rks rkn15 16

59
 RENCANA KERJA & SYARAT SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS TA 2015 TIPOLOGI RUMAH TEMBOK JUDUL PAKET : PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS DI KAB. ACEH SELATAN KEC. TRUMON PROV. ACEH (RKN15-16) SATUAN KERJA P ENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2015

Upload: agus-viliyan

Post on 18-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 1/58

 

RENCANA KERJA & SYARAT SYARAT

DAN

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS TA 2015

TIPOLOGI RUMAH TEMBOK

JUDUL PAKET :

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS DI KAB. ACEH SELATAN KEC.

TRUMON PROV. ACEH

(RKN15-16)

SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAANPERUMAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 

TAHUN ANGGARAN 2015

Page 2: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 2/58

 

BAB I 

SYARAT-SYARAT UMUM Pasal I.01

PERATURAN UMUM

Tata laksana dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanakan berdasarkan peraturan-peraturansebagai berikut :

1.  Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan jasa sebagaimana

telah dua kali diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

2. 

Peraturan Presiden RI Nomor 84 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Proinsi Papua dan Papua Barat

3.  Instruksi Presiden No. 1 tahun 1988, tentang tata cara pengadaan barang dan jasa.

4.  Keputusan Presiden RI No. 24 tahun 1995, tanggal 28 April 1995 tentang perubahan Keppres

 No. 16, tanggal 22 Maret 1994 tentang pelaksanaan APBN.

5. 

Keputusan Presiden RI No. 6 tahun 1988, tentang pencabutan beberapa ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa.

6.  Surat Edaran Bersama BAPPENAS dan Departemen Keuangan No. 1009/D.VI/2/1995,

tanggal 10 Februari 1995 SE-28/A/35/0295. Perihal Pedoman dan Standarisasi Pembangunan

Bangunan Gedung Negara yang dibiayai dari APBN.

7.  Keputusan Presiden RI No. 16 tahun 1994, tanggal 22 Maret 1994, tentang pedoman

 pelaksanaan APBN.

8.  Surat Keputusan Dirjen Cipta Karya, No: 025/KPTS/CK/1993 tanggal 1 April 1993, tentang

 pedoman operasional penyelenggaraan pembangunan gedung negara.

9. 

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 61/KPTS/1981, tentang Prosedur PokokPengadaan Bangunan Gedung Negara.

10. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan bangunan borongan di

Indonesia, maka yang sah dan mengikat adalah syarat-syarat umum untuk melaksanakan

 pekerjaan borongan bangunan di Indonesia No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan tambahan

lembaran negara NP.14571

11. Peraturan Pemerintah daerah setempat

Pasal I.02

PEMBERI TUGAS PEKERJAAN

Pemberi Tugas Pekerjaan adalah: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus,

Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

Pasal I.03

PENGENDALI PELAKSANAAN

Pengendalian pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Penyediaan Rumah Khusus yang dibantu oleh Urusan Teknis dan Urusan Administrasi dan

Unsur-unsur Pemegang Mata Anggaran pada Satuan Kerja. 

Page 3: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 3/58

 

Pasal I.04

PERENCANA

Perencana untuk pekerjaan ini adalah konsultan perencana yang ditetapkan dalam proses

Pengadaan yaitu PT/CV ................... yang mempunyai tugas antara lain:

1. 

Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek pada tahap perencana dan

 penyusunan dokumen lelang secara berkala.2. 

Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam bidang

Arsitektur dan Struktur.

3. 

Perencana tidak dibenarkan merubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum

mendapat ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

4. 

Bilamana Perencana menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam pelaksanaan wajib

melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

Pasal I.05

PENGAWAS LAPANGAN

Didalam pelaksanaan sehari-hari ditempat pekerjaan, sebagai Pengawas Lapangan adalah

Konsultan Pengawas.

Konsultan Pengawas tidak dibenarkan merubah ketentuan-ketentuan pelaksanaan pekerjaan

sebelum mendapat ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)  Bilamana Pengawas Lapangan menjumpai kejanggalan-

kejanggalan dalam pelaksanaan atau menyimpang dari Bestek supaya segera memberitahukan

kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

Konsultan Pengawas diwajibkan menyusun rekaman pengawasan. Selama pelaksanaan proyek

 berlangsung dari 0% - 100%, disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan

Rumah Khusus dan Unsur Teknis.

Pasal I.06PEMBORONG/KONTRAKTOR

Perusahaan berstatus Badan Hukum yang usaha pokoknya adalah melaksanakan pekerjaan

 pemborong untuk bidang Bangunan Gedung dan Pabrik yang memenuhi syarat-syarat

 bonafiditas, kualitas dan kuantitas menurut Panitia Lelang yang ditunjuk untuk melaksanakan

 pekerjaan Pembangunan gedung tersebut setelah memenangkan pelelangan.

Pasal I.07

PELAKSANA PEKERJAAN

1. 

Bilamana akan memulai pekerjaan di lapangan, pihak pemborong supaya memberitahukan

secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

2. 

Pemborong supaya menempatkan seorang kapala pelaksana yang ahli diberi kuasa penuh olehDirektur Pemborong untuk bertindak atas namanya. Dan memberitahukan secara tertulis

kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus, selambat-lambatnya 1

minggu setelah pekerjaan dimulai.

3.  Kepala Pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu ditempat pekerjaan agar pekerjaan

dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang ditugaskan oleh pemberi pekerjaan.

4.  Kepala Pelaksana supaya yang berpengalaman dan pembantu-pembantunya minimal dapat

memahami bestek dan mengerti gambar.

Pasal I. 08 

SYARAT-SYARAT PELAKSANAANKontraktor sebelum mulai pelaksana pekerjaan diharuskan mengadakan penelitian antara lain:

Page 4: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 4/58

 

1. 

Lapangan /lahan yang tersedia

2. 

Gambar-gambar secara menyeluruh

3. 

Penjelasan-penjelasan yang tertuang dalam Berita Acara  Aanwijzing. Pekerjaan harus

dilaksanakan antara lain menurut:

a. 

RKS dan gambar-gambar detail untuk pekerjaan ini. b.

 

RKS dan segala perubahan–perubahannya dalam aanwijzing (Berita Acara Aanwijzing)

c. 

Petunjuk-petunjuk dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas.

Pasal I. 09

KETETAPAN UKURAN-UKURAN DAN PERUBAHAN-PERUBAHANNYA

1. 

Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang

tercantum dalam gambar dan bestek.

2. 

Pemborong diwajibkan mencocokkan ukuran satu sama lain, apabila ada perbedaan ukuran

dalam gambar dan RKS segera dilaporkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan

Rumah Khusus.

3. 

Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran antara gambar dan RKS, maka

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus yang dijadikan pedoman.

4. 

Bila dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan, maka pemborong tidak berhak minta

ongkos kerugian, kecuali bilamana pihak pemborong dapat membuktikan bahwa dengan

adanya perubahan-perubahan tersebut pemborong menderita kerugian.

5. 

Bilamana dalam pelaksanaan harus pekerjaan diadakan perubahan-perubahan, maka

 perencana harus membuat gambar perubahan (revisi) dengan tanda garis berwarna diatas

gambar aslinya, kesemuanya atas biaya Perencana. Gambar perubahan tersebut harus

disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

6.  Didalam pelaksanaan, pemborong tidak boleh menyimpang dari ketentuan-ketentuan Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

Pasal I.10 

PENJAGAAN DAN PENERANGAN

1. 

Pemborong ikut bertanggung jawab atas keamanan dan harus mengurus penjagaaan diluar

 jam kerja (siang dan malam) dalam komplek pekerjaan termasuk bangunan yang sedang

dikerjakan, gedung,dll.

2. 

Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan/lampu pada tempat

tertentu, satu dan lain hal atas kehendak penanggungjawab teknis.3.

 

Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang disimpan dalam

gudang dan halaman pekerjaaan Apabila terjadi kebakaran dan pencurian, pemborong harus

segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran pekerjaan.

4. 

Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau alat bantu lain untuk

keperluan yang sama harus selalu berada di tempat pekerjaan.

5. 

Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian-kerugian dalam

 pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dll, sepenuhnya menjadi

tanggung jawab pemborong.

Pasal I.11

Page 5: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 5/58

 

KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. 

Bilamana terjadi kebakaran, kecelakaan Pemborong harus segera mengambil tindakan dan

segera memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah

Khusus.

2. 

Pemborong harus memenuhi / mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan korban dankeluarganya.

3. 

Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat-syarat Palang

Merah dan setiap kali habis digunakan harus dilengkapi lagi.

4. 

Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu memberikan bantuan

 pertolongan kepada pekerja pihak ketiga dan juga menyediakan air minum yang memenuhi

syarat kesehatan.

5. 

Pemborong diwajibkan mentaati Undang-undang Ketenaga kerjaan.

Pasal I.12

PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN

1. 

Semua bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum digunakan harus mendapat

 persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.

2. 

Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

tidak dapat dipakai (afkeur) harus segera disingkirkan keluar lapangan pekerjaan dan hal ini

menjadi tanggung jawab pemborong.

3. 

Bilamana Pemborong melanjutkan pekerjaan dengan bahan-bahan bangunan yang ditolak,

maka proyek berhak menyuruh membongkar dan harus diganti dengan bahan-bahan yang

memenuhi syarat atas tanggung jawab Pemborong.

4. 

Bilamana Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus sangsi akan mutu

(kualitas)  bahan bangunan yang digunakan, maka berhak minta kepada Pemborong untuk

memeriksa bahan-bahan bangunan yang akan ditentukan atas biaya Pemborong.

5.  Diutamakan menggunakan bahan produksi dalam negeri.

Pasal I.13

KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJUERE 

1. 

Semua kenaikan harga yang bersifat biasa pemborong tidak dapat mengajukan claim.

2. 

Semua kenaikan harga akibat Pemerintah Republik Indonesia di bidang moneter yang bersifat

nasional dapat mengajukan claim sesuai dengan keputusan Pemerintah dan pedoman resmi

dari Pemerintah RI.

3. 

Semua kerugian akibat Force Majeure berupa alam antara lain : gempa bumi,angin topan,

hujan lebat, pemberontakan, perang dan lain-lain kejadian tersebut dapat dibenarkan oleh

Pemerintah dan berakibat menimbulkan kerusakan bangunan bukan menjadi tanggungan

 pemborong.

Pasal I.14LAIN-LAIN

Page 6: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 6/58

 

1. 

Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS ini dijelaskan didalam  aanwijzing  dan akan

diberikan petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

2. 

Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum didalam contoh daftar BQ ternyata terdapat

kekurangan, maka kekurangannya tersebut dapat ditambahkan menurut pos-posnya masing-

masing dengan menambahkan huruf alfabet pada nomor tersebut dari pos yang bersangkutan,misalnya : pos persiapan nomor terakhir 4, maka penambahannya tidak nomor 5, tetapi

nomor 4a, 4b, 4c, dan seterusnya.

3. 

BoQ (Bill of Quantity) yang volume mengikat dalam penawaran, tetapi tidak mengikat dalam

 pelaksanaan.

4. 

Pemborong sebelum melaksanakan pembongkaran harus meminta ijin secara tertulis terlebih

dahulu kepada direksi/pengelola Proyek/user minimal 1 (satu) minggu sebelumnya.

5. 

Bahan-bahan bangunan hasil bongkaran yang tidak dapat dipergunakan lagi harus

inventarisasir pemborong bersama pengawas.

6. 

Hasil bongkaran harus diserahkan kepada pihak proyek yaitu sekolah dan dibuatkan Berita

Acara Penyerahan yang ditanda tangani oleh pemborong, pengawas, user, dan Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus.

7. 

Biaya untuk pemindahan hasil bongkaran dari lokasi proyek ke tempat penampungan yang

telah ditentukan, dibebankan kepada pemborong

8.  Kerusakan bagian bangunan yang diakibatkan oleh Pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung

 jawab pemborong sepenuhnya.

9.  Penggunaan air, dan listrik kerja yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini

ditanggung oleh kontraktor/pemborong.

Page 7: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 7/58

 

BAB II 

SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI 

Pasal II.01

JAMINAN PELAKSANAAN

1. 

Jaminan pelaksanaan ditetapkan sebesar 5% dari nilai kontrak.2.  Jaminan pelaksanaan diterima Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus

 pada waktu menandatangani Surat Perjanjian Pemborongan.

3.  Jaminan pelaksanaan dapat dikembalikan bilamana prestasi pelaksanaan mencapai 100% dan

 pekerjaan telah diserahkan untuk pertama kalinya dan diterima baik oleh Direksi (disertai

Berita Acara Penyerahan I).

Pasal II.02

RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE) 

Pemborong harus membuat rencana kerja pelaksanaan yang diperiksa oleh pengawas dan

 pengawas teknik proyek, dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK Penyediaan Rumah

Khusus selambat-lambatnya 1 minggu setelah SPMK diterbitkan serta Daftar Nama Pelaksanayang ditugaskan diserahkan untuk menyelesaikan Proyek ini. Pemborong diwajibkan untuk

melaksanakan pekerjaan merencana kerja tersebut. 

Pasal II.03

ANGGARAN HARIAN DAN MINGGUAN

1.  Konsultan pengawas tiap minggu diwajibkan mengirim laporan kepada Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus mengenai prestasi pekerjaan disertai laporan

harian, Laporan Harian dan Mingguan dibuat oleh Pengawas Lapangan dan dilegalisir.

2.  Penilaian prosentase kerja atas dasar pekerjaan yang sudah dikerjakan, tidak termasuk bahan-

 bahan ditempat pekerjaan dan tidak atas dasar besar pengeluaran uang oleh pembororng.

3.  Contoh blangko laporan harian dan mingguan agar dikonsultasikan dengan pihak teknis pada

Satker Pembangunan Perumahan Deputi Bidang Perumahan Formal

Pasal II.04

PEMBAYARAN

1.  Pembayaran akan diatur dalam kontrak (surat perjanjian pemborong).

2.  Tiap mengajukan pembayaran angsuran (termin) dan penyerahan pertama harus disertai

Berita Acara Pemeriksaan, dilampiri daftar hasil kemajuan pekerjaan dan foto berwarna.

Pasal II.05

SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN (KONTRAK)

1.  Surat perjanjian pemborong (kontrak) dibuat rangkap 6 (Enam) atas biaya pemborong

kesemuanya bermeterai Rp. 6.000,-

2.  Kontrak dibuat Proyek, sedang lampiran-lampirannya disiapkan oleh pemborong antara lain :

a.  Bestek dan voorwaden / RKS yang disahkan

 b.  Berita Acara Aanwijzing yang disahkan.

c.  Berita Acara pembukaan Surat Penawaran.

d.  Berita Acara Evaluasi.

e.  Usulan penetapan pemenang.

f. 

Penetapan Pemenang.g.  Pengumuman Pemenang.

Page 8: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 8/58

 

h.  SPMK  (Gunning). 

i. 

Surat penawaran besera lampiran-lampirannya.

 j. 

Foto copy jaminan pelaksanaan.

k. 

Gambar pelaksanaan.

Pasal II.06PERMULAAN PEKERJAAN

1. 

Selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) minggu terhitung dari SPMK (Gunning) 

dikeluarkan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus pekerjaan

harus dimulai.

2. 

Bilamana ketentuan seperti tersebut diatas tidak dipenuhi maka jaminan pelaksanaan

dinyatakan hilang dan menjadi milik Negara.

3. 

Pemborong wajib memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan

Rumah Khusus bila akan memulai pekerjaan, secara tertulis.

Pasal II.07PENYERAHAN PEKERJAAN

1.  Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 hari kalender terhitung setelah diterbitkan

SPMK oleh Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Khusus, jumlah hari termasuk

hari minggu, hari besar, dan hari raya.

2.  Pekerjaan dapat diserahkan yang pertama kalinya bilamana pekerjaan sudah selesai 100% dan

dapat diterima dengan baik oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah

Khusus dengan disertai Berita Acara dan dilampiri daftar kemajuan pekerjaan pada

 penyerahan pertama untuk pekerjaan ini, keadaan halaman dan bangunan harus dalam

keadaan rapi dan bersih.

3. 

Untuk memudahkan suatu penelitian sewaktu diadakan pemeriksaan teknis dalam angka penyerahan pertama, maka surat permohonan pemeriksaan teknis yang diajukan Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK Penyediaan Rumah Khusus supaya dilampiri :

a.  Daftar kemajuan pekerjaan 100% ( seratus persen ).

 b.  Tempat album berisi foto berwarna yang menyatakan prestasi dari 0%-100%.

4.  Surat permohonan pemeriksaan teknis yang dikirim kepada Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) Penyediaan Rumah Khusus harus sudah dikirimkan selambat-lambatnya tujuh hari

sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir.

5.  Dalam penyerahan pekerjaan pertama kalinya dan bilamana terdapat pekerjaan instalasi

listrik, maka pihak pemborong harus menunjukkan kepada proyek surat pernyataan

 bermaterai Rp. 6.000 bahwa instalatur terdaftar di PLN. Bilamana pihak pemborong tidak

dapat menunjukkan surat penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya ditangguhkan dahulu,

agar tidak menjumpai kesulitan dikemudian hari sewaktu akan menyambung aliran listrik.

Pasal II.08

PEMELIHARAAN

1.  Jangka waktu pemeliharaan adalah 180 hari kalender sehabis penyerahan pertama.

2.  Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn)  terjadi kerusakan akibat kurang

sempurnanya dalam pelaksanaan atau kurang baiknya mutu bahan-bahan yang dipergunakan

maka pemborong harus segera memperbaiki dan menyempurnakannya.

3.  Meskipun pekerjaan telah diserahkan untuk kedua kalinya, namun pemborong masih terikat

dalam pasal 1609 KUHP

Page 9: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 9/58

 

Pasal II.09

PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN

1. 

Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang diajukan kepada Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus harus sudah diterima selambat-

lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir dan

surat tersebut supaya dilampiri :a. 

Data-data yang lengkap.

 b. 

Time schedule baru yang sudah disesuaikan dengan sisa pekerjaan.

2. 

Surat permohonan waktu penyerahan pekerjaan tanpa ada data-data yang lengkap tidak akan

dipertimbangkan.

3. 

Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan pertama kalinya dapat diterima oleh

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK Penyediaan Rumah Khusus bilamana:

a. 

Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer and minder) yang tidak dapat

dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak ditanda tangani oleh kedua belah pihak.

 b. 

Adanya surat perintah tertulis dari Pemimipin Proyek tentang pekerjaan tambahan.

c. 

Adanya surat perintah tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah

Khusus bahwa pekerjaan untuk sementara waktu dihentikan.

d. 

Adanya gangguan curah hujan yang terus menerus ditempat pekerjaan secara langsung

mengganggu pekerjaan, yang dilaporkan oleh konsultan Pengawas dan dilegalisasi oleh

unsure teknis yang bersangkutan.

e. 

Pekerjaan tidak dapat dimulai tepat pada waktunya yang telah ditentukan karena lahan

yang telah dipakai untuk bangunan masih ada permasalahan.

Pasal II.10

DENDA

(Pasal 49 A.V)

1. 

Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan yang pertama kalinya dilampaui (tidak

dipenuhi), maka Pemborong dikenakan denda / diwajibkan membayar denda 1 (Satu) permil

tiap hari keterlambatan, maksimal 5% dari nilai kontrak.

2.  Menyimpang dari pasal 49 A.V terhadap segala kelalaian mengenai peraturan atau tugas yang

tercantum dalam bestek ini tidak ada ketetapan denda lainnya, pemborong dapat dikenakan

denda sebesar 1 permil tiap kali terjadi kelalaian dengan tidak diperlukan pengecualian.

3.  Berdasar pasal 1609 KUHP, Pemborong bertanggung jawab perihal struktur dan konstruksi

 bangunan yang dikerjakan selama 10 (sepuluh) tahun.

4.  Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan dan tidak disebutkan waktu

 pelaksanaannya, tidak akan diperpanjang.

5.  Bilamana untuk jangka waktu penyerahan kedua yang telah ditetapkan dilampaui maka

Pemborong akan dikenakan denda sama dengan sub 1.

Pasal II.11

PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN

1.  Harga untuk pekerjaan tambah yang diperintahkan secara tertulis oleh Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus, pemborong dapat mengajukan pembayaran

tambahan.

2.  Sebelum pekerjaan tambahan, pemborong supaya mengajukan kepada Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK Penyediaan Rumah Khusus dapat diperhitungkan apakah pekerjaan

tambahan tersebut dapat dibayar atau tidak.

3.  Didalam mengajukan Daftar RAB pekerjaan tambahan ditambah 10% keuntungan

Page 10: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 10/58

 

 pemborong dari dari nilai pekerjaan dan jasa 10% dari jumlah (tambah keuntungan

 pemborong).

4.  Untuk memperhitungkan pekerjaan tambahan dan pengurangan menggunakan harga satuan

yang telah dimasukkan dalam penawaran/kontrak.

5. 

Bilamana Harga Satuan Pekerjaan belum tercantum dalam Surat Penawaran yang diajukan,

maka akan disesuaikan secara musyawarah.

Pasal II.12

DOKUMENTASI

Penyedia barang harus membuat foto dokumentasi pada setiap tahapan pekerjaan (0%-50% dan

100%)

1. 

Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih 0% supaya

diadakan pemotretan 2 pandangan ditempat yang dianggap penting menurut pertimbangan

Direksi sebanyak 5 setel.

2. 

Setiap permintaan pembayaran Angsuran (termijn) dan penyerahan pertama harus diadakan

 pemotretan yang masing-masing menurut pengajuan termijn sebanyak 5 setel.3.  Sedangkan ukuran foto berwarna untuk Penyerahan Pekerjaan yang pertama kalinya adalah

3R sebanyak 5 setel foto-foto tersebut dan dimasukkan kedalam album ukuran folio.

Pasal II.13

PENDAFTARAN GEDUNG NEGARA

Konsultan Pengawas wajib untuk membantu menyelesaikan pendaftaran Gedung Baru untuk

mendapatkan himpunan daftar nomor dari Direktorat Tata Bangunan di Jakarta yang terdiri dari:

1.  Gambar situasi dengan pelaksanaan skala 1 : 500 sebanyak 8 (Delapan) exemplar.

2.  Gambar denah sesuai dengan pelaksanaan dengan skala 1:200 sebanyak 8 (Delapan)

exemplar.

3. 

Daftar perhitungan luas bangunan bagian luar dan bagian dalam.4.  Fotocopy ijin bangunan sebanyak 8 (Delapan) exemplar.

5.  Akte atau keterangan tanah sebanyak 8 (Delapan) exemplar.

6.  Kartu atau legger sebanyak 8 (Delapan) exemplar.

7.  Fotocopy pemasangan instalasi listrik sebanyak 8 (Delapan) exemplar.

8.  Surat pernyataan dari instalatur bahwa pemasangan sudah 100% selesai sebanyak 8 (Delapan)

exemplar.

9.   As Built Drawing dibuat konsultan pengawas.

Pasal II.14

PENCABUTAN PEKERJAAN

1. 

Pada pencabutan pekerjaan, pemborong hanya dibayar pada pekerjaan Sesuai dengan pasal 62A.V sub 3b, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyediaan Rumah Khusus berhak

membatalkan atau mencabut pekerjaan dari tangan pemborong apabila ternyata pihak

 pemborong telah menyerahkan pekerjaan keseluruhannya atau sebagian pekerjaan kepada

 pemborong lain, semata-mata untuk mencari keuntungan dari pekerjaan tersebut.

2.  Pada pencabutan pekerjaan, pemborong hanya dibayar hanya pekerjaan yang telah selesai dan

telah diperiksa serta disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), sedangkan harga

 bahan bangunan yang berada ditempatkan menjadi resiko pemborong sendiri.

3.  Penyerahan bagian-bagian pekerjaan kepada pemborong lain (Onder aanemer) tanpa seijin

tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak diijinkan.

Page 11: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 11/58

 

10 

4. 

Bilamana terjadi pihak kedua menyerahkan seluruhnya maupun sebagian pekerjaan kepada

 pihak ketiga tanpa seijin pihak kesatu maka akan diperingatkan oleh pihak kesatu secara

tertulis sampai 3 kali, dan selanjutnya akan dikenai sanksi

Page 12: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 12/58

 

11 

BAB III 

SYARAT-SYARAT TEKNIS

Pasal III.01

PENJELASAN UMUM

1. 

Tata cara penyelenggaraan bangunan ini telah diatur dalam BAB I dab BAB II, sedangkan

 penyelenggaraan bangunan yang dimaksud harus memenuhi syarat-syarat teknis sebagaimana

tercantum didalam pasal demi pasal di bawah ini.

2.  Pekerjaan yang dikerjakan adalah Pembangunan Rumah Khusus:

a.  Kerangka konstruksi dari struktur beton dan Kayu disesuaikan dengan tipologi rumah.

 b.  Pondasi dibuat dari batu kali , Umpak Beton (untuk rumah panggung), dan kayu

 pancang (untuk rumah panggung).

c.  Dinding dibuat dari pasangan batu bata merah atau batu tela, batako, dan Papan Kayu

d.  Lantai Rabat Beton dengan Spesi 1 Pc:3Psr:5 Krl

e.  Kuda-kuda dan gording dari bahan Kayu klas I dan kayu klas II

f. 

Langit-langit dari triplek menggunakan kerangka kayug.  Penutup atap dipakai seng gelombang BJLS 30.

h.  Instalasi air ke KM/WC dipakai pipa-pipa PVC Ø ½”, ¾”, 3”, 4”.

i.  Instalasi listrik dipasang dengan tegangan 220 volt siap menyala.

 j.  Kayu-kayu yang tampak dicat, tembok-tembok luar dan dalam dicat tembok, Plafond

dicat sampai rata.

3.  Hal – hal yang belum dicantumkan disesuaikan dengan gambar.

Pasal III.02

TEKNIK KERJA UNTUK PELAKSANAAN

1.  Sarana Bekerja

Untuk kelancaran pelaksaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan:

a. 

Tenaga kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang akan

dikerjakan.

 b. 

Alat-alat Bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat-alat pengangkut, mesin

giling dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

c.  Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan

dilaksanakan tepat pada waktunya.

2.  Cara Pelaksanaan

Pekerjaan dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam

Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan gambar rencana, serta Berita Acara Penjelasan

Pekerjaan serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi.

Pasal III.03ALAT DAN MUTU BAHAN

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan keputusan

Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menterri Perindustrian dan Menteri Penerangan :

 Nomor : 472 / KPB / XII / 1980

 Nomor : 813 / MENPEN / 1980

 Nomor : 64 / MENPEN /1980

Tanggal 23 Desember 1980

Page 13: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 13/58

 

12 

Pasal III.04

ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor sebelum pekerjaan

secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain :

a. 

Beton molen. b. 

Waterpass / theodolith

c. 

Vibrator / penggetar beton.

d. 

Perlengkapan penerangan untuk kerja lambur.

e. 

Pompa air untuk pengadaan dan pengeringan air.

f. 

Stamper / mesin pemadat tanah.

g. 

Dan alat-alat lain yang diperlukan untuk proyek ini.

Pasal III.05

UKURAN-UKURAN

1. 

Ukuran satuan yang ada disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran baja

dinyatakan dalam mm.

2. 

Ukuran-ukuran tersebut dalam pasal ini dimaksudkan sebagai garis besar pelaksanaan dan

 pegangan kontraktor.

3. 

Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, kondisi dan situasi lain yang dapat mempengaruhi

 penawaran. Untuk membuat komponen pekerjaan yang baru, pemborong diharuskan

mengecek / mengukur terlebih dahulu di lapangan.

4. 

Kelalaian dan kekurang telitian kontrktor dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk

mengajukan tuntutannya.

5.  Untuk membuat komponen yang baru, pemborong harus mengadakan pengecekan di

lapangan.

Pasal III.06

SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN1.  Semua bahan-bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam Pasal III.03.

2.  Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib

memberitahukan.

3.  Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan dahulu kepada

Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.

4.  Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi ditolak

 pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan

selambat-lambatnya dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam penolakan.

5.  Pekerjaan atau bagian dari pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi ditolak oleh

Konsultan Pengawas, pekerjaan tersebut harus segera dihentikan, selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor.

6.  Apabila konsultan Pengawas perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, Konsultan Pengawas

 berhak mengirimkan bahan tersebut ke balai penelitian bahan (laboratorium) yang terdekat

untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian

7.  menjadi tanggungan kontraktor, dengan hasil apapun penelitian tersebut. Bilamana hasil

 penelitian tersebut tidak diterima, Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan kepada

Konsultan Pengawas.

Pasal III.07

PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. 

Sebelum memulai pekerjaan lanjutan, dan apabila bagian pekerjaan ini telah selesai akantetapi belum diperiksa oleh konsultan pengawas, baru apabila konsultan pengawas telah

Page 14: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 14/58

 

13 

menyetujui bagian pekerjaan tersebut, kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.

2. 

Bila permohonan pemeriksaan pekerjaan itu dalam waktu 2x24 jam (dihitung dari jam

diterimanya surat permohonan, tidak terhitung hari libur / hari raya) tidak dipenuhi oleh

Konsultan Pengawas, maka kontraktor dapat meneruskan pekerjaan dan bagian pekerjaan

yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Pengawas, hal ini dikecualikan

apabila konsultan pengawas perpanjangan waktu.3. 

Bila kontraktor melanggar pasal III.07 ini, kesalahan dan pembongkaran pekerjaan atau

 bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan menjadi tanggungan kontraktor.

Pasal III.08

PEKERJAAN PERSIAPAN

1. 

Pembersihan lingkungan pekerjaan.

Kontraktor harus membersihkan lingkungan pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat

menggangu pelaksanaan pekerjaan, dan mendapat persetujuan pengawas/ direksi

2. 

Kelestarian segala jenis pohon yang ada dihalaman harus dijaga, penebangan atau

 pemindahan pohon harus dengan persetujuan tertulis dari konsultan pengawas.

3. 

Papan nama proyek.

Bila diharuskan kontraktor boleh memasang papan nama proyek dengan nama sendiri.

4. 

Pembongkaran komponen bangunan.

Pembongkaran komponen bangunan harus dilaksanakan secara hati-hati oleh kontraktor dan

harus diperhatikan keamanan dan meneliti terlebih dahulu situasi dan kondisinya, kemudian

dicari teknis pelaksanaannya dan dikonsultasikan dengan Direksi/Pengawas.

5. 

Semua kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan menjadi tanggung jawab kontraktor.

Pasal III.09

KEADAAN TANAH

1. 

Galian Tanah

Seluruh daerah yang akan terletak di bawah lantai bangunan harus dikupas lapisan humusnya

minimal 20 cm. Hasil kupasan dibuang ke tempat yang akan ditunjuk oleh Direksi/PTP.2.  Galian tanah dilaksanakan untuk: Mendapat peil yang sesuai dengan peil permukaan lantai,

sesuai dengan gambar Konstruksi pondasi.

3.  Saluran air hujan.

a.  Jika terdapat tempat air menggenang dalam parit atau galian pondasi harus dipompa

keluar, sehingga pada waktu pemasangan pondasi parit/galian pondasi dalam keadaan

kering.

 b.  Jika terdapat tempat yang gembur pada dasar parit/galian pondasi, harus digali pondasi,

harus digali dan ditimbun kembali dengan pasir urug, disiram air dan dipadatkan.

c.  Galian harus mencapai kedalaman seperti tercantum dalam gambar bestek dan cukup

lebar untuk bekerja dengan leluasa.

d. 

Galian tanah tidak boleh melebihi kedalam yang ditentukan dan bila hal ini terjadi pengukuran kembali harus dilakukan dengan pasangan atau beton tumbuk tanpa biaya

tambahan dari pemberi tugas.

4.  Urugan Tanah

a.  Untuk bagian-bagian rendah di luar bangunan dilakukan pengurugan tanah sampai

mencapai tebal sesuai dengan ketentuan gambar. Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis

dan setiap 20 cm lapisan tersebut dipadatkan.

 b.  Tanah humus tidak diperkenankan untuk mengurug tanah yang berasal dari tanah yang

tidak dipakai untuk maksud-maksud penambahan / penimbunan harus dibuang / ditimbun

ditempat yang akan ditentukan Direksi.

c.  Urugan tanah harus dilaksanakan segera setelah urugan kembali dari parit/galian pondasi

kaki kolom selesai dikerjakan agar cukup waktu untuk dipadatkan.

Page 15: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 15/58

 

14 

Pasal III. 10

PEKERJAAN URUGAN

1. 

Urugan pasir dilaksanakan untuk :

a. 

Mengeruk kembali galian yang ada di bawah lantai setebal 20 cm.

 b. 

Di bawah saluran-saluran pembuangan setebal 20 cm agar pipa dapat terletak rata/stabil

dan dibawah pemeriksaan/bak control.c. 

Tempat-tempat lain yang dianggap perlu sebagai syarat teknis yang baik dan sempurna

(sesuai dengan bestek dan AV).

2. 

Urugan pasir dilaksanakan lapis setebal 20 cm dan tiap lapis harus ditumbuk dan harus diairi

sampai padat sebelum lapis berikutnya dipasang.

Pasal III. 11

PEKERJAAN PONDASI

1. 

Pekerjaan pondasi harus didasarkan pengukuran dan papan bouwplank yang teliti, sesuai

dengan ukuran minimal dalam gambar.

2. 

Perubahan pada konstruksi pondasi diperbolehkan setelah mendapat persetujuan dari Direksi

3. 

Pondasi batu kali

a. 

Pondasi batu kali dengan campuran 1 PC : 5 PS

 b. 

Sebelum dipasang pasangan batu kali, dipasang terlebih dahulu pasangan batu

kosong/aanstamping setebal 20 cm.

c. 

Batu kali yang dipakai adalah batu pecah/batu belah jenis keras. Batu keropos, bulat

tipis/kecil tidak boleh dipakai.

d. 

Untuk Pondasi Umpak menggunakan beton dengan campuran 1 Pc:3Ps:5Krl

e.  Pondasi Pancang kayu menggunakan kayu klas I

Pasal III. 12

PEKERJAAN PASANGAN

Yang harus dibuat dengan adukan kuat 1 PC : 3 PS adalah :1.  Bagian-bagian dinding tembok dimana menurut gambar bestek dan gambar detail harus

dibuat kedap air  (water dict/transram) antara lain : + 1,5 m untuk dinding KM/WC dan + 0,2

m dari nol lantai sampai permukaan sloof bagian atas.

2.  Apabila tidak tercantum dalam gambar, maka untuk dinding tembok ½ batu setiap luas + 12

m2 harus diperkuat dengan kolom praktis dan ring beton bertulang.

3.  Ukuran dan tulangan kolom praktis sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.

4.  Pemasangan batu bata/bata tela, dan batako dengan:

a.  Adukan 1 PC:3 PS dilaksanakan untuk pasangan sekitar kusen dan yang ditentukan dalam

gambar bestik dan gambar detail.

 b.  Adukan 1 PC : 5 PS dilaksanakn untuk pasangan bukan transram.

5. 

Sebelum dipasangkan batu bara harus direndam terlebih dahulu. Dalam hari yang samasetelah pemasangan batu bata selesai dikerjakan siar-siar dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran

dapat melekat dengan baik.

6.  Pada bagian atas lubang pintu atau jendela dengan bentang lebih dari 1 m dipasang balok

lantai dengan ukuran-ukuran dan tulangan sesuai dengan gambar bistek dan gambar detail.

7.  Apabila ukuran dari 1 m, dipasang rolag tinggi 1 batu dengan adukan 1 PC:3 PS. Rolag harus

dipasang sekaligus selesai agar benar-benar berfungsi sebagai balok pemilkul.

8.  Pemborong diwajibkan mengajukan contoh batu bata terlebih dahulu untuk disetujui Direksi.

Direksi berhak menolak batu bata tersebut bila tidak memenuhi syarat seperti:

a.  Pembakaran kurang matang / merata.

 b.  Banyak mengandung retak-retak/keropos.

c. 

Dan lain sebagainya.

Page 16: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 16/58

 

15 

Pasal III. 13

PEKERJAAN BETON

Bagian-bagian yang dibuat dari beton bertulang ialah yang tertera pada gambar konstruksi serta

 pada bagian lain yang tidak digambarkan pada konstruksi bertulang seperti kolom pengakudinding balok, pengaku dinding, balok lantai, dll. Pada garis besarnya konstruksi beton bertulang

ialah Kolom utama, kolom praktis, sloof balok lantai, plat lantai pondasi, plat kaki, tangga dan

ring balok.

Tutup bak control dan septic tank. Syarat pelaksanaan yang baik dan sempurna, harus dikerjakan

dan dibuat dari konstruksi beton bertulang.

Persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton bertulang:

1. 

Sebelum pelaksanan pekerjaan ini dimulai pelaksanaan wajib meneliti dimensi / ukuran.

2. 

Pelaksanaan pekerjaan ini berpedoman pada peraturan beton Indonesia (PBI) N.I. 2 dengan

mutu beton yang digunakan adalah K175 baja U 24.

3. 

Untuk konstruksi ini disyaratkan memakai pasir campuran, pasir halus dan kasar, jadi tidak

diperkenankan pasir halus.

4. 

Masa pengeringan beton minimal 28 hari namun terhadap begesting penahan sisi vertical

dapat dilepas 3 hari ssudah pengecoran atau menurut petunjuk Direksi.

5. 

Bahan begesting harus cukup kuat terhadap cuaca. Sistem pemasangan dibuat mudah dilepas

dan tidak mempengaruhi konstruksi tersebut.

6. 

Pengecoran dapat dilakukan setelah pembesian diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK).

7.  Setelah pengecoran, beton harus selalu dibasahi dengan air minimal 2 kali sehari selang 7 hari

kalender.

8.  Beton tidak bertulang 1:3:5 dibuat aduk rabat beton serta lantai kerja di bawah pondasi long

footing.

9. 

Kualifikasi bahan

a. 

Baik untuk beton bertulang maupun tak bertulang agregat kerikil harus padat / tanparongga dan keras, tidak berlumut / licin, tidak ringan, tidak berkarang / bukan kerikil laut

dan bebas dari segala kotoran. Untuk konstruksi ini dipakai pasir kali / gunung yang

 padat, keras dan bersih dari kotoran, tidak diperkenankan memakai pasir laut.

 b.  Untuk konstruksi ini dipakai semen yang memakai sertifikat merk.

c.  Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton ini tidak menyimpang dari Peraturan

Umum Bahan Indonesia (PUBI-71).

10. Kontraktor diwajibkan membuat mix desain setiap volume pengecoran beton maksimal 5 m3

 beton.

Pasal III.14KEADAAN BETON BERTULANG

Dengan campuran 1 PC : 2 Ps : 3 Kr dilaksanakan untuk :

a.  Lain-lain pekerjaan dimana dianggap perlu menurut syarat-syarat pelaksanaan yang baik

dengan sempurna dengan petunjuk Direksi diangap perlu.

 b.  Bagian-bagian yang tercantum di dalam gambar kerja.

Pasal III. 15

KEADAAN PLESTER

Pada pemasangan batu bata sebelum diplester bidang tembok haruis dibasahi terlebih dahulusampai jenuh. Begitu selesai pemasangan batu bata siar-siar dikeruk sedalam kurang lebih 1 cm,

Page 17: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 17/58

 

16 

kemudian dilakukan pemlesteran. Dengan adukan 1 Pc : 3 Ps dilakukan untuk semua plesteran

sudut-sudut dan pinggir-pinggir tembok dan plesteran beton termasuk pasangan bata tasram.

Semua permukaan pasangan batu bata dan batu kali yang terpendam di dalam tanah harus

diplester kasar (beraben) dengan adukan yang sama. Dengan adukan yang sama kuat 1 Pc : 3 Ps

dilakukan untuk apsangan bata adukan kuat atau trasram.

Tebal plesteran tembok bata diambil maksimum 1,5 cm. plesteran tembok boleh dilakukanapabila pemasangan pipa-pipa saluran air dan listrik dan lainnya selesai dilaksanakan.

Pembobokan plesteran untuk instalasi tersebut tidak diperkenankan. Setelah pekerjaan-pekerjaan

selesai maka dilakukan acian dengan PC.

Pasal III.16

PEKERJAAN KAYU

1. 

Kayu klas II digunakan untuk rangka daun pintu, rangka daun jendela kaca dan lis kaca

termasuk juga reng.

2. 

Semua jenis kayu yang dipergunakan harus kering benar serta tidak mengandung cacat yang

merugikan.

3. 

Selanjutnya kayu-kayu yang didatangkan di tempat pekerjaan harus ditimbun/disimpan

dengan cara yang tepat (diskunding) dalam los-los yang terlindung.

4. 

Cara mengerjakan:

a. 

Semua hubungan kayu dilaksanakan dengan syarat-syarat pekerjaan yang baik (PUBB).

Hubungan-hubungan kayu baik yang tampak maupun yang tidak tampak harus dikerjakan

dengan rapi.

 b. 

Sebelum dipasang bagian-bagian yang dihubungkan harus dimeni terlebih dahulu.

c.  Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata dan licin hingga dapat cat atau

diplitur.

d. 

Kosen pintu dan jendela dipasang dengan tiga angker 8 mm tiap tiangnya pada tembok

atau kolom penguiat kusen-kusen dipasang pada kolom-kolom utam beton yang dicor

lebih dahulu dipasng dengan sekrup fisher 2 “ jarak 40 cm”.

5. 

Ukuran kayu yang tertera pada gambar ialah ukuran jadi setelah digergaji dan diserut, apabilaada ukuran yang tidak tertera pada gambar atau sukar diperoleh dipasaran, pemborong

diwajibkan membicarakan dengan direksi atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Pasal III.17

PEKERJAAN LANTAI / UBIN

1.  Bahan lantai

a.  Lantai Rabat beton tumbuk/rabat 1 Pc: 3 Ps : 5 Kr (SNI) untuk Tipologi Rumah Tembok

dan setengah tembok

 b.  Lantai untuk tipologi Rumah Panggung menggunakan bahan kayu klas I dan II

disesuaikan dengan keterangan yang ada di gambar kerja.

2. 

Semua jenis bahan lantai harus diberikan contoh dan disetujui direksi atau Pemimipin Proyek.

Pasal III.18

PEKERJAAN BESI ATAU LOGAM LAINNYA

Angker, baut hanggel, dsb, harus disesuaikan dan dipasang perkuatan-perkuatan dari besi pada

tempet-tempat menurut sifat konstruksinya atau menurut pendapat direksi dianggap perlu

termasuk penggantung plafon.

Pasal III.19

PEKERJAAN PENGGANTUNG PENGUNCI

1. 

Tiap daun pintu dipasang dua engsel sekualitas nylon.2.  Untuk pintu dipasang kunci tanam 2 slag sekualitas yang asli.

Page 18: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 18/58

 

17 

3. 

Untuk pintu double (dua daun) dipasang spagnoled 2 pasang.

4. 

Pemasang penyetelan alat-alat harus tepat dan dapat berfungsi dengan/tidak macet dan pintu

dapat tertutup dengan rapat.

Pasal III.20

PEKERJAAN PLAFONDPekerjaan plafon meliputi :

1. 

Dipergunakan plafond triplek tebal 4 mm berkualitas baik.

2. 

List plafon dengan kayu kamper tebal 1 cm lebar 5 cm dengan dinding dicat minyak warna

ditentukan kemudian.

3. 

Langit-langit tepat waterpas dan siar-siar membentuk garis lurus, dan tegak satu sama lain.

4. 

Untuk keperluan pemeriksaan digunakan lubang orang untuk tiap sayap bangunan

Pasal III.21

PEKERJAAN CAT-CATAN

Pekerjaan pengecatan meliputi :

1. 

Cat tembok, cat plafon dengan menggunakan cat sekualitas Mowilex

2. 

Untuk cat kayu dipergunakan cat sekualitas Mowilex, meliputi pekerjaan pengecatan kosen

 pintu, jendela, dan BV.

3. 

Lisplang, tutup keong, dan daun pintu, daun jendela, list plafon, teknik pengecatan harus

mengikuti ketentuan dari pabrik.

4. 

Cat tembok dan plafon merk Mowilex

5. 

Cat kayu dan besi Cat Mowilex.

6.  Meni kayu dan meni besi merk Glotex.

7.  Cat tembok dan plafon Dilaksanakan untuk semua permukaan dinding tembok plesteran

 beton dan langit interknit. Dan beberapa tempat dalam ruangan akan diberikan warna lain

sebagai aksen akan ditentukan kemudian.

8. 

Cat kayu dan besi pada umumnya digunakan cat mengkilat yaitu bagian-bagian:

a. 

Kosen-kosen pintu dan jendela. b.  Pipa saluran / avour talang.

c.  Daun pintu fanel kayu.

d.  Harus dikerjakan dua kali meni dua kali cat penutup.

e.  Warna cat untuk kosen dan jendela akan ditetapkan kemudian untuk itu pemborong

sebelum memulai pekerjaan pengecatan supaya melapor / memberitahu direksi

Pasal III.22

PEKERJAAN KACA

1.  Kaca Daun Jendela mengunakan kaca bening dengan ketebalan 5 mm untuk Tipologi Rumah

Tembok dan setengah tembok dan Kaca Bening ketebalan 5 mm untuk tipologi rumah

Panggung.2.  Kaca dipasang didalam sponing dengan dempul dan list kaca.

3.  Beban kaca dipakai kualitas baik tidak cacat seperti rengat, retak, putus pinggirannya,

 berlubang, berbintik-bitik, dsb.

Pasal III.23

PEKERJAAN ATAP

1. Penutup atap menggunakan Seng gelombang BJLS 30

2. Bubungan ditutup seng BJLS 30

3.Sudut Kemiringan Atap 30°

Konstruksi atap menggunakan struktur rangka baja ringan dan penutup atap sejenis

zynkalum atau seng gelombang, dan pelaksanaannya harus mengikuti gambar dan spesifikasiteknis yang diterbitkan oleh perusahaan/produsen bersangkutan, dan para pekerja yang

Page 19: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 19/58

 

18 

melaksanakan pekerjaan ini harus terlebih dahulu memperoleh pelatihan sehingga cukup

terampil.

Pasal III.24

PEKERJAAN SALURAN1. 

Kemiringan

a. 

Kemiringan saluran pembuangan faecalin (kotoran manusia) dibawah tanah harus

sekurang-kurangnya 10% dan sebanyak-banyaknya 20%.

 b. 

Saluran air hujan sekurang-kurangnya 2%.

2. 

Bak periksa.

a. 

Harus dibuat pada sambungan-sambungan cabang saluran dan belokan-belokan

saluran sehingga ditempat saluran diperiksa dan dibersihkan.

 b. 

Dibuat pasangan batu dengan adukan 1PC : 3PS diplester dengan adukan yang sama.

3. 

Air hujan

a. 

Air hujan langsung disalurkan ke saluran-saluran terbuka sekeliling bangunan.

 b. 

Air hujan akan dibuang kearah selokan dipinggir jalan raya.

4. 

Septictank dan bak rembesan.

a. 

Septictank dibuat dari pasangan bata atau buis beton dia 100 cm dukan kuat 1PC :

3PS diplesteran dengan adukan yang sama.

 b. 

Apabila keadaan tanah kurang baik untuk rembesan system bak rambatan harus

system bak rambatan harus disesuaikan agar air kotor tidak macet.

c. 

Septictank dibuat dengan peresapan seperti dalam gambar.

Pasal III.25

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. 

Pada gambar terlampir dijelaskan letak titik lampu dalam dan luar gedung stok kontak. Skalar

distribusi bagian kelompok titik penerangan.2.  Sumber Daya Listrik

a. Sumber Daya Listrik rencanakan memperoleh distribusi dari PLN.

3.  Syarat-syarat yang harus dipenuhi instalatir :

a.  Harus memiliki ijin PLN setempat untuk pemasangan instalasi listrik serta surat-surat

lain yang menurut peraturan Pemerintah harus ada.

 b.  Harus dibuat rencana kerja (jadwal) yang sesuaikan dengan rencana kerja tahap demi

tahap pekerjaan pembangunan gedung dari kontraktor sebelum pekerjaan dimulai.

c.  Harus menghubungi PLN setempat sehubungan dengan adanya pekerjaan ini.

d.  Tidak menyimpan dan merubah rencana pemasangan dan penggunaan bahan instalasi

yang telah ditentukan.

e. 

Harus melengkapi semua peralatan instalasi dimana dalam syarat-syarat teknis padaumumnya ada walaupun dalam bestek ini tidak disebutkan.

4.  Diskripsi pekerjaan

Jenis pekerjaan secara garis besar dibagi dalam beberapa bagian:

a.  Pemasangan dan pemasangan armature lampu sesuai dengan yang telah ditentukan serta

 pengawatan sampai ke titik cahaya lampu scalar stop kontak, termasuk perlengkapannya

dalam dan luar gedung.

 b.  Pemasangan dan penyerahan panel-panel listrik termasuk perlengkapannya. Pemasangan

dan penyerahan instalasi vaider dari panel utama kepada panel distributor di dalam dan di

luar gedung. Pembuatan rencana kerja jadwal kerja gambar pelaksana, gambar revisi serta

 pengetesan terhadap seluruh instalasi dan mendapat surat keterangan pemeriksaan PLN.

Pasal III. 26

Page 20: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 20/58

 

19 

PEKERJAAN INSTALASI

1. 

Sistem instalasi

a. 

Instalasi air bersih pada gedung dikerjakan samapai pada pemasangan pipa-pipanya dan

siap untuk dipakai.

 b. 

Sistem pembuangan air kotor ditentukan dengan jalan :

1) 

Air bekas dari wastafel dan floordrain disalurkan ke halaman.2) 

Air kotor dari WC dan urinoir disalurkan ke saluran pipa khusus menuju septictank.

3) 

Kelancaran pembuangan / pengaliran air kotor dan air bekas dalam pipa-pipa instalasi

dijamin dengan adanya pemasangan pipa udara menuju ke atas atap bangunan / di

atas plafon.

2. 

Penutup gas-gas busuk dari pipa pembuangan air bekas dan air kotor menggunakan system

 penutup air.

3. 

Syarat-syarat yang dapat diterima sebagai instalatir air bersih dan air kotor .

a. 

Harus mempunyai izin usaha dari pemda setempat dan surat keterangan rekanan dari

PAM setempat.

 b. 

Menguasai pengetahuan dan cara pelaksanaan teknis penyehatan dalam pemasangan

instalasi air.

c. 

Harus membuat time schedule gambar kerja pada saat sebelumnya pekerjaan dimualai

dan didasarkan gambar bestek dan perkembangan rencana kerja dari bangunan atau main

konduktor.

Pasal III.27

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Kalau dianggap perlu maka pemborong diwajibkan membuat gambar-gambar revisi, gambar

 bestek dan gambar detail yang telah dilaksanakan. Gambar tersebut dibuat dalam 2 rangkap dan

diserahkan pada pemberi tugas pada waktu penyerahan pertama pekerjaan, 1 copy gambar

tersebut diserahkan pada perencana pada waktu yang sama.

Jika pada RKS ini belum tercakup beberapa jenis pekerjaan atau persyaratan lainnya, maka hal

tersebut akan diatur dalam penjelasan pekerjaan dan akan dituangakan dalam Berita Acara

Penjelasan Pekerjaan.

Jakarta, Juli 2014

Page 21: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 21/58

 

20 

SPESIFIKASI TEKNISRUMAH KHUSUS

TAHUN ANGGARAN 2015

TIPOLOGI RUMAH TEMBOK

Page 22: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 22/58

 

21 

RUMAH TIPE 36 (KONVENSIONAL)

NO PEKERJAAN SPESIFIKASI BAHAN

1 Pondasi Menggunakan pondasi menerus batu kali dengan campuran 1 Pc: 4 Ps

2 Sloof Menggunakan beton bertulang dengan campuran 1Pc:2Ps:3Krl (K-175)

dengan tulangan besi Ø 12 mm begel 6mm 

3 Dinding Bata Tela 8 x 15 x 25 cm atau Batako Uk. 20 cm x 40 cm, dengan spesi1 Pc : 4 Ps

4 Kolom Beton bertulang campuran 1Pc:2Ps:3Krl ( K 175), dengan tulangan

 besi besi Ø 12 mm begel

6 Ring balok Balok kayu Kals II ukuran 8 x 12 cm diserut halus

7 Rangka atap Baja Ringan

8 Rangka Plafond Kayu Klas II ukuran 5/7 cm,

9 Plafond Triplek tebal 4 mm

10 Penutup Atap Seng BJLS 30 ukuran 80x180 cm

11 Bubungan Seng lebar 70 cm

12 Lisplank Papan Kayu Klas II dengan ketebalan 2 mm lebar 200 mm13 Kusen jendela Kayu Klas II dengan ukuran 5/10

14 Kusen pintu Kayu Klas II dengan ukuran 5/10

15 Pintu:

  Pintu Utama  Pintu Km/wc

Double Triplek t = 4 mm dengan rangka kayu 3/10Pintu PVC 75 x 200 cm

16 Jendela Daun Jendela dengan menggunakan 4 jendela dengan ketebalan

kaca t: 5mm 

17 Pengunci pintu Standard

18 Engsel pintu Engsel kupu-kupu nylon 4”

19 Engsel Jendela Engsel kupu-kupu nylon 3”

20 Pengunci jendela Slot21 Cat Cat dinding ex. Lokal Setara Vinilex , cat kayu setara se iv

22 Kloset Kloset jongkok keramik

23 Lantai Lantai Rabat beton 1Pc:3Ps:5Krl

24 Pipa air bersih PVC ½” dan ¾” kelas AW

25 Pipa air kotor PVC 3” dan 4” kelas D

26 Kabel NYM 2x3 mm dan 3 x 2,5 mm

27 Stop kontak Ex. Lokal

28 Saklar Ex. Lokal

29 Besi Menggunakan Ø 6 mm, 8 mm, 12 mm dengan ukuran penuh

30 Kran air Kran air ø 3/4 (inch) ex Lokal 

Page 23: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 23/58

1

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

JALAN DAN SALURAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS DI KAB. ACEH

SELATAN KEC. TRUMON PROV. ACEH

(RKN15-16)

Page 24: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 24/58

2

SUB BAB I

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIK

UMUM

1.1. UMUM

Penyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan survai lapangan yang cukup detail selama

 periode mobilisasi agar Direksi dapat melaksanakan revisi minor dan menyelesaikan detail

 pekerjaan sebelum operasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam

Spesifikasi.

Sebelum pekerjaan survey dimulai, Penyedia Jasa wajib mempelajari gambar asli untuk

dikonsultasikan dengan Direksi, dan harus memastikan dan memperbaiki setiap kesalahan

atau perbedaan yang terjadi, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan jalan dan

struktur drainase. Penyedia Jasa dan Direksi, harus mencapai kesepakatan dalam

menentukan ketepatan setiap perubahan yang dibuat dalam Gambar, Anggaran biaya dan

spesifikasi ini.

1.2. ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN

KEGIATAN

1.2.1.  Aspek Keselamatan Kerja

Penyedia Jasa memperhatikan ketentuan kesehatan dan Undang-Undang

Keselamatan Kerja. Ketentuan-ketentuan tersebut harus diadopsi oleh pelaksana

 pekerjaan dalam prosedur/manual pekerjaan secara menyeluruh untuk setiap

tahapan pekerjaan, mulai dari tahap pekerjaan persiapan hingga pemeliharaan

setelah penyerahan pekerjaan. Ketentuan maupun jaminan yang bersangkutan

dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja harus melingkupi seluruh

 personil yang terlibat dalam pekerjaan, masyarakat di sekitar kegiatan,maupun

masyarakat yang melewati lokasi pekerjaan.

a.  Sejumlah obat-obatan dan peralatan medis menurut syarat-syarat

 pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dalam keadaan siap pakai harus

selalu tersedia di lapangan.

Page 25: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 25/58

3

 b.  Penyedia Jasa wajib menyediakan air bersih yang cukup baik untuk air kerja

maupun air minum, yang memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua

 pekerja atau petugas.

c. 

Demi keselamatan kerja maka Penyedia Jasa agar menyediakan alat

keselamatan kerja ( topi kerja, sepatu kerja & rompi kerja ).

1.2.2.  Aspek Administrasi

Penyedia Jasa pekerjaan jalan harus memiliki prosedur dan tata cara administrasi

yang baku dalam bentuk surat menyurat dan surat-surat yang lainnya untuk

menunjang seluruh kegiatan pekerjaan. Aspek Administrasi yang dilaksanakan

untuk menunjang kegiatan dapat dikelompokkan dalam kegiatan harian,

mingguan dan bulanan.

Page 26: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 26/58

4

Seluruh dokumen pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pelaksanaan, serah

terima, dan pemeliharaan harus didokumentasikan secara sistematis sesusai

dengan kelompok pekerjaan, urutan waktu, atau kategori lain yang dianggap

 penting. Dokumentasi ini diperlukan guna menunjang laporan kegiatan (Laporan

Harian, Mingguan, Bulanan). Seluruh dokumentasi pelaporan harus dikumpulkan

dengan rapih yang merupakan administrasi bagi pengguna jasa.

1.2.3.  Aspek Ekonomis

Penyedia Jasa wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan,

terutama dalam hal aspek SDM, Peralatan, dan pengadaan bahan. SDM yang

digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan jadwal dan kualitas

 pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan-peralatan pendukung pekerjaan harus

diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bila peralatan-

 peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan/material harus

diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang dijadwalkan. 

1.3. DOKUMEN REKAMAN KEGIATAN

1.3.1.  Prinsip Dasar

  Selama pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Jasa harus menjaga rekaman yang

akurat dari semua perubahan yang terjadi dalam Dokumen Kontrak dalam

satu set Dokumen Rekaman Kegiatan, dan harus memindahkan informasi

akhir tersebut ke dalam Dokumen Rekaman Akhir sebelum penyelesaian

Pekerjaan.

  Pada tahap pengajuan dokumen rekaman kegiatan perlu dilakukan beberapa

kegiatan, yaitu :

a)  Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu set Dokumen

Rekaman Kegiatan yang dalam keadaan terpelihara untuk mendapat

 persetujuan dari Direksi. Dokumen Rekaman Kegiatan yang telah disetujui

Direksi ini, menjadi prasyarat untuk pengesahan Sertifikat Pembayaran.

 b)  Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Rekaman Kegiatan akhir

 pada saat permohonan Berita Acara Penyelesaian Akhir untuk mendapat

 persetujuan dari Direksi, disertai dengan surat pengantar yang berisi :

Page 27: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 27/58

5

- Tanggal.

-  Nomor dan Nama Kegiatan.

-  Nama dan Alamat Penyedia Jasa.

- Judul dan Nomor tiap Dokumen Rekaman.

- Berita Acara yang menyatakan bahwa setiap dokumen yang diserahkan

telah lengkap dan benar.

- Tanda tangan Penyedia Jasa, atau wakilnya yang sah.

1.3.2.  Dokumen Kerja ( Job Set)

 

Segera setelah Pengumuman Pemenang, Penyedia Jasa dapat memperoleh 1(satu) set lengkap semua Dokumen yang berhubungan dengan Kontrak tanpa

 biaya dari Direksi Pekerjaan. Dokumen Kerja akan mencakup :

- Syarat-syarat Kontrak.

- Spesifikasi.

- Gambar.

- Addenda (bila ada).

- Modifikasi terhadap Kontrak (bila ada).

-Catatan hasil pengujian lapangan (bila ada).

  Dokumen Kerja harus disimpan dan diarsipkan dalam rak-rak di kantor

lapangan, dan Penyedia Jasa harus menjaga dokumen kerja tersebut terlindung

dari kehilangan atau kerusakan sampai pemindahan data akhir ke dalam

Dokumentasi Kegiatan Akhir telah selesai dilaksanakan. Dokumen rekaman

tersebut tidak boleh digunakan untuk maksud - maksud pelaksanaan pekerjaan

dan dokumen tersebut harus selalu tersedia setiap saat untuk diperiksa oleh

Direksi / Konsultan Pengawas / MK.

1.3.3.  Bahan Rekaman Kegiatan

Segera setelah semua bahan, aspal, agregat, bahan jalan, semen, beton, dan

sebagainya disetujui, maka semua contoh yang telah disetujui harus disimpan

dengan baik di lapangan.

Page 28: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 28/58

6

1.3.4.  Pemeliharaan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan

  Penyedia Jasa harus melimpahkan tanggung jawab pemeliharaan Dokumen

Rekaman kepada salah seseorang staf yang ditunjuk sebagaimana yang telah

disetujui oleh Direksi sebelumnya.

  Pemberian Tanda Segera setelah diterimanya Dokumen Kerja (Job Set),

Penyedia Jasa harus memberi tanda pada setiap dokumen dengan judul

“Dokumen Rekaman Kegiatan-Dokumen Kerja”, dalam huruf cetak setinggi 5

cm.

  Pemeliharaan Pada saat penyelesaian Kontrak, kemungkinan sejumlah

Dokumen Kerja harus dikeluarkan untuk mencatat masukan-masukan baru

dan untuk pemeriksaan, dan dalam kondisi-kondisi yang demikian kegiatan

seperti ini akan dilaksanakan, maka Penyedia Jasa harus mencari cara yang

cocok untuk melindungi dokumen kerja tersebut untuk disetujui Direksi.

  Tata Cara Membuat Catatan dalam Gambar Catatan pada Gambar harus

dilakukan dengan menggunakan pensil berwarna yang dapat dihapus (tidak

 boleh memakai tinta), perubahan harus diuraikan dengan jelas dengan

 pencatatan dan kalau perlu dengan garis grafis. Catat tanggal semua masukan.

Berilah tanda perhatian pada setiap catatan dengan tanda “awan” pada tempat

atau tempat-tempat yang mengalami perubahan.

Page 29: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 29/58

7

Bilamana terjadi perubahan yang tumpang tindih (over laping), maka

disarankan menggunakan warna yang berbeda untuk setiap perubahan.

Dokumen rekaman harus selalu diperbaharui jangan sampai terdapat bagian

yang tertanam dalam setiap pekerjaan yang dikerjakan tidak tercatat. Beri

tanda yang jelas untuk mencatat setiap detil pelaksanaan, misalnya :

- Kedalaman berbagai elemen jalan dan saluran sehubungan dengan data

yang ditunjukkan.

- Posisi horisontal maupun vertikal harus ditandai pada bagian permukaan

 pekerjaan yang permanen.

- Lokasi elemen jalan dan saluran dalam pekerjaan harus diberi tanda

sehingga mudah terlihat dengan tanda-tanda khusus pada struktur.

- Perubahan dimensi dan detil pelaksanaan di lapangan.

- Perubahan yang terjadi dengan adanya Variasi.

- Gambar detail yang tidak terdapat dalam Gambar asli.

  Waktu Pencatatan Semua catatan harus dibuat dalam jangka waktu 24 jam

terhitung sejak diterimanya informasi.

  Keakuratan menggunakan semua sarana yang diperlukan, termasuk

 perlengkapan khusus yang dipakai untuk pengukuran, untuk menentukan

lokasi elemen jalan dan saluran yang terpasang dan untuk memperoleh data

masukan yang akurat. Penyedia Jasa harus melakukan koordinasi atas semua

 perubahan yang terjadi dalam Dokumen Rekaman, membuat catatan yang

sesuai dan sebagaimana mestinya pada setiap halaman Spesifikasi dan pada

lembaran Gambar dan pada Dokumen lainnya, dimana pencatatan yang

demikian diperlukan untuk menunjukkan perubahan yang sebenarnya terjad.

Keakuratan rekaman harus sedemikian rupa sehingga setiap pencarian bagian-

 bagian pekerjaan yang ditunjukkan dalam Dokumen Kontrak di kemudian

hari dapat dengan mudah diperoleh dari Dokumen Rekaman yang telah

disetujui.

1.3.5.  Dokumen Rekaman Akhir

  Tujuan pembuatan Dokumen Rekaman Akhir adalah menyiapkan informasi

nyata menyangkut semua aspek Pekerjaan, baik yang tertanam maupun yang

terlihat, untuk memungkinkan modifikasi rancangan di kemudian hari dapat

dilaksanakan tanpa pengukuran ulang yang lama dan mahal, tanpa investigasi

Page 30: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 30/58

8

dan pemeriksaan ulang.

  Pemindahan Data ke dalam Gambar Seluruh perubahan data yang ditunjukkan

dalam Dokumen Kerja dari Gambar Rekaman harus dipindahkan dengan teliti

ke dalam Gambar Rekaman Akhir menurut masing-masing gambar aslinya,

dan penjelasan yang lengkap dari semua perubahan selama pelaksanaan dan

lokasi aktual dari semua jenis pekerjaan harus ditunjukkan dengan jelas.

Berilah tandaperhatian pada setiap catatan dengan tanda “awan” yang

mengelilingi tempat atau tempat-tempat yang mengalami perubahan. Buatlah

semua catatan perubahan pada dokumen yang asli dengan rapih, konsisten,

dan ditulis dengan tinta atau pinsil keras hitam.

 Pemindahan Data ke Dokumen Lain Bilamana dokumen selain Gambar telah

dijaga bersih selama pelaksanaan Pekerjaan, dan bila setiap data masukan

telah dicatat dengan rapih agar dapat disetujui oleh Direksi, maka dokumen

kerja (job set) dari Dokumen tersebut (selain Gambar) akan diterima Direksi

sebagai Dokumen Rekaman Akhir untuk Dokumen tersebut. Bilamana

Dokumen yang demikian belum dapat disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka

Penyedia Jasa harus menyiapkan salinan baru dari Dokumen yang diperoleh

dari Direksi. Pemindahan perubahan data ke dalam salinan baru ini harus

dilakukan dengan hati-hati agar dapat disetujui oleh Direksi/Konsultan

Pengawas/MK.

  Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu set lengkap Dokumen

Rekaman Akhir pada saat mengajukan permohonan Berita Acara Serah

Terima Sementara. Bilamana diminta oleh Direksi, maka Penyedia Jasa harus

mengikuti rapat atau rapat-rapat peninjauan (review), melaksanakan setiap

 perubahan yang diperlukan dan segera menyerahkan kembali Dokumen

Rekaman Akhir kepada Direksi untuk dapat diterima.

  Perubahan Setelah Dokumen Diterima Penyedia Jasa tidak bertanggungjawab

untuk mencatat perubahan Pekerjaan setelah SerahTerima Sementara

Pekerjaan, kecuali perubahan yang diakibatkan oleh penggantian, perbaikan,

dan perubahan yang dilakukan Penyedia Jasa sebagai bagian dari

kewajibannya (guarantee).

Page 31: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 31/58

9

1.4. STANDAR RUJUKAN

Bilamana bahan atau pengerjaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini harus memenuhi

atau melebihi peraturan atau standar yang disebutkan, maka Penyedia Jasa harus

 bertanggungjawab untuk menyediakan bahan dan pengerjaan yang demikian. Peraturan

dan standar yang disebutkan ini akan menetapkan ketentuan mutu untuk berbagai jenis

 pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan cara pengujian untuk menentukan mutu yang

disyaratkan dapat dicapai. Standar rujukan yang diacu dalam spesifikasi adalah SNI

(Standar Nasional Indonesia), Pedoman atau Petunjuk Teknis dan Standar dari Badan-

 badan dan Organisasi lain dapat digunakan atas persetujuan Direksi Pekerjaan antara lain

AASHTO: American Association of State Highway and Transportation Officials, ACI:

 American Concrete Institute, ASTM: American Society of Testing Materials.

Page 32: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 32/58

10

SUB BAB II

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIK

PEKERJAAN PERSIAPAN

Jenis pekerjaan ini dilakukan untuk lokasi pekerjaan jalan dan saluran meliputi :

1.5. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa adalah : 

  Mobilisasi Personil yang meliputi mobilisasi kepala Penyedia Jasa dilapangan yang

memenuhi jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya beserta

stafnya dan pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan

dalam kontrak. 

  Mobilisasi Fasilitas dan Peralatan. 

Mobilisasi ini meliputi penggunaan sebidang lahan yang diperlukan untuk barak kerja

 pelaksanaan pekerjaan disekitar lokasi kegiatan. 

Demobilisasi disini berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir

kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik

 pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula. 

1.6. Pengukuran Lahan

  Penyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan pengukuran dan penggambaran kembali

lokasi pelaksanaan yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan mengenai elevasi

ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan memakai. alat-alat yang sudah ditera

kebenarannya.

  Ketidak-cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan

yang sebenamya harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk dimintakan

keputusannya.

  Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan memakai alat -alat

waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

  Penyedia Jasa harus menyediakan alat theodolit/waterpass beserta petugas yang

melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi selama pelaksanaan kegiatan.

Page 33: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 33/58

11

  Pengukuran sudut menyiku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras

hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi.

  Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan penyedia jasa.

1.7. Papan Nama Kegiatan

  Papan nama kegiatan harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan ketentuan dan pengarahan

dari Direksi.

  Perletakan Papan Nama kegiatan ditempat yang mudah dilihat oleh umum dan

diletakkan pada saat dimulainya pekerjaan serta harus dicabut kembali pada saat

 pekerjaan selesai.

  Ukuran, Warna, Isi Tulisan dan bentuk akan ditentukan kemudian berdasar arahan dari

Direksi.

1.8. Direksi keet

  Direksi keet adalah tempat untuk melaksanakan pengawasan, pengendalian pekerjaan,

 pekerjaan adminitrasi proyek, didalam direksi keet terdapat gambar schedule proyek,

gambar bestek, dll.

  Direksi keet berupa bangunan semi permanen dari tiang kaso, dinding multiplex 9 mm

ataupun bangunan permanent yang mana selanjutnya dapat digunakan sebagai tempat

 penjaga malam (dll), ataupun bangunan yang terdapat disekitar proyek yang telah

mendapat persetujuan pengguna jasa (owner), lantai beton tembok, atap seng, loteng

triplek dan penerangan secukupnya.

  Ukuran direksi keet, ditentukan oleh skala proyek yang dikerjakan penempatannya

tidak terlalu jauh dari lokasi bangunan yang di kerjakan.

1.9. Pekerjaan Pembersihan Lokasi

  Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan dengan penebasan/

 pembabatan yang harus dilaksanakan terhadap semua belukar/semak, sampah yang

tertanam dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan

dikerjakan, harus dihilangkan,ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan

Page 34: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 34/58

12

cara-cara yang disetujui oleh Direksi.

  Semua sisa-sisa tanaman ataupun kotoran seperti akar-akar, rumput-rumput dibawah

tanah dasar/permukaan tanah tempat bangunan yang akan dibangun harus dibersihkan

dan kotoran yang ditemukan harus dibuang/dibakar.

  Bekas bangunan ataupun bangunan yang masih berada pada lokasi pembangunan

dengan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas/MK harus dibongkar, maka Penyedia

Jasa harus melakukan pembongkaran sampai bersih agar tidak menghalangi

 pelaksanaan pekerjaan pembangunan.

  Semua daerah urugan, harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap

urugan yang baru, Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan

yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.

1.10.Penjagaan Keamanan

Penyedia Jasa bertanggung Jawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan terjadi didaerah

kerjanya terutama mengenai :

  Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik disengaja atau

tidak disengaja.

  Penggunaan sesuatu bahan, peralatan yang keliru/ salah.

  Penyedia jasa diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang dan bahan milik

kegiatan/pengawas lapangan dan pihak ketiga yang berada di lingkungan kegiatan, baik

terhadap pencurian maupun perusakan. Untuk maksud tersebut, penyedia jasa agar

membuat pagar pengaman dari seng atau bahan lain untuk kegiatan atau peralatan yang

dilindungi.

 

Penyedia Jasa bentanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang

disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan

 pencurian, Penyedia Jasa harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran

 pekerjaan. Kehilangan-kehilangan bahan, peralatan kerja.

  Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainnya.

  Penyedia Jasa harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam) dalam

kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan dan lain-lain.

Page 35: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 35/58

13

  Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian-kerugian

dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-lain,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa, dan tidak dapat diperhitungkan

dalam biaya pekerjaan tambah, atau pengunduran waktu pelaksanaan

  Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi dalam waktu paling lambat 24 jam

untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.

  Apabila terjadi kebakaraan, penyedia jasa bertanggung-jawab atas akibatnya. Untuk itu

 penyedia jasa harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai,

ditempatkan ditempat yang strategis dan mudah dicapai.

1.11.Kecelakaan dan Kesehatan

  Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa pekerja maupun

orang yang teriibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

  Penyedia Jasa diharuskan untuk menyediakan alat kesehatan/kotak PPPK yang terisi

 penuh dengan obat-obatan yang sesuai dengan kebutuhan, lengkap dengan seorang

 petugas yang mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama dan kesehatan. Sejumlah

obat-obatan dan peralatan medis menurut syarat-syarat pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) dalam keadaan siap pakai harus selalu tersedia di lapangan.

  Penyedia jasa wajib menyediakan air bersih yang cukup baik untuk air kerja maupun air

minum, yang memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua pekerja atau petugas.

  Demi keselamatan kerja maka penyedia jasa agar menyediakan alat keselamatan kerja (

topi kerja, sepatu kerja & rompi kerja ).

  Sejauh tidak disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini, maka Penyedia Jasa harus

mengikuti semua ketentuan umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh InstansiPemerintah terutama tentang Undang-undang Keselamatan Kerja termasuk segala

kelengkapan dan perubahannya

1.12.Kebersihan dan Ketertiban

  Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa harus memelihara

kebersihan lokasi pekerjaan maupun lingkungannya terutama jalan-jalan disekitar

Lokasi kegiatan, harus bebas dari bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

Page 36: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 36/58

14

  Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi kegiatan yang harus

dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan kegiatan.

Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Direksi/Konsultan Pengawas/MK memberi

 perintah penghentian pekerjaan yang segala akibatnya menjadi tanggung Jawab

Penyedia Jasa.

  Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun dihalaman luar gedung

harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum

serta untuk memudahkan pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan oleh Direksi/

Konsultan Pengawas/MK.

  Pada Penyerahan Pekerjaan, situasi lokasi pekerjaan harus bersih dari sisa-sisa kotoran

kerja.

Page 37: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 37/58

15

SUB BAB III

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIK

PEKERJAAN TANAH DAN BETON

1.13.PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan Tanah yang dimaksud adalah pembersihan, penebasan / pembabatan dan

 persiapan daerah yang akan dikerjakan seperti tersebut dibawah ini :

  Tempat-tempat untuk bangunan utama dan prasarana dan sarana umum harus

dibersihkan. Penebasan-pembabatan harus dilakukan terhadap semua belukar, sampah

yang tertanam dan material-material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerahyang akan dikerjakan, harus dihilangkan, ditimbun dan kemudian dibakar atau di buang

dengan cara-cara yang disetujui oleh Direksi. Semua puing-puing sisa-sisa tanaman

seperti akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus dihilangkan atau sampai tidak

lagi ditemui material lain yang tidak diperlukan / mengganggu.

  Seluruh pekerjaan pengukuran harus dilakukan sesuai dengan permintaan Direksi.

  Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan

as-as dan elevasi dengan warna jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air hujan.

1.14.PEKERJAAN GALIAN.

1.14.1.  Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan galian harus memenuhi syarat - syarat seperti yang ditentukan dalam

Gambar Kerja. Penyedia Jasa harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi

seperti pada Gambar Kerja atau ditentukan oleh Direksi, tidak terganggu, jika

terganggu Penyedia Jasa harus menggalinya dan atau mengurug kembali lalu

dipadatkan sesuai syarat-syarat yang tertera dalam uraian dibawah ini.

1.14.2.  Syarat - Syarat Pelaksanaan

Semua galian harus dilaksanakan sesuai Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis

yang ditentukan menurut keperluan seperti item di bawah ini :

  Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian

masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka harus

digali lagi dan dibuang keluar dari lubang galian, sedangkan lubang-lubang

Page 38: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 38/58

16

tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga

mendapatkan dasar yang waterpass.

  Penggalian harus dilaksanakan hingga garis ketinggian dan elevasi yang

ditentukan dalam Gambar Kerja dan harus memcakup pembuangan seluruh

material dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah cadas, batu

 bata, batu beton, tembok dan jenis bentuk lainya.

  Pekerjaan galian harus dilakukan dengan gangguan seminimal mungkin

terhadap material dibawah dan diluar batas galian.

  Semua kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai

 jumlah tertentu atau menurut Direksi mengganggu pekerjaan yang sedang

dikerjakan harus segera disingkirkan dari halaman dibuang ketempat yang

ditentukan oleh Direksi dengan biaya Penyedia Jasa.

  Pengangkutan sisa kelebihan tanah galian keluar halaman pekerjaan yang

dllakukan dengan menggunakan kendaraan, sebelum keluar kearah jalan raya,

roda kendaraan harus dibersihkan / dicuci / dibebaskan dari tanah yang

menempel agar tidak mengotori jalan raya.

  Bagian-bagian galian yang akan diurug kembali harus diurug tanah bersih,

 bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.

 

Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk

dipindahkan, seluruh barang-barang berharga yang mungkin ditemukan

dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai terjadi kerusakan

harus direparasi/diganti atas tanggungan Penyedia Jasa.

  Sistim pembayaran dilakukan dalam meter kubik ( m3 ). 

1.15.PEKERJAAN PEMADATAN

Yang dimaksudkan disini adalah pekerjaan pemadatan tanah dengan menggunakan

stamper, dimana tanah hasil pemadatan ini akan dipergunakan untuk kegiatan yang tanah.

1.15.1.  Lingkup Pekerjaan Pemadatan

  Pekerjaan pemadatan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

 peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk terlaksananya

 pekerjaan ini dengan baik.

  Pekerjaan pemadatan ini meliputi seluruh detail yang disebutkan atau

ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Direksi.

Page 39: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 39/58

17

1.15.2.  Bahan-bahan

  Bahan yang digunakan dalam kegiatan urugan merupakan bahan yang

terdapat di lokasi kegiatan.

 

Bila tidak dicantumkan dalam Gambar Kerja detail, maka minimal urugan

adalah 5 Cm padat (setelah disiram, diratakan dan dipadatkan) dibagian atas

urugan dibawah dasar saluran yang berhubungan dengan tanah harus terdiri

dari urugan pasir padat.

1.15.3.  Syarat-Syarat Pelaksanaan

  Pelaksanaan pengurugan dilakukan secara beriapis-lapis dengan penimbrisan

sehingga dicapai. Suatu lapisan setebal 15 Cm padat. Lubang-lubang galian

yang terletak digaris kegiatan pekerjaan harus diisi dengan tanah urug yang

diratakan dan dipadatkan.

  Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian

rupa hingga dicapai suatu lapisan dengan ketebalan minimal 15 Cm dalam

keadaan padat. Tiap lapis urugan yang dipadatkan harus mendapatkan

 persetujuan tertulis dari Direksi sebelum urugan berikutnya.

  Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pemilihan peralatan dan

metoda untuk mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan. Dalam hal ini

 bahwa Penyedia Jasa tidak sanggup mencapai kepadatan yang diisyaratkan.

  Kelebihan material galian harus dibuang oleh Penyedia Jasa ketempat

 pembuangan yang ditentukan oleh Direksi.

  Sistim pembayaran dilakukan dalam meter kubik (m3).

1.15.4.  Pengujian Mutu Pekerjaan

Direksi harus diberitahu bila penelitian dilapangan sudah dapat dilaksanakanuntuk menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan.

1.  Kondisi Tempat Kerja

  Penyedia Jasa hanus menjamin bahwa Pekerjaan tetap kering sebelum dan

selama Pekerjaan pemasangan dan pemadatan berlangsung, untuk itu

 bahan urugan selama konstruksi harus memiliki kemiringan yang cukup

untuk membantu drainase dari aliran air hujan dan harus menjamin bahwa

Pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana mungkin, air

Page 40: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 40/58

18

dan tempat kerja harus dibuang ke dalam sistem drainase permanen. Cara

yang memadai untuk menjebak lumpur harus diadakan pada bagian darurat

yang mengalin ke dalam sistem drainase permanen.

 Penyedia Jasa menjamin di tempat kerja harus tersedia air yang cukup

untuk pengendalian kelembaban timbunan selama operasi pemasangan dan

 pemadatan.

  Urugan tidak boleh dipasang, dihampar, atau dipadatkan sewaktu hujan,

dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau lainnya bila

kadar air material di luar rentang yang ditentukan.

2.  Perbaikan dan Urugan yang Tak Memuaskan atau Tidak Stabil

 

Urugan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang

disyaratkan atau disetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan harus

diperbaiki dengan menggali permukaan dan membuang atau menambah

material sebagaimana diperlukan yang dilanjutkan dengan pembentukan

dan pemadatan kembali.

  Urugan yang terlalu basah untuk pemadatan, dimana kadar airnya

melampaui kadar air yang disyaratkan atau sebagaimana diperintahkan

Direksi Teknik, harus diperbaiki ulang dengan mengganti material. Cara

lain, atau jika pengeringan tak dapat dicapai dengan cara mengaduk atau

membiarkan bahan gembur tersebut, Direksi Teknik dapat memerintahkan

untuk mengeluarkan bahan tersebut dari pekerjaan dan menggantikannya

dengan bahan kering yang lebih cocok.

  Urugan yang menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal

lainnya setelah dipadatkan dalam batasan Persyaratan ini biasanya tidak

memerlukan pekerjaan perbaikan asal sifat meterial dan kerataan

 permukaan masih memenuhi persyaratan Spesfikasi ini.

  Perbaikan dan urugan yang tidak memenuhi kepadatan atau persyaratan

sifat material dan spesifikasi ini harus seperti yang diperintahkan Direksi

Teknik dan dapat meliputi tambahan pemadatan, penggaruan yang disusul

dengan pengaturan kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan

dan penggantian material.

Page 41: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 41/58

19

1.16.PEKERJAAN BETON BERTULANG

1.16.1.  Lingkup Pekerjaan

Meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan pekerjaan beton.

1.16.2.  Pedoman Pelaksanaan

Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, sebagai dasar

 pelaksanaan digunakan pedoman sebagai berikut :

-  Per-syarat-an umum bahan bangunan di Indonesia (PUBI-1982, Nl-3).

-  Peraturan beton bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

-  American Society for Testing and Material (ASTM)'.

-  American Concrete Institute (ACI). 

-  Petunjuk-petunjuk dan peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh

DIreksi.

-  Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Penyedia Jasa di

"site". 

1.16.3.  Keahlian dan Pertukangan

  Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang yang

 berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya. Semua pekerjaan yang

dihasilkan harus mempunyai mutu sebanding dengan standard yang umum

 berlaku.

  Penyedia Jasa harus bertanggung Jawab terhadap seluruh pekerjaan beton

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan,

toleransi dan penyelesaiannya.

1.16.4.  Bahan-bahan

1.  Semen

  Digunakan portland cement  jenis II menurut Nl-8 atau type-l menurut

ASTM dan memenuhi S.400 menurut standard portland cement yang

digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia. Merk yang dipilih tidak dapat

ditukar-tukar dalam pelaksanaan, kecuali dengan persetujuan tertulis dari

Page 42: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 42/58

20

Direksi/Konsultan Pengawas/MK.

  Merk semen yang dianjurkan adalah merk semen yang banyak tedapat

dipasaran.

 

Penggantian semen dengan merk lain harus seijin Direksi / Konsultan

Pengawas / MK.

  Tidak dibenarkan mengganti-ganti merk semen yang telah disetujui

Direksi tanpa alasan yang jelas.

  Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan dalam keadaan bila tidak

terdapat merk semen yang dimaksudkan maka Penyedia Jasa harus

memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semen

 penggantinya berkualitas setara dengan mutu semen tersebut diatas.

2.  Aggregate

  Kualitas dan gradasi dari aggregate harus memenuhi syarat-syarat,

Aggregate kasar harus berupa batu pecah yang mempunyai susunan

gradasi baik, cukup syarat kekerasan yang padat (tidak porous).

  Penyedia Jasa harus melakukan percobaan dilaboratorium yang

ditunjukkan oleh Direksi untuk menentukan susunan gradasi aggregate

tersebut. Untuk menguji kekerasan dari aggregate kasar tersebut digunakanmesin Pengaus dimana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 1 %

yang ditentukan terhadap berat kering.

  Dimensi maksimum dari aggregate kasar tidak lebih dari 3 Cm dan tidak

lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi

yang bersangkutan dan minimum ukuran butirnya 5 mm.

  Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-

 bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

  Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 % ditentukan terhadap

 berat kering, apabila kadar lumpur melampui 5 % maka pasir harus dicuci

sampai memenuhi syarat yang ditentukan,

  Aggregate yang akan digunakan untuk pekerjaan beton harus mendapatkan

 persetujuan tertulis dari Direksi.

3.  Air

  Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung

Page 43: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 43/58

21

minyak, asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang

dapat mengurangi mutu pekerjaan.

  Disamping itu, air juga harus memenuhi syarat-syarat :

Tata Cara Perancangan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989.

-  Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.

4.  Besi Beton

  Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat

mengurangi lekatnya pada beton,.

  Jenis besi tersebut diatas harus mempunyai tegangan limit elastis

karakteristik sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PBI-1971.

  Panjang Penyambungan tulangan sesuai degan PBI 1991.

  Sepotong baja polos lurus atau dowel yang dipasang pada setiap jenis

sambungan melintang dengan maksud sebagian system penyalur beban,

sehingga pelat yang berdampingan dapat bekerja sama tanpa terjadi

 perbedaan penurunan yang berarti. Jarak setiap segmen dari tulangan ini

yaitu 9 m, dan diameter yang dipergunakan adalah d = 16 mm.

  Perlengkapan besi beton meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk

mengatur jarak tulangan / besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada

tempatnya.

  Pemasangan sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari

minyak, kotoran, cat, karat lepas, kulit giling, adukan beton yang melekat

atau bahan - bahan lain yang merusak harus dihilangkan dan dibersihkan.

Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat hingga tidak

dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau

dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat.

5.  Penyimpanan

  Pengeringan dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai

dengan waktu dan urutan pelaksanaan.

  Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak

terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada sak, segera setelah

diturunkan, semen harus disimpan ditempat yang kering, terlindung dari

 pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai bebas dari tanah.

Page 44: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 44/58

22

  Semen harus dalam keadaan baik (belum mulai mengeras) dan tidak boleh

ada bagian yang mulai mengeras. Jika dijumpai semen yang tidak sesuai

dengan persyaratan di atas, maka Direksi wajib menolak semen yang tidak

memenuhi syarat dan semen tersebut harus dikeluarkan dari lapangan

 pekerjaan,

  Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan

 bantalan kayu dan bebas lumpur atau zat-zat asing lainnya yang dapat

merusakkan besi beton (minyak dan lain-lain).

  Aggregate harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut

 jenis dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton ringan untuk

menghindari tercampurnya dengan tanah.

1.16.5.  Pembongkaran Acuan / Bekisting

  Pembongkaran Acuan / Bekisting baru dilakukan apabila bagian konstruksi

dengan Sistim Acuan / Bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan

yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban - beban pelaksanaan yang

 bekerja padanya. Kekuatan ini harus ditunjukkan dengan pemeriksaan benda

uji laboraturium dan dengan perhitungan - perhitungan yang harus disetuju!

oleh Direksi. Pembongkaran baru dapat dilaksanakan apabila telah

mendapatkan persetujuan dari Direksi.

  Pada bagian-bagian konstruksi dimana akan bekerja beban-beban yang lebih

 besar dari beton rencana atau terjadi keadaan yang lebih membahayakan dari

 pada yang diperhitungkan, serta pengaruh cuaca yang tidak memungkinkan

maka dari bagian konstruksi tersebut tidak dapat dibongkar selama keadaan

tersebut terus berlangsung.

1.16.6.  Pembentukan dan Pergantian Pembesian

  Penyedia Jasa harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai

dengan apa yang tertera pada Gambar Kerja. Sebelum dilakukan pemotongan

 besi beton, maka Penyedia Jasa harus membuat "Bending Schedule" (rencana

 pembengkokan tulangan) untuk diajukan dan dimintakan persetujuan dari

Direksi.

  Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Penyedia Jasa atau menurut

Page 45: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 45/58

23

 pendapatnya terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan

 pembesian yang ada, maka :

-  Penyedia Jasa dapat menambahkan ekstra besi dengan tidak mengurangi

 pembesian yang tertera dalam Gambar Kerja. Secepatnya hal ini

diberitahukan pada Direksi untuk informasi.

-  Jika hal tersebut di atas akan dimintakan oleh Penyedia Jasa sebagai

 pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah

ada persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.

-  Jika diusulkan perubahan dari jalan/arah pembesian rnaka perubahan

tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari

 perencanaan konstruksi.

  Jika Penyedia Jasa tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai

dengan yang ditetapkan dalam Gambar Kerja, maka dapat dilakukan

 penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat setelah mendapat

 persetujuan tertulis dari Direksi

  Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh

kurang dari yang tertera dalam Gambar Kerja (dalam hal ini yang

dimaksudkan adalah jumlah luas)

  Pergantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian

ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan

 pembetonan atau penyampaian penggetar.

1.16.7.  Kualitas Beton

  Evaluasi ketentuan karakteristik ini menggunakan ketentuan-ketentuan dalam

PB11971.

  Penyedia Jasa harus memberikan/ membuat kwalitas beton dengan

memperhatikan data-data pelaksanaan sesuai petunjuk Direksi.

  Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan yang

disebut dalam pasal 4,7 dan 4.9 PB11971.

  Penyedia Jasa harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton

yang dibuat. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristik

 beton tersebut dan harus disetujui oleh Direksi.

 

Selama pelaksanaan harus ada penguji slump, minimal 5 cm dan maksimal 12

Page 46: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 46/58

24

cm. Cara pengujian slump adalah sebagai berikut :

-  Contoh beton diambil tepat sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton

(bekisting).

Cetakan beton ditempatkan di atas kayu yang rata atau pelat beton.

-  Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya.

-  Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 15

mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru),

-  Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.

-  Setiap lapisan ditusuk- tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus sampai

lapisan dibawahnya, setelah itu atasnya diratakan, segera cetakan diangkat

 perlahan-lahan dan diukur penurunannya (nilai slumpnya).

  Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang sesuai dan

disetujui Direksi atas biaya Penyedia Jasa.

  Perawatan kubus percobaan tersebut dalam kondisi terendam air, selama 7

(tujuh) hari dan dalam udara terbuka,

  Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk

umur 3,7,14,21,28 hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang

dari prosentase kekuatan yang diminta pada 28 hari.untuk lebih jelasnya lihat

tabel 4.1.4 PBI-1971.

  Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung

setelah seluruh adukan masuk ke dalam mixer,

  Penuangan beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan

dengan cara yang tidak berakibat terjadinya pemisahan komponen beton,

  Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton,

 Minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran dilakukan, Penyedia Jasa harus

memberitahukan secara tertulis kepada Direksi dan pengecoran baru dapat

dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari. Sebelum memberikan

 persetujuan pengecoran Direksi wajib memeriksa pembesian yang terpasang

 pada daerah yang akan dicor,

  Diluar uraian diatas terhadap tempat atau bagian lain dari pekerjaan yang

memerlukan penggunaan beton bukan sebagai struktur utama (mis: beton

rabat) dapat dipakai campuran adukan 1 PC : 3 Psr: 5 Kr yang dicetak dan

dicor berdasar ketentuan PUBB (N1.3-1957) dan PBI (N1.2-1971).

Page 47: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 47/58

25

  Sistim pembayaran dilakukan dalam pekerjaan beton adalah meter kubik

(m3).

1.16.8.  Perawatan Beton

  Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan

terlalu cepat.

  Harus diperhatikan pula perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan,

Beton harus dibasahi terus menerus paling sedikit selama 10 hari setelah

 pengecoran untuk mencegah pengeringan bidang beton. Pembasahan terus

menerus ini dilakukan antara lain dengan cara menutupinya menggunakan

karung-karung basah. Pada pelat-pelat atap pembasahan terus menerus

dilakukan dengan merendam atau (menggenanginya) dengan air.

  Pada hari - hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak

 boleh diganggu.

1.16.9.  Tanggung Jawab Penyedia Jasa

  Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai

dengan ketentuan - ketentuan di atas dan sesuai dengan Gambar Kerja yang

diberikan.

  Kehadiran Direksi selaku wakil pemberi tugas atau Konsultan Perencana yang

sejauh mungkin melihat/mengawasi/menegur atau memberi nasehat tidaklah

mengurangi tanggung jawab.

  Dengan tanpa diminta, apabila ternyata ditemukan bahwa hasil pengecoran

mengalami cacat, tidak sesuai dengan perencanaan, gagal pengecoran, maka

secara langsung Penyedia Jasa melakukan perbaikan dan penyempumaan

yang hasilnya dipertanggungjawabkan dengan disetujui oleh

Direksi/Konsultan Pengawas/MK.

  Akibat yang timbul dari ketidak sempurnaan pengecoran merupakan tanggung

 jawab Penyedia Jasa,

1.16.10. Pembersihan

  Jangan dibiarkan puing - puing, sampah tertimbun. Pembersihan harus

dilakukan setiap sore secara baik dan teratur.

Page 48: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 48/58

26

1.16.11. Contoh Bahan Yang Harus Disediakan

  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberikan contoh

material, split, pasir,besi beton, semen untuk mendapatkan persetujuan

Direksi.

  Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi akan dipakai sebagai

 pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh Penyedia

Jasa kelapangan.

  Penyedia Jasa diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh

ditempaf yang disetujui Direksi.

Page 49: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 49/58

27

SUB BAB IV

URAIAN DAN SYARAT-SYARAT TEKNIK

PEKERJAAN DRAINASE

4.1  Umum

Macam-macam selokan/ saluran dan bak kontrol yang dibuat meliputi pekerjaan

sebagaimana diterangkan dalam penjelasan pekerjaan Pekerjaan saluran ini yang

menangkut :

  Pekerjaan persiapan.

  Pekerjaan pengurukan.

  Pekerjaan tanah dan lapisan pasir.

  Pekerjaan saluran batu kali.

  Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun

tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai

dengan Spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian dan detail yang

ditunjukkan pada Gambar. Selokan yang dilapisi dibuat dari pasangan batu dengan

mortar atau yang seperti ditunjukkan dalam Gambar.

  Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang ada,

kanal irigasi atau saluran air lainnya yang tidak terganggu baik yang bersifat

sementara maupun tetap, dan dalam penyelesaian pekerjaan ini harus memenuhi

ketentuan dalam Kontrak ini.

  Pekerjaan pelapisan sisi atau dasar selokan dan saluran air, dan pembuatan "apron"

(lantai golak), lubang masuk (catch pits) dan struktur saluran kecil lainnya dengan

menggunakan pasangan batu dengan mortar yang dibangun di atas suatu dasaryang telah disiapkan memenuhi garis, ketinggian dan dimensi yang ditunjukkan

 pada Gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

  Dalam beberapa hal, bilamana mutu batu dan bentuknya cocok serta mutu kerjanya

tinggi, Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan penggunaan pasangan batu dengan

mortar sebagai pekerjaan pasangan batu untuk struktur dengan daya dukung yang

lebih besar seperti gorong-gorong pelat, tembok kepala gorong-gorong dan tembok

 penahan tanah.

Page 50: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 50/58

28

4.2  Persyaratan Pekerjaan

  Perbedaan elevasi galian dasar selokan yang telah selesai dikerjakan tidak boleh

lebih dari 1 cm dari yang ditentukan atau disetujui pada tiap titik, dan harus

mempunyai permukaan yang cukup halus dan rata dan menjamin aliran yang bebas

serta tanpa genangan bilamana alirannya kecil.

  Alinyemen selokan dan profil penampang melintang yang telah selesai dikerjakan

tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari yang ditentukan atau telah disetujui pada

setiap titik.

  Contoh bahan yang akan digunakan untuk saluran harus mendapat persetujuan

Direksi Pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

  Apabila pekerjaan pembentukan penampang selokan telah selesai, Penyedia Jasa

harus meminta persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum bahan pelapis selokan

dipasang.

  Pengeringan tempat kerja dan pemeliharaan sanitasi di lapangan sesuai dengan

ketentuan yang diberikan dalam Spesifikasi ini.

  Pengembalian Bentuk dan Pembuangan Pekerjaan Sementara

  Ketentuan yang disyaratkan untuk Galian dalam Spesifikasi ini berlaku.

  Bahan timbunan yang digunakan harus memenuhi ketentuan sifat-sifat bahan,

 penghamparan, pemadatan dan jaminan mutu yang ditentukan dalam dari

Spesifikasi ini.

  Sisi muka masing-masing batu dari permukaan pasangan batu dengan mortar tidak

 boleh melebihi 1 cm dari profil permukaan rata-rata pasangan batu dengan mortar

di sekitarnya.

  Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata selokan dan

saluran air yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak boleh berbeda

lebih dari 2 cm dari profil permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui,

 juga tidak bergeser lebih dari 5 cm dari profil penampang melintang yang

ditentukan atau disetujui.

  Profil akhir untuk struktur kecil yang tidak memikul beban seperti lubang

 penangkap dan lantai golak tidak boleh bergeser lebih dari 2 cm dari profil yang

ditentukan atau disetujui.

Page 51: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 51/58

29

4.3  Pekerjaan Persiapan.

  Penyedia Jasa harus memberitahu pada Direksi setiap kali akan memulai pekerjaan

untuk dicek terlebih dahulu ukuran-ukuran dan peilnya.

  Penyedia Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan ukuran-ukuran dan peil satu

sama lain dalam setiap pekerjaan dan melaporkan kepada Direksi jika terdapat

selisih/perbedaan, Direksi akan memberikan keputusan tentang koreksi

 pembetulannya. Penyedia Jasa tidak dibenarkan membetulkan sendiri kesalahan

tersebut.

  Kelalaian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi berhak untuk

membongkar pekerjaan yang telah dilakukan tanpa ijin/memberitahu Penyedia

Jasa, biaya yang timbul sepenuhnya menjadi beban Penyedia Jasa.

4.4  Pekerjaan Tanah dan lapisan Pasir.

  Pekerjaan penggalian baru bisa dimulai jika Bouwplank sudah dipasang dan sudah

mendapat ijin dari Direksi. Pekerjaan penggalian tanah harus dilakukan sampai

 peilnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar yang direncanakan.

  Tanah bekas galian harus sudah diangkut keluar lokasi kegiatan selambat-

lambatnya 1 x 24 jam sesudah penggalian dengan catatan setelah mendapat ijin

dari Direksi.

  Begitu pekerjaan galian tanah selesai segera diteruskan dengan pekerjaan lapisan

 pasir. Sebelum pekerjaan pasir dimulai, pasir harus dibersihkan dari segala kotoran

yang ada dan peil galian sudah diperiksa dan setujui Direksi.

  Pasir pasang di alas tanah dasar dan dipadatkan sampai mencapai penggalian yang

direncanakan dan disetujui Direksi.

  Pasir yang digunakan adalah pasir sungai yang baik, tidak mengandung lumpur.

Penyedia jasa tidak diperkenankan memakai pasir gunung sebagai pasir urug.

4.5  Pekerjaan Plesteran dan siar timbul.

  Pekerjaan plesteran dan siar timbul disesuaikan dengan gambar kerja.

  Sebelum pekerjaan ptesteran dan siar dimulai dibersihkan terlebih dahulu dan

dibasahi dengan air bersih.

  Pekerjaan plesteran harus digosok-gosok hingga mendapatkan hasil yang benar-

 benar padat dan tidak kropos.

Page 52: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 52/58

30

  Setelum siar dimulai nat antar batu dibersih dan dikorek-korek hingga mencapai

adukan yang keras kemudian dibasahi dengan air bersih baru pekerjaan siar

dimulai.

  Plesteran dipakai dengan campuran 1 Pc : 6 Ps.

  Siar timbul dengan campuran 1 Pc : 3 Ps

4.6  Metoda Pelaksanaan Pekerjaan.

  Drainase yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus selalu lancar tanpa terjadinya

genangan air dan berfungsi dengan baik sebelum pekerjaan timbunan dan struktur

 perkerasan dimulai.

  Pada tahap awal selokan harus digali sedikit lebih kecil dari penampang melintang

yang disetujui, sedangkan pemangkasan tahap akhir termasuk perbaikan dari setiap

kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan setelah

seluruh pekerjaan yang berdekatan atau bersebelahan selesai.

4.7  Pekerjaan Druiker

  Pekerjaan druiker dilaksanakan pada daerah persimpangan, yang menghubungkan

saluran sebelah kiri dan kanan.

  Type dan dimensi druiker yang digunakan sesuai dengan Gambar kerja yang

diberikan. Bahan yang digunakan berupa batu kali dengan top berupa beton.

Spesifikasi bahan beton untuk druiker sesuai dengan persyaratan yang ada pada

Sub bab Pekerjaan Beton

  Setelah druiker terpasang, penimbunan kembali dan pemadatan sekeliling dan di

atas tutup druiker beton harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan mendetail

gambar rencana yang ada dalam dokumen ini, Timbunan, dengan menggunakan

 bahan yang memenuhi ketentuan yang diberikan untuk Timbunan Pilihan. Bahan

harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari gumpalan lempung dan bahan-

 bahan tetumbuhan serta yang tidak mengandung batu yang tertahan pada ayakan

25 mm.

  Penimbunan kembali harus dilakukan sampai minimum 40 cm di atas puncak tutup

druiker, Penimbunan kembali pada celah-celah di bawah setengah bagian bawah

 pipa harus mendapat perhatian khusus agar dapat dipadatkan sebagaimana

mestinya.

  Alat berat untuk pekerjaan tanah dan mesin gilas tidak boleh beroperasi lebih dekat

Page 53: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 53/58

31

1,5 m dari druiker sampai seluruh druiker terbungkus dengan ketinggian paling

sedikit 40 cm di atas puncak tutup druiker. Perlengkapan ringan dapat dioperasikan

dalam batas ketentuan tersebut di atas asalkan penimbunan kembali telah mencapai

ketinggian 30 cm di atas puncak druiker. Meskipun demikian dan tidak

 bertentangan dengan ketentuan yang di atas, Penyedia Jasa harus bertanggung

 jawab dan harus memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi akibat kegiatan

tersebut.

4.8  Penetapan Titik Pengukuran Pada Saluran

  Lokasi, panjang, arah aliran dan kelandaian yang ditentukan untuk semua selokan

yang akan dibentuk lagi atau digali atau yang dilapisi, serta lokasi semua lubang

 penampung (catch pits) dan selokan pembuang yang berhubungan, harus diberi

tanda dengan cermat oleh pelaksana sesuai dengan Gambar atau detail pelaksanaan

yang diterbitkan oleh Direksi menurut Spesifikasi ini.

4.9  Pelaksanaan Pekerjaan Selokan

  Penggalian, penimbunan dan pemangkasan harus dilakukan sebagaimana yang

diperlukan untuk membentuk selokan baru atau lama sehingga memenuhi

kelandaian yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui dan memenuhi profil

 jenis selokan yang ditunjukkan dalam Gambar atau bilamana diperintahkan lain

oleh Direksi.

  Setelah formasi selokan yang telah disiapkan disetujui oleh Direksi, pelapisan

selokan dengan pasangan batu dengan mortar harus dilaksanakan seperti yang

disyaratkan dalam Spesifikasi ini.

  Seluruh bahan hasil galian harus dibuang dan diratakan oleh Penyedia Jasa

sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang mungkin

terjadi, di lokasi yang ditunjukkan oleh Direksi.

4.10  Perlindungan Terhadap Saluran Air Lama

  Sungai atau kanal alam yang bersebelahan dengan Pekerjaan dalam Kontrak ini,

tidak boleh diganggu tanpa persetujuan Direksi.

  Bilamana penggalian atau pengerukan dasar sungai tidak dapat dihindarkan, maka

setelah pekerjaan ini selesai, maka pelaksana harus menimbun kembali seluruh

galian sampai permukaan tanah asli atau dasar sungai dengan bahan yang disetujui

Page 54: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 54/58

32

Direksi.

  Bahan yang tertinggal di daerah aliran sungai akibat pembuatan saluran atau akibat

galian lainnya, atau akibat penempatan cofferdam harus dibuang seluruhnya

setelah pekerjaan selesai.

4.11  Relokasi Saluran Air

  Bilamana terdapat pekerjaan stabilisasi timbunan atau pekerjaan permanen lainnya

dalam Kontrak ini yang tidak dapat dihindari dan akan menghalangi sebagian atau

seluruh saluran air yang ada, maka saluran air tersebut harus direlokasi agar tidak

mengganggu aliran air pada ketinggian air banjir normal yang melalui pekerjaan

tersebut. Relokasi yang demikian harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

  Relokasi saluran air tersebut harus dilakukan dengan mempertahankan kelandaian

dasar saluran lama dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak

menyebabkan terjadinya penggerusan baik pada pekerjaan tersebut maupun pada

 bangunan di sekitarnya.

4.12  Pengendalian Mutu

1. Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan.

  Bilamana dianggap perlu maka survai profil permukaan lama atau yang akan

dilaksanakan harus diulang untuk mendapatkan catatan kondisi fisik yang teliti.

  Pelaksanaan pekerjaan selokan yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang

diberikan dalam di atas, harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa seperti yang

diperintahkan oleh Direksi.

  Pekerjaan perbaikan dapat meliputi :

1.  Penggalian atau penimbunan lebih lanjut, bilamana diperlukan termasuk

 penimbunan kembali dan pemadatan sebelum pekerjaan baru dimulai,

kemudian digali kembali hingga memenuhi garis yang ditentukan;

2.  Perbaikan dan penggantian pasangan batu dengan mortar yang cacat sesuai

dengan ketentuan dari Spesifikasi ini.

3.  Pekerjaan timbunan yang tidak memenuhi ketentuan harus diperbaiki

sesuai dengan dalam Spesifikasi ini.

2. Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima.

Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan

Page 55: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 55/58

33

terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana

disyaratkan dalam di atas. Penyedia Jasa juga harus bertanggungjawab atas

 pemeliharaan rutin dan perbaikan, apabila diperlukan untuk, semua selokan yang

telah selesai dan diterima, baik saluran yang dilapisi maupun tidak selama Periode

Kontrak termasuk Periode Pemeliharaan.

4.13  Dasar Pengukuran

1. Pengukuran Galian.

Pekerjaan galian selokan dan saluran air yang diukur untuk pembayaran dihitung

dalam meter kubik dan merupakan volume aktual bahan yang dipindahkan dan

disetujui oleh Direksi. Pekerjaan galian ini diperlukan untuk pembentukan atau

 pembentukan kembali selokan dan saluran air yang memenuhi garis, ketinggian

dan profil sesuai dengan Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi. Penggalian

yang melebihi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau yang diperintahkan oleh

Direksi Pekerjaan, tidak boleh diukur untuk pembayaran.

2. Pengukuran Timbunan/urugan.

Timbunan yang digunakan untuk pekerjaan selokan dan saluran air harus diukur

dan dibayar sebagai Timbunan dalam Spesifikasi ini.

3. Pengukuran Pelapisan Saluran Bagian Atas

Pelapisan saluran pada bagian atas untuk selokan drainasediukur sesuai panjang

saluran yang dibangun.

4.14  Dasar Pembayaran

  Kuantitas galian, ditentukan seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar

 berdasarkan Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang

terdaftar di bawah ini dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana

harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk

 penyediaan semua pekerja, perkakas dan peralatan untuk galian selokan drainase

dan saluran air, untuk semua formasi penyiapan saluran selokan yang dilapisi dan

semua pekerjaan lain atau biaya lainnya yang diperlukan atau biasanya diperlukan

untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan

dalam bagian ini.

  Sistim pembayaran untuk pekerjaan galian dilakukan dalam meter kubik (m3).

Page 56: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 56/58

34

  Sistim pembayaran untuk pekerjaan timbunan/urugan dilakukan dalam meter

kubik (m3).

  Sistim pembayaran untuk pekerjaan palapisan saluran bagian atas dilakukan dalam

meter panjang (m1).

4.15  PEKERJAAN SALURAN BATU KALI

4.15.1  Lingkup Pekerjaan

  Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk

mendapatkan hasil yang baik.

  Pekerjaan saluran batukali ini meliputi seluruh detail yang

disebutkan/ditunjukan dalam gambar.

4.15.2  Persyaratan Bahan

  Semen Portland

Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis

merek dagang atau atas persetujuan Team. Semen yang telah mengeras

sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.

  Pasir

Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari

 bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

  Batukali

Batukali yang digunakan adalah batu pecah, tidak berpori serta

mempunyai kekerasan sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI-1971.

  Air

Air yang digunakan haruus air tawar yang bersih dan tidak mengandung

minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis /bahan-bahan lain yang

dapat menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, Team dapat

minta kepada Penyedia jasa supaya air yang dipakai diperiksa di

laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia

 jasa.

Page 57: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 57/58

35

  Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan PBI-71 NI-2.

4.15.3  Persyaratan Pelaksanaan

  Batukali yang digunakan untuk saluran harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu hitam, keras, tidak porous.

  Sebelum saluran dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil saluran dari

kayu pada setiap pojok galian, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan

 penampang saluran.

  Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal

minimum 10 cm, disiram dan diratakan, dan di atasnya diberi

aanstamping batukali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar untuk

itu.

  Saluran batukali menggunakan adukan dengan campuran 1 Pc : 5 Pasir

 pasang. Untuk kepala saluran digunakan adukan kedap air campuran 1 Pc

: 3 Pasir setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan atas saluran ke bawah.

Adukan harus membungkus batukali pada bagian tengah saluran

sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari saluran yang

 berongga/tidak padat.

4.15.4  Contoh Bahan

  Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa harus memberikan

contoh-contoh material : batukali, pasir untuk mendapat persetujuan dari

Team.

  Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Team akan dipakai sebagai

standar/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh

Penyedia jasa ke site.

  Penyedia jasa diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh

yang telah disetujui di Bangsal Team.

4.15.5  Pengiriman dan Penyimpanan Bahan

  Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan

tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan

aslinya, masih tersegel dan berlabel pabriknya.

Page 58: Rks Rkn15 16

7/23/2019 Rks Rkn15 16

http://slidepdf.com/reader/full/rks-rkn15-16 58/58

  Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering,

tidak lembab dan bersih sesuai dengan persyaratan pabrik.

  Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk kegiatan ini, bahan

ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

  Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman

dan penyimpanan.

4.15.6  Syarat Pengamanan Pekerjaan

  Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum 3

hari setelah pelaksanaan pekerjaan saluran harus dilindungi dari benturan

keras dan tidak dibebani.

  Penyedia jasa diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan

yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.

  Bila terjadi kerusakan, Penyedia jasa di wajibkan untuk memperbaikinya

dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala biaya perbaikan

menjadi tanggungan Penyedia jasa.