resume penelitian buku

Upload: fitriasaid

Post on 11-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    1/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 1

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena

    atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas

    Resume ini tepat pada waktunya.

    Tugas Resume ini selain disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah

    Penelitian Pendidikan Kimia, tetapi lebih dari itu juga sebagai wahana

    pembelajaran bagi penulis guna mengetahui dan mengaktualisasikan diri menurut

    pengetahuan yang penulis peroleh dari lembaga pendidikan.

    Selama penyusunan resume ini, penulis banyak memperoleh bantuan, baik

    itu bimbingan, petunjuk maupun arahan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih

    secara khusus penulis sampaikan kepada Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.

    dan Dr. Hartono, M.A. yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas

    Resume ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak lain

    yang telah banyak membantu.

    penulis menyadari bahwa tugas Resume ini masih jauh dari tatanan

    kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

    penulis harapkan serta akan penulis terima dengan hati yang ikhlas dan tangan

    terbuka demi bekal pembelajaran dan perbaikan pada masa yang akan datang.

    Akhirnya, penulis berharap agar tugas resume Penelitian Pendidikan Kimia

    ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

    Palembang, Juni 2013

    Penulis,

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    2/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 2

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ........................................................................................................ 1

    Daftar Isi................................................................................................................... 2

    HAKIKAT PENELITIAN DAN JENIS PENELITIAN .................................... 3

    PROPOSAL PENELITIAN ............................................................................. 15

    SUMBER MASALAH DAN VARIABEL PENELITIAN ............................. 30

    POPULASI DAN SAMPEL ........................................................................... 43

    KAJIAN TEORITIS/TINJAUAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN

    PENDIDIKAN ................................................................................................ 51

    HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................................. 64

    TEKNIK PENGUMPULAN, PENGOLAHAN , ANALISIS DATA,

    PENYUSUN LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................... 74

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) ................................................... 85

    METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R&D) .......................100

    Daftar Pustaka ...................................................................................................... 106

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    3/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 3

    HAKIKAT PENELITIAN DAN JENIS PENELITIAN

    A.HAKIKAT PENGETAHUANPengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia.

    Cara memperoleh pengetahuan (Sumber Pengetahuan) :

    WahyuPengetahuan yang datangnya dari Tuhan melalui kitab suci.

    PengalamanDari pengalaman, orang mendapatkan pengetahuan apapun dari yang

    dialami akan menjadi pengetahuan. Pengalaman bisa jadi pengetahuan jika

    memiliki kepentingan akan dialami. Pengalaman yang banyak tidak

    menjamin pengetahuan yang didapat akan banyak pula.

    OtoritasOtoritas atau kewenangan atau kepakaran. Jika kita ingin mendapatkan

    pengetahuan tentang sesuatu, sebaiknya ditanyakan pada ahlinya, artinya

    harus ditelaah terlebih dahulu.

    Berpikir Deduktif (umum-khusus)Dari umum ke khusus atau dari sadar ke tidak sadar. Jika pengetahuan

    deduktif itu diterapkan, maka pengetahuannya/cara berpikirnya secara

    umum. Di mana penalaran deduktif ini memiliki kelemahan yaitu terdapat

    banyak pengecualian.

    Berpikir Induktif (khusus-umum)Mengambil keputusan dari pengalaman, belajar dari hal-hal yang khusus

    atau belajar dari pengalaman. Di mana penalaran induktif ini memiliki

    kelemahan yaitu jika tidak dibatasi, maka banyak penyimpangan jadi

    harus dilakukan pembatasan populasi.

    Metode IlmiahProses untuk mendapatkan pengetahuan dengan dua metode yaitu berpikir

    deduktif dan induktif.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    4/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 4

    B.KEBENARAN1. KEBENARAN MUTLAK (WAHYU/AGAMA)

    YAKIN ------ DIPELAJARI ------ LEBIH YAKIN

    Tidak bisa dibantah, bermula dari suatu keyakinan lalu dipelajari agar lebih

    meyakinkan

    2. KEBENARAN ILMIAH (ILMU/SAINS)

    RAGU -------- DIPELAJARI ------- YAKIN

    Kebenaran ilmiah (sains/ilmu) adalah:

    1. Sesuai dengan akal/pikiran manusia berdasarkan pengetahuan yang ada(rasional/masuk akal)

    2. Sesuai dengan hasil penginderaan manusia berdasarkan pengalamanempiris

    Sifat Kebenaran ilmiah, yaitu :

    a. Relatif artinya tidak mutlak/suatu saat tidak benarb. Tentatif artinya kebenaran itu akan tetap dijadikan kebenaran sebelum ada

    yang menyangkalnya (bersifat sementara)

    Ciri-ciri Kebenaran Ilmiah

    Sesuai dengan rasio/akal manusia berdasarkan pengetahuan yang dimilikiContoh kayu dibakar jadi abu atau arang memang sesuai dengan rasio

    pengetahuan manusia.

    Sesuai dengan hasil penginderaan/pengalaman empiris(sesuatu yang tidak bisa diamati secara empiris, maka tidak bisa dikatakan

    sebagai ilmu)

    Umumnya, suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu

    1) adanya koheren2) adanya koresponden, dan3)pragmatis.

    Kebenaran Nonilmiah

    Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah.

    Kadangkala kebenaran dapat ditemukan melalui proses nonilmiah, seperti :

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    5/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 5

    a. Penemuan kebenaran secara kebetulanPenemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari takdir Tuhan. Walaupun

    penemuan kebenaran secara kebetulan bukanlah kebenaran yang ditemukan secara

    ilmiah, tetapi banyak penemuan tersebut telah menggoncangkan dunia ilmu

    pengetahuan

    b. Penemuan kebenaran secara common sense(akal sehat)Penemuan sense merupakan serangkaian konsep atau bagan konseptual yang

    memuaskan untuk digunakan secara praktis. Akal sehat dapat menghasilkan

    kebenaran dan dapat pula menyesatkan

    c. Penemuan kebenaran melalui wahyuKebenaran yang didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika

    wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi.

    d. Penemuan kebenaran secara intuitifKebenaran dapat juga dperoleh berdasarkan intuisi. Kebenaran dengan intuisi

    diperoleh secara cepat sekali melaui proses luar sadar tanpa menggunakan

    penalaran dan proses berpikir, ataupun melalui suatu renungan.

    e. Penemuan kebenaran secara trial and err orBekerja secara trial and erroradalah melalukan sesuatu secara aktif dengan

    mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan

    materi.

    f. Penemuan kebenaran melalui spekulasiPenemuan kebenaran dengan spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari

    penemuan secara trial and error.

    g. Penemuan kebenaran karena kewibawaanUmumnya kebenaran karena kewibawaan didasarkan pada logika saja.

    Kebenaran karena wibawa dianggap suatu kebenaran yang diperoleh tanpa

    prosedur ilmiah.

    Fungsi ilmu

    MENERANGKAN (EXPLAIN)Yang diterangkan dalam ilmu yaitu kejadian, fenomena, gejala-gejala.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    6/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 6

    MERAMALKAN (PREDICTION)Meramalkan sesuatu yang belum terjadi

    MENGENDALIKAN (CONTROL)Mengantisipasi terhadap suatu kejadian

    Pengertian Hakikat Penelitian

    Penerapan pendekatan ilmiah dalam penyelesaian masalah atau suatu

    usaha yang sistematis dan obyektif dalam mencari pengetahuan yang dapat

    dipercaya. Atau rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu

    masalah.

    Hakikat Penelitian Pendidikan

    Sama seperti penelitian pada umumnya, hanya yang dibicarakan adalah

    masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran.

    Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan

    sacara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, Untuk mendapatkan fakta-fakta atau

    prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan

    menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam

    suatu penelitian seperti disebut dalam definisi ini sesuai dengan langkah-langkah

    berpikir ilmiah. Adapun langkah-langkah berpikir ilmiah ialah :

    1. Merasakan suatu kesulitanTerasa kesenjangan antara alat-alat untuk mencapai suatu tujuan atau

    terasa kesulitan menemukan ciri-ciri atau pola dari suatu objek, atau terasa

    kesukaran menerangkan sesuatu peristiwa.

    2. Menegaskan persoalanSetelah merasakan adanya kesulitan, petlu ditegaskan apa persoalan

    sebenarnya.

    3. Menyusun hipotesisBila sudah dirumuskan persoalan, disusun kemungkinan pemecahan

    persoalan atau menerangkan objek atau peristiwa itu.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    7/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 7

    4. Mengumpulkan dataData adalah bahan informasi untuk proses berpikir gamblang atau

    eksplisit.

    5. Mengambil kesimpulanDari data-data yang sudah diolah diambil kesimpulan untuk menerima atau

    menolak hipotesis yang dirumuskan pada langkah berpikir ketiga diatas.

    6. Menentukan kegunaan atau nilai umum dari kesimpulanJika pemecahan persoalan itu dapat diterima maka dipertanyakan apa

    kegunaannya untuk masa mendatang atau apa nilai pemecahan persoalan

    itu untuk kepentingan yang akan datang.

    Ruang Lingkup

    Penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam membantu

    manusia memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan atau pemecahan atas suatu

    masalah. Dalam konteks ini maka fungsi penelitian adalah membantu manusia

    meningkatkan kemampuannya untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena

    masyarakat yang kompleks dan kait-mengait demi kemajuan manusia atau demi

    eksistensi manusia itu sendiri.

    Kompleksitas masalah pendidikan memang diakibatkan oleh luasnya

    ruang lingkup pendidikan itu sendiri. Di dalam hal ini Tyler menyebutkan delapan

    wajah yang merupakan peta konseptual pendidikan, yaitu :

    1. Mata pelajaran2. Pelajar (kegiatan dan intelengensi mereka)3. Cara mengajar4. Guru5. Sekolah sebagai lambaga sosial6. Lingkungan rumah7. Lingkungan kawan sebaya8. Lingkungan masyarakat

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    8/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 8

    Sehubungan dengan penelitian pendidikan dan hasilnya Tyler

    mengemukkan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa

    kini. Kelima fungsi penelitian itu mencakup :

    1. Menunjukkan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan danmenjalankan sekolah.

    2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukkan hasilpendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan

    bahan-bahan dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.

    3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yangbermanfaat dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

    4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untukpembaruan pendidikan.

    5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentangproses pendidikan serta pengoperasian usaha.

    Tugas dan Jenis Penelitian

    Kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah dua kegiatan

    terpadu erat. maka tugas ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dinyatakan secara

    terpadu pula sebagai berikut :

    1. Mameriksa KeadaanTugas menyandra atau mengadakan deskripsi yaitu memaparkan dengan

    gamblang hal-hal yang dipermasalahkan.

    2. Menerangkan kondisi yang mendasari peristiwa-peristiwa3. Menyusun teori

    Tugas ini mencari dan merumuskan hukum-hukum yang menjelaskan

    hubungan antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain yang ada

    kaitannya.

    4. MeramalkanTugas ini memberikan perkiraan-perkiraan, atau proyeksi di masa yang

    akan datang atas peristiwa yang diduga bakal terjadi.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    9/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 9

    5. Melakukan pengendalianTugas ini berusaha mengendalikan peristiwa-peristiwa, gejala-gejala yang

    diperkirakan bakal terjadi.

    JENIS-JENIS PENELITIAN

    Secara umum penelitian terbagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:

    1. Metode Penelitian KuantitatifMetode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

    berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

    atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

    random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

    bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan.

    Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat

    diklasifikasikan, relatif tetap, konkret, teramati, terukur, dan hubungan gejala

    bersifat sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau

    sampel tertentu yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana

    untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat

    dirumuskan hipotesis. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan

    data lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian. Data

    yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan

    menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan

    hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Penelitian kuantitatif umumnya

    dilakukan pada sampel yang diambil secara random, sehingga kesimpulan hasil

    penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambil.

    2. Penelitian KualitatifMetode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

    karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting);

    disebut juga sebagai metode ethnografi, karena pada awalnya metode ini lebih

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    10/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 10

    banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai

    metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat

    kualitatif

    Filsafat postpositivisme sering juga disebut juga sebagai paradigma

    interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang

    holistic/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat

    interaktif (reciprocal). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek

    yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh

    peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek

    tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human

    instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrumen, maka

    peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu

    bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti

    menjadi lebih luas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih

    luas dan mendalam terhadap situasi sosial pendidikan yang diteliti, maka teknik

    pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik

    pengumpulan data secara gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan

    bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan

    kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis dan teori. Metode kualitatif

    digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung

    makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan

    suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif

    tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.

    Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferability

    Menurut penggunaannya1. Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research)

    LIPI mendefinisikan penelitian dasar sebagai penelitian yang bertujuan

    untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau menemukan bidang

    penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    11/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 11

    2. Penelitian terapan (applied research)Batasan yang diberikan LIPI :

    Penelitian terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk

    meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.

    Menurut metodenya Penelitian historis Penelitian filosofis penelitian observasional penelitian eksperimental

    Menurut sifat permasalahannya Penelitian histories Penelitian deskriptif Penelitian perkembangan Penelitian kasus dan penelitian lapangan Penelitian korelasional Penelitian kausal-komparatif Penelitian eksperimental Penelitian tindakan

    1. Penelitian historiesPenelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau secara sistematis

    dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau.

    Kekhususan

    1. Data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi orang lain.2. Penelitian dilakukan dengan tertib, sistematis, objektif, dan tuntas.3. Data yang dikumpulkan dari sumber primer yaitu penelitian sendiri

    langsung melakukan observasi atas peristiwa-peristiwa yang

    dilaporkan.

    4. Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal dan internal.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    12/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 12

    2. Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat

    fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.

    Kekhususan

    1. Bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang dihadapisekarang.

    2. Bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi untuk disusun,dijelaskan dan dianalisis.

    3. Penelitian perkembanganPenelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan

    sebagai fungsi dari waktu.

    Kekhususan

    1. Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan perkembangan selamajangka waktu tertentu.

    2. Penelitian umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifatlongitudinal.

    3. Bila metoda penelitian yang dipakai dengan pendekatan cross-sectionalmaka sampel yang dipilih harus representatif mewakili populasi

    penelitian.

    4. Penelitian kasus dan penelitian lapanganPenelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif

    dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang

    dipermasalahkan.

    Kekhususan :

    a. Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan secara mendalam,sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada

    kesatuan itu.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    13/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 13

    b. Selain peneliti hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti jugaterbatas, dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar

    jumlahnya, yang terpusat pada aspek yang menjadi kasus.

    5. Penelitian korelasionalPenelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau

    lebih. Misalnya apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa

    dengan prestasi anak mereka.

    6. Penelitian hubungan sebab-akibatPenelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat antara

    faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki.

    Misalnya sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan

    banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan

    kerja.

    Kekhususan

    1. Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga mempunyaihubungan sebab akibat itu dilakukan setelah peristiwa yang

    dipermasalahkan itu telah terjadi.

    2. Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor ataubeberapa faktor pada masa lampau.

    7. Penelitian eksperimentalPenelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok

    eksperimen. Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok

    eksperimen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan. Misalnya

    hendak meneliti keefektifan metode-metode mengajar.

    Kekhususan

    1. Di dalam eksperimen terhadap kelompok yang dikenai perlakuaneksperimental dan kelompok yang dikenai perlakuan pembanding.

    2. Menggunakan sedikitnya dua kelompok eksperimen

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    14/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 14

    3. Mengusahakan agar pengaruh perlakuan eksperimen menjadi maksimaldan pengaruh ubahan penyangga menjadi minimal.

    4. Harus mempertimbangkan kesahihan keluar.

    8. Penelitian tindakanPenelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru untuk

    mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain.

    Misalnya, meniliti keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus

    sekolah di suatu daerah.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    15/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 15

    PROPOSAL PENELITIAN

    PROPOSAL PENILITIAN

    Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi

    langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya.

    Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber

    yang dapat digunakan untuk mendukung dan yang menghambat terlaksananya

    penelitian.

    Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah

    merupakan penyimpangan dari apa seharusnya dengan apa terjadi,

    penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara teori

    dengan praktik, dan penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu

    muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu.

    Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga

    dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Rancangan penelitian

    yang sering disebut proposal penelitian paling tidak berisi empat komponen

    utama, yaitu Permasalahan, Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis, Metode

    Penelitian, Organisasi, dan Jadwal Penelitian.

    Proposal Penelitian Kuantitatif

    Proposal penelitian kuantitatif dikemas dalam sistematika seperti berikut:

    SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

    I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Identifikasi MasalahC. Batasan MasalahD. Rumusan MasalahE. Tujuan PenelitianF. Kegunaan Hasil Penelitian

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    16/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 16

    II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESIS

    A. Deskripsi TeoriB. Kerangka BerfikirC. Hipotesis

    III. PROSEDUR PENELITIANA. MetodeB. Populasi dan SampelC. Instrumen PenelitianD. Teknik Pengumpulan DataE. Teknik Analisis Data

    IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIANA. Organisasi PenelitianB. Jadwal Penelitian

    V. BIAYA YANG DIPERLUKAN

    I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

    Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang

    terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini

    tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar

    yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar

    belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan

    menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan

    adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan

    mengapa hal ini perlu diteliti.

    B. Identifikasi MasalahDalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek

    yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang

    tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    17/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 17

    Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu

    melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan

    wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat

    diidentifikasikan.

    Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut,

    selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain.

    Masalah yang akan siteliti itu kedudukannya di mana dia antara masalah yang

    akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif

    terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan

    dalam bentuk variabel.

    C. Batasan MasalahKarena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya

    penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah

    yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi

    batasan, di mana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti,

    serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

    Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan

    masalah penelitian.

    D. Rumusan MasalahSetelah masalah yang akan diteiti itu ditentukan (variabel apa saja yang

    akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel yang satu dengan yang lain), dan

    supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu

    perlu dirumuskan secara spesifik. Sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan

    dalam kalimat pertanyaan. Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada

    empat tahapan yang dapat digambarkan sebagai berikut.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    18/106

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    19/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 19

    Latar Belakang Masalah

    Berisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti,

    tetapi peristiwa itu nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan maupun

    aturan. Penyimpangan ini perlu ditunjukkan dalam data. Peneliti juga perlu

    menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti.

    Identifikasi Masalah

    Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan, baik masalah yang

    akan diteliti maupun tidak diteliti. Tunjukkan hubungan masalah satu dengan

    masalah yang lain. Masalah yang diteliti umumnya merupakan variabel

    independen.

    Batasan Masalah

    Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori dan supaya penelitian lebih

    mendalam maka penelitian dibatasi pada beberapa variabel saja.

    Rumusan Masalah

    Dinyatakan dalam kalimat pertanyaan , jelas dan spesifik. Dapat berbentuk

    rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

    Pola Pikir Dalam Merumuskan Masalah

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    20/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 20

    F. Kegunaan Hasil PenelitianKegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.

    Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab

    secara akurat maka sekarang kegunaanya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua

    hal, yaitu:

    a. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritisb. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi

    masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

    II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUANHIPOTESIS

    A. Deskripsi TeoriDeskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk

    menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, sebagai dasar untuk memberi

    jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan

    penyusunan instrumen penelitian.

    Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang,

    pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara

    empiris. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada

    sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. Jumlah teori yang

    dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti

    ada lima maka jumlah teori yang dikemukakan juga harus ada lima.

    B. Kerangka BerpikirKerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

    berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

    yang penting.

    Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan

    antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan

    antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel

    moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    21/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 21

    dilibatkan dalam penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan harus

    didasarkan pada kerangka berpikir.

    C. Hipotesis PenelitianKarena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah

    rumusan masalah dan kerangka berpikir. Kalau ada rumusan masalah: adakah

    pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai, kerangka berpikirnya:

    jika kepemimpinan baik, maka motivasi kerja akan tinggi maka hipotesisnya

    adalah: ada pengaruh yang tinggi/rendah dan signifikan kepemimpinan terhadap

    motivasi kerja pegawai.

    III. PROSEDUR PENELITIANA. Metode Penelitian

    Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

    metode penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa

    yang akan digunakan, apakah metode survey atau eksperimen.

    B. Populasi dan SampelDalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat

    digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan

    (kesimpulan data sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi) maka sampel

    yang digunakan sebagai sumber data harus representatif dapat dilakukan dengan

    cara mengambil sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.

    C. Instrumen PenelitianPenelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan

    instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada

    variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan

    menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa

    saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada

    setiap jenis instrumen (Likert, dll), prosedur pengujian validitas dan reliabilitas

    instrumen.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    22/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 22

    D. Teknik Pengumpulan DataYang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling

    tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua

    teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau

    sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan

    ketiga teknik pengumpulan data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang

    dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang

    lengkap dan obyektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila

    suatu teknik dipandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan

    menjadi tidak efisien.

    E. Teknik Analisis DataUntuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data

    ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

    pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan

    menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sejak membuat rancangan,

    maka teknik analisis data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat

    hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi

    kalau hanya rumusan masalah itu dijawab maka sulit membuat generalisasi,

    sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang

    digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.

    IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIANA. Organisasi Penelitian

    Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan adanya

    organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang bertanggung jawab dan

    anggota, sebagai pembantu ketua.

    B. Jadwal PenelitianSetiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang

    akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa yang akan dilakukan, dan

    berapa lama akan dilakukan.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    23/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 23

    C. Biaya PenelitianBiaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya

    yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan

    pendukungnya, tingkat resiko kegiatan yang dilakukan, jarak tempat penelitian

    dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan.

    Proposal Penelitian Kualitatif

    Dalam penelitian kuantitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah

    jelas, realitas dianggap tunggal, tetap, teramati, pola pikir deduktif, maka proposal

    penelitian kuantitatif dipandang sebagai blue print yang harus digunakan

    sebagai pedoman baku untuk melaksanakan dan mengendalikan penelitian.

    Sedangkan dalam metode kualitatif yang berpandangan bahwa, realitas dipandang

    sesuatu holistik, kompleks, dinamis, penuh makna, dan pola pikir induktif,

    sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal penelitian kualitatif yang

    dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti memasuki

    obyek penelitian/situasi sosial.

    1. Komponen dan Sistematika ProposalKomponen dalam proposal penelitian tersebut secara garis besarnya terdiri

    atas, pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi

    penelitian, dan biaya penelitian.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    24/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 24

    SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

    I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Fokus PenelitianC. Rumusan MasalahD. Tujuan PenelitianE. Manfaat Penelitian

    II. STUDI KEPUSTAKAANA. ..B. ..C. ..

    III.PROSEDUR PENELITIANA. Metode dan Alasan Menggunakan MetodeB. Tempat PenelitianC. Instrumen PenelitianD. Sampel Sumber DataE. Teknik Pengumpulan DataF. Teknik Analisis DataG. Rencana Pengujian Keabsahan Data

    IV.ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIANA. Organisasi PenelitianB. Jadwal Penelitian

    V. BIAYA YANG DIPERLUKAN

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    25/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 25

    I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah

    Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah ini bersifat sementara, namun

    perlu dikemukakan dalam proposal penelitian. Dalam latar belakang masalah ini

    perlu dikemukakan gambaran keadaan yang sedang terjadi selanjutnya dikaitkan

    dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori pengalaman, sehingga

    terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah ini perlu

    dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari studi pendahuluan,

    dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dianggap

    kredibel dalam media cetak maupun elektronik.

    B. Fokus PenelitianPada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi

    pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang

    yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara

    dan akan berkembang setelah penelitian di lapangan.

    C. Rumusan MasalahRumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk

    penjelajahan pada obyek yang diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak

    sesuai dengan kondisi obyek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan

    masalah penelitiannya.

    Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan

    variabel penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan

    kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosial penelitian tesebut.

    D. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat

    sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam

    proposal tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk

    mengetahui segala sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui

    pengumpulan data.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    26/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 26

    E. Manfaat PenelitianUntuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu

    untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk

    memecahkan masalah. Apabila peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka

    akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan suatu

    gejala.

    II. STUDI KEPUSTAKAANStudi berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait dengan

    nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti,

    Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam

    penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.

    Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat sementara, dan

    akan berkembang atau berubah setelah peneliti berada di lapangan. Selanjutnya

    dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berpikir sebagai dasar untuk

    perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif tidak akan menguji

    hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

    III. METODE PENELITIANKomponen dalam metode penelitian kualitatif adalah: alasan menggunakan

    metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data

    penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan rencana pengujian

    keabsahan data.

    A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode KualitatifPada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena pemasalahan

    belum jelas, holistik, kompleks dinamis, dan penuh makna sehingga tidak

    mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian

    kuantitatif dengan instrumen seperti tes, kuesioner, dan pedoman wawancara.

    Selain itu, peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam,

    menemukan pola, hipotesis dan teori.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    27/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 27

    B. Tempat PenelitianDalam hal ini perlu dikemukakan tempat di mana situasi sosial tersebut akan

    diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintahan, di jalan, di

    rumah, dan lain-lain.

    C. Instrumen PenelitianDalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti

    sendiri atau anggota tim peneliti. Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan

    menjadi instrumen penelitian, atau mungkin setelah permasalahannya dan fokus

    jelas peneliti akan menggunakan instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu

    dikemukakan pada bagian ini.

    D. Sampel Sumber DataDalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secarapurposive dan

    bersifat snowball sampling. Penentuan sampel sumber data, pada proposal masih

    bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah peneliti di lapangan.

    Sampel sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang

    memilikipowerdan otoritas pada situasi sosial atau obyek yang diteliti, sehingga

    mampu membukakan pintu ke mana saja peneliti akan melakukan pengumpulan

    data.

    Situasi sosial untuk sampel awal sangat disarankan suatu situasi sosial yang

    di dalamnya menjadi semacam muara dari banyak domain lainnya. Selanjutnya

    dinyatakan bahwa, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya

    yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui prosesenkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga

    dihayatinya.

    2. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat padakegiatan yang tengah diteliti.

    3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil

    kemasannya sendiri.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    28/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 28

    5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan penelitisehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau

    narasumber.

    E. Teknik Pengumpulan DataPada bagian ini dikemukakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, teknik

    pengumpulan data yang utama adalah observasi partisipan, wawancara mendalam,

    studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau triangulasi. Perlu dikemukakan

    kalau teknik pengumpulan datanya dengan observasi, maka perlu dikemukakan

    apa yang diobservasi, kalau wawancara, kepada siapa akan melakukan

    wawancara.

    F. Teknik Analisis DataTeknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan

    pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian kualitatif adalah tahap memasuki

    lapangan dengan grand tour dan minitour question, analisis datanya dengan

    analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data

    dengan minitour question, analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi.

    Selanjutnya pada tahap selections, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan

    struKtural, analisis data dengan analisis komponensial. Setelah analisis

    komponensial dilanjutkan analisis tema.

    G. Rencana Pengujian Keabsahan DataUji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji

    dependabilitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas (validitas

    eksternal/generalisasi) dan uji konfirmabilitas (obyektivitas). Namun yang utama

    adalah uji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara: perpanjangan

    pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,

    member check, dan analisis kasus negatif.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    29/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 29

    IV. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIANA. Organisasi

    Organisasi penelitian ini perlu dikemukakan, bila penelitian dilakukan oleh

    tim. Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa

    anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga administrasi. Masing-masing

    perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu yang tersedia.

    B. Jadwal PenelitianPada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relatif lama,

    antara 6 bulan sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan

    penelitian yang berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan dilakukan.

    C. PembiayaanBiaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya

    yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan

    pendukungnya, tingkat resiko kegiatan yang dilakukan, jarak tempat penelitian

    dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian dilakukan.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    30/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 30

    SUMBER MASALAH DAN VARIABEL PENELITIAN

    SUMBER MASALAH

    Langkah pertama yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalan proses

    penelitiannya adalah penentuan masalah. Secara umum masalah dapat diartikan

    sebagai suatu kondisi yang memerlukan pembahasan, pemecahan, informasi atau

    keputusan. Dalam bidang penelitian, secara teknis masalah menyiratkan adanya

    kemungkinan dilakukannya suatu penyelidikan empiris, yakni pengumpulan dan

    analisis data (McMillan dan Scumacher, 1989). Masalah penelitian perlu

    dinyatakan dengan jelas karena melalui prnyataan tersebut peneliti berusaha

    mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang fokus dan pentingnya masalah,

    konteks dan skop kependidikan, serta kerangka kerja laporan penelitiannya.

    Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya

    dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktik, antara aturan

    dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner mengemukakan

    bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat

    penyimpangan antar pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan

    dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.

    a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataanDi dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering perubahan itu tidak

    diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan dapat menimbulkan masalah.

    Orang yang bisanya menjadi pimpinan pada bidang pemerintahan harus berubah

    ke bidang pendidikan. Hal ini pada awalnya tentu akan memunculkan masalah.

    Orang atau kelompok yang biasanya mengelola pendidikan dengan sistem

    sentralisasi lalu berubah menjadi desentralisasi, atau dengan Manajemen Berbasis

    Sekolah (MBS) maka akan muncul masalah.

    b. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengankenyataan

    Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan

    tujuan dari rencana tersebut maka tentu ada masalah. Apakah masalahnya

    sehingga apa yang telah direncanakan tidak menghasilkan kenyataan. Jadi untuk

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    31/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 31

    menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya

    penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.

    c. Ada pengaduanDalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah,

    ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan

    yang diberikan, maka akan timbul masalah dalam organisasi itu. Dengan demikian

    masalah penelitian dapat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan.

    d. Ada kompetisiAdanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah besar

    bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerja sama.

    Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan dengan data.

    Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM harus ditunjukkan dengan

    data. Masalah SDM misalnya, jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan

    yang rendah, kompetensi dan produktivitas yang masih rendah. Data masalah

    dapat diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian

    orang lain atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up to date, lengkap

    dan akurat.

    Pada umumnya peneliti dalam bidang pendidikan memfokuskan kajiannya

    pada usaha untuk mendeskripsikan fenomena kependidikan, menjelaskan

    (explaining) kejadian yang terobservasi, serta mengembangkan pemecahan

    masalah kependidikan. Disamping itu, peneliti juga bisa mengajukan berbagai

    pertanyaan baik yang bersifat teoritis maupun praktis di bidang pendidikan. Akan

    tetapi, tidak semua pertanyaan dapat digolongkan dalam masalah penelitian,

    seperti pertanyaan yang memerlukan penjelasan tentang bagaimana melakukan

    sesuatu, berisi masalah mengambang karena terlalu luas, atau pertanyaan tentang

    nilai.

    Dalam penelitian, masalah yang menjadi fokus harus dinyatakan secara

    formal untuk menunjukkan perlunya dilakukan penyelidikan secara empiris.

    Dalam penelitian kuantitatif, masalah penelitian dapat dinyatakan dalam bentuk

    pertanyaan, pernyataan, atau hipotesis. Pada umumnya masalah penelitian pada

    mulanya diidentifikasi melalui topik yang masih umum. Setelah melakukan

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    32/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 32

    kepustakaan yang berkenaan dengan topik tersebut kemudian peneliti lebih

    memfokuskan topik tersebut sehingga menjadi masalah penelitian yang lebih

    spesifik. Sumber-sumber masalah :

    1. Observasi terhadap praktek kependidikan, merupakan sumber yang kayaakan masalah penelitian. Dalam kenyataan kependidikan, kebanyakan

    keputusan yang dibuat oleh praktisi didasarkan atas praduga tanpa

    didukung data empiris, yang kemungkinan mempunyai pengaruh

    terhadap siswa, staf pengajar dan administrasi, serta masyarakat.

    Masalah penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap

    hubungan tertentu yang belum atau tidak mempunyai dasar penjelasan

    yang memadai.

    2. Deduksi dari teori, dapat memunculkan masalah penelitian. Teorimerupakan konsep yang masih berisi tentang prinsip-prinsip umum yang

    mana penerapannya dalam kondisi atau pelaksanaan kependidikan

    tertentu belum diketahui selama belum diuji secara empiris. Hal ini

    karena teori masih berupa konsep tersebut hanya diperoleh dan

    dikembangkan dari hasil pemikiran secara rasional.

    3. Kepustakaan tentang hasil penelitian juga memberikan rekomendasiperlunya dilakukan replikasi atau penelitian ulang, baik dengan atau

    tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil penelitian

    yang lalu dan kemampuannya untuk digeneralisasikan lebih luas. Dalam

    penelitian, seringkali subjek yang dipilih sulit atau bahkan tidak

    mungkin dipilih secara acak, misalnya dalam eksperimen, sehingga

    hasilnya hanya bisa digeneralisasikan secara terbatas.

    4. Masalah sosialyang sedang diterjadi dapat memberikan masukan yangberarti bagi peneliti untuk dijadikan masalah penelitiannya.

    5. Situasi praktis, terutama dalam kaitannya dengan pembuatan keputusantetentu, seringkali mendesak diadakannya peelitian evaluatif. Masalah

    yang muncul dari situasi demikian diantaranya berkenaan dengan

    kebutuhan kependidikan yang memerlukan informasi tentang

    perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan suatu program.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    33/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 33

    6. Pengembangan pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukanjawaban empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam

    melalui metode kualitatif. Orang yang terlibat secara langsung dalam

    situasi tertentu akan lebih peka dalam memahami makna yang berkaitan

    dengan situasi tersebut.

    Kriteria Pemilihan Masalah

    Dalam memilih masalah yang akan diperoleh dari sumbernya, peneliti

    hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor sebagai kriteria pemilihan, baik

    yang sifatnya eksternal maupun personal (Good, 1969 dalam Ibnu Hadjar : 43).

    Kriteria eksternal berkenaan dengan, misalnya, masalah yang sedang hangat dan

    penting bagi bidang penelitian, tersedianya data, metode, maupun kerja sama

    institusional dan admnistratif. Secara lebih detail, kriteria pemilihan masalah

    tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Baru un tuk menghindari adanya dupli kasi yang tak per luSuatu penelitian agar dapat memberikan sumbangan yang berarti, salah

    satunya dalah agar masalah yang diteliti dapat menyumbangkan informasi baru

    yang belum atau masih kurang jelas dapat diperoleh dari penelitian yang pernah

    dilakukan oleh peneliti lain. Untuk itu, seorang peneliti hendaknya menghindari

    mengangkat masalah yang sudah ada informasi yang jelas dari penelitian ini.

    Dengan kata lain, peneliti hendaknya menghindari adanya duplikasi masalah.

    2. Ni lai maanfaat bagi bidang kaji an pendidikanPenelitian merupakan suatu aktivitas yang banyak memerlukan tenaga, waktu

    dan biaya. Suatu penelitian harus dapat memberikan sumbangan yang berarti

    terhadap pengembangan pengetahuan dibidang kependidikan. Dengan demikian

    penelitian tersebut tidak hanya menghamburkan tenaga, biaya, dan waktu

    3. Menar ik serta menantang secara in telektualDalam sejarah ilmu pengetahuan, penemuan-penemuan yang diperoleh oleh

    para sarjana yang memiliki nama besar didapat karena keingintahuan intelektual

    yang sangat besar. Motivasi dilakukan penelitian yang berhasil tersebut semata-

    mata karena dorongan ingin tahu serta kesenangan dan kepuasan. Oleh karena itu

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    34/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 34

    permasalahan yang diangkat harus didasarkan pada minat serta rasa ingin tahu

    yang besar sehingga peneliti akan bersedia melakukan penlitiannya dengan senang

    hati dan menurahkan perhatiannya secara maksimal.

    4. Latihan serta klasif ikasi personalPengembangan bidang pendidikan berutang pada bidang kajian lain, seperti

    sosiologi, antropologi, sejarah, dan psikologi. Hal ini karena para peneliti

    kependidikan banyak yang menggunakan pendekatan penelitian yang digunakan

    dalam bidang lain tersebut untuk memahami dan melakukan penelitian di bidang

    pendidikan. Oleh karena itu, seorang peneliti pendidikan juga harus mempunyai

    pengethuan dasar dan metodologi penelitian tentang subjek bidang kajian lain

    sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitiannya.

    5. Tersedianya data dan metode alat khusus serta kondisi kerjaSelanjutnya, dalam memilih masalah peneliti juga harus mempertimbangkan

    apakah data yang cukup untuk untuk menjawab masalah dapat diperoleh dan

    apakah ada metode yang cocok untuk digunakan.

    6. Tersedianya sponsor dan kerj a sama administrati fPenelitian terhadap beberapa masalah, misalnya dalam penelitian eksperimen

    dan historis seringkali memerlukan sumber, peralatan, dan kondisi kerja tertentu.

    Keberadaan fasilitas tersebut terutama dimaksudkan untuk mempermudah proses

    pengamatan melalui kontrol terhadap kondisi, merekam data dengan akurat, atau

    mengolah dan menganalisis data yang terkumpul.

    7. Tersediannya sponsor dan kerja sama administrati fPenelitian kependidikan sering kali harus melibatkan beberapa pihak yang

    berkepentingan, misalnya sekolah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

    konsultan atau pembimbing. Dalam memilih masalah, peneliti harus

    mempertimbangkan kemungkinan adanya sponsor atau pihak lain yang dapat dan

    bersedia mendukung pelaksanaan penelitiannya.

    8. Biaya dan hasilPenelitian memerlukan biaya yang mahal. Dalam memilih masalah,

    hendaknya peneliti memperhatikan sumber biaya yang diperlukan untuk

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    35/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 35

    kebutuhan penelitiannya. Bila biaya terbatas, masalah yang diangkat hendaknya

    tidak terlalu luas sehingga dapat mencukupi untuk penyelesaiannya.

    9. BahayaDalam memilih permasalahan, peneliti hendaknya juga memperhatikan

    bahaya tertentu yang mungkin bisa timbul terhadap perorangan, kelompok,

    maupun profesi, baik bahaya fisik, mental maupun sosial. Oleh karena itu jika

    masalah yang diajukan kemungkinan akan membahayakan, hendaknya peneliti

    meninjaunya kembali.

    10.WaktuBeberapa penelitian naturalistik, historis, eksperimen, dan longitudinal

    seringkali memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikannya. Bila

    waktu yang tersedia bagi peneliti hanya terbatas kemungkinan besar ia tidak bisa

    merampungkan penelitiannya dengan baik. Oleh karena itu, dalam memilih

    permasalahan peneliti harus mempertimbangkan waktu yang tersedia.

    Rumusan Masalah

    Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan

    kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah

    itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

    pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan

    rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan

    pada masalah.

    Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian

    Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian dikembangkan berdasarkan

    penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah

    dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan

    asosiatif.

    a. Rumusan Masalah DeskriptifRumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan

    dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    36/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 36

    variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini

    peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu dengan variabel lain. Penelitian

    semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.

    Contoh rumusan masalah deskriptif:

    1) Seberapa baikkinerja Departemen Pendidikan Nasional?2) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri

    Berbadan Hukum?

    3) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah diIndonesia?

    4) Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayananpemerintah daerah di bidang pendidikan?

    5) Seberapa tinggi tingkat produtivitas dan keuntungan finansial UnitProduksi pada Sekolah-sekolah Kejuruan?

    6) Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari murid-murid sekolah di Indonesia?

    Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap paertanyaan penelitian

    berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri.

    b. Rumusan Masalah KomparatifRumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang

    membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel

    yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

    Contoh rumusan masalah komparatif:

    1). Adakah perbedaan prestasi belajarantara murid dari sekolah negeri dan

    swasta? (variabel penelitian adalah prestasi belajar pada dua sampel yaitu

    sekolah negeri dan sekolah swasta).

    2). Adakah perbedaan disiplin kerja guru antara sekolah di Kota dan di Desa?

    (satu variabel dua sampel).

    3). Adakah perbedaan, motivasi belajardan hasil belajarantara murid yang

    berasal dari keluarga Guru, Pegawai Swasta dan Pedagang? (dua variabel

    tiga sampel).

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    37/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 37

    c. Rumusan Masalah AsosiatifRumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat

    menanyakan hubungan antara dau variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk

    hubungan, yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan

    in trakti f/r esiprocal/timbal balik.

    1) Hubungan simetrisHubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang

    kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun

    interaktif.

    Contoh rumusan masalah asosiatif hubungan simetris:

    1. Adakah hubungan antara jumlah es yang terjual dengan kejahatanterhadap murid sekolah?

    2. Adakah hubungan antara rumah yang dekat rel kereta denganjumlah anak?

    3. Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuanmemimpin sekolah?

    Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut:

    1. Hubungan antara jumlah es yang terjualdengan jumlah kejahatanterhadap murid sekolah

    2. Hubungan antara rumah yang dekat rel kereta api dengan jumlahanak

    3. Hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpinsekolah

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    38/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 38

    2) Hubungan KausalHubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi di

    sini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan

    variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

    Contoh rumusan masalah asosiatif hubungan kausal:

    1. Adakah hubungan pendidikan orang tua terhadap prestasi belajaranak? (pendidikan orang tua varibel independen dan prestasi belajar

    variabel dependen)

    2. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala SMK terhadapkecepatan lulusan memperoleh pekerjaan? (kepemimpinan variabel

    independen dan kecepatan memperoleh pekerjaan variabel

    dependen).

    3. Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitasguru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah?

    (kurikulum, media pendidikan dan kualitas guru sebagai variabel

    independen dan kualitas SDM sebagai variabel dependen)

    Contoh judul penelitiannya:

    1. Hubungan pendidikan orang tua terhadap prestasi belajaranak diSD Kabupaten Alengkapura.

    2. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kecepatan lulusanmemperoleh pekerjaan pada SMK di Provinsi Indrakila.

    3. Pengaruh kurikulum, media pendidikan, kualitas guru terhadapkualitas SDMyang dihasilkan dari suatu sekolah.

    3) Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balikHubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di

    sini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen.

    Contoh rumusan masalah asosiatif hubungan interaktif:

    1. Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD diKecamatan A. (Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi

    prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi).

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    39/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 39

    2. Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. (kecerdasan dapatmenyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat

    meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi).

    VARIABEL PENELITIAN

    Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk

    apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

    informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

    Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

    obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu

    obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang

    keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi,

    kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat,

    ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari setiap obyek. Struktur

    organisasi, model pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi,

    prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan merupakan contoh

    variabel dalam kegiatan administrasi pendidikan.

    Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya, berat badan dapat

    diakatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara

    satu orang dengan yang lain. Demikian juga prestasi belajar karena prestasi

    belajar dari sekelompok murid tentu bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih

    variabel penelitian baik yang dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan dan

    keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya

    bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi maka penelitian harus

    didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.

    Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak (constructs)

    atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi,

    penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas

    kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat

    dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different

    values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    40/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 40

    Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas

    (qualities) di mana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

    Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini

    bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

    obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dengan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Macam-macam Variabel

    Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka

    macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi sebagai

    berikut:

    a. Variabel IndependenDalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

    bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

    perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM

    (Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural), variabel

    independen disebut sebagai variabel eksogen.

    b. Variabel DependenDalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel

    terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

    karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation

    Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural), variabel dependen disebut

    sebagai variabel indogen.

    Motivasi Belajar

    (Variabel Independen)

    Prestasi Belajar

    (Variabel Dependen)

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    41/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 41

    c. Variabel ModeratorAdalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)

    hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel ini

    juga disebut sebagai variabel independen kadua

    d. Variabel InterveningAdalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

    variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang

    tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

    Motivasi Belajar

    (Variabel Independen)

    Prestasi Belajar

    (Variabel Dependen)

    Suasana Belajar

    (Variabel Moderator)

    Motivasi Belajar

    (Variabel Independen)

    Gaya Belajar Siswa

    (Variabel Intervening)

    Prestasi Belajar

    (Variabel Dependen)

    Suasana Belajar

    (Variabel Moderator)

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    42/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 42

    e. Variabel KontrolAdalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan

    variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh

    faktor luar yang tidak diteliti.

    Motivasi Belajar

    (Variabel Independen)

    Motivasi Belajar

    (Variabel Independen)

    Waktu belajar, fasilitas kelas,

    pokok bahasan

    (Variabel Kontrol)

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    43/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 43

    POPULASI DAN SAMPEL

    A. PopulasiPopulasi adalah kelompok subjek yang ingin dikenai generalisasi hasil

    penelitian. Menurut Sugiyono Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

    atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga subjek dan benda-benda alam

    yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

    dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau

    objek itu.

    Karakteristik Populasi

    Karakteristik populasi menentukan luas atau sempitnya generalisasi dan

    heterogenitas populasi.

    1. Karakteristik sempit/sedikitGeneralisasi lebih luas, lebih heterogen

    2. Karakteristik luas/banyakGeneralisasi lebih sempit,lebih homogeny

    A. SampelMenurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

    yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

    mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

    keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

    yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

    kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil

    dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    44/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 44

    Syarat Sampel

    1. Representatif; mewakili populasi; karakteristiknya harus mencerminkankarakteristik populasi.

    2. Yang diteliti adalah populasi, yang diambil datanya adalah data sampel.3. Kesimpulan yang diambil adalah untuk populasi.

    Tujuan Pengambilan Sampel (Sampling)

    1. Mereduksi objek penelitian2. Ingin melakukan generalisasi3. Menyederhanakan tugas penelitian4. Efektivitas dan efisiensi

    LangkahLangkah Dalam Pengambilan Sampel

    1. Tentukan luas populasi sebagai daerah generalisasi2. Penegasan sifat dan ciri populasi3. Tentukan besarnya sampel4. Tentukan teknik samplingnya

    D. Teknik Sampling

    1. Probabil ity SamplingProbability samplingadalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel

    yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

    untuk dipilih menjadi anggota sampel. Semua anggota populasi

    mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

    a. Simple Random SamplingDikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota

    populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

    dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi

    dianggap homogen.

    1. Undian dengan pengembalian atau undian tanpa pengembalian2. Penggunaan tabel bilangan random3. Sistematik random

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    45/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 45

    b. Disproportionate Strati fied Random SamplingTeknik ini dugunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi

    berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja

    tertentu mempunyai; 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang

    S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka tiga orang

    lulusan S3 dan empat orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai

    sampel. Karena kedua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan

    dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

    1. Strata berdasarkan usia2. Strata berdasarkan jenjang pendidikan3. Strata berdasarkan jenis kelamin4. Strata berdasarkan status perkawinan5. Strata berdasarkan status sosial ekonomi6. Strata berdasarkan asal sekolah7. Strata berdasarkan jenjang kepangkatannya atau jenjang jabatan

    c. Proportionate Stratif ied Random Sampli ngTeknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang

    tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi

    yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang

    berstrata, maka populasi pegawai tersebut berstrata. Misalnya jumlah

    pegawai yang lulus S1=45, S2=30, STM=800, ST=900, SMEA=400,

    SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan

    tersebut. Jumlah sampel dan teknik pengambilan sampel diberikan

    setelah bagian ini.

    d. Cluster Sampli ng (Ar ea Sampling)Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan

    diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara,

    propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang

    akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    46/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 46

    berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Teknik ini sering

    digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel

    daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada

    daerah itu secara sampling juga. Sampling berdasarkan pada

    kelompok-kelompok masyarakat :

    1. Berdasarkan profesi/pekerjaan2. Berdasarkan tempat tinggal3. Berdasarkan tempat pekerjaan4. Berdasarkan area/wilayah/daerah

    2. Non Probabil ity SamplingNon probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

    memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

    populasi untuk diplih menjadi sampel.

    a. Sampling SistematisSampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

    urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya

    anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu

    diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.

    Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap

    saja, atau kelipatan dari bilangan lima.untuk ini maka yang diambil

    sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10,15, 20, dan seterusnya sampai

    100.

    b. Quota SamplingSampling quota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi

    yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (quota) yang

    diinginkan.

    1. Mengambil sampel yang punya karakteristik/ciri tertentu sertajumlah/quota yang harus diambil (misalnya: mahasiswa semester V

    dari berbagai PT yang kuliah sambil bekerja atau kuliah tapi sudah

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    47/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 47

    berkeluarga). Dicari yang paling mudah dihubungi. (ciri-ciri yang

    dicari tidak merupakan representasi dari populasi secara

    keseluruhan).

    2. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada quota yangdiinginkan maka penenlitian dipandang belum selesai, karena

    belum memenuhi quota yang ditentukan.

    c. I ncidental Sampli ngTeknik ini adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

    yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

    digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

    ditemui itu cocok sebagai sumber data.

    1. Pengambilan sampel seketemunya saja2. Tidak representatif3. Jumlahnya tidak ditentukan secara pasti4. Mudah dilakukan5. Sulit untuk diambil generalisasi6. Digunakan untuk menemukan suatu isu/hal-hal yang menjadi topik

    pembicaraan masyarakat

    d. Purposive SamplingSampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu. Misalnya, akan melakukan penelitian tentang

    kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang

    ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penenlitian

    kualitatif.

    1. Memilih sampel berdasarkan tujuan tertentu2. Memiliki ciri-ciri yang esensial dari populasi3. Misalnya untuk mengetahui kualitas pendidikan suatu daerah;

    sampelnya dari orang tua, guru, kadinas, pengawas, dst.

    4. Tidak terikat dengan jumlah sampel

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    48/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 48

    e. Snowball Sampli ngSnowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

    jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang

    menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan

    sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudian dua orang

    ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.

    1. Dimulai dari kelompok kecil2. Masing-masing anggota kelompok memilih kawannya (satu atau

    dua orang) untuk dijadikan sampel,

    3. Kawannya memilih kawannya lagi untuk dijadikan sampel, begituseterusnya sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan

    4. Sampel tidak boleh lebih dari 100 orang5. Menyelidiki hubungan antar manusia dalam hubungan yang akrab

    f. Sampling JenuhSampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

    populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

    jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel

    jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

    E. Pertimbangan-pertimbangan dalam Menentukan Teknik Sampling

    1. Tujuan penelitian: generalisasi, kesan-kesan umum dalam waktu singkat2. Pengetahuan tentang populasi3. Kesediaan seseorang untuk dijadikan sampel4. Jumlah biaya yang tersedia5. Besarnya target fasilitas yang tersedia

    F. Besar Sampel

    1. Tidak ada ketentuan yang pasti2. Jika homogen, sampel tidak perlu banyak3. Semakin heterogen populasi, jumlah sampel semakin banyak4. Untuk penelitian di sekolah, biasanya diambil sampel kelas

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    49/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 49

    G. Menentukan Ukuran Sampel

    Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah

    sampel yang 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota

    populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan

    diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel

    yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin

    besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi

    semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka

    makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

    Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam

    penelitian? jawabannya tergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki.

    Tingkat kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana,

    waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan

    semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat

    kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan.

    Berikut ini diberikan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu

    yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan, 1%, 5%, dan

    100%. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui

    jumlahnya adalah sebagai berikut :

    sampeljumlahsdQP

    kesaahantarafdkdengan

    QPNd

    QPNs

    05,0.5,0

    %.10%,5%,1,1

    ..)1(

    ...

    2

    22

    2

    H. Menentukan Anggota Sampel

    Di dapan telah dikemukakan terdapat dua teknik sampling, yaitu

    probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah

    teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk

    dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian sering disebut dengan random

    sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    50/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 50

    Pengambilan sampel secara random/acak dapat dilakukan dengan bilangan

    random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan

    undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan

    jumlah anggota populasi.

    Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota

    popuasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk

    contoh di atas peluang setiap anggota populasi = 1/100. Dengan demikian cara

    pengambilannya bila nomor satu telah diambil, maka perlu dikembalikan lagi,

    kalau tidak dikembalikan peluangnya menjadi tidak sama lagi. Misalnya nomor

    pertama tidak dikembalikan lagi maka peluang berikutnya menjadi 1 : (1001) =

    1/99. Peluang akan semakin besar bila yang telah diambil tidak dikembalikan.

    Bila yang telah diambil keluar lagi,dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi.

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    51/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 51

    KAJIAN TEORITIS/TINJAUAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN

    PENDIDIKAN

    Kajian teoritis atau tinjauan pustaka atau landasan teori perlu ditegakkan

    agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-

    coba (trial and error). Adanya landasan teori ini merupakan ciri bahwa penelitian

    itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.

    Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus

    berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah

    jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti,

    sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai referensi untuk menyusun

    instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian

    kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

    Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

    teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil-hasil

    penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Berapa jumlah kelompok

    teori yang perlu dikemukakan/dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya

    permasalahan dan secara teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Bila

    dalam suatu penelitian terdapat tiga variabel independen dan satu variabel

    dependen, maka kelompok teori yang perlu dideskripsikan ada empat kelompok

    teori, yaitu kelompok teori yang berkenaan dengan tiga variabel independen dan

    satu kelompok teori yang berkenaan dengan variabel dependen. Oleh karena itu,

    semakin banyak variabel yang diteliti, maka akan semakin banyak teori yang

    perlu dikemukakan.

    Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-

    variabel yang diteliti, melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan

    mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup, kedudukan dan

    prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas

    dan terarah.

    Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian

    dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    52/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 52

    yang diteliti atau tidak. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan

    dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antar

    variabel yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan

    konteks penelitian.

    Untuk mnguasai teori maupun generalisasi-generalisasi dari hasil

    penelitian, maka peneliti harus rajin membaca. Orang harus membaca dan

    membaca, dan menelaah yang dibaca itu setuntas mungkin agar ia dapat

    menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-langkah berikutnya. Membaca

    merupakan keterampilan yang harus dikembangkan dan dipupuk.

    Untuk dapat membaca dengan baik, maka peneliti harus mengetahui

    sumber-sumber bacaan. Sumber-sumber bacaan dapat berbentuk buku-buku teks,

    kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, dan hasil-hasil penelitian. Bila peneliti tidak

    memiliki sumber-sumber bacaan sendiri, maka dapat melihat di perpustakaan,

    baik perpustakaan lembaga formal maupun perpustakaan pribadi.

    Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu relevansi,

    kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru

    menggunakan sumber-sumber bacaan lama). Relevansi berkenaan dengan

    kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan,

    kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran

    berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka

    akan semakin mutakhir teori tersebut.

    Hasil penelitian yang relevan bukan berarti sama dengan yang akan

    diteliti, tetapi masih dalam lingkup yang sama. Secara teknis hasil penelitian yang

    relevan dengan apa yang akan diteliti dapat dilihat dari permasalahan yang diteliti,

    waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis,

    dan kesimpulan.

    A. Pengertian dan TujuanPenelitian pendidikan tidak pernah dapat dipisahkan dengan pengetahuan

    kependidikan karena pada hakikatnya merupakan alat untuk mendapatkan

    informasi baru yang berguna untuk mengisi kekosongan atau menguji

    pengetahuan yang telah ada. Oleh karena itu, agar dapat mengetahui bagaimana

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    53/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 53

    hubungan dan di mana posisi pengetahuan yang telah ada, perlu adanya ulasan

    terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan dengan topik masalah yang diangkat.

    Ulasan kepustakaan akan memungkinkan pembaca meningkatkan

    cakrawala nya dari segi tujuan dan hasil penelitian. Ulasan kepustakaan sering

    juga disebut rasional penelitian karenamemberikan landasan rasional tentang

    mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka

    pengetahuan. Ulasan kepustakaann ini tidak hanya sekedar untuk menghasilkan

    anotasi atau catatan bibliografi tentang masalah yang diangkat (Lindvall, 1969

    dalam Ibnu Hadjar : 76).

    Ulasan terhadap bahan kepustakaan yang berkaitan dengan topik

    penelitian tersebut juga bukan dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa masalah

    penelitian yang diangkat belum pernah diteliti oleh peneliti yang lain. Tujuan

    utama dari penulisan ulasan kepustakaan adalah untuk mengorganisasikan

    penemuan-penemuan penelitian yang pernah dilakukan sehingga pembaca akan

    memahami mengapa masalah yang diangkat mempunyai nilai penting serta

    menunjukkan bagaimana masalah tersebut dikaitkan dengan hasil penelitian dan

    pengetahuan yang lebih luas) McMillan dan Schumacher, 1989; Lindvall, 1969

    dalam Ibnu Hadjar : 76).

    Dengan mengetahui hasil-hasil penting dari penelitian yang pernah

    dilakukan, peneliti dapat melihat bagaimana masalah penelitian dan penemuannya

    akan dapat dihubungkan dengan hasil penentuan penelitian lain dan bagaimana

    kombinasi penemuan tersebut dan penemuannya dapat membantu memberikan

    gambaran atau potret pengetahuan yang lebih utuh dan komplit tentang bidang

    tersebut. Ulasan kepustakaan juga dapat dipandang sebagai kontribusi terhadap

    penyusunan teori penelitian.

    Salah satu kelemahan dalam bidang kependidikan adalah kurang adanya

    kerangka teori yang dijadikan landasan masalah penelitian. Keterbatasan kerangka

    teori dalam bidang tersebut mungkin terjadi karena kompleksnya hubungan-

    hubungan yang ada dalam masalah yang harus dikaji. Untuk menyusun kerangka

    tersebut, peneliti dapat melakukan dengan cara menyusun hasil-hasil penelitian

  • 7/23/2019 Resume Penelitian Buku

    54/106

    Nursaid Fitria (06101410022) Page 54

    yang telah ada, menunjukkan bagaimana hasil-hasil tersebut saling berhubungan

    sehingga memberikan suatu organisasi pengetahuan yang telah ada.

    Dengan cara ini peneliti memberikan kerangka yang memperlihatkan di

    mana masalah penelitiannya akan dapat mengisi kekurangan dalam pengetahuan

    yang ada. Hal ini akan memberikan alasan logis manfaat dari masalah yang

    diangkat dan menunjukkan bagaimana ia dapat membantu melengkapi hasil

    penelitian lain untuk memperluas pengetahuan dalama bidangnya. Lebih lanjut

    kepustakaan tersebut berguna untuk menunjukkan signifikansi masalah,

    mengembangkan desaian mendahului serta rekomendasi untuk penelitian lebih

    lanjut. Secara rinci hal tersebut dijelaskan :

    a. Menentukan dan membatasi permasalahan penelitianb. Meletakkan penelitian pada prespektif sejarah dan asosional.c. Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlud. Memilih metodologi yang tepate. Menghubungkan penemuan dengan pengetahuan yang ada usulan

    untuk penelitian lebih lanjut.

    Kepustakaan adalah bahan-bahan yang secara nyata relevan dengan permasalahan

    seperti hasil penelitian yang pernah dilakukan yang menyelidiki pertanyaan yang

    serupa atau variabel yang sama; rujukan terhadap teori dan pengujian empiris

    terhadap teori; dan kajian dari bidang lain, seperti penelitian sosiologi tentang

    interaksi kelompok kecil, penelitian psikologi tentang perkembangan intelektual

    pada anak.

    Banyak sedikitnya kepustakaan ini bergantung pada topik dan tujuan

    penelitian. Dalam topik yang sudah banyak dilakukan penelitian, ulasan

    kepustakaan biasanya berisi sumber hasil penelitian yang secara langsung

    berhubungan dengan penelitian yang diangkat yakni menyelidiki masalah yang

    serupa.

    B. Sumber Ulasan kepustakaanPada dasarnya ulasan kepustakaan dalam penelitian harus didasarkan pada

    sumber asli yang di