suvervisi pendidikan suspen 2014

Upload: wulan-sukmawati

Post on 23-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    1/15

    Oleh:

    Wulan Sukmawati

    (7816140551)

    SUPERVISI DAN EVALUASI PENDIDIKAN

    UJIAN TENGAH SEMESTERDosen Pembina

    Prof. Dr. R. Madhakomala19 November 2014

    PROGRAM PASCASARJANA

    PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2014/2015

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    2/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 1Wulan Sukmawati

    1. Menurut pengamatan Saudara, bagaimana sebenarnya ketrampilan yang harus

    dikuasai oleh seorang Supervisor Pendidikan dalam aplikasinya di lapangan:

    a. Apakah ada persamaan dengan teori/konsep yang Saudara peroleh dalam

    perkuliahan, jelaskan bagaimana letak persamaannya tersebut?

    b.

    Apakah ada perbedaan dengan teori/konsep yang Saudara peroleh dalamperkuliahan, jelaskan bagaimana letak perbedaannya tersebut?

    (Jawaban harus berdasarkan pengalaman yang dirasakan)

    Jawab :

    Menurut Peraturan Pemerintah 74 tahun 2008, Pengawas sekolah adalah guru

    pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas sekolah. Kewajiban dan tugas

    pokoknya adalah melaksanakan kegiatan kepengawasan di sekolah binaannya, baik bagi

    kepengawasan manajerial, maupun kepengawasan akademik. Dalam pelaksanaan proses

    kepengawasan tersebut seorang pengawas diharuskan memiliki keterampilan kompetensi

    teretentu sesuai yang diisyaratkan dalam perundang-undangan. Saya adalah seorang guru

    mata pelajaran yang dalam kesehariannya merupakan objek yang di awasi, dibimbing dan

    dievaluasi oleh pengawas pendidikan. Maka yang saya tuliskan di sini dilihat dari sudut

    pandang saya sebagai pihak yang di supervisi, tetapi dengan dilaksanakannya observasi

    supervisi ke sekolah ada beberapa pengalaman yang dapat saya rasakan sebagai pihak yang

    mensupervisi.

    Dari kedua pengalaman tersebut menurut saya seorang supervisor wajib untuk

    memiliki keterampilan dan kompetensi yang diisyaratkan dalam undang-undang. Berikut ini

    merupakan teori dan konsep yang saya dapatkan selama perkuliahan :

    Kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang tersirat dan tersurat dalam

    Permendiknas No 12 tahun 2007,terdiri atas enam dimensi kompetensi yang dikembangkan

    menjadi 36 kompetensi inti, yang terdiri dari:

    1. Kompetensi Kepribadian

    Kompetensi kepribadian pengawas sekolah/madrasah adalah kemampuan

    pengawas sekolah dalam menampilkan dirinya atau performance diri sebagai pribadi

    yang:

    bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas pokoknya

    kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalahingin tahu hal-hal baru tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

    memiliki motivasi kerja dan bisa memotivasi orang lain dalam bekerja

    Makna dari kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas adalah sikap

    dan perilaku yang ditampilkan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas dan

    tanggung jawabnya mengandung empat karakteristik di atas. Ini berarti sosok pribadi

    pengawas sekolah harus tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam hal tanggung

    jawab, kreatifitas, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja. Sosok pribadi tersebut

    diharapkan menjadi kebiasaan dalam perilakunya.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    3/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 2Wulan Sukmawati

    2. Kompetensi Sosial

    Kompetensi sosial pengawas sekolah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam

    membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi profesi

    pengawas (APSI).

    Kompetensi sosial pengawas sekolah mengindikasikan dua keterampilan yang harus

    dimiliki pengawas sekolah yakni :

    Keterampilan berkomunikasi baik lisan atau tulisan termasuk keterampilan

    bergaul

    keterampilan bekerja dengan orang lain baik secara individu maupun secara

    kelompok/ organisasi.

    Keterampilan ini mensyaratkan tampilnya sosok pribadi pengawas yang luwes,

    terbuka, mau menerima kritik serta selalu memandang positif orang lain. Kompetensi

    kepribadian dan kompetensi sosial pengawas sekolah seba-gaimana dijelaskan di atas

    hanya tambahan dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru dan kepala

    sekolah Karena pengawas sekolah/madrasah berasal dari guru atau kepala sekolah

    sehingga kompetensi kepri-badian dan kompetensi sosial guru atau kepala sekolah sudah

    melekat pada dirinya.

    3. Kompetensi Supervisi Manajerial

    Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan pengawas sekolah dalam

    melaksanakan pengawasan manajerial yakni menilai dan membina kepala sekolah dan

    tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah dalam mempertinggi kualitas pengelolaan

    dan administasi sekolah.

    Standar administrasi dan pengelolaan sekolah secara konseptual dan operasionaltersirat dan tersurat dalam rumusan kompetensi inti kepala sekolah (Permendiknas No.

    13 Tahun 2007) khususnya pada dimensi kompetensi manajerial. Selain itu dalam

    kompetensi manajerial pengawas sekolah, pengawas dituntut juga untuk menguasai

    program dan kegiatan bimbingan konseling serta memantau pelaksa-naan standar

    nasional pendidikan di sekolah binaannya. Untuk itu pengawas sekolah harus menguasai

    teori, konsep serta prinsip tentang metode dan teknik supervisi pendidikan berikut

    aplikasinya dalam penyusunan program dan praktek pengawasan manajerial.

    Berikut ini kompetensi inti yang harus dimliki pengawas sekolah dalam dimensi

    kompetensi supervisi manajerial.

    menguasai pengetahuan tentang metode, teknik dan prinsip-prinsip supervisi

    dalam meningkatkan mutu pendidikan

    menguasai teknik menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan

    dan program pendidikan sekolah binaan

    menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan

    tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah binaannya.

    teknik menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk

    perbaikan program pengawasan berikutnya pada sekolah binaannya

    membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan

    berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    4/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 3Wulan Sukmawati

    membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di

    sekolah

    mendorong guru dan kepala sekolah dalam mereflek-sikan hasil-hasil yang

    dicapainya untuk menemukan ke-lebihan dan kekurangan dalam melaksanakan

    tugas pokoknya

    memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-

    hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan akreditasi sekolahnya.

    4. Kompetensi Supervisi Akademik

    Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan pengawas sekolah dalam

    melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka

    memper-t/nggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya agar berdampak

    terhadap kualitas hasil belajar siswa.

    Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan

    mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi akademik adalah guru dalam

    proses belajar mengajar (pembelajaran). Materi pokok dalam proses pembelajaran

    adalah (penyusunan silabus dan RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran,

    penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan

    hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas). Berikut adalah kompetensi inti dari

    dimensi kompetensi supervisi akademik.

    menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan

    perkembangan tiap mata pelajaran

    menguasai konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan proses

    pembelajaran/pembimbingan tiap mata pelajaranmembimbing guru dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar

    isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengem-

    bangan KTSP

    membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik

    pembelajaran/bimbingan setiap mata pelajaran membimbing guru dalam

    menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata pelajaran

    membimbing guru dalam menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran tiap

    mata pelajaran.

    membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium dan di

    lapangan

    membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengem -bangkan dan

    menggunakan media serta fasilitas pembe-lajaran/bimbingan

    membimbing guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk

    pembelajaran/bimbingan

    5. Kompetensi Evaluasi Pendidikan

    Kompetensi evaluasi pendidikan adalah kemampuan pengawas sekolah dalam

    kegiatan mengumpulkan, mengo-lah, menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi

    untuk menentukan tingkat keberhasilan pendidikan.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    5/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 4Wulan Sukmawati

    Materi pokok kompetensi evaluasi pendidikan adalah penilaian proses dan hasil

    belajar, penilaian program pendidikan, penilaian kinerja guru, kinerja kepala sekolah

    dan kinerja sekolah. Penilaian itu sendiri diartikan sebagai proses memberikan

    pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Oleh sebab itu ciri dari

    kegiatan penilaian adalah adanya obyek yang dinilai, adanya kriteria yang dijadikan

    indikator keberhasilan dan adanya interpretasi dan judgement. Setiap kegiatan

    penilaian akan menghasilkan data hasii penilaian yang harus diolah dan dianalisis untuk

    pengambilan keputusan.

    Dimensi kompetensi evaluasi pendidikan terdiri atas enam kompetensi inti yakni:

    menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran/bimbingan

    membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam

    pembelajaran/bimbingan

    menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas

    pokok dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan

    memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta

    menganalisisnya untuk perba-ikan mutu pembelajaran/bimbingan

    membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu

    pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan

    mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan

    staf sekolah

    6. Kompetensi Penelitian Dan Pengembangan

    Kompetensi penelitian dan pengembangan adalah kemarnpuan pengawas sekolah

    dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian pendidikan/pengawasan sertamenggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.

    Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan

    menyimpulkan data dan informasi untuk memecahkan masalah praktis dan atau untuk

    pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan metode ilmiah yakni

    memecahkan masalah dengan menggunakan logika berpikir yang didukung oleh data

    empiris. Logika berpikir tampak dalam prosesnya dengan menempuh langkah-langkah

    yang sistematis mulai dari pengumpulan data, mengolah dan menafsirkan data, menguji

    data sampai menarik kesimpulan. Data dikatakan empiris sebab menggambarkan apa

    yang terjadi di lapangan. Dalam kompetensi penelitian materi yang perlu dikuasai

    pengawas sekolah antara lain pendekatan, metode dan jenis penelitian, merencanakan

    dan melaksanakan penelitian, mengolah dan menganalisis data, menulis laporan hasil

    penelitian sebagai karya tulis ilmiah serta memanfaatkan hasil-hasil penelitian.

    Kompetensi penelitian bagi pengawas bermanfaat ganda yakni manfaat untuk dirinya

    sendiri agar dapat menyusun karya tulis ilmiah (KTI) berbasis penelitian dan manfaat

    untuk membina guru dan kepala sekolah dalam hal merencanakan dan melaksanakan

    penelitian khususnya penelitian tindakan.

    Dimensi kompetensi penelitian dan pengembangan terdiri atas delapan kompetensi

    inti yakni:

    menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam pendidikan

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    6/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 5Wulan Sukmawati

    menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan

    tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karir profesinya

    menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun

    penelitian kuantitatif

    melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan dan

    perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan

    tanggung-jawabnya

    mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif

    maupun data kuantitatif

    menulis karya tulis ilmiah dalam bidang pendidikan dan kepengawasan dan

    memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan

    menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk

    melaksanakan tugas pengawasan

    memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas baik

    perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah

    Dari pemaparan teori mengenai kompetensi/keterampilan yang wajib dimiliki oelh

    seorang supervisor pendidikan diatas maka menurut saya terdapat persamaan dan

    perbedaan antara teori dan pelaksanaan di lapangan .

    a. Terdapat persamaan antara teori yang saya dapatkan di perkuliahan dan di lapangan

    (sekolah), letak persamaannya adalah bahwa pengawas yang melakukan supevisi

    terhadap saya melakukan tugasnya berlandaskan pada ketentuan-ketentuan yang

    tetapkan pada undang-undang. Proses seleksi dan syarat-syarat diangkatnya guru

    menjadi pengawas pun secara administrasi berpatokan pada kompetensi yang memangharus dimiliki oleh pengawas. Selain kompetensi yang di syaratkan pada undang-undang

    pada proses aplikasi supervisi di lapangan diperlukan juga seorang supervisor yang

    memiliki dimensi pemimpin metanioac, dapat memberikan motivasi terhadap setiap

    pihak baik tenaga kependidikan, guru dan kepala sekolah, serta dapat memberikan

    contoh yang baik agar tujuan supervisi dapat tercapai dengan maksimal.

    b. Perbedaan yang dirasakan adalah pada tahapan pelaksanaan tugas secara profesional.

    Masih terdapat supervisor yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal.

    Supervisi yang dilakukan kadang cenderung hanya pada supervisi terhadap kelengkapan

    administrasi pengajaran tanpa adanya ikatan yang lebih kuat antara guru dan supervisor.

    Proses pemecahan masalah yang di hadapi oelh guru tidak berjalan dengan maksimal,

    bahkan kadang guru merasa kurang nyaman ketika harus menceritakan masalah yang

    dihadapinya. Hal lain yang saya sering temukan di lapangan adalah supervisor yang belum

    mampu memiliki ke 6 kompetensi yang disyaratkan.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    7/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 6Wulan Sukmawati

    2. Berdasarkan pengalaman Saudara bagaimana sebenarnya:

    a. Teknik-teknik

    b. Metode supervisi yang harus di kuasai dan diaplikasikan oleh seorang supervisor

    pendidikan?

    (Jawaban harus berdasarkan pengalaman yang dirasakan)

    Jawab :

    Menurut saya seorang supervisor harus menguasai berbagai jenis teknik dan metode

    supervisi agar tujuan dari supervisi tersebut dapat dicapai dengan baik. Dari pengalaman saya

    sebagai objek yang di supervisi oleh pengawas, akan lebih baik ketika teknik dan metode

    tersebut diaplikasikan secara dinamis sehingga pihak yang di supervisi tidak merasa bosan

    dan pihak yang melakukan supevisi bisa mendapatkan informasi maupun permasalahan-

    permasalahan dari berbagai sudut pandang.

    Berikut ini merupakan beberapa teknik dan metode yang harus dikuasai dan di aplikasikan

    oleh supervisor :

    a. Teknik Supervisi

    Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan

    tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah guru- guru dalam

    mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan kelembagaan serta

    masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada peningkatan mutu

    pendidikan[4].

    Dalam supervisi teknik yang dilakukan terbagai menjadi 2 , yaitu :

    1. Teknik individual

    Teknik individual merupakan teknik yang langsung dilakukan terhadap guru secara

    individu antara lain berupa :

    Mengadakan kunjungan kelas (classroom visitation)

    Adalah kunjungan yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah dan

    pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang

    mengajar.tujuan mengobservasi bagamana guru mengajar, masih terdapat

    kelemahan atau kekurangan yang sekiranga masih perlu diperbaiki, selanjutnnyadiadakan diskusi untuk memberikan masukan untuk perbaikan proses belajar-

    mengajar selanjutnya.

    Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)

    Guru dari suatu sekolah dberi tugas untuk melihat/mengamati seorang guru

    yang sedang mendemontrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran

    tertentu,, misal cara menggunakan alat/ media yang baru, seperti audio visual

    aids, cara mengajar dengan metode tertentu, seperti sosiodrama, problem

    sulving, diskusi planel fish bolw, metode penemuan (discovery).

    Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan atau

    mengatasi problema yang dialalmi siswa.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    8/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 7Wulan Sukmawati

    Banyak masalah yang dialalmi guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa

    misal siswa yang lamban dalam belajar, tidak dapat memusatkan perhatian,

    siswa yang nakal disini wali kelas adalah pembimbing yang utama, di beberapa

    sekolah dibentuk bagian bimbingan dan konseling, masalah-masalah yang

    ditimbulkan oleh siswa itu sendiri dan tidak dapat diatasi oleh guru kelas

    diserahkan kepada konselor. Dalam hal ini sangat diperlukan peranan supervisor

    terutama kepala sekolah.

    Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

    kurikulum sekolah antara lain:

    - Menyusun program semester dan mingguan

    - Menyusun atau membuat satuan program pelajaran

    - Mengorganisasi kegiatan-kegiatan pengololaan kelas

    - Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran

    - Mengadakan media dan sumber dalam PBM

    Evaluasi diri

    Guru yang disupervisi dan supervisor melihat kekurangan masing-masing

    yang mana ini dapat memberikan nilai tambah pada hubungan guru dan

    supervisor tersebut, yang akhirnya akan memberikan nilai positif bagi

    kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas

    yang tidak mudah , karena suatu pengukuran terbalik.

    Supervisory buletin

    Profesional reading

    Profesional writing

    2. Teknik Kelompok

    Teknik kelompok antara lain

    Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings)

    Kepala sekolah menjalankan tugas sesuai perencanaan seperti mengadakan

    rapat kepada guru dalam rangka supervise yang berhubungan dengan dengan

    pelaksanaan pengembangan kurikulum.

    Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)

    Diskusi kelompok dengan membentuk kelompokkelompok guru bidang

    studi yang berminat mata pelajaran tertentu yang telah diprogramkan untuk

    mengadakan pertemuan /diskusi guna membicarakan hal-hal yang

    berhubungan dengan usaha pengembangan dan eranan proses belajar

    mengajar.

    Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)

    Penataran untuk guru bidang studi tertentu pada umumnya diadakan oleh

    pusat atau wilayah, tugas kepala sekolah adalah mengelolah dan membimbing

    pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran, agar adapat

    dipraktekkan oleh guru-guru.

    Orientasi guru baru

    Pertemuan itu ialah salah satu daripada pertemuan yang bertujuankhusus mengantar guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Dewasa ini

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    9/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 8Wulan Sukmawati

    terdapat Program Induksi Guru Pemula yang merupakan bentuk oreintasi guru

    baru terhadap lingkungan dan kebiasaan di tempat kerja. Pihak yang terlibat

    adalah guru pemula, pembimbing, kepala sekolah dan pengawas. Pengawas

    berperan sebagai pembimbing dan penilai di akhir program PIGP.

    Perpustakaan Profesional

    Lokakarya

    Lokakarya ini dengan cara mendatangkan para ahli-ahli pendidikan untuk

    mendiskusikan masalah-masalah pendidikan. Ketika itu dosen dapat

    mengambil kesimpulan dari apa yang dibicarakan. Teknik ini adalah usaha

    untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan bekerja sama baik

    mengenai masalah-masalah teoritis maupun praktis dengan maksud untuk

    meningkatkan kualitas hidup secara umum dan kualitas profesional secara

    khusus.Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat

    ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial

    Field trips for staff personnels

    Pannel or forum discussion

    Organisasi profesional.

    Dengan mengikuti organisasi-organisasi profesional keguruan seperti PGRI,

    MGMP dll.

    b. Metode Supervisi

    Metode dalam konteks pengawasan merupakan suatu cara yang ditempuh oleh pengawas

    pendidikan guna merumuskan tujuan yang hendak dicapai baik oleh sistem perorangan

    maupun kelembagaan pendidikan itu sendiri, sedangkan teknik adalah langkah-langkah

    kongkrit yang dilaksankan oleh seorang supervisor, dan teknik yang dilaksanakan dalam

    supervisi dapat ditempuh melalui berbagai cara, yakni pada prinsifnya berusaha merumuskan

    harapan-harapan menjadi sebuah kenyataan. Berikut beberapa bentuk metode supervisi :

    1. Monitoring dan evaluasi

    Monitoring adalah pengontrolan pelaksaan program-program

    penyelenggaraan sekolah sesuai dengan rencana atau standar yang telah

    ditetapkan. Dalam melakukan monitoring pengawas harus mempunyai perangkatatau daftar isian yang memuat seluruh indikator sekolah yang harus diamati dan

    dinilai. Tahapan monitoring secara tradisional terdiri dari ; menetapkan standar

    untuk pengukuran prestasi, mengukur prestasi, menganalis apakah prestasi

    memenuhi standar dan mengambil tindakan apabila prestasi kurang atau tidak

    memenuhi standar.

    Sedangkan evaluasi ditujukan sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai

    dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat

    keterlaksanaan program, keberhasilan program, mendapatkan masukan bahan

    dalam perencanaan tahun berikutnya dan memberikan penilaian terhadap sekolah.Contoh instrumen pemantauan keterlaksanaan kurikulum 2013

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    10/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 9Wulan Sukmawati

    2. Refleksi dan dan focus group discusion

    Refleksi dilakukan bersama-sama dengan stakeholder sekolah melalui kegiatan

    FGD yang bertujuan menyatukan pandangan tentang realitas kondisi sekolah,

    menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan diambil

    demi kemajuan sekolah

    3. Metode delphi

    Adalah cara yang efisien untuk melibatkan banyak stakeholder sekolah.

    Langkah-langkah metode delphi :

    Mengidentifikasi individu atau piahk yang dianggap memahami persoalan untuk

    dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah

    Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa

    disertai identitas

    Mengumpulkan pendapat yang masuk dan membuat daftar urutan sesuaidengan orang yang berpendapat sama

    Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut

    untuk diberikan urutan prioritasnya

    Mengumpulkan kembali urutan prioritas peserta dan menyampaikan hasil akhir

    prioritas seluruh peserta yang dimintai pendapatnya

    4. Workshop

    Workshop atau lokakarya yang melibatkan kelompok disesuaikan dengan

    tujuan atau urgensinya seperti dalam KKKS contoh workshop tentangpengembangan Kurikulum 2013

    3. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan Saudara bagaimana seharusnya sikap

    seorang supervisor profesional itu ? (bandingkan antara teori dan praktiknya; lakukan

    analisis/ sintesis dan evaluasi dalam penjelasannya)

    Jawab:

    Supervisorprofesional adalah supervisor yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

    secara maksimal dan penuh tanggung jawab. Jelas bahwa supervisor harus memiliki

    kompetensi yang sudah ditentukan serta memiliki dimensi kepribadian ( personality ) sebagi

    berikut:

    a. Mempunyai perikemanusiaan dan solidaritas yang tinggi, dapat menilai orang lain

    secara teliti dari segi kemanusiaannya serta dapat bergaul dengan baik.

    b. Dapat memelihara dan menghargai dengan sungguh-sungguh semua kepercayaan

    yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan dengannya.

    c. Berjiwa optimis yang berusaha mencari yang baik, mengharapkan yang baik dan

    melihat segi-segi yang baik.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    11/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 10Wulan Sukmawati

    d. Bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh penyimpangan-

    penyimpangan manusia.

    e. Hendaknya ia cukup tegas dan objektif (tidak memihak), sehingga guru-guru yang

    lemah dalam stafnya tidak "hilang dalam bayangan" orang-orang yang kuat

    pribadnya.f. Berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan mudah dapat memberikan pengakuan

    dan penghargaan terhadap prestasi yang baik.

    g. Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap seseorang untuk

    selama-lamanya hanya karena sesuatu kesalahan saja.

    h. Jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.

    i. Taktik, sehingga kritiknya tidak menyinggung perasaan orang lain.

    Dalam implementasi program supervisor di lapangan melalui rangkaian kegiatan-kegiatan

    dan selalu selalu muncul masalah. Dalam kegiatan pengawasan sekolah umumnya masalah-masalah yang muncul tidak terpenuhinya target kunjungan ke sekolah binaan sesuai

    jadwalnya, ketika sampai di lapangan kurangnya kesiapan pihak sekolah yang berkenaan

    dengan aspek sasaran pengawasan, begitu pula terhadap guru yang menjadi target binaan.

    Kepala sekolah sebagai pimpinan sering tidak siap ketika pengawas datang berkunjung ke

    sekolahnya.

    Hubungan supervisor dan guru masih ada jarak yang jauh sehingga supervisi hanya

    sebagai alat untuk mencari kesalahan guru.Hal ini karena dalam praktik pelaksanaan

    supervisinya, mereka cenderung menilai dan mengawasi apa yang dikerjakan oleh guru, atau

    mencari cari kekurangan dan kesalahan para guru. Seringkali kekurangan ini diangkat sebagaitemuan. Semakin banyak temuan, maka dianggap semakin berhasil para pelaku supervisi

    tersebut.

    Lebih parah lagi, yakni banyak di antara petugas supervisi yang kurang memahami

    hakikat dan subtansi keberadaannya di Sekolah. Mereka tidak paham tentang bagaimana

    melaksanakan pembelajaran yang sebenarnya. Sehingga para pengawas itu tidak dapat

    memberikan arahan, contoh, bimbingan, dan saran agar sesuatu proses pendidikan yang

    dilaksanakan di sekolah lebih baik dari pada hasil yang dicapai sebelumnya.

    Berdasarkan perbandingan antara teori mengenai supervisi maupun supervisor dan

    praktek real dilapangan selalu ada kesenjangan yang disebabkan oleh banyak hal. Baik

    pengaruh dari lingkungan, sistem yang menaungi mauapun sikap dari supervisor yangbelum

    bekerja secara profesional. Seorang supervisor profesional seperti dijelaksan harus memiliki

    berbagai kompetensi, dimensi kepribadian yang baik, jiwa kepemimpinan dan wawasan yang

    luas serta bijaksanan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di sekolah. Jika

    konsep dan praktik lapangan sudah bisa sejalan maka tentu bisa didapatkan hasil yang

    maksimal dari proses supervisi yaitu tercapainya tujuan pendidikan.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    12/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 11Wulan Sukmawati

    4. Tindakan apa yang harus dilakukan Saudara sebagai seorang supervisor pendidikan,

    bila melihat kepala sekolah telah melakukan penyimpangan moral terhadap guru

    ataupun terhadap siswanya, atau penyimpangan moral yang dilakukan guru terhadap

    guru ?( Jelaskan berdasarkan pengamatan dalam lingkup keseharian Saudara)

    Jawab:

    Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam rangka

    membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu

    dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Kegiatan pengawasan

    dilakukan untuk mengetahui apakah semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

    perencanaan semula serta untuk mengetahui hasil-hasil yang dicapai dalam jangka waktutertentu. Tindakan pengawasan juga dapat mengetahui kesalahan-kesalahan atau

    penyimpangan yang dilakukan sehingga dapat dicari solusinya.

    Sesuai dengan definisi dan tujuan dari supervisi adalah mendapatkan solusi dari

    permasalahan atau penyimpangan yang terjadi. Ketika di lapangan ditemukan penyimpangan

    yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun guru, maka jika saya sebagai supervisor tersebut

    maka ada beberapa langkah yang saya lakukan dalam menghadapinya, yaitu :

    1. Mengidentifikasi masalah

    Pengawasan dilakukan bukan untuk mencari kesalahan orang lain ataupun

    untuk memberi hukuman pada yang melakukan penyimpangan, melainkan untuk

    mengadakan perbaikkan dalam usaha memenyelesaikan semua permasalahan yang

    ada demi kepentingan dan tujuan organisasi. Seorang supervisor tidak boleh secara

    langsung men-judgesuatu penyimpangan yang terjadi apapun betuknya. Sebaiknya

    supervisor harus mengenal terlebih dahulu masalah maupun penyimpangan yang

    terjadi. Untuk dapat mengetahui hal tersebut maka dilakukan observasi maupun

    wawancara secara infomal terhadap kepala sekolah maupun guru yang melakukan

    penyimpangan. Selain itu dapat juga dilakukan wawancara terhadap teman sejawat

    pada lingkungan sekoah tersebut.

    2.

    Menganalisis masalah

    Penyimpangan yang berhasil di identifikasi selanjutnya perlu di analisi lebih

    lanjut agar dapat diketahui penyebab dan faktor-faktor yang melatar belakangi

    terjadinya penyimpangan tersebut.

    3. Merumuskan langkah pemecahan masalah

    Supervisor beserta guru maupun kepala sekolah selanjutnya mengkaji

    masalah-masalah tersebut kemudian mencari berbagai cara pemecahan yang

    mungkin dilakukan. Dalam pengkajian ini, setiap alternative pemecahan dipelajari

    kemungkinan keterlaksanaannya dengan cara mempertimbangkan faktor pendukung

    dan penghambat. Alternatif terbaik adalah alternative yang paling mungkin dilakukan

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    13/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 12Wulan Sukmawati

    dan memiliki nilai tambah yang paling besar bagi peningkatan mutu individu maupun

    sekolah

    4. Mengimplementasikan pemecahan masalah

    Setelah disepakati langkah-langkah pemecahan masalah maka selanjutnya

    perlu realisasi yang sebenar-benarnya oleh setiap komponen yang terlibat baik ituguru maupun kepala sekolah. Dalam hal ini supervisor perlu melakukan monitoring

    dan pembinaan yang berkelanjutan serta memberikan dorongan motivasi.

    5. Evaluasi dan tindak lanjut

    Pengawasan hendaknya mengacu pada tindakan perbaikkan. Jadi pengawasan

    tidak saja mengungkapkan penyimpangan dari pelaksanaan akan tetapi menyarankan

    cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan yang menyimpang. Pada

    tahap terakhir ini dilakukan pengumpulan informasi secara keseluruhan sehingga

    supervisor dapat melakukan langkah-langlah prefentif agar penyimpangan yang sama

    tidak terjadi lagi.

    5. Berdasarkanpengalaman saudara , sebenarnya: a. Supervisi itu ada berapa macam, b.

    uraikan tujuan, peran dan fungsi dari masing-masing supervisi tersebut c. Bagaimana

    aplikasi dari supervisi termaksud itu?

    Jawab:

    Menurut Pusbangtendik (2014) dalam implementasi kurikulum 2013 terdapat supervisi

    manajerial dan supervisi akademik.

    1. Supervisi manajerial

    Supervisi manajerial adalah kegiatan supervisi yang berkenaan dengan aspek

    pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektifitas

    sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan

    kompetensi sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya.

    Fokus supervisi ini adalah ditujukan pada administrasi dan pengelolaan sekolah yang

    menekankan pada proses dan metode yang tepat. Administrasi ini mengacu pada standar

    nasional pendidikan.

    Supervisi ini didahului oleh tahapan perencanaan yang meliputi ; penyusunan

    program pengawasan tahunan, program pembinaan kepala sekolah, program pemantauan

    standar nasional pendidikan (SNP), program penilaian kinerja kepala sekolah, rencana

    pengawasan manajerial (RPM). Semua program harus mengacu pada standar penilaian

    kinerja kepala sekolah (PKPS).

    2. Supervisi akademik

    Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan

    kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    14/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 13Wulan Sukmawati

    Tujuannya antara lain membantu guru mengembangkan kompetensinya,

    mengembangkan kurikulum, mengembangkan kelompok kerja guru dan mengembangkan

    penelitian tindakan kelas. Supervisi akademik didasari prinsip-prinsip; praktis, sistematis,

    objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kooperatif, kekeluargaan, demokratis, aktif,

    humanis, berkesinambungan, terpadu dan komprehensif.Dari pengertian-pengertian di atas dapat diketahui terdapat beberapa jenis

    supervisi, diantaranya adalah supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis,

    supervisi manajerial dan supervisi akademik.

    Menurut Ngalim Purwanto (1987) jenis supervisi ada beberapa diantaranya terbagi

    menjadi dua jenis yaitu supervisi umum dan supervisi akademik. Selain dua jenis supervisi

    tersebut dikenal juga istilah supervisi klinis, pengawasan melekat dan pengawasan fungsional.

    1. Supervisi Akademik

    Supervisi akademik adalah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukanuntuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang

    memungkinkan terciptanya situasi belajar-mengajar yang lebih baik demi

    tercapainya tujuan pendidikan.

    2. Supervisi umum

    Yang dimaksud supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap

    kegiatan-kegiatan atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan

    usaha perbaikan pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan

    bangunan dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi

    terhadap kegiatan pengelolaan administrasi kantor, supervisi pengelolaan keuangan

    sekolah, kantor pendidikan dan sebagainya.

    3. Supervisi klinis

    Richard Waller memberikan defenisi tentang supervisi klinis sebagai berikut

    supervisi klinis adalah supervisi yang difokuskan pada perbaikan pengajaran

    dengan siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis

    intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar sebenarnya dengan tujuan

    untuk mengadakan modifikasi yang rasional.

    Supervisi klinis lebih berfungsi untuk mencari sebab-sebab atau kelemahan yang

    terjadi di dalam proses belajar-mengajar, dan kemudian secara langsung pula

    mengusahakan bagaimana memperbaiki kelemahan dan kekurangan tersebut.

    Serta berperan dalam proses membantu guru memperkecil ketidak sesuaian

    (kesenjangan) antara tingkah laku mengajar yang nyata dengan tingkah laku

    mengajar yang ideal. Secara teknik mereka menyaatakan bahwa sipervisi klinis

    adalah suatu model supervisi yang terdiri atas tiga fase, yaitu (1) pertemuan

    perencanaan, (2) observasi kelas, dan (3) pertemuan balik.

    Jadi menurut devinisi diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi klinis adalah

    suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan

    profesional guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan

  • 7/24/2019 Suvervisi pendidikan Suspen 2014

    15/15

    Supervisi dan Evaluasi Pendidikan 2014 14Wulan Sukmawati

    observasi dan analisis data secara teliti dan obyektif sebagai pegangan untuk

    perubahan tingkah laku mengajar tersebut

    Tujuan dari supervisi klinis antara lain :

    a. Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap

    pelaksanaan kualitas proses pembelajaran.b. Membantu guru untuk senantiasa memperbaiki dan meningkatkan kualitas

    proses pembelajaran.

    c. Membantu guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang

    muncul dalam proses pembelajaran

    d. Membantu guru untuk dapat menemukan cara pemecahan maslah yang

    ditemukan dalam proses pembelajaran

    e. Membantu guru untuk mengembangkan sikap positif dalam

    mengembangkan diri secara berkelanjutan

    4.

    Pengawasan melekat dan fungsionalIstilah pengawasan melekat di turunkan dari bahasa asing bluit in controle

    yang berarti suatu pengawasan yang memang sudah dengan sendirinya (melekat)

    menjadi tugas dan tanggung jawab semua pemimpin, dari pimpinan tingkat atas

    sampai dengan pimpinan tingkat paling bawah dari semua organisasi atau lembaga.

    Dengan kata lain, semua orang yang menjadi pimpinan, apapun tingkatannya, adalah

    sekaligus sebagai pengawas terhadap bawahannya masing-masing. Oleh karena

    setiap pemimpin adalah juga sebagai pengawas, maka pengawasan yang di lakukan

    itu disebut pengawasan melekat .

    Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui apakah pimpinan unit

    kerja dapat melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat

    padanya dengan baik sehingga bila ada penyelewengan, pemborosan, pimpinan unit

    dapat mengambil tindakan koreksi sedini mungkin.

    Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan

    oleh orang-orang yang fungsi jabatannya sebagai pengawas.