sinyal sistem bab1 rev 03

Upload: mukhdanel

Post on 15-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PSD

TRANSCRIPT

  • Handout Sinyal Sistem 1

    Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

    Tujuan:

    Siswa mampu menyelesaikan permasalahan terkaitdengan konsep sinyal, menggambarkan perbedaan sinyalwaktu kontinyu dengan sinyal waktu diskrit.

    Siswa mampu menjelaskan dasar proses sampling.

    Siswa mampu menggambarkan operasi dasar sinyal

  • Handout Sinyal Sistem 2

    Sub Bab:1.1. Pengantar1.2. Sinyal Waktu Kontinyu1.3. Sinyal Waktu Diskrit1.4. Sinyal Sinusoida1.5. Proses Sampling1.6. Operasi Dasar Sinyal

  • Handout Sinyal Sistem 3

    1.1. PengantarSinyal x(t):memiliki nilai real atau nilai skalar yang merupakanfungsi dari variabel waktu t

    Contoh yang sudah umum: gelombang tegangan dan arus yang terdapat pada suatu rangkaianlistrik

    sinyal audio seperti sinyal wicara atau musiksinyal bioelectric seperti electrocardiogram (ECG) atauelectroencephalogram (EEG)

    gaya-gaya pada torsi dalam suatu sistem mekaniklaju aliran pada fluida atau gas dalam suatu proses kimia

  • Handout Sinyal Sistem 4Gambar 1.1 Segmen sinyal berbunyi sukolilo

    0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000-0.03

    -0.02

    -0.01

    0

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    sampel

    m

    a

    g

    n

    i

    t

    u

    d

    e

    Sinyal suara Sukolilo.wavContoh Sinyal suara

  • Handout Sinyal Sistem 5

    1.2. Sinyal Waktu Kontinyu

    sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog:ketika memiliki nilai real pada keseluruhan rentangwaktu t yang ditempatinya

    ( ) ( ) ,tfdidefinisikan dengan persamaan matematis

    (1-1)

  • Handout Sinyal Sistem 6

    Contoh Sinyal Waktu Kontiyu

    Fungsi Step Fungsi Ramp Impulse Sinyal Periodik

  • Handout Sinyal Sistem 7

    Fungsi Step

    0

    t

    K (t)

    0

    Gambar 1.4 Fungsi impulse K(t)

    (1-5)

  • Handout Sinyal Sistem 11

    Sinyal PeriodikDitetapkan T sebagai suatu nilai real positif. Suatu sinyal waktu kontinyu x(t) dikatakan periodik terhadap waktu dengan periode T jika

    x(t + T) = x(t) untuk semua nilai t,

  • Handout Sinyal Sistem 12

    Sinyal Periodik 2( ) ( )

    +=++=

    +

    + tAtAtA cos2cos2cos

    -2 -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2-1

    -0.8

    -0.6

    -0.4

    -0.2

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    Gambar 1.5. Sinyal periodik sinusoida

    t

    x 2

    (1-8)

  • Handout Sinyal Sistem 13

    Contoh pembangkitan sinyal kontinyu dengan Matlab

    Coba anda bangkitkan sebuah sinyal periodic sinusoida y = sin(2ft + ), dengan frekuensinya senilai 5Hz, sedangkan fase awalnya 45o.

    t1=0:1:200; %waktu dari 0 sampai 200f=5; % frekuensi 5HzT=100; % normalisasi T=100t=t1/T; % proses normalisasi waktuy=sin(2*pi*f*t - pi/4); %pembangkitan sinus dengan fase awal 45oplot(t,y) %penggambaran hasil pembangkitan

  • Handout Sinyal Sistem 14

    Hasilnya . . .

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2-1

    -0.8

    -0.6

    -0.4

    -0.2

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    Gambar 1.6 Contoh hasil pembangkitan sinyal sinusoida

  • Handout Sinyal Sistem 15

    Untuk lebih memahami penggunaan Perangkat Lunak Matlab untukvisualisasi Sinyal dan Sistem, sebaiknya anda lihat di file.

    Penggunaan Perangkat Lunak untuk Simulasi

  • Handout Sinyal Sistem 16

    1.3. Sinyal Waktu DiskritPada kasus sinyal diskrit x[t] t disebut sebagai variabel waktu diskrit (discrete time variable) jika t hanya menempati nilai-nilai diskrit t = tn untuk beberapa rentang nilaiinteger pada n. Sebagai contoh t dapat menempati suatu nilai integer 0,1,2,3,; dalam hal ini t = tn= n untuk suatu nilai n = 0,1,2,3,

    Berikut ini digambarkan sebuah sinyal diskrit yang memiliki nilaix[0] = 1, x[1] = 2, x[2] = 1, x[3] = 0, dan x[4] = -1. Sementara nilai untuk x[n] yang lain adalah nol

  • Handout Sinyal Sistem 17

    Hasilnya

    -2 -1 0 1 2 3 4 5 6-1

    -0.5

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    n

    x

    [

    n

    ]

    Gambar 1.7. Contoh sebuah sinyal diskrit

  • Handout Sinyal Sistem 18

    Sinyal Diskrit dan Sinyal Digital

    Pada kasus sinyal digital, sinyal diskrit hasil proses sampling diolah lebih lanjut. Sinyal hasil sampling dibandingkandengan beberapa nilai threshold tertentu sesuai denganlevel-level digital yang dikehendaki.

    Apabila suatu nilai sampel yang didapatkan memiliki nilailebih tinggi dari sebuah threshold maka nilai digitalnyaditetapkan mengikuti nilai integer diatasnya, tetapiapabila nilainya lebih rendah dari threshold ditetapkannilainya pengikuti nilai integer dibawahnya. Proses inidalam analog-to-digital conversion (ADC) juga dikenalsebagai kuantisasi.

  • Handout Sinyal Sistem 19

    ContohDari sinyal diskrit terbangkit pada contoh sebelumnya ditetapkanuntuk level digital sebanyak 11, mulai dari 0 sampai 10. Dan padakasus ini ditetapkan threshold sebanyak 10 atau level kuantisasisebesar +0.5 terhadap nilai integer. Beri gambaran bentuk sinyaldiskrit dan sinyal digital yang dihasilkan.

    Penyelesaian:Dengan mengacu kasus di atas dapat dibuat aturan seperti tabel berikut:

    Nilai diskrit Nilai Digitals[n] < 0.5 00.5 < s[n] < 1.5 11.5 < s[n] < 2.5 22.5 < s[n] < 3.5 33.5 < s[n] < 4.5 44.5 < s[n] < 5.5 55.5 < s[n] < 6.5 66.5 < s[n] < 7.5 77.5 < s[n] < 8.5 88.5 < s[n] < 9.5 99.5 < s[n] 10

  • Handout Sinyal Sistem 20

    Gambar 1.8 Sinyal diskrit dan digital

    0 5 10 15 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    a. s iny al dis k rit0 5 10 15 20

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    b. s iny al digital

  • Handout Sinyal Sistem 21

    Contoh-contoh Sinyal Waktu Diskrit

    Sekuen KonstanSekuen Impulse Unit Step Sekuen Rectangular (persegi) Sinusoida Diskrit

  • Handout Sinyal Sistem 22

    Sekuen KonstanSinyal ini dihasilkan dari sampling sinyal waktu kontinyu yang nilainya konstan, misalnya sinyal DC. Bentuk sinyal waktu diskrit untuk representasinya berupa deretanpulsa-pulsa bernilai sama mulai dari negatif tak berhingga sampai dengan positif takberhingga. Gambaran matematis untuk sinyal ini adalah seperti berikut.

    f(nT) = 1 untuk semua nilai n

    Gambar 1.9 Sekuen konstan dengan nilai 1

    (1-9)

  • Handout Sinyal Sistem 23

    Sekuen ImpulseSekuen impuls bukan merupakan bentuk sampel dari suatu sinyal waktu diskrit. Sekuen impulse pada saat bernilai 1 untuk titik ke-10 dan yang lainnya bernilainol dapat didefinisikan sebagai

    ==

    lainyangnuntuknuntuk

    n0

    101][

    0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    1

    Gambar 1.10 Sekuen impulse

    (1-10)

  • Handout Sinyal Sistem 24

    Unit StepSebuah sekuen unit step untuk satu kasus dimana nilainya =1 untuk nilai n >= 10 dan bernilai 0 untuk k sebelumnya dapat didefinisikan sebagai:

    1

    Contoh:Sebuah sinyal sinus s(t) = 2sin(2fst) dikuatkan dengan sebuah suaturangkaian dengan gain 2x. Berikan gambaran bentuk sinyal sebelumdan sesudah melewati rangkaian penguat.

    Penyelesaian:Bentuk sinyal setelah melalui rangkaian hasil kali sinyal masukdengan gain. Dengan memanfaatkan persamaan matematik di atasdiperoleh bentuk sinyal keluaran sebagai berikutso(t) = 2*s(t) = 2*2*sin(2fst) = 4 sin(2fst)

  • Handout Sinyal Sistem 41

    Contoh Amplifikasi

    0 50 100 150 200 250-4

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    Gambar 1.17 Contoh penguatan pada sinyal sinus

    SesudahPenguatan

    SinyalAsli

  • Handout Sinyal Sistem 42

    Pergeseran

    Delayu(t) u(t + t)

    Gambar 1.18 Operasi pergeseran waktu pada sinyal

    u(t)

    t

    1

    a) Kondisi awal sinyalt

    u(t - t)

    1

    b) Kondisi sinyal setelah bergeser

    Gambar 1.19 Pergeseran pada sinyal

    (1-16)

  • Handout Sinyal Sistem 43

    Penjumlahan

    Sinyal 1

    Sinyal 2

    Sinyal 3(hasil jumlahan)

    Gambar 1.20 Operasi penjumlahan dua sinyal.

    Secara matematik dapat diberikan sebagai berikut:g(t) = f(t) + h(t) (1-17)

  • Handout Sinyal Sistem 44

    Contoh Penjumlahan Sinyal

    0 5 0 1 0 0 1 5 0 2 0 0 2 5 0-1

    0

    1

    0 5 0 1 0 0 1 5 0 2 0 0 2 5 0-1

    0

    1

    0 5 0 1 0 0 1 5 0 2 0 0 2 5 0-2

    0

    2

    Gambar 1.21. Contoh penjumlahan pada sinyal sinus

    Sinyal sinus f(t) = sin(4fct) dijumlahkan dengan sinyal h(t) = sin(8fct). Proses penjumlahan dilakukan dengan menjumlahkan komponen sinyal f(t) dan sinyal h(t) untuk setiap nilai t yang sama. Dalam matematis dituliskan

    g(t) = f(t) + h(t) = sin(4fct) + sin(8fct)

  • Handout Sinyal Sistem 45

    Perkalian

    Sinyal 1

    Sinyal 2

    Sinyal 3(hasil perkalian)

    Gambar 122. Operasi perkalian dua sinyal.

    Secara matematik dituliskan sebagai berikut:g(t) = f(t) x h(t)

    Dalam operasi matemati perkalian antar dua sinyal,setiap komponen ke-t sinyal sinyal pertama dikalikan dengankomponen ke-t sinyal ke dua.

    (1-18)

  • Handout Sinyal Sistem 46

    Contoh Perkalian Sinyal

    Sebuah pemancar AM DSB-SC menggunakan operasi perkaliandalam proses modulasi sinyal informasi si = 2 sin(2fst) dan sinyalcarrier sc = 4 sin (2fct). Nilai fs = 1 sedangkan fc=8. Bagaimanagambaran proses operasi perkalian kedua sinyal diatas? Dan bagaiman bentuk sinyal akhir yang dihasilkan?

    Penyelesaian:Setiap komponen sinyal ss(t) dikalikan dengan komponen sinyal sc(t) untuk setiap nilai t yang sama. Bentuk persamaan matematik dituliskansebagai berikut:s(t) = si (t) x sc (t)

    =2sin(2fst) x 4sin (2fct)

  • Handout Sinyal Sistem 47

    0 50 100 150 200 250-2

    0

    2

    0 50 100 150 200 250-5

    0

    5

    0 50 100 150 200 250-10

    0

    10

    Gambar 1.23. Contoh perkalian pada sinyal sinus

    Si(t)

    Sc(t)

    S(t) = Si(t)xSc(t)

  • Handout Sinyal Sistem 48

    Soal-soal untuk diselesaikan secara analitis

    1. Beri gambaran sebuah sinyal waktu-kontinyu yang bersifat periodik berupasinyal sinus dengan frekuensi f = 5 Hz, dan fase awal = /2 radiant.

    2. Ulangi langkah tersebut untuk nilai f = 10 Hz, 20 Hz dan 30 Hz sementarafase awalnya ditetapkan = 0 untuk semua kasus diatas.

    3. Berikan persamaan untuk sinyal seperti Gambar berikut ini:

    -2 -1 0 1 2 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

    1

    2

    1

    a. b.

    Gambar 1.24 Contoh gambaran persoalan

  • Handout Sinyal Sistem 49

    Soal-soal untuk diselesaikan melalui Matlab

    1. Bangkitkan sinyal sinus pada soal nomor 1 dengan menggunakan Matlabuntuk waktu dari t = 0 sampai t = 2 detik.

    2. Bangkitkan sebuah sinyal sinus s1(t) = sin(8fct) dan jumlahkan dengansebuah sinyal s2(t) = sin(5fct + 0.5). Berikan gambaran hasilpenjumlahan kedua sinyal tersebut.

    3. Bangkitkan sebuah sinyal sinus s1(t) = sin(2fst) dan kalikan dengansebuah sinyal s2(t) = sin(5fct). Berikan gambaran hasil perkalian keduasinyal tersebut.

    4. Sebuah kanal memiliki sifat melemahkan sinyal yang dilaluinya sehinggamenyebabkan level sinyal yang lewat turun 20%. Apabila sebuah sinyalsinus memiliki persamaan s1(t) = sin(5fct), dengan fc=10, maka berigambaran bentuk sinyal sebelum dan sesudah atenuasi.

    5. Sebuah sistem penguat memiliki gain 2,5x. Apabila sebuah sinyal sinus memiliki persamaan s1(t) = sin(5fct), bagaimanakah bentuk sinyalsebelum dan sesudah amplifikasi terjadi?