stat ti 04 (2)

Upload: hery-mulyanto

Post on 10-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    1/16

    STATISTIKTERAPANF

    UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK DATA

    Ukuran Pemusatan

    dan Letak Data

    PENDAHULUAN

    kuran pemusatan atau disebut juga rata-rata (average) menunjukkan

    dimana suatu data memusat atau suatu kumpulan pengamatan memusat .

    Dalam beberapa hal statistisi menganggap rata-rata (averages) merupakan

    nilai yang cukup representatif untuk menggambarkan nilai-nilai yang terdapat

    dalam data observasi. Rata-rata dapat dianggap nilai sentral dan dapat digunakan

    sebagai pengukuran lokasi sebuah distribusi frekuensi. Namun demikian rata-rata

    tersebut dainggap representatif tergantung pada bagaimana nilai-nilai itu

    bervariasi. Penilaian rata-rata sangat erat dengan variasi atau dispersi datanya.

    Dengan demikian ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal yang mewakili

    semua data atau kumpulan pengamatan dan nilai tersebut menujukkan pusat data

    SASARAN :

    Setelah mempelajari Angka indeks ini anda diharapkan dapat :

    Mendefinisikan ukuran pusat

    menentukan Rata-rata Hitung

    Menentukan rata-rata ukur

    Menentukan rata-rata harmonik

    menentukan Median

    Menentukan Modus

    Mengetahui hubungan nilai rata-rata, Median dan Modus

    Mengetahui Kuartil, Desil dan Persentil

    4.1 RATA-RATA HITUNG.

    4.1.1 Rata-rata hitung data yang belum dikelompokkan (ungrouped data)

    Jika data sampel terdiri dari sejumlah nilai-nilai hasil pengamatan yang tidk

    telalu besar , rata-rata hitungnya (arithmetic-mean) dapat langsung dicari

    dari data yang bersangkutan tanpa harus lebih dahulu menyusunnya ke

    dalam daftar distribuis frekuensi.

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:32

    4

    U

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    2/16

    STATISTIKTERAPANF

    Bilangan rata-rata hitung untuk sample dinyatakan dengan X , sedangkan

    untuk populasi dinotasikan dengan , maka rumusnya dapat ditulis

    sebagai berikut :

    X =

    +++

    n

    XXX n......21rumus

    4.1

    X= =

    n

    iiXn 1

    1

    Contoh 4.1

    Biaya variable semester II Poiteknik Pos Indonesia untuk jurusan TI, MI, AKT,PM dan LB masing-masing sebesar Rp. 1.050.000 ; Rp. 980.000 ; Rp.

    840.000 ; Rp. 770.000 ; dan Rp. 910.000 ; maka rata-rata biaya variable di

    Politeknik setiap jurusan untuk semester II adalah :

    000.9105

    0910.00770.000840.000980.0001.050.000=

    ++++

    4.1.2 Beberapa catatan tentang rata-rata hitung dari data yang belum

    dikelompokkan.

    Rata-rata hitung merupakan nilai representatif dari seluruh nilai-nilai

    observasi . Adanya nilai ekstrim akan memberikan hasil yang

    menyesatkan , oleh karena itu penghitungan rata-rata sebaiknya disertaidengan perhitungan dispersinya .

    Hasil pengukuran rata-rata hitung dari data yang belum dikelompokkan

    merupakan rata-rata hitung yang tepat atu rata-rata hitung yang

    sesungguhnya (true mean)

    Pada umumnya X merupakan notasi untuk rata hitung sample

    sdangkan digunakan sebagai notasi rata-rata hitung populasi.

    Besarnya sample dinyatakan dengan n , sedangkan besarnya populasi

    dinyatakan dengan N.

    Metode hitung berdasarkan rumus 4.1 dinamakan metode rangkai (serial

    method) . Metode ini hanya dapat digunakan apabila jumlah observasi(n) tidak begitu besar.

    Jika jumlah n tidak terlalu besar sedangkan nilai-nilai observasinya

    merupakan nilai nilai besar yang tidak praktis , penghitungan rata-rata

    hitung dapat dilakukan secara lebih mudah dengan jalan mengurangi

    tiap-tiap nilai observasi dengan sutau nilai arbiter sebelum penjumlahan

    nilai-nilai tersebut dilakukan

    X= ( )XXXn

    iin 01

    0

    1+

    =

    rumus 4.2

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:33

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    3/16

    STATISTIKTERAPANF

    dimana nilai =X0 nilai yang arbiter4.1.3 Rata-rata hitung dari data yang telah dikelompokkan (grouped data)

    Jika jumlah obervasi cukup besar, maka penghitungan rata-rata hitung akan

    lebih mudah dilakukan dengan menggunakan data yang telah disusun ke

    dalam distribusi frekuensi. Dalam data yang telah dikelompokkan ke dalam

    distribusi frkuensi . Setiap nilai observasi Xi yang telah dinyatakan dalam

    angka angka akan kehilangan identitasnya sebagai akibat pengelompokan

    ke dalam kelas-kelas tertentu.

    Dalam proses penghitungan , titik tengah tiap-tiap kelas umumnya dianggap

    sebagai nilai tunggal yang cukup representatif bagi semua nilai observasi

    yang ada dalam kelas masing-masing. Asumsi yang digunakan dalam

    penghitungan rata-rata hitung dari sebuah distribusi frekuensi adalh jumlahnilai niai obesrvasi Xi yang terdapt dalam interval kelas betul-betul

    didistribusikan secara merata sepanjang interval yang bersangkutan . Jika

    asumsi tersebut dipenuhi , maka rata-rata dari nilai nilai observasi yang

    terdapat dalam interval kelas tersebut akan sama dengan titik tengah

    interval kelas.

    X=

    +++

    +++

    fff

    fxfxfx

    k

    kk

    .....

    ......

    21

    2211

    rumus 4.3

    X =

    =

    i

    n

    iii

    f

    fx1

    Contoh 4.2

    Misalkan produksi telur ayam ras dalam satu tahun dari 40 ekor ayam ras

    sebagai sample disajikan dalam table berikut :

    Tabel 4.1 Data telur selama 1 tahun 40 ekor ayam ras :

    Jumlah telur Tanda Kelas (xi) Frekuensi (fi) xi fI

    110 119

    120 129

    130 139

    140 149

    150 159

    160 169

    170 -179

    114.5

    124.5

    134.5

    144.5

    154.5

    164.5

    174.5

    4

    5

    8

    12

    5

    4

    2

    458.0

    622.5

    1.076.0

    1.734.0

    772.5

    658.0

    349.0

    fi = 40 xi fi = 5.670

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:34

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    4/16

    STATISTIKTERAPANF

    Dngan menggunakan rumus tersebut diperoleh jumlah telur rata-rata

    adalah :

    X =

    =

    i

    n

    iii

    f

    fx1 = (

    40

    670,5) = 141,75

    4.1.4 Rata-rata hitung dengan menggunakan kode

    Rata-rata hitung juga dapat dihitung dengan memberikan kode untuk

    setiap kelas interval. Untuk jumlah interval ganjil maka interval yang

    paling tengah diberikan kode 0 , untuk kelas interval sebelumnya diberikan

    kode 1 ; -2 ; -3 dan seterusnya . Sedangkan kelas interval berikutnya

    diberikan kode 1 ; 2 ; 3 dan seterusnya. Cara ini merupakan transformasi

    linear dari kelas interval tersebut. Rumus yang dipergunakan adalahsebagai berikut :

    X= X0 + p

    +++

    +++fff

    ufufuf

    k

    ii

    .....

    ......

    21

    2211

    rumus 4.4

    X= X0 + p

    =

    i

    n

    ii

    f

    uf1

    Contoh 4.2

    Dengan menggunakan rumus tersebut maka contoh 4.1 diselesaikan

    dengan cara seperti berikut :

    Tbel 4.2 Data telur selama 1 tahun 40 ekor ayam ras :

    Jumlah telur Tanda Kelas (xi) Frekuensi (fi) u fi u

    110 119

    120 129

    130 139

    140 149

    150 159

    160 169

    170 -179

    114.5

    124.5

    134.5

    144.5

    154.5

    164.5

    174.5

    4

    5

    8

    12

    5

    4

    2

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2

    3

    -12

    -10

    -8

    0

    5

    8

    6

    fi = 40 f i u = -11

    Maka rata-rata telur ayam ras tersebut dapat dicari dengan cara :

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:35

    Xo = Tanda kelas atau Nilai tengahp = panjang kelas intervalu = kode

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    5/16

    STATISTIKTERAPANF

    X= X0 + p

    =

    i

    n

    ii

    f

    uf1

    = 144.5+ 10

    40

    11

    = 141,75

    4.1.5 Beberapa catatan tentang rata-rata distribusi frekuensi.

    Rata-rata hitung yang dihitung dari data distribusi frekuensi merupakan

    rata-rata hiutung kira-kira (approximative mean) . Selisih antara hasil

    penghitungan rat-rata dari distribusi frekuensi dan dari data sebelum

    dikelompokkan merupakan konsekuensi yang logis sebagai akibat

    pengelompokkan data yang mengharuskan penggunaan titik tengah

    sebagai nilai Xi.

    Dalam rata-rata ditribui frekuensi dengan interval kelas terbuka dankelas T.T (tidak tercatat ) penentuan batas kelas atas bagi kelas terakhir

    dapat dilakukan dengan cara :

    Menentukan batas kelas atas dengan menggunakan data asal

    Melakukan penaksiran terhadap batas kelas atas

    Rata-rata tertimbang (weigted arithmetic mean) merupakan cara

    menghitung rata-rata dengan menggnakan bobot, dalam hal ini bobot

    tersebut identik dengan frekuensi . Jika tidak dibobot , maka dapat

    dinggap bahwa setiap data memiliki bobot yang sama.

    X =

    w

    wX

    i

    n

    iii=1 rumus

    4.5

    Contoh 4.3

    Sebagai missal pada akhir semester untuk Mata Kuliah Metodologi Riset

    diketahui seseorang mempunyai nilai terstrukturdengan rincian Ujian

    Akhir semester adalah 65, Ujian Tengah semester adalah 70, sedangkan

    Tugas adalah 90. Politeknik Pos menentukan bobot untuk UAS 3, UTS 2

    dan Tugas 1. Berpakanilai akhir dari mahasiswa tersebut.Nilai akhir ahasiswa tersebutdapat dicari dengan rumus :

    X =

    ++

    ++

    www

    XwXwXw

    k21

    332211=

    123

    )90(1)70(2)65(3

    ++++

    =

    6

    425= 70,83

    4.3 RATA-RATA UKUR

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:36

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    6/16

    STATISTIKTERAPANF

    Rata rata ukur dipakai untuk menggambarkan keseluruhan data khususnya

    bila data tersebut mempunyai cirri tertentu yaitu bila banyak nilai data yang

    satu dan lain saling berkelipatan sehingga tiap perbandingan tiap dua datayang berurutan tetap atau hampir tetap, untuk hal ini rata-rat ukur lebih tepat

    digunakan.

    Rata rata ukur untuk data yang tidak berkelompok dapat dihitung dengan

    menggunakan rumus :

    GM = nn xxxx ..... 321 , untukdata yang besar GM = antilog

    n

    xlog

    Untuk data yang berkelompok rata-rata ukur dapat dihitung dengan

    menggunakan rumus :

    GM = nnn fxfxfxfx ...... 332211 atau untu lebih singkatnya dengan

    menggunakan rumus : GM = antilog

    f

    xfi log

    4.4 Rata-rata Harmonik (Harmonic Mean)

    Rata-rata harmoni dipergunakan jika suatu kelompok dat mempunyai cirri-ciri

    tertentu yang merupakan bilangan pecahan atau bilangan dalam desimal.

    Untuk data yang tidak dikelompokkan Rata-rata harmonik dapat dihitung

    dengan menggunakan rumus : RH =

    x

    i

    n

    sedangkan untuk data yang

    telah dikelompokkan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

    RH =

    x

    fif

    4.5 MEDIAN

    Data yang tidak dikelompokkan (ungrouped data)Median merupakan nilai

    sentral dari sebuah distribusi frekuensi . Nilai demikian itu merupakan nilai

    sentral karena dengan posisi sentral yang dimilikinya dalam sebuah distribusi .

    Median dapat disebut juga sebagai rata-rata posisi ( positional averages).Secara teoritis, median membagi seluruh jumlah observasi atau

    pengukuran ke dalam dua bagian yang sama.

    Untuk data yang tidak dikelompokkan

    Jika nilai-nilai observasi Xi sejumlah n data disusun dari nilai terkecil

    hingga nilai terbesar sedemikian rupa sehingga X1 X2 Xn maka

    median nilai-nilai tersebut adalah nilai Xk bila n merupakan jumlah yang

    ganjil dan dinyatan sebagai n = 2k 1

    Contoh 4.4

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:37

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    7/16

    STATISTIKTERAPANF

    Tentukanlah median dari data gaji 8 pegawai Politeknik (dalam ribuan

    rupiah) berikut Ini : 550, 780, 960, 1.190, 1.050, 2.050, 650, 1.140.

    Untuk menyelesaikan persoalan ini data harus diurutkan dulu menjadi :

    550, 650, 780, 960, 1.050, 1.140, 1.190, 2.050.

    Median terletak diantara data ke 4 dan ke 5 karena jumlah datanya genap

    yaitu ( 960 + 1050 ) = 1.005

    Median untuk data yang sudah dikelompokkan.

    Bilai nilai obesrvasi X1 bersifat kontinyu dan dikelompokkan dalam kelas-

    kelas yang berbeda, maka mediannya disrumuskan sebagai X1 yang

    ordinatnya membagi keseluruhan luas histogram frekuensi menjadi 2 bagian

    yang sama .

    Me = b + p

    f

    Fn

    2 rumus 4.6

    b = batas bawah dari interval dimana median berada

    n = Jumlah Obeservasi

    F = frekuensi kumulutatif sebelum kelas interval me-dian berada

    p = panjang kelas interval

    f = frekuensi interval kelas dimana median berada

    Contoh 4..4

    Tentukan median dari data teur 40 ekor ayam ras dari contoh 4.2

    Tabel 4.3

    Jumlah telur Frekuensi (fi)

    110 119

    120 129

    130 139140 149

    150 159

    160 169

    170 -179

    4

    5

    812

    5

    4

    2

    fi = 40

    Sehingga Me = b + p

    f

    Fn

    2 = 139.5 + 10

    12

    172

    40

    = 142

    4.6 M O D U S

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:38

    Perhatikan table 4.3 disebelah, untukmenentukan median tentukan terlebihdahulu di kelas interal mana Medianterletak.

    Median terletak pada nilai ke-20

    2

    40kenilai

    2=== kenilai

    n, jadi

    terletak pada kelas intrval 140 - 149 Jadi b=139.5 ; f=12 ; F = 4+5+8 = 17

    dan p = 149,5 139.5 =10

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    8/16

    STATISTIKTERAPANF

    Untuk menyatakan gejala yang sering muncul disebut modus. Bagi data

    kuantitatif modus adalah nilai data yang paling muncul atau data yang

    mempunyai frekuensi paling besar. Tetapi belum tentu suatu kelompok datamempunyai modus, namun sering juga terjadi suatu kelompok data

    mempunyai modus lebih dari satu atau modusnya tidak tunggal.

    Modus untuk data yang tidak dikelompokkan

    Untuk mempermudah pencarian modus data lebih baik diurutkan terlebih

    dahulu

    Contoh 4.5

    Jika dikethui kelompok data 2; 1, 2, 3,7,5,5,8,9,8,8,4,5,8,6, untuk

    mmencari modus maka data diurutkan menjadi : 1, 2, 2, 3, 4, 5, 5 ,5, 6,7, 8, 8, 8, 8, 9, sehingga Mo = 8

    Kelompok data : 1,2,3,4,5,6,7,8,9 atau 5, 5, 5, 5, 5,5, 5, 5 tidak

    mempunyai modus

    Kelompok data : 3 , 4, 5, 6, 5, 7, 8, 7 terdapat dua modus yaitu 5 dan 7

    Modus untuk data yang dikelompokkan

    Untuk data yang telah disusun dalam distribusi frekuensi, modus dapat

    dicari dengan cara sebagai berikut :

    Mo = b+p

    +21

    1

    bbb rumus 4.7

    Contoh 4.6

    Perhatikan table berikut :

    Tabel 4.4Jumlah telur Frekuensi (fi)

    110 119

    120 129

    130 139

    140 149

    150 159

    160 169

    170 179

    4

    5

    8

    12

    5

    4

    2

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:39

    Dimana :Mo = modus,p = panjang kelas intervalb = batas bawah kelas interval modusb1 = selisih antara frekuensi kelas interval modus

    dengan frekuensi seblumnyab2 = selisih antara frekuensi kelas interval modus

    dengan frekuensi sesudahnya

    Perhatikan table 4.6 disebelah,untuk menentukan modus tentukanterlebih dahulu di kelas interal manamodus terletak.

    Modus terletak pada nilai kelasinterval dengan frekuensi terbanyakyaitu 140 149 dengan f =12

    Jadi b = 139.5 ; b1= 12 8 = 4 ; b2= 12 - 5 = 7, jadi modusnya adalah :

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    9/16

    STATISTIKTERAPANF

    fi = 40

    Mo = b + p

    +21

    1

    bb

    b= 139,5 + 10

    +744

    = 139,5 + 3,64 = 143,14

    4.7 Hubungan Empiris Antara Nilai Rata-rata Hitung , Median, dan Modus.

    Hubungan ke tiga hal ini ditentukan oleh kesimetrisan data yang

    bersangkutan. Ada tiga kemungkinan yaitu :

    Jika nilai x , Me dan Mo berdekatan (hampir sama) satu sama lain maka

    kurva akan mendekati simetri.

    Jika Mo < Me < x maka kurva akan menceng atau menjulur ke kanan,

    sedangkan

    Jika Mo > Me > x maka kurva akan menceng atau menjulur ke kiri.

    Ketiga hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

    Mo < Me < x Mo > Me > x

    Mo = Me = x Mo Me x x Me MoGambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3

    Dari contoh 4.2 diperoleh bahwa x = 141,75 , sedangkan Me = 142 dan

    Mo = 143,14 ; maka hubungan antara selisish modus dengan rata-rata

    dibandingkan dengan selisih median dengan rata-ratanya dapat terlihat

    seperti berikut :

    Mo - x = Me - x Mo - x = Me - x

    143,14 141.75 = 142 141.75 1,39 0,25

    Mo - x =25,039,1 Me - x Mo - x = 5,56 Me

    - x

    Hubungan empiris antara rata-rata, median dan modus dikemukakan oelh

    Karl Pearsons sebagai berikut :

    x - Mo = 3 ( x - Me ) rumus 4.8

    Contoh 4.7

    Suatu kelompok data diketahui mempunyai distribusi tidak simetri dengan

    rata-rata hitung x = 145,5 sedangkan mediannya (Me) = 146,75.

    Tentukan modus dari data tersebut ?

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:40

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    10/16

    STATISTIKTERAPANF

    Jawabx - Mo = 3 ( x - Me )

    x - Mo = 3 x - 3MeMo = 3Me - 2 x Mo = 3 (146.75) 2 (145,5)

    = 149.25

    4.8 KUARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

    Kuartil merupakan nilai yang membagi kelompok data menjadi empat

    bagian yang sama. Kuartil terdiri dari 3 yaitu Kuartil pertama (Q1) atau

    kuartil bawah, Kuartil kedua (Q2) atau kuartil tengah dan Kuartil ketiga (Q3)

    atau kuartil atas.

    Nilai Kuartil ke i yaitu Qi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

    sebagai berikut :

    Untuk data yang tidak dikelompokkan

    Qi = Nilai yang ke i dimana letaknya dapat diketahui dengan rumus

    4

    )1( +nidimana i = 1,2,3

    Contoh 4.7

    Bila diketahui sekelompok data : 60, 45, 25, 20, 30, 35, 50, 55, 70, 65,40, 75 tentukan kuartil Q1, Q2 dan Q3!

    Untuk mnghitung kuartil data tersebut diurut menjadi : 20, 25, 30, 35,

    40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75.

    Q1 = nilai ke4

    )1( +nidimana n = 12, maka nilai kuartil Q1, Q2 dan Q3

    adalah :

    Q1 = nilai ke 25,34

    13

    4

    )112(1==

    +kenilai = antara nilai ke-3 dan

    ke-4.

    = 30 + 0,25 (35 30) = 31,25

    Q2 = nilai ke 5,64

    26

    4

    )112(2==

    +kenilai = antara nilai ke-6 dan ke-

    7.

    = 45 + 0,5 (50 45) = 47,5

    Q2 = nilai ke 75,94

    39

    4

    )112(3==

    +kenilai = antara nilai ke-9 dan

    ke-10.

    = 60 + 0,75 (65 70) = 63,75

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:41

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    11/16

    STATISTIKTERAPANF

    Untuk data yang dikelompokkan

    Untuk data yang berkelompok kuartil dapat dicari dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    Qi = b + p

    f

    Fin

    4 rumus 4.9

    b = batas bawah dari interval dimana median berada

    n = Jumlah Obeservasi

    i = kuartil yang ke

    F = frekuensi kumulutatif sebelum kelas interval me-dian berada

    p = panjang kelas interval

    f = frekuensi interval kelas dimana median berada

    Contoh 4.8

    Dari contoh 4.4 carilah kuartil Q1, Q2 dan Q3!

    Jawab :

    Tabel 4.5

    Jumlah telur Frekuensi (fi)

    110 119120 129

    130 139

    140 149

    150 159

    160 169

    170 -179

    45

    8

    12

    5

    4

    2

    fi = 40

    Qi = 129,5 + 10 625,129125,05,12989

    440.1

    =+=

    dengam cara

    yang sama dapat dihitung nilai Q2 dan Q3.

    Desil merupakan nilai yang membagi kelompok data menjadi sepuluh

    bagian yang sama. Desil terdiri dari 9 yaitu Desil pertama (D1) sampai

    dengan desil yang ke-sembilan (D9)

    a. Untuk data yang tidak dikelompokkan desil dapat dicari

    dengan rumus :

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:42

    Perhatikan table 4.5 disebelah, untukmenentukan kuartil tentukan terlebihdahulu di kelas interal mana kuartilterletak.

    Kurati ke-i terletak pada nilai ke-

    4

    )1( +ni , jadi Q1 = 25,104

    )140(1=+

    jadiQ1 terletak pada ururtan antara nilai ke10 dan 11 dari jumlah frekuensi yaitu dikelas intrval 130 - 139 , karena jumlahfremuensi sampai dengan interval

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    12/16

    STATISTIKTERAPANF

    Letak desil10

    )1( +nidimana i = 1,2,3 rumus

    4.10

    Contoh 4.7

    Bila diketahui sekelompok data : 60, 45, 25, 20, 30, 35, 50, 55, 70, 65,

    40, 75 tentukan Desil D3, dan D5 !

    Jawab :

    Untuk mnghitung desil data tersebut diurut menjadi : 20, 25, 30, 35, 40,

    45, 50, 55, 60, 65, 70, 75.

    Di = nilai ke

    10

    )1( +nidimana n = 12,

    maka nilai kuartil D3, dan D5 adalah :

    D3 = nilai ke 3,110

    13

    10

    )112(1==

    +kenilai = antara nilai ke-1 dan ke-

    2.

    = 20 + 0,3 (20 25) = 21,5

    D5 = nilai ke 5,610

    65

    10

    )112(5==

    +kenilai = antara nilai ke-6 dan ke-

    7.

    = 45 + 0,5 (45 50) = 47,5

    b. Untuk data yang dikelompokkan

    Untuk data yang berkelompok Desil dapat dicari dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    Di = b + p

    f

    Fin

    10 rumus 4.11

    b = batas bawah dari interval dimana median berada

    n = Jumlah Obeservasi

    i = kuartil yang keF = frekuensi kumulutatif sebelum kelas interval me-dian

    berada

    p = panjang kelas interval

    f = frekuensi interval kelas dimana median berada

    Contoh 4.8

    Dari contoh 4.4 carilah Desil D4 dan D8!

    Jawab :

    Perhatikan table 4.5 diatas, untuk menentukan desill tentukan

    terlebih dahulu di kelas interal mana desill terletak.

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:43

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    13/16

    STATISTIKTERAPANF

    Desil ke-i terletak pada nilai ke-10

    )1( +ni, jadi D4 =

    1,1610

    )140(4 =+ jadi D4 terletak pada ururtan antara nilai ke 16

    dan 17 dari jumlah frekuensi yaitu di kelas intrval 130 - 139 ,

    karena jumlah fremuensi sampai dengan interval tersebut 17

    D4 = 129,5 + 10 125,130625,05,1298

    910

    40.4

    =+=

    dengam

    cara yang sama dapat ditentukan nilai D8 !

    2. Percentil merupakan nilai yang membagi kelompok data menjadiseratus bagian yang sama. Percentil terdiri dari 99 yaitu Desil

    pertama (P1) sampai dengan persentil yang ke-sembilanpuluh sembilan

    (D99)

    a. Untuk data yang tidak dikelompokkan desil dapat dicari

    dengan rumus :

    Letak desil100

    )1( +nidimana i = 1,2,3 rumus

    4.12

    Contoh 4.9

    Bila diketahui sekelompok data : 60, 45, 95, 25, 100, 30, 35, 80,50, 55,

    85, 70, 90, 65, 40, 75 tentukan Persentil P30, dan P75 !

    Jawab :

    Untuk mnghitung desil data tersebut diurut menjadi : 25, 30, 35, 40, 45,

    50, 55, 60, 65, 70, 75. 80, 85, 90, 95, 100

    Pi = nilai ke100

    )1( +nidimana n = 16, maka nilai kuartil P30, dan P75

    adalah :

    P30 = nilai ke 1,5100

    510

    100

    )116(30

    ==

    +kenilai = antara nilai ke-5 dan

    ke-6.

    = 50 + 0,1 (45 50) = 50,5

    D75 = nilai ke 75,12100

    1275

    100

    )116(75==

    +kenilai = antara nilai ke-12

    dan ke-13.

    = 80 + 0,75 (85 80) = 83,75

    c. Untuk data yang dikelompokkan

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:44

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    14/16

    STATISTIKTERAPANF

    Untuk data yang berkelompok Desil dapat dicari dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut :

    Pi = b + p

    f

    Fin100

    rumus 4.11

    b = batas bawah dari interval dimana persentil berada

    n = Jumlah Obeservasi

    i = kuartil yang ke i

    F = frekuensi kumulutatif sebelum kelas interval median berada

    p = panjang kelas interval

    f = frekuensi interval kelas dimana median berada

    Contoh 4.8Dari contoh 4.4 carilah Persentil P40 dan P80!

    Jawab :

    Perhatikan table 4.5 diatas, untuk menentukan persentil tentukan

    terlebih dahulu di kelas interal mana Persentil l terletak.

    Persentil ke-i terletak pada nilai ke-100

    )1( +ni, jadi P40=

    4,16100

    )140(40=

    +jadi P40 terletak pada ururtan antara nilai ke 16

    dan 17 dari jumlah frekuensi yaitu di kelas intrval 130 - 139 ,

    karena jumlah fremuensi sampai dengan interval tersebut 17

    P40 = 129,5 + 10 125,130625,05,1298

    9100

    40.40

    =+=

    dengam

    cara yang sama dapat ditentukan nilai P80 !

    RANGKUMAN

    Ukuran pemusatan atau disebut juga rata-rata (average) menunjukkan dimana

    suatu data memusat atau suatu kumpulan pengamatan memusat .

    Rata-rata (averages) merupakan nilai yang cukup representatif untukmenggambarkan nilai-nilai yang terdapat dalam data observasi. Rata-rata dapat

    dianggap nilai sentral dan dapat digunakan sebagai pengukuran lokasi sebuah

    distribusi frekuensi. Namun demikian rata-rata tersebut dainggap representatif

    tergantung pada bagaimana nilai-nilai itu bervariasi. Penilaian rata-rata sangat erat

    dengan variasi atau dispersi datanya. Dengan demikian ukuran pemusatan data

    adalah nilai tunggal yang mewakili semua data atau kumpulan pengamatan dan

    nilai tersebut menujukkan pusat data

    Disamping rata-rata ukuran pusat dikenal juga median dan modus dimana

    median merupakan nilai tengah dari kelompok data sedangkan modus merapakan

    ukuran data yang sering muncul.

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:45

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    15/16

    STATISTIKTERAPANF

    Untuk ukuran pembagian kelompok data juga dapat diperoleh dengan menghitung

    kuartil, desil dan persentil masing-masing membagi kelompok menjadi empat,

    sepuluh dan serratus bagian yang sama.

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:46

  • 7/22/2019 STAT TI 04 (2)

    16/16

    STATISTIKTERAPANF

    SOAL-SOAL LATIHAN

    1. Jelaskan pengertian gejala pusat berikut ini :

    a. Rata-rata hitungb. Median

    c. Modus

    d. Kuartil

    e. Desil dan

    f. Persentil

    2. Data upah dari 100 orang karyawan di suatu perusahaan disajikan dalam

    table sebagai berikut :

    Upah

    (ribuan)500 550 600 650 700 750 800

    85

    0

    95

    01.000

    Karyawan 4 5 8 18 24 16 12 6 4 3

    a. Tentukanlah rata-rata hitung, rata ukur dan rata-rata harmoniknya

    b. Tentukan pula median dan modusnya

    c. Bagaimana bentuk distribusi frekuensi data upah tersebut : simetri,

    miring ke kanan atau miring ke kiri?

    3. Pada tahun 1990 dan 2000 perkiraan jumlah penduduk di Indonesia

    masing-masing adalah 190,5 juta jiwa dan 225,7 juta

    a. Berapa rata-rata persentase pertambahan penduduk setiap tahunnya

    b. Berapakah perkiraan populasi tahun 1994?

    c. Jika rata-rata persentase pertambahan penduduk dari 2000 sampai

    dengan 2010 tetap sama seperti hasil no a , berapakah populasi

    pada tahun 2010?

    SATATISTIKA TERAPAN Hal:47