seminar 4 kv (2)

Upload: mentari

Post on 11-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    1/22

    Seorang Pasien Anak Umur 4

    Tahun dengan Biru

    KELOMPOK VI

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    2/22

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : An. X

    Umur : 4 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : -

    Keluhan : Sering terlihat biru

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    3/22

    ANALISIS MASALAHNo Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    Riwayat PenyakitSekarang:

    1. Usia 4 tahun Anamnesis Kelainan kongenital

    PJB

    2. Sianosis sentral Sering terlihat biru terutama

    pada sekitar mulut dan bibir

    - PJB sianotik

    Tetralogi Fallot

    - Penyakit paru (athelektasis)

    - Penyakit Sistem Saraf Pusat

    (depresi pusat pernapasan)

    - Hemoglobinopati

    3. Cyanotic spell Biru bertambah saatmenangis

    PJB sianotikTetralogi Fallot

    4. Dyspnoe on Effort Saat bermain tiba-tiba

    jongkok (squatting)

    - PJB sianotik

    Tetralogi Fallot

    - Penyakit paru

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    4/22

    ANALISIS MASALAHNo Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    Riwayat Penyakit

    Dahulu:

    1. Dyspnoe

    paroxymal

    Pernah kejang - PJB sianotik

    Tetralogi Fallot

    - Penyakit paru

    Riwayat Tumbuh

    Kembang:

    1. Failure to thrive Pertumbuhan dan

    berat badan lebih kecil

    - PJB

    - Malnutrisi

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    5/22

    ANAMNESIS

    1. Riwayat Penyakit Sekarang:

    Apakah pada anak terdapat sesak napas atau tidak?

    Apakah sesak disertai batuk?

    Apakah anak sering berkeringat?

    Apakah anak sering mengalami letih saat beraktivitas? Apakah anak sesak saat berbaring (orthopnoe)?

    2. Riwayat Tumbuh Kembang Anak:

    Apakah anak mengalami kesulitan makan atau tidak?

    Bagaimana riwayat ASI nya? Apakah anak sering muntah saat diberikan susu (ASI)?

    Bagaimana riwayat imunisasi anak?

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    6/22

    ANAMNESIS

    3. Riwayat Kelahiran:

    Apakah anak lahir prematur atau tidak?

    4. Riwayat Kehamilan Ibu: Apakah saat hamil Ibu mengalami infeksi atau

    terpajan radiasi?

    Bagaimana riwayat konsumsi obat-obatanpada kehamilan trimester pertama?

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    7/22

    PEMERIKSAAN FISIKNo. Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    1. Cyanosis sentral Cyanosis terutama circum oral

    dan ujung jari serta extremitas

    PJB sianotik

    Tetralogi Fallot

    2. Peningkatan kontraksi

    ventrikel kanan

    Teraba aktivitas ventrikel kuat

    angkat pada garis para sternal

    Tetralogi Fallot

    3. Gangguan pada katup Bising sistolik tipe ejeksi (ejection

    systolic murmur) intensitas grade

    III/6 dengan PM di garis para

    sternal II kiri

    - Tetralogi Fallot

    - ASD

    - PS

    - AS

    4. Tidak terdengar rales pada paru Tidak ada transudat pada

    jaringan interstitial paru

    (tidak ada ronchi basah

    paru)

    Tidak ada penyakit paru

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    8/22

    PEMERIKSAAN FISIK

    Tidak teraba thrill, karena bising terjadi saat

    ejeksi; bising yang disertai teraba thrill

    biasanya terjadi pada bising tipe pansistolik

    pada garis sternal II kiri.

    Tidak ada udema dan hepatomegali

    menandakan belum terjadi decompensatio

    cordis kanan.

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    9/22

    PEMERIKSAAN FISIK

    No. Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    1. Peningkatan

    Hb

    Hb: 17 g%; N: 12-14 g% - Polisitemia

    - Tetralogi Fallot

    2. Peningkatan

    jumlah

    eritrosit

    Ht: 50%; N: 37-43% Tetralogi Fallot

    3. Hipoksia Saturasi O2: 80%; N:

    >90%

    Tetralogi Fallot

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    10/22

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    No Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    4. RVH EKG:

    - Right axis deviation

    - Ratio R/S (V1 dan V2) >1

    Tetralogi Fallot

    5. Gelombang P

    pulmonal

    EKG: terdapat gelombang P

    peak and tall(V1)

    Tetralogi Fallot

    6. Iskemia T inverted dan depresisegmen ST (V1)

    Tetralogi Fallot(berhubungan

    dengan

    kurangnya

    perfusi oksigen

    ke jaringan)

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    11/22

    GAMBAR HASIL PEMERIKSAAN EKG

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    12/22

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    No Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    7. RVH CXR: boot shaped

    Echo: RVH

    Tetralogi

    Fallot

    8. Perfusi

    menuju paru

    berkurang

    CXR: oligemic lung /

    clear lung (reduction

    vascular marking)

    Tetralogi

    Fallot

    9. Overriding

    Aorta

    CXR: right aortic arch

    Echo: Overriding Ao

    terhadap IVS

    Tetralogi

    Fallot

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    13/22

    GAMBAR HASIL FOTO THORAX

    A B

    C

    Tidak ada

    cardiomegali

    CTR: A + B/C

    = < 50%

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    14/22

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    No Masalah Dasar Masalah Hipotesis

    10. IVS yang tidakmenutup

    dengan

    sempurna

    Echo: VSD TetralogiFallot

    11.

    PulmonalStenosis

    Echo: infundibularobstruction (RV Outflow

    Obstruction)

    TetralogiFallot

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    15/22

    DIAGNOSIS KERJA:TETRALOGI FALLOT

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    16/22

    PATOFISIOLOGI TETRALOGI FALLOT

    http://e/TF1.docxhttp://e/TF1.docx
  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    17/22

    PENATALAKSANAAN

    1. MEDIKAMENTOSA

    Pada penderita yang mengalami serangan sianosis makaterapi ditujukan untuk memutus patofisiologi serangantersebut, antara lain dengan cara:

    Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambahMorphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau IV

    Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV

    Oksigen dapat diberikan, walaupun pemberian disini tidakbegitu tepat karena permasalahan bukan karena

    kekuranganoksigen, tetapi karena aliran darah ke parumenurun. Dengan usaha diatas diharapkan anak tidak lagitakipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi tenang

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    18/22

    PENATALAKSAAN

    Bila tidak teratasi dapat dilanjutkan dengan pemberian :

    Propanolol l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk

    menurunkan denyut jantung sehingga serangan dapat diatasi.

    Dosis total dilarutkan dengan 10 ml cairan dalam spuit, dosis

    awal/bolus diberikan separuhnya, bila serangan belum

    teratasi sisanya diberikan perlahan dalam 5-10 menit

    berikutnya.

    Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan

    Penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat

    efektif dalam penganan serangan sianotik

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    19/22

    PENATALAKSANAAN

    Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat

    digunakan untuk serangan sianotik

    Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi

    Hindari dehidrasi

    Apabila sudah dilakukan terapi lanjutan

    (pembedahan), maka diberikan profilaksis

    sekunder untuk infective endocarditis

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    20/22

    PENATALAKSANAAN

    2. NON MEDIKAMENTOSA

    Edukasi pada orang tua mengenai kondisi anak,apabila terjadi serangan cyanotic spellyang tidak

    dapat diatasi dengan obat-obatan, maka anaksegera dibawa ke rumah sakit.

    Edukasi pada orang tua mengenai pengobatandalam jangka waktu panjang, sehingga diperlukan

    kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan. Menyarankan untuk membatasi aktivitas anak

    untuk menghindari serangan cyanotic spell.

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    21/22

    PENATALAKSANAAN

    3. KATETERISASI JANTUNG

    4. TERAPI PEMBEDAHAN

    Operasi paliatifBlalock-Tausig Shunt(BTS)

    Keadaan umum baik: terapi definitif (koreksi

    total)

  • 7/23/2019 Seminar 4 Kv (2)

    22/22

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Roebiono PS. Diagnosis dan Tatalaksana Penyakit JantungBawaan. Jakarta: Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI,Pusat Jantung Nasional Harapan Kita; 2003. p. 5-6.

    2. Marina A. Karakteristik Pasien Anak dengan Penyakit JantungBawaan yang telah Menjalani Kateterisasi Jantung di RSUP H.

    Adam Malik Medan. Medan: Fakultas Kedokteran UniversitasSumatera Utara, Karya Tulis Ilmiah; 2010. p. 6-7.

    3. Andrews RE, Tulloh RM. Interventional Cardiac Catheterisation inCongenital Heart Disease.Arch Dis Child: 89; 2004. p. 1168-1173.

    4. McPhee SJ, Papadakis MA. Current Medical Diagnosis andTreatment, 48th ed. USA: McGra-Hill; 2009. p. 1104-1108.

    5. Park, Myung K. Pediatric Cardiology for Practotioners, 5th ed.Philadelphia: Mosby Elsevier; 2008. p. 1213-1214.