rs c-3 k-1

Upload: harining-tyas

Post on 04-Feb-2018

264 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    1/49

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    2/49

    KATA$+NANTA

    !e)ala *ui (a)i Allah !/T yan) telah mem(eri,an ni,mat serta

    hidayahNya terutama ni,mat ,esem*atan dan ,esehatan sehin))a

    *enulis da*at menyelesai,an ma,alah mata ,uliah

    5$O6BNO+N+MA78 Ma,alah ini meru*a,an salah satu tu)as mata

    ,uliah Kimia asar 6a,ultas Kedo,teran $N ;eteran

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    3/49

    Kasus 1

    Mengamati kehamilan bibinya, Fahira seorang siswi SLTA bertanya kepada anda

    sebagai mahasiswa kedokteran tentang tumbuh kembang bayi. Dia ingin mengetahui

    bagaimana anin dapat bernapas, kapan dan bagaimana pembentukan sistem

    pernapasan. Fahira uga ingin mengetahui tentang struktur sel di sistem pernapasan. Fahira

    uga ingin mengetahui tentang struktur sel di sistem perna!asan.

    Fahira mendapatkan kabar kalau adik sepupunya meninggal beberapa saat setelah

    dilahirkan. Dokter yang menolong menyatakan ini merupakan persalinan prematur dan bayi

    mengalami distress pernapasan.

    Sebagai anak sekolah, Fahira mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Saat ini dia

    menanyakan kepadamu mengapa bayi itu tidak menangis saat dilahirkan. Dan dia ingin tahu

    bagaimana bayi dapat bernapas untuk pertama kali.

    Fahira pernah memba"a artikel tentang kelainan kongenital sistem respirasi dan

    gangguan pernapasan pada bayi baru lahir. Tetapi dia belum sepenuhnya memahami, Fahira

    menghubungi kamu untuk menanyakan beberapa hal seperti apakah perbedaan

    dan persamaanBronchopulmonary dysplasia danHyalin Membran Disease

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    4/49

    LPR (LEARNING PROGRESS REPORT)

    TERMINOLOGI

    1. Distress pernapasan

    kegagalan perna!asan mendadak yang ditandai dengan kebo"oran p la s m akedalam paru#paru melalui k a p ile r yang rusak, menyebabkan akumulasi

    "airan paru#paru yang mengurangi kemampuannya untuk mengembang.

    $. %ron"hopulmonal displasia

    &. 'yaline membran disease

    'yaline membran disease atau sindrom distress pernapasan adalah suatu

    keadaan dimana al(eoli tidak dapat terbuka diakibatkan tingginya permukaan.

    Tingginya permukaan disebabkan karena de!isiensi sur!aktan.

    ). *remature

    Kelahiran bayi lebih dari $+ minggu dan kurang dari & minggu.

    PROBLEM

    1. %agaimana pertumbuhan sistem pernapasan pada anin-

    $. %agaimana perkembangan sistem pernapasan pada anin-

    &. %agaimana struktur sel di sistem pernapasan-

    ). Mengapa bayi bibi Fahira tidak menangis setelah lahir-

    . Apakah ada hubungannya antara bayi premature dengan distress pernapasan-

    /. %agaimana bayi dapat bernapas pertama kali-

    . Apakah ada hubungannya antara bayi premature dengan bron"hopulmonal displasia-

    0. Apakah ada hubungannya antara bayi premature dengan hyaline membran disease-

    MEKANISME

    --

    I DONT KNOW dan LEARNING ISSUE

    1. mbriologi sistem pernapasan

    a. Mor!ogenesis

    b. Adaptasi pas"anatal

    ". *erubahan dimentional

    $. Anatomi sistem pernapasan

    a. Trun"us respiratorius

    b. 2rgana respiratorius

    &. 'istologi sistem pernapasan

    a. Konduksi

    b. 3espiratorius

    ). Fisiologi anin dan neonatus

    . *enyakit paru kongenital

    a. Laring

    b. Trakea

    ". %ronkhusd. *aru

    http://kamuskesehatan.com/arti/plasma/http://kamuskesehatan.com/arti/plasma/http://kamuskesehatan.com/arti/kapiler/http://kamuskesehatan.com/arti/kapiler/http://kamuskesehatan.com/arti/plasma/http://kamuskesehatan.com/arti/plasma/
  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    5/49

    /. %ron"hopulmonal displasia

    a. De!inisi

    b. pidemiologi

    ". tiologi

    d. Faktor resiko

    e. 4eala klinis!. *atogenesis dan pato!isologi

    g. *enatalaksanaan

    h. *rognosis

    . 'yaline membran disease

    a. De!inisi

    b. pidemiologi

    ". tiologi

    d. Faktor resiko

    e. 4eala klinis

    !. *atogenesis dan pato!isologig. *enatalaksanaan

    h. *rognosis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    6/49

    +m(riolo)i dan Tum(uh Kem(an) !istem es*iratori

    +m(riolo)i system *erna*asan meru*a,an suatu ilmu yan) memelaari

    tentan) *em(entu,an> *ertum(uhan dan *er,em(an)an system *erna*asan8

    $er,em(an)an system res*irasi di,elom*o,an menadi ti)a taha*an utama>

    yaitu morfo)enesis> ada*tasi *as=a natal> dan *ertum(uhan dimentional8

    Morfo)enesis meru*a,an taha* yan) meli*uti *roses *em(entu,an

    seluruh stru,tur yan) di(utuh,an dalam system res*irasi8 Taha* ini teradi

    selama masa ,ehamilan atau *renatal8 an))uan yan) teradi *ada taha* ini

    da*at menye(a(,an )an))uan stru,tur dan fun)si> )an))uan terse(ut (ersifat

    (erat dan irre.ersi(le8

    Ada*tasi *as=a natal meru*a,an suatu *roses ada*tasi (ayi terhada*

    lin),un)an (arunya untu, memenuhi ,e(utuhannya sendiri8 Taha* ini teradisesaat *as=a ,elahiran8 an))uan *ada taha* ini (ersifat re.ersi(le dan da*at

    di,om*ensasi8

    $ertum(uhan dimentional> *ertum(uhan yan) teradi *as=a natal8

    Ke=e*atan *ertum(uhan *ada taha* ini ter)antun) *ada ,e(utuhan fun)sional

    or)an lain dan a,ti.itas meta(oli=8 an))uan *ada taha* ini (ersifat re.ersi(le

    dan da*at di,om*ensasi8

    A8 Morfo)enesis

    !emua stru,tur *erna*asan (erasal dari intera,si dua la*isan

    )erminal> yaitu : +ndodermal> mem(entu, res*iratory tra=t dan or)an

    res*iratory

    Mesodermal> mem(entu, ,om*onen *endu,un)

    res*iratori se*erti mem(rane>=artila)e mus=le>arin)an

    i,at dll

    alam *er,em(an)annya endodermal di(a)i menadi ti)a(a)ian (esar> yaitu

    fore )ute> mid )ute>hind)ute8 !ystem *erna*asan ter(entu, dari fore

    )ute (a)ian ,edua8 Taha* morfo)enesis terdiri atas (e(era*a *eriode>

    yaitu :18 $eriode em(rioni,

    $eriode ini dimulai *ada min))u ,e em*at sam*ai

    min))u ,e " masa ,ehamilan8

    ia'ali den)an ter(entu,nys di.erti=ulum res*iratorius atautunas *aru

    yan) (erasal dari .entral usus de*an yan) diindu,si olehfa=tor trans,ri*si

    TB?48

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    7/49

    i.erti=ulum terus

    tum(uh ,ea rah ,audal menadi tunas (a,al (ron,us

    *rimer> ,eti,a di.erti=ulum terus tum(uh ma,an

    ter(entu,lah dua tra=heoeso*ha)eal rid)e 8

    !ema,in tum(uh ,e (a'ah ma,a ,edua rid)e tadi (ersatumem(entu,

    se*tum tra=heoeso*ha)eal yan) mem(a)i usus de*anmenadi dua (a)ian> .entral dan dorsal8 Ba)ian .entral

    terdiri atas tra=hea dan tunas (ron,us> sedan),an (a)ian

    dorsal terdiri atas eso*ha)us8

    Masin) masin) tunas (ron,us *rimer tadi> me(m(entu, 3

    =a(an) (ron,us *rimer di=a(an) ,anan dan 2 (ron,us

    se,under *ada =a(an) sinistra8

    28 $eriode *seudo)landular

    $eriode ini dimulai dari min))u ,e " sam*ai min))u ,e 1"8

    $ada taha* ini teradi *ertum(uhan dan *er,em(an)an

    =a(an) (ron,us serta *em(entu,an *leura

    Bron,us tum(uh ,ea rah ,audal dan lateral serta

    *em(enty,an =a(an)

    lanutan untu, mem(entu, (ron,iolus terminalis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    8/49

    $aru (er,em(an) dalam ruan) ,analis *eri,ardio *eritonealis

    @i*atan *leuro*eritenium dan li*atan *leuro *eri,ardium

    memsah,an ,analis *eri,ardio*eritonealis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    9/49

    Ter(entu,lah ron))a *leura *rimiti.e

    Mesoderm yan) menutu*i (a)ian luar *aru (er,em(an)

    menadi *leura .iseralis Mesoderm yan) menutu*i dindin) tu(uh dari (a)ian dalam

    menadi *leura *arietalis

    uan) antara *leura *arietalis dan .iseralis dinam,an ron))a*leura

    38 $eriode ,anali,ular

    $eriode ini dimulai dari min))u ,e 1" min))u ,e 2"

    Taham ini meru*a,an taha* *em(entu,an =a(an) (ron,us

    res*iratorius dan du,tus al.eolaris

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    10/49

    Bron,iuolus terus memanan) dan sema,in ,e=il

    !etia* (ron,iolus terminalis mem(entu, 2le(ih (ron,iolus

    res*iratorius

    @alu (er=a(an) ,em(ali mem(entun 3" du,tus al.eolaris

    Mesen,im mem(entu, ,a*iler darah dan stru,tur *endu,un)

    lain

    !el ,u(oid mela*isi (ron,iolus res*iratorius

    48 $eriode sa,,us terminalis

    Taha* ini dimulai *ada a'al (ulan ,e " sam*ai a,hir (ulan ,e

    -

    Teradi *roses *em(entu,an al.eolus *rimitif yan)

    memili,i ,onta, erat den)an ,a*iler

    Tam*a, *eni*isan sel sel ,u(oid menadi sel )e*en) ti*is

    !el )e*en) terse(ut menem*el erat den)an endotel ,a*iler

    dan limfe> yan) nanti,an a,an mem(enty, sa'ar darah

    udara

    Ter(entu,lah sa,us terminalis

    &8 $eriode al.eolar

    imulai *ada usia #(ulan masa ,ehamilan masa ,ana,2

    $ada taha* ini teradi *roses *em(entu,an al.eolus matur8>

    al.eolus matur a,an ter(entu, saat sudah memili,i ,onta,

    e*itel endotel yan) ,uat

    $ada taha* ini sa,us terminalis menin),at umlahnya

    !el sel yan) mela*isi sa,us di,enal terda*at 2enis :

    !el e*itel a.eolusti*e !el e*itel al.eolus ti*e

    Menadi le(ih ti*is >sehin))a ,a*iler y)menem*el menonol ,edala sa,ulus

    5u(un)anerat inimem(entu,sa'ar darahudara

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    11/49

    Mulai ter(entu, *ada a,hir(ulan ,e "

    Men)hasil,an surfa,tan > suatu=airan fosfoli*id y) da*at

    menurun,an te)an)an*ermu,aan al.eolus

    B8 Ada*tasi $as=a natal

    ntu, memenuhi ,e(utuhannya seoran) (ayi harus mela,u,an

    (e(era*a ada*tasi sesaat setelah ia lahir8 Ada (e(era*a ada*atasi yan)

    harus dila,u,an a)ar (ayi da*at (ernafas sendiri meli*uti :

    18 $enin),atan *rodu,si surfa,tan oleh al.eolus

    28 Transformasi *aru dari or)an se,retori, mendi or)an res*iratori,

    38 $em(entu,an sir,ulasi *ulmoner dan sistemi,

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    12/49

    A5AT2M6 S6STM 3S*63AT236

    Definisi

    Anatomi sistem respiratori adalah susunan alat#alat tubuh yang berperan dalam pernapasan.

    Lokasi : 7a(um Thora"is

    7a(um thora"is adalah rongga yang terdapat di dalam dada, diantara "a(um abdominalis

    dan leher.

    Pe!a"ian

    1. Tra"tus 3espiratorius

    1.1. *ars Superior

    #$#$#$ %a&' Nasi

    1.1.1.1. 5ares Anterior1.1.1.1.1. *angkal hidung

    1.1.1.1.$. Dorsum nasi

    1.1.1.1.&. Ala nasi

    1.1.1.1.). Septum nasi

    1.1.1.$. 5ares *osterior

    1.1.1.$.1. Dinding Medial 8 Septum nasi1.1.1.$.$. Dinding lateral 8 7on"hae

    1.1.1.$.$.1. 7on"hae superior

    1.1.1.$.$.$. 7on"hae media

    1.1.1.$.$.&. 7on"hae in!erior

    1.1.1.$.&. Dinding in!erior 8 os. Ma9illa dan os. *allatum

    1.1.1.$.). Dinding superior 8 lamina kribri!ormis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    13/49

    #$#$$ a*in"

    Faring adalah pipa berotot yang beralan dari dasar tengkorak

    sampai persambungan eso!agus.Fungsi !aring untuk menyalurkan makanan ke eso!agus dan

    menyalurkan udara ke laring.

    1.1.$.1. 5aso!aring

    1.1.$.$. 2ro!aring

    1.1.$.&. Laringo!aring

    1.$. *ars 6n!erior

    #$$#$ La*+n,

    hadijah.arsyad.blogspot.com

    Laring terletak di anterior leher, setinggi "orpus (ertebrae "er(i"alis 6:#

    :6. Kerangka laring8

    Terdiri dari ; kartilago

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    14/49

    #$$$ T*a.ea

    janunurse.blogspot.com

    Tra"hea terletak di bawah kartilago "ri"oidea

    laryn9, setinggi :/ sampai Torakal #.

    ?kuran8 *anang @ ;#1"m. Diameter @ $,"m

    Terdapat serat elastin longitudinal yang ber!ungsi umtuk men"egah

    teradinya kolaps pada trakea.

    Mengalami per"abangan pada "arina yang akan memper"abangkan

    menadi bronkhus de9tra dan sinistra.

    dewi-suji.blogspot.com

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    15/49

    #$$/$ B*on.'s dan a!an"n+a

    $. 2rgana 3espiratorius

    $#$ P'0o

    %erat8 kosong @ $)+ gr, terisi darah @ /$ gr.

    Masing#masing paru memiliki8

    1. Ape9 dan basis

    $. Tiga permukaan

    a= Fa"ies "ostalis

    b= Fa"ies mediastinalis

    "= Fa"ies diaphragmati"a

    &. Tiga tepi

    a= Margo anterior

    b= Margo posterior

    "= Margo in!erior

    B*onk's De,1*a B*onk's Sinis1*a

    Lebih pendek, dekat dengan trakea. Lebih panang, sempit, horiontal

    Landai 7uram

    *anang 1$, "m *anang 1 "m

    & lobus, 1+ segmen $ lobus, 0 segmen

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    16/49

    P'0o de,1*a P'0o sinis1*a

    Lebih besar.Dipisahkan oleh $ !issura, yaitu!issura obliBus dan !issurahoriontalis.

    Lebih ke"il.Dipisahkan oleh 1 !issura, yaitu

    !issura obliBus.

    & lobus, 1+ segmen $ lobus, 0 segmen

    #

    Khas8

    6n"isura "ardia"a6mpressio "ardia"a lebih besar

    'ilus *ulmonalis81. %ron"hus

    $. Arteri pulmonalis&. :ena pulmonalis

    'ilus pulmonalis81. Arteri pulmonalis

    $. %ron"hus&. :ena pulmonalis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    17/49

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    18/49

    6#

    :66

    :666#

    C

    C6#

    C66 Spatium inter"ostale

    Superior

    Membrana suprapleuris

    6n!erior

    Diaphragmati"a

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    19/49

    OTOT-OTOT PERNAPASAN

    6nspirasi

    Diaphragma

    Mus"ulus inter"ostalis eksterna

    Mus"ulus s"alenus

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    20/49

    '6ST2L246 S6STM*35AFASA5

    Sel#sel 3espirasi 8

    Sel#sel epitel yang meliputi beberapa bentuk antara lain

    pitel silindris berlapis semu dan bersilia

    pitel kubus dan bersilia

    pitel kubus

    pitel gepeng

    sel goblet

    sel brush dengan banyak mikro(illi

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    21/49

    Laryn9

    Laryn9 menghubungkan pharyn9 dengan trakea.

    Laryn9 mempunyai ) komponen yaitu

    Lapisan mukosa dengan epitel respirasi

    2tot ektrinsik

    o Menghubungan tulang rawan dengan struktur lain dari leher

    2tot intrinsi"

    o Menentukan posisi, bentuk dan ketegangan dari pita suara

    Tulang rawan

    o Tulang rawannya meliputi tulang rawan tiroid, krikoid dan arytenoids

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    22/49

    Terdapat ke0en4a* 'ko-se*o's yang mensekresikan sekretnya menuu

    sel# sel epitel

    Tulang rawan

    *ada trakea berbentuk huru! 7 yang terdiri dari 1'0an" *a5an .ia0in

    ?ung#uung dorsal dari huru! 7 dihubungkan oleh o1o1 3o0os dan

    0i"aen1' fi!*oe0as1in

    Ligamentum men"egah peregangan lumen berlebihan, dan kontraksi

    otot polos menyebabkan tulang rawan saling berdekatan. 'al ini digunakan

    untuk respon batuk.

    Tulang rawan trakea dapat mengalami osi!ikasi dengan bertambahnya umur.

    Lapisan ad(entitia

    Terdiri dari4a*in"an ika1 fi!*o's

    %ronkus dan %ronkiolus

    %ronkus primer kiri dan kanan ber"abang membentuk & bronkus pada paru#

    paru kanan dan $ bronkus pada paru#paru kiri

    %ronkus#bronkus ini ber"abang berulang#ulang membentuk bronkus#bronkus

    yang lebih ke"il, dan "abang#"abang terminalnya dinamakan !*onkio0's

    Masing#masing bronkiolus ber"abang#"abang lagi membentuk E

    !*onkio0's 1e*ina0is

    Tiap#tiap bronkiolus terminalis ber"abang menadi $ !*onkio0's *es3i*a1o*i's

    atau lebih

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    23/49

    %ronkus

    Lapisan mukosa

    Terdiri dari lapisan sel#sel e3i1e0 si0ind*is !e*0a3is se' !e*si0ia dengan

    0aina 3*o3*ia yang tipis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    24/49

    Lapisan ad(entitia

    Terdiri dari aringan ikat elastin

    Lapisan otot pada bronkiolus lebih berkembang dibandingkan pada bronkus

    *ada orang asma diduga resistensi alan udara karena kontraksi ototbronkiolus

    %ronkiolus respiratorius

    Dilapisi oleh e3i1e0 k'!'s !e*si0ia

    *ada tepinya terdapat 0'!an"-0'!an" yang berhubungan dengan al(eoli

    *ada !a"ian dis1a0 dari brionkiolus respiratorius, pada 0a3isan e3i1e0 k'!'s

    tidak ada silianya

    Terdapat o1o1 3o0os dan4a*in"an ika1 e0as1in

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    25/49

    Al(eolus

    Saluran al(eolaris dibatasi oleh lapisan e3i1e0 "e3en" yang san"a1 1i3is

    Dalam lamina propria terdapat4a0a-4a0a se0-se0 o1o1 3o0os yang saling menalin

    aringan ikatnya berupa se*a!'1 e0as1in dan ko0a"en

    Serabut elastin memungkinkan al(eoli mengembang waktu inspirasi dan

    sebut kolagen berperan sebagai penyokong yang men"egah peregangan

    berlebihan dan kerusakan kapiler#kapiler halus dan septa al(eoli yang t ipis

    Saluran al(eolaris bermuara pada a1*ia

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    26/49

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    27/49

    isio0o"i

    3e*nafasan 3asana1a0

    Saat lahir, bayi pertama kali melakukan & kompensasi 8

    1. Sur!aktan

    Di produksi pada minggu ke $+ kehamilan dan umlahnya meningkat sampai paru#

    paru matang

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    28/49

    ?mbilikus dipotong

    Suplai nutrisi 2$ dari ibu berkurang

    'ipoksia aliran (ena umbilikalis

    72$ G, 'H G, 2$ (asokontstriksi

    Foramen o(ale menutup

    Merangsang pusat perna!asan di M2 tek. atrium kiri G

    6mpuls ke otot dia!ragma impuls otot inter"ostalis

    *aru#paru III

    3ongga dada meregang

    Darah dari arteri pulmonal

    *aru#paru melebar

    3esistensi paru

    Al(eoli meregang pembuluh darah melebar

    :olume II

    ?dara masuk

    Tekanan al(eoli

    Tekanan atmos!er G

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    29/49

    2ia0in Me!*an Disease

    #$ Definisi

    Adalah uga disebut sebagai 3espiratory Disstress Syndrom yang disebabkan hal

    yang mendasar yakni dengan adanya de!isiensi sur!aktan yang teradi pada

    kebanyakan bayi kahir masa usia gestasi yang kurang

    $ E1io0o"i

    Kegagalan mengembangkan kapasitas residu !ungsional

    Ke"enderungan paru#paru terkena alektasis yang korelasi dengan

    permukaan tegangan tinggi

    De!isiensi sur!aktan

    /$ Insidensi

    *enyebab utama kematian bayi baru lahir adalah &+ J karena 'MD dan

    komplikasinya.

    *M' teradi kebanyakan pada bayi prematur

    *M' /+#0+ J teradi pada bayi dengan umur kehamilan $0 minggu

    1#&+ J teradi pada bayi dengan umur &$#&/ minggu

    J teradi pada I & minggu

    arang pada bayi "ukup bulan

    Faktor 3isiko yang mempengaruhi antara lain

    8

    %ayi dari 6bu yang diabetes

    *ersalinan sebelum bayi berumur & minggu

    Kehamilan multi anin

    *ersalinan "epat

    As!iksia

    ). Mani!estasi Klinis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    30/49

    pertukaran gas yang adekuat, sedangkan respiratory failure merupakan

    keadaan klinis yang lanut akibat kegagalan mekanisme kompensasi dalam

    mempertahankan pertukaran gas atau ter"ukupinya aliran oksigen

    4ambaran klinis yang dapat teradi pada neonatus yang harus

    meningkatkan kewaspadaan klinisi akan teradinya gagal na!as antara

    lain81&

    # *eningkatan respirasi

    # *eningkatan usaha na!as

    # Periodic breathing

    # Apnea# Sianosis yang tidak berkurang dengan pemberian

    oksigen

    # Turunnya tekanan darah disertai takikardi, pu"at, kegagalan

    sirkulasi yang diikuti bradikardi

    # *enggunaan otot#otot perna!asan

    tambahan.

    Deraat beratnya distress na!as dapat dinilai dengan menggunakanskor

    Sil(erman#Anderson dan skor Downes.

    Skor Sil(erman#Anderson lebih sesuai digunakan untuk bayi prematur

    yang menderita hyaline membrane disease

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    31/49

    Analisis gas darah merupakan indikator de!initi! dari pertukaran gas

    untuk menilai gagal na!as akut Meskipun mani!estasi klinis yang ada

    memerlukan tindakan intubasi segera dan penggunaan (entilasi mekanis,

    pengambilan sampel darah arterial diperlukan untuk menganalisis tekanan gas

    darah

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    32/49

    1. *emeriksaan Darah

    Selain menilai beratnya distress na!as yang teradi, diperlukan uga

    penilaian untuk memperkirakan penyebab dasar gangguan na!as untuk

    penatalaksanaan selanutnya.

    *ada bayi yang baru lahir dan mengalami distress na!as,

    penilaian keadaan antepartum dan peripartum penting untuk dilakukan.

    %eberapa pertanyaan yang dapat membantu memperkirakan

    penyebab distress na!as antara lain8 apakah terdapat !aktor resiko

    antepartum atau tanda# tanda distress pada anin sebelum kelahiran,

    adanya riwayat ketuban pe"ah dini, adanya mekoneum dalam "airan

    ketuban, dan lain#lain

    *ada pemeriksaan !isik, beberapa hasil pemeriksaan yang

    ditemukan uga dapat membantu memperkirakan etiologi distress

    na!as.

    %ayi prematur dengan berat badan lahir 1++ gram dan mengalamiretraksi kemungkinan menderita 'MD, bayi aterm yang lahir dengan

    mekoneum dalam "aian ketuban dan diameter antero#posterior rongga

    dada yang membesar beresiko mengalami MAS, bayi yang letargis

    dan keadaan sirkulasinya buruk kemungkinan menderita sepsis dengan

    atau tanpa pneumonia, bayi yang hampir aterm tanpa !aktor resiko

    tetapi mengalami distress na!as ringan kemungkinan mengalami

    transient tachypnea of the newborn

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    33/49

    $. *emeriksaan 3ontghen Toraks

    Meli*uti )ranularitas *aren,im reti,ular halus dan

    (ron,o)ram udara yan) menonol *ada a'al di

    lo(us (a'ah ,iri ,arena *enum*an)an dari

    (ayan)an antun)

    Ber,em(an) )am(ara "12 am

    $en))unaan C$A$ > fase *ernafasan ,adan)mem*en)aruhi hasil

    6. Diagnosis

    $eralanan Klinis yan) ditandai sindrom )a'at nafas darurat

    ont)en dada

    Nilai )as darah serta asam (asa

    7. Tata Laksana

    *enatalaksanaan neonatus dengan gagal na!as sebaiknya dituukan pada penyakit

    yang mendasarinya. Saat ini terapi gagal na!as pada neonatus dituukan untuk

    men"egah komplikasi dan memburuknya keadaan yang teradi akibat penyakit paru#

    paru pada neonatus, seperti hipoksemia dan asidemia, sehingga proses penyembuhan

    dapat berlangsung. %ayi baru lahir yang mengalami gangguan na!as berat harus

    dirawat di ruang rawat intensi! untuk neonatus

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    34/49

    diruuk ke rumah sakit yang memiliki !asilitas 567?.

    Sebelum diruuk atau

    dipindahkan ke 567?, penatalaksanaan yang tepat seak awal sangat diperlukan untuk

    men"apai keberhasilan perawatan

    Pena1a0aksanaan Non Res3i*a1o*ik

    Moni1o*in" 1e3e*a1'* merupakan hal yang penting dalam perawatan

    neonatus yang mengalami distress perna!asan. Keadaan hipo maupun

    hipertermi harus dihindari. Temperatur bayi harus diaga dalam rentang

    &/,&,o7.

    Enteral feeding harus dihindari pada neonatus yang mengalami distress na!as

    yang berat, dan "airan intra(ena dapat segera diberikan, untuk men"egah keadaan

    hipoglikemia. Kesei!an"an ai*an7 e0ek1*o0i1 dan "0'kosa harus diperhatikan. *emberian

    "airan biasanya dimulai dengan umlah yang minimum, mulai dari /+ ml>kg%%>hari

    dengan Dekstrose 1+J atau dari kebutuhan "airan harian. Kalsium glukonas

    dengan dosis

    /#0 ml>kg%%>hari dapat ditambahkan pada in!us "airan yang diberikan. *emberian

    nutrisi parenteral dapat dimulai seak hari pertama. *emberian protein dapat dimulai

    dari &, g>kg%%>hari dan lipid mulai dari & g>kg%%>hari

    *rinsip lain perawatan neonatus yang mengalami distress na!as adalah

    minimal handling. 'al ini dapat di"apai dengan penggunaan monitor sekaligus

    untuk menilai keadaan kardiorespiratorik, temperatur, dan saturasi oksigen pada bayi.

    4eala dan hasil pemeriksaan radiologis pada bayi yang mengalami distress

    na!as sering tidak spesi!ik sehingga penyebab lain teradinya distress na!as seperti

    sepsis perlu dipertimbangkan, dan 3e!e*ian an1i!io1ik s3ek1*' 0'as sedini

    'n"kin harus dimulai sampai hasil kultur terbukti negati!. *emilihan antibiotik

    inisial yang dianurkan adalah ampi"illin dan gentami"in

    Pena1a0aksanaan Res3i*a1o*ik

    *enanganan awal adalah dengan membersihkan alan na!as, alan na!as

    dibersihkan dari lendir atau sekret yang dapat menghalangi alan na!as selama

    diperlukan, serta memastikan perna!asan dan sirkulasi yang adekuat.

    Moni1o*in" sa1'*asi oksi"en dapat dilakukan dengan menggunakan pulse oxymetri

    se"ara kontinyu untuk memutuskan kapan memulai intubasi dan

    (entilasi.

    Semua bayi yang mengalami distress na!as dengan atau tanpa sianosis

    harus mendapatkan tambahan oksigen. 2ksigen yang diberikan sebaiknya oksigen

    lembab dan telah dihangatkan.

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    35/49

    Tuuan utama dalam penatalaksanaan gagal na!as adalah menamin

    ke"ukupan pertukaran gas dan sirkulasi darah dengan komplikasi yang

    seminimal mungkin. 'al ini dapat di"apai dengan menangani dan

    mengatasi etiologi gagal na!as. 6ndikasi untuk memulai (entilasi mekanis

    pada pasien yang mengalami gagal na!as biasanya didasari atas menetap

    atau memburuknya keadan klinis akibat proses pertukaran gas di paru#paru

    yang terganggu. Pena1a0aksanaan di *'an" NI%U *enatalaksanaan gagal na!as pada neonatus di ruang perawatan intensi!

    neonatus

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    36/49

    dapat ditentukan oleh parameter yang diatur oleh klinisi untuk

    menentukan karakteristik perna!asan mekanis yang diinginkan

    Indikasi a!so0'1 antara lain8

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    37/49

    tambahan oksigen &+J atau lebih

    S'*fak1an da3a1 di!e*ikan 0an"s'n" e0a0'i se0an" ETT a1a'

    den"an en""'nakan nebulizer$ 1= *emberian langsung kedalam

    selang TT memungkinkan distribusi sur!aktan yang lebih "epat

    sampai ke bagian peri!er paru#paru, e!ekti(itas nya lebih baik dan e!ek

    samping yang dapat ditimbulkan lebih sedikit. $= *emberian sur!aktan

    uga dapat dilakukan dengan menggunakan nebuli"er disertai dengan

    (entilasi mekanis

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    38/49

    Inhaled Nitric Oxide

    #nhaled nitric oxide

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    39/49

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    40/49

    B*on.o3'0ona*+ d+s30asia

    Definisi

    %ron"hopulmonary dysplasia

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    41/49

    ditemukan de!inisi !isiologis yang tepat. Dengan berkembangnya geala klinis %*D

    selama

    &+ tahun terakhir, maka berkembang pula de!inisi %*D. %ron"hopulmonary dysplasia

    pertama kali dilaporkan oleh 5orthway et al pada tahun 1;/ berdasarkan perubahan

    radiologis pada bayi premature yang menderita sindrom distress pernapasan setelah lahir,

    mendapatkan terapi (entilator dan ketergantungan oksigen. Meskipun penyakit respiratorik

    akut membaik, tetapi kebutuhan oksigen meningkat setelah #1+ hari, bahkan menetap

    hingga

    $0 hari setelah lahir.

    De!inisi %*D menurut 5orthway telah dimodi!ikasi. %an"alari menyatakan bayi

    premature dengan sindrom distress pernapasan yang tidak berat yang membutuhkan(entilator angka pendek, tetapi geala respiratorik menetap dan membutuhkan oksigen

    minimal selama $0 hari setelah lahir, serta disertai kelainan radiologi. 4ambaran %*D terus

    berkembang sesuai dengan semakin banyaknya pemberian steroid antenatal dan sur!aktan

    pas"anatal. Tatalaksana tersebut dapat menurunkan insidens dan deraat sindrom

    distress pernapasan, serta meningkatkan angka keberhasilan bayi hidup yang sangat ke"il

    dan imatur

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    42/49

    diuretik , restriksi "airan, bronkodilator, atau steroid yang mempengaruhi kebutuhan

    oksigen. Masalah yang ditimbulkan adalah kesulitan penentuan insidensi dan pre(alensi

    yang akurat dari %*D, dan kesulitan membandingkan terapi atau keluaran diantara pusat

    rumah sakit yang berbeda.

    Usia Ges1asiona0 9/ in""' / in""'

    Wak1' 3enen1'an

    dia"nos1i

    &/ minggu *7A atau saat

    diiinkan pulang, bergantung

    pada yang mana yang lebih

    dulu

    Terapi oksigen I$1J untuk

    minimal $0 hari

    ?sia I$0 hari *7A tetapi /

    hari, atau saat diiinkan

    pulang

    BPD *in"an %ernapas dengan udara

    ruangan pada usia &/ minggu

    *7A atau saat diiinkan

    pulang

    BPD sedan" Kebutuhan oksigen &+J

    pada usia &/ minggu *7A

    atau saat diiinkan pulang

    BPD !e*a1 Kebutuhan oksigen N&+J

    dan>atau udara tekanan

    positi! atau udara tekanan

    positi(e

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    43/49

    6nsidensi %*D bergantung pada de!inisi yang digunakan. Terdapat kurang dari +J bayi

    premature yang membutuhkan suplementasi oksigen pada $0 hari setelah lahir yang tetap

    bergantung pada oksigen pada &/ minggu *7A, dan lebih sedikit lagi yang masih

    bergantung pada oksigen setelah )$ minggu *7A. *ada populasi neonates dengan %%LS3

    postnatal

    E1io0o"i

    Sering teradi sebagai komplikasi dari terapi bayi dengan3DS>'MD>SDD.

    :entilator

    Tekanan tinggi yang menyebabkan trauma sekunder karena penggunaan **: atau

    7*A* atau yang disebut sebagai barotraumas. Selain itu **: atau 7*A* uga

    mengakibatkan peningkatan (olume tidal yang berlebihan atau yang disebut sebagai

    (olutrauma. *enggunaan dalam waktu lama dapat mengakibatkan inury lapisan paru.

    Terapi oksigen

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    44/49

    2ksigen dapat menangkap ele"tron di lapisan kulit terluarnya untuk membentuk

    radikal bebas. 3adikal bebas oksigen dapat mengakibatkan destruksi membran sel,

    modi!ikasi protein, dan abnormalitas D5A. %iasanya pada mamalia>dewasa sudah

    mempunyai enim antioksidan, tapi pada neonates relati(e mengalami

    de!isiensi enim antioksidan.

    6n!eksi

    Sepsis prenatal, misalnya keadaan "horioamnionitis, atau in!eksi post natal terhadap

    bayi premature yang masih belum mempunyai system imun yang sempurna dapat

    mengakbatkan in!lamasi dan penyempitan alan na!as.

    'erediter

    Teradi gangguan pada proses al(eolariation

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    45/49

    Pa1o"enesis dan Pa1ofisio0o"i

    herediter

    )an))uanmaternal

    )an))uanal.eorariDation

    *rematur

    eEtreme

    FGsurfa,tan

    se*sis*renat

    al

    earlyinflammati

    onH

    fi(rosis

    F)aseE=han)eareasurfa=es

    surfacetension

    airwayresistance

    usahauntu,

    (erna*as

    distress*erna*as

    an

    airhun)er si)nretensi CO2

    Gmemenuhi,e(utuhanO2

    a,ti.asi sim*atis

    ta,i*nea sianosis

    tera*i !

    .aso,onstri

    ,si

    HR

    tera*i O2 .entilator

    *u=at

    ta,i,ardi

    radi,al (e(as te,anan

    .ol8 tidalII

    inury (arotrauma

    .olutrauma

    *aru2immature

    ,erusa,an

    rE8inflamasi,ronis

    destru,sial.eolus

    )am(aranfi(rosis

    & =ardinal si)nfun)si*arua(normal

    hi*ertrofial.eolus

    J,om*ensasi

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    46/49

    F=om*lian=e vol. residu hi*erareasi

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    47/49

    Ge4a0a

    ?paya yang lebih besar saat bernapas merupakan "iri khas dari geala

    displasia bronkopulmonal pada bayi premature, diantaranya 8

    1. Takipnea

    $. Sianosis

    &. 3etraksi inter"osta

    ). %atuk

    . 3onkhi

    /. *ertumbuhan yang lambat

    . Oheeing

    Dia"nosis

    Diagnosis dysplasia bronkopulmonal dapat ditegakan bila didapatkan 8

    1. Ditemukan geala rspiatory distress syndrome selama lebih dari $0 hari

    $. Analisa gas darah

    Analisis gas darah, uga disebut gas darah arteri

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    48/49

    kandungan oksigen dalam analisis A%4 menunukkan berapa banyak

    oksigen dikombinasikan dengan hemoglobin.

    5ilai gas darah normal adalah sebagai berikut8

    #Tekanan parsial oksigen

  • 7/21/2019 RS C-3 K-1

    49/49

    1. Te9t %ook Anatomi Snell

    $. Te9t %ook Anatomi Moore

    Da!tar *ustaka

    &. Atlas Anatomi Sobbotta ilid $

    ). %uku Anatomi dr. %ernard

    . 3espirologi 47

    /. %uku Aar 3espirologi Anak

    . mbriologi Langman

    0. 6lmu *enyakit *aru