senja di yogyakarta (kumpulan tulisan)
TRANSCRIPT
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 1/60
JANGAN MENELANTARKAN LANSIA
Seorang ibu datang ke PSTW, Panti Sosial Tresna Werdha, tempat dimana lansia-lansia terlantar
dilayani oleh negara. Dia datang mengkonsultasikan orang tuanya yang bermasalah, dan
bermaksud menitipkannya di PSTW.Ini bukan pertama kali saya mendengarkan cerita yang
sama, curhat yang sama, keluhan yang sama, hingga akhirnya akan memberikan penjelasan yang
sama.
Ayahnya yang lansia, hidup sendirian setelah almarhum ibunya meninggal sekian tahun yang
lalu. Semakin lanjut persoalannya ada saja sering marah-marah, memaksakan kehendak,
meminta makanan atau layanan yang aneh-aneh, kadang pergi jalan-jalan sampai ke tempat yang
jauh, pindah dari satu anak ke anak yang lain dan tidak pernah betah menetap di satu tempat.
!alaupun dia diberi uang, pastilah tidak sampai sehari uang itu habis entah untuk apa. Tidak bisa
diirit-irit.
"apek mengurusnya, sementara yang di rumah tidak ada. Pada kerja semua, ataupun cucu-
cucunya pada sekolah semua. Tidak ada yang mera#at. $ntuk itulah, apakah PSTW bisa
menerima dia sebagai klien% Sebenarnya mereka tidak tega dan ingin mengurus sendiri, tetapi ya
itulah..tidak sempat.
&a#aban saya mungkin sangat tidak mengenakkan itu tandanya kita sudah tega melakukan
penelantaran kepada lansia.
Apa yang dilakukan lansia itu, orang tuanya itu, sesungguhnya adalah pelampiasan dari
persoalan hidupnya. Dia jajan, bepergian jauh ke mana-mana, meminta yang aneh-aneh, marah-
marah dan lain-lain, sekali lagi itu tidak lebih dari pelampiasan dari persoalan hidupnya.
Apa persoalan hidupnya% 'ukankah semua kebutuhan makan terpenuhi% 'ukankah cukup
baginya duduk, baca koran, nonton ti(i, bercanda dengan cucu, berkebun atau sejenisnya,
bukankah semua itu sudah terpenuhi% )m..itu kan menurut anda.
Tidak tahukah anda bah#a perasaan lansia itu semakin tua semakin sensiti*% Dia begitu perasa.
+aka nada bicara anda, bisikan anda kepada pasangan anda, gerak-gerik sikap dan lain
sebagainya akan dia baca dengan penuh seksama dari hari ke hari sehingga dia bisa saja
mengambil kesimpulan bah#a anda sedang tidak suka ketika dia ada dekat dengan anda,sekalipun barangkali anda menyatakan menolak.
Tidak tahukan anda bah#a dia sedang gelisah dikarenakan usia yang memakan kekuatan *isik
dan batinnya, dia seringkali *rustrasi. rustrasi karena gagal mengingat sesuatu, *rustrasi karena
tangannya selalu bergetar ketika memegang sesuatu, *rustrasi karena kehilangan kekuatan
bahkan untuk melakukan hal-hal sederhana, *rustrasi karena kehilangan kecantikan dan
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 2/60
kegagahannya, atau mungkin seksualitasnya. Dia tidak mungkin jujur dihadapan anda perihal
kegelisahannya itu, karena bagaimanapun dia adalah orang tua. Tetapi anda ternyata tidak peka
dengan isyarat-isyarat yang dia tunjukkan itu.
Tidak tahukan anda bah#a dia sedang gelisah karena kesepian, tidak ada orang yang bisa diajak
untuk berbagi cerita. Semua teman seusianya sudah tidak ada. 'anyak hal yang ingin dia
ceritakan, tetapi tidak ada yang mendengar. +ungkin anda sangat paham, bah#a untuk
mendengarkannya butuh #aktu lebih dari satu jam sampai dia tertidur dan anda hanya
mengangguk-angguk. +ungkin, anda sangat paham bah#a cerita yang dia sampaikan isinya itu-
itu saja dari #aktu-ke-#aktu, sehingga anda sangat hapal bahkan titik koma yang disampaikan.
Anda bosan. Dia juga bosan, tetapi dia tak kuasa menahan hasrat untuk bercerita. Dia terabaikan.
Tidak tahukah anda bah#a terkadang rasa *rustasi yang amat sangat, dia terkadang sangat putus
asa, menyesali mengapa diberi usia yang lebih panjang sementara dia begitu bergantung kepada
orang lain% Dia terkadang berharap kenapa tidak mati cepat.
"oba bayangkan, jika anda menjadi dia. Apalagi yang bisa dia lakukan kecuali melakukan yang
menurut anda bikin gara-gara dan merepotkan%
+enjadi lansia, sesungguhnya kembali menjadi anak-anak secara psikologis. 'edanya, kalau
anak-anak, dia berubah menjadi semakin de#asa dan tidak bergantung. Sebaliknya lansia, seiring
berjalannya #aktu, dia akan semakin bergantung kepada orang lain. Itu jika anda memandang
dari sisi negati*. Apa sisi positi*nya% !alau anak-anak, mereka belum terbukti akan berbakti
kepada anda setelah mereka tua, sementara lansia, mereka sudah terbukti membesarkan anda
sampai dengan sekarang ini. &ika anda tega terhadap orang tua anda, mertua anda, bisa jadi anakanda lebih tega daripada anda.
+asyarakat kita adalah masyarakat dengan kompososisi lanjut usia yang besar. DI DI, dari /,0
juta penduduk, 123 diantaranya adalah lansia. Prosentase itu semakin berlebih sehingga prediksi
'PS, pada tahun 4541 akan menjadi 163. Sayangnya, banyak diantara kita tidak tahu bagaimana
memuliakan lansia di rumah kita sendiri, dan bahkan secara tidak sadar mulai menelantarkan
orang tua kita sendiri. !eterlantaran lansia, terkadang bukan karena *aktor lansianya sendiri,
tetapi karena keluarga yang merasa berputus asa terhadap mereka. Sudah saatnya dari sekarang
mulai belajar untuk memberikan perhatian kepada orang tua, mulai dari hal-hal sederhana seperti
mengajak berbincang, memperhatikan perubahan perubahan *isik dan psikologis, mengajakmereka untuk bersosialisasi dengan sesama umurnya, memberikan hiburan-hiburan dan segala
sesuatu yang sesuai dengan 7amannya, dan mencukupkan #aktu untuk membersamai mereka,
mendidik mereka untuk memiliki kegemaran yang positi* di rumah membaca, memelihara
tanaman, mengaji dll, serta jangan pernah berhenti untuk mengucapkan rasa syukur bah#a
mereka telah memelihara anda dari kecil hingga de#asa.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 3/60
Demikian, semoga berman*aat. 89:
eria#an Agung ;ugroho
Pakem, 46 Desember 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 4/60
S<A= =A;SIA T>?=A;TA? DI &A=A;
Seringkali masyarakat protes di berbagai media mengapa di jalanan masih sering dijumpai
lansia-lansia terlantar% Dimanakah negara di saat mereka tidur di malam hujan seperti ini. Dan
lain sebagainya.
Sebelum itu dija#ab, saya mau cerita dikit. 'egini. Di DI, ada sebuah tempat dimana hasil ra7ia
gelandangan pengemis di jalanan 8atau lebih sopannya adalah @penjangkauan@: yang dilakukan
Satpol PP, dikumpulkan dan ditempatkan sementara #aktu sebelum akhirnya dirujuk ke pihak
yang lebih ber#enang. Tempat itu namanya adalah "amp Assesmen elandangan dan Pengemis.
Di &ogja ada di &alan Parangtritis km 0, Se#on 'antul. !alau diantara hasil penjangkauan
tersebut ada yang masuk kategori lansia terlantar, maka dia dirujuk di Panti Sosial Tresna
Werdha, tempat saya bekerja.
Pertanyaanya apakah setiap lansia terlantar yang ada di "amp tesebut mau dirujuk ke Panti
&ompo% ?ata-rata menja#ab tidak mauB +ereka selalu menginginkan untuk dikembalikan ke
jalan atau tempat mereka dulu mangkal, dengan berbagai alasan. +asih punya keluarga di situ
lah, masih ada pekerjaan di situ lah, dan lain sebagainya.
Semester lalu, setidaknya ada lima orang yang pada akhirnya terbujuk untuk bersedia tinggal di
Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso, tempat dimana saya bekerja. Apa yang terjadi% Tiga dari
lima lansia minggat ataupun melarikan diri dari Panti Sosial. Setelah minggat, pada akhirnya
mereka kembali kena ra7ia.
Apakah pelayanan di PSTW itu sebegitu buruknya sehingga mereka melarikan diri% Apakah
mereka tidak mendapat pelayanan atas kebutuhan *isik, sosial, dll selama di sini% Apakah mereka
mendapat perlakuan yang tidak semestinya di sini% Silakan pada siapapun anda yang merasa
ragu terhadap apa yang kami kerjakan untuk bisa meninjau panti kami, #a#ancara dengan klien
yang tinggal, atau barangkali malah me#a#ancarai mereka yang melarikan diri. Saya yakin,
tidak ada satupun yang meragukan keterpenuhan kebutuhan selama tinggal di sini. =alu
mengapa%
Sederhana uang.
'anyak diantara lansia yang dulunya hidup di jalan menyatakan bah#a ketika uang ada ditangan, maka perasaan mereka lebih tenang sekalipun hidup harus berada di kolong jembatan, di
emperan toko, di pinggiran tempat sampah atau dimanapun. Di PSTW mereka bisa mendapatkan
pelayanan mulai dari makan, tempat tinggal, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya, tetapi
dilarang keras untuk melakukan pekerjaan yang masuk dalam kategori mencari na*kah. Tentunya
larangan ini tidak perlu saya jelaskan mengapa, bukan% a karena pendek kata, di PSTW =ansia
tidak boleh dibebani apapun yang terkait dengan mencari uang.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 5/60
=alu% !arena uanglah kemudian mereka kembali ke jalanan, karena di jalan masyarakat masih
sangat derma#an untuk memberikan dermanya kepada mereka sehingga penghasilan mereka
dalam sehari bisa berkisar antara 155 ribu sampai 055 ribu. 'egitu kuatnya keyakinan ini
sehingga jika disuruh memilih apakah mereka harus hidup di PSTW dengan tercukupi segala
kebutuhannya, ataukah memilih hidup di jalan...maka jalanan adalah pilihan mereka.
Itulah mengapa dengan sangat gamblang kami melarang masyarakat memberikan dermanya
kepada pengemis atau siapapun di jalanan. !etika Anda memberikan uang kepada mereka di
jalan, maka Anda sudah melestarikan budaya miskin di masyarakat, menanamkan keyakinan
yang kuat bah#a tidak ada yang menggantikan nikmatnya menjadi pengemis di jalanan.
Demikianlah. +aka sebelum Anda menyalahkan pemerintah dengan segala keterbatasannya, ya
karena tidak ada yang lebih bisa disalahkan oleh masyarakat kecuali pemerintah, mulai sekarang
stop memberikan sedekah kepada mereka di jalan. +ulailah tengok tetangga kiri kanan anda
karena itu yang lebih diutamakan menurut agama atau mulailah salurkan kepada lembaga sosial
yang anda percayai.
'erbuat baik saja tidak cukup, karena jika tanpa pengetahuan, perbuatan baik anda justru
menyesatkan.
Semoga berman*aat. 89:
eria#an Agung ;ugroho
Pakem, 44 Desember 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 6/60
!$;&$;A; "A=<; !=I>;
!emarin saya melakukan salah satu pekerjaan *a(orit saya sebagai Pekerja Sosial di Panti Sosial
Tresna Werdha, yaitu melakukan kunjungan calon klien. !unjungan terhadap calon klien
dilakukan ketika Panti mendapatkan in*ormasi dari masyarakat ataupun keluarga, bah#a di
lingkungannya ada lansia terlantar yang mungkin bisa menjadi klien. !unjungan ini menjadi
bagian dari identi*ikasi apakah calon klien yang diin*ormasikan tersebut sesuai ataukah tidak
dengan syarat-syarat calon klien yang ditentukan untuk nantinya dinaikkan statusnya menjadi
klien resmi di Panti. +engapa harus kunjungan% !ok tidak kliennya saja yang diminta langsung
datang ke Panti% !arena dengan kunjungan ini Pekerja Sosial seperti saya bisa melihat dan
merasakan langsung bagaimanakah kehidupan simbah A atau simbah ' yang diin*ormasikan
tersebut sampai akhirnya dinilai dan disimpulkan.
Saya suka dengan proses ini, berinteraksi dengan mereka yang dikabarkan terlantar, melihat
tempat tinggal mereka, melihat apa yang dia makan hari ini,melihat alat-alat rumah tangga
mereka, melihat apa yang mereka pakai, mencium ha#a yang kadang pating klenyit kadang
seng-sengan, na*as yang rada bau, rumah yang bersa#ang di sana-sini, obolan yang kadang
nyambung kadang tidak. Ah, biasa lah. Sekalipun tempat yang dikunjungi atau klien yang
dikunjungi mungkin adalah mereka yang terpinggirkan, sebagai seorang pro*esional tentu saja
saya #ajib berpakaian rapi standar seragam dinas, tampil elegan dan sopan sebagai bagian dari
standar pelayanan prima yang #ajib diberikan oleh pega#ai pemerintah kepada masyarakat.
!ali ini saya mengunjungi salah satu calon klien yang diin*ormasikan di daerah +edari. Tetapi
sebelum saya ke T!P, saya diminta untuk singgah sejenak oleh si in*orman di suatu tempa agar
bisa berkoordinasi, mendapat gambaran sekilas tentang siapa dan bagaimana +bah C yang diarekomendasikan tersebut. &am 14 saya menuju ke titik pertemuan. Titik pertemuan yang
dimaksud adalah ereja !risten &a#a. Sang in*orman adalah pega#ai !& itu dan salah seorang
calon pendeta. Simbah C yang hendak mereka rujuk adalah sepasang suami istri yang selama ini
menjadi bagian dari jemaat mereka. $ntuk selanjutnya, kami pun melakukan inter(ieu ke T!P.
Ini bukan pertama kali saya bersentuhan dengan !& ataupun ereja !atolik. Di beberapa hal
yang pernah saya telisik di Panti, cukup banyak peran gereja ataupun akti*is gereja dalam
memberikan in*ormasi kepada Panti tentang jemaat mereka yang kondisinya cukup layak untuk
dirujuk ke Panti. !adang sebagai muslim saya iri, karena laporan tentang klien terlantar ini
sangat jarang, atau nyaris tidak pernah ada yang inisiati*nya datang dari takmir masjid ataupunorganisasi islam, ataupun kelompok pengajian. ;ggak tau kenapa yaa..
Saya tidak canggung dalam berinteraksi dengan umat lain, sehingga dengan cukup terbuka dan
berbangga saya menggarisba#ahi bah#a saya adalah seorang muslim yang di Panti juga terlibat
dalam memberikan pengajian kepada lansia-lansia di Panti. Itu saya sampaikan kepada pihak
ereja yang memberikan in*ormasi jemaatnya kepada Panti. !alau pihak ereja, rata-rata tidak
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 7/60
punya keraguan ataupun kecurigaan bah#a nantinya anggota jemaat mereka akan diislamisasi
ataupun didiskriminasikan, mengingat PSTW adalah Panti Pemerintah. Tetapi biasanya
simbahnya yang sedikit kha#atir bah#a nantinya akti*itas ibadah mereka yang rajin ke ereja
akan terhambat karena status mereka sebagai klien PSTW. Sebagaimana biasa, saya pun
memberi jaminan bah#a bimbingan agama semingg dua kali diberikan sesuai dengan agama
masing-masing, karena di Panti ini ada tiga agama Islam, !atolik dan !risten. 'imbingan itu
pun diberikan oleh instruktur yang ditunjuk oleh Depag. &uga, pada hari +inggu, simbah-simbah
yang hendak ke gereja diijinkan dan di*asilitasi dengan diantar kendaraan atau ambulans.
asilitas itu, biasanya tidak digunakan oleh klien, karena selain jaraknya dekat, klien juga kadang
mampir-mampir ke Pasar atau jalan-jalan.
Persoalan terkait agama dan menjalankan ibadah bagi lansia adalah persoalan yang penting untuk
disampaikan dan diberikan jaminan. !arena, di usia senja biasanya muncul kecemasan-
kecemasan terkait dengan kematian dan sesudahnya, kesadaran akan kesalahan-kesalahan di
masa lalu, pertaubatan, dan atau keinginan untuk meraih ketenangan batin. +aka dari itu, dalamsetiap kunjungan calon klien, jaminan atas persoalan kebebasan beragama dan menjalankan
ibadah selalu saya sampaikan dalam rangkaian pembicaraan dengan calon klien.
Tanpa bermaksud menyindir pihak manapun, kadang saya merasa sedih 8lho%: bah#a di tengah
persoalan yang karut marut di masyarakat yang begitu riil ada kemiskinan, ada lansia terlantar,
ada anak yatim, ada kelaparan, kebodohan dll. !ita lebih memilih melihat runcingnya perbedaan
keyakinan untuk kemudian dijadikan alasan mela#an yang berbeda itu dengan segenap energi
besar yang dimiliki. 'uat apa.89:
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 8/60
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 9/60
SURVIVAL MENTALITY
Dua lansia di Panti Werdha ini sama-sama pernah menikmati hidup serba berkecukupan. Sama-
sama memiliki orang tua kaya raya, sama-sama berpendidikan tinggi, tetapi pada akhirnya sama-
sama terlantar dan harus menghabiskan masa tua di Panti Werdha. !ekayaan orang tuanyaternyata tidak menjamin bah#a mereka akan hidup berbahagia sampai akhir hayatnya. &ustru
sebaliknya, kekayaan malah menjerumuskan dan melenakan mereka sampai menjadi manusia
yang menderita. !eluarga mereka juga sama-sama berantakan, sama-sama saling berebut#arisan. Segala *asilitas, pelayanan dan kemudahan telah melenakan mereka, sehingga yang
dipahaminya hanyalah hidup enak. !etika 7aman berubah, orang tua mereka tiada, mereka tidak
punya mentalitas sur(i(e, sur(i(al mentality. Tidak pernah mengenal kata prihatin, tidak pernahmengalami bagaimana susahnya hidup, tidak pernah tahu bagaimana mensyukuri hidup dan pada
akhirnya meratap-ratapi masa lalu yang gemilang dan pada sisi lain menyalahkan nasib.
ang pertama, +bah ". Pera#akannya bersih terpelihara. Seorang lulusan uni(ersitas terkemuka
di &akarta, jika pada 7amannya tentulah dia setara dengan doktor di masa kini. Dari pera#akannya itu orang bisa menakar bah#a masa lalunya dia berasal dari keluarga priyayi yang
terpandang dan terpelajar. Sayang, bah#a bekal kesarjanaan itu tidak bisa memba#a dia kepada
pekerjaan yang mapan. Alasannya ada saja tidak cocok dengan rekan kerja, terlalu jauh, terlalu
ini dan itu.
+aka ketika umur menjelang habis dan orang tuanya sudah tiada, dia baru mendapatkan
pekerjaan yang relati* mapan, itupun hanya sebagai sta* administrasi di sebuah perusahaan kecil.
'erhenti dari perusahaan kecil karena dinilai mertua penghasilannya tak seberapa, dia dipanggil
untuh hidup bersama mertua. Sayangnya, justru dari sini keluarganya makin tidak harmonis.
Tuduhannya sederhana, sebagai suami, dia lebih banyak merepotkan daripada menyanggakehidupan keluarga. Diceraikan oleh istri dan kemudian didepak dari rumah mertua.
)arta sudah habis, harta keluarga pun rupanya tinggal rumah #arisan orang tuanya yang kini
menjadi sengketa diantara dia dan saudara-saudaranya. Tidak ada yang bisa dilakukannya,karena pendidikannya yang tinggi ternyata tidak menjamin kualitas kerjanya. +eski banyak
orang bersimpati dan memberikan dia pekerjaan, dia selalu pilih-pilih. +aka ketika penderitaan
semakin menekan dan dia tidak punya kemampuan untuk bekerja, dia menjadi klien di PantiWerdha.
!etika di Panti Werdha, mungkin karena merasa pendidikannya tinggi dan dia tidak memiliki
ruang untuk berekspresi, maka kehadirannya justru destrukti* bagi klien lain. Tidak memiliki rasaempati, tidak mudheng tentang pentingnya bekerja gotong royong, tidak tahu kapan harus beginidan begitu, tidak tahu bagaimana bertindak yang pantas dll. Serba susah.
Simbah kedua, +bah =, adalah anak dari dosen sekaligus insinyur sipil terkemuka dari
uni(ersitas terkemuka. !egemilangan orang tuanya membuatnya selalu hidup ber*oya-*oya,
dilayani, dolan sana-sini, dan menghambur-hamburkan harta orang tuanya. Akibatnya kuliahnyatidak lulus, tidak sempat berkeluarga dan ketika orang tuanya meninggal justru kon*lik dengan
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 10/60
sesama saudara yang lain, berebut #arisan. Saking sengitnya perebutan #arisan ini, +bah =
justru masuk penjara karena melakukan tindak kekerasan kepada saudaranya yang bersengketa.
!arena sama-sama keras, saudaranya pun seolah bersumpah bah#a sampai dengan menjadimayat pun mereka tidak pernah mau melihat #ajah +bah =. ;aud7ubillah..
=epas dari penjara, karena tidak ada tempat bernaung, maka dia menjadi klien di Panti &ompo. Di panti jompo pun dia tidak lebih dari seorang pembuat onar. Selalu saja dia mengajak berdebat
dan berantem klien yang lain. Impiannya adalah ingin merebut hak #aris atas tanah dan rumahorang tuanya yang menurut dia dilanggar oleh saudaranya yang lain. Padahal, dari telisik pribadi
saya, rumah itu sekarang adalah rumah hantu yang berpenghuni. Dikatakan rumah hantu karena
penghuninya, saudaranya itu, tidak bisa mera#at rumah dan kebun #arisan orang tua. ?umah itu bisa ditera#ang bah#a dulunya adalah rumah termegah di kampung itu, karena berdinding tebal
layaknya rumah jaman belanda, berjendela kokoh dari jati dan berarsitektur barat. !ini pla*onnya
pada jebol, kotor, jendelanya kusam dan nyaris selama bertahun-tahun tampak tidak dibersihkan.!ebun yang tadinya hijau pun sekarang tidak lebih dari halaman penuh semak belukar dan
rerumputan. 'isa ditebak bah#a dia dan keluarganya memang tidak punya kemampuan
mengelola rumah dan tanah, kecuali dulunya dikerjakan oleh tukang kebunnya.
Demikianlah. +ereka berdua sama-sama cerdas, berlatar belakang pendidikan tinggi, pernah bergelimang materi dan selalu dilayani. Tetapi mereka berdua adalah anak-anak yang salah
didikan sehingga kecerdasan dan kekayaan sama sekali tidak menyelamatkan hidup mereka.
;gomong-ngomong, hmm.., bukankah materi dan pendidikan yang tinggi untuk anak-anak kitaadalah yang kita kejar% 89:
Pakem, ;o(ember 4512
/6 =ikes 42 "omments 45 Shares
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 11/60
SOAL TANDA KASIH
'anyak orang berkunjung ke suatu panti penaungan kelompok terlantar seperti anak yatim piatu,
lansia terlantar, kelompok miskin dan lain sebagainya memiliki inisiati* juga untuk bisa
mendermakan sebagian hartanya, banyak atau sedikit, sebagai bentuk tali asih. 'erikut beberapa
tips-tips untuk siapapun yang barangkali memiliki minat berkunjung ke panti penaungan
tersebut
Pertama, hadirkan diri anda. Tanda asih dalam bentuk apapun sebenarnya bukan yang utama.
Seringkali banyak diantara para pengunjung datang ke Panti hanya untuk sel*ie, hanya untuk
*ormalitas, hanya atas pesanan ataupun agenda suatu perusahaan tetapi tidak menunjukkan
keinginan yang sesungguhnya. !adang mereka juga ingin sambutan *ormal ataupun
diperlakukan seperti tamu penting, karena mungkin dulunya adalah pejabat atau orang penting.
Panti sosial bukanlah tempat hiburan, tempat piknik, tempat untuk mengasihani orang lain
ataupun menganggap bah#a siapapun yang ada di panti adalah orang yang dihukum Tuhan
menjalani hidup tanpa kebahagiaan. Siapkan diri anda untuk berbagi, karena bisa jadi anda
mendapat suatu pelajaran berharga ataupun pengalaman berharga, dan bukan untuk yang lain.
!edua, jangan malu-malu untuk mengkon*irmasikan hal apa saja yang bisa anda berikan kepada
pihak panti yang anda kunjungi. Seberapapun uang anda, atau cost anda, kon*irmasikan.
Seringkali para tamu berinisiati* untuk memba#a tali asih berupa bahan pokok, obat-obatan,
pakaian bekas, dan lain sebagainya yang bisa jadi justru tidak menjadi kebutuhan. Di panti-panti
pemerintah, semua kebutuhan pokok sudah dico(er oleh anggaran negara, baik le#at post AP'D
maupun AP';. +aka jika memba#a bahan kebutuhan pokok, dipastikan bahan tersebut justru
akan dijual kembali dan uangnya digunakan untuk mengco(er kebutuhan yang belum
teranggarkan ataupun belum cair anggarannya. +isalkan perbaikan tempat ibadah, uang sakuklien, kalau di tempat kami ya dibelanjakan untuk pampers, hand body 8 lansia juga butuh hand
body karena di musim pancaroba kulit lansia sensiti* sehingga jika gatal, digaruk justru
menimbulkan iritasi dan in*eksi. +aka butuh diberi handbody. Sayangnya hand body tidak
masuk dalam penganggaran obat-obatan karena memang bukan obat: serta perbaikan-perbaikan
*asilitas lainnya yang mendadak rusak.
!etiga, jika berinisiati* memberikan bantuan atau kebutuhan langsung kepada klien, tanyakan
dengan jelas berapa jumlah klien. +isalkan saja anda berinisiati* memberikan snack kepada
klien, jangan sampai anda memba#a dalam jumlah yang terbatas atau kurang. Di tempat kami,
kami sangat #anti-#anti kepada para pengunjung perihal apa yang diberikan kepada klien lansia.+isalkan pengunjung ingin memberikan makanan kecil kepada klien, kami dengan jelas
menyampaikan harus sejumlah minimal 146 dengan kategori bah#a makanan kecil tersebut
memenuhi standar kesehatan untuk klien lansia dengan kemasan dan isi yang sama persis,
kemasannya, isinya, harganya bahkan jika perlu #arnanya. Tidak peduli harganya mahal atau
murah. !arena jika saja kurang atau ada klien yang tidak kebagian, atau berbeda isi, #oooo...bisa
perang bintang sampai berminggu-minggu baik antar klien maupun klien dengan pengasuh.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 12/60
!ami akan kerepotan jika ternyata jumlah snack 5 buah, karena itu berarti kami harus belanja
lagi sejumlah snack yang kurang dengan kategori sama persis semuanya. +aka, kadang kami
menolak pemberian makanan ataupun snack ketika jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah klien
kami. 'ukan karena nilainya atau harganya mahalEmurah, tetapi justru akan mengakibatkan
kekacauan pada klien kami. )arap maklum. +urah tidak masalah, mahal tidak masalah asalkan
sesuai dengan jumlah klien. Syukur jika dilebihkan untuk kami pengasuh.
!eempat, harap diperhatikan bah#a bantuan langsung yang diberikan oleh anda kepada klien
tidak membahayakan klien. !lien di tempat kami, misalkan, sebagian besar buta huru*. +aka
banyak kasus kecolongan ketika ada yang memberikan bantuan langsung obat-obatan semacam
In9a, Para9eF, 'od9eF, dan obat-obatan pasaran justru kami sita. 'anyak klien yang tidak tahu
indikasi, tidak tahu aturan pakai maka asal minum obat tersebut. Ada juga yang tidak akrab
dengan kertas tisue. 'ingung juga buat apa kertas tissue di Panti =ansia. Akhirnya malah
dimakan. DIkira roti ta#ar. Ada juga yang berinisiati* memberikan pe#angi cucian. $ntungnya
ketahuan, karena dikira simbah itu sirup. 'ahaya, kan% +aka perlu koordinasi dengan pengasuhataupun pekerja sosial di lokasi untuk apapun yang hendak anda berikan. !ami sebagai petugas
tidak punya hak menilai ataupun merendahkan anda ketika anda tidak percaya diri karena
mungkin jumlahnya sedikit, nilainya kecil dll, 'ukan itu yang kami nilai, tetapi keman*aatannya
yang kami sesuaikan.!lien itu tanggungja#ab kami, jika sampai terjadi apa-apa dengan klien,
kamilah yang akan mendapat getahnya. &angan sampai niat baik anda malah menimbulkan
dampak yang tidak mengenakkan.
!elima, kepercayaan adalah hal yang utama dalam persoalan tali asih. Anda boleh memilih
untuk memberikan langsung tali asih kepada klien, tetapi anda juga bisa menitipkannya kepada
pengelola agar dihimpun bersama dengan tali asih dari pengunjung lainnya dan di#ujudkandalam bentuk sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan klien.
!eenam, ini penting, sangat sedikit yang berpikir tentang kebutuhan produkti* bagi klien. ?ata-
rata semua konsumti* dan habis pakai. &arang atau nyaris tidak pernah yang memberikan
sumbangan buku-buku materi bimbingan, materi pengetahuan, materi apapun yang terkadang
kami butuhkan untuk penyejahteraan klien. 'isa untuk bacaan klien langsung, ataupun bisa juga
untuk kami sebagai penasuhnya. !ami memberikan bimbingan psikologi dan bimbingan sosial,
katakanlah terkadang harus cari di internet ataupun searching sana-sini tentang kasus tertentu.
Sangat miskin buku tentang pengetahuan klien lansia. 'imbingan agama kami juga
mengandalkan comotan data internet dan buku-buku standard. 'imbingan keterampilan nah inidia, terkadang kami butuh juga materi-materi pengayaan yang bisa diberikan kepada lansia
dalam keterampilan merajut, merangkai tali, membuat sulak, sapu dll. !adang butuh
pengetahuan apakah lahan sedikit di sekitar panti bisa terman*aatkan untuk klien, misal untuk
membuat kebun hidroponik, kolam ikan dll. 'imbingan senam dll. 'ahkan kadang, #alaupun
jaman sudah internet, kami belum pernah mendapatkan satu tulisan pun tentang tata kelola panti
di luar negeri sebagai pembanding untuk peningkatan kualitas pelayanan kami. Susahnya, rata-
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 13/60
rata banyak mahasis#a ataupun peneliti yang menggunakan tempat kami sebagai lahan saja dan
tidak meninggalkan sesuatu yang bisa kami man*aatkan kecuali hanya secara akademis.
Point enam ini sangat strategis, tetapi nyaris tidak pernah ada yang merealisasikan. 'isa jadi
tidak terpikirkan karena rata-rata masyarakat di manapun ketika berpikir tentang kelompok
rentan, ya pikirannya hanya soal konsumti*, bukan sesuatu yang produkti*.
Itu saja, semoga yang sedikit ini berman*aat.89:
HALIMUN SENJA DARI TIMUR JOGJA
oleh: Feriawan Agng N!
)arta yang paling berharga adalah keluarga. Penggalan kalimat di lirik lagu serial G!eluarga
"emaraH ini saya rasakan makin bermakna ketika saya diperkenankan oleh Allah menjadi saksi
atas ri#ayat hidup salah satu klien lansia di PSTW. !lien yang menjadi tanggungja#ab saya
selama di PSTW hingga terakhir mendengar kabar beritanya bah#a dia sudah meninggal, !amis
September 4510 kemarin.
Sebut saja namanya =esmono 860 tahun:. Dia adalah satu dari 0 bersaudara. Dari sulung
=esmono#ati , =esmono, Santo, Atik, ;anik. +ereka adalah anak dari Ir )armoko 8alm:. Ir
)armoko di negeri ini adalah salah seorang arsitek terkemuka yang diminta Ir Soekarno
membangun tempat bersejarah paling dikenal di Indonesia. Ir )armoko juga adalah salah satu
dosen terkemuka di uni(ersitas paling tua di Indonesia. 'isa dibayangkan bah#a Ir )armoko
adalah keluarga terpandang yang memiliki kekayaan dan garis bobot keturunan yang masuk
golongan priyayi kala itu.
Diantara kesemua anaknya, =esmono-lah yang paling disayang dan dimanja 8ja#a diuja: oleh Ir
)armoko dan istrinya. Apapun yang dia minta, segala sesuatunya dicukupi. Sayangnya =esmono
tidak meman*aatkan kehidupan me#ahnya ini dengan baik. Dia sering loyal, hidup boros dan
seenaknya. )ari-harinya diisi dengan bersenang-senang menghabiskan harta orang tuanya. $ang
keluarga dihambur-hamburkan, bahkan suatu ketika, pernah pergi ke Australia hanya untuk
dolan. !uliahnya tidak terperhatikan.
Sampai suatu ketika, ketika orang tua =esmono 8Ir )armoko dan Istri: meninggal dalam #aktu
yang tidak terlalu lama 8kurang dari setahun:. +eskipun Ir )armoko dan Istri meninggalkan#arisan keluarga yang sangat bernilai berupa rumah me#ah di daerah klaten lengkap dengan
halaman dan sejumlah kekayaan lainnya, mereka gagal membuat anak-anaknya lulus menjadi
sarjana. agal pula melihat bah#a anak-anaknya ada yang jadi orang. 'ahkan sebaliknya,
mereka sudah mulai melihat bibit-bibit permusuhan diantara anak-anak mereka. Permusuhan
itulah yang kemudian meledak sepeninggal mereka berdua.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 14/60
Secara hukum, kesemua anak keluarga Ir )armoko punya hak atas #arisan rumah beserta isinya
di daerah !laten. Tetapi tentu saja, membagi #arisan berupa rumah tanah dan isinya tak
semudah memotong kue ulang tahun. Ada anak-anak yang keukeuh mempertahankan #arisan
orang tua untuk tetap dijadikan aset keluarga tanpa dijual, ada yang berkeinginan menjual, ada
pula yang abstain. Dibandingkan dengan yang lain, =esmono tentu saja berkeinginan menjual
dan meminta hak #arisnya tunai. Tetapi. Tidak demikian dengan anak-anak lainnya. Anak-anak
lainnya tahu bah#a =esmono cuma ingin menghambur-hamburkan harta #arisan itu, padahal,
ketika Ir )armoko masih hidup, =esmono sudah sangat banyak menghabiskan harta orang
tuanya. Perseteruan itulah yang berujung kon*lik sehingga =esmono seolah menjadi musuh
bersama bagi anak-anak Ir )armoko lainnya. Tidak ada yang diributkan setiap hari kecuali soal
bagi #aris. Anak-anak yang tidak betah, =esmono#ati dan Atik. =esmono#ati pilih hijrah ke
&akarta, bekerja ala kadarnya dengan modal sedikit penjualan perabotan. Atik pindak ke &ogja
dengan berbekal sedikit harta pemberian langsung orang tuanya dan mendirikan rumah asuh bagi
anak yatim yang dibiayai yayasan berbasis agama. ?umah di !laten kemudian menjadi
perseteruan antara =esmono, Santoso dan ;anik yang meninggali rumah itu.
)ingga suatu ketika. =esmono kon*lik dengan Santo soal keinginan =esmono menjual suatu
perabotan di rumah mereka yang #arisan orang tua. Santo, adalah adik =esmono secara nalar
dan *isik terbelakang. !ecerdasannya di ba#ah rata-rata, cara berbicaranya kadang blank, rendah
diri, dan lebih banyak diam. Tetapi saat itu, katika =esmono punya niat menjual salah satu
perabotan #arisan orang tua, Santo memiliki keberanian untuk mela#an kakaknya. Percekcokan
terjadi sampai dengan kontak *isik sehingga nyaris terjadi bunuh-bunuhan. !eributan yang akar
persoalannya adalah keinginan =esmono untuk menjual barang-barang #arisan orang tuanya.
Akibat kejadian itu, keduanya masuk rumah sakit. =esmono sepanjang biaya pera#atan di ?Sditanggung Atik. Sepanjang persoalan keluarga, Atik tidak ingin memihak. Akan tetapi, soal
mediasi diserahkan kepada yang nomor satu, =esmono#ati si anak pertama, karena si*atnya yang
sabar dan kalem.
Sekedar cerita, kehidupan =esmono#ati, sejak terpisah dari orang tua, pindah ke &akarta
mengalami masa-masa sulit. Tidak menikah tetapi memiliki anak angkat 1 orang.
=esmono ikut dengan =esmono#ati selepas dari ?S, tetapi karena =esmono tidak bekerja dan
hanya hidup seenaknya, maka dia justru menjadi beban =esmono#ati. !etika kehidupannya sulit
di jakarta, =esmono pindak ke &ogja, dengan secara ekonomi dibantu oleh Atik. +erekamenempati rumah bersebelahan dengan Atik, yang dibeli dengan disokong bantuan dari Atik.
Tak lama setelah itu, terdengar kabar bah#a =esmono#ati di &akarta meninggal.
Secara ekomomi, kebutuhan =esmono ditopang oleh Titik. Sayangnya kebiasaan =esmono yang
tidak mau bekerja tetap, seenaknya dan tidak rapi, tidak pernah berubah. =esmono malah berulah
dengan bermain api terhadap salah satu anak asuh Atik. =esmono mencintai Sani. Sani adalah
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 15/60
salah satu anak yang diasuh di rumah pelayanan yang dikelola Titik. Padahal, usia diantara
keduanya sudah terpaut jauh. Sani sendiri tidak menyukai =esmono, tetapi entah mengapa dia
seperti meman*aatkan kecintaan =esmono demi pemuas na*sunya pribadi, na*su untuk memiliki
harta benda yang mungkin bisa dicapai ketika =esmono di ba#ah kendalinya.
Ibu Atik tidak rela anak asuhnya diganggu oleh =esmono. Dia menegur =esmono. =esmono
emosi, sampai akhirnya tidak mau lagi memakan kiriman makanan dari Atik. =esmono kemudian
menjual barang-barang peninggalan =esmono#ati yang dipasrahkan pada =esmono demi tidak
bergantung ekonomi dengan Anik, demi harga dirinya. 'ukan hanya itu, =esmono menyebarkan
kabar buruk tentang Atik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, #alaupun penyebaran kabar
buruk itu bisa jadi tidak berimbas apapun, karena #arga sekitar lebih mengenal kebaikan Titik
dan tahu keburukan =esmono.
>mosi memuncak sehingga =esmono berniat menjual rumah peninggalan orang tua yang
menjadi hak kakaknya, =esmono#ati. Tentu saja hal itu mendapat reaksi keras dari semua anak-
anak Ir )armoko yang lain. Perla#anan dilakukan sehingga =esmono tidak bisa berbuat banyak.
!arena gagal memenuhi keinginannya menjual rumah, gagal pula mendapat simpati dari Sani,
=esmono minggat ke &akarta. =esmono menggelandang di &akarta, beredar dari satu tempat
temannya ke tempat temannya yang lain, tanpa tujuan dan kehidupan yang jelas.
Selang beberapa #aktu di &akarta, terdengar kabar di &akarta =esmono sakit. !arenanya
mendengar kabar itu, Atik luluh. Atik menyuruh anak-anak di rumah pelayanan untuk menengok
=esmono di &akarta. Selama itu pula Atik membiayai kebutuhan pera#atan di ?S di &akarta.
)ingga kemudian =esmono sembuh dan berniat pulang ke &a#a.
!arena malu tinggal di &ogja, maka dia tinggal di !laten. !laten adalah tempat dimana Ir
)armoko tinggal dalam rumah me#ah, terme#ah di lingkungannya ketika itu. ;anik yang paling
bungsu dan Santo yang pernah berkon*lik dengan =esmono, tentu saja tidak bisa menerima
dengan senang kembalinya =esmono. Di pa(iliyun atau garasi rumah =esmono nekat tidur di
situ. ;anik mengijinkan #alau Santo tidak bisa menerima kehadirannya. Tetapi karena Santo
terbelakang secara mental dan tunduk pada adiknya ;anik, dia tidak bisa berbuat banyak.
=esmono hidup serumah dengan mereka, meski hidup dengan permusuhan.
Persoalan terjadi, suatu hari =esmono mau jual ukir-ukiran #arisan keluarga secara sepihak. ;anik dan Atik 8yang di &ogja mendapat kabar itu: tidak terima karena bagaimanapun itu harta
#arisan yang sebisa mungkin dira#at. =esmono marah besar dan mengata-ngatai ;anik karena
sering kerja le#at tengah malam. Pelecehan terjadi le#at kata-kata =esmono. ;anik tidak terima
dan bersikap makin keras. )ingga terjadilan insiden. =esmono memukul kepala ;anik dengan
batu-bata hingga kepala ;anik berdarah dan harus dilarikan ke rumah sakit.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 16/60
;anik di ?S dira#at hingga / hari. Dengan bukti (isum, ;anik memejahijaukan =esmono.
Pengadilan memberikan (onis penjara selama beberapa bulan kepada =esmono.
=esmono menjalani kehidupannya sebagai narapidana dengan dendam yang dalam kepada
;anik. !etika dipenjara, keadaan =esmono semakin buruk. =esmono kerap sakit, kurus, stress
dan serba tertekan. =esmono meminta bantuan Atik agar bisa secepatnya keluar dari penjara.
Atik luluh. Demi membebaskan =esmono, Atik berjuang menggadaikan apapun demi urusan
pengadilan, polisi, pengacara dan lobbi lobbi lainnya supaya =esmono bisa bebas. Walhasil
setelah putusan pengadilan, =esmono bisa bebas bersyarat dengan tebusan 05 juta. $ang 05 juta
adalah usaha Atik menjual kekayaanya demi pembebasan =esmono.
Tanpa sepengetahuan Atik, keberadaan =esmono selama dipenjara ternyata melahirkan persoalan
baru. Sani, anak yang dulu dicintai =esmono, ternyata termakan buaian asmara rekan =esmono
di Penjara, sebut saja +r C, yang di(onis karena menjadi bandar judi togel. +r C ini konon
memiliki banyak usaha seperti peternakan babi dan usaha lainnya, tetapi memperdaya Sani untuk
bisa mengambil keuntungan demi penebusan =esmono. Sani yang menjadi penghubung antara
Anik dan =esmono, mencederai kepercayaan mereka demi na*sunya sendiri dan hubungannya
dengan +r C. Apalagi, +r C keluar penjara duluan sebelum =esmono.
Sesungguhnya, track record Sani di rumah pelayanan yang dikelola 'u Atik tidak terlalu bagus
juga, #alaupun memiliki #ajah jelita dan sikap ramah dan keibuan, tetapi Sani sudah terbiasa
berbohong kecil-kecilan. )al itu sudah diketahui lama. )anya saja, semenjak berhubungan
dengan +r C, kebohongannya semakin menjadi-jadi sehingga barang-barang di rumah
pelayanan dikuras untuk kepentingan pribadinya, mengontrak sebuah rumah dan hidup bersama+r C. Padahal, diantara harta-harta yang digunakan itu banyak yang dijadikan jaminan hutang
atas nama Atik, dengan asumsi demi pembebasan =esmono. Atik semakin terlilit hutang.
=e#at penyelidikan anak-anak angkat Atik yang lain, ternyata diketahui +r C sudah
berkeluarga. +ereka juga menemukan rumah kontrakan Sani yang menjadi rumah maksiat antara
Sani dan +rC. +endapat data itu, Sani dipanggil dan diinterogasi oleh Atik dan anak-anak
asuhannya. >ntah bagaimana ceritanya, Sani bungkam dan bahkan pingsan ketika hendak
diinterogasi.
Atik mengusir Sani. !eluarga Sani datang untuk meminta maa* dan berjanji untuk membayarutang yang selama ini dipikul oleh Atik dikarenakan perbuatan Sani.
Sepeninggal Sani, =esmono keluar dari penjara. =esmono mendengar kisah tentang Sani. Tetapi
=esmono rupanya tidak rela mendengar Atik memperlakukan Sani sedemikian rupa. =esmono
masih berpikir bah#a Sani adalah gadis polos yang tak tahu apa-apa. =esmono berpikir bah#a
semua yang terjadi atas Sani adalah akal-akalan Atik yang tidak merestui hubungan mereka.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 17/60
+engingat utang yang semakin melilit, Atik mendapat tekanan psikologis dari para penagih
utang. +aka, rumah #arisan =esmono#ati direncanakan hendak dijual. +endengar rumah itu
akan dijual, =esmono meledak lagi marahnya. Dia tidak bisa memahami jalan pikiran Atik. Dia
masih ingat, dulu Atik melarang menjual rumah, kenapa sekarang berubah pikiran dan mau
digunakan secara sepihak.% =esmono mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika Atik
nekat menjual rumah.
'agaimana hubungan =esmono dengan ;anik% Semenjak kasus pengadilan, =esmono sudah
putus kontak dengan ;anik. ;anik sendiri sudah tidak peduli dengan =esmono. Demikian
dendamnya ;anik kepada =esmono, dia bahkan bersumpah tidak akan melihat =esmono seumur
hidupnya, bahkan sekalipun =esmono sudah menjadi bangkai sekalipun, dia tidak akan pernah
mau menerima jasadnya. 'aginya, dia adalah biang kerok, duri dalam daging dan akar dari
segala persoalan keluarga yang selama ini menjadi prahara besarnya.
Saking dendamnya kepada =esmono, dia membenci siapapun yang membela =esmono dalam
persoalan keluarganya. $ntuk itulah dia menjadi tidak suka kepada Atik. ;anik kece#a berat
dengan Atik dan bahkan menganggap Atik srigala berbulu domba karena sudah membantu
=esmono keluar dari penjara. Atik juga dituduhnya ikut mengungkit-ungkit persoalan tanah dan
rumah yang semestinya bisa dirembug dengan baik tanpa melibatkan =esmono. Atik menjadi
saudara yang dibencinya setelah =esmono.
Dikarenakan tidak ada keluarga yang bisa menerimanya, =esmono pindah dari satu tempat teman
ke tempat lainnya di &ogja. Sampai kemudian dia dirujuk ke Panti Sosial Tresna Werdha di
ba#ah asuhan saya. !epada saya lah dia curhat tentang kehidupannya.
!ehidupan di Panti Werdha tidak berjalan mulus bagi =esmono. Dia kerap berkon*lik dengan
klien lainnya dikarenakan sikapnya yang kerap memaksakan kehendak. Setiap ada persoalan
apapun, =esmono tidak mau mengalah dan selalu mendebat. Seolah-olah, siapapun yang
mendebatnya atau berpersoalan dengannya laksana keluarganya yang demikian membencinya.
!eributan kerap saja terjadi karena dia menyalakan TJ sampai tengah malam demi melihat
Indonesian =a#yers "lub dengan (olume keras dan komentar-komentar keras, sementara jam itu
semestinya klien tidur. Dia juga kerap mengatur klien lain, menghardik dan bahkan menakut-
nakutinya sebagai mantan narapidana.
Sayalah yang kemudian harus cukup jeli untuk mengambil hatinya tanpa membuatnyatersinggung. =e#at usaha-usaha, dia bisa jujur dan baik kepada saya sehingga kerap berbagi rasa.
Dalam setiap ceritanya, dia masih berusaha menggugat ;anik atas kepemilikan rumah. Dia
masih berharap bah#a dia mendapatkan hak #aris yang menjadi jatahnya, yang akan dia
gunakan sebagai modal usaha agar dia bisa mandir dan tidak hidup di Panti lagi.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 18/60
$ntuk itulah dia kerap pergi tanpa pamit dari panti demi menghubungi teman-teman dia,
khususnya yang menjadi pengacara agar bisa membantunya dalam usaha menggugat hak
#arisnya. Tentu saja hal itu menyulitkan saya, karena dalam aturannya, setiap klien di PSTW
tidak boleh keluar masuk panti ataupun pergi tanpa ijin. +elihat saya yang kerepotan
mempertahankannya, dia menyampaikan keinginan untuk mengundurkan diri dari Panti. Tentu
saja saya tidak dengan mudah meluluskan permintaanya itu. Dalam pandangan saya, sebisa
mungkin dia bisa berkumpul dengan keluarganya, mengurus soal #aris dan lain sebagainya
secara baik-baik, sehingga di masa tuanya anak-anak dari Ir )armoko itu bisa hidup rukun satu
sama lain. &ika saya gagal, saya ijinkan =esmono meninggalkan panti. Itu janji saya.
$saha saya lakukan dengan menghubungi masing masing pihak, sehingga kisah di atas itu
berhasil saya himpun dan saya tarik benang merah. )ingga pada satu kesimpulan yaitu
!emungkinan untuk Atik dan Anik menerima kembali =esmono, sama sekali tidak ada, apalagi
sampai saat ini si*at dan sikap =esmono belum berubah. Ibarat kaca, sudah pecah dan tidak bisa
lagi disatukan. =esmono tidak diterima oleh keluarga.
!egagalan saya untuk merayu keluarga sudah diprediksi =esmono. $ntuk itulah setahun lalu dia
resmi mengundurkan diri dari Panti, memilih hidup di tempat temannya dan mencari usaha untuk
bisa mendapatkan hak #aris.
Selesai% 'elumK.
Sabtu kemarin, ;anik, mengabarkan kepada saya bah#a =esmono meninggal. 'ukan
meninggalnya yang membuat saya sedih, tetapi cerita di balik itu yang sangat memperihatinkan.
'erikut adalah cerita dari ;anik kepada saya
Setelah lepas dari Panti Wredha, =esmono mencoba peruntungan dengan tinggal di beberapa
tempat saudara dan temannya di &ogja. Sayang beribu sayang, kehadirannya di beberapa rumah
teman ternyata tak diinginkan. Ada yang menentang secara terang-terangan, ada yang menerima
tetapi untuk kemudian menolak karena menimbulkan perselisihan pendapat di keluarga
temannya, ada yang menghindar, ada pula yang sudah tiada di tempat. =esmono patah arang,
sehingga dia hanya menyandarkan diri pada salah satu sahabatnya di daerah !aliurang yang
biasa dia boleh mondok. Sayang, ketika dia datang, didapati kabar sahabatnya sudah meninggal.
=esmono patah arang. Dia hidup di jalanan. +enggelandang tak tentu arah. +au kembali kePanti dia sudah terlanjur jaga gengsi, mau pulang kepada keluarganya,kepada saudaranya, dia
tahu bah#a dia sudah tidak diterima. Tidak ada lagi kekayaan, tidak ada lagi kebanggaan, malah
justru sebaliknya, kehinaan yang dia dapati. )ari demi hari dia lalui sebagai gelandangan.
+ungkin, pada akhirnya dia sadar bah#a tidak ada lagi harapan tempat dia bergantung kecuali
adalah keluarga. Sejelek-jeleknya, seburuk-buruknya adik-adiknya di matanya, pada akhirnya dia
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 19/60
tahu bah#a dia tidak bisa lepas dari mereka. 'ah#a mereka, adalah tempatnya bergantung untuk
terakhir kalinya. +aka entah dari mana keberaniannya, dia memutuskan untuk kembali ke
!laten, pulang ke rumah #arisan orang tuanya yang sekarang ditinggali ;anik dan Santo.
Sekalipun dia tahu, pasti ;anik dan Santo tidak akan senang, tidak akan berkenan menerimanya.
Tetapi dia tahu pasti, dia tidak punya pilihan. +erekapun, tentu juga tidak punya pilihan. Apapun
yang akan terjadi, dia siap. Dia sangat siap dan dia sudah capek untuk ribut.
Saat menginjakkan kaki di halaman rumah, Santo memandanginya untuk kemudian
mmberitahukan ;anik. ;anik tidak bereaksi, tidak berniat menemuinya, masih mengingat
sumpahnya. Tidak ada sepatah kata pun yang saling terucap. Santo dan ;anik tidak menghalangi
kepulangan =esmono, dibiarkannya =esmono memasuki ruang pa(iliun atau garasi, tempat dulu
sekali dia meninggali rumah itu. Seolah, segala kon*lik masih tergambar jelas, ketika dia
bercekcok, ketika dia berkelahi dengan Santo, ketika memukul ;anik, dan semua peristi#a itu.
Dia tahu bah#a tidak ada yang lebih baik saat itu kecuali meminta maa*, tetapi dia tidak punya
kekuatan untuk mengucapkannya. Dia juga sangat tahu bah#a adiknya tidak mungkin bisamenerima permintaanya. Dia hanya berlalu dari mereka, lalu duduk di ruang pa(iliun.
)ari-hari terlalu sibuk bagi ;anik berurusan dengan pekerjaanya. Santo yang cacat mental tidak
pula punya pikiran macam-macam kecuali menjaga rumah. )ingga kemudian tercium bau busuk
menyengat di rumah itu. Apa yang terjadi% Pa(iliun yang terkunci dibuka oleh aparat setempat.
Polisi, Pak =urah dan petugas dari Dinkes menjadi saksi bah#a =esmono sudah menjadi mayat
yang membusuk, meninggal tanpa diketahui segera. +ayatnya segera diperiksa dan die(akuasi
oleh aparat untuk kemudian dikuburkan. ;anik setia dengan sumpahnya, tidak akan pernah
melihat jena7ah =esmono. Dia tidak menyesal, dia sudah menunaikan sumpahnya, #alau dalam
hati dia merasa kasihan dengan nasib kakaknya itu.
Demikianlah, kisah ini saya tuliskan semoga menjadi pelajaran untuk kita semua.89:
Pakem, 12 September 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 20/60
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 21/60
"ERITA HARI INI
;amanya +bah Sukami. Penduduk sekitar menyebutnya +bah Sikam. 'eginilah kondisi ketika
tadi kami tinjau di alamatnya di salah satu dusun di +adurejo, Prambanan. Tidak punya keluarga
kecuali keponakan-keponakannya yang setiap hari datang memba#akannya makanan serta
membersihkan seadanya, semampunya. +bah Sikam tidak bisa melakukan kegiatan apapun, atau
dalam istilah kami bed-rest. !akinya lumpuh, hanya kedua tangannya menjangkau kebutuhan
yang ada di sekitarnya. +akanan minuman #ajib dalam jangkauannya. +inum, karena tidak bisa
duduk, disedot memakai pipetEsedotan. 'A', kalau ada pampers ya pake pampers tapi kalau
tidak ada ya ditampung dalam plastik yang kemudian dia ikat agar tidak bau, dan dikumpulkan
dalam kaleng !hong uan di sampingnya itu.
amilinya bukan tidak peduli, tetapi mau bagaimana lagi% !emampuan dan pengetahuan
hanyalah sebatas menyediakan makanan dan membersihkan sekedarnya, sekitar tempat tidur dan
memandikannya. !alau pemenuhan kebutuhan lain seperti memberikan bimbingan rohani,
bimbingan sosial, mengajak rekreasi dll. Tentu saja belum terpikirkan. 'elum ada ruang yang
cukup.
Apakah simbah ini adalah orang miskin% <h jangan salah. Dalam *oto ini terbukti aset tanah dan
rumahnya lumayan luas plus halaman. Salah satu perabotannya adalah lemari dengan alas
marmer kuno. tetapi semuanya ternyata tak cukup membantunya sejahtera, semuanya
terbengkalai hingga lebih buruk dari gudang penyimpanan barang rumah tangga. !ekayaan itu
tidak membantunya sama sekali agar bisa sejahtera. Iya, sederahananya butuh rela#an yang 42
jam bisa melayaninya, memuliakannya, sebelum ajal menjemputnya.
Saya% Sedianya akan saya ba#a ke PSTW untuk menjadi klien. Tetapi sebagaimana diketahui,
untuk masuk PSTW harus dalam kondisi sehat jasmani rohani. Dengan kondisi seperti demikian,
tidak mungkin. Panti kami bukan untuk pera#atan lansia bedrest, tetapi untuk pelayanan lansia
yang potensial. +aka komposisi dan *ormasi di panti ini tidak banyak pera#at dan dokter, tetapi
orang-orang seperti saya yang bertugas untuk mengajak lansia potensia bersenang-senang
menikmati hidup. !alaupun ada sebagian di panti ini yang bedrest, itu sudah konsekuensi kami
karena mereka masuknya tadinya sehat.
<rang-orang seperti +bah Sukami ini banyak sekali. 'anyak sekali di &ogja dan ketika dengan
berat..berat...beraaaat hati saya memberikan penolakan dan menelan #ajah kece#a banyakorang, mereka selalu bertanya kalau bukan negara yang memeliharanya, lalu siapa, +as%.....Dan
saya tidak bisa menja#abnya, karena memang di DI ini belum tersedia nursing home, tempat
khusus yang melayani lansia-lansia yang kondisinya bedrest, entah dia dalam kondisi kaya
ataupun miskin.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 22/60
aktanya, Anda bisa temukan lansia-lansia terlantar seperti +bah Sukami di berbagai tempat di
DI. Saya memang P;S dan representasi dari negara, tetapi minta maa* bah#a saya bertugas
sesuai dengan tupoksi yang saya terima. $ntuk melakukan perubahan besar, kita harus
memahami sistem penganggaran di Indonesia. !ebutuhan mendirikan nursing home adalah
kebijakan yang nantinya terkait dengan anggaran, khususnya dalam hal perencanaan
pembangunan baik di tingkat pusat maupun regional. Tarik ulur politis, top do#n-bottom up,
teknokratis maupun partisipati* di dalamnya terlalu jauh untuk saya pribadi dalam me#ujudkan
penyejahteraan orang-orang seperti +bah Sukami ini.
&ustru sebaliknya, Anda adalah masyarakat yang memiliki keter#akilan baik di de#an, di partai,
di dalam menekan pemegang kebijakan, jika memang anda memiliki kepedulian dengan orang-
orang seperti +bah S$kami, maka di era demokrasi ini suara anda sangat berpengaruh.
'isa jadi persoalan +bah Sukami hanyalah urusan dia dan keluarga, tetapi kita harus ingat,
bah#a kita 8semoga: akan tua juga, kan% +ari bayangkan jika setua kita kelak, kita tergolek
terlantar seperti beliau.
eria#an
Pakem, 2 Agustus 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 23/60
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 24/60
SE#ERTI $IASA
Dia biasa duduk di depan pintu. Dengan mata kosong memandangi lorong panjang yang sama.
Seolah-olah dia berharap, tetapi tak seorangpun tahu, apa yang dia harapkan. Seolah-olah
menunggu, tetapi tak seorangpun tahu apa yang dia tunggu. ?uang lebar dengan empat tempat
tidur, ketika matahari sudah terlalu tinggi untuk disebut pagi. Seberang tempat tidurnya, sosok
lain tidak terlalu peduli seberapa kencang #aktu berlalu. Pelupuk matanya jauh lebih berat, dan
tak lagi berpikir dimana bantalnya atau di mana selimutnya, dan tak peduli akan dia yang tetap
duduk di depan pintu.
Saat ha#a dingin menyelimuti pagi tadi, petugas datang untuk memandikannya, mengganti
bajunya yang sudah kotor oleh sampah tubuh dan air seninya. Dia sudah terlalu lupa untuk tahu
apa yang harus dilakukan, bahkan dia tidak tahu kapan dia makan dan kapan makanan itu keluar.
+embiarkan tubuhnya diseka dan dimandikan. Walau mungkin baru lima menit handuk
menempel, air seninya sudah mengalir lagi. 'iasa. Dia benar-benar sudah tidak ingat. Dia sudahtidak membutuhkannya. Sampai kemudian makanan datang, dia hanya ha*al bagaimana caranya
makan. )ingga selesai, dia duduk di depan pintu, memperhatikan lorong yang sama.
Di depannya, petugas mengepel lantai. Sesekali rekannya yang lain datang berteriak-teriak
mengeluhkan bah#a dia tidak diberi makan, tepat dua menit, ketika piring makan pagi berpindah
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 25/60
ke perutnya.Dia tidak terlalu berpikir ketika sekian umpatan keluar. Telinganya sudah terlalu
lama tak mendengar suara.
Waktu yang berlalu, hingga entah beberapa kali malaikat maut mendatangi ruangan itu,
mengambil satu persatu rekan di kamarnya hingga berganti sosok. Dia tidak sempat bertanya,
kapan dia dijemput Dia tidak lagi punya rasa takut, meskipun di hadapannya adalah ruang
pemandian mayat yang tidak kenal #aktu kapan dia di gunakan. Pagi, siang, malam bahkan
dinihari. Dia tidak pernah bertanya.
)ingga kamera datang untuk membidiknya, dia tidak terlalu butuh apakah dia harus sel*ie atau
harus grogi. Dia tidak peduli. Seperti biasa, semua hanya berjalan seperti biasa. Walaupun
mungkin bukan hal biasa bagi mereka yang di luar sana.
eria#an
Pakem, / Agustus 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 26/60
$+AT IS=A+ DA; !>P>D$=IA; S<SIA=
Sebuah data 'PS (ersi 'p Amien ?ais 8sekalipun 'eliau tidak memercayainya: menyatakan
bah#a umat Islam di Indonesia sudah berkurang L3 setidaknya dalam satu dasa#arsa. Seorang
teman menyatakan bah#a di DI sendiri, /3 umat Islam berkurang setiap tahunnya. !e mana
mereka, tentu saja ke agama lain seperti !risten ataupun !atolik, atau bisa jadi atheis.
Tulisan ini tidak saya maksudkan untuk menggoreng kebencian kepada agama lain. Tetapi
marilah kita berpikir sebagai umat Islam yang de#asa dalam memahami persoalan yang ada di
sekitar kita. "oba pikirkan betapa mudahnya kita ini dibakar dengan persoalan kristenisasi,
syiah, aliran sesat dan isu-isu panas sejenisnya, tetapi betapa tidak sensiti*nya kita untuk menata
diri sebagai umat yang mende#asakan diri dan ma#as diri, bah#a kita adalah umat yang seperti
buih di lautan yang berserak dan diombang-ambingkan arus dan bukan tampil sebagai bangunan
yang kuat. !ita sibuk mencari-cari kesesatan orang lain tetapi kita lupa bah#a umat Islam di
sekitar kita masih banyak yang membutuhkan uluran tangan karena kemiskinan, karena
kebodohan, karena kerusakan moral, karena penindasan dan karena ketidakadilan. !ita sibuk
membangun masjid-masjid di sana-sini tetapi kita tidak berkutik ketika umat menjerit karena
cerita basi pengobatan mahal dan tak terjangkau bagi si miskin. !ita sibuk teriak-teriak aliran
sesat tetapi kita melakukan pembiaran pendidikan bangsa yang tak jelas. !ita begitu khusyuk
mendengarkan khotbah jumMat sampai terkantuk-kantuk tetapi kita sama sekali tidak berjamaah
dengan mereka yang terbentur persoalan sosial yang ada di sekitar kita.
'erapa banyak diantara kita manusia yang mengaku muslim yang berpikir tentang anak jalanan
berseli#eran di sekitar kita yang jumlahnya terus dan terus bertambah% 'erapa banyak diantara
kita yang turun tangan langsung dalam menolong orang-orang miskin di sekitar kita% 'erapa banyak diantara kita yang mera#at orang gila yang ada di sekitar kita% 'erapa banyak diantara
kita yang memberi perhatian pada orang di*abel di sekitar kita% 'erapa banyak diantara kita yang
tidak gelisah ketika umat Islam di Indonesia tidak memiliki perpustakaan yang berisi kha7anah
dunia Islam% 'erapa banyak yang melakukan pendekatan kepada perempuan ra#an sosial
ekonomi%
!ita harus tahu bah#a banyak lembaga rehabilitasi penyandang di*abel justru dikelola oleh
mereka yang bukan muslim. ang terjadi justru kita membenci mereka tetapi kita tidak pernah
malu bah#a sebagai muslim kita belum melakukan apa-apa. !ita harus tahu bah#a banyak panti
jompo dan orang tua terlantar didampingi dengan penuh kasih-sayang oleh umat beragama lain.
ang terjadi justru kita membenci mereka tetapi kita tidak pernah punya rasa malu bah#asebagai muslim kita belum berbuat apa-apa. !ita harus tahu bah#a banyak anak-anak yang
kesulitan bersekolah dibantu oleh umat agama lain, sementara yang muncul di hati kita adalah
amarah yang membakar dan bukannya mampu bah#a sebagai muslim kita belum bergerak
apapun. 'ukan karena mereka yang kuat, tetapi karena kita yang rapuh. !ita harus tahu bah#a
perpustakaan terbaik yang juga banyak berisi re*erensi-re*erensi umat Islam di Indonesia, justru
dikelola oleh umat agama lain. !ita begitu mengagung-agungkan sejarah gemilang masa lalu
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 27/60
umat Islam, tetapi kita tidak pernah belajar bagaimana keagungan itu bisa tergapai, justru
sebaliknya, kita mengurus persoalan kon*lik intern umat Islam yang terus dilestarikan berabad-
abad tanpa rasa malu sedikitpun. Sementara khotbah di masjid-masjid tidak berisi karena hanya
menjadi rutinitas tanpa pembacaan terhadap persoalan keumatan *aktual.
Apakah kita adalah umat yang pelit% Tidak, karena *aktanya setiap kali terjadi pengumpulan dana
ketika ada bencana ataupun kasus mengenaskan di tele(isi, sangat cepat dan masi* kita
melakukan penggalangan dana. Setiap jumat tidak pernah ada kotak in*aN masjid yang sama
sekali kosong. 'etapa mampunya umat ini membangun masjid dan mushola sehingga jumlahnya
demikian banyak sekalipun umat yang sholat di dalamnya kadang tak lebih dari separuhnya. !ita
bukan umat yang pelit, tetapi mungkin saja kita tidak sedang benar-benar berhimpun dalam satu
jamaah.
Ada yang kosong dalam persoalan dak#ah, yaitu mulai bertumbangannya para pemikir-pemikir
muslim ataupun cendekia#an muslim. itulah yang mungkin sekarang kosong. "oba lihat di
sekitar kita bukankah telah banyak bank-bank syariah, lembaga keuangan syariah, perdagangan
syariah dll bahkan hotel syariah berdiri dan laku keras. 'ukankah semua itu tidak terjadi dengan
tiba-tiba karena jauh 45 tahun lalu, segala sesuatu yang berbau syariah adalah yang paling
menakutkan di Indonesia. "oba lihat perempuan berkerudung yang mudah kita temui di sana-
sini, bahkan di kepolisian dengan pol#an berjilbab, bukankah 45 tahun lalu *enomena jilbab
adalah sesuatu yang jarang ditemui% +asih banyak contoh lain yang sebenarnya intinya satu ada
sebagian dari umat Islam yang memiliki jangkauan kecerdasan pada masa lalu sehingga
kenikmatan kehidupan umat Islam di Indonesia bisa kita lihat seperti sekarang ini. 'ukankah
*enomena gerakan dak#ah di !ampus di seluruh Indonesia menjadi sesuatu yang biasa, padahal
/5 tahun lalu hal itu menjadi sesuatu yang patut dicurigai oleh penguasa. $mat Islam yang berpikir jangka panjang dan memiliki jangkauan berpikir jauh. =alu mengapa jumlahnya menjadi
semakin berkurang%
Sudah saatnya sebagian dari kita bisa jauh berpikir. aktanya, persoalan sosial keumatan bukan
semakin baik tetapi justru semakin banyak. Tantangannya adalah persoalan sosial di sekitar kita
yang tidak hanya membutuhkan uluran *inansial, uluran uang atau *asilitas, tetapi kehadiran kita
lah yang diperlukan, kasih sayang kita lah yang diperlukan, dan kecerdasan kita lah yang
diperlukan. 'agaimana kita belajar peduli kepada para di*abel di sekitar kita bukan dengan
memberikan mereka uang dan belas kasihan, tetapi berpikirlah bagaimana membuat tempat
#udlu yang ramah di*abel sehingga tidak membuat terpeleset, mudah diakses dan nyaman,tempat sholat yang ramah di*abel sehingga kursi roda bisa masuk, ada titian, dll. Penyediaan
OurMan untuk mereka yang di*abel, baik OurMan braille ataupun OurMan murottal. 'agaimana kita
belajar peduli dengan lansia terlantar ataupun orang gila di sekitar kita dengan mendampingi
mereka, memandikan mereka, menyantuni mereka dll. 'agaimana kita meringankan persoalan
pendidikan bagi orang-orang di sekitar kita yang kiranya memiliki anak usia sekolah tidak saja
dengan bantuan *inansial, tetapi bisa jadi membimbing mereka dalam belajar, karena seringkali
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 28/60
kesulitan mereka belajar di sekolah tidak bisa terselesaikan di sekolah dan di rumah. )ingga
akhirnya kita bisa saling berhimpun untuk mendirikan yayasan-yayasan sosial, panti-panti sosial,
kelompok-kelompok sosial di masyarakat dan menjadikan agama ini benar-benar rahmatal lil
alamin.
Tentu saja persoalan sosial bukan satu-satunya tantangan. Dalam era mendatang, perkembangan
teknologi sudah semakin hebat. 'ayangkan bah#a uang kertas yang kita pegang selama ini bisa
jadi akan tidak berlaku dikarenakan transaksi digital sangat luar biasa hebat perkembangannya.
$ang sudah berubah bentuk menjadi paypal, egold, google #allet, dan entah apa lagi. Perbankan
bisa jadi tidak diperlukan dikarenakan transaksi keuangan sudah tidak lagi membutuhkan bank
sebagai sirkulasi kebutuhan orang untuk meminjam ataupun menyimpan uang. Itu hanya salah
satu contoh. Tetapi sudahkah kita sebagai umat Islam berpikir sejauh mana hal itu menjadi
peluang dan tantangan bagi umat Islam di masa mendatang% +aka berhentilah menyalahkan
keadaan, tetapi bangunlah dari selimut dan berilah peringatan untuk kemudian mengajak
mengagungkan Allah, sembari menge(aluasi diri terhadap apa yang ada di dalam diri umat Islam8=ihat OS +uddatsir:. Wallahu aMlam
eria#an Agung ;ugroho
Tempel, 14 &uli 4510
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 29/60
DEMI SE$UAH KE%AJI$AN
Sebut saja namanya Pak Dar. Warga satu ?T dengan saya. <rang di kampung kami sudah sangat
paham betul tentang dia. $sianya L5-an, tinggal di sebuah rumah tidak layak huni 1 kamar di
utara sekitar 05 meter dari rumah kami. Dalam radius 45 meter orang sudah bisa mencium bau
busuk saat dia melintas. &alannya sudah timpang dan menggunakan tongkat untuk membantu
menyangga tegak tubuhnya. 'ajunya sudah entah berapa tahun tidak diganti, dan sudah sejak
berapa tahun itu pula dia tidak pernah mandi. Warna yang tadinya putih sudah menjadi hitam
penuh dengan bercak noda apapun yang menempel dan membusuk makanan, minuman, kotoran
dan lain sebagainya. Pak Dar, sudah sekian tahun menjadi aib bagi kampung kami, jauh sebelum
setahun lalu saya menempati rumah di kampung itu.
Perilaku masa mudanya cukup indi(idualis, menolak bersosialisasi dan hidup semau gue.
+enurut keterangan, sebenarnya dia cerdas dan berpendidikan sampai S+A. Saudara-
saudaranya juga cukup peduli dengannya, tetapi dia sendiri menolak untuk hidup normal,menolak untuk ditolong, menolak mandi. !etika dia butuh makan, kadang dia mencuri,
meminta-minta saudara-saudaranya, ataupun tetangga sekitarnya. Dan ketika dia sudah tua dan
rapuh seperti itu, dia hanyalah seseorang yang sendirian di sebuah rumah tanpa +"!.
Warga sekitar sudah sangat terganggu, baik ketika orang tua itu melintas, muntah-muntah,
ataupun jatuh terduduk minta ditolong. ?umahnya, entah apa yang ada di dalam rumah itu
sehingga bau busuknya pun melebihi tempat pembuangan sampah.
)ingga hari kemarin, 0 <ktober 4512 selepas #arga memotong daging Ourban, sehabis Dhuhur,
kami melakukan apa yang sudah kami rencanakan memandikan Pak Dar dan membersihkan isirumahnya. Saya, mungkin karena bekerja di Dinas Sosial DI yang juga berinisiati* atas rencana
pembersihan Pak Dar, ditunjuk sebagai jendral lapangan. Perlengkapan sudah lumayan siap,
mulai dari yang harus saya kenakan seperti handscoon8sarung tangan karet:, masker, topi, sabun
mandi, sikat, sapu lidi, shampoo, cairan anti bakteri.
+enuju ke lokasi, tak seberapa lama pun #arga lain berkumpul, setidaknya mereka lumayan
terganggu rasa ingin tahunya melihat saya berpakaian sedikit aneh. 'eberapa #arga yang
sudah ditunjuk sudah menyiapkan selang air, jetpump, tong air, bak air, kursi dan lain
sebagainya. Pak ?T mengkoordinasikan kebutuhan- kebutuhan teknis ituitu.
Setelah semua siap, pintu rumah saya buka. Seperti tanpa penghuni. &angan ditanya bagaimana
baunya, susah digambarkan. Anyir, apek, busuk atau apapun yang paling busuk di dunia ini
barangkali baru saat itu saya cium. ?umah itu dua ruangan satu ruang tamu dan satu kamar.
?uang tamu penuh dengan benda-benda dan sampah yang menghitam. Sepertinya tidak ada
penghuni. Tetapi ketika sampai di kamar, lhadalah......
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 30/60
Pak Dar ada di atas ranjangnya, dalam ruangan yang gelap dan lembab, lantai yang jemek
dengan cairan #arna hitam dan sejuta sampah jamur dan apapun itu. Tanpa lalat, karena mungkin
lalatpun akan mutah atau bahkan mati ketika masuk kamar itu. !etebalan lapisan jemek dalam
ruang gelap itu lumayan tebal, kisaran satu sampai lima senti.
Tanpa ba bi bu, segera saya bujuk Pak Dar untuk duduk di ruang tengah untuk saya mandikan.
<rang ini, menurut #arga, akan berontak atau menolak jika dipaksa mandi. >ntah kenapa hari itu
dia mau bekerjasama. Tidak menolak mandi. Dibantu dua orang #arga kami mendudukkan Pak
Dar di ruang tengah, melucuti pakaiannya yang segera dibuang di belakang rumah.
Astagh*irullahal Ad7im...ternyata dia sakit hernia, bengkak buah pelirnya dan mungkin sudah
bernanah. Pelan-pelan kami guyur mulai dari tangannya supaya dia tidak kaget menerima air,
kemudian naik ke pundak, leher dan kaki-kakinya. >ntah kekuatan dari mana, alhamdulillah saya
cukup tega untuk mengusap semua bagian tubuhnya dengan sabun, jenggotnya, kakinya,
lehernya dan semua bagian, sampai bagian pantatnya. Tetangga yang lain juga tampaknya diberi
keberanian untuk memotong kukunya, merapikan rambutnya dan membantu mengangkatkankaki dan tangan ketika dibutuhkan.
'eberapa tetangga lain yang tadinya hanya melihat, ternyata cukup tergerak untuk membantu
mengangkat barang-barang yang tidak berguna untuk dibuang ke luar, meyenthor ruangan,
mengoseknya, menyusruk dengan sekop lapisan-lapisan jemek yang menimbulkan bau busuk
terdahsyat.
Tentu saja hal ini tidak bisa dikatakan mudah. Saya mendengar setidaknya ada tiga orang yang
muntah-muntah saat membersihkan ruangan. Tetapi begitulah, setelah memakan #aktu total
sekitar satu jam, urusan selesai.
Pak Dar sudah bersih, berpar*um, dan sudah menjadi manusia yang layak. Warga cukup puas,
karena yang terlibat ternyata cukup banyak. ?uangan yang tadinya penuh dengan benda busuk,
sekarang sudah sebagian besar dibuang untuk dipendam dan sebagian lainnya dibakar. Tempat
tidur sudah dibersihkan. =e#at sumbangan #arga, sudah diberikan kasur bekas dan lapisan
perlak. )ingga saya mengantarkan ke ranjangnya yang baru, saya pamit untuk pulang, seiring
dengan ad7an ashar.
Sesampai di rumah, bau busuk itu seperti tidak hilang dari hidung saya. Seolah traumatis, badan
saya sendiri sudah saya kosok sabun hingga tiga kali, seperti masih belum hilang juga.+alam hari, kami, beberapa #arga yang ditunjuk Pak ?T merumuskan tindak lanjut untuk Pak
Dar, diantaranya adalah bagaimana caranya agar kebutuhan minimalis untuk Pak Dar, seperti
makan minum, bisa disangga oleh #arga, serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Semisal,
melengkapi rumahnya dengan +"! yang sesuai, memperbaiki (entilasi dan penerangan, sampai
dengan pembersihan berkala, dan memandikan Pak Dar secara berkala.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 31/60
Dalam sebuah keterangan Pak ?T, saya cukup prihatin. +enurutnya, sesungguhnya *enomena
seperti Pak Dar ada di tiap-tiap ?T. )anya saja yang kurang adalah inisiati* #arga untuk
bertindak. Warga terkadang hanya menggerutu, memarahi, ataupun melaporkan orang-orang
seperti Pak Dar kepada pemerintah desa, tetapi tidak bertindak langsung sebagaimana yang kami
lakukan kepada Pak Dar. +aka masalah seperti itu tidak pernah selesai kecuali menunggu ajal
dari yang bersangkutan. )arapan Pak ?T, bah#a apa yang dilakukan saat ini bisa menjadi
semacam rangsangan kepada siapapun yang mengetahui *enomena yang sama di sekitarnya
untuk mau bertindak. )arapannya..
=e#at tulisan ini pun saya bermaksud untuk mengajak siapapun yang mengetahui persoalan
semacam ini untuk mau bertindak. Percayalah, bah#a ini bukan sekedar karena saya adalah
orang dari Dinas Sosial DI.
!alau Anda bertanya kepada saya, apakah saya memang mau untuk melakukan pekerjaan ini
8karena biasa, barangkali:% Dengan sangat tegas saya akan menja#ab, bah#a sekalipun anda
membayar saya dengan satu juta rupiah, saya tidak terbersit sedikitpun pikiran untuk mau
melakukan tugas menjadi jendral lapangan membersihkan orang seperti Pak Dar. &angankan Pak
Dar, orang tua saya sendiri yang sudah terbukti mengasihi saya pun belum pernah saya muliakan
seperti itu. !alau boleh memilih, tentu saja saya lebih memilih pekerjaan lain yang lebih nyaman
seperti membuat #eb atau membuat so*t#are yang sekali kontrak bisa sekitar satu sampai dua
puluh lima juta.
!alau hal itu semata karena alasan ibadah, kalau boleh memilih, kan banyak ibadah lain yang
lebih bersih, lebih nyaman dan pahalanya jauh lebih jelas, dibandingkan dengan membersihkan
dan memandikan orang seperti Pak Dar. =alu alasan apa%
Sederhana saja, karena belum ada orang yang melakukannya, padahal hal itu penting untuk
dilakukan demi kebaikan orang banyak. 'isa jadi ini karena bentuk sholat kami yang tanpa
sajadah. Tidak penting karena *aktanya pekerjaan ini tidak akan mendapatkan kalpataru atau
tanda jasa. Inilah ke#ajiban yang tidak butuh mikir bertele-tele kecuali mengerjakannya, mampu
atau tidak mampu. !arena menunggu atau menyalahkan seseorang, itu tidak menyelesaikan
masalah.
Demikian sekedar sharing pengalaman, semoga berman*aat.
Tempel, 6 <ktober 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 32/60
Inilah salah satu sudut Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta unit Abiyoso, Pakem. Bunga anggrek peliharaan Simbah sedang
mekar-mekarnya, tetapi bukan untuk dijual.
Ah, ya. enarik untuk membi!arakan bunga, tetapi bukan itu maksud postingan saya. Salah satu lansia yang terambil gambarnya di
sini, itulah yang saya maksudkan. Baru empat hari lalu gambar ini diambil, se!ara tak sengaja Simbah ini terpotret. Siapa dia"
#ialah bah Suyatno.
bah Suyatno dan istrinya baru sekitar $ bulan menjadi klien di PSTW. Tadinya, beliau tinggal terlantar di ba%ah &embatan Tempel.
Beritanya ada di sini' http'((jogja.tribunne%s.!om()(kakek-nenek-tinggal-di-gubuk-)
Sekarang, beliau dan istrinya sudah lebih berbahagia karena kebutuhannya sudah dipenuhi sejak menjadi *lien di PSTW.
Badannya jauh lebih segar dibandingkan dengan a%al mulai ketika masuk, meskipun sesak di dadanya akibat !edera jatuh
bertahun-tahun lalu masih sering kambuh. Istrinya, sudah mulai terbiasa dengan lingkungan Panti dan mampu berjalan dari kamar
ke toilet tanpa perlu dipapah sang suami. Penampakannya jauh lebih bersih dan segar.
#ulu, saya memba!a publikasi beliau di jejaring media sosial di grup in+o !egatan jogja. e%at in+o grup itu pula akhirnyapenjangkauan dilakukan hingga keadaanya menjadi lebih baik seperti di +oto itu./
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 33/60
KENTUNG:
Hi&' Me(ang $)an Sine*ron
!alau Anda ingat dengan sinetron Tuyul dan +bak ul, pastilah sosok ini dulu sangat akrab di
ingatan Anda. Dia adalah !entung. &in paling gemuk di serial itu. !emarin, 42 Desember 4512,
saya bertemu dengan dia. 'ukan dalam kapasitas penggemar dengan artis, tetapi antara seorang
pekerja sosial dari Dinsos DI dengan seorang calon klien. =ansia terlantar.
!aget% a, sangat, seperti saya ketika sehari sebelumnya mendapatkan sms *or#ard bah#a dia
adalah calon klien yang dulu pernah main sinetron Tuyul dan +bak yul. 'enarkah dia !entung
yang itu% Ataukah cumi% Ataukah !W4% !alau memang benar apa yang sedang terjadi%
Tinggal di salah satu kamar kos-kosan di ?T 0 ?W 10, ;gangkruk, Sardonoharjo, Sleman, dia
memang !entung. Saya ke sana diantar oleh salah seorang rela#an dari orkom =anjut $sia.
Satu kamar yang menjadi terkesan sempit ukuran /F2, sedikit bau tak sedap, saya benar-benar
bertemu 'ambang Triyono, pemeran !entung. +anusia gemuk itu sudah tidak bisa berdiri lagi,
hanya duduk di kamar dan kalau mau berpindah tempat, dia glundang -glundung. +emang
benar, dia dirujuk ke Dinas Sosial karena keterlantaran hidupnya. !amar sempit itu sudah
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 34/60
ditinggalinya / bulan, itu pun le#at biaya yang ditanggung rela#an. !entung benar-benar miskin
dan terpuruk.
Sebagai pro*esional, sudah semestinya saya memasang #ajah ceria dan jabat tangan mantap,
mencoba mencari tempat duduk yang tidak terlalu berjarak dan posisi tubuh yang dicondongkan
ke depan sebagai posisi seseorang yang siap memperhatikan la#an bicaranya. Susah untuk
menemukan yang tak berjarak karena di situ hanya ada satu kasur yang /E2 nya sudah terisi oleh
tubuh si !entung. Dari tetangga kami mendapat pinjaman kursi plastik.
Wajahnya ceria, tanpa perlu saya pantik dengan kalimat-kalimat pembuka atau basa basi sebagai
peluruh suasana dia sudah bocor bercerita ngalor-ngidul. Sesungguhnya saya merasa nggak
nyaman, karena apa yang dia bicarakan hampir seluruhnya adalah kisah-kisah sukses dia,
ri#ayat-ri#ayat karier dia ketika sukses, kenalan-kenalan dia yang dari berbagai lapisan, dan
saya sama sekali tidak menangkap apa yang saya butuhkan mengapa dia sampai di sini dan
berstatus sebagai orang terlantar%
Walhasil, seperti merangkai mo7aik, le#at pemotongan pembicaraan agar sesuai rel, saya
berhasil meraba benang merahnya.
!entung memang terlahir sebagai artis. Sejak kecil dia sudah terkenal karena kegemukannya.
Pernah dimuat di harian lokal, sampai kemudian masuk +$?I sebagai manusia tergemuk. Dari
situ dia ditarik untuk ikut meramaikan panggung komedian seperti Srimulat, sekitar tahun 6,
dan juga panggilan-panggilan sebagai artis pembantu untuk beberapa *ilm. $ang bukan perkara
susah baginya. Ibaratkan saat ini, sehari mengeruk lima juta rupiah atau bahkan lebih, sudah
biasa. Sayang, bah#a rupiah yang mengalir ke kantongnya seolah tanpa berkah. Sehari diamendapat uang, sehari itu pun uang bisa habis tanpa sisa. Sangat royal. !ebiasaan buruk dia
adalah mabuk, entah sebelum manggung ataupun sesudah manggung, atau kapanpun dia
diundang. Ibaratkan, mabuk pun dia dibayari. $rusan mabuk bagi dia merupakan kebiasaan
umum bagi para selebritis, termasuk pela#ak. +aka bagi dia, ketika ada artis masuk bui gara-
gara narkoba, dia tidak heran. Sudah bukan rahasia lagi kalau pela#ak-pela#ak yang dia kenal
memang pecandu narkoba semua.
!ebiasaan buruk lainnya adalah, mental dia yang memang bukan mental seorang terhormat. Dia
biasa tidur dari satu terminal ke terminal, dari stasiun ke stasiun tanpa pernah nyaman untuk
hidup normal dengan punya rumah.
Dia menikah, punya istri dan kemudian punya anak. Istri yang polos dan tidak pernah menuntut
macam-macam. Sampai suatu ketika, kelumpuhan yang mungkin karena jatuh stroke, segalanya
berubah. Tahun 4515 dia sudah tidak bisa lagi berakti*itas termasuk dalam pemenuhan hasrat
biologis. Istrinya menceraikannya tahun 4511. Sejak saat itulah dia *rustrasi. Tanpa penghasilan,
dia menggelandang dari satu tempat ke tempat lain dan melakukan pekerjaan apapun. !adang
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 35/60
meramal, kadang pijit, di tempat apapun, termasuk dari terminal ke terminal. !einginan bunuh
diri sudah berulangkali terjadi. Teman-teman, relasi dan siapapun yang berduit yang dia
harapkan bisa mengangkat kehidupannya, semuanya pergi. Pertemanan dalam dunia selebritis itu
kejam, karena segala keakraban tidak lebih dari sekedar sho# bisnis, cari proyek, ataupun cari
sensasi untuk mendongkrak popularitas. !etika seseorang sudah terpuruk seperti dia, ibarat
sampah, jangankan ditolong, semisal ketemu di jalan, menoleh pun tidak. Diusir dari satu tempat
ke tempat lain, akhirnya dia ditemukan kader lansia dan ditempatkan di kost sederhana ini.
+akan apa adanya, kalaupun sehari hanya bisa masuk tiga sendok nasi, itu sudah alhamdulillah.
Anaknya sesekali mengunjunginya, anaknya tak bisa banyak menolongnya karena penghasilan
sebagai tukang cuci piring tentulah tak seberapa. Sekarang, dia mengharap kami dari pemerintah
untuk mengulurkan tangan kepadanya.
Demikian yang berhasil saya rangkum, karena selalu dan selalu dia meloncat pada peristi#a-
peristi#a heboh yang ada dalam hidupnya.
8Sungguh, telinga saya paling capek kalau harus mendengar kisah sukses seseorang yangsekarang ini jadi terpuruk, dengan harapan untuk disanjung atau dipuji. Tak ada hikmahnya.
Akan lebih berharga jika dia bisa bercerita jujur, mengapa dia terpuruk, sebagai hikmah yang
mungkin bisa berharga bagi orang lain. Tetapi begitulah, entah mereka yang jatuh terpuruk, atau
lansia yang sudah tak berakti*itas, rata-rata akan rajin mengulang dan mengulang dan mengulang
dan mengulang.....kisah-kisah hebatnya..sebagai katarsis atau sebagai penghibur hatinya, tanpa
peduli betapa capeknya mereka yang mendengar. Sebagai pekerja sosial pro*esional, kuping
harus tahan dan harus dilatih untuk seperti itu. +asa lalu yang gemilang adalah hiasan kisah
hidup terindah bagi mereka yang terpuruk, tetapi sungguh menguras energi bagi mereka yang
mendengarkan.:
Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Secara, usia dia belum termasuk lansia, dan perhatian yang
semestinya dia butuhkan tak bisa dipenuhi oleh PSTW 8butuh tempat tidur khusus, butuh 2 orang
untuk membantu dia bergerak, butuh kursi roda khusus:.
=e#at ijin dia, saya diperkenankan untuk meliput kisah hidupnya ini dan harapannya agar ada
pihak yang berempati. Apapun itu, bisa langsung ke T!P untuk bertemu yang bersangkutan.
'antulah dia...89:
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 36/60
TANYA JA%AN SE#UTAR LANSIA TERLANTAR
Tanya Pak eri, mengapa sudah saya laporkan ada lansia di pinggir pasar, di perempatan bangjo,
di depan brimob dll kok tidak segera dimasukkan Panti Werdha itu bagaimana% !an mestinya itu
tugas Pak eri, kan% Tugas Dinsos, kan% !alo gini caranya saya tidak percaya kepada Dinsos.
Tidak percaya lagi sama Pak eri...
&a#ab 8Senyum, melayani masyarakat harus senyum:. <h tentu saja dalam hal pelayanan lansia
terlantar di PSTW adalah tugas saya. Saya adalah Pekerja Sosial Pro*essional yang tidak boleh
lari dari tanggung ja#ab pelayanan lansia. Tapi yang dipersoalkan agak beda. Sebenarnya saya
tidak ber#enang memberi ja#aban, tetapi anggap saja ini ja#aban yang tidak resmi, lah.
'egini. Aparatur pemerintah, ataupun Institusi pemerintah, tidak bisa berbuat jika tidak ada
peraturan yang menjadi payung hukumnya. Ini penting. =ha namanya me#akili negara je, kalau
tidak jelas penugasannya bisa digugat sama masyarakat. +isalkan saja saya, saya ini surat tugas
saya tidak ada ke#enangan melakukan penjangkauan ke masyarakat tanpa ada pelaporan dari
masyarakat selaku penanggungja#ab, maka tidak bisa saya main jemput terhadap lansia di jalan.
Tanya =ha, itu lansianya sampai kedinginan, kelaparan, bajunya saja sudah tidak layak disebut
gombal, anaknya masih usia sekolah, itupun sepertinya memiliki keterbelakangan mental. !ok
tidak diurus% +ana tanggungja#abnya Dinsos% Apa nggak dipikir%
&a#ab Dinsos tidak memiliki ke#enangan dalam penjangkauan langsung. Penjangkauan itu
adalah bahasa yang lebih halus, kalau dulu disebut ra7ia, garukan, momen, dll. Apalagi saya
yang bertugas di dalam Panti. Tapi okelah, saya tidak nyinyir ngomongin masalah dasar hukum,
entar malah dibilang cuma apologi. =ogikanya begini kalau kita melakukan penjemputan
seseorang di jalan untuk diba#a ke, misalkan, "amp Assessment atau Panti, itu adalah peristi#a
hukum. Implikasi hukum itu bisa serius. Iya kalau yang bersangkutan adalah memang
Penyandang +asalah !esejahteraan Sosial, misalkan saja =ansia Terlantar. 'agaimana jika itu
adalah sindikat% 'agaimana jika itu adalah orang hilang% 'agaimana jika itu adalah lansia hilang
yang memiliki keluarga% Implikasi ini bisa serius. +isalkan saja keluarga yang bersangkutan
menuntut Panti atau Dinsos dikarenakan salah tangkap, salah jemput, ataupun main paksa.
Padahal dinsos tidak punya ke#enangan itu. 'agaimana jika itu diblo# up oleh media.
'agaimana jika yang terjadi adalah pembelokan *akta yang kemudian berimplikasi positi*%
Tanya Ah, masa sampai seperti itu%
&a#ab =ho, jangan salah. Saya selama tugas di Panti pernah didamprat oleh keluarga !lien,
disangkanya kami sembarangan ngambil orangElansia.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 37/60
Tanya =ha terus siapa dong yang tanggung ja#ab kalau begitu% Terus Dinsos kerjanya apa
dong% +asa tidak dipikir jika nanti mereka sakit dan berminggu-minggu di jalan, sampai mati.
Apa tidak malah menampar kerja ;egara% 'agaimana dong $$D yang bunyinya akir miskin
dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
&a#ab ang ber#enang adalah kepolisian, Satpol PP, pemerintahan desaEkelurahan setempat,
atau justru keluarga yang bersangkutan. +erekalah yang punya ke#enangan, yang ditugaskan
negara untuk itu. "ara kerjanya begini mereka, pejabat ber#enang itu, adalah mereka yang akan
bertanggungja#ab tentang apa dan siapa yang mereka rujuk ke DInsos, atau ke PSTW. Proses di
mereka kan macam-macam, mulai dari diidenti*ikasi, dilacak punyakah keluarga, punyakah
penyakit menular, punyakah sindikat dll. ;ah kalau sudah clear, baru diba#a ke kami. !alau
udah gini gampang, itu dah jadi tanggungja#ab kami. !alau ada apa-apa terkait urusan hukum,
kan bisa diserahkan pada si penanggungja#ab. Well, soal kerja Dinsos silakan aja cek di #eb.
Termasuk, soal *akir miskin dan anak terlantar, tentu saja itu butuh diskusi yang panjang sebelum
memberikan justi*ikasi, siapakah yang lalai dalam melaksanakan tugas $$D itu.
Tanya =alu gimana dong konkritnya jika ada lansia terlantar%
&a#ab &ika ada keluarga, pemerintah desa, atau aparatur setempat yang melaporkan kepada
kami, Panti Werdha, dan merupakan penanggungja#ab dari si lansia terlantar itu, laporan akan
kami terima dan kemudian kami akan lakukan (isit kepada calon klien. "alon tersebut harus
memenuhi syarat lansia, sehat jasmani rohani, mandiri dan mau tinggal di Panti. Dan juga,
kapasitas panti memang adaEkosong. Ada 146 klien di PSTW. &ika *ull, maka calon klien harus
menungguE masuk da*tar tunggu. &ika tidak memenuhi syarat, misalkan gangguan ji#a atau
bedrest, maka tidak bisa kami terima.
Tanya =ah kalau memang ternyata bedrest atau gangguan ji#a gimana%
&a#ab Sampai di sini saya tidak bisa menja#ab. +aa* karena kapasitas saya hanya sampai pada
menja#ab hal-hal terkait lansia terlantar dan PSTW. +aa* jika ada salah respon, salah kata
ataupun yang tidak berkenan lainnya. Adapun soal puas atau tidak puas, itu sepenuhnya hak
masyarakat yang juga menjadi e(aluasi kami dan pemerintah secara keseluruhan. Terima kasih
89:
0eria%an A.1.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 38/60
P>?S<A=A; ISI! =A;SIA
+emberikan penyuluhan kepada lansia terlantar itu tidak sama halnya dengan memberikan
penyuluhan kepada masyarakat umum, apalagi memperlakukan layaknya mahasis#a. +ereka,
para lansia terlantar itu, rata-rata buta huru*, biasa berbahasa daerah 8ja#a:, tidak mau mumet
berpikir tentang metode ilmiah atau paparan yang sistematis. +aka ketika mahasis#a terbaik
dari uni(ersitas terbaik datang ke PSTW ini dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada
lansia, bisa jadi roaming berat dan mati gaya.
Saya kerap menyarankan kepada para mahasis#a praktikan itu beberapa metode yang bisa
dipakai diantaranya Pertama, menggunakan alat peraga berupa gambar-gambar. +isalkan saja
menjelaskan tentang tekanan darah tinggi dan *aktor-*aktor yang memengaruhinya. +aka
sebaiknya disiapkan beberapa gambar yang mendukung makanan yang memicu dan makanan
yang diijinkan dikonsumsi pada penderita darah tinggi, gambar akti*itas yang positi* mendukung
terkendalinya darah orang senam, orang rekreasi, orang berakti*itas, untuk diperbandingkan
dengan gambar akti*itas negati* yang memicu peningkatan tekanan darah bermalas-malasan,
merokok, dll. 'egitu pula dengan paparan lain yang sekiranya akan disampaikan.
+etode kedua, adalah dengan mendongeng. &angan disangka bah#a lansia itu layaknya simbah
yang demen mendongengkan sesuatu kepada cucu. +ereka juga senang didongengkan, maka
#alaupun terkantuk-kantuk mereka masih menyimaknya. 'isa le#at cerita daerah, bisa le#at
#ayang, bisa le#at dongeng *abel. +isalkan saja, cerita ande-ande lumut yang diplesetkan pada
persoalan hygine. Ande-ande lumut menangguhkan cinta kleting kuning, karena tahu kleting
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 39/60
kuning kemproh bin jorok. +aka, untuk diterimanya cinta, butuh kebersihan diri. Apa saja yang
perlu dipersihkan% ;ah itulah misi yang perlu disampikan, apakah gigi, apakah badan, apakah
pakaian, apakah lingkungan, terserah..
'egitulah, cakupan bahasan persoalan *isik lansia yang harus diketahui oleh mereka yang
memerlukannya, itu kalau dikumpulkan bisa sampai satu perpustakaan. =ihat saja dari
kebutuhannya makanan, harus diperhatikan makanan apa saja yang dibolehkan dan tidak
dibolehkan, apakah itu memicu darah tinggi atau tidak, memicu penurunan tekanan darah
ataukah tidak, membuat sakit perut ataukah tidak, membuat repot giginya atau tidak, dll.
'agaimana cara mengkonsumsinya, apakah dia bisa mengkonsumsi sendiri ataukah dibantu,
ataukah harus dihaluskan agar bisa langsung ditelan.
Selain makanan juga akti*itas yang harus dikontrol, jangan sampai lansia absen dari akti*itas
*isik. Setiap pagi harus bersenam agar tekanan darah teratur, otot menjadi lentur, lemak terbakar
dan man*aat positi* lainnya. ;ah senamnya pun harus senam lansia, jangan sampai senam
aerobik, taebo, disco apalagi gangnam style.
Perhatikan pula pola kebiasaan lansia. &angan sampai #aktunya hanya habis di depan tele(isi
ataupun di kursi malas sambil baca koran. )arus ada akti*itas yang melibatkan *isiknya seperti
jalan-jalan, berkebun, beternak, mengembangkan hobi, dll.&ika mereka hanya hidup dari tempat
tidur, makan, nonton dan tidur lagi, sudah bisa dipastikan mereka akan berteman dengan
penyakit yang memboroskan anggaran keluarga, dan merepotkan anggota keluarga lainnya. &ika
ada lansia yang cenderung suka bermalas-malasan, anggota keluarga harus tegas untuk
mengajaknya berakti*itas, bagaimanapun caranya. 'ukan sekedar digrenengi, digrundeli atau
dirasani. !ecuali kalau anda adalah anak yang tidak berbakti yang menginginkan lansia maticepat dan anda berkeinginan memperoleh #arisan cepat 8eh..ada lho orang yang seperti ini, gitu
kok disebut manusia yaa..:
!ebersihan diri dan lingkungan juga perlu dijaga. 'anyak diantara lansia itu yang kegemarannya
nyusuh. ;yusuh itu bahasa ja#a yang kurang lebih maknanya adalah mengumpulkan barang-
barang di kamar. 'aju, perabotan, buku, *oto, makanan, dan semua antah berantah itu dikoleksi
di kamar yang berakibat kamar jadi tidak karuan mirip tempat sampah, bau dan memungkinkan
mahluk hidup seperti tikus bersarang. Anda harus tegas untuk membimbingnya agar tidak
nyusuh.Termasuk diantaranya mencuci baju, mengganti sprei, menyapu kamar dll.
!alau lansia sudah mulai kesulitan mobilitas, ada baiknya kamar dirancang agar kotoran lansia
tidak memicu penyakit, misalkan dengan menyediakan pispot, merancang kamar dengan
memiliki saluran pembuangan, atau dengan urukan pasir agar tetap kering dan bisa diganti
dengan pasir yang baru. Atau minimal dekat dengan toilet agar lansia mudah menjangkaunya.
Saya belum menemukan re*erensi yang detil tentang rancangan kamar ideal untuk lansia bedrest.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 40/60
Selain hal-hal di atas, yang pasti rutin dan perlu adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Semakin tua umur seseorang semakin rentan terhadap persoalan kesehatan. +aka jangan segan-
segan untuk mengajak lansia memeriksakan diri, membantunya mengontrol konsumsi obat
sesuai aturan dan tepat #aktu, serta memoti(asi lansia agar memiliki semangat hidup dan tidak
menyerah kepada penyakit.
Terakhir, kehidupan yang ceria, rileks dan jauh dari stress membantu mendukung kebugaran
lansia. !hususnya dalam hal spiritual, bagaimana lansia menjadi dekat dengan Tuhannya agar
terhindar dari kecemasan-kecemasan akan kematian.
Demikian, semoga yang sedikit ini berman*aat. =ain kali kita akan membahas persoalan yang
lain seperti persoalan psikologis, persoalan sosial, dan persoalan spiritual.
eria#an A.;.
Pakem, 42 September 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 41/60
A+'A?A; P>;>;TASA; =A;SIA T>?=A;TA?
+ari anda bayangkan bah#a anda harus memilih ketika disodori dua kucing untuk anda pelihara
salah satu. ang satu adalah kucing rumahan yang bersih, penurut, jinak, diberi makan gampang,
dan terbiasa hidup di dalam ruangan. ang satu lagi adalah kucing jalanan yang kotor, dekil,
girasEliar, dikasih makan berlagak serakah dan masih gemar kluyuran.
+aa* jika analoginya terlalu kasar. Tetapi setidaknya demikianlah gambaran lansia terlantar yangmasuk ke Panti Sosial Tresna Werdha. Ada lansia rumahan, ada lansia yang hidup di jalanan.
+udah untuk mereka yang rumahan, karena diorientasi sedikit saja untuk menyesuaikan diri di
Panti dalam seminggu sudah dapat beradaptasi. =ain ceritanya jika lansia berasal dari jalanan.
Penampakan sudah dipastikan bah#a dia terbiasa jorok, betah untuk tidak mandi berhari-hari,
cara makan jorok karena kadang tidak cuci tangan, tidak membersihkan piring, makan dengan
mengecap seperti kuda dengan kaki pethangkringan, kentut sembarangan, buang hajat besar
kadang tidak terlalu bersih dan buang air kecil kadang tidak disentor, kamarnya berantakan dan
bajunya tidak pernah dicuci, dengan petugas ogah-ogahan dan senang kluyuran untuk mengemis.
Dan masih banyak lagi.
Itulah persoalan yang harus kami urus. Sebagai P;S yang memiliki jabatan Pekerja Sosial, kami
harus memperkenalkan dan membentuk tata nilai dalam diri klien yang tadinya adalah lansia
jalanan, untuk bisa sedikit banyak menyesuaikan dengan kehidupan di Panti. Inilah langkah
pemanusiaan baginya. Tidak mudah, karena tata nilai yang tertanam dalam dirinya itu berasal
dari proses yang bertahun-tahun dan kami menerimanya dalam kondisi sudah kadung tua. !ami
perlu memoti(asi, menegur, memberi konseling, membimbing dan mengarahkan supaya mereka
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 42/60
berubah. aktanya, memang banyak diantara mereka yang berubah 8dan harus berubah:, tetapi
sangat sedikit yang bisa menikmati perubahan itu. !adang kalau tidak ada petugas mereka
berlaku natural lumrahnya mereka, dan saat ada petugas mereka bertindak seolah-olah sebaik-
baiknya si*at mereka. +una*ik.
Sekalipun kebutuhan mereka terpenuhi, banyak diantara mereka yang kangen untuk kembali ke
jalan. +engemis, atau memulung. Walaupun di Panti semua kebutuhan mereka sudah terpenuhi.
!etika diharapkan mereka bisa bertaubat untuk mempersiapkan hari akhirnya guna bertemu
Sang !halik, #alaupun sudah diberi sarana dan prasarana ibadah, mereka tetap saja malas untuk
beribadah, bahkan cenderung menuruti hasrat maksiat.
ah, dari mereka saya bisa belajar bah#a persoalan bangsa ini sesungguhnya adalah tata nilai.
Tata nilai yang kadang tidak bisa diubah sekalipun dengan pemenuhan materi. >ntah di DP?,
entah di P;S, entah di masyarakat kita, bah#a yang membedakan antara negara kita dengan
negara maju adalah persoalan tata nilai. 'ukan persoalan keterpenuhan kebutuhan ekonomi
semata. aji boleh cukup, jabatan boleh tinggi, tetapi kalau mereka tidak memiliki tata nilai yang
nggenah, apa bedanya dengan kucing jalanan...89:
eria#an A.;.
ogyakarta, 44 Sep 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 43/60
A#AKAH LANSIA TERLANTAR ITU+
Idealnya, lansia akan menikmati masa tua dengan *isik prima, tidak sakit-sakitan, masih dapat
berakti*itas sesuai kemampuan, perasaan yang tenang dan bahagia, tidak merasa kesepian,
memiliki keluarga yang bahagia, anak cucu yang senantiasa dekat, ka#an-ka#an yang masih
bisa diajak berbagi cerita, dan kondisi spiritual yang tenang, khususnya dengan Tuhannya.
!etika lansia mengalami hambatan besar dalam menikmati masa tuanya tersebut, maka dia
disebut lansia yang tidak sejahtera. &ika ketidaksejahteraan itu diakibatkan oleh *aktor-*aktor
yang berada di luar dirinya, seperti dari keluarga dan lingkungannya, maka dia disebut sebagai
lansia terlantar.
Secara garis besar, ada dua jenis lansia terlantar terlantar secara ekonomi dan terlantar secara
sosial. Disebut terlantar secara ekonomi jika kebutuhan-kebutuhannya itu terhambat karena
kemiskinannya. Dia tidak bisa mendapatkan ketercukupan nutrisi karena tidak mampu membeli
sembako, dia tidak tinggal di tempat yang layak karena tak ada biaya atau keluarga yang
menyokongnya, dia tidak mampu ke dokter untuk mengobati sakit encoknya, asam uratnya,
darah tingginya, gulanya, dan penyakit yang biasa menghinggapi lansia. Dia tidak memiliki
biaya untuk mendapatkan akses memperoleh hiburan, transportasi, komunikasi yang
memungkinkan dia bertemu dengan teman-teman seumurannya. Intinya adalah *aktor ekonomi.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 44/60
Disebut lansia yang terlantar secara sosial jika dia dalam kondisi kesepian, karena mungkin
ditinggal oleh pasangannya, anaknya, cucunya atau teman-temannya yang barangkali sudah
meninggal duluan. !etiadaan akti*itas, hanya membakar #aktu dari hari ke hari tanpa ada yang
bisa dilakukan. !ekurangan perhatian, karena mungkin orang-orang di sekitarnya tidak ada yang
bisa diajak curhat, diajak bernostalgia, atau mungkin diajarkan sesuatu yang dimilikinya.
!eputusasaan, karena mungkin dia sudah kehilangan kedudukannya sebagai orang yang dulu
dihormati, disegani atau ditaati. !eterpurukan imannya, karena mungkin ketiadaan bimbingan
rohani yang bisa menenangkan batinnya agar mampu menghadapi kematian dengan tenang.
Tidak banyak orang-orang atau anak-anak yang cukup siap ketika orang tuanya kelak menjadi
lansia. Seringkali yang dipikiran hanyalah ketika orang tuanya atau kakek-neneknya sehat.
Sehingga ketika mereka menghadapi masa tua, pensiun, yang dilakukan hanyalah membiarkan si
lansia makan, tidur, tenguk-tenguk 8nongkrong: di depan ti(i atau membaca koran. =alu apakah
yang perlu dipersiapkan agar anak-anak atau cucu-cucu tersebut bisa membalas kasih sayang
lansia% ;eFt time dibahas yaa....89:
20 September 2014
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 45/60
#ERNAHKAH ANDA KE #ANTI JOM#O+
!alau boleh jujur, saya bukanlah orang yang bisa begitu saja mencintai pekerjaan saya sekarang
sebagai pengasuh lansia. +asih teringat, betapa bau pesing, menyengat, dan tidak sedap
mengganggu indera penciuman saya saat bersalaman dan bersenam dengan mereka pertama kali.
'etapa deg-degan tak karuan ketika terlibat dalam memandikan jena7ah. 'etapa stress ketika
lansia yang saya asuh banyak membuat onar. 'etapa blank-nya, tidak tahu harus mulai dari
mana, ketika lansia yang saya asuh tidak terkontrol 'A'-nya. 'agaimana saya harus
menghabiskan hari-hari dengan mereka, karena bisa jadi saya sudah duluan mati berdiri...
Soal pembiasaan pekerjaan, barangkali ini cuma soal #aktu, karena di sini ada teman-teman,
yang barangkali telah terbiasa melayani lansia yang kemudian mendidik saya, langsung ataupun
tidak langsung. Tetapi bagaimana halnya dengan menikmati pekerjaan% >ntahlah. !adang
memang kata-kata klise itu menjadi ampuh untuk menja#ab setiap tantangan dan persoalan
jalani saja. )ingga pada akhirnya menemukan ja#aban.
A#alnya, saya selalu mengira bah#a ketika seseorang menolong mereka-mereka yang
berkekurangan seperti penyandang di*abel, kaum miskin, anak terlantar, orang gila, lansia
terlantar, atau siapapun yang membutuhkan pertolongan, semua itu dikarenakan alasan rasa
kasihan, ataupun menjalankan perintah agama, ataupun hal-hal terkait dengan kemanusiaan.
Dengan menolong orang maka seseorang mendapat pahala. Dengan menolong si papa maka dia
telah melakukan sesuatu yang disebut kebaikan. Dengan membantu mereka yang membutuhkan,
maka dia telah melakukan tindakan terpuji, seperti halnya pelajaran Pendidikan +oral Pancasila
dahulu perbuatan terpuji dan tidak terpuji. Seiring dengan pengalaman pekerjaan, ternyata saya
salah besar.
aktanya, saya memang melakukan pekerjaan menolong mendorong kursi roda simbah yang
kesulitan, memberikan support dan moti(asi kepada mereka yang do#n dan terhambat
psikologis, bersama dengan rekan kerja yang lain memandikan jena7ah, mengurus kon*lik antar
lansia, menghubungkan dengan pihak luar terkait dengan kebutuhan *asilitas lansia, dan lain-lain
perbuatan yang disebut sebagai perbuatan terpuji itu. Tetapi ijinkan saya berbicara tentang apa
yang terjadi saya sedang memenuhi kebutuhan saya sendiri.
Ini bukan soal penghargaan berupa rupiah yang diberikan sebagai gaji P;S. Ada sesuatu yang
sulit diungkanpan dengan kata-kata ketika seseorang melakukan perbuatan yang usahanya itudibutuhkan orang lain.
Perasaan berguna, perasaan merasa memiliki peran, perasaan berman*aat dan entah sensasi apa
yang terasa. 'agi saya, ini bukan sekedar perasaan. Seperti mencandu sehingga anda ingin sekali
merasa terus dan terus untuk melakukan perbuatan ini. Sederhananya, ternyata ini adalah
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 46/60
kebutuhan. Sehingga semacam makan atau minum, kita tidak akan pernah merasa sebagai
manusia utuh jika tidak melakukan ini.
Saya ingin membuat permisalan sederhana tentang gambaran kasih sayang seorang ibu.
'ayangkan bah#a seorang ibu yang hamil, untuk kemudian melahirkan anaknya, menyusui,
melihatnya merangkak, mencandainya, hingga anak ini kemudian belajar berdiri, tersenyum,
menangis dan berpolah lainnya. Dalam gambaran itu, siapa membutuhkan siapa% 'enar bah#a
secara *akta bayilah yang membutuhkan kasih sayang ibu karena dia mustahil mencukupi
kebutuhannya sendiri tanpa kasih sayang ibu. Tetapi bayangkan jika ibu tersebut diambil
bayinya. 'isakah dia menjalani hidup seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa% Well, kecuali ibu
yang sakit ji#a atau depresi atau kehilangan kemanusiaan hingga tega untuk aborsi, misalkan,
saya pikir tidak ada seorang ibu begitu mudahnya menerima kehilangan buah hatinya.
a. Itulah kebutuhan kasih sayang, kebutuhan untuk menyayangi dan mengasihi yang bisa jadi
lebih kuat daripada kebutuhan untuk disayangi atau dikasihi.
Percayalah, bah#a setiap orang atau manusia normal punya hasrat untuk mengasihi dan
memberikan kasih sayang kepada sesamanya. Tetapi memang perdaban manusia terkadang
begitu kejam sehingga pola pikir materialistik tidak menangkap bah#a kasih sayang ini
merupakan kebutuhan setiap ji#a untuk menjadi manusia utuh. Pola pikir ini yang menjadikan
adanya pengkastaan bah#a yang memberi itu lebih baik daripada yang menerima, bah#a yang
berbuat baik itu layak semacam dapat like atau jempol di *acebook karena telah melakukan
perbuatan yang luar biasa terpuji dibandingkan manusia pada umumnya, ataupun hal-hal yang
barangkali sekedar bahan untuk termehek-mehek. aktanya ternyata tidak begitu, bah#a
mengasihi dan menyayangi adalah sebuah kebutuhan.
+aka inilah ja#aban mengapa mereka-mereka yang dikenal sebagai pejuang kaum dhua*a,
penderma, pekerja sosial, dan mereka yang mengabdikan dirinya untuk lingkungan serta hal-hal
pilantropis lainnya begitu mencintai pekerjaannya bahkan sampai mereka menyabung nya#a.
Tidak lain karena sebuah perasaan bah#a apa yang mereka lakukan itu itu sebagai kebutuhan
hidup mereka sebagai manusia.
Tentu saja, apa yang saya kemukakan tadi lebih berlaku uni(ersal, tidak harus ke Panti &ompo
semacam PSTW. Tetapi barangkali, anda akan menemukan hal yang berbeda di sini.
!etika saya mengudang anda untuk datang ke PSTW, jangan berpikir bah#a anda akan
direpotkan untuk siap-siap memba#a cenderamata atau sumbangan atau tali asih. Percayalah,
bukan itu. Tanpa bantuan anda pun Panti ini sudah sejahtera karena disokong oleh dana AP'D.
Saya hanya sekedar berbagi, bah#a saya menemukan banyak cerita-cerita dari lansia yang
tinggal di sini, menjalani kehidupan bersama mereka, hingga akhirnya bisa menceritakan kisah-
kisah, yang dalam harapan saya, menyentuh sesuatu dalam diri Anda. Datanglah, karena sangat
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 47/60
mungkin panggilan ji#a anda memang butuh untuk datang ke sini tetapi anda tidak
mengetahuinya.
Demikian. Saya tunggu kedatangan Anda dengan segudang cerita tentang lansia.
ogyakarta, 11 September 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 48/60
GAMBARAN PENGENTASAN LANSIA TERLANTAR DIY LEWAT KERAGAAN ANGGARAN
2015
September /, 4512 at 20am
<leh eria#an Agung ;ugroho, S.Sos 8Pekerja Sosial PSTW DI:
$a&an #eren,anaan #e(-angnan Daerah .$a''e&a/ DIY *elah (e(-)a rang gna
(ena('ng 0lan 'rogra( Danai0 (elali 0i* Jog1a#lan!,o( ! Dari 0i* (a02ara)a*
-i0a (en,er(a*i )eragaan anggaran DIY 2ang -i0a (en1awa- 0e,ara 1ela0 *en*ang (a
&i-awa )e(ana DIY 0e)arang ini! Saa* ini3 (a02ara)a* 0&ah -i0a (eliha* KUA##AS
4567 .KUA##AS: Ke-i1a)an U(( Anggaran #la8on #riori*a0 Anggaran Se(en*ara/!
Sedikit mencermati itu mari melihat berapa besaran dana untuk lansia terlantar yang diDI, menurut data Dinas Sosial yang juga disampaikan !epala Dinas Sosial DI, jumlah lansia
terlantar tahun 4512 adalah /6.L4 orang. 8=ihat httpEEdinsos.jogjapro(.go.idElansia-terlantar-di-
diy-sebanyak-/6-L4-orangE:. Secara terperinci ada dua post alokasi anggaran untuk lansiaterlantar yaitu yang ada pada post >!S>!$TI ?!PD 8?encana !erja Pemerintah Daerah:
dengan rincian sebagai berikut
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 49/60
Dan dilanjutkan pada halaman berikutnya
&ika ditotal, maka post anggaran untuk program pelayanan dan perlindungan lanjut usia
terlantar adalah sebesar ?p 4.2L6.5/4.555 untuk /L05 orang lansia terlantar.
Selanjutnya, kita bisa melihat dari !$APPAS, dapat kita temukan data sebagai berikut
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 50/60
'isa kita lihat bah#a untuk Program Pelayanan dan Perlindungan =anjut $sia Terlantarmendapat porsi ?p. /.22.22.105,- yang dialokasikan untuk 4555 orang =anjut $sia Terlantar.
+aka, jika ditotal jendral, Program Pelayanan dan Perlindungan =anjut $sia Terlantar adalah ?p.
0.65.L6.105,- untuk 0.L05 orang lansia terlantar.
&ika kita berhitung kasar, maka dapat ditemukan bah#a dari angka tersebut di atas, per lansiaterlantar akan mendapat jatah pada tahun anggaran 4510 sebesar 8?p. 0.65.L6.105,- 0.L05
orang: ?p 1.5/6.61,05Eorang per tahun. Sangat kecil.
&ika yang terka(er program itu adalah sebesar 0.L05 orang lansia, maka masih ada lansiaterlantar yang belum dijangkau oleh anggaran daerah sebesar /6.L4 Q 0.L05 /5.L orang
lansia, atau hanya mengco(er sekitar 103 saja.
+engapa persoalan lansia ini penting, karena DI adalah kota yang sangat identik dengan
lansia. Di kota ini tercatat umur harapan hidup lansia tertinggi di Indonesia yaitu hampirmencapai L0 tahun. Tercatat juga jumlah penduduk DI tahun 4514 tercatat /.012.L64 ji#a
jumlah lanjut usia DI berdasarkan data Susenas 'PS tahun 4514 yaitu umur 65 tahun ke atas
sebesar 1/,/ persen dari total penduduk DI /.012.L64, yang berarti total lansia DI sejumlah
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 51/60
2L5.4L0 orang. Tidak salah bah#a dengan angka sedemikian, semestinya persoalan lansia DI
menjadi salah satu prioritas pembangunan.
+ari kita lihat sedikit angka *antastis pada post anggaran yang lain. Tanpa bermaksudsentimen terhadap para seniman, ternyata para seniman di DI mendapatkan kesejahteraan
maksimal untuk mengenyam pendidikan *ormal. Pada post anggaran di Dinas Pendidikan,
Pemuda dan <lahraga tercatat adanya anggaran untu +emberikan pendidikan ormal pada paraseniman dan pelaku budaya di A!S>;I'$D< sebesar ?p. 6.660.455.555,55 untuk 145 orang
seniman.
Itu berarti per seniman yang dijangkau program itu secara kasar memperoleh ?p
00.02/.///,// per tahun. DahsyatB
Sungguh kesenjangan yang semoga bisa menjadi perenungan bersama.
Secara lebih makro, dari situs jogjaplan.com bisa disebutkan sebagai berikut di DI,
1L,5L3 dana AP'D digunakan untuk peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah,
1L,L23 untuk peningkatan akses pendidikan, 42,4L3 8termasuk danais: untuk pengembangan
budaya. Pada sisi lain, layanan publik terutama pada penataan transportasi dan akses masyarakat pedesaan mendapat porsi sebesar 2,123. =uar biasa.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 52/60
Demikian catatan saya hari ini, dan semoga ogyakarta tetap istime#a.
Pakem, / September 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 53/60
LANSIAKU DISUATU HARI
"urrrr, dan pipislah +bah + di kursi roda. Padahal lantai diba#ahnya barusan masih basah
ber#angi pembersih lantai. +ulut yang masih terturup masker ini tersenyum.
Sabar sebentar ya, +bah. !amarnya masih di pel. ;anti kalau sudah kering kita pasangkan pampers,kataku. Tanganku sendiri masih belum selesai mengusap kasur dengan kain basah. Di
kasur terturup terpal (inil ini masih ada kerak-kerak hitam yang sudah bisa diduga kotoran
manusia yang mengering. !asur ini akan menggantikan kasur yang lama yang momrot dengan
urine.
Ini hari pertama aku serius meninjau #isma klien yang kini dilimpahkan tanggungja#abnya
padaku. +bah + dipindahkan ke #ismaku, #alaupun tadinya dari ruang isolasi. !lien yang
menggantikan +bah + lebih parah, karena selain sudah tak terkontrol, dia punya kebiasaan
buruk meyipratkan urinenya ke lantai.
Di dalam, beberapa rekan mahasis#a praktik dari salah satu perguruan tinggi s#asta membantu
membersihkan kamar dari a#ul-a#ulan pakaian simbah, sisa makanan dan beberapa barang-
barang yang tidak diperlukan. Simbah yang ada di kamar suka nyusuh 8bahasa ja#a bersarang:
kebiasaan lansia yang memelihata barang-barang yang biasanya nggak penting banget.
Terimakasih, karena mereka hari ini bisa membantu dengan baik mulai dari menyapu, mengganti
kasur, mengosek sisa-sisa kotoran, sampai dengan mengepelnya. Walaupun, bau menyengat itu
sangat sulit hilang.Paling tidak kalau ada tamu, tidak memalukan.
!amar itu dibersihkan, karena kalau tidak bau menyengat bisa membuat orang tidak
nyaman.ang tinggal di situ nantinya +bah + dan +bah P. +bah P keadaanya sedikit lebih
baik. &ika +bah + kemampuan berjalannya hanya terbatas dan lebih banyak duduk di kursi roda,
+bah P masih bisa rambatan, berjalan tertatih.
)ari ini adalah hari hiburan dimana ada kara#itan. +bah P ingin ikut melihat, tetapi dicegah
beberapa rekannya, lansia yang sehat. !ata mereka, jika +bah P nekat ke aula, nanti pasti bocor,
ngompol di sana. Aku pikir, kasihan juga. !uta#arkan kepada +bah P untuk pakai pampers
lansia. A#alnya dia menolak, tetapi setelah dipaksa mau.
!amar sedikit mengering dan cukup lumayan untuk bisa dijadikan tempat memakaikan pampers
simbah-simbah ini. Direbahkan di kasur, lalu dilucuti celananya untuk kemudian dipakaikan kemereka.
>sok hari teman-teman praktikan ini sudah selesai bertugas, nantinya para pramuruktilah yang
melakukan pekerjaan membersihkan, mengganti pampers, serta hal-hal teknis itu. )anya saja
jumlah mereka di sini tak sebanding dengan jumlah simbah yang harus dilayani. <k eria#an,
bismillah, jangan mengeluh, mulai besok #isma ini yang harus jadi prioritas, jangan sampai
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 54/60
simbah-simbah tak terperhatikan, mengingat ada tiga lansia bedrest. !asihan jika dikit-dikit
harus merepotkan pramurukti dan pera#at, karena bisa jadi di jam yang sama mereka sedang
melayani klien lain. !amu harus siap, karena mereka klien kamu. Pramurukti dan pera#at itu,
beberapa diantaranya honorer dan yang gagal ikut ujian "P;S !4, merekalah yang sungguh
sabar melayani simbah-simbah.
+elanjutkan pekerjaan, sembari berdoa sambil melayangkan benak ke suatu tempat yang jauh,
yang sangat mencekam, bah#a keadaan di sini jauh lebih baik daripada di Palestina sana. 89:
eria#an
14 &uli 4512
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 55/60
S>!I=AS A+'A?A; P?<>SI P>!>?&A S<SIA= DI PA;TI W>?D)A
Saya sering menuliskan kehidupan di Panti Werdha sebagai bagian dari pro*esi saya selaku
Pekerja Sosial 8Ada lo#ongannya di "P;S DI 451/:. Semisal kemarin, saya membagi kisah
bahagia tentang bagaimana proses mempertemukan seorang kakek yang hilang dengan
keluarganya. Itu kisah suka. Tetapi ada juga beberapa kisah duka, semisal tentang seringnya
orang-orang yang tega membuang orang tuanya di Panti &ompo.Tidak terhitung pula
bagaimana mele#ati peristi#a-peristi#a yang menjadi rutinitas mendamaikan klien yang
berkelahi, mendengarkan curhatan klien yang persoalannya itu-itu juga, mencari klien minggat,
membersihkan jena7ah, mengurus kasus klien sampai ke luar kota, mungkin pula melakukan hal-
hal yang dianggap sepele membetulkan kacamata klien yang rusak, menutup retsliting,
memapah, mendorong kursi roda, memberi salam, dll.
!alau ada yang bertanya, memangnya pro*esi macam apakah sih pekerja sosial itu dan
bagaimana dia mengerjakannya, #ah panjang ja#abnya. Pekerjaan sosial merupakan kegiatan
pro*esional untuk membantu indi(idu-indi(idu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna
meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam ber*ungsi sosial serta menciptakan
kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan 8"harles Rastro# 814::.
Tetapi kalau terkait dengan pro*esi saya di Panti Werdha, ya saya bertugas membantu klien-klien
saya yang lansia untuk menjamin kesejahteraan mereka, khususnya di Panti Werdha.
!etika datang masyarakat yang meminta in*ormasi tentang Panti Werdha, saya #ajib
memberikan deskripsi sejelas-jelasnya tentang Panti Werdha dan klien yang ada di dalamnya.
'iasanya pertanyaan berkisar tentang syarat masuk klien 8karena biasanya mereka punya
tetangga, saudara, orang tua, atau *amili yang ingin dimasukkan ke Panti:, in*ormasiadministrati* dan tentang ke-Panti-an dan klien yang ada di dalamnya 8pers dan pelajar:
khususnya pro*il Panti, ataupun kehidupan sehari-hari klien yang ada di dalam Panti 8biasanya
para donatur ataupun tamu khusus kunjungan:. Semua itu bisa berlangsung le#at tatap muka
langsung, le#at telepon, ataupun le#at internet.
!etika ada in*ormasi tentang calon klien, setelah melalui proses pendataan, pengurutan da*tar
tunggu dan ada kekosongan alokasi klien, kami akan melakukan kunjungan. !unjungan ini
dimaksudkan untuk melihat langsung kondisi klien untuk ditakar sesuai atau tidak dengan
persyaratan ataupun ketentuan yang berlaku untuk calon klien agar bisa diterima menjadi klien.
Semua hal dicatat mulai dari usia, kesehatan, kemandirian, kemauan klien, sampai dengan hal-hal administrati* lainnya. )asil dari kunjungan ini yang kemudian dijadikan bahan bagi Panti
untuk memutuskan apakah calon klien tersebut bisa atau tidak menjadi klien Panti Sosial.
&ika calon klien layak, maka dia segera dihubungi dan dengan diantar ke keluarga bisa langsung
masuk ke Panti. &ika tidak layak, maka dia atau keluarganya akan dihubungi terkait dengan
alasan mengapa tak layak hidup di Panti.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 56/60
Seringkali ada protes dari masyarakat, semisal seseorang calon klien yang bedrest atau maa*
ngobrok. atau mungkin gangguan ji#a, kok tidak bisa diterima% =ha kalau Dinas Sosial atau
Panti &ompo tidak mengurusnya lalu siapa yang mengurusnya% Apakah dibiarkan berkeliaran di
jalan% +aa* jika bukan kapasitas saya untuk menja#ab yang tidak terkait dengan Panti, tetapi
jika bicara Panti Sosial, maka kita bicara bah#a di Panti itu bukan semacam penampungan
ternak dimana manusia cukup dikasih makan, digemukkan lalu selesai. 'ukan. Di Panti klien
lansia diajak untuk hidup bermasyarakat diantara sesamanya, berkegiatan, dan bagaimana
menikmati kesejahteraannya lahir dan batin. $ntuk itulah kami hanya menerima klien yang
masih potensial dan memenuhi persyaratan untuk bisa bermasyarakat di lingkungan panti.
Adapun ketika sudah sekian lama hidup di panti kemudian klien menjadi bedrest atau gangguan
ji#a, itu lain soal. 'aik pekerja sosial atau sesama klien sudah terkondisikan untuk saling
bekerjasama. 'ayangkan jika belum-belum sudah memasukkan klien tak dikenal dan ada
gangguan ji#a, yang terjadi malah menyusahkan klien-klien yang sudah sekian lama tinggal.
Atau katakanlah memasukkan klien yang bedrest, maka manajemen panti akan berubah menjadi
manajemen rumah sakit.
Tak jarang, dalam proses (isit ini banyak hal yang miss. Di luar dugaan. !lien yang kami lihat
sehat ternyata suspect penyakit menular, gangguan ji#a, dll. Atau seperti minggu kemarin, klien
sudah punya kemauan sendiri tinggal di panti, sudah dibantu oleh induk semangnya, sudah
di(isit, eeeh giliran disediakan kamar malah ybs minggat tak tentu rimbanya.
!etika klien baru datang ke Panti, kami bertanggungja#ab untuk memastikan #isma dan kamar
8sprei, selimut, bantal, dll:, *asilitas 8pakaian, hygine kit sikat gigi, sabun, handuk dll:, *ood kit
8piring, cangkir, sendok dll:, sandal, perlengkapan ibadah, dll. =e#at masa orientasi kami
membimbing klien untuk diperkenalkan dengan kegiatan di Panti Sosial.
Pada hari-hari a#al klien ada di Panti, kami memantau klien terkait dengan akti*itasnya,
potensinya, interaksi, komunikasi dan semua hal yang perlu diassessmen. )al ini penting bagi
kami untuk menakar dan memutuskan tindak lanjut agar di kemudian hari klien benar-benar
terpenuhi kesejahteraanya. !ami mendengarkan curhatnya, kami memperkenalkan kegiatan di
panti, kami mengajari adab dan kebiasaan di panti, kami memoti(asi, kami mem*asilitasi. 'isa
jadi proses ini mulus adanya, tetapi lebih sering tak mulus. +isal saja, klien dari keluarga yang
jorok ataupun berkebiasaan jorok 8biasanya mereka yang dari gelandangan pengemis:, klien
memiliki si*at egois, klien rendah diri, dll. +aka butuh keterampilan bagaimana memproses
klien agar bisa menjadi seperti yang diharapkan. Tak jarang pada minggu atau bulan-bulan a#alklien merasa tak betah, berkon*lik, bingung dll. Wajar. Tinggal bagaimana membimbingnya.
Sebagaimana klien yang lama, klien baru akan menjalani hari-hari di PSTW 8Panti Sosial Tresna
Werdha: dengan kegiatan-kegiatan Senam pagi setiap hari, mengikuti bimbingan klasikal pada
jam pagi sampai siang, pemeriksaan kesehatan pada hari-hari tertentu, pendampingan per #isma
dan per pribadi oleh pengasuh dan pekerja sosial, dan hal-hal lain terkait dengan kebutuhan
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 57/60
pribadinya seperti makan, mandi, ibadah, mencuci pakaian dan perlengkapan pribadi dll. !lien
diajak juga untuk menjadikan panti dan #ismanya seperti layaknya rumah sendiri, sehingga
merekalah yang bertanggungja#ab bersih-bersih, menolong sesama klien, mera#at tanaman, dan
lain sebagainya. Setiap pagi hari ada senam. !etika senam, saya mendapat jatah menjadi
instruktur senam pada hari ?abu. 'imbingan klasikal, biasanya dilakukan oleh instruktur yang
ditunjuk. Pada hari senin, ada bimbingan rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan klien,
hari selasa bimbingan kesenian organ tunggal, hari rabu bimbingan keterampilan, hari kamis
bimbingan rohani 8lagi:, hari jumat kerja bakti, dan hari sabtu bimbingan kesenian 8kara#itan:.
Secara berkala dilakukan dalam sebulan bimbingan psikologi dan sarasehan. Pada hari rabu,
dilakukan juga pemeriksaan kesehatan oleh Dokter dari ?S atau Puskesmas setempat yang
didampingi oleh Pera#at Panti. Pera#at panti bekerja setiap hari bertanggungja#ab untuk
memantau kesehatan klien.
Itulah gambaran kehidupan sehari-hari klien di Panti. Secara insidental, akan ada acara-acara
yang dikemas untuk klien. +isalkan saja rekreasi, lomba-lomba, kedatangan tamu, kedatangan praktikan atau mahasis#a praktek, dll. !ami, Pekerja Sosial, menjadi bagian dari mereka yang
mendampingi kegiatan tersebut.
Persoalan klien% a itulah makanan kami. &ika memang penting, dilakukan "" 8"ase
"on*erence:. "" membahas kasus atau klien yang unik, atau yang keterlaluan sehingga
membutuhkan pembahasan bukan hanya oleh Pekerja Sosial, tetapi oleh keseluruhan unsur yang
terlibat dalam Panti.
'egitulah gambarannya. Dari #aktu ke #aktu kami mengontrol dan menge(aluasi
perkembangan klien. +emberikan re#ard kepada mereka yang progresnya bagus dan
memberikan moti(asi dan bimbingan ketika mereka mengalami penurunan. +elakukan penyelesaian kasus ketika mereka bermasalah.
!ami, biasa bertugas sesuai jam kerja Senin-!amis jam 5L./5-10./5, &umat 5L./5 - 11./5, dan
Sabtu 5L./5 - 12.55. Diantara hari-hari itu, ada juga shi*t sore dan shi*t malam. ang lelaki yang
biasa tugas shi*t malam. !ami melakukan shi*ting karena memang yang kami urusi adalah
manusia. 'isa jadi diantara jam-jam itu ada kasus, kon*lik, klien sakit, atau bahkan meninggal.
!ami harus menghubungi keluarga, kami harus berkoordinasi mengantar klien ke ?S, atau kami
harus berkoordinasi memandikan jena7ah. 'isa jadi pula ada hal-hal teknis mati lampu, gas
bocor, atau bahkan bencana alam. Atau, mungkin pula pada malah hari ada keadaan darurat
klien datang, keluarganya datang, klien kabur dll. Itu tanggungja#ab kami.!etika klien ternyata dipandang tidak mampu hidup di Panti, maka dia dikembalikan kepada
keluarganya ataupun penanggungja#abnya. !etika meninggal, jika klien punya keluarga atau
penanggungja#ab, maka jasadnya yang sudah dimandikan dan dipeti, akan kami kembalikan ke
keluarga. Tanpa dipungut biaya. !etika klien tidak ada keluarga, maka dia kami makamkan di
pemakaman Panti yang area tanah untuk pekuburan yang dibeli oleh Dinas Sosial.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 58/60
Selain mengurus klien, kami juga membimbing mahasis#a praktek. 'imbingan dilakukan
seputar pro*il Panti, pro*il klien, dan in*ormasi lainnya. !ami juga bertugas menguji laporan
praktek dari mereka.
Demikian gambaran sekilas terkait pro*esi saya sebagai Pekerja Sosial di Panti Werdha. Semoga
berman*aat 89:
Feriaa! A"#!" N#"r$%$
September 1& 201' ( Y$")a*arta
"erita !emarin agasan Pengajian untuk =ansia
)ari AhadE+inggu kemarin saya mendapatkan kunjungan dari teman-teman PP 'udi +ulia.
Secara singkat mereka menyampaikan satu maksud, yaitu tindak lanjut atas materi kuliah yang
pernah saya paparkan di PP 'udi +ulia 4L Desember 4514 silam,yakni tentang kerja-kerja sayasebagai pekerja sosial di Panti &ompo atau PSTW ogyakarta. Intinya, mereka didukung oleh $st
athurrohman !amal, berencana menggas semacam kelompok pengajian lansia yang didalamnyaada pengajian, konseling dan pemeriksaan kesehatan. $ntuk itu, saya didengarkan untukdimintakan pendapat. Wo#...subhanallah...
Sungguh saya tidak menduka reaksinya secepat ini, setelah hanya sekedar obrolan sesudah solat
dengan $st athur ditemani dengan beberapa santri, ternyata ter#ujud niat mulia untuk
melakukan sesuatu bagi lansia di DI. $ntuk itu saya terharu.
Saudaraku, jumlah lansia terlantar di DI dari data Dinas Sosial DI sampai dengan akhir
Desember 4514 adalah /L.1 orang, tertinggi di !abupaten unungkidul. ¨ah itu akan terus bertambah. Diprediksikan DI pada tahun 4510, satu dari lima orang di DI adalah =ansia.+ungkin inilah istime#anya DI, yang masih menyandang peringkat propinsi ke 42 termiskin
dengan angka kemiskinan 10, persen, sekitar dua persen dari angka kemiskinan nasional,
tetapi pada sisi lain pernah disebutkan dalam suatu *orum di antara kami P;S bah#a DI adalahsalah satu pro(insi paling sejahtera, bahkan (ersi #orldbank 8saya tidak tahu persis angkanya:.
Indikator salah satunya adalah angka harapan hidup di pro(insi kita ini tertinggi di Indonesia.
Angka harapan hidup ini termasuk di dalamnya adalah jumlah lansianya. Dari indikator lain,
yang mungkin sangat ironi, adalah jumlah serti*ikat hunian yang di Sleman 8belum tahukabupaten lainnya: lebih banyak daripada jumlah penduduk. Walaupun dari jumlah penduduk
itu, termasuk saya, bukan merupakan orang yang memiliki tanah alias penduduk tidak tetap
8rumah masih kontrak:. +ungkin dalam angka statistik ini kita bisa mengeksplor lebih luas lagidengan hal istime#a-istime#a yang lain seperti kerentanan bencana, indeks kesehatan dll. Tetapi
inti dari angka-angka yang saya paparkan di atas, saya hendak mengembalikan dalam konteks
lansia apakah jogja sudah cukup siap dengan ledakan jumlah lansia.
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 59/60
Sependek usia saya jadi peksos 8pekerja sosial: yang baru sekitar 4 tahun bergelut dengan
persoalan lansia, banyak orang yang saya temui belum cukup siap untuk menerima kenyataan
bah#a esok, suatu hari nanti, akan ada anggota keluarga yang mereka sayangi akanmembutuhkan pera#atan sebagaimana layaknya bayi, tetapi dengan persoalan yang lebih
kompleks, yakni lansia. Seandainya kehidupan seseorang berjalan lurus, barangkali masa tuanya
adalah masa paling indah dengan anak cucu berkumpul dan sekedar berakti*itas ringan hingga pada akhirnya menutup mata. Tetapi bagaimana jika kondisi menghendaki lain menjadi tua
dengan keadaan kesehatan yang memburuk, misalkan saja terkena stroke, diabetes, dll sehingga
tidak cukup si tua ini mera#at dirinya sendiri. 'agaimana jika penyakit pikun melanda sehinggadia bisa saja suatu saat pipis di celana, berkeliaran di jalan, disoraki atau bahkan diumpat oleh
orang-orang. 'agaimana jika dia punya kebiasaan buruk seperti keluar kata-kata kotor, amarah
dan kejengkelan yang bisa jadi tidak layak didengar oleh anak-anak. 'agaimana jika kemudian
kondisi di atas itu harus bisa dikompromikan dengan istri atau suami kita, dengan biaya, perhatian, dan ketelatenan kita, sebagai orang yang pernah dibesarkan mereka dan inilah saatnya
harus membalas budi. Pengetahuan-pengetahuan seperti ini tidak pernah diajarkan dan bahkan
tidak pernah terbayangkan untuk didapatkan dan harus dikerjakan. 'ahkan, ironinya, kita tidak
cukup siap mera#at jena7ah orang tua kita kelak entah karena alasan tidak bisa, deg-degan, belum pernah menyentuh mayat dll. Anak macam apakah kita ini% Tentang lansia, uraian saya ini
tentunya tidak cukup untuk menggambarkan tentang persoalan lansia itu sendiri mulai darikecemasan, kondisi psikologis, kondisi sosial dan lain sebagainya. Seorang lansia biasa
mengidap kecemasan karena kehilangan pekerjaan, karena berkurangnya kerja *ungsi tubuhnya,
karena merasa sendiri ketika teman-temannya meninggal8dan dia kesepian:, karena tidak adanyaorang yang bisa dia ajak bicara 8mungkin memang tidak ada atau topik pembicaraan yang sudah
tidak sesuai 7aman:, dan ketakutan mungkin karena bisa jadi akhirat tidak bisa menerimanya
kelak. !ondisi-kondisi inilah yang biasanya menjadi pemicu ketidaksejahteraan lansia.'ah#a
lansia itu tergolong usia yang dikatakan tidak produkti* lagi, maka secara sosial ekonomi diamenjadi pihak yang bergantung pada usia produkti* untuk mencukupi kehidupannya. Itu
teorinya. +aka kejadian di panti kami, seseorang bisa saja bilang uang bukan masalah, ketika
hendak menitipkan lansianya untuk bisa dikelola di Panti &ompo. Tetapi benarkah uang adalah penyelesaian% Apakah dengan mudah kita menyerahkan orang tua kita yang lansia dengan
segenap persoalannya untuk, seperti barang, diserahterimakan kepada mereka yang dianggap
bisa mengasuh% 'eberapa di antara lansia tersebut sering curhat yang intinya dia tidakmembayangkan bah#a detik detik terakhir kehidupannya harus dilalui sebagai penghuni panti
jompo. Itulah. Pada akhirnya apa yang diniatkan teman-teman Pondok menjadi salah satu titik
terang dalam upaya penyejahteraan lansia. $stad sendiri sebelumnya mengatakan bah#a
kegiatan terkait dengan lansia, sebagaimana materi kuliah yang pernah saya paparkan, menjadi bagian dari birrul #alidain, berbakti kepada orang tua. Itu gambarannya nanti menjadi terapi bagi
para santri yang notabene mahasis#a-mahasis#a untuk memiliki tujuan hidup, yang salah
satunya adalah bagaimana membahagiakan orang tua mereka. 'ah#a kelak, mereka harusmengasuh orang tua mereka sendiri dan jangan sampai terlantar.
!elompok pengajian lansia, barangkali sebuah kalimat sederhana bah#a lansia akan berkumpul
di suatu tempat untuk kemudian mendengarkan pengajian. Itu saja% Tidak.Pada sisi lain inimenjadi sebuah *orum untuk mereka menjadi di-penting-kan atau dihargai, menjadi alasan untuk
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)
http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 60/60
mereka bah#a ada akti*itas yang harus mereka lakukan, ada teman-teman seumuran yang sedang
menanti, ada progres yang bisa mereka buat. Dan jika itu digabung dengan pemeriksaan
kesehatan dan konseling, pada akhirnya ada sesuatu yang bisa membuat mereka tenang lahir dan batin.
=e#at tulisan ini, saya berdoa dan memohon doa kepada anda, meminta dukungan dari anda,semoga apa yang dicita-citakan oleh PP 'udi +ulia ini menjadi a#al yang indah, bukan saja
untuk para santrinya, tetapi juga untuk kesejahteraan lansia-lansia di manapun berada. 'isa jadi,gagasan ini memicu munculnya gagasan-gagasan serupa. Sebagaimana yang saya garis ba#ahi
ketika mengisi kuliah, kegiatan-kegiatan terkait lansia seperti ini sudah bukan lagi #ilayah
#acana. 'ukan lagi #ilayah teori, tetapi tindakan. Wacana apa lagi% +engganti pampers lansia,menyentuh punggung mereka, mendengarkan celoteh nostalgia, mengajak menari, itu sama
sekali bukan #acana. )anya tindakan yang butuh ketelatenan, kesabaran, kebahagiaan dan
kegembiraan dengan re#ard yang belum tentu termaterialkan. Semoga apa yang diniatkan inimendapatkan re#ard yang lebih dari sekedar sepadan dari Allah SWT. Syukur juga, apabila hal
ini menjadi (irus yang menyebar ke banyak pihak, sehingga gagasan-gagasan ini direalisasikan
di banyak tempat. Amiin.
Feriaa! A"#!" N#"r$%$ p#b+i,%e- a !$te.
Febr#ar) 4& 201'