tb paru fix
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 TB paru fix
1/54
Skenario A Blok 11 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangBlok Sistem Respirasi adalah blok kesebelas dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario A yang
memaparkan kasus Tuberculosis.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari materi tutorial ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian darisystem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario mengenaiSistem Respirasi dengan metode analisis dan diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran
-
7/22/2019 TB paru fix
2/54
Skenario A Blok 11 Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial
TUTORIAL SKENARIO A
Tutor : dr. Patricia
Moderator : Siti Septin Maulina
Sekretaris meja : Maya winta Sentani
Sekretaris papan : Rizki Jatu Sarindra
Hari, Tanggal : Selasa dan Kamis, 27 Maret 2012 dan 29 Maret 2012
Rule tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan
2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat
3. Dilarang makan dan minum
1.2Skenario KasusTn. Wawan, usia 32 tahun, datang dengan keluhan utama batuk sejak 3
minggu yang lalu. Batuk berdahak berwarna putih kekuningan, terutama pada
malam hari. Emam 3 hari terakhir tidak terlampau tinggi terutama pada malam
hari. Sesak tidak terlampau berat. Keringat malam ada. Nafsu makan
berkurang.
Riwayat atopi dalam anggota keluarga ada. Tetangga penderita ada yang
mengalami keluhan yang sama. Riwayat makan obat yang mengakibatkan
BAK berwarna merah disangkal
Pemeriksaan Fisik
T: 120/80 mmHg, RR: 24x/enit, N: 90x/menit, T: 37,0 CKeadaan Spesifik :
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening region colli detra
Thoraks :
Inspeksi : statis, dinamis, simetris kanan dan kiri
Palpasi : Stem fremitus meningkat pada lapangan atas paru kanan
Perkusi : sonor kedua lapangan paru
-
7/22/2019 TB paru fix
3/54
Skenario A Blok 11 Page 3
Auskultasi : vesikuler meningkat pada lapangan atas paru kanan
Lain-Lain dalam batas normal.
Pemeriksaan Penunjang:
Darah rutin : Hb 10%, Leukosit: 10.500/, RBC: LED 70 mm/jam
Hitung jenis : shift to the right, BTA -/-/-, mantoux test (+)
Pemeriksaan foto rontgen : gambaran infiltrate pada sela iga I dan II
lapangan paru kanan
1.3Paparan1.3.1 Klarifikasi Istilah-Istilah
1. Batuk Berdahak : Eksposisi udara yang tiba tiba dari paru parusambil mengeluarkan suara disertai sputum.
2. Sesak : keluhan subyektif (keluhan yang dirasakan olehpasien) berupa rasa tidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses
pernapasan.
3. Atopi : Predisposisi genetic menuju perkembangan reaksihipersensitivitas cepat terhadap antigen lingkungan umum.
4. Konjungtiva palpebra : membrane halus yang melapisi kelopak mata danmengikuti kelopak mata
5. Mantouxt test : alat diagnostik yang mempunyai sensitivitas danspesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis.
6. Infiltrate : difusi / penimbunan substansi secara normal tidakterdapat pada sel/jaringan dalam jumlah diatas normal.
7. BTA : Basil tahan asam, bakteri yang tahan terhadappelunturan warna (dekolarisasi) asam atau alkohol.
8. Sonor : Suara yang terdengar pad perkui paru - parunormal
9. Vesikuler : Suara nafas pokok.
-
7/22/2019 TB paru fix
4/54
Skenario A Blok 11 Page 4
1.3.2 Identifikasi Masalah1. Tn. Wawan (32th), datang dengan keluhan utama batuk berdahak
berwarna putih kekuningan, terutama pada malam hari sejak 3 minggu
yang lalu.
2. Tn. Wawan mengalami demam tidak terlampau tinggi terutama padamalam hari sejak 3 hari yang lalu.
3. Tn. Wawan juga mengalami sesak tidak terlampau hebat, keringat malam,serta nafsu makan berkurang.
4. Riwayat atopi dalam keluarga ada.5. Tetangga Tn. Wawa nada yang mengalami keluhan yang sama.6. Riwayat makan obat yang mengakibatkan BAK berwarna merah
disangkal.
7. Pemeriksaan FisikKeadaan Spesifik :
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening region colli detra
Thoraks :
Inspeksi : statis, dinamis, simetris kanan dan kiri
Palpasi : Stem fremitus meningkat pada lapangan atas paru kanan
Perkusi : sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler meningkat pada lapangan atas paru kanan
8. Pemeriksaan Penunjang:Darah rutin : Hb 10%, Leukosit: 10.500/, RBC: LED 70 mm/jam
Hitung jenis : shift to the right, BTA -/-/-, mantoux test (+)
Pemeriksaan foto rontgen : gambaran infiltrate pada sela iga I dan IIlapangan paru kanan
-
7/22/2019 TB paru fix
5/54
Skenario A Blok 11 Page 5
2.3.3 Analisis Masalah1. Tn. Wawan (32th), dating dengan keluhan utama batuk berdahak berwarna
putih kekuningan, terutama pada malam hari sejak 3 minggu yang lalu.
a. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histology dari systempernafasan ?
Jawab
Jantung dan Pru-paru tampak dari depan
Mikroskopik lobulus sekunder dari kedalaman paru dan lobulus primer
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=975&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhqoqVXa6V7M1r2TyfUL7tzzehGhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=974&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjCO1ZVfrsfMNJj2ySV1Y_Z9LqOMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=970&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhijfcZnRQUsPfUhCqPbgL4Ka5klzghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=975&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhqoqVXa6V7M1r2TyfUL7tzzehGhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=974&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjCO1ZVfrsfMNJj2ySV1Y_Z9LqOMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=970&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhijfcZnRQUsPfUhCqPbgL4Ka5klzghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=975&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhqoqVXa6V7M1r2TyfUL7tzzehGhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=974&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjCO1ZVfrsfMNJj2ySV1Y_Z9LqOMghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=970&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhijfcZnRQUsPfUhCqPbgL4Ka5klzg -
7/22/2019 TB paru fix
6/54
Skenario A Blok 11 Page 6
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri
dari sel-sel epitel dan dan endotel. O2 masuk ke dalam darah dan CO2
dikeluarkan dari darah.
Paru-paru dibagi menjadi dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru):
o Lobus pulmo dekstra superioro Lobus medialo Lobus inferior.Paru-paru kiri, terdiri dari:
o pulmo sinister lobus superioro pulmosinister lobus inferior.Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil (segmentalis):
Paru-paru kirimempunyai 10 segment yaitu :
5 buah segment pada lobus superior, dan 5 buah segment pada inferiorParu-paru kananmempunyai 10 segmet yakni :
5 buah segment pada lobus inferior 2 buah segment pada lobus medialis 3 buah segment pada lobus inferior
Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan
yang bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya
dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah geteh
bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus.
Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang - cabang banyak sekali,
-
7/22/2019 TB paru fix
7/54
Skenario A Blok 11 Page 7
cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus
berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,20,3 mm.
Letak paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah
rongg dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk
paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru
dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi
dua :
Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yanglangsung membungkus paru-paru.
Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dindingdada.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut
kavum pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara
sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit
cairan (eksudat) yang 1. Serabut symphaticus: truncus sympaticus
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=971&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhemG690S6kIAc3iPOWo8a2BCt0pw -
7/22/2019 TB paru fix
8/54
Skenario A Blok 11 Page 8
pandangan dorsal jantung dan paru-paru yang telah dibelah
Paru kanan dan kiri
pleura parietalis berdasarkanletaknya terbagi atas:
a. Pleura costalisb. Pleura diaphragmticac. Pleura mediatinalisd. Pleura cervicalis
Pada hillus terdapat ligamentum pulmonale yng berfungsi untuk
mengatur pergerakan alat dalam hillus selama proses respirasi.
Alat yang masuk pada hillus pulmonalis: (brouncus primer, arteri
pulmonalis, arteri brounchialis, dan syaraf). Alat yang keluar pada hillus
pulmonalis: (vena pulmonalis, vena bronchialis, dan vasa limfatisi)
Persarafan Paru:
Serabut aferrent dan eferrent visceralis berasal dari truncus
sympaticus dan serabut parasympatiscus berasal dari nervus vagus.
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=973&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOXrH-G0zSDFPEkswymbPgzFEirghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=972&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhpVaIngB0j-0DO7KvcUeCYf2JhFwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=973&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgOXrH-G0zSDFPEkswymbPgzFEirghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en|id&u=http://education.yahoo.com/reference/gray/illustrations/figure?id=972&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhpVaIngB0j-0DO7KvcUeCYf2JhFw -
7/22/2019 TB paru fix
9/54
Skenario A Blok 11 Page 9
1. Serabut symphatisTruncusympaticus kanan dan kiri memberikan cabang caang pada
paru membentuk plexus pulmonalis yang terletak didepan dan
dibelakang broncus prim. Fungsi saraf sympatis untuk merelaxasi
tunica muscularis dan menghambat sekresi bron cus.
2. Serabut para sympatikusNervus vagus kanan dan kiri juga memberikan cabangcabang pada
plexus pulmonalis kedepan dan kebelakang. Fungsi saraf
parasympaticus untuk konstraksi tunica muscularis akibatnya lumen
menyempit dan merangsang sekresi boncus.
Histologi
Broncus
Broncus extrapulmonal sangat mirip dengan trakea Tidak terdapat tulang rawberbentuk huruf C Epitel bertingkat torak dengan silia dan sel goblet Terdapat kelenjar campur Pada lamina propia terdapat berkasberkas otot polos. Mucosa tidak rata, terdapat lipatan longitudinal karena kontraksi otot
polos.
BRONCHIOLUS
Tidak mempunyai tulang rawan dan pada lamina propia tidak terdapatkelenjar
Lamina propia terdapat otot polos dan serat elastin Pada bronkiolus besar masih terdapat sel goblet. Pada bronkiolus kecil, mucosa dilapisi sel sel kuboid atau toraks
renda, terdapat sel tanpa silia, tidak terdapat sel goblet.
-
7/22/2019 TB paru fix
10/54
Skenario A Blok 11 Page 10
Pada bronkiolus kecil terdapat sel clara yang menghasilkan surfaktan.BRONCUS TERMINALIS
Mucosa dilapisi oleh selapis sel kuboid. Pada dinding tidak terdapat alveolus Pada lamina dapat dilihat seratserat otot polosBRONCUS RESPIRATORIUS
Epitel terdiri dari sel torak rendah atau kuboid Epitel terputusputus, karena pada dinding terdapat alveolus. Tidak terdapat sel goblet Terdapat serat otot polos, kolagen, dan elastin.DUCTUS ALVEOLARIS
Ductus alveolaris adalah saluran berdinding tipis, bebentuk kerucut. Epitel selapis gepeng Diluar epitel, dindingnya dibentuk oleh jaringan fiboelastis. Alveoli dipisahkan septum interalveolarisATRIA, SACCUS ALVEOLARIS dan ALVEOLI
Ductus alveolaris bermuara keatria. Alveolus berupa kantung dilapisis epitel selapis epitel selapis gepeng
yang sanagt tipis. Pada septum interalveolare terdapat serat retikular dan serat elastin.Tiga jenis sel utama terletak didalam septum alveolaris
1. Sel alveolar gepeng 9 tipe 1) atau sel epitel ppermukaan. Inti sel yang gepeng
Sitoplasmanya sulit dilihat
-
7/22/2019 TB paru fix
11/54
Skenario A Blok 11 Page 11
2. Sel alveolar besar ( tipe II) atau sel septa Sel ini tampa seperti sendiri sendiri atau sebagai kelompok
kelompok kecil
Sel Epitel gepeng akan membentuk taut kedap. Bentuk selnya kubis dan menonjol kedala ruanganalveol tetapi
biasanya terletak di sudut dinding alveol.
Lapisan mengandug surfaktan Mempunyai kemampuan mitosis Sel anak dianggap dapat menjadi sel tipe I, jadi dapat merupakan
sumber utama pembentukan sel baru yang melapisi alveoli.
Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan externa,
oksigen dihirup melalui hidung dan mulut, pada waktu bernapas; oksigen
masuk melalui trakheadan pipa bronkhial ke alveoli, dan dapat erat
hubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonaris.
Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler,
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan
dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari
sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan
paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingat ini
hemoglobinnya 95% jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan
metabolisme, menembus membran alveolar-kapiler dari kapiler darah ke
alveoli dan setelah melalui pipa bronkhial dan trakhea, dinapaskan keluar
melalui hidung dan mulut.
4 proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner ataupernapasan externa:
1) Ventilasi pulmoner, atau gera pernapasan yang menukar udaradalam alveoli dengan udara luar
2) Arus darah melalui paru-paru3) Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga jumlah
tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh
-
7/22/2019 TB paru fix
12/54
Skenario A Blok 11 Page 12
4) Difusi gas yang menembusi membran pemisah alveoli dankapiler. Karbon dioksida lebih mudah berdifusi dari pada oksigen.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yangmeninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu
gerak badan lebih banyak darah datang di paru-paru membawa terlalu
banyak CO2 dan terlampau sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat
dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini
merangsang pusat pernapasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan
dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian
terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Udara cenderung bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah, yaitu menuruni gradien tekanan. Udara mengalir
masuk dan keluar paru selama proses bernapas dengan mengikuti
penurunan gradien tekanan yang berubah berselang-seling antara alveolus
dan atmosfer akibat aktivitas siklik otot-otot pernapasan. Terdapat 3
tekanan berbeda yang penting pada ventilasi:
Tekanan atmosfer (barometrik) adalah tekanan yang ditimbulkanoleh berat udara di atmosfer terhadap benda-benda di permukaan
bumi.
Tekanan intra-alveolus (intra-pulmonalis)adalah tekanan di dalamalveolus.
Tekanan intrapleura (tekanan intratoraks)adalah tekanan di dalamkantung pleura; tekanan yang terjadi di luar paru di dalam rongga
toraks. Tekanan intrapleura biasanya lebih kecil daripada tekanan
atmosfer, rata-rata 756 mmHg saat istirahat.
Karena udara mengalir mengikuti penurunan gradient tekanan,
maka tekanan intra alveolus harus lebih rendah daripada tekanan atmosfer
agar udara mengalir masuk ke paru selama inspirasi. Demikian juga,
tekanan intra alveolus harus lenih besaru daripada tekanan atmosfer agar
udara mengalir keluar dari paru selama ekspirasi. Tekanan intra alveolus
dapat diubah dengan mengubah volume paru sesuai hukum boyle.
-
7/22/2019 TB paru fix
13/54
Skenario A Blok 11 Page 13
Mekanisme inspirasi
Sebelum inspirasi dimulai, otot-otot pernapasan melemas, tidak
ada udara yang mengalir, dan tekanan intra alveolus setara dengan tekananatmosfer. Pada awitan inspirasi, otot-otot inspirasi (diaphragma dan otot
antariga eksternal) terangsang untuk berkontraksi, sehingga terjadi
pembesaran rongga toraks. Diafragma dipersarafi oleh saraf frenikus.
Diafragma bergerak ke bawah dan memperbesar volume rongga toraks.
Otot-otot antariga diaktifkan oleh saraf interkostalis.
Pada saat rongga toraks mengembang, paru juga dipaksa
mengembang untuk mengisi rongga toraks yang membesar. Sewaktu paru
mengembang, tekanan intra alveolus menurun karena molekul dalam
jumlah yang sama kini menempati volume paru yang lebih besar. Karena
tekanan intra alveolus sekarang lebih rendah daripada tekanan atmosfer,
uadar mengalir masuk ke paru mengikuti penurunan gradient tekanan dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah. Udara terus mengalir sampai tidak ada
lagi gradient.
Mekanisme ekspirasi
Pada akhir inspirasi, otot-otot inspirasi melemas. Saat melemas,
diafragma kembali ke bentuknya, sewaktu otot antariga melemas, sangkar
iga yang terangkat turun, dan dinding dada dan paru yang teregang
kembali menciut ke ukuran inspirasi karena adanya sifat elastic.
Sewaktu paru menciut dan berkurang volumenya, tekanan intra
alveolus meningkat, karena jumlah molekul udara yang lebih besar yang
terkandung di dalam volume paru yang besar pada akhir inspirasi sekarang
terkompresi ke dalam volume yang lebih kecil. Udara sekarang keluar paru
mengikuti penurunan gradient tekanan dari tekanan alveolus yang tinggi
ke tekanan atmosfer yang lebih rendah. Aliran keluar udara berhenti jika
-
7/22/2019 TB paru fix
14/54
Skenario A Blok 11 Page 14
tekanan intra alveolus menjadi sama dengan tekanan atmosfer dan tidak
lagi terdapat gradient tekanan.
Dalam keadaan normal, ekspirasi adalah suatu proses pasif karenaterjadi akibat penciutan elastic paru saat otot-otot inspirasi melemas tanpa
memerlukan kontraksi otot atau pengeluaran energi.
Volume paru dan kapasitas paru dapat ditentukan oleh: Isi Alun Nafas / tidal volume/ volume pasang surut:
adalah udara yg keluar dan masuk paru pada pernafasan biasa.
Pada keadaan istirahat besarnya 500 cc.
Volume Cadangan Inspirasi /Inspiratory reserve volum /IRVadalah volume udara yg masih dapat masuk kedalam paru pada
inspirasi maksimal, setelah inspirasi biasa. Pria :3.300 cc, Wanita
:1.900 cc
Volume Cadangan Ekspirasi /Expiratory Reserve Volume/ERVAdalah : jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara aktif dari
dalam paru melalui kontraksi otot otot ekspirasi setelah ekspirasi
biasa. P 1.000 cc dan W: 700 cc
Volume Residu/ Residual Volume/ RV adalah udara yg masihtersisa dalam paru setelah ekspirasi maksimal. Pria :1.200 cc
Wanita :1.100 cc
Volume residu tidak dapat diukur secara langsung dgn spirometer
karena udara ini tidak keluar masuk paru,pengukuran dengan
difusi gas.
Dapat dibagi dua :
Volume kollaps , udara yg masih dapat keluar dari paru
,setelah ekspirasi maksimal dan hanya mungkin terjadi bila
paru mengalami kollaps.
Volume minimal , udara yg masih tertinggal dalam paru
setelah paru kollaps dan tidak dapat dikeluarkan dgn cara
apapun.
-
7/22/2019 TB paru fix
15/54
Skenario A Blok 11 Page 15
Kapasitas Inspirasi / CI:Jumlah udara maksimal yg dapat dimasukkan kedalam paru
setelah akhir ekspirasi biasa. CI = IRV +
TV
Kapasitas Residu Fungsional /FRC, Jumlah udara didalam parupada akhir ekspirasi biasa. FRC = ERV + RV
Bermakna dalam mempertahankan kadar O2 dan CO2 yg relatif
stabil dlm alveol pada saat inspirasi dan ekspirasi.
Kapasitas Vital / Vital CapacityVC adalah volume udara maksimal yg dapat keluar masuk paru
selama satu siklus pernafasan yaitu setelah inspirasi maksimal
sampai ekspirasi maksimal.
VC = IRV + TV + ERV . Kemampuan pengembangan paru dan
dada dan dipengaruhi kebugaran seseorang.
Kapasitas Paru Total / Total Lung Capacity / TLC:Jumlah udara maksimal yg dapat ditampung paru.
TLC = VC + RV Pria =6000 cc Wanita =4.200 cc
volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (forced expiratory volume,FEV1).
Volume udara yang dapat diekspirasi selama detik pertama
ekspirasi pada penentuan KV. Biasanya FEV1 adalah 80 % yaitu,
dalam keadaan normal 80 % udara yang dapat dipaksa keluar dari
paru yang mengembang maksimum dapat dikeluarkan dalam satu
detik pertama.
VentPulmonal =TV X Frek nafas
Vent Pulm (ml/menit),TV (ml/nafas),Frek nafas (nafas/mnt)
b. Apa factor penyebab batuk berdahak ?Jawab :
Alergi dan asthma Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.
-
7/22/2019 TB paru fix
16/54
Skenario A Blok 11 Page 16
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitiskronik, emphysema
Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip. Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru. Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan
lambung balik ke tenggorokan
Merokok Terpapar asap rokok (perokok pasif) Terpapar polutan udara
c. Mengapa dahak berwarna putih kekuningan ?Jawab :
Dahak yang telah berwarna putih kekuningan menandakan bhwa
telah terjadinya infeksi dari bakteri, warna kning juga
mengindikasikan bahwa telah terdapat push dan sel epitel pada
dahak akibat proses inflamasi.
d. Apa hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan utama ?Jawab :
Batuk berdahak umumnya berhubungan dengan system imunitas
seseorang. Sistem imun yang rendah mengakibatkan seseorang itu
rentan terpapar batuk berdahak, seperti pada anak - anak dan orang
usia lanjut.
Untuk jenis kelamin sendiri tidak mempengaruhi seseorang untuk
terpapar batuk berdahak.
e. Mengapa batuk berdahak berwarna putih kekuningan terutamaterjadi pada malam hari sejak 3 minggu yang lalu ?
Jawab :
Karena biasanya pada malam hari orang cenderung untuk
beristirahat dan berbaring, pada saat berbaring di tempat tidur,
sumbatan pada hidung dan sinus akan mengalir ke tenggorokan
-
7/22/2019 TB paru fix
17/54
Skenario A Blok 11 Page 17
dan menimbulkan iritasi yang merangsang untuk membersihkan
saluran nafas dengan reflex batuk.
f. Bagaiamana mekanisme batuk ?Jawab :
Mekanisme batuk biasa
Batuk diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan
glotis, relaksasi diafragma, dan kontraksi otot melawan glotis yang
menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan positif pada intratoraks
yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka,
perbedaan tekanan yang besar antara saluran nafas dan udara luar
(atmosfir) bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan
aliran udara yang cepat melalui trakea. Kekuatan eksplosif ini akan
menyapu sekretdan benda asing yang ada di saluran nafas.
Mekanisme Batuk berdahak
Produksi mukus (sekret kelenjar) sebanyak 100 ml dalam saluran
napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme
pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan.
Keadaan abnormal produksi mukus yang berlebihan (karena
gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi yang terjadi pada membran
mukosa), menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara
adekuat dan normal, sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila
hal ini terjadi, membran mukosa akan terangsang, dan mukus akan
dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal dan intraabdominal yang
tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yg cepat beserta
membawa sekret mukus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan
keluar sebagai sputum (dahak).
-
7/22/2019 TB paru fix
18/54
Skenario A Blok 11 Page 18
2. Tn. Wawan mengalami demam tidak terlampau tinggi terutama padamalam hari sejak 3 hari yang lalu.
a. Apa etiologi demam ?Jawab :
Penyebab Infeksi Parasit Bakteri Virus Jamur
lPenyebab Non Infeksi Neoplasma Nekrosis Jaringan Kelainan Kolagen Vaskular Emboli Paru / Trombosis vena dalam Obat
Demam terjadi oleh karena perubahan pengaturan homeostatik
suhu normal pada hipotalamus yang dapat disebabkan antara lain
oleh infeksi, vaksin, agen biologis (faktor perangsang koloni
granulosit-makrofag, interferon dan interleukin), jejas jaringan
(infark, emboli pulmonal, trauma, suntikan intramuskular, luka
bakar), keganasan (leukemia, limfoma, hepatoma, penyakit
metastasis), obat-obatan (demam obat, kokain, amfoterisin B),
gangguan imunologik-reumatologik (lupus eritematosus sistemik,artritis reumatoid), penyakit radang (penyakit radang usus),
penyakit granulomatosis (sarkoidosis), ganggguan endokrin
(tirotoksikosis, feokromositoma), ganggguan metabolik (gout,
uremia, penyakit fabry, hiperlipidemia tipe 1).
-
7/22/2019 TB paru fix
19/54
Skenario A Blok 11 Page 19
b. Bagaimana patofisiologi demam ?Jawab :
Infeksi mikroorganisme
aktivasi respon imun seluler
aktivasi makrofag produksi IL1,IL6, TNF-a,AFN aktivasi
jalur PGE2 melalui asam arakidonat peningkatan set point di
hipotalamus demam
Demam dapat dipicu oleh bahan exogenous maupun endogenous.
Bahan exogenous pun ternyata harus lewat endogenous pyrogen,
polipeptida yang diproduksi oleh jajaran monosit dan makrofag
dan sel lain. Pemicu kenaikan suhu yang diketahui al IL-1. TNF,
IFN dan Il-6. Sitokin ini bila telah terbentuk akan masuk sirkulasi
sistemik dan pada daerah praeoptik hypothalamus merangsang
phospholipase A2, melepas plama membrane arachidonic acid
untuk masuk ke jalur cyclooxigenase, yang meningkatkan
ekspresi cyclooxigenase dalam melepas prostaglandin E2, yang
mudah masuk blood-brain barrier, sehingga merangsang
thermoregulatory neuron untuk menaikkan thermostat setpoint.Set point yang tinggi memerintahkan tubuh untuk menaikkan suhu
lewat rangkaian simpatetik dan saraf efferent adrenergik akan
memicu konservasi panas (dengan cara vaskonstriksi) dan
kontraksi otot (menggigil). Selain itu jalur autonomik dan
endokrine ikut menurunkan penguapan dan mengurangi jumlah
cairan yang akan dipanaskan. Proses ini berjalan terus sampai
suhu sudah sesuai dengan termostat, suhu tubuh terukur akandiatas suhu ratarata. Bilamana rangsangan sitokin telah menurun,
thermostat diturunkan kembali, sehingga proses pengeluaran
panas dan penambahan jumlah cairan akan berjalan.
Termoregulasi ini dibantu korteks serebri dalam menyesuaikan
dengan perilaku.
-
7/22/2019 TB paru fix
20/54
Skenario A Blok 11 Page 20
c. Bagaimana hubungan demam dengan keluhan utama ?Jawab :
Menunjukkan bahwa keluhan utama Tn. Wawan yaitu batuk
merupakan suatu efek dari akibat adanya infeksi bakteri yang
menunjukkan telah adanya proses peradangan yang ditandai
dengan adanya demam.
d. Apa makna demam 3 hari yang lalu dengan keluhan utama ?Jawab :
Tn. Wawan sebenarnya telah terinfeksi mycobacterium
tuberculosis pada 3minggu yang lalu sejak munculnya batuk
berdahak berwarna putih kekuningan. Mycobacterium tuberculosis
ini memiliki sifat intraseluler obligat, bakteri ini dapat menjadi
dormant (tidak aktif) pada saat system imun tubuh tinggi dan dapat
aktif kembali pada saat system imun tubuh menurun. Pada saat 3
minggu yang lalu system imun tubuh Tn. Wawan masih bagus,
sehingga bakteri ini hanya menyebabkan batuk berdahak, namun
kemudian demam mulai muncul sejak 3 hari yang lalu. Hal ini
menandakan bahwa system imun Tn. Wawan sejak 3 hari yang lalu
mulai menurun sehingga menyebabkan bakteri ini aktif dan
kembali menginfeksi. Infeksi dari bakteri ini menyebabkan tubuh
Tn.Wawan melakukan kompensasi untuk melakukan perlawan,
efek dari kompensasi ini lah yang mengakibatkan Tn. Wawan
demam.
e. Mengapa demam tidak terlampau tinggi terutama terjadi padamalam hari ?
Jawab :
Karena pada malam hari tubuh akan meningkatkan metabolisme
basal, peningkatan dari metabolism basal ini akan mengakibatkan
suhu tubuh meningkat ditambah dengan adanya infeksi dari
-
7/22/2019 TB paru fix
21/54
Skenario A Blok 11 Page 21
mycobacterium yang juga mengakibatkan peningkatan suhu tubuh.
Maka dari itu demam lebih terutama terjadi pada malam hari.
3. Tn. Wawan juga mengalami sesak tidak terlampau hebat, keringat malam,serta nafsu makan berkurang.
a. Apa etiologi sesak ?Jawab :
Reseptor-reseptor mekanik pada otot-otot pernapasan, paru,dan dinding dada
Kemoreseptor untuk tegangan O2 dan CO2 Peningkatan kerja pernapasan Ketidakseimbangan antara kerja pernapasan dengan
kapasitas ventilasi
Pada kasus ini:
Adanya hipersekresi mukus sehingga mengganggu proses difusi
oksigen
b. Bagaimana patofisiologi sesak ?Jawab :
m.tuberculosis inhalasi droplet bakteri mencapai alveolus
(ukuran partikel < 5 mikrometer) muncul reaksi radang
terjadi pengeluaran secret/mucus akumulasi secret di jalan nafas
menghalangi proses difusi oksigenasi kompensasi tubuh
meningkatkan gerakan pernafasan sesak
c. Apa etiologi berkeringat ?Jawab :
Usaha tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. Perubahan psikologis selama masa pubertas atau
menopause.
-
7/22/2019 TB paru fix
22/54
Skenario A Blok 11 Page 22
Hipoglikemia Infeksi bakteri (m.tuberculosis) Malfungsi hipotalamus menyebabkan keringat berlebih. Gugup, gelisah, stres atau depresi Obesitas makanan, minuman, nikotin, kafein dan bau dapat memicu
keringat berlebihan.
d. Bagaiamana mekanisme berkeringat ?Jawab :
Mekanisme sekresi keringat:
Kelenjar terdiri dari dua bagian:
bagian yang bergelung di sbdermis dalam yang menyekresikeringat
bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis danepidermis kulit.
Bagian sekretorik kelenjar keringat memproduksi cairan yang
disebut dengan secret primer, kemudian konsentrasi zat-zat dalam
cairan tersebut dimodifikasi sewaktu berjalan melalui duktus.
Secret dihasilkan oleh sel-sel epitel yang melapisi bagianyang bergelung dari kelenjar keringat. Serabut saraf
simpatis kolinergik berakhir pada atau dekat dengan sel-sel
penghasil secret tersebut.
Komposisi keringat mirip dengan plasma tetapi tidakmengandung protein plasma. Kandungan natrium sekitar
142 mEq/L dan klorida 104 mEq/L.
Apabila kelenjar keringat ini sedikit dirangsang sehinggakeringat akan berjalan lambat melalui duktus, kandungan
natrium dan klorida akan mengalami absorpsi sehingga
tekanan osmotic berkurang sehingga cairan banyak diserap.
-
7/22/2019 TB paru fix
23/54
Skenario A Blok 11 Page 23
Konsentrasi unsur lain dalam keringat akan semakin pekat,
seperti urea, asam laktat dan ion kalium.
Sebaliknya, bila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat,secret precursor akan disekresi lebih banyak dengan lebih
banyak natrium dan klorida. Selain itu, karena keringat
mengalir dengan cepat maka cairan yang direabsorpsi
sedikit sehingga hanya sedikit peningkatan konsentrasi dari
unsur lainnya.
e. Mengapa berkeringat terjadi pada malam hari ?Jawab :
Pada malam hari metabolisme basal cenderung meningkat
ditambah pasien demam suhu tubuh meningkat set point (
secara fisiologi memang dalam keadaan panas) sedangkan
tubuh suhunya lebih rendah dari set point memaksa tubuh
untuk menyamakan panas dengan set point sedangkan akan ada
penganturan homeostasis tubuh keringat keluar untuk
melembabkan kulit agar suhu tidak terlalu panas.
f. Apa etiologi nafsu makan berkurang ?Jawab :
infeksi, hipotiroidisme, malabsorpsi demam penyakit jantung ulcer duodenal hepatitis gagal jantung kanker penuaan
-
7/22/2019 TB paru fix
24/54
Skenario A Blok 11 Page 24
defisiensi besi tbc alkoholisme
g. Bagaimana mekanisme nafsu makan berkurang ?Jawab :
Proses infeksi mengakibatkan makrofag mengeluarkan berbagai
macam mediator pro inflamasi, salah satunya TNF, yang kemudian
menekan nafsu makan di pusatnya (lateral hipotalamus), sehingga
nafsu makan Tn. Wawan berkurang.
h. Bagaiamana hubungan demam tidak terlampau tinggi, sesak,keringat malam, nafsu makan berkurang dengan keluhan utama ?
Jawab :
Tn.wawan telah terpapar bakteri mycobacterium tuberculosis yang
kemudian masuk ke dalam saluran pernafasan sehingga
menyebabkan inflamasi dan meradang sehingga ia merasa demam,
demam cenderung terjadi pada malam, untuk menurunkan demam
akibatnya tubuh berkompensasi dengan mengeluarkan keringat
guna ntuk menurunkan suhu tubuh. Kompensasi tubuh ini juga
menghasilkan TNF yang efeknya menekan rasa lapar
dihipotalamus, akibatnya nafsu makan menurun. Selain itu bakteri
ini juga mengakibatkan batuk berdahak dengan warna putih
kekuningan. Di saluran nafas bakteri ini memproduksi secret secara
berlebihan yang menyebabkan sesak untuk bernafas.
4. Riwayat atopi dalam keluarga ada.a. Apa hubungan riwayat atopi dalam anggota keluarga dengan
keluhan Tn. Wawan ?
-
7/22/2019 TB paru fix
25/54
Skenario A Blok 11 Page 25
Jawab :
Riwayat atopi dalam keluarga Tn. Wawan dengan keluhannya
berhubungan untuk menentukan diagnosis banding pada penyakit
yang mungkin diderita Tn.Wawan.
b. Apa macam penyakit yang termasuk dalam atopi ?Jawab :
Asma Bronkial Rhinitis alergi Dermatitis atopi
5. Tetangga Tn. Wawa nada yang mengalami keluhan yang sama.Apa hubungan keluhan tetangga dengan keluhan Tn. Wawan ?
Jawab :
Kemungkinan Tn. Wawan mendapat penularan dari tetangganya yang
memiliki keluhan sama.
Tuberkulosis ditularkan melalui udara oleh partikel kecil yang berisi
kuman tuberkulosis yang disebut droplet nukleus. Droplet nukleus yang
berukuran 1-5 m dapat sampai ke alveoli. Droplet nukleus kecil yang
berisi basil tunggal lebih berbahaya daripada sejumlah besar basil didalam
partikel yang besar, sebab partikel besar akan cenderung menumpuk
dijalan napas daripada sampai ke alveoli sehingga akan dikeluarkan dari
paru oleh sistem mukosilier. Batuk merupakan mekanisme yang paling
efektif untuk menghasilkan droplet nukleus. Satu kali batuk yang cepatdan kuat akan menghasilkan partikel infeksius sama banyaknya dengan
berbicara keras selama lima menit. Penyebaran melalui udara juga dapat
disebabkan oleh manuver ekspirasi yang kuat seperti bersin, berteriak,
bernyanyi. Satu kali bersin dapat menghasilkan 20.000 40.000 droplet,
tapi kebanyakan merupakan partikel yang besar sehingga tidak infeksius.
Pasien yang batuk lebih dari 48 kali/malam akan menginfeksi 48% dari
orang yang kontak dengan pasien. Sementara pasien yang batuk kurang
-
7/22/2019 TB paru fix
26/54
Skenario A Blok 11 Page 26
dari 12 kali/malam menginfeksi 28% dari kontaknya. Basil tuberkulosis
dapat juga memasuki tubuh melalui traktus gastrointestinal ketika minum
susu yang mengandung Mikobakterium tuberkulosis. Jalan masuk lain
kedalam tubuh manusia adalah melalui luka pada kulit atau membran
mukosa, tetapi penyebaran dengan cara ini sangat jarang. Jika fokus
tuberkulosis telah terbentuk pada satu bagian tubuh maka penyakit dapat
menyebar ke bagian tubuh yang lain melalui pembuluh darah, saluran
limfatik, kontak langsung, saluran cerna (sering dari intestinum kembali ke
darah melalui duktus torasikus) dan terakhir yang paling sering melalui
jalan napas.
Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.
Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko
penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko
penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of
Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko
terinfeksi TB selama satu tahun.4,8 ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh)
orang diantara 1000 penduduk terinfeksi setiap tahun. ARTI di Indonesia
bervariasi antara 1-3%.
6. Riwayat makan obat yang mengakibatkan BAK berwarna merahdisangkal.
a. Apa interpretasi dari riwayat makan obat yang menyebabkan BAKmerah disangkal ?
Jawab :
Kasus baru, yaitu penderita tuberkulosis paru yang belum pernah
diobati dengan OAT.
b. Obat apa yang dapat menyebabkan BAK berwarna merah ?Jawab :
Obat anti tuberculosis, yaitu rifampisin.
c. Bagaimana farmakokinetik dan efek samping obat tersebut ?
-
7/22/2019 TB paru fix
27/54
Skenario A Blok 11 Page 27
Jawab :
pemberian per oral menghasilakn kadar puncak dalam plasma
setelah 2-4 jam. Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat
diekskresi melalui empedu dan kemudian mengalami sirkulasi
enterohepatik. Penyerapannya dihambat oleh makanan.
Didistribusi ke seluruh tubuh. Kadar efektif dicapai dalam berbagai
organ dan cairan tubuh, termasuk cairan otak, yang tercermin
dengan warna merah jingga pada urin, tinja, ludah, sputum, air
mata, dan keringat.
Efek samping: jarang menimbulkan efek yang tidak diingini. Yang
paling sering ialah ruam kulit, demam, mual, dan muntah.
7. Pemeriksaan FisikKeadaan Spesifik :
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening region colli detra
Thoraks :
Inspeksi : statis, dinamis, simetris kanan dan kiri
Palpasi : Stem fremitus meningkat pada lapangan atas paru kanan
Perkusi : sonor kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler meningkat pada lapangan atas paru kanan
a. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari keadaan spesifikKepala ?
Jawab :Pada pemeriksaan didapatkan konjungtiva palpebra pucat, yang
merupakan tanda-tanda dari anemia hemoragik, yang dapat terjadi
akibat dari defisiensi vitamin B12 dan asam folat.
Mekanisme:
Proses infeksi mengakibatkan makrofag mengeluarkan berbagai
macam mediator pro inflamasi, salah satunya TNF, yang kemudian
-
7/22/2019 TB paru fix
28/54
Skenario A Blok 11 Page 28
menekan nafsu makan di pusatnya (lateral hipotalamus),
menyebabkan nafsu makan Tn. Wawan berkurang. Karena nafsu
makan berkurang, intake makanan kedalam tubuh rendah yang
mengakibatkan defisiensi vitamin B12 dan asam folat sehingga
terjadilah anemia.
b. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari keadaan spesifik Leher?
Jawab :
Pembesaran KGB menunjukan telah adanya suatu infeksi antigen.
Mekanisme :
Pembesaran KGB dapat terjadi primer, disebabkan oleh KGB itu
sendiri seperti Limfoma; atau sekunder berasal dari penyakit lain
baik infeksi ataupun kanker.
Infeksi yang dimulai dengan masuknya kuman patogen kedalam
tubuh, direspons oleh sistem kekebalan yang berlapis. Di lapis
depan berjajar komponen normal tubuh seperti kulit, selaput lendir,
batuk, flora normal dan berbagai sel. Di pusat pertahanan, terdapat
KGB yang menyimpan alat pertahanan tubuh yaitu limfosit T (sel
T) dan limfosit B (sel B). KGB tersusun secara regional menjaga
regio tertentu. Karena itu mereka disebut juga sentinel node
(sentinal adalah penjaga dan node adalah KGB). Sentinel node
kepala dan muka, terdapat di leher; payudara dan tangan, ketiak;
kaki, lipat paha dlsb.
Dalam melawan antigen salah satu tugas KGB adalah membawa
sampel kuman ke limfosit untuk identifikasi dan pemrograman
penghancurannya. Kemudian limfe atau cairan getah bening akan
membawa sel T dan sel B, ke daerah konflik. Dalam usahanya
melakukan usaha perlawanan akan meningkatkan aktivitas KGB
sehingga menyebabkan KGB membesar.
-
7/22/2019 TB paru fix
29/54
Skenario A Blok 11 Page 29
c. Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari keadaan spesifikThorax ?
Jawab :
Auskultasi
Adanya suara vesikuler yang meningkat menunjukkan adanya
peningkatan konsistensi pada lapangan atas paru kanan.
Mekanisme :
Bakteri mycobacterium tuberculosis masuk ke bagian apical paru
membentuk tuberkel konsistensi jaringan paru memadat
hantaran udara lebih tinggi - suara vesikuler meningkat.
d. Mengapa suara vesikuler meningkat hanya pada lapangan atas parukanan ?
Jawab:
Bronkus pada paru kanan memiliki posisi yang lebih menjorok
dibanding paru kiri, sehingga menyebabkan kuman lebih mudah
masuk ke paru kanan. Selain itu mycobacterium tuberculosis
merupakan bakteri aerob maka bakteri ini akan menuju apical paru
sebagi tempat predileksinya, karena bagian apical paru memiliki
tekanan oksigen yang lebih tinggi dibanding bagian paru yang lain.
Hal ini lah yang menyebabkan suara vesikuler meningkat hanya
pada lapangan atas paru kanan.
8.
Pemeriksaan Penunjang:Darah rutin : Hb 10%, Leukosit: 10.500/, RBC: LED 70 mm/jam
Hitung jenis : shift to the right, BTA -/-/-, mantoux test (+)
Pemeriksaan foto rontgen : gambaran infiltrate pada sela iga I dan II
lapangan paru kanan
a. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan darah rutin ?
-
7/22/2019 TB paru fix
30/54
Skenario A Blok 11 Page 30
Jawab :
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya
banyaknya gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin pasien menurun menunjukkan adanya anemia.
Leukosit
Jumlah Normal = 7.000/ - 10.000/
Jumlah leukosit meningkat untuk melawan kuman yang
menginfeksi tubuh.
Laju Endap Darah
Metode Westergreen : Pria : 0 - 15 mm/jam Wanita : 0 - 20 mm/jam
Metode Wintrobe : Pria : 0 - 9 mm/jam Wanita 0 - 15 mm/jam
Laju endap darah pasien meningkat menunjukkan adanya
infeksi chronic.
-
7/22/2019 TB paru fix
31/54
Skenario A Blok 11 Page 31
b. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan hitung jenis ?Jawab :
Hitung jenis pasien menunjukkan adanya shift to the right
menunjukkan adanya infeksi chronic
Mantoux tes (+)
Tes Mantoux dinyatakan positif apabila diameter indurasi > 10
mm. Kemungkinan :
Pernah mendapat infeksi basil tuberkulosis yang tidakberkembang menjadi penyakit.
Menderita tuberkulosis yang masih aktif Menderita TBC yang sudah sembuh Pernah mendapatkan vaksinasi BCG Adanya reaksi silang (cross reaction) karena infeksi
mikobakterium atipik.
c. Bagaimana cara pemeriksaan mantoux test ?Jawab :
Siapkan 0,1 ml PPD ke dalam disposable spuit ukuran 1 ml(3/8 inch 26-27 gauge)
Bersihkan permukaan lengan volar lengan bawahmenggunakan alcohol pada daerah 2-3 inch di bawah
lipatan siku dan biarkan mongering
Suntikkan PPD secara intrakutan dengan lubang jarummengarah ke atas. Suntikan yang benar akan menghasilkan
benjolan pucat, pori-pori tampak jelas seperti kulit jeruk,
berdiameter 6-10 mm
Apabila penyuntikan tidak berhasil (terlalu dalam ataucairan terbuang keluar) ulangi suntikan pada tempat lain di
permukaan volar dengan jarak minimal 4 cm dari suntikan
pertama.
-
7/22/2019 TB paru fix
32/54
Skenario A Blok 11 Page 32
Jangan lupa mencatat lokasi suntikan yang berhasil tersebutpada rekam medis agar tidak tertukar saat pembacaan.
Tidak perlu melingkari benjolan dengan pulpen/spidol
karena dapat mengganggu hasil pembacaan.
Pembacaan
Hasil tes Mantoux dibaca dalam 48-72 jam, lebihdiutamakan pada 72 jam
Minta pasien control kembali jika indurasi munculsetelah pembacaan
Reaksi positif yang muncul setelah 96 jam masihdianggap valid
Bila pasien tidak control dalam 96 jam dan hasilnyanegative maka tes Mantoux harus diulang.
Tentukan indurasi (bukan eritem) dengan cara palpasi Ukur diameter transversal terhadap sumbu panjang lengan
dan catat sebagai pengukuran tunggal
Catat hasil pengukuran dalam mm (misalnya 0 mm, 10 mm,16 mm) serta catat pula tanggal pembacaan dan bubuhkan
nama dan tandatangan pembaca
Apabila timbul gatal atau rasa tidak nyaman pada bekassuntikan dapat dilakukan kompres dingin atau pemberian
steroid topikal
d. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan foto rontgen ?Jawab :
gambaran infiltrate pada sela iga I dan II lapangan paru kanan
menunjukan lokasi terjadinya tuberkel pada paru.
-
7/22/2019 TB paru fix
33/54
Skenario A Blok 11 Page 33
9. DDGejala TB Paru Pneumonia
Kanker
Paru
Abses
Paru
Batuk Berdahak + + + +
Demam + + +/- +
Sesak + + + +
Nafsu makan + + + +
Pembesaran
KGB+ - + -
Hb
Leukosit
Infiltrat + + - +
LED /N /N
Mantoux test + - - -
10.Pemeriksaan Penunjanga. Laboratorium darah rutin (LED normal atau meningkat,
limfositosis)
b. Foto toraks PA dan lateral. Gambaran foto toraks yang menunjangdiagnosis TB adalah:
Bayangan lesi di lapangan atas paru atau segmen apikallobus bawah
Bayangan berawan (patchy) atau berbercak (nodular) Adanya kavitas, tunggal atau ganda Kelainan bilateral, terutama di lapangan atas paru Adanya kalsifikasi Bayangan menetap pada foto ulang beberapa minggu
kemudian
Bayangan milier
-
7/22/2019 TB paru fix
34/54
Skenario A Blok 11 Page 34
c. Pemeriksaan sputum BTAPemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB paru, namun
pemeriksaan ini tidak sensitif karena hanya 30-70% pasien TB
yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.
d. Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alt histogen
imunoperoksidase staining untuk menentukan adanya IgG spesifik
terhadap basil TB.
e. Tes Mantoux/ Tuberculinf. Teknik PCR/ Pollymerase Chain Reaction
Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam
berbagai tahap sehingga dapat mendeteksi meskipun hanya ada 1
mikroorganisme dalam spesimen. Juga dapat mendeteksi adanya
resistensi.
g. Becton Dickinson Diagnostic Instrument SystemDeteksi groeth indexi berdasarkan CO2 yang dihasilkan dari
metabolisme asam lemak oleh M. tuberculosis.
h. ELISADeteksi respons humoral, berupa proses antigen-antibodi yang
terjadi. Pelaksanaannya rumit dan antibodi spesifik dalam jumlah
memadai maka warna sisir akan berubah.
i. MYCODOTDeteksi antobodi memakai antigen lipoarabinomannan yang
direkatkan pada suatu alat berbentuk seperti sisir plastik, kemudian
dicelupkan dalam serum pasien. Bila terdapat antibodi spesifikdalam jumlah memadai maka warna sisir akan berubah (Mansjoer,
2005).
11.WDTuberculosis paru primer
-
7/22/2019 TB paru fix
35/54
Skenario A Blok 11 Page 35
12.EtiologiMycobacterium tuberculosis adalah suatu jenis kuman yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan 2.
MTB memiliki dinding yang sebagian besar terdiri atas lipid, kemudian
peptidoglikan dan arabinomannan (seperti yang tampak pada gambar 2).
Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan asam dan ia juga lebih
tahan terhadap gangguan kimia dan fisis. Kuman dapat hidup dalam udara
kering maupun dalam keadaan dingin ( dapat tahan bertahun - tahun dalam
lemari es ) dimana kuman dalam keadaan dormant. Dari sifat ini kuman
dapat bangkit kembali dan menjadikan penyakit tuberkulosis menjadi aktif
lagi.
Kuman hidup sebagai parasit intraselular yakni dalam sitoplasma
makrofag didalam jaringan. Makrofag yang semula memfagositosis
kemudian disenanginya karena banyak mengandung lipid. Sifat lain
kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih
menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini
tekanan oksigen pada bagian apikal paru lebih tinggi dari bagian lain,
sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit
tuberculosis.
13.Tata LaksanaTujuan pengobatan pada TB Paru selain untuk mengobati juga
mencegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT
serta memutuskan mata rantai penularan.
Pengobatan Tuberkulosis dilakukan dengan prinsip-prinsip sbb:
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat.Tidak OAT tunggal (monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis
Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.
-
7/22/2019 TB paru fix
36/54
Skenario A Blok 11 Page 36
Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukanpengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif (2-3bulan) dan lanjutan (4-7 bulan)
Tahap intensif: obat diberikan setiap hari,dan diawasi langsunguntuk mencegah resistensi obat. Jika diberikan secara tepat,
yang awalnya menular bisa men jadi tidak menular dalam kurun
waktu 2 minggu. Sebagian besar TB BTA positif menjadi BTA
negatif dalam 2 bulan
Tahap lanjutan: diberikan obat lebih sedikit dengan jangkawaktu yang lama. Tahap ini penting untuk membunuh kuman
persister sehingga mencegah kekambuhan.
Jenis OAT Sifat
Dosis yang Direkomendasikan (mg/kg)
Harian 3x seminggu
Isoniazid (H) Bakterisid 5 (4-6) 10 (8-12)
Rifampicin (R) Bakterisid 10 (8-12) 10 (8-12)
Pyrazinamid (Z) Bakterisid 25 (20-30) 35 (30-40)
Streptomycin (S) Bakterisid 15 (12-18) 15 (12-18)
Ethambutol (E) Bakteriostatik 15 (15-20) 30 (20-35)
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok, yaitu:
Obat primer / Lini pertama: Isoniazid (INH), Rifampisin, Etambutol,Streptomisin, Pirazinamid. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi
dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar dapat
dipisahkan dengan obat-obatan ini.
Obat sekunder / Lini kedua: Etionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin,Amikasin, Kapreomisin, Kanamisin.
-
7/22/2019 TB paru fix
37/54
Skenario A Blok 11 Page 37
Isoniazid (INH)
Efek antibakteri: bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid. Efek
bakterisidnya hanya terlihat pada kuman yang sedang tumbuh aktif.Isoniazid dapat menembus ke dalam sel dengan mudah.
Mekanisme kerja: menghambat biosintesis asam mikolat (mycolic acid)
yang merupakan unsur penting dinding sel mikobakterium.
Farmakokinetik: mudah diabsorbsi pada pemberian oral maupun
parenteral. Mudah berdifusi ke dalam sel dan semua cairan tubuh. Antar
75-95% diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jam dan hampir
seluruhnya dalam bentuk metabolit.
Efek samping: reaksi hipersensitivitas menyebabkan demam, berbagai
kelainan kulit. Neuritis perifer paling banyak terjadi. Mulut terasa kering,
rasa tertekan pada ulu hati, methemoglobinemia, tinnitus, dan retensi urin.
Sediaan dan posologi: terdapat dalam bentuk tablet 50, 100, 300, dan 400
mg serta sirup 10 mg/mL. Dalam tablet kadang-kadang telah ditambahkan
B6. biasanya diberikan dalam dosis tunggal per orang tiap hari. Dosis
biasa 5 mg/kgBB, maksimum 300 mg/hari. Untuk TB berat dapat
diberikan 10mg/kgBB, maksimum 600 mg/hari, tetapi tidak ada bukti
bahwa dosis demikian besar lbih efektif. Anak < 4 tahun dosisnya
10mg/kgBB/hari. Isoniazid juga dapat diberikan secara intermiten 2 kali
seminggu dengan dosis 15 mg/kgBB/hari.
Rifampisin
Aktivitas antibakteri: menghambat pertumbuhan berbagai kuman gram-
positif dan gram-negatif.
Mekanisme kerja: terutama aktif terhadap sel yang sedang tumbuh.
Kerjanya menghambat DNA-dependent RNA polymerase dari
-
7/22/2019 TB paru fix
38/54
Skenario A Blok 11 Page 38
mikrobakteria dan mikroorganisme lain dengan menekan mula
terbentuknya (bukan pemanjangan) rantai dalam sintesis RNA.
Farmakokinetik: pemberian per oral menghasilakn kadar puncak dalamplasma setelah 2-4 jam. Setelah diserap dari saluran cerna, obat ini cepat
diekskresi melalui empedu dan kemudian mengalami sirkulasi
enterohepatik. Penyerapannya dihambat oleh makanan. Didistribusi ke
seluruh tubuh. Kadar efektif dicapai dalam berbagai organ dan cairan
tubuh, termasuk cairan otak, yang tercermin dengan warna merah jingga
pada urin, tinja, ludah, sputum, air mata, dan keringat.
Efek samping: jarang menimbulkan efek yang tidak diingini. Yang paling
sering ialah ruam kulit, demam, mual, dan muntah.
Sediaan dan posologi: tersedia dalam bentuk kapsul 150 mg dan 300 mg.
Terdapat pula tablet 450 mg dan 600 mg serta suspensi yang mengandung
100 mg/5mL rifampisin. Beberapa sediaan telah dikombinasi dengan
isoniazid. Biasanya diberikan sehari sekali sebaiknya 1 jam sebelum
makan atau dua jam setelah makan. Dosis untuk orang dewasa dengan
berat badan kurang dari 50 kg ialah 450 mg/hari dan untuk berat badan
lebih dari 50 kg ialah 60 mg/hari. Untuk anak-anak dosisnya 10-20
mg/kgBB/hari dengan dosis maksimum 600 mg/hari.
Etambutol
Aktivitas antibakteri: menghambat sintesis metabolit sel sehingga
metabolisme sel terhambat dan sel mati. Hanya aktif terhadap sel yang
tumbuh dengan khasiat tuberkulostatik.
Farmakokinetik: pada pemberian oral sekitar 75-80% diserap dari saluran
cerna. Tidak dapat ditembus sawar darah otak, tetapi pada meningitis
tuberkulosa dapat ditemukan kadar terapi dalam cairan otak.
Efek samping: jarang. Efek samping yang paling penting ialah gangguan
penglihatan, biasanya bilateral, yang merupakan neuritis retrobulbar yaitu
berupa turunnya ketajaman penglihatan, hilangnya kemampuan
-
7/22/2019 TB paru fix
39/54
Skenario A Blok 11 Page 39
membedakan warna, mengecilnya lapangan pandang, dan skotom sentral
maupun lateral. Menyebabkan peningkatan kadar asam urat darah pada
50% pasien.
Sediaan dan posologi: tablet 250 mg dan 500 mg. Ada pula sediaan yang
telah dicampur dengan isoniazid dalam bentuk kombinasi tetap. Dosis
biasanya 15 mg/kgBB, diberikan sekali sehari, ada pula yang
menggunakan dosis 25 mg/kgBB selama 60 hari pertama, kemudian turun
menjadi 15 mg/kgBB.
Pirazinamid
Aktivitas antibakteri: mekanisme kerja belum diketahui.
Farmakokinetik: mudah diserap usus dan tersebar luas ke seluruh tubuh.
Ekskresinya terutama melalui filtrasi glomerulus.
Efek samping: yang paling umum dan serius adalah kelainan hati.
Menghambat ekskresi asam urat. Efek samping lainnya ialah artralgia,
anoreksia, mual, dan muntah, juga disuria, malaise, dan demam.
Sediaan dan posologi: bentuk tablet 250 mg dan 500 mg. Dosis oral 20-35
mg/kgBB sehari (maksimum 3 g), diberikan dalam satu atau beberapa kali
sehari.
Streptomisin
Aktivitas antibakteri: bersifat bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman
TB. Mudah masuk kavitas, tetapi relatif sukar berdifusi ke cairan intrasel.
Farmakokinetik: setelah diserap dari tempat suntikan, hampir semua
streptomisin berada dalam plasma. Hanya sedikit sekali yang masuk ke
dalam eritrosit. Kemudian menyebar ke seluruh cairan ekstrasel.
Diekskresi melalui filtrasi glomerulus.
Efek samping: umumnya dapat diterima dengan baik. Kadang-kadang
terjadi sakit kepala sebentar atau malaise. Bersifat nefrotoksik.
-
7/22/2019 TB paru fix
40/54
Skenario A Blok 11 Page 40
Ototoksisitas lebih sering terjadi pada pasien yang fungsi ginjalnya
terganggu.
Sediaan dan posologi: bubuk injeksi dalam vial 1 dan 5 gram. Dosisnya 20mg/kgBB secara IM, maksimum 1 gr/hari selama 2 sampai 3 minggu.
Kemudian frekuensi berkurang menjadi 2-3 kali seminggu.
Etionamid
Aktivitas antibakteri: in vitro, menghambat pertumbuhan M. tuberculosis
jenis human pada kadar 0.9-2.5 g/mL.
Farmakokinetik: pemberian per oral mudah di absorpsi. Kadar puncak 3
jam dan kadar terapi bertahan 12 jam. Distribusi cepat, luas, dan merata ke
cairan dan jaringan. Ekskresi cepat dalam bentuk utama metabolit 1%
aktif.
Efek samping: paling sering anoreksia, mual da muntah. Sering terjadi
hipotensi postural, depresi mental, mengantuk dan asthenia.
Sediaan dan posologi: dalam bentuk tablet 250 mg. Dosis awaln 250 mgsehari, lalu dinaikan setiap 5 hari dengan dosis 125 mg 1 g/hr.
Dikonsumsi waktu makan untuk mengurangi iritasi lambung.
Paraaminosalisilat
Aktivitas bakteri: in vitro, sebagian besar strain M. tuberculosis sensitif
dengan kadar 1 g/mL.
Farmakokinetik: mudah diserap melalui saluran cerna. Masa paruh 1 jam.
Diekskresi 80% di ginjal dan 50% dalam bentuk asetilasi.
Efek samping: gejala yang menonjol mual dan gangguan saluran cerna.
Dan kelianan darah antara lain leukopenia, agranulositopenia, eosinofilia,
limfositosis, sindrom mononukleosis atipik, trombositopenia.
Sediaan dan posologi: dalam bentuk tablet 500 mg dengan dosis oral 8-12
g sehari.
-
7/22/2019 TB paru fix
41/54
Skenario A Blok 11 Page 41
Sikloserin
Aktifitas bakteri: in vitro, menghambat M.TB pada kadar 5-20 g/mL
dengan menghambat sintesis dinding sel.
Farmakokinetik: baik dalam pemberian oral. Kadar puncak setelah
pemberian obat 4-8 jam. Ditribusi dan difusi ke seluruh cairan dan
jaringan baik. Ekskresi maksimal dalam 2-6 jam, 50% melalui urin dalam
bentuk utuh.
Efek samping: SSP biasanya dalam 2 minggu pertama, dengan gejala
somnolen, sakit kepala, tremor, vertigo, konvulsi, dll.
Sediaan dan posologi: bentu kapsul 250 mg, diberikan 2 kali sehari. Hasil
terapi paling baik dalam plasma 25-30 g/mL.
Kanamisin dan Amikasin
Menghambat sintesis protein bakteri. Efek pada M. tb hanya bersifat
supresif.
Farmakokinetik: melalu suntikan intramuskular dosis 500 mg/12 jam
(15mg/kgBB/hr, atau dengan intravena selama 5 hr/mgg selama 2
bulan,dan dilanjutkan dengan 1-1.5 mg 2 atau 3 kali/mgg selama 4 bulan.
Kapreomisin
Efek samping: nefrotoksisitas dengan tanda nnaiknya BUN, menurunnya
klirens kreatinin dan albuminuria. Selain itu bisa terjadi hipokalemia, uji
fungsi hati buruk, eosinogilia, leukositosis, leukopenia, dan
trombositopenia.
Efek samping ringan OAT
Efek Samping Penyebab Penatalaksanaan
Tidak nafsu makan, mual,
sakit perutRifampisin
Semua OAT diminum malam
sebelum tidur
-
7/22/2019 TB paru fix
42/54
Skenario A Blok 11 Page 42
Nyeri sendi Pirasinamid Beri Aspirin
Kesemutan s/d rasa
terbakar pada kakiINH
Beri Vitamin B6 (Piridoxin)
100mg/hr
Kemerahan pada air seni Rifampisin Perlu penjelasan ke pasien
Efek samping berat OAT
Efek Samping Penyebab Penatalaksanaan
Gatal dan Kemerahan Semua jenis OAT Ikuti petunjuk pelaksanaan
Tuli streptomisin Hentikan,ganti dengan Etambutol
Gangguan Keseimbangan streptomisin Hentikan,ganti dengan Etambutol
Ikterus tanpa sebab lain
Hampir semua
OAT Hentikan,sampai menghilang
Bingung dan muntah-
muntah
Hampir semua
OAT Hentikan,segera tes fungsi hati
Gangguan Penglihatan Etambutol Hentikan
Purpura dan renjatan
(syok)Rifampisin
Hentikan
a) OAT kategori 1 (2HRZE/ 4H3R3)Panduan OAT ini diberikan untuk:
o Pasien baru TB paru BTA positifo Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positifo Pasien TB ekstra paru
-
7/22/2019 TB paru fix
43/54
Skenario A Blok 11 Page 43
Dosis panduan OAT-KDT kategori 1
Berat Badan
Tahap intensif tiap hari selama Tahap lanjutan 3 kali seminggu
56 hari RHZE
(150/75/400/275)selama 16 minggu RH (150/150)
30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
70 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Dosis panduan OAT-Kombipak kategori 1
Tahap
pengobatan
Lama
pengobatan
Dosis /hr/kali
Tablet
Isoniazid
@300mgr
Kaplet
Rifampisin
@450mgr
Tablet
Pirazinamid
@500mgr
Tablet
Etambutol
@250mgr
Intensif 2 bulan 1 1 3 3
Lanjutan 4 bulan 2 1 - -
b) OAT kategori 2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)Panduan OAT ini diberikan untuk BTA positif yang telah diobati
sebelumnya:
o Kambuho Gagalo Dengan pengobatan setelah putus berobat
-
7/22/2019 TB paru fix
44/54
Skenario A Blok 11 Page 44
Dosis panduan OAT-KDT kategori 2
BB
Tahap intensif tiap hari RHZE
(150/75/400/275)+S
Tahap lanjutan 3 x smgg
RH (150/150)+E(400)
56 hari 28 hari 20 mgg
30-37
kg
2 tab 4KDT+750mg
streptomisin inj.2 tab 4KDT
2 tab 2KDT+2 tab
Etambutol
38-54
kg
3 tab 4KDT+500mg
streptomisin inj.3 tab 4KDT
3 tab 2KDT+3 tab
Etambutol
55-70
kg
4 tab 4KDT+1000mg
streptomisin inj.
4 tab 4KDT4 tab 2KDT + 4 tab
Etambutol
71 kg
5 tab 4KDT+ 1000mg
streptomisin inj.5 tab 4KDT
5 tab 2KDT + 5 tab
Etambutol
Dosis panduan OAT-Kombipak kategori 2
Tahap
peng-
Obatan
Lama
Peng-
obatan
Tablet
Iso
niazid
@300
mgr
Kaplet
Rifam
pisin
@450
mgr
Tablet
Pirazi
namid
@500
mgr
EtambutolStrep
tomisin
injeksi
jmlh hr/X
menelan
obat
Tablet
@250
mgr
Tablet
@400
mgr
Intensif
(Dosis
harian)
2 bulan 1 1 3 3 - 0,75 gr 56
1 bulan 1 1 3 3 - - 28
Lanjutan
(Dosis
3x
smgg)
4 bulan 2 1 - 1 2 - 60
-
7/22/2019 TB paru fix
45/54
Skenario A Blok 11 Page 45
14.Komplikasi Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus,
poncets arthropathy
Komlikasi lanjut : obstruksi jalan nafasSOFT (sindrom obstruksiPasca tuberkulosis), kerusakan parenkim beratSOPT/fibrosis paru,
kor pulmonal, amilodosis, karsinoma paru, sindrom gagal nafas
dewasa (ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB
15.PrognosisPrognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali jika
disebabkan oleh strain resisten obat atau terjadi pada pasien berusia lanjut,
dengan debilitas, atau mengalami gangguan kekebalan, yang berisiko
tinggi menderita tuberkulosis milier. (dubia et bonam)
16.KDUKemampuan 4 yaitu, mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta
oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara
mandiri hingga tuntas.
17.PIDari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad SAW. Bersabda : Tidaklah
seorang muslim ditimpa musibah, kesusahan, kesedihan, penyakit,gangguan menumpuk pada dirinya kecuali Allah SWT hapuskan akan
dosa-dosanya (HR. Bukhari dan Muslim)
-
7/22/2019 TB paru fix
46/54
Skenario A Blok 11 Page 46
2.3.4 Kerangka konsep
sesak
Suhu Tubuh
Sistem Pertahanan
Infeksi
mycobacterium
tuberculosis di
Stem fremitus Vesikuler Gambaran infiltrate
di ICS 1 dan 2
Tn. Wawan
(32 th)
Metabolisme
Pengeluaran
secret/mucuss
Menghalangi
proses difusi
oksigen
Respon batuk
disertai dahak
Keringat malam Demam
Nafsu makan
-
7/22/2019 TB paru fix
47/54
Skenario A Blok 11 Page 47
2.3.5 Hipotesis
Tn. Wawan, laki-laki (23th), mengalami batuk berdahak berwarna putih
kekuningan sejak 3 minggu yang lalu akibat menderita TB paru primer,
kasus baru.
Sintesis
TUBERKULOSIS
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis,
yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ
tubuh hidup lainnya yang mempinyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Bakteri
ini tidak tahan terhadap ultraviolet, karena itu penularannya terjadipada malam
hari. TB dapat terjadi pada semua kelompok umur, baik di paru maupun diluar
paru.
1.Epidemiologi
Organisasi kesehatan dunia memperkirakan bahwa sepertiga populasi dunia (2
triliyun manusia ) terinfeksi dengan Mycobakterium tuberculosis. Angka infeksi
tertinggi di Asia Tenggara, Cina, India, Afrika, dan Amerika latin. Tuberculosis
terutama menonjol di populasi yang mengalami stress, nutrisi jelek, penuh sesak,
perawatan kesehatan yang kurang dan perpindahan penduduk.
Di Amerika Serikat kebanyakan anak terinfeksi dirumahnya oleh seorang yang
dekat padanya, tetapi wabah Tuberculosis anak juga terjadi pada sekolah-sekolah
dasar serta penitipan anak. Penularan Tuberculosis adalah dari orang ke orang,
droplet (tetes) lendir berinti yang dibawa udara. Penularan jarang terjadi dengan
kontak langsung atau barang-barang yang terkontaminasi.
Orang dewasa yang terinfeksi tuberkulosis dapat menularkan Mycobacterium
tuberculosis ke anak.
-
7/22/2019 TB paru fix
48/54
Skenario A Blok 11 Page 48
PENYEBAB
Faktor resiko tertinggi dari tuberculosis paru adalah :
Berasal dari negara berkembang Anak-anak dibawah umur 5 tahun atau orang tua Pecandu alcohol atau narkotik Infeksi HIV Diabetes mellitus Penghuni rumah beramai-ramai Imunosupresi Hubungan intim dengan pasien yang mempunyai sputum positive Kemiskinan dan malnutrisi Penularan kuman terjadi melalui udara dan diperlukan hubungan yang
intim untuk penularannya. Selain itu jumlah kuman yang terdapat pada
saat batuk adalah lebih banyak pada tuberculosis laring dibandingkan
dengan tuberculosis pada organ lainnya.
Patogenesis Tuberkulosis
Tuberkulosis disebabkan Mycobacterium tuberculosis. Kuman berbentuk
batang, tahan asam dalam pewarnaan bakteri tahan asam (BTA). Cepat
mati dengan sinar matahari langsung tetapi dapat bertahan hidup di tempat
gelap dan lembab. Cara penularan, melalui droplet (percikan dahak).
Kuman dapat menyebar secara langsung jaringan sekitar, pembuluh limfe,
pembuluh darah. Daya penularan ditentukan banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari paru.
Bakteri tuberculosis berada di udara dalam bentuk droplet kemudian
masuk ke saluran pernafasan atas. Basil yang tertelan atau masuk ke
saluran pernafasan merupakan gumpalan basil (unit) yang terdiri dari 2-3
basil, yang lebih besar dari itu biasanya tidak bias masuk karena terlalu
-
7/22/2019 TB paru fix
49/54
Skenario A Blok 11 Page 49
besar dan tertahan di bronkus/bronkiolus, saluran hidung, dan tidak
menimbulkan penyakit. Setelah berhasil masuk kesaluran pernafasan
bagian bawah sampai ke alveolus biasanya daerah yang disenangi oleh
bakteri TB adalah di daerah-daerah yang memiliki tekanan oksigen yang
tinggi yaitu di lobus tengah pada paru-paru kanan, atau pada apex paru
bagian bawah sampai lobus atas bagian bawah, kemudian lobus inferior
bagian atas. Basil tuberkel yang berada di alveolus akan membangkitkan
reaksi radang berupa odema mukosa, pelebaran pembuluh darah, produksi
cytokine, senyawa kimia yang bersifat kemotaktik bagi PMN. PMN yang
datang ke alveolus kemudian berkumpul, berakumulasi dan bertambah
bayak untuk memfagosit basil tersebut. Dalam tubuh PMN basil tersebut
tidak mati melainkan berkembang biak didalam sel PMN. Sesudah hari
pertama terjadinya infeksi leukosit yaitu PMN tadi digantikan perannya
oleh makrofag. Makrofag tersebut berkumpul menjadi banyak akhirnya
terjadilah konsolidasi alveolus akibat terdapatnya makrofag dan PMN
yang berkumpul disertai cairan-cairan dari pembuluh darah yang
vasodilatasi akibat reaksi peradangan tadi. Ketika terjadi konsolidasi inilah
ditemukan adanya tanda-tanda pneumonia akut. Bakteri yang difagosit
oleh makrofag yang seharusnya mati justru berkembang biak lagi di dalam
makrofag. Sampai pada proses ini banyak yang menamainya proses infeksi
primer Ghon. Basil yang sudah banyak ini melalui pembuluh darah yang
rusak dan aliran limfatik paru menyebar ke nodus limfatikus regional.
Sampai pada penyebaran ini dinamakan proses infeksi primer kompleks
Ranke. Proses ini berjalan dan memakan waktu 3-8 minggu. Pada tahap ini
pada sebagian orang dapat sembuh sendiri tanpa cacat. Sebagian orangmeninggalkan sedikit berkas-berkas berupa garis fibrotic, kalsifikasi di
hilus yang berpotensi untuk kambuh lagi karena kuman yang dormant.
Dan pada sebagian orang lagi ada yang terus berlanjut menyebar secara
perkontinuitatum, secara bronkogen menyebabkan paru sebelahnya ikut
terinfeksi. Kuman juga dapat tertelan bersama sputum dan ludah sehingga
sampai ke usus dan secara limfogen ke oragan tubuh lainnya, secara
-
7/22/2019 TB paru fix
50/54
Skenario A Blok 11 Page 50
hematogen ke organ tubuh yang lainnya. Bila masuk ke arteri pulmonalis
maka akan menjadi TB milier karena menjalar keseluruh lapang paru.
Basil tuberkel yang didalam makrofag berhasil mengambil alih makrofag
sehingga mengatur makrofag agar dapat menyatu satu sama lainnya
menjadi Tuberkel yaitu suatu granuloma yang terdiri dari histiosit dan sel
datia langerhans yang dikelilingi oleh sel-sel limfosit dan berbagai
jaringan ikat. Keadaan ini biasanya memakan waktu 3-10 minggu setelah
gejala pneumonia yang berupa konsolidasi. Sarang-sarang granuloma ini
dapat direabsorbsi kembali tanpa cacat atau sarang-sarang tadi meluas
namun sembuh dengan meninggalkan bekas sebukan jaringan fibrosis.Ada yang membungkus diri menjadi keras dan menimbulkan pengapuran.
Selanjutnya yang paling parah adalah keadaan granuloma yang terus
meluas dan menyebar sehingga jumlahnya juga banyak pada lapang paru
sehingga bagian yang meluas tadi akan menghancurkan jaringan ikat
sekitarnya dan bagian tengahnya mengalami nekrosis menjadi lembek
membentuk jaringan keju kejadian inilah yang disebut perkejuan. Bila
jaringan keju tadi copot dan dibatukkan keluar maka akan terbentuklah
kavitas pada tengah-tengahnya. Mula-mula dinding kavitasi ini tipis
namun semakin lama semakin tebal karena sebukan fibroblast membentuk
jaringan fibrositik yang pada akhirnya menjadi kronik dinamai kavitas
sklerotik. Terjadinya perkejuan tersebut dikarenakan pada jaringan
nekrotik tersebut dihasilkan TNF dan sitokin yang berlebihan oleh
jaringan sekitar dan oleh leukosit, selain itu juga dihasilkannya enzim-
enzim hidrolisis protein, lipid dan asam nukleat yang dihasilkan makrofag
yang sebetulnya ditujukan pada basil TB namun karena makrofagnya
rusak maka enzim tersebut keluar ke jaringan.
Banyak komplikasi yang terjadi akibat dari persarangan ini diantaranya
adalah meluasnya lesi tersebut dan membuat sarang pneumonia baru. Bila
masuk dalam arteri pulmonalis maka akan menjadi TB millier. Tertelan
akan menjadi TB ekstra paru. Apabila sampai pada bronchial dan tracea
makan akan menjadi TB endobronchial dan TB endotracheal dan bisa
-
7/22/2019 TB paru fix
51/54
Skenario A Blok 11 Page 51
menjadi empiema bila rupture ke pleura. Sarang-sarang ini bisa memadat
dan membentuk suatu pengerasan yang dinamakan tuberkuloma.
Tuberkuloma ini dapat cair yang membentuk kavitas baru. Komplikasi
kronik kavitas adalah apabila berinteraksi dan kolonisasi dengan fungus
seperti Aspergillus dan kemudian menjadi mycetoma (Price dan
Standridge, 2006; Amin dan Bahar, 2007).
Tuberkulosis
Klasifikasi Tuberkulosis
Di Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan
klinis, radiologis dan mikrobiologis:
1. Tuberkulosis paru2. Bekas tuberkulosis paru3. Tuberkulosis paru tersangka
1. Tuberculosis paru tersangka yang diobati. Disini sputum BTAnegative, tetapi tanda-tanda lain positif.
2. Tuberkulosis paru tersangka yang tidak diobati. Disini sputumBTA negative dan tanda-tanda lain juga meragukan.
Dalam 2-3 bulan, TB tersangka ini sudah harus dipastikan apakah
termasuk TB paru (aktif) atau bekas TB paru. Dalam klasifikasi ini perlu
dicantumkan status bakteriologi, mikroskopik sputum BTA (langsung),
biakan sputum BTA, status radiologis (kelainan yang relevan untuk
tuberculosis paru), status kemoterapi (riwayat pengobatan dengan obat anti
tuberculosis).
WHO 1991 berdasarkan terapi membagi TB dalam 4 kategori yakni:
1. Kategori I, ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan kasusbaru dengan bentuk TB berat.
2. Kategori II, ditujukan terhadap kasus kambuh dan kasus gagal denganBTA positif.
-
7/22/2019 TB paru fix
52/54
Skenario A Blok 11 Page 52
3. Kategori III, ditujukan terhadap kasus BTA negative dengan kelainan paruyang tidak luas dan kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam
kategori I.
4. Kategori IV, ditujukan terhadap TB kronik (Amin dan Bahar, 2007).Gejala Penyakit TB paru
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus
yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak
terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk
menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakanmalam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus
Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatansebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafas melemah yang disertai sesak. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yangpada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
-
7/22/2019 TB paru fix
53/54
Skenario A Blok 11 Page 53
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dandisebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau
diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang
kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin
positif. Pada anak usia 3 bulan5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita
TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi/darah (Anonim, 2009).
-
7/22/2019 TB paru fix
54/54
Daftar Pustaka
Aru W. Sudoyo et al.Buku AjarIlmu Penyakit Dalam, Interna Publishing, EdisiV Jilid III, 2009 ; h24952502, 25382549
Ali, Muhammad. 2000.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta; Pustaka
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC
Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta; EGC
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Standar Kompetensi Dokter. Jakarta : KKI
Kumala, Poppy. 1998.Kamus Kedokteran Dorlan, Jakarta; EGC
Price, Sylvia dan Lorraine M. Wilson. 2006.Patofisiologi. Jakarta : EGC
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta; EGC