senja di yogyakarta (kumpulan tulisan)

60
7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan) http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 1/60 JANGAN MENELANTARKAN LANSIA Seorang ibu datang ke PSTW, Panti Sosial Tresna Werdha, tempat dimana lansia-lansia terlantar dilayani oleh negara. Dia datang mengkonsultasikan orang tuanya yang bermasalah, dan  bermaksud menitipkannya di PSTW.Ini bukan pertama kali saya mendengarkan cerita yang sama, curhat yang sama, keluhan yang sama, hingga akhirnya akan memberikan penjelasan yang sama. Ayahnya yang lansia, hidup sendirian setelah almarhum ibunya meninggal sekian tahun yang lalu. Semakin lanjut persoalannya ada saja sering marah-marah, memaksakan kehendak, meminta makanan atau layanan yang aneh-aneh, kadang pergi jalan-jalan sampai ke tempat yang  jauh, pindah dari satu anak ke anak yang lain dan tidak pernah betah menetap di satu tempat. !alaupun dia diberi uang, pastilah tidak sampai sehari uang itu habis entah untuk apa. Tidak bisa diirit-irit. "apek mengurusnya, sementara yang di rumah tidak ada. Pada kerja semua, ataupun cucu- cucunya pada sekolah semua. Tidak ada yang mera#at. $ntuk itulah, apakah PSTW bisa menerima dia sebagai klien% Sebenarnya mereka tidak tega dan ingin mengurus sendiri, tetapi ya itulah..tidak sempat. &a#aban saya mungkin sangat tidak mengenakkan itu tandanya kita sudah tega melakukan  penelantaran kepada lansia. Apa yang dilakukan lansia itu, orang tuanya itu, sesungguhnya adalah pelampiasan dari  persoalan hidupnya. Dia jajan, bepergian jauh ke mana-mana, meminta yang aneh-aneh, marah- marah dan lain-lain, sekali lagi itu tidak lebih dari pelampiasan dari persoalan hidupnya. Apa persoalan hidupnya% 'ukankah semua kebutuhan makan terpenuhi% 'ukankah cukup  baginya duduk, baca koran, nonton ti(i, bercanda dengan cucu, berkebun atau sejenisnya,  bukankah semua itu sudah terpenuhi% )m..itu kan menurut anda. Tidak tahukah anda bah#a perasaan lansia itu semakin tua semakin sensiti*% Dia begitu perasa. +aka nada bicara anda, bisikan anda kepada pasangan anda, gerak-gerik sikap dan lain sebagainya akan dia baca dengan penuh seksama dari hari ke hari sehingga dia bisa saja mengambil kesimpulan bah#a anda sedang tidak suka ketika dia ada dekat dengan anda, sekalipun barangkali anda menyatakan menolak. Tidak tahukan anda bah#a dia sedang gelisah dikarenakan usia yang memakan kekuatan *isik dan batinnya, dia seringkali *rustrasi. rustrasi karena gagal mengingat sesuatu, *rustrasi karena tangannya selalu bergetar ketika memegang sesuatu, *rustrasi karena kehilangan kekuatan  bahkan untuk melakukan hal-hal sederhana, *rustrasi karena kehilangan kecantikan dan

Upload: feriawan-agung-nugroho

Post on 17-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 1/60

JANGAN MENELANTARKAN LANSIA

Seorang ibu datang ke PSTW, Panti Sosial Tresna Werdha, tempat dimana lansia-lansia terlantar

dilayani oleh negara. Dia datang mengkonsultasikan orang tuanya yang bermasalah, dan

 bermaksud menitipkannya di PSTW.Ini bukan pertama kali saya mendengarkan cerita yang

sama, curhat yang sama, keluhan yang sama, hingga akhirnya akan memberikan penjelasan yang

sama.

Ayahnya yang lansia, hidup sendirian setelah almarhum ibunya meninggal sekian tahun yang

lalu. Semakin lanjut persoalannya ada saja sering marah-marah, memaksakan kehendak,

meminta makanan atau layanan yang aneh-aneh, kadang pergi jalan-jalan sampai ke tempat yang

 jauh, pindah dari satu anak ke anak yang lain dan tidak pernah betah menetap di satu tempat.

!alaupun dia diberi uang, pastilah tidak sampai sehari uang itu habis entah untuk apa. Tidak bisa

diirit-irit.

"apek mengurusnya, sementara yang di rumah tidak ada. Pada kerja semua, ataupun cucu-

cucunya pada sekolah semua. Tidak ada yang mera#at. $ntuk itulah, apakah PSTW bisa

menerima dia sebagai klien% Sebenarnya mereka tidak tega dan ingin mengurus sendiri, tetapi ya

itulah..tidak sempat.

&a#aban saya mungkin sangat tidak mengenakkan itu tandanya kita sudah tega melakukan

 penelantaran kepada lansia.

Apa yang dilakukan lansia itu, orang tuanya itu, sesungguhnya adalah pelampiasan dari

 persoalan hidupnya. Dia jajan, bepergian jauh ke mana-mana, meminta yang aneh-aneh, marah-

marah dan lain-lain, sekali lagi itu tidak lebih dari pelampiasan dari persoalan hidupnya.

Apa persoalan hidupnya% 'ukankah semua kebutuhan makan terpenuhi% 'ukankah cukup

 baginya duduk, baca koran, nonton ti(i, bercanda dengan cucu, berkebun atau sejenisnya,

 bukankah semua itu sudah terpenuhi% )m..itu kan menurut anda.

Tidak tahukah anda bah#a perasaan lansia itu semakin tua semakin sensiti*% Dia begitu perasa.

+aka nada bicara anda, bisikan anda kepada pasangan anda, gerak-gerik sikap dan lain

sebagainya akan dia baca dengan penuh seksama dari hari ke hari sehingga dia bisa saja

mengambil kesimpulan bah#a anda sedang tidak suka ketika dia ada dekat dengan anda,sekalipun barangkali anda menyatakan menolak.

Tidak tahukan anda bah#a dia sedang gelisah dikarenakan usia yang memakan kekuatan *isik

dan batinnya, dia seringkali *rustrasi. rustrasi karena gagal mengingat sesuatu, *rustrasi karena

tangannya selalu bergetar ketika memegang sesuatu, *rustrasi karena kehilangan kekuatan

 bahkan untuk melakukan hal-hal sederhana, *rustrasi karena kehilangan kecantikan dan

Page 2: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 2/60

kegagahannya, atau mungkin seksualitasnya. Dia tidak mungkin jujur dihadapan anda perihal

kegelisahannya itu, karena bagaimanapun dia adalah orang tua. Tetapi anda ternyata tidak peka

dengan isyarat-isyarat yang dia tunjukkan itu.

Tidak tahukan anda bah#a dia sedang gelisah karena kesepian, tidak ada orang yang bisa diajak

untuk berbagi cerita. Semua teman seusianya sudah tidak ada. 'anyak hal yang ingin dia

ceritakan, tetapi tidak ada yang mendengar. +ungkin anda sangat paham, bah#a untuk

mendengarkannya butuh #aktu lebih dari satu jam sampai dia tertidur dan anda hanya

mengangguk-angguk. +ungkin, anda sangat paham bah#a cerita yang dia sampaikan isinya itu-

itu saja dari #aktu-ke-#aktu, sehingga anda sangat hapal bahkan titik koma yang disampaikan.

Anda bosan. Dia juga bosan, tetapi dia tak kuasa menahan hasrat untuk bercerita. Dia terabaikan.

Tidak tahukah anda bah#a terkadang rasa *rustasi yang amat sangat, dia terkadang sangat putus

asa, menyesali mengapa diberi usia yang lebih panjang sementara dia begitu bergantung kepada

orang lain% Dia terkadang berharap kenapa tidak mati cepat.

"oba bayangkan, jika anda menjadi dia. Apalagi yang bisa dia lakukan kecuali melakukan yang

menurut anda bikin gara-gara dan merepotkan%

+enjadi lansia, sesungguhnya kembali menjadi anak-anak secara psikologis. 'edanya, kalau

anak-anak, dia berubah menjadi semakin de#asa dan tidak bergantung. Sebaliknya lansia, seiring

 berjalannya #aktu, dia akan semakin bergantung kepada orang lain. Itu jika anda memandang

dari sisi negati*. Apa sisi positi*nya% !alau anak-anak, mereka belum terbukti akan berbakti

kepada anda setelah mereka tua, sementara lansia, mereka sudah terbukti membesarkan anda

sampai dengan sekarang ini. &ika anda tega terhadap orang tua anda, mertua anda, bisa jadi anakanda lebih tega daripada anda.

+asyarakat kita adalah masyarakat dengan kompososisi lanjut usia yang besar. DI DI, dari /,0

 juta penduduk, 123 diantaranya adalah lansia. Prosentase itu semakin berlebih sehingga prediksi

'PS, pada tahun 4541 akan menjadi 163. Sayangnya, banyak diantara kita tidak tahu bagaimana

memuliakan lansia di rumah kita sendiri, dan bahkan secara tidak sadar mulai menelantarkan

orang tua kita sendiri. !eterlantaran lansia, terkadang bukan karena *aktor lansianya sendiri,

tetapi karena keluarga yang merasa berputus asa terhadap mereka. Sudah saatnya dari sekarang

mulai belajar untuk memberikan perhatian kepada orang tua, mulai dari hal-hal sederhana seperti

mengajak berbincang, memperhatikan perubahan perubahan *isik dan psikologis, mengajakmereka untuk bersosialisasi dengan sesama umurnya, memberikan hiburan-hiburan dan segala

sesuatu yang sesuai dengan 7amannya, dan mencukupkan #aktu untuk membersamai mereka,

mendidik mereka untuk memiliki kegemaran yang positi* di rumah membaca, memelihara

tanaman, mengaji dll, serta jangan pernah berhenti untuk mengucapkan rasa syukur bah#a

mereka telah memelihara anda dari kecil hingga de#asa.

Page 3: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 3/60

Demikian, semoga berman*aat. 89:

eria#an Agung ;ugroho

Pakem, 46 Desember 4510

Page 4: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 4/60

S<A= =A;SIA T>?=A;TA? DI &A=A;

Seringkali masyarakat protes di berbagai media mengapa di jalanan masih sering dijumpai

lansia-lansia terlantar% Dimanakah negara di saat mereka tidur di malam hujan seperti ini. Dan

lain sebagainya.

Sebelum itu dija#ab, saya mau cerita dikit. 'egini. Di DI, ada sebuah tempat dimana hasil ra7ia

gelandangan pengemis di jalanan 8atau lebih sopannya adalah @penjangkauan@: yang dilakukan

Satpol PP, dikumpulkan dan ditempatkan sementara #aktu sebelum akhirnya dirujuk ke pihak

yang lebih ber#enang. Tempat itu namanya adalah "amp Assesmen elandangan dan Pengemis.

Di &ogja ada di &alan Parangtritis km 0, Se#on 'antul. !alau diantara hasil penjangkauan

tersebut ada yang masuk kategori lansia terlantar, maka dia dirujuk di Panti Sosial Tresna

Werdha, tempat saya bekerja.

Pertanyaanya apakah setiap lansia terlantar yang ada di "amp tesebut mau dirujuk ke Panti

&ompo% ?ata-rata menja#ab tidak mauB +ereka selalu menginginkan untuk dikembalikan ke

 jalan atau tempat mereka dulu mangkal, dengan berbagai alasan. +asih punya keluarga di situ

lah, masih ada pekerjaan di situ lah, dan lain sebagainya.

Semester lalu, setidaknya ada lima orang yang pada akhirnya terbujuk untuk bersedia tinggal di

Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso, tempat dimana saya bekerja. Apa yang terjadi% Tiga dari

lima lansia minggat ataupun melarikan diri dari Panti Sosial. Setelah minggat, pada akhirnya

mereka kembali kena ra7ia.

Apakah pelayanan di PSTW itu sebegitu buruknya sehingga mereka melarikan diri% Apakah

mereka tidak mendapat pelayanan atas kebutuhan *isik, sosial, dll selama di sini% Apakah mereka

mendapat perlakuan yang tidak semestinya di sini% Silakan pada siapapun anda yang merasa

ragu terhadap apa yang kami kerjakan untuk bisa meninjau panti kami, #a#ancara dengan klien

yang tinggal, atau barangkali malah me#a#ancarai mereka yang melarikan diri. Saya yakin,

tidak ada satupun yang meragukan keterpenuhan kebutuhan selama tinggal di sini. =alu

mengapa%

Sederhana uang.

'anyak diantara lansia yang dulunya hidup di jalan menyatakan bah#a ketika uang ada ditangan, maka perasaan mereka lebih tenang sekalipun hidup harus berada di kolong jembatan, di

emperan toko, di pinggiran tempat sampah atau dimanapun. Di PSTW mereka bisa mendapatkan

 pelayanan mulai dari makan, tempat tinggal, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya, tetapi

dilarang keras untuk melakukan pekerjaan yang masuk dalam kategori mencari na*kah. Tentunya

larangan ini tidak perlu saya jelaskan mengapa, bukan% a karena pendek kata, di PSTW =ansia

tidak boleh dibebani apapun yang terkait dengan mencari uang.

Page 5: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 5/60

=alu% !arena uanglah kemudian mereka kembali ke jalanan, karena di jalan masyarakat masih

sangat derma#an untuk memberikan dermanya kepada mereka sehingga penghasilan mereka

dalam sehari bisa berkisar antara 155 ribu sampai 055 ribu. 'egitu kuatnya keyakinan ini

sehingga jika disuruh memilih apakah mereka harus hidup di PSTW dengan tercukupi segala

kebutuhannya, ataukah memilih hidup di jalan...maka jalanan adalah pilihan mereka.

Itulah mengapa dengan sangat gamblang kami melarang masyarakat memberikan dermanya

kepada pengemis atau siapapun di jalanan. !etika Anda memberikan uang kepada mereka di

 jalan, maka Anda sudah melestarikan budaya miskin di masyarakat, menanamkan keyakinan

yang kuat bah#a tidak ada yang menggantikan nikmatnya menjadi pengemis di jalanan.

Demikianlah. +aka sebelum Anda menyalahkan pemerintah dengan segala keterbatasannya, ya

karena tidak ada yang lebih bisa disalahkan oleh masyarakat kecuali pemerintah, mulai sekarang

stop memberikan sedekah kepada mereka di jalan. +ulailah tengok tetangga kiri kanan anda

karena itu yang lebih diutamakan menurut agama atau mulailah salurkan kepada lembaga sosial

yang anda percayai.

'erbuat baik saja tidak cukup, karena jika tanpa pengetahuan, perbuatan baik anda justru

menyesatkan.

Semoga berman*aat. 89:

eria#an Agung ;ugroho

Pakem, 44 Desember 4510

Page 6: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 6/60

!$;&$;A; "A=<; !=I>;

!emarin saya melakukan salah satu pekerjaan *a(orit saya sebagai Pekerja Sosial di Panti Sosial

Tresna Werdha, yaitu melakukan kunjungan calon klien. !unjungan terhadap calon klien

dilakukan ketika Panti mendapatkan in*ormasi dari masyarakat ataupun keluarga, bah#a di

lingkungannya ada lansia terlantar yang mungkin bisa menjadi klien. !unjungan ini menjadi

 bagian dari identi*ikasi apakah calon klien yang diin*ormasikan tersebut sesuai ataukah tidak

dengan syarat-syarat calon klien yang ditentukan untuk nantinya dinaikkan statusnya menjadi

klien resmi di Panti. +engapa harus kunjungan% !ok tidak kliennya saja yang diminta langsung

datang ke Panti% !arena dengan kunjungan ini Pekerja Sosial seperti saya bisa melihat dan

merasakan langsung bagaimanakah kehidupan simbah A atau simbah ' yang diin*ormasikan

tersebut sampai akhirnya dinilai dan disimpulkan.

Saya suka dengan proses ini, berinteraksi dengan mereka yang dikabarkan terlantar, melihat

tempat tinggal mereka, melihat apa yang dia makan hari ini,melihat alat-alat rumah tangga

mereka, melihat apa yang mereka pakai, mencium ha#a yang kadang pating klenyit kadang

seng-sengan, na*as yang rada bau, rumah yang bersa#ang di sana-sini, obolan yang kadang

nyambung kadang tidak. Ah, biasa lah. Sekalipun tempat yang dikunjungi atau klien yang

dikunjungi mungkin adalah mereka yang terpinggirkan, sebagai seorang pro*esional tentu saja

saya #ajib berpakaian rapi standar seragam dinas, tampil elegan dan sopan sebagai bagian dari

standar pelayanan prima yang #ajib diberikan oleh pega#ai pemerintah kepada masyarakat.

!ali ini saya mengunjungi salah satu calon klien yang diin*ormasikan di daerah +edari. Tetapi

sebelum saya ke T!P, saya diminta untuk singgah sejenak oleh si in*orman di suatu tempa agar

 bisa berkoordinasi, mendapat gambaran sekilas tentang siapa dan bagaimana +bah C yang diarekomendasikan tersebut. &am 14 saya menuju ke titik pertemuan. Titik pertemuan yang

dimaksud adalah ereja !risten &a#a. Sang in*orman adalah pega#ai !& itu dan salah seorang

calon pendeta. Simbah C yang hendak mereka rujuk adalah sepasang suami istri yang selama ini

menjadi bagian dari jemaat mereka. $ntuk selanjutnya, kami pun melakukan inter(ieu ke T!P.

Ini bukan pertama kali saya bersentuhan dengan !& ataupun ereja !atolik. Di beberapa hal

yang pernah saya telisik di Panti, cukup banyak peran gereja ataupun akti*is gereja dalam

memberikan in*ormasi kepada Panti tentang jemaat mereka yang kondisinya cukup layak untuk

dirujuk ke Panti. !adang sebagai muslim saya iri, karena laporan tentang klien terlantar ini

sangat jarang, atau nyaris tidak pernah ada yang inisiati*nya datang dari takmir masjid ataupunorganisasi islam, ataupun kelompok pengajian. ;ggak tau kenapa yaa..

Saya tidak canggung dalam berinteraksi dengan umat lain, sehingga dengan cukup terbuka dan

 berbangga saya menggarisba#ahi bah#a saya adalah seorang muslim yang di Panti juga terlibat

dalam memberikan pengajian kepada lansia-lansia di Panti. Itu saya sampaikan kepada pihak

ereja yang memberikan in*ormasi jemaatnya kepada Panti. !alau pihak ereja, rata-rata tidak

Page 7: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 7/60

 punya keraguan ataupun kecurigaan bah#a nantinya anggota jemaat mereka akan diislamisasi

ataupun didiskriminasikan, mengingat PSTW adalah Panti Pemerintah. Tetapi biasanya

simbahnya yang sedikit kha#atir bah#a nantinya akti*itas ibadah mereka yang rajin ke ereja

akan terhambat karena status mereka sebagai klien PSTW. Sebagaimana biasa, saya pun

memberi jaminan bah#a bimbingan agama semingg dua kali diberikan sesuai dengan agama

masing-masing, karena di Panti ini ada tiga agama Islam, !atolik dan !risten. 'imbingan itu

 pun diberikan oleh instruktur yang ditunjuk oleh Depag. &uga, pada hari +inggu, simbah-simbah

yang hendak ke gereja diijinkan dan di*asilitasi dengan diantar kendaraan atau ambulans.

asilitas itu, biasanya tidak digunakan oleh klien, karena selain jaraknya dekat, klien juga kadang

mampir-mampir ke Pasar atau jalan-jalan.

Persoalan terkait agama dan menjalankan ibadah bagi lansia adalah persoalan yang penting untuk 

disampaikan dan diberikan jaminan. !arena, di usia senja biasanya muncul kecemasan-

kecemasan terkait dengan kematian dan sesudahnya, kesadaran akan kesalahan-kesalahan di

masa lalu, pertaubatan, dan atau keinginan untuk meraih ketenangan batin. +aka dari itu, dalamsetiap kunjungan calon klien, jaminan atas persoalan kebebasan beragama dan menjalankan

ibadah selalu saya sampaikan dalam rangkaian pembicaraan dengan calon klien.

Tanpa bermaksud menyindir pihak manapun, kadang saya merasa sedih 8lho%: bah#a di tengah

 persoalan yang karut marut di masyarakat yang begitu riil ada kemiskinan, ada lansia terlantar,

ada anak yatim, ada kelaparan, kebodohan dll. !ita lebih memilih melihat runcingnya perbedaan

keyakinan untuk kemudian dijadikan alasan mela#an yang berbeda itu dengan segenap energi

 besar yang dimiliki. 'uat apa.89:

Page 8: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 8/60

Page 9: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 9/60

SURVIVAL MENTALITY

Dua lansia di Panti Werdha ini sama-sama pernah menikmati hidup serba berkecukupan. Sama-

sama memiliki orang tua kaya raya, sama-sama berpendidikan tinggi, tetapi pada akhirnya sama-

sama terlantar dan harus menghabiskan masa tua di Panti Werdha. !ekayaan orang tuanyaternyata tidak menjamin bah#a mereka akan hidup berbahagia sampai akhir hayatnya. &ustru

sebaliknya, kekayaan malah menjerumuskan dan melenakan mereka sampai menjadi manusia

yang menderita. !eluarga mereka juga sama-sama berantakan, sama-sama saling berebut#arisan. Segala *asilitas, pelayanan dan kemudahan telah melenakan mereka, sehingga yang

dipahaminya hanyalah hidup enak. !etika 7aman berubah, orang tua mereka tiada, mereka tidak

 punya mentalitas sur(i(e, sur(i(al mentality. Tidak pernah mengenal kata prihatin, tidak pernahmengalami bagaimana susahnya hidup, tidak pernah tahu bagaimana mensyukuri hidup dan pada

akhirnya meratap-ratapi masa lalu yang gemilang dan pada sisi lain menyalahkan nasib.

ang pertama, +bah ". Pera#akannya bersih terpelihara. Seorang lulusan uni(ersitas terkemuka

di &akarta, jika pada 7amannya tentulah dia setara dengan doktor di masa kini. Dari pera#akannya itu orang bisa menakar bah#a masa lalunya dia berasal dari keluarga priyayi yang

terpandang dan terpelajar. Sayang, bah#a bekal kesarjanaan itu tidak bisa memba#a dia kepada

 pekerjaan yang mapan. Alasannya ada saja tidak cocok dengan rekan kerja, terlalu jauh, terlalu

ini dan itu.

+aka ketika umur menjelang habis dan orang tuanya sudah tiada, dia baru mendapatkan

 pekerjaan yang relati* mapan, itupun hanya sebagai sta* administrasi di sebuah perusahaan kecil.

'erhenti dari perusahaan kecil karena dinilai mertua penghasilannya tak seberapa, dia dipanggil

untuh hidup bersama mertua. Sayangnya, justru dari sini keluarganya makin tidak harmonis.

Tuduhannya sederhana, sebagai suami, dia lebih banyak merepotkan daripada menyanggakehidupan keluarga. Diceraikan oleh istri dan kemudian didepak dari rumah mertua.

)arta sudah habis, harta keluarga pun rupanya tinggal rumah #arisan orang tuanya yang kini

menjadi sengketa diantara dia dan saudara-saudaranya. Tidak ada yang bisa dilakukannya,karena pendidikannya yang tinggi ternyata tidak menjamin kualitas kerjanya. +eski banyak

orang bersimpati dan memberikan dia pekerjaan, dia selalu pilih-pilih. +aka ketika penderitaan

semakin menekan dan dia tidak punya kemampuan untuk bekerja, dia menjadi klien di PantiWerdha.

!etika di Panti Werdha, mungkin karena merasa pendidikannya tinggi dan dia tidak memiliki

ruang untuk berekspresi, maka kehadirannya justru destrukti* bagi klien lain. Tidak memiliki rasaempati, tidak mudheng tentang pentingnya bekerja gotong royong, tidak tahu kapan harus beginidan begitu, tidak tahu bagaimana bertindak yang pantas dll. Serba susah.

Simbah kedua, +bah =, adalah anak dari dosen sekaligus insinyur sipil terkemuka dari

uni(ersitas terkemuka. !egemilangan orang tuanya membuatnya selalu hidup ber*oya-*oya,

dilayani, dolan sana-sini, dan menghambur-hamburkan harta orang tuanya. Akibatnya kuliahnyatidak lulus, tidak sempat berkeluarga dan ketika orang tuanya meninggal justru kon*lik dengan

Page 10: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 10/60

sesama saudara yang lain, berebut #arisan. Saking sengitnya perebutan #arisan ini, +bah =

 justru masuk penjara karena melakukan tindak kekerasan kepada saudaranya yang bersengketa.

!arena sama-sama keras, saudaranya pun seolah bersumpah bah#a sampai dengan menjadimayat pun mereka tidak pernah mau melihat #ajah +bah =. ;aud7ubillah..

=epas dari penjara, karena tidak ada tempat bernaung, maka dia menjadi klien di Panti &ompo. Di panti jompo pun dia tidak lebih dari seorang pembuat onar. Selalu saja dia mengajak berdebat

dan berantem klien yang lain. Impiannya adalah ingin merebut hak #aris atas tanah dan rumahorang tuanya yang menurut dia dilanggar oleh saudaranya yang lain. Padahal, dari telisik pribadi

saya, rumah itu sekarang adalah rumah hantu yang berpenghuni. Dikatakan rumah hantu karena

 penghuninya, saudaranya itu, tidak bisa mera#at rumah dan kebun #arisan orang tua. ?umah itu bisa ditera#ang bah#a dulunya adalah rumah termegah di kampung itu, karena berdinding tebal

layaknya rumah jaman belanda, berjendela kokoh dari jati dan berarsitektur barat. !ini pla*onnya

 pada jebol, kotor, jendelanya kusam dan nyaris selama bertahun-tahun tampak tidak dibersihkan.!ebun yang tadinya hijau pun sekarang tidak lebih dari halaman penuh semak belukar dan

rerumputan. 'isa ditebak bah#a dia dan keluarganya memang tidak punya kemampuan

mengelola rumah dan tanah, kecuali dulunya dikerjakan oleh tukang kebunnya.

Demikianlah. +ereka berdua sama-sama cerdas, berlatar belakang pendidikan tinggi, pernah bergelimang materi dan selalu dilayani. Tetapi mereka berdua adalah anak-anak yang salah

didikan sehingga kecerdasan dan kekayaan sama sekali tidak menyelamatkan hidup mereka.

 ;gomong-ngomong, hmm.., bukankah materi dan pendidikan yang tinggi untuk anak-anak kitaadalah yang kita kejar% 89:

Pakem, ;o(ember 4512

/6 =ikes 42 "omments 45 Shares

Page 11: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 11/60

SOAL TANDA KASIH

'anyak orang berkunjung ke suatu panti penaungan kelompok terlantar seperti anak yatim piatu,

lansia terlantar, kelompok miskin dan lain sebagainya memiliki inisiati* juga untuk bisa

mendermakan sebagian hartanya, banyak atau sedikit, sebagai bentuk tali asih. 'erikut beberapa

tips-tips untuk siapapun yang barangkali memiliki minat berkunjung ke panti penaungan

tersebut

Pertama, hadirkan diri anda. Tanda asih dalam bentuk apapun sebenarnya bukan yang utama.

Seringkali banyak diantara para pengunjung datang ke Panti hanya untuk sel*ie, hanya untuk

*ormalitas, hanya atas pesanan ataupun agenda suatu perusahaan tetapi tidak menunjukkan

keinginan yang sesungguhnya. !adang mereka juga ingin sambutan *ormal ataupun

diperlakukan seperti tamu penting, karena mungkin dulunya adalah pejabat atau orang penting.

Panti sosial bukanlah tempat hiburan, tempat piknik, tempat untuk mengasihani orang lain

ataupun menganggap bah#a siapapun yang ada di panti adalah orang yang dihukum Tuhan

menjalani hidup tanpa kebahagiaan. Siapkan diri anda untuk berbagi, karena bisa jadi anda

mendapat suatu pelajaran berharga ataupun pengalaman berharga, dan bukan untuk yang lain.

!edua, jangan malu-malu untuk mengkon*irmasikan hal apa saja yang bisa anda berikan kepada

 pihak panti yang anda kunjungi. Seberapapun uang anda, atau cost anda, kon*irmasikan.

Seringkali para tamu berinisiati* untuk memba#a tali asih berupa bahan pokok, obat-obatan,

 pakaian bekas, dan lain sebagainya yang bisa jadi justru tidak menjadi kebutuhan. Di panti-panti

 pemerintah, semua kebutuhan pokok sudah dico(er oleh anggaran negara, baik le#at post AP'D

maupun AP';. +aka jika memba#a bahan kebutuhan pokok, dipastikan bahan tersebut justru

akan dijual kembali dan uangnya digunakan untuk mengco(er kebutuhan yang belum

teranggarkan ataupun belum cair anggarannya. +isalkan perbaikan tempat ibadah, uang sakuklien, kalau di tempat kami ya dibelanjakan untuk pampers, hand body 8 lansia juga butuh hand

 body karena di musim pancaroba kulit lansia sensiti* sehingga jika gatal, digaruk justru

menimbulkan iritasi dan in*eksi. +aka butuh diberi handbody. Sayangnya hand body tidak

masuk dalam penganggaran obat-obatan karena memang bukan obat: serta perbaikan-perbaikan

*asilitas lainnya yang mendadak rusak.

!etiga, jika berinisiati* memberikan bantuan atau kebutuhan langsung kepada klien, tanyakan

dengan jelas berapa jumlah klien. +isalkan saja anda berinisiati* memberikan snack kepada

klien, jangan sampai anda memba#a dalam jumlah yang terbatas atau kurang. Di tempat kami,

kami sangat #anti-#anti kepada para pengunjung perihal apa yang diberikan kepada klien lansia.+isalkan pengunjung ingin memberikan makanan kecil kepada klien, kami dengan jelas

menyampaikan harus sejumlah minimal 146 dengan kategori bah#a makanan kecil tersebut

memenuhi standar kesehatan untuk klien lansia dengan kemasan dan isi yang sama persis,

kemasannya, isinya, harganya bahkan jika perlu #arnanya. Tidak peduli harganya mahal atau

murah. !arena jika saja kurang atau ada klien yang tidak kebagian, atau berbeda isi, #oooo...bisa

 perang bintang sampai berminggu-minggu baik antar klien maupun klien dengan pengasuh.

Page 12: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 12/60

!ami akan kerepotan jika ternyata jumlah snack 5 buah, karena itu berarti kami harus belanja

lagi sejumlah snack yang kurang dengan kategori sama persis semuanya. +aka, kadang kami

menolak pemberian makanan ataupun snack ketika jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah klien

kami. 'ukan karena nilainya atau harganya mahalEmurah, tetapi justru akan mengakibatkan

kekacauan pada klien kami. )arap maklum. +urah tidak masalah, mahal tidak masalah asalkan

sesuai dengan jumlah klien. Syukur jika dilebihkan untuk kami pengasuh.

!eempat, harap diperhatikan bah#a bantuan langsung yang diberikan oleh anda kepada klien

tidak membahayakan klien. !lien di tempat kami, misalkan, sebagian besar buta huru*. +aka

 banyak kasus kecolongan ketika ada yang memberikan bantuan langsung obat-obatan semacam

In9a, Para9eF, 'od9eF, dan obat-obatan pasaran justru kami sita. 'anyak klien yang tidak tahu

indikasi, tidak tahu aturan pakai maka asal minum obat tersebut. Ada juga yang tidak akrab

dengan kertas tisue. 'ingung juga buat apa kertas tissue di Panti =ansia. Akhirnya malah

dimakan. DIkira roti ta#ar. Ada juga yang berinisiati* memberikan pe#angi cucian. $ntungnya

ketahuan, karena dikira simbah itu sirup. 'ahaya, kan% +aka perlu koordinasi dengan pengasuhataupun pekerja sosial di lokasi untuk apapun yang hendak anda berikan. !ami sebagai petugas

tidak punya hak menilai ataupun merendahkan anda ketika anda tidak percaya diri karena

mungkin jumlahnya sedikit, nilainya kecil dll, 'ukan itu yang kami nilai, tetapi keman*aatannya

yang kami sesuaikan.!lien itu tanggungja#ab kami, jika sampai terjadi apa-apa dengan klien,

kamilah yang akan mendapat getahnya. &angan sampai niat baik anda malah menimbulkan

dampak yang tidak mengenakkan.

!elima, kepercayaan adalah hal yang utama dalam persoalan tali asih. Anda boleh memilih

untuk memberikan langsung tali asih kepada klien, tetapi anda juga bisa menitipkannya kepada

 pengelola agar dihimpun bersama dengan tali asih dari pengunjung lainnya dan di#ujudkandalam bentuk sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan klien.

!eenam, ini penting, sangat sedikit yang berpikir tentang kebutuhan produkti* bagi klien. ?ata-

rata semua konsumti* dan habis pakai. &arang atau nyaris tidak pernah yang memberikan

sumbangan buku-buku materi bimbingan, materi pengetahuan, materi apapun yang terkadang

kami butuhkan untuk penyejahteraan klien. 'isa untuk bacaan klien langsung, ataupun bisa juga

untuk kami sebagai penasuhnya. !ami memberikan bimbingan psikologi dan bimbingan sosial,

katakanlah terkadang harus cari di internet ataupun searching sana-sini tentang kasus tertentu.

Sangat miskin buku tentang pengetahuan klien lansia. 'imbingan agama kami juga

mengandalkan comotan data internet dan buku-buku standard. 'imbingan keterampilan nah inidia, terkadang kami butuh juga materi-materi pengayaan yang bisa diberikan kepada lansia

dalam keterampilan merajut, merangkai tali, membuat sulak, sapu dll. !adang butuh

 pengetahuan apakah lahan sedikit di sekitar panti bisa terman*aatkan untuk klien, misal untuk

membuat kebun hidroponik, kolam ikan dll. 'imbingan senam dll. 'ahkan kadang, #alaupun

 jaman sudah internet, kami belum pernah mendapatkan satu tulisan pun tentang tata kelola panti

di luar negeri sebagai pembanding untuk peningkatan kualitas pelayanan kami. Susahnya, rata-

Page 13: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 13/60

rata banyak mahasis#a ataupun peneliti yang menggunakan tempat kami sebagai lahan saja dan

tidak meninggalkan sesuatu yang bisa kami man*aatkan kecuali hanya secara akademis.

Point enam ini sangat strategis, tetapi nyaris tidak pernah ada yang merealisasikan. 'isa jadi

tidak terpikirkan karena rata-rata masyarakat di manapun ketika berpikir tentang kelompok

rentan, ya pikirannya hanya soal konsumti*, bukan sesuatu yang produkti*.

Itu saja, semoga yang sedikit ini berman*aat.89:

HALIMUN SENJA DARI TIMUR JOGJA

oleh: Feriawan Agng N!

)arta yang paling berharga adalah keluarga. Penggalan kalimat di lirik lagu serial G!eluarga

"emaraH ini saya rasakan makin bermakna ketika saya diperkenankan oleh Allah menjadi saksi

atas ri#ayat hidup salah satu klien lansia di PSTW. !lien yang menjadi tanggungja#ab saya

selama di PSTW hingga terakhir mendengar kabar beritanya bah#a dia sudah meninggal, !amis

September 4510 kemarin.

Sebut saja namanya =esmono 860 tahun:. Dia adalah satu dari 0 bersaudara. Dari sulung

=esmono#ati , =esmono, Santo, Atik, ;anik. +ereka adalah anak dari Ir )armoko 8alm:. Ir

)armoko di negeri ini adalah salah seorang arsitek terkemuka yang diminta Ir Soekarno

membangun tempat bersejarah paling dikenal di Indonesia. Ir )armoko juga adalah salah satu

dosen terkemuka di uni(ersitas paling tua di Indonesia. 'isa dibayangkan bah#a Ir )armoko

adalah keluarga terpandang yang memiliki kekayaan dan garis bobot keturunan yang masuk

golongan priyayi kala itu.

Diantara kesemua anaknya, =esmono-lah yang paling disayang dan dimanja 8ja#a diuja: oleh Ir

)armoko dan istrinya. Apapun yang dia minta, segala sesuatunya dicukupi. Sayangnya =esmono

tidak meman*aatkan kehidupan me#ahnya ini dengan baik. Dia sering loyal, hidup boros dan

seenaknya. )ari-harinya diisi dengan bersenang-senang menghabiskan harta orang tuanya. $ang

keluarga dihambur-hamburkan, bahkan suatu ketika, pernah pergi ke Australia hanya untuk

dolan. !uliahnya tidak terperhatikan.

Sampai suatu ketika, ketika orang tua =esmono 8Ir )armoko dan Istri: meninggal dalam #aktu

yang tidak terlalu lama 8kurang dari setahun:. +eskipun Ir )armoko dan Istri meninggalkan#arisan keluarga yang sangat bernilai berupa rumah me#ah di daerah klaten lengkap dengan

halaman dan sejumlah kekayaan lainnya, mereka gagal membuat anak-anaknya lulus menjadi

sarjana. agal pula melihat bah#a anak-anaknya ada yang jadi orang. 'ahkan sebaliknya,

mereka sudah mulai melihat bibit-bibit permusuhan diantara anak-anak mereka. Permusuhan

itulah yang kemudian meledak sepeninggal mereka berdua.

Page 14: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 14/60

Secara hukum, kesemua anak keluarga Ir )armoko punya hak atas #arisan rumah beserta isinya

di daerah !laten. Tetapi tentu saja, membagi #arisan berupa rumah tanah dan isinya tak

semudah memotong kue ulang tahun. Ada anak-anak yang keukeuh mempertahankan #arisan

orang tua untuk tetap dijadikan aset keluarga tanpa dijual, ada yang berkeinginan menjual, ada

 pula yang abstain. Dibandingkan dengan yang lain, =esmono tentu saja berkeinginan menjual

dan meminta hak #arisnya tunai. Tetapi. Tidak demikian dengan anak-anak lainnya. Anak-anak

lainnya tahu bah#a =esmono cuma ingin menghambur-hamburkan harta #arisan itu, padahal,

ketika Ir )armoko masih hidup, =esmono sudah sangat banyak menghabiskan harta orang

tuanya. Perseteruan itulah yang berujung kon*lik sehingga =esmono seolah menjadi musuh

 bersama bagi anak-anak Ir )armoko lainnya. Tidak ada yang diributkan setiap hari kecuali soal

 bagi #aris. Anak-anak yang tidak betah, =esmono#ati dan Atik. =esmono#ati pilih hijrah ke

&akarta, bekerja ala kadarnya dengan modal sedikit penjualan perabotan. Atik pindak ke &ogja

dengan berbekal sedikit harta pemberian langsung orang tuanya dan mendirikan rumah asuh bagi

anak yatim yang dibiayai yayasan berbasis agama. ?umah di !laten kemudian menjadi

 perseteruan antara =esmono, Santoso dan ;anik yang meninggali rumah itu.

)ingga suatu ketika. =esmono kon*lik dengan Santo soal keinginan =esmono menjual suatu

 perabotan di rumah mereka yang #arisan orang tua. Santo, adalah adik =esmono secara nalar

dan *isik terbelakang. !ecerdasannya di ba#ah rata-rata, cara berbicaranya kadang blank, rendah

diri, dan lebih banyak diam. Tetapi saat itu, katika =esmono punya niat menjual salah satu

 perabotan #arisan orang tua, Santo memiliki keberanian untuk mela#an kakaknya. Percekcokan

terjadi sampai dengan kontak *isik sehingga nyaris terjadi bunuh-bunuhan. !eributan yang akar

 persoalannya adalah keinginan =esmono untuk menjual barang-barang #arisan orang tuanya.

Akibat kejadian itu, keduanya masuk rumah sakit. =esmono sepanjang biaya pera#atan di ?Sditanggung Atik. Sepanjang persoalan keluarga, Atik tidak ingin memihak. Akan tetapi, soal

mediasi diserahkan kepada yang nomor satu, =esmono#ati si anak pertama, karena si*atnya yang

sabar dan kalem.

Sekedar cerita, kehidupan =esmono#ati, sejak terpisah dari orang tua, pindah ke &akarta

mengalami masa-masa sulit. Tidak menikah tetapi memiliki anak angkat 1 orang.

=esmono ikut dengan =esmono#ati selepas dari ?S, tetapi karena =esmono tidak bekerja dan

hanya hidup seenaknya, maka dia justru menjadi beban =esmono#ati. !etika kehidupannya sulit

di jakarta, =esmono pindak ke &ogja, dengan secara ekonomi dibantu oleh Atik. +erekamenempati rumah bersebelahan dengan Atik, yang dibeli dengan disokong bantuan dari Atik.

Tak lama setelah itu, terdengar kabar bah#a =esmono#ati di &akarta meninggal.

Secara ekomomi, kebutuhan =esmono ditopang oleh Titik. Sayangnya kebiasaan =esmono yang

tidak mau bekerja tetap, seenaknya dan tidak rapi, tidak pernah berubah. =esmono malah berulah

dengan bermain api terhadap salah satu anak asuh Atik. =esmono mencintai Sani. Sani adalah

Page 15: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 15/60

salah satu anak yang diasuh di rumah pelayanan yang dikelola Titik. Padahal, usia diantara

keduanya sudah terpaut jauh. Sani sendiri tidak menyukai =esmono, tetapi entah mengapa dia

seperti meman*aatkan kecintaan =esmono demi pemuas na*sunya pribadi, na*su untuk memiliki

harta benda yang mungkin bisa dicapai ketika =esmono di ba#ah kendalinya.

Ibu Atik tidak rela anak asuhnya diganggu oleh =esmono. Dia menegur =esmono. =esmono

emosi, sampai akhirnya tidak mau lagi memakan kiriman makanan dari Atik. =esmono kemudian

menjual barang-barang peninggalan =esmono#ati yang dipasrahkan pada =esmono demi tidak

 bergantung ekonomi dengan Anik, demi harga dirinya. 'ukan hanya itu, =esmono menyebarkan

kabar buruk tentang Atik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, #alaupun penyebaran kabar

 buruk itu bisa jadi tidak berimbas apapun, karena #arga sekitar lebih mengenal kebaikan Titik

dan tahu keburukan =esmono.

>mosi memuncak sehingga =esmono berniat menjual rumah peninggalan orang tua yang

menjadi hak kakaknya, =esmono#ati. Tentu saja hal itu mendapat reaksi keras dari semua anak-

anak Ir )armoko yang lain. Perla#anan dilakukan sehingga =esmono tidak bisa berbuat banyak.

!arena gagal memenuhi keinginannya menjual rumah, gagal pula mendapat simpati dari Sani,

=esmono minggat ke &akarta. =esmono menggelandang di &akarta, beredar dari satu tempat

temannya ke tempat temannya yang lain, tanpa tujuan dan kehidupan yang jelas.

Selang beberapa #aktu di &akarta, terdengar kabar di &akarta =esmono sakit. !arenanya

mendengar kabar itu, Atik luluh. Atik menyuruh anak-anak di rumah pelayanan untuk menengok

=esmono di &akarta. Selama itu pula Atik membiayai kebutuhan pera#atan di ?S di &akarta.

)ingga kemudian =esmono sembuh dan berniat pulang ke &a#a.

!arena malu tinggal di &ogja, maka dia tinggal di !laten. !laten adalah tempat dimana Ir

)armoko tinggal dalam rumah me#ah, terme#ah di lingkungannya ketika itu. ;anik yang paling

 bungsu dan Santo yang pernah berkon*lik dengan =esmono, tentu saja tidak bisa menerima

dengan senang kembalinya =esmono. Di pa(iliyun atau garasi rumah =esmono nekat tidur di

situ. ;anik mengijinkan #alau Santo tidak bisa menerima kehadirannya. Tetapi karena Santo

terbelakang secara mental dan tunduk pada adiknya ;anik, dia tidak bisa berbuat banyak.

=esmono hidup serumah dengan mereka, meski hidup dengan permusuhan.

Persoalan terjadi, suatu hari =esmono mau jual ukir-ukiran #arisan keluarga secara sepihak. ;anik dan Atik 8yang di &ogja mendapat kabar itu: tidak terima karena bagaimanapun itu harta

#arisan yang sebisa mungkin dira#at. =esmono marah besar dan mengata-ngatai ;anik karena

sering kerja le#at tengah malam. Pelecehan terjadi le#at kata-kata =esmono. ;anik tidak terima

dan bersikap makin keras. )ingga terjadilan insiden. =esmono memukul kepala ;anik dengan

 batu-bata hingga kepala ;anik berdarah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Page 16: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 16/60

 ;anik di ?S dira#at hingga / hari. Dengan bukti (isum, ;anik memejahijaukan =esmono.

Pengadilan memberikan (onis penjara selama beberapa bulan kepada =esmono.

=esmono menjalani kehidupannya sebagai narapidana dengan dendam yang dalam kepada

 ;anik. !etika dipenjara, keadaan =esmono semakin buruk. =esmono kerap sakit, kurus, stress

dan serba tertekan. =esmono meminta bantuan Atik agar bisa secepatnya keluar dari penjara.

Atik luluh. Demi membebaskan =esmono, Atik berjuang menggadaikan apapun demi urusan

 pengadilan, polisi, pengacara dan lobbi lobbi lainnya supaya =esmono bisa bebas. Walhasil

setelah putusan pengadilan, =esmono bisa bebas bersyarat dengan tebusan 05 juta. $ang 05 juta

adalah usaha Atik menjual kekayaanya demi pembebasan =esmono.

Tanpa sepengetahuan Atik, keberadaan =esmono selama dipenjara ternyata melahirkan persoalan

 baru. Sani, anak yang dulu dicintai =esmono, ternyata termakan buaian asmara rekan =esmono

di Penjara, sebut saja +r C, yang di(onis karena menjadi bandar judi togel. +r C ini konon

memiliki banyak usaha seperti peternakan babi dan usaha lainnya, tetapi memperdaya Sani untuk 

 bisa mengambil keuntungan demi penebusan =esmono. Sani yang menjadi penghubung antara

Anik dan =esmono, mencederai kepercayaan mereka demi na*sunya sendiri dan hubungannya

dengan +r C. Apalagi, +r C keluar penjara duluan sebelum =esmono.

Sesungguhnya, track record Sani di rumah pelayanan yang dikelola 'u Atik tidak terlalu bagus

 juga, #alaupun memiliki #ajah jelita dan sikap ramah dan keibuan, tetapi Sani sudah terbiasa

 berbohong kecil-kecilan. )al itu sudah diketahui lama. )anya saja, semenjak berhubungan

dengan +r C, kebohongannya semakin menjadi-jadi sehingga barang-barang di rumah

 pelayanan dikuras untuk kepentingan pribadinya, mengontrak sebuah rumah dan hidup bersama+r C. Padahal, diantara harta-harta yang digunakan itu banyak yang dijadikan jaminan hutang

atas nama Atik, dengan asumsi demi pembebasan =esmono. Atik semakin terlilit hutang.

=e#at penyelidikan anak-anak angkat Atik yang lain, ternyata diketahui +r C sudah

 berkeluarga. +ereka juga menemukan rumah kontrakan Sani yang menjadi rumah maksiat antara

Sani dan +rC. +endapat data itu, Sani dipanggil dan diinterogasi oleh Atik dan anak-anak

asuhannya. >ntah bagaimana ceritanya, Sani bungkam dan bahkan pingsan ketika hendak

diinterogasi.

Atik mengusir Sani. !eluarga Sani datang untuk meminta maa* dan berjanji untuk membayarutang yang selama ini dipikul oleh Atik dikarenakan perbuatan Sani.

Sepeninggal Sani, =esmono keluar dari penjara. =esmono mendengar kisah tentang Sani. Tetapi

=esmono rupanya tidak rela mendengar Atik memperlakukan Sani sedemikian rupa. =esmono

masih berpikir bah#a Sani adalah gadis polos yang tak tahu apa-apa. =esmono berpikir bah#a

semua yang terjadi atas Sani adalah akal-akalan Atik yang tidak merestui hubungan mereka.

Page 17: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 17/60

+engingat utang yang semakin melilit, Atik mendapat tekanan psikologis dari para penagih

utang. +aka, rumah #arisan =esmono#ati direncanakan hendak dijual. +endengar rumah itu

akan dijual, =esmono meledak lagi marahnya. Dia tidak bisa memahami jalan pikiran Atik. Dia

masih ingat, dulu Atik melarang menjual rumah, kenapa sekarang berubah pikiran dan mau

digunakan secara sepihak.% =esmono mengancam akan melakukan tindakan kekerasan jika Atik

nekat menjual rumah.

'agaimana hubungan =esmono dengan ;anik% Semenjak kasus pengadilan, =esmono sudah

 putus kontak dengan ;anik. ;anik sendiri sudah tidak peduli dengan =esmono. Demikian

dendamnya ;anik kepada =esmono, dia bahkan bersumpah tidak akan melihat =esmono seumur

hidupnya, bahkan sekalipun =esmono sudah menjadi bangkai sekalipun, dia tidak akan pernah

mau menerima jasadnya. 'aginya, dia adalah biang kerok, duri dalam daging dan akar dari

segala persoalan keluarga yang selama ini menjadi prahara besarnya.

Saking dendamnya kepada =esmono, dia membenci siapapun yang membela =esmono dalam

 persoalan keluarganya. $ntuk itulah dia menjadi tidak suka kepada Atik. ;anik kece#a berat

dengan Atik dan bahkan menganggap Atik srigala berbulu domba karena sudah membantu

=esmono keluar dari penjara. Atik juga dituduhnya ikut mengungkit-ungkit persoalan tanah dan

rumah yang semestinya bisa dirembug dengan baik tanpa melibatkan =esmono. Atik menjadi

saudara yang dibencinya setelah =esmono.

Dikarenakan tidak ada keluarga yang bisa menerimanya, =esmono pindah dari satu tempat teman

ke tempat lainnya di &ogja. Sampai kemudian dia dirujuk ke Panti Sosial Tresna Werdha di

 ba#ah asuhan saya. !epada saya lah dia curhat tentang kehidupannya.

!ehidupan di Panti Werdha tidak berjalan mulus bagi =esmono. Dia kerap berkon*lik dengan

klien lainnya dikarenakan sikapnya yang kerap memaksakan kehendak. Setiap ada persoalan

apapun, =esmono tidak mau mengalah dan selalu mendebat. Seolah-olah, siapapun yang

mendebatnya atau berpersoalan dengannya laksana keluarganya yang demikian membencinya.

!eributan kerap saja terjadi karena dia menyalakan TJ sampai tengah malam demi melihat

Indonesian =a#yers "lub dengan (olume keras dan komentar-komentar keras, sementara jam itu

semestinya klien tidur. Dia juga kerap mengatur klien lain, menghardik dan bahkan menakut-

nakutinya sebagai mantan narapidana.

Sayalah yang kemudian harus cukup jeli untuk mengambil hatinya tanpa membuatnyatersinggung. =e#at usaha-usaha, dia bisa jujur dan baik kepada saya sehingga kerap berbagi rasa.

Dalam setiap ceritanya, dia masih berusaha menggugat ;anik atas kepemilikan rumah. Dia

masih berharap bah#a dia mendapatkan hak #aris yang menjadi jatahnya, yang akan dia

gunakan sebagai modal usaha agar dia bisa mandir dan tidak hidup di Panti lagi.

Page 18: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 18/60

$ntuk itulah dia kerap pergi tanpa pamit dari panti demi menghubungi teman-teman dia,

khususnya yang menjadi pengacara agar bisa membantunya dalam usaha menggugat hak

#arisnya. Tentu saja hal itu menyulitkan saya, karena dalam aturannya, setiap klien di PSTW

tidak boleh keluar masuk panti ataupun pergi tanpa ijin. +elihat saya yang kerepotan

mempertahankannya, dia menyampaikan keinginan untuk mengundurkan diri dari Panti. Tentu

saja saya tidak dengan mudah meluluskan permintaanya itu. Dalam pandangan saya, sebisa

mungkin dia bisa berkumpul dengan keluarganya, mengurus soal #aris dan lain sebagainya

secara baik-baik, sehingga di masa tuanya anak-anak dari Ir )armoko itu bisa hidup rukun satu

sama lain. &ika saya gagal, saya ijinkan =esmono meninggalkan panti. Itu janji saya.

$saha saya lakukan dengan menghubungi masing masing pihak, sehingga kisah di atas itu

 berhasil saya himpun dan saya tarik benang merah. )ingga pada satu kesimpulan yaitu

!emungkinan untuk Atik dan Anik menerima kembali =esmono, sama sekali tidak ada, apalagi

sampai saat ini si*at dan sikap =esmono belum berubah. Ibarat kaca, sudah pecah dan tidak bisa

lagi disatukan. =esmono tidak diterima oleh keluarga.

!egagalan saya untuk merayu keluarga sudah diprediksi =esmono. $ntuk itulah setahun lalu dia

resmi mengundurkan diri dari Panti, memilih hidup di tempat temannya dan mencari usaha untuk 

 bisa mendapatkan hak #aris.

Selesai% 'elumK.

Sabtu kemarin, ;anik, mengabarkan kepada saya bah#a =esmono meninggal. 'ukan

meninggalnya yang membuat saya sedih, tetapi cerita di balik itu yang sangat memperihatinkan.

'erikut adalah cerita dari ;anik kepada saya

Setelah lepas dari Panti Wredha, =esmono mencoba peruntungan dengan tinggal di beberapa

tempat saudara dan temannya di &ogja. Sayang beribu sayang, kehadirannya di beberapa rumah

teman ternyata tak diinginkan. Ada yang menentang secara terang-terangan, ada yang menerima

tetapi untuk kemudian menolak karena menimbulkan perselisihan pendapat di keluarga

temannya, ada yang menghindar, ada pula yang sudah tiada di tempat. =esmono patah arang,

sehingga dia hanya menyandarkan diri pada salah satu sahabatnya di daerah !aliurang yang

 biasa dia boleh mondok. Sayang, ketika dia datang, didapati kabar sahabatnya sudah meninggal.

=esmono patah arang. Dia hidup di jalanan. +enggelandang tak tentu arah. +au kembali kePanti dia sudah terlanjur jaga gengsi, mau pulang kepada keluarganya,kepada saudaranya, dia

tahu bah#a dia sudah tidak diterima. Tidak ada lagi kekayaan, tidak ada lagi kebanggaan, malah

 justru sebaliknya, kehinaan yang dia dapati. )ari demi hari dia lalui sebagai gelandangan.

+ungkin, pada akhirnya dia sadar bah#a tidak ada lagi harapan tempat dia bergantung kecuali

adalah keluarga. Sejelek-jeleknya, seburuk-buruknya adik-adiknya di matanya, pada akhirnya dia

Page 19: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 19/60

tahu bah#a dia tidak bisa lepas dari mereka. 'ah#a mereka, adalah tempatnya bergantung untuk

terakhir kalinya. +aka entah dari mana keberaniannya, dia memutuskan untuk kembali ke

!laten, pulang ke rumah #arisan orang tuanya yang sekarang ditinggali ;anik dan Santo.

Sekalipun dia tahu, pasti ;anik dan Santo tidak akan senang, tidak akan berkenan menerimanya.

Tetapi dia tahu pasti, dia tidak punya pilihan. +erekapun, tentu juga tidak punya pilihan. Apapun

yang akan terjadi, dia siap. Dia sangat siap dan dia sudah capek untuk ribut.

Saat menginjakkan kaki di halaman rumah, Santo memandanginya untuk kemudian

mmberitahukan ;anik. ;anik tidak bereaksi, tidak berniat menemuinya, masih mengingat

sumpahnya. Tidak ada sepatah kata pun yang saling terucap. Santo dan ;anik tidak menghalangi

kepulangan =esmono, dibiarkannya =esmono memasuki ruang pa(iliun atau garasi, tempat dulu

sekali dia meninggali rumah itu. Seolah, segala kon*lik masih tergambar jelas, ketika dia

 bercekcok, ketika dia berkelahi dengan Santo, ketika memukul ;anik, dan semua peristi#a itu.

Dia tahu bah#a tidak ada yang lebih baik saat itu kecuali meminta maa*, tetapi dia tidak punya

kekuatan untuk mengucapkannya. Dia juga sangat tahu bah#a adiknya tidak mungkin bisamenerima permintaanya. Dia hanya berlalu dari mereka, lalu duduk di ruang pa(iliun.

)ari-hari terlalu sibuk bagi ;anik berurusan dengan pekerjaanya. Santo yang cacat mental tidak

 pula punya pikiran macam-macam kecuali menjaga rumah. )ingga kemudian tercium bau busuk

menyengat di rumah itu. Apa yang terjadi% Pa(iliun yang terkunci dibuka oleh aparat setempat.

Polisi, Pak =urah dan petugas dari Dinkes menjadi saksi bah#a =esmono sudah menjadi mayat

yang membusuk, meninggal tanpa diketahui segera. +ayatnya segera diperiksa dan die(akuasi

oleh aparat untuk kemudian dikuburkan. ;anik setia dengan sumpahnya, tidak akan pernah

melihat jena7ah =esmono. Dia tidak menyesal, dia sudah menunaikan sumpahnya, #alau dalam

hati dia merasa kasihan dengan nasib kakaknya itu.

Demikianlah, kisah ini saya tuliskan semoga menjadi pelajaran untuk kita semua.89:

Pakem, 12 September 4510

Page 20: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 20/60

Page 21: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 21/60

"ERITA HARI INI

 ;amanya +bah Sukami. Penduduk sekitar menyebutnya +bah Sikam. 'eginilah kondisi ketika

tadi kami tinjau di alamatnya di salah satu dusun di +adurejo, Prambanan. Tidak punya keluarga

kecuali keponakan-keponakannya yang setiap hari datang memba#akannya makanan serta

membersihkan seadanya, semampunya. +bah Sikam tidak bisa melakukan kegiatan apapun, atau

dalam istilah kami bed-rest. !akinya lumpuh, hanya kedua tangannya menjangkau kebutuhan

yang ada di sekitarnya. +akanan minuman #ajib dalam jangkauannya. +inum, karena tidak bisa

duduk, disedot memakai pipetEsedotan. 'A', kalau ada pampers ya pake pampers tapi kalau

tidak ada ya ditampung dalam plastik yang kemudian dia ikat agar tidak bau, dan dikumpulkan

dalam kaleng !hong uan di sampingnya itu.

amilinya bukan tidak peduli, tetapi mau bagaimana lagi% !emampuan dan pengetahuan

hanyalah sebatas menyediakan makanan dan membersihkan sekedarnya, sekitar tempat tidur dan

memandikannya. !alau pemenuhan kebutuhan lain seperti memberikan bimbingan rohani,

 bimbingan sosial, mengajak rekreasi dll. Tentu saja belum terpikirkan. 'elum ada ruang yang

cukup.

Apakah simbah ini adalah orang miskin% <h jangan salah. Dalam *oto ini terbukti aset tanah dan

rumahnya lumayan luas plus halaman. Salah satu perabotannya adalah lemari dengan alas

marmer kuno. tetapi semuanya ternyata tak cukup membantunya sejahtera, semuanya

terbengkalai hingga lebih buruk dari gudang penyimpanan barang rumah tangga. !ekayaan itu

tidak membantunya sama sekali agar bisa sejahtera. Iya, sederahananya butuh rela#an yang 42

 jam bisa melayaninya, memuliakannya, sebelum ajal menjemputnya.

Saya% Sedianya akan saya ba#a ke PSTW untuk menjadi klien. Tetapi sebagaimana diketahui,

untuk masuk PSTW harus dalam kondisi sehat jasmani rohani. Dengan kondisi seperti demikian,

tidak mungkin. Panti kami bukan untuk pera#atan lansia bedrest, tetapi untuk pelayanan lansia

yang potensial. +aka komposisi dan *ormasi di panti ini tidak banyak pera#at dan dokter, tetapi

orang-orang seperti saya yang bertugas untuk mengajak lansia potensia bersenang-senang

menikmati hidup. !alaupun ada sebagian di panti ini yang bedrest, itu sudah konsekuensi kami

karena mereka masuknya tadinya sehat.

<rang-orang seperti +bah Sukami ini banyak sekali. 'anyak sekali di &ogja dan ketika dengan

 berat..berat...beraaaat hati saya memberikan penolakan dan menelan #ajah kece#a banyakorang, mereka selalu bertanya kalau bukan negara yang memeliharanya, lalu siapa, +as%.....Dan

saya tidak bisa menja#abnya, karena memang di DI ini belum tersedia nursing home, tempat

khusus yang melayani lansia-lansia yang kondisinya bedrest, entah dia dalam kondisi kaya

ataupun miskin.

Page 22: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 22/60

aktanya, Anda bisa temukan lansia-lansia terlantar seperti +bah Sukami di berbagai tempat di

DI. Saya memang P;S dan representasi dari negara, tetapi minta maa* bah#a saya bertugas

sesuai dengan tupoksi yang saya terima. $ntuk melakukan perubahan besar, kita harus

memahami sistem penganggaran di Indonesia. !ebutuhan mendirikan nursing home adalah

kebijakan yang nantinya terkait dengan anggaran, khususnya dalam hal perencanaan

 pembangunan baik di tingkat pusat maupun regional. Tarik ulur politis, top do#n-bottom up,

teknokratis maupun partisipati* di dalamnya terlalu jauh untuk saya pribadi dalam me#ujudkan

 penyejahteraan orang-orang seperti +bah Sukami ini.

&ustru sebaliknya, Anda adalah masyarakat yang memiliki keter#akilan baik di de#an, di partai,

di dalam menekan pemegang kebijakan, jika memang anda memiliki kepedulian dengan orang-

orang seperti +bah S$kami, maka di era demokrasi ini suara anda sangat berpengaruh.

'isa jadi persoalan +bah Sukami hanyalah urusan dia dan keluarga, tetapi kita harus ingat,

 bah#a kita 8semoga: akan tua juga, kan% +ari bayangkan jika setua kita kelak, kita tergolek

terlantar seperti beliau.

eria#an

Pakem, 2 Agustus 4510

Page 23: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 23/60

Page 24: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 24/60

SE#ERTI $IASA

Dia biasa duduk di depan pintu. Dengan mata kosong memandangi lorong panjang yang sama.

Seolah-olah dia berharap, tetapi tak seorangpun tahu, apa yang dia harapkan. Seolah-olah

menunggu, tetapi tak seorangpun tahu apa yang dia tunggu. ?uang lebar dengan empat tempat

tidur, ketika matahari sudah terlalu tinggi untuk disebut pagi. Seberang tempat tidurnya, sosok

lain tidak terlalu peduli seberapa kencang #aktu berlalu. Pelupuk matanya jauh lebih berat, dan

tak lagi berpikir dimana bantalnya atau di mana selimutnya, dan tak peduli akan dia yang tetap

duduk di depan pintu.

Saat ha#a dingin menyelimuti pagi tadi, petugas datang untuk memandikannya, mengganti

 bajunya yang sudah kotor oleh sampah tubuh dan air seninya. Dia sudah terlalu lupa untuk tahu

apa yang harus dilakukan, bahkan dia tidak tahu kapan dia makan dan kapan makanan itu keluar.

+embiarkan tubuhnya diseka dan dimandikan. Walau mungkin baru lima menit handuk

menempel, air seninya sudah mengalir lagi. 'iasa. Dia benar-benar sudah tidak ingat. Dia sudahtidak membutuhkannya. Sampai kemudian makanan datang, dia hanya ha*al bagaimana caranya

makan. )ingga selesai, dia duduk di depan pintu, memperhatikan lorong yang sama.

Di depannya, petugas mengepel lantai. Sesekali rekannya yang lain datang berteriak-teriak

mengeluhkan bah#a dia tidak diberi makan, tepat dua menit, ketika piring makan pagi berpindah

Page 25: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 25/60

ke perutnya.Dia tidak terlalu berpikir ketika sekian umpatan keluar. Telinganya sudah terlalu

lama tak mendengar suara.

Waktu yang berlalu, hingga entah beberapa kali malaikat maut mendatangi ruangan itu,

mengambil satu persatu rekan di kamarnya hingga berganti sosok. Dia tidak sempat bertanya,

kapan dia dijemput Dia tidak lagi punya rasa takut, meskipun di hadapannya adalah ruang

 pemandian mayat yang tidak kenal #aktu kapan dia di gunakan. Pagi, siang, malam bahkan

dinihari. Dia tidak pernah bertanya.

)ingga kamera datang untuk membidiknya, dia tidak terlalu butuh apakah dia harus sel*ie atau

harus grogi. Dia tidak peduli. Seperti biasa, semua hanya berjalan seperti biasa. Walaupun

mungkin bukan hal biasa bagi mereka yang di luar sana.

eria#an

Pakem, / Agustus 4510

Page 26: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 26/60

$+AT IS=A+ DA; !>P>D$=IA; S<SIA=

Sebuah data 'PS (ersi 'p Amien ?ais 8sekalipun 'eliau tidak memercayainya: menyatakan

 bah#a umat Islam di Indonesia sudah berkurang L3 setidaknya dalam satu dasa#arsa. Seorang

teman menyatakan bah#a di DI sendiri, /3 umat Islam berkurang setiap tahunnya. !e mana

mereka, tentu saja ke agama lain seperti !risten ataupun !atolik, atau bisa jadi atheis.

Tulisan ini tidak saya maksudkan untuk menggoreng kebencian kepada agama lain. Tetapi

marilah kita berpikir sebagai umat Islam yang de#asa dalam memahami persoalan yang ada di

sekitar kita. "oba pikirkan betapa mudahnya kita ini dibakar dengan persoalan kristenisasi,

syiah, aliran sesat dan isu-isu panas sejenisnya, tetapi betapa tidak sensiti*nya kita untuk menata

diri sebagai umat yang mende#asakan diri dan ma#as diri, bah#a kita adalah umat yang seperti

 buih di lautan yang berserak dan diombang-ambingkan arus dan bukan tampil sebagai bangunan

yang kuat. !ita sibuk mencari-cari kesesatan orang lain tetapi kita lupa bah#a umat Islam di

sekitar kita masih banyak yang membutuhkan uluran tangan karena kemiskinan, karena

kebodohan, karena kerusakan moral, karena penindasan dan karena ketidakadilan. !ita sibuk

membangun masjid-masjid di sana-sini tetapi kita tidak berkutik ketika umat menjerit karena

cerita basi pengobatan mahal dan tak terjangkau bagi si miskin. !ita sibuk teriak-teriak aliran

sesat tetapi kita melakukan pembiaran pendidikan bangsa yang tak jelas. !ita begitu khusyuk

mendengarkan khotbah jumMat sampai terkantuk-kantuk tetapi kita sama sekali tidak berjamaah

dengan mereka yang terbentur persoalan sosial yang ada di sekitar kita.

'erapa banyak diantara kita manusia yang mengaku muslim yang berpikir tentang anak jalanan

 berseli#eran di sekitar kita yang jumlahnya terus dan terus bertambah% 'erapa banyak diantara

kita yang turun tangan langsung dalam menolong orang-orang miskin di sekitar kita% 'erapa banyak diantara kita yang mera#at orang gila yang ada di sekitar kita% 'erapa banyak diantara

kita yang memberi perhatian pada orang di*abel di sekitar kita% 'erapa banyak diantara kita yang

tidak gelisah ketika umat Islam di Indonesia tidak memiliki perpustakaan yang berisi kha7anah

dunia Islam% 'erapa banyak yang melakukan pendekatan kepada perempuan ra#an sosial

ekonomi%

!ita harus tahu bah#a banyak lembaga rehabilitasi penyandang di*abel justru dikelola oleh

mereka yang bukan muslim. ang terjadi justru kita membenci mereka tetapi kita tidak pernah

malu bah#a sebagai muslim kita belum melakukan apa-apa. !ita harus tahu bah#a banyak panti

 jompo dan orang tua terlantar didampingi dengan penuh kasih-sayang oleh umat beragama lain.

ang terjadi justru kita membenci mereka tetapi kita tidak pernah punya rasa malu bah#asebagai muslim kita belum berbuat apa-apa. !ita harus tahu bah#a banyak anak-anak yang

kesulitan bersekolah dibantu oleh umat agama lain, sementara yang muncul di hati kita adalah

amarah yang membakar dan bukannya mampu bah#a sebagai muslim kita belum bergerak

apapun. 'ukan karena mereka yang kuat, tetapi karena kita yang rapuh. !ita harus tahu bah#a

 perpustakaan terbaik yang juga banyak berisi re*erensi-re*erensi umat Islam di Indonesia, justru

dikelola oleh umat agama lain. !ita begitu mengagung-agungkan sejarah gemilang masa lalu

Page 27: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 27/60

umat Islam, tetapi kita tidak pernah belajar bagaimana keagungan itu bisa tergapai, justru

sebaliknya, kita mengurus persoalan kon*lik intern umat Islam yang terus dilestarikan berabad-

abad tanpa rasa malu sedikitpun. Sementara khotbah di masjid-masjid tidak berisi karena hanya

menjadi rutinitas tanpa pembacaan terhadap persoalan keumatan *aktual.

Apakah kita adalah umat yang pelit% Tidak, karena *aktanya setiap kali terjadi pengumpulan dana

ketika ada bencana ataupun kasus mengenaskan di tele(isi, sangat cepat dan masi* kita

melakukan penggalangan dana. Setiap jumat tidak pernah ada kotak in*aN masjid yang sama

sekali kosong. 'etapa mampunya umat ini membangun masjid dan mushola sehingga jumlahnya

demikian banyak sekalipun umat yang sholat di dalamnya kadang tak lebih dari separuhnya. !ita

 bukan umat yang pelit, tetapi mungkin saja kita tidak sedang benar-benar berhimpun dalam satu

 jamaah.

Ada yang kosong dalam persoalan dak#ah, yaitu mulai bertumbangannya para pemikir-pemikir

muslim ataupun cendekia#an muslim. itulah yang mungkin sekarang kosong. "oba lihat di

sekitar kita bukankah telah banyak bank-bank syariah, lembaga keuangan syariah, perdagangan

syariah dll bahkan hotel syariah berdiri dan laku keras. 'ukankah semua itu tidak terjadi dengan

tiba-tiba karena jauh 45 tahun lalu, segala sesuatu yang berbau syariah adalah yang paling

menakutkan di Indonesia. "oba lihat perempuan berkerudung yang mudah kita temui di sana-

sini, bahkan di kepolisian dengan pol#an berjilbab, bukankah 45 tahun lalu *enomena jilbab

adalah sesuatu yang jarang ditemui% +asih banyak contoh lain yang sebenarnya intinya satu ada

sebagian dari umat Islam yang memiliki jangkauan kecerdasan pada masa lalu sehingga

kenikmatan kehidupan umat Islam di Indonesia bisa kita lihat seperti sekarang ini. 'ukankah

*enomena gerakan dak#ah di !ampus di seluruh Indonesia menjadi sesuatu yang biasa, padahal

/5 tahun lalu hal itu menjadi sesuatu yang patut dicurigai oleh penguasa. $mat Islam yang berpikir jangka panjang dan memiliki jangkauan berpikir jauh. =alu mengapa jumlahnya menjadi

semakin berkurang%

Sudah saatnya sebagian dari kita bisa jauh berpikir. aktanya, persoalan sosial keumatan bukan

semakin baik tetapi justru semakin banyak. Tantangannya adalah persoalan sosial di sekitar kita

yang tidak hanya membutuhkan uluran *inansial, uluran uang atau *asilitas, tetapi kehadiran kita

lah yang diperlukan, kasih sayang kita lah yang diperlukan, dan kecerdasan kita lah yang

diperlukan. 'agaimana kita belajar peduli kepada para di*abel di sekitar kita bukan dengan

memberikan mereka uang dan belas kasihan, tetapi berpikirlah bagaimana membuat tempat

#udlu yang ramah di*abel sehingga tidak membuat terpeleset, mudah diakses dan nyaman,tempat sholat yang ramah di*abel sehingga kursi roda bisa masuk, ada titian, dll. Penyediaan

OurMan untuk mereka yang di*abel, baik OurMan braille ataupun OurMan murottal. 'agaimana kita

 belajar peduli dengan lansia terlantar ataupun orang gila di sekitar kita dengan mendampingi

mereka, memandikan mereka, menyantuni mereka dll. 'agaimana kita meringankan persoalan

 pendidikan bagi orang-orang di sekitar kita yang kiranya memiliki anak usia sekolah tidak saja

dengan bantuan *inansial, tetapi bisa jadi membimbing mereka dalam belajar, karena seringkali

Page 28: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 28/60

kesulitan mereka belajar di sekolah tidak bisa terselesaikan di sekolah dan di rumah. )ingga

akhirnya kita bisa saling berhimpun untuk mendirikan yayasan-yayasan sosial, panti-panti sosial,

kelompok-kelompok sosial di masyarakat dan menjadikan agama ini benar-benar rahmatal lil

alamin.

Tentu saja persoalan sosial bukan satu-satunya tantangan. Dalam era mendatang, perkembangan

teknologi sudah semakin hebat. 'ayangkan bah#a uang kertas yang kita pegang selama ini bisa

 jadi akan tidak berlaku dikarenakan transaksi digital sangat luar biasa hebat perkembangannya.

$ang sudah berubah bentuk menjadi paypal, egold, google #allet, dan entah apa lagi. Perbankan

 bisa jadi tidak diperlukan dikarenakan transaksi keuangan sudah tidak lagi membutuhkan bank

sebagai sirkulasi kebutuhan orang untuk meminjam ataupun menyimpan uang. Itu hanya salah

satu contoh. Tetapi sudahkah kita sebagai umat Islam berpikir sejauh mana hal itu menjadi

 peluang dan tantangan bagi umat Islam di masa mendatang% +aka berhentilah menyalahkan

keadaan, tetapi bangunlah dari selimut dan berilah peringatan untuk kemudian mengajak

mengagungkan Allah, sembari menge(aluasi diri terhadap apa yang ada di dalam diri umat Islam8=ihat OS +uddatsir:. Wallahu aMlam

eria#an Agung ;ugroho

Tempel, 14 &uli 4510

Page 29: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 29/60

DEMI SE$UAH KE%AJI$AN

Sebut saja namanya Pak Dar. Warga satu ?T dengan saya. <rang di kampung kami sudah sangat

 paham betul tentang dia. $sianya L5-an, tinggal di sebuah rumah tidak layak huni 1 kamar di

utara sekitar 05 meter dari rumah kami. Dalam radius 45 meter orang sudah bisa mencium bau

 busuk saat dia melintas. &alannya sudah timpang dan menggunakan tongkat untuk membantu

menyangga tegak tubuhnya. 'ajunya sudah entah berapa tahun tidak diganti, dan sudah sejak

 berapa tahun itu pula dia tidak pernah mandi. Warna yang tadinya putih sudah menjadi hitam

 penuh dengan bercak noda apapun yang menempel dan membusuk makanan, minuman, kotoran

dan lain sebagainya. Pak Dar, sudah sekian tahun menjadi aib bagi kampung kami, jauh sebelum

setahun lalu saya menempati rumah di kampung itu.

Perilaku masa mudanya cukup indi(idualis, menolak bersosialisasi dan hidup semau gue.

+enurut keterangan, sebenarnya dia cerdas dan berpendidikan sampai S+A. Saudara-

saudaranya juga cukup peduli dengannya, tetapi dia sendiri menolak untuk hidup normal,menolak untuk ditolong, menolak mandi. !etika dia butuh makan, kadang dia mencuri,

meminta-minta saudara-saudaranya, ataupun tetangga sekitarnya. Dan ketika dia sudah tua dan

rapuh seperti itu, dia hanyalah seseorang yang sendirian di sebuah rumah tanpa +"!.

Warga sekitar sudah sangat terganggu, baik ketika orang tua itu melintas, muntah-muntah,

ataupun jatuh terduduk minta ditolong. ?umahnya, entah apa yang ada di dalam rumah itu

sehingga bau busuknya pun melebihi tempat pembuangan sampah.

)ingga hari kemarin, 0 <ktober 4512 selepas #arga memotong daging Ourban, sehabis Dhuhur,

kami melakukan apa yang sudah kami rencanakan memandikan Pak Dar dan membersihkan isirumahnya. Saya, mungkin karena bekerja di Dinas Sosial DI yang juga berinisiati* atas rencana

 pembersihan Pak Dar, ditunjuk sebagai jendral lapangan. Perlengkapan sudah lumayan siap,

mulai dari yang harus saya kenakan seperti handscoon8sarung tangan karet:, masker, topi, sabun

mandi, sikat, sapu lidi, shampoo, cairan anti bakteri.

+enuju ke lokasi, tak seberapa lama pun #arga lain berkumpul, setidaknya mereka lumayan

terganggu rasa ingin tahunya melihat saya berpakaian sedikit aneh. 'eberapa #arga yang

sudah ditunjuk sudah menyiapkan selang air, jetpump, tong air, bak air, kursi dan lain

sebagainya. Pak ?T mengkoordinasikan kebutuhan- kebutuhan teknis ituitu.

Setelah semua siap, pintu rumah saya buka. Seperti tanpa penghuni. &angan ditanya bagaimana

 baunya, susah digambarkan. Anyir, apek, busuk atau apapun yang paling busuk di dunia ini

 barangkali baru saat itu saya cium. ?umah itu dua ruangan satu ruang tamu dan satu kamar.

?uang tamu penuh dengan benda-benda dan sampah yang menghitam. Sepertinya tidak ada

 penghuni. Tetapi ketika sampai di kamar, lhadalah......

Page 30: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 30/60

Pak Dar ada di atas ranjangnya, dalam ruangan yang gelap dan lembab, lantai yang jemek

dengan cairan #arna hitam dan sejuta sampah jamur dan apapun itu. Tanpa lalat, karena mungkin

lalatpun akan mutah atau bahkan mati ketika masuk kamar itu. !etebalan lapisan jemek dalam

ruang gelap itu lumayan tebal, kisaran satu sampai lima senti.

Tanpa ba bi bu, segera saya bujuk Pak Dar untuk duduk di ruang tengah untuk saya mandikan.

<rang ini, menurut #arga, akan berontak atau menolak jika dipaksa mandi. >ntah kenapa hari itu

dia mau bekerjasama. Tidak menolak mandi. Dibantu dua orang #arga kami mendudukkan Pak

Dar di ruang tengah, melucuti pakaiannya yang segera dibuang di belakang rumah.

Astagh*irullahal Ad7im...ternyata dia sakit hernia, bengkak buah pelirnya dan mungkin sudah

 bernanah. Pelan-pelan kami guyur mulai dari tangannya supaya dia tidak kaget menerima air,

kemudian naik ke pundak, leher dan kaki-kakinya. >ntah kekuatan dari mana, alhamdulillah saya

cukup tega untuk mengusap semua bagian tubuhnya dengan sabun, jenggotnya, kakinya,

lehernya dan semua bagian, sampai bagian pantatnya. Tetangga yang lain juga tampaknya diberi

keberanian untuk memotong kukunya, merapikan rambutnya dan membantu mengangkatkankaki dan tangan ketika dibutuhkan.

'eberapa tetangga lain yang tadinya hanya melihat, ternyata cukup tergerak untuk membantu

mengangkat barang-barang yang tidak berguna untuk dibuang ke luar, meyenthor ruangan,

mengoseknya, menyusruk dengan sekop lapisan-lapisan jemek yang menimbulkan bau busuk

terdahsyat.

Tentu saja hal ini tidak bisa dikatakan mudah. Saya mendengar setidaknya ada tiga orang yang

muntah-muntah saat membersihkan ruangan. Tetapi begitulah, setelah memakan #aktu total

sekitar satu jam, urusan selesai.

Pak Dar sudah bersih, berpar*um, dan sudah menjadi manusia yang layak. Warga cukup puas,

karena yang terlibat ternyata cukup banyak. ?uangan yang tadinya penuh dengan benda busuk,

sekarang sudah sebagian besar dibuang untuk dipendam dan sebagian lainnya dibakar. Tempat

tidur sudah dibersihkan. =e#at sumbangan #arga, sudah diberikan kasur bekas dan lapisan

 perlak. )ingga saya mengantarkan ke ranjangnya yang baru, saya pamit untuk pulang, seiring

dengan ad7an ashar.

Sesampai di rumah, bau busuk itu seperti tidak hilang dari hidung saya. Seolah traumatis, badan

saya sendiri sudah saya kosok sabun hingga tiga kali, seperti masih belum hilang juga.+alam hari, kami, beberapa #arga yang ditunjuk Pak ?T merumuskan tindak lanjut untuk Pak

Dar, diantaranya adalah bagaimana caranya agar kebutuhan minimalis untuk Pak Dar, seperti

makan minum, bisa disangga oleh #arga, serta hal-hal lain yang dianggap perlu. Semisal,

melengkapi rumahnya dengan +"! yang sesuai, memperbaiki (entilasi dan penerangan, sampai

dengan pembersihan berkala, dan memandikan Pak Dar secara berkala.

Page 31: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 31/60

Dalam sebuah keterangan Pak ?T, saya cukup prihatin. +enurutnya, sesungguhnya *enomena

seperti Pak Dar ada di tiap-tiap ?T. )anya saja yang kurang adalah inisiati* #arga untuk

 bertindak. Warga terkadang hanya menggerutu, memarahi, ataupun melaporkan orang-orang

seperti Pak Dar kepada pemerintah desa, tetapi tidak bertindak langsung sebagaimana yang kami

lakukan kepada Pak Dar. +aka masalah seperti itu tidak pernah selesai kecuali menunggu ajal

dari yang bersangkutan. )arapan Pak ?T, bah#a apa yang dilakukan saat ini bisa menjadi

semacam rangsangan kepada siapapun yang mengetahui *enomena yang sama di sekitarnya

untuk mau bertindak. )arapannya..

=e#at tulisan ini pun saya bermaksud untuk mengajak siapapun yang mengetahui persoalan

semacam ini untuk mau bertindak. Percayalah, bah#a ini bukan sekedar karena saya adalah

orang dari Dinas Sosial DI.

!alau Anda bertanya kepada saya, apakah saya memang mau untuk melakukan pekerjaan ini

8karena biasa, barangkali:% Dengan sangat tegas saya akan menja#ab, bah#a sekalipun anda

membayar saya dengan satu juta rupiah, saya tidak terbersit sedikitpun pikiran untuk mau

melakukan tugas menjadi jendral lapangan membersihkan orang seperti Pak Dar. &angankan Pak

Dar, orang tua saya sendiri yang sudah terbukti mengasihi saya pun belum pernah saya muliakan

seperti itu. !alau boleh memilih, tentu saja saya lebih memilih pekerjaan lain yang lebih nyaman

seperti membuat #eb atau membuat so*t#are yang sekali kontrak bisa sekitar satu sampai dua

 puluh lima juta.

!alau hal itu semata karena alasan ibadah, kalau boleh memilih, kan banyak ibadah lain yang

lebih bersih, lebih nyaman dan pahalanya jauh lebih jelas, dibandingkan dengan membersihkan

dan memandikan orang seperti Pak Dar. =alu alasan apa%

Sederhana saja, karena belum ada orang yang melakukannya, padahal hal itu penting untuk

dilakukan demi kebaikan orang banyak. 'isa jadi ini karena bentuk sholat kami yang tanpa

sajadah. Tidak penting karena *aktanya pekerjaan ini tidak akan mendapatkan kalpataru atau

tanda jasa. Inilah ke#ajiban yang tidak butuh mikir bertele-tele kecuali mengerjakannya, mampu

atau tidak mampu. !arena menunggu atau menyalahkan seseorang, itu tidak menyelesaikan

masalah.

Demikian sekedar sharing pengalaman, semoga berman*aat.

Tempel, 6 <ktober 4512

Page 32: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 32/60

Inilah salah satu sudut Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta unit Abiyoso, Pakem. Bunga anggrek peliharaan Simbah sedang

mekar-mekarnya, tetapi bukan untuk dijual.

 Ah, ya. enarik untuk membi!arakan bunga, tetapi bukan itu maksud postingan saya. Salah satu lansia yang terambil gambarnya di

sini, itulah yang saya maksudkan. Baru empat hari lalu gambar ini diambil, se!ara tak sengaja Simbah ini terpotret. Siapa dia"

#ialah bah Suyatno.

bah Suyatno dan istrinya baru sekitar $ bulan menjadi klien di PSTW. Tadinya, beliau tinggal terlantar di ba%ah &embatan Tempel.

Beritanya ada di sini' http'((jogja.tribunne%s.!om()(kakek-nenek-tinggal-di-gubuk-)

Sekarang, beliau dan istrinya sudah lebih berbahagia karena kebutuhannya sudah dipenuhi sejak menjadi *lien di PSTW.

Badannya jauh lebih segar dibandingkan dengan a%al mulai ketika masuk, meskipun sesak di dadanya akibat !edera jatuh

bertahun-tahun lalu masih sering kambuh. Istrinya, sudah mulai terbiasa dengan lingkungan Panti dan mampu berjalan dari kamar

ke toilet tanpa perlu dipapah sang suami. Penampakannya jauh lebih bersih dan segar.

#ulu, saya memba!a publikasi beliau di jejaring media sosial di grup in+o !egatan jogja. e%at in+o grup itu pula akhirnyapenjangkauan dilakukan hingga keadaanya menjadi lebih baik seperti di +oto itu./

Page 33: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 33/60

KENTUNG:

Hi&' Me(ang $)an Sine*ron

!alau Anda ingat dengan sinetron Tuyul dan +bak ul, pastilah sosok ini dulu sangat akrab di

ingatan Anda. Dia adalah !entung. &in paling gemuk di serial itu. !emarin, 42 Desember 4512,

saya bertemu dengan dia. 'ukan dalam kapasitas penggemar dengan artis, tetapi antara seorang

 pekerja sosial dari Dinsos DI dengan seorang calon klien. =ansia terlantar.

!aget% a, sangat, seperti saya ketika sehari sebelumnya mendapatkan sms *or#ard bah#a dia

adalah calon klien yang dulu pernah main sinetron Tuyul dan +bak yul. 'enarkah dia !entung

yang itu% Ataukah cumi% Ataukah !W4% !alau memang benar apa yang sedang terjadi%

Tinggal di salah satu kamar kos-kosan di ?T 0 ?W 10, ;gangkruk, Sardonoharjo, Sleman, dia

memang !entung. Saya ke sana diantar oleh salah seorang rela#an dari orkom =anjut $sia.

Satu kamar yang menjadi terkesan sempit ukuran /F2, sedikit bau tak sedap, saya benar-benar

 bertemu 'ambang Triyono, pemeran !entung. +anusia gemuk itu sudah tidak bisa berdiri lagi,

hanya duduk di kamar dan kalau mau berpindah tempat, dia glundang -glundung. +emang

 benar, dia dirujuk ke Dinas Sosial karena keterlantaran hidupnya. !amar sempit itu sudah

Page 34: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 34/60

ditinggalinya / bulan, itu pun le#at biaya yang ditanggung rela#an. !entung benar-benar miskin

dan terpuruk.

Sebagai pro*esional, sudah semestinya saya memasang #ajah ceria dan jabat tangan mantap,

mencoba mencari tempat duduk yang tidak terlalu berjarak dan posisi tubuh yang dicondongkan

ke depan sebagai posisi seseorang yang siap memperhatikan la#an bicaranya. Susah untuk

menemukan yang tak berjarak karena di situ hanya ada satu kasur yang /E2 nya sudah terisi oleh

tubuh si !entung. Dari tetangga kami mendapat pinjaman kursi plastik.

Wajahnya ceria, tanpa perlu saya pantik dengan kalimat-kalimat pembuka atau basa basi sebagai

 peluruh suasana dia sudah bocor bercerita ngalor-ngidul. Sesungguhnya saya merasa nggak

nyaman, karena apa yang dia bicarakan hampir seluruhnya adalah kisah-kisah sukses dia,

ri#ayat-ri#ayat karier dia ketika sukses, kenalan-kenalan dia yang dari berbagai lapisan, dan

saya sama sekali tidak menangkap apa yang saya butuhkan mengapa dia sampai di sini dan

 berstatus sebagai orang terlantar%

Walhasil, seperti merangkai mo7aik, le#at pemotongan pembicaraan agar sesuai rel, saya

 berhasil meraba benang merahnya.

!entung memang terlahir sebagai artis. Sejak kecil dia sudah terkenal karena kegemukannya.

Pernah dimuat di harian lokal, sampai kemudian masuk +$?I sebagai manusia tergemuk. Dari

situ dia ditarik untuk ikut meramaikan panggung komedian seperti Srimulat, sekitar tahun 6,

dan juga panggilan-panggilan sebagai artis pembantu untuk beberapa *ilm. $ang bukan perkara

susah baginya. Ibaratkan saat ini, sehari mengeruk lima juta rupiah atau bahkan lebih, sudah

 biasa. Sayang, bah#a rupiah yang mengalir ke kantongnya seolah tanpa berkah. Sehari diamendapat uang, sehari itu pun uang bisa habis tanpa sisa. Sangat royal. !ebiasaan buruk dia

adalah mabuk, entah sebelum manggung ataupun sesudah manggung, atau kapanpun dia

diundang. Ibaratkan, mabuk pun dia dibayari. $rusan mabuk bagi dia merupakan kebiasaan

umum bagi para selebritis, termasuk pela#ak. +aka bagi dia, ketika ada artis masuk bui gara-

gara narkoba, dia tidak heran. Sudah bukan rahasia lagi kalau pela#ak-pela#ak yang dia kenal

memang pecandu narkoba semua.

!ebiasaan buruk lainnya adalah, mental dia yang memang bukan mental seorang terhormat. Dia

 biasa tidur dari satu terminal ke terminal, dari stasiun ke stasiun tanpa pernah nyaman untuk

hidup normal dengan punya rumah.

Dia menikah, punya istri dan kemudian punya anak. Istri yang polos dan tidak pernah menuntut

macam-macam. Sampai suatu ketika, kelumpuhan yang mungkin karena jatuh stroke, segalanya

 berubah. Tahun 4515 dia sudah tidak bisa lagi berakti*itas termasuk dalam pemenuhan hasrat

 biologis. Istrinya menceraikannya tahun 4511. Sejak saat itulah dia *rustrasi. Tanpa penghasilan,

dia menggelandang dari satu tempat ke tempat lain dan melakukan pekerjaan apapun. !adang

Page 35: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 35/60

meramal, kadang pijit, di tempat apapun, termasuk dari terminal ke terminal. !einginan bunuh

diri sudah berulangkali terjadi. Teman-teman, relasi dan siapapun yang berduit yang dia

harapkan bisa mengangkat kehidupannya, semuanya pergi. Pertemanan dalam dunia selebritis itu

kejam, karena segala keakraban tidak lebih dari sekedar sho# bisnis, cari proyek, ataupun cari

sensasi untuk mendongkrak popularitas. !etika seseorang sudah terpuruk seperti dia, ibarat

sampah, jangankan ditolong, semisal ketemu di jalan, menoleh pun tidak. Diusir dari satu tempat

ke tempat lain, akhirnya dia ditemukan kader lansia dan ditempatkan di kost sederhana ini.

+akan apa adanya, kalaupun sehari hanya bisa masuk tiga sendok nasi, itu sudah alhamdulillah.

Anaknya sesekali mengunjunginya, anaknya tak bisa banyak menolongnya karena penghasilan

sebagai tukang cuci piring tentulah tak seberapa. Sekarang, dia mengharap kami dari pemerintah

untuk mengulurkan tangan kepadanya.

Demikian yang berhasil saya rangkum, karena selalu dan selalu dia meloncat pada peristi#a-

 peristi#a heboh yang ada dalam hidupnya.

8Sungguh, telinga saya paling capek kalau harus mendengar kisah sukses seseorang yangsekarang ini jadi terpuruk, dengan harapan untuk disanjung atau dipuji. Tak ada hikmahnya.

Akan lebih berharga jika dia bisa bercerita jujur, mengapa dia terpuruk, sebagai hikmah yang

mungkin bisa berharga bagi orang lain. Tetapi begitulah, entah mereka yang jatuh terpuruk, atau

lansia yang sudah tak berakti*itas, rata-rata akan rajin mengulang dan mengulang dan mengulang

dan mengulang.....kisah-kisah hebatnya..sebagai katarsis atau sebagai penghibur hatinya, tanpa

 peduli betapa capeknya mereka yang mendengar. Sebagai pekerja sosial pro*esional, kuping

harus tahan dan harus dilatih untuk seperti itu. +asa lalu yang gemilang adalah hiasan kisah

hidup terindah bagi mereka yang terpuruk, tetapi sungguh menguras energi bagi mereka yang

mendengarkan.:

Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Secara, usia dia belum termasuk lansia, dan perhatian yang

semestinya dia butuhkan tak bisa dipenuhi oleh PSTW 8butuh tempat tidur khusus, butuh 2 orang

untuk membantu dia bergerak, butuh kursi roda khusus:.

=e#at ijin dia, saya diperkenankan untuk meliput kisah hidupnya ini dan harapannya agar ada

 pihak yang berempati. Apapun itu, bisa langsung ke T!P untuk bertemu yang bersangkutan.

'antulah dia...89:

Page 36: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 36/60

TANYA JA%AN SE#UTAR LANSIA TERLANTAR 

Tanya Pak eri, mengapa sudah saya laporkan ada lansia di pinggir pasar, di perempatan bangjo,

di depan brimob dll kok tidak segera dimasukkan Panti Werdha itu bagaimana% !an mestinya itu

tugas Pak eri, kan% Tugas Dinsos, kan% !alo gini caranya saya tidak percaya kepada Dinsos.

Tidak percaya lagi sama Pak eri...

&a#ab 8Senyum, melayani masyarakat harus senyum:. <h tentu saja dalam hal pelayanan lansia

terlantar di PSTW adalah tugas saya. Saya adalah Pekerja Sosial Pro*essional yang tidak boleh

lari dari tanggung ja#ab pelayanan lansia. Tapi yang dipersoalkan agak beda. Sebenarnya saya

tidak ber#enang memberi ja#aban, tetapi anggap saja ini ja#aban yang tidak resmi, lah.

'egini. Aparatur pemerintah, ataupun Institusi pemerintah, tidak bisa berbuat jika tidak ada

 peraturan yang menjadi payung hukumnya. Ini penting. =ha namanya me#akili negara je, kalau

tidak jelas penugasannya bisa digugat sama masyarakat. +isalkan saja saya, saya ini surat tugas

saya tidak ada ke#enangan melakukan penjangkauan ke masyarakat tanpa ada pelaporan dari

masyarakat selaku penanggungja#ab, maka tidak bisa saya main jemput terhadap lansia di jalan.

Tanya =ha, itu lansianya sampai kedinginan, kelaparan, bajunya saja sudah tidak layak disebut

gombal, anaknya masih usia sekolah, itupun sepertinya memiliki keterbelakangan mental. !ok

tidak diurus% +ana tanggungja#abnya Dinsos% Apa nggak dipikir%

&a#ab Dinsos tidak memiliki ke#enangan dalam penjangkauan langsung. Penjangkauan itu

adalah bahasa yang lebih halus, kalau dulu disebut ra7ia, garukan, momen, dll. Apalagi saya

yang bertugas di dalam Panti. Tapi okelah, saya tidak nyinyir ngomongin masalah dasar hukum,

entar malah dibilang cuma apologi. =ogikanya begini kalau kita melakukan penjemputan

seseorang di jalan untuk diba#a ke, misalkan, "amp Assessment atau Panti, itu adalah peristi#a

hukum. Implikasi hukum itu bisa serius. Iya kalau yang bersangkutan adalah memang

Penyandang +asalah !esejahteraan Sosial, misalkan saja =ansia Terlantar. 'agaimana jika itu

adalah sindikat% 'agaimana jika itu adalah orang hilang% 'agaimana jika itu adalah lansia hilang

yang memiliki keluarga% Implikasi ini bisa serius. +isalkan saja keluarga yang bersangkutan

menuntut Panti atau Dinsos dikarenakan salah tangkap, salah jemput, ataupun main paksa.

Padahal dinsos tidak punya ke#enangan itu. 'agaimana jika itu diblo# up oleh media.

'agaimana jika yang terjadi adalah pembelokan *akta yang kemudian berimplikasi positi*%

Tanya Ah, masa sampai seperti itu%

&a#ab =ho, jangan salah. Saya selama tugas di Panti pernah didamprat oleh keluarga !lien,

disangkanya kami sembarangan ngambil orangElansia.

Page 37: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 37/60

Tanya =ha terus siapa dong yang tanggung ja#ab kalau begitu% Terus Dinsos kerjanya apa

dong% +asa tidak dipikir jika nanti mereka sakit dan berminggu-minggu di jalan, sampai mati.

Apa tidak malah menampar kerja ;egara% 'agaimana dong $$D yang bunyinya akir miskin

dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

&a#ab ang ber#enang adalah kepolisian, Satpol PP, pemerintahan desaEkelurahan setempat,

atau justru keluarga yang bersangkutan. +erekalah yang punya ke#enangan, yang ditugaskan

negara untuk itu. "ara kerjanya begini mereka, pejabat ber#enang itu, adalah mereka yang akan

 bertanggungja#ab tentang apa dan siapa yang mereka rujuk ke DInsos, atau ke PSTW. Proses di

mereka kan macam-macam, mulai dari diidenti*ikasi, dilacak punyakah keluarga, punyakah

 penyakit menular, punyakah sindikat dll. ;ah kalau sudah clear, baru diba#a ke kami. !alau

udah gini gampang, itu dah jadi tanggungja#ab kami. !alau ada apa-apa terkait urusan hukum,

kan bisa diserahkan pada si penanggungja#ab. Well, soal kerja Dinsos silakan aja cek di #eb.

Termasuk, soal *akir miskin dan anak terlantar, tentu saja itu butuh diskusi yang panjang sebelum

memberikan justi*ikasi, siapakah yang lalai dalam melaksanakan tugas $$D itu.

Tanya =alu gimana dong konkritnya jika ada lansia terlantar%

&a#ab &ika ada keluarga, pemerintah desa, atau aparatur setempat yang melaporkan kepada

kami, Panti Werdha, dan merupakan penanggungja#ab dari si lansia terlantar itu, laporan akan

kami terima dan kemudian kami akan lakukan (isit kepada calon klien. "alon tersebut harus

memenuhi syarat lansia, sehat jasmani rohani, mandiri dan mau tinggal di Panti. Dan juga,

kapasitas panti memang adaEkosong. Ada 146 klien di PSTW. &ika *ull, maka calon klien harus

menungguE masuk da*tar tunggu. &ika tidak memenuhi syarat, misalkan gangguan ji#a atau

 bedrest, maka tidak bisa kami terima.

Tanya =ah kalau memang ternyata bedrest atau gangguan ji#a gimana%

&a#ab Sampai di sini saya tidak bisa menja#ab. +aa* karena kapasitas saya hanya sampai pada

menja#ab hal-hal terkait lansia terlantar dan PSTW. +aa* jika ada salah respon, salah kata

ataupun yang tidak berkenan lainnya. Adapun soal puas atau tidak puas, itu sepenuhnya hak

masyarakat yang juga menjadi e(aluasi kami dan pemerintah secara keseluruhan. Terima kasih

89:

0eria%an A.1.

Page 38: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 38/60

P>?S<A=A; ISI! =A;SIA

+emberikan penyuluhan kepada lansia terlantar itu tidak sama halnya dengan memberikan

 penyuluhan kepada masyarakat umum, apalagi memperlakukan layaknya mahasis#a. +ereka,

 para lansia terlantar itu, rata-rata buta huru*, biasa berbahasa daerah 8ja#a:, tidak mau mumet

 berpikir tentang metode ilmiah atau paparan yang sistematis. +aka ketika mahasis#a terbaik

dari uni(ersitas terbaik datang ke PSTW ini dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada

lansia, bisa jadi roaming berat dan mati gaya.

Saya kerap menyarankan kepada para mahasis#a praktikan itu beberapa metode yang bisa

dipakai diantaranya Pertama, menggunakan alat peraga berupa gambar-gambar. +isalkan saja

menjelaskan tentang tekanan darah tinggi dan *aktor-*aktor yang memengaruhinya. +aka

sebaiknya disiapkan beberapa gambar yang mendukung makanan yang memicu dan makanan

yang diijinkan dikonsumsi pada penderita darah tinggi, gambar akti*itas yang positi* mendukung

terkendalinya darah orang senam, orang rekreasi, orang berakti*itas, untuk diperbandingkan

dengan gambar akti*itas negati* yang memicu peningkatan tekanan darah bermalas-malasan,

merokok, dll. 'egitu pula dengan paparan lain yang sekiranya akan disampaikan.

+etode kedua, adalah dengan mendongeng. &angan disangka bah#a lansia itu layaknya simbah

yang demen mendongengkan sesuatu kepada cucu. +ereka juga senang didongengkan, maka

#alaupun terkantuk-kantuk mereka masih menyimaknya. 'isa le#at cerita daerah, bisa le#at

#ayang, bisa le#at dongeng *abel. +isalkan saja, cerita ande-ande lumut yang diplesetkan pada

 persoalan hygine. Ande-ande lumut menangguhkan cinta kleting kuning, karena tahu kleting

Page 39: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 39/60

kuning kemproh bin jorok. +aka, untuk diterimanya cinta, butuh kebersihan diri. Apa saja yang

 perlu dipersihkan% ;ah itulah misi yang perlu disampikan, apakah gigi, apakah badan, apakah

 pakaian, apakah lingkungan, terserah..

'egitulah, cakupan bahasan persoalan *isik lansia yang harus diketahui oleh mereka yang

memerlukannya, itu kalau dikumpulkan bisa sampai satu perpustakaan. =ihat saja dari

kebutuhannya makanan, harus diperhatikan makanan apa saja yang dibolehkan dan tidak

dibolehkan, apakah itu memicu darah tinggi atau tidak, memicu penurunan tekanan darah

ataukah tidak, membuat sakit perut ataukah tidak, membuat repot giginya atau tidak, dll.

'agaimana cara mengkonsumsinya, apakah dia bisa mengkonsumsi sendiri ataukah dibantu,

ataukah harus dihaluskan agar bisa langsung ditelan.

Selain makanan juga akti*itas yang harus dikontrol, jangan sampai lansia absen dari akti*itas

*isik. Setiap pagi harus bersenam agar tekanan darah teratur, otot menjadi lentur, lemak terbakar

dan man*aat positi* lainnya. ;ah senamnya pun harus senam lansia, jangan sampai senam

aerobik, taebo, disco apalagi gangnam style.

Perhatikan pula pola kebiasaan lansia. &angan sampai #aktunya hanya habis di depan tele(isi

ataupun di kursi malas sambil baca koran. )arus ada akti*itas yang melibatkan *isiknya seperti

 jalan-jalan, berkebun, beternak, mengembangkan hobi, dll.&ika mereka hanya hidup dari tempat

tidur, makan, nonton dan tidur lagi, sudah bisa dipastikan mereka akan berteman dengan

 penyakit yang memboroskan anggaran keluarga, dan merepotkan anggota keluarga lainnya. &ika

ada lansia yang cenderung suka bermalas-malasan, anggota keluarga harus tegas untuk

mengajaknya berakti*itas, bagaimanapun caranya. 'ukan sekedar digrenengi, digrundeli atau

dirasani. !ecuali kalau anda adalah anak yang tidak berbakti yang menginginkan lansia maticepat dan anda berkeinginan memperoleh #arisan cepat 8eh..ada lho orang yang seperti ini, gitu

kok disebut manusia yaa..:

!ebersihan diri dan lingkungan juga perlu dijaga. 'anyak diantara lansia itu yang kegemarannya

nyusuh. ;yusuh itu bahasa ja#a yang kurang lebih maknanya adalah mengumpulkan barang-

 barang di kamar. 'aju, perabotan, buku, *oto, makanan, dan semua antah berantah itu dikoleksi

di kamar yang berakibat kamar jadi tidak karuan mirip tempat sampah, bau dan memungkinkan

mahluk hidup seperti tikus bersarang. Anda harus tegas untuk membimbingnya agar tidak

nyusuh.Termasuk diantaranya mencuci baju, mengganti sprei, menyapu kamar dll.

!alau lansia sudah mulai kesulitan mobilitas, ada baiknya kamar dirancang agar kotoran lansia

tidak memicu penyakit, misalkan dengan menyediakan pispot, merancang kamar dengan

memiliki saluran pembuangan, atau dengan urukan pasir agar tetap kering dan bisa diganti

dengan pasir yang baru. Atau minimal dekat dengan toilet agar lansia mudah menjangkaunya.

Saya belum menemukan re*erensi yang detil tentang rancangan kamar ideal untuk lansia bedrest.

Page 40: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 40/60

Selain hal-hal di atas, yang pasti rutin dan perlu adalah pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Semakin tua umur seseorang semakin rentan terhadap persoalan kesehatan. +aka jangan segan-

segan untuk mengajak lansia memeriksakan diri, membantunya mengontrol konsumsi obat

sesuai aturan dan tepat #aktu, serta memoti(asi lansia agar memiliki semangat hidup dan tidak

menyerah kepada penyakit.

Terakhir, kehidupan yang ceria, rileks dan jauh dari stress membantu mendukung kebugaran

lansia. !hususnya dalam hal spiritual, bagaimana lansia menjadi dekat dengan Tuhannya agar

terhindar dari kecemasan-kecemasan akan kematian.

Demikian, semoga yang sedikit ini berman*aat. =ain kali kita akan membahas persoalan yang

lain seperti persoalan psikologis, persoalan sosial, dan persoalan spiritual.

eria#an A.;.

Pakem, 42 September 4512

Page 41: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 41/60

A+'A?A; P>;>;TASA; =A;SIA T>?=A;TA? 

+ari anda bayangkan bah#a anda harus memilih ketika disodori dua kucing untuk anda pelihara

salah satu. ang satu adalah kucing rumahan yang bersih, penurut, jinak, diberi makan gampang,

dan terbiasa hidup di dalam ruangan. ang satu lagi adalah kucing jalanan yang kotor, dekil,

girasEliar, dikasih makan berlagak serakah dan masih gemar kluyuran.

+aa* jika analoginya terlalu kasar. Tetapi setidaknya demikianlah gambaran lansia terlantar yangmasuk ke Panti Sosial Tresna Werdha. Ada lansia rumahan, ada lansia yang hidup di jalanan.

+udah untuk mereka yang rumahan, karena diorientasi sedikit saja untuk menyesuaikan diri di

Panti dalam seminggu sudah dapat beradaptasi. =ain ceritanya jika lansia berasal dari jalanan.

Penampakan sudah dipastikan bah#a dia terbiasa jorok, betah untuk tidak mandi berhari-hari,

cara makan jorok karena kadang tidak cuci tangan, tidak membersihkan piring, makan dengan

mengecap seperti kuda dengan kaki pethangkringan, kentut sembarangan, buang hajat besar

kadang tidak terlalu bersih dan buang air kecil kadang tidak disentor, kamarnya berantakan dan

 bajunya tidak pernah dicuci, dengan petugas ogah-ogahan dan senang kluyuran untuk mengemis.

Dan masih banyak lagi.

Itulah persoalan yang harus kami urus. Sebagai P;S yang memiliki jabatan Pekerja Sosial, kami

harus memperkenalkan dan membentuk tata nilai dalam diri klien yang tadinya adalah lansia

 jalanan, untuk bisa sedikit banyak menyesuaikan dengan kehidupan di Panti. Inilah langkah

 pemanusiaan baginya. Tidak mudah, karena tata nilai yang tertanam dalam dirinya itu berasal

dari proses yang bertahun-tahun dan kami menerimanya dalam kondisi sudah kadung tua. !ami

 perlu memoti(asi, menegur, memberi konseling, membimbing dan mengarahkan supaya mereka

Page 42: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 42/60

 berubah. aktanya, memang banyak diantara mereka yang berubah 8dan harus berubah:, tetapi

sangat sedikit yang bisa menikmati perubahan itu. !adang kalau tidak ada petugas mereka

 berlaku natural lumrahnya mereka, dan saat ada petugas mereka bertindak seolah-olah sebaik-

 baiknya si*at mereka. +una*ik.

Sekalipun kebutuhan mereka terpenuhi, banyak diantara mereka yang kangen untuk kembali ke

 jalan. +engemis, atau memulung. Walaupun di Panti semua kebutuhan mereka sudah terpenuhi.

!etika diharapkan mereka bisa bertaubat untuk mempersiapkan hari akhirnya guna bertemu

Sang !halik, #alaupun sudah diberi sarana dan prasarana ibadah, mereka tetap saja malas untuk

 beribadah, bahkan cenderung menuruti hasrat maksiat.

ah, dari mereka saya bisa belajar bah#a persoalan bangsa ini sesungguhnya adalah tata nilai.

Tata nilai yang kadang tidak bisa diubah sekalipun dengan pemenuhan materi. >ntah di DP?,

entah di P;S, entah di masyarakat kita, bah#a yang membedakan antara negara kita dengan

negara maju adalah persoalan tata nilai. 'ukan persoalan keterpenuhan kebutuhan ekonomi

semata. aji boleh cukup, jabatan boleh tinggi, tetapi kalau mereka tidak memiliki tata nilai yang

nggenah, apa bedanya dengan kucing jalanan...89:

eria#an A.;.

ogyakarta, 44 Sep 4512

Page 43: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 43/60

A#AKAH LANSIA TERLANTAR ITU+

Idealnya, lansia akan menikmati masa tua dengan *isik prima, tidak sakit-sakitan, masih dapat

 berakti*itas sesuai kemampuan, perasaan yang tenang dan bahagia, tidak merasa kesepian,

memiliki keluarga yang bahagia, anak cucu yang senantiasa dekat, ka#an-ka#an yang masih

 bisa diajak berbagi cerita, dan kondisi spiritual yang tenang, khususnya dengan Tuhannya.

!etika lansia mengalami hambatan besar dalam menikmati masa tuanya tersebut, maka dia

disebut lansia yang tidak sejahtera. &ika ketidaksejahteraan itu diakibatkan oleh *aktor-*aktor

yang berada di luar dirinya, seperti dari keluarga dan lingkungannya, maka dia disebut sebagai

lansia terlantar.

Secara garis besar, ada dua jenis lansia terlantar terlantar secara ekonomi dan terlantar secara

sosial. Disebut terlantar secara ekonomi jika kebutuhan-kebutuhannya itu terhambat karena

kemiskinannya. Dia tidak bisa mendapatkan ketercukupan nutrisi karena tidak mampu membeli

sembako, dia tidak tinggal di tempat yang layak karena tak ada biaya atau keluarga yang

menyokongnya, dia tidak mampu ke dokter untuk mengobati sakit encoknya, asam uratnya,

darah tingginya, gulanya, dan penyakit yang biasa menghinggapi lansia. Dia tidak memiliki

 biaya untuk mendapatkan akses memperoleh hiburan, transportasi, komunikasi yang

memungkinkan dia bertemu dengan teman-teman seumurannya. Intinya adalah *aktor ekonomi.

Page 44: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 44/60

Disebut lansia yang terlantar secara sosial jika dia dalam kondisi kesepian, karena mungkin

ditinggal oleh pasangannya, anaknya, cucunya atau teman-temannya yang barangkali sudah

meninggal duluan. !etiadaan akti*itas, hanya membakar #aktu dari hari ke hari tanpa ada yang

 bisa dilakukan. !ekurangan perhatian, karena mungkin orang-orang di sekitarnya tidak ada yang

 bisa diajak curhat, diajak bernostalgia, atau mungkin diajarkan sesuatu yang dimilikinya.

!eputusasaan, karena mungkin dia sudah kehilangan kedudukannya sebagai orang yang dulu

dihormati, disegani atau ditaati. !eterpurukan imannya, karena mungkin ketiadaan bimbingan

rohani yang bisa menenangkan batinnya agar mampu menghadapi kematian dengan tenang.

Tidak banyak orang-orang atau anak-anak yang cukup siap ketika orang tuanya kelak menjadi

lansia. Seringkali yang dipikiran hanyalah ketika orang tuanya atau kakek-neneknya sehat.

Sehingga ketika mereka menghadapi masa tua, pensiun, yang dilakukan hanyalah membiarkan si

lansia makan, tidur, tenguk-tenguk 8nongkrong: di depan ti(i atau membaca koran. =alu apakah

yang perlu dipersiapkan agar anak-anak atau cucu-cucu tersebut bisa membalas kasih sayang

lansia% ;eFt time dibahas yaa....89:

20 September 2014

Page 45: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 45/60

#ERNAHKAH ANDA KE #ANTI JOM#O+

!alau boleh jujur, saya bukanlah orang yang bisa begitu saja mencintai pekerjaan saya sekarang

sebagai pengasuh lansia. +asih teringat, betapa bau pesing, menyengat, dan tidak sedap

mengganggu indera penciuman saya saat bersalaman dan bersenam dengan mereka pertama kali.

'etapa deg-degan tak karuan ketika terlibat dalam memandikan jena7ah. 'etapa stress ketika

lansia yang saya asuh banyak membuat onar. 'etapa blank-nya, tidak tahu harus mulai dari

mana, ketika lansia yang saya asuh tidak terkontrol 'A'-nya. 'agaimana saya harus

menghabiskan hari-hari dengan mereka, karena bisa jadi saya sudah duluan mati berdiri...

Soal pembiasaan pekerjaan, barangkali ini cuma soal #aktu, karena di sini ada teman-teman,

yang barangkali telah terbiasa melayani lansia yang kemudian mendidik saya, langsung ataupun

tidak langsung. Tetapi bagaimana halnya dengan menikmati pekerjaan% >ntahlah. !adang

memang kata-kata klise itu menjadi ampuh untuk menja#ab setiap tantangan dan persoalan

 jalani saja. )ingga pada akhirnya menemukan ja#aban.

A#alnya, saya selalu mengira bah#a ketika seseorang menolong mereka-mereka yang

 berkekurangan seperti penyandang di*abel, kaum miskin, anak terlantar, orang gila, lansia

terlantar, atau siapapun yang membutuhkan pertolongan, semua itu dikarenakan alasan rasa

kasihan, ataupun menjalankan perintah agama, ataupun hal-hal terkait dengan kemanusiaan.

Dengan menolong orang maka seseorang mendapat pahala. Dengan menolong si papa maka dia

telah melakukan sesuatu yang disebut kebaikan. Dengan membantu mereka yang membutuhkan,

maka dia telah melakukan tindakan terpuji, seperti halnya pelajaran Pendidikan +oral Pancasila

dahulu perbuatan terpuji dan tidak terpuji. Seiring dengan pengalaman pekerjaan, ternyata saya

salah besar.

aktanya, saya memang melakukan pekerjaan menolong mendorong kursi roda simbah yang

kesulitan, memberikan support dan moti(asi kepada mereka yang do#n dan terhambat

 psikologis, bersama dengan rekan kerja yang lain memandikan jena7ah, mengurus kon*lik antar

lansia, menghubungkan dengan pihak luar terkait dengan kebutuhan *asilitas lansia, dan lain-lain

 perbuatan yang disebut sebagai perbuatan terpuji itu. Tetapi ijinkan saya berbicara tentang apa

yang terjadi saya sedang memenuhi kebutuhan saya sendiri.

Ini bukan soal penghargaan berupa rupiah yang diberikan sebagai gaji P;S. Ada sesuatu yang

sulit diungkanpan dengan kata-kata ketika seseorang melakukan perbuatan yang usahanya itudibutuhkan orang lain.

Perasaan berguna, perasaan merasa memiliki peran, perasaan berman*aat dan entah sensasi apa

yang terasa. 'agi saya, ini bukan sekedar perasaan. Seperti mencandu sehingga anda ingin sekali

merasa terus dan terus untuk melakukan perbuatan ini. Sederhananya, ternyata ini adalah

Page 46: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 46/60

kebutuhan. Sehingga semacam makan atau minum, kita tidak akan pernah merasa sebagai

manusia utuh jika tidak melakukan ini.

Saya ingin membuat permisalan sederhana tentang gambaran kasih sayang seorang ibu.

'ayangkan bah#a seorang ibu yang hamil, untuk kemudian melahirkan anaknya, menyusui,

melihatnya merangkak, mencandainya, hingga anak ini kemudian belajar berdiri, tersenyum,

menangis dan berpolah lainnya. Dalam gambaran itu, siapa membutuhkan siapa% 'enar bah#a

secara *akta bayilah yang membutuhkan kasih sayang ibu karena dia mustahil mencukupi

kebutuhannya sendiri tanpa kasih sayang ibu. Tetapi bayangkan jika ibu tersebut diambil

 bayinya. 'isakah dia menjalani hidup seperti biasa seolah tak terjadi apa-apa% Well, kecuali ibu

yang sakit ji#a atau depresi atau kehilangan kemanusiaan hingga tega untuk aborsi, misalkan,

saya pikir tidak ada seorang ibu begitu mudahnya menerima kehilangan buah hatinya.

a. Itulah kebutuhan kasih sayang, kebutuhan untuk menyayangi dan mengasihi yang bisa jadi

lebih kuat daripada kebutuhan untuk disayangi atau dikasihi.

Percayalah, bah#a setiap orang atau manusia normal punya hasrat untuk mengasihi dan

memberikan kasih sayang kepada sesamanya. Tetapi memang perdaban manusia terkadang

 begitu kejam sehingga pola pikir materialistik tidak menangkap bah#a kasih sayang ini

merupakan kebutuhan setiap ji#a untuk menjadi manusia utuh. Pola pikir ini yang menjadikan

adanya pengkastaan bah#a yang memberi itu lebih baik daripada yang menerima, bah#a yang

 berbuat baik itu layak semacam dapat like atau jempol di *acebook karena telah melakukan

 perbuatan yang luar biasa terpuji dibandingkan manusia pada umumnya, ataupun hal-hal yang

 barangkali sekedar bahan untuk termehek-mehek. aktanya ternyata tidak begitu, bah#a

mengasihi dan menyayangi adalah sebuah kebutuhan.

+aka inilah ja#aban mengapa mereka-mereka yang dikenal sebagai pejuang kaum dhua*a,

 penderma, pekerja sosial, dan mereka yang mengabdikan dirinya untuk lingkungan serta hal-hal

 pilantropis lainnya begitu mencintai pekerjaannya bahkan sampai mereka menyabung nya#a.

Tidak lain karena sebuah perasaan bah#a apa yang mereka lakukan itu itu sebagai kebutuhan

hidup mereka sebagai manusia.

Tentu saja, apa yang saya kemukakan tadi lebih berlaku uni(ersal, tidak harus ke Panti &ompo

semacam PSTW. Tetapi barangkali, anda akan menemukan hal yang berbeda di sini.

!etika saya mengudang anda untuk datang ke PSTW, jangan berpikir bah#a anda akan

direpotkan untuk siap-siap memba#a cenderamata atau sumbangan atau tali asih. Percayalah,

 bukan itu. Tanpa bantuan anda pun Panti ini sudah sejahtera karena disokong oleh dana AP'D.

Saya hanya sekedar berbagi, bah#a saya menemukan banyak cerita-cerita dari lansia yang

tinggal di sini, menjalani kehidupan bersama mereka, hingga akhirnya bisa menceritakan kisah-

kisah, yang dalam harapan saya, menyentuh sesuatu dalam diri Anda. Datanglah, karena sangat

Page 47: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 47/60

mungkin panggilan ji#a anda memang butuh untuk datang ke sini tetapi anda tidak

mengetahuinya.

Demikian. Saya tunggu kedatangan Anda dengan segudang cerita tentang lansia.

ogyakarta, 11 September 4512

Page 48: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 48/60

GAMBARAN PENGENTASAN LANSIA TERLANTAR DIY LEWAT KERAGAAN ANGGARAN

2015

September /, 4512 at 20am

<leh eria#an Agung ;ugroho, S.Sos 8Pekerja Sosial PSTW DI:

 

$a&an #eren,anaan #e(-angnan Daerah .$a''e&a/ DIY *elah (e(-)a rang gna

(ena('ng 0lan 'rogra( Danai0 (elali 0i* Jog1a#lan!,o( ! Dari 0i* (a02ara)a*

-i0a (en,er(a*i )eragaan anggaran DIY 2ang -i0a (en1awa- 0e,ara 1ela0 *en*ang (a

&i-awa )e(ana DIY 0e)arang ini! Saa* ini3 (a02ara)a* 0&ah -i0a (eliha* KUA##AS

4567 .KUA##AS: Ke-i1a)an U(( Anggaran #la8on #riori*a0 Anggaran Se(en*ara/!

 

Sedikit mencermati itu mari melihat berapa besaran dana untuk lansia terlantar yang diDI, menurut data Dinas Sosial yang juga disampaikan !epala Dinas Sosial DI, jumlah lansia

terlantar tahun 4512 adalah /6.L4 orang. 8=ihat httpEEdinsos.jogjapro(.go.idElansia-terlantar-di-

diy-sebanyak-/6-L4-orangE:. Secara terperinci ada dua post alokasi anggaran untuk lansiaterlantar yaitu yang ada pada post >!S>!$TI ?!PD 8?encana !erja Pemerintah Daerah:

dengan rincian sebagai berikut

 

Page 49: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 49/60

Dan dilanjutkan pada halaman berikutnya

 

&ika ditotal, maka post anggaran untuk program pelayanan dan perlindungan lanjut usia

terlantar adalah sebesar ?p 4.2L6.5/4.555 untuk /L05 orang lansia terlantar.

 

Selanjutnya, kita bisa melihat dari !$APPAS, dapat kita temukan data sebagai berikut

Page 50: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 50/60

 

'isa kita lihat bah#a untuk Program Pelayanan dan Perlindungan =anjut $sia Terlantarmendapat porsi ?p. /.22.22.105,- yang dialokasikan untuk 4555 orang =anjut $sia Terlantar.

+aka, jika ditotal jendral, Program Pelayanan dan Perlindungan =anjut $sia Terlantar adalah ?p.

0.65.L6.105,- untuk 0.L05 orang lansia terlantar.

 

&ika kita berhitung kasar, maka dapat ditemukan bah#a dari angka tersebut di atas, per lansiaterlantar akan mendapat jatah pada tahun anggaran 4510 sebesar 8?p. 0.65.L6.105,- 0.L05

orang: ?p 1.5/6.61,05Eorang per tahun. Sangat kecil.

&ika yang terka(er program itu adalah sebesar 0.L05 orang lansia, maka masih ada lansiaterlantar yang belum dijangkau oleh anggaran daerah sebesar /6.L4 Q 0.L05 /5.L orang

lansia, atau hanya mengco(er sekitar 103 saja.

 

+engapa persoalan lansia ini penting, karena DI adalah kota yang sangat identik dengan

lansia. Di kota ini tercatat umur harapan hidup lansia tertinggi di Indonesia yaitu hampirmencapai L0 tahun. Tercatat juga jumlah penduduk DI tahun 4514 tercatat /.012.L64 ji#a

 jumlah lanjut usia DI berdasarkan data Susenas 'PS tahun 4514 yaitu umur 65 tahun ke atas

sebesar 1/,/ persen dari total penduduk DI /.012.L64, yang berarti total lansia DI sejumlah

Page 51: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 51/60

2L5.4L0 orang. Tidak salah bah#a dengan angka sedemikian, semestinya persoalan lansia DI

menjadi salah satu prioritas pembangunan.

 

+ari kita lihat sedikit angka *antastis pada post anggaran yang lain. Tanpa bermaksudsentimen terhadap para seniman, ternyata para seniman di DI mendapatkan kesejahteraan

maksimal untuk mengenyam pendidikan *ormal. Pada post anggaran di Dinas Pendidikan,

Pemuda dan <lahraga tercatat adanya anggaran untu +emberikan pendidikan ormal pada paraseniman dan pelaku budaya di A!S>;I'$D< sebesar ?p. 6.660.455.555,55 untuk 145 orang

seniman.

 

Itu berarti per seniman yang dijangkau program itu secara kasar memperoleh ?p

00.02/.///,// per tahun. DahsyatB

Sungguh kesenjangan yang semoga bisa menjadi perenungan bersama.

 

Secara lebih makro, dari situs jogjaplan.com bisa disebutkan sebagai berikut di DI,

1L,5L3 dana AP'D digunakan untuk peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah,

1L,L23 untuk peningkatan akses pendidikan, 42,4L3 8termasuk danais: untuk pengembangan

 budaya. Pada sisi lain, layanan publik terutama pada penataan transportasi dan akses masyarakat pedesaan mendapat porsi sebesar 2,123. =uar biasa.

Page 52: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 52/60

Demikian catatan saya hari ini, dan semoga ogyakarta tetap istime#a.

 

Pakem, / September 4512

Page 53: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 53/60

LANSIAKU DISUATU HARI

"urrrr, dan pipislah +bah + di kursi roda. Padahal lantai diba#ahnya barusan masih basah

 ber#angi pembersih lantai. +ulut yang masih terturup masker ini tersenyum.

Sabar sebentar ya, +bah. !amarnya masih di pel. ;anti kalau sudah kering kita pasangkan pampers,kataku. Tanganku sendiri masih belum selesai mengusap kasur dengan kain basah. Di

kasur terturup terpal (inil ini masih ada kerak-kerak hitam yang sudah bisa diduga kotoran

manusia yang mengering. !asur ini akan menggantikan kasur yang lama yang momrot dengan

urine.

Ini hari pertama aku serius meninjau #isma klien yang kini dilimpahkan tanggungja#abnya

 padaku. +bah + dipindahkan ke #ismaku, #alaupun tadinya dari ruang isolasi. !lien yang

menggantikan +bah + lebih parah, karena selain sudah tak terkontrol, dia punya kebiasaan

 buruk meyipratkan urinenya ke lantai.

Di dalam, beberapa rekan mahasis#a praktik dari salah satu perguruan tinggi s#asta membantu

membersihkan kamar dari a#ul-a#ulan pakaian simbah, sisa makanan dan beberapa barang-

 barang yang tidak diperlukan. Simbah yang ada di kamar suka nyusuh 8bahasa ja#a bersarang:

kebiasaan lansia yang memelihata barang-barang yang biasanya nggak penting banget.

Terimakasih, karena mereka hari ini bisa membantu dengan baik mulai dari menyapu, mengganti

kasur, mengosek sisa-sisa kotoran, sampai dengan mengepelnya. Walaupun, bau menyengat itu

sangat sulit hilang.Paling tidak kalau ada tamu, tidak memalukan.

!amar itu dibersihkan, karena kalau tidak bau menyengat bisa membuat orang tidak

nyaman.ang tinggal di situ nantinya +bah + dan +bah P. +bah P keadaanya sedikit lebih

 baik. &ika +bah + kemampuan berjalannya hanya terbatas dan lebih banyak duduk di kursi roda,

+bah P masih bisa rambatan, berjalan tertatih.

)ari ini adalah hari hiburan dimana ada kara#itan. +bah P ingin ikut melihat, tetapi dicegah

 beberapa rekannya, lansia yang sehat. !ata mereka, jika +bah P nekat ke aula, nanti pasti bocor,

ngompol di sana. Aku pikir, kasihan juga. !uta#arkan kepada +bah P untuk pakai pampers

lansia. A#alnya dia menolak, tetapi setelah dipaksa mau.

!amar sedikit mengering dan cukup lumayan untuk bisa dijadikan tempat memakaikan pampers

simbah-simbah ini. Direbahkan di kasur, lalu dilucuti celananya untuk kemudian dipakaikan kemereka.

>sok hari teman-teman praktikan ini sudah selesai bertugas, nantinya para pramuruktilah yang

melakukan pekerjaan membersihkan, mengganti pampers, serta hal-hal teknis itu. )anya saja

 jumlah mereka di sini tak sebanding dengan jumlah simbah yang harus dilayani. <k eria#an,

 bismillah, jangan mengeluh, mulai besok #isma ini yang harus jadi prioritas, jangan sampai

Page 54: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 54/60

simbah-simbah tak terperhatikan, mengingat ada tiga lansia bedrest. !asihan jika dikit-dikit

harus merepotkan pramurukti dan pera#at, karena bisa jadi di jam yang sama mereka sedang

melayani klien lain. !amu harus siap, karena mereka klien kamu. Pramurukti dan pera#at itu,

 beberapa diantaranya honorer dan yang gagal ikut ujian "P;S !4, merekalah yang sungguh

sabar melayani simbah-simbah.

+elanjutkan pekerjaan, sembari berdoa sambil melayangkan benak ke suatu tempat yang jauh,

yang sangat mencekam, bah#a keadaan di sini jauh lebih baik daripada di Palestina sana. 89:

eria#an

14 &uli 4512

Page 55: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 55/60

S>!I=AS A+'A?A; P?<>SI P>!>?&A S<SIA= DI PA;TI W>?D)A

Saya sering menuliskan kehidupan di Panti Werdha sebagai bagian dari pro*esi saya selaku

Pekerja Sosial 8Ada lo#ongannya di "P;S DI 451/:. Semisal kemarin, saya membagi kisah

 bahagia tentang bagaimana proses mempertemukan seorang kakek yang hilang dengan

keluarganya. Itu kisah suka. Tetapi ada juga beberapa kisah duka, semisal tentang seringnya

orang-orang yang tega membuang orang tuanya di Panti &ompo.Tidak terhitung pula

 bagaimana mele#ati peristi#a-peristi#a yang menjadi rutinitas mendamaikan klien yang

 berkelahi, mendengarkan curhatan klien yang persoalannya itu-itu juga, mencari klien minggat,

membersihkan jena7ah, mengurus kasus klien sampai ke luar kota, mungkin pula melakukan hal-

hal yang dianggap sepele membetulkan kacamata klien yang rusak, menutup retsliting,

memapah, mendorong kursi roda, memberi salam, dll.

!alau ada yang bertanya, memangnya pro*esi macam apakah sih pekerja sosial itu dan

 bagaimana dia mengerjakannya, #ah panjang ja#abnya. Pekerjaan sosial merupakan kegiatan

 pro*esional untuk membantu indi(idu-indi(idu, kelompok-kelompok dan masyarakat guna

meningkatkan atau memperbaiki kemampuan mereka dalam ber*ungsi sosial serta menciptakan

kondisi masyarakat yang memungkinkan mereka mencapai tujuan 8"harles Rastro# 814::.

Tetapi kalau terkait dengan pro*esi saya di Panti Werdha, ya saya bertugas membantu klien-klien

saya yang lansia untuk menjamin kesejahteraan mereka, khususnya di Panti Werdha.

!etika datang masyarakat yang meminta in*ormasi tentang Panti Werdha, saya #ajib

memberikan deskripsi sejelas-jelasnya tentang Panti Werdha dan klien yang ada di dalamnya.

'iasanya pertanyaan berkisar tentang syarat masuk klien 8karena biasanya mereka punya

tetangga, saudara, orang tua, atau *amili yang ingin dimasukkan ke Panti:, in*ormasiadministrati* dan tentang ke-Panti-an dan klien yang ada di dalamnya 8pers dan pelajar:

khususnya pro*il Panti, ataupun kehidupan sehari-hari klien yang ada di dalam Panti 8biasanya

 para donatur ataupun tamu khusus kunjungan:. Semua itu bisa berlangsung le#at tatap muka

langsung, le#at telepon, ataupun le#at internet.

!etika ada in*ormasi tentang calon klien, setelah melalui proses pendataan, pengurutan da*tar

tunggu dan ada kekosongan alokasi klien, kami akan melakukan kunjungan. !unjungan ini

dimaksudkan untuk melihat langsung kondisi klien untuk ditakar sesuai atau tidak dengan

 persyaratan ataupun ketentuan yang berlaku untuk calon klien agar bisa diterima menjadi klien.

Semua hal dicatat mulai dari usia, kesehatan, kemandirian, kemauan klien, sampai dengan hal-hal administrati* lainnya. )asil dari kunjungan ini yang kemudian dijadikan bahan bagi Panti

untuk memutuskan apakah calon klien tersebut bisa atau tidak menjadi klien Panti Sosial.

&ika calon klien layak, maka dia segera dihubungi dan dengan diantar ke keluarga bisa langsung

masuk ke Panti. &ika tidak layak, maka dia atau keluarganya akan dihubungi terkait dengan

alasan mengapa tak layak hidup di Panti.

Page 56: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 56/60

Seringkali ada protes dari masyarakat, semisal seseorang calon klien yang bedrest atau maa*

ngobrok. atau mungkin gangguan ji#a, kok tidak bisa diterima% =ha kalau Dinas Sosial atau

Panti &ompo tidak mengurusnya lalu siapa yang mengurusnya% Apakah dibiarkan berkeliaran di

 jalan% +aa* jika bukan kapasitas saya untuk menja#ab yang tidak terkait dengan Panti, tetapi

 jika bicara Panti Sosial, maka kita bicara bah#a di Panti itu bukan semacam penampungan

ternak dimana manusia cukup dikasih makan, digemukkan lalu selesai. 'ukan. Di Panti klien

lansia diajak untuk hidup bermasyarakat diantara sesamanya, berkegiatan, dan bagaimana

menikmati kesejahteraannya lahir dan batin. $ntuk itulah kami hanya menerima klien yang

masih potensial dan memenuhi persyaratan untuk bisa bermasyarakat di lingkungan panti.

Adapun ketika sudah sekian lama hidup di panti kemudian klien menjadi bedrest atau gangguan

 ji#a, itu lain soal. 'aik pekerja sosial atau sesama klien sudah terkondisikan untuk saling

 bekerjasama. 'ayangkan jika belum-belum sudah memasukkan klien tak dikenal dan ada

gangguan ji#a, yang terjadi malah menyusahkan klien-klien yang sudah sekian lama tinggal.

Atau katakanlah memasukkan klien yang bedrest, maka manajemen panti akan berubah menjadi

manajemen rumah sakit.

Tak jarang, dalam proses (isit ini banyak hal yang miss. Di luar dugaan. !lien yang kami lihat

sehat ternyata suspect penyakit menular, gangguan ji#a, dll. Atau seperti minggu kemarin, klien

sudah punya kemauan sendiri tinggal di panti, sudah dibantu oleh induk semangnya, sudah

di(isit, eeeh giliran disediakan kamar malah ybs minggat tak tentu rimbanya.

!etika klien baru datang ke Panti, kami bertanggungja#ab untuk memastikan #isma dan kamar

8sprei, selimut, bantal, dll:, *asilitas 8pakaian, hygine kit sikat gigi, sabun, handuk dll:, *ood kit

8piring, cangkir, sendok dll:, sandal, perlengkapan ibadah, dll. =e#at masa orientasi kami

membimbing klien untuk diperkenalkan dengan kegiatan di Panti Sosial.

Pada hari-hari a#al klien ada di Panti, kami memantau klien terkait dengan akti*itasnya,

 potensinya, interaksi, komunikasi dan semua hal yang perlu diassessmen. )al ini penting bagi

kami untuk menakar dan memutuskan tindak lanjut agar di kemudian hari klien benar-benar

terpenuhi kesejahteraanya. !ami mendengarkan curhatnya, kami memperkenalkan kegiatan di

 panti, kami mengajari adab dan kebiasaan di panti, kami memoti(asi, kami mem*asilitasi. 'isa

 jadi proses ini mulus adanya, tetapi lebih sering tak mulus. +isal saja, klien dari keluarga yang

 jorok ataupun berkebiasaan jorok 8biasanya mereka yang dari gelandangan pengemis:, klien

memiliki si*at egois, klien rendah diri, dll. +aka butuh keterampilan bagaimana memproses

klien agar bisa menjadi seperti yang diharapkan. Tak jarang pada minggu atau bulan-bulan a#alklien merasa tak betah, berkon*lik, bingung dll. Wajar. Tinggal bagaimana membimbingnya.

Sebagaimana klien yang lama, klien baru akan menjalani hari-hari di PSTW 8Panti Sosial Tresna

Werdha: dengan kegiatan-kegiatan Senam pagi setiap hari, mengikuti bimbingan klasikal pada

 jam pagi sampai siang, pemeriksaan kesehatan pada hari-hari tertentu, pendampingan per #isma

dan per pribadi oleh pengasuh dan pekerja sosial, dan hal-hal lain terkait dengan kebutuhan

Page 57: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 57/60

 pribadinya seperti makan, mandi, ibadah, mencuci pakaian dan perlengkapan pribadi dll. !lien

diajak juga untuk menjadikan panti dan #ismanya seperti layaknya rumah sendiri, sehingga

merekalah yang bertanggungja#ab bersih-bersih, menolong sesama klien, mera#at tanaman, dan

lain sebagainya. Setiap pagi hari ada senam. !etika senam, saya mendapat jatah menjadi

instruktur senam pada hari ?abu. 'imbingan klasikal, biasanya dilakukan oleh instruktur yang

ditunjuk. Pada hari senin, ada bimbingan rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan klien,

hari selasa bimbingan kesenian organ tunggal, hari rabu bimbingan keterampilan, hari kamis

 bimbingan rohani 8lagi:, hari jumat kerja bakti, dan hari sabtu bimbingan kesenian 8kara#itan:.

Secara berkala dilakukan dalam sebulan bimbingan psikologi dan sarasehan. Pada hari rabu,

dilakukan juga pemeriksaan kesehatan oleh Dokter dari ?S atau Puskesmas setempat yang

didampingi oleh Pera#at Panti. Pera#at panti bekerja setiap hari bertanggungja#ab untuk

memantau kesehatan klien.

Itulah gambaran kehidupan sehari-hari klien di Panti. Secara insidental, akan ada acara-acara

yang dikemas untuk klien. +isalkan saja rekreasi, lomba-lomba, kedatangan tamu, kedatangan praktikan atau mahasis#a praktek, dll. !ami, Pekerja Sosial, menjadi bagian dari mereka yang

mendampingi kegiatan tersebut.

Persoalan klien% a itulah makanan kami. &ika memang penting, dilakukan "" 8"ase

"on*erence:. "" membahas kasus atau klien yang unik, atau yang keterlaluan sehingga

membutuhkan pembahasan bukan hanya oleh Pekerja Sosial, tetapi oleh keseluruhan unsur yang

terlibat dalam Panti.

'egitulah gambarannya. Dari #aktu ke #aktu kami mengontrol dan menge(aluasi

 perkembangan klien. +emberikan re#ard kepada mereka yang progresnya bagus dan

memberikan moti(asi dan bimbingan ketika mereka mengalami penurunan. +elakukan penyelesaian kasus ketika mereka bermasalah.

!ami, biasa bertugas sesuai jam kerja Senin-!amis jam 5L./5-10./5, &umat 5L./5 - 11./5, dan

Sabtu 5L./5 - 12.55. Diantara hari-hari itu, ada juga shi*t sore dan shi*t malam. ang lelaki yang

 biasa tugas shi*t malam. !ami melakukan shi*ting karena memang yang kami urusi adalah

manusia. 'isa jadi diantara jam-jam itu ada kasus, kon*lik, klien sakit, atau bahkan meninggal.

!ami harus menghubungi keluarga, kami harus berkoordinasi mengantar klien ke ?S, atau kami

harus berkoordinasi memandikan jena7ah. 'isa jadi pula ada hal-hal teknis mati lampu, gas

 bocor, atau bahkan bencana alam. Atau, mungkin pula pada malah hari ada keadaan darurat

klien datang, keluarganya datang, klien kabur dll. Itu tanggungja#ab kami.!etika klien ternyata dipandang tidak mampu hidup di Panti, maka dia dikembalikan kepada

keluarganya ataupun penanggungja#abnya. !etika meninggal, jika klien punya keluarga atau

 penanggungja#ab, maka jasadnya yang sudah dimandikan dan dipeti, akan kami kembalikan ke

keluarga. Tanpa dipungut biaya. !etika klien tidak ada keluarga, maka dia kami makamkan di

 pemakaman Panti yang area tanah untuk pekuburan yang dibeli oleh Dinas Sosial.

Page 58: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 58/60

Selain mengurus klien, kami juga membimbing mahasis#a praktek. 'imbingan dilakukan

seputar pro*il Panti, pro*il klien, dan in*ormasi lainnya. !ami juga bertugas menguji laporan

 praktek dari mereka.

Demikian gambaran sekilas terkait pro*esi saya sebagai Pekerja Sosial di Panti Werdha. Semoga

 berman*aat 89:

Feriaa! A"#!" N#"r$%$

September 1& 201' ( Y$")a*arta

"erita !emarin agasan Pengajian untuk =ansia

)ari AhadE+inggu kemarin saya mendapatkan kunjungan dari teman-teman PP 'udi +ulia.

Secara singkat mereka menyampaikan satu maksud, yaitu tindak lanjut atas materi kuliah yang

 pernah saya paparkan di PP 'udi +ulia 4L Desember 4514 silam,yakni tentang kerja-kerja sayasebagai pekerja sosial di Panti &ompo atau PSTW ogyakarta. Intinya, mereka didukung oleh $st

athurrohman !amal, berencana menggas semacam kelompok pengajian lansia yang didalamnyaada pengajian, konseling dan pemeriksaan kesehatan. $ntuk itu, saya didengarkan untukdimintakan pendapat. Wo#...subhanallah...

Sungguh saya tidak menduka reaksinya secepat ini, setelah hanya sekedar obrolan sesudah solat

dengan $st athur ditemani dengan beberapa santri, ternyata ter#ujud niat mulia untuk

melakukan sesuatu bagi lansia di DI. $ntuk itu saya terharu.

 

Saudaraku, jumlah lansia terlantar di DI dari data Dinas Sosial DI sampai dengan akhir

Desember 4514 adalah /L.1 orang, tertinggi di !abupaten unungkidul. &umlah itu akan terus bertambah. Diprediksikan DI pada tahun 4510, satu dari lima orang di DI adalah =ansia.+ungkin inilah istime#anya DI, yang masih menyandang peringkat propinsi ke 42 termiskin

dengan angka kemiskinan 10, persen, sekitar dua persen dari angka kemiskinan nasional,

tetapi pada sisi lain pernah disebutkan dalam suatu *orum di antara kami P;S bah#a DI adalahsalah satu pro(insi paling sejahtera, bahkan (ersi #orldbank 8saya tidak tahu persis angkanya:.

Indikator salah satunya adalah angka harapan hidup di pro(insi kita ini tertinggi di Indonesia.

Angka harapan hidup ini termasuk di dalamnya adalah jumlah lansianya. Dari indikator lain,

yang mungkin sangat ironi, adalah jumlah serti*ikat hunian yang di Sleman 8belum tahukabupaten lainnya: lebih banyak daripada jumlah penduduk. Walaupun dari jumlah penduduk

itu, termasuk saya, bukan merupakan orang yang memiliki tanah alias penduduk tidak tetap

8rumah masih kontrak:. +ungkin dalam angka statistik ini kita bisa mengeksplor lebih luas lagidengan hal istime#a-istime#a yang lain seperti kerentanan bencana, indeks kesehatan dll. Tetapi

inti dari angka-angka yang saya paparkan di atas, saya hendak mengembalikan dalam konteks

lansia apakah jogja sudah cukup siap dengan ledakan jumlah lansia.

 

Page 59: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 59/60

Sependek usia saya jadi peksos 8pekerja sosial: yang baru sekitar 4 tahun bergelut dengan

 persoalan lansia, banyak orang yang saya temui belum cukup siap untuk menerima kenyataan

 bah#a esok, suatu hari nanti, akan ada anggota keluarga yang mereka sayangi akanmembutuhkan pera#atan sebagaimana layaknya bayi, tetapi dengan persoalan yang lebih

kompleks, yakni lansia. Seandainya kehidupan seseorang berjalan lurus, barangkali masa tuanya

adalah masa paling indah dengan anak cucu berkumpul dan sekedar berakti*itas ringan hingga pada akhirnya menutup mata. Tetapi bagaimana jika kondisi menghendaki lain menjadi tua

dengan keadaan kesehatan yang memburuk, misalkan saja terkena stroke, diabetes, dll sehingga

tidak cukup si tua ini mera#at dirinya sendiri. 'agaimana jika penyakit pikun melanda sehinggadia bisa saja suatu saat pipis di celana, berkeliaran di jalan, disoraki atau bahkan diumpat oleh

orang-orang. 'agaimana jika dia punya kebiasaan buruk seperti keluar kata-kata kotor, amarah

dan kejengkelan yang bisa jadi tidak layak didengar oleh anak-anak. 'agaimana jika kemudian

kondisi di atas itu harus bisa dikompromikan dengan istri atau suami kita, dengan biaya, perhatian, dan ketelatenan kita, sebagai orang yang pernah dibesarkan mereka dan inilah saatnya

harus membalas budi. Pengetahuan-pengetahuan seperti ini tidak pernah diajarkan dan bahkan

tidak pernah terbayangkan untuk didapatkan dan harus dikerjakan. 'ahkan, ironinya, kita tidak

cukup siap mera#at jena7ah orang tua kita kelak entah karena alasan tidak bisa, deg-degan, belum pernah menyentuh mayat dll. Anak macam apakah kita ini% Tentang lansia, uraian saya ini

tentunya tidak cukup untuk menggambarkan tentang persoalan lansia itu sendiri mulai darikecemasan, kondisi psikologis, kondisi sosial dan lain sebagainya. Seorang lansia biasa

mengidap kecemasan karena kehilangan pekerjaan, karena berkurangnya kerja *ungsi tubuhnya,

karena merasa sendiri ketika teman-temannya meninggal8dan dia kesepian:, karena tidak adanyaorang yang bisa dia ajak bicara 8mungkin memang tidak ada atau topik pembicaraan yang sudah

tidak sesuai 7aman:, dan ketakutan mungkin karena bisa jadi akhirat tidak bisa menerimanya

kelak. !ondisi-kondisi inilah yang biasanya menjadi pemicu ketidaksejahteraan lansia.'ah#a

lansia itu tergolong usia yang dikatakan tidak produkti* lagi, maka secara sosial ekonomi diamenjadi pihak yang bergantung pada usia produkti* untuk mencukupi kehidupannya. Itu

teorinya. +aka kejadian di panti kami, seseorang bisa saja bilang uang bukan masalah, ketika

hendak menitipkan lansianya untuk bisa dikelola di Panti &ompo. Tetapi benarkah uang adalah penyelesaian% Apakah dengan mudah kita menyerahkan orang tua kita yang lansia dengan

segenap persoalannya untuk, seperti barang, diserahterimakan kepada mereka yang dianggap

 bisa mengasuh% 'eberapa di antara lansia tersebut sering curhat yang intinya dia tidakmembayangkan bah#a detik detik terakhir kehidupannya harus dilalui sebagai penghuni panti

 jompo. Itulah. Pada akhirnya apa yang diniatkan teman-teman Pondok menjadi salah satu titik

terang dalam upaya penyejahteraan lansia. $stad sendiri sebelumnya mengatakan bah#a

kegiatan terkait dengan lansia, sebagaimana materi kuliah yang pernah saya paparkan, menjadi bagian dari birrul #alidain, berbakti kepada orang tua. Itu gambarannya nanti menjadi terapi bagi

 para santri yang notabene mahasis#a-mahasis#a untuk memiliki tujuan hidup, yang salah

satunya adalah bagaimana membahagiakan orang tua mereka. 'ah#a kelak, mereka harusmengasuh orang tua mereka sendiri dan jangan sampai terlantar.

 

!elompok pengajian lansia, barangkali sebuah kalimat sederhana bah#a lansia akan berkumpul

di suatu tempat untuk kemudian mendengarkan pengajian. Itu saja% Tidak.Pada sisi lain inimenjadi sebuah *orum untuk mereka menjadi di-penting-kan atau dihargai, menjadi alasan untuk

Page 60: SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

7/23/2019 SENJA DI YOGYAKARTA (Kumpulan Tulisan)

http://slidepdf.com/reader/full/senja-di-yogyakarta-kumpulan-tulisan 60/60

mereka bah#a ada akti*itas yang harus mereka lakukan, ada teman-teman seumuran yang sedang

menanti, ada progres yang bisa mereka buat. Dan jika itu digabung dengan pemeriksaan

kesehatan dan konseling, pada akhirnya ada sesuatu yang bisa membuat mereka tenang lahir dan batin.

=e#at tulisan ini, saya berdoa dan memohon doa kepada anda, meminta dukungan dari anda,semoga apa yang dicita-citakan oleh PP 'udi +ulia ini menjadi a#al yang indah, bukan saja

untuk para santrinya, tetapi juga untuk kesejahteraan lansia-lansia di manapun berada. 'isa jadi,gagasan ini memicu munculnya gagasan-gagasan serupa. Sebagaimana yang saya garis ba#ahi

ketika mengisi kuliah, kegiatan-kegiatan terkait lansia seperti ini sudah bukan lagi #ilayah

#acana. 'ukan lagi #ilayah teori, tetapi tindakan. Wacana apa lagi% +engganti pampers lansia,menyentuh punggung mereka, mendengarkan celoteh nostalgia, mengajak menari, itu sama

sekali bukan #acana. )anya tindakan yang butuh ketelatenan, kesabaran, kebahagiaan dan

kegembiraan dengan re#ard yang belum tentu termaterialkan. Semoga apa yang diniatkan inimendapatkan re#ard yang lebih dari sekedar sepadan dari Allah SWT. Syukur juga, apabila hal

ini menjadi (irus yang menyebar ke banyak pihak, sehingga gagasan-gagasan ini direalisasikan

di banyak tempat. Amiin.

Feriaa! A"#!" N#"r$%$ p#b+i,%e- a !$te.

Febr#ar) 4& 201'