spesifikasi teknis poasdam leuwiliang

Upload: muhammad-makhrus

Post on 24-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    1/14

    1

    SPESIFIKASI TEKNIS

    PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNANGEDUNG POSDAM DAN PB BPBD KABUPATEN BOGOR

    TAHUN ANGGARAN 2016

    PASAL 1. URAIAN UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN :

    1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : PEMBANGUNAN GEDUNGPOSDAM DI KECAMATAN LEUWILIANG

    1.2. Pemborong harus menyelenggarakan seluruh pekerjaan termasukmendatangkan semua bahan - bahan yang diperlukan, pemasangansampai pembersihan halaman dan bangunan setelah selesai pekerjaan.

    1.3. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambarbestek, syarat - syarat detail, serta tunduk kepada perintah KonsultanPengawas sebagai wakil Pemberi Tugas.

    1.4. Pemborong harus menyediakan peralatan yang cukup dan memadaisesuai dengan kebutuhan dan besarnya proyek.

    1.5. Pemborong harus menyediakan tenaga ahli untuk pelaksana lapanganyang cakap dan memadai sesuai besarnya proyek.

    1.6. Pekerjaan meliputi pengadaan secara memadai untuk Tenaga Ahli, alatalat bantu dan bahan material sesuai dengan pekerjaannya.

    1.7. Pekerjaan terdiri dari:1. Pekerjaan Persiapan.2. Pekerjaan Galian dan Urugan3. Pekerjaan Pasangan

    4. Pekerjaan Beton5. Pekerjaan Kuda-kuda dan Atap6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela7. Pekerjaan Laburan dan penyelesaian8. Pekerjaan Instalasi Listrik

    PASAL 2. LOKASI DAN KEADAAN PROYEK :

    2.1. Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan pada waktu Aanwijzing dan lokasi initidak akan berubah pada waktu penyerahan Surat Penyerahan LapanganPekerjaan.

    2.2. Untuk pengamanan bahan - bahan pada waktu membangun, bila perludari pemborong mengadakan gudang darurat atas biaya sendiri kecualiada persyaratan yang mengharuskan.

    2.3. Kondisi Lapangana. Sebelum memulai pekerjaan, pemborong harus benar - benar

    memahami kondisi / keadaan lapangan atau hal - hal lain yangmungkin akan mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan dan harussudah memperhitungkan segala akibatnya.

    b. Pemborong harus memperhatikan secara khusus mengenaipengaturan lokasi tempat bekerja, penempatan material, pengamanandan kelangsungan operasi selama pekerjaan berlangsung.

    c. Pemborong harus mempelajari dengan seksama seluruh bagiangambar, RKS dan agenda dokumen lelang, guna penyesuaian dengankondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    2/14

    2

    2.4. Kebersihan dan Ketertibana. Selama berlangsungnya pembangunan, Direksikeet, gudang dan bagian

    dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas daribahan bekas, tumpukan tanah dan lain - lain.Kelalaian dalam hal ini dapat menyebabkan Konsultan Pengawas atauDireksi memberi perintah menghentikan seluruh pekerjaan dan pemborongharus menanggung seluruh akibatnya.

    b. Penimbunan bahan - bahan yang ada dalam gudang - gudang maupunyang berada dialam bebas, harus diatur sedemikian rupa agar tidakmengganggu kelancaran dan keamanaan pekerjaan / umum dan jugamemudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan olehKonsultan Pengawas maupun oleh Pemberi Tugas.

    c. Para pekerja pemborong tidak diperkenankan untuk :- Menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas.- Memasak ditempat kerja kecuali dengan ijin Konsultan Pengawas atau

    Direksi.- Membawa masuk pedagang makanan, buah - buahan, minuman rokok

    dan sebagainya ketempat pekerjaan.- Keluar masuk dengan bebas.

    2.5. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Baranga. Bila dalam RKS disebutkan nama dan Pabrik pembuat dari suatu bahan

    dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk menunjukan bahan danbarang yang digunakan dan untuk mempermudah pemborong mencaribarang tersebut.

    b. Setiap penggantian nama dan pabrik pembuat dari suatu bahan danbarang harus disetujui oleh Direksi pekerjaan dan bila ditentukan dalamRKS serta Gambar Kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakandan disediakan oleh Pemberi Tugas, melalui Konsultan Pengawas.

    c. Contoh bahan/barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segeradisediakan atas biaya Pemborong, setelah disetujui oleh Pemberi Tugas /Konsultan Pengawas atau Direksi, harus dianggap bahwa bahan danbarang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.

    d. Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawasatau Pengelola Teknik Proyek / Pemberi Tugas untuk dijadikan dasarpenolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuaidengan kualitas maupun sifatnya.

    e. Dalam pengajuan harga penawaran, pemborong harus sudah memasukansejauh keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang.Tanpa mengingat jumlah tersebut, pemborong tetap bertanggung jawabpula atas biaya pengujian bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat

    atas perintah Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas atau Direksi.

    2.6. Perbedaan dalam Dokumen Lampiran Kontraka. Jika terdapat perbedaan - perbedaan antara gambar kerja dan Rencana

    Kerja dan Syarat ini, maka pemborong harus menanyakan secara tertuliskepada Konsultan Pengawas dan pemborong harus mentaati keputusantersebut.

    b. Ukuran - ukuran yang terdapat gambar terbesar dan terakhir yang berlakudan ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran skaladari pekerjaan yang sudah selesai.

    c. Apabila terdapat perbadaan antara :- Gambar Arsitektur dengan Gambar Struktur, maka yang dipakai sebagai

    pegangan dalam ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur, sedangkanuntuk jenis dan kualitas bahan dan barang adalah Gambar Struktur.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    3/14

    3

    - Gambar Arsitektur dengan Sanitasi, maka yang dipakai sebagaipegangan dalam ukuran kualitas dan jenis bahan adalah GambarSanitasi, sedangkan untuk ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur.

    - Gambar Arsitektur dengan dengan Gambar Elektrikal, maka yang dipakaisebagai pegangan dalam ukuran fungsional adalah Gambar Arsitektur,sedangkan untuk ukuran kualitas dan bahan adalah Gambar Listrik.

    2.7. Gambar Kerja (Shop Drawing)a. Jika terdapat kekurangan penjelasan - penjelasan dalam gambar kerja,

    atau diperlukan gambar tambahan / gambar detail, atau untukmemungkinkan Pemborong melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaansesuai dengan ketentuan, maka pemborong harus membuat gambartersebut dan dibuat rangkap 3 (tiga) gambar tersebut atas biayaPemborong dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    b. Gambar kerja hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulisoleh Pemberi Tugas, dengan mengikuti Penjelasan dan pertimbangan dariPerencana dan Konsultan Pengawas.

    c. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai dengan apayang diperintahkan oleh Pemberi Tugas, yang jelas memperhatikanperbedaan antara gambar kerja dan gambar perubahan rencana.

    d. Gambar tersebut harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untukdisetujui sebelum dilaksanakan.

    2.8. Gambar Sesuai Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)a. Termasuk semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena

    penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi Tugas / KonsultanPengawas, maka pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuaidengan apa yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaanantara gambar kerja dan pekerjaan yang dilaksanakan.

    b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya(gambar asli) dan biaya pembuatannya ditanggung oleh pemborong.

    PASAL 3. PERSYARATAN PEKERJAAN PERSIAPAN

    3.1. Peralatan Kerja, Mobilisasi dan Demobilisasia. Pemborong harus mempersiapkan dan mengadakan peralatan - peralatan

    kerja dan peralatan bantu yang akan digunakan di lokasi proyek sesuaidengan lingkup pekerjaan serta memperhitungkan segala biayapengangkutan.

    b. Pemborong harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama perjalananalat - alat berat yang menggunakan jalanan umum agar tidak

    mengganggu lalu lintas.c. Konsultan Pengawas atau Pengelola Teknis proyek berhak

    memerintahkan untuk menambah peralatan atau menolak peralatan yangtidak sesuai atau tidak memenuhi persyaratan.

    d. Bila pekerjaan telah selesai, Pemborong diwajibkan untuk segeramenyingkirkan alat - alat tersebut, memperbaiki kerusakan yangdiakibatkannya dan membersihkan bekas - bekasnya.

    e. Disamping harus menyediakan alat - alat yang diperlukan seperti yangdimaksud pada ayat 3.1.a Pemborong harus menyediakan alat-alat bantusehingga dapat bekerja pada kondisi apapun, seperti : tenda-tenda untukbekerja pada waktu hari hujan, perancah (scafolding) pada sisi ruangbangunan atau tempat lain yang memerlukan, serta peralatan lainnya danmemperhitungkan untuk keperluan tersebut pada harga satuan yangsesuai dengan pemakaian alat.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    4/14

    4

    3.2. Pengukurana. Pemborong harus sudah memperhitungkan biaya untuk pengukuran atau

    penelitian ukuran tata letak atau ketinggian bangunan.b. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada kepada Konsultan Pengawas

    agar dapat ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalammelaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja dan PersyaratanTeknis.

    3.3. Sarana Air Kerja dan Penerangana. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama Proyek berlangsung,

    Pemborong harus memperhitungkan biaya penyediaan air bersih gunakeperluan air kerja, air minum untuk pekerja dan air kamar mandi / WC,selama berlangsungnya Proyek.

    b. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atausumber air, serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebutbagi keperluan pelaksanaan pekerjaan dan untuk keperluan Direksikeet,Kantor Pemborong, Kamar mandi / WC atau tempat-tempat lain yang

    dianggap perlu.c. Pemborong juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untukkeperluan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan Direksikeet dan peneranganproyek pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung.Penyediaan Penerangan / tenaga listrik berlangsung selama 24 jam penuhdalam sehari.

    d. Pengadaan Penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN ataudengan Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebutmenjadi tanggung jawab Pemborong. Pengadaan Fasilitas penerangantersebut termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stopkontak serta saklar atau panel.

    3.4. Pembuatan Los Kerja dan Bangunan Istirahata. Bila perlu Pemborong membuat los kerja dan bangunan untuk tempat

    istirahat dan sholat bagi pekerja, serta menempatkan Petugas keamananselama Proyek berjalan.

    b. Bangunan tersebut adalah milik Pemborong dan selesai pekerjaansecepatnya dibongkar dan dibawa keluar dari site.

    3.5. Keselamatan Kerjaa. Pemborong harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan

    persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratanyang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan (ASTEK).

    b. Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan

    Pertama Pada Kecelakaan (PPPK).

    3.6. Dokumentasia. Pemborong Harus memperhitungkan biaya perawatan pembuatan

    dokumentasi serta pengirimannya ke Kantor Pengelola Pekerjaan sertapihak-pihak lain yang diperlukan.

    b. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi adalah :- Laporan-laporan perkembangan Proyek.- Foto - foto proyek, berwarna minimal ukuran postcard dilengkapi dengan

    album.- Surat - surat dan dokumen lainnya.

    c. Foto - foto yang menggambarkan kemajuan proyek hendaknya dilakukansesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan dibuat minimal sebanyak5 (lima) peristiwa, yaitu : 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    5/14

    5

    PASAL 4. PENUNJUKAN/TINJAUAN KE LOKASI PROYEK4.1. Lokasi Pekerjaan akan ditunjukan Setelah rapat Aawijzing dan nantinya lokasi

    ini tidak akan berubah pada waktu penyerahan Surat Penyerahan PekerjaanLapangan.

    4.2. Untuk Pengamanan bahan - bahan pada waktu membangun, bila perlu daripihak pemborong mengadakan pagar darurat atas biaya sendiri kecuali adapersyaratan yang mengharuskan.

    4.3. PelaksanaanSebelum pekerjaan pembersihan site dimulai pemborong terlebih dahulu mintaijin kepada Pemilik bangunan lama saat / waktu yang tepat untukmelaksanakan pekerjaan.

    PASAL 5. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAANDalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yangsifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dariKonsultan Pengawas.Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan

    kepada Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, biladipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebihdahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

    PASAL 6. PEKERJAAN PERSIAPAN :6. 1. Lingkup Pekerjaan :

    - Penyiapan Lahan- Penyiapan Air Kerja- Penyiapan Penerangan Listrik- Pengukuran- Bongkar Gedung Lama

    6.2. Pelaksanaan BongkaranSebelum pekerjaan bongkaran dimulai pemborong terlebih dahulu minta ijinkepada Pemilik bangunan saat / waktu yang tepat untuk melaksanakanpekerjaan:- Pelaksana tidak boleh mengganggu kegiatan aktivitas kerja dilingkungan

    proyek.- Agar dikoordinasikan dengan Pemilik bangunan maupun Konsultan

    Pengawas, waktu yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.- Bekas bongkaran yang akan dipergunakan kembali agar disimpan pada

    tempat yang aman yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas / PemberiTugas.

    - Puing - puing harus cepat - cepat dibuang dari lokasi pekerjaan kecuali

    bahan - bahan bekas bongkaran yang masih bisa dipakai dan tidakdipergunakan menjadi milik Pemberi Tugas, adapun tempat pembuangannyaagar dikoordinasikan dengan Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas.

    - Dalam melaksanakan pembongkaran pemborong harus hati - hati,kerusakan akibat kelalaian sendiri menjadi tanggung jawabnya.

    - Memperhatikan keselamatan lingkungan pekerjaan.

    PASAL 7. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN KEMBALI

    7.1. Galian Tanah :a. Galian tanah untuk pondasi / landasan sloof, harus sesuai ukuran -

    ukurannya dan dituangkan ukuran tersebut pada bouwplank.Penempatan tanah bekas galian diletakan dengan baik sehingga tidakmengganggu jalannnya pekerjaan.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    6/14

    6

    b. Galian saluran air hujan dibuat sesuai gambar kerja, baik kedalamanmaupun arahnya.

    c. Semua galian atas kehendak pemborong untuk maksud - maksud yangtidak tercantum dalam kontrak harus ditutup dan dipadatkan kembali.

    d. Kelebihan galian dari yang telah ditetapkan tidak diadakan biayatambahan, apabila kelebihan galian ini membahayakan konstruksi,maka pemborong wajib memperbaikinya atas biaya sendiri.

    7.2. Pekerjaan Urugan/Timbunana. Pengurugan tanah bekas galian pondasi, pelaksanaanya harus lapis

    demi lapis dan dipadatkan, Max. setiap 20 cm harus dipadatkan, tanahharus dipilih yang baik dan tidak mengandung lumpur, daun dan akar.

    b. Urugan pasir dengan pasir urug harus kualitas yang baik danmemenuhi persyaratan, ketebalan padat sesuai seperti yangditunjukan pada gambar.

    PASAL 8. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

    8.1. Pekerjaan Pasangan Batu kali yang dimaksudkan sebagai pondasitertera di dalam gambar kerja. Pasangan batukali harus dilaksanakansesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam PBI 1971, PUBI1982, SII-0079-79 dan NI-8.

    8.2. Batu kali yang dipakai harus merupakan batukali belah yang keras, padatdan memiliki struktur yang kompak, dengan warna yang cerah dan bebasdari cacat, serta harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalamPUBI 1982 dan SII.0079-79. Batukali bulat tidak boleh dipakai.

    8.3. Semen portland yang dipakai harus memenuhi ketentuan yang tercantumpada ayat sebelumnya, pasir pasang yang dipakai harus bersih dan kerasserta memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1970.

    8.4. Pondasi batukali harus dilaksanakan dengan menggunakan adukan 1

    bagian semen portland : 5 bagian pasir pasang dan harus dipasangsedemikian pula, sehingga didapatkan gigitan yang memadai di antarabatu-batu dengan ruang kosong sekecil mungkin. Sebelum pemasangandilakukan, kontraktor harus membuat dan memasang kayu-kayupembantu (kayu profil) dan merentangkan benang pembantu denganbentuk sesuai dengan bentuk dan ukuran pondasi yang akan dipasang.

    8.5 Sebelum pasangan batu kali terpasang, permukaan galian harus dirapihkandan diberikan pasir urug padat setebal 10 cm dengan maksud agar airdari bawah tanah tidak masuk ke lapisan batu kali di atasnya.

    PASAL 9. PEKERJAAN BETON9.1. Pekerjaan Beton Meliputi

    1. BETON BERTULANGDilaksanakan pada semua konstruksi beton yang bersifat struktur danPraktis dengan ukuran dan bentuk penampang seperti tercantum padagambar kerja. Konstruksi beton bersifat STRUKTUR meliputi bagian -bagian konstruksi, diantaranya :

    a. Kolom - kolom Utamab. BalokBalok Utama dan balok anakc. Plat Lantaid. Tanggae. Ringbalkf. Kolom praktis dan Balok Lintel

    2. BETON TIDAK BERTULANGDilaksanakan pada :a. Rabat beton keliling bangunan ad. 1 : 3 : 5

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    7/14

    7

    9.2. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yangtercantum pada :1. PUBB NI-3 Tahun 1970, NI-8 Tahun 19642. PBI NI-2 Tahun 1971 terutama mengenai :

    a. Syarat - syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2: Bagian II Bab 3 Pasal 3.1 sampai dengan Pasal 3.9)

    b. Syarat - syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2 :Bagian Bab 4-5-6 seluruh Pasal)

    c. Syarat - syarat pekerjaan tulangan (PBI 1971 NI-2 : Bagian IV Bab8 seluruh Pasal)

    9.3. Persyaratan Beton1. Untuk beton bertulang dengan beton yang dibuat ditempat, maka

    digunakan K225 dengan kekuatan tekan karakteristik sebesar 225kg/cm2 (minimal), mengunakan campuran beton yang disyaratkan.

    2. Untuk beton readymix digunakan mutu K2503. Untuk beton tidak bertulang, adukan dibuat dengan campuran 1pc :

    3ps : 5Kr.

    9.4. Persyaratan Bahan1. S e m e n

    Semen yang digunakan harus terdiri dari SATU JENIS MEREK darimutu yang baik dan disetujui oleh Direksi yaitu sekualitas merekTIGA RODA Cibinong, semen yang telah mengeras sebagian atauseluruhnya TIDAK DIPERKENANKAN untuk digunakan. Untukmenghindari terjadinya hal - hal tersebut di atas, pemborong harusmemperhatikan syarat - syarat penyimpanan semen yang baik.

    2. Pasir BetonPasir beton harus terdiri dari pasir dengan butir - butirnya yang bersih

    dan bebas dari bahan - bahan organis, lumpur dan sebagainya sesuaidengan persyaratan yang tercantum di dalam PBI 1971 (setara pasirGalunggung /Cimangkok).

    3. Koral/Kerikil BetonKoral / kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala macamkotoran serta mempunyai Gradasi dan kekerasan sesuai denganpersyaratan yang tercantum di dalam PBI 1971 (ukuran 2/3 dan 1/2)

    4. A i rAir yang digunakan harus air tawar yang bersih dari bahan - bahanorganis; minyak, garam alkalis, asam yang dapat merusak beton.Apabila diperlukan, Direksi dapat meminta kepada pemborong untukmemeriksakan air yang dapat digunakan ke Laboratorium

    Pemeriksaan yang resmi dan sah atas biaya pemborong.5. Baja Tulangan

    Mutu tulangan yang digunakan adalah U-24, yaitu tulangan dengantegangan leleh Karakteristik sebesar 2400 kg / cm2. Tulangan yangakan digunakan, harus bebas dari kotoran - kotoran (lumpur, lemak,karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak dengandiameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dantidak bersepuh seng. Kualitas tulangan yang digunakan adalahsekualitas keluaran Pabrik Baja KRAKATAU STEEL.

    9.5. Persyaratan Acuan/Perancah/Bekisting1. Bahan-bahan yang akan digunakan, harus memenuhi ketentuan /

    persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1970 dan PBI 1971.Tebal papan kayu / kayu lapis yang digunakan minimal 2 cm dengan

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    8/14

    8

    balok - balok penyangga berukuran 5/7 atau diameter 8 cm, yangdigunakan adalah jenis kayu kelas II yang keras.

    2. Acuan harus dibuat dan dipasang sedemikian rupa sehingga ukuranpenampang beton yang diperlukan seperti yang tercantum padagambar kerja, dapat tercapai secara tepat.

    3. Apabila digunakan papan, maka penampang papan acuan sebelahdalam harus diserut rata untuk dapat menghasilkan permukaan betonyang rata.

    4. Celah - celah terjadi (pada sudut pertemuan atau ditengah) haruscukup rapat sehingga pada waktu pengecoran dilakukan, tidak adaair semen yang keluar.

    5. Sebelum pengecoran dilakukan, sisi - sisi dalam dari acuan harusbebas dari segala macam kotoran dan harus disiram dengan air yangrata.

    6. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah beton mengalamiperiode pengerasan sesuai dengan persyaratan di dalam PBI 1971.

    9.6. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan1. Pembengkokan, pemotongan, dan penempatan tulangan, harussesuai dengan gambar kerja dan mengikuti persyaratan yangtercantum di dalam PBI 1971 (Bab. 5 pasal 3-4-5).

    2. Pengikatan antara Tulangan Pokok dan Tulangan Sengkang, harusdilakukan dengan kuat, sehingga menjamin tulang - tulangan tersebuttidak berubah tempat selama pengecoran dan penggetaran.

    3. Pengecoran beton baru dapat dilakukan setelah :a. Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui

    acuan / bekisting yang dibuat.b. Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui

    pembersihan yang akan di cor.

    4. Apabila pengecoran beton akan dihentikan untuk diteruskan padahari berikutnya, maka tempat penghentian tersebut harus disetujuioleh Direksi / Pengawas Lapangan (khusus Beton Struktur).

    PASAL 10. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA10.1. Lingkup Pekerjaan

    Bagian ini meliputi hal - hal yang mengenai pengadaan bahan - bahandan pemasangan semua pekerjaan pasangan batu kali dan pasanganbatu - bata seperti yang terteran pada gambar. Pelaksanaanpemasangan harus benar - benar mengikuti garis - garis, bentuk -bentuk sesuai persyaratan.

    10.2. Bahan - bahan

    Bahan batu batu harus baru, terbakar merata, keras terbuat daritanahliat yang terpilih sesuai persyaratan dalam NI-10, 1973. Bilamanatidak terdapat bahan - bahan yang tidak sesuai standar tersebut diatasmaka ahli dapat menentukan jenis - jenis lain pasaran lokal denganpersyaratan - persyaratan yang telah ditentukan.

    10.3. Cara pelaksanaanPasangan tembok bata ukuran besar baik dipasang dengan adukan /spesi 1 : 5 dan 1 : 2 trasram dipergunakan mulai sloof sampai dengan20 cm diatas permukaan lantai,. Bata sebelum dipasang harus direndamkedalam air terlebih dahulu sampai tidak bergelembung, demikian jugasetelah dipasang harus dibasahi air sampai pasangan berumur 10 hari.Pasangan bata 1/2 batu ini diberi penguat kolom beton bertulang ukuransesuai dengan gambar. Pasangan harus tegak lurus dan tidakbergelombang supaya bidang yang diplester supaya rapih dan rata.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    9/14

    9

    Pasangan yang belum kering tidak boleh kena beban dan juga tidakboleh diplester terlebih dahulu.

    PASAL 11. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN11.1. Pada umumnya plesteran dipakai campuran 1 : 511.2. Plesteran harus rata, tidak bergelombang, dan tebalnya rata - rata 1,5

    cm.11.3. Plesteran harus didiamkan selama 1 minggu, baru boleh diaci pada

    waktu akan diaci, plesteran harus dicuci dan dibasahi supaya betul -betul bisa menempel dengan baik dan daya ikatnya kuat.

    11.4. Acian baru boleh diplamur setelah acian berumur 2 minggu atau 10 hari,dan setelah diplamur lalu diamplas dan seterusnya dicat dengan cattembok sampai 3 (tiga) kali atau sampai kelihatannya rata benar.

    PASAL 12. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai, Pemborong wajib meneliti dan

    mengukur kembali ketinggian peil lantai dan kemiringannya, sesuaigambar rencana.2. Lingkup Pekerjaan

    Bagian ini meliputi hal - hal yang mengenai bahan dan pemasangandengan kualitas yang baik. Pelaksanaan pemasangan harus benar -benar mengikuti garis - garis, bentuk - bentuk sesuai persyaratan.

    3. Bahan - bahanBahan harus baru, yang terpilih sesuai persyaratan dalam NI-10,1978. Pasangan Ubin Keramik ukuran 30 x 30 DN Merk keramik yangdigunakan setara MULIA atau sesuai persyaratan bahan bangunan.

    PASAL 13. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA:

    1. Lingkup PekerjaanBagian ini mencakup hal - hal mengenai pengadaan bahan AlumuniumNatural,. seperti kusen, daun pintu, kusen pintu dan sebagainya.

    2. Pengendalian PekerjaanSeluruh pekerjaan kusen alumunium harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, sehingga mendapat hasil yang memuaskan.

    3. Bahan-bahana. Bahan kusen pintu dan jendela seluruhnya dari bahan Alumunium,

    kecuali kusen jalusi pada dinding sopi-sopi yang terbuat dari kayukamper medan 5/14 dan papan 2/15. Bahan alumunium yangdipakai harus mempunyai kualitas yang baik dan sesuai denganketentuan dalam Gambar dan Bestek, tidak cacat seperti pecah-

    pecah atau retak.b. Untuk daun pintu dari double Teakwood,c. Daun pintu dan Jendela rangka Alumunium lengkap dengan kaca

    tebal 5 mm.d. Selama masa pelaksanaan mutu bahan Alumunium harus dijaga

    dengan cara menyimpan ditempat - tempat yang kering danterlindung dari hujan.

    e. Untuk pasangan kaca polos digunakan kaca dengan ketebalan 3mm untuk bauvenligh, dan ketebalan 5 mm untuk jendela yangberbidang besarnya lebih dari 1 m2.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    10/14

    10

    PASAL 14. PEKERJAAN KACA :14.1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,

    uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.14.2. Toleransi ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi

    yang ditentukan oleh pabrik.14.3. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut

    serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximunyang diperkenankan adalah 1,5 mm permeter.

    14.4. Bahan kaca dari jenis Clear Galss (kaca bening) dan kaca es harussesuai dengan SII 0.189/78 dan PBVI 1982, digunakan setaraf produkPT. ASAHI MAS.

    14.5. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpamelalui kusen, harus diisi dengan lem silikon warna transparan carapemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikutipetunjuk yang dikeluarkan pabrik.

    14.6. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidakdiperkenankan retak dan pecah pasa sealant / tepinya, bebas dari

    segala noda dan bekas goresan.

    PASAL 15. PEKERJAAN PLAFOND1. Bahan :

    a. Bahan rangka plafond adalah dengan rangka kayu borneo super 5/7atau besi hollow seperti yang tercantum dalam gambar.

    b. Bahan penutup plafond adalah GRC tebal 4 mmc. Bahan list pinggir plafond list plafond profil

    2. Macam Pekerjaan.Menyediakan bahan, alat dan memasang plafond pada tempat - tempatyang dinyatakan dalam gambar.

    3. Cara Pelaksanaan.

    a. Rangka plafond baru boleh dipasang apabila semua instalasi diatasplafond sudah selesai dipasang dan ditest.

    b. Seluruh struktur rangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baikoleh struktur diatasnya, dinding dan penggantung.

    c. Sebelum dicat, pada nat - natnya harus diplamur dulu sampaipermukaan sambungan nampak rapih, kemudian baru boleh dicat.

    d. Pola pemasangan harus sesuai dengan gambar rencana plafond danpetunjuk dari Konsultan Pengawas.

    e. Apabila setelah terpasang terdapat cacat akibat cara pemasangankurang baik, maka pemborong harus membongkar dan menggantidengan yang baru atas biaya penuh dari pemborong.

    f. Sebelum terpasang Kontraktor harus meminta ijin dari Pengawas/

    Direksi Lapangan.

    PASAL 16. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP16.1 Pekerjaan Kuda-kuda Baja Ringan

    1. Bahan baja ringan yang digunakan harus memiliki sertifikat SNI dan memilikiprinting SNI pada batangan baja ringan,

    2. Pemasangan baja ringan yang dilakukan oleh aplikator harus mengacu padagambar teknik hasil softwer khusus baja ringan dari pabrik denganmempertimbangkan gambar teknik dari konsultan perencana,

    3. Aplikator yang mengajukan pemasangan baja ringan merupakan aplikator resmiyang memiliki dukungan langsung dari pabrik langsung dari pabrik berupa suratketerangan dukungan atau sejenisnya

    4. Tenaga ahli yang digunakan oleh aplikator merupakan tenaga ahli yang telahmelalui training dipabrik terkait dan memiliki sertifikat tenaga ahli yangdikeluarkan oleh pabrik tersebut

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    11/14

    11

    5. Pada setiap tahapan pemasangan atap baja ringan (rangka maupun penutupatap), pihak aplikator beserta pengawas lapangan dan kontrator mengadakanpengecekan kelayakan pemasangan baja ringan di lapangan dan dituangkandalam berita acara yang ditandatangani bersama

    6. Baja ringan telah melalui uji laboratorim fisik yang dikeluarkan pleh lembagayang berwenang seperti laboratorium rekayasa struktur dari institusi pendidikantinggi ( PTN ) atau pusat penelitian pengembangan pemukiman deperteman PUmeliputi hasil uji verifikasi software, hasil uji rangka batang kuda kuda danhasil uji tekan dan lentur

    7. Software yang digunakan adalah software khusus perhitungan rangka bajaringan resmi dari pabrik yang bersangkutan, perhitungan konstruksi yangdigunakan merupakan hasil keluaran dari software tersebut

    8. Bahan baja ringan dibuktikan dengan jaminan kekuatan bahan dari pabrikberupa surat bermaterai dan ber KOP yang menjabarkan isi bahan

    9. Jaminan konstruksi dikeluarkan oleh pabrik berupa surat bermaterai dan berKOP, isinya menyatakan jaminan kekuatan konstruksi rangka atap baja ringanselama minimal 10 tahun sejak ditandatanganinya berita acara selesai

    pekerjaan pemasangan.10. Ketentuan Umum dan Lingkup Pekerjaana. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan penutup atap, pemborong harus

    memeriksa terlebih dahulu apakah seluruh rangka telah selesai dipasang dansudah diberi cat dasar sesuai dengan jenisnya menurut ketentuan dalampersyaratan teknis ini ataukah belum. Pelaksanaan pekerjaan ini baru dapatdimulai setelah diijinkan oleh Konsultan Pengawas

    b. Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, perangkaian (assembeling)dan ereksi (erection). Seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan sepertitercantum dalm gambar kerja meliputi:

    - Pekerjaan rangka atap (roof truss)- Pekerjaan reng (batten)

    c. Lingkup pekerjaan tidak meliputi: pemasangan penutup atap, pemasangan kapfinishing atap, talang selain talang jurai dalam dan asesoris atap

    11. Persyaratan BahanMaterial struktur rangka atap meliputi:a. Bahan baja ringan harus memiliki spesifkasi mutu baja high tensile G550 dan

    coating AZ 100 Sample bahan ( profil C dan profil U ) Diserahkan kedinasteknis setelah melakukan verifikasi pabrik

    b. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties):- baja mutu tinggi G550- tegangan leleh minimum (minimum yield strength) : 550 Mpa- Modulus Elastisitas : 2,1 x 105MPa- Modulus Geser : 8 x 104MPa

    c. Lapisan pelindung terhadap korosi (protective Coating): meliputi lapis pelindungseng dan alumunium (zincalume/Az) dengan komposisi sebagai berikut:

    - 55% alumunium (al)- 43,5% seng (Zinc)- 1,5 % Silicon (Si)Ketebalan pelapisan: 50 gr/m2(AZ 50)

    c. Profil Material:- Rangka atap: profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-

    channel:a. C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 1,00 mm), berat

    1,29 kg/m2,b. C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal dasar baja 0,75 mm), berat

    0,97 kg/m2- Reng (batten) menggunakan profil top hat (U terbalik) dengan TS.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    12/14

    12

    41.055 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,55 mm), berat 0,66kg/m2

    - Talang jurai dalam (valley gutter) adalah talang jurai dalam denganketebalan dasar baja 0,45 dan telah dibentuk menjadi talang lembah

    d. Persyaratan Design:- desain atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat

    serta memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancanganstandard batas desain struktur baja cetak dingin (limit state coldformed steel structure design). Desain harus menggunakan softwarekomputer khusus untuk aplikasi baja cetak dingin, yang telahmendapat rekomendasi dari Himpunan ahli Konstruksi Indonesia.

    - Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) darimaterial baja yang akan digunakan serta dokumen data-data produk.

    e. Persyaratan Pra-konstruksi- Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap

    semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Padaprinsipnya ukuran pada gambar kerja adalah ukuran jadi. Demikian

    juga untuk ring balok harus berada dalam kondisi level/rata.- Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disiniyang diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akanditolak dan harus diganti kewajiban yang sama juga berlaku untukketidakcocokan kesalahan maupun kekurangan lain akibat kontraktortidak teliti dan cermat dalam koordinasi dengan gambar pelengkap dariArsitek, Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal. Pekerjaan perubahan danpekerjaan tambah dalam hal ini harus dikerjakan atas biaya kontraktortidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.

    - Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan keKONSULTAN PENGAWAS dan Konsultan Perencana untukmendapatkan persetujuan tertulis. Semua perubahan yang disetujui

    dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhikontrak, kecuali untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaankurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah kurang

    - Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringandifabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshopsementara. Kontraktor bertanggung jawab atas semua kesalahandetail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan semua komponen strukturkonstruksi baja ringan.

    g. Persyaratan Konstruksi- SambunganAlat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untukfabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw)

    dengan spesifikasi sebagai berikut:1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum (Minimum Corrosion Rating): kelas 22. Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12-

    14X20 dengan ketentuan sebagai berikut:- Diameter Ulir :12 gauge (5,5 mm)- Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) :14 TPI- Panjang :20mm- Ukuran kepala baut : 5/16(8mm hex.socket)- Material : AISI 1022 Heat treated

    carbon steel- Kuat geser rata-rata (Shear,Average) :8.8 kN- Kuat tarik minimum (Tensile, min) :15.3 kN- Kuat torsi minimum (Torque, min) :8.4 kNm

    3. Ukuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16X16,dengan ketentuan sebagai berikut:

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    13/14

    13

    - Diameter Ulir :10 gauge (4,87 mm)- Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 16 TPI- Panjang :16mm- Ukuran kepala baut : 5/16(8mm hex.socket)- Material : AISI 1022 Heat treated

    carbon steel- Kuat geser rata-rata (Shear,Average) : 6.8 kN- Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN- Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kNm

    4. Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan padagambar kerja.

    5. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengankemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.

    6. Pemotongan material1. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan

    peralatan yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telahditentukan oleh pabrik.

    2. Alat potong harus dalam kondisi baik.3. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.4. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.

    16.2. Pekerjaan penutup atap1. Bahan atap dipakai genteng metal yang baik, rata dan tidak bocor, Genteng harus

    yang baru dan sebelum dipasang harus diajukan contohnya untuk disetujui olehKonsultan Pengawas.

    2. Pekerjaan nok genteng metal berkualitas baik3. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan rangka dan penutup atap, pemborong

    harus memeriksa terlebih dahulu apakah seluruh rangka telah selesai dipasangdan sudah sesuai menurut ketentuan dalam persyaratan teknis ini ataukah belum.

    4. Bahan genteng penutup tepi menggunakan genteng metal.

    PASAL 17. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK17.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan lantai, Pemborong wajib meneliti dan mengukur

    kembali ketinggian peil lantai dan kemiringannya, sesuai gambar rencana.17.2 Lingkup Pekerjaan

    Bagian ini meliputi hal - hal yang mengenai bahan dan pemasangan dengankualitas yang baik. Pelaksanaan pemasangan harus benar - benar mengikutigaris - garis, bentuk - bentuk sesuai persyaratan.

    17.3 Bahan - bahanBahan harus baru, yang terpilih sesuai persyaratan dalam NI-10, 1978.Pasangan Ubin Keramik ukuran 30 x 30 DN. Merk keramik yang digunakan

    setara MULIA atau sesuai persyaratan bahan bangunan.

    PASAL 18. PEKERJAAN PENGECATAN :1. Bahan.

    a. Pengertian cat disini meliputi cat dasar, cat perantara dan cat akhir.b. Cat harus masih berada dalam kaleng, dimana tertera nama pembuatnya,

    petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri dan tanggalpembuatan.

    c. Mutu cat- Cat setara VINILEX digunakan pada plafond.- Cat setara ICI digunakan pada dinding dan kolom beton.- Cat kayu setaraf GLOTEX digunakan pada listplank kayu dan daun

    pintu2. Macam Pekerjaan.

  • 7/25/2019 Spesifikasi Teknis PoasDam Leuwiliang

    14/14

    14

    Mengecat dengan cat tembok pada semua bidang dinding exterior daninterior serta plafond seperti dinyatakan dalam gambar.

    3. Cara Pelaksanaan (Masing - masing jenis cat digunakan referensi darimasing - masing pabrik).

    PASAL 19. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK :1. Pekerjaan listrik meliputi Instalasi dalam sampai dengan pemasangan

    armatur.2. Pekerjaan harus dikerjakan dengan seksama dan harus dilakukan oleh

    Instalatur yang diakui oleh PLN setempat.3. Stop Kontak, Stop Kontak AC dan Sakelar dipakai merk Broco.4. Kabel yang dipakai jenis NYM ukuran minimal 3 x 2 1/2 mm dan

    mempunyai standard SII & LMK.5. Semua lampu dipakai setaraf merk Phillips.

    PASAL 20. PERATURAN PENUTUP :1. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutanbahan - bahan, puing - puing bekas pekerjaan dan pembersihan setelahbangunan selesai.

    2. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek ini dan gambar-gambarserta risalah Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidakdapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan, untuk hal ini pemborongdianggap mengerti.

    3. Pemborong diharuskan mengikuti peraturan dari Dinas Tenaga Kerja KotaBogor untuk mengatur upah para buruhnya.

    4. Lampiran Bill Off Quantity yang diberikan ini hanya perkiraan saja.Pemborong harus tetap menghitung sendiri apabila dalam perhitungan

    Perencanaan Bill Of Quantity dirasa kurang, maka pemborong bolehmerubah volume yang diberikan menambah atau mengurangi yangmengikat adalah Gambar dan Bestek.

    5. Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dansebagai landasan Kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantungpada pelaksanaannya.