taken from

Upload: rahmad-fajar

Post on 10-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Taken From

    1/18

    Taken from:http://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-

    partikel.html#ixzz2jRvVOKAo

    Grace

    Cara Penentuan Ukuran Partikel Menggunakan Mikroskop

    at7:30 PMLabels:farmakognosi analitik,praktikum,teknologi likuid-semisolida,teknologi

    steril,ujian apoteker

    Untuk mengukur partikel yang tidak nampak secara visual, kita dapat menggunakan bantuan

    mikroskop. Selain mikroskop, perlengkapan penting yang harus disediaakan adalah lensa okuler

    dan kaca objek khusus yang namanya ocular and stage micrometer. Penggunaan alat ini pernah

    disinggung dalam kuliah Farmakognosi Analitik dalam topik mengukur ukuran serbuk. Namunyang akan saya tulis di sini adalah penggunaannya dalam evaluasi sediaan (sediaan dalam sistem

    terdispersi dan sediaan yang dipersyaratkan jumlah partikel dengan ukuran tertentu). Penentuan

    ukuran partikel ini digunakan dalam evaluasi sediaan dengan sistem terdispersi. Yang akanditentukan adalah distribusi ukuran partikel dalam sediaan dispersi tersebut. Selain itu, juga

    untuk menentukan jumlah partikel dengan rentang ukuran tertentu pada salep mata.Untuk ulasan

    mengenai evaluasi distribusi ukuran partikel dan evaluasi jumlah partikel dalam salep mata bisa

    klik di sini.

    Pada lensa mikrometer okuler (ocular micrometer) terdapat garis-garis yang diberi angka

    (ukuran), maksudnya seperti gambar berikut:

    http://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAohttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAohttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAohttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAohttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/search/label/farmakognosi%20analitikhttp://grace107.blogspot.com/search/label/farmakognosi%20analitikhttp://grace107.blogspot.com/search/label/farmakognosi%20analitikhttp://grace107.blogspot.com/search/label/praktikumhttp://grace107.blogspot.com/search/label/praktikumhttp://grace107.blogspot.com/search/label/praktikumhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20likuid-semisolidahttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20likuid-semisolidahttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20likuid-semisolidahttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/ujian%20apotekerhttp://grace107.blogspot.com/search/label/ujian%20apotekerhttp://grace107.blogspot.com/search/label/ujian%20apotekerhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvZhIW1I/AAAAAAAAAUs/xyxXssRpK2E/s1600/measure.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvhhoLCI/AAAAAAAAAU0/5OS5STTNInU/s1600/Ocular-Micrometer.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvZhIW1I/AAAAAAAAAUs/xyxXssRpK2E/s1600/measure.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvhhoLCI/AAAAAAAAAU0/5OS5STTNInU/s1600/Ocular-Micrometer.jpghttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/search/label/ujian%20apotekerhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20sterilhttp://grace107.blogspot.com/search/label/teknologi%20likuid-semisolidahttp://grace107.blogspot.com/search/label/praktikumhttp://grace107.blogspot.com/search/label/farmakognosi%20analitikhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.htmlhttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAohttp://grace107.blogspot.com/2011/01/cara-penentuan-ukuran-partikel.html#ixzz2jRvVOKAo
  • 7/22/2019 Taken From

    2/18

    Pada mikrometer kaca objek (stage micrometer) terdapat garis-garis dengan panjang total dari

    garis pertama hingga garis terakhir adalah 0.01 mm = 10 m. Gambarnya sebagai berikut:

    Fungsi dari mikrometer kaca objek adalah sebagai pemberi ukuran standar. Pada kaca tersebutterdapat garis-garis skala dengan ukuran tertentu. Agar saat pengamatan, agar dapat ukuran

    partikel dapat diukur saat diamati, maka perlu dilakukan terlebih dahulu kalibrasi garis pada

    mikrometer okuler terhadap ukuran standar.

    http://1.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TSrha5U9M5I/AAAAAAAAAWU/sD8RfLtpD6o/s1600/TS-M1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvgl-PeI/AAAAAAAAAU8/6xpbNdIZQBM/s1600/Stage+Micrometer+Shibuya.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZv_PqJhI/AAAAAAAAAVE/HfPcPH5c8AM/s1600/stage-micrometer.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TSrha5U9M5I/AAAAAAAAAWU/sD8RfLtpD6o/s1600/TS-M1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvgl-PeI/AAAAAAAAAU8/6xpbNdIZQBM/s1600/Stage+Micrometer+Shibuya.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZv_PqJhI/AAAAAAAAAVE/HfPcPH5c8AM/s1600/stage-micrometer.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TSrha5U9M5I/AAAAAAAAAWU/sD8RfLtpD6o/s1600/TS-M1.jpghttp://3.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvgl-PeI/AAAAAAAAAU8/6xpbNdIZQBM/s1600/Stage+Micrometer+Shibuya.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZv_PqJhI/AAAAAAAAAVE/HfPcPH5c8AM/s1600/stage-micrometer.jpg
  • 7/22/2019 Taken From

    3/18

    Kalibrasi dilakukan dengan menhitung jumlah garis yang berhimpit. Pada contoh gambar di atas,

    jumlah total garis pada mikrometer okuler (eyepiece lines, disebut X) adalah dari 21 hingga 59

    atau 38 garis skala. Jarak garis pertama hingga garis akhir pada kaca mikrometer objek(calibration slide lines, disebut Y) adalah 10 garis skala. Dengan begitu, dapat dikatakan:

    38 skala pada mikrometer okuler ~ 10 garis skala kaca mikrometer objek.

    1 skala pada mikrometer okuler ~ (10/38) x 10m = 2.63 m

    1 skala pada mikrometer okuler= (Y/X) x 10 m

    Prosedur pengukuran ukuran partikel:

    1. Siapkan mikroskop, pasang mikrometer okuler dan mikrometer kaca objek padatempatnya.

    2. Lakukan kalibrasi mikrometer okuler terhadap mikrometer objek dengan perbesaran yangakan digunakan (jika beberapa perbesaran yang digunakan, kalibrasikan pada seluruh

    perbesaran yang digunakan). Pada tahap ini, putar mikrometer okuler dan geser posisimikrometer kaca objek hingga didapatkan posisi yang berhimpit antara garis-garis pada

    mikrometer okuler dan mikrometer kaca objek. Tentukan berapa garis pada mikrometer

    okuler yang berhimpit (superimpose) dengan garis pada mikrometer kaca objek.Disarankan untuk menggunakan garis awal dan garis akhir terhimpit dengan jarak yang

    paling jauh untuk mengurangi kesalahan.

    3. Siapkan sampel pada kaca objek yang lain. Jangan gunakan di mikrometer kaca objek,toh fungsi dari mikrometer kaca objek itu hanya untuk kalibrasi saja, lagipula saat diberi

    sampel garis-garis pada mikrometer kaca objek akan tertutup sampel.. apalah bedanya

    dengan kaca objek biasa jadinya? Terlebih lagi mengingat harga mikrometer kaca objek

    yang pasti tidak murah.

    4.

    Lepas mikrometer kaca objek, hati-hati jangan mengubah tinggi tabung mikroskop.5. Tempatkan kaca objek yang sudah berisi dengan sampel pada tempatnya.6. Silakan cari partikel yang akan diukur, ukur ukuran partikel dengan skala pada

    mikrometer okuler.

    7. Hitung ukuran sesungguhnya partikel yang diukur.

    Sumber isi dan gambar:

    http://3.bp.blogspot.com/_eX5d-7I4JH4/TShZvbprAKI/AAAAAAAAAUk/xGk8Q9rJ4HY/s1600/micrometer_scope_calibration3c.gif
  • 7/22/2019 Taken From

    4/18

    1. Biology Program Iowa State University: "Lab Topic 2: Technique in Microscopy"2. Gustavus Adolphus College: "Exercise 1.3 - Measurements: Ocular and Stage

    Micrometers"3. LabShop.com - Affordable Lab Shop4. Mr. Damon: "Laboratory Investigation: The Micrometer Eyepiece"5.

    MxRady Lab Solutions Pvt.Ltd.6. Shibuya Optical Co., Ltd. : Objective Micrometer

    7. The blog of rosadora: Distribusi Ukuran Partikel

    II. DASAR TEORI

    Mikromeritik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel yang

    kecil. Ukuran partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-rata, ukuran

    luas permukaan rata-rata, volume rata-rata dan sebagainya. Pengertian ukuran partikel adalah

    ukuran diameter rata-rata.

    Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umunya jumlah bahan

    besar (ditandai dengan junlah dasar) suatu contoh yang representatif. Karenanya suatu pemisahan

    bahan awal dihindari oleh karena dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus

    atau bahan kasar. Untuk pembagian contoh pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang

    disebut Pembagi Contoh piring berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik

    beberapa contoh dimana tempat pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut program acak

    (Voigh, 1994).

    Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla Valle. Dispersi

    koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang

    partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop

    optik. Partikel yang mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular

    berada dalam kisaran ayakan.

    http://www.biology.iastate.edu/Courses/211L/Microscopes/scopes.htmhttp://www.biology.iastate.edu/Courses/211L/Microscopes/scopes.htmhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://www.labshops.com/shop/index.php?cPath=67_91http://www.labshops.com/shop/index.php?cPath=67_91http://www.mr-damon.com/experiments/1ib_bio/micrometer.htmhttp://www.mr-damon.com/experiments/1ib_bio/micrometer.htmhttp://www.scientificdealers.com/mxrady/http://www.scientificdealers.com/mxrady/http://www.shibuya-opt.co.jp/eng/stage.htmlhttp://www.shibuya-opt.co.jp/eng/stage.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://rosadora.blogspot.com/2011/01/distribusi-ukuran-partikel.htmlhttp://www.shibuya-opt.co.jp/eng/stage.htmlhttp://www.scientificdealers.com/mxrady/http://www.mr-damon.com/experiments/1ib_bio/micrometer.htmhttp://www.labshops.com/shop/index.php?cPath=67_91http://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://homepages.gac.edu/~cellab/chpts/chpt1/ex1-3.htmlhttp://www.biology.iastate.edu/Courses/211L/Microscopes/scopes.htm
  • 7/22/2019 Taken From

    5/18

    Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk

    mengetahui tidak hanya ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak partikel-

    partikel dengan ukuran yang sama ada dalam sampel. Jadi kita perlu sutau perkiraan kisaran

    ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel, dari sini

    kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk sampel tersebut (Martin, 1990).

    Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi, sebab

    ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek

    fisiologisnya (Moehtar, 1990).

    Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu:

    1. Menghitung luas permukaan

    2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat

    3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara per oral, suntikan dan topikal

    4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan duspensi

    5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel).

    Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah menggunakan

    pengayak standar. Pengayak terbuta dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh)

    digunakan untuk menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear (Parrot, 1970).

    Ukuran dari suatu bulatan dengan segera dinyatakan dengan garis tengahnya. Tetapi,

    begitu derajat ketidaksimestrisan dari partikel naik, bertambah sulit pula menyatakan ukuran

    dalam garis tengah yang berarti. Dalam keadaan seperti ini, tidak ada garis tengah yang unik.

    Makanya harus dicari jalan untuk menggunakansuatu garis tengah bulatan yang ekuivalen, yang

    menghubungkan ukuran partikel dan garis tengah bulatan yang mempunyai luas permukaan,

  • 7/22/2019 Taken From

    6/18

    volume, dan garis tengah yang sama. Jadi, garis tengah permukaan ds, adalah garis tengah suatu

    bulatan yang mempunyai luas permukaan yang sama seperti partikel yang diperiksa.

    Metode-metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel:

    Mikroskopi Optik

    Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau suspensi, diencerkan atau tidak

    diencerkan, dinaikkan pada suatu slide dan ditempatkan pada pentas mekanik. Di bawah

    mikroskop tersebut, pada tempat di mana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk

    memperlihatkan ukuran partikel tersebut. Pemandangan dalam mikroskop dapat diproyeksikan

    ke sebuah layar di mana partikel-partikel tersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa

    dilakukan dari slide yang sudah disiapkan dan diproyeksikan ke layar untuk diukur.

    Kerugian dari metode ini adalah bahwa garis tengah yang diperoleh hanya dari dua

    dimensi dari partikel tersebut, yaitu dimensi panjang dan lebar. Tidak ada perkiraan yang bisa

    diperoleh untuk mengetahui ketebalan dari partikel dengan memakai metode ini. Tambahan lagi,

    jumlah partikel yang harus dihitung (sekitar 300-500) agar mendapatkan suatu perkiraan yang

    baik dari distribusi , menjadikan metode tersebut memakan waktu dan jelimet. Namun demikian

    pengujian mikroskopis dari suatu sampel harus selalu dilaksanakan, bahkan jika digunakan

    metode analisis ukuran partikel lainnya, karena adanya gumpalan dan partikel-partikel lebih dari

    satu komponen seringkali bisa dideteksi dengan metode ini.

    Pengayakan

    Suatu metode yang paling sederhana, tetapi relatif lama dari penentuan ukuran partikel

    adalah metode analisis ayakan. Di sini penentunya adalah pengukuran geometrik partikel.

    Sampel diayak melalui sebuah susunan menurut meningginya lebarnya jala ayakan penguji yang

    disusun ke atas. Bahan yang akan diayak dibawa pada ayakan teratas dengan lebar jala paling

  • 7/22/2019 Taken From

    7/18

    besar. Partikel, yang ukurannya lebih kecil daripada lebar jala yang dijumpai, berjatuhan

    melewatinya. Mereka membentuk bahan halus (lolos). Partikel yang tinggal kembali pada

    ayakan, membentuk bahan kasar. Setelah suatu waktu ayakan tertentu (pada penimbangan 40-

    150 g setelah kira-kira 9 menit) ditentukan melalui penimbangan, persentase mana dari jumlah

    yang telah ditimbang ditahan kembali pada setiap ayakan (Martin, 1990).

    III.ALAT DAN BAHAN

    Alat : 1. Mikroskop

    2. Mikrometer

    3. Beker Glass 250 mL

    4. Batang Pengaduk

    5. Timbangan

    6. Ayakan

    7. Obyek glass dan dek glass

    Bahan : 1. Amylum

    2. Aquadest

    3. Granul berbagai ukuran

    IV. CARA KERJA SKEMATIS

    A. Mengukur diameter partikel secara mikroskopis

    1. Kalibrasi Alat

    Ditempatkan mikrometer di bawah mikroskop

    Dihimpitkan garis awal skala okuler dengan garis awal skala obyektif

  • 7/22/2019 Taken From

    8/18

    Ditentukan garis kedua skala yang tepat berimpit

    Ditentukan harga skala okuler

    2. Dibuat suspensi encer partikel yang akan dianalisis di atas obyek glass

    3. Ditentukan ukuran partikel monodispers atau polydispers:

    a. Ditentukan ukuran partikel sebanyak 20-25 partikel dari seluruh sediaan

    b. Ditentukan harga logaritma masing-masing ukuran partikel

    c. Ditentukan harga logaritma ukuran partikel dan harga standard deviasi (SD) purata yang

    bersangkutan

    d. Ditentukan harga antilogaritma purata ukuran partikel (dgeometrik) dan antilog SD

    e. Disebut siste polidispers jika harga antilog SD 1,2 dan sistem disebut monodispers jika antilog

    < 1,2

    4. Jika monodispers tentukan ukuran partikel sebanyak 300 partikel dan jika sistem polydispers

    tentukan sebanyak 500 partikel.

    Dilakukan grouping :

    Ditentukan ukuran partikel yang terkecil dan yang terbesar

    Dibagi jarak ukur yang diperoleh menjadi beberapa bagian yang gasal (paling sedikit 5 bagian)

    Diukur partikel dan digolongkan kedalam group yang telah ditentukan

    5. Dibuat kurva distribusi ukuran partikel dan tentukan harga diameter-diameter berikut ini:

    Length-Number Mean : dln=

    Surface Number Mean : dsn =

  • 7/22/2019 Taken From

    9/18

    Volume number Mean : dvn =

    Volume Surface Mean : dvs =

    Volume Weight Mean : dwm =

    Dimana n = jumlah partikel dalam tiap range ukuran partikel (size range)

    d = rata-rata range ukuran partikel (mid size) dalam mikron

    bahan yang dipakai : amylum / lycopodium

    6. Ditentukan arti dari harga diameter-diameter diatas

    B.

    Metode Pengayakan

    Dibersihkan ayakan dengan menggunakan vaccum cleaner

    Ditimbang tiap-tiap ayakan kosong

    Disusun beberpa ayakan dengan nomor berurutan, dengan makin besar nomor ayakan dari atas

    kebawah

    Dimasukkan granul ke dalam ayakan paling atas pada bobot tertentu yang ditimbang seksama

    (100 mg)

    Diayak granul selama 5 menit pada 500 rpm

    Dikeluarkan ayakan secara hati-hati tanpa kehilangan berat sampel

  • 7/22/2019 Taken From

    10/18

    Ditimbang kembali tiap ayakan dan ditentukan bobot sampel pada tiap ayakan

    Dibuat kurva distribusi pesen bobot di atas dan di bawah ukuran versus ukuran partikel

    Plot data pada kertas probabilitas lognormal, tentukan harga dg dan g

    V. HASIL PERCOBAAN

    A. Metode mikroskopi

    a) Kalibrasi Alat

    = 0,1 mm = 100 m

    1 skala obyektif = skala okuler

    b) Penentuan Monodispers atau Polydispers

    No Ukuran

    partikel (m)

    Log ukuran

    partikel

    Rata-rata log

    ukuran partikel (x)

    SD Antilog

    X

    Antilog

    SD

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    3

    5

    8

    10

    11

    14

    17

    18

    21

    24

    0,47

    0,69

    0,90

    1

    1,04

    1,14

    1,23

    1,25

    1,32

    1,38

    1,36 0,34 22,90 2,18

  • 7/22/2019 Taken From

    11/18

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    25

    28

    31

    33

    34

    37

    38

    40

    42

    43

    45

    47

    48

    50

    50

    1,39

    1,44

    1,49

    1,51

    1,53

    1,56

    1,57

    1,60

    1,62

    1,63

    1,65

    1,67

    1,68

    1,69

    1,69

    Sistem tersebut adalah : Polydispers

    c) Penentuan ukuran partikel

    Size Range

    Mid Range

    (d)

    Jumlah

    partikel (n)

    n.d n.d2 n.d

    3 n.d

    4

    1-5

    6-10

    11-15

    3

    8

    13

    47

    56

    54

    141

    448

    702

    423

    3584

    8694

    1269

    28672

    93312

    3807

    229376

    1542294

  • 7/22/2019 Taken From

    12/18

    16-20

    21-25

    26-30

    31-35

    36-40

    41-45

    46-50

    18

    23

    28

    33

    38

    43

    48

    49

    52

    50

    48

    50

    53

    41

    882

    1196

    1400

    1584

    1900

    2279

    1968

    15876

    27508

    39200

    52272

    72200

    97997

    94464

    285768

    632684

    1097600

    1724976

    2743600

    4213871

    4534272

    5143824

    14551732

    30732800

    56924208

    104256800

    181196453

    217645056

    255 n = 500

    nd =

    12500

    nd2

    =

    412218

    nd3

    =

    15356024

    nd4=

    612226350

    B. Metode Pengayakan

    No ayakan

    Ukuran

    Lubang

    Size Range

    (mm)

    Mid Size

    (m)

    Berat

    Granul

    (g)

    % bobot di

    atas

    ukuran

    % bobot di

    bawah

    ukuran

    8

    12

    20

    40

    60

    100

    2,360

    1,700

    0,850

    0,425

    0,250

    0,150

    > 2,360

    2,360-1,700

    1,700-0,850

    0,850-0,425

    0,425-0,250

    0,250-0,150

    2360

    3210

    1280

    640

    340

    200

    4,4

    5,8

    22,8

    28,6

    9,9

    6,2

    4,46

    10,34

    33,47

    62,47

    72,51

    78,80

    100

    95,54

    89,66

    66,53

    37,53

    27,48

  • 7/22/2019 Taken From

    13/18

    penampung 0 0-0,150 75 20,9 100 21,20

    VI. PERHITUNGAN

    A. Metode pengayakan

    % bobot diatas ukuran =

    Diket : berat granul = 98,6 g

    No ayakan 8 : =

    = 4,46 %

    No ayakan 12 : =

    = 10,34 %

    No ayakan 20 : =

    = 33,47 %

    No ayakan 40 : =

    = 62,47 %

    No ayakan 60 : =

    = 72,51 %

    No ayakan 100 : == 78,80 %

    Penampung : == 100 %

    % bobot diatas ukuran =

    Diket : berat granul = 98,6 g

  • 7/22/2019 Taken From

    14/18

    No ayakan 8 : == 100 %

    No ayakan 12 : =

    = 95,54 %

    No ayakan 20 : == 89,66 %

    No ayakan 40 : =

    = 66,53 %

    No ayakan 60 : == 37,53%

    No ayakan 100 : == 27,48%

    Penampung : == 21,20%

    Harga dg atas = 700 m

    Harga standart deviasi (g) atas = = = 2,5

    Harga dg bawah = 380 m

    Harga standart deviasi (g) atas = = = 2,9

    B. Metode Mikrometik

    1. Rata-rata ukuran partikel (x) = 1,36

    2. SD = 0,34

  • 7/22/2019 Taken From

    15/18

    3. Antilog SD = 2,18

    4. Antilog x = 22,90

    Harga antilog SD > 1,2 maka sistem pada percobaan ini adalah polydispers

    Perhitungan berbagai diameter

    a. LengthNumber Mean (dln)

    dln = = = 25 m

    b. Surface Number Mean (dsn)

    dsn =

    c.

    Volume Number Mean (dvn)

    dvn =

    d. Volume Surface Mean (dvs)

    dvs = = = 37, 2530 m

    e. Volume Weight Mean (dwm)

    dwm = = = 39, 8688 m

    VII. PEMBAHASAN

    Pada percobaan penentuan ukuran partikel ini bertujuan untuk mengukur partikel zat

    dengan metode mikroskopi dan pengayakan (shieving). Bahan yang digunakan untuk metode

    pengayakan adalah granul, sedangkan bahan yang digunakan untuk metode mikroskopi optik

    adalah amylum. Digunakan amylum karena ukuran partikel amylum lebih kecil dari pada granul.

    Pada metode mikroskopi yang dilakukan pertama kali adalah kalibrasi alat yang

    bertujuan untuk menentukan ukuran skala okuler. Kalibrasi alat dilakukan dengan cara

    menempelkan mikrometer dibawah mikroskop, dihimpitkan garis awal skala okuler dengan skala

    obyektif. Kemudian menentukan garis kedua skala yang tepat berhimpit dan diketahui harga

  • 7/22/2019 Taken From

    16/18

    skala okuler setelah dilihat dibawah mikroskop maka akan terdapat kotak dengan ukuran 10 x

    10.

    Kemudian dilakukan preparasi sampel dengan membuat suspensi encer dari

    campuran amylum dan aquadest dan dianalisa di atas obyek glass dan dilihat di bawah

    mikroskop sehingga akan terlihat partikel-partikel yang ada di setiap kotak.

    Setelah itu dilakukan perhitungan, pada percobaan yang dilakukan termasuk

    polydispers karena harga SD > 1,2 yaitu 2,18. Tujuan pembuatan suspensi yang encer adalah

    untuk mempermudah dalam perhitungan partikel, karena bila suspensi tidak encer maka pertikel

    yang terjadi akan berhimpitan dan menyulitkan dalam perhitungan.

    Keuntungan dari metode mikroskopi dapat mendeteksi aglomerat dan partikel

    partikel yang terdiri lebih dari satu komponen. Sedangkan kelemahan kelemahannya adalah

    diameternya hanya dapat dilihat secara dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Selain itu metode

    ini agak lambat dan melelahkan karena harus menghitung sekitar 500 partikel (polydispers).

    Metode pangayakan adalah alat yang digunakan untuk mengukur partikel secara

    kasar. Sehingga dalam percobaan ini digunakan bahan yang partikelnya kasar dibandingkan

    dengan bahan yang lain. Pada metode pengayakan ini, digunakan 6 nomor ayakan yang berbeda-

    beda. Dimulai dari nomor ayakan yang rendah sampai yang tinggi. Diantaranya nomor ayakan 8,

    12, 20, 40, 60, dan 100.

    Metode ayakan dilakukan dengan menyusun ayakan dari nomor mesh yang terkecil

    (yang paling atas) sampai pada nomor mesh yang paling besar (yang paling bawah) hal ini

    ditujukan agar partikel-partikel yang tidak terayak (residu) yang ukurannya sesuai dengan nomor

    ayakan. Jika nomor ayakan besar maka residu yang diperoleh memiliki ukuran partikel kecil.

  • 7/22/2019 Taken From

    17/18

    Dalam pengayakan dibantu dengan alat vibrator (mesin penggerak), mesin ini

    digerakkan secara elektrik dan dapat diatur kecepatannya dan waktunya. Dalam percobaan ini

    kecepatan mesin penggerak diatur 500 rpm ditujukan untuk menghindari pemaksaan partikel

    besar melewati ayakan akibat tingginya intensitas penggoyangan atau tertahannya partikel kecil

    akibat lambatnya intensitas penggoyangan sehingga dipilih intesitas penggoyangan setengah dari

    kecepatan maksimum.

    Pada bagian paling atas dari susunan ayakan dipasang penutup dari mesin penggerak

    bertujuan agar tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhi gerakan mesin, misalnya tekanan

    udara di atasnya atau yang faktor yang lainnya, sehingga tidak ada gaya lagi yang bekerja kecuali

    gaya gravitasi yang mengarah jatuhnya partikel ke arah bawah.

    Metode yang digunakan ini merupakan metode yang sangat sederhana karena cukup

    singkat. Namun alat atau metode ini tingkat keakuratan yang diperoleh tidaklah seakurat dengan

    metode secara mikroskopik.

    Dari data yang diperoleh umumnya diperoleh zat sisa yang tertahan dengan semakin

    tinggi nomor mesh semakin banyak zat yang tersisa. Hal ini karena ukuran dalam tiap inci

    semakin kecil lubangnya. Metode ini merupakan metode untuk mengetahui tingkat kehalusan

    dari suatu zat. Dengan melihat semakin banyak zat yang tertinggal dalam ayakan maka semakin

    kasar zat tersebut.

    Setelah diperoleh data, dihitung % bobot diatas ukuran dan % bobot dibawah ukuran.

    Kemudian data dimasukkan pada kertas probabilitas log normal dan di cari d g dan g. Data dari

    hasil kelompok kami diperoleh dgbawah = 380 m dan gbawah 2,9, dgatas = 700 m dan g

    atas 2,5.

  • 7/22/2019 Taken From

    18/18

    VIII. KESIMPULAN

    Pada percobaan kali ini digunakan metode mikroskopi dan metode pengayakan.

    Metode mikroskopi digunakan untuk partikel emulsi, suspesi, dan serbuk halus. Contohnya

    amylum.

    Metode pengayakan digunakan untuk partikel yang mempunyai partikel atau ukuran serbuk

    lebih besar atau kasar.

    Ukuran partikel dari amylum pada percobaan ini adalah polydispers karena harga antilog SD

    nya > 1,2 yaitu 2,18.

    Semakin besar nomor ayakan, semakin halus hasil yang di dapat, karena lubangnya semakin

    kecil.

    IX. DAFTAR PUSTAKA

    Martin, A. 1990.Farmasi Fisika jilid II. Jakarta : Universitas Indonesia Press

    Moechtar. 1990. Farmasi Fisika. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press

    Parrot, L, E. 1970.Pharmaceutical Technologi. Mineapolish : Burgess Publishing Company

    Voigt, R. 1994.Buku Pelajaran teknologi Farmasi edisi V Cetakan I. Yogyakarta : Universitas

    Gadjah Mada Press