sebelum menyikat gigi 43,75%

    dan setelah menyikat gigi 62,5%. Probe Bleeding Index (PBI ) pasien sedang

    yaitu 1,6875. Data ini menunjukkan bahwa kebersihan mulut pasien cukup baik.

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    2/23

    Hasil pemeriksaan kedalaman poket dengan menggunakan probe WHO

    pada saat pasien datang dijelaskan pada tabel di bawah ini:

    Elemen gigi Bukal/Labial Lingual/Palatal Mesial Distal18 1 1 2 217 1 1 2 2

    16 1 1 2 215 1 1 2 2

    14 1 1 1 1

    13 1 1 1 112 2 2 1 111 1 1 1 121 1 1 1 122 2 2 1 123 1 1 1 224 1 1 1 1

    25 1 1 1 126 1 1 1 1

    27 1 1 2 228 1 1 1 2

    38 1 3 1 1

    37 3 3 1 136 3 3 1 135 3 2 1 134 1 2 2 133 1 2 2 1

    32 1 2 2 131 1 2 1 1

    41 1 2 1 242 1 2 1 2

    43 1 2 1 144 1 1 2 245 2 1 1 246 3 3 1 247 3 3 2 248 1 1 2 2

    Pemeriksaan Vital sign:

    Tekanan darah: 120/80 mmHg

    Nadi : 76 kali/menit

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    3/23

    Pernafasan : 20 kali/meni

    Pupil mata : Normal

    Pemeriksaan Radiografik

    Pemeriksaan radiografik dengan foto Panoramik pada tanggal 9 Mei 2011

    terlihat gigi adanya diastema antara gigi 11 dan 21. Pada gigi 11, 12, 21, 22

    terlihat adanya resorpsi tulang secara horizontal. Pada gigi 38, 37, 33,32, 31, 41,

    42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 terlihat adanya resorbsi tulang secara horizontal.

    Gambar 1.Gambaran radiologi

    Pemeriksaan Klinis

    1. Pemeriksaan ekstra oral : Tidak ada kelainan

    2. Pemeriksaan intra oral

    Bau Mulut : Ada

    Bibir : Normal

    Lidah : Crenated Tongue

    Dasar Mulut : Normal

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    4/23

    Palatum : Normal

    Oropharyngeal : Normal

    Saliva : Normal

    Kel.Limfe : Normal

    Frenulum : Normal

    Habit, parafungsi : Tidak Ada

    Kontak prematur : Tidak ada

    Foto intra oral saat kunjungan pertama

    Facial

    Regio a regio b regio c

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    5/23

    Regio d regio e regio f

    Oral

    Regio a regio b regio c

    Regio d regio e regio f

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    6/23

    Etiologi

    Etiologi lokal dari kasus ini adalah buruknya kebersihan mulut sehingga

    terbentuk plak atau karang gigi di bagian gigi yang berbatasan dengan tepi gusi.

    Plak dan karang gigi mengandung banyak bakteri yang akan menyebabkan infeksi

    pada gusi.

    Diagnosa

    Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiografis dan

    etiologi, maka diagnosa dari kasus ini adalah Gingivitis associated with dental

    plaque only

    Prognosa

    Secara keseluruhan, pasien mempunyai sikap kooperatif yang sangat

    tinggi, memiliki motivasi yang tinggi, pasien juga mau menerima edukasi,

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    7/23

    instruksi kontrol plak, dan instruksi untuk menghentikan kebisaan merokoknya,

    dan pasien mempunyai latar belakang sosial yang baik

    Pada prognosis individu, pasien mengalami gingivitis akibat faktor lokal

    karena plak. Namun, setelah dilakukanscallingdan root planing, keadaan gingiva

    pasien menunjukkan keberhasilan perawatan yang baik.

    II. RENCANA PERAWATAN

    Fase I (Etiotropik)

    Kontrol Plak (Edukasi, Motivasi,Instruksi)

    Evaluasi

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    8/23

    (tidak berhasil) (berhasil)

    Fase IV (Kontrol Berkala)

    Recall at time

    Maintenance

    Fase II (Bedah)

    Frenektomi pada frenulumlabialis superior

    Retreatment fase I

    Kontrol Plak (Edukasi, Motivasi,Instruksi)

    Reevaluasi

    Fase III (Restorasi)

    Pro Konservasi : Restorasi gigi17,16,26,28,36,37,38,46,47,48

    Reevaluasi

    Pem. subjektif dan

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    9/23

    III. PENATALAKSANAAN

    Setelah diagnosa ditegakkan, pasien diberikan edukasi, motivasi, dan

    instruksi mengenai pemeliharaan gigi dan kebersihan mulut. Kemudian dilakukan

    scalling dan root planning untuk menghilangkan kalkulus dan plak yang

    merupakan faktor predisposisi lokal. Selanjutnya akan dilakukan kontrol sebanyak

    6 kali. Yang dilakukan saat kontrol adalah pemeriksaan Papila Bleeding Indeks

    (PBI), Foto intra oral, pemeriksaan poket, dan pemeriksaan HYG.

    Kontrol pertama ( 23 juli 2011 )

    PBI = 1,6 (sedang)

    HYG Sebelum 28, 13 % (buruk)

    HYG sesudah 71,88 % (sedang)

    Edukasi pasien

    Kontrol kedua (24 september 2011)

    PBI = 0,59 (baik)

    HYG Sebelum 68,75 % (sedang)

    HYG Sesudah 87,5 % (baik)

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    10/23

    Kontrol ketiga ( 5 oktober 2011 )

    dilakukan brushing

    PBI = 0,3125 (baik)

    HYG Sebelum 68 % (sedang)

    HYG Sesudah 85 % ( baik)

    Kontrol keempat (17 oktober 2011)

    Dilakukan scaling manual

    PBI = 0,34 (baik)

    HYG Sebelum 81,25 % ( baik)

    HYG Sesudah 90,6 % ( baik)

    Kontrol kelima (21 november 2011)

    Dilakukan scaling manual

    PBI = 0,281 (baik)

    HYG Sebelum 84,375 % ( baik)

    HYG Sesudah 90,6 % (baik)

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    11/23

    Kontrol keenam (26 januari 2012 )

    Dilakukan scaling

    PBI = 0,281 (baik)

    HYG Sebelum 81,25 % (baik)

    HYG Sesudah 90,625 % ( baik)

    Foto intra oral kunjungan ke VIII(KONTROL VI) Tanggal 26 januari 2012

    Facial

    Regio a regio b regio

    c

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    12/23

    Regio d regio e regio

    f

    Oral

    Regio a regio b regio

    c

    Regio d regio e regio

    f

    IV. PEMBAHASAN

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    13/23

    Gingivitis merupakan peradangan (inflamasi) yang terjadi pada gingiva

    atau suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan non destruktif penyakit

    periodontal. Fase terjadinya gingivitis dapat dibagi menjadi akut, subakut, dan

    kronis. Gingivitis merupakan penyakit gingiva yang paling sering terjadi dan

    merupakan respon inflamasi tanpa merusak jaringan pendukung.

    Adapun karateristik klinis dari gingivitis dapat dilihat dari :

    Warna gingiva, terjadi perubahan dari warna pink (merah muda) ke warna

    merah, merah tua, merah kebiruan pada gingival tepian meluas sampai

    gingival cekat.

    Kontur gingiva, terjadi perubahan bentuk gingiva dari bentuk normal

    seperti kerah baju (lancip) menjadi membulat dan datar.

    Tekstur gingiva, terjadi pengurangan bahkan kehilangan stippling

    (gambaran seperti kulit jeruk).

    Konsistensi, terjadi perubahan kekenyalan gingiva dari kenyal, lunak

    (odematus) menjadi fibrotik.

    Ukuran gingiva, dari yang normal sampai membesar dan menyebabkan

    terjadinya proliferasi jaringan (didukung dengan hasil radiograf).

    Tendensi perdarahan, dapat diliat pada saat gigi, bila berdarah maka

    terdapat proses inflamasi.

    Rasa sakit, terjadi bila ada pembengkakan.

    Terlihat penambahan kedalaman probing (terbentuknya poket gingiva)

    Akumulasi dari faktor penyebab seringkali juga menyebabkan bau mulut.

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    14/23

    Gingivitis biasanya disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut sehingga

    terbentuk plak atau karang gigi di bagian gigi yang berbatasan dengan tepi gusi.

    Plak dan karang gigi mengandung banyak bakteri yang akan menyebabkan infeksi

    pada gusi. Bila kebersihan mulut tidak diperbaiki, gingivitis akan bertambah parah

    dan berkembang menjadi periodontitis.

    Selain dari faktor bakteri, etiologi gingivitis juga dipengaruhi oleh faktor

    host dan beberapa faktor lokal dan umum lainnya, seperti:

    Faktor lokal : - Kuantitas dan komposisi saliva

    - Bernafas melalui mulut

    - Alergi termis, mekanis, kimia

    - Ketidakseimbangan fungsi, trauma oklusi, parafungsi otot

    orofasial (clenching dan bruxism).

    Faktor umum: - Penyakit sistemik yang parah

    - Ketidakseimbangan endokrin

    - Stress

    - Medikasi dan nutrisi

    - Usia

    Menurut World Workshop pada tahun 1999 dalam Clinical Periodontics,

    ada dua kategori utama penyakit gingiva, masing-masing dengan berbagai

    subkelompok:

    1. Dental plaque-induced gingival diseases

    1. Gingivitis associated with plaque only

    2. Gingival diseases modified by systemic factors

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    15/23

    3. Gingival diseases modified by medications

    4. Gingival diseases modified by malnutrition

    2. Non-plaque-induced gingival lesions

    1. Gingival diseases of specific bacterial origin

    2. Gingival diseases of viral origin

    3. Gingival diseases of fungal origin

    4. Gingival diseases of genetic origin

    5. Gingival manifestations of systemic conditions

    6. Traumatic lesions

    7. Foreign body reactions

    8. Not otherwise specified

    Klasifikasi penyakit gingiva menurut The American Academy of

    Periodontology tahun 1989 adalah sebagai berikut:

    A. Plaque induced gingival disease

    1. Gingivitis associated with dental plaque only

    a. Without other locally contributing factors

    b. With locally contributing factors

    2. Gingival disease modified by sistemic factors

    a. Associated with endocrine system

    i. Puberty-assoc. Gingivitis

    ii. Menstrual cycle-assoc. Gingivitis

    iii. Pregnancy-assoc. Gingivitis or pyogenic granuloma

    iv. Diabetes mellitus-assoc.gingivitis

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    16/23

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    17/23

    d. other

    4. Gingival disease of genetic origin

    a. hereditary gingival fibromatosis

    b. other

    5. Gingival manifestations of systemic conditions

    a. Mucocutaneous conditions

    i. lichen planus

    ii. pemphigoid

    iii. pemphigus vulgaris

    iv. erythema multiformi

    v. lupus erythematosus

    vi. drug-induced

    vii. other

    b. Allergic reactions

    i. dental restorative materials

    a. mercury

    b. nickel

    c. acrylic

    d. other

    ii. other materials

    a. toothpastes

    b. mouthrinses

    c. chewing gums addictive

    d. foods and food addictive

    6. Trauma lesions

    a. physical injury

    b. chemical injury

    c. thermal injury

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    18/23

    7. Foreign body reactions

    8. Not otherwise specified.

    Penatalaksanaan gingivitis sebenarnya bersifat holistik, tidak hanya

    mencakup daerah periodontal saja, namun juga mencakup kesehatan gigi dan

    mulut secara keseluruhan. Secara garis besar, pengobatan penyakit gingiva ini

    adalah:

    1) Skeling danRoot Planning

    Skeling dan penghalusan akar sejak lama merupakan suatu

    kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk perawatan penyakit

    periodontal. Skeling merupakan bagian dan prosedur perawatan yang

    penting untuk menghilangkan endapan yang lunak dan keras pada daerah

    koronal dan epitel perbatasan (junctional epithelium). Penghalusan

    permukaan akar juga dilakukan karena permukaan akar merupakan tempat

    timbunan bakteri yang dapat masuk dalam tubuli dentin. Penghalusan

    permukaan akar yang sempurna, yang meliputi pembersihan bakteri dan

    toksinnya, pembersihan kalkulus serta semen dan dentin yang sakit, dapat

    menghasilkan permukaan akar yang secara biologis masih dapat diterima.

    Meskipun demikian, anggapan tersebut masih perlu dipertanyakan karena

    penghalusan permukaan akar dengan sempurna secara taktil belum

    menjamin kebersihan secara mikroskopis. Oleh karena itu, dalam beberapa

    dasawarsa terakhir ini di samping melakukan skeling dan penghalusan

    permukaan akar, dianjurkan juga mengevaluasi efektifitas dan hasil

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    19/23

    penghalusan sisa akar tersebut dengan melihat secara visual kondisi

    jaringan.

    Apabila setelah skeling dan penghalusan permukaan akar

    kesembuhan jaringan belum sempurna, hal ini dapat dipakai sebagai salah

    satu indikator bahwa penghalusan perrnukaan akar juga kurang sempurna.

    2) Antibakteri

    Telah dijelaskan bahwa akhir-akhir ini peran berbagai macam

    mikroorganisme terhadap penyakit periodontal sangat menentukan. Oleh

    karena itu banyak dilakukan penelitian untuk menentukan macam obat apa

    yang paling efektif terhadap bakteri patogen periodontal.

    Apabila pada masa-masa lalu obat-obat kumur yang dianjurkan

    antara lain adalah NaCl atau peroksida, pada dua dasawarsa terakhir ini

    obat kumur yang mengandung heksitidin atau klorheksidin, yang telah

    terbukti di samping dapat mematikan bakteri patogen periodontal juga

    dapat menghambat terbentuknya plak dental, sangat dianjurkan

    penggunaannya. Umumnya terapi ini diberikan untuk kasus gingivitis dan

    periodontitis ringan. Pemberian metronidazol gel dan tetrasiklin juga

    banyak dipergunakan untuk terapi lokal.

    3) Bedah Periodontal

    Pada prinsipnya, kuretase merupakan suatu tindakan

    membersihkan bagian dalam dari dinding poket dengan tujuan

    menyembuhkan jaringan dan keradangan. Kuretase dapat dilakukan

    bersamaan dengan skeling pada kasus-kasus pseudopoket atau sebagai

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    20/23

    bagian dan perawatan bedah flap. Sebelum dasawarsa lima puluhan,

    berbagai tindakan bedah seperti osteotektomi, osteoplasti, gingivektomi

    dan gingivoplasti untuk perawatan penyakit periodontal merupakan cara-

    cara pilihan pada masa itu. Pada sekitar tahun tujuh dan delapan puluhan

    beberapa peneliti membuktikan terjadinya beberapa risiko pada jaringan

    pendukung setelah teknik-teknik bedah tersebut di atas dilakukan. Akibat

    hasil penelitian klinik ini, beberapa fase perawatan bedah seperti

    osteotektomi yang telah dianjurkan, ditangguhkan atau ditunda.

    Sebaliknya pentingnya skeling dan penghalusan akar dewasa ini sedang

    diteliti, yang mungkin akan dipergunakan sebagai cara atau model yang

    definitif untuk perawatan periodontal.

    4) Konsul ke internis apabila ada kelainan sistemik.

    Pada kasus ini penatalaksanaan gingivitis dilakukan dengan cara dilakukan

    scalling dan root planning untuk menghilangkan plak dan kalkulus yang

    merupakan penyebab utama terjadinya gingivitis pada pasien ini.

    Pemeriksaan lengkap dilakukan pada pasien dimulai dari anamnesis yang

    meliputi riwayat kesehatan umum, riwayat kesehatan gigi, pemeriksaan gigi,

    pemeriksaan radiografi, dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan radiografi

    panoramik dilakukan untuk melihat kondisi gigi geligi dan jaringan periodontal.

    Dilakukan pengukuran Interdental Hygiene Index (HYG) sebelum menyikat gigi

    43,75% dan setelah menyikat gigi 62,5%. Papilla Bleeding Index (PBI) 1,6875.

    Kedalaman poket normal pada semua regio. Data ini menunjukkan bahwa

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    21/23

    kebersihan dan kesehatan mulut pasien cukup baik. Pada kasus ini ditentukan

    diagnosa pasien adalah Gingivitis associated with dental plaque only. Etiologi

    dari kasus ini adalah buruknya kebersihan mulut sehingga terbentuk plak atau

    karang gigi di bagian gigi yang berbatasan dengan tepi gusi. Plak dan karang gigi

    mengandung banyak bakteri yang akan menyebabkan infeksi pada gusi.

    Sikap kooperatif pasien merupakan faktor penentu kelancaran dan

    keberhasilan perawatan ini. Perawatan yang dilakukan pada pasien berlangsung

    dengan baik sesuai dengan rencana perawatan yang telah direncanakan dan pasien

    bisa melakukan kontrol setiap bulan.

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    22/23

    V. KESIMPULAN

    Gingivitis merupakan peradangan (inflamasi) yang terjadi pada gingiva

    atau suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan non destruktif penyakit

    periodontal. Fase terjadinya gingivitis dapat dibagi menjadi akut, subakut, dan

    kronis. Gingivitis merupakan penyakit gingiva yang paling sering terjadi dan

    merupakan respon inflamasi tanpa merusak jaringan pendukung.

    Etiologi dari gingivitis pada kasus ini adalah buruknya kebersihan mulut

    sehingga terbentuk plak atau karang gigi di bagian gigi yang berbatasan dengan

    tepi gusi. Plak dan karang gigi mengandung banyak bakteri yang akan

    menyebabkan infeksi pada gusi.

    Pada kasus ini penatalaksanaan gingivitis dilakukan dengan cara dilakukan

    scalling dan root planning untuk menghilangkan plak dan kalkulus yang

    merupakan penyebab utama terjadinya gingivitis pada pasien ini.

  • 7/23/2019 Resume Gingivitis Terbaru

    23/23

    Sikap kooperatif pasien merupakan faktor penentu kelancaran dan

    keberhasilan perawatan ini. Selain itu, pasien juga memiliki motivasi yang tinggi,

    pasien mau menerima edukasi, instruksi kontrol plak, dan instruksi untuk

    menghentikan kebisaan merokoknya. Pasien mempunyai latar belakang sosial

    yang baik. Selain itu kelancaran perawatan ini juga bisa berjalan lancar karena

    pasien yang sudah menjaga kebersihan mulut ( oral hygine pasien baik ).

    Perawatan yang dilakukan pada pasien berlangsung dengan baik sesuai dengan

    rencana perawatan yang telah direncanakan dan pasien bisa melakukan kontrol

    setiap bulan.