sejarah perkembangan islam di dunia.doc
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
1/7
Sejarah Perkembangan Islam di Dunia
Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah; sifat-sifat yang
menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke Madinah dalam tahun 622M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian, telah jelaslah sudah bahwa Islam
bukannya semata-mata merupakan suatu badan kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islammeliputi pembinaan suatu masyarakat merdeka, dengan sistem sendiri tentang pemerintahan,
hukum, dan Lembaga Generasi Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satutitik perubahan penting dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun 622 M sebagai
permulaan takwin Islam baru.
Dengan pemerintah yang kuat, cerdas, dan satu kepercayaan yang menggelorakan semangatpenganut-penganut dan tentara-tentara dalam waktu yang tidak lama, masyarakat baru ini
menguasai seluruh Arabia Barat dan mencari dunia baru untuk ditundukkan.
Setelah sedikit kemunduran pada wafat Muhammad saw., gelombang penaklukan bergerak
dengan cepat di Arabia bagian Utara dan Timur, berani menyerang kubu-kubu pertahanan diperbatasan kerajaan Romawi Timur di Syirq al-Ardun dan kerajaan Persia di Irak. Selatan.
Angkatan-angkatan perang kedua kerajaan raksasa ini karena perang tidak henti-hentinya telah
kehabisan kekuatan, dikalahkan satu-persatu dalam suatu rangkaian operasi cepat dan cemerlang.
Dalam waktu enam tahun sesudah Muhammad saw. wafat, seluruh Siria dan Irak diharuskanmembayar upeti kepada Madinah, dan empat tahun kemudian Mesir digabungkan pada kerajaan
Islam baru.
Kemenangan-kemenangan yang mengagumkan tadi, mendahului kemenangan yang lebih besarlagi akan membawa orang Arab dalam waktu kurang dari satu abad ke Maroko, Spanyol,
Perancis, pintu-pintu kota Konstantinopel, jauh ke Asia Tengah sampai ke Sungai Indus,
membuktikan sifat Islam sebagai suatu kepercayaan kuat, insaf akan harga diri, dan jaya. Sifatini mengakibatkan pendirian yang tidak kenal menyerah dan memusuhi segala yang adadiluarnya, tetapi menunjukkan toleransi, kesabaran hati yang luas dalam pelbagai masyarakat,
keseganan menuntut orang dari golongan lain, dan kebesaran hati mereka dalam waktu
kegelapan.
Pada tahun 660 M. ibu kota Kerajaan Arab dipindahkan ke Damsyik, tempat kedudukan baruKhalifah Bani Umayah. Sedangkan Madinah tetap merupakan pusat pelajaran agama Islam;
pemerintah dan kehidupan umum kerajaan dipengaruhi oleh adat-istiadat Yunani Rumawi
Timur. Tingkat pertama saling pengaruh-mempengaruhi dengan peradaban yang lebih tua initidak hanya dilambangkan dengan dua buah monumen, yang indah sekali dari zaman Bani
Umayahh ialah Mesjid Raya di Damsyik dan Mesjid Al-Aqsa di Darusalam, akan tetapikemunculan tiba-tiba cara aliran-aliran baru dan pendapat yang berlawanan dengan paham resmidi propinsi-propinsi baru. Akibat paling akhir dari pertumbuhan demikian ialah perpecahan
antara lembaga-lembaga agama dan duniawi dalam masyarakat Islam. Pembelahan ini
merusakkan azas duniawi Bani Umayah, dan ditambah dengan rasa ketidakpuasan para warganegara bukan Arab, dan pecah perang saudara diantara suku, Arab, menyebabkan jatuhnya tahun
750 M.
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
2/7
Dalam pada itu, perselisihan tadi menjelaskan bahwa dalam abad yang lampau sejak wafat
Muhammad saw. kebudayaan agama Islam telah mengalami perkembangan dan konsolidasi yang
luar biasa, baik, di dalam maupun di luar Arabia. Seorang guru agama di satu pihakmenunjukkan perkembangan kebatinan pada tingkat tertinggi. Ia menyatakan inti sari yang
penting dan menghidupkan itu dengan kepribadiannya dan keyakinannya sehingga tampak pada
penganutnya sebagai wahyu kebenaran baru..
Itulah sumbangan asasi yang menentukan dari orang Arab terhadap kebudayaan Islam baru.Terhadap peradaban materiil sokongan mereka sedikit. Kemajuan materiil baru mulai; dengan
cemerlang setelah Bani Abbas menggantikan Bani Umayah sebagai khalifah, dan mendirikan ibu
kotanya yang baru di Baghdad dalam tahun 762 M. Masa pertama dari penaklukan wilayah luarArabia telah lampau, disusul oleh masa perluasan ke dalam. Abad kesembilan dan kesepuluh
Masehi menyaksikan puncak kemajuan peradaban Islam yang luas dan usaha-usaha yang
berhasil. Kerajinan, perdagangan, kesenian bangunan, dan beberapa kesenian yang kurangpenting, berkembang dengan subur waktu Persia, Mesopotamia, Siria, dan Mesir, memberikan
sokongan mereka dalam usaha serentak.
Kegiatan-kegiatan baru ini menumbuhkan kehidupan intelektual. Sedang ilmu pengetahuan
agama berkembang pada beberapa pusat baru terbesar dari Samarqand sampai ke Afrika Utaradan Spanyol, kesusasteraan dan pikiran dengan menggunakan sumber-sumber Yunani, Persia,
dan juga India, melebar ke jurusan baru, seringkali bebas dari tradisi Islam dan banyak
sedikitnya memberontak terhadap kepicikan dan kesempatan sistem kuno. Dengan doronganperluasan kaki langit alamiah, kecerdasan pikiran, keduniawian, dan kerohanian, saling pengaruh
mempengaruhi dengan hebatnya.
Sukarlah untuk menyatakan dengan singkat usaha-usaha bidang intelektual yang bermacam-
macam dalam zaman tersebut. Ilmu pengetahuan Islam yang lain seperti sejarah dan ilmu
bahasa, melebar hingga meliputi sejarah duniawi dan kesusasteraan. Ilmu kedokteran dan ilmupasti Yunani disediakan dalam perpustakaan buku-buku terjemahan dan dikembangkan oleh
sarjana Persia dan Arab, khusus ilmu Aljabar, ilmu ukur segitiga, dan ilmu optik (penglihatan).Ilmu bumi barangkali yang boleh diumpamakan barometer kebudayaan yang paling cermat
berkembang pada seluruh cabangnya, di bidang politik, organik, matematik, astronomik, ilmu
alam, dan pesiar, meluas demikian jauh hingga meliputi negara-negara dan peradaban bangsa
yang jauh letak kediamannya.
Ilmu pengetahuan baru tersebut, boleh dikatakan hanya mengenai jumbai-jumbai, pinggiran
kebudayaan agama, pemasukan ilmu mantik, dan filsafat Yunani, mau tidak mau menumbuhkan
perselisihan paham yang tajam dan pahit. Pertikaian ini memuncak dalam abad ketiga. Para
pemimpin Islam melihat dasar-dasar kerohanian dibahayakan oleh keingkaran halus dan cerdikpaham rasionalisme murni. Walaupun mereka akhirnya mengalahkan pelajaran yang
berpengaruh Yunani, ilmu filsafat selalu tetap harus dicurigai dalam pandangan para alim ulama,
biarpun ilmu tadi hanya dipelajari sebagai alat perbantahan dan pembahasan. Lebih berbahayaialah akibat kemenangan yaitu pertumbuhan dalam kalangan ahli agama, semacam perasaan iri
hati terhadap usaha para intelektual yang bercorak murni keduniawian ataupun yang
memberanikan diri ke luar dari bidang pengawasan mereka.
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
3/7
Selain keutamaan segi intelektual dan fungsi dalam pelajaran, syariat ialah alat yang paling luas
pengaruhnya dan paling tepat membentuk ketertiban sosial dan kehidupan masyarakat bagi
bangsa-bangsa Islam. Oleh karena lengkapnya, maka syariat memberi tekanan yang tidakhentinya pada segala kegiatan pribadi dan sosial, dan mewujudkan suatu ukuran-baku yang harus
dianut lebih lama, meskipun ada rintangan kebiasaan kuno dan adat-istiadat yang telah berlaku
lama. Khusus suku nomad dan suku yang diam di pegunungan, berlawanan. Tambahan pula,syariat memberikan pernyataan praktis dalam memperjuangkan persatuan yang menjadi ciri
Islam. Hukum tadi dalam segala pokok yang penting adalah seragam, walaupun pelbagai mazhab
berbeda dalam beberapa pasal kecil. Pertumbuhan ini disebabkan karena cita-cita sosial dan carahidup di seluruh dunia Islam dalam abad pertengahan menuju arah yang sama. Syariat lebih
dalam mempengaruhi kehidupan hukum Rumawi; karena memiliki landasan agama dan ancaman
hukuman Tuhan, maka syariat adalah pengatur rohani merupakan suara hati umat Islam dalam
semua segi dan kegiatan kehidupannya.
Tugas hukum syariat ini bertambah besar artinya waktu kehidupan politik dunia Islam lebih lama
menyimpang dari keinginan Muhammad saw. dan pengganti-pengganti beliau yaitu
pemerintahan berdasarkan ketuhanan. Keruntuhan khalifah Bani Abbas dalam abad kesembilandan kesepuluh Masehi membuka pintu tidak hanya bagi kehancuran politik, tetapi juga bagi
perebutan kekuasaan kerajaan oleh pangeran-pangeran setempat dan gubernur militer, terbit dan
tenggelamnya kerajaan-kerajaan yang berumur pendek, dan berkobarlah perang saudara.
Bagaimanapun hebatnya kekuatan politik dan militer kerajaan Islam itu telah dilemahkan, gengsimoral hukum syariat lebih dijunjung dan dapat mengutuhkan serta mengukuhkan bentuk sosial
Islam sepanjang pasang surut nasib politik Islam.
Pada akhir, abad kesepuluh Masehi, daerah Islam sedikit lebih luas dibandingkan pada tahun
750. Semenjak diciptakan suatu peradaban besar, memuncak kehidupan intelektual, kaya dancerdas dalam bidang ekonomi, dipersatukan dengan kukuh oleh syariat yang dihormati;
seluruhnya merupakan penjelmaan kekuasaan Islam rohani dan duniawi. Waktu kekuatanmiliternya berkurang, maka sebagaimana juga. terjadi dengan kerajaan Rumawi enam abadsebelumnya, kerajaan Islam berangsur-angsur dikuasai oleh bangsa-bangsa biadab dari luar
perbatasannya; dan juga seperti kerajaan Rumawi, mengenakan pada bangsa biadab tadi
agamanya, hukumnya, dan penghormatan terhadap peradabannya.
Bangsa-bangsa biadab itu ialah Turki yang berasal dari Asia Tengah. Tekanan ke arah Baratmembawa orang Bulgar, Magiar, Kumari, Pecineg ke Rusia Selatan dan Eropa Timur,
mendatangkan suku-suku lain ke Iran dan lebih ke Barat, ke Irak, dan Anatolia. Pekerjaan
pengislaman telah dilakukan, waktu mereka masih diam di tempat asalnya di Asia Tengah; olehkarena itu, kerajaan Sultan Turki yang didirikan di Asia Barat mula-mula hanya membawakan
sedikit perubahan yang tampak ke luar dalam kehidupan rumah tangga umat Islam. Akibat
pertama adalah perluasan militer; ke arah Tenggara menuju India Utara, ke arah Barat Lautmenuju Asia Kecil. Pada waktu yang sama, jauh di sebelah Barat, suku Berber nomad telah
membawa Islam, ke tepi dunia Afrika Negro di daerah lembah Senegal dan Niger sedang buku-
buku Arab nomad yang tidak diawasi lagi oleh kekuasaan khalifah yang terdahulu telah
merusakkan dan melengahkan pusat peradaban yang telah didirikan oleh bangsanya sendirisebelum di atas puing runtuhan Afrika Romawi dan Bizantium.
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
4/7
.Mulai abad kesebelas Masehi, ilmu Sufi mengerahkan kebaktian sebagian besar kegiatan
kerohanian umat Islam, dan mendirikan suatu sumber pembaharuan kepribadian yang sanggup
mempertahankan tenaga kebatinan selama abad-abad sesudahnya penuh dengan kemerosotanpolitik dan perekonomian.
Para ahli Sufi, baik sebagai penyiar perseorangan maupun (di kemudian hari) sebagai anggotadalam gabungan tarekat merupakan pemimpin dalam tugas mengislamkan orang penyembah
berhala, yang tidak beragama, dan suku yang hanya tipis sekali pengislamannya. Penyebaranagama berhasil ialah terbanyak oleh kawan sebangsa sendiri dari suku-suku tersebut yang
biasanya kikuk, buta huruf, dan kasar. Merekalah yang meletakkan dasar-dasar yang
memungkinkan generasi kemudian menerima keadaban hukum syariat dan tauhid yang lebihhalus. Berkat pekerjaan mereka, maka dalam abad-abad berikutnya, batas-batas daerah Islam
dapat diperluas di Afrika, India, dan Indonesia, melintangi Asia Tengah ke Turkestan dan
Tiongkok, dan di beberapa bagian Eropa Tenggara
.
Perkembangan yang digambarkan di muka tadi dipercepat oleh malapetaka yang berturut-turut
terjadi di Asia Barat dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Penyerbuan pertama kaum
Mongol penyembah berhala, membumihanguskan propinsi-propinsi bagian Timur Laut antara
1220 dan 1225 M. Gelombang kedua yang menduduki Persia dan Irak menamatkan khalifahBaghdad yang bersejarah dalam 1258 M, dan memaksakan seluruh dunia Islam Timur, terkecuali
Mesir, Arabia, dan Siria, membayar upeti kepada kerajaan Mongol yang besar. Sisa-sisanya
diselamatkan oleh golongan militer terdiri dari budak belian Turki dan Kipcak, kaum Mamluk,yang telah merebut kekuasaan politik di Mesir.
Di bawah pemerintahan Mamluk, peradaban Islam yang lama langsung berkembang lebih kurang
dua setengah abad dalam bidang kesenian benda (istimewa dalam lapangan seni bangunan danseni-kerajinan logam), tetapi disertai kemunduran daya kerohanian dan intelek.
Pada waktu yang sama, di daerah-daerah kekuasaan Mongol hidup kembali suatu peradaban
Islam Persia yang cemerlang pada beberapa segi. Terutama dalam seni bina dan kesenian halus,
termasuk seni lukis dalam bentuk yang sangat kecil (miniatur); kebudayaan tersebut berakar
dalam kerohanian Sufi. Meskipun kedatangan dua kali Maut Hitam dan mengalami serbuanTimur Lenk dalam abad keempat belas yang menghancurleburkan Persia, namun kebudayaan
Persia mampu memberikan ragam kepada kehidupan intelektual dari kerajaan-kerajaan Islam
baru, yang dilahirkan pada kedua sisinya di Anatolia, Balkan, dan India.
Perluasan kerajaan Dinasti Osman di Asia dan Afrika Utara serta pembentukan kerajaan Mughaldi India dalam abad keenam belas membawa sebagian besar dunia Islam kebawah pengawasan
pemerintahan negara keduniawian yang kuat, memusatkan kekuasaannya yang besar. Ciri khas
kedua kerajaan tadi ialah menitikberatkan pada pandangan ahli sunah waljamaah dan hukumsyariat. Urusan agama dan urusan ketatanegaraan tidak dipersatukan karena kebijaksanaan
militer dan sipil disusun menurut garis tidak Islam yang bebas, tetapi dapat saling menyokong
akibat suatu persetujuan yang berlangsung hingga abad kesembilan belas.
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
5/7
Diantara dua saluran kehidupan agama Islam tersebut, saluran Sufilah yang lebih lebar dan
dalam. Abad ketujuh belas dan permulaan abad kedelapan belas menyaksikan puncak tertinggi
tarekat Sufi. Tarekat-tarekat besar menyebarkan suatu jalinan perhimpunan-perhimpunan darimula hingga akhir dunia Islam, sedang perkumpulan-perkumpulan setempat dan cabang-
cabangnya menggabungkan anggota pelbagai golongan dan kejuruan jadi umat yang bersatu
padu. Selain itu, kebudayaan Islam dalam dua kerajaan tersebut yang hanya hidup atas warisanzaman silam, dapat memelihara, akan tetapi jarang dapat menambah kekayaan warisan
intelektual tersebut. Tokoh-tokohnya berpendapat bahwa kewajibannya pertama ialah bukan
hanya memperluas, akan tetapi memelihara, menyatukan, dan menyesuaikan kehidupan sosialatas sendi-sendi nilai Islam. Dalam batas-batas tersebut kadar persatuan yang telah mereka capai,
dan ketertiban sosial yang dapat dilangsungkan memang menarik perhatian.
Persatuan itu merupakan suatu kekecualian yang menyolok mata. Dalam permulaan abad
keenam belas, suatu kerajaan baru yang disokong oleh suku Turki dan Adzerbaijan menaklukanPersia dan menghidupkan kembali Syiah yang telah mengalami kemunduran, dan meresmikan
Syiah sebagai agama resmi Persia. Selama peperangan dengan Dinasti Osman, orang Turki dari
Asia Tengah, dan orang Mughal, yang semuanya ahli sunah waljamaah, Syiah dijadikan ciriperasaan nasional Persia. Akibat perpecahan antara Persia dan tetangganya penting buat
semuanya. Umat Islam selanjutnya dipecah menjadi dua golongan yang terpisah, dan hubungan
kebudayaan antara dua golongan tadi, sejak itu meskipun tidak diputuskan seluruhnya hanya
dapat dilakukan serba sedikit saja. Persia terpaksa terpencil dalam urusan politik dan agamanyamencukupi kebutuhannya sendiri, yang akhirnya memiskinkan kehidupan rohani dan budaya
mereka. Lebih-lebih pula waktu kekuatan politiknya mundur, orang suku Afghan dalam abad
kedelapan belas melepaskan hubungan dan mendirikan suatu negara sunah merdeka.
Di Afrika Barat Daya adanya perasaan kesukuan diantara kedua pihak, orang Arab dan Berber,menukarkan kegiatan kebudayaan. Aliran ortodoks dan tarekat Sufi, keduanya dipengaruhi
pemujaan orang-orang suci, wali yang masih hidup setempat (marabout). Di Tunisia dan dibeberapa kota lain, sebagian warisan kebudayaan Spanyol Arab tetap dilanjutkan, bahkan waktuTunisia dan Aljazair merupakan wilayah bajak laut, setengah jajahan kerajaan Dinasti Osman. Di
Maroko di bawah sultan-sultan (yang dapat menyelamatkan kedaulatannya hingga 1912), bahkan
di Sahara Barat di bawah kepala suku-suku yang lebih kecil, pelajaran ahli sunah yang lazimdilanjutkan, dan diperkuat oleh pengaruh yang datang dari daerah Timur.
Di kepulauan Melayu sendiri, Islam telah beroleh tumpuan di Sumatera dan Jawa, oleh
pedagang-pedagang dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Agama Islam lambat laun
membiak, sebagian hasil tindakan panglima militer, tetapi lebih cepat dengan jalan perembesandamai, khusus di Jawa. Dari Sumatera, Islam dibawa oleh para perantau ke Semenanjung
Malaya; juga dari Pulau Jawa ke Maluku. Sejak itu agama tersebut mendapat kedudukan yang
lebih kuat di seluruh kepulauan di bagian Timur hingga ke Pulau Sulu, Mindanao, dan Filipina.
Penyebaran Islam di Tiongkok hingga kini masih terselubung dalam kegelapan. Kelompokmuslimin dalam jumlah agak besar, yang pertama menetap di sana barangkali dalam zaman
kerajaan Mongol dalam abad ketiga belas dan keempat belas. Jumlahnya bertambah besar di
bawah pemerintah Mancu, biarpun ada perasaan permusuhan setempat karena pemberontakan
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
6/7
(kadang-kadang hebat) yang dilakukan oleh kaum muslimin. Tetapi, hingga kini tidak mungkin
menaksirkan jumlahnya.
Hasil bersih dari perluasan selama tiga belas abad ialah Islam sekarang merupakan agama yangterutama dalam lingkungan daerah luas yang meliputi Afrika Utara, Asia Barat, hingga bukit
Pamir, kemudian ke Timur meliputi Asia Tengah hingga
Tiongkok, dan ke Selatan ke Pakistan. Di India hanya tinggal sepersepuluh penduduk yang
beragama Islam. Di Semenanjung Malaya, Islam unggul lagi melewati Indonesia hingga berakhirdi Filipina. Di pantai Barat Lautan India, Islam memanjang ke selatan sebagai lajur yang sempit
dari pantai Afrika hingga Zanzibar dan Tanganyika dengan beberapa kelompok hingga masuk ke
Uni Afrika Selatan. Di Eropa, kelompok-kelompok muslimin terdapat di sebagian besar negaraBalkan dan Rusia Selatan. Di Amerika Utara dan Amerika Selatan, Islam diwakili oleh
kelompok imigran dari Timur Tengah.
Semua agama besar di dunia, maka Islam sebelumnya perluasan kegiatan misi Kristen dalam
abad kesembilan belas meliputi jumlah bangsa yang terbanyak. Asal mulanya di tengah-tengahorang Arab dan bangsa Semit lain, kemudian Islam berkembang diantara orang Iran, Kaukasus,
orang kulit putih Laut Tengah, Slavia, Turki, Tartar, Tionghoa, India, Indonesia, Bantu, dan
Negro dari Afrika Barat. Jumlah terbesar sekarang ialah muslimin dari Pakistan dan India
sebanyak 100.000.000.
Disusul oleh orang Melayu dan Indonesia sebanyak 70.000.000. Orang Arab dan bangsa-bangsa
yang berbahasa Arab menyusul dekat dengan 20.000.000. Muslimin di Asia Barat, 24.000.000,
Afghanistan kira-kira 12.000.000, dan Turki (walaupun Islam bukan agama resmi, masih tetapmerupakan agama rakyat) 20.000.000. Jumlah masyarakat Islam di daerah Asia, Uni Sovyet, di
Turkestan Tiongkok, dan di Tiongkok sendiri sukar ditaksir, tetapi jumlahnya sekurang-
kurangnya 30.000.000. Jumlah muslimin di Afrika Negro dan Afrika Timur hanya dapat ditaksirdengan kasar 24.000.000. Akhirnya, kaum muslimin di Balkan dan di Rusia Selatan berjumlahkurang lebih 3.000.000. Oleh karena itu, Islam dapat menuntut memiliki penganut 350.000.000,
atau kira-kira sepertujuh dari taksiran seluruh jumlah penduduk dunia
Islam di Amerika Serikat Tiap Hari Bertambah Satu Mualaf
Alhamdulillah kondisi umat Islam di Amerika Serikat baik-baik saja. Umat Islam terusbertambah banyak di Amerika Serikat, baik sebelum maupun sebelum peristiwa 11 September,
kata Mohammad Kudaimi, angota Nawawi Fondation, sebuah lembaga pendidikan yang berbasis
di Chicago, Amerika Serikat. Ia bertutur kepada Republika di sela-sela kunjungannya ke
Pesantren Khusus Yatim As-Syafiiyah, Jatiwaringin Bekasi, Jawa Barat, awal bulan ini.
Pria keturunan Syria yang sudah menetap di AS selama lebih dari 25 tahun itu kini menjadi
warga negara AS. Lima tahun belakangan ini, ia aktif di yayasan itu. Mengutip sebuah koran
yang terbit di AS, ia menyebut Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya diAmerika Serikat. bahkan, ia sedikit meralat redaksional tulisan itu. Mestinya juga ditambahkan,
setiap harinya di AS, selalu ada warga negara Amerika yang memeluk Islam, ujarnya.
-
7/23/2019 Sejarah Perkembangan Islam di Dunia.doc
7/7
Apa yang diungkapkannya, kata dia, adalah fakta sesungguhnya yang terjadi di AS. Lembaganya
turut membantu para mualaf mengikrarkan syahadat dan membantu mereka memahami Islam
dengan lebih baik. Bagi Kudaimi, sulit untuk memahami fenomena kontradiktif ini.