skripsi aku

Upload: adriyan-sikumalay

Post on 26-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Sejarah madu menjadi komersial selama abad 19, terutama

    hal-hal yang telah dilakukan oleh para peneliti, sebelumnya.

    Kelebihan madu di dunia kedokteran pertama kali diperkenalkan oleh

    Hippocrates (4! S" # $%! S"&. 'eliau tercatat sebagai orang yang

    menggunakan madu sebagai ekspetoran dan menyatakan baha hal ini

    bisa menyebabkan panas, yang berguna untuk membersihkan bisul,

    dan luka. "adu dan )at lain yang dihasilkan oleh lebah madu seperti

    tepung sari dan royal jelly, e*ekti* untuk mengobati berbagai macam

    penyakit (+den , !1!&.

    "adu digunakan sebagai makanan dan agen obat. "adu

    mengandung suatu )at yang dapat mengurangi e*ek penuaan,

    memulihkan italitas, dan menurunkan kolesterol. Selain tinggi

    itamin, mineral, dan antioksidan properti, juga terdapat beberapa )at

    dalam madu yang memiliki si*at antibiotik yang kuat serta membantu

    dalam penyembuhan jaringan mati, luka, dan bisul. "adu alam

    mempunyai konsentrasi gula yang tinggi, dimana bakteri tidak dapat

    bertahan hidup dalam madu (Sa/a ", !1!&.

    1

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    2/42

    0enelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuan hingga

    saat ini, telah berhasil mengidenti*ikasi lebih dari seratus unsur yang

    terkandung di dalam madu lebah. 'eberapa unsur paling penting di

    antaranya adalah air 1%, , senyaa gula berupa *ruktosa $2,19,

    glukosa $1,2, sukrosa 1,$1, maltose %,$1, dan senyaa gula

    tinggi (sugars high& 1,3, +sam !,3%, kandungan protein !,,

    kandungan mineral !,1%, beberapa unsur kecil seperti )at pearna

    (pigment&, aroma, gula alkohol, beberapa en)im dan itamin, )at

    antibiotik, serta beberapa hormon yang tergabung dalam satu kesatuan

    sebanyak ,1 (Sa/a ", !1!&.

    "adu lebah pada dasarnya bersumber dari sari pati atau

    tepung sari bunga, sebagai bahan baku yang biasa disebut nektar, yang

    terdapat pada tumbuhan, ini merupakan makanan suplemen yang

    paling baik untuk menjaga dan memelihara kesehatan. "adu yang

    dihasilkan dari pergunungan dan perpohonan lebih berkualitas

    dibanding madu yang diambil dari penangkaran. Kualitas dan jenisnya

    sesuai dengan tempat dan lokasinya berkembang biak. Sehingga dapat

    disimpulkan ada perbedaan yang dihasilkan dari madu yang berbeda

    ilayah (Sa/a ", !1!&.

    Secara ilmiah telah terbukti baha bakteri tidak dapat hidup

    dan berkembang di dalam madu karena ia mengandung unsur

    potassium (kalium&, yaitu unsur yang mencegah kelembaban, yang

    merupakan unsur terpenting untuk pertumbuhan bakteri (e*ek

    inhibisi&. "adu memimiliki )at antibiotik seperti inter*eron yang anti-

    2

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    3/42

    irus, dan inhibin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

    "elalui eksperimen-eksperimen yang dilakukan pada madu,

    didapatkan baha cairan madu lebah segar memiliki 3! untuk

    membasmi bakteri-bakteri meningitis dan 3 untuk membasmi

    bakteri organik secara jelas (dr. "uhammad Sa/a, !1!&, di mana

    meningitis merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh

    bakteri, seperti Saphylococcus aureus dan Escherichia coli. n*eksi

    Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang sudah menyebar

    melalui aliran darah sehingga terjadi bakteremia dapat menimbulkan

    mengitis, dan in*eksi Escherichia coli juga menjadi penyebab

    meningitis sekitar 4! pada kasus meningitis neonatal (5aet), 199&.

    Staphylococcus aureus merupakan salah satu genus dari

    Staphylococcus yang bersi*at patogen utama bagi manusia. 'akteri ini

    merupakan bentuk koagulase-positi*, hal ini membedakannya dari

    spesies Staphylococcus lainnya karena Staphylococcus koagulase-

    negati* (Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus warneri,

    Staphylococcus hominis, dan spesies lainnya& merupakan *lora normal

    manusia dan jarang menyebabkan in*eksi. n*eksi yang terjadi karena

    koagulase-negati* sering berkaitan dengan pasien yang sangat muda,

    tua, dan *ungsi imun yang terganggu. Staphylococcus aureus yang

    patogen dan inasi* cenderung menghasilkan koagulase, pigmen

    kuning, dan bersi*at hemolitik. n*eksi bakteri ini dapat disebabkan

    oleh kontaminasi langsung pada luka, misalnya pada in*eksi luka

    pascabedah oleh Staphylococcusatau in*eksi setelah trauma.

    3

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    4/42

    Escherichia coliadalah salah satu dari bakteri enterik dan

    anggota *lora usus normal. 'akteri enterik lain (spesies Proteus,

    Enterobacter, Klebsiella, Morganella, Providencia, Citrobacter,dan

    Serratia& juga ditemukan sebagai anggota *lora usus normal tetapi

    masih lebih jarang dibandingkan Escherichia coli. 6*ek in*eksi yang

    memunculkan gejala secara klinik biasanya disebabkan olehE. coli.

    'akteri ini bersi*at patogen apabila berada di luar usus, yaitu lokasi

    normal tempatnya berada atau di lokasi lain di mana *lora normal

    jarang terdapat. 7empat yang paling sering terkena in*eksi yang

    paling penting secara klinik adalah saluran kemih, saluran empedu,

    dan tempat-tempat lain di rongga perut. Ketika ketahanan tubuh

    inang tidak adekuat dapat menimbulkan in*eksi lokal yang secara

    klinik dapat mencapai aliran darah lalu menimbulkan sepsis (5aet),

    199&.

    "adu telah terbukti memiliki penyembuhan luka dan si*at

    antimikroba, tapi ini tergantung pada jenisnya, lokasi geogra*is, dan

    bunga dari mana produk akhir berasal. lmuan telah menguji

    aktiitas antimikroba dari madu 8hili yang dibuat olehApis mellifera

    (lebah madu& yang berasal dari pohon lmo (Eucryphia cordifolia&

    dan madu "anuka yang berasal dari pohon "anuka (eptospermum

    scoparium& yang saat ini dijual sebagai agen terapeutik seluruh dunia.

    0enelitian para ilmuan tersebut dilakukan secara in vitro terhadap

    strain bakteri yang dipilih, yaitu Staphylococcus aureus, Escherichia

    Coli, danPseudomonas aeruginosa. 0enelitian tersebut menghasilkan

    4

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    5/42

    suatu perbedaan dari si*at kedua madu sebagai antibakteri, yakni

    menunjukkan baha madu lmo memiliki e*ek antibakteri yang

    unggul dibandingkan madu "anuka. Hasil penelitian berdasarkan

    aktiitas antibakteri berdasarkan pada )ona kliring yang dihasilkan.

    "adu lmo menghasilkan e*ek antibakteri yang besar atau setara

    dengan madu "anuka untuk pengenceran setiap saat diuji terhadap

    lima isolat dari ketiga bakteri tersebut. 0enelitian yang dilakukan pada

    konsentrasi yang lebih rendah, "adu lmo selalu menghasilkan e*ek

    antibakteri yang lebih baik daripada madu "anuka (Sherlock et. al,

    !1!&.

    :i Sumatera 'arat terdapat beberapa daerah penghasil madu,

    di antaranya adalah madu dari Sikabu dan ;ubuk "inturun. Kedua

    madu ini berasal dari lokasi yang berbeda, di mana madu Sikabu

    berasal dari kecamatan di 0adang 0ariaman, sedangkan madu ;ubuk

    "inturun merupakan madu yang berasal dari salah satu kelurahan di

    Kecamatan Koto 7angah, kota 0adang. Kedua madu dari ilayah

    tersebut merupakan madu yang terkenal di Sumatera 'arat, penelitian

    dari e*ek antibakteri yang dimilki oleh kedua madu tersebut belum

    pernah dilakukan sampai saat ini.

    'erdasarkan uraian di atas, timbul keinginan dari peneliti

    untuk melakukan penelitian tentang perbandingan e*ek antibakteri

    madu ;ubuk "inturun dengan madu Sikabu terhadap Escherichia

    Colidan Staphylococcus Aureussecara in vitro.

    5

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    6/42

    1.2 Perumusan Masalah

    'erdasarkan latar belakang di atas didapatkan masalah,

    apakah ada perbandingan e*ek antibakteri madu ;ubuk "inturun

    dengan madu Sikabu terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus

    aureussecara in vitroi&, silica, mangan ("n&,

    aluminium (+l&, timah, seng (Cn&, dan

    lainnya.

    !,1%

    nsur-unsur kecil ?

    1. Cat pearna (pigment& ? carotene,

    kloro*il, usur-unsur turunan kloro*il,dan Danto*il.

    . nsur-unsur aroma ? tripto*an,

    aldehydes, alkohol, ester, dan

    seterusnya.

    $. Bula alkohol ? manitol, dulcitol,

    tannin, dan acethylcholine.

    4. 6n)im-en)im ? inertase, diastase,

    glukosa, oksidase, katalase, *os*atase,

    peroksidase.

    3. Eitamin-itamin ? thiamin,

    ribo*lain, nicotinic, asam ascorbic,

    ,1

    10

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    11/42

    asam pantothenic, piridoksin.

    . Cat-)at antibiotic ? inter*eron yang

    anti-irus, dan inhibin yang dapat

    membunuh bakteri.

    7. Hormon-hormon ? hormon nabati,hormon dari turunan-turunan

    esterogens, prostaglandin, unsur-

    unsur pengakti* organ-organ

    reproduksi pada jantan dan betina,

    dst.

    (Sa/a ", !1!&.

    "elihat berbagai unsur yang terkandung di dalam

    madu lebah, maka perlu kita ketahui baha ?

    1. asa manis gula yang terkandung di dalam madu

    beberapa kali lipat dibanding rasa manis gula olahan,

    dan beberapa jenis gula di dalam kandungan madu lebah

    lima belas jenis lebih banyak daripada yang terkandung

    dalam gula biasa.. 'eberapa itamin yang terdapat di dalam madu adalah

    seluruh itamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia,

    seperti itamin +, '1, ', '$, '4, '3, ', itamin 6,

    dan itamin K. Eitamin ini merupakan itamin terkuat

    dan paling tahan lama yang dibutuhkan oleh tubuh

    manusia. Selain itu itamin di madu juga lebih mudah

    dan lebih cepat diserap oleh diserap oleh tubuh hanya

    dalam satu jam sejak mengonsumsi madu. 'erbeda

    dengan itamin yang terkandung dalam bahan makanan

    lain yang lebih lambat diserap tubuh dan lebih lemah

    dibandingkan dengan itamin dalam madu.

    11

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    12/42

    $. "adu mengandung unsur deuterium (hidrogen berat&

    yang ber*ungsi melaan kanker.

    4. Sejumlah peneliti memastikan baha madu lebah

    mengandung unsur antibiotik dan )at yang menghambat

    pertumbuhan bakteri (Sa/a ", !1!&.

    2.2 Es,her#,h#a -(l#

    2.2.1 M(r"(l(g# &an %#"at uman

    Escherichia coli adalah kuman oportunis yang

    banyak ditemukan di dalam usus besar manusia sebagai *lora

    normal. Si*atnya unik karena dapat menyebabkan in*eksi

    primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelers

    diarrhea, dan kemampuan yang menimbulkan in*eksi pada

    jaringan tubuh lain di luar usus. Kuman ini berbentuk batang

    pendek (cocobasil&, Bram negati*, ukuran !,4-!,% Fm D 1,4

    Fm.

    Escherichia coli tumbuh baik pada hampir semua

    media yang biasa dipakai di laboratorium "ikrobiologi@ pada

    media yang dipergunakan untuk isolasi kuman enterik,

    sebagian besarstrain Escherichia colitumbuh sebagai koloni

    yang meragi laktosa.Escherichia colibersi*at mi"roaerofili".

    'eberapastrainbila ditanam pada agar darah menunjukkan

    hemolisis tip beta. 'eberapa tes biokimia yang dipakai untuk

    diagnostik kumanEscherichia coliadalah sebagai berikut ?

    12

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    13/42

    a. ;isin dekarboksilase

    b. +setat

    c. 0eragian ;aktosa

    d. Bas dari glukosa

    e. "otilitas*. 0igmen kuning

    g. ndol

    2.2.2 %truktur Ant#gen

    Escherichia coli mempunyai antigen G, H, dan K.

    0ada saat ini telah ditemukan@ 13! tipe antigen G, 9! tipe

    antigen K dan 3! tipe antigen H. +ntigen K dibedakan lagi

    berdasarkan si*at *isiknya menjadi tiga tipe, yaitu ;, +, dan

    '.

    2.2.3 akt(r*"akt(r Pat(gen#tas

    2.2.3.1 Ant#gen Permukaan

    0adaEscherichia coliterdapat dua tipefimbriae,

    yaitu ?

    a. 7ipe manosa sensiti* (pili&

    b. 7ipe manosa resisten (8A+s dan &

    Kedua tipe fimbriae ini penting sebagai

    coloni#ation factor, yaitu untuk perlekatan sel

    13

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    14/42

    kuman pada sel atau jaringan inang. Hal ini bisa

    dimisalkan kepada antigen 8A+s dan melekatkan

    6nterophagenik 6. 8oli pada sel epitel usus

    binatang. +ntigen kapsul K 1 sering ditemukan pada

    Escherichia coli yang diisolasi dari pasien-pasien

    dengan bakteremia serta neonatus yang menderita

    meningitis. 0eranan +ntigen K 1 menghalangi proses

    *agositosis sel kuman oleh leukosit.

    2.2.3.2 Enter(t(ks#n

    +da dua macam enterotoksin yang telah

    berhasil diisolasi dariEscherichia coli, yaitu ?

    a. 7oksin ;7 (termolabil&

    b. 7oksin S7 (termostabil&

    0roduksi kedua macam toksin diatur oleh plasmid

    yang mampu pindah dari satu sel kuman ke sel

    kuman lainnya. 0lasmid tersebut terdiri dari dua

    macam, yaitu ?

    a. Satu plasmid mengkode pembentukan toksin

    ;7 dan S7.

    b. Satu plasmid lainnya mengatur pembentukan

    toksin S7 saja.

    7oksin ;7 bekerja merangsang en)im adenil

    si"laseyang terdapat di dalam sel epitel mukosa usus

    14

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    15/42

    halus, menyebabkan peningkatan aktiitas en)im

    tersebut dan terjadinya peningkatan permeabilitas sel

    epitel usus. Sehingga terjadi akumulasi cairan di

    dalam usus dan berakhir dengan diare. Kekuatan

    toksin ;7 adalah 1!!D lebih rendah dibandingkan

    toksin kolera dalam menimbulkan diare.

    7oksin S7 tidak merangsang aktiitas en)im

    adenil si"lase, untuk mendeteksi toksin S7 dipakai

    cara test Suc"ling mouse, di mana setelah empat jam

    inokulasi akan memberikan hasil positi*. 7oksin S7

    adalah asam amino dengan berat molekul 19%!

    dalton, mempunyai satu atau lebih ikatan disul*ide,

    yang penting untuk mengatur stabilitas pH dan suhu.

    7oksin S7 bekerja dengan cara mengaktiasi en)im

    guanilat si"lase menghasilkan si"li" guano"lorida

    monofosfat, menyebabkan gangguan absorpsi klorida

    dan natrium, selain itu S7 menurunkan motilitas

    usus halus.

    2.2.4 Pat(genes#s &an /ejala l#n#k

    Escherichia coli dihubungkan dengan tipe penyakit

    usus diare pada manusia. 6nteropathogenikEscherichia coli

    menyebabkan diare, terutama pada bayi dan anak-anak di

    negara berkembang. Strainkuman ini mengeluarkan toksin

    15

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    16/42

    seperti ;7 dan S7. Aaktor-*aktor permukaan untuk

    perlekatan sel kuman pada mukosa usus penting di dalam

    patogenesis diare, karena sel kuman melekat dulu pada sel

    epitel mukosa usus sebelum kuman mengeluarkan toksin.

    Kuman menginasi sel mukosa, menimbulkan kerusakan sel

    dan terlepasnya lapisan mukosa. 8iri khas diare yang

    disebabkan oleh strain 6nteroincasie Escherichia coli

    adalah tinja yang mengandung darah, mukus, dan pus.

    Kolitis hemoragik disebabkan oleh Escherichia coli

    serotype !13%?H%, tinja bercampur darah banyak. Strain

    Escherichia coli ini menghasilkan substansi yang bersi*at

    sitotoksik terhadap sel $erodan%ela, identik dengan toksin

    dari Shigella dysenteriae. 7oksin merusak sel endotel

    pembuluh darah, terjadi perdarahan yang kemudian masuk

    ke dalam kuman usus.

    0enyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh

    Escherichia coliadalah ?

    1. n*eksi saluran kemih mulai dari sistitis sampai

    pielone*ritis, Escherichia coli merupakan penyebab

    lebih dari 23 kasus.

    . 0neumonia@ di rumah sakit Escherichia coli

    menyebabkan 3! dari Primary &osocomial

    Pneumonia.

    $. "eningitis pada bayi baru lahir.

    4. n*eksi luka terutama luka di dalam abdomen.

    16

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    17/42

    "ani*estasi klimik in*eksi Escherichia coli patogen

    sangat berariasi, dapar berupa? in*eksi asimtomatik, diare

    tanpa darah, diare berdarah (hemorraghic colitis&, SH

    (sindrom hemoliti" uremi"&, sampai kematian.

    Bejala klasik adalah nyeri abdomen yang sangat

    (severe abdominal cramp&, diare yang kemudian diikuti

    diare berdarah dan sebagian dari pasien disertai nauseadan

    vomiting (Gesman, >i)am, !!9@ 5osodiondo, Suharno,

    1994&.

    2.2.! D#agn(s#s &an La'(rat(r#um

    solasi dan identi*ikasi kuman Escherichia coli dari

    bahan pemeriksaan klinik dipakai metode dan media yang

    sesuai dengan metode untuk kuman enterik lain. :iagnosis

    laboratorium penyakit diare disebabkan Escherichia coli

    masih sulit dilakukan secara rutin, karena pemeriksaan

    secara tradisional dan serologi tidak mampu mendeteksi

    kuman penyebabnya. :eteksi sebagian besar strain

    Escherichia colipatogen memerlukan metode khusus untuk

    mengidenti*ikasi toksin yang dihasilkan, yaitu tes dengan

    binatang percobaan dan kultur jaringan. 'eberapa metode

    baru berdasarkan tes imunologi dan teknik hibridasi :>+,

    17

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    18/42

    seperti tes 6;S+ 'En#yme(lin"ed immunosorbent assay)

    particle agglutination methods Co(agglutination dengan

    protein A Staphylococcus aereus yang telah berikatan

    dengan antibodi terhadap enterotoksin E. Coli, hibridasi

    :>+ pada koloni kuman atau langsung pada spesimen tinja.

    2.2.0 Peng('atan

    KumanEscherichia coliyang diisolasi dari in*eksi di

    dalam masyarakat sensiti* terhadap obat antimikroba yang

    digunakan untuk organisme Bram negati*, meskipun

    terdapat juga strain-strain resisten, terutama pada pasien

    dengan riayat pengobatan antibiotika sebelumnya. 0ada

    pasien dengan diare, perlu dijaga keseimbangan cairan dan

    elektrolit (5osodiondo, Suharno, 1994&.

    2.3 %ta)hl(,(,,us Aureus

    2.3.1 M(r"(l(g# &an I&ent#"#kas#

    Kuman ini berbentuk s*eris dan berdiameter antara

    !,2-1,! mikron. 0ada sediaan langsung yang berasal dari

    nanah dapat terlihat sendiri, berpasangan, menggerombol,

    dan bahkan dapat tersusun seperti rantai pendek. Susunan

    gerombolan yang tidak teratur biasanya ditemukan pada

    sediaan yang dibuat dari pembenihan padat, sedangkan dari

    18

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    19/42

    pembenihan kaldu biasanya ditemukan tersendiri atau

    tersusun sebagai rantai pendek.

    Kuman ini tidak bergerak, tidak berspora, dan Bram

    positi*. Bram negatie juga dapat ditemukan pada bagian

    tengah dari gerombolan kuman bakteri ini, yaitu pada kuman

    yang telah di*agositosis dan pada biakan tua yang hampir

    mati.

    2.3.2 Daa Tahan uman

    Staphylococcus merupakan kuman yang tidak

    membentuk spora yang paling kuat daya tahannya. 0ada agar

    miring dapat hidup sampai berbulan-bulan, baik dalam

    lemari es maupun pada suhu kamar. :alam keadaan kering

    pada benang, kertas, kain, dan dalam nanah dapat hidup

    selama -14 minggu.

    :alam berbagai )at kimia daya tahannya ialah sebagai

    berikut ?

    1. 7inc. 5odii IIIIIIIIIIIII. 1 menit

    . HG $ IIIIIIIIIIIIIII $ menit

    $. Hg8l 1 IIIIIIIIIIIIII 1! menit

    4. Aenol IIIIIIIIIIIIII... 13 menit

    3. +lkohol 3!-%! IIIIIIIIIIIII 1 jam

    19

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    20/42

    Suatu jenis Staphylococcus aureus yang tahan selama 3

    menit tetapi mati dalam 1! menit dalam *enol 1=9!, oleh

    *ood and !rug Administration(A:+& S+, dipakai sebagai

    kuman tes standar untuk menilai antiseptikum lainnya, di

    dalam tes*enol Koefisien.

    2.3.3 %truktur Ant#gen

    Kuman Staphylococcusmengandung polisakarida dan

    protein yang bersi*at antigenik. 'eberapa bahan

    e"straselluler yang dibuat oleh kuman ini kebanyakan juga

    bersi*at antigenik. 0olisakarida yang ditemukan pada jenis

    yang irulen disebut polisakarida +, dan yang ditemukan

    pada jenis yang tidak patogen disebut polisakarida '.

    0olisakarida + merupakan komponen dinding sel yang dapat

    dipindahkan dengan memakai asam tri"hlorasetat. +ntigen

    ini merupakan suatu kompleks peptidogli"an asam tei"hoat

    dan dapat menghambat fagositosis. +a"teriofaga terutama

    menyerang bagian ini. +ntigen protein + terletak di luar

    antigen polisakarida, kedua-duanya bersama-sama

    membentuk dinding sel kuman.

    2.3.4 Pat(genes#s &an In"eks# %ta)hl(,(,,us

    Kuman Staphylococcus terutama Staphylococcus

    epidermidis, merupakan sebagian dari *lora normal pada kulit

    manusia, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan

    20

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    21/42

    makanan. 0ada , dari bayi yang berumur 1 hari telah

    dapat ditemukan Staphylococcus di hidungnya, 3! pada

    umur hari, pada umur $ hari dan 22,2 pada umur 4-2

    hari. Kuman ini juga dapat ditemukan di udara dan

    lingkungan di sekitar kita. 0atogenitasnya merupakan e*ek

    gabungan dari berbagai macam metabolit yang

    dihasilkannya. Kuman yang patogen (Staphylococcus aureus&

    bersi*at inasi*, penyebab hemolisis, membentuk koagulasa,

    mencairkan gelatin, membentuk pigmen kuning emas, dan

    meragi manitol. Kuman yang tidak patogen (S. epidermidis&

    tidak bersi*at inasi*, berarna putih, tidak membentuk

    koagulasa, dan tidak meragi manitol. Selain itu kuman

    Staphylococcus dapat menyebabkan terjadinya sistitis dan

    pielitis, bahkan dapat juga menyebabkan terjadinya

    septikemia, endokarditis, meningitis, abses serebri, sepsis

    puerpuralis, thrombosis sinus karenosus dan orbitalis,

    osteomielitis, dan pneumonia. 0ada umumnya penyakit-

    penyakit tersebut disebabkan olehStaphylococcuskoagulasa

    positi*.

    Aurunkel atau abses setempat lainnya merupakan

    suatu contoh lesi Staphylococcus. Kuman berkembang biak

    dalam *olikel rambut dan menyebabkan terjadinya nekrosis

    jaringan setempat. Kemudian terjadi koagulasi *ibrin di

    sekitar lesi dan pembuluh getah bening, sehingga terbentuk

    21

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    22/42

    dinding yang membatasi proses nekrosis. Selanjutnya disusul

    dengan serbukan sel radang, di pusat lesi akan terjadi

    pencairan jaringan nekrotik, cairan abses ini akan mencari

    jalan keluar di tempat yang paling kurang tahanannya.

    0engeluaran cairan abses diikuti dengan pembentukan

    jaringan granulasi.

    0eradangan setempat merupakan si*at khas dari

    in*eksi Staphylococcus. Aokus kuman ini akan menyebar ke

    bagian tubuh lainnya melalui pembuluh getah bening dan

    pembuluh darah, sehingga peradangan dari ena dan

    trombosis pun merupakan hal yang biasa apabila terin*eksi

    oleh kuman ini.

    2.3.! /am'aran l#n#k

    Keadaan klinis yang ditemukan berupa tanda-tanda

    peradangan setempat yang menyembuh setelah pus

    dikeluarkan. :inding *ibrin di sekitar abses dapat mencegah

    penyebaran kuman. 5ika dinding ini rusak, kuman dapat

    menyebar sehingga terjadi bakteremia. ;okalisasi sekunder

    dalam suatu organ dapat menimbulkan tanda-tanda dis*ungsi

    dari organ yang bersangkutan dan tanda-tanda adanya

    peradangan. Selain itu abses paru dapat terjadi akibat

    necroti#ing pneumonia yang menyebabkan terjadinya

    nekrosis dan pencairan pada daerah yang mengalami

    22

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    23/42

    konsolidasi, dengan organisme penyebab yang paling sering

    adalah Staphylococcus aureus(asyid, +hmad, !!9@ Jarsa,

    sman 8hatib, 1994&.

    2.3.0 Pemer#ksaan La'(rat(r#um

    1. 'ahan 0emeriksaan?

    'ahan untuk pemeriksaan dapat diperoleh

    dengan cara swabbing, atau langsung dari darah, pus,

    sputum, atau likuor serebrospinalis.

    . 0emeriksaan ;angsung?

    'iasanya kuman dapat terlihat jelas, terutama

    jika bahan pemeriksaan berasal dari pus sputum. :ari

    sediaan langsung kita tidak dapat membedakan apakah

    yang kita lihat tersebut Staphylococcus aureus atau

    Staphylococcus epidermidis. 0ada sediaan langsung dari

    nanah, kuman terlihat tersusun tersendiri, berpasangan,

    bergerombol, dan bahkan dapat tersusun seperti rantai

    pendek.

    $. 0embenihan?

    'ahan yang ditanam pada lempeng agar darah

    akan menghasilkan koloni yang khas setelah pengeraman

    selama 12 jam pada suhu $%8, tetapi hemolisis dan

    pembentukan pigmen baru terlihat setelah beberapa hari

    23

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    24/42

    dibiarkan pada suhu kamar. 5ika bahan pemeriksaan

    mengandung banyak kuman, dapat dipakai suatu

    pembenihan yang mengandung >a8l 1!. 0ada

    umumnya Staphylococcus yang berasal dari manusia

    tidak pathogen terhadap hean. 0ada suatu pembenihan

    yang mengandung telurit, Staphylococcus koagulasa

    positi* membentuk koloni yang berarna hitam karena

    mereduksi telurit.

    4. 7es Koagulasa?

    +da dua cara tes koagulasa, yaitu cara slide

    test dan cara tube test. 0adaslide test yang dicari adalah

    bound coagulase atau clumping factor. 8ara ini tidak

    dianjurkan untuk pemeriksaan rutin, karena banyak *aktor

    yang dapat mempengaruhinya, antara lain diperlukan

    plasma manusia yang masih segar. 0emakaiannya

    terutama untuk pemeriksaan Staphylococcus dalam

    jumlah yang besar, misalnya untuk screening test. 0ada

    tube test yang dicari adalah adanya koagulasa bebas dan

    cukup dipergunakan plasma kelinci. Hasilnya positi* kuat

    jika tabung tes dibalik, gumpalan plasma tidak terlepas

    dan tetap melekat pada dinding tabung.

    3. 0enentuan tipe bakterio*aga (lisotopi&?

    8ara ini penting untyk menentukan tipe

    24

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    25/42

    Staphylococcusyang diasingkan dari lingkungan rumah

    sakit karena %!-2! *lora Staphylococcusdi rumah sakit

    tahan terhadap penisilin. Selain itu dengan lisotopi dapat

    juga menentukan apakah suatu jenis berasal hean atau

    dari manusia.

    2.3. Peng('atan

    ntuk kasus ringan di luar rumah sakit dapat

    diberikan penisilin B. 0ada in*eksi yang berat atau jika

    diduga tahan (resisten& terhadap penisilin, dapat diberikan

    metisilin atau deriat penisilin lain yang resisten penisilinase.

    5ika hasil tes telah ada, sebaiknya diberikan obat yang sesuai

    dengan hasil tes kepekaan tersebut. 0ada penderita yang

    alergi terhadap penisilin, dapat diberikan se*alosporin,

    eritromisin, linkomisin, atau klindamisin. 0ada in*eksi oleh

    suatu jenis yang tahan terhadap metisilin, dapat diberikan

    ankomisin, ri*ampisin, atau fusidic acid juga dapat

    diberikan, asal dalam bentuk kombinasi dengan antibiotika

    lainnya. Kalau diberikan tersendiri cepat terjadinya

    resistensi. 5enis yang resisten metisilin, biasanya juga

    resisten terhadap oksasilin, kloksasilin, dan se*alosporin.

    0ada pemberian antibiotika, juga harus diikuti

    tindakan bedah, baik berupa pengeringan abses ataupun

    mekrotomi. 0ada septikemia, selain antibiotika yang

    25

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    26/42

    diberikan dalam jangka panjang, dapat juga diberikan

    antitoksin Staphylococcus (Jarsa, sman 8hatib, 1994&.

    BAB III

    EAN/A N%EPTUAL

    3.1 erangka (nse)tual

    0enelitian ini tentang perbandingan e*ek antibakteri madu

    asli Sikabu dengan madu ;ubuk "inturun terhadap Escherichia coli

    dan Staphylococcus aureus. +da dua ariabel yang digunakan dalam

    penelitian ini, yaitu ariabel madu asli Sikabu dan madu ;ubuk

    "inturun dengan konsentrasi 1!! dan ariabel pertumbuhan

    Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Kerangka konseptual

    dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar $.1.

    26

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    27/42

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    28/42

    BAB I5

    METDE PENELITIAN

    4.1 L(kas# &an 6aktu Penel#t#an

    0enelitian ini dilakukan di laboratorium "ikrobiologi

    Aakultas Kedokteran niersitas +ndalas 0adang pada bulan

    :esember sampai +pril !1.

    4.2 P()ulas#7 %am)el7 &an Tekn#k Pengam'#lan %am)el

    4.2.1 P()ulas#

    28

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    29/42

    0opulasi adalah dua jenis madu yang berasal dari

    Sikabu dan ;ubuk "inturun.

    4.2.2 %am)el

    Sampel adalah madu lebah yang diambil dari dua

    daerah yang berbeda yang didapat dari Sikabu dan ;ubuk

    "inturun

    4.2.3 Tekn#k Pengam'#lan

    Sampel diambil dengan menggunakan metode

    Purposive Sampling(Soedjono, 199%&.

    4.3 $en#s &an an,angan Penel#t#an

    4.3.1 $en#s Penel#t#an

    0enelitian ini bersi*at eksperimental dengan tiga kali

    pengulangan. Eariabel adalah jenis madu dan jenis bakteri.

    4.3.2 an,angan Penel#t#an

    29

    'adu (ikabu 'adu )ubuk

    A * + ,E-

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    30/42

    Bambar 4.$. ancangan 0enelitian

    4.4 De"en#s# )eras#(nal

    1. "adu +sli Sikabu dan ;ubuk "inturun adalah madu murni

    alamiah tanpa campuran bahan apa pun. Kedua madu ini

    langsung diambil dari sarang lebah madu dari daerah asal

    madu tersebut.

    . 0erbandingan e*ek antibakteri madu

    ancangan penelitian eksperimen yang dilakukan

    menggunakan ne -roup Pretest Posttest with Control

    (Soekidjo !1!&. Kemudian penilaian e*ek antibakteri madu

    terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

    dilakukan dengan membandingkan diameter daerah bebas

    kuman dengan menggunakan mistar. 0erbedaan diameter

    30

    'asukkan cakra# ke #asing#asing

    +akra# dietakkan "ada "er#ukaan agar

    /ang tea ditu#bui kooni Escherichia coli

    dan Staphylococcus aureus

    )iat "erbandingan daera bebas ku#an

    &nokuasi "ada suu 37+ sea#a 24 a#

    & && &&& & && &&&

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    31/42

    bebas kuman dari madu Sikabu dan ;ubuk "inturun

    membuktikan adanya perbedaan e*ek antibankteri madu yang

    berasal dari ilayah yang berbeda.$. 0ertumbuhan kuman Escherichia coli dan Staphylococcus

    aureus diambil dari biakan murni, kemudian biakan

    diperbanyak pada caan peri yang berisi medium agar

    "ueller Hinton.

    4.! Alat &an Bahan

    1. +lat yang digunakan ?

    a. 8aan 0etri

    b. Kertas saring

    c. 0elobang kertas

    d. ;em

    e. 5arum ose

    *. ;ampu spritus

    g. 7abung reaksih. ;idi kapas steril

    i. 0inset

    j. Gtokla*

    k. nkubator

    l. "istar

    . 'ahan yang digunakan ?

    a. 'iakan murniEscherichia colidan Staphylococcus aureus

    31

    &

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    32/42

    Suspensi Escherichia coli pengukuran

    pertama'pretest)

    Suspensi Escherichia coli perlakuan atau

    eksperimen

    Suspensi Escherichia coli pengukuran

    ketiga 'posttest)

    Suspensi Staphylococcus aureus

    pengukuran pertama'pretest)

    Suspensi Staphylococcus aureusperlakuan

    atau eksperimen

    Suspensi Staphylococcus aureus

    pengukuran kedua'posttest)

    b. >a8l !,9

    c. +lkohol %!

    d. +gar darah

    e. "edium "ueller Hinton

    f. "edium :S7

    g. "adu

    + L "adu asli Sikabu, untuk pengukuran pertama (pretest)

    ' L "adu ;ubuk "inturun, untuk pengukuran pertama

    (pretest&

    8 L "adu asli Sikabu, untuk perlakuan atau eksperimen

    : L "adu ;ubuk "inturun, untuk perlakuan atau

    eksperimen

    6 L "adu asli Sikabu, untuk pengukuran kedua (posttest&

    32

    &

    &&

    &&&

    &&

    &&&

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    33/42

    A L "adu ;ubuk "inturun, untuk pengukuran kedua

    (posttest&

    4.0 -ara erja

    4.0.1 %ter#l#sas# Alat

    Semua alat yang terbuat dari kaca terlebih dahulu

    dicuci dan dikeringkan, kemudian dibungkus dengan kertas

    perkamen. Sterilisasi dilakukan dengan otokla* pada suhu

    11M8 dengan tekanan 13 lbs selama 13 menit. Sterilisasi

    jarum ose dan pinset dilakukan dengan pemijaran

    (Handayani, ia, !!%&.

    4.0.2 Pem'uatan Agar Darah7 Meum Mueller H#nt(n 8MH97

    &an Meum D#agn(st#k %ens#t#:#t Test 8D%T9

    +gar darah, medium "H dan medium :S7 diperoleh

    dari laboratorium "ikrobiologi Aakultas Kedokteran

    niersitas +ndalas.

    4.0.3 Pem'uatan -akram

    8akram dibuat dengan merekatkan tiga lapis kertas

    saring yang didapatkan dengan bantuan alat pelobang kertas

    berukuran 4 mm. Kemudian disusun dalam caan petri dan

    33

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    34/42

    disterilkan dalam oktokla* selama 13 menit (Handayani, ia,

    !!%&.

    4.0.4 Peneaan B#akan Murn#

    'iakan murni Escherichia coli dan Staphylococcus

    aureus diperoleh dari laboratorium "ikrobiologi Aakultas

    Kedokteran >+>:. Suspensi kuman dibuat dari biakan

    murni yang telah dipermuda selama 4 jam pada medium

    "ueller Hinton.

    4.0.! Per'anngan Daerah Be'as uman &engan Memaka#

    Met(&e -akram 8"us#9

    !,3 ml suspense kuman diambil dan diinokulasikan

    pada permukaan agar :S7. Kemudian diratakan dengan lidi

    kapas steril, selanjutnya dikeringkan pada suhu kamar.

    Kemudian masing-masingnya diletakkan secara aseptis

    cakram-cakram yang sudah dicelupkan ke dalam madu

    Sikabu dan ;ubuk "inturun dengan konsentrasi 1!! dan

    diinokulasikan pada suhu $%M8 selama 4 jam. 0erbandingan

    e*ek antibakteri madu yang berbeda ilayah dapat ditentukan

    dengan mengukur daerah bening (halo& di sekitar cakram

    dengan menggunakan mistar (Handayani, ia,!!%&.

    34

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    35/42

    4. Anal#sa Data

    Hasil penelitian diolah secara statistic dengan menggunakan

    uji one way +>GE+ dengan tingkat kepercayaan 99. 5ika

    didapatkan hasil yang bermakna maka dilanjutkan dengan Post %oc

    /est(Singgih, !!4@ Sopiyadin, !!1&.

    35

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    36/42

    BAB 5

    HA%IL PENELITIAN

    0enelitian ini dilakukan di laboratorium "ikrobiologi Aakultas

    Kedokteran niersitas +ndalas mengenai perbandingan e*ek antibakteri

    madu asli Sikabu dengan madu ;ubuk "inturun terhadap Escherichia coli

    dan Staphylococcus aureus secara in vitropada bulan +pril !1.

    !.1 Data Penel#t#an

    7abel 3.1a Hasil :iameter :aerah 'ebas 0ertumbuhan Escherichia

    coli

    N

    (

    $en#sMa&u

    Pengulangan ata*rata

    8mm9I II III

    1 + - - - -

    ' - - - -

    $ 8 - - - -

    4 : - - - -

    3 6 - - - -

    A - - - -

    36

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    37/42

    7abel 3.1b Hasil :iameter :aerah 'ebas 0ertumbuhan Staphylococcus

    aureus

    N

    (

    $en#s

    Ma&u

    Pengulangan ata*rata

    8,m9I II III

    1 + $,3 4 $ $,3

    ' ,2 $, ,% .9

    $ 8 $ ,2 $,$ $,!$

    4 : $ ,% $ ,9

    3 6 $, ,3 $ ,9

    A ,3 $ ,3

    :ari tabel di atas didapatkan dua hasil kesimpulan. 0engujian

    pertama didapatkan baha baha madu asli Sikabu (+,8,6& dan madu

    ;ubuk "inturun (',:,A& tidak memiliki e*ek antibakteri terhadap

    Escherichia coli. 0engujian kedua didapatkan baha terdapat perbandingan

    e*ek antibakteri madu asli Sikabu (+,86& dengan madu ;ubuk "inturun

    (',:,A& di mana madu asli Sikabu (+,8,6& memiliki rata-rata e*ek

    antibakteri yang lebih baik terhadap Staphylococcus aureus, dibandingkan

    dengan rata-rata daya hambat yang dihasilkan oleh madu ;ubuk "inturun

    (',:,A&.

    37

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    38/42

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    39/42

    BAB 5I

    PEMBAHA%AN

    "adu Sikabu dan ;ubuk "inturun merupakan dua madu yang

    bersasal dari daerah yang berbeda di Sumatera 'arat. Kedua madu ini

    memiliki letak geogra*i dan lingkungan yang berbeda. 'erdasarkan

    penelitian yang dilakukan oleh peneliti, madu asli dari Sikabu bisa

    mendapatkan sumber saripati dari beberapa tumbuhan yang berasal dari

    lingkungan madu tersebut diambil, seperti padi, durian, karet, jengkol,

    rambutan, mangga, dan lain-lain. Sedangkan madu ;ubuk "inturun

    mendapatkan saripati yang berbeda dibandingkan dengan madu Sikabu, di

    mana madu ;ubuk "inturun mendapatkan saripati yang lebih dominan dari

    tumbuhan coklat. n*ormasi tersebut bisa menjadi salah satu *aktor yang

    dapat membedakan perbedaan kemampuan e*ek antibakteri madu yang

    berasal dari daerah yang berbeda.

    'erdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, "adu

    Sikabu dan ;ubuk "inturun tidak mempunyai e*ek antibakteri terhadap

    Escherichia coli, sedangkan kedua madu ini memiliki perbandingan e*ek

    antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Hasil penelitian membuktikan

    baha madu Sikabu mempunyai e*ek antibakteri yang lebih baik terhadap

    Staphylococcus aureusjika dibandingkan dengan madu ;ubuk "inturun.

    39

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    40/42

    7abel 3.1 gambar 3.1 didapatkan baha kedua madu tidak

    memperlihatkan diameter daerah bebas kuman ketika diuji dengan

    Escherichia coli, tetapi kedua madu ini memiliki e*ek antibakteri yang

    berbeda terhadap Staphylococcus aureus. :iameter daerah bebas kuman

    yang terbesar terdapat pada madu + (madu Sikabu&, yaitu $,3 cm. :iameter

    daerah bebas kuman yang terkecil terdapat pada madu A (madu ;ubuk

    "inturun&, yaitu ,3 cm. :ua kesimpulan dapat diambil dari penelitian ini

    baha tidak terdapat e*ek antibakteri kedua madu terhadap Escherichia coli

    dan terdapat perbandingan e*ek antibakteri kedua madu terhadap

    Staphylococcus aureus. Hal ini mungkin disebabkan oleh letak greoga*is

    dari kedua madu tersebut dihasilkan dan perbedaan si*at yang dimiliki oleh

    bakteriEscherichia colidan Staphylococcus aureus.

    40

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    41/42

    BAB 5II

    PENUTUP

    .1 es#m)ulan

    'erdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang

    perbandingan e*ek antibakteri madu asli Sikabu dengan madu ;ubuk

    "inturun terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

    secara in vitrodapat diambil kesimpulan sebagai berikut ?

    1. "adu asli Sikabu dan ;ubuk "inturun tidak memiliki

    kemampuan e*ek antibakteri terhadapEscherichia coli.

    . "adu asli Sikabu dan madu ;ubuk "inturun memperlihatkan

    diameter bebas kuman yang berbeda terhadap Staphylococcus

    aureus.

    $. "adu asli Sikabu memiliki e*ek antibakteri yang lebih baik

    dibandingkan dengan madu ;ubuk "inturun terhadap

    Staphylococcus aureus .

    .2 %aran

    'erdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di

    atas disarankan agar ?

    1. "adu asli Sikabu dan ;ubuk "inturun dapat digunakan

    sebagai obat alternati* untuk menyembuhkan penyakit yang

    disebabkan oleh Staphylococcus aureus, tapi penggunaannya

    sebagai obat perlu penelitian yang lebih lanjut.

    41

  • 7/25/2019 Skripsi Aku

    42/42

    . :iperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab

    perbedaan hasil e*ek antibakteri yang dihasilkan oleh madu

    Sikabu dan ;ubuk "inturun terhadap Escherichia coli dan

    Staphylococcus aureus.

    $. :iperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab

    pasti madu yang dapat menghambat Escherichia coli dan

    Staphylococcus aureus.