sop 4.docx

20
OHMMETER Ohmmeter Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Ohmmeter adalah alat yang umumnya tergabung pada multimeter (dengan voltmeter dan ammeter)yang digunakan untuk mengukur resistansi suatu komponen. Selain untuk mengukur resistansi,ohmmeter bisa juga digunakan untuk mengetes kekontinuan/sambungan suatu rangkaian (continuitytest). Banyak ohmmeter digital yang modern bisa mengeluarkan bunyi untuk mengindikasikan bahwasuatu rangkaian terputus dari suatu titik ke titik yang lain.ohmmeter digital yang bisa mengeluarkan suara membantu penggunanya untuk mendeteksi suatusambungan pada suatu rangkaian tanpa melihat langsung menggunakan mata. Umumnya ohmmeter berguna sebagai alat yang dapat mendeteksi suatu rangkaian dalamkeadaan terhubung singkat (short circuit) atau terbuka (open circuit). Hubung singkat (shortcircuit) terjadi ketika konduktor yang

Upload: sarnika-dewi

Post on 26-Sep-2015

120 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

OHMMETER

Ohmmeter

Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

Ohmmeter adalah alat yang umumnya tergabung pada multimeter (dengan voltmeter dan ammeter)yang digunakan untuk mengukur resistansi suatu komponen. Selain untuk mengukur resistansi,ohmmeter bisa juga digunakan untuk mengetes kekontinuan/sambungan suatu rangkaian (continuitytest). Banyak ohmmeter digital yang modern bisa mengeluarkan bunyi untuk mengindikasikan bahwasuatu rangkaian terputus dari suatu titik ke titik yang lain.ohmmeter digital yang bisa mengeluarkan suara membantu penggunanya untuk mendeteksi suatusambungan pada suatu rangkaian tanpa melihat langsung menggunakan mata.

Umumnya ohmmeter berguna sebagai alat yang dapat mendeteksi suatu rangkaian dalamkeadaan terhubung singkat (short circuit) atau terbuka (open circuit). Hubung singkat (shortcircuit) terjadi ketika konduktor yang lazimnya mempunyai resistansi yang sangat rendahterhubung dengan konduktor lain diantara dua titik pada suatu rangkaian. Karena resistansi yangrendah inilah hubung singkat terjadi, arus akan melangkahi (bypass)rangkaian yang seharusnyadilewati karena arus ini akan memilih jalur yang terhubung singkat tadi. Ohmmeter akan menunjukkan nilai resistansi yang sangat rendah (secara teori sama dengan nol) ketika digunakanuntuk mengukur rangkaian yang terhubung singkat ini.Rangkaian terbuka (open circuit) terjadi ketika suatu konduktor rusak diantara kedua titik yangdiukur. Ohmmeter akan menunjukkan pembacaan nilai resistansi yang sangat besar sekali(secara teori tak hingga) ketika mengukur rangkaian yang terbuka.

a. Prinsip kerja OhmmeterTelah diketahui bahwa tahanan arus listrik suatu benda baru dapat diukur bila dialirkan arus listrik ke benda tersebut. Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada Ampermeter, yang mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan sumber arus listrik karena sumbernya adalah benda yang diukur tersebut.

b. Hambatan

Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut: R = V / I Atau di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

c. Cara Penggunaan Ohmmeter:

1. Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi/tahanan

Digunakan untuk mengukur tahanan suatu device/alat, misalnya: resistor, lampu,atau lainnya.

Cara penggunaan:

1. Jangan mengukur resistansi rangkaian yang ada tegangannya.

2. Putar knob pemilih cakupan pada cakupan yang tepat.

2. Test Continuity

Digunakan untuk mengetahui kontinuitas jalur atau koneksi suatu rangkaian.Biasanya memiliki logo :

Cara melakukan test continuity:Pasang probe pada posisi A dan B, jika jalur masih continous (tidak putus) maka akan ada bunyi,jika tidak maka jalur sudah putus

d. Kalibrasi pada Ohmmeter

Kalibrasi perlu dilakukan agar nilai yang terbaca akurat, terutama di Ohmmeter Analog, carauntuk melakukan kalibrasi adalah sebagai berikut:Hubung singkat kaki meter merah dan hitam dan putar pengatur nol ohm, sehingga penunjuklurus pada 0 ? ( jika penunjuk gagal berayun ke nol. meskipun pengatur penunjuk nol ohm sudahdiputar penuh searah jarum jam, gantilah baterai yang berada di dalam meter dengan bateraiyang baru

kalibrasi Ohmmeter Analog

AMPEREMETER

Amperemetere

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar. Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satudalam multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter,Voltmeter dan Ohmmeter. Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada galvanometer. Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat urkur itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A.

Amperemeter bisa jadi tersusun atas mikroamperemeter dan shunt. Mikroamperemeter berguna untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

Cara Pengukuran

Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter,

1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere

Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.

Berikut cara melakukan pengukurannya:

Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:

Atur knobpemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat ataudi atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur

Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yangbaik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.

Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya > 60 % agarpembacaannya lebih tepat.

Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupansudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran dibawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob padacakupan yang lebih kecil.

Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.

Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.

Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC

2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere

Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.

Berikut cara pengukurannya:

Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:

Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita manfaatkan :

1.Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.

2.Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik.

3.HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.

4.Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.

5.MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di colok.

6.Response Time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

.

VOLTMETER

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi mengukur tegangan listrik. Satuan tegangan listrik adalah volt. Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V. Voltmeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya sering kita harus mengukur tegangan listrik yang nilai tegangannya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Voltmeter biasanya Biasanya voltmeter digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai, elemen Volta, atau aki. Voltmeter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati hambatan R juga sangat kecil. Voltmeter dapat dibuat dari sebuah galvanometer dan sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer, sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai standarnya. Jenis-jenis voltmeter ada dua, yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Berikut ini adalah bentuk fisik dari alat ukur voltmeter:

Voltmeter Analog

Voltmeter Digital

1. BAGIAN-BAGIAN VOLTMETER

2. CARA PENGGUNAAN VOLTMETER

Untuk mengukur tegangan kita harus menggunakan voltmeter yang dipasang paralel terhadap komponen yang kita ukur beda potensialnya. Jadi tidak perlu dilakukan pemutusan penghantar seperti pada amperemeter. Apabila dalam voltmeter dihubungkan seri dengan beban, maka voltmeter tidak akan bekerja, bahkan alat ukur tersebut bisa menjadi rusak. Contoh ilustrasi dan gambar pemasangan voltmeter yang dipasang secara paralel dengan beban:

Voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan searah maupun tegangan bolak-balik. Apabila mengukur tegangan searah, maka saklar jangkah diarahkan pada posisi DC. Namun terlebih dahulu perlu diperkirakan besarnya tegangan yang akan diukur, sehingga dapat mengarahkan saklar ke posisi yang lebih tinggi dari harga yang telah diperkirakan. Hal ini dilakukan agar alat ukurnya tidak rusak oleh besarnya tegangan yang mengalir pada rangkaian. Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai. Kutub positip dengan potensial tinggi dan kutub negatip dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel yang berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat penyimpangan yang arahnya ke kiri. Sedangkan pada rangkaian arus bolak balik tidak menjadi masalah. Contoh ilustrasi dan gambar rangkaian pada voltmeter:

3. CARA MEMBACA HASIL PENGUKURAN PADA VOLTMETER

Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar. Membaca hasil pengukuran pada skala Voltmeter harus dibiasakan dan berlatih terus, hal ini untuk memudahkan dalam menjawab soal atau penerapan aplikasi yang membutuhkan kecepatan dalam membaca skala. Untuk membaca hasil ukur dari voltmeter tersebut dapat digunakan rumus:

Keterangan:

NP = Nilai Pengukuran

PJ = Penunjuk jarum (nilai yang ditunjukan oleh jarum)

ST = Sekala tertinggi voltmeter (nilai maksimum bila jarum full)

BU = Batas ukur voltmeter

Selain menggunakan rumus diatas, untukmembaca hasil ukur dari voltmeter juga dapa digunakan rumus:

Contoh soal:

Jika angka yang ditunjuk oleh jarum sebuah voltmeter yang memiliki batas ukur 5V adalah 2V dan kabel merah menunjuk pada angka 2 V, maka hasil pengukuran adalah:

V= x angka pada kabel merah

V = x 2V

V = 0,8V