review perencanaan kota

Upload: yandi-hadin

Post on 25-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    1/25

    1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kota

    1.1 Sejarah dan Pengertian Kota

    Kota sebagai tempat interelasi antar manusia dan manusia dengan

    lingkungannya mengakibatkan terciptanya keteraturan pada penggunaan lahan.

    Di dalamnya terjadi kegiatan ekonomi, pemerintahan, politik dan sosial yang

    mendorong perkembangan di segala bidang seperti pembangunan fisik kota, yaitu

    bangunan- bangunan yang mempunyai fungsi tertentu dan juga pembangunan

    manusianya yang tinggal di kota maupun yang beraktifitas dengan keahlian

    maupun kemakmuran.

    Manifestasi perubahan-perubahan yang terjadi dari kegiatan-kegiatan

    tersebut adalah kepada perubahan struktur fisik kota. Dan yang terpenting dalam

    perubahan- perubahan tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan elemen

    perkotaan yang menunjung kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat

    adalah kebutuhan akan ruang.

    Menurut Jayadinata (1!, kota adalah suatu "ilayah yang dicirikan oleh

    adanya prasarana perkotaan seperti bangunan, rumah sakit, pendidikan, pasar,

    industri dan lain sebagainya, beserta alun-alun yang luas dan jalanan beraspal

    yang diisi oleh padatnya kendaraan bermotor. Dari segi fisik, suatu kota banyak

    dipengaruhi oleh struktur-struktur buatan manusia (artificial!, misalnya pola

    jalan, landmark, bangunan-bangunan permanen dan monumental, utilitas,

    pertamanan dan lalu lintas (traffic!.

    #mos $apoport dalam %ahnd (1! mendefinisikan kota dengan fungsinya

    sebagai pusat dari berbagai aktifitas seperti pusat administratif pemerintahan,

    pusat militer, keagamaan dan pusat aktifitas intelektual dalam satu kelembagaan.

    Disinggung pula mengenai heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarkis

    pada masyarakatnya. &ependapat dengan itu, 'hristaller mengartikan kota dari

    sudut pandang fungsi, yaitu sebagai penyelenggara dan penyedia jasa bagi

    "ilayah kota itu sendiri maupun "ilayah sekitarnya, sehingga kota disebut

    sebagai pusat pelayanan (Daldjoni, 1!.

    )ada mulanya, kota merupakan konsentrasi rumah tangga di pinggir-pinggir

    sungai yang diorganisasi mengelilingi penguasa atau biasanya pemimpin agama

    1

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    2/25

    atau pendeta gereja yang kemudian diteruskan oleh kelompok pendeta yang

    menyelenggarakan pengendalian yang sistimatis dan kontinyu terhadap panen,

    tenaga kerja dan lain-lain. Masih dapat juga ditelusuri bah"a kota modern di barat

    pada abad pertengahan dan bahkan sebelum re*olusi industri umumnya masih

    tergantung dari sistem pertanian yang notebene belum memakai alat mesin

    disamping beberapa kota yang sekaligus memang menjadi pusat perdagangan

    +asional dan nternasional. Keadaan tersebut menjadi sebab kota berkembang

    sangat terbatas dan bila kota bertumbuh di luar batas kemampuan suplai hasil

    pertanian (makanan! dari hinterland (daerah sekitarnya! maka kota tersebut

    akan mengalami kesulitan makanan / dan untuk mempertahankan eksistensi

    pertumbuhan tersebut sering diperlakukan penaklukan daerah sekeliling atau

    daerah lain demi memperbesar suplai bahan makanan. Keadaan inilah yang sering

    dilakukan oleh penguasa kota di $oma"i dan 0unani dahulu.

    &etelah re*olusi industri, kota di barat berkembang dengan sangat pesat dan

    merupakan asal-usul urbanisasi yang paling berarti. )enduduk kota bertambah

    dengan drastis dan penduduk desa, terutama yang dekat kota berkurang. &ebelum

    re*olusi industri, pertumbuhan dan perkembangan kota lambat dan bahkan

    konstan. &etelah re*olusi industri pertambahan penduduk bagaikan meledak

    hingga untuk pertama kalinya kota-kota di barat melebihi kemampuan kota yang

    real, yaitu mulai dari penyediaan perumahan yang layak, sarana pendidikan,

    lapangan kerja dan tempat rekreasi dan lain-lain

    Dari peninjauan sejarah perkembangan dan pertumbuhan kota secara

    spesifik diperoleh gambaran mengenai hal-hal yang menyangkut proses

    perkembangan dan pertumbuhan kota, faktor-faktor penggerak perkembangan dan

    pertumbuhan kota, dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipakai didalam

    usaha pengarahan dan penyusunan arah dan besarnya perkembangan dan

    pertumbuhan kota. &tudi sejarah perkembangan dan pertumbuhan kota yang

    spesifik ini jelas akan merupakan bagian yang penting didalam penentuan

    kebijaksanaan dan pertimbangan didalam perencanaan untuk perkembangan kota

    tersebut dimasa mendatang. Dari sejarah mengenai perkembangan dan

    pertumbuhan kota dapat dianalisa apakah pola kecendrungan perkembangan dan

    2

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    3/25

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    4/25

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    5/25

    "ilayah perkotaan. )enambahan dan pengurangan aspek sosial, ekonomi dan

    budaya dari "aktu ke "aktu menjadikan kota bersifat dinamis dalam artian

    selalu berubah dari "aktu ke "aktu termasuk pola penggunaan lahannya (0unus,

    4;;;!. )erkembangan kota dilihat dari penggunaan lahan yang membentuk

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    6/25

    e. 9nsur-unsur umum seperti jaringan jalan, penyediaan air bersih dan

    jaringan penerangan listrik yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.

    4. 7aktor 7isik >ksternal, yang meliputi

    a. 7ungsi primer dan sekunder kota yang tidak terlepas dan keterkaitan

    dengan daerah lain, baik dipandang secara makro (nasional dan

    internasional! maupun secara mikro (regional!. Keterkaitan ini

    menimbulkan arus pergerakan yang tinggi memasuki kota secara

    kontinyu.

    b. 7ungsi kota yang sedemikian rupa merupakan daya tarik bagi "ilayah

    sekitarnya untuk masuk ke kota tersebut (urbanisasi!, karena kota adalah

    tempat terkonsentrasinya kegiatan.

    c. &arana dan prasarana transportasi yang lancar, semakin baik sarana

    transportasi ke kota maka semakin berkembang kota tersebut, baik

    transportasi udara, laut dan darat. Menurut 'atanese dan &nyder (1!

    bah"a keberadaan infrastruktur memberi dampak yang sangat besar bagi

    kehidupan masyarakat, pola pertumbuhan dan prospek perkembangan

    ekonomi suatu kota.

    6. 7aktor &osial. #da dua faktor sosial yang berpengaruh dan menentukan

    dalam perkembangan kota, yaitu

    a. 7aktor Kependudukan, kesempatan kerja yang tersedia seiring dengan

    perkembangan industrialisasi menyebabkan semakin meningkatnya

    penduduk kota industri (?esley >. @hite, dalam 5ri Joko, 4;;4!.

    b. Kualitas Kehidupan bermasyarakat, semakin padatnya penduduk kota

    maka semakin menurunnya pola-pola kemasyarakatan karena lingkungan

    kehidupan yang mengutamakan efisiensi ekonomis telah menimbulkan

    berbagai segi degradasi sosial.

    8. 7aktor >konomi. 7aktor ekonomi yang berpengaruh dan menentukan di

    dalam pengembangan dan perkembangan kota dapat dikemukakan tiga hal pokok

    ()2. Desai/ #shish, 1A3 dalam 5ri Joko, 4;;4! yaitu

    a. Kegiatan usaha, akan sangat menentukan kegiatan masyarakat umumnya.

    5erbukanya kesempatan kegiatan usaha pada pusat-pusat atau kota-kota

    6

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    7/25

    yang baru akan menarik aliran penduduk ke arah tersebut ( 5ri Joko,

    4;;4!.

    b. )olitik >konomi, dengan kebijakan politik ekonomi yang tepat maka akan

    terjadi pertumbuhan ekonomi meliputi kenaikan pendapatan per kapita,

    masuknya in*estasi dan tumbuhnya kegiatan usaha.

    c. 7aktor ?ahan, konsekuensi logis dari pembangunan kota adalah

    meningkatnya kebutuhan akan lahan, dan terjadi proses ekstensifikasi ruang

    yang merembet hingga daerah perdesaan. 7enomena kon*ersi lahan

    pertanian menjadi lahan terbangun berdampak bagi perubahan sosial

    ekonomi di "ilayah pertanian. )ara petani yang telah beralih profesi

    berusaha mencari celah kegiatan usaha=pekerjaan yang senantiasa ada di

    ka"asan perkotaan. #khirnya pertimbangan dalam pola penggunaan

    lahan menjadi faktor penting dalam perencanaan pembangunan kota.

    d. :arga ?ahan, menurut &tone dalam 5ri Joko (4;;4! bah"a kenaikan nilai

    dan harga lahan umumnya merupakan suatu konsekuensi dari suatu

    perubahan penggunaan dan pemanfaatan lahan yang dinilai dari segi

    ekonomisnya.

    1.4.6 Daya sentrifugal dan daya sentripetal perkembangan kota

    Menurut 'olby, proses ekspansi serta perubahan struktur tata guna lahan

    sebagian besar karena adanya daya sentrifugal (centrifugal force! dan daya

    sentripetal (centripetal force! pada suatu kota (Daldjoni, 14!. Daya

    sentrifugal adalah daya yang mendorong gerak keluar dari penduduk dan

    berbagai usahanya. &edangkan daya sentripetal adalah gerak ke dalam dari

    penduduk dan berbagai usahanya sehingga terjadi pemusatan (konsentrasi!

    kegiatan manusia.

    :al-hal yang mendorong adanya daya sentrifugal adalah sebagai berikut

    1. Spatial Force, adanya gangguan yang berulang kali seperti kemacetan lalu

    lintas, kurangnya ruang terbuka dan gangguan bunyi yang membuat penduduk

    tidak nyaman tinggal di kota.

    4. Site Force, sebagai akibat "ilayah yang tidak menguntungkan bagi industri

    modern di kota lalu pindah ke "ilayah pinggiran yang belum padat

    7

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    8/25

    penduduknya, kelancaran lalu litas kendaraan dan kemudahan parkir mobil.

    6. Force of Social Evaluation, dikarenakan harga tanah yang mahal, pajak yang

    tinggi dan pertumbuhan penduduk.

    8. Situational Force, adanya ketidakpuasan fungsi ruang perumahan dalam

    kota yang pada umumnya sempit dan tidak sehat, sebaliknya rumah-rumah

    yang dapat dibangun diluar kota dapat menjadi lebih luas, nyaman dan sehat.

    3. Status and organization of occupance, karena fasilitas transportasi yang

    tidak memuaskan menyebabkan kemacetan, keinginan menghuni "ilayah

    luar kota yang terasa lebih alami.

    &edangkan hal-hal yang mempengaruhi adanya daya sentripetal adalah

    1. Site Attraction, adanya penarik terhadap site dekat dengan pusat kota atau dekat

    dengan persimpangan jalan yang strategis bagi kegiatan industri.

    4. Functional Convenience Maximum Accessibility, yaitu terdapat berbagai

    kegiatan bisnis dengan kemudahan aksesibiltas.

    6. Functional Magnetism, adanya berbagai fasilitas umum untuk olahraga,

    hiburan dan seni budaya yang dapat dikunjungi pada "aktu senggang.

    8. Functional Prestige, sebagai pusat kegiatan perdagangan=perbelanjaan,

    orang akan merasa bangga bertempat tinggal dengan pusat-pusat tersebut.

    1.3 Pengertian Tata Guna Lahan

    Dari segi fisik geografi, lahan merupakan "adah bagi sebuah hunian yang

    mempunyai kualitas fisik yang penting dalam penggunaannya. &edangkan

    ditinjau dari segi ekonomi lahan adalah sumber daya alam yang mempunyai

    peranan penting dalam suatu produksi (?ichfield dan Drabkin, 1B;!. Menurut

    ?indgen (1B3!, penggunaan lahan (land use! mempunyai arti sama dengan lahan

    yaitu merupakan tempat tinggal, lahan usaha, lapangan olah raga, rumah sakit dan

    areal pemakaman. &edangkan penutup lahan (land co*er! cenderung mengarah ke

    *egetasional dan buatan manusia atas lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia.

    )enggunaan lahan adalah suatu akti*itas manusia pada lahan yang langsung

    berhubungan dengan lokasi dan kondisi lahan (&oegino, 1B!. )enggunaan lahan

    adalah suatu proses yang berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan bagi maksud

    pembangunan secara optimal dan efisien (&ugandhy, 1B!. Jayadinata

    8

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    9/25

    mengatakan bah"a penggunaan lahan adalah "ujud atau bentuk usaha kegiatan

    pemanfaatan suatu bidang tanah pada satu "aktu.

    Cuna lahan menurut >dy Darma"an (4;;6! adalah pengaturan penggunaan

    lahan untuk menentukan pilihan terbaik dalam bentuk pengalokasian fungsi

    tertentu, sehingga dapat memberikan gambaran secara keseluruhan bagaimana

    daerah pada suatu ka"asan tersebut seharusnya berfungsi. )emanfaatan lahan di

    kota selalu dihubungkan dengan penilaian yang bertumpu pada ekonomis atau

    tidaknya jika sebidang tanah dimanfaatkan baik untuk rumah tinggal maupun

    melakukan usaha di atas tanah tersebut.

    1.6.1 Klasifikasi penggunaan lahan

    Klasifikasi penggunaan lahan di kabupaten dan kota di ndonesia

    dikembangkan berdasarkan Keppres +o. 64 tahun 1; tentang )engelolaan

    Ka"asan ?indung dan )) +o. 8 tahun 1 tentang $encana 5ata $uang

    @ilayah +asional. #tas dasar itu, penggunaan lahan di kabupaten dan kota dibagi

    menjadi dua klasifikasi besar, yaitu ka"asan lindung dan ka"asan budidaya.

    1.6.4 Klasifikasi pemanfaatan ruang

    )emanfaatan ruang dalam zoning regulation ini mengacu pada sistem

    kegiatan yang berkembang dalam sebuah penggunaan lahan. )emanfaatan ruang

    adalah semua akti*itas dan atau fungsi yang mungkin terjadi pada hirarki terakhir

    dari sebuah penggunaan lahan. )emanfaatan ini didapatkan dari sur*ei lapangan

    terhadap semua penggunaan yang ada di kabupaten dan kota. 9ntuk

    mempermudah klasifikasi, pemanfaatan ruang di kabupaten dan kota dibagi

    menjadi beberapa kategori dan sejumlah sub kategori.

    1.6.6 )ola tata guna lahan

    )ola tata guna lahan adalah model susunan tata guna lahan dalam

    konteks keruangan suatu kota dalam penggunaan media atau lahan untuk fungsi

    kota. 5iap kota di negara maju maupun negara berkembang mempunyai pola tata

    guna lahan atau pola keruangan kota yang tidak sama. )erbedaan pola keruangan

    ini menurut 2intarto (1! disebabkan oleh luas daerah kota, unsur topografi,

    faktor sosial, faktor budaya, faktor politik, dan faktor ekonomi. Dan pada garis

    besarnya, pola keruangan kota dibagi menjadi 4 (dua!, yakni inti kota (core the

    9

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    10/25

    city! dan selaput kota (intergruments!.

    2eberapa teori dalam pola tata guna lahan perkotaan antara lain

    1. 5eori Jalur &epusat ('oncentric %one 5heory! yang dikemukakan oleh

    >@. 2urgess. 5eori ini membagi lima

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    11/25

    keseluruhan perkembangan dan perubahan pola tata guna lahan pada ka"asan

    permukiman dan perkotaan berjalan dan berkembang secara dinamis dan natural

    terhadap alam, dan dipengaruhi oleh

    1. 7aktor manusia, yang terdiri dari kebutuhan manusia akan tempat tinggal,

    potensi manusia, finansial, sosial budaya serta teknologi.

    4. 7aktor fisik kota, meliputi pusat kegiatan sebagai pusat-pusat pertumbuhan

    kota dan jaringan transportasi sebagai aksesibilitas kemudahan pencapaian.

    6. 7aktor bentang alam yang berupa kemiringan lereng dan ketinggian lahan.

    'atanese (1BA! mengatakan bah"a dalam perencanaan penggunaan lahan

    sangat dipengaruhi oleh manusia, aktifitas dan lokasi, dimana hubungan ketiganya

    sangat berkaitan, sehingga dapat dianggap sebagai siklus perubahan

    penggunaan lahan.

    &ebagai contoh dari keterkaitan tersebut yakni keunikan sifat lahan akan

    mendorong pergeseran aktifitas penduduk perkotaan ke lahan yang terletak di

    pinggiran kota yang mulai berkembang, tidak hanya sebagai barang produksi

    tetapi juga sebagai in*estasi terutama pada lahan-lahan yang mempunyai prospek

    akan menghasilkan keuntungan yang tinggi.

    &elanjutnya menurut 2intarto (1B! dari hubungan yang dinamis ini timbul

    suatu bentuk akti*itas yang menimbulkan perubahan. )erubahan yang terjadi

    adalah perubahan struktur penggunaan lahan melalui proses perubahan

    penggunaan lahan kota, meliputi

    1. )erubahan perkembangan (de*elopment change!, yaitu perubahan yang

    terjadi setempat dengan tidak perlu mengadakan perpindahan, mengingat

    masih adanya ruang, fasilitas dan sumber-sumber setempat.

    4. )erubahan lokasi (locational change!, yaitu perubahan yang terjadi pada

    suatu tempat yang mengakibatkan gejala perpindahan suatu bentuk aktifitas

    atau perpindahan sejumlah penduduk ke daerah lain karena daerah asal tidak

    mampu mengatasi masalah yang timbul dengan sumber dan s"adaya yang ada

    6. )erubahan tata laku (beha*ioral change!, yakni perubahan tata laku

    penduduk dalam usaha menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi

    dalam hal restrukturisasi pola aktifitas.

    11

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    12/25

    1.4 Perumahan dan Permukiman

    )erumahan memberikan kesan tentang rumah atau kumpulan rumah beserta

    prasarana dan sarana lingkungannya. )erumahan menitikberatkan pada fisik atau

    benda mati, yaitu houses dan land settlement. &edangkan permukiman

    memberikan kesan tentang pemukim atau kumpulan pemukim beserta sikap dan

    perilakunya di dalam lingkungan, sehingga permukiman menitikberatkan pada

    sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia.

    Dengan demikian perumahan dan permukiman merupakan dua hal yang

    tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling

    melengkapi. Kota sesuai dengan didefinisikan ialah konsentrasi penduduk yang

    berpenghidupan non agraris. leh karena itu merupakan konsentrasi penduduk,

    maka permukiman adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting. Di

    dalam setiap rencana kota dapat dilihat bah"a tata guna lahan yang

    terbesar akan diperlukan untuk permukiman.

    )ermukiman pada garis besarnya terdiri dari dari berbagai komponen.

    )ertama, ialah lahan atau tanah yang diperuntukan untuk pemukiman itu dimana

    kondisi tanah akan mempengaruhi harga dari satuan rumah yang dibangun di atas

    lahan itu. 0ang kedua, prasarana pemukiman yaitu jalan lokal, saluran drainase,

    saluran air kotor, saluran air bersih serta jaringan listrik dan telepon, yang

    semuanya turut menentukan kualitas pemukiman yang dibangun. Dan komponen

    yang ketiga, yaitu perumahan tempat tinggal yang dibangun. &uatu pemukiman,

    akan menjadi ideal apabila telah memiliki komponen yang keempat, yaitu

    fasilitas umum dan fasilitas sosial (kadang disebut fasilitas kota!, yaitu fasilitas

    pendidikan, kesehatan, peribadatan, lapangan bermain dan lain-lain dalam

    lingkungan pemukiman itu.

    1.5 Permukiman Perkotaan

    5idak semua ka"asan permukiman di perkotaan di ndonesia memenuhi

    syarat seperti yang diuraikan di atas. 9ntuk kota-kota besar dan menengah yang

    mempunyai sejarah sebagai tempat kekuasaan pemerintah kolonial, ada ka"asan-

    ka"asan kota tertata rapi yang dulu diperuntukan bagi orang >ropa, seperti

    ka"asan Menteng di Jakarta, Ka"asan )olonia di Medan. Ka"asan permukiman

    12

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    13/25

    orang-orang >ropa ini kemudian berpindah tangan menjadi ka"asan permukiman

    orang-orang kaya ataupun pejabat pemerintah sehingga pemeliharaan kondisi

    lingkungan ka"asan tersebut tetap terlaksana,sehingga tetap tetata dengan baik.

    #da ka"asan-ka"asan kota sejak a"al didirikan, oleh pemerintah kolonial,

    memang tidak tertata rapi yaitu diperuntukan bagi orang-orang pribumi. Ka"asan

    ini sejak a"al mempunyai jalan-jalan yang sangat sempit, tata bangunan

    yang tidak teratur dan prasarana lingkungan yang tidak baik. Kondisi ka"asan ini

    makin diperburuk pula dengan adanya migrasi yang tinggi yang umumnya terdiri

    dari masyarakat berpenghasilan rendah yang akan mencari tempat di kampung-

    kampung kota, sehingga ka"asan yang tidak tertata ini akhirnya menjadi ka"asan

    kumuh.

    9rbanisasi yang tinggi juga menimbulkan ka"asan kumuh bukan saja pada

    kampung pribumi pada

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    14/25

    1.6 Kawasan ndustri

    Ka"asan industri merupakan satuan areal yang secara fisik didominasi oleh

    kegiatan industri, baik dalam bentuk kompleks industri, estate industri,

    peruntukan lahan industri, lingkungan industri kecil maupun sentra industri

    kecil yang secara fisik mempunyai batas tertentu. Dalam suatu ka"asan industri,

    "alaupun secara fisik didominasi oleh kegiatan industri, namun masih

    dimungkinkan tumbuhnya kegiata sosial ekonomi lain, sepanjang masih bersifat

    sebagai unsur penunjang kelangsungan kegiatan industri, seperti perumahan

    karya"an, balai latihan, dsb.

    Menurut !ational "ndustrial #oning Commitee$s %SA (1A!, yang

    dimaksud ka"asan ndustri atau sering juga disebut "ndustrial Estate adalah

    sebuah ka"asan industri di atas tanah yang cukup luas, yang secara administrasi

    dikelola oleh seorang atau sebuah lembaga, karena lokasinya, topografinya,

    zoning-nya yang tepat, ketersediaan semua infrastrukturnya (utilitas!, dan

    kemudahan aksesibilitas transportasi.

    Definisi lain menurut "ndustrial &evelopment 'andbook dari %("- )he

    %rban (and "nstitute, *ashington &C (13!, ka"asan industri adalah suatu

    daerah atau ka"asan yang biasanya didominasi oleh industri. Ka"asan industri

    biasanya mempunyai fasilitas kombinasi yang terdiri dari atas peralatan-peralatan

    pabrik (industrial plants!, penelitian dan juga laboratorium untuk pengembangan,

    bangunan perkantoran, bank dan prasarana lainnya sebagai fasilitas sosial yang

    mencakup perkantoran, perumahan, sekolah, peribadatan, open space dan lainnya.

    $umusan dalam Keppres +o. 81 5ahun 1A, ka"asan industri adalah

    sebagai ka"asan pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan prasarana

    dan sarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan ka"asan

    industri yang telah memiliki ijin usaha ka"asan industri, dan biasanya diisi

    oleh industri manufaktur. &ecara implisit, pemerintah ndonesia mengkategorikan

    industri manufaktur sebagai industri yang berorientasi ekspor untuk

    mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas primer terutama minyak

    dan gas bumi (Kuncoro, 4;;4!.

    14

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    15/25

    %ona industri adalah satuan geografis sebagai tempat tumbuh dan

    berkembangnya kegiatan geografis, baik berupa industri dasar maupun industri

    hilir, berorientasi kepada konsumen akhir dengan populasi tinggi sebagai

    penggerak utama secara keseluruhan membentuk berbagai ka"asan yang terpadu

    dan beraglomerasi dalam kegiatan ekonomi dan memiliki daya ikat spasial

    (Dirdjoju"ono, 6-8, 4;;6!. Keunggulan daya saing "ilayah dalam pengembangan

    ka"asan industri adalah ketersediaan lahan, sumber daya alam, modal, dan

    infrastruktur yang disebut sebagai basic factor dan tenaga terampil serta kemajuan

    teknologi yang disebut advantage factor (Djajadiningrat, 4;;8!.

    5ujuan pembangunan ka"asan industri antara lain untuk mempercepat

    ka"asan industri di daerah, memberikan kemudahan bagi kegiatan industri,

    mendorong kegiatan industri untuk berlokasi di ka"asan industri, meningkatkan

    upaya pembangunan industri yang ber"a"asan lingkungan. #dapun tujuan

    pengembangan ka"asan industri adalah mengatur tata ruang dan meminimalkan

    kasus pencemaran (terutama bagi daerah yang iklim in*estasi industrinya tinggi!,

    sebagai penciptaan iklim in*estasi bagi daerah-daerah yang terpencil dan

    menciptakan profit.

    1.A.1 Kriteria lokasi ka"asan industri

    #dapun kriteria lokasi ka"asan industri harus diperhatikan, yaitu

    1. Jarak ke pusat kota. )ertimbangan jarak ke pusat kota bagi lokasi industri

    adalah dalam rangka memperoleh kemudahana fasilitas pelayanan, baik

    prasarana dan sarana maupun dalam kaitannya dengan penyediaan bahan baku

    yang diperlukan dan kepentingan pemasaran produk yang dihasilkan

    4. Jarak ke daerah pemukiman. )ertimbangan jarak ke daerah pemukiman

    bagi penentuan lokasi industri pada dasarnya adalah untuk kemudahan

    memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan.

    6. ?okasi industri akan ditempatkan tidak jauh dari jaringan jalan karena

    pertimbangan pencapaian kemudahan transportasi (aksesbilitas! untuk

    penyediaan bahan baku, tenaga kerja dan pemasaran hasil produksi.

    8. ?okasi industri harus memperhatikan jaraknya terhadap keberadaan

    fasilitas pelayanan dan prasarana penunjangnya yang memberikan

    15

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    16/25

    kontribusi terhadap biaya produksi.

    1.A.4 7aktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri

    )engambilan keputusan berkenaan dengan penetapan lokasi industri oleh

    suatu unit pengambil keputusan akan mempengaruhi efisiensi lokasi unit

    pengambil keputusan lainnya, sehingga konfigurasi tata ruang selalu berubah.

    2erkaitan dengan hal tersebut, menurut 2udiharsono (4;;1! ada faktor-faktor

    yang menentukan pemilihan suatu lokasi untuk suatu kegiatan industri yang

    dikelompokkan menjadi

    1. "nput ?okal. "nput lokal adalah semua barang dan jasa yang ada pada

    suatu lokasi dan sangat sukar atau tidak mungkin dipindahkan ke tempat lain.

    'ontoh input lokal adalah lahan, iklim, kualitas udara, kualitas air, keadaan

    lingkungan, pelayanan umum yang ada pada suatu lokasi, dan sebagainya.

    &alah satu sifat umum dari input lokal adalah ketersediaannya bergantung pada

    keadaan lokasi itu sendiri dan ketersediaannya tidak dipengaruhi oleh transfer

    input dari lokasi lain.

    4. )ermintaan ?okal. )ermintaan lokal atau output yang adalah permintaan yang

    tidak dapat ditransfer dari suatu lokasi. 'ontohnya permintaan tenaga

    kerja oleh pabrik lokal, permintaan pelayanan lokal seperti mesjid, bioskop,

    dan sebagainya.

    6. "nput yang Dapat Ditransfer. "nput yang dapat ditransfer adalah persediaan

    input yang dapat dikirim atau diminta dari sumber-sumber di luar suatu lokasi,

    yang sampai batas tertentu merupakan pencerminan biaya transportasi dari

    sumber- sumber input ke lokasi tersebut.

    8. )ermintaan dari ?uar. )ermintaan dari luar atau output yang dapat ditransfer

    adalah permintaan bersih yang diperoleh dari penjualan output yang dapat

    ditransfer ke pasar di luar lokasi, yang merupakan pencerminan dari biaya

    transfer atau biaya transportasi dari lokasi tersebut ke pasar-pasar.

    1.A.6 )erkembangan industri perkotaan

    'henery dan &yrFuin dalam 5ambunan (4;;1! menemukan bah"a

    transformasi struktur ekonomi akan berkembang sejalan dengan pendapatan per

    kapita, perekonomian suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan

    16

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    17/25

    sektor pertanian (atau sektor pertambangan! menuju ke sektor industri. :asil

    penelitian Mudrajad Kuncoro (4;;4! tentang ndustri 2esar dan Menengah (2M!

    di ndonesia menghasilkan ciri-ciri suatu daerah disebut sebagai kabupaten=kota

    industri. 'iri utama daerah industri adalah daerah yang memiliki tingkat

    kepadatan industri yang tinggi atau sangat tinggi baik dalam jumlah pekerja

    maupun nilai tambah. Kriteria kabupaten=kota yang memiliki daerah kepadatan

    industri tinggi dan sangat tinggi adalah

    1. 5inggi apabila memiliki jumlah tenaga kerja antara 43.;;; sampai 143.;;;

    orang, atau sangat tinggi bila jumlah pekerjanya lebih dari 143.;;; orang.

    4. 5inggi apabila menghasilkan nilai tambah antara $p. 83; milyar hingga $p. 4

    triliun, atau sangat tinggi apabila menghasilkan nilai tambah lebih dari $p. 4

    triliun.

    1.A.8 )engaruh industri terhadap perubahan fisik kota.

    5ransformasi struktur ekonomi dari pertanian ke industri merupakan

    perubahan karakter perdesaan ke perkotaan sehingga akan memba"a

    efek ganda pada perubahan-perubahan lainnya (multiplier efect!. :al ini akan

    menuntut pula adanya transformasi alokasi sumber daya lahan dari pertanian ke

    non-pertanian. )roses alih fungsi ini melibatkan reorganisasi struktur fisik kota

    secara internal maupun ekspansinya ke arah luar ()ierce dalam Kusti"an, 1!.

    ndustri memiliki pengaruh yang menimbulkan akibat fisik di dalam

    masyarakat. #kibat yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya industry

    bisa dalam berbagai bentuk yang berbeda. 2ila suatu kota sangat tergantung

    hanya kepada satu jenis industri atau perusahaan, perkembangan industri atau

    perusahan tersebut akan menentukan apakah kota tersebut akan berkembang atau

    hancur.

    Kehadiran industri-industri baru dalam suatu "ilayah akan berpengaruh

    besar terhadap jumlah tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja ini belum tentu

    terpenuhi dari penduduk "ilayah tersebut, sehingga harus mendatangkan dari luar

    daerah. @ilayah tersebut akan berkembang menjadi kota-kota yang besar dan

    padat penduduknya. Kota tersebut berkembang menjadi tempat tinggal tenaga

    kerja yang jumlahnya cukup besar. &udah menjadi konsekuensi logis, lahan tak

    17

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    18/25

    terbangun akan berubah menjadi tempat-tempat permukiman.

    #kibat lain dari tumbuhnya industri yang dianggap buruk adalah timbulnya

    polusi yang sering menimbulkan berbagai pendekatan penanganan baik dalam

    kalangan masyarakat, maupun dalam kalangan industri sendiri. Di samping itu,

    bertambahnya penduduk memba"a mobilitas yang semakin tinggi yang

    menimbulkan keru"etan lalu lintas dan tata kota, harga tanah yang melonjak

    dan biaya hidup yang terus meningkat.

    2. Teori Lokasi

    Mengetahui karakteristik jenis kegiatan merupakan hal yang sangat

    penting dalam menentukan suatu lokasi kegiatan. Menentukan lokasi sangat

    terkait dengan daerah pelayanan yang menjadi target pelayanan. Dari sini akan

    terlihat bah"a pelayanan umum yang lebih bersifat pelayanan publik akan

    berbeda dengan kegiatan ekonomi yang lebih berorientasi ekonomi. Menurut

    Daldjoeni dalam (Miarsih, 4;;! terdapat tiga konsep mengenai lokasi kegiatan

    1. Jangkauan (range!, maksudnya seberapa jauh jarak yang mampu ditempuh

    untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga tertentu.

    4. 2atas ambang penduduk (treshold!, biasanya jumlah penduduk minimal yang

    dibutuhkan=membutuhkan suatu fasilitas tertentu.

    6. 5empat pusat (central place!, yaitu suatu pusat yang melayani perkotaan dan

    perdesaan serta "ilayah yang lebih besar lagi daripada "ilayahnya sendiri

    dengan masing-masing tempat pusat tersebut mena"arkan batas ambang

    populasi dan jangkauan fungsi untuk "ilayah komplemen yang dilayani.

    )ertimbangan-pertimbangan tersebut di atas perilaku lokasi dari kegiatan

    pada umumnya adalah memaksimalkan akses pada komunitas masyarakat

    ($usthon dalam Miarsih, 4;;!.

    5eori lokasi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang

    (spatial order! kegiatan ekonomi. #tau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang

    alokasi secara geografis dari sumber daya yang langka, serta hubungannya atau

    pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau kegiatan lain (activity!.

    &ecara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit akti*itas ditentukan oleh beberapa

    18

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    19/25

    faktor seperti bahan baku lokal (local input!/ permintaan lokal (local demand!/

    bahan baku yang dapat dipindahkan (transferred input!/ dan permintaan luar

    (outside demand! (:oo*er dan Ciarratani dalam Miarsih, 4;;!

    &elain teori yang dikemukakan di atas, terdapat teori lokasi yang perlu

    untuk diketahui yaitu Central Place )heory+ 5eori ini dikembangkan oleh

    'hristaller yang disempurnakan oleh #ugust ?osch. Kesimpulan yang dapat

    diambil dari teori ini adalah bah"a cara yang baik untuk menyediakan pelayanan

    berdasarkan aspek keruangan kepada penduduk adalah dengan menempatkan

    lokasi kegiatan yang melayani kebutuhan penduduk pada tempat yang sentral. :al

    tersebut merupakan landasan utama bagi setiap alokasi lokasi fasilitas pelayanan

    (Djojodipuro dalam Miarsih, 4;;!.

    5empat lokasi yang sentral yang dimaksudkan dalam hal ini adalah tempat

    yang memungkinkan pertisipasi masyarakat secara maksimum, baik bagi mereka

    yang terlibat dalam akti*itas pelayanan, maupun yang menjadi konsumen dari

    barang-barang atau jasa pelayanan yang dihasilkan. 5empat seperti itu, oleh

    'hristaller dan ?osch, diasumsikan sebagai titik simpul-simpul dari suatu bentuk

    yang heksagonal. 5empat-tempat tersebut memiliki ka"asan pengaruh terhadap

    daerah di sekitarnya. 2eberapa contoh teori lokasi sebagai berikut

    2.1 Teori tem!at Sentra" #Central Place Theory$

    5eori tempat sentral menjelaskan pola geografis dan struktur herarkis

    pusat- pusat kota atau "ilayah-"ilayah nodal, tetapi tidak menjelaskan

    bagaimana pola georafis tersebut terjadi secara gradual dan bagaimana pola

    tersebut mengalami perubahan-perubahan pada masa depan, atau dapat dikatakan

    tidak menjelaskan gejala-gejala (fenomena! pembangunan. Dengan demikian

    teori tersebut dapat dikatakan bersifat statis. #gar teori tempat sentral mampu

    menjelaskan gejala-gejala dinamis, maka perlu ditunjang oleh teori-teori

    pertumbuhan "ilayah. &alah satu diantaranya adalah teori )errouG (kutub

    pertumbuhan! yang membahas perubahan-perubahan struktural pada tata ruang

    geografis. #tau dapat dikatakan teori tempat sentral merupakan dasar dari teori

    kutub pertumbuhan.

    5eori tempat sentral sebagian brsifat positif karena berusaha menjelaskan

    19

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    20/25

    pola aktual arus pelayanan jasa, dan sebagian lagi bersifat normatif karena

    berusaha menentukan pola optimal distribusi tempat-tempat sentral. 5eori tempat

    sentral mempunyai kontribusi pada pemahaman interrelasi spasial dan kota-kota

    sebagai sistem di dalam sistem perkotaan.

    5eori tempat sentral tidak memberikan pejelasan secara lengkap mengenai

    pertumbuhan kota karena teori tersebut diformulasikan berdasarkan

    pembangunan daerah pertanian yang tersusun secara herarkis dan berpenduduk

    merata. Dengan tumbuhnya kota-kota maka muncullah jasa-jasa yang tidak

    berkanaan dengan pasar "ilayah belakang. &ebagai contoh kehidupan kota

    metropolitan dapat mencipakan kebutuhan-kebutuhan sendiri (internal!, misalnya

    peningkatan penyediaan fasilitas penyediaan air minum, listrik, angkutan umum,

    demikian pula kebutuhan fasilitas parkir. )ersoalan-persoalan yang dihadapai

    dalam pertumbuhan kota ternyata tidak sesederhana seperti persoalan pemasaran

    barang-barangdan jasa-jasa yang dihasilkan oleh tempat sentral. #nalisis tempat

    sentral menekankan pada peranan sektor perdagangan dan kegiatan-kegiatan jasa

    daripada kegiatan-kegiatan manufaktur. Kegiatan manufaktur dianggap sebagai

    kegiatan produktif non tempat sentral. :al ini tidak sesuai dengan kenyataan.

    2anyak kota-kota besar dan kota-kota lainnya sering kali mengalami perluasan

    dalam hal lokasi manufaktur karena kota-kota yang bersangkutan merupakan

    pasar tenaga kerja yang luas dan pada umumnya memberikan keuntungan-

    keuntungan aglomerasi, dimana perusahaan-perusahaan manufaktur lebih banyak

    melayani pasar nasional daripada pasar-pasar regional. Model tempat sentral

    ternyata tidak berhasil menjelaskan timbulnya kecendrungan yang kuat dalam

    masyarakat mengenai pengelompokkan perusahaan karena pertimbangan

    keuntungan - keuntungan aglomerasi dan ketergantungan.

    2.2 Teori Lokasi dan %g"omerasi

    5eori ?okasi memberikan kerangka analisa yang baik dan

    sistematis mengenai pemilihan lokasi kegiatan ekonomi dan sosial, serta analisa

    interaksi antar "ilayah. 5eori ?okasi menjadi penting dalam analisa ekonomi

    karena pemilihan lokasi yang baik akan dapat memberikan penghematan

    yang sangat besar untuk ongkos angkut sehingga mendorong terjadinya

    20

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    21/25

    efisiensi baik dalam bidang produksi maupun pemasaran. &edangkan interaksi

    antar "ilayah akan dapat pula mempengaruhi perkembangan bisnis yang

    pada gilirannya akan dapat pula mendorong pertumbuhan ekonomi "ilayah

    (&jafri

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    22/25

    pabrik tekstil. Kasus disuatu "ilayah yang belum berkembang, dimana terdapat

    kelayakan untuk mendirikan pabrik-pabrik modern ukuran kecil yang tidak

    membutuhkan in*estasi modal yang eksesif dan dapat beroperasi tanpa dilayani

    oleh tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang tinggi dan spesialistis.

    2erkelompok dan terkonsentrasinya pabrik-pabrik sejenis pada suatu daerah

    geografis tertentu, misalnya di daerah-daerah perkotaan, akan menciptakan

    penghematan lokalisasi dan akan meningkatkan pertumbuhan kota-kota tersebut.

    6. )enghematan urbanisasi (urbanization economies!. )enghematan

    urbanisasi diasosiasikan dengan pertambahan jumlah total (penduduk, hasil

    industri, pendapatan, dan kemakmuran! di suatu lokasi untuk semua kegiatan

    yang dilakukan bersama-sama. )enghematan ini terkait pada kegiatan-

    kegiatan industri-industri dan sektor-sektor secara agregatif Keuntungan

    aglomerasi baru dapat muncul bilamana terdapat keterkaitan yang erat antara

    kegiatan ekonomi yang ada pada konsentrasi tersebut baik dalam bentuk

    keterkaitan dengan input (,ack-ard (inkages! atau keterkaitan output .For-ard

    (inkages!. Dengan adanya keterkaitan ini akan menimbulkan berbagai bentuk

    keuntungan eksternal bagi para pengusaha, baik dalam bentuk penghematan

    biaya produksi, ongkos angkut bahan baku, dan hasil produksi serta penghematan

    biaya penggunaan fasilitas karena beban dapat ditanggung bersama.

    )enghematan tersebut selanjutnya akan dapat menurunkan biaya yang harus

    dikeluarkan oleh para pengusaha sehingga daya saingnya menjadi semakin

    meningkat. )enurunan biaya inilah yang selanjutnya mendorong terjadinya

    peningkatan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi yang berada dalam ka"asan

    pusat pertumbuhan tersebut.

    2.3 Teori Kutub Pertumbuhan #Growth Pole Theory$

    &ebagaimana diketahui bah"a potensi dan kemampuan masing-

    masing "ilayah berbeda-beda satu sama lainnya, demikian pula masalah pokok

    yang dihadapinya tidak sama. &ehingga usaha-usaha pembangunan sektoral

    yang akan dilaksanakan harus disinkronisasikan dengan usaha-usaha

    pembangunan regional. :irschman mengatakan bah"a untuk mencapai tingkat

    pendapatan yang lebih tinggi, terdapat keharusan untuk membangun sebuah atau

    22

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    23/25

    beberapa buah pusat kekuatan ekonomi dalam "ilayah suatu negara, atau yang

    disebut sebagai pusat-pusat pertumbuhan .gro-th point atau gro-th pole/.

    5erdapat elemen yang sangat menentukan dalam konsep kutub pertumbuhan,

    yaitu pengaruh yang tidak dapat dielakkan dari suatu unit ekonomi terhadap

    unit-unit ekonomi lainnya. )engaruh tersebut semata adalah dominasi ekonomi

    yang terlepas dari pengaruh tata ruang geografis dan dimensi ekonomi yang

    terlepas dari pengaruh tata ruang geografis dan dimensi tata ruang .geographic

    space and space dimension+ )roses pertumbuhan adalah konsisten dengan teori

    tata ruang ekonomi .economic space theory/, dimana industri pendorong

    .propulsive industries atau industries motrice/ dianggap sebagai titik a"al dan

    merupakan elemen esensial untuk pembangunan selanjutnya. +ampaknya

    )errouG lebih menekankan pada aspek pemusatan pertumbuhan (#disasmita,

    4;;3!. :irschman berdalil bah"a pertumbuhan a"alnya terbatas pada "ilayah-

    "ilayah yang disukai, meskipun ketimpangan menyebar berdasarkan letak

    geografis, meliputi terpencil dan pertumbuhan ini terjadi melalui dampak

    hubungan dengan kutub-kutub pertumbuhan. 5eori kutub pertumbuhan

    menyajikan dua fungsi baik fungsi idiologi maupun fungsi politik. Di dalam suatu

    arti idiologis dan pada suatu tingkat teoritis yang tidak dapat diambil melalui

    pertanyaan-pertanyaan sosial yang lebih mendalam. 5eori kutub pertumbuhan

    bersandar terhadap mekanisme harga sebagai faktor penengah dan retribusi

    sumberdaya. )errouG menetapkan bah"a sektor-sektor pertumbuhan

    didefinisikan dengan hubungan-hubungan ekonomi dengan unit-unit lain di

    dalam ekonomi. #sumsi )errouG adalah tujuan sosial dari perkembangan "ilayah

    yang dimanfaatkan oleh agen-agen yang ingin memperoleh keuntungan pribadi.

    Mengikuti pendapat )errouG, 2oude*ille mendefenisikan kutub pertumbuhan

    "ilayah sebagai seperangkat industri sedang berkembang yang berlokasi

    di suatu daerah perkotaan dan mendorong lebih lanjut perkembangan ekonomi

    melalui "ilayah pengaruhnya .localized development pole/+ 5eori

    2oude*ille dapat dianggap sebagai pelengkap terhadap teori tempat sentral

    yang diformulasikan oleh 'hirstaller dan kemudian diperluas oleh ?osch.

    23

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    24/25

    2oude*ille mengemukakan aspek kutub fungsional dan memberikan pula

    perhatian pada aspek geografis ()iche, 1B4!.

    2.4 Teori Kon&ergen #Convergence Theory$

    2ila proses pembangunan terus berlanjut, dengan semakin baiknya

    prasarana dan fasilitas komunikasi, maka mobilitas modal dan tenaga kerja

    tersebut akan semakin lancar. 5eori Kon*ergen dapat terjadi jika negara yang

    bersangkutan telah maju, maka ketimpangan pembangunan regional akan

    berkurang (Convergence!. Dari pandangan neo-klasik, ketimpangan "ilayah

    dapat dihubungan dengan faktor ketidaksempurnaan pasar dan sifat kelambanan

    proses pembangunan. Menyamaratakan faktor harga antara "ilayah dalam suatu

    "ilayah melalui integrasi akan meningkatkan faktor mobilitas sehingga dengan

    demikian akan ada pencapaian keseimbangan atau pola pertumbuhan

    "ilayah kon*ergen. :al tersebut juga ditanggapi rendahnya pendapatan

    "ilayah akan meningkatkan para pekerja melalui migrasi, sehingga menarik

    in*estor dengan biaya pekerja yang rendah. 5eori kon*ergen akan terus

    berlanjut sampai para pekerja dan penghasilan seimbang. Karena "ilayah

    yang produkti*itas dan tingkat pendapatan per kapita yang lebih tinggi

    kedepannya akan lebih sulit menghitung hasil pengurangnya. #kibatnya, untuk

    dapat menyeimbangkan perekonomian dapat dilakukan jika perekonomian

    berada pada posisi yang lemah. 5eori harga Factor Price E0ualization (7)>!

    sudah menjadi dasar pemikiran yang kuat dalam perdagangan bebas

    internasional sejak :eckscher berpendapat bah"a pada kondisi tertentu

    membuka perdagangan yang akan menyamakan hasil- terhadap kesamaan faktor-

    faktor pada negara-negara lain, dan hlin pada a"al abad ini, dan disempurnakan

    oleh )aul &amuelson menyempurnakan secara matematis. Dalam analisa integrasi

    perekonomian dunia, beberapa ahli seperti )orter dan Krugman mulai melihat

    pentingnya jarak geografis. 2ertil hlin membuat asumsi bah"a dua faktor

    produksi merupakan hal yang penting di setiap negara, yang sebahagian faktor

    tersebut merupakan hal yang tidak penting pada beberapa negara. Komoditas

    bergerak dengan baik di perdagangan internasional, tanpa didukung pajak atau

    24

  • 7/25/2019 Review Perencanaan Kota

    25/25

    biaya transportasi. Dari pandangannya, perdagangan bebas telah cukup mampu

    menggantikan mobilitas internasional sehingga pergerakan terhadap perdagangan

    bebas akan menyebabkan harga pada negara Hnegara menjadi sama. Dan jika

    kedua negara melanjutkan untuk menghasilkan barang-barang pada

    perdagangan bebas, faktor harganya sebenarnya akan menjadi sama tanpa

    pergerakkan. Kesamaan faktor harga ini (7)>! dibuktikan secara matematis oleh

    &amuelson. 5eori kon*ergen masih digunakan sebagai model dalam literatur teori

    pertumbuhan, yang menyatakan bah"a liberalisasi dalam asas dasar dapat

    meningkatkan proses kon*ergen melalui "ilayah (:"ang, 1A!.

    2.5 Teori 'i&ergen #'i&ergen(e theor)!

    &ivergence terjadi pada saat modal dan tenaga kerja ahli cenderung

    terkonsentrasi di daerah yang lebih maju sehingga ketimpangan

    pembangunan regional cenderung melebar. Ketimpangan "ilayah yang

    tinggi menyebabkan pengangguran atau tingkat pendapatan yang cenderung

    menurun pada sebahagian masyarakat. 9ntuk mengatasi ini diperlukan campur

    tangan pemerintah untuk membuat kebijakan yang akan mengurangi

    ketimpangan "ilayah (Jeong, 13!. 2ila "ilayah miskin mampu untuk

    menaikkan pendapatan per kapita masyarakat secara terus menerus, maka

    ketimpangan "ilayah dapat dipersempit secara perlahan (Dapeng, 1B!.

    #da tiga strategi dasar dimana para pembuat kebijakan bisa membantu

    *ariasi basis ekonomi "ilayah. Masing-masing strategi ini memiliki tingkat risiko

    berbeda, antara lain

    (a! jangkauan industri melibatkan perluasan hubungan ke depan dan ke

    belakang untuk menambah rangkaian nilai "ilayah/

    (b! pengaruh industri melibatkankan kolaborasi industri dengan sektor

    perindustrian lain di mana ada kemungkinan besar sinergi bisnis berdasarkan

    potensi pengembangan "ilayah di "ilayah yang belum pernah di sentuh

    (-hite space!/ serta

    (c! jangkauan dan pengaruh industri melibatkan kombinasi satu industri atau

    lebih dalam penambahan nilai dan pengembangan "ilayah yang belum

    pernah disentuh (-hite space development!.