skripsi bab 1-3 fix!

Upload: kristie-tjandrapramono

Post on 10-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    1/38

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia adalah negara berkembang yang tumbuh dengan pesat.

    Dengan berkembangnyanya Indonesia, maka pertumbuhan ekonomi di

    Indonesia juga meningkat. Banyak perusahaan, hotel dan restoran yang muncul

    di Indonesia. Hal ini membuat persaingan di dunia usaha sangatlah ketat untuk

    memperebutkan konsumen. Tidak hanya konsumen, tetapi untuk

    memperebutkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas juga semakin susah.

    Berbagai macam pendekatan dilakukan untuk menarik simpati masyarakat baik

    melalui peningkatan sarana dan prasaran berfasilitas berteknologi tinggi

    maupun dengan pengembangan Sumber Daya Manusia itu sendiri. Semakin

    banyaknya perusahaan yang sejenis yang beroperasi dengan produk/jasa yang

    sama untuk ditawarkan akan menambah daya saing dalam dunia industri

    kepariwisataan.

    Perkembangan ekonomi Indonesia dapat dilihat dengan perkembangan

    dunia kuliner Indonesia. Semakin banyak restoran dan cafe yang bermunculan

    di negri kita ini. Semua restoran menyajikan sesuatu yang baru bagi

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    2/38

    2

    masyarakat, dan hal ini membuat ketatnya persaingan di dalam dunia kuliner

    Indonesia. Restoran selalu berusaha untuk memberikan konsep yang berbeda

    bagi pelanggannya. Banyak restoran yang menyajikan makanan dengan konsep

    yang berbeda, sedikit perbedaan konsep akan menimbulkan efek yang berbeda

    bagi setiap konsumen.

    Dengan banyak sajian bentuk makanan, seperti seafood, japanesse, fast

    food, akan menimbulkan peningkatan akan kebutuhan selera pangan yang

    semakin beragam. Dengan meningkatnya selera kebutuhan masyarakat akan

    semakin sulit bagi seluruh restoran untuk bersaing. Oleh karena itu banyak

    restoran yang memberikan konsep dan service yang berbeda bagi

    pelanggannya.

    Keragaman akan terlihat baik jika tidak diikuti dengan kata persaingan.

    Tetapi sering kali kata keragaman terkait dengan persaingan. Dengan

    banyaknya keragaman dan banyaknya orang yang bergerak dalam bidang

    bisnis yang sama menambah daya saing yang sengit dalam industri

    jasa/pelayanan. Dengan tingginya tingkat persaingan dalam dunia

    jasa/produksi di indonesia, kita sebagai penyaji atau server hanya bisa

    meningkatkan kualitas pelayanan yang telah kita miliki.

    Upaya peningkatan kualitas pelayanan tidak akan berjalan dengan

    adanya pelatihan-pelatihan. Adapun yang dimaksud dengan kulaitas pelayanan

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    3/38

    3

    menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau

    kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

    dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

    Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

    Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan

    dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu

    sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada

    saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.

    Adapun kemampuan yang dimiliki oleh karyawan di Burger King Giant

    Bintaro salah satunya adalah dengan cara pelatihan yang diberikan secara rutin

    yang berpengaruh kepada hasil dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada

    tamu. Pelatihan merupakan salah satu upaya peningkatan mutu sumber daya

    manusia dalam dunia pekerjaan. Karyawan, baik yang baru ataupun yang

    sudah lama bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan

    pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan pekerjaan, strategi

    pekerjaan sampai hasil dari kualitas pelayanan pekerjaan. Adapun pengertian

    pelatihan menurut Gomes (1997 : 197), Pelatihan adalah setiap usaha untuk

    memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi

    tanggung jawabnya. Idealnya, Pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan

    tujuan-tujuan organisasi yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    4/38

    4

    para pekerja secara perorangan. Pelatihan sering diaangap sebagai aktivitas

    yang paling umum dan para pemimpin mendukung adanya pelatihan karena

    melalui pelatihan, Para karyawan akan menjadi lebih terampil dan lebih

    produktif sekalipun manfaat manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan

    waktu yang harus tersita ketika karyawan sedang di latih.

    Oleh karena itu Penulis tertarik untuk menyusun Proyek Akhir dengan

    judul ANALISIS PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP

    KUALITAS PELAYANAN DI BURGER KING GIANT BINTARO.

    B. Identifikasi Masalah

    Adapun Identifikasi masalah yang diangkat pada proyek akhir ini adalah

    sebagai berikut :

    - Belum diketahuinya kualitas pelayanan Karyawan Buger King GiantBintaro.

    - Belum diketahui Pelatihan yang ada di Buger King Giant Bintaro.- Belum diketahui ada atau tidaknya pengaruh Pelatihan terhadap Kualitas

    Pelayanan yang ada di Burger King Giant Bintaro.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    5/38

    5

    C. Pembatasan Masalah

    Dari identifikasi masalah yang ada diatas pembatasan masalah yang

    diambil hanyalah berupa Pelatihan dan Kualitas pelayanan saja yang diambil.

    D. Perumusan Masalah

    Perumusan masalah yang ada pada karya tulis ini adalah :

    1. Bagaimana pelatihan Di Burger King Giant Bintaro?2. Bagaimana Kualitas pelayanan di Buger King Giant Bintaro?3. Adakah Pengaruh Pelatihan terhadap Kualitas Pelayanan yang ada di Buger

    King Giant Bintaro?

    E. Tujuan Penelitian

    Tujuan Penelitian karya tulis ini adalah :

    1. Untuk mengetahui bagaimana Pelatihan yang ada Di Burger King GiantBintaro.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    6/38

    6

    2. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang ada di Burger King GiantBintaro.

    3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pelatihan yang diberikan terhadapkualitas pelayanan.

    F. Sistematikan Penulisan

    Penulisan Laporan Karya Tulis ini dibuat dengan cara membaginya

    dalam beberapa bab sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Dalam Bab ini menguraikan latar belakang penulisan, Identifikasi

    Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah , Tujuan Penelitian,

    dan Sistematika Penulisan.

    BAB II : DATA DAN LANDASAN TEORI

    Pada Bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat restoran, fasilitas

    fasilitas restoran yang ada, standart kualitas yang ada di Buger King

    Giant Bintaro, dan Bagaimana pelatihan yang diberikan dapat

    berhasil dan mencapai kulaitas pelayanan yang maksimal di Burger

    King Giant Bintaro.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    7/38

    7

    BAB III : METODELOGI PENELITIAN

    Pada bab ini membahas apakah pelatihan yang diberikan oleh

    manager outlet berpengaruh penting dengan kualitas pelayanan yang

    akan diberikan kepada tamu. Kemudian menguraikan tentang

    pelatihan apa saja yang diajarkan seorang manager outlet kepada

    karyawan.

    BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dalam Bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum Restoran

    Burger King Giant Bintaro juga analisis Pelatihan Kerja terhadap

    kualitas pelayan hasil pelatihan dan pembahasannya

    .

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan yang

    didapatkan penulis dan saran-saran yang sekira diperlukan.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    8/38

    8

    BAB II

    LANDASAN TEORITIS

    A. Landasan Teori

    2.1.1

    Pelatihan

    Adapun yang dimaksud dengan pelatihan menurut Nitisemito (1996:35),

    mendefinisikan pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yang bermaksud

    untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, dan

    pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Dengan

    demikian, pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dalam pengertian yang

    luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan ketrampilan semata-mata.

    Sedangkan menurut Carrell dan Kuzmits (1982:282) mendefinisikan

    pelatihan sebagai proses sistematis dimana karyawan mempelari pengetahuan

    (knowledge), ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atau perilaku terhadap

    tujuan pribadi dan organisasi.

    Menurut Drummond (1990:63), "pelatihan berarti menuntun dan

    mengarahkan perkembangan dari peserta pelatihan melalui pengetahuan,

    keahlian dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    9/38

    9

    Pelatihan dan pengembangan sudah seharusnya terletak paling atas

    dalam daftar tanggung jawab seorang atasan, sejalan dengan kebutuhan untuk

    menjaga standar secara konstan, pelatihan dan pengembangan merupakan

    sarana mutlak untuk mencapai tujuan yang berkualitas. Para karyawan perlu

    pelatihan agar dapat memahami strategi apa yang dimiliki oleh tempatnya

    bekerja. Standar yang ada akan lebih efektif dengan pengembangan yang

    dialami, selain itu karyawan juga harus mengejar pelatihan dan perkembangan

    demi kemajuan karier mereka, terutama untuk maju di jabatan yang lebih

    tinggi.

    Tujuan umum pelatihan sebagai berikut : (1) untuk mengembangkan

    keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih

    efektif, (2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat

    diselesaikan secara rasional, dan (3) untuk mengembangkan sikap, sehingga

    menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan

    manajemen (pimpinan).

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    10/38

    10

    Sedangkan komponen-komponen pelatihan sebagaimana dijelaskan oleh

    Mangkunegara (2005) terdiri dari :

    1) Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur

    2) Para pelatih (trainer) harus ahlinya yang berkualitas memadai (profesional)3) Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang

    hendak di capai

    4) Peserta pelatihan dan pengembangan (trainers) harus memenuhipersyaratan yang ditentukan.

    Pada umumnya disepakati paling tidak terdapat tiga bidang kemampuan

    yang diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen Hersey dan Blanchart

    (1992, 2009 :5) yaitu :

    a. Kemampuan teknis (technical and skill), kemampuan menggunakanpengetahuan, metode, teknik, dan peralatan yang diperlukan untuk

    melaksanakan tugas tertentu yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan

    dan training.

    b. Kemampuan sosial (human atau social skill), kemampuan dalam bekerjadengan melalui orang lain, yang mencakup pemahaman tentang motivasi

    dan penerapan kepemimpinan yang efektif.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    11/38

    11

    c. Kemampuan konseptual (conceptual skill) yaitu:kemampuan untukmemahami kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak unit

    kerja masing-masing ke dalam bidang operasi secara menyeluruh.

    Kemampuan ini memungkinkan seseorang bertindak selaras dengan tujuan

    organisasi secara menyeluruh dari pada hanya atas dasar tujuan kebutuhan

    keluarga sendiri.

    Tujuan-tujuan diatas tidak dapat dilaksanakan apabila pimpinan

    menyadari akan pentingnya latihan yang sistematis dan karyawan-karyawan

    sendiri percaya bahwa mereka akan memeperoleh keuntungan. Tujuan

    pengembangan pegawai jelas bermanfaat atau berfungsi baik bagi organisasi

    maupun karyawan sendiri.

    Alasan Pentingnya diadakan pelatihan menurut Hariandja (2002:168),

    yaitu :

    a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benarbagaimana melakukan pekerjaan.

    b. Perubahan-perubahan lingkungan ktenaga kerja dan tenaga kerja.Perubahan-perubahan disini meliputi perubahan-perubahan dalam teknologi

    proses seperti munculnyateknologi baru atau munculnya metode kerja baru.

    Perubahan dalam tenaga kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja

    yang memiliki latar belakang keahlian, nilai, sikap, yang berbeda yang

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    12/38

    12

    memerlukan pelatihan untuk menyamakan sikan dan perilaku mereka

    terhadap pekerjaan

    c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memerbaiki produktivitas. Saatini daya saing perusahaan tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan aset

    berupa modal yang dimiliki, tetapi juga harus sumber daya manusia yang

    menjadi elemen paling penting untuk meningkatkan daya saing sebab

    sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing yang

    langgeng.

    d. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standarpelaksanaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh asosiasi industri dan

    pemerintah, untuk menjamin kualitas produksi atau keselamatan dan

    kesehatan kerja.

    Program latihan menurut Handoko (1995:110) dirancang untuk

    meningkatkan prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta

    memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program latihan

    manajemen:

    1. Metode PraktisTeknik-teknik on the jib training merupakan metode pelatihan yang

    paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan yang baru

    dengan supervisi langsung, seorang pelatih yang berpengalaman.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    13/38

    13

    Berbagai macam teknik ini yang biasa digunakan dalam praktek adalah

    sebagai berikut :

    a. Rotasi jabatan merupakan latihan dengan memberikan kepada karyawanpengetahuan tentang bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek

    berbagai macam ketrampilan manajerial.

    b. Latihan instruksi pekerjaan merupakan latihan dengan memberikanpetunjuk-petunjuk pekerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan

    dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan tentang cara

    pelaksanaan pekerjaan sekarang.

    c. Magang merupakan latihan dengan memberikan proses belajar dariseorang atau beberapa orang yang telah berpengalaman. Pendekatan itu

    dapat dikombinasikan dengan latihan off job trainning. Hampir semua

    karyawan pengrajin (care off), seperti tukang kayu dan ahli pipa atau

    tukang ledeng, dilatih dengan program-program magang formal.

    Aksestensi dan internship adalah bentuk lain program magang.

    d. Pengarahan merupakan latihan dengan penyelia atau atasan memberikanbimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja

    rutin mereka. Hubungan penyelia dan karyawan sehingga bawahan

    serupa dengan hubungan kotor-mahasiswa.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    14/38

    14

    e. Penugasan sementara merupakan latihan dengan memberikanpenempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai anggota

    panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan

    2. Metode SimulasiDengan metode ini kryawan peserta latihan representasi tiruan (artificial).

    Suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti dalam

    keadaan sebenarnya. Diantara metode-metode simulasi yang paling umum

    digunakan adalah sebagai berikut :

    a. Metode Studi kasus. Deskripsi tertulis akan suatu situasi pengambilankeputusan nyata disediakan. Aspek organisasi terpilih diuraikan pada

    lembar kasus.Karyawan yang terlibat dalam tipe latihan ini diminta

    untuk mengidentifikasikan masalah-masalah, menganalisa situasi dan

    merumuskan penyelesaian-penyelesaian alternatif. Dengan metode

    kasus, karyawan dapat mengembangkan ketrampilan pengambilan

    keputusan.

    b. Permainan Rotasi Jabatan. Teknik ini merupakan suatu peralatan yangmemungkinkan para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan

    berbagai peranan yang berbeda. Peserta ditugaskan untuk individu

    tertentu yang digambarkan dalam suatu periode dan diminta untuk

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    15/38

    15

    menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Dalam hal ini

    tidak ada masalah yang mengatur pembicaraan dan perilaku. Efektifitas

    metode ini sangat bergantung pada kemampuan peserta untuk

    memainkan peranan (sedapat mungkin sesuai dengan realitas) yang

    ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah sikap

    peserta seperti misal menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan

    individual, dan mengembangkan ketrampilan, ketrampilan antar pribadi

    (interpersonal skill).

    c. Permainan Bisnis. Bussiness (management) game adalah suatu simulasipengambilan keputusan skala kecil yang dibuat sesuai dengan

    kehidupan bisnis nyata. Permainan bisnis yang komplek biasanya

    dilakukan dengan bantuan komputer untuk mengerjakan perhitungan-

    perhitungan yang diperlukan. Permaianan di sistem dengan aturan-

    aturan tentunya yang diperoleh dari teori ekonomi atau dari study

    operasi-operasi bisnis atau industri secara terperinci. Para peserta

    memainkan game dengan memutuskan harga produk yang akan

    dipasarkan, berapa besar anggaran penjualan, siapa yang akan ditarik

    dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk melatih parakaryawan (atau

    manajer) dalam pengambilan keputusan dan cara mengelola operasi-

    operasi perusahaan.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    16/38

    16

    d. Ruang Pelatihan. Agar program latihan tidak mengganggu operasi-operasi normal, organisasi menggunakan vestibule trainning. Bentuk

    latihan ini bukan dilaksanakan oleh atasan (penyelia), tetapi oleh

    pelatih-pelatih khusus. Area-area yang terpisah dibangun dengan

    berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan digunakan pada

    pekerjaan sebenarnya.

    e.

    Latihan Laboratorium. Teknik ini adalah suatu bentuk latihan kelompok

    yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-

    ketrampilan antar pribadi. Salah satu bentuk latihan laboratorium yang

    terkenal adalah latihan sensitivitas dimana peserta belajar menjadi lebih

    sensitif (peka) terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Latihan ini

    berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab

    pekerjaan diwaktu yang akan datang.

    Program Pengembangan Eksekutif. Program-program ini biasanya

    diselenggarakan di Universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

    Organisasi bisa mengirimkan para karyawannya untuk mengikuti paket-paket

    khusus yang ditawarkan ; atau bekerjasama dengan suatu lembaga pendidikan

    untuk menyelenggarakan secara khusus suatu bentuk penataran, pendidikan

    atau latihan sesuai kebutuhan organisasi.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    17/38

    17

    2.1.2 Kualitas PelayananKeunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta

    kualitas yang diperhatikan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan

    harapan dan keinginan yang meliputi adanya keandalan pekerjaan dalam

    pelayanan sikap responsive, keyakinan, sikap empati dan nyata pada

    pelayanan yang berkualitas.

    Zeithaml, Parasuraman, dan Berry telah mengidentifikasi lima dimensi

    pelayanan yang berkualitas, yaitu:

    1) Bukti langsung (tangibles)Definisi bukti langsung dalam Rambat Lupiyoadi (2001:148) yaitu

    "kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensi kepada

    pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik

    perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari

    pelayanan yang diberikan olehpemberi jasa, yang meliputi fasilitas fisik

    (gedung, gudang, dan lain sebagainya) , perlengkapan dan peralatan yang

    dipergunakan(teknologi), serta penampilan pegawainya".

    Bukti langsung dalam Fandy Tjiptono (1996:70) adalah "bukti fisik dari

    jasa, bisa berupa fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari jasa

    (misalnya, kartu kredit plastik)". Sedangkan Philip Kotler (1997:53)

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    18/38

    18

    mengungkapkan bahwa bukti angsung adalah "fasilitas dan peralatan fisik serta

    penampilan aryawan yang professional".

    2) Kehandalan (reliability)

    Kehandalan dalam Rambat Lupiyoadi (2001:148) adalah "kemampuan

    perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat

    dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti

    ketepatan waktu, pelayanan yang sama, untuk semua pelanggan tanpa

    kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi".

    Fandy Tjiptono (1996:69) mendefinisikan kehandalan adalah

    "mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja (performance) dan

    kemampuan untuk dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan

    memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama (right the first time).

    Selain itu juga berarti bahwa perusahaan yang bersangkutan memenuhi

    janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal yang

    disepakati".

    Secara singkat definisi kehandalan dalam Fandy Tjiptono (1997:14)

    adalah "kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,

    akurat, dan memuaskan".

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    19/38

    19

    3) Daya tanggap (responsiveness)

    Menurut Rambat Lupiyoadi (2001:148) daya tanggap adalah "suatu

    kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif)

    dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.

    Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas

    menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan". Sedangkan

    menurut Fandy Tjiptono (1996:70) daya tanggap adalah "keinginan para staf

    untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tangga".

    4) Jaminan (assurance)

    Definisi jaminan dalam Rambat Lupiyoadi (2001:148) yaitu

    "pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan

    untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Terdiri

    dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication), kredibilitas

    (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun

    (courtesy)".

    Senada dengan pengertian di atas Fandy Tjiptono (1996:70)

    mendefinisikan jaminan adalah "mencakup pengetahuan, kemampuan,

    kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari

    bahaya, risiko, atau keragu-raguan". Sedangkan menurut Philip Kotler

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    20/38

    20

    (1997:53) jaminan adalah "pengetahuan dan kesopanan dari karyawan, dan

    kemampuan untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan".

    5) Empati (empathy)

    Rambat Lupiyoadi (2001:148) menerangkan empati adalah

    "memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

    diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan

    konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan

    pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

    spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan".

    Menurut Fandy Tjiptono (1996:70) empati adalah "kemudahan dalam

    melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan

    memahami kebutuhan para pelanggan". Lebih singkat lagi Philip Kotler

    (1997:53) mendefinisikan empati adalah tingkat perhatian pribadi terhadap

    para pelanggan".

    Menurut Wilton (1994 : 2) Segala tindakan atau akrakteristik dari suatu

    produk atau jasa yang memiliki kemapuan untuk memenuhi kebutuhan yang

    diinginkan.

    Sedangkan Kualitas pelayanan dapat berarti suatu pelayaan yang

    diberikan untuk memuaskan pelanggan dengan memenuhi segala

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    21/38

    21

    kebutuhannya jadi dapat dikatakan bahwa pelanggan merasa puas dengan

    pelayanan yang diberikan , maka pelayanan tersebut dikatakan berkualitas.

    Untuk mendapatkan pengertian lebih lanjut mengenai pelayanan,

    terlebih dahulu kita harus mengenatui jenis dan karakteristik pelayanan yaitu :

    Bersifat Intagible dan tidak dapat diukur Bersifat rasional dan Emosional Bobot pelayanan tergantung kepada harapan penerima layanan Jasa dijual tetapi tidak untuk dimiliki Merupakan proses yang segera Di pandang dan di rasa berbeda-beda kepada setiap orang

    Maka berdasarkan itulah dapat diperoleh pengertian pelayanan yang

    berbeda dari dua sisi yaitu, dari sisi penerima pelayanan (Receiver) dan dari

    sisi pemberi pelayanan (Provider)

    Pengertian dari sisi receiver adalah timbulnya rasa atau tidak rasa puas

    yang dialami dalam waktu memperoleh atau mendapatkan sesuatu dari sisi

    pemberi pelayanan (Provider)

    Pengertian dari sisi Provider adalah aktifitas yang diberikan untuk

    memberikan kepuasan untuk pihak yang menerima.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    22/38

    22

    Pelayanan masih dibagai lagi menurut jenis-jenisnya. Adapun Jenis-

    jenis pelayanan menurut Supranto (2006 : 47) antara lain :

    1. American Service adalah pelayanan yang makanannya sudah diporsikan kedalam piring atau disebut juga Quick Service, Plate Service atai Ready

    Plate Service.

    2. Russian Service adalah Pelayanan yang menggunakan loddor atau platterdan clamp ( sepasang sendok dan garpu service) untuk memindahkan

    makanan dari plater ke piring makanan tamu atau disebut juga Service a la

    russe, Platter Service dan Internasional Service.

    3. French Service adalah Pelayanan yang dilakukan dua orang pramusaji yangbertugas sebagai chef de rang dan commis de rang dengan menggunakan

    gueridon atau meja dorong. Pelayanan ini juga disebut dengan silver

    Service dan Gueridon Service.

    4. Speciality Service adalah Pelayanan yang bersifat khusus, yang cukupterkenal dikalangan masyarakat internasional, karena sifat pelayanan ini

    adalah menyajikan makanan secara special dishes dan hidangan

    Internasional.

    5. Chinesse Service adalah Pelayanan dengan dengan menyuguhkan makanandengan resep-resep dan cara memasak dengan spesifikasi china.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    23/38

    23

    2.1.3 RestoranRestoran berasal dari bahasa Perancis, yaitu dari kata restaurer yang

    dalam bahasa inggris adalah to restore yang berarti memulihkan. Restoran

    adalah tempat yang menyiapkan dan menyajikan makanan beserta minuman

    kepada pelanggan.

    Menurut Suarthana (2006 : 23) restoran adalah: Tempat usaha yang

    komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan

    dan minuman untuk umum di tempat usahanya.

    Sedangkan menurut Sihite (2000 : 16) restoran adalah: Suatu tempat

    dimana seseorang yang akan datang menjadi tamu yang akan mendapatkan

    pelayanan untuk menikmati makanan, baik pagi, siang, ataupun malam sesuai

    dengan jam bukanya dan oleh tamu yang menikmati hidangan itu harus

    membayar dengan harga yang ditemtukan sesuai daftar yang disediakan

    restoran itu.

    Adapun menurut Sugiarto (2002 : 77), mengatakan :

    Restoran adalah suatu tempat yang indentik dengan jajaran meja-meja

    yang tersusun rapi dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari

    dapur dan pelayanan pramusaji, berdentingnya bunyi-bunyi kecil karena

    persentuhan gelas-gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di

    dalamnya.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    24/38

    24

    Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

    restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang memiliki fasilitas yang

    dikelola sebagai tempat untuk menikmati makanan dan minuman dan sekaligus

    memberikan pelayanan yang dikehendaki oleh pelangan-pelangannya.

    Dari beberapa definisi dapat diambil kesimpulan bahwa restoran adalah

    tempat dengan kehadiran orang dengan segala fasilitasnya yang menyediakan

    makanan dan minuman serta pelayanannya untuk usaha komersil yang

    disesuaikan dengan permintaan atau konsumen dan dikelola secara profesional.

    Memalui pengertian diatas saja tidak cukup untuk mengerti apa yang

    dimaksud dengan Restoran. Restoran masih dibagi-bagi lagi menjadi beberapa

    klasifikasi. Adapun Klasifikasi Restoran menurut Marsum (2001:7-11), ada

    tujuh tipe klasifikasi restoran :

    1. A La Carte RestaurantAdalah restoran yang telah mendapatkan ijin penuh untuk menjual

    makanan, lengkap dengan banyak variasi. Dimana konsumen bebas

    memilih sendiri makanan yang mereka kehendaki. Tiap-tiap makanan yang

    tersedia di restoran jenis ini memiliki harga tersendiri.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    25/38

    25

    2. Table Dhote RestaurantAdalah restoran yang khusus menjual menu yang lengkap (dari hidangan

    pembuka sampai hidangan penutup), dan tentu dengan harga yang telah

    ditentukan pula.

    3. Cafetaria atau CafeAdalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, roti isi, kopi dan

    teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.

    4. Inn TavernAdalah restoran dengan harga yang relatif cukup terjangkau, yang dikelola

    oleh perorangan di tepi kota. Suasana dibuat sangat dekat dan ramah

    dengan konsumennya serta menyediakan hidangan yang lezat.

    5. Snack Bar atau Milk BarAdalah restoran dengan tempat yang tidak terlalu luas dan sifatnay tidak

    resmi dengan pelayanan yang cepat dimana konsumen mengumpulkan

    makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas counter (meja panjang

    yang membatasi dua ruangan) kemudian membawanya sendiri ke meja

    makan. Konsumen bebas memilih makanan yang disukain, disini lebih

    dikenal dengan nama restoran cepat saji (fast food). Makanan yang tersedia

    pada umumnya hamburger, roti isi, kentang goreng, ayam goreng, nasi dan

    mie

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    26/38

    26

    6. Speciality RestaurantAdalah restoran yang suasana dan dekorasinya disesuaikan dengan tipe

    khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran semacam ini

    menyediakan masakan Eropa, China, Jepang, India dan sebagainya.

    Pelayanan sedikit banyak berdasarkan sedikit banyak berdasarkan tata cara

    negara asal makanan speciality tersebut.

    7.

    Family Type Restaurant

    Adalah retoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman

    dengan harga yang relatif murah dan terjangkau. Terutama disediakan

    untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan.

    Selain jenis-jenis restoran yang ada, kita juga harus mengetahui jenis-

    jenis menu yang ada di dalam restoran. Adapun jenis-jenis menu yang

    digunakan dalam restoran menurut Sugiarto (2007:107-109), antara lain :

    1. A la CarteAdalah daftar makanan di dalam menu, yang masing-masing jenis makanan

    dapat diorder, dipersiapkan dan diberi harga yang terpisah.

    2. Table DhoteAdalah makanan dengan harga tetap. Suatu makanan lengkap yang

    digambarkan satu set harga menu, sebagai perbandingannya adalah bahwa

    A la carte harganya per masing-masing makanan di pesan.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    27/38

    27

    3. Set MenuAdalah menu pilihan yang biasanya bukan untuk dinner, hanya

    menawarkan sedikit pilihan. Set menu biasanya diadakan pada banquet atau

    pada saat tour.

    4. Children MenuAdalah menu yang peruntuk bagi anak > biasanya terpisah untuk menu

    orang dewasa.

    5. Continental MenuAdalah menu makan pagi yang ringan, biasanya terdiri dari minuman, toast

    atau rolls.

    6. American BreakfastAdalah menu makan pagi yang biasanya lebih berat karena ada egg, atau

    meat dishes.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    28/38

    28

    B. Kerangka Pemikiran

    C. Hipotesis

    Hipotesis adalah dugaan sementara yang memerlukan pembuktian. Dalam

    penelitian ini peneliti membuat hipotesis, Yaitu :

    Ho : Tidak ada pengaruhnya antara pelatihan terhadap kualitas pelayan bagi

    karyawan Burger King Giant Bintaro

    Ha : Adanya pengaruh antara Pelatihan terhadap kualitas pelayanan bagi

    karyawan Burger King Giant Bintaro

    Pelatihan

    1. Tujuan dan Sasaran2. Materi Pelatihan3. Para Pelatih4. Peserta Pelatihan

    Kualitas Pelayanan

    1. Bukti Langsung2. Kehandalan3. Daya Tangkap4. Jaminan5. Empati

    Sumber : Mangkunegara

    (2005)

    Sumber : Zeithalm,

    Parasuraman, Berry (2005)

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    29/38

    29

    BAB III

    METODELOGI PENELITIAN

    A. Metode Dan Unit Penelitian

    Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode

    deskriptif dan korelasi. Metode Deskriptif adalah metode yang berusaha

    mendeskripsikan atau menggambarkan atau melukiskan fenomena yang diteliti

    secara sistematis, faktual, aktual (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000 : 29). Metode

    Korelasi merupakan inferesia dari metode deskriptif ( mendefinisikan

    hubungan yang terjadi antara variable bebas dan variable terikat).

    Unit Analisis menurut Kusmayadi (2000 : 73) adalah unit yang diamati

    dan akan dijelaskan serta merupakan obyek penelitian yang dapat berupa

    individu, perorangan, kelompok, organisasi, masyarakat, hasil manusia, instasi

    dan lain-lain. Dalam hal ini unit analisis penelitiannya adalah Karyawan yang

    bekerja di Buger King Giant Bintaro tentang Pelatihan kerja dan kualitas

    pelayanan.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    30/38

    30

    B. Variabel Dan Pengukurnya

    Variable menurut Kusmayadi (2000 : 22) adalah unsur objek yang

    diteliti, merupakan ciri yang melekat pada objek penelitian tersebut.

    Sedangkan Sugiyono (2005 : 31) mengatakan variable adalah sesuatu hal yang

    berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

    memperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

    Variable terdiri dari variable bebas (IndependentVariable) dan variable terikat

    (Dependent Variable).

    Variable bebas adalah variable yang nilainya tidak berubah karena

    variable lain, bahkan mempengaruhi atau menjadi penyebab nilai variable lain.

    Sedangkan Variable terikat adalah variable yang nilainya tergantung atau

    dipengaruhi oleh variable lain. Dalam proyek akhir ini variable bebasnya

    adalah pelatihan. Sedangkan Variable terikatnya adalah kualitas pelayanan.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    31/38

    31

    Tabel 3.1 Variable dan Pengukuran

    Variable Sub-variable Skala Pengukuran

    Karakteristik Biografi Nama

    Jenis Kelamin

    Umur

    Pendidikan

    Pelatihan Tujuan dan Sasaran Skala Likert

    Materi Pelatihan

    Para Pelatih

    Peserta Pelatihan

    Kualitas Pelayanan Bukti Langsung Skala Likert

    Kehandalan

    Daya Tangkap

    Jaminan

    Empati

    Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2002 : 22) Skala likert

    merupakan alat ukut mengukur sikap dari keadaan yang sangat positif ke

    jenjang yang sangat negatif, untuk menunjukan sejauh mana tingkat

    persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang diajukan oleh

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    32/38

    32

    peneliti. Alasan penggunaan skal likert adalah agar responden dapat dengan

    mudah menunjukan pada skala berapa menyatakan sangat tidak setuju sampai

    dengan sangat setuju.

    Skala yang dikembangkan oleh Rensis Likert disebut juga sebagai

    Summated Ratings Methode. Pada umumnya responden harus memilih satu

    dari lima alternatif sebagai berikut :

    1.

    Sangat Tidak Setuju

    2. Tidak Setuju3. Cukup Setuju4. Setuju5. Sangat Setuju

    (Sugiyono, 2004 : 86-87)

    Skor Keterangan

    5 Sangat Setuju

    4 Setuju

    3 Cukup Setuju

    2 Tidak Setuju

    1 Sangat Tidak Setuju

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    33/38

    33

    C.Prosedur Penarikan Sampling

    Cara penarikan sampling ini menggunakan sampling jenuh. Sampling

    jenuh adalah teknik penentuan sample bila semua anggota digunakan sebagai

    sample.

    Sample merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini

    akan disebarkan sebanyak 20 kuesioner untuk 20 responden yang terdiri atas

    semua karyawan di Burger King Giant Bintaro.

    D.Prosedur Pengumpulan Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

    sekunder. Menurut Kusmayadi (2004 : 55), data primer adalah data yang

    dikumpulkan dan diolah sendiri oleh pengguna data.

    Menurut Kusmayadi (2000 : 79) data dikelompokan mejadi :

    1. Data menurut sifatnya :a. Data kualitatif adalah data yang tidak bernilai numerik atau nilainya

    bukan angka.

    b. Data kuantitatif adalah data yang nilainya berbentuk numerik atauangka.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    34/38

    34

    2. Data menurut cara perolehannya :a. Data Primer adalah data yang diperoleh dengan jalan dikumpulkan

    sendiri oleh peneliti dan langsungd ari objek yang diteliti.

    b. Data Sekunder adalah data yang merupakan hasil pengumpulan orangatau instasi lain dalam bentuk publikasi, seperti laporan tahunan,

    company profile dan seterusnya.

    3.

    Data menurut waktu pengumpulannya :

    a. Cross Section yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.b. Time series (berkala) yaitu data yang dikumpulkan dari wktu ke waktu

    untuk melihat keadaan pada periode tertentu.

    Dalam memperoleh data primer dilaksanakan melalui penelitian

    lapangan dimana dapat dijelaskan bahwa penelitian lapangan merupakan riset

    yang didasarkan atas pengelolaan data tentang objek-objek yang terdapat di

    lapangan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara :

    ObservasiPenulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek-objek

    yang akan diteliti untuk mendapatkan data. Menurut Umar (2002 : 90),

    observasi adalah teknik ini menuntu adanya pengamatan dari di periset

    terhadap obyek risetnya, misalnya dalam melakukan eksperimen. Instrumen

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    35/38

    35

    yang dipakai dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan dan

    lainnya.

    Kuesioner (Angket)Penulisan dan penybaran pertanyaan secara tertulis kepada obyek yang

    dituju agar diisi. Menurut Umar (2002 :88), kuesioner atau angket adalah

    salah satu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan

    kepada responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

    daftar pertanyaan tersebut.

    WawancaraWawancara digunakan sebagai teknik pngumpulan data apabila peneliti

    ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,

    2004 : 130)

    E. Metode Analisis Data

    Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan penyajian

    melalui table. Statisktik deskriptif digunakan untuk mencari kuatnya hubungan

    antara variable melalui analisis korelasi. Semua data yang digunakan adalah

    data mentah yang kemudian diolah menggunkan alat bantu SPSS (Statistical

    Package for the Social Sciences). SPSS yang digunakan untuk mengolah data

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    36/38

    36

    adalah SPSS 17 yang tepat untuk mengukur korelasi antara variable Pelatihan

    kerja karyawan front office hotel padma terhadap kualitas pelayanan.

    Koefisien korelasi berkisar antar -1 sampai +1 dengan kekuatan hubungan

    korelasi sebagai berikut :

    +1.00 : Hubungan positif sempurna

    -1.00 : Hubungan negatif sempurna

    0.85-0.99 : Hubungan sangat erat / kuat

    0.70-0.84 : Hubungan erat / kuat

    0.50-0.69 : Hubungan sedang

    0.30-0.49 : Hubungan rendah / lemah

    0.10-0.29 : Hubungan sangat rendah / sangat lemah

    0.01-0.09 : Hubungan diabaikan

    -0.00 : Tidak ada hubungan sama sekali.

    Hubungan positif (+) adalah hubungan yang mengantarkan pengertian

    bahwa individu atau kejadian dengan nilai yang tinggi pada variable pertama

    cenderung memiliki nilai / skor yang tinggi pada variable atau indvidu kedua.

    Hubungan negatid (-) mengandung pengertian bahwa bila individu atau

    variable pertama memiliki nilai atau skor rendah / kecil, maka individu atau

    variable kedua cenderung memiliki nilai atau skor tinggi.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    37/38

    37

    Koefisien Determinasi dengan simbol r merupakan proporsi variabilitas

    dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi

    berikut menyebutkan bahwa r rasio variabilitas nila-nilai yang dibuat dengan

    model variabilitas nilai data asli. Secara umum r digunakan sebagai informasi

    mengenai kecocokan suatu model. Dalam regresi r ini dijadikan sebagai

    pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat

    model. Jika r sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukan garis regresi

    cocok dengan dana yang sempurna. Adapun Rumus Koefisien Determinasi

    sebagai berikut,

    Kd = r x 100%

    Metode penelitian Korelasional ini digunakan karena dianggap paling

    sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu mencari hubungan

    antara dua gejala yang diteliti yang dalam penelitian ini. Sedangkan unit

    analisisnya adalah Karyawan Burger King, Giant Bintaro.

  • 7/22/2019 Skripsi Bab 1-3 FIX!

    38/38

    38

    F. Waktu Dan Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan secara langsung observasi dan dilaksanakan dari

    pertengahan Juni sampai Pertengahan September 2012, Bertempat di Burger

    King, Giant bintaro, Jakarta.